• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIGITAL LITERASI DAN MEDIA LITERASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DIGITAL LITERASI DAN MEDIA LITERASI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DIGITAL LITERASI DAN MEDIA LITERASI

D I S U S U N Oleh :

Kiki Andini (110709002)

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI S-1 FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan atas kehadiran Allah swt yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Daftar Thesaurus dari mata kuliah Automasi Perpustakaan dalam jurusan ilmu perpustakaan dan informasi Universitas Sumatera Utara.

Pembangunan Thesaurus ini merupakan Pemenuhan tugas dari Mata kuliah Pembentukan Thesaurus. Pada jurusan Ilmu perpustakaan dan Informasi.

Dalam Pembangunan Thesaurus, penulis menyadari masih terdapat kekurangan sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan Thesaurus ini dan penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan,1 april 2013

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...

1.2 Rumusan Masalah...

1.3 Tujuan...

1.4 Manfaat Penulisan...

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Digital Literasi...

2.2 Komponen Digital Literasi...

2.3 Dampak Digital Literasi...

2.4 Pengertian Media Literasi...

2.5 Tujuan Kegiatan Media Literasi...

2.6 Elemen Media Literasi...

2.7 Tipe Media Literasi...

2.8 Kemampuan Media Literasi...

2.9 Media Literasi Di Indonesia...

BAB III PENUTUP

Kesimpulan...

DAFTAR BACAAN

(4)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Penggunaan media massa dewasa ini digunakan secara massal untuk menyebarluaskan informasi kepada khalayak. Informasi yang berupa hiburan, atau pendidikan. Media massa terdiri media cetak dan media elektronik. Fungsi Media massa setidaknya ada empat, yaitu menginformasikan (to inform), mendidik (to educate), membentuk opini atau pendapat (to persuade), dan menghibur (to entertain).

Beberapa definisi menggambarkan bahwa informasi dapat ditampilkan dalam beberapa format dan dapat dimasukkan ke dalam sumber yang terdokumentasi (buku, jurnal, laporan, tesis, grafik, lukisan, multimedia, rekaman suara). Di masa depan, mungkin ada format lain dalam menampilkan informasi di luar imaginasi kita pada saat ini. Dalam perkembangan teknologi informasi dan internet (ICT) dewasa ini, maka timbul beberapa perkembangan yang mendorong perubahan konsep literasi awal, menjadi

konsep baru literasi yang memiliki pengertian yang berkaitan dengan beberapa keahlian baru yang harus dimiliki oleh siswa. International Literacy Institute, menjelaskan bahwa pengertian literasi sendiri sekarang sudah berkembang dan diartikan menjadi sebuah

“range” keahlian yang relatif (tidak absolut) untuk membaca, menulis, berkomunikasi dan berfikir secara kritis.

Ketua umum UNESCO untuk Global E-Learning mengatakan bahwa dengan

berkembangnya teknologi komputer dan informasi, maka literasi bisa dipetakan menjadi beberapa jenis, yaitu :

A. Literasi Teknologi B. Literasi Informasi C. Literasi Media D. Literasi Global 1.2 RUMUSAN MASALAH

(5)

Dalam era teknologi informasi yang berkembang demikian cepatnya, dimana kita sekarang sedang dikepung dan dibanjiri oleh informasi, tidak ada cara lain selain “masuk”

terlibat di dalamnya, dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak ada jalan keluar, jalan lain untuk lari dari “kejaran” informasi. Kita membutuhkan informasi untuk mampu bertahan di era ini, demikian juga kita harus mampu memproduksi informasi dengan benar. Untuk mendukung semua kegiatan informasi media dan digital menjadi alat yang saling berkaitan satu dengan yang lain.

1.3 TUJUAN

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Perpustakaan Digital”.

1.4 MANFAAT PENULISAN

1. Menambah wawasan si penulis dan si pembaca tentang makalah ini.

2. Untuk memudahkan pengguna dalam sistem peyampaian dan temu balik informasi.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DIGITAL LITERASI

Literasi Digital merupakan keahlian yang berkaitan dengan penguasaan sumber dan perangkat digital. Beberapa institusi pendidikan menyadari dan melihat hal ini merupakan cara praktis untuk mengajarkan literasi informasi, salah satunya melaui tutorial.

Literasi digital mencakup pemahaman tentang Web dan mesin pencari. Pemakai memahami bahwa tidak semuainformasi yang tersedia di Web memiliki kualitas yang sama;

dengan demikian pemakai lambat laun dapat mengenal9i situs Web mana yang andaldan sahi serta situas mana yang tidak dapat dipercayai. Dalam literasi digital ini pemakai dapat memilih mesin pemakai yang baik untuk kebutuhan informasinya, mampu menggunakan mesin pencara secara efektif (misalnya dengan “advanced search”.

Berikut Pengertian digital literasi menurut :

Menurut Davis & Shaw, 2011, istilah literasi digital mulai popular sekitar tahun 2005.

Literasi digital bermakna kemampuan untul berhubungan dengan informasi hipertekstual dalam arti bacaan takberurut berbantuan komputer, istilah literasi digital pernah digunakan tahun 1980 an, secara umum bermakna kemampuan untuk berhubungan dengan informasi hipertekstual dalam arti membaca non-sekuensial atau nonurutan berbantuan komputer.

Gilster (2007) kemudian memperluas konsep literasi digital sebagai kemampuan memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital.; dengan kata lain kemampuan untuk membaca, menulis dan berhubungan dengan informasi dengan menggunakan teknologi dan format yang ada pada masanya.

IFLA ALP Workshop (2006) menyebutkan bagian dari literasi informasi adalah literasi digital, didefinisikan sebagai kemampuan memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai format dari sejumlah besar sumber daya tatkala sumber daya tersebut disajikan melalui komputer. Sesusia perkembangan Internet, maka pemakai tidak tahu atau tidak mempedulikan darimana asalnya informasi, yang penting ialah dapat mengaksesnya.

(7)

2.2 KOMPONEN DIGITAL LITERASI

Singkatnya literasi digital adalah himpunan sikap, pemahaman, an ketramnpilan menangani dan mengkomunikasikan informasi dan pengetahuan secara efektif dalam berbagai media dan format. Ada definisi yang menyertakan istilah hubung, berhubungan (coomunicating); mereka yang perspektisi manajemen rekod atau manajemen arsip dinamis menyebutkan istilah penghapusan (deleting) dan pelestarian (preserving). Kadang-kadang istilah penemuan (finding) dipecah-pecah lagi menjadi pemilihan sumber, penemuan kembali dan pengakaksesan (accessing) (Davis & Shaw, 2011). Walau pun literasi digital merupakan hal penting dalam abad tempat informasi berwujud bentuk digital, tidak boleh dilupakan bagian penting lainnya dari literasi digital ialah mengetahui bila menggunakan sumber non digital.

Menurut Bawden (2008), komponen literasi digital terdiri dari empat bagian sebagai berikut : (1) Tonggak pendukung berupa :

literasi itu sendiri dan

literasi komputer, informasi , dan teknologi komunik (2) Pengetahuan latar belakang terbagi atas :

dunia informasi dan

sifat sumber daya informasi (3) Komptensi berupa :

pemahaman format digital dan nondigital

penciptaan dan komunikasi informasi digital

Evaluasi informasi

Perakitan engetahuan

Literasi informasi

Literasi media (4) Sikap dan perspektif.

2.3 DAMPAK DIGITAL LITERASI

Literasi digital berdampak pada pustakawan karena dia harus menguasai literasi informasi serta literasi lainnya sehingga memungkinkan pustakawan mengembangkan kegiatan literasi informasi di lingkungannya.

Pengetahuan latar belakang juga menimbulkan masalah pada pendidikan pustakawan.

Apakah pola pendidikan pustakwan yang didominasi program sarjana masih diteruskan atau diubah? Pengalaman menunjukkan bahwa pustakawan yang berbasis sarjana ilmu perpustakaan merasakan kurang bekal ilmu pengetahuan lain onilmu perpustakaan untuk kepentingan pekerjaannya. Maka banyak pustakwan yang bergelar sarjana ilmu perpustakaan, manakala sudah bekerja, melanjutkan pendidikan di tingkat pascasarjana bidang lain seperti komunikasi, pendidikan, sejarah dll.

(8)

Keadaan semacam itu mencetuskan gagasan mengapa beberapa lembaga penyelenggara pendidikan pustakawan lebih memusatkan pada pendidikan pascasarajana disertai dengan kegiatan riset sedangkan lembaga lain tetap berkonsentrasi pada program sarjana saja. Juga secara tidak langsung hal itu Nampak pada usulan Forum Kerjasama Perpustakaan Perguruan Tinggi yang mengusulkan agar kepala perpustakaan universitas adalah mereka yang bergelar magister ilmu perpustakaan atau yang lebih tinggi.

2.4 PENGERTIAN MEDIA LITERASI

Media literasi adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media. Dari definisi itu dipahami bahwa fokus utamanya berkaitan dengan isi pesan media.

Berikut Pengertian media literasi menurut :

James W Potter (2005) mendefinisikan literasi media sebagai satu perangkat perspektif dimana kita secara aktif memberdayakan diri kita sendiri dalam menafsirkan pesan-pesan yang kita terima dan bagaimana cara mengantisipasinya.

McCannon mengartikan literasi media sebagai kemampuan secara efektif dan secara efesien memahami dan menggunakan komunikasi massa (Strasburger & Wilson, 2002).

2.5 TUJUAN KEGIATAN MEDIA LITERASI :

Tujuan dari kegiatan literasi media adalah mengenalkan efek media, prosesnya tentu saja mendahulukan mengakses isi pesan yang diasumsikan berefek tak baik. Sementara itu, bila tujuan untuk mengenalkan aspek produksi, tentu saja prosesnya melibatkan produksi dan semua aspeknya. Konteks juga sangat berpengaruh pada kegiatan literasi media. Maraknya pembicaraan tentang pornografi membuat kegiatan literasi media sebaiknya juga merujuk pada kasus-kasus pornografi di media. Aspek framework terutama berkaitan dengan aspek produksi. Kerangka pandang konten media mempengaruhi kegiatan literasi media, terutama yang berkaitan dengan motif komersial. Terakhir, kegiatan literasi media seharusnya menjadikan individu khalayak media memiliki nilai tersendiri, mana konten media yang dipandang baik dan dipandang buruk.

2.6 ELEMEN MEDIA LITERASI

Untuk memahami definisi literasi media lebih mendalam sebaiknya dipahami pula bahwa terdapat lima elemen utama di dalamnya. Elemen utama di dalam literasi media adalah sebagai berikut:

1. Sebuah kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat 2. Sebuah pemahaman akan proses komunikasi massA

3. Pengembangan strategi-strategi yang digunakan untuk menganalisis dan membahas pesan-pesan media

(9)

4. Sebuah kesadaran akan isi media sebagai „teks‟ yang memberikan wawasan dan pengetahuan ke dalam budaya kontemporer manusia dan diri manusia sendiri

5. Peningkatan kesenangan, pemahaman dan apresiasi terhadap isi media.

(Silverblatt, 1995)

2.7 TIPE MEDIA LITERASI

 Pertama, berdasarkan media yang dituju, literasi media terdiri dari: literasi, literasi media (dalam arti sempit), dan literasi media baru.

 Kedua, berdasarkan tingkat kecakapan yang berusaha dimunculkan literasi media dapat dibedakan ke dalam tingkat awal, menengah, dan lanjut.

Tingkat awal di dalam literasi media biasanya berupa pengenalan media, terutama efek positif dan negatif yang potensial diberikan oleh media. Literasi media tingkat menengah bertujuan menumbuhkan kecakapan dalam memahami pesan. Sementara tingkat lanjut dalam literasi media melahirkan output kecakapan memahami media yang lengkap sampai produksi pesan, struktur pengetahuan terhadap media yang relatif lengkap, dan pemahaman kritis pada level aksi, misalnya memberi masukan dan kritik pada organisasi dan menggalang aksi untuk mengritik media. Selain itu, literasi media berdasarkan lokasi kegiatan dilakukannya paling tidak muncul di tiga tempat, yaitu: di rumah/tempat tinggal, sekolah, dan di kelompok-kelompokmasyarakat.

2.8 KEMAMPUAN MEDIA LITERASI

Bisa dikatakan memahami dan memunculkan kecakapan individu dalam menggunakan media adalah tujuan yang utama dalam kegiatan literasi media. Tujuan ini lebih penting bila dibandingkan dengan tujuan mengenalkan media atau pun menumbuhkan pemahaman kritis pada media.

Menurut Potter, 2004: 124, terdapat tujuh kecakapan atau kemampuan yang diupayakan muncul dari kegiatan literasi media yaitu :

 Analyze/Menganalisa.

Kemampuan menganalisa struktur pesan, yang dikemas dalam media, mendayagunakan konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan untuk memahami konteks dalam pesan pada media tertentu.

 Evaluate/Menilai

Setelah mampu menganalisa, maka kompetensi berikutnya yang diperlukan adalah membuat penilaian (evaluasi). Seseorang yang mampu menilai, artinya ia mampu menghubungkan informasi yang ada di media massa itu dengan kondisi dirinya, dan membuat penilaian mengenai keakuratan, dan kualitas relevansi informasi itu dengan dirinya; apakah informasi itu sangat penting, biasa, atau basi.

 Grouping/pengelompokan

Menentukan setiap unsur yang sama dalam beberapa cara: menentukan setiap unsur yang berbeda dalam beberapa cara.

 Induction/Induksi

(10)

Menyimpulkan suatu pola di set kecil elemen, maka pola generalisasi untuk semua elemen dalam himpunan tersebut .

 Deduction/deduksi

Menggunakan prinsip-prinsip umum untuk menjelaskan khusus

 Synthesis/sintesis

Merakit unsur-unsur ke dalam struktur baru

 Abstracting/ abstrak

Menciptakan singkat, jelas, dan gambaran tepat menangkap esensi dari pesan dalam sejumlah kecil kata-kata dari pada pesan itu sendiri.

Kecakapan di atas sebaiknya juga diperkuat dengan aspek-aspek yang mesti dipahami dalam kegiatan literasi media (Silverblatt, 1995: 13), yaitu:

- Proses - Konteks - Framework - Produksi nilai

2.9 LITERASI MEDIA DI INDONESIA

Di Indonesia, kegiatan literasi media lebih didorong oleh kekhawatiran bahwa media dapat menimbulkan pengaruh negatif. Mereka yang prihatin dengan pola interaksi anak dengan media dan prihatin dengan isi media yang tidak aman dan tidak sehat biasanya berasal dari kalangan orangtua, guru, tokoh agama, LSM yang peduli dengan perlindungan anak, perguruan tinggi, kelompok mahasiswa, dan sebagainya. Mereka berusaha keras menemukan cara-cara yang bisa diterapkan dalam mengurangi jam anak menonton TV, memilih tayangan, melakukan pendampingan yang benar, dan melakukan sosialisasi melalui berbagai forum.

(11)

BAB III PENUTUP KESIMPULAN

Media literasi merupakan kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media.

Digital literasi merupakan keahlian yang berkaitan dengan penguasaan sumber dan perangkat digital.

Media literasi dan digital literasi sama mengandung informasi yang di butuh kan oleh pengguna atau pun masyarakat,namun dalam pengertian,bentuk dan cara kerja yang berbeda.

(12)

DAFTAR BACAAN Melek Media, http://allaboutmasscomm.blogspot.com/

Literasi Informasi dan Literasi Digital, http://sulistyobasuki.wordpress.com/2013/03/25/literasi- informasi-dan-literasi-digital/

Berbagai jenis literasi,

http://library.sman1yogya.sch.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=54 http://www.kidia.org/news/tahun/2011/bulan/02/tanggal/09/id/187/

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang disusun oleh penulis berjudul “PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMBERSIH SERTA PENGERING GALON BERBASIS ARDUINO UNO (HARDWARE)”.. Peneliti menyadari

Telah menjadi hal yang pasti bahwa perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah Gaya Kepemimpinan

Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya serta memberikan kemudahan,

 #egagalan pascarenal, adalah jenis gagal ginjal akut yang terjadi akibat kondisi yang #egagalan pascarenal, adalah jenis gagal ginjal akut yang terjadi akibat kondisi

Untuk menilai apakah pada organ jantung terdapat keterlibatan enzim ALT dalam mekanisme adaptasi hipoksia, maka pada penelitian ini dilakukan pengukuran aktivitas

Sekarang ini G.652 lebih cenderung digunakan untuk kapabilitas WDM Metro, dimana jarak yang harus ditransmisikan tidak terlalu panjang dan kapasitas transmisinya yang

Kesimpulan yang dapat diambil dari perancangan Aplikasi Virtual Tour di Kampus UKDW adalah dalam pembuatan rute, ditentukan terlebih dahulu dua lokasi yaitu

Dalam penelitian ini yang berperan sebagai publik adalah masyarakat kota Solo atau Sura, karena pelaksanaan solo car free day ini sendiri yang berada di kota Solo..