• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSTRUKSI REALITAS KAUM PEREMPUAN DALAM FILM WANITA TETAP WANITA “ANALISIS SEMIOTIKA”.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSTRUKSI REALITAS KAUM PEREMPUAN DALAM FILM WANITA TETAP WANITA “ANALISIS SEMIOTIKA”."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KONSTRUKSI REALITAS KAUM PEREMPUAN

DALAM FILM WANITA TETAP WANITA

“ANALISIS SEMIOTIKA”

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

oleh

IRMAWATI NASUTION

NIM 2103210012

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin atas segala nikmat, kesempatan serta kekuatan yang

telah diberikan Allah SWT, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul

Konstruksi Realitas Kaum Perempuan pada film Wanita Tetap Wanita ’Analisis Semiotika’”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Sastra.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami

kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak,

kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Muhammad Surip, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Sastra Indonesia.

6. Drs. T.R,Pangaribuan, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

7. Mara Untung Ritonga, S.S.,M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

8. Dr.Wisman. Hadi, S.Pd.,M.Hum., selaku Dosen Pengarah.

9. Drs. Azhar Umar, M.Pd., selaku Dosen Pengarah.

10.Bapak/Ibu Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

11.Bapak/Ibu Pegawai di lokasi penelitian Digital Library Universitas Negeri Medan

12. Ayah saya, Jusian Nasution Juga Ibu saya Reni Aruan yang tidak pernah lelah

berdoa dan memberikan bantuan baik dari segi materil maupun moril serta motivasi

(7)

Indah, Novi, Liza, Uli, dan Tia, serta Kakak saya Martin Rizal yang selalu

memberi dukungan kepada saya.

13.Keluarga besar saya, keluarga besar Aruan yang selalu memberikan dukungan dan

motivasi bagi saya selama ini. Khususnya Tante-tante saya Rumondang Aruan,

Romauli Aruan, dan Mesrawati Saragih.SE. Paman saya Ir. Rudy Tandyo, Robert

Aruan, dan Riduan Aruan, dan lainnya yang tidak saya sebutkan satu persatu.

14.Teman-teman Nondik 2010, Sartika Sari, Try Annisa Lestari, dan teman terdekat

Puspo Arie Kuncoro yang telah mendukung dan memberikan semangat kepada

saya.

15.Semua orang yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan

skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembacanya.

Medan, Mei 2014

Penulis,

(8)

ABSTRAK

Irmawati Nasution. Nim. 2103210012. Konstruksi Realitas Kaum pada film Wanita Tetap Wanita “Analisis Semiotika”. Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan, 2014.

Perbedaan gender sering menjadi masalah yang sering terjadi di negara kita. Hal yang demikian telah banyak dilihat pada karya-karya sutradara film di indonesia. Namun ada hal yang unik pada salah satu film yang menggambarkan realitas kamum perempuan, judulnya Wanita Tetap Wanita. Film Wanita Tetap Wanita menceritakan kisah perempuan dengan status sosial berbeda dan berbagai masalah yang mereka hadapi. Penelitian yang menggunakan metode penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menemukan apa saja makna terkait dalam pengkonstruksian realitas kaum perempuan pada film Wanita Tetap Wanita, serta mendefinisikan konstruksi realitas kaum perempuan dalam film Wanita Tetap Wanita. Data-data yang diperoleh adalah data berupa kalimat-kalimat yang terdapat pada dialog dan gambar pada sequence film, kemudian dianalisis dengan menggunakan model semiotika Roland Barthes dengan tiga tahap analisis yaitu deskripsi makna denotatif, identifikasi sistem hubungan tanda dan makna konotatif, serta análisis mitos.

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Tanda Rolland Barthes... 48

Gambar 2. Kerangka Konsep ... 49

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Film selain sebagai alat untuk mencurahkan ekspresi bagi penciptanya,

juga sebagai alat komunikator yang efektif. “Film dengan kemampuan daya

visualnya yang didukung audio yang khas, sangat efektif sebagai media hiburan

dan juga sebagai media pendidikan dan penyuluhan.”(Canagara, 2012:150). Film

memiliki dampak negatif dan positif. Beberapa dampak positifnya adalah dapat

menghibur, mendidik, melibatkan perasaan, merangsang pemikiran. Namun,

dikawatirkan dapat menjerumuskan orang ke hal-hal yang negatif serta

meruntuhkan nilai-nilai moral dan tatanan hidup yang ada di tengah masyarakat.

Film juga dapat dikatakan sebagai bagian hidup manusia yang menggambarkan

kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Potret-potret nyata yang mengisahkan

realitas kehidupan masyarakat atau realitas sosial telah terhampar dengan jelas

untuk disaksikan kapan saja dan di mana saja.

Peneliti berfokus mengambil realitas kaum perempuan sebagai bahan

kajian di film omnibus “Wanita tetap Wanita”, yang diluncurkan pada tahun 2013

oleh Rafii Ahmad dan Irwansyah. Latar belakang pemilihan topik ini adalah dari

beberapa fakta sosial kehidupan perempuan. Komnas Perempuan (Komisi

Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan) mencatat selama tahun

1998-2010, terdapat 93.960 kasus kekerasan seksual dari total 400.939 kasus kekerasan

yang dilaporkan (www.komnasperempuan.com). Pada tahun 2010 indonesia

(11)

(trafficking). Hingga Juni 2011, sedikitnya tercatat ada 3.909 korban perdagangan

manusia dan sebagian besar korbannya kaum perempuan.

Fenomena-fenomena tersebut membuat pembicaraan tentang perempuan

selalu menjadi hal yang menarik dan juga patut untuk diangkat dan diteliti. Kaum

perempuan seakan-akan identik dengan kelemahan dan ketertindasan. Tidak heran

ketika pada umumnya siapa saja yang bermaksud memotret kehidupan sosial

kaum perempuan tidak pernah lepas dari sisi-sisi yang mencerminkan kelemahan

dan ketertindasan. Perbedaan gender juga menjadi masalah yang sering terjadi di

negara kita. Perempuan hanya memiliki peran domistik, perempuan makhluk yang

lemah, dan perempuan hanya sebagai bunga atau pemanis. “Paham tentang wanita

sebagai orang lemah lembut, permata, bunga, dan sebaliknya pria sebagai orang

yang cerdas, selalu mewarnai karya sastra” (Endraswara, 2013:143). Gambaran

yang demikian telah banyak dilihat pada karya-karya sutradara film di indonesia.

Namun ada hal yang unik pada salah satu film yang menggambarkan realitas

kamum perempuan , judulnya wanita tetap wanita. Ada lima gambaran realita

kaum perempuan yang disutradarai oleh sutradara berbeda dalam film ini, yaitu

Irwansyah, Teuku Wisnu, Reza Rahadian, Dan Didi Riyadi.

Film omnibus Wanita Tetap Wanita menceritakan kisah perempuan

dengan status sosial berbeda dan berbagai masalah yang mereka hadapi. Selama

98 menit, penonton diajak merasakan semangat mengejar impian, ikut terharu saat

air mata jatuh, juga bahagia bersama mereka , diantaranya menyuguhkan benang

merah toko cupcake milik shana. Toko kue milik shana rupanya menyajikan

cupcake paling enak di kota sehingga menjadi tempat pilihan anak-anak muda

untuk nongkrong. Sambil menulis, adith biasa ditemani cupcake capuccino buatan

(12)

menunggu kekasihnya rangga (marcell domits). Cupcake buatan shana juga

menjadi kesukaan Lola. Vanya kerap membelikan beberapa cupcake untuk sang

adik. Ketika lola berulang tahun, Vanya merayakannya di toko kue Shana. Kinan

pun sempat merasakan cupcake yang disebut Iko "cupcake terenak" saat mereka

berkencan usai penerbangan kinan.

Namun di satu sisi penulis merasakan adanya gambaran perempuan yang

masih rendah. Realita itu dituangkan secara halus. Inilah suatu alasan penulis

untuk meneliti film omnibus “wanita tetap wanita”. Film merupakan bidang

kajian yang sarat akan tanda-tanda yang sulit untuk ditafsirkan. Semiotika pun

digunakan untuk menganalisa media dan untuk mengetahui bahwa film

merupakan fenomena. “Keberadaan simbol menjadi penting dalam menjelaskan

fenomena komunikasi ” (Surip, 2011: 10). Gambar film yang muncul silih

berganti menunjukkan pergerakan yang ikonis bagi realitas yang dipresentasikan.

Makna dikonstruksi oleh sistem representasi dan diproduksi melalui sistem bahasa

yang fenomenanya bukan hanya melalui ungkapan – ungkapan verbal tapi juga

visual.

Untuk menafsirkan bagaimana realitas perempuan dikonstruksikan pada

film “wanita tetap wanita”, penulis menggunakan analisis semiotika dengan

tujuan untuk mengeksplorasi makna sosial dan bahasa yang dituangkan dalam

film tersebut, baik yang berwujud verbal maupun nonverbal. “Semiotik atau

semiologi adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda yang sifatnya universal,

yang inklusif mempelajari lambang yang berupa bahasa” (suwandi, 2008: 23).

Konsep semiotik diperkenalkan oleh Ferdinand De Saussure melalui dikotomi

(13)

atomistis. Konsep ini melihat bahwa makna muncul ketika ada hubungan yang

bersifat asosiasi atau in absentia antara „yang ditandai‟ (signified) dan „yang

menandai‟ (signifier).

Menurut Ferdinan De Saussure (dalam sobour 2006:87), semiotika

adalah persepsi dan pandangan kita tentang realitas, dikonstruksikan oleh

kata-kata dan tanda-tanda lain yang digunakan dalam konteks sosial. Artinya, tanda

membentuk persepsi manusia, lebih dari sekedar merefleksikan realitas yang ada.

Untuk mendefenisikan konstruksi dan mengungkap makna dari realitas yang

ditampakkan, penulis menggunakan pendekatan analisis semiotika dengan

pertimbangan analisis semiotik (film) lebih memungkinkan bagi upaya pencarian

ideologi dalam teks dan gambar film dan menitikberatkan pada “pesan

tersembunyi” dari film. Interpretasi atas film tersebut akan merujuk pada dua

proses pemaknaan yaitu pemaknaan secara denotatif dan pemaknaan secara

konotatif. Makna denotatif pada film adalah makna apa adanya pada film tersebut,

yakni makna lahir melalui petanda atau interpretan sebagai proses transformasi

pengetahuan, dan tujuan film itu dimuat. Sementara itu makna secara konotasi

dari film adalah sebuah makna yang tidak terlihat. Makna-makna yang hadir

adalah makna secara implisit atau sebuah makna tersembunyi dari apa yang

tampak secara nyata dalam film tersebut. Selain itu paradigma dan sintagmatik

juga dapat digunakan untuk mencari makna yang terdapat dlam film.

Paradigmatik, merupakan sekumpulan tanda yang dari dalamnya dipilih

satu untuk digunakan. Dalam semiotik, paradigmatik digunakan untuk mencari

oposisi-oposisi (simbol-simbol) yang ditemukan dalam teks (tanda) yang bisa

(14)

paduan tanda-tanda yang dipilih. Sintagma digunakan untuk menginterpretasikan

teks (tanda) berdasarkan urutan kejadian/ peristiwa yang memberikan makna atau

bagaimana urutan peristiwa atau kejadian menggeneralisasi makna.

Semiotika dalam studi ini tidak hanya terbatas dalam kerangka teori,

namun juga sebagai alat analisis, misalnya dengan menggunakan model semiotika

charles sanders pierce , dan rolland barthes. Pierce menerapkan 3 konsep : sign

(tanda), object (objek) dan interpretan (interpretant). Menurut pierce, tanda adalah

sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan

merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu

sendiri. Sedangkan objek adalah sesuatu yang menjadi referensi dari tanda.

Sementara interpretan adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang

objek yang dirujuk sebuah tanda. Pierce membagi tanda atas icon (ikon), index

(indeks), dan symbol (simbol). Ikon , tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik

yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang

merujuk (merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Sedangkan objek

adalah sesuatu yang menjadi referensi dari tanda. Sementara interpretan adalah

tanda yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.

Semiotika dalam penelitian ini sendiri menggunakan pendekatan melalui

gagasan signifikasi dua tahap Roland Barthes (two order of signification). “ahli

semiotika Perancis, Roland Barthes (1915-1980) menggambarkan menggunakan

kekuatan penggunaan semiotika untuk membongkar struktur makna yang

tersembunyi dalam tontonan, pertunjukan sehari-hari, dan konsep-konsep

umum.(danesi,2010:12). Semiotika mengasumsikan pesan medium tersusun atas

(15)

innate meaning (makna bawaan alamiah), melainkan makna yang dihasilkan oleh

sistem perbedaan atau hubungan tanda-tanda. Barthes menjelaskan signifikasi

tahap pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified di dalam sebuah

tanda terhadap realitas eksternal. Barthes menyebutnya sebagai denotasi, yaitu

makna paling nyata dari tanda. Konotasi adalah istilah yang digunakan barthes

untukmenunjukkan signifikasi tahap dua. Hal ini menggambarkan interaksi yang

terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau esensi dari pembaca serta

nilai-nilai kebudayaannya.

Penelitian ini juga mengunakan perspektif konstruksi sebagaimana yang

kita ketahui bahwa realitas oleh media tak bisa dilepaskan dari unsur unsur second

hand reality dan film sebagai bagian dari media massa memainkan peran untuk

mengkomunikasikan segala bentuk narasi yang dimainkan.

Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dalam bentuk skripsi yang berjudul : “Konstruksi Realitas Kaum Perempuan

Dalam Film Wanita Tetap Wanita (Analisis Semiotika) . ”

1.2 Identifikasi Masalah

1. Makna konotasi dan denotasi dalam film Wanita Tetap Wanita.

2. Makna mitos dalam film Wanita Tetap Wanita.

3. Gambaran realitas kaum perempuan dalam film Wanita Tetap

Wanita.

4. Konstruksi realitas sosial dalam film Wanita Tetap Wanita

5. Ketidakadilan gender yang terdapat dalam film Wanita Tetap

Wanita.

(16)

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan penulis, bnyak

masalah-masalah yang dapat dikaji dalam film Wanita Tetap Wanita. Oleh

sebab itu penulis lebih memfokuskan penelitiannya untuk mencari konstruksi

realitas kaum perempuan saja dalam film Wanita Tetap Wanita melalui analisis

semiotika. Untuk melakukan analisis yang terarah dan menghindari analisis

yang terlalu luas pada penelitian ini, penulis menganalisis tanda dialog yang

disampaikan per tokoh utama saja dalam pencarian konstruksi realitas kaum

perempuan. Analisis gambar pada sequence digunakan hanya sekilas saja, yaitu

sebagai tanda pendukung dari konteks dialog-dialog tersebut.

1.4 Rumusan Masalah

1. Apa saja makna yang terdapat dalam film Wanita Wetap Wanita

terkait dengan pengkonstruksikan realitas kaum perempuan ?

2. Bagaimana realitas kaum perempuan dikonstruksikan dalam film

Wanita Tetap Wanita?

1.5 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apa saja makna yang terdapat dalam film Wanita

Tetap Wanita terkait pengkonstruksian realitas kaum perempuan.

2. Untuk mendefenisikan bagaimana realitas kaum perempuan

(17)

1.6 Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoretis

Hasil pembahasan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

rangka pengembangan ilmu kebahasaan khususnya di bidang kajian semiotika.

Selain itu penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi bahan rujukan bagi

mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

2. Manfaat praktis

Pembahasan ini diharapkan akan mampu menjelaskan kepada pembaca

bahwa film dapat dikaji dalam berbagai ilmu, salah satunya adalah semiotika.

Kemudian pembaca dapat mengetahui dan memahami bagaimana wanita tetap

wanita sebagai salah satu karya sastra yang mengonstruksikan realitas kaum

perempuan, sehingga dapat menggugah kesadaran kritis masyarakat khususnya

kaum perempuan untuk mencari penyebab sekaligus solusi masalah-masalah

(18)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Bertolak dari rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan,

maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Makna- makna yang terdapat dalam film Wanita Tetap Wanita

terkait dalam pengkonstruksian realitas kaum perempuan meliputi

makna denotasi, konotasi, dan Mitos.

a. Makna Denotasi

Makna denotasi yang terdapat pada film Wanita Tetap Wanita

adalah diawali dengan seorang wanita yang bernama Shana gagal

menikah, dan berusaha bangkit dan tegar. Adith, seorang penulis

hebat yang berprinsip melajang seumur hidup diberikan tantangan

untuk menulis karya tentang cinta. Nurma menyentuh tangan Andi

sambil mengutarakan isi hatinya. Kinan seorang pramugari yang

menjadi tulang punggung keluarga diberikan tawaran untuk

menemani pilot senior makan malam demi mendapatkan pekerjaan

bagus. Dan Vanya seorang model di dunia malam dipaksa untuk

melayani sang designer.

b. Makna Konotasi

Tidak semua dialog dalam film Wanita Tetap Wanita terdapat

makna konotasi, namun meskipun demikian, terdapat makna

tersembunyi dibalik gambar, seperti gambar perempuan menyentuh

(19)

tersebut adalah kata patah, makan, benar, layani, murahan, coblos,

ekspresi tertatawa Vanya.

c. Makna Mitos

Film Wanita Tetap Wanita menghadirkan dua konsep pemikiran

yang berbeda yaitu feminisme dan non feminisme non feminisme

yang terdapat pada film ini meliputi subordinasi, streotipe, dan

Violance.

2. Realitas kaum perempuan dalam film Wanita Tetap Wanita

ditampilkan melalui konflik-konflik berupa problematika beberapa

tokoh wanita yang berperan sebagai wanita- wanita yang

memperjuangkan kebahagiaan. Seperti Shana yang berusa bangkit

dari masa lalunya yang menyedihkan, Kinan yang berusaha

membahagiakan ibunya, Nurma memperjuangkan cinta lamanya,

Adith yang berusaha menjadi penulis sukses, dan Vanya yang

berjuang hingga bekerja di dunia malam demi memberikan

pengobatan pada adiknya yang autis. Konfllik-konflik tersebut

adalah representasi dari realitas kaum perempuan di Indonesia.

Kaum perempuan dikonstruksikan dalam ketidak adilan gender

dalam film ini , yaitu :

a. Kaum perempuan mengalami diskriminasi akibat konstruksi gender

yang membagi ciri-ciri dan sifat feminitas pada perempuan, dan

maskulinitas pada laki-laki.

b. Kaum perempuan mengalami subordinasi, perempuan ditempatkan

(20)

c. Begitu juga dalam dunia pergaulan bebas, perempuan yang akan

menanggung beban paling berat, seperti pelecehan sexsual,

perusakan nama baik, ataupun kekerasan fisik.

Dengan mengkonstruksikan realitas tersebut, film ini lebih

menyiratkan mitos-mitos yang berkembang dalam aliran feminisme.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa film ini cenderung berideologi

(21)

5.2 Saran

1. Pembuat film dalam melakukan penggambaran tentang perempuan

sebaiknya mengerti dengan baik perbedaan antara hal yang disebut

kodrat pada perempuan dan hal yang merupakan hasil konstruksi gender

tentang perempuan. Misalnya dalam penggambaran mentalitas

perempuan yang sangat emosional dalam film ini yang seolah-olah

sebagai sesuatu yang alami atau bersifat kodrati. Hal ini tentu sangatlah

berbias gender dan dapat memicu dan memperkuat stereotip perempuan

sebagai makhluk yang lemah dalam masyarakat.

2. Analisis semiotika adalah sebuah analisis yang tepat untuk meneliti

kedalaman sebuah film. Oleh karena itu, penelitian seperti ini sepatutnya

lebih dikembangkan kepada mahasiswa agar dapat memaknai

makna-makna yang terdapat dalam sebuah film. Dengan adanya kesinambungan

pada penelitian dengan analisis semiotika, diharapkan mampu memberi

masukan terhadap perkembangan perfilman Indonesia.

3. Harapan peneliti dengan adanya tambahan matakuliah seperti semiotika,

perkuliahan diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam

menganalisis dan mengungkap gejala atau fenomena yang terkait dengan

dunia Bahasa dan Sastra, sehingga dapat merangsang dan menimbulkan

keragaman serta daya tarik dalam melakukan penelitian untuk penulisan

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi.2006.Posedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Putra .

Atar, M, Semi. 2012. Metode Penelitian Sastra. Bandung: CV Angkasa .

Badara, Aris. 2012. Analisis Wacana: Teori, Metode, Dan Penerapannya Pada

Wacana Media. Jakarta: Kencana.

Barthes, Roland. 2007. Membedah Mitos-Mitos Budaya Massa.

Yogyakarta:Jalasutra.

Budiman, Kris. 2004. Semiotika Visual. Yogyakarta: Buku Baik.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana

Bungin, Burhan. 2009. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Canagara,Hafied. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Edisi Kedua. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Danesi, Marcel. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta:

Jalasutra.

Endraswara,Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Caps.

Gordon,W,Terence.2002.Sausure Untuk Pemula.Yogyakarta: Kanisius

Mahsun,M.S. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta : PT RAJAGRAFINDO

PERSADA

Nogroho, Riant. 2008. Gender Dan Strategi Pengarusutamaannya Di Indonesia.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Piliang, Yasraf Amir. 2003. Hipersemiotika, Tafsir Cultural Studies Atas Matinya

Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

(23)

Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sugiono.2009.Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D.

Bandung: Alfa Beta .

Surip, Muhammad. 2011. Teori Komunikasi: Pendekatan Dalam Teori Komunikasi.

Medan: Unimed.

Suwandi, Sarwiji. 2008. Semantik Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta: Media

Perkasa.

Tanjung, Bahdin, Nur. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi,

Dan Tesis) Dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel Ilmiah. Jakarta:

Prenada Media.

Vihma, Susan & Vakeva, Seppo. 1990. Semiotika Visual Dan Semantika Produk.

Terjemahan Oleh Ikramullah Mahhyuddin. 2009.Yogyakarta & Bandung:

Jalasutra.

Wirartha, Made, I. 2006. Pedoman Penelusuran Usulan Penelitian, Skripsi, Dan

Tesis. Yogyakarta : Andi.

Zoest, Van Aart.1996. Serba Serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

(Analisissemiotikafilm).[Pdf].(Http://Repository.Unhas.Ac.Id/Bitstream/Handle/123

456789/ 091/Skripsi.Pdf?Sequence= 1, Diakses Pada Tgl 10 Agustus 2013.

Hazliansyah.Wanita Tetap

Wanita.Http://Filmindonesia.Or.Id/Movie/Title/Lf-W017-13669841_Wanita-Tetap-Wanita#.Uliieqwrh94. Diakses Tanggal 19

September 2013.

Irzanti,Susanto.Metodesemiotika.Http://Staff.Ui.Ac.Id/System/Files/Users/Irzanti.Su

tanto/Publication/Metodesemiotika.Pdf. Diakses Pada Tgl 22 Januari 2014.

Http://Nasional.Kompas.Com/Read/2013/06/05/16244162/2011.Kekerasan.Pada.Per

(24)

Mutmainah, Andi. Konstruksi Realitas Perempuan Pada Film 7 Hati, 7 Wanita, 7

Cinta.

(Analisissemiotikafilm).[Pdf].(Http://Repository.Unhas.Ac.Id/Bitstream/Handle/123

456789/2091/Skripsi.Pdf?Sequence=1, Diakses Pada Tgl 10 Agustus 2013.

Sanjaya,Eko,Tamba.Http://Ekosanjayatamba.Wordpress.Com/2010/03/08/Metode.

Penelitian-Triangulasi.Diakses Tanggal.23-01-2014.

Suyatno,Suyono.(http://www.SuaraPenyairFeminis.com/2011/07-html/), diakses

tanggal 10-03-2014

GenderangGenderP,(http://suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2010/09/08/1231

37/Langgam-Media-Mitos-Perempuan,diakses tanggal 01-04-2014

Al-Maqasari-Ardi,Psikologi.(http://www.psychologymania.com/2011/03/psikolgi

perempuan-dan-perbedaan-html),05-04-2014.

Gambar

Gambar 1. Peta Tanda Rolland Barthes..................................................................

Referensi

Dokumen terkait

korporat untuk panduan seluruh perusahaan, berwenang dalam penentuan dan alokasi sumber daya divisi serta menilai bisnis mana yang akan di eliminasi

Kuadran ini dicirikan oleh ekspektasi growth yang tinggi dan readiness yang baik antara strategi dengan kinerja. Perusahaan-perusahaan yang berada pada kuadran ini pada umumnya

GAMBAR TEKNIK GENERATOR TIPE FLUKSI AKSIAL DENGAN DIAMETER KAWAT EMAIL 1,4 mm. CURICULUM VITAE NASKAH PUBLIKASI

Hasil menunjukkan bahwa Status hara K dapat dipertukarkan pada tanah sawah di Pulau Jawa di 23 lokasi contoh yang diambil bervariasi mulai dari rendah hingga tinggi. Berdasarkan

one of factors of students’ achievement in language learning especially in a speaking activity, since the result showed there was a moderate, positive, and

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor kerja yang berhubungan dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pekerja pandai besi pengrajin

Sistem Pengolahan Benih Padi (Oryza sativa L ) Pada Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Merauke mampu membantu Dinas dalam melihat berapa banyak benih padi unggulan

Laporan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Pakir Pada Rumah Sakit Islam Kudus” telah dilaksanakan dengan tujuan untuk menghasilkan sebuah sistem informasi