• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN A : TRANSKRIP WAWANCARA. 1. Wawancara dengan Katarina Ira Puspita, seorang Psikolog Anak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAMPIRAN A : TRANSKRIP WAWANCARA. 1. Wawancara dengan Katarina Ira Puspita, seorang Psikolog Anak."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

xvi

Perancangan Media Informasi Table Manner Untuk Anak…, Kevin Rifqi Hendrian, Universitas Multimedia Nusantara

LAMPIRAN A : TRANSKRIP WAWANCARA

1. Wawancara dengan Katarina Ira Puspita, seorang Psikolog Anak.

Wawancara ini dilakukan secara daring, memlaui zoom meeting pada tanggal 25 Oktober 2021, pada pukul 15.00 WIB.

Keterangan: P adalah Penulis dan N adalah Narasumber.

P : Halo selamat sore kak, salam kenal ya kak…

N : Halo juga kevin salam kenal, ini mau langsung saja?

P : Boleh deh kak, sesuai dengan pertanyaan yang sudah saya kirimkan ke kakak melalui Pdf tadi,kita mulai dari challenge orang tua dalam mengajarkan etika makan dulu deh, itu kesulitannya apa saja? Dan Soluisnya apa?

N : sebenarnya kesulitan dalam mengajarkan itu tergantung usianya ya, biasnaya kalau mengajarkan yang lebih kecil itu hanya dengan instruksi tanpa ada contoh langsung gitu ya lebih sulit. Jadi kalau masih kecil dan mau diajarkan etika makan, harus diajarkan secara langsung, sebenarnnya memberikan contoh langsung itu adalah bukti kongkrit yang bisa di tiru oleh anak, dibandingkan kita sebagai orang tua hanya menyuruh dengan kata-kata, pasti anak akan kebingungan. Apalagi anak jaman sekarang ya, kesulitannya mereka kan sering menggunakan handphone, jadi bagaimana caranya orang tua mengajarkan anak dengan cara yang mindfull.

P : oke, intinya langusng kepada action pada si orang tua ya, ketimbang hanya mengajarkan secara lisan?

N : betul, karna anak ketika makan trus diomongin itu, seperti disuruh ngapalin sesuatu, ketika anak tidak lihat, itu akan menjadi sangat susah.

Terutama itu untuk anak dibawah umur 5 tahun ya

(2)

xvii

Perancangan Media Informasi Table Manner Untuk Anak…, Kevin Rifqi Hendrian, Universitas Multimedia Nusantara

P : oke oke. Lanjut nih kak, apasih perbedaan ketika anak belajar langsung dari orang tua, dengan anak belajar melalui media belajar tertentu, misalnya seperti orang tua yang membacakan buku cerita kepada anaknya utnuk edukasi.

N : Anak itu kan belajar dari contoh ya, jadi motivasinya akan lebih besar ketika anak itu melihat dari orang tuanya secara langsung. Kesamaan dari kedua metode tersebut, sama-sama melibatkan visualisasi, dimana anak bisa membayangkan apa yang harus mereka lakukan. Tetapi harus dengan konsisten, maka anak akan meniru tanpa orang tua harus mengarahkan,,, kalaupun orang tua ingin menggunakan buku ya buat belajar anaknya, tapi bukan berarti anak cuma dikasih buku aja, malah orang tuanya harus sambal dampingin, supaya terdapat respon dan hubungan timbal balik pada anak sehingga orang tua dapat memastikan anaknya mendapatkan informasi yang disamapaikan dapat dipahami anak.

P : kalau keuntungan dari belajar menggunakan media tertentu itu apa aja sih?

N : Bisa lebih menarik, karena kan bisa dibuat kartun, karikatur, ada tokohnya gitu…. Mereka akan tertarik pada cerita dan tokohnya, dan tanpa sadar mereka juga sambal belajar ya.

P : Seeblumnya kan kita berbicara soal umur ya, nah lebih baik tuh pada umur berapa sih anak bisa diajarin etika makan kak?

N : sebenarnya tidak hanya etika makan, karena kan etika makan ini masuknya ke masalah perilaku ya, yang pada akhirnya akan menjadi suatu kebiasaan.

Kalau mau membentuk perilaku anak ya dilakukan dari sedini mungkin, yang terpenting adalah metode belajarnya. Bisa sambai dibacakan buku, dengan interaksi langsung kepada anak, atau menonton kartun, juga sambal ditanya-tanya, jadi itu akan lebih efektif pada anak.

P : nah kalau sudah kita biasakan berperilaku baik di rumah, biasanya akan terbawa gak sih ketika anak itu berada di luar rumah?

(3)

xviii

Perancangan Media Informasi Table Manner Untuk Anak…, Kevin Rifqi Hendrian, Universitas Multimedia Nusantara

N : Iya pasti. Kalau itu sudah menjadi kebiasaan dan dia mengerti kenapa itu penting buat dia dan tidak dilakukan dengan terpaksa, harusnya sih akan terbawa walaupun tidak ada orang tua, misalnya di rumah diajarin mencuci tangan dulu sebelum makan, lama-lama kan kalau dilakukan dia akan menyadari itu dan akan menerapkan hal yg sama di luar.

P : Biasanya orang tua itu kan concern soal etika makan, perilaku dan disiplin anaknya. Sorry di luar konteks, tapi biasanya ada jenjang gak sih antara orang tua yang berpendidikan tinggi sama yang berpendidikan rendah, kalo ngajarin perilaku anaknya gimana?

N : inimah berdasarkan pengalaman aku aja ya, ini saya menemui orang tua lulusan SMA tapi dia sangat care tentang perkembanga anaknya. Tapi ada yang lulusan S1 malah menaruh kepercayaan ke mbaknya buat ngasuh anaknya. Jadi gak tentu gitu, tapi memang asumsinya orang yang berpendidikan tinggi tuh wawasannya lebih luas, jadi harapannya lebih terbuka terhadap pengetahuan dalam mendidik anak gitu ya. Saya ga punya landasan riset nya ya, jadi ini based on my experience aja.

P : ok… kalau usia 6 sampe 8 tahun harusnya sudah bisa mencerna informasi dari suatu buku kah? Atau tetep butuh bantuan orang tua?

N : Sebebernya bisa banget ya, tapi yang lebih efektif tuh anak harus dibimbing dan tidak dilepas gitu aja… apalagi anak-anak sekarang 4-5 tahun sudah bisa membaca, tapi menurut data perkembangan ya harusnya anak umur 6 tahun sudah bisa membaca lancer itu normal. Karena pas masuk SD sekarang umur 7 tahun sudah harus bisa membaca, walaupun ga bisa baca ya sekolah tidak ngajarin. Missal punya ade mau masuk SD tapi ade kamu gak bis abaca nih, kayak oh yaudah boleh masuk tapi sekolah gak ngajarin ade kamu membaca. Kalau negri sih begitu ya, kalau swasta kan kita gatau metode belajarnya seperti apa, kalau yang saya liat sih begitu… biasanya anak yg ngincer negeri pasti masuk Sd 7 tahun, beda sama swasta biasanya 6 tahun sudah masuk SD.

(4)

xix

Perancangan Media Informasi Table Manner Untuk Anak…, Kevin Rifqi Hendrian, Universitas Multimedia Nusantara

P : oh begitu ya kak…

N : iya bayangin aja, kan mereka rata-rata tuh, anak-anak udah masuk playgroup tuh dibawah 3 tahun trus masuk Tk tuh 4-5 tahun, jadi pas 6 tahun ya Sebagian besar mereka sudah siap masuk SD.

P : oke kak, lannjut nih… pengaruh positif dari belajar etika makan itu apa aja sih? Missal pada sikap dan kepribadian anak kak, itu pengaruh positifnya apa aja sih kak?

N : kalau mau mengajarkan etika baik itu kan mulai dari sopan santun ya, mengajarkan anak soal sopan santun. Jadi anak tau bagaimana menghargai orang lain saat makan gitu ya, bisa menghargai makanan yang dia miliki juga, jadi manfaatnya lebih ke bisa menghargai dan respect saat makan gitu sih.

P : ohhh iya, sama sih kayak contoh di sekitar saya kak, kayak ade saya yang makan sambal berisik dan main hape jadi ganggu.

N : Nah kan dalam hidup itu semuanya ada aturannya ya, jadi itu bisa dimulai dari hal kecil seperti makan. yang kita piker tuh “apaan sih makan aja ada aturan” tapi dari hal sesimpel itupun banyak manfaatnya bagi anak dan bisa terbawa keluar juga, dan anak bisa mengerti kalau hal kecil seperti makan aja ada aturannya, apalagi hal besar pasti ada aturannya.

P : iyasih ya, dari hal basic harus diajarin ke anak ya kak… tapi aku nyari- nyari buku untuk mengajarkan etika ataupun etika makan di gramed itu ga ada deh kak, ya walaupun di google ada sih aku liat hehe… termasuk jarang ya berarti

N : kalau mau ngomongin soal makan sendiri buat anak sih itu ada teorinya sendiri ya, saya juga rada lupa nama teorinya apa… tapi lebih kaya supaya makna gak dibantuin oang tunaya gitu loh. Sekarang gini deh, jangan ngomong manner nya dulu deh, tapi ngomongin makan nih ya… kalo orang ngomongin makan, kan makan itu sangat berpengaruh terhadap

(5)

xx

Perancangan Media Informasi Table Manner Untuk Anak…, Kevin Rifqi Hendrian, Universitas Multimedia Nusantara

perkembangan fisik, dimana ketika anak usianya kecil, orang tua sangat concern terhadap perkembangan fisik, apakah anaknya akan tinggi, berat badannya tidak kurang atau lebih, dan apakah secara fisik dia sehat gitu.

Jadi makan ini menjadi hal yang orang tua sangat perhatikan dan hal yang penting karena makan berpengatuh sama pertumbuhan fisik anak yang dapat jelas terukur. Jadi untuk sampai pada table manner tuh menurut saya masih jauh ya kev, karena orang tua pasti akan berbicara “yang penting anak gua mau makan” nah orang tua akan berpikir, bagaimana caranya anak gua supaya bisa makan? jadi yang penting di suapiinn… makan sambal nonton video di hape lah, makan sambal lari-lari laahh, yang penting itu makanan masuk ke mulut anak saya dan anak saya sehat. Itu yang biasanya di temui pada orang tua. Nah jadi kalo ngomongin etika makan tuh menurut saya masih berada pada level selanjutnya, karena sebelum mempunyai etika makan ya si anak harus bisa makan sendiri dulu, walaupun makannya berantakan.

P : ooohhh iya akutuh sebenernya bukan kayak table manner yang formal- formal gitu sih kak, jadi ya lebih ke arah disiplin makan, seperti yang tadi kita bahas. Bahkan mengajarkan juga untuk makan sendiri gitu gitu

N : hm hm bisa… menurut saya sih kalau untuk case seperti itu, dibutuhkan konsistensi orang tua sihh, jadi membiasakan anaknya makan sendiri dulu, jadi kalau anaknya gamau makan udah gausah ditungguin lama-lama, jadi dikasih time limit misalnya “kamu masih mau abisin makanannya gak?”

atau juga “nih mama masih waktu 15 menit, kalo ga diabisin nanti mama ambil ya makanannya” gitu. Harusnya begitu, jadi anak terlepas dari harus cuci tangan dan masalah higienitas lainnya, tidak ada distraksi ketika makan (main hape), ya jadinya harus dikasih waktu yang jelas buat makan missal sampe beberpa menit kalo ga di abisin, ambil aja makanannya. Tapi utnuk mencapai level itu agak sulit karena balik lagi, apapun caranya orang tua akan selalu menggunakan cara apapun agar anaknya mau makan.

(6)

xxi

Perancangan Media Informasi Table Manner Untuk Anak…, Kevin Rifqi Hendrian, Universitas Multimedia Nusantara

P : oke berarti fenomena seperti itu memang sudah ada ya…

N : iya teman saya juga ada yang begitu, biasanya kalau anaknya gamau makan ya di bujuk-bujuk dulu… dibantuin pelan-pelan, trus klo masih gamau ya diambil deh makanannya. Tapi kalo dah diambil makanannya, orang tua jangan kasih anaknya snack macem-macem, nanti makanannya di ambil eh malah anaknya kenyang sendiri gara-gara dikasih snack kayak susu, ciki, dll. Itu yang bikin anak kenyang dan gamau makan lagi deh…

P : waahh menarik-menarik, insightfull nh ngobrol sama kak Karin hehehe dan ngomong-ngomong pertanyaannya juga udah habis nih kakkk…

N : okedeh kevin, semoga jawaban say aini bisa membantu yaaa… btw saya juga mau liat dong hasilnya nanti kalo udah jadi bukunya hehe

P : boleh kok, nanti saya kasih copy file nya deh! Oke gitu aja kak, makasih ya udah ngeluangin waktunya buat di wawancara… sukses terus kak Karin!

N : thankyou juga ya kev… goodluck skripsiannya hehe.

(7)

xxii

Perancangan Media Informasi Table Manner Untuk Anak…, Kevin Rifqi Hendrian, Universitas Multimedia Nusantara

LAMPIRAN B : TRANSKRIP WAWANCARA

2. Wawancara dengan Syahroni, seorang Kepala Sekolah dan Guru Budi Pekerti di Sekolah Dasar Islam Terpadu Yasir – kota Tangerang.

Wawancara ini dilakukan secara daring, memlaui zoom meeting pada tanggal 28 Oktober 2021, pada pukul 11.30 WIB.

Keterangan: P adalah Penulis dan N adalah Narasumber.

P : Assalamualaikum pak syahroni…

N : Waalaikumsalam, iya suaranya masuk masuk… jadi gimana?

P : Sebenernya saya mau tau pendapat dari bapak aja sebagai guru SD, tentang perilaku anak-anak kelas 1 sampe kelas 2 gitu pak hehe

N : oh silakan silakan… boleh

P : gini pak, kalo di kelas 1 dan kelas 2 itu, pas belajar itu kebutuhan belajarnya seperti apa sih? Misalnya mereka bisa diajarkan hanya lewat lisan aja, atau butuh bantuan buku cerita atau video video gitu pak

N : oke gini, kan anak kelas 1 2 itu masa peralihan ya dari TK ke masa SD.

Nah biasanya dari peralihan masa itu, perlu bimbingan. gitu ya, apaagi pas TK kan pasti sangat-sangat dibimbing tuh sama gurunya, makanya kita pas mereka masuk SD harus dibimbing seperti saat mereka TK. anak segitu butuh seorang sosok yang bisa ditiru misalnya guru di sekolah, makanya di era pandemi ini orang tua agak kesulitan buat membimbing anaknya, karna kan butuh kesabaran banget kan….

P : Berarti kalo kelas 1 harusnya sudah bisa membaca ya pak?

N : sebenarnya gak wajib bisa membaca, dari TK ke Sd tuh gk wajib mas.

Makanya tuh akan dibawa lagi kepada pengenalan hurufhuruf sampai dia bisa membaca.

(8)

xxiii

Perancangan Media Informasi Table Manner Untuk Anak…, Kevin Rifqi Hendrian, Universitas Multimedia Nusantara

P : oke… jadi biasanya kalo buat mengenalkan pelajaran / materi baru nih, misalnya belajar membaca atau menghitung. Itu cuma diajarin di papan tulis dengan buku sekolah aja, atau bapak dan pihak sekoleh menyediakan buku cerita lain buat membantu proses belajar mengajar?

N : Nah biasanya ada buku ya, buku yang emang udah kita produksi sendiri.

Dimana nanti buku-buuku tersebut juga harus dibaca dengan bimbingan paara guru. Metode belajar kita tuh seperti ini, misalnya kita memerlukan simbol-simbol gitu, kalo kelas 1 emang membutuhkan simbol-simbol.

Kalo simbol A seperti ini, simbol B seperti ini, ucapannya seperti ini, dan pengenalan hurufnya seperti apa…

P : Tapi di sekolah kan bapak ngajar juga kan ya…? Biasanya di sekolah Yasir (tempat bapak) itu ada metode belajar menggunakan media kayak buku cerita gitu gak sih? Yaaa buat ngebantu anak-anak aja

N : oh kalo untuk itu kita biasanya udah koordinasi sama gurunya buat bawain buku cerita, jadi tergantung gurunya aja itu. Misalnya kisah-kisah yang masuk kepada anak-anak, beberapa pelajaran di selipkan didalam kisah- kisah yang diceritain sama gurunya. Juga menceritakan kisah-kisah buat mencontohkan hal baik pada anak, seperti pada pembentukan karakter mereka, sifat baik, buruk, gitu bermacam-macam.

P : artinya, pembelajaran etika dan sopan santun apapun itu diajarkan di sekolah juga ya? Biasanya ngajarinnya itu melalui apa tuh pak?

N : biasanya mereka melalui contoh, cerita dari perilaku gurunya sendiir, ituka juga contoh. Misalnuya sebagai guru, kita mencontohkan bagaimana pas masuk kelas kita memberi salam, sikap sopan santun sapa dna salam kita ajarkan, dan kita praktekan.

P : buat kesulitan dalam mengajar anak itu apa aja pak? Kesulitannya kayak gimana? Dan solusi?

(9)

xxiv

Perancangan Media Informasi Table Manner Untuk Anak…, Kevin Rifqi Hendrian, Universitas Multimedia Nusantara

N : biasanya sih dari kebiasaan-kebiasaan anak di rumah, terbawa ke sekolahan tuh. Perilaku anaknya sepeti apa di rumah, terbawa ke sekolah.

Tapi bagi kita ya sebagai guru, senjata kita adalah kesabran dan kasih saying gitu, bagaimana menerapkan pola disiplin kepad anak.

P : berarti selain dari buku, guru juga bisa mnejadi contoh ya bagi anak-anak.

Trus menurut bapak nih sebagai tenaga pengajar, kaloorang tua ngajarin sopan santun dan etika di rumah, itu bakalam terbawa keluar gak sih pak?

N : biasanya terbawa juga sih. Jadi seperti tadi, kebiasaan-kebiasaa di rumah dan perilaku anak dri rumah bakalan terbawa ke sekolah atau ke luar.

Missal di sekolah kita ajarkan etika dan sopan santun, ketika di rumah diajarkan juga pasti nantinya akan match. Tapi ga bisa nyambung kalo di sekolah diajarin sopan santun, trus di rumahnya ga di ajarin. Maka dari itu diperlukannya hubungan yang baik antara guru di sekolah dengan orang tua, untuk menyatukan visi dan misi itu.

P : ok, tapi dari bapak atau dari pihak sekolah ada kayak menyarankan orang tua utuk membeli buku tertentu, buat anaknya belajar?

N : Kalo untuk buku sih kita ada ya, karna kita memakai buku standarisasi jaringan sekolah islam terpadu, biasanya buku itu sudah memuat kegiatan- kegiatan yang positif tentang sikap siswa. Karena kita kalo sekolah islam terpadu kan mendekatkan nilia-nilai islam kedalam kehidupan sehari-hari, jadi sudah disediakan.

P : sekarang kita bahas anak-anak bandel nih pak hehehe… ada gak sih yg gamau belajar? Malah bermain-main? Trus gimana caranya supaya mereka merhatiin gurunya gitu?

N : biasanya kita ada ice breaking, seperti memotivasi, kita juga memberikan pembinaan kepada guur-guru bagaimana menggunakan ice breaking ketika anak-anak sudah jenuh. Nanti kita siapkan dengan game-game tertentu,

(10)

xxv

Perancangan Media Informasi Table Manner Untuk Anak…, Kevin Rifqi Hendrian, Universitas Multimedia Nusantara

yang mana mereka bisa focus Kembali, ya Namanya anak-anak pasti pas belajar mereka fokusnya Cuma 5 menit, selebihnya udah jenuh.

P : okey! Jawaban dari bapak menarik ya hehe, saya kira sih pertanyaan nya sudah habis dan bapak cukup menjelaskan fenomena cara belajar anak N : iya emang gitu mas anak-anak tuh sifatnya bermacam-macam

P : hehe iya pak syahroni, wawancara ini juga udah selesai pak, alhamdulillah… makasih ya pak buat waktunya, maaf saya jadi ganggu nih N : ohhh gapapa… ini kebetulan lagi istirahat jadi ada wktu luang buat ngobrol, tapi nanti klo ada yang mau ditanya-tanya lagi bisa langsung hubungi saya aja ya

P : baik pak… terimakasih, saya pamit ya, assalamualaikum N : sama sama… waalaikumsalam.

(11)

xxvi

Perancangan Media Informasi Table Manner Untuk Anak…, Kevin Rifqi Hendrian, Universitas Multimedia Nusantara

LAMPIRAN C : LEMBAR BIMBINGAN

(12)

xxvii

Perancangan Media Informasi Table Manner Untuk Anak…, Kevin Rifqi Hendrian, Universitas Multimedia Nusantara

(13)

xxviii

Perancangan Media Informasi Table Manner Untuk Anak…, Kevin Rifqi Hendrian, Universitas Multimedia Nusantara

LAMPIRAN D : LEMBAR TURNITIN

(14)

xxix

Perancangan Media Informasi Table Manner Untuk Anak…, Kevin Rifqi Hendrian, Universitas Multimedia Nusantara

(15)

xxx

Perancangan Media Informasi Table Manner Untuk Anak…, Kevin Rifqi Hendrian, Universitas Multimedia Nusantara

Referensi

Dokumen terkait

Secara sederhana penilaian hasil belajar berbasis Higher Order Thinking Skills, merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir

Harus diisi dan disampaikan apabila ada pemotongan/pemungutan PPh oleh pihak lain (tidak termasuk yang bersifat final) dan PPh ditanggung Pemerintah serta penghasilan neto dan

Besarnya dampak persepi kualitas terhadap keputusan pembelian konsumen pada keripik pedas Maicih adalah sebesar 59% dan sisanya 41% dipengaruhi oleh faktor lain

Mordan merupakan zat yang berfungsi sebagai pengikat warna. Mordan disebut juga sebagai zat khusus yang dapat meningkatkan lekatnya berbagai pewarna pada

Dalam masalah ini penulis menggunakan suatu metode sebagai bahan pertimbangan untuk mengurangi pemborosan biaya persediaan ini yaitu metode Material Requirement Planning (MRP),

In this paper is focused on the manufacture of pneumatic systems and processes to obtained the rotation and voltage with aluminum for piston tube material, buoys made of

12 Saya beranggapan bahwa dosen mampu meningkatkan minat mahasiswa untuk tertarik dengan mata kuliah yang diajarkan. 13 Dosen menjelaskan materi yang

The research is focused on the development a tool for converting IOTNE into IOTED and apply the tool to obtain EDM in the Indonesian industrial sector based on the 2008