• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

328

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI

DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN

M. Zainal Mustamiin1

Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas llmu Pendidikan dan Psikologi Undikma

Email: mzainalmustamiin@yahoo.com

Abstrak

Pembelajaran PKn di SDN 1 Labuapi masih dominant menggunakan metode ceramah yang bersifat konvensional, belum melibatkan lingkungan sebagai sumber belajar, belum memanfaatkan pendekatan dan metode-metode pembelajaran pendidikan nilai moral yang ada. Untuk mengatasinya diperlukan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan prestasi dan keaktifan siswa dalam belajar. Salah satu metode yang dapat mengatasi hal tersebut adalah dengan penerapan metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode demonstrasi, peningkatan prestasi dan problematika serta alternative pemecahannya dalam penerapan metode demonstrasi pada pelajaran PKn SDN 1 Labuapi Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini dilaksanakan 2 siklus pembelajaran dengan tahap-tahap pada siklus meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan pemberian tes. Hasil penelitian ini menunjukkan ”Penerapan demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar PKn sesuai dengan yang diharapkan meskipun ada banyak kendala yang dihadapi. Kendala yang dihadapi dapat diperbaiki pada siklus II. Prestasi belajar siswa pada siklus I yakni 7,82 dan meningkat menjadi 9,26 pada siklus II. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar PKn siswa pada siklus I skor 153 yaitu 7,28 dan berada pada kualifikasi “cukup” dan pada siklus II skor 257,5 yaitu 9,26 nilai tersebut dalam kategori “baik”.

Kata Kunci: Pembelajaran PKn, Prestasi Belajar, Metode Demonstrasi

PENDAHULUAN

Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang baik.

Pelajaran PKn mengharapkan peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Memiliki sikap mental yang positif terhadap perbaikan segala pertimbangan yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa diri sendiri atau masyarakat.

Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya usaha yang dilakukan oleh lembaga pendidikan khususnya guru sebagai penentu keberhasilan harus dapat memilih dan menggunakan berbagai metode dan pendekatan pengajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik materi dan bidang studi yang diajarkan. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan belajar salah satunya tergantung pada efektif dan tidaknya penggunaan pendekatan pengajaran. Dalam mengajarkan bahan pelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar mengajar. Oleh karena itu pemilihan tehnik, metode dan pendekatan yang tepat sangatlah berpengaruh terhadap prestasi hasil belajar siswa dan mengaktifkan siswa adalah pendekatan demonstrasi.

Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat dipahami oleh peserta didik baik secara nyata maupun secara tiruan. Hal ini lebih cocok untuk gerakan yang sifatnya kearah gerakan motorik disamping moral. Metode demonstrasi digunakan guru untuk mempertunjukkan gerakan dengan prosedur yang benar (Muhibbinsyah, 2004:85). Diantara penyebab utama rendahnya tingkat keberhasilan dalam proses belajar mengajar berawal dari tepat tidaknya metode yang dipakai. Dalam

(2)

329

setiap mata pelajaran cenderung setiap guru menyampaikan dengan metode ceramah karena dengan metode tersebut guru sangat memegang peranan penting untuk menjelaskan hal-hal yang sangat sulit, tapi kebanyakan siswa mengantuk tanpa adanya metode yang lain. Berdasarkan pengamatan awal dilapangan sampai saat ini pembelajaran PKn belum menujukkan upaya maksimal untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Keadaan ini terlihat dari pembelajaran yang masih dominan menggunakan metode ceramah, belum melibatkan lingkungan sebagai sumber belajar, belum memanfaatkan pendekatan dan metode- metode pembelajaran pendidikan nilai moral yang ada.

Sementara siswa hanya asyik mencatat dan menghafal fakta-fakta historis yang ada dalam buku teks. Akibatnya siswa kurang mengerti apa yang di inginkan tujuan pembelajaran PKn. Hal ini terlihat dari masih rendahnya angka kelulusan siswa pada mata pelajaran PKn di ulangan semester genap pelajaran 2020/2021, yaitu hanya 6 orang dari 17 siswa atau hanya 21 %. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menggunakan metode pendekatan demonstrasi dalam pembelajaran PKn.

TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah sebuah kata yang terdiri dari dua kata, yakni “prestasi” dan

“belajar”. Diantara keduanya memiliki arti yang berbeda. Oleh karena itu untuk lebih memudahkan dan memahami lebih mendalam tentang pengertian “prestasi belajar”, maka terlebih dahulu sebaiknya diketahui makna kata “prestasi” dan “belajar”.

“Prestasi” adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun secara kelompok. (Djamarah, 1991 :19). Prestasi tidak pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan. Dari kegiatan yang digeluti untuk mendapatkan prestasi, maka muncul berbagai pendapat dari para ahli sesuai keahliannya memberikan pengertian mengenai kata “prestasi”. Namun secara umum para ahli sepakat, bahwa “prestasi” adalah “hasil” dari suatu kegiatan.

2. Metode Demonstrasi

Demonstrasi atau peragaan sebenarnya adalah ceramah tetapi dilengkapi dengan gambar atau praktik dengan penalaran yang relevan dengan materi ceramah atau demonstrasi adalah metode penjelasan pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses situasi atau benda tertentu baik sebenarnya maupun tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya memperhatikan akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih kongkrit. Dengan demikian pendapat lain mengatakan bahwa metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat dipahami oleh peserta didik, baik secara nyata maupun secara tiruan. Hal ini lebih cocok untuk gerakan yang sifatnya ke arah gerakan motorik di samping moral (Sagala : 2003).

Ada dua tahapan yang harus ditempuh dalam penerapan metode demonstrasi menurut Wina Sanjaya 2001 : 153 yaitu (1) Tahap persiapan, (2) Tahap pelaksanaan.

Tahap pelaksanaan melalui tiga langkah yaitu : (1) langkah pembukaan, (2) langkah pelaksanaan, (3) langkah mengakhiri demonstrasi. Berikut akan diuraikan langkah- langkah tersebut :

(3)

330 B. Pendidikan PKn.

1. Pengertian PKn

Mata pelajaran PKn adalah mata pelajaran yang memfokuskan diri pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosiokuluteral, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berakarakter dan diamanatkan oleh Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Fungsinya adalah sebagai wahana untuk membentuk warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang setia kepada bangsa Indonesia dengan memfokuskan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. (Arni Fajar, 2004:141). Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai luhur dan moral tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk prilaku kehidupan sehari-hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan makhluk ciftaan Tuhan Yang Maha Esa.

Dari kutipan diatas dapat dilihat dengan tegas bahwa PKn berisi pendidikan hak dan kewajiban warga negara hususnya dalam hubungan dengan negara dan pendidikan bela negara.

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian merupakan kegiatan pengembangan wawasan dengan cara pencarian/eksplorasi untuk menemukan jawaban dari masalah yang menjadi bidang kajiannya. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan terjemahan dari kepanjangan (class room action research).

B. Subjek Penelitian

Mengingat pentingnya subyek penelitian maka untuk menentukan dilakukan dengan dua cara. Berdasarkan hal tersebut terlebih dahulu peneliti menjelaskan makna populasi secara teoritis untuk dapat menentukan subyek penelitian ini.

Dengan demikian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V dan guru PKn SDN 1 Labuapi tahun pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 19 orang. Melihat dari jumlah subyek dalam penelitian ini kurang dari 100 (seratus) maka penelitian ini diarahkan pada penelitian populasi. Hal ini sejalan dengan pendapat bahwa untuk sekedar ancar-ancar, maka apabila subyeknya kurang dari seratus lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini dianggap penelitian populasi, sebaliknya apabila subyeknya besar maka dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih tergantung dari kemampuan peneliti (Suharsini Arikunto, 1991:107).

C. Teknik Pengumpulan Data 1. Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data adalah bagian yang terpenting dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Data penelitian ini bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran PKn. Data tersebut berupa data tindakan belajar atau prilaku belajar yang dihasilkan dari tindakan mengajar.

a. Observasi

Pengumpulan data observasi ini dilakukan oleh peneliti dibantu oleh guru PKn dan kepala sekolah yang digunakan untuk mendapatkan gambaran secara

(4)

331

langsung kegiatan pembelajaran siswa dikelas. Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data tentang gejala-gejala yang sesuai dengan penelitian ini, yang meliputi keadaan geografis, kurikulum dan data prestasi siswa kelas V SDN 1 Labuapi bidang studi PKn.

b. Wawancara.

Teknik wawancara dapat dipandang sebagai teknik pengumpulan data dengan tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematis dan berdasarkan pada tujuan penelitian. Dapat dipahami bahwa teknik wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab dengan sumber data dan informasi langsung dari yang di wawancarai yaitu siswa SDN 1 Labuapi tahun 2020/2021.

c. Dokumentasi

Dapat dipahami bahwa metode dokumentasi adalah cara untuk mengumpulkan data yang berasal dari sumber-sumber yang tertulis baik berupa buku, surat kabar atau yang lainnya yang telah menjadi arsip yang berkaitan dengan objek penelitian.Ada beberapa alasan penulis menggunakan metode ini adalah yaitu karena dokumen merupakan sumber-sumber yang stabil, kaya sifatnya, alamiah serta metode ini sepertinya tidak begitu sulit.

d. Teknik Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan alat yang sangat penting dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dipahami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Catatan ini digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian penting yang muncul pada saat proses pembelajaran PKn berlangsung.

2. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah adalah alat ukur yang dapat mengukur apa yang diukur, dalam hal ini adalah variabel. Dengan demikian adalah alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data tentang bagaimana penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN 1 Labuapi Tahun pelajaran 2020/2021.

D. Sumber Data 1. Jenis Data

Mengetahui jenis data adalah hal yang mutlak dalam penelitian ini cukup beralasan karena dengan mengetahui jenis data tersebut dapat mencari alternatif beberapa metode yang sehubungan dengan jenis data yang tersedia. Jenis data terbagi dalam dua bagian yaitu :

a. Data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan kategorisasi karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata lain.

b. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka (Ridwan, 2005:5) Dengan demikian maka dalam penelitian ini jenis data yang digunakan oleh peneliti adalah data kualitatif, karena dalam penelitian ini berhubungan dengan kategori karakteristik berwujud kata-kata atau pertanyaan.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini digolongkan menjadi dua macam yaitu sumber data primer dan sumber data skunder hal ini didasarkan pada suatu pendapat bahwa: Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan skunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah

(5)

332

penerapan metode demonstrasi, sedangkan yang menjadi sumber data skunder adalah pembelajaran PKn pada siswa kelas V SDN 1 Labuapi.

E. Analisa Data

Setelah data terkumpul dari hasil penelitian dilapangan maka proses selanjutnya adalah menganalisa data-data yang sudah terkumpul tersebut. Data yang dianalisa secara deskriptif kualitatif dengan analisa interaksi yang terdiri dari reduksi data, poenyajian data, dan penarikan kesimpulan yang dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data selesai pada setiap unitnya dengan menggunakan waktu yang masih tersisa. Dalam penelitian ini untuk lebih jelasnya proses dianalisis interaktif sebagai berikut :

Penyajian data adalah menyusun sekumpulan pernyataan informasi menjadi konsep rasional sesuai dengan kenyataan sehingga memungkinkan menarik kesimpulan. Menarik kesimpulan dengan melakukan seluruh rangkaian analisa data sebagaimana yang dikemukakan di atas (Maleong, 1990:190).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan menerapkan dua siklus secara simultan, yaitu siklus I dan siklus II. Data dari penerapan siklus dalam penelitian tindakan kelas ini bersifat kualitatif dan bersipat kuantitatif. Data yang bersipat kualitatif didapatkan dari hasil observasi kegiatan pembelajaran, sedangkan data yang bersifat kuantitatif didapatkan dari hasil evaluasi yang diolah dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar.

1. Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan dalam siklus I, peneliti melakukan beberapa kegiatan yang terkait dengan persiapan pelaksanaan tindakan. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan dan yang terkait dengan penerapan, pendekatan demonstrasi dalam pembelajaran PKN kelas V

2) Menyusun rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menggunakan metode demonstrasi.

3) Menyiapkan alat-alat untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa setelah diterapakan metode demonstrasi untuk meningkatkan prestasi belajar PKN siswa kelas V SDN I Labuapi tahun pelajaran 2020/2021.

4) Megumpulkan hasil belajar awal sebelum diadakan tindakan pada siswa terkait dengan penerapan metode demonstrasi.

5) Memilih sampel penelitian dengan mengambil subyek penelitian yang termasuk dalam katagori cukup dan kurang.

6) Merumuskan katagori hasil belajar siswa yang terkait dengan penerapan metode demonstrasi sebagaimana yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya sebagai berikut:

 Nilai 0 sampai dengan 6 termasuk dalam katagori “kurang”

 Nilai 7 sampai dengan 8 termasuk dalam katagori “cukup”

 Nilai 9 sampai dengan 10 termasuk dalam katagori “Baik”

(6)

333 b. Tindakan

Dalam tahap tindakan, peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:

1) Menyajikan tema pembelajaran yang terkait dengan kondisi psikologi siswa, dan yang terkait dengan penerapan metode demonstrasi/ bermain peran.

2) Menjelaskan makna yang terkandung dalam tema yang tidak disampaikan.

3) Menjelaskan hal-hal yang dapat dicontohi dan yang tidak dapat dicontohi dalam tema pembelajaran

4) Menugaskan kepada siswa untuk dapat mencontohi tokoh-tokoh yang ada dalam tema pembelajaran dalam system pemerintahan kaitannya dengan pemilu.

5) Menyiapkan meja bangku untuk petugas, kotak suara, tempat bak, tempat saksi, tempat pemantau (bila memungkinkan), tempat antri, pintu masuk dan pintu keluar serta membagikan peralatan lainnya.

c. Pengamatan

Dalam tahap pengamatan, Kegiatan pemantauan dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengetahui kesusaian antara rencana dengan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kegiatan pemantauan juga berfungsi untuk dapat memonitor tingkah laku dan pemahaman siswa SD kelas V dan menemukan kebiasaan anak berlangsuang ada dua atau tiga anak yg tidak mau tinggal di tempat dan kegiatan demonstrasi jauh lebih disenangi.

Adapun hasil evaluasi yang telah dilakukan dalam siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 01

Data Hasil Evaluasi Siklus I Siswa Kelas V SDN I Labuapi Tahun Pelajaran 2020/2021 yang Terkait dengan Penerapan Metode Demonstrasi

No Nama Kondisi Awal Siklus I

Keterangan Nilai Kategori Nilai Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

A E E H M N N N N R R R R R S S S

6 4 9 8 9 7 5 8 6 5 4 7 6 7 5 6 3

Kurang Kurang Baik Cukup Baik Cukup Kurang Cukup Kurang Kurang Kurang Cukup Kurang Cukup Kurang Kurang Kurang

7 7 9 9 9 8 7 9,5

7 7 7 9 7 9,5

7 7 7

Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup

Meningkat Meningkat Tetep Meningkat Tetap Tetap Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat

Jumlah Nilai 105 133

Nilai Rata-rata 6,17 7,82

(7)

334

Berdasarkan hasil evaluaasi, dapat disimpulkan bahwa pada siklus I terjadi perubahan nilai siswa menjadi lebih baik apabila dibandingkan dengan kondisi awal sebelum diberikan tindakan.

Perubahan ke arah yang lebih baik tersebut dapat dirincikan sebagai berikut:

 Secara kelompok, nilai rata-rata siswa pada kondisi awal adalah 6,17, kemudian meningkat setelah diadakan tindakan pada siklus I menjadi 7,82. Apabila berpedoman pada standar katagori yang telah dirumuskan sebelumnya, nilai tersebut masih termasuk dalam katagori “cukup”

 Secara individual, hasil evaluasi yang telah dilakukan dapat dirincikan sebagai berikut:

 Pada kondisi awal, 17 orang siswa (100%) tidak termasuk dalam katagori “baik”, 10 orang siswa ( 59 % ) termasuk dalam katagori “kurang”, 3 orang siswa ( 17 % ) termasuk dalam kategori “cukup”, dan 4 orang siswa ( 24 % ) lainnya termasuk dalam kategori “baik”.

 Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I, terjadi perubahan nilai siswa yakni 6 orang siswa ( 35 % ) termasuk dalam katagori “baik”, dan 11 orang siswa ( 65 % ) lainnya tergolong dalam kategori “cukup”

d. Refleksi

Hasil evaluasi pada siklus I belum sepenuhnya menunjukkan perubahan yang maksimal pada diri siswa. Hal ini terbukti dari hanya 6 orang siswa ( 35 % ) yang termasuk dalam kategori “baik” dan 11 orang siswa ( 65 % ) masih termasuk dalam kategori “cukup”

Ada beberapa faktor yang menyebabkan tindakan pada siklus I belum sepenuhnya berhasil, diantaranya adalah :

 Kurangnya penguasaan terhadap bahan atau isi dari pelajaran.

 Kurangnya tingkat kreativitas guru terhadap pengolahan bahan ajar.

 Kurangnya persiapan baik dari segi alat/media yang terkait dengan materi pembelajaran.

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, anak usia SD, cenderung lebih senang bermain, praktik, penerapan, contoh-contoh dan pengalaman langsung. Untuk itu, peneliti merencanakan untuk melanjutkan ke siklus II dengan lebih memantapkan strategi penerapan metode demonstrasi.

2. Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan siklus II, peneliti melakukan beberapa hal yang terkait dengan penerapan metode demonstrasi dalam meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN I Labuapi tahun pelajaran 2020/2021 diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Memantapkan strategi pembelajaran yang akan disampaikan dan yang terkait dengan peningkatan prestasi yang lebih baik dengan menggunakan metode demonstrasi.

2) Memantapkan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang masih kurang efektif yang akan diterapkan dengan menggunakan metode demonstrasi.

3) Menyiapkan alat atau media belajar yang lengkap kaitannya dengan materi,serta sesuai dengan metode demonstrasi.

4) Menyiapkan alat untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode demonstrasi.

(8)

335 b. Tindakan

1) Memberikan acuan, merupakan kegiatan guru dalam menginformasi, buku apa yang akan dipakai dalam proses pembelajaran PKn kelas V.

2) Ruang kelas diatur sedemikian rupa sehingga kelihatan aturan meja, bangku seperti pelaksanaan pemilu.

3) Adaptasi, bisa berupa obrolan kecil antara guru dengan siswa.agar perhatian siswa tertarik dengan apa yang kita ajarkan.

4) Mengemukakan tujuan, agar siswa dapat menjelaskan proses pemilu sehingga dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari sampai anak- anak dewasa nantinya dan dapat hak pilihnya dengan benar.

5) Menggunakan apersepsi, dalam hal ini guru mengulang sedikit dan menanyakan satu materi yang telah dipelajarinya dalam pertemuan yang telah berlalu.

6) Menjelaskan tentang pelaksanaan demonstrasi yang akan dilaksanakan,sehingga dengan ceramah singkat,para siswa dapat memahami hal-hal yang akan dilaksanakan pada saat pelaksanaan demonstrasi.

7) Sebelumnya guru mempersiapkan peralatan yang dipakai dalam proses pembelajaran.yang tentunya berkaitan dengan mata pelajaran yang akan diajarkan.

8) Melakukan beberapa aspek pembiasaan yang terkait dengan peningkatan prestasi siswa ,diantaranya :

 Guru memberikan tekanan pada siswa supaya betul-betul memperhatikan peragaan di depan kelas agar bisa menyelesaikan soal-soal yang diberikan dengan waktu yang sudah ditentukan.

 Memberikan nasihat, supaya bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran yang diberikan oleh semua guru.

 Guru memberikan motivasi, dengan cara memberikan informasi tentang tujuan yang akan dipelajari, memberi angka dalam tugas, memberi hadiah bagi yang dapat nilai 10 dan memberi pujian.

c. Pengamatan

Seperti halnya pada siklus I, tahapan pada siklus II juga terdiri dari dua komponen, yaitu pemantauan dan evaluasi.Kegiatan pemantauan dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengetahui apakah rencana tindakan sesuai dengan pelaksanaan tindakan yang telah dirumuskan sebelumnya.

Tabel 02

Data Hasil Evaluasi II Siswa Kelas V SDN I Labuapi Tahun Pelajaran 2020/2021 yang Terkait dengan Peningkatan Prestasi melalui Metode Demonstrasi

No Nama Siklus I Siklus II

Keterangan Nilai Kategori Nilai Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9

A E E H M N N N N

7 7 9 9 9 8 7 9,5 7

Cukup Cukup Baik Baik Baik Cukup Cukup Baik Cukup

9 9 9,5 10 10 9 9 10 9

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat

(9)

336

10 11 12 13 14 15 16 17

R R R R R S S S

7 7 9 7 9,5 7 7 7

Cukup Cukup Baik Cukup Baik Cukup Cukup Cukup

9 9 9 9 10 9 9 9

Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat

Jumlah Nilai 153 157,5

Nilai Rata-rata 7,82 9,26

Berdasarkan data hasil evaluasi yang tertuang dalam tabel tersebut diatas, apat disimpulkan bahwa setelah diadakan tindakan siklus II pada siswa kelas V SDN I Labuapi tahun pelajaran 2020/2021,terjadi perubahan signifikan pada prestasi siswa yang sudah termasuk dalam kategori “baik”

maupun siswa yang masih termasuk dalam kategori “cukup” pada siklus I Data yang tertuang dalam tabel 02 diatas, dapat dirincikan sebagai berikut:

 Secara kelompok, nilai rata-rata siswa setelah diadakan tindakan pada siklus II adalah nilai tersebut termasuk dalam kategori “baik” apabila merujuk kepada standar kategori yang telah dirumuskan sebelumnya.

 Secara individual, hasil perubahan prestasi yang tergambar dengan menggunakan angka dapat dirincikan sebagai berikut:

 Pada siklus 1, 11 orang siswa ( 65 % ) termasuk dalam kategori

“cukup, dan 6 orang siswa ( 35 % ) lainnya termasuk dalam kategori

“baik”.

 Pada siklus II, semua subyek penilitian (100%) termasuk dalam kategori baik.

d. Refleksi

Merujuk pada pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tindakan pada siklus II yang di uji dengan evaluasi berhasil dalam upaya meningkatkan prestasi siswa belajar PKn siswa kelas V SDN I Labuapi tahun pelajaran 2020/2021 dengan menggunakan metode demonstrasi.

Ada beberapa hal yang menjadi pendukung dalam mencapai keberhasilan miningkatkan prestasi belajar siswa diantaranya adalah sebagai berikut:

 Guru yang merangkap sebagai peneliti menggunakan media yang sederhana, lenkap dan tidak jauh dari lingkungan siswa.

 Sebelumnya guru banyak memberikan penjelasan baik dari tujuan pembelajaran maupun contoh-contoh pembelajaran terkait dengan materi.

 Guru memberikan motivasi juga nasihat supaya bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran.

 Guru melakukan pendekatan langsung dengan obrolan kecil antara guru dengan siswa, agar perhatian siswa tertarik dengan apa yang kita ajarkan.

 Guru memberikan kesempatan bertanya dan juga mengadakan tes formatif.

(10)

337 3. Pembuktian Hipotesis Tindakan

Dengan demikian, pembuktian uji hipotesis tindakan dilakukan dengan membandingkan antara kondisi awal sebelum diadakan tindakan dengan kondisi setelah di adakan tindakan pada siklus I dan siklus II.

Berdasarkan data perbandingan prestasi siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan pda siswa kelas V SDN 1 Labuapi Tahun Pelejaran 2020/ 2021

- Secara kelompok, perkembangan prestasi siswa ke arah yang lebih baik pada siklus 11 menghasilkan nilai rata-rata sebesar 9,26 , hal ini jauh lebih meningkat apabila dibandingkan dengan nilai rata-rata yang dihasilkan sebelum diadakan tindakan yaitu sebesar 6,17.

- Secara individual, dapat di simpulkan bahwa pada siklus 11, semua siswa (100 %) yang menjadi subyek penelitian termasuk dalam kategori “baik”, hal ini sangat berbeda apabila di bandingkan dengan kondisi awal sebelum diadakan tindakan yaitu 10 (59 %) orang siswa termasuk dalam kategori “ kurang”, 3 (17 %) orang siswa.

Oleh karena hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan dengan membandingkan proses dan peningkatan hasil tindakan, maka hipotesis tindakan yang berbunyi “Penerapan Metode Demonstrasi Dalam Meningkatkan Prestasi Belejar PKn Siswa Kelas V SDN 1 Labuapi Tahun Pelajaran 2020/ 2021”.

Dapat diterima.

B. Pembahasan Hasil Penelian

Hipotesis tindakan yang berbunyi ”Penerapan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas V SDN 1 Labuapi Tahun Pelajaran 2020/2021”, dapat diterima. Hal ini dikarenakan dalam penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, menunjukkan adanya perubahan prestasi ke arah yang lebih baik setelah diadakan tindakan secara berkesinambungan dalam siklus 1 dan siklus 11.

Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode demonstrasi harus benar-benar memiliki tingkat persiapan yang matang terutama dilihat dari tingkat penguasaan bahan pelejaran yang akan diajarkan pada siswa di dalam kelas, serta hasil lisan yang sederhana dalam menjelaskan pelajaran sehingga siswa dapat memahami pelajaran yang di sampaikan dengan baik. Terkait dengan hal ini pembelajaran PKn kelas V SDN 1 Labuapi sangat cocok untuk diterapkan karena akan dapat memudahkan pemahaman siswa baik dalam pokok bahasan yang ada dalam mata pelajaran PKn khususnya dan dalam mata pelejaran yang lain pada umumnya, dimana pada saat ini tingkat ingatan anak masih membutuhkan hal- hal yang nyata sehingga pelajaran yang diberikan oleh guru akan terus diingat.

Dapat dipahami bahwa dalam meningkatkan kepahaman siswa dalam pelajaran PKn kelas V SDN I Labuapi guru mesti menggunakan metode demonstrasi, karena dengan metode demonstrasi para siswa dapat dengan cepat memahami dan menyerap pelajaran yang di ajarkan guru. Hal ini dapat dilihat dari tingkat berpikir siswa yang masih memerlukan sesuatu yang nyata (kongkret).

KESIMPULAN A. Kesimpulan

Adapun hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Secara kelompok, nilai rata-rata siswa pada kondisi awal sebelum diadakan tindakan adalah 6,17.

(11)

338

2. Setelah diadakan tindakan pada siklus I nilai rata-rata siswa secara kelompok meningkat menjadi 7,82. Apabila berpedoman pada standar kategori yang telah dirumuskan sebelumnya, nilai tersebut masih termasukl dalam kategori”cukup”.

3. Nilai rata-rata siswa setelah diadakan pada siklus II adalah 9,26. nilai tersebut dalam kategori “baik” apabila merujuk kepada standar kategori yang telah dirumuskan sebelumnya.

4. Metode demonstrasi dapat membantu dalam meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN I Labuapi tahun pelajaran 2020/2021.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. Holid Narbuku. 2005. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara. Jakarta.

Arikunto Suharsini. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktis. Renika Cipta.

Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1990. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar di Sekolah Dasar Jakarta. Dijen Dikelasmen.

Faisal, Sanafiah. 2002. Dasar-dasar Penelitian. Surabaya Indonesis : Usaha Nasional.

Fajar Arni, M.Pd. 2004. Portofolio dalam Pelajaran IPS. Remaja Rosdakarya.

Bandung.

Nasution S. 2004. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bumi Aksara. Jakarta.

Nurkencana W. Sumartana. PPN. 2002. Evaluasi Pendidikan. Usaha Nasional.

Surabaya.

Poerdarminto, W.J.S. 2003. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Rienata Cipta.

Jakarta.

Purwanto Nasution. 2004. Prinsip-prinsip dan Tekhnik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Ruseffendi. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Rieneka Cipta. Jakarta.

Wina Sanjaya. 2001. Mengajar dan Belajar Dalam Standar Proses Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Zainul Iztihad Amin. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Terbuka.

Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 1 angka 31 UU LLAJ menentukan bahwa “Keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari resiko kecelakaan

Namun walaupun dari hasil uji chi-square menunjukan ada hubungan bermakna antara higiene sanitasi dengan infeksi kecacingan tetapi pada data kuisioner menunjukan bahwa yang higiene

Ditemukan 5 variabel yang bermakna dengan kejadian kecacingan secara bersama yaitu sarana sanitasi pembuangan kotoran (jamban), kebiasaan BAB tidak di jamban, jenis lantai rumah

Pada siklus I ini, guru sudah mampu mengisi identitas Satuan Pendidikan, kelas/semester, Tema, Sub Tema, Pembelajaran dan Alokasi waktu, guru sudah mampu

Berdasarkan hasil penelitian bahwa isi dan tujuan dalam kebijakan alokasi dana desa yang tertuang dalam Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 44 Tahun 2014 yang berkaitan

ACKNOWLEDGEMENTS ………. Problem Formulation ………. Research Benefits ………. Theoretical Review ………. Learning by Absorbing ………. Learning through Reflection

Adalah pendapat yang diberikan ketika audit telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Auditing (SPAP), auditor tidak menemukan kesalahan material secara keseluruhan laporan

Dalam penelitian ini, hasil tersebut dapat diartikan bahwa jarak nilai manajemen laba akrualdengan pengukuran Modified Jones sesudah implementasi IFRS pada