• Tidak ada hasil yang ditemukan

08 DTL Distribusi 2020

N/A
N/A
Ant Dti

Academic year: 2022

Membagikan "08 DTL Distribusi 2020"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

VI. SISTEM

DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

DASAR TENAGA LISTRIK TEKNIK ELEKTRO – UNRAM

2020

(2)

Materi perkuliahan

1.1 Pengertian SDTL 1.2 Komponen SDTL 1.3 Struktur SDTL

1.4 Permasalahan

1.5 SDTL Masa Depan

(3)

Capaian akhir yang diharapkan :

Mahasiswa dapat menjelaskan ;

 Pengertian,

 Komponen,

 Jenis dan Struktur

 Permasalahan,

 Perkembangan

sistem distribusi tenaga listrik

(4)

Indikator dan Deskripsi

Indikator , mahasiswa:

a. Dapat menjelaskan pengertian SDTL

b. Dapat jelaskan menggunakan gambar komponen SDTL c. Dapat menjelaskan permasalahan pada SDTL

d. Dapat menjelaskan perkembangan dan teknologi terkini SDTL

Desktipsi Singkat

Bab ini membahas pengertian SDTL dari segi ruang lingkup sistem dan tegangan, komponen utama dan pendukung, permasalahan pada sistem distribusi. Dan memaparkan perkembangan manajemen dan teknologi terkini SDTL

(5)

6.1. Pengertian

Sistem Distribusi Tenaga Listrik adalah kumpulan komponen tenaga listrik yang secara bersamaan membentuk sistem

penyaluran daya/tenaga listrik ke konsumen

tenaga listrik

(6)

• Sistem distribusi tenaga listrik disingkat sistem distribusi, merupakan satu dari tiga bagian utama sistem tenaga listrik secara keseluruhan, yaitu;

a. Pembangkit tenaga listrik, b. Transmisi tenaga listrik dan c. Distribusi tenaga listrik.

(7)

Sistem distribusi tenaga listrik pada umumnya terbagi 2 bagian, yaitu;

- distribusi primer, bertegangan menengah (TM) / Medium Voltage (MV) – 20 kV

- distribusi sekunder, bertengangan rendah (TR) / Low Voltage (LV) – 380/220 V

(8)

6.2 Komponen SDTL

Peralatan pendukung sistem distribusi, dimulai dari gardu induk (GI) distribusi, adalah:

1. Transformator step-down 2. Bus bar

3. Circuit breaker (CB) atau Pemutus Tenaga (PMT) 4. Disconnection Switch (DS) atau Pemisah (PMS) 5. Feeder atau penyulang

a. Feeder utama; 3 phasa

b. Feeder cabang; 3 phasa, 2 phasa ( V phasa) dan phasa tunggal.

(9)

6. Recloser atau pemutus balik otomatis (PBO)

7. Kapasitor paralel

8. Load Break Switch (LBS) 9. Automatic Voltage/Line

Sectionalizer (AVS atau ALS)

10. TM

(10)

6. Recloser atau pemutus balik otomatis (PBO)

7. Kapasitor paralel

8. Load Break Switch (LBS) 9. Automatic Voltage/Line

Sectionalizer (AVS atau ALS)

10. Fuse Cutout 11. LA

12. Transformator Distribusi 13. Kabel/Kawat saluran TM

(11)

6.3 Permasalahan pada SDTL

Permasalahan pada sistem distribusi berdasarkan layanan kelistrikan yang dikehendaki adalah:

a. Karakteristik beban

b. Keberagaman komponen sistem distribusi c. Jatuh tegangan atau voltage drop

d. Rugi daya atau power losses e. Faktor daya atau power factor f. Kontinuitas pelayanan

g. Keandalan (reliability)

(12)

6.3.a Karakteristik beban

Beban sistem distribusi terjadi berubah-ubah setiap saat, hal ini memerlukan keakuratan pemahaman karakteristik perubahan beban.

(13)

Beban listrik adalah semua komponen / peralatan yang mengkonsumsi daya listrik selama beroperasi.

Peralatan pengguna daya listrik (disingkat peralatan listrik) tsb. berupa ;

- peralatan penerangan (berbagai jenis lampu),

- peralatan pemanas-pendingin (kompor/oven listrik – AC),

- motor listrik (kipas angin, mesin cuci / pompa air) - peralatan elektronika (TV, radio, dll.)

(14)

1 Sektor rumah tangga (residential) 2 Sektor komersial (business)

3 Sektor industri (industrial) 4 Sektor sosial

5 Sektor umum (public)

Beberapa peralatan listrik berbeda digunakan secara bersamaan dalam suatu ruang lingkup (sektor)

tertentu

(15)

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

0:30:00 2:30:00 4:30:00 6:30:00 8:30:00 10:30:00 12:30:00 14:30:00 16:30:00 18:30:00 20:30:00 22:30:00

pukul

Beban tiap 30 menit (Watt) A B C D

(16)

6.3.b Keberagaman komponen

Keberagaman komponen pendukung SDTL, juga setiap komponen jumlahnya banyak dan tersebar sepanjang pelanggan. Hal ini menyebabkan biaya investasi sangat besar (30 – 40%) dari investasi sistem kelistrikan.

(17)

6.3.c Jatuh tegangan atau voltage drop

Jatuh tegangan sepanjang saluran, terutama saluran sangat panjang dapat menyebabkan tegangan ujung saluran lebih kecil daripada batas tegangan minimum standar.

Jatuh tegangan dan rugi daya (power losses, Ploss) terjadi sepanjang saluran termasuk pada trafo distribusi dan pada setiap sambungan konduktor di sistem distribusi.

Vdrop pada saluran distribusi ini adalah selisih antara tegangan keluaran trafo di gardu distribusi dan tegangan pelayanan pada konsumen.

Tempat terjadinya Vdrop dan Ploss tersebut pada :

- Sepanjang penyulang (feeder) utama (main) dan penyulang cabang (lateral) atau sepanjang saluran tegangan menengah (TM)

- Transformator distribusi (tarafo step-down, TM ke TR) - Sepanjang saluran tegangan rendah (TR)

- Sambungan ke konsumen.

(18)

Rangkaian ekuivalen line to netral pada saluran tiga phasa berbeban seimbang.

KVL pada rangkaian ini ;

- VS + (R + jX) I + VL = 0 R.I + jX.I + VL= VS

Diagram phasor rangkaian ini, dan memperhatikan Vdrop maka :

VDROP = IVSI - IVLI

(19)

19

Berdasarkan phasor, perhitungan Vdrop pendekatan ;

VDROP ≈ Re[Z I]

Dapat pula;

VDROP ≈ I R Cos θ + I X Sin θ

≈ I [ R Cos θ + X Sin θ ]

(20)

6.3.d Rugi Daya (Power Losses)

Rugidayasepanjangsalurancukupbesar (sekitar 12%) menyebabkankehilangandayataktermanfaatkan.

Ploss = ),

sehinggapenyebabutamaPlossadalah:

- arusbesar

- tahanankonduktorbesar

(21)

6.3.e Faktor daya atau power factor

Beban induktif (L) menyebabkan faktor daya / power factor (pf) / cos ϕ rendah ( < 1)

cos ϕ =

=

(22)

Ketiga masalah yaitu jatuh tegangan, rugi daya dan faktor daya memerlukan ketepatan penanganan agar ketiganya dapat diperbaiki secara optimal.

(23)

6.3.f Kontinuitas dan Keandalan

Keseringan terjadi pemutusan daya secara paksa karena sering terjadi gangguan tetap maupun sesaat.

Hal ini memerlukan ketepatan pada koordinasi sistem proteksi.

Keandalan (reliability), Tingkat keandalan tinggi sangat

diharapkan oleh sebagian konsumen kelistrikan agar segala peralatan penggunakan tenaga listrik tetap beroperasi tanpa berhenti.

(24)

6.4 Struktur/Konfigurasi SDTL

• Radial • Loop

(25)

6.4 Struktur/Konfigurasi SDTL

• Spindel • Jaringan

(26)

6.5 SDTL Masa Depan

Kecendrungan sistem distribusi masa depan menuju pada deregulasi sistem kelistrikan.

Deregulasi sistem kelistrikan ini menyebabkan terjadinya perubahan drastis struktur sistem tenaga, seperti

diharapkan munculnya; fasilitas pembangkit skala kecil (photovoltaic, pembangkit fuel cell, pembangkit listrik

tenaga angin, mikroturbin, dll), sistem penyimpanan energi (baterai sekunder, kendaraan listrik, SMES

(Superconducting Magnetic Energy Storage), dll), yang keduanya tersebar di sisi pengguna atau di sistem

(27)

6.5 SDTL Masa Depan

Selain deregulasi konsumen menghendaki; harga listrik murah dan dapat memilih kualitas pelayanan sesuai

kebutuhan.

Hal ini menyebabkan diperlukan keandalan dan kelenturan tinggi pada penyediaan tenaga listrik.

Secara khusus sistem distribusi diharapkan bersifat user- friendly.

(28)

6.5 SDTL …

Salah satu fokus penelitian user-friendly sistem distribusi adalah FRIENDS (Flexible, Reliable, Inteligent ENergy Delivery Systems) dilakukan di Jepang.

FRIENDS akan mewujudkan sistem penyaluran daya bercirikan;

 Ketidakterikatan (unbundled) kualitas daya pelayanan

 Memperbaiki kelenturan konfigurasi sistem penyaluran

 Memperbaiki tingkat keandalan sistem

 Penjenjangan beban dan konservasi energi

 Memperbaiki layanan informasi ke konsumen

 Manajemen sisi pengguna (demand site management)

(29)

6.5 SDTL …

(30)

6.5 SDTL …

(31)

Referensi

1. Gonen, T. , 1987, Electric Power Distribution System Engineering, McGrow-Hill.

2. Kersting, William H., 2001, Distribution System Modeling and Analysis, CRC Press

3. Lakervi, E., E. J. Holmess, 1989, Electricity Distribution Network Design, Peter Peregrinus Ltd

4. Pabla, A. S., 1997, Electric Power Distribution 4th edition, Tata McGraw-Hill

5. Zhe Feng, Electric Distribution System Risk Assesment using Actual Utility Reliability Data, Master of Science in the Department of

Electrical Eng. Univ. Of Saskatchewan, Canada, Maret 2006

6. Lab. PE&EE Osaka University, Introduction of Laboratory PE&EE (Professor Toshifumi ISE) Departemant of Electrical Eng. Osaka University, Japan

7. What is the Future Power Delivery System (FRIENDS)

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan mobil konter dalam memuat jeruk-jeruk yang telah dibeli dari petani setempat. Ini menunjukkan bahwa Pada 1985- 1990 mengalami perkembangan setiap tahunnya

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, sehingga penulis mencoba menganalisisnya dalam bentuk penelitian dengan judul “PENERAPAN ASAS-ASAS HUKUM ASURANSI DALAM

Ini menjadi dasar bahwa menetapkan hak-hak politik non-Muslim adalah prinsip warga negara yang sempurna yang telah ditetapkan untuk mereka di dalam Piagam Madinah dan

Kerjasama yang dilakukan oleh Indonesia dengan Vietnam tersebut merupakan suatu respon dari negara Indonesia untuk mengatasi permasalahan pangan dalam

Sebaliknya pada model tahap 1 dan 2 memiliki konstanta regresi bernilai negatif yang lebih kecil dibandingkan dengan model tahap ke-3 dimana hal ini dapat diartikan bahwa

bahwa Rumah Sakit Pemerintah Aceh yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Umum Daerah (PPK-BLUD) diberikan fleksibilitas dalam pengangkatan dan pemberhentian Pegawai Non

2010, akhirnya didelegitimasi melalui ‘penyelamatan’ partai pada 8 Februari oleh SBY sebagai pemegang veto player. Sementara itu, Hanura dan Gerindra: posisi ‘ketua’ tak

Menurut Budihardjo (2008:367) Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan