G A R I S L U R U S D I K E L A S V I I I S M P S WA S TA H K B P S I D O R A M E M E D A N T. A . 2 0 1 4 / 2 0 1 5
Oleh:
Okten Got Ronaldi Sihotang NIM. 4103311039
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi yang berjudul “Penerapan Model Cooperative Learning dengan
Bantuan Media Software Autograph untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran
Persamaan Garis Lurus Di Kelas VIII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan
Tahun Ajaran 2014/2015”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada : Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor beserta
staf-stafnya di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada : Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan beserta staf-stafnya
di FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih kepada Bapak Dr.Edy Surya, M.Si
selaku ketua jurusan matematika, Bapak Drs.Yasifati Hia, M.Si selaku sekretaris
jurusan matematika dan Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku ketua prodi
Pendidikan Matematika. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan saran-saran kepada penulis
sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Banjarnahor, M.Pd, Bapak
Abil Mansyur, S.Si, M.Si, Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd, yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.
Dr. Mukhtar, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh
Bapak/Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED
yang telah membantu penulis. Penghargaan Juga disampaikan kepada Bapak dan
Ibu Guru Matematika yang telah banyak membantu selama penelitian ini.
Teristimewa saya sampaikan terimakasih kepada (Alm) Ayahanda M. Sihotang
membantu penulis dan memberikan semangat yang luar biasa bagi penulis serta
dana kepada saya dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.
Teristimewa juga saya sampaikan kepada abang saya Lamhot Noris
Sihotang,S.Pd, adik-adik saya Sumanto Sihotang dan Ami Jamescott Sihotang
yang selalu mendoakan, mendorong dan menyemangati saya sangat luar biasa
dalam penyelesaian studi saya di Universitar Negeri Medan ini dan sanak
keluarga yang selalu senantiasa berdoa dan memberikan dorongan semangat bagi
penulis yaitu Bapa Uda T. D. Sihotang, Inang uda E. Br. Nainggolan, Ando,
Mega, Devi, Precdi, Doni, Parel dan keluarga peneliti yang tidak dapat dituliskan
satu-persatu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada SMP Swasta HKBP
Sidorame Medan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah
tersebut terkhususnya buat Bapak Jonny M. Panjaitan, S.Pd selaku kepala sekolah
dan Ibu Tetty Mardiana br. Sinaga selaku guru matematika. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan yang selalu
memberikan motivasi bagi penulis yaitu kelas Ekstensi stambuk 2010 yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu, khususnya sahabatku Marihot, Yubi, Salman,
Andreas, Ade, dan teman-teman seperjuangan lainnya yang tidak bisa saya
tuliskan satu persatu. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada My Lover
Sariah Mahita Br. Manihuruk yang selalu ada disaat penulis lagi susah dan selalu
membatu penulis dalam memotivasi, membuat semangat baru timbul hingga
semuanya berjalan lancar. Sariah Mahita Br. Manihuruk is My Spirit.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Februari 2015
Penulis,
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LAERNING DENGAN BANTUAN MEDIA SOFTWARE AUTOGRAPH UNTUK MENINGKAT KAN H ASIL
PE MBEL AJARAN MATE MATI KA PADA PERS AMAAN GARIS LURUS DI KEL AS VIII SMP S WASTA
HKBP SIDORAME MEDAN T.A. 2014/2015
Okten Got Ronaldi Sihotang (NIM. 4103311039) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui Penerapan Model Cooperative Learning dengan bantuan Media Software Autograph pada materi persamaan garis lurus di kelas VIIISMP Swasta HKBP Sidorame MedanT.A 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPSMP Swasta HKBP Sidorame Medan yang berjumlah 35 orang. Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan Penerapan Model Cooperative Learning dengan bantuan Media Software Autograph. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes.
Dari 11 butir soal yang diujikan validitasnya dengan menggunakan uji korelasi moment diketahui bahwa semua soal valid dengan rhitung>rtabel. Dengan rhitung11 butir soal yaitu : 0,403 , 0,448 , 0,49 , 0,405 , 0,485 , 0,642 , 0,724 , 0,465 , 0,333 , 0,682 , 0,403 >rtabel yaitu 0,329. Sehingga semua soal dapat digunakan untuk penelitian denganreliabilitas 0,71.
Hasildari tes kemampuan awal diperoleh 2 dari 35 siswa (5,71 %) yang tuntas mencapai nilai minimum 65 dan 33 dari 35 siswa (94,29 %) yang tidak tuntas mencapai nilai minimum 65 dengan rata-rata kelas 43,29. Tes hasil belajar siklus I yaitu 16 dari 35 siswa (45,71%) yang tuntas mencapai nilai minimum 65 dan 19 dari 35 siswa (54,29%) yang tidak tuntas mencapai nilai minimum 65 dengan rata-rata kelas 64,4 dan setelah dilakukannya perbaikan dari siklus I pada siklus II diperoleh hasil Tes Hasil Belajar II yaitu 31 dari 35 siswa (88,57%) yang tuntas mencapai nilai minimum 65 dan 4 dari 35 siswa (11,43%) yang tidak tuntas mencapai nilai minimum 65 dengan rata-rata kelas 78,94.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan observer diperoleh pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti pada siklus I termasuk dalam kriteria baik dengan nilai 76 dan 78, rata-rata kedua pertemuan pada siklus I yaitu 77 dan pada siklus II dalam kategori kriteria sangat baik dengan nilai 86.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 5
1.3.Pembatasan Masalah 6
1.4.Rumusan Masalah 6
1.5.Tujuan Penelitian 6
1.6.Manfaat Penelitian 7
1.7.Depenisi Operasional Variabel Penelitian 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1Tinjauan teoritis 9
2.1.1 Pengertian Belajar Matematika 9
2.1.2 Strategi Mengajar Matematika 12
2.1.3 Model Pembelajaran Matematika 12
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Menggunakan Autograph 14
2.1.5 Pengertian Hasil Belajar 20
2.1.6 Tes Hasil Belajar 22
2.1.7 Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan 23
2.1.8 Media Belajar Berbasis ICT 27
2.1.8.1Karakteristik Media Belajar Berbasis ICT 28 2.1.8.2Mengelola Materi Menjadi Berbasis ICT 29
2.1.8.3Menyajikan Wacana Berbasis ICT 29
2.1.8.4Aspek-aspek Pembelajaran Berbasis ICT 30
2.1.8.5Media software Autograph 31
2.1.8.5.1 Pengertian Media 31
2.1.8.5.2 Apa Yang Ditawarkan Autograph 32 2.1.9 Menggunakan Media Software Autograph Dalam
Pembelajaran Persamaan Garis Lurus 34
2.1.9.1 Pengertian Paedagogy 34
2.1.10 Langkah-langkah Penggunaan Media Software Autograph Dalam Pembelajaran Persamaan Garis Lurus 35
2.1.11 Persamaan Garis Lurus 37
2.3Hipotesis Penelitian 43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian 44
3.2 Lokasi dan waktu penelitian 44
3.3 Subjek dan Objek Penelitian 44
3.3.1 Subjek Penelitian 44
3.3.2 Objek Penelitian 44
3.4 Prosedur Penelitian 44
3.5Alat Pengumpul Data 48
3.5.1 Tes 48
3.5.2 Observasi 49
3.6 Teknik Analisis Data 50
3.6.1 Reduksi data 50
3.6.2 Paparan data 50
3.6.3 Simpulan Data 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 54
4.1.1. Deskripsi Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Siklus I 54
4.1.1.1. Tahap Permasalahan 1 54
4.1.1.2 Tahap Perencanaan Tindakan I 61 4.1.1.3 Tahap Pelaksanaan Tindakan I 63
4.1.1.4 Observasi Siklus I 64
4.1.1.4.1 Deskripsi Hasil Observasi Siklus I 64
4.1.1.5 Analisis Data I 73
4.1.1.6 Refleksi I 79
4.1.2. Deskripsi Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Siklus II 82
4.1.2.1. Permasalahan II 82
4.1.2.2. Tahap Perencanaan Tindakan II 82 4.1.2.3. Tahap Pelaksanaan Tindakan II 84
4.1.2.4. Observasi II 87
4.1.2.4.1. Deskripsi Hasil Observasi II 87
4.1.2.5. Analisis Data II 95
4.1.2.6. Refleksi II 99
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 100
4.3. Temuan Penelitian 103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 104
5.1Kesimpulan 104
5.2Saran 104
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 16 Table 2.2 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif Dengan Kelompok
Belajar Konvensional 19
Tabel 3.1 Klasifikasi Tingkat Kemampuan Siswa 50 Tabel 3.2 Kalsifikasi Gain Ternormalisasi 52 Tabel 3.3 Pedoman untuk Melihat Hasil Observasi Pembelajaran 53
Tabel 4.1 Daftar Nilai Tes Diagnostik 54
Tabel 4.2 Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 1 57 Tabel 4.3 Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 2 58 Tabel 4.4 Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 3 58 Tabel 4.5 Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 4 59 Tabel 4.6 Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 5 60 Table 4.7 Lembar Observasi Pembelajaran Siklus I 65 Table 4.8 Lembar Observasi Pengamatan Untuk Siswa Pertemuan 1 68 Table 4.9 Lembar Observasi Pembelajaran 2 69 Table 4.10 Lembar Observasi Pengamatan Untuk Siswa Pada Siklus 1 72 Tabel 4.11 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar I 74 Tabel 4.12 Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Siklus I 75 Tabel 4.13 Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Siswa PadaTHBI 75 Tabel 4.14 Data Kesulitan Siswa pada soal nomor 1 76 Tabel 4.15 Data Kesulitan Siswa pada nomor 2 77 Tabel 4.16 Data Kesulitan Siswa pada nomor 3 78 Table 4.17 Lembar Observasi Pembelajaran Siklus II 88 Table 4.18 Lembar Observasi Pengamatan Untuk Siswa Pertemuan 3 91 Table 4.19 Lembar Observasi Pembelajaran Siklus II 91 Table 4.20 Lembar Observasi Pengamatan Untuk Siswa Pertemuan 4 95 Tabel 4.21 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar II 96 Tabel 4.22 Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Siklus II 97 Tabel 4.23 Gambaran Persentase Ketuntasan
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1. Skema Penelitian Tindakan Kelas 45
Gambar Grafik pada Tes Diagnostik 57
Gambar Grafik pada Siklus I 76
Gambar Grafik pada Siklus II 98
Gambar Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Kemajuan Teknologi semakin pesat dan banyak memacu dunia pendidikan
untuk berpola pikir cepat dan tepat. Pendidikan yang menuntut kepada pola pikir
salah satunya adalah bidang pendidikan matematika. Di dalam dunia pendidikan,
matematika memegang peranan yang cukup penting. Banyak yang telah
disumbangkan matematika untuk kemajuan peradaban manusia. Selain itu, tanpa
bantuan matematika, maka semua ilmu pengetahuan tidak akan sempurna.
Penggunaan teknologi dalam pendidikan merupakan salah satu bidang
pengetahuan terapan yang diharapkan semakin memberi sumbangan bagi
perkembangan pendidikan di tanah air. Kemampuan untuk memanfaatkan
teknologi modern dalam upaya pengembangan pendidikan tentu saja sangat
banyak tergantung pada jumlah dan kemampuan para ahli dalam bidang teknologi
pendidikan. Sehingga tenaga pengajar dapat memanfaatkan media pembelajaran
yang ada seperti bidang teknologi.
Peranan penting matematika dalam kehidupan seharusnya membuat
matematika menjadi mata pelajaran yang diminati dan menarik. Meskipun
demikian, kenyataannya masih banyak siswa yang menganggap pelajaran
matematika sebagai momok penuh dengan lambang-lambang dan rumus-rumus
yang membingungkan sehingga timbul persepsi bahwa matematika pelajaran yang
sulit, membosankan dan menakutkan. Karena anggapan tersebut maka siswa
semakin tidak menyukai pelajaran matematika bahkan anti terhadap matematika
seperti yang dikatakan oleh Dr. Iwan Pranoto selaku pemerhati pendidikan
matematika dan dosen pada Departemen Matematika Institut Teknologi Bandung dalam Semiloka Mengatasi Fobia Matematika pada Anak di Bandung “ Matematika itu tidak sulit. Masalahnya, banyak orang yang tidak dapat
bermatematika secara optimum karena takut terhadap matematika. Ketakutan
tersabut membuat mereka enggan belajar bahkan antipati.”
(http://ibnufajar75.wordpress.com/2012/01/23/guru-kunci-utama-atasi-ketakutan-siswa-terhadap-matematika/).
Sementara itu pendidikan matematika dihadapkan pada rendahnya
penguasaan anak didik pada setiap jenjangnya. Banyak faktor yang menyebabkan
kegagalan dalam pendidikan matematika, terutama terhadap rendahnya hasil
belajar matematika siswa, diantaranya adalah kurang tetapnya guru memilih
stragegi pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan meteri pembelajaran.
Sebagaiamana yang terdapat dalam Abdurrahman (2012;9) :
“Penyebab utama kesulitan belajar (learning disabilities) adalah faktor internal, yaitu kemungkinan adanya disfungsi neurologis; sedangkan penyebab utama faktor belajar (learning problems) adalah faktor aksternal, yaitu antara lain berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengolahan pembelajaran yang tidak menimbulkan motivasi belajar anak, dan pemberian ulangan penguatan (reinforcement) yang tidak tepat”.
Adapun menurut Suparman (dalam Yamin dan Maisah, 2009:136) bahwa:
“strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Suparman juga mengatakan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas komponen seperti urutan kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan waktu”.
Berdasarkan uraian di atas, maka dikatakan bahwa peningkatan kualitas
pendidikan matematika di sekolah terutama terhadap hasil belajar siswa, tidak
terlepas dari proses pembelajaran di kelas yang melibatkan interaksi antara guru
dan siswa. Guru hendaknya memilih metode yang tepat untuk digunakan dalam
menyampaikan materi pelajaran. Tetapi dalam proses pembelajaran masih sering
ditemui adanya kencendrungan meminimalkan keterlibatan siswa. Dominasi guru
dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat
pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru daripada mencari dan
menemukan sendiri pengetahuannya.
Fenomena lain terjadi di sekolah adalah bahwa minimnya media
pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran matematika dan masih
cenderung bersifat tradisional khususnya pada pokok bahasan persamaan garis
lurus, akibatnya siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar, padahal dalam
dapat memahami konsep matematika itu sehingga hasil belajar siswa dapat sesuai
dengan yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
Persamaan garis lurus lurus merupakan pelajaran yang dipelajari di kelas
VIII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan. Pelajaran yang menjadikan siswa
mengenal matematika ini mestinya merupakan saat yang tepat untuk menanamkan
kecintaan terhadap matematika, agar anggapan matematika sebagai momok yang
tidak menyenangkan berubah menjadi pelajaran yang menyenangkan sehingga
membantu siswa lebih giat dan aktif dalam mempelajarinya.
Dari PPL (program pegalaman Lapangan) peneliti masih melihat bahwa
masih banyak guru yang mengajar materi matematika dengan metode ceramah.
Cara guru mengajar masih bersifat monoton, guru hanya sekedar menyampaikan
materi saja. (Dalam Rahayu dkk, 2013) menyatakan bahwa “Dalam pembelajaran
konvensional, kegiatan proses belajar mengajar didominasi oleh guru dan siswa
hanya pasif. Hal inilah salah satu penyebab siswa mengalami kesulitan belajar matematika”. Sehingga para siswa sulit untuk mengerti atau memahami materi yang disampaikan gurunya karena guru hanya fokus menyampaikan materi saja
dan tidak melihat sejauh mana siswanya berminat untuk dapat mengikuti dan
mengerti materi yang disampaiakannya. Dan ketika guru memberikan soal atau
tugas, siswa banyak yang tidak mampu untuk mengerjakan soal yang diberikan
oleh gurunya. Penyebab mereka tidak mau bertanya kepada gurunya mereka takut
dan tidak mengerti apa yang mau ditanyakan. Penyebab kesalahan ini adalah guru
yang asyik dengan pengajaran materinya saja yang bersifat monoton sehingga
siswa tidak mengerti dan takut atau segan untuk bertanya.
Dari pandangan tentang peristiwa pembelajaran yang telah dipaparkan di
atas dapat ditarik kesimpulan yang dapat dijadikan pegangan dan pijakan untuk
melangkah ke arah pembelajaran yang lebih baik di masa yang akan datang.
Dalam hal ini perlu adanya perubahan paradigma pembelajaran dari pembelajran
yang selama ini lebih berpusat pada guru, sehingga untuk menanggulangi
permasalahan ini dibutuhkan suatu media pembelajaran yang merupakan salah
satu alternatif yang dapat mengaktifkan siswa serta dapat mengatasi
Salah satu media yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah
adalah dengan menggunakan media software Autograph. Hal ini juga dikatakan
karnasih (dalam paper presented in international workshop : ICT for teaching and
learning mathematics unimed, 2008) mengatakan bahwa “ Autograph is one of
ICT software which can be used in teaching and learning secondary mathamtics to reach that situation”.
Dengan mengunakan software autograph diharapkan dapat membantu para
pendidikdan anak didik dalam proses pembelajaran, sebagaimana dinyatakan
karnasih (dalam paper presented in international workshop : ICT for teaching and learning mathematics unimed, 2008) mengatakan bahwa: “Autograph is dynamic and versatile software for teaching and learning secondary mathamtics to reach that situation”. Software Autograph adalah salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam mempelajari tentang satu dimensi (1D), dua dimensi (2D),
tiga dimensi (3D), Statistik, Geometri Euclid, Tranformasi, Geometri Analitik dan
Aljabar dll.
Dengan menggunakan media software Autograph diharapkan juga
pembelajaran matematika bisa lebih menarik, membuat siswa lebih aktif serta
mengatasi kesulitan dalam menulis dan menggambar dengan tangan serta
meningkatkan efektivitas belajar untuk daya tarik dalam pembelajaran. Persamaan
garis lurus merupakan salah satu materi yang dianggap sulit dipahami oleh siswa.
Dari hasil tes diagnostik pada pokok bahasan persamaan garis lurus di SMP
Swasta HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015, peneliti memberikan
beberapa soal untuk mengukur kemampuan awal pemahaman matematika siswa
antara lain:
1. Gambarlah dan sebutkan beberapa titik yang tidak terletak pada garis
2x-3y=10?
2. Pada y = 2x - 6 ini, tentukan himpunan penyelesaian nilai x jika y = 0 dan
nilai y jika x=0!
3. Titik (5,4) terletak pada garis ax+5y=10. Berapakah nilai a?
4. Berapa gradien garis yang melalui titik asal O(0,0) dan titik (2,6)?
y
4
5 x
Dari 35 siswa hanya 2 orang yang mendapatkan nilai 65 (5,71%), 7 orang
mendapat 60 (20%), 9 orang mendapat nilai 45 (25,71%), dan 17 orang mendapat
dibawah 45 (40,58%). Dan hanya dua siswa saja yang tuntas dengan Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 65 pada saat tes yang dilakukan oleh
peneliti. Peneliti juga melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran
matematika yaitu ibu Tetty Mardiana Sinaga S.Pd. Hasil wawancaranya bahwa
pada Proses pembelajaran persamaan garis lurus tidak perna dilakukan
pembelajaran kooperatif apalagi menggunakan media software autograph. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kurangnya minat siswa dalam
belajar, kurangnya sumber bahan belajar, dan proses pembelajaran yang
cenderung pasif.
Dari keseluruhan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mencoba mengadakan
penelitian yang diharapkan mampu menambah minat belajar siswa dan dapat
memanfaatkan kemajuan teknologi dalam bidang ilmu pendidikan sebagai media
pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang
dilakukan dengan judul “Penerapan Model Cooperative Learning dengan Bantuan Media Software Autograph untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran Persamaan Garis Lurus Di Kelas VIII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015”.
1.2Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, masalah yang dapat teridentifikasi yaitu :
2. Kurang tetapnya guru memilih stragegi pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan meteri pembelajaran
3. Cara guru mengajar masih bersifat monoton
4. Kurangnya minat siswa dalam belajar dan proses pembelajaran yang cenderung pasif
5. Proses pembelajaran persamaan garis lurus tidak perna dilakukan pembelajaran kooperatif learning apalagi menggunakan media
software autograph.
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terdapat banyak masalah yang
teridentifikasi maka perlu adanya pembatasan masalah agar lebih focus dalam
penelitian ini yaitu hanya pada Penerapan model cooperative learning dengan
bantuan media software autograph untuk meningkatkan hasil pembelajaran
persamaan garis lurus di kelas VIII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015”.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut:
“ Apakah penerapan model cooperative learning dengan bantuan media software autograph dapat meningkatkan hasil pembelajaran persamaan garis lurus di kelas VIII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015?”
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
“Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap penerapan model cooperative learning dengan bantuan media software autograph pada
1.6Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
masukan yang berarti terhadap peningkatan kualitas pendidikan, terutama:
1. Bagi siswa
penerapan model cooperative learning dengan bantuan media software
autograph ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
membuat siswa lebih aktif dalam mengemukakan pendapat, dan membuat
mereka lebih tertarik belajar matematika.
2. Bagi guru
Menjadi alternatif pembelajaran dalam usaha meningkatkan hasil belajar
dan minat siswa dalam belajar matematika.
3. Bagi sekolah
Memberikan sumbangan pengetahuan dalam rangka perbaikan
pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan.
4. Bagi peneliti
Diharapkan memberikan suatu wacana pembelajaran yang dapat dijadikan
bahan dalam pengembangan pembelajaran.
5. Dapat menjadi bahan masukan bagi penelitian yang sejenis.
1.7 Depenisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari dua yakni haisil belajar dan penerapan
model cooperative learning dengan bantuan media software autograph
a. Metode Pembelajaran kooperatif adalah solusi ideal terhadap masalah
menyediakan kesempatan berinteraksi secara kooperatif dan tidak
dangkal kepada siswa dari latar belakang etnik yang berbeda.
b. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Gegne (dalam Sadiman 2011;6) menyatakan bahwa :
media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (dalam
yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
Buku, film, kaset, bingkai adalah contoh-contohnya”.
c. Autograph merupakan sebuah program computer baru dan sangat
dinamis dalam operasi windows.
d. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti
proses belajar mengajar yang dapat ditunjukkan melalui angka nilai
dari hasil evaluasi yang dilakukan yaitu di kelas VIII SMP Swasta
HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 35
siswa pada mata Pelajaran Matematika siswa pada materi pokok
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
penerapan model Cooperative Learning dengan Bantuan Media Software
Autograph dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi persamaan garis lurus di kelas VIII Swasta Sidorame Medan tahun pelajaran
2014/2015. Penerapan Model Cooperative Learning dengan Bantuan Media
Software Autograph dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari tes hasil belajar siklus I yaitu 16 dari 35 siswa (45,71%) yang tuntas
mencapai nilai minimum 65 dan 19 dari 35 siswa (54,29%) yang tidak tuntas
mencapai nilai minimum 65 dengan rata-rata kelas 64,4. Sedangkan setelah
dilakukannya perbaikan dari siklus I pada siklus II diperoleh hasil Tes Hasil
Belajar II yaitu 31 dari 35 siswa (88,57%) yang tuntas mencapai nilai minimum
65 dan 4 dari 35 siswa (11,43%) yang tidak tuntas mencapai nilai minimum 65
dengan rata-rata kelas 78,94. Dengan kata lain, hasil belajar siswa di kelas VIII-1
SMP Swasta HKBP Sidorame Medan mengalami peningkatan, yaitu persentase
ketuntasan klasikal pada hasil Tes Kemampuan Awal (5,71%) mengalami
peningkatan pada hasil Tes Hasil Belajar I (45,71%) dan persentase ketuntasan
klasikal pada hasil Tes Hasil Belajar I (45,71%) mengalami peningkatan pada
hasil Tes Hasil Belajar II (88,57%).
5.2Saran
Adapun saran-saran yang dapat diajukan dari penelitian ini adalah :
1. Guru dapat menggunakan Penerapan Model Cooperative Learning dengan
Bantuan Media Software Autograph sebagai alternatif dalam proses
pembelajaran matematika, agar pembelajaran tersebut lebih menuju kepada
pemikiran siswa yang logis dan kritis, serta menjadikan siswa menanamkan
jiwa saling berbagi bekerja sama dan menghargai pendapat satu sama lain
dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
2. Guru juga dapat menggunakan Penerapan Model Cooperative Learning
dengan Bantuan Media Software Autograph pada materi persamaan garis
lurus untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Kepada siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran, lebih berani dalam
bertanya dan menyampaikan pendapat atau ide-ide terutama dalam
berdiskusi.
4. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat
dipertimbangkan untuk menerapkan Penerapan Model Cooperative Learning
dengan Bantuan Media Software Autograph pada persamaan garis lurus
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. (2012). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
De Porter, Bobbi dan Hernacki, Mike. Media Pembelajaran. http// ayitstudio85. Blogspot.com/
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Hamalik. Media Pembelajaran. http// ayitstudio85. Blogspot.com/
https://mathamatika.wordpress.com/
Hudojo,Herman.(2005). Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Matematika.Ikip Malang. UM Press
jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/matematika/article/download/1462/1046
Levi dan Lents/Z. Pembelajaran. http// ayitstudio85. Blogspot.com/
Lie, Anita. (2010). Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo.
Pranoto, Iwan. Mengatasi Fobia Matematika, http://ibnufajar75. wordpress.com/2012/01/23/guru-kunci-utama-atasi-ketakutan-siswa-terhadap-matematika/.
Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sadiman, Arif S dan dkk. (2011). Media Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sudjana dan Rivai. Media Pembelajaran. http// ayitstudio85. Blogspot.com/
Tam. M, Educational Technology. http// kolumnis.com/
Trianto. (2011). Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif – progresif. Jakarta : Prenada media.