IMPLIKASI PENGATURAN DISCLOSURE REQUIREMENT DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PATEN TERHADAP INVENSI OBAT-OBATAN YANG BERSUMBER DARI
PENGETAHUAN TRADISIONAL
Penulisan Hukum (Skripsi)
Disusun dan Diajukan untuk
Melengkapi Persyaratan Guna Meraih Derajat Sarjana S1 dalam Ilmu Hukum pada Faklutas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh
Atika Rahmadanty NIM. E0017077
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2021 commit to user
i
Penulisan Hukum (Skripsi)
IMPLIKASI PENGATURAN DISCLOSURE REQUIREMENT DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PATEN TERHADAP
INVENSI OBAT-OBATAN YANG BERSUMBER DARI PENGETAHUAN TRADISIONAL
Oleh
ATIKA RAHMADANTY NIM. E0017077
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 4 Mei 2021 Dosen Pembimbing
Pranoto, S.H., M.H.
NIP. 196412191989031002 commit to user
ii
PENGESAHAN PENGUJI Penulisan Hukum (Skripsi)
IMPLIKASI PENGATURAN DISCLOSURE REQUIREMENT DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PATEN TERHADAP
INVENSI OBAT-OBATAN YANG BERSUMBER DARI PENGETAHUAN TRADISIONAL
Oleh
Atika Rahmadanty NIM. E0017077
Telah diterima dan dilaksanakan oleh Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada :
Hari : Senin
Tanggal : 24 Maret 2021 DEWAN PENGUJI 1. Moch. Najib Imanullah, S.H., M.H., Ph.D
NIP. 195908031985031001 Ketua
:
2. Diana Tantri Cahyaningsih, S.H., M.Hum NIP. 197212172005012001
Sekretaris
:
3. Pranoto, S.H., M.H
NIP. 196412191989031002 Anggota
:
Mengetahui,
Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H., M.M.
NIP. 197210082005012001 commit to user
iii commit to user
iv ABSTRAK
Atika Rahmadanty. E0017077. 2021. IMPLIKASI PENGATURAN DISCLOSURE REQUIREMENT DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PATEN TERHADAP INVENSI OBAT-OBATAN YANG BERSUMBER DARI PENGETAHUAN TRADISIONAL. Penulisan Hukum (Skripsi). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.
Penulisan Hukum (Skripsi) ini bertujuan untuk mengkaji implikasi pengaturan Disclosure Requirement terhadap invensi obat-obatan yang bersumber dari Pengetahuan Tradisional dan problematika normatif dari implikasi pengaturan Disclosure Requirement terhadap Pengetahuan Tradisional.
Penulisan Hukum (Skripsi) ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang- undangan, pendekatan historis, dan pendekatan konseptual. Jenis dan sumber data yang digunakan terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu metode silogisme dengan pola pikir deduktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implikasi dari pengaturan Disclosure Requirement terhadap invensi obat-obatan yang bersumber dari Pengetahuan Tradisional ialah adanya pengungkapan dengan jelas dan benar asal sumber invensi (disclosure of origin). Akibatnya perlu dilakukan inventarisasi terhadap Pengetahuan Tradisional terkait obat-obatan sehingga dapat terdokumentasi dengan baik. Di samping itu, permohonan paten harus disertai dengan dokumen Prior Informed Consent sebagai persyaratan pengajuannya. Kemudian problematika normatif dari pengaturan Disclosure Requirement terhadap Pengetahuan Tradisional terkait obat-obatan ialah Pasal 26 Undang-Undang Paten belum secara jelas mengatur kewajiban Prior Informed Consent dan terdapat kelemahan pada Pasal 49 ayat (1) Undang-Undang Paten akibat tidak diberikannya batasan yang jelas terkait kedudukan Pengetahuan Tradisional dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2).
Kata Kunci: Disclosure Requirement; Invensi; Obat-obatan; Pengetahuan Tradisional
commit to user
v ABSTRACT
Atika Rahmadanty. E0017077. IMPLICATIONS OF DISCLOSURE REQUIREMENT REGULATION IN LAW NO. 13 OF 2016 CONCERNING PATENTS ON INVENTIONS OF MEDICINES SOURCED FROM TRADITIONAL KNOWLEDGE. Thesis. Faculty of Law Universitas Sebelas Maret Surakarta.
This study aims to examine the implications of regulatory disclosure requirement on invention of medicines derived from Traditional Knowledge and normative problems of Disclosure Requirement regulation to Traditional Knowledge related to medicines.
This research is a doctrinal research that is prescriptive. The approach used is a statutory approach, a historical approach, and a conceptual approach. The types and data sources used consist of primary legal materials and secondary legal materials. Data collection techniques using literature studies. The data analysis technique used is silogism method with deductive mindset.
The results showed that the implication of setting Disclosure Requirement on the invention of medicines sourced from Traditional Knowledge is the existence of clear and correct disclosure of the origin of the source of invention. As a result, an inventory of Traditional Knowledge related to medicines is needed so that it can be well documented. In addition, the patent application must be accompanied by a Prior Informed Consent document as a condition of its submission. Then the normative problem of the regulation of Disclosure Requirement on Traditional Knowledge related to medicines is that Article 26 Patent Law has not clearly regulated the obligation of Prior Informed Consent and there are weaknesses in Article 49 paragraph (1) of the Patent Law due to the absence of clear restrictions related to the position of Traditional Knowledge in Article 5 paragraph (1) and paragraph (2).
Keywords: Disclosure Requirement;Invention; Medicine; Traditional Knowledge
commit to user
vi MOTTO
“Man Jadda Wa Jadda”
“Man Shabara Zhafira”
“Man Sara Darbi Ala Washala”
“Terbentur, Terbentur, Terbentur, Terbentuk”
(Tan Malaka)
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat dan karuniaNya, saya persembahkan Penulisan Hukum (Skripsi) ini untuk :
Kedua orang tua saya, yaitu Edy Suryo Hendarto, S.H., M.H. dan Winarti serta Adik-adik tersayang yang selalu memberi dukungan dan tidak henti memberikan
semangat serta doa untuk keberhasilan dalam Penulisan Hukum (Skripsi) ini.
Teman-teman semasa kuliah yang tidak henti memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan Penulisan Hukum (Skripsi) ini.
Almamater Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan saya kesempatan untuk terus mempelajari teori dan praktik hukum sehingga saya dapat menyelesaikan Penulisan Hukum (Skripsi) ini dengan baik.
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran sehingga Penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum (Skripsi) dengan judul “IMPLIKASI PENGATURAN DISCLOSURE REQUIREMENT DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PATEN TERHADAP INVENSI OBAT-OBATAN YANG BERSUMBER DARI PENGETAHUAN TRADISIONAL”.
Penulisan Hukum (Skripsi) ini membahas mengenai pengaturan Disclosure Requirement terhadap obat-obatan yang bersumber dari Pengetahuan Tradisional yang diteliti dan diakui pihak lain dengan melibatkan teknologi melalui paten.
Maka dari itu, Penulis ingin membahas bagaimana implikasi dari pengaturan Disclosure Requirement dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten terhadap invensi obat-obatan yang bersumber dari Pengetahuan Tradisional serta problematika normatif yang terjadi dalam pengaturannya. Penulis menyadari bahwa Penulisan Hukum (Skripsi) ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu Penulis menerima segala masukan untuk menyempurnakannya.
Selama Penulisan Hukum (Skripsi) ini, Penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih atas segala bantuan, bimbingan, saran, serta kritik yang sangat berguna bagi penyusunan Penulisan Hukum (Skripsi) ini kepada :
1. Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang sudah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk menimba ilmu di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta;
2. Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H., M.M., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk mengembangkan ilmu hukum dalam menyelesaikan Penulisan Hukum (Skripsi);
3. Prof. Pujiyono, S.H., M.H., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Dr.
Muhammad Rustamaji, S.H., M.H., selaku Kepala Program Studi Strata-1 commit to user
ix
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk mengembangkan ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret;
4. Bapak Pranoto, S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan waktu dan arahan sekaligus motivasi sehingga Penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum (Skripsi) ini dengan baik;
5. Ibu Sri Lestari Rahayu, S.H., M.H., selaku ketua Pengelola Penulisan Hukum (PPH) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret dan seluruh tim PPH yang telah memproses pendaftaran judul skripsi dan memberikan pedoman bagi Penulisan Hukum (Skripsi) ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik;
6. Dr. Rehnalemken Ginting, S.H., M.H., selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memberikan dukungan kepada Penulis selama di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta;
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang dengan segala keikhlasan dan jerih payahnya telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada Penulis sehingga dapat dijadikan bekal dalam Penulisan Hukum (Skripsi) ini;
8. Bapak dan Ibu Penguji Penulisan Hukum (Skripsi) ini, Bapak Moch. Najib Imanullah, S.H., M.H., Ph.D, Ibu Diana Tantri Cahyaningsih, S.H., M.Hum, dan Bapak Pranoto, S.H., M.H. yang telah dengan sabar meluangkan waktu untuk memberikan perbaikan dan penyempurnaan pada Penulisan Hukum (Skripsi) ini;
9. Keluarga tercinta, Bapak, Mama, Adik-adik, Kakek, dan Nenek Penulis yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan Penulisan Hukum (Skripsi) ini;
10. Sahabat-sahabat tercinta, Almh. Mayang Dyanti Dara Sukma, Maura Ovi Yudha Christilla, Olivia Antafani Subhan, Madani Mahsaputri Wijayanto, M. Ridho Haekal Lubis, Ri’dhollah Purwa Jati, Anggitaningtyas Yudiani, Fauzia Ismu Rahmatina yang telah senantiasa 24/7 memberikan dukungan
commit to user
x
dan masukan semasa kuliah serta saran dan kritik dalam menyelesaikan Penulisan Hukum (Skripsi) ini;
11. Rekan-rekan Kelompok Studi dan Penelitian “Principium”, Divisi Kesekretariatan, Jenderal Pekan Hukum Nasional 2019, Pimpinan 2020/2021, Tim Legislative Drafting SS FH UI 2020 Selo Soemardjan, dan Tim Contract Drafting Olimpus FH Unpad 2018 Hala Madrid yang telah memberikan ilmu, keluarga baru, serta pengalaman yang dapat melengkapi bangku perkuliahan.
12. Sahabat Penulis semasa Magang Kejaksaan Tinggi DI Yogyakarta, Ciwi- ciwi Sukses, Yudith dan Uzi, serta seluruh sahabat semasa kuliah yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.
Demikian pengantar ini saya sampaikan, Penulis menyadari bahwa dalam Penulisan Hukum (Skripsi) ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat Penulis harapkan.
Surakarta, 3 Mei 2021 Yang Membuat Pernyataan,
Atika Rahmadanty NIM. E0017077
commit to user
xi DAFTAR ISI
Persetujuan Pembimbing ... i
PENGESAHAN PENGUJI ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
MOTTO ... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian... 6
E. Metode Penelitian ... 6
F. Sistematika Penulisan Hukum ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
A. Kerangka Teori dan Konseptual ... 11
1. Tinjauan tentang Hak Kekayaan Intelektual ... 11
2. Tinjauan tentang Paten ... 15
3. Tinjauan tentang Invensi ... 20
4. Tinjauan tentang Disclosure Requirement ... 21
5. Tinjauan tentang Pengetahuan Tradisional ... 22
6. Tinjauan tentang Teori Perlindungan Hukum ... 25
B. Kerangka Pemikiran ... 27
1. Bagan Kerangka Pemikiran ... 27
2. Deskripsi ... 28
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29 commit to user
xii
A. Implikasi Pengaturan Disclosure Requirement Terhadap Invensi Obat-
obatan yang Bersumber dari Pengetahuan Tradisional ... 29
1. Keterkaitan Antara Pengetahuan Tradisional Obat-obatan dengan Invensi ... 29
2. Aktualisasi Disclosure Requirement Terhadap Invensi Obat-obatan yang Bersumber dari Pengetahuan Tradisional ... 34
a. Disclosure Requirement Pengetahuan Tradisional dalam Sistem Paten ... 34
b. Terselenggaranya Tujuan Diqsclosure Requirement Terhadap Invensi Obat-obatan yang Bersumber dari Pengetahuan Tradisional ... 40
B. Problematika Normatif Pengaturan Disclosure Requirement Terhadap Pengetahuan Tradisional Terkait Obat-obatan ... 48
1. Undang-Undang Paten Tidak Mengatur Secara Eksplisit Terkait Prior Informed Consent………... 48
2. Kelemahan Pasal 49 ayat (1) Undang-Undang Paten Akibat Tidak Diberikannya Batasan yang Jelas Terkait Kedudukan Pengetahuan Tradisional ... 52
BAB IV PENUTUP ... 56
A. Simpulan ... 56
B. Saran ... 57 DAFTAR PUSTAKA
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pemikiran ... 27 Gambar 2. Bentuk Kepemilikan Kekayaan Intelektual ... 44
commit to user