5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kepuasan kerja karyawan Hotel Hyatt Regency Yogyakarta dilihat dari faktor demografis adalah beragam menurut faktor- faktor pembentuk kepuasan kerja.
Pekerjaan itu sendiri
Berdasarkan faktor pekerjaan itu sendiri, karyawan pria yang puas sebanyak 50 orang atau 33,78%, karyawan wanita sebanyak 5 orang atau 4,63%, karyawan dengan tingkat pendidikan tinggi sebanyak 37 orang atau 21,14%, karyawan dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 18 orang atau 22,22%, karyawan yang sudah menikah sebanyak 23 orang atau 14,28%, karyawan yang belum menikah sebanyak 31 orang atau 32,63%, karyawan berusia muda sebanyak 31 orang atau 14,22%, karyawan berusia tua sebanyak 24 orang atau 63,16%. Dengan demikian maka hipotesa terbukti.
Gaji/ upah
Berdasarkan faktor gaji/ upah, karyawan pria yang puas sebanyak 50 orang atau 33,78%, karyawan wanita sebanyak 5 orang atau 4,63%, karyawan dengan tingkat pendidikan tinggi sebanyak 21 orang atau 12%, karyawan dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 34 orang atau 41,97%, karyawan yang sudah menikah sebanyak 15 orang atau 9,32%, karyawan yang belum menikah sebanyak 32 orang atau 33,67%, karyawan berusia muda sebanyak 31 orang atau 14,22%, karyawan berusia tua sebanyak 24 orang atau 63,16%. Dengan demikian maka hipotesa terbukti.
Tunjangan Kesejahteraan
Berdasarkan faktor tunjangan kesejahteraan, karyawan pria yang puas sebanyak 38 orang atau 25,6%, karyawan wanita sebanyak 33 orang atau 30,55%, karyawan dengan tingkat pendidikan tinggi sebanyak 59 orang atau 33,7%, karyawan dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 22
orang atau 27,16%, karyawan yang sudah menikah sebanyak 52 orang atau 32,29%, karyawan yang belum menikah sebanyak 29 orang atau 30,5%, karyawan berusia muda sebanyak 68 orang atau 31,19%, karyawan berusia tua sebanyak 13 orang atau 34,21%. Dengan demikian maka hipotesa hanya terbukti pada faktor demografi usia, sedangkan pada faktor demografi lain tidak terbukti.
Lingkungan Kerja
Berdasarkan faktor lingkungan kerja, karyawan pria yang puas sebanyak 38 orang atau 25,6%, karyawan wanita sebanyak 22 orang atau 20,37%, karyawan dengan tingkat pendidikan tinggi sebanyak 46 orang atau 26,28%, karyawan dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 32 orang atau 39,51%, karyawan yang sudah menikah sebanyak 40 orang atau 24,84%, karyawan yang belum menikah sebanyak 20 orang atau 21,05%, karyawan berusia muda sebanyak 48 orang atau 22,02%, karyawan berusia tua sebanyak 12 orang atau 31,58%. Dengan demikian maka hipotesa hanya terbukti pada faktor demografi jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan usia, sedangkan pada faktor demografi status pernikahan tidak terbukti.
Pengawasan
Berdasarkan faktor pengawasan, karyawan pria yang puas sebanyak 28 orang atau 18,92%, karyawan wanita sebanyak 22 orang atau 20,37%, karyawan dengan tingkat pendidikan tinggi sebanyak 38 orang atau 21,71%, karyawan dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 12 orang atau 14,81%, karyawan yang sudah menikah sebanyak 36 orang atau 22,36%, karyawan yang belum menikah sebanyak 14 orang atau 14,74%, karyawan berusia muda sebanyak 44 orang atau 20,18%, karyawan berusia tua sebanyak 6 orang atau 15,79%. Dengan demikian maka hipotesa tidak terbukti diseluruh faktor demografi.
2. Harapan kepuasan karyawan Hotel Hyatt Regency Yogyakarta berbeda- beda menurut faktor pembentuk kepuasan kerja.
Pekerjaan itu sendiri
Dari hasil penelitian, didapat skor tertinggi responden untuk harapan pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan yaitu 20 dan skor terendah adalah 4. Skor maksimal yang dapat dicapai responden adalah 19,5 sedangkan skor minimal yang dapat dicapai yaitu 0,4. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif, diketahui nilai mean atau rata-rata skor harapan pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan responden yaitu 12,77. Nilai rata-rata ini lebih rendah dari angka skor maksimal sehingga dapat dikatakan bahwa skor harapan pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan yang didapat responden pada umumnya adalah sedang. Dengan demikian maka hipotesa tidak terbukti.
Gaji/ upah
Dari hasil penelitian didapat skor tertinggi responden untuk harapan gaji/upah terhadap kepuasan kerja karyawan yaitu 20 dan skor terendah adalah 4. Skor maksimal yang dapat dicapai responden adalah 12,9 sedangkan skor minimal yang dapat dicapai yaitu 0,4. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif, diketahui nilai mean atau rata-rata skor harapan gaji/upah terhadap kepuasan kerja karyawan responden yaitu 13,84. Nilai rata-rata ini lebih tinggi dari angka skor maksimal sehingga dapat dikatakan bahwa skor harapan gaji/upah terhadap kepuasan kerja karyawan yang didapat responden pada umumnya adalah tinggi. Dengan demikian maka hipotesa terbukti.
Tunjangan kesejahteraan
Dari hasil penelitian didapat skor tertinggi responden untuk harapan tunjangan kesejahteraan terhadap kepuasan kerja karyawan yaitu 20 dan skor terendah adalah 4. Skor maksimal yang dapat dicapai responden adalah 16,8 sedangkan skor minimal yang dapat dicapai yaitu 1,1.
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif, diketahui nilai mean atau rata-rata skor harapan tunjangan kesejahteraan terhadap kepuasan kerja karyawan
responden yaitu 13,33. Nilai rata-rata ini hampir mencapai dari angka skor maksimal sehingga dapat dikatakan bahwa skor harapan tunjangan kesejahteraan terhadap kepuasan kerja karyawan yang didapat responden pada umumnya adalah tinggi. Dengan demikian maka hipotesa terbukti.
Lingkungan kerja
Dari hasil penelitian didapat skor tertinggi responden untuk harapan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan yaitu 20 dan skor terendah adalah 4. Skor maksimal yang dapat dicapai responden adalah 14,1 sedangkan skor minimal yang dapat dicapai yaitu 0,8. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif, diketahui nilai mean atau rata-rata skor harapan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan responden yaitu 13,49. Nilai rata-rata ini hampir mencapai dari angka skor maksimal sehingga dapat dikatakan bahwa skor harapan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan yang didapat responden pada umumnya adalah tinggi. Dengan demikian maka hipotesa terbukti.
Pengawasan
Dari hasil penelitian didapat skor tertinggi responden untuk harapan pengawasan terhadap kepuasan kerja karyawan yaitu 20 dan skor terendah adalah 7. Skor maksimal yang dapat dicapai responden adalah 15,6 sedangkan skor minimal yang dapat dicapai yaitu 2. Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif, diketahui nilai mean atau rata-rata skor harapan pengawasan terhadap kepuasan kerja karyawan responden yaitu 13,87.
Nilai rata-rata ini hampir mencapai dari angka skor maksimal sehingga dapat dikatakan bahwa skor harapan pengawasan terhadap kepuasan kerja karyawan yang didapat responden pada umumnya adalah tinggi. Dengan demikian maka hipotesa terbukti.
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dilihat rekap kesimpulan secara keseluruhan pada table 5.1 dan 5.2 pada halaman berikut.
REKAP REALITA KEPUASAN KERJA KARYAWAN BERDASARKAN FAKTOR DEMOGRAFI
Tabel 5.1. Realita Kepuasan Kerja Karyawan Berdasarkan Faktor Demografi
Sumber: Lampiran 7
REKAP HARAPAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN
Tabel 5.2. Harapan Kepuasan Kerja Karyawan
Sumber: Lampiran 4
DEMOGRAFI Pria Wanita Menikah Belum
Menikah
Pendidikan Tinggi
Pendidikan
Rendah Tua Muda
Realita
Pekerjaan 33,78% 4,63% 14,28% 32,63% 21,14% 22,22% 63,16% 14,22%
Gaji/ upah 33,78% 4,63% 9,32% 33,67% 12% 41,97% 63,16% 14,22%
Tunjangan
Kesejahteraan 25,6% 30,55% 32,29% 30,5% 33,7% 27,16% 34,21% 31,19%
Lingkungan
Kerja 25,67% 20,37% 24,84% 21,05% 26,28% 39,51% 31,58% 22,02%
Pengawasan 18,92% 20,37% 22,36% 14,74% 21,71% 14,81% 15,79% 20,18%
HARAPAN
Pekerjaan Sedang
Gaji/ upah Tinggi
Tunjangan
Kesejahteraan Tinggi Lingkungan
Kerja Tinggi
Pengawasan Tinggi
5.2 SARAN
Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan berkaitan dengan kepuasan karyawan di Hotel Hyatt Regency Yogyakarta, yaitu:
1. Sebaiknya pihak perusahaan lebih memperhatikan karyawan dalam hal penempatan kerja supaya lebih disesuaikan dengan latar belakang akademis karyawan, supaya apa yang dikerjakan oleh karyawan adalah memang benar- benar bidang yang dikuasai.
2. Sebaiknya perusahaan meninjau ulang besar gaji/ upah serta tunjangan yang diberikan kepada karyawan, baik melalui rapat perusahaan maupun rapat serikat pekerja.
3. Sebaiknya perusahan meninjau ulang, apakah asuransi yang diberikan pada karyawan memang benar- benar bermanfaat bagi karyawan dan karyawan menganggap asuransi adalah sesuatu yang penting bagi karyawan secara umum. Jika hanya beberapa orang diantara karyawan yang merasa asuransi adalah hal yang penting, maka dapat ditinjau lagi tentang peraturan bahwa asuransi adalah wajib bagi seluruh karyawan.
4. Sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan lagi lingkungan kerja karyawan terutama fasilitas untuk karyawan, seperti toilet, loker, tempat ibadah, dan kantin karyawan supaya karyawan merasa nyaman dalam melakukan aktivitasnya di tempat kerja.
5. Sebaiknya diadakan pelatihan bagi karyawan dengan level supervisor atau assistant manager ke atas. Supaya pengawasan yang diberikan pada karyawan bagian operasional benar- benar maksimal dan fungsi dari supervisi berjalan sebagaimana mestinya.