PROFIL KELOMPOK PERIKANAN
POKLAHSAR “TANJUNG MAKMUR”
(1.3.52.72.01.1004.1117.1218)
KELURAHAN TANJUNG KECAMATAN RASANAE BARAT
KOTA BIMA
PENYULUH PERIKANAN BANTU
DEVY OFIYANTI ARANTIKA, S.Tr.Pi
SATMINKAL BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN
PUSAT PELATIHAN DAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET SUMBER DAYA MANUSIA
KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2020
PROFIL KELOMPOK PERIKANAN
POKLAHSAR “TANJUNG MAKMUR”
(1.3.52.72.01.1004.1117.1218)
KELURAHAN TANJUNG KECAMATAN RASANAE BARAT
KOTA BIMA
PENYULUH PERIKANAN BANTU
DEVY OFIYANTI ARANTIKA, S.Tr.Pi
SATMINKAL BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN
PUSAT PELATIHAN DAN PENYULUHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN
PERIKANAN
KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2020
iii DAFTAR ISI
BAB I. SEJARAH PENDIRIAN KELOMPOK ... 1
a. Latar Belakang ... 1
b. Tujuan ... 4
c. Visi Misi ... 4
BAB II. DATA DASAR KELOMPOK ... 6
a. Nama dan Alamat Kelompok KP ... 6
b. Peta Lokasi... 6
c. Penumbuhan dan Peningkatan Kelas Kelompok ... 7
d. Pengurus dan Anggota Kelompok ... 7
BAB III. STRUKTUR ORGANISASI ... 9
BAB IV. PERKEMBANGAN USAHA KELOMPOK ... 10
a. Jenis Usaha ... 10
b. Jenis Olahan ... 10
c. Komoditas Bahan Baku Olahan ... 10
d. Sarana Pengolahan ... 10
e. Data Produksi dan Produktivitas Kelompok ... 11
f. Aset Kelompok Perikanan ... 12
g. Omset Usaha Anggota Kelompok ... 14
h. Program Kerja ... 15
i. Bantuan Pemerintah dari KKP yang pernah diterima ... 19
j. Pelatihan Kelompok yang pernah diikuti ... 19
k. Penghargaan yang pernah diperoleh oleh Kelompok ... 19
BAB V. DOKUMENTASI ... 20
BAB VI. PENUTUP ... 22
1 I. SEJARAH PENDIRIAN KELOMPOK
A. Latar Belakang
Upaya pembangunan perikanan dan kelautan Indonesia melalui tiga pilar (kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan) adalah salah satu bukti keberpihakan Pemerintah terhadap pelaku utama maupun pelaku usaha di bidang Kelautan dan Perikanan. Pembangunan bidang kelautan dan perikanan pada saat ini metupakan upaya dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat. Kegiatan dibidang perikanan dituntut memiliki kemampuan untuk menggali potensi produksi dan meningkatkan produktivitas sumberdaya perikanan, sehingga hasil dari perikanan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Pembangunan perikanan bertujuan untuk selalu terus menerus memperbaiki mutu hidup dan kesejahteraan masrakat. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan pemberdayaan masyarakat/kelompok melalui program penyuluhan perikanan dan pendampingan.
Seiring dengan berkembangnya kondisi perekonomian menjadikan faktor utama untuk merubah keadaan menjadi lebih baik dengan mengutamakan keberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan potensi sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan melalui peluang usaha. Masyarakat sebagai pelaku ekonomi yang menentukan serta memilih potensi sumber daya sesuai dengan kemampuannya.
Dengan terjangkaunya kondisi fisik dan sosial masyarakat dalam penggunaan sumber daya alam sebagai sumber pendapatan. Mata pencarian masyarakat banyak bergantung di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Kota Bima mempunyai luas wilayah 437.465 Ha tebagi menjadi 5 kecamatan dan 38 kelurahan dengan jumlah penduduk 419.302 jiwa dengan kepadatan rata-rata 96 jiwa/Km².Secara geografis Kota Bima terletak di bagian timur Pulau Sumbawa pada posisi 118°41'00"- 118°48'00" Bujur Timur dan 8°20'00"-8°30'00" Lintang Selatan. Tingkat
2 curah hujan rata-rata 132,58 mm dengan hari hujan: rata-rata 10.08 hari/bulan. Sementara matahari bersinar terik sepanjang musim dengan rata-rata intensitas penyinaran rata-rata 21 °C sampai 30,8 °C.
suhu tertinggi terjadi pada Bulan Oktober dengan suhu berkisar 37.2 °C sampai 38 °C. hal ini menyebabkan Bima ditetapkan sebagai kota terpanas di Indonesia pada tahun 2014. Cuaca yang sangat tepat bagi para pengusaha pengeringan kusunya di bidang pengolahan kerupuk. Kecamatan Rasanae Barat merupakan satu dari 5 Kecamatan di Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Potensi perikanan yang ada di Kecamatan Rasanae Barat sangat melimpah baik sektor perikanan tangkap, budidaya dan pengolahan, pengeringan serta pemasaran hasil perikanan.
Sehubungan dengan banyaknya potensi yang ada, pelaku utama dan usaha bidang perikanan yang tersebar dibidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Salah satunya adalah kegiatan pengolahan kerupuk ikan, karena kerupuk ikan. Ikan yang biasa digunakan adalah ikan tenggiri, jenis ikan ini memang cocok untuk digunakan dalam pembuatan kerupuk ikan, selain memang karena ikan ini mudah untuk didapatkan di pasaran, ikan ini memiliki bentuk tubuh yang memanjang. Ikan ini memiliki warna perak dan kehitaman di bagian sirip atasnya. Ikan tenggiri juga sering digunakan dalam pembuatan pempek, siomay, ataupun pembuatan bakso karena memang tekstur daging nya lembut, jadi tidak heran jika banyak juga produsen yang menggunakan daging ikan tenggiri dalam pembuatan kerupuk ikan.
Selain itu, ikan tenggiri memiliki nilai gizi yang tinggi dibandingkan kerupuk lain, harga kerupuk dengan tambahan bahan baku ikan juga memiliki harga yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya, selain itu kerupuk ikan ini mempunyai rantai panjang dan melibatkan banyak tenaga kerja sehingga sangat berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian masyarakat, oleh karena itu Penyuluh Perikanan Bantu (PPB) melakukan petemuan bersama perkumpulan pengolah kerupuk ikan pada Tahun 2017 dan
3 dibentuklah suatu Kelompok Pengolahan dan Pemasaran Ikan (POKLAHSAR) “TANJUNG MAKMUR’’ dengan alamat sekretariat di Jalan Nener Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat RT 005 RW 002, kelompok Tanjung Makmur ini dikukuhkan kembali pada Tahun 2018 dikarenakan kelengkapan administrasi yang telah hilang.
Kelembagaan pelaku utama perikanan merupakan kumpulan para pelaku utama yang terdiri dari nelayan, pembudi daya ikan, dan pengolah ikan yang terikat secara informal atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta di dalam lingkungan pengaruh dan pimpinan seorang ketua kelompok pelaku utama kelautan dan perikanan.
Pembentukan kelompok tersebut berguna untuk meningkatkan taraf perekonomian dan meningkatkan sumber daya manusia melalui suatu tata kelola administrasi organisasi yang lebih tertib dan teratur serta sebagai sarana berlatih dan menimba ilmu dalam segi hal teknis dan pengembangan tata kelola manajemen usaha perikanan.
Dengan terciptanya kelembagaan yang kuat bagi Kelompok pengolah dan pemasar (Poklahsar) Hasil Kelautan dan Perikanan maka diharapkan kelompok tersebut mampu mengelola usahanya kearah bisnis yang lebih baik, dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi, lebih mudah melahirkan responsibility terhadap lembaga permodalan baik bank/non bank maupun mitra kerja terkait lainnya. Terkait dengan hal tersebut, dalam rangka meningkatkan kualitas, kapabilitas, dan daya saing tenaga kerja pengolahan dan pemasaran.
Upaya peningkatan kemandirian kelompok tidak terlepas dari peran penyuluh perikanan yang menjadi partne kelembagaan pelaku utama. Ada 2 hal penting dalam mendorong terbentuknya kelompok pelaku utama yang mandiri dan berdaya saing yaitu proses penumbuhan yang partisipatif dan pengembangan yang berkelanjutan.
4 B. Tujuan
Tujuan dibentuknya kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil (POKLAHSAR) Perikanan “Tanjung Makmur” adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan taraf hidup anggota kelompok dalam meningkatkan pendapatan serta kesejahteraannya;
2. Sebagai wadah belajar-mengajar dalam mengadopsi teknologi dan inovasi;
3. dapat menjadi media pembelajaran bagi masyarakat Iainnya dalam upaya mengembangkan usaha produktif;
4. Mewujudkan kerja sama yang baik antara anggota dalam kelompok;
5. Menjadi jembatan bagi masyarakat luas dalam mengembangkan pengolahan hasil perikanan;
6. Meningkatkan angka produktifitas dan kualitas perikanan demi memenuhi kebutuhan pasar perikanan;
C. Visi Misi a. Visi
1. Terwujudnya kelompom pengolahan dan pemasaran yang maju dan menajdi masyarakat mandiri di ekonomi
2. Menciptakan pengembangan dan tata kelola manajemen usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan secara mandiri maupun berkelompok;
3. Meningkatkan kesejahteraan hidup para pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dengan menerapkan standarisasi operasional prosedur (SOP) dalam usaha pengolahan dan pemasaran produk hasil perikanan sehingga mampu meningkatkan produktifitas usahanya.
4. Mewujudkan usaha bidang perikanan menuju kesejahteraan kelompok berjiwa kewirausahaan sebagai solusi setrategis dan berkualitas.
5 b. Misi
1. Peningkatan sumberdaya manusia dan aktif dalam pelatihan pelatihan, penyuluhan dan peningkatan keterampilan..
2. Meningkatkan kegiatan usaha kelompok yang berbasis sesuai dengan standarisasi keamanan mutu produk hasil perikanan;
3. Menerapkan sistem kewirausahaan kelompok yang lebih mandiri;
4. Membangun kekompakan antar anggota kelompok dalam rangka mengelola dan mengembangkan kegiatan kelompok kearah yang lebih baik.
5. Membentuk jiwa aktif-kreatif dan bertanggung jawab dalam kegiatan usaha perikanan kelompok.
6 II. DATA DASAR KELOMPOK
A. Nama dan Alamat Kelompok Kelautan dan Perikanan a. Nama Poklahsar : Tanjung Makmur b. Nomor Badan Hukum : -
c. Alamat : Jl. Nener RT 005 RW 002
d. Dusun : Tanjung
e. Kelurahan : Tanjung
f. Kecamatan : Rasanae Barat g. Kabupaten/Kota : Kota Bima h. No. Telp/Fax Sekretariat : -
i. No. Hp Ketua Kelompok : 085333771473
j. Email : -
k. Koordinat : -8⁰27'3'',118⁰43'11'',36,1m, 168⁰ B. Peta Lokasi Kelompok
7 C. Penumbuhan dan Peningkatan Kelas Kelompok
a. Tanggal/Bln/Tahun Pendirian : 15 November 2017 b. Kelas Kelompok : Pemula
c. Nomor Sertifikat Pengukuhan : 400/55/1004/XII/2018 Peningkatan Kelas Kelompok
a. Tanggal/Bln/Thn : - b. Kelas Kelompok : - c. Nomor Sertifikat Pengukuhan : -
D. Pengurus dan Anggota Kelompok
Poklahsar “Tanjung Makmur” memiliki jumlah anggota sebanyak 10 orang. Sebagaimana rincian sebagai berikut :
Tabel. 1
Pengurus dan Anggota Kelompok
No Nama
L / P
Umur (Thn)
Pendidikan
Terakhir Alamat Jabatan di Kelompok
1. Sumarni P 50 SMA
Jl. Nener RT 005 RW 002 Kelurahan
Tanjung Kecamatan Rasanae Barat
Ketua
2. Syalkia P 34 SMA
Jl. Nener RT 005 RW 002 Kelurahan
Tanjung Kecamatan Rasanae Barat
Sekretaris
3. Maryati P 44 SMA
Jl. Bandeng RT 005 RW 002 Kelurahan
Tanjung Kecamatan Rasanae Barat
Bendahara
8
4. Nurhajah P 36 SMA
Tanjung RT 005 RW 003 Kelurahan
Tanjung Kecamatan Rasanae Barat
Anggota
5. Sumiati P 44 SMA
Jl. Poros RT 005 RW 002 Kelurahan
Tanjung Kecamatan Rasanae Barat
Anggota
6. Wulandari P 26 SMA
Tanjung RT 013 RW 002 Kelurahan
Tanjung Kecamatan Rasanae Barat
Anggota
7. Jumhar L 57 SMA
Tanjung RT 013 RW 002 Kelurahan
Tanjung Kecamatan Rasanae Barat
Anggota
8. Nasarudin L 41 SMA
Tanjung RT 005 RW 002 Kelurahan
Tanjung Kecamatan Rasanae Barat
Anggota
9. M. Amin L 52 SMA
Jl. Nener RT 005 RW 002 Kelurahan
Tanjung Kecamatan Rasanae Barat
Anggota
10 Iksan L 33 SMA
Jl. Poros RT 005 RW 002 Kelurahan
Tanjung Kecamatan Rasanae Barat
Anggota
9 III. STRUKTUR ORGANISASI
Penyuluh Perikanan Devy Ofiyanti Arantika,
S.Tr.Pi Pembina
Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bima
Ketua Sumarni
Bendahara Maryati Sekretaris
Syalkia
Anggota : 1. Nurhajah 2. Sumiati 3. Wulandari 4. Jumhar 5. Nasarudin 6. M. Amin 7. Iksan
10 IV. PERKEMBANGAN USAHA KELOMPOK
a. Jenis Usaha : Pengolahan Ikan
b. Jenis Olahan : Kerupuk Ikan Tenggiri c. Komoditas Bahan Baku Olahan : Ikan Tenggiri
d. Sarana Pengolahan
Tabel. 2 Sarana Pengolahan
No. Nama Anggota
Kepemilikan Sarana Pengolahan
Status Kepemilikan
Nama/Jenis Olahan Nama Alat Jml
1. Sumarni Rumah
Produksi 1 Milik Pribadi Kerupuk Ikan Tenggiri
2. Syalkia Mesin Potong
Kerupuk 1 Aset
Kelompok
Kerupuk Ikan Tenggiri
3. Maryati Blender 1 Aset
Kelompok
Kerupuk Ikan Tenggiri
4. Nurhajah Para - Para 10 Aset Kelompok
Kerupuk Ikan Tenggiri
5. Sumiati
Penggorengan (Waja, Sutil,
Serokan)
3 set Aset Kelompok
Kerupuk Ikan Tenggiri
6. Wulandari Kompor 4 Aset
Kelompok
Kerupuk Ikan Tenggiri
7. Jumhar Panci 2 Aset
Kelompok
Kerupuk Ikan Tenggiri
8. Nasarudin Baskom 5 Aset
Kelompok
Kerupuk Ikan Tenggiri
11
9. M. Amin Nampan 5 Aset
Kelompok
Kerupuk Ikan Tenggiri
10. Iksan Pisau 10 Aset
Kelompok
Kerupuk Ikan Tenggiri
Dari Tabel. 2 di atas dapat di simpulkan bahwa sarana yang digunakan untuk mengolah kerupuk tenggiri adalah sebagian besar merupakan aset kelompok, karena banyak dari sarana prasarana milik pribadi yang digunakan untuk mengolah kerupuk ikan rusak bahkan hilang akibat terdampak banjir bandang pada Tahun 2016. Ada beberapa aset kelompok yang di miliki oleh Kelompok “Tanjung Makmur” tersebut yang berasal dari bantuan Pemerintah yaitu berasal dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bima pada tahun 2018.
Dengan demikian, walaupun lokasi atau sarana prasarana pengolahan terdampak banjir, kegiatan produksi kerupuk ikan tenggiri bisa terus berjalan, dan diharapkan kegiatan produksi semakin meningkat serta menjadi lebih maju dan berkembang dengan adanya dukungan dari pemerintah.
e. Data Produksi dan Produktivitas Kelompok
Tabel. 3 Data Produksi dan Produktifitas Kelompok
No.
Komoditas Bahan Baku
Olahan
Jenis Olahan
Produksi (kg/bln)
Produktivitas
(kg/th) Keterangan
1. Ikan Tenggiri Kerupuk
Ikan 160 1.920
Dijual dalam keadaan
matang
Olahan kerupuk ikan cukup diminati konsumen di Kota Bima, baik kalangan menengah ke atas sampai kalangan menengah ke bawahpun, kerupuk masih menjadi primadona apalagi saat menyantap
12 makanan, kerupuk dapat memberikan sensasi lebih nikmat saat menyantap makanan apapun, ditambah lagi kerupuk ikan selain dari rasanya yang enak dan gurih, kerupuk ikan juga memiliki kandungan gizi lebih banyak dibandingkan kerupuk biasa pada umumnya.
Dari tabel.3 diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa kelompok
“Tanjung Makmur” melakukan produksi kerupuk ikan sebanyak 4 kali setiap bulannya. Dalam satu kali produksi, kelompok “Tanjung Makmur” dapat memproduksi sekitar ± 40 kg, sehingga dalam sebulan hasil produksi kerupuk sebanyak ± 160 kg dan bisa juga lebih meningkat sesuai dengan permintaan konsumen. Jadi dalam waktu satu tahun, bisa di perkirakan jumlah produkstifitas kelompok
“Tanjung Makmur” adalah ± 1.920 kg/tahun.
f. Aset Kelompok Perikanan
Tabel 4. Aset Kelompok Perikanan
No. Jenis Barang Jumlah Nama
Pemilik
Nominal (Rp)
1. Rumah Produksi 1 Sumarni 50.000.000,-
2. Mesin Potong
Kerupuk 1 Syalkia 3.000.000,-
3. Blender 1 Maryati 750.000,-
4. Para - Para 10 Nurhajah 2.000.000,-
5.
Penggorengan (Waja, Sutil,
Serokan)
3 set Sumiati 600.000,-
6. Kompor 4 Wulandari 1.500.000,-
7. Panci 2 Jumhar 500.000,-
13
8. Baskom 5 Nasarudin 250.000,-
9. Nampan 5 M. Amin 250.000,-
10. Pisau 10 Iksan 200.000,-
Aset yang dimiliki oleh kelompok Pengolahan dan Pemasaran (POKLAHSAR) “Tanjung Makmur” untuk mendukung kelancaran proses produksi kerupuk ikan tenggiri yaitu terdiri dari 10 barang, seperti dapat dilihat pada Tabel.4 barang atau aset yang di miliki kelompok di pegang oleh masing-masing anggota kelompok sesuai dengan bagian dan tanggung jawabnya masing-masing, mulai dari pembersihan ikan, pengadonan bahan olahan kerupuk, perebusan, pemotogan, pengeringan kerupuk dan penggorengan hingga pengemasan serta melakukan penjualan atau pemasaran kerupuk, masing-masing anggota sudah memiliki tugas dan fungsinya masing-masing, sehingga kegiatan produksi dan pemasaran kerupuk ikan tenggiri dari kelompok
“Tanjung Makmur” dapat berjalan dengan lancar dan baik. Kegiatan produksi dilakukan di satu tempat yaitu rumah produksi yang dijadikan sekretariat kelompok “Tanjung Makmur”, dikarenakan kegiatan produksi harus berfokus pada satu titik agar dalam setiap proses produksi kerupuk ikan ini dapat tertata dan tersusun sesuai SOP kelompok sehingga tidak ada hasil produksi yang tercecer dan kegiatan produksi kerupuk ikan dapat terus berkelanjutan.
14 g. Omset Usaha Kelompok
Omzet kelompok sebesar Rp. 192.000.000,- selama 1 tahun, dengan rincian :
Tabel 5. Omset Usaha Kelompok
No. Nama Anggota Kelompok Omzet per tahun (Rp)
1. Sumarni 102.000.000,-
2. Syalkia 18.000.000,-
3. Maryati 9.000.000,-
4. Nurhajah 9.000.000,-
5. Sumiati 9.000.000,-
6. Wulandari 9.000.000,-
7. Jumhar 9.000.000,-
8. Nasarudin 9.000.000,-
9. M. Amin 9.000.000,-
10 Iksan 9.000.000,-
TOTAL 192.000.000,-
Di dalam suatu usaha diperlukanlah sebuah cara yang mencakup kurun waktu tertentu baik dalam hitungan bulan maupun hitungan tahun. Oleh karena itu, penting sekali menyusun cara dengan kemungkinan keberhasilan (success probability) paling besar dalam meningkatkan omzet penjualan. Berhasilnya sebuah bisnis dapat dilihat berdasarkan tingginya penjualan. Dengan cara yang tepat kelompok akan memperoleh hasil yang maksimal atas investasi yang ditanam. Angka-angka penjualan adalah realitas bisnis yang mencerminkan ukuran besar tidaknya anda dan seberapa besar keuntungan yang terkandung di dalamnya.
15 Dari Tabel.5 di atas dapat disimpulkan bahwa nilai total omset kelompok “Tanjung Makmur” dalam kurun waktu satu tahun adalah senilai Rp. 192.000.000,- Pendapatan terbesar yang dihasilkan dari penjualan kerupuk ikan oleh kelompok “Tanjung Makmur” adalah ketua kelompok yaitu ibu Sumarni yang merupakan pemberi modal terbesar sekaligus pemilik dari usaha olahan kerupuk ikan tersebut.
Anggota kelompok lainnya merupakan pegawai atau pekerja yang membantu kesuksesan kegiatan produksi pengolahan kerupuk ikan yang di gaji setiap bulannya. Sehingga sudah terlihat jelas besaran yang di peroleh oleh masing-masing anggota berbeda-beda, hal itu dikarenakan tergantung dari posisi dan tanggung jawabnya dalam usaha pengolahan kerupuk ikan tersebut.
h. Program Kerja
Program Kerja yang dilakukan oleh Penyuluh Perikanan Bantu telah disesuaikan dengan Rencana Kerja Tahunan yang dibuat oleh penyuluh pada awal saat melakukan penyusunan program kerja.
Rencana Kerja Penyuluh (RKP), yang meliputi : melakukan pembinaan/penyuluhan kepada pelaku utama dan/atau pelaku usaha KP, menumbuhkan kelompok pelaku utama dan/atau pelaku usaha KP, meningkatkan kelas kelompok pelaku utama dan/atau pelaku usaha KP, melakukan penilaian peningkatan kelas kemampuan kelompok pelaku utama perikanan, fasilitasi legalisasi izin usaha mikro dan kecil sektor KP (UMK KP), melakukan pemberkasan pendirian koperasi sektor KP, melakukan pendataan kartu pelaku usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA), melakukan sampling pendataan obyek/RTP dalam wilayah kerja, melakukan pendampingan kelompok dalam proses dan setelah mendapatkan bantuan pemerintah, fasilitasi pelaku utama/pelaku usaha KP dalam akses informasi dan teknologi KP yang dibutuhkan, fasilitasi pelaku utama/pelaku usaha Kelautan dan Perikanan dalam akses permodalan/pembiayaan usaha KP, fasilitasi pelaku utama/pelaku usaha Kelautan dan Perikanan
16 dalam akses pasar hasil perikanan, mensosialisasikan peraturan terkait Kelautan dan Perikanan kepada pelaku utama/pelaku usaha Kelautan dan Perikanan, melaporkan keberhasilan, permasalahan dan isu aktual terkait Kelautan dan Perikanan di wilayah kerja penyuluh, serta menyampaikan laporan bulanan dan tahunan sebagai bentuk capaian dari hasil kerja penyuluh setiap bulannya.
1. Pertemuan rutin/rembuk kelompok : ada, dilakukan ± 4 kali/bulan
Pertemuan rutin/rembuk kelompok ini dilakukan ± 4 kali sebulan, tergantung dari kebutuhan anggota kelompok dan untuk meningkat perkembangan kualitas produksi kelompok.
Pertemuan rutin antar anggota kelompok juga dilakukan pada saat jadwal poduksi kelompok. Mengingat permintaan produk yang semakin meningkat tentunya jadwal produksi juga akan semakin meningkat, selain dari kegiatan produksi, kelompok juga aktif mengadakan diskusi bersama anggota kelompok mengenai kemajuan dan perkembangan kelompok. Dalam pertemuan antar kelompok, penyuluh perikanan juga sering diikut sertakan dalam kegiatan tersebut untuk dapat membina dan melakukan penyuluhan tentang inovasi-inovasi dan informasi teknologi terkait dengan bidang pengolahan untuk lebih meningkatkan produksinya dan menarik perhatian konsumen.
2. Pertemuan bulanan dengan penyuluh : ada, dilakukan 1-2 kali/bulan, disesuaikan dengan kebutuhan kelompok.
Dalam rangka penguatan kemampuan manajemen kelompok perikanan, khususnya kelompok pegolahan dan pemasaran hasil perikanan, Penyuluh Perikanan melakukan pertemuan bulanan penyuluh dengan setiap anggota kelompok di wilayah kerjanya secara rutin setiap bulannya. Pertemuan tersebut dilakukan di Sekretariat kelompok “Tanjung Makmur” di
17 Jl. Nener RT 005 RW 002 Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat.
Penyelenggaraan pertemuan kelompok tersebut, tentunya sangat penting untuk dilakukan dalam rangka membahas dan/atau membantu menyelesaikan suatu topik permasalahan, penyusunan rencana kerja kelompok, pengambilan keputusan serta untuk menghasilkan kesepakatan dalam merumuskan kebijakan. Pertemuan kelompok, baik pertemuan rutin maupun pertemuan lainnya yang dibentuk oleh kelompok dapat memiliki manfaat, antara lain :
1. Mengatasi atau meminimalisir masalah-masalah yang sedang/akan dihadapi oleh kelompok dan anggotanya
2. Sebagai wadah untuk menggali potensi yang ada pada kelompok
3. Sebagai media, agar kelompok yang dibentuk dapat berfungsi dengan baik
4. Sebagai sarana bagi anggota dalam mendapatkan pelayanan dari kelompok
5. Sebagai media untuk menjalin kerjasama yang baik antara kelompok dengan kelompok lainnya, serta
6. Sebagai media pertanggung jawaban/pelaporan pengurus terhadap kelompok.
Selain itu, pertemuan di kelompok oleh penyuluh Perikanan merupakan upaya untuk mengembangkan kelembagaan dari masing-masing kelompok yang ada. Peran penyuluh perikanan dalam kegiatan pembinaan, pertemuan yang terselenggara tersebut juga untuk menyampaikan reward kepada kelompok serta evaluasi keterlibatan mereka. Senada dengan hal tersebut, diharapkan agar seluruh kelompok binaan seyogyanya dapat terus mengikuti, saran, arahan serta bimbingan atau
18 pembinaan yang telah dan akan selalu disampaikan oleh Penyuluh Perikanan.
Dalam setiap pertemuan yang diadakan tentunya penyuluh perikanan selalu menyampaikan dan melakukan pembinaan untuk selalu sadar berkelompok. Ini dikarenakan sebuah proses kesepakatan yang bersumber adanya kesadaran para pelaku usaha perikanan untuk bergabung dalam kelompok.
Kesadaran tersebut tidak akan tumbuh dengan sendirinya, melainkan memerlukan inisiator. Inisiator yang diprakarsai oleh penyuluh perikanan meliputi keadaan pelaku usaha dan keluarganya, jenis usaha atau modal yang dibutuhkan. Selain itu, juga adanya kemauan bersama dan dorongan tokoh masyarakat setempat. Ini bertujuan sebagai bahan untuk memotivasi para pelaku usaha khususnya di bidang perikanan untuk bergabung dalam kelompok.
Dalam pertemuan kelompok informasi dan teknolonoli terkait Kelautan dan Perikanan yang di sampaikan oleh penyuluh guna untuk meningkatkan pengetahuan anggota kelompok untu terus berusaha meningkatkan produksi dan mengembangkan usahanya. Penyuluh perikanan dalam setiap pertemuan selain melakukan penyuluhan dan pembinaan serta menyampaikan informasi teknologi terkait Kelautan dan Perikanan kepada kelompok, juga melakukan pendaatan Kartu Pelaku Usaha Perikanan (KUSUKA). Pendataan ini bertujuan untuk mendukung program integrasi “Satu Data” yang tengah digencarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai identitas dari database masyarakat yang bergerak di sektor kelautan dan perikanan. Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka perlindungan dan pemberdayaan pelaku usaha, percepatan pelayanan, peningkatan kesejahteraan serta menciptakan efektivitas dan efisiensi program Pemerintah dan pendataan kepada pelaku usaha agar tepat sasaran, perlu melakukan
19 identifikasi terhadap para pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan dengan diterbitkannya Kartu KUSUKA. Dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 39/2017 sebagai landasan hukum pelaksanaan kegiatan Kartu KUSUKA baik di Pusat maupun di daerah. Sebelumnya KKP pernah menerbitan beberapa Kartu identitas profesi untuk masing-masing Pelaku Usaha berdasarkan Unit eselon I teknis.
Kartu KUSUKA berfungsi sebagai : Identitas profesi Pelaku Usaha di bidang Kelautan dan Perikanan; basis data untuk memudahkan perlindungan dan pemberdayaan, pelayanan, dan pembinaan kepada Pelaku Usaha di bidang Kelautan dan Perikanan; dan sarana untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program Kementerian.
i. Bantuan Pemerintah dari KKP yang Pernah diterima
No. Jenis Bantuan Tahun Pemanfaatan
1. Sarana Prasarana pengolahan
Kerupuk Ikan 2019 Dimanfaatkan dengan baik
j. Pelatihan yang pernah diikuti No. Nama Anggota
Kelompok Pelatihan Penyelenggara
Pelatihan Tahun
- - - - -
k. Penghargaan yang pernah diperoleh oleh Kelompok No. Jenis
Penghargaan
Tingkat
(Nasional/Prov/Kota/Kab) Tahun
- - - -
20 V. DOKUMENTASI KELOMPOK
Musyawarah pembentukan kelompok
Kunjungan dan monitoring kegiatan kelompok
21 Kunjungan Kelompok sekaligus pendataan produksi kelompok
Proses Penggorengan kerupuk ikan
22 VI. PENUTUP
Demikian profil kelompok Pengolah dan pemasar hasil perikanan (POKLAHSAR) “Tanjung Makmur” semoga bisa bermanfaat dan bisa menjadi bahan gambaran bagi instansi terkait dan penyuluh perikanan dalam membantu kelompok terkait pembinaan teknis maupun pengembangan usaha kelompok binaannya, serta dapat memberikan inspirasi kepada kelembagaan pelaku utama yang lain untuk mengembangkan usaha perikanan yang lebih produktif, inovatif, dan berkontribusi besar terhadap peningkatan pendapatan masyarakat dan peningkatan jumlah ketersediaan lapangan pekerjaan terutama di daerah-daerah yang mempunyai potensi di sektor perikanan.