• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.42725/PP/M.I/12/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.42725/PP/M.I/12/2013"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.42725/PP/M.I/12/2013 Jenis Pajak :Pajak Penghasilan Pasal 23

Tahun Pajak :2008 Pokok

Sengketa

:bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Dasar Pengenaan Pajak Pajak Penghasilan Pasal 23 Masa Pajak Januari s.d Desember 2008 sebesar Rp. 38.322.998.261;

Menurut Terbanding

:bahwa koreksi Terbanding atas Obyek Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar Rp38.322.998.261,00 merupakan hasil equalisasi antara obyek Pajak Penghasilan Pasal 23 yang dilaporkan Pemohon Banding dalam SPT Pajak Penghasilan Pasal 23 dengan biaya di Pajak Penghasilan Badan ;

Menurut Pemohon

:bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi objek PPh Pasal 23 sebesar Rp38.322.998.261 yang dicatat dalam Akun General Subcontracting - WBS dikarenakan transaksi-transaksi tersebut bukan merupakan objek PPh Pasal 23, yaitu transaksi pembelian material, dimana sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku, pembelian material bukan merupakan termasuk objek PPh Pasal 23, dengan demikian, biaya ini harus dikeluarkan dari ekualisasi;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(2)

Menurut Majelis

:bahwa sengketa ini terjadi karena Terbanding melakukan koreksi atas DPP Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar Rp38.322.998.261,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;

bahwa berdasarkan data dan penjelasan yang diperoleh selama persidangan serta data yang ada dalam berkas sengketa, diperoleh keterangan sebagai berikut :

bahwa menurut Terbanding, pada saat pemeriksaan terdapat koreksi objek PPh Pasal 23 sebesar Rp232.757.519,00, kemudian pada saat Pemohon Banding mengajukan keberatan Terbanding menyetujui sebesar Rp151.326.581.321,00 sehingga terdapat sisa koreksi yang masih dipertahankan sebesar Rp81.430.938.678,00;

bahwa menurut Terbanding, dari sisa koreksi sebesar Rp81.430.938.678,00 tersebut, pada surat banding dan surat bantahan Pemohon Banding sudah setuju sebesar Rp43.316.873.487,00 sehingga yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding adalah sebesar Rp38.322.998.261,00;

bahwa menurut Pemohon Banding, dari koreksi sebesar Rp81.430.938.678,00 tersebut Pemohon Banding menyadari bahwa sebesar Rp43.316.873.487,00 tidak ada dokumennya, sedangkan sebesar Rp38.322.998.261,00 merupakan objek Pajak Penghasilan Pasal 26 bukan PPh Pasal 23, sehingga yang diajukan banding oleh Pemohon Banding adalah sebesar Rp38.322.998.261,00;

bahwa menurut Pemohon Banding, pada saat keberatan Pemohon Banding juga mengemukakan alasan ketidaksetujuan atas koreksi DPP PPh Pasal 23 dengan alasan ada transaksi dengan pihak luar negeri yang seharusnya bukan objek PPh Pasal 23;

bahwa berdasarkan hasil uji kebenaran materi yang dilakukan tanggal 11 Juni 2012 diperoleh keterangan sebagai berikut:

bahwa dokumen yang diserahkan Pemohon Banding pada saat uji kebenaran materi adalah:

COD/SKD atas nama QQ tanggal 09 April 2010, untuk tahun pajak 2007-2009, (diperlihatkan dokumen asli);

Dokumen pendukung terdiri dari Perincian Pembayaran rekening koran (asli), Invoice (asli dan fotocopy) serta Purchase order dan rekening koran (fotokopy);

bahwa menurut Terbanding, dari dokumen yang ada pada saat uji kebenaran materi, biaya sebesar Rp38.322.998.261,00 tersebut adalah biaya pada akun XXX000X0 General Subcontracting WBS, dan biaya tersebut terbagi menjadi 2 (dua) Purchase Order (PO) yaitu sebesar Rp18.407.070.970,00 dan Rp19.915.927.291,00:

bahwa menurut Terbanding, berdasarkan dokumen yang disampaikan, transaksi yang terjadi adalah pembayaran jasa berupa Profesional Service for Overlay Program kepada QQ (subjek pajak Luar Negeri);

bahwa menurut Terbanding, dalam uji bukti sebagian besar dokumen yang disampaikan berupa fotokopi, dokumen asli hanya beberapa rincian pembayaran dan invoice, sehingga Terbanding belum dapat meyakini keabsahannya;

bahwa menurut Pemohon Banding, dalam uji kebenaran materi Terbanding akan dapat meyakini apabila data pendukung berupa dokumen asli, yaitu Purcahse Order, Invoice dan rekening koran;

bahwa menurut Pemohon Banding, pada saat uji kebenaran materi ada beberapa dokumen yang disampaikan oleh Pemohon Banding berupa fotokopi, bahwa Pemohon Banding akan menyampaikan data pendukung asli tersebut, pada pembahasan dipersidangan, kecuali untuk invoice sebesar USD197,657.65 dan USD889,459.65 serta invoice sebesar USD213,860.01 karena dokumen tersebut tidak dapat ditemukan oleh Pemohon Banding, akan tetapi data pendukung atas invoice dimaksud berupa Purchase Order asli akan disampaikan dalam persidangan;

bahwa dalam persidangan tanggal 13 Juni 2012, Pemohon Banding telah menunjukkan dokumen asli yang dijanjikan pada saat uji kebenaran materi;

bahwa menurut Terbanding, dalam permohonan banding dan surat bantahan Pemohon Banding menyatakan bahwa alasan pengajuan banding disebabkan karena objek sengketa bukan merupakan objek Pajak Penghasilan Pasal 23 karena merupakan pembelian material, dalam uji bukti dokumen yang disampaikan merupakan pembayaran jasa ke luar negeri;

bahwa menurut Terbanding, alasan yang disampaikan Pemohon banding dalam surat banding tidak sejalan/tidak relevan dengan dokumen yang disampaikan;

bahwa menurut Terbanding berdasarkan penjelasan tersebut, Terbanding tetap mempertahankan koreksi objek Pajak Penghasilan Pasal 23;

bahwa menurut Pemohon Banding, alasan dalam surat banding bahwa objek tersebut bukan merupakan objek Pajak Penghasilan Pasal 23 adalah karena merupakan pembelian material, hal ini menurut Pemohon Banding disebabkan adanya kesalahan penyajian sebagaimana yang tertulis dalam surat banding, dan seharusnya sesuai dokumen yang ada adalah penyerahan jasa yang merupakan objek Pajak Penghasilan Pasal 26;

bahwa menurut Pemohon Banding, kesalahan itu terjadi hanya pada surat banding sedangkan pada surat keberatan sudah benar, karena pada saat keberatan ada 4 (empat) alasan keberatan termasuk pembayaran jasa ke luar negeri, dan sengketa tersebut ada di satu akun yaitu akun XXX000X0 General Subcontracting WBS;

bahwa menurut terbanding, pada saat keberatan memang ada 4 (empat) alasan, diantaranya adalah pembelian material, jasa ke luar negeri dan pembayaran pengadaan tenaga kerja, tapi yang diajukan banding dan dalam surat bantahannya Pemohon Banding tidak setuju sebesar Rp38.322.998.261,00 karena alasan pembelian material dan dalam uji kebenaran materi ternyata bukti-bukti yang ada bukan untuk pembelian material;

bahwa menurut Pemohon Banding, kekeliruan tersebut merupakan simple error, bahwa dari pemeriksaan awal Terbanding telah memberikan rincian objek Pajak Penghasilan Pasal 23, dari objek tersebut Pemohon Banding mengajukan keberatan dengan 4 (empat) alasan ketidaksetujuan, dan secara konsisten alasan tersebut diajukan pada saat mengajukan keberatan, hanya pada saat banding ada kekeliruan narasi dalam surat banding yang tidak sesuai dengan dokumen transaksi dan akun yang menjadi sengketa;

bahwa menurut Pemohon Banding, kerangka Koreksi Objek Pajak Penghasilan Pasal 23 yang disengketakan tersebut adalah akun XXX000X0, dan sengketa tersebut sudah sangat jelas dan rinci serta tidak keluar dari kerangka sengketa, sehingga Pemohon Banding memohon kepada Majelis agar berdasarkan Pasal 76 Undang- undang Pengadilan Pajak, dapat mempertimbangkan simple error tersebut;

bahwa Pemohon Banding, dengan surat tanggal 4 Juli 2012 yang disampaikan dalam persidangan memberikan penjelasan mengenai kekeliruan alasan sengketa pada pengajuan banding, antara lain sebagai berikut :

bahwa sisa koreksi Terbanding setelah keputusan keberatan adalah sebesar Rp81.639.871.748,00, yang salah satunya berasal dari akun XXX000X0 General Subcontracting-WBS;

bahwa baik pada saat pemeriksaan sampai dengan keputusan keberatan, akun 61960020 General Subcontracting-WBS merupakan objek PPh Pasal 23 menurut Terbanding;

bahwa dari Rp81.639.871.748,00 tersebut, Pemohon banding setuju untuk dikoreksi sebesar Rp43.316.873.487,00 dan sisanya sebesar Rp38.322.998.261,00 yang oleh Pemohon Banding diajukan banding sebagai transaksi pembelian material, ternyata merupakan pembayaran jasa berupa profesional service for overlay program kepada QQ yang adalah merupakan objek PPh Pasal 26;

bahwa dalam uji kebenaran materiil tanggal 11 Juni 2012, Terbanding mengakui sebagai Jasa Luar negeri yang diberikan kepada QQ;

bahwa terjadi kesalahan alasan banding yang seharusnya merupakan pemberian jasa ke luar negeri (bukan pembelian material) sebagaimana yang tercantum dalam akun 61900020 General Subcontracting-WBS;

bahwa menurut Pemohon Banding, penjelasan tersebut dapat meluruskan kekeliruan alasan sengketa, mengingat masih dalam lingkup akun XXX000X0 dan juga merupakan objek PPh Pasal 26;

bahwa untuk memperkuat alasan bahwa objek sengketa tersebut bukan merupakan objek PPh Pasal 23, Pemohon Banding juga menyampaikan penjelasan tertulis tentang jasa profesional yang diberikan kepada QQ sebesar USD4,115,117.11 (setara dengan mata uang IDR sebesar Rp38.322.998.261,00) dengan surat nomor 6555/RH/ALU/IX/2012 tanggal 16 Oktober 2012 yang isinya (secara ringkas) menjelaskan:

bahwa Jasa Profesional sebesar USD 4,115,117.11 tersebut terdiri atas 2 (dua) Purchase Order yaitu : No Nomor Purchase

Order USD IDR

1 XXXX00XXXX 1,976,577 18.407.070.970 2 XXXX00XXXX 2,138,600 19.915.927.291

Total 4,115,117 38.322.998.261

bahwa dalam Purchase Order Nomor : 8165009877 diketahui AA Indonesia (ALI) mengajukan permintaaan (order) atas Profesional Services For Overlay Program kepada QQ (ASB) senilai USD 1,976,577.

bahwa overlay program merupakan penambahan kapasitas tower Base Transceiver Station (BTS) yang sebelumnya sudah dibangun, dalam kegiatan penambahan kapasitas BTS tersebut, ALI meminta ASB untuk memasang tambahan BTS di tower yang sudah ada dalam rangka memenuhi meningkatnya penggunan jasa telepon seluler (user), termasuk di dalam BTS tersebut terdapat software yang dipasang didalamnya;

bahwa ASB memberikan Jasa Monitoring Network yang dilakukan oleh Expert Engineer, dalam hal ini engineer memantau kinerja dari BTS yang sudah ditambahkan kapasitasnya, melakukan pengukuran kualitas serta perbaikan apabila terjadi “shut down“ di module/ softwarenya;

bahwa dalam Purchase Order Nomor : XXXX00XXXX diketahui bahwa ALI melakukan pengajuan berupa Profesional Services for BTS senilai USD2,138,600. Kepada ASB;

bahwa jasa yang dilakukan untuk profesional services adalah pengadaan tower BTS baru, kegiatan yang dilakukan ASB berupa pemasangan (instalasi) tower BTS, pemasangan software dan modul untuk tower BTS baru;

Jasa yang diberikan dalam rangka pengadaan tower BTS adalah berupa expert engineer, optimalisasi radio dan jasa operasional

bahwa Majelis berpendapat, koreksi sebesar Rp38.322.998.261,00 tersebut adalah untuk akun XXX000X0 General Subcontracting-WBS yang sejak awal koreksi oleh Terbanding dinyatakan sebagai objek Pajak Penghasilan Pasal 23;

bahwa Majelis berpendapat, berdasarkan penjelasan Pemohon Banding alasan pembelian material dalam surat banding adalah karena kesalahan dalam penyajian, seharusnya adalah pemberian jasa luar negeri sesuai dokumen yang pendukung transaksi dan alasan yang disampaikan pada surat keberatan, dan akun yang menjadi sengketa yaitu akun XXX000X0 General Subcontracting-WBS;

bahwa Majelis berpendapat, karena kekeliruan penyajian alasan tersebut hanya ada pada saat banding, sedangkan pada saat keberatan alasan yang disampaikan Pemohon Banding antara lain termasuk pembayaran jasa luar negeri, serta akun yang menjadi sengketa adalah sama yaitu akun 61900020 General Subcontracting- WBS, maka pelurusan alasan oleh Pemohon Banding dapat dipertimbangkan;

bahwa Majelis berpendapat, berdasarkan data dan keterangan yang ada, sengketa sebesar Rp38.322.998.261,00 terbukti merupakan pemberian jasa luar negeri, yang berdasarkan Pasal 26 Undang-undang Nomor 7 tahun 1984 Tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 tahun 2000 merupakan objek Pajak Penghasilan Pasal 26;

bahwa karena pemberian jasa luar negeri tersebut merupakan objek Pajak Penghasilan Pasal 26 dan bukan objek Pajak Penghasilan Pasal 23, maka Majelis berkesimpulan Koreksi Terbanding sebesar Rp38.322.998.261,00, tidak dapat dipertahankan;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(3)

Menimbang :bahwa oleh karena itu kesimpulan hasil pemeriksaan Majelis atas jenis-jenis sengketa terbukti mengenai Obyek Pajak Pajak Penghasilan Pasal 23 Masa Pajak Januari -Desember 2008 menjadi sebagai berikut:

Tabel pemilahan nilai sengketa obyek pajak kedalam “dipertahankan” dan “dibatalkan/ditambah” :

No.

Jenis sengketa atas Obyek

PPN terbukti

Dipertahankan oleh Majelis sebagai objek PPh 23 Tahun

2008

Dibatalkan/

ditambah oleh Majelis sebagai bagian

Objek PPh 23 tahun 2008

Total nilai sengketa terbukti

1 2 3 4 5 (3+4)

1. Dasar Pengenaan Pajak

0 38,322,998,261 38,322,998,261

Nilai sengketa terbukti sampai dengan Surat banding

0 38,322,998,261 38,322,998,261

Menimbang :bahwa oleh karena itu nilai Obyek Pajak versi Majelis setelah memperhitungkan koreksi oleh Majelis terhadap nilai Obyek Pajak Pajak Penghasilan Pasal 23 Masa Pajak Januari-Desember 2008 versi keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon Banding sebelum banding ini menjadi sebagai berikut :

Tabel penyesuaian atas nilai obyek pajak yang mendasari keputusan Terbanding :

No.

Macam/Jenis Obyek menurut istilah yang digunakan

oleh Terbanding

Nilai DPP versi keputusan Terbanding

Dibatalkan/

ditambah oleh Majelis sebagai

DPP Tahun 2008

Nilai Objek Pajak versi

Majelis

1 2 3 4 5 (3+4)

1. DPP PPh Pasal 23 disengketakan

38,322,998,261 38,322,998,261 0 2. DPP PPh Pasal

23 lainnya (tidak

disengketakan)

312,539,683,007 0 312,539,683,007

350,862,681,268 38,322,998,261 312,539,683,007

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(4)

Menimbang :bahwa oleh karena itu koreksi oleh Majelis terhadap jumlah Pajak Penghasilan Pasal 23 Masa Pajak Januari- Desember 2008 versi Keputusan Terbanding akibat dari sengketa obyek pajak menjadi sebagai berikut:

No

Macam/jenis obyek menurut

istilah yang digunakan oleh

Terbanding

Nilai Obyek PPh 23 Tarif PPN Versi Majelis

PPh Psl 23

Koreksi jumlah

Pajak akibat sengketa

obyek Versi

Terbanding

Versi Majelis

Versi Terbanding

Versi Majelis

1 2 3 4 5 6 = (3x5) 7 = (4x6) 8 = (6-7)

1. Dasar Pengenaan Pajak

350,862, 681,268 312, 539, 683, 007

Umum 14,073, 658,200 *10,959, 217,227

3,114, 440,973 Jumlah 350,862, 681,268 312, 539,

683, 007

Umum 14,073, 658,200 10,959, 217,227

3,114, 440,973 Penjelasan atas perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 23 terutang versi Majelis sebesar Rp10.959.217.227,00;

bahwa berdasarkan penelitian Majelis terhadap berkas banding diketahui bahwa Terbanding menerapkan tarif sebesar 4% atas koreksi objek PPh Pasal 23 sebesar Rp151.117.648.251,00 yang dibatalkan dalam Keputusan Terbanding Nomor KEP-2285/WPJ.07/2011 tanggal 14 September 2011;

bahwa berdasarkan data pada tabel perbandingan objek PPh Pasal 23 dan jumlah PPh Pasal 23 yang terutang sesuai surat uraian banding, koreksi yang dilakukan oleh Terbanding pada saat pemeriksaan adalah:

jumlah koreksi objek PPh Pasal 23 adalah sebesar Rp232.757.519.999,00 (yaitu selisih antara jumlah menurut Pemohon Banding sebesar Rp142.355.648.820,00 dengan jumlah menurut Pemeriksa sebesar Rp375.113.168.819,00);

jumlah koreksi PPh Pasal 23 yang terutang adalah sebesar Rp10.474.088.400,00 (yaitu selisih antara jumlah menurut Pemohon Banding sebesar Rp5.016.098.146,00 dengan jumlah menurut Pemeriksa sebear Rp15.490.186.546,00);

bahwa berdasarkan data tersebut dapat diketahui tarif yang digunakan untuk menghitung PPh Pasal 23 yang terutang atas koreksi yang dilakukan oleh Terbanding pada saat pemeriksaan adalah sebesar Rp10.474.088.400,00 dibagi Rp232.757.519.999,00 dikalikan 100% = 4,5%;

bahwa berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-70/PJ./2007 tanggal 9 April 2007 tentang Jenis Jasa Lain dan Perkiraan Penghasilan Neto Sebagaimana Dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf c Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000, diatur besarnya pajak penghasilan adalah sebesar 15% dari penghasilan neto;

bahwa berdasarkan data dan keterangan di atas, Majelis berpendapat tarif yang digunakan oleh Terbanding pada saat pemeriksaan untuk menghitung besarnya PPh Pasal 23 yang terutang adalah sebesar 4,5% (atau 15% dari penghasilan neto sebesar 30% untuk Jasa lain sesuai Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-70/PJ./2007);

bahwa karena koreksi yang dibatalkan oleh Terbanding berasal dari koreksi Jasa lain, yang pada saat pemeriksaan penghitungan PPh Pasal 23-nya menggunakan tarif 4,5%, maka Majelis berpendapat seharusnya Terbanding juga menghitung PPh Pasal 23 atas koreksi yang dibatalkan tersebut menggunakan tarif yang sama yaitu 4,5 %, sehingga seharusnya jumlah PPh Pasal 23 yang terutang atas koreksi yang telah dibatalkan oleh Terbanding adalah sebesar 4,5 % x Rp151.117.648.251,00 = Rp.6.800.294.171,00;

bahwa PPh Pasal 23 terutang yang dibatalkan Terbanding dalam KEP-2285/WPJ.07/2011 tanggal 14 September 2011 adalah Rp5.410.388.120,00, dengan demikian terdapat selisih sebesar Rp1.389.906.051,00 (Rp.6.800.294.171,00- Rp5.410.388.120,00) ;

bahwa Pajak Penghasilan Pasal 23 terutang seharusnya menurut Majelis adalah Rp12.349.123.278,00, namun karena ada kesalahan penerapan tarif yang dilakukan Terbanding dalam KEP- 2285/WPJ.07/2011 tanggal 14 September 2011, maka Majelis berpendapat selisih sebesar Rp1.389.906.051,00 harus diperhitungkan dalam perhitungan pajak terutang versi Majelis, dengan demikian Pajak Penghasilan Pasal 23 menurut Majelis menjadi Rp10.959.219.227,00 (Rp12.349.123.278,00 - Rp1.389.906.051,00);

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

Menimbang :bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif pajak;

Menimbang :bahwa oleh karena itu koreksi jumlah pajak karena sengketa tarif oleh Majelis terhadap jumlah Pajak Penghasilan Pasal 23 Masa Januari-Desember 2008 menurut keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon Banding sebelum banding ini menjadi sbb :

Tabel nilai koreksi pajak akibat sengketa tarif;

No

Objek PPh Ps 23 (versi Terbanding)

Tarif Pajak Penghasilan Pasal 23

Pajak Penghasilan Pasal 23 Koreksi jumlah

Pajak akibat sengketa

objek

Macam/Jenis Nilai Versi

Terbanding

Versi Majelis

Versi Terbanding

Versi Majelis

1 2 3 4 5 6 (3x4)

1. DPP dengan tarif disengketakan

0 0 0 0

2. DPP dengan tarif lainnya (DPP dengan tarif tidak disengketakan)

350,862,681,268 Umum Umum 14,073,658,200 14,073,658,200 0

Jumlah 350,862,681,268 14,073,658,200 14,073,658,200 0

Menimbang :bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai kredit pajak;

Menimbang :bahwa oleh karena itu koreksi oleh Majelis terhadap kredit pajak atas jumlah Pajak Penghasilan Pasal 23 Masa Pajak Januari-Desember 2008 versi keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon Banding sebelum banding ini menjadi sebagai berikut :

Tabel nilai koreksi pajak akibat sengketa kredit pajak :

No.

Macam/Jenis/unsur Kredit Pajak menurut istilah yang digunakan

oleh Terbanding

Kredit Pajak Versi Terbanding

Kredit Pajak Versi Majelis

Koreksi Jumlah Pajak karena sengketa

kredit pajak

1 2 3 4 5 (3-4)

1. Kredit Pajak disengketakan

0 0 0

2. Kredit Pajak lainnya (tidak disengketakan)

9,009,957,920 9,009,957,920 0

Jumlah 9,009,957,920 9,009,957,920 0

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(6)

Menimbang :bahwa oleh karena itu koreksi Majelis terhadap jumlah Pajak Penghasilan Pasal 23 Masa Pajak Januari- Desember 2008 yang masih harus dibayar versi Terbanding menjadi sebagai berikut:

Tabel total nilai koreksi pajak :

No

Macam/Jenis obyek sesuai istilah yang digunakan oleh

Terbanding

Nilai obyek Pajak Tarif PPH Psl 23 PPh 23 Koreksi Jumlah Pajak

oleh Majelis Versi

Terbanding

Versi Majelis

Versi Terbanding

Versi Majelis

Versi Terbanding

Versi Majelis

1 2 3 4 5 6 7 (3x5) 8 (4x6) 9 (7-8)

1 Dasar Pengenaan Pajak

350,862, 681,268

312,539, 683,007

umum umum 14,073,

658,200

10,959, 217,227

3,114, 440,973

Jumlah 350,862,

681,268

312,539, 683,007

14,073, 658,200

10,959, 217,227

3,114, 440,973

Kredit Pajak 9,009, 957,

920

9,009, 957,920

0 Pajak Yang Kurang Dibayar 5,063, 700,

280

1,949, 259,307

3,114, 440,973 Menimbang :bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi administrasi, kecuali bahwa

besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya;

Menimbang :bahwa oleh karena itu koreksi oleh Majelis terhadap jumlah PPh Pasal 23 Masa Pajak Januari-Desember 2008 yang masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi versi Keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon Banding sebelum banding ini menjadi sebagai berikut:

Tabel total nilai koreksi pajak termasuk sanksi administrasi : Pajak dan

Sanksi Administrasi

Versi Terbanding

Versi Majelis

Koreksi oleh Majelis

1 2 3 4 (2-3)

Pajak terutang 14,073,658,200 10,959,217,227 3,114,440,973

Kredit Pajak 9,009,957,920 9,009,957,920 0

Jumlah yang kurang dibayar

5,063,700,280 1,949,259,307 3,114,440,973 Sanksi

Administrasi : Bunga Pasal 13 (2) KUP

1,822,932,101 701,733,350 1,121,198,751

Jumlah yang masih harus/(lebih) dibayar

6,886,632,381 2,650,992,657 4,235,639,724

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(7)

Menimbang :bahwa oleh karena itu jumlah PPh Pasal 23 Masa Pajak Januari-Desember 2008 termasuk sanksi administrasi yang disengketakan oleh Pemohon Banding dan dikabulkan Majelis menjadi sebagai berikut:

Tabel nilai sengketa pajak versi murni Pemohon Banding yang dikabulkan termasuk sanksi administrasi Pajak dan Sanksi Administrasi

Pajak dan Sanksi Administrasi

Versi Terbanding

Versi murni Pemohon

Banding

Jumlah yang disengketakan

versi murni Pemohon Banding

Jumlah yang tidak dikabulkan

oleh Majelis

Jumlah yang dikabulkan

oleh Majelis

1 2 3 4 = (2-3) 5 = (kolom 7

tabel sebelumnya)

6 = (4-5)

Pajak terutang

14,073,658,200 10,959,217,227 3,114,440,973 3,114,440,973 0 Kredit Pajak

9,009,957,920 9,009,957,920 0 0 0

Jumlah yang kurang dibayar

5,063,700,280 1,949,259,307 3,114,440,973 3,114,440,973 0

Sanksi Administrasi Bunga Pasal 13 (2) KUP

1,822,932,101 701,733,350 1,121,198,751 1,121,198,751 0

Jumlah yang masih harus/(lebih) dibayar

6,886,632,381 2,650,992,657 4,235,639,724 4,235,639,724 0

Menimbang :bahwa oleh karena tidak terdapat selisih antara jumlah yang masih harus dibayar yang disengketakan Pemohon Banding dan jumlah Pajak Penghasilan yang masih harus dibayar yang dapat dikabulkan Majelis, maka Majelis berketetapan untuk menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, untuk mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding;

Mengingat :Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini;

Memutuskan :Mengabulkan Seluruhnya banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-2285/WPJ.07/2011 tanggal 14 September 2011 mengenai keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 Nomor: 00069/203/08/058/10 tanggal 28 Juni 2010 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2008, atas nama : XXX, NPWP : YYY, sehingga perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 23 Masa Pajak Januari-Desember 2008 yang masih harus dibayar menjadi sebagai berikut:

Dasar Pengenaan Pajak Pajak Penghasilan Pasal 23 Terutang

Dikurangi : Kredit Pajak

PPN yang kurang /(lebih) dibayar

Sanksi Administrasi : Bunga Pasal 13 (2) KUP

Jumlah yang masih harus/(lebih) dibayar

Rp 312,539,683,007,00 Rp 10,959,217,227,00 (Rp 9,009,957,920,00) Rp. 1,949,259,307,00 Rp 701,733,350,00 Rp 2,650,992,657,00

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

Referensi

Dokumen terkait

merasa bahwa keberhasilannya dalam belajar tidak hanya untuk dirinya namun diharapkan juga oleh orang tuanya. Masa ini dianggap sebagai usia yang menyulitkan,

Menurut Terbanding : bahwa oleh karena objek Pajak Penghasilan yang telah dilaporkan pada SPT Masa PPh Pasal 21, Pasal 23/26 dan PPh Pasal 4 ayat (2) tidak

> bahwa berdasarkan uraian penjelasan tersebut di atas, Pemohon Banding telah dapat membuktikan dan menunjukkan bahwa biaya-biaya yang tercatat dalam akun COG – Maintenance -

bahwa dari hasil pemeriksaan Majelis atas data yang ada di dalam berkas banding diperoleh petunjuk bahwa penetapan nilai pabean yang dilakukan oleh Pejabat Pemeriksa Dokumen pada

Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) membaca, meneliti dan mempelajari lebih lanjut atas Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.36702/PP/M.I/16/2012 tanggal

Menurut Pemohon Banding : bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan pendapat Terbanding yang mempertahankan koreksi Pemeriksa atas koreksi Biaya Plane Fuel sebesar

Bahwa setelah Pemohon Peninjauan Kembali (semula Terbanding) membaca, memeriksa dan meneliti Putusan Pengadilan Pajak Nomor Put.43793/PP/M.III/16/2013 tanggal 07 Maret 2013, maka

Faktor ini terdiri atas faktor-faktor yang menggambarkan karakteristik individu. 1) Pertama, tingkat sensation seeking yang tinggi, individu yang memiliki tingkat sensation