1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Mahasiswa merupakan anggota dari kelompok masyarakat yang juga calon intelektual muda dalam suatu lapisan masyarakat. Mahasiswa sebagai kaum intelektual tentunya menjadi anggota mayarakat yang memiliki nilai tambah, mahasiswa mampu berperan secara profesional dan proporsional di tengah masyarakat ataupun dalam dunia pendidikan. Peran mahasiswa tidak sekedar kegiatan pembelajaran di bangku perkuliahan, namun lebih dari itu.
Mahasiswa dituntut untuk terus berperan proaktif di tengah masyarakat, salah satunya dalam hal literasi. Sebagai anggota masyarakat yang terdidik, maka mahasiswa dituntut untuk sadar terkait pentingnya literasi. Kehadiran mahasiswa yang memiliki tingkat literasi tinggi di tengah masyarakat diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.
Berdasarkan survei nasional terkait literasi dan inklusi keuangan yang dilakukan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pada tahun 2016 menunjukkan bahwa hanya 29,7% masyarakat Indonesia yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepercayaan yang memadai tentang produk serta layanan keuangan (Well Literate). Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan survei yang dilakukan pada tahun 2013 sebesar 21,8% (OJK, Revisit 2017). Survey tersebut membuktikan bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat indonesia terbilang sangat rendah.
Beberapa penelitian yang telah di lakukan (Hilgert et al., 2002; Perry &
Morris, 2005) menunjukkan hasil adanya hubungan positif antara tingkat
literasi keuangan dengan tingkat pendidikan dan pendapatan. Tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi dikaitkan dengan kecenderungan untuk menjadi konsumen yang dapat mengambil keputusan dengan optimal. Hal ini seringkali menghasilkan perilaku finansial yang lebih positif sesuai dengan pedoman finansial, pada gilirannya akan berkontribusi terhadap tingkat kesejahteraan finansial yang lebih baik (Hilgert, et al., 2003; Lusardi & Mitchell, 2007).
Rendahnya literasi keuangan ini tidak hanya terjadi pada masyarakat umum, hal ini juga terjadi di kalangan mahasiswa. Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya, menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan di kalangan mahasiswa masih berada dalam kategori rendah (Nidar & Bestari 2012; Margaretha & Pambudhi, 2015). Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa sebagai anggota masyarakat yang terdidik masih berada dalam kategori rendah terkait literasi keuangan.
Baik buruk perilaku keuangan mahasiswa sangat bergantung pada lingkungan di sekitarnya. Perilaku keuangan pada mahasiswa saat ini akan terbawa pada kehidupan mereka di masa yang akan datang, maka pengetahuan keuangan yang baik untuk mahasiswa juga masyarakat secara umum sangatlah dibutuhkan.
Menurut Sabri et al (dikutip dari Margareta & Pambudi 2015) bagi sebagian besar mahasiswa, masa kuliah adalah saat pertama mereka mengelola keuangan sendiri tanpa pengawasan dari orang tua. Mahasiswa akan menghadapi permasalahan baru dan menghadapi lingkungan baru tanpa adanya pengawasan dari orang tua. Mahasiswa harus bisa mengatur keuangannya dengan baik dan benar, mahasiswa juga harus bisa bertanggung jawab terhadap
keputusan yang telah diambil. Permasalahan keuangan yang sering timbul di kalangan mahasiswa adalah mereka belum memiliki pengetahuan yang cukup sebagai bekal untuk mengelola keuangan pribadi, sebagian besar dari mahasiswa bergantung penuh pada orang tua.
Pulungan & febriaty (2018) mengungkapkan bahwa tingkat literasi keuangan berpengaruh terhadap sikap mahasiswa dalam mengolah keuangan.
Mahasiswa yang memiliki tingkat literasi keuangan rendah cenderung lebih konsumtif. Mahasiswa dengan literasi keuangan yang memadai cenderung dapat menghindari sikap boros dan konsumtif, sehingga lebih bijak dalam mengatur keuangan.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan pada mahasiswa dengan hasil yang menunjukan bahwa rata-rata pengetahuan literasi keuangan sangat rendah. Chen & Volpe (1998) menjelaskan bahwa mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang rendah akan membuat keputusan yang salah dalam keuangan mereka. Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan di bidang personal finance mahasiswa dalam pengambilan keputusan berada dalam taraf yang
buruk.
Rosacker et al., (2009) menyatakan bahwa mahasiswa yang mendapatkan pendidikan serta pemahaman tentang dasar pengetahuan dan keterampilan finansial nantinya akan bermanfaat bagi kehidupan mahasiswa sebagai anggota masyarakat yang lebih produktif. Karena itu, meningkatkan literasi keuangan individu menjadi suatu kebutuhan terutama bagi mahasiswa, sehingga mereka memiliki kesiapan mental yang positif dalam melakukan pengelolaan kas sebagai bekal memasuki dunia kerja.
Mahasiswa sebagai generasi muda tidak hanya menghadapi kompleksitas yang semakin meningkat dalam produk-produk keuangan, jasa dan pasar tetapi mereka lebih cenderung harus menanggung risiko keuangan di masa depan yang lebih dari orang tua mereka. Pembelajaran di perguruan tinggi sangat berperan penting dalam proses pembentukan pengetahuan keuangan mahasiswa. Mahasiswa tinggal di lingkungan ekonomi yang sangat beragam dan kompleks sehingga sangat diperlukan untuk meningkatkan pendidikan keuangan. Mengingat di era globalisasi dengan kehadiran teknologi yang kian hari semakin canggih dan konsisten menghadirkan produk keuangan baru bagi masyarakat juga mahasiswa.
Telah dilakukan beberapa studi literasi keuangan pada mahasiswa di Indonesia. Misal studi yang dilakukan oleh Margaretha & Pambudhi (2015) dan Mendari & Kewal (2013) menganalisis tingkat literasi keuangan mahasiswa S1 Ekonomi. Adapun Herawati (2015) yang melakukan penelitian pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Studi terdahulu tersebut memiliki kesamaan yaitu berfokus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai responden penelitian. Penelitian terkait pemahaman tentang literasi keuangan pada mahasiswa non- Fakultas Ekonomi dan Bisnis atau perbandingan antara mahasiswa FEB dan non-FEB masih terbatas, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menutup celah literatur tersebut.
Menurut pencarian yang dilakukan oleh penulis, belum ada penelitian yang menggambarkan bagaimana kondisi literasi keuangan mahasiswa FEB dan Non FEB Universitas Muhammadiyah Malang, serta apakah terdapat perbedaan signifikan tingkat literasi keuangan di antara keduanya. Berdasarkan
uraian di atas dan belum adanya penelitian dengan subjek tersebut, membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul “Analisis Literasi Keuangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Non Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang”. Penelitian ini melibatkan mahasiswa FEB dan non-FEB pada tingkat sarjana. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena luaran penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan kebaruan dari sisi literatur literasi keuangan dan masukan strategi untuk meningkatkan tingkat literasi keuangan pada mahasiswa.
B. Rumusan Masalah
Adapun uraian dari latar belakang penelitian dan identifikasi penelitian yang telah diuraikan pada latar belakang, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat literasi keuangan di kalangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang?
2. Bagaimana tingkat literasi keuangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang?
3. Bagaimana tingkat literasi keuangan mahasiwa non- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang ?
4. Apakah terdapat perbedaan tingkat literasi keuangan antara mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan non- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang ?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau upaya membatasi ruang lingkup masalah yang terlalu luas atau lebar sehingga penelitian dapat terfokus untuk dilakukan. Dalam menyusun penelitian ini, penulis membatasi pembahasan hanya mengukur tingkat pengetahuan keuangan yang terdapat dikalangan mahasiswa tingkat S1 dan D3 Universitas Muhammadiyah Malang.
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun uraian dari rumusan penelitian dan identifikasi penelitian yang telah diuraikan, maka tujuan yang akan di bahas dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Mengetahui tingkat literasi keuangan di kalangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang.
b. Mengetahui tingkat literasi keuangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
c. Menegtahui tingkat literasi keuangan mahasiwa non- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
d. Mengetahui perbedaan tingkat literasi keuangan antara mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan non- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi Universitas Muhammadiyah Malang
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan serta gagasan bagi pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang dalam mentapkan kebijakan dan kegiatan perkuliahan, seminar, pelatihan, dan praktikum yang ada pada lingkungan perguruan tinggi.
b. Bagi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Penulisan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang untuk mengetahui tingkat pengetahuan keuangan sehingga dapat memperdalam pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan dalam mengelola keuangan pribadi.
c. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini sebagai saran dalam menambah pengetahuan dan wawasan tentang literasi keuangan serta mengembangkan kemampuan terkait literasi keuangan agar bermanfaat untuk kontribusi kepada pihak-pihak terkait.