• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUNG."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Sunandar, Rendy. 2014

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN

KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (SI) non-Kependidikan Program Studi Ilmu Keolahragaan

oleh : Rendy Sunandar

0905636

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Sunandar, Rendy. 2014

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUNG

Oleh Rendy Sunandar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesekatan

© Rendy Sunandar 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Sunandar, Rendy. 2014

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUN

(4)

Sunandar, Rendy. 2014

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RENDY SUNANDAR

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN

KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUNG

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Iman Imanudin, S.Pd., M.Pd. NIP. 19750810 200112 1 001

Pembimbing II

Agus Rusdiana, M.Sc., Ph.D. NIP. 19591220 198703 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan FPOK UPI

(5)

Sunandar, Rendy. 2014

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUN

(6)

Sunandar, Rendy. 2014

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN

KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUNG

Rendy Sunandar 0905636

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hasil pengaruh dari latihan power otot tungkai terhadap kecepatan shooting (kecepatan bola menyelesaikan jarak) pada permainan sepak bola, dan mengetahui pengaruh dari latihan koordinasi mata-kaki terhadap ketepatan (akurasi) shooting. Sampel adalah klub sepakbola Visibel Fc Bandung sebanyak 20 orang. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen yang merupakan bagian dari metode penelitian kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes power otot tungkai dengan menggunakan alat digital vertical jump, tes koordinasi mata-kaki dengan wall ball pass, dan tes shooting 16,5m. Teknik pengolahan data dalam skripsi ini adalah Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Paired Sample t-Test. Hasil analisis data menunjukan bahwa latihan power otot tungkai dapat meningkatkan kecepatan shooting (kecepatan bola menyelesaikan jarak) secara signifikan (p = 0,000 < 0,05) sementara latihan koordinasi mata-kaki juga berpengaruh terhadap ketepatan (akurasi) shooting secara signifikan (p = 0,004 < 0,05).

(7)

Sunandar, Rendy. 2014

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

EFFECT EXERCISE POWER LEG MUSCLE (LEG EXTENTION) AND EYE-FOOT COORDINATION (WALL BALL PASS) AGAINST SPEED AND

ACCURACY SHOOTING SOCCER ATHLETE BELITUNG

Rendy Sunandar 0905636

The main objective of this thesis is to know the results of the effect of exercise on the leg muscle power shooting speed (speed of the ball completing the distance) in the game of football, and also wanted to know the effect of eye-foot coordination exercises to accuracy shooting. Sample in this study is a football club who are members of the Belitung Islands Visibel Fc Bandung. Samples are Visibel Fc Bandung football club of 20 people. The method of research used an experimental method that is part of the quantitative research methods.. Research instrument used was a leg muscle power tests using a digital vertical jump, foot-eye coordination test with wall ball pass, and shooting test 16,5m. Data processing techniques in this thesis is the Normality Test, Test of Homogeneity, and Paired Sample t-Test. The results of data analysis showed that exercise can improve leg muscle power shooting speed (the speed of the ball completing the distance) was significantly (p = 0.000 <0.05) while the eye-foot coordination exercises also affect the accuracy shooting was significantly (p = 0.004 <0.05).

(8)

Sunandar, Rendy. 4

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 6

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 10

1. Permainan Sepak Bola ... 10

2. Teknik Dasar Sepak Bola ... 11

3. Shooting ... 13

4. Latihan ... 17

5. Power Otot Tungkai ... 19

6. Koordinasi Mata-Kaki ... 21

(9)

Sunandar, Rendy. 4

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(10)

Sunandar, Rendy. 4

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 25

B. Desain Penelitian ... 25

C. Metode Penelitian ... 26

D. Definisi Operasional ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 28

F. Teknik Pengumpulan Data ... 35

G. Analisis Pengolahan Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 46

1. Data Hasil Test Power Otot Tungkai ... 46

2. Data Hasil Test Koordinasi Mata-Kaki... 47

3. Data Hasil Test Kecepatan Bola Menyelesaikan Jarak... 48

4. Data Hasil Test Ketepatan (Akurasi) Bola ... 49

B. Pembahasan & Analisis Data... 50

1. Uji Normalitas ... 50

2. Uji Homogenitas ... 53

3. Uji Hipotesis ... 54

C. Diskusi Temuan ... 56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 59

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(11)

Sunandar, Rendy. 2014

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah sangat mendunia. Saat ini permainan sepak bola tidak hanya sebagai olahraga semata namun sudah menjadi icon dalam berbagai sisi kehidupan. Permainan sepak bola yang kita mainkan saat ini, menyimpan sejarah yang sampai saat ini belum dikatakan final, maksudnya belum diketahui secara jelas asal usulnya, tetapi sebagian sejarah menyebutkan bahwa sepakbola berasal dari Romawi, dan ada sejarah yang mengatakan bahwa sepakbola berasal dari Tiongkok. Menurut Bill Muray, salah seorang sejarahwan sepak bola, dalam bukunya “The World Game: A History of Soccer”, menjelaskan permainan sepak bola sudah dikenal sejak awal Masehi, orang-orang di era Mesir Kuno yang dimainkan dengan menendang bola dari buntalan kain linen. Tetapi FIFA sebagai badan sepak bola dunia secara resmi menyatakan bahwa sepak bola lahir dari daratan Cina yaitu berawal dari permainan masyarakat Cina abad ke-2 sampai dengan ke-3 sebelum masehi. Olahraga ini saat itu dikenal dengan sebutan “Tsu Chu “. Tsu artinya “menerjang bola dengan kaki”. sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”.

(12)

Sepak bola merupakan jenis olahraga beregu yang dimainkan oleh 11 orang di lapangan dengan bola sebagai alat permainannya. Olahraga sepak bola lebih dominan dimainkan dengan menggunakan tungkai, kaki, badan dan kepala, kecuali penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri dari serangan lawan. Sukintaka (1979:103) dalam Taufik, M. (2009) menjelaskan tentang permainan sepak bola sebagai berikut: “Sepak bola adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang pemain, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan.”

Setiap cabang olahraga mempunyai tujuan dari permainannya. Tujuan permainan sepak bola menurut Sucipto dkk. (2000:7) adalah “Memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan berusaha menjaga gawangnya sendiri agar tidak kemasukan.” Hal ini berarti suatu regu dinyatakan menang apabila regu tersebut lebih banyak memasukkan bola ke gawang lawannya dan lebih sedikit kemasukan bola.

(13)

3

Penguasaan keterampilan teknik dasar bagi seorang pemain sepak bola adalah penting, karena sangat berkaitan dengan tujuan permainan sepak bola yaitu memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri dari serangan lawan. Tanpa penguasaan teknik yang memadai maka tujuan permainan sepak bola cenderung tidak akan tercapai.

Menendang bola merupakan salah satu teknik yang harus dikuasai oleh seorang pemain sepak bola, karena berdasarkan fungsinya, menendang bola dapat digunakan sebagai cara memberikan (mengoper) bola kepada teman dalam berbagai jarak dan menembak bola ke gawang. Jika kemampuan menendang bola ini kurang baik maka seorang pemain dapat dikatakan tidak dapat bermain sepak bola dengan baik.

(14)

Untuk meningkatkan dan mengembangkan kondisi fisik seorang atlet, dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa bentuk latihan fisik. Dikdik zafar sidik (2008:12) dalam Soelistyo T.A. (2012) mengemukakan, pada dasarnya bentuk latihan fisik bisa dibedakan atas latihan fisik umum dan latihan fisik khusus. Latihan kondisi fisik secara umum terdiri dari latihan dasar yang banyak ragamnya, artinya pembangunan semua sisi yang serasi dan seimbang dengan peningkatan system kardiopulmonal/jantung dan peredaran darah dengan kekuatan otot, luas pergerakan sendi yang dibutuhkan dan juga merupakan dasar dari permainan sepakbola. Sedangkan latihan secara khusus, dilakukan atas dasar latihan umum yang luas pada kekhususan cabang olahraga.

Shooting atau tembakan merupakan salah satu cara untuk memasukkan bola atau menciptakan gol ke gawang lawan dengan menggunakan kaki sebagai subyek geraknya. Fralick (1945:17) dalam Taufik, M. (2009) menyatakan, “Shooting at the goal is a very important phase of the game.” Kemudian Sukatamsi (1997:230) menyatakan:

“Menendang bola merupakan teknik dasar bermain sepak bola yang paling banyak digunakan dalam permainan sepak bola. Kesebelasan sepak bola yang baik adalah suatu kesebelasan sepak bola yang semua pemainnya menguasai teknik dasar menendang bola dengan baik, cepat dan tepat ke arah sasaran, baik teman maupun sasaran dalam membuat gol ke gawang lawan.”

(15)

5

mendapat perhatian yang lebih, dengan tidak mengesampingkan latihan bagi kelompok otot pendukung lainnya.

Power merupakan salah satu komponen kondisi fisik. Shooting yang cepat memerlukan power. Mochamad Sajoto (1988:58) Mengemukakan, power adalah “kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya”. Selain power, shooting juga perlu ditunjang oleh akurasi (ketepatan shooting) sehingga menghasilkan shooting yang cepat dan tepat. Ketepatan (akurasi) memerlukan kordinasi yang baik. Koordinasi adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks (Harsono, 1988). Menurut Bompa (1994) koordinasi erat kaitannya dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan, dan kelentukan. Kordinasi (coordination) merupakan salah satu elemen kondisi fisik yang relatif sulit didefenisikan secara tepat karena fungsinya sangat terkait dengan elemen–elemen kondisi fisik yang lain dan sangat ditentukan oleh kemampuan siswa. Koordinasi adalah kemampuan untuk berulang kali mengeksekusi urutan gerakan lancar dan akurat. Ini mungkin melibatkan indra, kontraksi otot dan gerakan sendi. Jadi dapat disimpulkan bahwa shooting yang cepat dan tepat memerlukan power dan kordinasi yang berkaitan satu sama lain yang ditentukan oleh kondisi fisik.

(16)

Latihan beban (weight training) dan pliometrik memang sudah dikenal dan sering digunakan secara luas untuk meningkatkan daya ledak (explosive power). Dalam memberikan program latihan hendaknya latihan yang dilakukan bersifat khusus, sesuai dengan sasaran yang akan dicapai. Latihan yang dilakukan untuk meningkatkan power otot tungkai harus melibatkan otot-otot yang akan dikembangkan yaitu otot tungkai serta otot-otot penunjang lainnya.

Jadi Dapat Disimpulkan bahwa untuk melakukan shooting yang cepat dan tepat dalam permainan sepak bola dibutuhkan power dan kordinasi yang bagus. Power dan kondinasi yang baik bisa ditingkatkan melalui proses latihan. Adapun bentuk latihan yang dapat meningkatkan power dan kordinasi yaitu latihan beban (weight training) dan latihan polymetrics. Selain latihan berbeban dan polymetrics, terdapat juga latihan yang disebut interval training dan sircuit training yang biasanya dilakukan untuk melatih dan mempertahankan kondisi fisik.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan di atas, maka penelitian ini berjudul “Pengaruh Latihan Power Otot Tungkai (Leg Extention) Dan Kordinasi Mata-Kaki (Wall Ball Pass) Terhadap Kecepatan Dan

Ketepatan Shooting Sepak Bola (Studi Eksperimen Latihan Power Otot Tungkai

Dan Kordinasi Mata-Kaki Pada Atlet Sepak Bola Belitung Yang Tergabung Dalam Visibel Bandung)”.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas terdapat permasalahan diantaranya: 1. Dalam permainan sepak bola kemampuan shooting yang tepat dan cepat

sangat berperan penting untuk mencetak gol ke gawang lawan.

2. Shooting yang cepat dan tepat dengan power otot tungkai yang kuat secara umum merupakan pendukung dalam mencetak gol ke gawang lawan. 3. Perlu latihan yang sesuai dan ideal untuk meningkatkan power otot

(17)

7

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan Identifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh latihan power otot tungkai yang signifikan terhadap kecepatan shooting pada permainan sepakbola?

2. Apakah terdapat pengaruh latihan kordinasi mata-kaki yang signifikan terhadap ketepatan shooting pada permainan sepakbola?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh latihan power otot tungkai terhadap kecepatan shooting pada permainan sepakbola.

2. Pengaruh latihan kordinasi mata-kaki terhadap ketepatan shooting pada permainan sepakbola.

E. Manfaat Penelitian

(18)

F. Struktur Organisasi Skripsi

PERNYATAAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian B. Identifikasi Masalah Penelitian C. Rumusan Masalah Penelitian D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian

F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Permainan Sepak Bola 2. Teknik Dasar Sepak Bola 3. Shooting

4. Latihan

(19)

9

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian B. Desain Penelitian

C. Metode Penelitian D. Definisi Operasional E. Instrumen Penelitian F. Teknik Pengumpulan Data G. Analisis Pengolahan Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Data Hasil Test Power Otot Tungkai 2. Data Hasil Test Koordinasi Mata-Kaki

3. Data Hasil Test Kecepatan Bola Menyelesaikan Jarak 4. Data Hasil Test Ketepatan (Akurasi) Bola

B. Pembahasan & Analisis Data 1. Uji Normalitas

2. Uji Homogenitas 3. Uji Hipotesis C. Diskusi Temuan BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(20)

Sunandar, Rendy. 2014

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X1 O X2

X3 X4

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Lab Olahraga Kampus FPOK UPI dan Lapangan Sepak Bola KPAD Gerlong. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama dua bulan dari Agustus s/d September 2014. Teknik penarikan sampel berpatokan pada (Suharsimi. 2006:130) yang menyatakan sampel dapat diambil 10 – 15 % atau 20 – 25 % dari keseluruhan jumlah populasi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang lebih 50 orang dan sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu sebanyak 20 orang dari klub Visibel Fc Bandung. Visibel Fc Bandung adalah klub sepakbola mahasiswa Belitung yang kuliah di Bandung dan telah terdaftar Pemkab Belitung. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Random Sampling yang berarti sampel dipilih secara acak berdasarkan pertimbangan tertentu dan berdasarkan kebutuhan yaitu kemampuan power otot tungkai dan kordinasi mata-kaki sampel.

B. Desain Penelitian

Penulis menetapkan desain penelitian ini yaitu “Eksperiment Control Group Design With Pre Test –Post Test” dimana dalam desain penelitian ini menggunakan kelompok kontrol sebagai pembanding dari kelompok eksperimen setelah dilakukan pre test dan post test. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diambil secara acak sesuai dengan persyaratan atau tujuan penelitian.

(21)

26

Gambar 3.1 Rancangan Desain Penelitian (Sumber : Penulis) Keterangan :

X1 : Pengukuran kemampuan awal kelompok eksperimen X2 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok eksperimen O : Pemberian perlakuan

X3 : Pengukuran kemampuan awal kelompok kontrol X4 : Pengukuran kemampuan akhir kelompok control

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperiment Metode ini merupakan bagian dari metode penelitian kuantitatif. Mengenai kegiatan eksperimen, Surakhmad (2005:148) menjelaskan sebagai berikut, “Dalam arti yang luas, bereskperimen ialah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat sesuatu hasil”. Kegiatan eksperimen adalah suatu kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil sebagaimana yang dicobakannya. Jadi dengan digunakannya

metode eksperimen dalam penelitian ini, berarti penulis mengadakan percobaan

terhadap sekelompok subyek yang akan menerima perlakuan tertentu dalam waktu

tertentu, kemudian setelah masa percobaan itu selesai selanjutnya dilihat hasil

perlakuan tersebut.

(22)
(23)

28

D. Definisi Operasional

Beberapa indikator-indikator dari setiap variabel yang akan dijabarkan dalam instrument penelitan yaitu variabel bebas yang mencakup Latihan Power Otot Tungkai dan latihan kordinasi mata kaki serta variabel terkait yang mencakup ketepatan dan kecepatan shooting. Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan dalam mengungkapkan permasalahan sehingga tidak timbul salah penafsiran dalam pengertiannya adalah sebagai berikut :

1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.” Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.

2. Latihan (training), menurut Harsono (1988: 101) ialah “proses yang sistematis dari berlatih/bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari menambah jumlah beban latihan/pekerjaan”.

3. Power adalah gabungan antara kekuatan dan kecepatan dengan kata lain power dihasilkan dari kontraksi otot yang kuat serta cepat. Power adalah kekuatan otot yang bekerja dalam waktu yang singkat. Menurut Bompa (1999:61), power adalah kemampuan otot untuk mengeluarkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Rumus yang digunakan dalam power adalah : power atau daya ledak otot + kerja atau waktu + kekuatan x jarak tempuh.

(24)

efektif.

5. Ketepatan adalah “kemampuan seseorang untuk mengarahkan suatu gerak ke sasaran atau target sesuai kemampuannya” (Suharno, 1993:64). Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa, ketepatan tembakan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan tembakan ke arah sasaran atau target.

6. Kecepatan menurut Harsono (2001:36), adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang cepat. Abdul Kadir Ateng (1997:67), menyatakan bahwa kecepatan adalah kemampuan individu untuk melakukan gerakan yang sama berulang-ulang dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Jadi, dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kecepatan adalah kemampuan mengubah suatu benda atau orang dari keadaan diam hingga bergerak menempuh jarah yang ditentukan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.

7. Shooting sepakbola adalah gerakan yang dibutuhkan dalam permainan sepakbola, terlepas sama sekali dari permainannya. Fralick (1945:17) menyatakan, “Shooting at the goal is a very important phase of the game”. Dapat disimpulkan bahwa shooting adalah kemampuan tendangan yang dilakukan untuk menghasilkan sebuah gol ke gawang lawan yang menjadi tujuan permainan sepak bola.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat ukur dalam penelitian ini yaitu : 1. Tes Power Otot Tungkai

(25)

30

memiliki nilai validitasnya 0,989 dan reabilitas 0,977. Tujuan dari Digital Vertical Jump ini yaitu untuk mengukur power tungkai dengan satuan (Cm). Perlengkapan :

o Alat Digital Vertical Jump Pelaksanaan :

o Teste berdiri lurus di depan alat digital vertical jump.

o Setelah itu teste mengambil posisi jongkok sebagai awalan sebelum melakukan lompatas.

o Setelah Terdengan Suara aba-aba dari alat digital vertikal jump, teste melakukan lompatan setinggi-tingginya sampai memunculkan angka pada alat digital vertical jump.

o Angka tersebut menyatakan besarnya power otot tungkai teste dalam satuan (cm).

o Teste diberikan dua kali kesempatan untuk melakukan lompatan. Penilaian :

o Skor terbaik dari dua kali percobaan dicatat sebagai skor dalam satuan cm, dengan tingkat ketelitian 0,5 cm.

Untuk lebih jelas, alat dan skema pelaksanaan Digital Vertical Jump dapat dilihat pada gambar berikut :

(26)

Gambar 3.3 Skema Pelaksanaan Digital Vertical Jump (Sumber : Google)

2. Tes Kordinasi Mata-Kaki

Instrumen/alat ukur yang digunakan untuk mengukup power dalam penelitian ini menggunakan Soccer Wall Volley Test yang diadaptasi dari Awaludin Ramadiarsyah (2013) yang memiliki validitas sebesar 0,900 dan reabilitas sebesar 0,630. Tujuan Soccer Wall Volley Test ini yaitu Untuk mengukur kemampuan koordinasi mata kaki dalam permainan sepakbola.

Alat :

 Stopwatch, bola sepak, sasaran, formulir tes dan alat tulis. Perlengkapan :

 Lapangan tes yang terdiri atas :

o Daerah sasaran dibuat dengan garis di diding yang rata dengan ukuran panjang 2,44 Meter dan tinggi dari lantai 1,22 Meter.

(27)

32

Pelaksanaan :

o Bola sepak diletakkan di belakang garis batas yaitu 1,83 Meter di depan sasaran.

o Testee berdiri di belakang garis batas dekat bola dan menghadap ke sasaran. Pada aba-aba “ya”, teste mulai menyepak bola ke sasaran (tembok dengan batas yang sudah ditetapkan).

o Bola yang terpantul dari tembok sasaran segera disepak kembali, hal ini dilakukan terus menerus dan secepat mungkin selama 20 detik. o Kesempatan melakukan tes ini sebanyak tiga kali.

o Yang terbaik dari tiga kali kesempatan adalah kemampuan koordinasi mata kaki dari pemain sepakbola.

Penilaian :

o Kemampuan koordinasi mata kaki adalah banyaknya sepakan yang sah dapat dilakukan testee selama 20 detik.

o Tiap sepakan bola kaki yang dilakukan di bagian belakang garis batas 1,83 Meter di depan sasaran di beri nilai satu.

o Sepakan yang tidak sah tidak dihitung.

Untuk lebih jelas, skema pelaksanaan Soccer Wall Volley Test dapat dilihat pada gambar berikut :

(28)

Tes ini dilakukan untuk mengetahui angka akurasi bola dan kecepatan bola yang diadopsi dari skripsi Asep Sumpena (2008) memiliki validitas sebesar 0,886 dan reabilitas sebesar 0,866. Untuk mengukur angka akurasi bola, sampel melakukan tendangan shooting ke sasaran dengan penilaian seperti pada gambar 3.5. Sedangkan untuk mengukur kecepatan bola menempuh jarak, peneliti menggunakan Software Kinovea.

Gambar 3.5 Tes Menendang Bola Ke Sasaran (Shooting)

(Sumber : Tes Dan Pengukuran Keolahragaan, Nurhasan et al. 2007:214) Alat yang digunakan:

a. Camera b. Peluit c. Gawang d. Bola

e. Nomor-nomor f. Tali

(29)

34

Petunjuk pelaksanaan tes shooting:

1) Sampel berdiri dibelakang bola yang diletakan disebuah titik berjarak 16,5 m didepan gawang.

2) Pada saat bunyi peluit, sampel mulai menendang bola.

3) Bola yang mengarah ke angka sasaran itulah nilai akurasi sample. 4) Sampel diberi tiga kali shooting.

Cara penskoran:

1) Jumlah rata-rata skor dan waktu yang ditempuh bola pada sasaran dalam tiga kali tendangan.

2) Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor dan atau bola keluar dari sasaran, maka nilai akurasi nol dan nilai kecepatan bola menempuh jarak tetap dihitung.

1. Kamera

Dalam penelitian ini kamera digunakan untuk merekam perjalanan bola pada saat ditendang hingga menyelesaikan jarak. Adapun spesifikasi minimum kamera yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

 Image sensor : 1/8 type (2.25 mm)

 Optical zoom : 57 kali

 Resolusi : 640 x 480 px

 Frame rate : 100 FPS

(30)
[image:30.612.196.475.84.255.2]

Gambar 3.6 Desain pengambilan video (Sumber: Penulis)

Kamera berfungsi untuk merekam gerak bola pada saat bola itu mulai ditendang kesasaran guna untuk mencari angka kecepatan bola menempuh jarak. Selanjutnya video hasil dari rekaman kamera dianalisis menggunakan Software Kinovea untuk menentukan berapa kecepatan bola menempuh jarak sample tersebut.

2. Software Kinovea

Software Kinovea memiliki fitur untuk analisis, pengukuran, perbandingan, dan pengamatan gerak video. Beberapa fitur penting dalam software kinovea adalah:

1) Dalam software kinovea, format output video yang dianalisis yaitu MKV, MP4, AVI, serta memungkinkan untuk dapat menganalisis dari foto.

2) Modus pemutaran loop, software ini mampu menentukan fokus wilayah kerja analisis.

3) Kaca pembesar , yang memungkinkan untuk dapat fokus pada setiap detail atau tindakan.

4) Fitur deinterlacing, dapat memperbaiki masalah artefak interlace.

(31)

36

6) Untuk hal pengukuran, didalam software kinovea terdapat pelacakan benda atau sendi tubuh, pengukuran waktu (stopwatch), pengukuran jarak (dengan menggambar garis dan memeriksa jarak keseluruhan), pengukuran kecepatan ( dapat menetapkan titik pelacakan dan menentukan unit kecepatan yang akan dipilih), dan mengekspor data ke spreadsheet yang dapat untuk mengekspor judul, panjang, nilai sudut, koordinat lintas penanda, pelacakan jalur lintasan, dan hasil durasi stopwatch.

7) Dalam hal pengamatan, terdapat fungsi Cermin, penyesuaian Image Quality, grid overlay, fungsi ikhtisar, modus reverse yang memainkan mundur video, dan alat gambar yang memungkinkan untuk menyorot aspek yang akan dianalisis.

Software kinovea cocok untuk digunakan dalam penelitian ini, karena software ini memiliki fitur yang mendukung untuk melaksanakan analisis kecepatan bola untuk mendapatkan kecepatan bola menempuh jarak pada setiap tendangan sample. Software kinovea dipilih untuk analisis menentukan kecepatan bola menempuh jarak karena memiliki fitur untuk memperlambat video, menentukan waktu (stopwatch), mengulang video (fitur reverse), dan pengukuran jarak.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, teknik pengumpulan data perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses data penelitian tersebut diambil. Pada penelitian ini, penulis mengambil data penelitian sesuai dengan desain penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya. Pengambilan data dilakukan dengan mengambil data tes awal (pree test ). Setelah data awal diambil, sampel diberikan tritment (percobaan) dan kemudian dilakukan test akhir (post test). Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh sebelum melakukan pree test, tritment dan post test adalah sebagai berikut:

(32)

POPULASI

menggunakan teknik purposive random sampling.

3. Setelah itu menentukan instrumen yang berupa tes yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu tes digital vertical jump, tes kordinasi mata-kaki dan tes shooting.

4. Melakukan uji coba tes dengan melihat validitas dan reabilitasnya.

5. Selanjutnya adalah melakukan penelitian dan pengambilan data dengan menggunakan instrumen atau tes yang telah ditentukan.

6. Langkah terakhir yaitu melakukan pengolahan data, menganalisa dan menarik kesimpulan yang didasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data.

[image:32.612.58.548.358.647.2]

Mengenai penjelasan prosedur penelitian diatas penulis mencoba untuk menuangkan dalam bentuk gambar dibawah ini:

Gambar 3.7 Teknik Pengumpulan Data (Sumber : Penulis) PENGUKURAN POWER OTOT

TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA_KAKI

KELOMPOK EKSPERIMEN (MELAKUKAN TRITMENT LATIHAN MENINGKATKAN POWER OTOT TUNGKAI DAN

KORDINASI MATA-KAKI)

KELOMPOK KONTROL

(TANPA DIBERIKAN PERLAKUAN KHUSUS)

POST TEST PREE TEST

PENGOLAHAN DATA SAMPEL

(33)

38

1. Pre Test (Tes Awal)

Pengambilan data tes awal dilakukan menggunakan bentuk-bentuk tes yang telah dijelaskan pada istrumen penelitian diatas. Dalam penelitian ini, hasil data tes awal yang akan diambil yaitu hasil data tes power, data tes kordinasi mata-kaki, data tes ketepatan(akurasi) shooting dan data kecepatan shooting.

2. Tritment (Perlakuan/Percobaan)

Tritment/perlakuan diberikan setelah proses pengambilan data tes awal dilakukan. Tritment diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil dari tes awal yang sebelumnya dilakukan dan akan diujikan lagi nantinya pada tes akhir. Tritment diberikan dengan harapan bisa meningkatkan kemampuan dari variable yang diteliti sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik dari tes awal. Adapun tritment/percobaan yang akan diberikan kepada sampel yaitu berupa latihan. Latihan yang diberikan dalam tritment ini adalah latihan untuk meningkatkan power otot tungkai dan kordinasi mata-kaki. Asumsinya, dengan meningkatkan power otot tungkai dan kordinasi mata-kaki akan berpengaruh terhadap hasil ketepatan dan kecepatan dalam melakukan shooting sepak bola. Tritment dalam penelitian yang penulis lakukan ini sebanyak 16x pertemuan dengan pertemuan satu minggu 4x pertemuan. Adapun jadwal tritment yang diberikan bisa dilihat pada table berikut :

Hari

[image:33.612.85.557.495.627.2]

Minggu Senin Selalsa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu Minggu I Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 Minggu II Pertemuan 5 Pertemuan 6 Pertemuan 7 Pertemuan 8 Minggu III Pertemuan 9 Pertemuan 10 Pertemuan 11 Pertemuan 12 Minggu IV Pertemuan 13 Pertemuan 14 Pertemuan 15 Pertemuan 16

(34)

Adapun tritmen atau perlakuan yang akan diberikan pada sampel dalam penelitian ini yaitu latihan yang berhubungan dengan meningkatkan power otot tungkai. Bentuk latihan yang diberikan untuk meningkatkan power otot tungkai yaitu menggunakan metode weight training (latihan beban). Bentuk dari latihan yang akan diberikan kepada sampel penelitian ini yaitu latihan weight training dengan bentuk latihan Leg Extention. Selain latihan meningkatkan power otot tungkai untuk mendapatkan kecepatan dalam melakukan shooting ke gawang dalam permainan sepakbola, peneliti juga mengambil latihan untuk meningkatkan kordinasi mata-kaki sehingga bisa menghasilkan ketepatan/akurasi pada saat shooting dalam permainan sepakbola. Bentuk latihan yang diberikan untuk meningkatkan kordinasi mata-kaki peneliti menggunakan bentuk latihan wall ball passing (menendang bola dengan menggunakan media dinding).

1). Leg Extention

Leg Extention merupakan latihan yang dilakukan untuk meningkatkan power otot tungkai bawah dengan menggunakan mechine. Tujuan utaman dari latihan ini yaitu untuk melatih otot kaki dan paha serta untuk meningkatkan power otot tungkai. Latihan dengan menggunakan Leg Extention otot-otot tubuh yang bekerja adalah otot paha depan (quarriceps), paha belakang (hamstring), gluteus maxsimum serta otot-otot betis (partial).

Pelaksanaan Latihan Leg Extention

(35)
[image:35.612.208.434.97.257.2]

40

Gambar 3.8 Bentuk Latihan Power Otot Tungkai (Leg Extention) (Sumber : Google) 2). Wall Ball Pass

Latihan passing merupakan bentuk latihan yang diberikan dengan tujuan untuk melatih kemapuan kordinasi mata-kaki yang nantinya diharapkan bisa menghasilkan akurasi tendangan yang tepat dan cepat mengenai sasaran. Latihan ini umumnya dilakukan dengan menggunakan dinding/tembok sebagai media latihannya. Latihan passing ini dilakukan dengan cara menendang bola kearah dinding dengan target sasaran yang sudah disediakan dan dimanipulasi oleh pelatih.

Pelaksanaan Latihan Wall Ball Passing

(36)

yang tepat sesuai sasaran yang ditargetkan.

[image:36.612.230.413.199.363.2]

Untuk lebih jelasnya, cara pelaksanaan dan bentuk latihan Wall Ball Passing dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.9 Cara Pelaksanaan Latihan Koordinasi Mata-Kaki dengan menggunakan Wall Ball Pass ( Sumber : Penulis)

b. Prosedur Latihan

Latihan Leg Extention

1) Sebelum masuk pada proses latihan dan pemberian beban, penulis memberi pemahaman terlebih dahulu kepada sampel tentang cara melakukan latihan untuk meningkatkan power otot tungkai dengan menggunakan alat Leg extention mechine.

2) Setelah sampel diberikan pemahan, penulis memperaktekkan cara melakukan dan menggunakan alat leg extention mechine di lapangan. 3) Selanjutnya, setelah sampel paham dengan latihan yang akan mereka

(37)

42

4) Setelah penghitungan repetisi maksimal (RM) selesai, masing-masing sampel diberi program latihan yang berbeda-beda yang telah penulis buat sesuai dengan kebutuhan sampel.

[image:37.612.228.411.231.479.2]

Adapun untuk lebih jelasnya tentang prosedur latihan untuk meningkatkan power otot tungkai dengan menggunakan leg extention mechine, dapat dilihat pada bagan tersebut :

Gambar 3.10 Bagan Prosedur Latihan Leg Extention (Sumber : Penulis)

Latihan Wall Ball Pass

1) Sebelum masuk pada proses latihan dan pemberian program latihan, penulis memberi pemahaman terlebih dahulu kepada sampel tentang cara melakukan Wall Ball Pass.

2) Setelah sampel diberikan pemahan, penulis memperaktekkan cara melakukan Wall Ball Pass di lapangan.

(38)

sampel yang melakukan tritmen.

4) Setelah penghitungan repetisi maksimal (RM) selesai, masing-masing sampel diberi program latihan yang berbeda-beda yang telah penulis buat sesuai dengan kebutuhan sampel.

[image:38.612.214.398.276.523.2]

Adapun untuk lebih jelasnya tentang prosedur latihan untuk meningkatkan koordinasi mata-kaki dengan menggunakan Wall Ball Pass, dapat dilihat pada bagan tersebut :

Gambar 3.11 Bagan Prosedur Latihan Wall Ball Pass (Sumber : Penulis) c. Program Latihan

Power Otot Tungkai (Leg Extention)

Adapun program latihan yang akan diberikan dari bentuk-bentuk latihan yang dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya dapat dilihat pada table program latihan dibawah ini :

Pemberian Pemahaman Cara Melakukan Wall Ball Pass

Sampel Mencoba Melakukan Wall Ball Pass

Penghitungan Repetisi Maksimal (RM)

Pemberian Program Latihan

(39)

44

No Sampel Kg RM (100%) 50% Repetisi Set Volume Kg

1 A 120 60 10 3 30 180 Kg

2 B 120 60 10 3 30 180 Kg

3 C 100 50 10 3 30 150 Kg

4 D 80 40 10 3 30 120 Kg

5 E 140 70 10 3 30 210 Kg

6 F 150 75 10 3 30 225 Kg

7 G 120 60 10 3 30 180 Kg

8 H 80 40 10 3 30 120 Kg

9 I 100 50 10 3 30 150 Kg

[image:39.612.109.532.84.322.2]

10 J 150 75 10 3 30 225 Kg

Tabel 3.2 Tabel Program Latihan Power Otot Tungkai dengan Leg Extention Mechine ( Sumber : Penulis)

 Koordinasi Mata-Kaki (Wall Ball Pass)

Adapun program latihan yang akan diberikan dari bentuk-bentuk latihan yang dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya dapat dilihat pada table program latihan dibawah ini :

No Sampel RM (60 detik) 50% Repetisi Volume Keterangan

1 A 62 31 3 93 Kali

2 B 58 29 3 87 Kali

3 C 50 25 3 75 Kali

4 D 56 28 3 84 Kali

5 E 64 32 3 96 Kali

6 F 68 34 3 102 Kali

7 G 64 32 3 96 Kali

8 H 58 29 3 87 Kali

(40)
[image:40.612.109.535.84.108.2]

Tabel 3.3 Tabel Program Latihan Koordinasi Mata-Kaki dengan Wall Ball Pass ( Sumber : Penulis)

Latihan dilakukan dengan frekuensi latihan sebanyak empat (4) kali latihan dalam satu minggu. Beban dan volume latihan tetap. Perubahan hanya dilakukan pada set latihan per satu minggu sekali. Tiap sati minggu sekali, set latihan naik satu tingkat.

3. Post Test (Tes Akhir)

Post test atau biasa disebut dengan tes akhir dilakukan setelah tes awal dan tritment/percobaan selesai dilakukan. Tes akhir dilakukan dengan tujuan sebagai pembanding dari tes awal setelah dilakukannya tritment/percobaan pada sampel.

G. Analisis Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputasi program SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 16.0 for windows. Program ini digunakan karena memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi. Selain itu sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu dekriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya. Selanjutnya, data yang dianalisis pada penelitian ini adalah hasil pengaruh atau perubahan antara tes awal dan tes akhir setelah diberikan tritment. Dari kedua hasil tersebut akan dilihat perbandingannya. Namun sebelum itu ada beberpa uji yang harus dilakukan terlebih dahulu.

(41)

46

(42)

Sunandar, Rendy. 2014

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dilapangan mengenai pengaruh latihan power otot tungkai dan kordinasi mata-kaki terhadap kecepatan dan ketepatan (akurasi) shooting pada permainan sepak bola Visibel Fc Bandung, dapat penulis simpulkan beberapa poin penting yang diambil yaitu sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh latihan power otot tungkai yang signifikan terhadap kecepatan bola menyelesaikan jarak hasil tendangan shooting pada permainan sepak bola di klub Visibel Fc Bandung. Dengan hasil kelompok sampel yang melakukan latihan power otot tungkai lebih baik dibandingkan kelompok sampel yang tidak melakukan latihan power otot tungkai.

(43)

60

B. Saran

Dari hasil penelitian ini ada beberapa saran yang menurut penulis perlu sampaikan. Adapun saran dari penulis yaitu:

1. Untuk para pemain sepak bola, agar mampu memaksimalkan skill shooting dan berlatih lebih giat lagi karena dalam olahraga sepak bola salah satu cara untuk menciptakan gol adalah dengan tendangan shooting. 2. Untuk para pelatih sepak bola, harus lebih mengetahui karakteristik

tendangan para pemainnya dan melakukan latihan khusus shooting agar para pemain memiliki kualitas tendangan yang baik. Sesuai dengan penelitian yang telah penulis lakukan, untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi shooting dalam permainan sepak bola sebaiknya para pelatih memberikan program latihan untuk meningkatkan power otot tungkai dengan menggunakan latihan Leg Extention dan memberikan program latihan untuk meningkatkan koordinasi mata-kaki dengan bentuk latihan wall ball pass sehingga bisa menciptakan dan meningkatkan kecepatan dan akurasi tendangan shooting dalam permainan sepak bola seperti yang sudah penulis lakukan.

(44)

Sunandar, Rendy. 2014

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Pt. Rineka Cipta.

Asep Sumpena (2008). Test Koordinasi Mata-Kaki Dengan Instrument Soccer Wall Volley Test. Skripsi.

Bill Muray 1998, “The World Game: A History Of Soccer”.

Engkos Kosasih. 1985. Olahraga Teknik Dan Program Latihan. Jakarta : Depdikbud Harsono. 1988. Coaching And Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching, Jakarta :

Depdikbud.

Moh. Sajoto. 1984. Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga.Semarang : Dahara Press.

Nurhasan. 2007. Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : UPI.

Poerwadarminto. 1984. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Pn. Balai Pustaka. Pyke, F.S. 1991. Toward Better Coaching The Art And Science Of Coaching. Canbera,

Australia: Government Publishing Service.

Remy. Muchtar. 1989. Sepakbola, Pembina, Pemain. Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan. IKIP Medan.

(45)
(46)

Sidik D. Z. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan) Bandung: UPI. Soekatamsi. (1992). Permainan Bola Besa 1 (Sepak Bola). Jakarta: Depdikbud.

Soelistyo T.A. (2012). “Pengaruh Metode Latihan Plyometrics Dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Peningkatan Ketepatan Tembakan Sepakbola”. Jurnal Ilmiah Spirit, Issn; 1411-8319 Vol. 12 No. 2.

Sucipto, Dkk. (2000). Sepakbola. Jakarta: Depdikbud.

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suherman, A. dan Rahayu N.I (2009). Modul Statistika Untuk Ilmu Keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukadiyanto. (2005). Pengantar Teori Dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta: FIK Uiversitas Negeri Yogyakarta.

Surakhmad. (2005). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Torsito.

Suteja (2009). Pengaruh Metode Latihan Dan Koordinasi Mata-Kaki Terhadap Keterampilan Bermain Sepakbola Universitas Sebelas Maret Pada Tahun 2009. Tesis Program Studi Ilmu Keolahragaan Universitas Sebelas Maret: Diterbitkan.

(47)

64

SUMBER INTERNET

Taufik, M. (2009). Teknik Menendang Bola Dalam Permainan. (Online). Tersedia: http://penjaskessman26bdg.blogspot.com/2012/05/teknik-menendang-bola-dalam-permainan.html. (4 September 2013)

Gambar

Gambar 3.2 Alat Pengukur Power Otot Tungkai (Digital Vertical Jump)
Gambar 3.3 Skema Pelaksanaan Digital Vertical Jump
Gambar 3.4 Skema Pelaksanaan Soccer Wall Volley Test
Gambar 3.5 Tes Menendang Bola Ke Sasaran (Shooting)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara bersamaan antara kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap kemampuan shooting dalam

FAHRIJAL PULUNGAN “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Shooting Dalam Permainan Sepak Bola Dengan Menggunakan Gaya Mengajar Resiprokal Pada Siswa Kelas XI SMA Setia Budi

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Shooting Dalam Permainan Sepak Bola Melalui Variasi Pembelajaran Pada Siswa Kelas XI SMK PAB 12 Saentis Percut Sei Tuan Tahun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Shooting dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola dengan Menggunakan Gaya Mengajar Divergen Pada Siswa Kelas Kelas VIII Mts..

UPAYA MENINGKATKAN HASIL KECEPATAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DENGAN MENGGUNAKAN METODE VARIASI LATIHAN RUNNING WITH THE BALL PADA.. ATLET USIA 10-12 TAHUN

media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar shooting sepak bola dengan. punggung kaki pada siswa kelas XII SMK Negeri 1 Stabat Tahun

Engkos Kosasih (1993:232) mengemukakan yang penting dan harus dilatih selalu dalam permainan sepakbola adalah teknik menendang bola, menghentikan (menyetop) dan

Untuk mencari konstribusi kekuatan otot kaki dan koordinasi mata kaki Terhadap kemampuan Shooting Sepak Bola Pada Club Ribak Sude FC Tenayan Raya Kota Pekanbaru