• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

38 A. Langkah-langkah Penelitian

1. Jadwal Penelitian

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian dalam penelitian ini adalah SD Negeri 1 Setu Wetan Kabupaten Cirebon. Penelitian ini dilaksanakan pada semester gena tahun pelajaran 2016/2017 yang direncanakan selama 3 bulan sebagaimana yang tercantum pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Waktu Pelaksanaan Penelitian

Nama Kegiatan April Mei Juni Keter

angan Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Uji Coba Instrumen

Pengambilan Data √ √ √

Analisis Data √ √ √

Penyusunan

Laporan √ √

2. Metode Penelitian a. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Sugiyono (2010: 14) dalam bukunya menyatakan bahwa:

“Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,analisis data bersifat kuantitatif / statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Penelitian kuantitatif adalah suatu cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan atau memecahkan masalah yang dihadapi dan dilakukan secara hati-hati dan sistematis, dimana data-data yang dikumpulkan berupa rangkaian atau kumpulan angka-angka (Nasehuddien, 2011: 48).

(2)

X O

3. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain One-Shot Case Study.

Desain One-Shot Case Study adalah desain yang terdapat suatu kelompok dengan diberikan perlakuan pada variabel independen (X), dan selanjutnya diobservasi hasilnya (variabel Y). Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan: X : perlakuan pada variabel X O : hasil observasi variabel Y 4. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian (Sukardi, 2003: 53).

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117).

Sedangkan dalam pengertian lain populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti (Martono, 2012: 74).

(3)

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang berusia 10 sampai 12 tahun atau setara dengan kelas empat sampai kelas enam. Jumlah siswa kelas empat adalah 31 siswa terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan, kelas lima 50 siswa terdiri dari 27 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan, kelas enam 37 siswa terdiri dari 22 laki-laki dan 15 siswa perempuan.

Jadi, jumlah populasi siswa adalah 118 siswa. Kemudian populasi wali murid usia 10 sampai 12 tahun sejumlah 118 dan populasi guru adalah sejumlah 12.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 118). Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti (Martono, 2012: 74).

Tekhnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling (sampel acak sederhana). Simple random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2010: 120). Sampel acak sederhana adalah cara pengambilan sampel dimana setiap unsur yang membentuk populasi diberi kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel (Suharsaputra, 2012: 116).

Menurut Arikunto (dalam Qurrotul’ain, 2014: 33) apabila jumlah populasi lebih dari 100 maka sampelnya adalah 10-15%, 20-25% atau lebih, dan apabila jumlah populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Merujuk pada pendapat arikunto tersebut pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 10% dari jumlah populasi, karena populasi lebih dari 100. Jadi sampel siswa adalah

(dibulatkan menjadi 12), sedangkan untuk sampel orang tua adalah

(4)

(dibulatkan menjadi 12), dan sampel guru sampelnya adalah 12.

Jadi, jumlah sampelnya adalah 36.

5. Tekhnik Pengumpulan Data a. Instrumen Penelitian

1) Angket (Kuesioner)

Angket merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199). Dalam pengertian lain, kuesiooner atau angket adalah salah satu tekhnik pengumpulan data berupa daftar pertanyaan yang diajukan kepada sumber data (responden), baik secara langsung maupun tidak langsung dalam sumber data (Nasehuddien, 2011: 49).

Penelitian menggunakan angket atau kuesioner terstruktur berupa pernyataan tertulis yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban, sehingga responden hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Skala yang digunakan dalam angket adalah skala guttman dengan pilihan jawaban Ya dan Tidak. Untuk penskoran dalam angket ini adalah jika pernyataan bersifat positif maka skor Ya adalah 1 dan Tidak adalah 0, serta sebaliknya jika pernyataan bersifat negatif maka skor Ya adalah 0 dan Tidak adalah 1.

Penyebaran angket ini diberikan kepada guru, orang tua siswa usia 10 sampai 12 tahun di SD Negeri 1 Setu Wetan Kabupaten Cirebon untuk mengetahui bentuk kerjasamanya dan kepada siswa untuk mengetahui pelaksanaan salat lima waktu.

2) Observasi

Observasi merupakan suatu tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara sistematis (Arikunto

(5)

dalam Gunawan, 2015: 143). Sedangkan menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2010: 310) menyatakan bahwa:

“Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas”.

Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan memberikan selebaran data pelaksanaan salat lima waktu dirumah setelah adanya kunjungan rumah dari guru.

3) Wawancara

Menurut Setyadin (dalam Gunawan, 2015: 160) menyatakan bahwa wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan proses tanya jawab dua orang atau lebih berhadapan secara fisik.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tekhnik wawancara secara tidak terstruktur untuk mengetahui hal-hal dari responden, dimana responden dalam penelitian ini adalah guru, siswa, dan orang tua serta lingkungan masyarakat sekitar.

4) Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, dan karya- karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2010: 329).

Dalam pengertian lain tekhnik dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk meneliti data historis (Bungin dalam Gunawan, 2015: 177). Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan dokumen sebagai pelengkap dari penggunaan tekhnik observasi dan wawancara supaya lebih dapat dipercaya.

(6)

Dokumen yang akan dikumpulkan sebagai data yaitu berupa foto-foto, sejarah berdirinya sekolah dan data-data mengenai objek dan responden.

b. Uji Coba Instrumen 1) Uji Validitas

Dalam menentukan tingkat validitas instrumen ini, maka digunakan koefisien korelasi yang dihitung dengan menggunakan rumus product moment dari Pearson dengan formula sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ (Sugiyono, 2010: 255)

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

∑xi : Jumlah seluruh skor item

∑ yi : Jumlah skor total

∑xi2

: Jumlah kuadrat skor item

∑ yi2

: Jumlah kuadrat skor total

∑xi yi : jumlah perkalian antara skor x dan y n : Banyaknya subjek yang diuji

2) Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Spearman Brown yaitu sebagai berikut:

(Sugiyono, 2010: 185) Keterangan:

ri : reliabilitas internal seluruhan instrument

rb : korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

(7)

6. Tekhnik Analisis Data

Analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode/tanda, dan mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab (Gunawan, 2015: 209). Data yang diolah berhubungan dengan nilai atau angka-angka yang dapat dihitung secara matematis dengan perhitungan statistika. Peneliti menggunakan statistik deskriptif untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.

a. Distribusi Frekuensi

Membuat daftar distribusi untuk hasil angket, menurut Sudjana (dalam Mardhiyah, 2016: 41) sebagai berikut:

1) Menentukan rentang (r), r = data terbesar – data terkecil

2) Menentukan banyak kelas interval (k) dengan aturan Sturges, k = 1 + 3,3 log n

Keterangan: n = Banyaknya data Hasil akhir k dibulatkan

3) Menentukan panjang kelas interval (p),

4) Menentukan ujung bawah kelas interval pertama yang diambil adalah data terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari data terkecil, tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang didapat.

5) Menentukan kelas interval pertama dengan menjumlahkan ujung bawah kelas dengan p dikurangi 1.

6) Membuat tabel distribusi frekuensi.

b. Pengolahan Data Angket

Pengolahan data angket dilakukan setelah terkumpul dengan lengkap, tahap berikutnya adalah tahap pengolahan data.

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tabel dan menggunakan tekhnik deskriptif prosentasi sebagai berikut:

(Riduwan, 2008: 41)

(8)

Keterangan: P = Prosentase

F = Frekuensi dari setiap jawaban angket N = Jumlah Responden

100 = Bilangan Tetap

Kriteria untuk interpretasi skor dari jawaban tiap item menggunakan standar yang dikemukakan oleh Riduwan (2008:

41) sebagai berikut:

0 %– 20 % = Sangat lemah 21% − 40 % = Lemah 41% – 60 % = Cukup 61% – 80 % = Kuat

81% – 100 % = Sangat Kuat c. Uji Normalitas

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu melakukan pengujian normalitas. Uji normalitas menggunakan Chi Kuadrat. Langkah-langkah pengujian normalitas data menggunakan Chi Kuadrat adalah:

1) Merangkum data seluruh variabel yang akan diuji normalitasnya.

2) Menentukan jumlah dan panjang kelas interval.

3) Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi, yang sekaligus merupakan tabel penolong untuk menghitung harga chi kuadrat.

4) Menghitung frekuensi yang di harapkan (fh), dengan cara mengalikan presentase luas tiap bidang kurve normal dengan jumlah anggota sampel.

5) Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh,

sekaligus menghitung harga-harga (fo – fh) dan

dan menjumlahkannya.

6) Membandingkan harga Chi kuadrat hitung (Xh) dengan harga Chi Kuadrat tabel (Xt), jika (Xh) (Xt) maka distribusi data dinyatakan normal.

(9)

d. Uji Hipotesis

1) Mencari Koefisien Korelasi

Untuk mencari koefisien korelasi dari variabel X1

dengan Y dan X2 dengan Y menggunakan rumus berikut ini:

rxy =

√ ∑ (Sugiyono, 2010: 255)

Setelah masing-masing koefisien korelasi dari variabel X1 dengan Y dan X2 dengan Y di dapat, maka perlu diuji signifikasinya dengan menggunakan rumus t berikut ini:

(Sugiyono, 2010: 259)

Keterangan: t = nilai thitung

n = jumlah sampel r = koefisien korelasi.

Uji signifikasi korelasi product moment secara praktis yang tidak perlu dihitung, tetapi dapat dikonsultasikan pada tabel r product moment. Jika rhitung > rtabel maka Ha diterima atau signifikan (Sugiyono, 2010: 258).

Tabel 3.2

Tingkat nilai korelasi menurut Sugiyono (2010: 257) Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 − 0,799 0,80 − 1,000

Sangat Rendah Rendah

Sedang Kuat

Sangat Kuat

Sedangkan untuk mencari korelasi X1 dengan X2 secara bersama-sama terhadap Y menggunakan rumus korelasi ganda berikut ini:

(10)

(Sugiyono, 2010: 266) Keterangan:

= Korelasi antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y

ryx1 = Korelasi product moment antara X1 dengan Y

ryx2 = Korelasi product moment antara X2 dengan Y

rx1x2 = Korelasi product moment antara X1 dengan X2

Setelah nilai koefisien korelasi ganda di dapat, Untuk menguji apakah koefisien korelasi tersebut dapat digeneralisasikan atau tidak, maka harus diuji signifikansinya dengan menggunakan rumus berikut ini:

Fh =

(Sugiyono, 2010: 266) Keterangan: R= Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel

Setelah nilai signifikasi (Fh) didapat, selanjutnya dikonsultasikan dengan Ftabel. Dengan dk pembilang = k dalam penelitian ini berarti k = 2 dan dk penyebut = (n − k – 1) dengan taraf kesalahan 5%. Bila Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan, yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi.

e. Uji T

Untuk menguji apakah adanya pengaruh atau tidak, maka diuji dengan rumus t berikut ini:

(Sugiyono, 2010: 259)

(11)

Keterangan: t = nilai thitung

n = jumlah sampel r = koefisien korelasi.

f. Uji Regresi

Persamaan uji regresi ganda yaitu sebagai berikut:

Y' = a + b1 X1 + b2 X2 (Sugiyono, 2010: 262) Keterangan: Y' = Nilai yang di prediksikan

a = Konstanta atau bila harga X = 0 b = Koefisien regresi

X1 = Nilai variabel independen X2 = Nilai variabel independen

Untuk menghitung nilai konstanta a, b1 dan b2 dapat digunakan tiga buah persamaan yaitu:

1) ∑Y = Na + b1 ∑X1 + b2 ∑X2

2) ∑X1Y = a ∑X1 + b1 ∑X12

+ b2 ∑X1X2 3) ∑X2Y = a ∑X2 + b1 ∑X1X2 + b1 ∑X22

Referensi

Dokumen terkait

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “kuesioner persepsi siswa kelas VII dan kelas VIII SMP Stella Duce tentang kompetensi profesional

Berdasarkan hasil penelitian yang saya lakukan nilai tertinggi pada stasiun B karena banyak mengandung unsur unsur hara yang dibutuhkan oleh mikro organisme

Sehingga kemudian, muncul premis bahwa dengan menggunakan media digital interaktif akan sangat membantu pemain pemula dalam mendalami olahraga baseball karena

Untuk pembentukan kontur dengan jari- jari yang kecil mungkin masih akan menghasilkan hasil yang kurang maksimal, namun apabila digunakan untuk membentuk kontur

Multi Scan Average Dose (MSAD) merupakan metode pengukuran dosis radiasi yang dilakukan dengan menghitung dosis rerata dari profil dosis untuk beberapa scanning.. Dosis

Uzer Usman dalam bukunya “ Menjadi Guru Profesional “ mengemukakan delapan komponen keterampilan dasar mengajar yaitu keterampilan bertanya, keterampilan memberi

Pemerintah Daerah perlu meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dari pos peneriman yang memiliki potensi yang besar melalui Retribusi Jasa Usaha, dan juga