• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelita Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 1, November 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pelita Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 1, November 2021"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 | e-ISSN : 2746-8569 || p-ISSN : 2797-0051

In House Training “Manajemen Kebidanan Dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan” Bagi Bidan Di Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung

Nor Tri Astuti Wahyuningsih

1

, Kristinawati

1

, Yochebeth Dewi Zulaihah

1

1STIKES Panti Wilasa Semarang, Jawa Tengah, Indonesia 2RS.Panti Wilasa Citarum Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

I

DENTITAS

A

RTIKEL

ABSTRAK

Volume 2 Nomor 1 November 2021 : 1-6

Latar Belakang: Sebagai Tenaga Kesehatan, tentunya ada tuntutan dan Standar Kompetensi yang harus dipenuhi dalam menjalankan tugasnya sebagai Bidan. Sesuai Standar Praktik Bidan pada terdapat 9 (sembilan) Standar yaitu Metode Asuhan, Pengkajian, Diagnosa Kebidanan, Rencana Asuhan, Tindakan, Partisipasi Klien, Pengawasan, Evaluasi, dan Dokumentasi. Dalam melakukan Pendokumentasian, Bidan harus mengacu pada Standar Asuhan Kebidanan. Berdasarkan rekomendasi hasil uji kompetensi pada kegiatan rekredensial di RS.

Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung yaitu perlunya pendidikan dan latihan bagi bidan mengenai manajemen kebidanan dan pendokumentasiannya, maka direncanakan kegiatan peningkatan keterampilan melalui In House Training Manajemen Kebidanan dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan.

Metode: Kegiatan dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, Role Play, Small Group Disscussion (SGD) dengan 4 Tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan rencana tindak lanjut.

Hasil: Peserta In House Training sebanyak 28 orang, didapatkan hasil ada peningkatan pengetahuan sebanyak 26 orang (92,9 %).

Kesimpulan : Setelah selesai dilakukan kegiatan pemaparan materi dengan metode ceramah, dan latihan-latihan melalui kegiatan role play dan Small Group Discussion (SGD) melalui pengukuran Tingkat Pengetahuan dengan Pre Test dan Post Test telah diketahui ada peningkatan pengetahuan mengenai Manajemen Kebidanan dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan. Sehingga kegiatan pengabdian ini dinilai cukup efektif dengan hasil adanya peningkatan pengetahuan..

R

IWAYAT

A

RTIKEL

Diajukan : 15 Mei 2021 Diperbaiki : 20 Oktober 2021 Diterima : 29 November 2021 Dipublikasikan : 30 November 2021

K

ATA

K

UNCI

Manajemen Kebidanan, Pendokumentasian, In-House Training

K

ORESPONDENSI Kristinawati

(tina.akademik@gmail.com)

Pendahuluan

Pelayanan Kebidanan merupakan salah satu layanan kesehatan yang disediakan oleh rumah sakit guna menangani masalah kesehatan yang berkaitan dengan obstetri dan ginekologi baik dalam kondisi fisiologis maupun patologis. Tenaga Kesehatan yang melayani di ruang layanan Kebidanan sebagian besar adalah Bidan, namun demikian ada beberapa Perawat Maternitas yang juga bertugas di ruang- ruang kebidanan. Sebagai Tenaga Kesehatan, tentunya ada tuntutan dan Standar

Kompetensi yang harus dipenuhi dalam menjalankan tugasnya sebagai Bidan.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

369/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan, terdapat 9 kompetensi bidan, di mana bidan wajib memenuhi keterampilan dasar salah satunya adalah mendokumentasikan temuan-temuan yang penting dan intervensi yang dilakukan.

Sesuai Standar Praktik Bidan pada terdapat 9

(sembilan) Standar yaitu Metode Asuhan,

Pengkajian, Diagnosa Kebidanan, Rencana

(2)

2 | e-ISSN : 2746-8569 || p-ISSN : 2797-0051

Asuhan, Tindakan, Partisipasi Klien, Pengawasan, Evaluasi, dan Dokumentasi 3.

Dalam melakukan Pendokumentasian, Bidan harus mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

938/Menkes/SK/VIII/2007 Tentang Standar Asuhan Kebidanan pada Standar VII Pencatatan Asuhan Kebidanan yang menyatakan bahwa Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam memberikan asuhan kebidanan. Adapun kriteria pencatatan Asuhan Kebidanan dicatat segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang tersedia (Rekam medis/KMS/Status pasien/buku KIA), dan ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP yaitu pengkajian data Subyektif, Data Obyektif, hasil Analisa, dan Penatalaksanaan3.

Pada Tahun 2017, beberapa rumah sakit unit YAKKUM (Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum) salah satunya RS. Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung melakukan rekredensial bagi Perawat, Bidan, dan Analis. Hal ini dilakukan dalam rangka mengevaluasi kompetensi yang sudah dimiliki oleh Perawat, Bidan, dan Analis di seluruh rumah sakit unit YAKKUM dengan melakukan Uji Kompetensi dengan menggunakan Pedoman Work Place Assesment Kompetensi Bidan YAKKUM dan dalam rangka memenuhi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1 pada standar Asesmen Pasien5. Dalam kegiatan ini Pengabdi juga turut terlibat sebagai anggota tim Asesor Kompetensi Bidan di YAKKUM. Di RS. Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung terdapat 28 tenaga bidan yang bertugas di Ruang Bersalin dan Nifas 27 orang dan BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak) 1 orang. Rekomendasi hasil uji kompetensi tersebut adalah perlunya pendidikan dan latihan untuk meningkatkan kompetensi bidan pada penanganan kegawatdaruratan, manajemen kebidanan dan pendokumentasiannya.

Berdasarkan rekomendasi hasil uji kompetensi tersebut yaitu perlunya pendidikan

dan latihan bagi bidan mengenai manajemen kebidanan dan pendokumentasiannya, maka direncanakan kegiatan peningkatan keterampilan melalui In House Training Manajemen Kebidanan dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan 7-8 Februari 2018 bagi Bidan di RS. Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung.

Metode

Metode yang digunakan pada kegiatan in house training ini adalah dengan metode Ceramah, Bermain Peran (Role Play), dan Small Group Disscussion (SGD). Subyek pengabdian pada kegiatan ini adalah Bidan yang bertugas di RS. Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung sebanyak 28 orang. Media yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Power point dan lembar Rekam medis kebidanan.

Pelaksanaan Pengabdian dilakukan dengan melalui 4 (empat) tahapan, yaitu: (1) Tahap Persiapan; (2) Tahap Pelaksanaan; (3) Tahap Evaluasi; (4) Tahap Rencana Tindak Lanjut. Penjelasan ke empat tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Persiapan dilakukan diawali dengan surat menyurat untuk penjajagan serta melakukan koordinasi dengan Kepala Keperawatan dan Kepala Ruang Kebidanan, mengidentifikasi data bidan, menentukan topik/materi dan metode, menyiapkan materi dan media, serta menyusun jadwal kegiatan.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan In House Training ini dilakukan sesuai jadwal yang telah disusun dan disepakati yaitu pembukaan dengan mengikuti sambutan dan arahan dari Direktur dan Kepala Keperawatan RS.

Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung, kemudian dilanjutkan dengan Pre Test, Role Play, Paparan Materi, Latihan dengan metode Small Group Disscussion (SGD),

(3)

https://journal.pelitamedika.org/index.php/pam | 3

Presentasi Kelompok, dan yang terakhir

adalah Post Test.

3. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi dilakukan pengukuran pengetahuan melalui Pre Test dan Post Test, hal ini bertujuan untuk mengukur apakah ada peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah mendapatkan materi.

4. Tahap Rencana Tindak Lanjut

Rekomendasi rencana tindak lanjut muncul setelah peserta mendapatkan materi dan melakukan latihan-latihan dengan metode Small Group Disscussion (SGD), dan rekomendasi ini disampaikan dan disepakati pada penutupan In House Training.

Gambar 1. Skema Alur In House Training “Manajemen Kebidanan Dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan” Bagi Bidan Di Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung

Hasil

Kegiatan In House Training dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 7-8 Februari 2018 di RS. Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung.

Hasil pelaksanaan In House Training Manajemen Kebidanan dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan sebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Umur Peserta

Kategori Umur f %

20-30 Tahun 17 60,8

31-40 Tahun 2 7,1

41-50 Tahun 6 21,4

> 51 Tahun 3 10,7

Total 28 100

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Bidan

Kategori Pendidikan f %

Diploma Satu 6 21,4

Diploma Tiga 22 78,6

Total 28 100

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa tenaga bidan di RS. Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung sebagian besar berada pada kategori Umur 20-30 Tahun sebanyak 17 orang (60,8 %).

Pada tabel 2 Tingkat Pendidikan bidan di RS.

Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung sebagian besar sudah Diploma Tiga Kebidanan sebanyak 22 orang (78,6 %).

Rekomendasi Hasil Rekredensial

Persiapan Pelaksanaan

Rencana Tindak Lanjut Evaluasi

(4)

4 | e-ISSN : 2746-8569 || p-ISSN : 2797-0051

Dari data Demografi tersebut dapat memberikan gambaran umum bagi Pengabdi dalam menentukan pembagian kelompok dan metode kegiatan Pengabdian. Karena kedua faktor tersebut, yaitu Umur dan Tingkat Pendidikan dapat memberikan pengaruh daya serap dan pemahaman terhadap materi yang akan disampaikan. Dengan melihat data Tingkat Pendidikan Bidan di RS. Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung sebagian besar sudah Diploma Tiga Kebidanan, maka mereka sudah pernah terpapar materi tentang Manajemen Kebidanan dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan selama menempuh Pendidikan di Perguruan Tinggi masing-masing.

Kegiatan In House Training dilaksanakan dalam waktu 2 (dua) hari dengan peeserta yang

berbeda. Hari pertama diikuti oleh kelompok 1 (satu) terdiri dari 14 (empat belas orang) dan hari kedua diikuti oleh kelompok 2 (dua) terdiri dari 14 (empat belas orang). Hal ini dimaksudkan agar tidak mengganggu pelayanan di Ruang Kebidanan maupun BKIA. Kegiatan diawali dengan pemberian Pre Test yang terdiri dari 10 pertanyaan mengenai Manajemen Kebidanan dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan.

Kemudian di akhir kegiatan soal diberikan kembali sebagai Post Test untuk mengukur apakah ada peningkatan pengetahuan dari Peserta setelah mendapatkan materi dan mengikuti proses In House Training.

Berikut adalah hasil dari pelaksanaan Pre Test dan Post Test seperti yang disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3. Nilai Rata-rata Pre Test dan Post Test

Kategori Pre Test Post Test Selisih

Nilai Rata-rata 51 83 32

Tabel 4. Nilai Tertinggi dan Terendah

Kategori Pre Test Post Test Selisih

Nilai Tertinggi 80 90 60

Nilai Terendah 30 70 0

Tabel 5. Peningkatan Pengetahuan

Kategori f %

Naik 26 92,9

Tetap 2 7,1

Total 28 100

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahawa ada peningkatan pengetahuan dengan melihat nilai rata-rata Post Test lebih tinggi dari nilai rata-rata Pre Test dengan peningkatan nilai sebanyak 32.

Pada tabel 4 di atas menunjukkan ada peserta yang tidak mengalami peningkatan nilai

dengan selisih 0, namun ada yang mengalami peningkatan nilai cukup drastis dengan selisih nilai 60. Pada tabel 5 menunjukkan sebagian besar Peserta mengalami peningkatan nilai sebanyak 26 orang (92,9 %).

(5)

https://journal.pelitamedika.org/index.php/pam | 5

Gambar 2. Foto Dokumentasi Kegiatan

Diskusi

Kegiatan In House Training Manajemen Kebidanan dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan diadakan didasari dengan adanya masalah di RS. Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung, yaitu adanya Gab Kompetensi pada pelaksanaan Uji Kompetensi dalam rangka Rekredensial bagi Tenaga Kesehatan (Bidan, Perawat dan Analis), sehingga dari hasil Rekredensial tersebut ada rekomendasi bagi Bidan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang Asuhan Kegawatdaruratan, Manajemen Kebidanan dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan. Kegiatan diikuti 28 orang bidan di mana sebagian besar berumur 20-30 Tahun sebanyak 17 orang (60,8 %) dan sebagian besar sudah berpendidikan Diploma Tiga Kebidanan sebanyak 22 orang (78,6 %). Menurut kajian teoritis, kedua variabel ini yaitu umur dan tingkat pendidikan memiliki pengaruh terhadap pengetahuan dan daya tangkap terhadap informasi yang diterima 6

Metode yang digunakan dalam kegiatan In House Training lebih dari 1 metode dan media, hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang lebih bagi peserta dengan melalui aktifitas mendengar, menulis, menganalisa dan mempraktikkan. Semakin banyak metode dan media yang digunakan, maka daya tangkap dan daya ingat audiens semakin tinggi. (Arikunto, 2002). Terbukti hasil pengukuran dari penerapan Pre Test dan Post Test ada kenaikan pengetahuan dengan hasil menunjukkan sebagian besar Peserta mengalami peningkatan nilai sebanyak 26 orang (92,9 %).

Selama proses kegiatan diskusi dalam kelompok kecil / small group discussion (SGD)

Peserta bersama-sama dengan Pengabdi menemukan beberapa masalah terkait ketersediaan lembar Rekam Medis untuk pendokumentasian Catatan Perkembangan Pasien. Sehingga masalah tersebut menjadi dasar dan usulan atau rekomendasi bagi Pengelola Rekam Medis dan Kepala Keperawatan untuk merevisi Lembar Rekam Medis disesuaikan dengan kebutuhan terkini. Rencana Tindak lanjut dari pelaksanaan In House Training ini adalah dibentuknya Tim Analisa/ Revisi Lembar Rekam Medis untuk Ruang Kebidanan dan BKIA di RS.

Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung.

Kesimpulan

Kegiatan In House Training Manajemen Kebidanan dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan di RS. Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung dilaksanakan selama 2 (dua) hari dengan jumlah peserta 28 (dua puluh delapan) bidan di Ruang Kebidanan dan BKIA.

Didapatkan hasil kategori umur sebagian besar pada rentang umur 20-30 Tahun dan berpendidikan Diploma Tiga Kebidanan. Setelah selesai dilakukan kegiatan pemaparan materi dengan metode ceramah, dan latihan-latihan melalui kegiatan role play dan Small Group Discussion (SGD) melalui pengukuran Tingkat Pengetahuan dengan Pre Test dan Post Test telah diketahui ada peningkatan pengetahuan mengenai Manajemen Kebidanan dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan.2 Sehingga kegiatan pengabdian ini dinilai cukup efektif dengan hasil adanya peningkatan pengetahuan.

(6)

6 | e-ISSN : 2746-8569 || p-ISSN : 2797-0051 Pengakuan

Kegiatan In House Training Manajemen Kebidanan dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan di RS. Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung dapat berjalan dengan baik dan lancar tidak lepas dari peran serta semua pihak.

Untuk itu kami sebagai tim Pengabdi mengucapkan terima kasih kepada Direktur Akademik Kebidanan Panti Wilasa Semarang yang sudah memberikan ijin dan menugaskan tim dalam melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat. Terima kasih juga kami ucapkan kepada Direktur, Kepala Keperawatan, Kepala Ruang Kebidanan, Kepala BKIA serta seluruh Bidan di RS. Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung.

Daftar Referensi

1. Arikunto, S. (2002) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

PT.Rineka Cipta.

2. Fishbein, M.A. et Ajzen, I. (1975). Belief, attitude, intention and behavior: an introduction to theory and research, Reading, MA, Addison Wesley. Diakses di:

http://people.umass.edu/aizen/f&a1975.ht ml pada tanggal 24 Maret 2012.

3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

(2007) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

369/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan

4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

(2007) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

938/Menkes/SK/VIII/2007 Tentang Standar Asuhan Kebidanan

5. Komite Akreditasi Rumah Sakit. (2017) Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.

6. Soekidjo, N. (2003) Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Gambar

Gambar  1.  Skema  Alur  In  House  Training  “Manajemen  Kebidanan  Dan  Pendokumentasian  Asuhan  Kebidanan” Bagi Bidan Di Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo Parakan Temanggung
Tabel 3. Nilai Rata-rata Pre Test dan Post Test

Referensi

Dokumen terkait

Layanan Bimbingan dan Konseling diselenggarakan secara terprogram berdasarkan asesmen kebutuhan (need assessment) yang dianggap penting (skala prioritas)

[r]

Namun demikian pada penambahan porogen polietilen glikol (PEG) akan menghasilkan kristalinitas yang paling tinggi dibandingkan kristalinitas a Porogen Perbesaran maksimum

Aset, liabilitas, penghasilan dan beban dari entitas anak yang diakuisisi pada tahun tertentu disertakan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal Grup

Pada focusing arah vertikal dilakukan dengan mengatur sudut masing-masing kristal agar difraksi neutron dari monokromator terpusat menuju sampel. Pad a rancangan ini digunakan lima

Tujuan utama dari posisi ini adalah untuk mendukung Communication Lead dalam implementasi strategi komunikasi, dengan fokus khusus pada penyediaan dukungan

Sumber daya manusia adalah faktor pendukung dan penghambat dalam kinerja organisasi. Tanpa adanya sumber daya manusia makan visi, misi dan tujuan organisasi tidak akan

Ritual Sosial (social ritual) adalah sebuah rutinitas yang melibatkan hubungan antar anggota di Departemen On Air Promotion SCTV. Biasanya di Departemen tersebut rutinitas