• Tidak ada hasil yang ditemukan

S K R I P S I PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN JASA DAN BEBAN USAHA JASA PENERBANGAN PADA PT. LION AIR MAKASSAR H A S T U T I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "S K R I P S I PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN JASA DAN BEBAN USAHA JASA PENERBANGAN PADA PT. LION AIR MAKASSAR H A S T U T I"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

S K R I P S I

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN JASA DAN BEBAN USAHA JASA PENERBANGAN PADA PT. LION AIR MAKASSAR

H A S T U T I 105730274611

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2 0 1 5

(2)

SKRIPSI

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN JASA DAN BEBAN USAHA JASA PENERBANGAN PADA PT. LION AIR MAKASSAR

H A S T U T I 105730274611

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2 0 1 5

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa dan Beban Usaha Jasa Penerbangan pada PT. Lion Air Makassar

Nama : Hastuti

Stambuk : 105730274611 Jurusan : Akuntansi Fakultas : EKONOMI

Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan telah diujikan di depan panitia penguji skripsi strata satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, November 2015 Disetujui Oleh,

Pembimbing I

Drs. H. Sultan Sarda , MM.

Pembimbing II

Abd. Salam. HB,SE, M.SI, AK.CA.

Mengetahui,

DekanFakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar

Dr. H. Mahmud Nuhung, M.A.

NBM : 497794

Ketua Jurusan Studi Akuntansi

Ismail Badollahi, SE. M.Si, AK.CA.

NBM : 1073428

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diperiksa atas telah diperiksa dan diterima oleh panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dengan Surat keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor :……Tahun 1437 H/2015 M dan telah di pertahankan di depan team penguji pada tanggal 11 November 2015 sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Muharram 1437 H Makassar,………

November 2015

Panitia Ujian :

1. Pengawas Umum : Dr. H. Irwan Akib, M.Pd (………) (Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Dr. H. Mahmud Nuhung, MA (………) (Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)

3. Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda. SE, MM (………) (Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi )

4. Penguji :

a. Drs. H. Sultan Sarda. SE, MM (………)

b. (………)

c. (………)

d. (………)

(5)

ABSTRAK

HASTUTI. 2015. Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dan Beban Usaha Jasa Penerbangan Pada PT. Lion Air Makassar,. Dibimbing oleh Sultan Sarda dan Abd. Salam.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisa data deskriptif. Metode ini menganalisis dan mengumpulkan, menyusun data yang diperoleh dari perusahaan. Dan bertujuan untuk memperoleh deskripsi data yang mampu menggambarkan komposisi dan karakteristik dari unit yang diteliti, sehingga mampu memberikan informasi yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi pada PT. Lion Air Makassar.

Data berupa laporan pendapatan jasa dan beban usaha jasa dan data yang diperoleh dalam bentuk tulisan yang berupa gambaran umum perusahaan, yaitu pengumpulan data melalui wawancara langsung dibagian keuangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti pengakuan dan pengukuran dilakukan dengan mengukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima pada Perlakuan Akuntansi Pendapatn Jasa dan Beban Usaha Jasa Penerbangan Pada PT. Lion Air Makassar.

Hasil penelitian disimpulkan, bahwa penerbangan dapat

dilakukan oleh perusahaan yang membidangi biro perjalanan, baik domestik maupun internasional.

Kata Kunci: Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa, Beban Usaha, Pengakuan dan Pengukuran

(6)

MOTTON DAN PERSEMBAHAN

Kegagalan bukan berarti kita tidak mampu yang penting kita telah berbuat untuk mencoba. Kegagalan bukan berarti kita telah kehilangan segalanya mungkinbelum saatnya kita mendapatkan apa

yang kita cari.

Tapi kegagalan hanyalah kesuksesan yang tertunda.

Kegagalan bukan berarti Allah mengabaikan kita melainkan Allah punya rencana lain yang lebih indah untuk kita.

Karena hidup adalah perjuangan.

Maka setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan Dan Akhir dari pengorbanan adalah kebahagiaan.

(Hastuti)

Karya ini kupersembahkan kepada :

Ayah dan ibuku tercinta

Sebagai tanda hormat dan baktiku

Dan keluargaku tersayang

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb

Puji syukur Alhamdulillah Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas petunjuk dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa Dan Beban usaha Jasa Penerbangan Pada PT. Lion Air Makassar” sebagai salah satu syarat

memenuhi salah satu persayaratan untuk meneyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi Pada Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan baik penyajiaannya maupun ketajaman analisisnya. Untuk itu penulis lebih dahulu mengharapkan saran masukan-masukan guna penyempurnaan lebih lanjut. Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh penulis namun berkat semangat dan dorongan berbagai pihak terkhusus kepada Ayahanda Maluddin Daeng Siantang dan ibunda Halwiah Daeng Ngasseng penghargaan yang tidak terhingga, penulis dengan setulus hati menyampaikan atas segala bimbingan dan kasih sayang serta bantuan dan dorongan yang tidak henti-hentinya kepada penulis untuk menjadi lebih baik.

Pada kesempatan ini perkenalkan penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya, terutama kepada :

(8)

1. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Ismail Badollahi, SE. M.SI,AK.CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi.

4. Bapak Drs.H. Sultan Sarda. MM. selaku pembimbing 1 beserta bapak Abd. Salam. HB,SE,M.SI,AK.CA. selaki pembig ll yang telah banyak meluangkan waktunya mengarahkan dan membantu penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.

5. Para Dosen dan Staf serta karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

6. Saudara – saudara penulis (Nasrullah,S.Pd dan Hasniati,S.Pd, Hasmawati, Hasbi dan Hasriar) yang senantiasa turut telah memberikan doa bantuan baik moril maupun material serta dorongan yang sangat berarti demi menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada Abd Azies yang selalu memberikan semangat dan dukungan selama kuliah hingga detik ini sampai selamanya dan dalam menyelesaikan skripsi penulis.

8. Teman - teman (itha, Hapsani, suriani, Anty, Aty dan Eny). Terima kasih atas persaudaraan yang kita bina selama ini, kenangan

(9)

bersama kalian akan menjadi kenangan terindah dihati penulis selama berada di kampus biru.

9. Teman - teman dari Fakultas Ekonomi yang tidak sempat penulis sebutkan satu – persatu yang telah sama – sama berjuang demi kelulusan.

Sebagai penutup penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena penulis sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan, maka dengan kerendahan hati, penulis dengan lapang dada membuka diri untuk setiap masukan, saran dan kritikan yang sifatnya membangun guna memperbaiki di masa yang akan datang.

Semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, Agama, Bangsa dan Negara. Amin Yaa Rabbal Alami.

Penulis

HASTUTI

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………... i

HALAMAN PESETUJUAN ………... ii

HALAMAN PENGESAHAN ………... iii

ABSTRAK ………...………. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN………. KATA PENGANTAR……… DAFTAR ISI……….. DAFTAR TABEL……….. LAMPIRAN………... BAB I. PENDAHULUAN v vi ix xii xiii A . Latar Belakang Masalah ………..… 1

B . Rumusan Masalah ………...………. 3

C . Tujuan dan Manfaat Penelitian ….………..………... 3

D . Manfaat Penelitian ……….……….. 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A . Pengertian Akuntansi……….. A . Pengertian Pendapatan ………..………... 5 9 B . Klasifikasi dan Karakteristik Pendapatan ……….... 14 C . Perlakuan Pendapatan menurut PSAK No. 23…………...…………...

D. Beban Usaha ………..………...

E. Kerangka Pikir ...

22 26 27

(11)

F. Hipotesis ... 28

BAB III. METODE PENELITIAN A . Tempat Penelitian ………... 29

B . Jenis dan Sumber Data………... 29

C . Responden ……….... 30

D . Teknik Pengumpulan Data ………...………... 30

E . Metode Analisis Data ………... 31 BAB IV. GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Sampel Perusahaan Lion Air ...

1. Tugas Direktur Utama ...

2. Tugas Sekretaris ...

3. Tugas HRD (Human Resourse Development) ...

4. Tugas Departemen Travel ...

5. Tugas Departemen Tour ...

6. Tugas Bagian Transportasi ...

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sumber dan jenis pendapatan dan Beban perusahaan ...

B. Perlakuan Pendapatan dan Beban Pengakuan PT. Lion Air ………..

C. Perlakuan pendapatan perusahaan ...

D. Analisis dan Evaluasi Hasil Penelitian ...

1. Analisis dan evaluasi terhadap pengakuan pendapatan ...

2. Analisis dan evaluasi terhadap perlakuan pendapatan ...

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

32 36 37 37 38 38 39

42 46 49 53 53 56

(12)

A. Kesimpulan ...

B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ...

65 65 66

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 PT. Lion Air Makassar Laporan Penjualan Tiket Antara Domestik

Dan Internasional tahun 2013-2014……….. 61 Table 2.3 Laporan Laba Rugi Untuk Perusahaan PT. Lion Air……….. 63

vii

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu organisasi didirikan oleh para pemiliknya dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi yang bersifat mencari laba (profit) mempunyai tujuan utama untuk menghasilkan laba maksimum . Disamping itu ada juga dikenal dengan organisasi non profit yang tujuan utamanya bukan sekedar mencari laba tetapi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui jasa yang diberikan.

Setiap organisasi yang bertujuan mencari laba, secara berkala menerbitkan seperangkat laporan keuangan yang mengikhtisarkan operasinya untuk waktu tertentu dan rincian dari posisi harta dan hutang organisasi pada saat tertentu.

Berdasarkan laporan tersebut pihak-pihak yang berkepentingan dapat menilai posisi keuangan dan prestasi kerja yang dicapai perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi .

Bagi banyak pemakai laporan keuangan, laba bersih (the bottom line) dianggap berguna. Salah satu komponen dari unsur-unsur laba yaitu pendapatan.

Pendapatan umumnya juga merupakan salah satu penghasilan yang didapat dari aktivitas perusahaan, biasanya dikenal dengan sebutan yang berbeda-beda oleh setiap perusahaan sesuai dengan aktivitas utama dari perusahaan tersebut .

Permasalahan utama dalam akuntansi pendapatan yaitu pada saat pengakuan dan pengukuran pendapatan, maka pengakuan dan pengukuran pendapatan harus

1

(15)

dilakukan dengan akurat agar perusahaan mampu menyajikan laporan keuangan secara wajar, Apabila pengakuan dan pengukuran pendapatan tidak tepat, maka kegiatan operas! perasahaan akan dipandang tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu pengakuan dan pengukuran pendapatan telah diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.23.

PT . Lion Air merupakan perusahaan yang membidangi biro perjalanan, Baik domestik maupun intemasional. Perusahaan merasa bahwa pendapatan yang Maksimal sangat diperlukan agar aktivitas perusahaan dapat berjalan teru menerus Sumber - sumber pendapatan perusahaan diperoleh dari penjualan tiket atau ticketing, touring dan rent car.

Dalam prakteknya, perusahaan tidak merasa kesulitan dalam mengukur danmengakui pendapatan perusahaan yang sebenarnya, Akan tetapi pengakuan dan pengakuan pendapatan yang dilaksanakan apakah telah diakui dan diukur secara andal sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Oleh karena itu, perusahaan memandang pemberlakuan akuntansi yang tepat terhadap pendapatan sangat diperlukan demi mendapat informasi yang akurat, Karena melihat begitu pentingnya penerapan akuntansi pendapatan bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, sehingga memerlukan perhatian yangkhusus membuat penulis merasa tertarik untuk membahas permasalahan tersebut dalam bentuk skripsi dengan judul"Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa dan Beban Usaba Jasa Penerbangan Pada PT. Lion Air Makassar".

(16)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas , maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah Bagaimana Perlakuan Akuntansi Pendapatan dan Beban Usaha Jasa Penerbangan Pada PT.Lion Air?

C .Tujuan Penelitian

Tujuan penulis mengadakan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui sejauh mana Perlakuan Akuntansi Pendapatan Jasa dan Beban Usaha Jasa Penerbangan Pada PT. Lion Air.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu :

1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan serta sebagai bahan perbandingan antara teori dari berbagai sumber bacaan ilmiah dengan praktik dilapangan.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai kebijakan akuntansi yang tepat dalam mengukur dan mengakui pendapatan operasionalnya .

3. Bagi pihak lain, sebagai bahan referensi dan informasi tambahan khususnya pada jenis perusahaan yang sama, serta kepada pihak akademik yang mengetahui lebih lanjut mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan.

(17)

4. Bagi lembaga, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan pada suatu perusahaan serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan.

Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik.(Wikipedia Indonesia : 27 Desember 2009)

Akuntansi sebagai kegiatan penyediaan jasa (service activity) mengisyaratkan bahwa akuntansi yang akhirnya harus diterapkan untuk merancang dan menyediakan jasa berupa informasi keuangan harus bermanfaat unutk kepentingan social dan ekonomik Negara tempat akuntansi diterapkan.

Karakteristik informasi yang dihasilkan akuntansi akan sangat bergantung pada lingkungan tempat akuntansi akan diterapkan, akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan tentunya akan membahas berbagai konsep dan alternatif serta implikasi dalam berbagai kondisi dan lingkungan.

Akuntansi merupakan suatu system informasi yang di gunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan. Proses akuntansi

5

(19)

meliputi kegiatan mengidentifikasi, mencatat, dan menafsirkan, mengomunikasikan peristiwa ekonomi dari sebuah organisasi kepada pemakai informasinya.

1. Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli

Adapun pengertian akuntansi menurut para ahli yaitu:

A. Charles T. Horngren, dan Walter T. Harrison (Horngren Harrison,2007:4) menyatakan bahwa: Akuntansi adalah system informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memroses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.

1. Menurut Warren (2008:10) “Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.” Pihak-pihak yang berkepentingan itu meliputi kreditor, pemasok, investor, karyawan, pemilik, dan lain-lain.

2. menurut Abdul Halim (2007:25) “menjelaskan bahwa:“Akuntansi Adalah Sebuah kegiatan jasa, fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitasekonomi yang dimagsudkan agar berguna dalam mengambil keputusan ekonomi dalam membuat pilihan- pilihan nalar di antara berbagai alternative arah tindakan. Akuntansi terdiri atas beberapa cabang, di antaranya akuntansi keuangan manajemen dan pemerintahan.”

(20)

3. Soemarso (2007:3) “Akuntansi adalah proses mendifinisikan, mengatur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.

4. Suwarjono (2002) mendefinisikan akuntansi sebagai pencatatan, pengelolaan, peringkasan, dan transaksi yang bersifat bersifat kenangan yang terjadi dalamsuatu perusahaan.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan suatu proses dimulai dari pencatatan transaksi-transaksi ekonomi sampai dengan penyampaian pelaporan keuangan. Penyajiannya dilakukan secara terkonsep dan sistematis berupa informasi-informasi keuangan yang berkualitas dan bermanfaat untuk pengambilan keputusan baik pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.

Akuntansi mengatur dan meringkas suatu informasi ekonomi sehingga para pembuat keputusan dapat menggunakannya informasi tersebut diwujudkan dalam bentuk laporan keuangan. Berikut adalah kutipan dan beberapa pandangan para ahli mengenai laporan keuangan yang dianggap sesuai dengan maksud dan tujuan penulisan skripsi ini.

2. Prinsip akuntansi

Asumsi dan konsep dasar akuntansi diturunkan kedalam prinsip yang mengatur secara teknis praktik akuntansi. Prinsip-prinsip meliputi:

(21)

1. Prinsip biaya historis. Prinsip ini mengandung makna bahwa kuntansi diselenggarakan dengan menggunakan nilai-nilai yang sesunggunya terjadi berdasarkan fakta pada saat terjadinya transaksi dimasa lalu.

2. Prinsip pengkuan pendapatan. Pendapatan diakui pada saat realisasi penyerahan ha katas barang atau jasa kepada pihak penyelenggara atau pembeli, ketika hak atas suatu barang taau jasa sudah berpindah maka pendapatan dapat diakui sekaligus barangnya belum dikirimka kepada pelanngan, atau sekalipun belum menerima uang hasil penjualannya.

3. Prinsip mempertemukan. Prinsip ini mengandung makna bahwa pendapatan harus dipertemukan dengan biaya atau pengorbanan tersebut memberikan manfaat.

4. Prinsip konsitensi. Prinsip ini memberikan pengertian bahwa akuntansi harus diselenggarakan dengan menerapkan metode dan prosedur akuntansiyang sama dengan priode sebelumnya.

5. Prinsip pengungkapan penuh. Perinsip ini mengharuskan penyelenggaraan akuntansi dengan mengungkapkan secara memadai atas semua item yang disajikan dalam laporan keuangan.

3. Tujuan Akuntansi

Pendapatan merupakan salah satu unsur yang paling utama dari pembentukan laporan laba rugi dalam suatu perusahaan. Banyak yang masih bingung dalam penggunaan istilah pendapatan. Hal ini disebabkan pendapatan dapat diartikan sebagai revenuedan dapat juga diartikan sebagai income. Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang dikenal dengan

(22)

sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees),bunga, dividen, royalti dan sewa.” Definisi tersebut memberikan pengertian yang berbeda dimana income memberikan pengertian pendapatan yang lebih luas,incomemeliputi pendapatan yang berasal dari kegiatan operasi normal perusahaan maupun yang berasal dari luar operasi normalnya. Sedangkan revenuemerupakan penghasil dari penjualan produk, barang dagangan, jasa dan perolehan dari setiap transaksi yang terjadi.

Tujuan utama akuntansi adalah penyajian informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak berkepentingan. Yang dimaksud dengan entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri.

Informmasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak diluar organisasi (eksternal). Pihak manjemmen merupakan contoh pemakai informasi dari kalangan internal. Innformasi akuntansi ini oleh manajemen dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian, dan evaluasi usaha yang dilaksanakan.

B. Pengertian Pendapatan

Dalam perhitungan laba rugi menunjukkan pendapatan yang diperoleh, beban yang dikeluarkan serta hasil usaha yang diperoleh dalam satu periode, yang berakhir pada tanggal yang tertera di neraca. Dalam beberapa dasawarsa belakangan ini, perhatian pada perhitungan laba rugi semakin dirasakan manfaatnya karena dengan adanya informasi mengenai pendapatan, manfaat yang diperoleh, antara lain:

(23)

1. Dapat membandingkan antara modal yang tertanam dengan penghasilan.

2. Mempunyai alat ukur untuk mengukur kinerja efisiensi manajemen.

3. Dapat memprediksi distribusi dividen di masa yang akan datang.

Menurut Santoso (2010:26) pendapatan merupakan pemasukan atau peningkatan aktiva suatu perusahaan atau penyelesaian kewajiban perusahaan atau campuran keduannya selama satu periode tertentu akibat penyerahan atau pembuatan suatu produk, pelayanan jasa, atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang berkesinambungan.

Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh atas kegiatan-kegiatan perusahaan dalam suatu periode . Pendapatan merupakan hal yang penting karena pendapatan adalah objek atas kegiatan perusahaan. Pengertian pendapatan bermacam-macam tergantung dari sisi manameninjau pengertian pendapatan tersebut. Pendapatan timbul dari peristiwa ekonomi antara lain penjualan barang, penjualan jasa, penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti dan dividen.

Menurut Ratunuman (2013 : 578), mengemukakan bahwa pendapatan dan keuangan umumnya diakui apabila :

1. Pendapatan dan keuntungan telah direalisasikan

Pendapatan direalisasi apabila barang dan jasa ditukar dengan kas atau klaim atas kas (piutang). Pendapatan dapat direalisasi apabila aktiva yang diterima dalam pertukaran segera dapat dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas dengan jumlah yang diketahui.

(24)

2. Pendapatan dihasilkan

Pendapatan dihasilkan (earned) apabila entitas bersangkutan pada hakikatnya telah menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapat hak atas manfaat yang dimiliki oleh pendapatan itu.

Kedua kriteria diatas biasanya dipenuhi pada titik penjualan (point of sale), yang sering terjadi ketika barang diantara atau ketika pelayanan diberikan kepada pelanggan.

Adanya penafsiran yang berlainan terhadap pengertian pendapatan bagi pihak yang berkompeten disebabkan karena latar belakang disiplin yang berbeda dengan penyusunan konsep pendapatan bagi pihak tertentu. Oleh pemakai akuntansi, konsep pendapatan belum dapat dijelaskan secara universal, karena pemakai informasi laporan keuangan khususnya laporan laba rugi yang memuat tentang pendapatan yang berguna untuk masing-masing pemakai laporan yang berbeda-beda tergantung dari sudut mana ia memandang. Secara garis besar pendapatan dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu:

1. Pendapatan Menurut Ilmu Ekonomi

Menurut ilmu ekonomi, pendapatan merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitik beratkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Definisi pendapatan menurut ilmu ekonomi menutup kemungkinan perubahan lebih dari total

(25)

harta kekayaan badan usaha pada awal periode dan menekankan pada jumlah nilai statis pada akhir periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah kenaikan harta kekayaan karena perubahan penilaian yang bukan diakibatkan perubahan modal dan hutang.

2. Pendapatan Menurut Ilmu Akuntansi

Definisi pendapatan antara para akuntan dengan para ahli ekonomi sangat jauh berbeda, demikian juga sesama para akuntan, yang mendefinisikan pendapatan berbeda satu sama lainnya. Akan tetapi pada umumnya definisi ini menekankan kepada masalah yang berkenaan dengan pendapatan yang dinyatakan dalam satuan uang. Pandangan akuntansi memiliki keanekaragaman dalam memberikan definisi pendapatan. Ilmu akuntansi melihat pendapatan sebagai sesuatu yang spesifik dalam pengertian yang lebih mendalam dan lebih terarah. Konsep ini sebagian besar mengikuti prinsip -prinsip pendapatan, prinsip biaya, prinsip penandingan dan pernyataan periode akuntansi .

Pada dasarnya konsep pendapatan menurut ilmu akuntansi dapat ditelusuri dari dua sudut pandang, yaitu:

1. Pandangan yang menekankan pada pertumbuhan atau peningkatan jumlah aktiva yang timbul sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan pendekatan yang memusatkan perhatian kepada arus masuk atau inflow.

Menurut SFAC (Statement of Financial Accounting Concepts) No. 6

“Revenue are inf lows or other enchancements of assets of an entity orsettelements of its liabilities (a combination of both) from delivering

(26)

ofproducing goods, rendering services, or carrying out other activities thatconstitute the entity’s on going major or central operations.”

Definisi diatas, menekankan pengertian pendapatan pada arus masuk atau peningkatan-peningkatan lainnya atas aktiva suatu entitas atau penyelesaian kewajiban-kewajibannya atau kombinasi keduanya yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyelenggara jasa, pelaksanaan aktivitas - aktivitas lainnya yang merupakan kegiatan operasi utama entitas tersebut yang berlangsung terus -menerus .

2. Pandangan yang menekankan kepada penciptaan barang dan jasa oleh perusahaanserta penyerahan barang dan jasa atauoutflow. Dalam

PSAK No. 23 paragraf 06 Ikatan Akuntan Indonesia (2004, 23.2) menyatakan bahwa “Pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi penanaman modal.” Baridwan (2001 : 30) menyatakan bahwa:

“Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu.”

Dari definisi pendapatan diatas jelaslah bahwasannya pendapatan berasal dari penyerahan barang atau jasa serta aktivitas usaha lainnya dalam satu periode . Pendapatan dan beban sehubungan dengan suatu transaksi atau peristiwa tertentu diakui secara bersamaan, proses ini mengacu pada pengaitan pendapatan (matching revenue and expense). Beban termasuk

(27)

jaminan dan beban lain yang terjadi setelah pengiriman barang, biasanya dapat diukur dengan andal jika kondisi lain untuk pengakuan pendapatan yang berkaitan dapat dipenuhi .

C. Klasifikasi dan Karakteristik Pendapatan

1. Klasifikasi Pendapatan

Pendapatan dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian menurut Eldon S . Henirkson (MarianusSinaga, 1982 : 66), dalam kaitannya dengan kegiatan operasional perusahaan yaitu sebagai berikut :

a. Pendapatan Operasional

Pendapatan operasional adalah pendapatan yang timbul dari penjualan barang dagangan, produk atau jasa dalam periode tertentu dalam rangka kegiatan utama atau yang menjadi tujuan utama perusahaan yang berhubungan langsung dengan usaha (operasi) pokok perusahaan yang bersangkutan. Pendapatan inisifatnya normal sesuai dengan tujuan dan usaha perusahan dan terjadinya berulang- ulang selama perusahaan melangsungkan kegiatannya .

Pendapatan operasional untuk setiap perusahaan berbeda-beda sesuai dengan jenis usaha yang dikelola perusahaan. Salah satu jenis pendapatan operasional perusahaan adalah pendapatan yang bersumber dari penjualan. Penjualan ini berupa penjualan barang dan penjualan jasa yang menjadi objek maupun sasaran utama dari usaha pokok perusahaan.

(28)

Penjualan ini dapat dibedakan dalam bentuk:

1. Penjualan kotor yaitu merupakan semua hasil atau penjualan barang- barang maupun jasa sebelum dikurangi dengan berbagai potongan- potongan atau pengurangan lainnya untuk dibebankan kepada langganan atau yang membutuhkannya .

2. Penjualan bersih yaitu merupakan hasil penjualan yang sudah diperhitungkan atau dikurangkan dengan berbagai potongan - potongan yang menjadi hak pihak pembeli.

Jenis pendapatan operasional timbul dari berbagai cara, yaitu :

a. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan tersebut .

b. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha dengan adanya hubungan yang telah disetujui, misalnya penjualan konsinyasi .

c. Pendapatan dari kegiatan usaha yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan para investor .

b. Pendapatan Non Operasional

Pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam periodetertentu, akan tetapi bukan diperoleh dari kegiatan operasional utama perusahaan. Adapun jenis dari pendapatan ini dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Pendapatan yang diperoleh dari penggunaan aktiva atau sumber ekonomi perusahaan oleh pihak lain. Contohnya, pendapatan bunga, sewa, royalty, dan lain-lain.

(29)

2. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan aktiva diluar barang dagangan atau hasil produksi . Contohnya, penjualan surat- surat berharga, penjualan aktiva tak berwujud.

Pendapatan bunga, sewa, royalti, keuntungan (laba), penjualan aktiva tetap dan investasi jangka panjang, dividen merupakan pendapatan diluar usaha bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan perdagangan. Pendapatan yang diperoleh dari peningkatan ekuitas dari transaksi- transaksi yang bukan kegiatan utama dari entitas dan dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian lainnya serta keadaan-keadaan yang mempengaruhi entitas selain yang dihasilkan dari investasi pemilik disebut dengan keuntungan.

Penyajian untuk pendapatan yang demikian dalam perhitungan laba rugi ditempatkan pada bagian atau kelompok tersendiri yang terletak pada pendapatan dan laba diluar usaha atau pendapatan lain-lain.

2. Karakteristik Pendapatan

Seluruh kegiatan perusahaan yang menimbulkan pendapatan secarakeseluruhan disebut earning process . Secara garis besar earning processmenimbulkan dua akibat yaitu pengaruh positif atau pendapatan dan

keuntungan dan pengaruh negatif atau beban dan kerugian. Selisih dari keduanya nantinya menjadi laba dan rugi . Pendapatan umumnya digolongkan atas pendapatan yang berasal dari kegiatan normal perusahaan dan pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan normal perusahaan.

(30)

Pendapatan dari kegiatan normal perusahaan biasanya diperoleh dari hasil penjualan barang ataupun jasa yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan.Pendapatan yang bukan berasal dari kegiatan normal perusahaan yang sering disebut dengan hasil non operasi.Pendapatan non operasi biasanya dimasukkan dalam pendapatan lain-lain, misalnya pendapatan bunga dan dividen.

Ada beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang menentukan atau membatasi bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke perusahaan merupakan pendapatan yang berasal dari operasi perusahaan. Karakteristik tersebut antara lain :

a. Sumber Pendapatan

Jumlah rupiah aktiva bertambah melalui berbagai cara tetapi tidak semua cara tersebut mencerminkan pendapatan. Tambahan jumlah rupiah aktiva perusahaan dapat berasal dari transaksi modal, laba dari penjualan aktiva yang bukan barang dagangan seperti aktiva tetap, surat berharga, ataupun penjualan produk perusahaan, hadiah, sumbangan atau penemuan, revaluasi aktiva tetap, dan penjualan produk perusahaan.

b. Produk dan Kegiatan Utama Perusahaan

Produk perusahaan bisa berupa barang ataupun jasa. Perusahaan tertentu mungkin sekali menghasilkan berbagai macam produk (baik berupa barang atau jasa atau keduanya) yang sangat berlainan jenis maupun arti

(31)

pentingnya bagi perusahaan. Terkadang, produk yang dihasilkan secara kebetulan bila dihubungkan dengan kegiatan utama perusahaan atau yang timbul tidak tetap, sering dipandang sebagai elemen pendapatan non operasi.

Maka pemberian pembatasan tentang pendapatan sangat perlu, untuk itu produk perusahaan harus diartikan meliputi seluruh jenis barang atau jasa yang disediakan atau diserahkan kepada konsumen tanpa memandang jumlah rupiah tiap jenis produk tersebut atau sering tidaknya produk tersebut dihasilkan.

c. Jumlah Rupiah Pendapatan dan Proses Penandingan

Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual persatuan kali kuantitas terjual. Perusahaan umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan. Laba atau rugi yang terjadi baru akan diketahui setelah pendapatan dan beban dibandingkan. Setelah biaya yang dibebankan secara layak dibandingkan dengan pendapatan, maka terlihatlah jumlah rupiah laba atau pendapatan neto.

Pengakuan (recognition) berarti proses suatu pos yang memenuhi definisi unsur kriteria pengakuan yang sesuai dengan standar akuntansi dalam laporan neraca dan laba rugi menyatakan :

1. Ada kemungkinan manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan.

2. Postersebutmempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

(32)

Ada empat criteria yang harus dipenuhi sebelum suatu item dapat diakui, yaitu:

a. Definisi, item dalam pertanyaan harus memenuhi definisi dalam satu dari tujuh unsur laporan keuangan, yaitu: aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.

b. Dapat diukur, item tersebut harus memiliki atribut relevan yang dapat diukur secara andal, yakni karakteristik, sifat atau aspek yang dapat dikuantifikasikan dan diukur. Contohnya biaya historis, biaya sekarang ini, nilai pasar, nilai bersih yang dapat direalisasi dan nilai sekarang.

c. Relevansi, informasi menge nai item tersebut mampu membuat suatu perbedaan dalam pengambilan keputusan.

d. Realibilitas, informasi mengenai item tersebut dapat digambarkan secara wajar dapat diuji dan netral.

Menurut Kieso (2004 : 599) dalam bukunya mengatakan pengakuan pendapatan dilakukan dengan empat cara:

1. Pendapatan Pada Saat Penjualan (Penyerahan)

Ini sering disebut dengan Point of Scale (titik penjualan). Pendapatan dari penjualan barang biasanya dianggap realisasi pada waktu produk yang dijual telahmeninggalkanperusahaan dan diganti dengan suatu asset yang lain. Pada saat itu harga jual disepakati, pembeli mendapatkan hak kepemilikan atas barang tersebut, dan penjual mempunyai klaim (tuntutan) yang sah terhadap pembeli .

(33)

2. Pendapatan Pada Saat Sebelum Penjualan (Penyerahan)

Dalam situasi tertentu pendapatan dapat diakui pada saat sebelum penjualan (penyerahan). Dimana aktivitas pemerolehan pendapatan yang berhubungan dengan jangka waktu, serta jumlah pendapatan yang harus diakui dalam prosesatau aktivitas produktifnya. Dalam hal semacam ini melaporkan pendapatan sebelum terjadinya penyerahan barang berdasarkan kontrak akan lebih bermanfaat. Misalnya kontrak jangka panjang dimana

dalam menggunakan metode persentase penyelesaian atau kontrak selesai .

Menurut Dykman (2000 : 237), mengemukakan bahwa sebagai pencatatan suatu item dalam perkiraan-perkiraan dan laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Penggambaran suatu item yang baik dalam kata-kata maupun dalam jumlahnya mencakup angka- angka ringkas yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

3. Pendapatan Pada Saat Sesudah Penjualan (Penyerahan)

Pendapatan diakui setelah penyediaan jasa dan penyerahan barang benar terjadi. Namun dalam beberapa kasus, transaksi yang berhubungan dengan upaya untuk memperoleh pendapatan yang menyangkut ketidak pastian dengan penerima kasnya. Adanya ketidakpastian yang besar dalam penerimaan kasnya membuatpendapatan menunggu sampai dengan diterimanya kas dari hasil penjualannya, misalnya penjualan cicilan.

Metode pendapatan setelahpenyerahan barang dan jasa, yaitu :

(34)

a. Akrual(Accrual Basis), waktupendapatan pada saatpenjualan. Perlakuan akuntansi terhadap harga pokok produk atau jasadibebankan kepada pendapatan pada saat terjadinya transaksipenjualan barang atau penyerahan jasa .

b. Angsuran (Installment), waktu pendapatan pada saatterjadinya penerimaan kas. Pada umumnya sebagian dari penerimaan kas diakui

sebagai laba. Perlakuan akuntansinyaditangguhkan untuk dibandingkan dengan bagian dari tiap penerimaan kas dan biasanyadilakukan dengan menangguhkan laba .

c. Pemulihan Kas (Recovery Cash), waktu pendapatannyaterjadi pada saat penerimaan kas, tetapi diatas jumlah harga pokok ataubiaya barang yang dijual. Perlakuan akuntansinyaditangguhkan untuk dipertemukan dengan total penerimaan kas.

d. Metode Kas (Cash Basis), pada saat terjadinya penerimaan kas adalah waktu pendapatan, sedangkan dalam perlakuan beban semua biaya dibebankan sebagai beban ketika dikeluarkan.

4. Pendapatan Pada Saat Penjualan Khusus

Penjualan khusus atau konsinyasi, pendapatan setelah consignor menerima pemberitahuan penjualan dan dilakukan pengiriman kas dariconsignee.

(35)

D. Pendapatan menurut PSAK No. 23

1. Pengertian pendapatan menurut PSAK No. 23 paragraf 06

“ Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi pendapatan.”

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima perusahaan itu sendiri, di luar pernyataan di atas yang tidak memiliki manfaat ekonomi dalam peningkatan kenaikan ekuitas bagi perusahaan dikeluarkan dari pendapatan.

Tujuan dari standar ini adalah untuk menggambarkan perlakuan akuntansipendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi. Karena sifat dan aktivitas yang dilakukan pada kontrak kontruksi, tanggal saataktivitas kontrak mulai dilakukan dan tanggal saat aktivitas tersebutdiselesaikan biasanya jatuh pada periode akuntansi yang berlainan. Oleh karena itu, persoalan utama dalam akuntansi kontrak konstruksi adalah alokasi pendanaan kontrak dan biaya kontrak pada periode dimana pekerjaan konstruksi tersebut dilaksanakan.

a. Pengakuan Pendapatan

Kriteria dari pengakuan pendapatan didasarkan atas kebutuhan akan infomasi akuntansi yang relevan dan andal. Informasi yang relevan diharapkan memiliki manfaat prediktif dan manfaat umpan balik pada saat

(36)

yang sama dan disampaikan pada waktu yang tepat.Begitu juga dengan informasi yang andalkan menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasisehinggapemakai tergantung pada kepercayaannya pada data yang disajikan.Kemampuan dari akuntansi memberi suatu informasi yang dapat dilihatdari kemampuannya untuk memberikan konsep pengakuan pendapatan dengan tetap sehingga membantu para pemakai dalam mengambil keputusan.

Suatu pendapatan dikatakan telah terealisasi jika telah terjadi suatu pertukaran produk atau jasa hasil kegiatan perusahaan.Dan pendapatan tersebut telah berjalan dan secara substansial telah selesai sehingga suatu unit usaha berhak untuk menguasai manfaat yang terkandung dalam pendapatan.

Menurut PSAKNo. 23 paragraf 29 harus diakui berdasarkan :

1. Bunga harus diakui atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasilefektiv aktiva tersebut.

2. Royalti harus diakui atas dasar aktual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan .

3. Dalam metode biaya (cost mehod) dividentunai, dividen tunai harus diakui bila hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.

Pada dasarnya pendapatan diperoleh melalui suatu proses yang terdiri daritahap - tahap siklus operasi. Berkaitan dengan itu para akuntan lalu membuat aturan umum mengenai pengakuan terjadinya pendapatan yang dikenal dengan prinsip realisasi. Secara umum, realisasi berarti melaporkan pendapatan bilamana suatu transaksi pertukaran telah terjadi. Transaksi

(37)

pertukaran ini menentukan saat pengakuan pendapatan dan jumlah pendapatan yang diakui, jumlah kas yang diterima atau akan diterima .

Saat menentukan pandapatan diakui dapat ditinjau jika besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke perusahaan dapat diukur dan diprediksi dengan andal. Namun, dalam kondisi-kondisi tertentu pengakuan pendapatan pada saat yang lain dalam siklus produksi atau siklus jasa mungkin akan mencerminkan suatu pengukuran yang lebih baik atas kegiatan usaha dalamsuatu periode .

Menurut PSAK No. 23 kriteria pengakuan pendapatan biasanya diterapkan secara terpisah kepada setiap transaksi, namun dalam keadaan tertentu perlu untuk menerapkan kriteria pengakuan tersebut kepada komponen-komponen yang diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal supaya mencerminkan substansi dari transaksi tersebut . Sebaliknya, kriteria pengakuan diterapkan pada dua atau lebih transaksi bersama-sama bila transaksi tersebut terikat sedemikian rupa sehingga pengaruh komersialnya tidak dapat dimengerti tanpa melihat rangkaian transaksi tertentu secara keseluruhan.

b. Pengukuran Pendapatan

Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima . Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dengan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang

(38)

diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperoleh oleh perusahaan.

Pada umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan yaitu jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima . Namun jikaterdapat perbedaan antara nilai wajar dan jumlah nominal,makaimbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga .

Nilai wajar disini dimaksudkan sebagai suatu jumlah dimana suatu aktiva mungkin ditukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melaksanakan transaksi wajar .Jasa yang diberikan atau barang yang dijual untuk diperkirakan atau barter dengan barang atau jasa yang tidak sama, maka pertukaran dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Tetapi bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat dan nilai yang sama maka pertukaran tersebut tidak dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan.

Walaupundemikian, pengukuran pendapatan juga memiliki keterbatasan.Keterbatasan pengukuran pendapatan dapat timbul karena data akuntansi yang disajikan berdasarkan asumsi bahwa data itu relevan.

Namun, ketidakmampuan untuk membuat pengukuran pendapatan yang tarandal dan atribut khusus yang dianggap relevan dapat juga disebabkan oleh kurangnya teknik pengukuran yang terandal dan ketidakmampuan untuk menemukan prosedur pendapatan yang menjelaskan secara layak atribut yang sedang diukur.

(39)

Pengukuran menurut Belkoui (2006 :279) memiliki arti

“pemberianangka – angka kepada objek atau kejadian-kejadian menurut aturan tertentu,tanpa melihat batasan-batasan tersebut, secara tradisional pengukurandalam akuntansi akan melibatkan pemberian nilai-nilai angka kepada objek, kejadian atau atributnya dengan suatu cara tertentu, sehingga dapatmemastikan pelaksanaan ataudisagresasi data dengan mudah.”

E. Beban Usaha

Pengaruh beban operasional terhadap pendapatan jasa perusahaan dalam menjaga keberlangsungan usahanya akan menyusun suatu anggaran beban yang aktif dalam meningkatkan pendapatan usaha suatu perusahaan.

Beban operasional merupakan bentuk tanggung jawab manajemen atas pengendalian beban operasional yang dikeluarkan dan mendorong kebijakan yang telah ditetapkan hubungannya dengan beban operasional.

Menurut Soemarso(2003), menyatakan bahwa beban operasional merupakan aset keluar atau pihak lain memanfaatkan aset perusahaan atau munculnya utang atau kombinasi antar ketiganya selama periode dimana perusahaan memproduksi dan menyerahkan barang, memberikan jasa, atau melaksanakan aktivitas lain yang merupakan operasi pokok perusahaan. Secara umum beban operasional diartikan sebagai beban yang terjadi dalam kaitannya dengan operasi yang dilakukan perusahaan dan diukur dalam

(40)

satuan uang. Beban operasional merupakan beban yang dikeluarkan dalam proses untuk menghasilkan pendapatan penjualan.

Menurut Tuanakotta (2000), menyatakan bahwa beban dapat digolongkan dalam dua golongan, yaitu :

1. Beban operasional merupakan beban yang digunakan untuk operasi perusahaan, seperti beban operasional penerbangan.

2. Beban non operasional merupakan beban yang tidak berhubungan langsung dengan operasional perusahaan, seperti beban bunga. Beban bunga operasional utama dalam menopang kegiatan operasional penerbangan, yaitu bahan bakar, pemeliharaan dan perbaikan serta beban pelayanan penumpang.

F. Kerangka Pikir

Kerangka pikir adalah bagian dari tinjauan pustaka yang berisi tentang rangkuman atas dasar-dasar teori yang dijadikan landasan dalam melakukan penelitian. Pendapatan jasa PT. Lion Air dan beban usaha yang kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan pengakuan dan pengukuran pendapatan menurut PSAK No. 23. Hal itu dilakukan oleh perusahaan untukmenjaga keberlangsungan usahanya dalam menyusun suatu anggaran beban yangaktif dan meningkatkan pendapatan usaha suatu perusahaan. Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(41)

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pikir

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara dari masalah pokok dalam penelitian. Bertitik tolak dari permasalahan atau tujuan penulisan ini, diduga bahwa perlakuan pendapatan dan beban usaha jasa penerbangan PT. Lion Air sudah sesuai dengan PSAK No. 23.

PENDAPATAN JASA PT. LION AIR

BEBAN USAHA

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN MENURUT PSAK

NO. 32

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempatdan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis melakukan penelitian ini pada PT . Lion Air yang beralamat di Jalan A. P. Peterani No. 42 D Makassar. Sedangkan waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ± 2 bulan, mulai dari bulan Desember 2014 sampai dengan bulan januari 2015.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan penulis berupa data yang bersifat kuantitatif, yang terdiri dari data primer dan data sekunder .

1. Data Primer

Data yangdiperoleh langsung dari objek yang diteliti, yang memerlukan pengolahan lebih lanjut dan dikembangkan dengan pemahaman sendiri oleh penulis. Data tersebut berupa hasil wawancara yang berhubungan dengan perlakuan akuntansi pendapatanjasa.Contohnya, bagaimana perlakuan akuntansi pendapatan jasa dan beban usaha jasa penerbangan padaperusahaan ini?

28

(43)

2. Data Sekunder

Data yang sudah diolah dalam bentuk yang sudah jadi, berupa data yang diambil langsung dan terdokumentasikan di perusahaan, seperti gambaran umum perusahaan, struktur organisasi.

C. Responden

Responden dalam penulisan skripsi ini adalah orang-orang yang terkait atau mempunyai hubungan dengan apa yang sedang diteliti penulis . Dalam hal ini yang menjadi responden adalah manajer personalia, Account Officer serta karyawan-karyawan yang dianggap mempunyai hubungan

dengan apa yang diteliti .

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Observasi

Teknik observasi yaitu penulis melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung ke lapangan terhadap setiap kejadian yang menjadi objek.

2. Teknik Wawancara

Teknik wawancara yaitu dengan melakukan teknik tanya jawab secara langsung dengan manajemen perusahaan, kepala bagian akuntansi, dan karyawan-karyawan yang terkait yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dan data-data yang dapat digunakan dalam penulisan skripsi ini

(44)

E. Metode Analisa Data

Metode deskriptif yaitu metode penganalisaan data yang mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh dari perusahaan. Metode ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi data yang mampu menggambarkan komposisi dan karakteristik dari unit yang diteliti. sehingga mampu memberikan informasi yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi .

Dalam usaha mencari dan mengumpulkan data untuk penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik analisis metode pengakuan (recognition) dan pengukuran (measurement)pendapatanyang terdiri dari dua metode yaitu :

1. Accrual Basis yaitu pendapatan diakui pada periode terjadinya transaksi pendapatan.

2. Pengukuran pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang akan diterima perusahaan dan jumlah uang yang diterima dari konsumen dikurangi biaya - biaya.

(45)

BAB IV

GAMBARAN PERUSAHAAN

B. Sampel Perusahaan Lion Air

Maskapai penerbangan ini didirikan pada Oktober 1999 dan mulai beroperasi pada tanggal 30 Juni 2000, dimana maskapai penerbangan ini menerbangkan penerbangan penumpang berjadwal antara Jakarta dan Pontianak dengan menggunakan sebuah Boeing 737-200 yang disewa.

Maskapai penerbangan ini dimiliki oleh RusdiKirana dan keluarganya Maskapai penerbangan ini juga berencana akan bergabung dengan IATA dan karena itu berharap untuk menjadi operator kedua IATA dari Indonesia setelah Garuda Indonesia. Lion Air gagal, pada awal 2011, penilaian awal IATA untuk syarat keanggotaan karena kekhawatiran akan masalah keamanan. Lion Air dan Boeing sedang merintis penggunaan prosedur KinerjaNavigasi Disyaratkan (RNP) di Indonesia, setelah berhasil melakukan validasi penerbangan di dua bandar udara di daerah yang menantang, Ambon dan Manado. Mulai Februari 2010, Lion Air menambah jumlah penerbangan ke Jeddah menjadi lima kali seminggu. Rute ini dilayani oleh dua Boeing 747-400 dengan 496 kursi. AviationWeekmelaporkan bahwa Lion Air berencana akan mendirikan perusahaan patungan dengan maskapai penerbangan regional Malaysia, Berjaya Air, untuk mendirikan anak perusahaan di Malaysia. Namun, patungan ini dibatalkan setelah jelas Air Asia dan MAS

32

(46)

melakukan kerjasama daripada bersaing. Sejak 19 Juli 2011, Lion Air menghentikan penggunaan 13 pesawatnya karena adanya sanksi karena kinerja ketepatan waktunya yang sangat buruk sampai Lion Air dapat memenuhi sekurang-kurangnya 80 persen dari OTP. Kementerian Perhubungan mencatat OTP Lion Air hanya 66.45 persen dan merupakan yang terburuk dari 6 maskapai penerbangan utama dari Januari hingga April 2011 di 24 bandar udara di seluruh Indonesia.

Di sisi lain, maskapai penerbangan yang menggunakan bandar udara Jakarta menghadapipenundaan yang cukup besar untuk jadwal mereka karena kemacetan di landasan pacu.Pada 18 November 2011, maskapai penerbangan ini bersama dengan Boeing mengumumkan pemesanan 201 pesawat Boeing 737 MAX dan 29 pesawat Boeing 737-900ERdan ini tercatat sebagai pemesanan tunggal terbanyak oleh satu maskapai penerbangan komersial sebanyak 230 dengan nilai $21.7 miliar. Pada bulan Januari 2012, Departemen Perhubungan mengatakan bahwa Lion Air akan dikenakan sanksi karena beberapa pilot dan awak pesawat ditemukan dalam beberapa bulan terakhir karena kepemilikan kristal methamphetamine. Pada akhir 2011 Muhammad Nasri dan dua petugas pertama lainnya ditangkap di sebuah pesta di Tangerang, dan di awal tahun 2012 pilot tertangkap dalam kepemilikan sabu di Makassar. Pada 4 Februari 2012, pilot Lion Air lainnya ditangkap setelah dilakukannya tes urin atas penggunaan methamphetamine; ia dijadwalkan akan terbang dengan rute Surabaya-Makassar-Balikpapan-Surabaya flight satu jam kemudian Lisensi pilot dan kru pesawat itu langsung dicabut. Lion Air merencanakan akan

(47)

mendirikan maskapai penerbangan jarak jauh dengan nama Batik Air, yang akan mulai beroperasi pada tahun 2013 dengan menggunakan 737-900ER.

Lion Air juga menandatangani komitmen dengan Boeing untuk memesan lima buah pesawat 787 Dreamliner untuk maskapai penerbangan ini, dan ini membuat Lion Air menjadi maskapai penerbangan Indonesia pertama yang memesan tipe ini sejak Garuda Indonesia membatalkan pemesannya untuk 10 Dreamliner pada tahun 2010, dan diperkirakan akan dikirim pada tahun 2015

Maskapai ini juga telah mempertimbangkan memesan pesawat berbadan lebar Airbus A330, tetapi memilih untuk membeli 787. Pada 11 September2012, Lion Air dan National Aerospace &Defence IndustriesSdnBhd (Nadi) menandatangani perjanjian JV untuk mendirikan maskapai penerbangan baru di Malaysia, dengan nama Malindo Airways pada Mei 2013. Kedua mitra juga sepakat untuk membentuk JV lain untuk memberikan layanan perawatan pesawat untuk semua pesawat di Grup Lion Air, termasuk maskapai penerbangan patungan di antara mereka.Pada18 Maret2013, Lion Air menandatangani kontrak pembelian 234 pesawat Airbus senilai US$ 24 miliar atau sekitar Rp 233 triliun di Perancis dan disaksikan langsung oleh Presiden Prancis Francois Hollande. Pesawat yang dipesan adalah jenis A320 dan A321.

Selama delapan tahun beroperasi, Lion Air kini terbang ke lebih dari 36 kota di Indonesia dan banyak tujuan-tujuan penerbangan lainnya, seperti Singapura, Malaysia dan Vietnam dengan armada Boeing 737-900 ER yang baru.

(48)

Sebagai perusahaan transportasi swasta yang terbesar di Indonesia, PT. Lion Air bukan hanya menawarkan harga yang terjangkau kepada penumpang kami, namun juga perjalanan udara yang aman, menyenangkan, dapat diandalkan dan nyaman.

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda.

Struktur organisasi ini berguna untuk memisahkan tugas dan wewenang setiap karyawan perusahaan dalam melaksanakan fungsinya. Struktur organisasi ini terdiri dari satuan organisasi yang diatur sedemikian rupa sehingga terjadi hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain.

Adapun uraian tugas dan wewenang yang dipegang oleh masing-masing jabatan pada PT.Lion Air sebagai berikut :

1. Direktur Utama

Direktur utama bertanggung jawab penuh sebagai pimpinan perusahaan. Adapun uraian tuganya antara lain :

a. Mengkoordinir setiap pelaksanaan tugas kegiatan perusahaan;

b. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksaan rencana kegiatan perusahaan;

c. Mengadakan dan memimpin setiap pertemuan baik didalam maupun di luar area perusahaan;

d. Menerima setiap laporan kerja dari masing-masing bagian dalam perusahaan.

(49)

2. Sekretaris

Tugas pokoknya yaitu mengatur dan menangani setiap aktivitas Direktur.Adapun uraian tugasnya antara lain :

a. Mencatat setiap pesan bagian dinas ataupun pribadi untuk dapat diteruskan kepada Direktur;

b. Mencatat dan menentukan jadwal meeting dengan klien maupun meeting dalam perusahaan;

c. Bertanggung jawab dan menyimpang dokumen penting perusahaan;

d. Bertugas untuk membantu sepenuhnya menyusun dan persiapan operasional dan administrasi yang berkaitan dengan perusahaan untuk kepentingan dan kemudahan bagi pimpinan.

3. HRD (Human Resourse Development)

Tugas pokoknya, melaksanakan tugas kebijakan personalian yang meliputi perencanaan, pengendalian, pengorganisasian, pengerahan dan pengawasan, terhadap pekerja yang berhubungan dengan bidang hubungan masyarakat dan bidang personalia (penerimaan, pendidikan dan latihan, pengembangan SDM), adapun rincian tugasnya antara lain :

a. Mengatur, mengawasi dan melaksanakan kelancaran tugas kerja dalam lingkungan kerja;

b. Menyelenggarakan dan mengawasi daftar absensi karyawan;

c. Menyelenggarakan pembuatan rencana kebutuhan tenaga kerja yang meliputi pelamaran seleksi, pengangkatan, penugasan, pembinaan, pengawasan karir, pemberhentian dan lain-lain;

(50)

d. Menyelenggarakan dan mengawasi pembianaan kesejahteraan karyawan dan unit-unit kerja lainnya termasuk asuransi.

4. Departemen Travel

Tugas pokoknya menyelenggarakan dan bertanggung jawab pada setiap kegiatan tiket perjalanan dan keberangkatan Costumer .tugas pokoknya antara lain :

a. Mengatur dan mempersiapkan urusan perjalanan tamu yang baik yang akan melakukan perjalanan keluar negeri dan yang masuk ke indonesia;

b. Menangani tiket penerbangan domestik maupun internasional;

c. Mengatur kemudahan urusan keberangkatan dan kedatangan dibandara;

d. Menyiapkan dokumen penting selama perjalanan/keberangkatan.

5. Departemen Tour

Tugas-tugas dari departemen tour juga berkaitan dengan pelayanan penyedian guide. Adapun tugas-tugas dari departemen tour dan guide antara lain:

a. Mengawasi urusan perjalanan baik dalam negeri maupun luar negeri;

b. Menyelenggarakan, mengatur, dan memantau setiap perjalana wisata sampai keberangkatan;

c. Mengatur dan mempersiapkan program yang telah dilakukan dalam perjalanan wisata sampai dengan pemberian harga;

d. Bertanggung jawab mengatur reservasi hotel;

e. Guide bertanggung jawab dalam kelancaran pemesanan yang telah di reservasi sebelumnya;

(51)

f. Guide menangani voucer hotel dan transportasi yang diwewenang departemen tour;

g. Menangani rooming litswisatawan berupa nama-nama tamu yang akan menginap.

6. Bagian Transportasi

Adapun tugas-tugas dari bagian transportasi antara lain :

a. Mengatur dan menjemput para tamu yang akan melakukan tour;

b. Bertanggung jawab atas perjalanan yang diadakan, serta;

c. Melakukan pengecekan terhadap tamu yang akan berangkat.

Misi perusahaan adalah pelayanan yang konsisten, keselamatan dan keamanan merupakan pondasi dasar dari segala hal di Lion Air.

Komitmen dan dedikasi dalam mengaplikasikan pondasi-pondasi tersebut tercermin dalam kesuksesan maskapai.

Batu loncatan perusahaan sejak berdiri di tahun 2000, PT. Lion Air telah mengambil banyak langkah penting dalam mengusahakan harga tiket yang terjangkau bagi lebih banyak penumpang di Asia. Batu loncatan PT. Lion Air dan kesuksesan maskapai penerbangan domestik Indonesia yang terbesar ini antara lain:

a. Lion Air diresmikan sebagai ketua Konferensi Internasional Asia Pacific Regional Aviation (ARA) yang diadakan di Singapura pada tanggal 19

November 2003.

b. Lion Air memperoleh "Best Brand Award 2004" dari SWA, sebuah majalah marketing yang terbit di Indonesia. Hasil ini diperoleh oleh Marketing

(52)

Research Specialist (MARS) berdasarkan survey yang dilakukan pada

6.000 orang di 5 kota besar di Indonesia. Lion Air meraih indeks sebesar 33.6% dalam kemampuan atau potensial dari sebuah produk untuk menambah jumlah penumpang di masa depan.

c. Lion Air ditetapkan sebagai maskapai penerbangan resmi Miss Universe dan Puteri Indonesia 2004.

d. Lion Air menyewakan pesawatnya dan mengirimkan kru dan teknisinya ke Myanmar dalam rangka membantu mendirikan Myanmar Airlines.

e. Lion Air ditetapkan sebagai maskapai penerbangan resmi untuk Miss Asean 2005.

f. Lion Air merupakan pembeli perdana dan merupakan operator terbesar Boeing 737-900ER, anggota terbaru jenis Boeing's Next Generation 737.

Kabin Boeing 737-900ER PT. Lion Air yang baru didesain untuk memberikan konsumen ruang yang lebih besar. Ini adalah ruangan dimana konsumen bisa bersantai, meregangkan badan dan beristirahat.

Terbang dengan kelas bisnis yang dilengkapi dengan seat pitch 38 inchi.

Lebih mewah dari sebelumnya, Boeing 737-900ER milik Lion Air menawarkan ruang untuk kaki yang luas dan tambahan kemiringan sebesar dua derajat di tempat duduk kulit yang nyaman, sehingga konsumen dapat meregangkan badan dan bersantai sementara kami membawa anda ke tempat tujuan.

(53)

BAB V

HASIL PNELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Sumber dan jenis pendapatandan Beban perusahaan

Pendapatan yang diperoleh oleh PT. Lion Air dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu pendapatan yang berasal dari aktifitas perusahaan dan pendapatan yang bukan berasal dari aktifitas perusahaan.

Pendapatan yang berasal dari aktifitas perusahaan antara lain :

1. Pendapatan dari Tour

Departemen tour membidangi paket penjualan wisata yang dijual dan sediakan oleh PT. Lion Air. Semua perangkat yang perlukan dalam rangkaian perjalanan wisata terangkum dalam Tour Departemen ini yang terdiri dari :

1. Tour Departemen Eropa

Pelayanan wisata yang disediakan oleh pengusaha di negara-negara Eropa seperti Autralia, Paris, dan lain sebagainya;

2. Tour Departemen Asia

Pelayanan wisata yang disediakan oleh perusahaan khusus di negara- negara Asia seperti Malaysia, Jepang China, Bangkok, Korea, termasuk Indonesia;

Tahap – tahap penyelenggaraan paket perjalanan wisata di PT. Lion Air yaitu :

40

(54)

1. Klien atau wisatawan memesan paket perjalanan wisata yang dilakukan melalui telepon, fax, atau dengan langsung datang ke kantor.

2. Kemudian Reserfasion section membuat reservasi terhadap sarana yang akan digunakan oleh klien seperti hotel atau jenis akomodasi lainnya, serta transportasi yang akan digunakan oleh selama mengunjungi objek wisata.

3. Jawaban hasil reservasi akan diberikan kepada klien atau calon wisatawan;

4. Konfirmasi reservasi kemudian dibubukan(Reservasion Book) ; 5. Pembukuan kemudian dilanjutkan pada buku Incoming Book ; 6. Kemudian dilakukan pembukuan lanjutkan ke dalam Tour Schedule

guna untuk mempermudah dalam mengetahui skedul transportasi perbulannya, perencanaan anggaran dana yang diperlukan serta mempermudah Guide di dalam penanganan perjalanan wisata;

7. Setelah perjalanan wisata selesai dilaksanakan. Maka guide melaporkan hasil dari perjalanan tersebut ke Tour Departemen yang bersangkutan;

8. Penagihan dilakukan melalui invoice yang dikeluarkan oleh bagian sekretariat yang kemudian diteruskan ke bagian accounting sesuai dengan kontrak yang sudah dikesepakati bersama.

Referensi

Dokumen terkait

Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Cabang Pembantu Gorontalo menunjukan kurangnya penerapan budaya oranisasi yang kurang baik, banyak kejadian yang menunjukan bahwa

Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran di sekolah. Semakin tinggi kemampuan guru

Tidak berpengaruh secara signifikan antara pembagian tugas terhadap kedisiplinan guru, dimana diperoleh nilai nilai t hitung (0,975) < t tabel (2.073) maka H 0

Usaha-usaha dan penelitian untuk memperoleh varietas unggul dapat ditempuh dengan beberapa cara yaitu (a) introduksi atau mendatangkan varietas/bahan seleksi dari luar negeri,

 Penggantian kartu peserta baru yang tidak tepat sasaran (peserta yang sudah meninggal, mutasi, masyarakat yang mampu/pns dan polri ada yang mendapat kartu baru)... Usulan ke RS

Fakta bahwa kawin campur beda agama sering terjadi di masyarakat kita, khususnya di sini di Paroki St. Paulus Palu dan merupakan pilihan konkret yang

Analisis program Quest yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagian output menurut teori respon butir, yang terdiri dari; kecocokan dengan model, tingkat kesukaran

SUASANA POLITIK YANG TERJADI DI MASYARAKAT; TERDIRI ATAS PARTAI POLITIK, KELOMPOK. KEPENTINGAN, KELOMPOK PENEKAN, MEDIA MASSA,