• Tidak ada hasil yang ditemukan

Guru Besar Fakultas Hukum UNAIR Prof. Rudhi Prasetya Tutup Usia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Guru Besar Fakultas Hukum UNAIR Prof. Rudhi Prasetya Tutup Usia"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Guru Besar Fakultas Hukum UNAIR Prof. Rudhi Prasetya Tutup Usia

UNAIR NEWS – Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Airlangga Prof. Dr. Rudhi Prasetya, S.H., tutup usia pada usia 78 tahun.

Prof. Rudhi menghembuskan nafas terakhir Minggu (5/2) dini hari sekitar pukul 00.35 WIB, di ICU Rumah Sakit Darmo, Surabaya.

Salah satu kolega akademik Prof. Dr. Abd. Shomad, S.H.,M.H., yang saat ini menjabat sebagai dekan FH UNAIR mengatakan, almarhum merupakan sosok yang ahli dalam bidang hukum perusahaan. Almarhum juga pribadi yang humoris, disiplin, serta suka mengemudi sendiri. Dekan yang dilantik tahun 2016 itu memiliki cerita tersendiri mengenai Prof. Dr. Rudhi.

“Beliau sangat ahli dan berkualitas dalam bidang hukum perusahaan. Almarhum juga pernah menyarankan saya menulis disertasi dengan mengutip serta mengulas ayat-ayat Al-Quran tentang bisnis,” Ujar Prof Shomad.

Ia juga menambahkan, almarhum adalah ilmuwan yang disegani di Indonesia. Hal itu terbukti pada kegigihannya dalam meneruskan generasi penerus keilmuannya.

“Prof. Rudhi sosok yang lucu, disiplin, rajin, dan senang menyetir sendiri. Beliau telah menyiapkan generasi penerus keilmuwannya,” tuturnya.

Pengukuhan guru besar Prof. Rudhi dilakukan pada tahun 1993.

Beliau merupakan salah satu dosen yang pernah mengampu mata kuliah Hukum Perbankan dan Hukum Perseroan. Selain mengajar di FH UNAIR, almarhum juga mengajar di beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Surabaya (UBAYA) dan Universitas Pelita Harapan (UPH). (*)

(2)

Penulis : Pradita Desyanti Editor : Binti Q. Masruroh

Inilah Perubahan Arus Lalu Lintas di Kampus B

UNAIR NEWS – Terhitung sejak Jumat (27/1) lalu, ada perubahan arus lalu lintas di area kampus B Universitas Airlangga. Ada area yang memang steril dari kendaraan bermotor, dan ada pula area yang dulunya adalah jalan satu arah sedangkan kini dibuat dua arah.

Direktur Sarana Prasarana dan Lingkungan, Karnaji, M.Sos., mengatakan, perubahan arus lalu lintas dilakukan untuk mempermudah aksesibilitas sivitas akademika yang beraktivitas di kampus B. Sebab, rute arus lalu lintas selama ini cenderung memutar dan memakan jarak.

Meski demikian, Karnaji menuturkan bahwa arus lalu lintas berubah tak secara signifikan. Dulunya, pintu masuk sepeda motor hanya dibuka dari pintu masuk (depan Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Kini, ada tiga pintu masuk sepeda motor, yakni melalui pintu sebelah timur (dekat Menara Syariah), pintu masuk utama (depan FEB), dan pintu sebelah barat (Jalan Dharmawangsa).

“Sekarang di Syariah Tower kita jadikan pintu masuk untuk akses ke FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Fakultas Psikologi, FIB (Fakultas Ilmu Budaya) dan Perpustakaan. Jadi, tidak ada perubahan berarti, malah nggak pakai muter seperti dulu. Kalau dulu mau ke FISIP, nggak muter lagi dari FEB dan FH. Kita tambahi separator di area pintu masuk dekat Syariah Tower,” tutur Karnaji.

(3)

Penambahan akses pintu masuk motor di wilayah Menara Syariah disebabkan adanya lahan parkir yang dikonsentrasikan di wilayah timur dan selatan. Di wilayah timur dan selatan, lahan parkir motor ditempatkan di lapangan FISIP, di seberang sungai, FIB, Psikologi, dan Vokasi.

Denah arus lalu lintas di area kampus B Universitas Airlangga.

(Foto: Istimewa)

Sedangkan, akses pintu masuk mobil yang menuju FISIP, dan FF, melalui pintu masuk depan FEB ke arah sebelah timur. Lahan parkir dikonsentrasikan di sebelah timur FF dan sesuai fakultas masing-masing. Untuk akses pintu masuk mobil yang menuju FEB, Vokasi, Psikologi, Fakultas Hukum, dan FIB, melalui pintu masuk depan FEB ke arah barat atau bisa meneruskan ke arah selatan FH dan menuju lokasi parkir sesuai fakultas.

(4)

“Parkirnya kan sudah di timur FISIP. Farmasi nggak ada parkir lagi, Pusat Bahasa nggak ada parkir lagi kecuali pegawai, mahasiswanya harus pindah ke timur FISIP semua. Vokasi juga.

Makanya kita buka akses ke sana,” terang Direktur SPL.

Sampai saat ini, untuk mensosialisasikan perubahan arus lalu lintas, pihak SPL sudah berkoordinasi dengan seluruh unit kerja di kampus B. Selain itu, baliho juga sudah dipasang di tempat-tempat yang mudah ditemui. (*)

Penulis: Defrina Sukma S.

Editor: Nuri Hermawan

Prodi Sastra Jepang, Hadirkan Nuansa Negeri Sakura di Airlangga

UNAIR NEWS – Program studi (prodi) Sastra Jepang Universitas Airlangga masih terbilang sebagai salah satu prodi yang baru.

Berada di lingkup Fakultas Ilmu Budaya (FIB), prodi Sastra Jepang baru dibentuk pada tahun 2006 dan sudah mengalami banyak perkembangan di dalamnya.

Ketika ditemui di ruang kerjanya, Dwi Anggoro Hadiutomo, M.Hum., Ph.D., selaku Kepala prodi Sastra Jepang mengatakan bahwa prodi yang tengah dipimpinnya tersebut sudah dilengkapi dengan tenaga pengajar yang mempunyai keahlian di masing- masing bidang.

“Dosen–dosen yang kami miliki mempunyai keahlian yang beragam, bahkan ada juga yang menekuni budaya popular Jepang seperti cosplay dan anime,” tutur Dwi.

(5)

Selain itu, untuk menambah kemampuan mahasiswa dalam berbicara dan menulis huruf kanji prodi Sastra Jepang secara rutin mendatangkan Native asal Jepang untuk bisa membimbing secara langsung mahasiswa.

Untuk Native sendiri, Dwi menjelaskan bahwa prodi Sastra Jepang bekerja sama dengan beberapa lembaga Jepang, salah satunya adalah Ashinaga Foundation. Lembaga tersebut secara berkala bersedia mendatangkan mahasiswa asal Jepang ke Indonesia untuk belajar maupun membantu dosen membimbing mahasiswa dalam mengasah kemampuan berbahasa Jepang.

Tidak hanya itu, prodi Sastra Jepang juga dilengkapi dengan fasilitas laboratorium Bahasa Jepang yang memadai. Dalam kurikulum yang disusun prodi Sastra Jepang memberikan mata kuliah yang tidak hanya berupa kajian sastra dan budaya saja.

Namun, juga dibekali dengan ilmu penerjemahan, korespondensi, dan juga mata kuliah pengajaran.

“Dengan begitu lulusan Sastra Jepang diharuskan unggul dalam Ilmu Kebahasaan,” imbuh Dwi.

Untuk kegiatan mahasiswa sendiri setiap tahunnya prodi Sastra Jepang memiliki kegiatan “Japanese World” yang dikelola oleh Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang UNAIR (Niseikai). Kegiatan ini merupakan sebuah event yang menyelenggarakan festival seni, bazaar makanan, panggung hiburan, dan juga lomba-lomba yang semuanya disusun dengan mengangkat nuansa Jepang.

Tiap tahunnya Japanese World yang diadakan di Kampus B UNAIR dan selalu ramai dikunjungi pengunjung dari dalam kota maupun luar kota. Selain ingin menikmati acara, pengunjung juga ingin merasakan animo suasana Negeri Sakura di Surabaya.

“Jepang kan kaya akan tata tertib dan budaya popular, kita ingin hadirkan disini. Jadi disini (Sastra Jepang, -red), mahasiswa tidak melulu belajar Bahasa atau grammar tapi dibarengi dengan mempelajari budaya Jepang yang lain seperti minum teh, menonton film Jepang, dan bersama sama memasak

(6)

masakan Jepang,” tambah Dwi.

Sesuai peninjauan berkala yang dilakukan prodi Sastra Jepang, 80% lulusan Sastra Jepang bekerja di berbagai macam bidang yang linier seperti di Bank Jepang, penerjemah, dosen atau guru Bahasa jepang, staf di perusahaan Jepang hingga Guide Tour.

Dwi juga mengatakan bahwa masyarakat selalu berpandangan bahwa prodi yang berawalan dengan “Sastra” selalu diidentikkan dengan puisi dan sajak. Padahal di sastra banyak yang bisa dipelajari, dari sastra sendiri, sejarah hingga budaya.

“Kita harus mengubah pola pikir tentang sastra. Jadi sastra itu dengan budaya yang menyangkut-menyangkut dengan kehidupan manusia. Pemikiran seperti itu harus mulai digaungkan. Jangan terjebak dengan pemikiran sastra yang sempit. Dengan artian lulusan sastra tidak hanya bisa jadi editor bahasa, tapi bisa di lingkungan kerja manapun,” tambah Dwi. (*)

Penulis : Faridah Hari Editor : Nuri Hermawan

Mahasiswa Diharapkan Jadi Pahlawan Lingkungan Hidup

UNAIR NEWS – Menjaga lingkungan agar tetap sehat adalah tugas semua kalangan, termasuk sivitas akademika di perguruan tinggi. Pernyataan itulah yang disampaikan oleh Chairperson of Universitas Indonesia (UI) Greenmetrics Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.Sc, MM, ketika sesi presentasi di Aula Kahuripan 301, Senin (6/1).

(7)

Sesi presentasi mengenai UI Greenmetrics dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas dan fakultas, khususnya yang mengemban tanggung jawab di bidang sarana prasarana dan lingkungan, seperti Wakil Rektor II Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin, Wakil Rektor III Prof. Ir. M. Amin Alamsjah, Ph.D, Direktur Sarana Prasarana dan Lingkungan Karnaji, M.Sos., dan lainnya.

Dalam presentasinya, Riri menyampaikan menjaga lingkungan agar tetap sehat diharapkan bisa menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari. Katanya, lingkungan hidup yang sehat bisa memacu semangat belajar para mahasiswa dan dosen di kampus.

“Ini adalah upaya bagi kita semua untuk menjaga kebiasaan sehari-hari, tidak serta merta mengisi pertanyaan atau kuesioner. Sebagai sivitas akademika, terutama mahasiswa perlu menjadi champion demi lingkungan hidup yang lebih baik,” tutur Riri.

Riri melanjutkan, dalam perankingan UI Greenmetrics, pihaknya akan menilai tentang infrastruktur serta upaya-upaya yang dilakukan universitas yang bersangkutan untuk menjadi green campuss. Dalam penilaian, sebuah kampus akan dinilai berdasarkan enam indikator yakni penataan infrastruktur (15 persen), pengolahan energi dan antisipasi perubahan iklim (21 persen), daur ulang sampah dan konservasi air (18 persen), sistem transportasi (18 persen), dan pendidikan tentang lingkungan keberlanjutan (18 persen).

Penataan lingkungan

(8)

Direktur Sarana P r a s a r a n a d a n L i n g k u n g a n

Karnaji, M.Sos.

(Foto: UNAIR NEWS)

Direktur Sarana Prasarana dan Lingkungan, Karnaji, mengatakan pihaknya sudah melakukan penyesuaian-penyesuaian kriteria untuk mengikuti penilaian UI Greenmetrics.

“Tahun ini kita buat indikator-indikator yang mungkin bisa mendukung penilaian UI Greenmetrics. Bahkan, jauh sebelum itu, kita sudah menerapkan. Misalnya, dalam membuat resapan, penambahan pohon, pengaturan area untuk kendaraan bermotor, hemat energi, dan penggunaan tenaga matahari,” tuturnya.

Terkait pembuatan resapan air, ia sudah membuat 54 resapan di area asrama putri, Fakultas Keperawatan, RS UNAIR, sampai ke Fakultas Kesehatan Masyarakat. Resapan air itu berukuran lebar satu meter persegi dengan kedalaman tiga meter.

Untuk mendukung terciptanya kawasan kampus yang hijau, ia akan melibatkan fakultas dalam mengelola lingkungan. Pada bidang pengaturan infrastruktur, misalnya, fakultas akan terlibat dalam mengatur area kampus yang tertutup vegetasi, dan penataan area parkir. Di bidang energi dan perubahan iklim, pihak fakultas akan menggunakan energi terbarukan. (*)

Penulis : Defrina Sukma S Editor : Binti Q. Masruroh

(9)

Dalami Ilmu Hukum Bisnis, FH Adakan Business Week

UNAIR NEWS –Pertengahan tahun mendatang, mahasiswa Forum Studi Bisnis (FSB), Fakultas Hukum, Universitas Airlangga berencana mengadakan ajang kompetisi di bidang hukum bisnis. Kompetisi Business Week akan dilangsungkan pada tanggal 5 Mei-7 Mei 2017 dengan tema “Peran Hukum Bisnis dalam Peningkatan Perekonomian Negara.”

Business Week UNAIR 2017 (BW UNAIR 2017) adalah ajang kompetisi yang diadakan oleh mahasiswa FSB. FSB sendiri merupakan salah satu badan semi otonom (BSO) yang fokus mewadahi minat mahasiswa dalam mempelajari hukum bisnis. Lomba Business Week ini mencakup kompetisi pembuatan Legal Opinion (LO) dan Contract Drafting dengan tema Persaingan Usaha.

Kompetisi ini berlaku bagi seluruh mahasiswa Fakultas Hukum se-Indonesia baik negeri maupun swasta.

“Di dalam BW nantinya akan terdiri dari tiga rangkaian acara.

Pertama adalah seminar. Tujuannya, untuk menambah pengetahuan para peserta mengenai persaingan usaha. Kemudian, ada pula city trip di Surabaya. Yang paling ditunggu-tunggu adalah kompetisi BW yakni membuat Legal Opinion (LO) serta Contract Drafting,” ungkap Irfan Naufal selaku Ketua FSB.

Menurut Naufal, acara BW sudah dipersiapkan jauh-jauh hari oleh panitia. Panitia sudah membuka pendaftaran sejak 1 Februari 2017 lalu.

“Pendaftaran BW sendiri sudah dibuka mulai tanggal 1 Februari dan akan ditutup pada tanggal 2 Maret nanti. Sejauh ini panitia telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.

Semoga di hari H acara berjalan dengan lancar dan sukses,”

imbuhnya. (*)

Penulis : Pradita Desyanti

(10)

Editor: Defrina Sukma S

Diperlukan ’Human Capital’

untuk Bangkitkan SDM di Kabupaten Sampang

UNAIR NEWS – Human development (pembangunan manusia) di wilayah Kabupaten Sampang dinilai sangat harus diperhatikan, mengingat Sampang berada nomer tiga terbawah di Indonesia.

Dengan posisi ini membuat Kabupaten Sampang perlu adanya perubahan. Pemerintah harus berpikir keras bagaimana membangun sumber daya yang bagus, karena sejak tahun 2006 hingga 2010 sudah dilakukan program pemerintah di Sampang, namun kenyataannya peningkatan di daerah ini sangat kecil.

Hal itu diungkapkan oleh Dwi Astutiek, S.Ag, M.Si., dalam ujian terbuka Program Doktor, di Gedung Pascasarjana Universitas Airlangga, Senin (6/12). Turut hadir sebagai undangan akademik dalam ujian Doktor ini, diantaranya Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi.

D i a k h i r u j i a n , D e w a n P e n g u j i p r o g r a m D o k t o r P S D M (Pengembangan Sumber Daya Manusia) Sekolah Pascasarjana UNAIR, menyatakan Promovendus Dwi Astutiek lulus dengan predikat Sangat Memuaskan.

Menurut promovendus, di Sampang ada fenomena luar biasa yang bisa dihubungkan dengan teori Human Capital, karena sebelumnya pemerintah sudah menawarkan perspektif pendidikan. “Fenomena tersebut sebenarnya dapat diubah, namun tidak semudah membalikkan telapak tangan,” tandas Dwi Astutik.

(11)

Dalam penelitiannya, perempuan kelahiran Madura ini menyampaikan bahwa beberapa persoalan disampang yang belum teratasi sampai saat ini yaitu pada bidang sosial, religi, budaya dan infrastruktur. Sehingga pada permasalahan infrastruktur yang membuat masyarakat Sampang kurang mendapatkan fasilitas sebagaimana mestinya. Misalnya fasilitas pendikan yang dirasa kurang. Akibat kurang, sehingga mengakibatkan banyak anak-anak belajar di masjid atau di surau-surau di dekat rumah mereka.

Didepan tim penguji, promovendus juga mengungkapkan fakta tentang karismatik seorang kiyai. Menurutnya, pengaruh seorang kiyai di Madura dan juga di Sampang ini sangat terlihat.

Misalnya tuntunan untuk belajar di Pondok Pesantren, sehngga sejak dini anak-anak disana sudah dipondokkan.

”Selain itu kesalahan religion trap adalah tuntuan untuk menikah di usia dini, sehingga di sekitar Sampang itu, anak usia 12 sampai 13 tahun sudah dinikahkan, bahkan setara usia anak kelas IV Sekolah Dasar,” imbuh Dwi Astutiek.

Ia juga menyampaikan bahwa Pemberdayaan Sumber Daya Manusia di Sampang harus dilaksanakan secara bersamaan, baik secara personal maupun secara umum.

Menjawab pertanyaan Menpora Imam Nahrawi, tentang bagaimana peran muslimat di Madura atau di Sumenep, dan bagaimana seandainya Madura menjadi provinsi? Dijelaskan promovendus bahwa masalah utamanya tetap pada SDM.

“Misalnya kalau memang Madura ingin jadi Provinsi, maka masalah utamanya adalah pemberdayaan sumber daya” tandas Dwi ketika menjawab pertanyaan Imam Nahrawi. (*)

Penulis: Akhmad Janni Editor: Bambang Bes

(12)

Pimpinan Universitas Airlangga Menandatangani Kontrak Kinerja

Penandatanganan kontrak kinerja dilangsungkan di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen UNAIR, Senin (6/2).

(13)
(14)

IKA-UA Ingatkan Pemerintah Juga Berpihak pada Daerah- daerah Terluar

UNAIR NEWS – Pokok-pokok pikiran yang disampaikan Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA-UA) kepada pemerintah di bidang hukum, antara lain berharap pemerintah tetap meneruskan penegakan hukum yang bermartabat. Hal itu diusulkan setelah mencermati bahwa selama ini masih terdapatnya persoalan carut- marutnya di bidang hukum. Pengembangan hukum hendaknya juga tetap berpijak pada Pancasila secara murni dan konsekuen, sehingga para ahli hukum memiliki watak nasionalisme yang tinggi dan mengedepankan kepentingan penegakan hukum.

”Karena itu IKA-UA berpendapat pendidikan hukum di berbagai lembaga perguruan tinggi harus dapat mencetak yuris-yuris yang tidak hanya tukang yang pandai dalam pasaI-pasal, tetapi juga sebagai intelektual pemandu hukum yang bermoral dan berkeadilan,” demikian Drs. Ec. Haryanto Basoeni, Ketua I Pimpinan Pusat IKA-UA ketika mendeklarasikan Pokok-pokok Pikiran IKA-UA, khususnya bidang hukum dan teknologi, disela pelantikan IKA-UA Wilayah Jatim, Sabtu (4/2).

Pokok pikiran di bidang teknologi, meskipun Fakultas Perikanan dan Kelautan merupakan fakultas baru di UNAIR, namun IKA-UA bersama UNAIR mendorong pemanfaatan keunggulan di bidang maritim dan perikanan. IKA-UA menyadari bahwa NKRl merupakan negara maritim yang berazaskan wawasan nusantara, termasuk pulau-pulau dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah wilayah kedaulatan negara. Dan itu merupakan kekayaan alam yang harus dijaga dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan bangsa.

Untuk itu IKA-U A mendorong pemerintah perguruan tinggi untuk memacu pembangunan sektor kelautan dan perikanan. UNAIR

(15)

memiliki kompetensi dibidang budaya dan pengelolaan. IKA UA percaya bahwa bangsa Indonesia optimis di sektor ini akan menjadikan sektor andalan dalam mensejahteraan rakyat, sehingga tidak tertinggal dengan negara lain yang sudah maji di sektor ini.

Dalam kaitan ini IKA-UA juga mengingatkan agar pemerintah tetap menaruh keberpihakan kepada daerah-daerah terluar di Nusantara ini. Universitas Airlangga beserta alumninya siap membantu membangun daerah-daerah tertinggal dan terluar.

Salam satu upayanya dengan rencana membuat Rumah Sakit Apung (RSA) Universitas Airlangga.

Pemerintah dan UNAIR diharapkan juga fokus pada pengembangan teknologi kesehatan (biomedical technology): menciptakan biosensor, obat baru, vaksin, diagnostik, bio-informatik, dan teknologi regenerative (stem cel).

Selain itu, teknologi pangan: teknologi reproduksi (menciptakan populasi berbasis rekayasa reproduksi seperti penyebaran Inseminasi Buatan (IB) di seluruh Indonesia, konservasi plasma nutfah berbasis stem cell (hewan, tanaman obat, langka, spesifik lokal Indonesia). Menciptakan

produkberbasis bioteknologi.

Universitas Airlangga juga bertekad membantu pemerintah di bidang kemandirian pangan, dalam hal ini daging, agar tidak terus menerus impor akan menggerus devisa negara. UNAIR selama ini sudah mampu melakukan peningkatan produksi semen beku ternak unggulan (sapi, kambing dan domba) dan tenaga inseminator dalam upaya mengimplementasikan program Kementerian Pertanian: SIW AB (satu induk wajib bunting), khususnya terhadap induk sapi betina produktif guna memenuhi kebutuhan daging di Indonesia.

Mengembangkan semen beku berbasis bioteknologi pisah kelamin untuk ketersediaan semen beku jantan dan betina. Peningkatan pakan ternak berkualitas dengan memanfaatkan produk unggulan

(16)

perguruan tinggi, seperti enzyme, probiotik dan fennentasi untuk meningkatkan daya cerna pakan, dalam upaya peningkatan produksi susu, telor dan daging.

Para alumni UNAIR juga usul agar pengembangan farmasi juga menjadi prioritas, mengingat Indonesia kaya dengan sumber daya alam yang menjadi bahan baku obat agar ketergantungan impor bahan baku bisa dikurangi. UNAIR sudah mampu memproduksi bahan baku obat berbasis bioteknologi. Selain itu UNAIR juga memiliki kompetensi dibidang obat tradisional (herbal). Jadi pengembangan dibidang ini perlu diperhatikan. (*)

Penulis: Bambang Bes

Tandatangan Kontrak Kinerja, Pimpinan Universitas Siap Capai Target Tahun 2017

UNAIR NEWS – Untuk mencapai target-target kinerja dalam s e t a h u n k e d e p a n , p i m p i n a n U n i v e r s i t a s A i r l a n g g a menandatangani kontrak kinerja. Penandatanganan kontrak kinerja dilangsungkan di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen UNAIR, Senin (6/2).

Prosesi penandatanganan kontrak kinerja dihadiri oleh Rektor dan keempat wakilnya, para pimpinan unit kerja di lingkungan universitas, dekanat, ketua departemen, koordinator program studi, dan para kepala bagian dan sub-bagian.

Rektor UNAIR Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak, mengatakan, pihaknya ingin menjaga komitmen bersama demi peningkatan reputasi UNAIR. Komitmen peningkatan reputasi itu dikemas

(17)

dalam tema “Meningkatkan Posisi UNAIR melalui Riset yang Inovatif dan Bermanfaat bagi Kehidupan Berbangsa”.

“Tahun 2016, kita sudah memiliki capaian-capaian yang luar biasa. Kita ingin di tahun-tahun berikutnya, bisa meningkatkan capaian-capaian kita,” tutur Nasih.

Peningkatan reputasi dapat dicapai melalui beragam aspek yakni indeks kepuasan stakeholder, persentase lulusan, angka evaluasi edukasi, penerimaan mahasiswa baru, akreditasi prodi, jumlah eksposur positif fakultas, rasio dosen dan mahasiswa, jumlah publikasi penelitian, dosen tamu, dosen, jumlah dosen berpendidikan doktor, jumlah profesor, jumlah mahasiswa internasional, jumlah mahasiswa yang mengikuti mobilitas akademik, jumlah staf yang mengikuti mobilitas akademik, dan serapan anggaran.

Sebelum penandatanganan berlangsung, setiap dekan diminta u n t u k m e m p r e s e n t a s i k a n k o n t r a k k i n e r j a m a s i n g - masing. Contohnya, sivitas akademika Fakultas Kedokteran ditarget untuk menghasilkan 345 penelitian yang terpublikasi di jurnal nasional terakreditasi, internasional non terindeks Scopus, dan terindeks Scopus.

Dekan FK, Prof. Soetojo, Sp.U., mengatakan target publikasi yang dibebankan padanya meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016, peneliti FK mempublikasikan penelitian di jurnal nasional setidaknya 129 di jurnal nasional terakreditasi, dan terindeks Scopus.

“Untuk mencapai target tersebut, kita gerakkan semua aspek.

Mulai dari para dosen, mahasiswa S-1, S-2, dan S-3. Mahasiswa S-3 malah diwajibkan ke jurnal internasional,” tutur Soetojo.

Di bidang penerimaan mahasiswa baru, guna meningkatkan diversitas, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dr.

Drs. Falih Suaedi, M.Si., mengajak para mahasiswanya yang berasal dari wilayah Indonesia bagian timur untuk mengadakan sosialisasi mengenai UNAIR dan FISIP.

(18)

“Dalam satu tahun ini, kita ada empat kegiatan sosialisasi ke Indonesia wilayah timur. Kita bisa mengkomunikasikan beberapa afirmasi yang didukung oleh universitas. Jadi, putra-putra di Indonesia timur akan kita berikan ruang. Kita sendiri akan lebih proaktif berkunjung ke wilayah di antaranya Gorontalo dan Ambon,” tutur Falih.

Usai pemaparan, acara ditutup dengan penandatanganan kontrak kinerja dengan setiap pimpinan unit kerja. Diharapkan, dengan penandatanganan kontrak kinerja, sivitas akademika semakin bersinergi dalam mencapai target yang ditetapkan.

Penulis: Defrina Sukma S Editor: Nuri Hermawan

Alumni HI UNAIR Jadi Biro Protokol Sekretariat Presiden

UNAIR NEWS – Sore itu, di suatu sudut Istana Negara, kru UNAIR NEWS bertemu dengan salah satu Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga. Perempuan muda, kalem dan ramah tersebut menjumpai kami di sebuah ruangan rapat yang kebetulan sedang tidak digunakan lantaran waktu sudah hampir masuk jam pulang kerja. “Apa kabar?” sapanya.

Tepat pukul 15.10 WIB perbicangan santai dan menarik pun mengenai alumni ini pun dimulai.

Vinandhika Parameswari namanya, Viki sapaan akrabnya. Ia adalah Sarjana Hubungan Internasional FISIP UNAIR yang kini bekerja sebagai Biro Protokol, Sekretariat Presiden, Kementrian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Perempuan asal Ponorogo tersebut sering terlibat dalam kegiatan keseharian Presiden Joko Widodo maupun Ibu Negara Ibu Iriana.

(19)

Mahasiswa angkatan 2010 tersebut bercerita mengenai kesehariannya meramu dan menyusun berbagai acara presiden dan ibu negara. Mulai dari menyiapkan bahan-bahan untuk acara harian presiden, membuat konsep rencana acara harian presiden, hingga menyusun konsep acara kenegaraan dan masih banyak lagi.

“Awalnya aku tidak tahu protokoler itu tugasnya ngapain, yang saya tahu tugasnya menyertai kepala negara,” terang Vinandhika.

Semasa kuliah, Alumni SMAN 1 Jember tersebut mengaku sering mengikuti lomba karya tulis, berbagai lomba pernah ia menangi, Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) tidak luput dari keikutsertaanya. Ia juga pernah bergabung dalam UKM penalaran.

Akan tetapi kemampuan menulisnya pun semakin terasah ketika menjalani kuliah di HI UNAIR.

“Waktu SMA sampai kuliah tuh, suka banget sama lomba karya ilmiah. Apalagi pas masuk HI setelah tahu tugas-tugasnya, jurnal mingguan dan analisis, jadi semakin baik aja nulisnya, walaupun sempat kaget di awal-awal,” tandas perempuan kelahiran 1992 tersebut.

Bagaimana Cerita Masuk Istana?

Setelah lulus dari UNAIR pada tahun 2014, Viki awalnya bekerja di perusahaan Media Monitoring Internasional di Jakarta.

Kemudian, ia bersama beberapa teman se-angkatannya mengikuti seleksi CPNS dari Kementrian Sekretariat Negara setahun kemudian. Pada waktu itu, lowongan yang dibutuhkan adalah Sarjana Hubungan Internasional yang akan ditempatkan di Biro Protokol Sekretariat Presiden.

Adapun materi yang diujikan meliputi pengetahuan umum, kewarganegaraan dan matematika dasar. Adapula tes yang berbasis komputer. Setiap peserta tes diharapkan mampu memenuhi standar nilai yang dibutuhkan di setiap materi ujian.

Ditempat itu, peserta langsung dirangking siapa aja yang memenuhi kualifikasi, siapa yang memenuhi batas minimum.

(20)

Setelah lolos dalam tahap tersebut, berikutnya, ia menjalan tes TOEFL dan juga wawancara oleh pejabat eselon 1 dan 2 dari unit kerja yang berbeda. Yang akhirnya membawa Viki untuk lolos dalam tes tersebut.

“Saya tidak habis berfikir untuk lolos sampai tahap selanjutnya, karena yang lolos dan diterima akhirnya hanya dua orang.” lanjut Viki.

Memori Kuliah

Ketika ditanya soal alasan mengambil studi HI. Viki menceritakan bahwa sejak SMA, Ayahnya gemar membaca dan mengikuti politik internasional. Kegemaran tersebut secara tidak langsung mendorongnya untuk senang mengikuti kajian tersebut. Pada tahun 2010, setelah mengikuti tes masuk Perguruan Tinggi, Viki diterima sebagai mahasiswa baru HI FISIP UNAIR.

“Ayah suka sekali sama bacaan buku-buku dunia politik global, kemudian saya juga tertarik untuk mengikutinya, akhirnya Ayah mendukung saya mengambil jurusan HI.” Ungkap alumni yang mengaku sempat berminat konsentrasi dalam Bisnis dan Organisasi Internasional tersebut.

Semasa kuliah, Viki mengaku senang dengan berbagai mata kuliah yang dia ambil. Salah satu yang ia ingat adalah mata kuliah Geopolitik dan Geostrategi yang diajar oleh Drs. Djoko Sulistyo, M.S., dan Drs. Wahyudi Purnomo, M.Phil. Ia juga pernah ikut berkolaborasi dalam penulisan ilmiah bersama dosennya, yakni Dra. Baiq Lekar Sinayang Wahyu Wardhani, MA., Ph.D., dan I Gede Wahyu Wicaksana M.Si., Ph.D.

Di penghujung masa kuliah, ia mengambil peminatan Studi Perdamaian dan Keamanan yang kemudian mengantarkannya untuk mengulas tugas akhirnya dengan judul “Terorisme sebagai Tantangan Kelompok Etnis Terhadap Negara: Studi Kasus Gerakan Transnasional Boko Haram di Nigeria”.

(21)

Ketika ditanya soal apa manfaat ilmu yang ia pelajari dulu waktu kuliah, Viki menjawab bahwa ilmu hubungan internasional sangat bermanfaat sesuai dengan pekerjaannya saat ini. Apalagi ia bekerja di lingkungan presiden yang notabenenya adalah individu dan juga aktor utama dalam Hubungan Internasional.

Manfaat itu sangat terasa, lanjutnya, karena dulu ketika kuliah banyak belajar hal-hal dari berbagai macam isu, lalu mengkajinya melalui berbagai macam sudut pandang.

“Saya bersyukur belajar di HI UNAIR, disana saya belajar banyak hal, membuat jurnal, analisis, belajar berbagai isu multidimensional yang dikaji menggunakan berbagai irisan, liberalisme, realism, kontruktivisme dan lain lain. Jadi, bisa tahu gimana melihat satu permasalahan dari berbagai macam sudut pandang.” Tutur alumni HI yang menyelesaikan kuliah dalam 7 semester tersebut.

Penulis : Ahalla Tsauro Editor: Nuri Hermawan

Referensi

Dokumen terkait

Kursus ini bersesuaian untuk peserta yang telah bekerja dengan persekitaran atau tugasan penjaga jentera elektrik di industri. Dan juga sesuai bagi mereka yang ingin membuat

menunjukkan struktur mikro yang terbentuk didominasi oleh ferit acicular namun prosentase ferit Widmanstatten dan ferit batas butir juga masih menunjukkan prosentase yang

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu “Terdapat perbedaan biomassa perifiton pada substrat keramik antara hulu, tengah, dan hilir Sungai Salo”..

dan iterasi local search maka semakin memberikan peluang yang lebih besar mendapatkan solusi yang lebih baik namun disisi lain dibutuhkan waktu yang lebih lama dalam

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data maka disimpulkan bahwa ada hubungan antara status gizi ibu hamil dengan kejadian bayi berat lahir rendah di rumah sakit

Selama proses pembelajaran berlangsung dengan penggunakan Media Animasi, aktivitas guru diamati oleh pengamat dan hasilnya menujukan pembelajaran berjalan dengan

Antara lain, Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB), Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (IKA UNDIP), Ikatan Alumni

UNAIR NEWS –Pertengahan tahun mendatang, mahasiswa Forum Studi Bisnis (FSB), Fakultas Hukum, Universitas Airlangga berencana mengadakan ajang kompetisi di bidang hukum