• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBANDINGAN PRODUK MINUMAN DALAM KEMASAN TEH HITAM MELATI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERBANDINGAN PRODUK MINUMAN DALAM KEMASAN TEH HITAM MELATI."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

NO DAFTAR FPIPS : 1720/UN.40.2.5.3./PL/2013

ANALISIS PERBANDINGAN PRODUK

MINUMAN DALAM KEMASAN TEH HITAM MELATI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Sigma Adi Setyo 0607905

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

ii

ANALISIS PERBANDINGAN PRODUK

MINUMAN DALAM KEMASAN TEH HITAM MELATI

Sigma Adi Setyo 0607905

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

© Sigma Adi Setyo 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

iii

SIGMA ADI SETYO

ANALISIS PERBANDINGAN PRODUK

MINUMAN DALAM KEMASAN TEH HITAM MELATI

D I S E T U J U I D A N D I S A H K A N O L E H

Pembimbing I

Agus Sudono, SE., MM. NIP. 19820508 200812 1 002

Pembimbing II

Wendi Adriatna, STP., MSi. NIP.

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen Industri Katering

(4)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis

Perbandingan Produk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati” ini beserta seluruh isinya adalah benar – benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko / sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 25 Juli 2013 Yang membuat pernyataaan,

(5)

v

BERITA ACARA UJIAN SIDANG

Waktu : Kamis, 25 Juli 2013

Tempat : Gedung FPIPS, lantai dua, Ruang Sidang Judul skripsi : Analisis Perbandingan Produk

Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Penguji I : Caria Ningsih, S.E., M.Si.

Penguji II : Dewi Turgarini, S.S., M.M.Par. Penguji III : Woro Priatini, S.Pd., M.Si.

SUSUNAN PANITIA UJIAN SIDANG

Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. Sekretaris : Agus Sudono, S.E., M.M.

Anggota : Dr. Elly Malihah, M.Si. Dr. H. Aceng Kosasih, M.Ag. Suharto, S.Pd., M.A.P.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Dengan bangga karya tulis ini tersusun dengan selengkap dan sebaik mungkin yang tidak lain merupakan atas karunia dan izin dari Allah SWT. Sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pariwisata dan sebagai tanda bukti bahwa telah diselesaikannya studi di Universitas Pendidikan Indonesia program studi Manajemen Industri Katering, maka diharapkan karya tulis ini dapat mencerminkan seluruh ilmu yang telah dipelajari dan diterapkan selama masa studi.

Jurusan pariwisata yang dibangun oleh Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2005 yang telah mendidik mahasiswa selama delapan tahun, merupakan pelopor pendidikan sarjana pariwisata di Indonesia, dibangun dengan cita – cita yang besar untuk menciptakan generasi muda yang tangguh dan terampil dalam bidang pariwisata dan mampu untuk membangun dan meningkatkan kondisi ekonomi pariwisata bangsa dan negara Indonesia.

Besar harapan bahwa karya tulis ini dapat bermanfaat dan menjadi acuan bagi akademisi – akademisi terkait yang membutuhkannya. Tidak ada yang sempurna bagi manusia di muka bumi ini, selalu ada kekurangan dan hambatan termasuk dalam proses penyelesaian karya tulis ini. Namun merupakan sebuah kesalahan jika kita hanya pasrah dan mengeluh terhadap kekurangan dan hambatan itu, karena seharusnya dalam menimba ilmu kita harus memiliki semangat jihad, dan Allah SWT akan selalu memudahkan orang yang berjihad.

Karya tulis tidak dapat tercipta dengan sendirinya, adalah faktor eksternal yang berperan penting dalam proses penyelesaian karya tulis, yaitu orang – orang disekitar kita yang terkadang tidak kita kenal atau bahkan baru pertama kali bertemu. Oleh karena itu ucapan terima kasih dengan tulus saya sampaikan kepada :

(7)

vii

 Keluarga besar bapak dan keluarga besar ibu yang tidak pernah lelah selalu memberi dukungan disetiap waktu.

 Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, MPd. selaku rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

 Prof. Dr. H. Karim Suryadi, MSi. selaku dekan Universitas Pendidikan Indonesia.

 Bapak Agus Sudono, SE., MM. selaku ketua program studi Manajemen Industri Katering, yang berperan pula sebagai pembimbing I.

 Bapak Wendi Adriatna STP. MSi. selaku pembimbing II.

 Keluarga besar penggerak program studi Manajemen Industri Katering, terutama bapak Endang Ruhada yang tidak pernah sungkan untuk membantu saya selama tujuh tahun.

(8)

viii

 Teman – teman mahasiswa Manajemen Industri Katering angkatan 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011 yang sudah menemani saya dengan suasana suka dan duka di dalam dan diluar ruang perkuliahan.

 Bapak Galura Mujahidin, SE., yang menjadi figur role model sejak pertama kali saya menduduki bangku kuliah.

(9)

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk minuman dalam kemasan teh hitam melati

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

SIGMA ADI SETYO, Analisis Perbandingan Produk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati, dibimbing oleh Agus Sudono, SE., MM. dan Wendi Adriatna, STP., MSi.

Perkembangan industri pariwisata di Indonesia memberikan dorongan kepada industri makanan dan minuman dengan rentang yang luas mulai dari jenis produk catering hingga produk dalam kemasan. Produk minuman dalam kemasan (MDK) teh hitam melati merupakan produk MDK nomor dua terbanyak dalam segi penjualannya, namun dengan banyaknya produk – produk MDK yang bermunculan menyebabkan adanya penurunan daya jual dikarenakan market sharenya terbagi dan membuat konsumen semakin bingung dalam menentukan pilihannya.

Penelitian dengan model deskriptif metode survei dengan objek produk MDK teh hitam melati yang terdiri dari produk Sosro Reguler, Sosro Less Sugar, Teh Kotak, Frestea, dan Pucuk Harum. Variabel yang diuji terdiri dari (x1) organoleptik, (x2) merek, (x3) label, (x4) fitur, (x5) ukuran dan (x6) kemasan. Sampel responden diambil sebanyak 100 orang dengan menggunakan rumus sampel Yamane Taro dari populasi penduduk kota Bandung. Teknik analisis data menggunakan ANOVA, uji T hitung, dan koefisien determinasi.

Berdasarkan analisis dan pengolahan data penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada masing – masing produk yang diuji dengan F hitung sebesar 1.900, 94 dibandingkan dengan F tabel sebesar 3,357 pada tingkat kesalahan 1%

(10)

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk minuman dalam kemasan teh hitam melati

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

SIGMA ADI SETYO, Comparative Analysis of Ready to Drink Jasmine Black Tea, guided by Agus Sudono, SE., MM. and Wendi Adriatna, STP., MSi.

Development of Indonesian tourism industry gave a boost to the food and beverage industry with a wide range of product ranging from catering product to the convenient product. Ready to drink jasmine black tea is the second most ready to drink product in terms of sales, but with so many products that have sprung caused a decrease in sales due to the split of the market shares and consumers get more confused in determining the product choice.

Research was done with descriptive survey models which object is ready to drink jasmine black tea consisting of product Sosro Regular, Sosro Less Sugar, Teh Kotak, Freshtea, and Pucuk Harum. The variables consisting of (x1) organoleptic, (x2) brand, (x3) label, (x4) features, (x5) size, and (x6) packaging. Respondent sample of 100 consumers was taken using Taro Yamane samples formula from the population of Bandung city. Analisys using ANOVA, T test count, and the coefficient of determination.

Based on the analysis and processing research data, it was concluded that there are significant differences on each product with the F count of 1.900,94 compared with 3,357 in the F table at an error rate of 1%

(11)

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk minuman dalam kemasan teh hitam melati

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR HAK CIPTA ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Kajian Teori ... 10

2.1.1 Pariwisata ... 10

2.1.2 Wisata Kuliner ... 10

2.1.3 Usaha Jasa Makanan dan Minuman ... 12

2.1.4 Minuman ... 12

2.1.5 Tanaman dan Produk Teh ... 13

2.1.5.1 Proses Produksi Teh ... 14

2.1.5.2 Blending dan Campuran Teh ... 15

2.1.5.3 Kandungan Gizi Teh ... 15

2.1.5.4 Sejarah dan penyebaran Teh ... 16

2.1.5.5 Budaya Mengkonsumsi Teh ... 16

2.1.5.6 Teknik Pengemasan Teh ... 17

2.1.6 Produk ... 17

2.1.6.1 Dimensi Produk ... 18

2.1.6.2 Alur Perencanaan Produk ... 19

2.1.7 Persepsi ... 21

2.1.7.2 Persepsi Konsumen ... 22

2.2 Kerangka Pemikiran ... 23

2.3 Hipotesis ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 25

3.1 Objek dan Subjek Penelitian ... 25

3.2 Metode Penelitian ... 26

(12)

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk minuman dalam kemasan teh hitam melati

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 29

3.5 Populasi dan Sampel ... 30

3.6 Teknik Sampling ... 32

3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 32

3.8 Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1 Industri Minuman Dalam Kemasan (MDK) Teh Hitam Melati ... 37

4.1.1 Profil PT. Sinar Sosro ... 37

4.1.2 Profil PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Co.Tbk ... 39

4.1.3 Profil PT. Coca Cola Amatil Indonesia ... 39

4.1.4 Profil PT. Mayora Indah Tbk ... 40

4.2 Karakteristik Konsumen MDK Teh Hitam Melati di Kota Bandung ... 40

4.2.1 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Demografi ... 40

4.2.2 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 41

4.2.3 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 42

4.2.4 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tingkat Penghasilan ... 43

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 44

4.3.1 Penilaian Organoleptik Produk MDK Teh Hitam Melati ... 44

4.3.2 Penilaian Merek Produk MDK Teh Hitam Melati ... 45

4.3.3 Penilaian Label Produk MDK Teh Hitam Melati ... 46

4.3.4 Penilaian Fitur Produk MDK Teh Hitam Melati ... 47

4.3.5 Penilaian Ukuran Produk MDK Teh Hitam Melati ... 48

4.3.6 Penilaian Jenis Kemasan Produk MDK Teh Hitam Melati ... 49

4.3.7 Rekapitulasi Penilaian Variabel Pada Produk Yang Diuji ... 50

4.3.8 Pembahasan Produk Sosro Reguler ... 53

4.3.9 Pembahasan Produk Sosro Less Sugar ... 53

4.3.10 Pembahasan Produk Teh Kotak ... 54

4.3.11 Pembahasan Produk Frestea ... 55

4.3.12 Pembahasan Produk Pucuk Harum ... 56

4.4 Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 57

4.4.1 Pengujian Dengan ANOVA ... 57

4.4.2 Pengujian Dengan T Hitung ... 57

4.4.3 Pengujian Dengan Koefisien Determinasi ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 66

5.2 Saran ... 66 DAFTAR PUSTAKA

(13)

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk minuman dalam kemasan teh hitam melati

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(14)

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk minuman dalam kemasan teh hitam melati

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kota Bandung Tahun 2010 – 2012 ... 2

Tabel 1.2 Jenis Produk MDK dan Jumlah Volume Penjualan Tahun 2010 ... 4

Tabel 1.3 Market Share Produk MDK Teh Sesuai Jenis Rasa Tahun 2006 – 2010 ... 5

Tabel 1.4 Jenis Minuman Favorit ... 6

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 28

Tabel 3.2 Sumber Teori Pendukung Penelitian... 34

Tabel 4.1 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ... 40

Tabel 4.2 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 41

Tabel 4.3 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 42

Tabel 4.4 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tingkat Penghasilan ... 43

Tabel 4.5 Penilaian Variabel Organoleptik Produk ... 44

Tabel 4.6 Penilaian Variabel Merek Produk ... 45

Tabel 4.7 Penilaian Variabel Label Produk ... 46

Tabel 4.8 Penilaian Variabel Fitur Produk ... 47

Tabel 4.9 Penilaian Variabel Ukuran Produk ... 48

Tabel 4.10 Penilaian Variabel Kemasan Produk ... 49

Tabel 4.11 Rekapitulasi Penilaian Variabel Pada Produk Yang Diuji ... 50

Tabel 4.12 Tabel Ringkasan ANOVA Hasil Perhitungan ... 57

Tabel 4.13 Matrix Korelasi (r) Antar Produk ... 58

Tabel 4.14 Matrix Hasil Uji T Hitung Perbedaan Antar Produk ... 59

Tabel 4.15 Matrix Keputusan Perbedaan Antar Produk Berdasarkan Uji T Hitung ... 61

(15)

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk minuman dalam kemasan teh hitam melati

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 23

Gambar 4.1 Grafik Konsumen Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ... 41

Gambar 4.2 Grafik Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 42

Gambar 4.3 Grafik Konsumen Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 43

Gambar 4.4 Grafik Konsumen Berdasarkan Tingkat Penghasilan ... 44

Gambar 4.5 Grafik Penilaian Variabel Pada Produk Yang Diuji... 51

Gambar 4.6 Grafik Peringkat Produk Berdasarkan Penilaian Variabel ... 52

Gambar 4.7 Grafik Peringkat Produk Sosro Reguler ... 53

Gambar 4.8 Grafik Peringkat Produk Sosro Less Sugar ... 53

Gambar 4.9 Grafik Peringkat Produk Teh Kotak... 54

Gambar 4.10 Grafik Peringkat Produk Frestea ... 55

Gambar 4.11 Grafik Peringkat Produk Pucuk Harum ... 56

(16)

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B A B I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap kepariwisataan di Indonesia. Sebagaimana dikemukakan dalam penjelasan atas Undang – Undang RI no.10 tahun 2009 bahwa sumber daya alam dan budaya perlu dimanfaatkan secara optimal melalui penyelenggaraan kepariwisataan yang ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dan mendorong pembangunan daerah.

Manila Declaration on World Tourism pada tahun 1980 menyebutkan bahwa pariwisata merupakan aktivitas yang sangat essensial bagi kehidupan suatu negara dikarenakan terdapat kontribusi langsung terhadap hubungan internasional dari segi aspek sosial, budaya, pendidikan, dan ekonomi negara tersebut.

Sektor pariwisata menjadi sangat penting dan vital bagi banyak negara, dikarenakan dapat menciptakan lapangan kerja dalam berbagai bidang. Sebagaimana dijelaskankan dalam Undang – Undang RI no.10 tahun 2009 bahwa usaha pariwisata meliputi daya tarik wisata, kawasan pariwisata, jasa transportasi, jasa perjalanan, jasa makanan dan minuman, penyediaan akomodasi, hiburan dan rekreasi, MICE, jasa informasi, jasa konsultan, jasa pramuwisata, wisata tirta dan spa.

peluncuran program Visit Indonesia menunjukan keseriusan pemerintahan Indonesia untuk mengembangkan sektor pariwisata. Kecenderungan perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun menunjukan perkembangan yang sangat pesat, sehingga diharapkan pariwisata di Indonesia menjadi penghasil devisa negara yang diunggulkan.

(17)

2

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KotaBandung pun menjadi kawasan ekonomi produktif. Data makro kota Bandung (BPS, 2012) menunjukan perekonomian dearah atau product domestic regional bruto (PDRB) yang tertinggi dicapai dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 46,3 triliun rupiah.

Tabel 1.1

Jumlah Penduduk Kota Bandung Tahun 2010 – 2012

Tahun Proyeksi

Penduduk Laki-Laki Perempuan

Pertumbuhan (%)

2010 2.394.873 1.215.348 1.179.525 -

2011 2.424.957 1.230.615 1.194.342 1,24

2012 2.455.517 1.246.122 1.209.395 1,24

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota bandung 2013, data diolah

Tabel 1.1 menunjukan bahwa penduduk kota Bandung terus meningkat setiap tahunnya. Rata – rata pertumbuhan selama tiga tahun terakhir adalah sebesar 1,24% atau pertumbuhan sebanyak 30.322 penduduk per tahun. Sex ratio pada tahun 2012 adalah sebesar 1,03 atau dari 100 perempuan terdapat 103 laki – laki.

Industri jasa makanan dan minuman merupakan bidang usaha yang mendapat perhatian yang besar oleh pengusaha dan pelaku bisnis. Dilihat dari banyak bermunculan bisnis jasa makanan dan minuman yang menawarkan beraneka ragam menu makanan dan minuman. Industri jasa makanan dan minuman tumbuh mulai dari skala warung pinggir jalan hingga ke skala gedung bertingkat dengan tujuan yang sama yaitu memenuhi selera dan permintaan konsumen

(18)

3

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Industri minuman di Indonesia tumbuh secara signifikan dengan indikator banyaknya produk minuman yang ditawarkan, namun kehadirannya tidak terlalu mendapat perhatian publik yang besar seperti halnya industri makanan. Media informasi lebih banyak mengupas tentang industri makanan dibandingkan industri minuman seolah-olah industri minuman tidak terlalu berperan penting di dalam dunia kuliner. Padahal jika dilihat dari segi kebutuhan biologisnya manusia lebih membutuhkan banyak minuman dibandingkan makanan.

Undang – Undang RI no.18 tahun 2012 menjelaskan bahwa pangan adalah sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia. Undang – undang tersebut juga menjelaskan bahwa produksi pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali, dan atau mengubah bentuk pangan.

Selanjutnya PerMen Industri no.75 tahun 2010 menjelaskan bahwa industri pengolahan pangan adalah perusahaan yang memproduksi makanan atau minuman hasil pengolahan dengan cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan.

(19)

4

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.2

Jenis Produk MDK dan Jumlah Volume Penjualan Tahun 2010

No. Jenis MDK Deskripsi Penjualan

(dalam juta liter) 1 Air Minum Air putih mineral dan non minelral 13.771

2 Teh Minuman seduhan daun teh atau herbal 1.177

3 Konsentrat Estrak minuman berbentuk padat / cair 108

4 Susu Minuman berbahan susu sapi 93

5 Energi Minuman konsentrat vitamin dan taurin 90

6 Soda Minuman bekarbonasi 80

7 Perasa buah Minuman dengan perasa sintesis 79

8 Jus Sari buah dan sayuran 76

9 Isotonik Minuman pendamping olahraga 72

10 Kopi Minuman seduhan biji kopi 71

Sumber : Asosiasi Pengusaha Minuman Ringan Indonesia (ASRIM) 2011, data diolah

Tabel 1.2 memperlihatkan bahwa produk MDK air minum menduduki peringkat pertama dikarenakan air minum merupakan minuman pokok masyarakat Indonesia, kemudian disusul oleh produk MDK teh pada peringkat kedua. Produk MDK teh merupakan jenis minuman dalam kemasan yang paling digemari oleh kebanyakan masyarakat Indonesia setelah produk MDK air minum karena budaya minum teh sudah menjadi tradisi bangsa Indonesia. Produk MDK soda menduduki peringkat ke enam dikarenakan sentimen bahwa minuman soda dianggap tidak menyehatkan, dan produk MDK jus buah dan sayuran menduduki peringkat ke delapan dikarenakan sentimen bahwa walaupun minuman jus buah dan sayuran dianggap menyehatkan tetapi harga per unitnya lebih tinggi daripada produk MDK lainnya.

(20)

5

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ritual khusus untuk meminum teh seperti budaya meminum teh di negara lainnya. Produk MDK teh menjadi pilihan utama konsumen teh dikarenakan produk MDK teh tidak lagi memerlukan waktu untuk proses penyeduhan karena proses tersebut sudah dilakukan oleh pihak industri, sehingga konsumen tidak perlu menunggu lama untuk meminum teh (Ajisaka, 2012:107).

Tabel 1.3

Market Share Produk MDK Teh Sesuai Jenis Rasa Tahun 2006 – 2010 dalam persen

Rasa Tahun

2006 2007 2008 2009 2010

Teh hitam melati 85,5 86,7 85,5 84,3 84,0

Teh hijau 6,8 5,7 6,4 7,0 7,3

Teh hijau less sugar 0,4 1,0 1,1 1,2 1,3

Teh hitam apel 1,2 1,0 1,1 1,1 1,1

Teh hitam lemon 0,9 0,7 0,7 0,7 0,9

Teh hijau madu 0,5 0,5 0,6 0,7 0,8

Krisantemum 0,7 0,4 0,4 0,3 0,2

Lain lain 4,0 4,0 4,2 4,7 4,5

Total 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

Sumber : Euromonitor Research 2012

(21)

6

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Industri jasa makanan dan minuman umumnya menggunakan produk MDK sebagai minuman yang ditawarkan pada menu, walaupun pada beberapa industri menawarkan produk home made sebagai minuman unggulan pada menu. Penggunan produk MDK dinilai lebih efisien dalam operasional penyajian dan dapat memangkas alur proses produksi minuman pada perusahaan jasa makanan dan minuman.

Pra penelitian dilakukan terhadap 100 sampel untuk mengetahui jenis minuman favorit diberikan 11 opsi berdasarkan pembagian jenis minuman menurut Codex Alimentarius General Standard 192-1995, berikut dijabarkan dalam tabel.

Tabel 1.4

Jenis Minuman Favorit

No. Jenis Minuman Skor Persentasi (%)

1 Jus Buah dan Sayuran 1.050 15,91

2 Susu 850 12,88

3 Air Minum 750 11,36

4 Minuman Soda 650 9,85

5 Minuman non Soda 500 7,58

6 Syrup dan Konsentrat 200 3,03

7 Kopi 500 7,58

8 Teh 600 9,09

9 Minuman Herbal 400 6,06

10 Sereal 500 7,58

11 Minuman Coklat 600 9,09

Total 6.600 100

Sumber : Pra Penelitian 2013

(22)

7

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis minuman yang paling favorit adalah jus buah dan sayuran, susu dan air minum, sedangkan jenis minuman lainnya dapat disimpulkan sebagai minuman yang kurang favorit. Dari seluruh penjelasan yang diuraikan pada latar belakang masalah, penulis tertarik untuk membuat penelitian dan karya tulis dengan judul:

” ANALISIS PERBANDINGAN PRODUK

MINUMAN DALAM KEMASAN TEH HITAM MELATI

1.2 Rumusan Masalah

Persaingan yang tinggi dalam industri produk MDK teh ditandai dengan bermunculan merek - merek baru yang menawarkan keunggulannya masing-masing produknya. Untuk menguasai market share, produsen berlomba – lomba memproduksi produk MDK teh dengan rentang varian yang lebar, element yang terdapat pada varian tersebut antara lain dari segi jenis teh, rasa, warna, aroma, volume isi, kemasan, dan desain. Dilakukan pula berbagai upaya-upaya yang kreatif dan inovatif membentuk produk yang lebih sempurna dan diharapkan dapat meningkatkan penilaian positif konsumen terhadap produk MDK teh Dengan strategi seperti ini diharapkan produk teh siap minum yang diciptakan dapat memenuhi seluruh harapan kosumen terhadap produk MDK teh.

Rumusan masalah yang menjadi perhatian dan bermaksud untuk dijadikan bahan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan dari lima produk yang diuji yaitu Sosro Reguler, Sosro Less Surgar, Teh Kotak, Frestea dan Pucuk Harum.

2. Bagaimana penilaian perbandingan dari masing – masing produk yang diuji. 3. Bagaimana pemetaan atau bench marking dari masing – masing produk yang

diuji.

(23)

8

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

produk MDK teh hitam melati. Mencari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap penilaian produk MDK teh hitam melati. Serta menguji apakah ada perbedaan persepsi konsumen terhadap produk yang dipisah atributnya dan produk yang lengkap atributnya dan bagaimana pertimbangan konsumen mengenai konsep atribut produk MDK teh hitam melati yang ideal.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian dilaksanakan untuk mengumpulkan data sebagai bahan analisis penelitian, sehingga didapat fakta-fakta untuk menarik kesimpulan dan generalisasi serta membuktikan hipotesis. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami hubungan antara produk dan karakter konsumen terhadap keputusan pembelian. Tujuan penelitian dapat dirinci sebagai berikut:

1. Menganalisis perbedaan dari lima produk yang diuji yaitu Sosro Reguler, Sosro Less Surgar, Teh Kotak, Frestea dan Pucuk Harum.

2. Menganalisis penilaian perbandingan dari masing – masing produk yang diuji.

(24)

9

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan untuk mengaplikasikan seluruh bidang keilmuan yang dipelajari dalam perkuliahan kepada suatu permasalahan dilapangan sehingga diharapkan dapat memberikan dan solusi kontribusi yang optimal. Kegunaan penelitian ini dapat pula dijabarkan menjadi dua jenis kegunaan yaitu kegunaan akademis dan kegunaan praktis.

1. Kegunaan akademis

Proses dan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi keilmuan khususnya di bidang ilmu pariwisata dan membantu mahasiswa lainnya dalam pembelajaran tentang perbedaan produk – produk minuman yang diproduksi indrustri jasa boga sebagai menu yang ditawarkan sebagai pendamping menu kuliner.

2. Kegunaan Praktis

(25)

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B A B III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian menurut Tatang M. Amirin (1995) adalah sifat atau keadaan dari sesuatu benda, orang, atau keadaan yang menjadi sasaran penelitian. Objek penelitian dapat berupa sifat, kuantitas, kualitas, perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra, simpati-antipati, keadaan batin, proses dan hasil proses.

Menurut Nyoman Kutha Ratna (2004), obyek adalah keseluruhan gejala yang ada di sekitar kehidupan manusia. Obyek penelitian kualitatif menurut Spradley disebut social situation atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Namun sebenarnya, obyek penelitian kualitatif juga bukan semata-mata terpatok pada situasi sosial, melainkan juga berupa peristiwa alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, kendaraan, dan sejenisnya (Sugiyono, 2007: 49-50).

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa objek penelitian adalah sesuatu keadaan yang dapat diukur yang merupakan sasaran dari penelitian tersebut. Dalam hal ini objek penelitian yang ditentukan oleh peneliti adalah (X1) organoleptik produk, (X2) merek produk, (X3) label produk, (X4) fitur produk, (X5) ukuran produk dan (X6) kemasan produk

(26)

26

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Metode Penelitian

Dalam melaksanakan suatu penelitian, harus ditentukan terlebih dahulu metode penelitian yang akan digunakan yang bertujuan untuk memperoleh data – data dan informasi yang tepat. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk penelitian deskriptif metode survei, menurut Moh. Nazir (2005:54) penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian desriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta – fakta, sifat – sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Sedangkan metode survei menurut Moh. Nazir (2005:56) adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta – fakta dari gejala – gejala yang ada dan mencari keterangan – keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Metode survei membedah dan menguliti serta mengenal masalah – masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik – praktik yang sedang berlangsung. Dalam metode survei juga dikerrjakan evaluasi serta perbandingan – perbandingan terhadap hal – hal yang telah dikerjakan orang dalam menangani situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang.

Dengan menggunakan penelitian deskriptif metode survei maka penulis dapat menggambarkan, menjelaskan dan menganalisa mengenai produk MDK teh hitam aroma melati dari seluruh aspek serta dapat menunjukan pola – pola umum yang terjadi pada konsumsi produk MDK teh hitam melati.

3.3 Operasionalisasi Variabel

(27)

27

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

awal hingga akhir penelitian. Sugiyono (2011:3) menjelaskan bahwa variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Hatch dan Farhady (Sugiyono, 2011:3) mendefinisikan variabel sebagai atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Oleh karena itu variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.

Kerlinger (Sugiyono, 2011:3) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Arikunto (1988) mendefinisikan “variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Variabel-variabel penelitian berisi dimensi-dimensi yang bersifat teoritis dan belum mampu untuk diukur, oleh karena itu peneliti perlu mengoperasionalisasikan variabel tersebut.

Penentuan variabel pada dasarnya adalah operasionalisasi terhadap konstrak, yaitu upaya mengurangi abstraksi konstrak sehingga dapat diukur. Definisi operasional adalah penentuan konstrak sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik (Irdriantoro dan Supomo, 1999 : 69)

(28)

28

Sigma Adi Setyo, 2014

(29)

29

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Data

Organoleptik

(X1)

Penilaian organoleptik

merupakan suatu cara penilaian

dengan panca indra manusia

dengan prosedur tertentu dan

analisa mejadi data

sistematisdengan atau tanpa

statistik yang digunakan dalam

analisa serta pengambilan

keputusan.

Soekarto, Soewarno T., (1981),

Penilaian Indrawi,

indra yang dipilih

adalah pengelihatan

dan perasa.

Data diperoleh dari

penduduk kota Bandung dengan skala Likert, meliputi : - warna - rasa Ordinal Merek

(X2)

Merek adalah lambang atau

simbol yang berfungsi sebagai

pengenal pada produk yang

berperan aktif terhadap daya

ingat konsumen dan

mempengaruhi kesadaran dan

loyalitas konsumen.

Daryanto (2011:51)

Penilaian merek

didasari pada

persepsi konsumen

dari kesan – kesan,

citra, dan

pengalaman.

Data diperoleh dari

penduduk kota Bandung dengan skala Likert, meliputi : - kesadaran - kemenarikan - gengsi Ordinal Label

(X3)

Label adalah penberian

informasi terhadap produk yang

berisi keterangan dan uraian

yang dapat mengidentifikasi

produk. Daryanto (2011:54) Penilaian label didasari pada kelengkapan informasi yang harus ditampilkan pada kemasan produk.

Data diperoleh dari

penduduk kota Bandung dengan skala Likert, meliputi : - jenis - merek

- teknik produksi

- komposisi

- ukuran

(30)

30

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fitur

(X4)

Fitur adalah layanan tambahan

atau keuntungan tambahan yang

didapat konsumen jika memiliki

sebuah produk

M.C. Cant (2009:195)

Penilaian fitur

didasari pada

pelayanan external

diluar fungsi

produk.

Data diperoleh dari

penduduk kota Bandung dengan skala Likert, meliputi : - operasional - promosi - maketing - distribusi Ordinal Ukuran

(X5)

Ukuran adalah kuantitas dari

produk yang di ditawarkan

dalam satu unit produk, ukuran

mempengaruhi efisiensi dan

efektifitas kinerja produk

M.C. Cant (2009:205)

Penilaian ukuran

didasarkan pada

banyaknya varian

ukuran pada produk.

Data diperoleh dari

penduduk kota

Bandung dengan

skala Likert,

meliputi :

- 11 jenis varian

ukuran produk

Ordinal

Kemasan

(X6)

Kemasan adalah wadah atau

pembungkus yang berfungsi

untuk mempertahankan agar

kinerja produk menjadi optimal

Daryanto (2011:53) Penilaian kemasan didasarkan pada banyaknya varian kemasan pada produk

Data diperoleh dari

penduduk kota

Bandung dengan

skala Likert,

meliputi :

- 4 jenis varian

kemasan produk

Ordinal

3.4 Jenis dan Sumber Data

(31)

31

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data sekunder menurut Uma Sekaran (2006:242) adalah data yang telah dikumpulkan oleh para peneliti terdahulu, data yang diterbitkan dalam jurnal statistik dan lainnya, dan informasi yang tersedia dari sumber publikasi atau non publikasi yang bersumber dari pihak eksternal maupun internal, dan semua informasi yang dapat berguna bagi peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari perusahaan serta informasi yang di dapat dari artikel, jurnal, literatur-literatur yang terdapat dalam situs internet atau pun sumber pustaka lainnya.

3.5 Populasi dan Sampel

Sugiyono (2011:61) dalam bukunya “statistika untuk penelitian”

menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek

atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Tatang M. Amirin (1995) menyebutkan bahwa untuk menghindari kesalahan pemahaman dalam sebuah penelitian, maka perlu diperjelas tentang subjek, objek, dan responden. Subjek penelitian berupa produk minuman dalam kemasan teh hitam aroma melati, dan objek penelitian berupa atribut – atribut yang melekat pada produk yaitu merupakan sekumpulan sifat dan karakter yang dapat dibedakan terhadap produk lainnya. Sedangkan responden adalah orang atau kandidat yang berperan untuk memberikan pernyataan atau merespon pertanyaan

– pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

(32)

32

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini data primer diperoleh dengan menggunakan instrumen angket dan wawancara sehingga populasi ditekankan kepada populasi responden. Populasi responden yang dimaksud adalah seluruh penduduk kota Bandung. Data penduduk kota Bandung menurut Badan Pusat Statistik ( BPS ) kota Bandung pada tahun 2012 adalah sebanyak 2.455.517 penduduk.

Sampel menurut Sugiyono (2011:61) adalah sebagian dari populasi yang diteliti untuk mendapatkan data, sampel berguna untuk mempermudah penelitian dikarenakan jika meneliti seluruh polulasi maka akan ditemui hambatan yang dapat berupa keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga. Oleh karena itu sampel harus dipilih secara cermat dan tepat untuk menghasilkan sampel yang dapat mewakili dan merepresentasi populasi yang ada.

Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus

yang diperkenalkan oleh Taro Yamane (1973) dalam jurnal “Statistics: an introductory analysis“ yang rumusnya dijabarkan sebagai berikut :

Dimana : n adalah sampel

N adalah populasi ditetapkan sebesar 20.069 e adalah tingkat kesalahan ditetapkan sebesar 0,1

untuk tingkat kepercayaan sebesar 90%

Dari rumus Taro Yamane yang sudah dijabarkan, maka dapat kita hitung jumlah sampel dengan cara sebagai berikut :

(33)

33

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil perhitungan di atas menunjukan bahwa dari populasi sebanyak 2.455.517 dengan tingkat kesalahan sebesar 0,1 atau tingkat kepercayaan sebesar 90% maka sampel minimal yang dapat dipergunakan adalah sebesar 100 orang.

3.6 Teknik Sampling

Teknik sampling adalah sekumpulan cara dan teknik untuk memilih sampel yang baku dan umum dalam dunia akademis, teknik sampling berguna mendapatkan sampel yang proporsional, logis dan representatif. Peneliti memiliki kebebasan dalam menentukan teknik sampling selama teknik tersebut sesuai dengan tujuan penelitian dan model penelitiannya.

Teknik sampling yang digunakan adalah teknik nonprobability sampling purposive, menurut Sugiyono (2011:68) teknik nonprobability sampling purposive adalah teknik penentuan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel dengan pertimbangan – pertimbangan tertentu tertentu, biasanya peneliti menentukan sampel dengan mempertimbangkan kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh calon sampel.

Pertimbangan yang ditentukan oleh peneliti dalam menentukan sampel adalah sebagai berikut:

1. sampel berusia produktif yaitu jarak antara 15 hingga 50 tahun. 2. sampel dalam keadaan sehat dan sadar.

3. sampel bersedia diwawancara dan mengisi angket.

3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2011:137) “bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan atau

(34)

34

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik observasi lapangan dimaksudkan untuk mendapatkan data primer dengan cara melakukan pengamatan dari sumber data (responden) secara langsung di lapangan (M.Nazir, 2005:141).

Teknik wawancara adalah kegiatan pengumpulan data dan fakta dengan cara melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan penelitian. Teknik wawancara dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan informasi langsung dari responden. Responden yang dimaksud yaitu konsumen yang datang dan pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan (M.Nazir, 2005:143).

Teknik angket dilakukan untuk melengkapi data yang sedang diteliti dengan cara mencari informasi dari sumber langsung melalui pertanyaan pertanyaan yang diberikan secara tertulis kepada responden. Setelah diisi oleh responden, data tersebut dikumpulkan dan diolah serta dikaji untuk menjadi data riil (M.Nazir, 2005:144).

Teknik studi literatur dilakukan dengan cara memperoleh atau mengumpulkan data dari buku, laporan, majalah, dan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti (M.Nazir, 2005:144).

3.8 Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, dilakukanlah analisis secara kuantitatif yang bertujuan untuk menghasilkan data komparatif, maka dari itu penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan skala pengukuran likert dan teknik analisis data yang digunakan dalan penelitian ini adalah teknik analisis anova satu jalan.

(35)

35

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut sugiyono (2011:202), anova satu jalan digunakan apabila penelitian bermaksud untuk membandingkan dua sampel atau lebih, baik yang berkorelasi maupun yang tidak berkorelasi. dari hasil teknik analisis anova satu jalan, dapat digeneralisasikan nilai perbandingan terhadap sampel tersebut untuk seluruh populasi.

[image:35.595.91.555.210.643.2]

Pengujian organoleptik dilakukan pada produk untuk menilai rasa, warna, dan aroma (Soewarno, 1981). Responden diminta untu memberi penilaian dengan skala likert dengan angka 1 sampai 5 dimana angka 1 menunjukan nilai rendah dan angka 5 menunjukan nilai tinggi. Teknis pengujian dilakukan dengan menuangkan masing – masing produk MDK teh hitam melati ke dalam gelas bening dan ditandai dengan kode. Selanjutnya responden diminta untuk mengisi angket sesuai dengan arahan – arahan pengujian yang ditetapkan.

Tabel 3.2

Sumber Teori Pendukung Penelitian

Dimensi Produk Sumber Teori

Organoleptik Soekarto Tjokro Soewarno (1981) Penelitian Organoleptik

Merek Daryanto (2011) Manajemen Pemasaran

Label Peraturan Pemerintah no.69 tahun 1999 tentang label dan iklan pangan

Fitur M.C. Cant (2007) Marketing Management

Ukuran M.C. Cant (2007) Marketing Management

Kemasan Peraturan Pemerintah no.28 tahun 2004 tentang keamanan mutu dan gizi pangan

Tabel 3.2 menunjukan pedoman atau teori yang digunakan untuk menyusun instrumen angket. Setelah angket didistribusikan, maka dilakukan pengolahan data yang sesuai dengan instrumen yang disusun.

Teknik pengolahan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan one way analysis of variable atau anova satu jalan, yaitu menentukan nilai komparasi terhadap masing – masing sampel. Langkah - langkah analisis data dengan teknik anova satu jalan adalah sebagai berikut : 1. menghitung JK total dengan rumus

(36)

36

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. menghitung JK antar dengan rumus

3. menghitung JK antar dengan rumus

4. menghitung MK dalam dengan rumus

5. menghitung F hitung dengan cara membagi MK antar dengan MK dalam dengan rumus

6. mencari F hitung dengan rumus

7. membandingkan F hitung dengan F tabel lalu membuat keputusan pengujian hipotesis apakah Ho ditolak atau diterima.

Setelah diteliti dengan one way analysis of variable atau anova satu jalan, selanjutnya dilakukan teknik penelitian untuk membandingkan antara dua produk yaitu dengan menggunakan statistik t hitung. Langkah - langkah analisis data dengan statistik t hitung adalah sebagai berikut :

1. menghitung korelasi (r) dengan rumus

(37)

37

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. menghitung T hitung dengan rumus ̅̅̅ ̅̅̅

√ (

√ ) ( √ )

3. membandingkan t hitung dengan t tabel lalu membuat keputusan pengujian hipotesis apakah Ho ditolak atau diterima.

(38)

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D A F T A R P U S T A K A

Ajisaka. (2012). Teh Dahsyat Khasiatnya. Surabaya; Penerbit Stomata.

Alma, Buchari. (2004). Manajemen Corporate &Sstrategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Bandung; Penerbit Alfabeta.

Alma, Buchari. (2005). Kewirausahaan. Bandung; Penerbit Alfabeta.

Amirin ,Tatang M. (1995). Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta; Raja Grafindo Perseda Persada.

Arikunto, Suharsimi. (1988). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktek. Jakarta; PT Rineka Cipta.

Asosiasi Pengusaha Miuman Ringan. (2011). Laporan Penjualan Minuman Ringan. Jakarta: ASRIM.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan. (2011). Peraturan Kepala BPOM Nomor.9955 Tentang Pendaftaran Pangan Olahan. Jakarta; BPOM. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. (2012). Peraturan Kepala BPOM

Nomor.2205 Tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. Jakarta; BPOM.

Badan Pusat Statistik. (2013). Data Makro Kota Bandung. Bandung; BPS.

Bob, McKercher. (2008). Food Tourism as a Viable Market Segment. Sidney; Hunt Publishing.

CAC/GL 2-1985. (1985). Guidelines On Nutrition Labelling. Itali: Codex Alimentarius Commision.

Cant, MC.( 2009) Marketing Management. Cape Town: Juta Co.

Coca Cola Amatil. (1998). Informational Booklet. Sidney; Coca Cola Amatil. Coca Cola Amatil. (1998). Scheme Booklet. Sidney; Coca Cola Amatil.

Codex Stan 1-1985. (1985). General Standard For The Labelling Of Prepackaged Foods. Italy: Codex Alimentarius Commision.

Codex Stan 192-1995. (1995). Codex General Standard For Food Additives. Italy: Codex Alimentarius Commision.

Cravens, David W. (1986). Strategic Marketing Cases and Applications. New York; R.D. Irwin.

Daryanto. (2011). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung; Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

(39)

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Euromonitor International. (2011). Who Drink What : Identifying International Drinks Consumption Trends 2010. London: Euromonitor.

Euromonitor International. (2012). RTD Tea Indonesia 2011. London: Euromonitor.

Hermawan, Asep. (2005). Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta; PT Grasindo.

Hornby, A.S. (1985). Oxford Advance Learner’s Dictionary of Current English. Oxford; Oxford University Press.

Hunziker and Krapf. (1942). Grundrib Der Allgemeinen Fremdemverkehrslehre. Zurich; Polygr. Verl.

Ideo, Watiek. (2013). Teh Yang Mendunia. Jakarta; Qibla.

Indriantoro, Nur dan Supomo. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Jakarta; BPFE.

Kardigantara, Suseno dan Goeltom, Andar Danova. (2007, Maret). Pengembangan Potensi Wisata Kuliner Di Bandung. Warta Pariwisata [Media Cetak], 9/I/Maret 2007.

Kotler, Philip and Amstrong. (2006). Principles of Marketing. New York. Pearson Education.

Luthans, Fred. (1992). Organizational Behavior. London; McGraw Hill.

Macfarlane, Alan and Macfarlane, Iris. (2004). The Empire of Tea. New York; The Overlook Press.

Marsum, WA. (2005). Restoran Dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.

Mayora Indah. (2012). Product Presentation. Jakarta; PT. Mayora Indah.

Mondal, T.K. (2007). Recent Advances of Tea Biotechnology. New Delhi; Utkal University Press.195

Nazir, Mohammad. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Nio, Oey Kam. (1992). Daftar Analisis Bahan Makanan. Jakarta: Balai Penerbit

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Ody, Penelope. (2000). Complete Guide to Medicinal Herbs. New York; Dorling Kindersley Publishing.

Pemerintahan Republik Indonesia. (1999). Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tentang Label dan Iklan Pangan. Jakara: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

(40)

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemerintahan Republik Indonesia. (2009). Undang – Undang Nomor 10 Tentang Kepariwisataan. Jakara: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Pemerintahan Republik Indonesia. (2010). Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 75 Tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik. Jakara: Kementrian Perindustrian Republik Indonesia.

Pemerintahan Republik Indonesia. (2012). Undang – Undang Nomor 18 Tentang Pangan. Jakara: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Poeradisastra, Farchad. (2011, Februari). Prospek dan PerkembanganIndustri Minuman Ringan Di Indonesia. Food Review [Media Cetak], 2/VI/Februari 2011, 12-14.

Ratna, I Nyoman Kutha. (2004). Teori, Metode & Teknik Penelitan Sastra. Jakarta; Pustaka Pelajar.

Robbins, Stephen P. (1998). Organizational Behavior Concepts and Self Assessment. New York; Pearson College Division.

Roberts, E.A.H. (1958). “The Chemistry of Tea Manufacture.” Journal Science Food Agriculture. 28(2), 9

Rofle, Jim. (2003). Camellias a Practical Gardening Guide. London; Timber Press.

Santosa, Ippho. (2010). Marketing Is Bullshit. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo.

Schiffman and Kanuk. (1997). Consumer Behavior. London; Lightning Source Incorporated.

Sekaran, Uma. (2006). Research Methods For Business: A Skill Building Approach, 4Th Edition. India; Wiley Pvt Limited.

Simatupang, David S. et al. (2007, Oktober). The Most Powerful Packaging. Marketing [Media Cetak], 10/VII/Oktober 2007, 34-65.

Sinar Sosro. (2012). Company Profile. Jakarta; PT. Sinar Sosro.

Soewarno, Soekarto Tjokro. (1981). Penilaian Organoleptik. Bogor; IPB. Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung; Penerbit Alfabeta Ultra Jaya. (2011). Business Proposal. Padalarang; Pt. Ultra Jaya.

World Tourism Conference. (1980). Manila Declaration on World Tourism. Manila; UNWTO.

World Tourism Organization. (1995). Collection of Tourism Expenditure Statistics. New York; UNWTO.

(41)

Sigma Adi Setyo, 2014

Analisis Perbandingan Pruduk Minuman Dalam Kemasan Teh Hitam Melati Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

R I W A Y A T H I D U P

NAMA : SIGMA ADI SETYO

TEMPAT LAHIR : BANDUNG, JAWA BARAT, INDONESIA

TANGGAL LAHIR : 30 AGUSTUS 1988

RIWAYAT PENDIDIKAN :

1. SDN MOCH TOHA IV BANDUNG – 2000 2. SMPN 11 BANDUNG – 2003

3. SMAN 6 BANDUNG – 2006

4. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING - 2013 RIWAYAT PEKERJAAN :

1. DAILY WORKER RUMAH SOSIS RESTAURANT 2007 COOK HELPER

2. DAILY WORKER MINITY CATERING 2008 FOOD SERVICE

Gambar

Jumlah Penduduk Kota Bandung Tahun 2010 Tabel 1.1 – 2012
Tabel 1.2 memperlihatkan bahwa produk MDK air minum menduduki
Tabel 1.4 Jenis Minuman Favorit
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian bertujuan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari Ekowisata mangrove munjang, serta menganalisis rencana pengelolaan yang perlu

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji aspek pemijahan ikan motan di perairan rawa banjiran Sungai Kampar Kiri yang me lip uti ukuran pertama kati matang gonad, musim pernijahan,

Keragaman biji bunga matahari berdasarkan hasil analisis komponen utama(Principal Component Analysis)beberapa karakter kualitatif dan kuantitatif dari 6 genotip bunga

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1) Untuk mengatahui pengaruh kompetensi auditor internal dan kualitas jasa audit internal secara simultan terhadap

NO NAMA MANDIRI TERSTRUKTUR PRAKTIKUM UTS UAS

Penelitian yang dilakukan oleh Amelia Aghnes (2012) dengan judul Analisis Pengaruh Fluktuasi Kurs (US Dollar dan Euro) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek

Di mana pun proses pendidikan berlangsung, aspek paling penting daripada tujuan pembelajaran adalah penjabaran mengenai apa yang dapat dilakukan oleh pelajar,

Jadi, dapat dikatakan bahwa ikan lais baji yang tertangkap dengan alat tangkap yang digunakan dalam penelitian maupun nelayan setempat sebagian besar berukuran kecil