Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN
ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM
SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh:
Argian Rizki Taufik 1006543
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INONESIA
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perbandingan Jump Stop Shooting dengan One-two Stop Shooting terhadap Hasil Medium Shoot Pada Cabang Olahraga Bola Basket
Oleh Argian Rizki Taufik
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Asaretkha Adjane 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA
:
ARGIAN RIZKI TAUFIK
NIM
:
1006543
JUDUL
:
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING
DENGAN
ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP
HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG
OLAHRAGA BOLA BASKET
Disetujui dan Disahkan Oleh:
Pembimbing I,
Drs. Enjang Rahmat, M.Pd. NIP. 195107281984031001
Pembimbing II,
Drs. Basiran, M.Pd. NIP. 195611281986031004
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan,
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG
OLAHRAGA BOLA BASKET
Pembimbing I : Drs. Enjang Rahmat, M.Pd.
Pembimbing II : Drs. Basiran, M.Pd.
Argian Rizki Taufik*
Permasalahan dalam penelitian ini adalah perbandingan jump stop
shooting dengan one-two stop shooting terhadap hasil medium shoot pada cabang
olahraga bola basket. Metode penelitian yang digunakan adalah metode ex post
facto. Populasi dan sampel penelitian ini yaitu siswa SMAN 1 Bandung yang
mengikuti ekstrakulikuler bola basket putra sebanyak empat belas orang. Dimana sampel diperoleh melalui teknik Simple Random Sampling. Data berdistribusi normal. Setelah diketahui bahwa data populasi berdistribusi normal, maka pengujian untuk melihat ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara jump stop
shooting dengan one-two stop shooting terhadap hasil medium shoot dalam
permainan bola basket pengujian langsung menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan uji t (independent sample test). Uji ini menggunakan taraf signifikasi 0,05. Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa ada perbedaan yang signifikan antara jump stop shooting dengan one-two stop shooting terhadap ketepatan tembakan medium shoot. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa teknik jump stop shooting lebih baik dari pada teknik
one-two stop shooting terhadap hasil medium shoot dalam permainan bola basket.
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR... i
UCAPAN TERIMA KASIH... ii
ABSTRAK... iii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL... v
DAFTAR GAMBAR... vi
DAFTAR LAMPIRAN... vii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 4
C. Tujuan Penelitian... 5
D.Manfaat Penelitian... 5
E. Batasan Penelitian... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN PUSTAKA... 7
1. Permainan Bola Basket... 7
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Teknik Dasar Permainan Bola Basket... 9
4. Teknik Dasar Shooting Bola Basket... 10
a. Shooting... 11
5. Teknik Dasar Berhenti Bola Basket... 12
a. One-two Stop... 13
b. Jump Stop... 14
6. Karakteristik Permainan anak-anak SMA... 15
B. KERANGKA PEMIKIRAN... 16
1. Keuntungan dan kerugian jump stop shooting... 17
2. Keuntungan dan kerugian one-two stop shootin... 18
C. HIPOTESIS... 18
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 19
B. Populasi dan Sampel Penelitian... 21
C. Desain Penelitian... 22
D. Definisi Operasional... 24
E. Instrumen Penelitian... 25
1. Uji Validitas Jump Stop... 25
2. Uji Reliabilitas Jump Stop... 27
3. Uji Validitas One-two Stop... 28
4. Uji Reliabilitas One-two Stop... 30
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Analisis Data... 34
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data... 36
1. Analisis Deskriptif... 36
2. Uji Normalitas... 36
3. Uji Homogenitas... 37
4. Uji Perbedaan Dua Rata-rata... 38
B. Diskusi Penemuan... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 42
B. Saran... 43
DAFTAR PUSTAKA
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel
3.3 Hasil Jump Stop Shooting Medium Shoot... 26
3.4 Hasil Validitas Jump Stop Shooting... 26
3.5 Data Uji Instrumen Validitas Jump Stop Shooting... 28
3.6 Hasil Reliabilitas Jump Stop Shooting... 28
3.7 Hasil One-two Stop Shooting Medium Shoot... 29
3.8 Hasil Validitas One-two Stop Shooting... 29
3.9 Hasil Reliabilitas One-two Stop Shooting... 30
4.1 Nilai perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku... 36
4.2 Nilai perhitungan Normalitas... 37
4.3 Nilai perhitungan Homogenitas... 38
4.4 Pengujian Uji t (independent sample test)... 39
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Fase Persiapan Shooting... 12
2.2 Sikap Berhenti One-two Stop... 13
2.3 Sikap Berhenti Jump Stop... 14
3.1 Desain Penelitian... 22
3.2 Langkah Penelitian... 23
3.10 Ilustrasi Pengambilan Data... 34
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Tes Ranking... 45
Lampiran 1 Hasil Tes Tembakan... 46
Lampiran 2 Surat-surat... 47
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1
lebih baik bila dibandingkan dengan perkembangan ditahun-tahun sebelumnya,
terutama pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Olahraga satu ini menjadi
olahraga yang sangat favorit dikalangan SMA dan persaingannya pun lebih
merata.
Olahraga merupakan sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan
manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi.
Hal ini sesuai dengan UU No. 3 th. 2005 Pasal 1 Ayat 11, 12, dan 13 tentang
Sistem Keolahragaan Nasional, yaitu:
Olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi. 1) Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidkan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani. 2) Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembnag sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kegemaran.
Dari berbagai jenis cabang olahraga yang ada, salah satunya adalah dari
cabang olahraga permainan bola besar yaitu bola basket yang merupakan cabang
olahraga permainan yang digemari diseluruh negara selain sepak bola. Itu semua
dikarenakan penggemarnya berasal dari berbagai usia dan merupakan olahraga
yang menyenangkan, mendidik, dan menyehatkan.
Selain itu bola basket termasuk dalam olahraga dengan karakteristik
invasion atau saling menyerang dan dimainkan oleh dua regu yang tiap regu
2
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lima (5) orang pemain. Tujuan dari masing-masing tim adalah untuk mencetak angka ke keranjang lawan dan berusaha mencegah tim lawan mencetak angka”.
Sesuai yang dikatakan oleh Ahmadi dalam bukunya yang berjudul
Permainan Bola Basket (2007:2), Bola basket merupakan olahraga yang muncul
karena rasa bosan. Kebosanan melanda anggota penggemar olahraga yang
tergabung dalam perkumpulan pemuda Kristiani, yaitu YMCA (young Mens
Christian Association). Sebagai pembina olah raga pada sekolah pendidikan
jasmani YMCA di Springfield, Massachusetts, Amerika Serikat, Dr.Luther
Gullick menyadari timbulnya gejala-gejala merosotnya jumlah peserta yang
mengikuti berbagai jenis latihan senam. Selain rasa bosan, juga kebutuhan yang
mendesak akan kegiatan di musim dingin yang akan segera tiba. Atas dasar faktor
atau kondisi itulah timbul pemikiran untuk merancang suatu jenis olahraga
permainan yang lebih menarik, sederhana, dapat dilakukan setiap orang, biaya
relatif murah, dan jumlah pemain relatif sedikit.
Pada tahun 1891, James A. Naismith menentukan sasaran tembak berupa
keranjang yang berlubang di bagian bawah.. Seperti halnya olahraga-olahraga
lain, bola basket juga memiliki keterampilan-keterampilan dasar yang harus
dikuasai oleh para pemain. Menurut Oliver (2007;vi) : “Keterampilan
-keterampilan perseorangan seperti shooting, passing, dribble, dan rebound, serta
kerja tim untuk menyerang atau bertahan, adalah prasyarat agar berhasil dalam memainkan olahraga ini”. Teknik-teknik tersebut menjadi sangat penting dalam bola basket dan harus dikuasai dengan baik oleh pemain. Salah satu kebutuhan
yang mendasar dalam permainan bola basket antara lain adalah teknik shooting
atau menembak. Seperti yang dijelaskan Vic Amber (2012:11) bahwa : “Keterampilan terpenting dalam permainan bola basket ini ialah kemampuan untuk shooting atau menembakkan bola ke dalam jala keranjang”. Untuk
mencetak angka pemain akan berusaha sedekat mungkin dengan ring agar akurasi
3
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari penjelasan tersebut penulis menggambarkan bahwa presentase point akan
lebih besar dilakukan di dalam area dua point dibandingkan area tiga point.
Apabila dilihat pada peraturan permainan bola basket di lapangan,
tembakan yang dilakukan terdiri dari tiga kategori nilai, yaitu: (1) Nilai 1, apabila
tembakan dilakukan pada saat tembakan hukuman, (2) Nilai 2, apabila tembakan
lapangan dilakukan di daerah 2 angka, dan (3) Nilai 3, apabila tembakan lapangan
dilakukan di daerah 3 angka.
Usaha memasukkan bola ke keranjang diistilahkan dengan menembak,
bagi usia remaja tidaklah mudah untuk mempelajari keterampilan menembak.
Banyak jenis tembakan yang harus dipelajari yaitu set shoot, jump shoot, dsb.
Kemudian jenis-jenis tembakan tersebut harus dilakukan dengan situasi
permainan yang sangat sulit dan selalu berubah
Shooting (tembakan) adalah keahlian yang sangat penting dalam olahraga
basket. Seperti yang dijelaskan Kosasih (2008:46) menjelaskan bahwa : “Shooting adalah skill dasar bolabasket yang paling dikenal dan paling digemari”. Kita bisa mencetak angka hanya apabila pemain melakukan shooting secara akurat. Teknik
dasar seperti passing, dribling, dan rebounding mungkin akan mengantar pemain
atau suatu regu memperoleh peluang besar membuat skor, tetapi tetap saja untuk
menciptakan skor pemain harus mampu melakukan tembakan dengan baik.
Walaupun shooting bukan yang diajarkan pertama kali kepada seorang
pemain, tetapi tetap saja ini merupakan elemen penting dalam basket. Seperti
halnya teknik-teknik lain yang tidak sederhana karena memiliki dasar-dasar
mekanik yang harus diperhatikan. Dasar mekanik dalam melakukan tembakan,
menurut Kosasih (2008:48) antara lain, “,balance, target, shooting hand, balance
hand, release, follow through”. Dari kutipan tersebut penulis rasa tidaklah
berlebihan jika kebutuhan teknik dasar tembakan yang harus diperhatikan pertama
kali adalah balance (keseimbangan).
Dari kutipan tersebut penulis menggambarkan bahwa mekanik melakukan
tembakan yang utama harus diperhatikan oleh pemain pemula maupun yang
berpengalaman sekaligus adalah balance (keseimbangan). Itu dikarenakan dalam
4
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
baik agar hasil shooting pun bisa lebih akurat. Sehingga presentase menambah
angka bagi tim juga akan semakin besar. Keseimbangan badan di sini sangat
dipengaruhi oleh cara berhenti atau posisi kaki seorang atlet agar bisa
mengkontrol badan saat berhenti untuk melakukan shooting. Ini sesuai yang dijelaskan Wissel (1994:15) bahwa : “inexperienced players often lose balance in trying to stop quickly. learning two basic stops-the one-two stop and the jump
stop-will help you stop under control”. Dari penjelasan tersebut penulis
menggambarkan bahwa dalam permainan bola basket ada dua macam tekhnik
dasar berhenti untuk membantu pemain agar pemain bisa berhenti dibawah
kontrol mereka.
Seperti yang telah dijelaskan di atas kebutuhan teknik dasar berhenti
menjadi sangat vital, terutama untuk para pemain pemula atau tingkat SMA. Itu
dikarenakan jika posisi badan saat akan melakukan tembakan tidak seimbang
maka peluang hasil tembakan yang masuk pun akan semakin kecil.
Untuk para pemain pemula (SMA), mereka biasanya cenderung tidak
memperhatikan posisi badan dan jarak tembak, sehingga perlu penguasaan teknik
yang benar. Yang paling penting dalam melakukan shooting adalah pemain
memperhatikan teknik yang benar dan meningkatkan jarak tembak efektif. Seperti
yang dijelaskan Kosasih (2008:46) : “Lakukanlah shooting dengan benar pada dan jarak yang masih dapat dijangkau”.
Dari penjelasan di atas mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi
terhadap hasil shooting medium shoot, khususnya mengenai pemberhentian kaki,
hal tersebut yang menggugah penulis untuk mengadakan penelitian tentang “Perbandingan Jump Stop Shooting Dengan One-Two Stop Shooting Terhadap Hasil Medium Shoot Pada Cabang Olahraga Bola Basket ”.
B. Rumusan Masalah
Masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan
5
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
akan menjadi sebuah kesimpulan atau hasil dari sebuah penelitian. Berdasarkan
uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan antara jump stop shooting dengan one-two
stop shooting terhadap hasil tembakan medium shoot dalam cabang
olahraga bola basket.
C. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan tersebut, penulis merumuskan tujuan dalam penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan antara jump stop shooting dengan
one-two stop shooting terhadap hasil tembakan medium shoot dalam
cabang olahraga bola basket?
D. Manfaat penelitian
Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang
diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah :
1. Manfaat secara teoretis :
Secara teoretis hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi keilmuan
bagi seorang pelatih dan atlet sebagai masukan pada saat memberikan materi
latihan fisik dan teknik dalam menjalankan profesinya.
2. Manfaat secara praktis :
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi
penulis khususnya, para pelatih, dan atlet pada umumnya dalam menentukan dan
menerapkan latihan yang efektif untuk meningkatkan kemampuan tembakan
medium shoot dalam cabang olahraga bola basket.
E. Batasan Masalah
Batasan masalah sangatlah perlu dinyatakan sebagai pembatasan masalah
penelitian itu sendiri agar penelitian lebih terarah dan akan memperoleh suatu
6
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada Jump stop shooting
dan one-two stop shooting terhadap hasil shooting medium shoot pada
cabang olahraga bola basket.
2. Pengujian dan pengukuran terbatas pada hasil shooting medium shoot.
3. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah atlet bola basket
putra SMAN 1 Bandung.
4. Shooting dalam jarak antara 4,2 sampai 4,6 meter dari titik tengah ring
yang ditarik garis khayal vertikal ke lantai permainan di dalam area
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam setiap penelitian memerlukan metode atau cara. Dalam hal ini
metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan
penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan
hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur
penelitian. Penggunaan metode haruslah selaras dengan tujuan dari penelitian itu
sendiri. Dalam hal ini metode penelitian sangat penting dalam pelaksanaan,
pengumpulan dan analisis data. Dengan metode penelitiaan akan lebih terstruktur
rapih dan lebih efisien.
Sehubungan dengan masalah yang diutarakan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan metode ex post facto. Dalam hal ini, Riduwan (2008:50) yang
mengkutip Sugiyono (1999:7) mendefinisikan metode penelitian ex post facto
sebagai “suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah
terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut”.
Serta menurut Emzir (2012:119) yang mengutip Kerlinger (1973:379)
mendefinisikan metode penelitian ex post facto sebagai:
Penyelidikan empiris yang sistematis di mana ilmuan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi.
Pendapat Sugiyono serta Kerlinger dapat penulis gambarkan bahwa ex post
facto adalah suatu metode penelitian di dalamnya variabel bebas telah terjadi atau
telah dilaksanakan (tanpa ada perlakuan), dan peneliti memulai dengan
mengobservasi hubungan yang terlihat antara variabel bebas terhadap variabel
20
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sudah di miliki oleh sampel sehingga tidak ada perlakuan dan hanya melakukan
observasi.
Ciri utama dalam penelitian ex post facto adalah tidak adanya perlakuan
yang diberikan oleh peneliti atau dengan kata lain perlakuannya sudah dilakukan
tanpa ada control dari peneliti. Hal ini seperti dijelaskan oleh Nasir (1999:73) sebagai berikut: “sifat penelitian ex post facto yaitu tidak ada kontrol terhadap variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya.
Tujuan penelitian ex post facto menurut Emzir (2012:119) yang mengutip Gay (1981:197): “di mana peneliti berusaha mentukan penyebab atau alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok individu.
Dari pernyataan tersebut penulis menggambarkan bahwa penelitian ex post facto
bertujuan untuk melihat sebab akibat mengapa variabel bebas terjadi.
Dari kesimpulan di atas, maka digambarkan sifat dari metode ex post facto
selain untuk mengumpulkan informasi, ini pun bertujuan pada pemecahan
masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masa yang aktual. Untuk
memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, berikut ini terdapat langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Sampel melakukan shooting medium shoot menggunakan jump stop
shooting
2. Sampel melakukan shooting medium shoot menggunakan one-two
stop shooting
Data yang diperoleh dari hasil tes masih merupakan data mentah yang
harus diolah sehingga data tersebut mempunyai arti. Adapun langkah-langkah
yang dilakukan adalah :
1. Mengumpulkan data.
2. Menyusun dan mengolah data.
3. Menganalisa data.
21
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Menyusun kesimpulan
B. Populasi dan Sampel penelitian
B1. Populasi
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini diperlukan sumber data, dan pada umumnya disebut populasi dan sampel penelitian. “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Arikunto, 2010.173). Dan yang menjadi populasi
dari penelitian ini adalah siswa ektrakulikuler bola basket putra SMAN 1
Bandung sebanyak 14 orang, dirasa cocok dengan tujuan yang hendak penulis
capai. Hal ini digunakan karena siswa putra SMAN 1 Bandung yang mengikuti
kegiatan ekstrakulikuler bola basket dapat dikategorikan sebagai sampel dengan
tingkatan penyempurnaan, karena mayoritas para siswa yang mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler adalah siswa-siswa pilihan yang masuk dengan jalur prestasi bola
basket. Selain itu tim bola basket SMAN 1 Bandung adalah salah satu tim sekolah
yang terbaik diantara tim-tim sekolah lainnya yang berada di kota Bandung.
B2. Sampel
Sampel penelitian menurut Nazir (2005:271) “sebuah sampel adalah bagian dari populasi”. Jadi bisa dikatakan bahwa sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang mewakili semua karakteristik dan sifat yang terdapat
pada populasi tersebut
Dalam hal teknik pengambilan dan pemilihan sampel, Sugiyono (2009:81)
menjelaskan bahwa teknik sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Salah satu teknik sampling yang ada adalah
Sampling Jenuh. Sampling Jenuh menurut Sugiyono (2009:85) adalah : “teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang”.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah mempergunakan
teknik Sampling jenuh. Hal ini dilakukan karena populasi yang dijadikan kurang
22
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seluruh sampel ini dianggap homogen di lihat dari kemampuan dasar bola basket
yang sama.
Pengambilan sampel untuk dijadikan dua kelompok dilakukan dengan cara
meranking dari hasil shooting menggunakan rumus A-B-B-A. Sedangkan metode
penelitian yang digunakan yaitu ex-pose facto pendekatan static group
comparison.
Selain itu lokasi penelitian pun penulis lakukan di Gor Tri Lomba Juang.
Hal ini dilakukan agar hasil pengambilan data nanti sesuai dengan ukuran
lapangan yang sebenarnya yang sesuai dengan peraturan resmi bola basket.
C. Desain Penelitian
Pola atau desain pelaksanaan penelitian merupakan hal yang penting untuk
mempermudahh langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian,
sehingga terdapat alur yang menjadi pegangan agar penelitian tidak keluar dari
ketentuan yang sudah ditetapkan, supaya dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Adapun pola atau desain penelitian ini menggunakan Post Test Only
Design adalah sebagai berikut :
A O
B O
Gambar 3.1 Post Test Only Design Sumber :Sugiyono (2009:76)
Keterangan :
A : Shooting medium shoot menggunakan jump stop
B : Shooting medium shoot menggunakan one-two stop
23
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah desain penelitian ditentukan oleh penulis, selanjutnya penulis
menyusun langkah-langkah penelitian sebagaimana tertera dalam gambar halaman
23:
Populasi
Sampel
Tes Shooting
medium shoot
menggunakan jump
stop dan one-two
stop
Data
Kesimpulan Pengolahan dan
24
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2
Langkah Penelitian
Dari langkah-langkah di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Langkah pertama adalah menentukan populasi, kemudian memilih sampel
yang akan dijadikan obyek dalam penelitian ini. Setelah memperoleh sampel
langkah selanjutnya adalah melakukan tes pada sampel yang telah dipilih. Tes
yang dilakukan adalah Shooting medium shoot menggunakan jump stop shooting
dan one-two stop shooting. Setelah memperoleh data, langkah berikutnya adalah
mengolah dan menganalisis data tersebut. Dari hasil pengolahan dan analisis data
yang diperoleh maka didapat hasil dari Shooting medium shoot menggunakan
jump stop shooting dan one-two stop shooting, kemudian diambil kesimpulan
mengenai perbandingan ketepatan Medium shoot menggunakan jump stop
shooting dan one-two stop shooting.
D. Definisi Operasional
Untuk memudahkan pembaca memahami isi dari penelitian, maka penulis
membuat batasan istilah agar terhindar dari kesimpangsiuran istilah-istilah dalam
judul penelitian ini. Batasan istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Shooting menurut Ahmadi (2007:18) adalah usaha memasukkan bola
ke keranjang diistilahkan dengan menembak, dapat dilakukan dengan
satu tangan, dua tangan, dan lay-up
2. Medium shoot menurut Rismayadi (2013) adalah tembakan yang
dilakukan dalam jarak 4,2 sampai 4,6 meter dari titik tengah diameter
ring yang ditarik garis khayal vertikal ke lantai permainan di dalam
area dua point.
3. Hasil menurut Rahmat (2013) adalah ketika bola lepas dari kedua
25
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keranjang tersebut. Ini sesuai dengan peraturan bola basket pasal 16
tentang definisi bola masuk (2010:18): Bola masuk terjadi ketika bola
hidup memasuki keranjang dari atas dan tetap di dalamnya atau
melewati keranjang tersebut.
4. Jump stop menurut Wissel (1994:16) yaitu then stop with both feet
landing simultaneously, shoulder-width apart, with your knees flexed.
Jadi penulis menggambarkan bahwa definisi jump stop adalah berhenti
dengan menggunakan kedua kaki mendarat secara bersamaan.
5. One-two stop Wissel (1994:15) yaitu the foot that lnds first becomes
the pivot foot. Jadi penulis menggambarkan bahwa definisi one-two
stop adalah berhenti yang diawali dengan satu langkah pertama dan
diikuti dengan langkah kaki yang lainnya serta langkah pertama
menjadi kaki pivot (poros).
E. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian digunakan sebagai alat ukur untuk
memperoleh data dari permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Hasil dari
pengolahan data ini kemudian akan dijadikan sebagai sebuah kesimpulan dari
hasil penelitian, dan akan menjawab permasalahan yang ada. Berkaitan dengan
penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah tes menembak bola ke
sasaran (shooting) dengan jarak maksimal 4,6 m dari Asep Ahmad Taufik
(1997:36). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jump stop
dan one-two stop.
Namun instrumen tes yang akan digunakan dalam penelitian ini belum ada
validitas dan reliabilitasnya, untuk itu terlebih dahulu penulis melakukan uji
instrumen dari kelompok jump stop shooting dan kelompok one-two stop shooting
untuk mengetahui tingkat validitas dan reabilitasnya.
1. Uji validitas kelompok jump stop
Uji instrumen dilaksanakan diluar sampel penelitian di luar sampel
penelitian yaitu siswa SMA Negeri 6 Cimahi, melakukan teknik jump stop
26
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan mengukur hasil shooting medium shoot datanya di olah secara statistik
menggunakan SPSS 20, dengan tujuan untuk mengukur validitas jump stop
shooting medium shoot dengan teknik Corrected Item Total Correlation, yaitu
mengkorelasikan antara skor jump stop shooting point, jump stop shooting wing,
jump stop shooting corner sebanyak 5 kali kesempatan dengan total ketiga daerah
tembakan., kemudian melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi. Di
bawah ini adalah hasil ketiga shooting jump stop :
NO NAMA
Tabel 3.3. Hasil Jump stop shooting medium shoot
Sumber : Penulis (2013)
Output uji validitas variabel jump stop shooting medium shoot adalah sebagai
27
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4. Hasil Jump stop shooting medium shoot
Sumber : Penulis (2013)
Uji validitas jump stop shooting medium shoot dengan analisis reability dapat dilihat pada output “Item-Total Statistics” pada kolom “Corrected Item-Total Correlation. Angka ini merupakan nilai korelasi antara tiap item dengan skor total
item dan telah dilakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi.
Untuk menentukan suatu item layak digunakan atau tidak, maka batas nilai
minimal korelasi 0.30 bisa digunakan. Menurut Priyatno (2012:184) yang dikutip dari Azwar (1999) menjelaskan, “Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Jadi item yang memiliki nilai koefisien korelasi di bawah 0.30 dianggap tidak valid”.
Dari output di atas didapat kesimpulan sebagai berikut :
“Untuk variabel jump stop shooting medium shoot, nilai korelasi untuk lima kali kesempatan semuanya di atas 0.30. Jadi dapat disimpulkan bahwa lima kali
kesempatan pada variabel jump stop shooting medium shoot dianggap telah
valid”.
2. Uji Reliabilitas untuk Jump Stop Shooting Medium Shoot
Uji reliability ini untuk mengetahui alat ukur yang digunakan benar-benar
dapat diandalkan dan dipercaya sehingga menghasilkan pengukuran yang
sesungguhnya. Nurhasan (2007:42) menjelaskan, “Suatu alat pengukur atau tes
dikatakan reliabilitas jika alat pengukur itu menghasilkan suatu gambaran yang
benar-benar dapat dipercaya dan dapat diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang sesungguhnya”.
28
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Namun sebelumnya terlebih dahulu penulis membahas tentang output Case
Processing Summary dengan tujuan untuk menjelaskan bahwa data atau case yang
valid berjumlah 7 orang dengan persentase 100 %.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 7 100.0
Excludeda 0 .0
Total 7 100.0
Tabel 3.5. Data Uji Instrumen Validitas
Sampel Penelitian
Jadi tidak ada data yang dikeluarkan (exclude) dengan total data 7 orang.
Selanjutnya di bawah ini adalah output reliabilitas statistics.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.714 3
Tabel 3.6. Data Uji Instrumen Reliabilitas Sampel Penelitian
Dapat diketahui nilai Cronbach Alpha untuk variabel jump stop shooting
medium shoot sebesar 0.714. Karena nilai lebih dari 0.7 maka dapat disimpulkan
bahwa instrumen penelitian telah reliabel.
3. Uji validitas kelompok one-two stop shooting
Dalam penelitian ini menjelaskan tentang instrumen tes untuk one-two
29
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
baku untuk itu penulis sebelum memberikan tes kepada sampel penelitian yang
sebenarnya terlebih dahulu one-two stop ini harus diuji tentang validitas dan
reliabilitas agar layak dijadikan sebagai alat ukur pada penelitian one-two
shooting medium shoot.
Di bawah ini adalah daftar hasil uji instrumen one-two shooting medium
shoot sebanyak 5 kali kesempatan di tiga daerah tembakan yang berbeda dengan
menggunakan sampel SMA Negeri 6 Cimahi yang mengikuti extrakulikuler
Bolabasket.
Tabel 3.7. Hasil Jump stop shooting medium shoot
Sumber : Penulis (2013)
Output yang diperoleh dari pengolahan data secara statistik menggunakan SPSS
20 adalah sebagai berikut :
Item-Total Statistics
30
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
onetwostopwing 3,7143 5,905 ,797 ,548
onestopstopcorne
r 4,8571 6,143 ,507 ,868
Tabel 3.8. Hasil One-two stop shooting medium shoot
Sumber : Penulis (2013)
Penjelasan :
Dari output di atas dapat disimpulkan untuk variabel one-two stop shooting, nilai
korelasi untuk ke-tiga daerah tembakan tersebut semuanya di atas 0.30. jadi dapat
disimpulkan bahwa akurasi pada variabel one-two shooting medium shoot adalah
valid.
4. Uji Reliabilitas kelompok one-two stop shooting
Output yang diperoleh dari pengolahan data secara statistika menggunakan
SPSS 20 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.8.
Listwise deletion based on all variables
in the procedure.
Output Case Processing Summary dengan tujuan untuk menjelaskan bahwa data
atau case yang valid berjumlah 7 orang dengan presentase 100%. Jadi tidak ada
data yang dikeluarkan (exclude) dengan total data 7 orang.
Selanjutnya di bawah ini adalah output teliabilitas statistics.
31
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Cronbach's
Alpha
N of
Items
,790 3
Tabel 3.9. Hasil One-two stop shooting medium shoot
Sumber : Penulis (2013)
Dapat diketahui nilai Cronbach Alpha untuk vaiabel one-two stop shooting
sebesar 0.790. Karena nilai lebih dari 0.6 maka dapat disimpulkan bahwa
instrumen penelitian untuk one-two stop shooting medium shoot telah reliabel.
F. Teknik pengumpulan Data
Untuk mempermudah pengambilan data, berikut adalah langkah-langkah
pengambilan data :
a. Prosedur umum
1. Penjelasan : dalam pelaksanaan tes, orang coba akan melakukan dua
tes yaitu tes shooting medium shoot menggunakan jump
stop shooting dan one-two stop shooting.
2. Pemanasan : pemanasan ditekankan pada anggota tubuh bagian atas
dan bawah otot tungkai, kaki, lengan, dan tangan yang
dilakukan masing-masing sesuai kebiasaannya selama 15
menit.
3. Penjelasan kepada testee dan tester mengenai tata cara pengambilan
data.
4. Pemberian contoh : testee akan memberikan contoh tentang tes yang
akan dilakukan, sesuai dengan prosedur.
5. Klasifikasi testee
32
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Telah mendapatkan pelatihan dasar permainan bola basket dalam
kegiatan ekstrakulikuler.
c. Telah atau pernah mengikuti latihan dalam kegiatan
ekstrakulikuler.
6. Klasifikasi tester
a. Mengetahui secara jelas tentang permainan bola basket.
b. Sudah lulus mengikuti matakuliah tes dan pengukuran.
c. Sudah lulus mengikuti matakuliah bola basket.
d. Memiliki lisensi minimal C.
b. Prosedur khusus
1. Tujuan : bertujuan untuk mengetahui kemampuan orang dalam
melakukan shooting medium shoot menggunakan jump stop dan one-two
stop.
2. Alat yang digunakan :
Bola basket
Setengah lapangan bola basket Satu ring basket
Siswa diberikan pengarahan mengenai pelaksanaan tes yang akan dilakukan.
Siswa dipersilahkan melakukan pemanasan masing-masing 15 menit.
33
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Siswa coba berdiri rileks di sekitar three point shoot.
Siswa boleh melakukan percobaan terlebih dahulu sebanyak 1 kali disetiap tes yang diinginkan.
Siswa diberikan lima kali kesempatan di setiap area tembak : corner, wing, point (lima kali pengulangan dianggap telah
memenuhi validitas dan reabilitas tes keterampilan menembak dua
angka).
Siswa menembak dengan urutan jump stop terlebih dahulu lalu setelah selesai semua dilanjutkan dengan one-two stop.
Tembakan yang digunakan bebas sesuai kebiasaan siswa.
Tiap satu kali pelaksanaan, saat akan menembak setelah berhenti dibatasi waktu lima detik sesuai dengan peraturan permainan bola
basket.
Setelah aba-aba “ya” (peluit), testee mendribble bola ke daerah medium shoot yang sudah ditentukan dan berusaha memasukkan
bola.
Hanya bola masuk yang diberi skor.
Waktu istirahat 20menit setelah tes item pertama.
4. Catatan
Tes dinyatakan gagal bila :
Bola keluar dari daerah sasaran / tidak masuk ring. Melakukan pelanggaran peraturan bola basket.
Teknik tungkai salah (misalnya, ketika tes menggunakan jump stop pemain melakukan one-two stop).
Menginjak batas garis yang sudah ditentukan.
Tes dinyatakan sukses bila :
34
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Melakukan tembakan di bawah waktu lima detik sesuai peraturan bola basket.
Teknik yang dilakukan benar. Tidak melakukan pelanggaran.
5. Ilustrai gambar proses pengambilan data
Gambar 3.10
Ilustrasi Pengambilan Data
6. Cara penilaian:
Menghitung jumlah skor dalam lima kali percobaan jika gerakan benar dan bola masuk.
Skor satu untuk tembakan yang masuk dan sah
G. Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran merupakan data
mentah, sehingga perlu diolah dan dianalisis, sehingga menghasilkan suatu makna
atau kesimpulan yang dapat menjelaskan tentang hasil dari penelitian yang
35
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data ini sebagai
berikut:
Prosedur Pengolahan Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran umum pencapaian
siswa mengenai data yang diperoleh. Adapun data deskriptif yang dihitung
adalah mean dan standar deviasi.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau
tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji 1-Sample K-S
(Kolmogorov-Smirnov) atau S-W (Shapiro-Wilk) dengan taraf signifikansi
sebesar 5%. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal, maka selanjutnya
dilakukan pengujian homogenitas. Sedangkan jika data yang diperoleh tidak
berdistribusi normal, maka tidak dilakukan pengujian homogenitas, tetapi
dilakukan pengujian perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan uji
non-parametrik, seperti uji Mann-Whitney U.
3. Uji Homogenitas
Jika uji normalitas dipenuhi, maka langkah selanjutnya adalah menguji
homogenitas data. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
yang diuji memiliki varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas data
tersebut menggunakan uji Levene’s test dengan taraf signifikansi sebesar 5%.
4. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan signifikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas
eksperimen dengan kelas kontrol. Jika data berdistribusi normal dan memiliki
varians yang homogen maka pengujiannya menggunakan uji t (independent
36
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
homogen maka pengujiannya menggunakan uji t’ (independent sample t-test).
Untuk data yang tidak berdistribusi normal digunakan uji non-parametrik
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 42
basket termasuk dalam olahraga dengan karakteristik invasion atau saling
menyerang dan dimainkan oleh dua regu yang tiap regu terdiri dari lima orang
pemain. Tujuan dari permainan bola basket adalah mencoba memasukkan bola ke
ring lawan sebanyak-banyaknya agar sebuah tim bisa memenangkan
pertandingan. Dengan teknik tembakan yang tepat kemungkinan suatu tim untuk
memenangkan pertandingan akan lebih besar.
Melakukan tembakan yang utama harus diperhatikan oleh pemain pemula
maupun yang berpengalaman sekaligus adalah balance (keseimbangan). Itu
dikarenakan dalam usaha seorang atlet melakukan shooting harus diawali dengan
posisi badan yang baik agar hasil shooting pun bisa lebih akurat
Seperti yang telah dijelaskan dalam keseluruhan penelitian ini kebutuhan
teknik dasar berhenti dalam cabang olahraga bola basket menjadi sangat vital,
terutama untuk para pemain pemula atau tingkat SMA. Itu dikarenakan jika posisi
badan saat akan melakukan tembakan tidak seimbang maka peluang hasil
tembakan yang masuk pun akan semakin kecil.
Berdasarkan tahapan-tahapan yang dilalui dari awal permasalahan dalam
cabang olahraga bola basket yang ditemukan dilapangan sampai hasil pengolahan
data statistik mengenai perbandingan jump stop shooting dengan one-two stop
shooting terhadap hasil medium shoot dalam permainan bola basket, maka
penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan anatara jump stop shooting dengan one-two stop
shooting terhadap hasil tembakan medium shoot dalam cabang olahraga
bola basket. Teknik dasar jump stop shooting lebih baik dibandingkan
43
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran
Saran-saran yang penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi para pelatih bola basket, khususnya pelatih ekstrakulikuler di SMA,
lebih baik melatih kedua teknik tersebut supaya pelatih dapat
meningkatkan latihan medium shoot baik dengan teknik jump stop
shooting maupun one-two stop shooting agar para pemain bisa terbiasa
pada saat pertandingan.
2. Kedua teknik ini memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan kedua teknik ini pelatih harus
mengenal secara menyeluruh kedua teknik ini.
3. Bagi para pecinta dan pemerhati olahraga khususnya bola basket,
penelitian ini dapat menjadi informasi yang lebih baik mengenai
pentingnya latihan teknik serta lebih memperhatikan kualitas latihan
medium shoot dalam bola basket.
4. Bagi pihak sekolah SMAN 1 Bandung, hendaknya merancang program
latihan khusus mengenai teknik dasar shooting, sehingga dapat
meningkatkan kualitas shooting itu sendiri.
5. Bagi para siswa yang mengikuti ekstrakulikuler bola basket di SMAN 1
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 43
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, N.(2007). Permainan Bola Basket.Solo: Era Intermedia
Amber, V.(2012). Pentunjuk Pelatih dan Pemain Bola Basket : Pionir Jaya
Arikunto, S.(2010 Pendekatan). Prosedur Penelitian Suatu Praktik Jakarta : PT.
RinekaCipta
Balai Pustaka, (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta
Emzir.(2012). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif
Jakarta : PT. Rajagrafindo Prasada
FIBA.(2010). Peraturan Resmi Bola Basket. Bandung
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_3_05.htm(12 september 2012)
Kosasih, D.(2008). Fundamental Basketball :Karmedia
Lautan, dkk.(2000). Dasar Dasar Kepelatihan.Bandung.Universitas Pendidikan
Indonesia
Mar’at, S. (2009). Psikologi Perkembangan.Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Nasir. M. (1999).Metode Penelitian. Penerbit Galia Indonesia. Jakarta.
Oliver, J.(2007). Dasar-dasar Bola Basket.(Diterjemahkan IKAPI No.052)
Bandung : PT IntanSejati
Priyatno, D.(2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.
Yogyakarta:ANDI
44
Argian Rizki Taufiq,2014
PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rahmat, E.(2013). Wawancara Definisi Hasil Medium Shoot pada Cabang
Olahraga Bola Basket. Bandung : Tidak Diterbitkan.
Riduwan (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Rismayadi, A.(2013). Wawancara Jarakl Medium Shoot pada Cabang Olahraga
Bola Basket. Bandung : Tidak Diterbitkan.
Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D.
Bandung:Alfabeta
Sunaryadi, Yadi. 2013. Wawancara Kelebihan dan Kekurangan dari Jump stop
dan One-two stop dilihat dari sisi Biomekanika”. Bandung : Tidak
Diterbitkan.
Surakhmad, W.( 1998). Penelitian Penelitian Penelitian Ilmiah.Bandung :Tarsito
Surbakti, E.(2008). Kenakalan Orang Tua Penyebab Kenakalan Remaja.Jakarta :
PT Elex Media Komputindo
Taufik, Asep A.(1997). Skripsi Konstruksi Tes Keterampilan Menembak Dua
Angka Permainan Bolabasket. Bandung: Universitas Pendidkan
Indonesia (UPI) Bandung.