• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR. PERANAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA ASSET MANAGEMENT DIVISION (AMD) AREA 3 PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk CABANG MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR. PERANAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA ASSET MANAGEMENT DIVISION (AMD) AREA 3 PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk CABANG MEDAN"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

(PERSERO), Tbk CABANG MEDAN

OLEH :

NOVIA FRANSISKA GINTING 132103002

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2016

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : NOVIA FRANSISKA GINTING

NIM : 132103002

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERANAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA ASSET MANAGEMENT DIVISION (AMD) AREA 3 PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk CABANG MEDAN

Tanggal : 23 Juni 2016 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, S.E, M.M) NIP. 19741012 200003 2 003

Tanggal : 27 Juni 2016 DEKAN

(Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S.) NIP. 19580602 198803 1 001

(3)

NIM : 132103002

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PERANAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA ASSET MANAGEMENT DIVISION (AMD) AREA 3 PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk CABANG MEDAN

Medan, 23 Juni 2016 Menyetujui Pembimbing

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, S.E, M.M) NIP. 19741012 200003 2 003

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat kasih dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Peranan Produktivitas Tenaga Kerja Asset Management Division (AMD) Area 3 pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Medan”

Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat akademis untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Kesekretariatan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara.

Selama masa pendidikan dan selama penyusunan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak menerima bantuan, baik moral maupun materi. Maka pada kesempatan yang berharga ini penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, S.E, M.M, selaku Ketua Program Studi Diploma III Kesekretariatan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan petunjuk, dan saran atas penyempurnaan Tugas Akhir ini.

(5)

4. Ibu Magdalena Linda L. Sibarani, S.E, M.Si, selaku Sekretaris Ketua Program Studi Diploma III Kesekretariatan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara.

5. Seluruh dosen Program Studi Diploma III Kesekretariatan yang telah banyak memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis, baik pada masa perkuliahan maupun dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Bapak Ternamentha Sitepu yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan informasi sebagai bahan dalam penulisan Tugas Akhir ini.

7. Seluruh pegawai dan staf PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Medan yang telah banyak membantu penulis dengan memberikan bahan untuk penulisan Tugas Akhir ini.

8. Khusus ucapan terima kasih kepada orangtua Antoni Ginting dan Ani br Karo, terimakasih atas doa, perhatian, dan kasih sayang serta dukungan moral mapun materi yang diberikan selama ini.

9. Saudara-saudari penulis Oscar Ria Surantha Ginting, , Elsa Nora br Ginting, Yuni Artika Dewi br Ginting, Nobel Ebenezer Ginting, Edward Biogani Ginting, Roel Pio Bathista Surbakti, Rachel Patricia br Surbakti, terimakasih atas dukungan dan doa yang telah membantu melancarkan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

(6)

10. Teman-teman Diploma III Kesekretariatan Grup A yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas ide-ide yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

11. Teman tersayang Yohana Stefani Siregar, terima kasih atas dukungan, ide, dan doa yang telah membantu penulis selama masa perkuliahan.

12. Terkhusus Hardy Apandi Purba, terima kasih atas waktu, dukungan, dan doa yang telah diberikan selama ini yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam Tugas Akhir ini, baik dari segi penulisan maupun isinya. Karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak untuk menyempurnakan tulisan ini. Meskipun demikian penulis berharap Tugas Akhir ini bermanfaat dan berdaya guna bagi penulis dan pembaca.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian pembaca.

Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan masukan bagi mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, khususnya Program Studi Diploma III Kesekretariatan.

Medan, 23 Juni 2016 Penulis,

Novia Fransiska Ginting

(7)

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vi

Daftar Gambar ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Sistematika Penelitian ... 3

F. Sistematika Pembahasan ... 4

BAB II PROFIL INSTANSI ... 6

A. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk ... 6

B. Struktur Organisasi... 11

C. Job Description ... 14

D. Jaringan Kegiatan ... 20

E. Kinerja Kegiatan Terkini... 21

F. Rencana Kegiatan... 32

BAB III PEMBAHASAN ... 33

A. Pengertian Produktivitas ... 33

B. Pengertian Tenaga Kerja ... 34

(8)

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ... 36

D. Pengukuran dan Peningkatan Produktivitas ... 38

E. Asset Management Division (AMD) ... 40

F. Analisis dan Evaluasi ... 42

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46

(9)

2.1 Budaya Kerja PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk 10

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

2.1 Logo PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk 11 2.2 Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk 13

Cabang Medan

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Produktivitas merupakan salah satu aspek yang menentukan keberhasilan suatu industri atau perusahaan. Tingkat produktivitas yang dicapai merupakan indikator seberapa efisien perusahaan dalam mengkombinasikan sumber daya ekonomisnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, produktivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu. Secara umum produktivitas dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara keluaran dengan pemasukan.

(Hasibuan, 2003 : 126)

Produktivitas adalah menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi dan efektivitas. (Sulistiyani dan Rosidah, 2003 : 126)

Dari beberapa pengertian tersebut diatas, produktivitas memiliki dua dimensi. Pertama efektivitas yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Kedua yaitu efesiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.

Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan input yang direncanakan dengan input sebenarnya. Apabila ternyata input sebenarnya yang

(12)

2

Sedangkan efektivitas merupakan ukuran yang memberikan gambaran suatu target yang dicapai.

Ada beberapa defenisi mengenai produktivitas kerja antara lain sebagai berikut :

1. Produktivitas kerja adalah perbandingan antara output dengan input dimana output harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaannya yang lebih baik. (Hasibuan, 2003 : 105)

2. Produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu. (Kusriyanto, 2002 : 2)

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian, 2002 : 5).

Dengan demikian untuk mengukur produktivitas kerja suatu perusahaan yang perlu diperhatikan yaitu kualitas hasil dan kuantitas penggunaan masukan.

Kualitas hasil yang dimaksudkan adalah pencapaian target yang maksimal, sedangkan kuantitas penggunaan masukan yakni jumlah tenaga kerja dan sumber daya lainnya yang digunakan untuk mencapai target.

Didasari oleh latar belakang permasalahan diatas, maka Tugas Akhir ini penulis beri judul : “Peranan Produktivitas Tenaga Kerja Asset Management Division (AMD) Area 3 pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Medan”.

(13)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah : “Bagaimana peranan produktivitas tenaga kerja Asset Management Divission (AMD) Area 3 pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Medan?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui peranan produktivitas tenaga kerja Asset Management Divission (AMD) Area 3 pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Medan

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menambah pengetahuan penulis mengenai peranan produktivitas tenaga kerja dalam perusahaan.

2. Untuk menambah wawasan di dunia kerja secara nyata.

E. Sistematika Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Medan yang berlokasi di Jl. Pemuda No. 10A Medan, sistematikanya sebagai berikut :

(14)

4

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Maret April Mei

IV I II III IV I II 1 Persiapan Judul

Tugas Akhir 2 Pengumpulan

Data 3 Penulisan

Laporan

Sumber : Penulis (2016)

F. Sistematika Pembahasan

Dalam sistematika pembahasan ini digambarkan secara garis besar hal-hal yang akan dijabarkan pada bab-bab berikutnya terdiri dari empat bab yang setiap bab mencakup hal-hal sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II PROFIL INSTANSI

Pada bab ini, penulis menjelaskan sejarah singkat PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini, dan rencana kegiatan.

(15)

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang penelitian yang dilakukan penulis yang berkaitan dengan peranan produktivitas tenaga kerja Asset Management Division (AMD) Area 3 pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Medan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai penutup atau bab terakhir yang mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran.

(16)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Singkat Berdirinya PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk

Dengan maksud mendidik agar gemar menabung, pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijik bersluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan POSTSPAARBANK, yang kemudian terus hidup dan berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, Makassar. Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu, sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mrngakibatkan penarikann tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat (rush). Namun demikian, keadaan keuangan POSTSPAARBANK pulih kembali pada tahun 1941.

Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada pemerintah Jepang. Jepang membekukan POSTPAARBANK dan mendirikan TYOKIN KYOKU, sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan. Usaha pemerintah Jepaang ini tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan. TYOKIN KYOKU hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta.

Proklamasi kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 telah memberikan inspirasi kepada Bapak Darmosoesanto untuk memprakarsai pengambilan TYOKIN KYOKU dari pemerintah Jepang ke pemerintah RI dan terjadilah penggantian nama menjadi Kantor Tabungan Pos. Bapak Darmosoesanto ditetapkan oleh pemerintah RI menjadi direktur yang pertama. Tugas pertama KANTOR

(17)

TABUNGAN POS adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Tetapi kegiatan KANTOR TABUNGAN POS tidak berumur panjang, karena agresi Belanda ( Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor termasuk Kantor cabang dari KANTOR TABUNGAN POS hingaa tahun 1949. Saat KANTOR TABUNGAN POS diganti menjadi Bank Tabungan RI. Sejak kelahirannya dan sampai berubah nama Bank Tabungan POS RI, lembaga ini bernaung di bawah Kementrian Perhubungan.

Banyak kejadian berilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substansif bagi sejarah Bank Tabungan Negara adalah dikeluarkannya UU Darurat No 9 tahun 1950 yang mengubah “ POSTSPAAR IN INDONESIA “ berdasarkan staatsblat No 295 tahun 1941 menjadi BANK TABUNGAN POS, tetapi tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal lahir BANK TABUNGAN NEGARA. Nama BANK TABUNGAN POS menjadi BANK TABUNGAN NEGARA didasarkan pada PERPU No. 2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.

Pengesahan staus BANK TABUNGAN NEGARA sebagai Bank milik negara ditetapkan dengan UU No. 2 tahun 1968 tanggal 19 Desember yang sebelumnya (sejak tahun 1964) BANK TABUNGAN NEGARA.

BTN menjadi BNI unit V (lima). Jika tugas utama saat pendirian Post Paar Bank (1897) sampai dengan BTN (1968) adalah bergerak dalam lingkup perhimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BTN ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk pertamakalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember yang diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.

(18)

8

Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992 yaitu dengan dikeluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang merupakan pelaksaan dari UU No. 7 Tahun 1992 bentuk hukum Bank Tabungan Negara berubah menjadi Perseroan. Sejak nama Bank Tabungan Negara menjadi PT.Bank Tabungan Negara (Persero) dengan call name Bank BTN (Persero).

Berdasarkan kajian konsultan independent, Price Water House Coopers, pemerintah melalui menteri BUMN dalam surat No. 5 – 544/MMBU/2002 memutuskan Bank BTN (Persero) sebagai Bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi. Organisasi adalah wadah kegiatan sejumlah manusia yang melakukan suatu kegiatan terencana dengan bekerjasama penuh kesadaran dengan yang terkait dalam hubungan formal dan rangaian tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Adapun Visi dan Misi dari PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk adalah sebagai berikut:

1. Visi

Menjadi bank yang terdepan dalam pembiayaan perumahan.

2. Misi

1. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait pembiayaan komsumsi dan usaha kecil menengah.

2. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini.

(19)

3. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi.

4. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan Shareholder Value.

5. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk memiliki budaya kerja atau yang biasa disebut Bank BTN adalah SIIPS yang menjadi prinsip bagi karyawan dalam bekerja. Adapun budaya kerja tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1.

(20)

10

TABEL 2.1 : Budaya Kerja PT. Bank Tabungan Negara (Persero),Tbk

Nilai-Nilai Dasar Budaya

10 Perilaku Utama

Sinergi Synergy

1. Tulus, Terbuka dan Kolaborasi yang produktif

2. Saling percaya dan menghargai

Integritas Integrity

3. Konsisten dan disiplin 4. Jujur dan berdedikasi

Inovasi Innovation

5. Tanggap terhadap perubahan

6. Kreatif & inovatif dalam melakukan penyempurnaan yang bernilai tambah

Profesionalisme Profesionalism

7. Kompeten, intrapreneurship dan bertanggung jawab

8. Bekerja cerdas dan berorientasi pada hasil

Spirit mencapai Keunggulan Strive for Excellence

9. Antusias, Proaktif dan pantang menyerah 10. Efektif, efisien dan mengutamakan kepuasan

pelanggan

Sumber : www.btn.co.id (2016)

(21)

Adapun gambar logo PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Sumber : www.btn.co.id (2016)

Gambar 2.1. Logo PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk

Logo PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk mengambil pola segi enam. Pola ini mengambil bentuk sarang lebah, yang menyiaratkan adanya kegiatan menabung pada masyarakat, sebagaimana halnya lebah selalu menyimpan madu perolehannya. Dengan lambang ini, PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk melaksanakan pembangunan Nasional dengan mengarahkan dana masyarakat berbentuk tabungan, disamping itu pola ini menyiaratkan “atap rumah” yang menjadi citra dan misi utama PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk, sebagai Bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang sangat penting dalam suatu lembaga, fungsinya adalah untuk menetapkan wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing anggota atau karyawan. Struktur organisasi terbagi dalam 3 (tiga) macam, yaitu :

(22)

12

1. Bentuk Garis (Line). Dalam bentuk organisasi ini kekuasaan dan tanggung jawab ditentukan berdasarkan garis-garis yang menghubungkannya.

2. Bentuk Garis dan Staf. Bentuk organisasi ini hampir menyerupai dengan organisasi berbentuk garis, hanya saja dalam organisasi ini diperlukan seorang staf. Staf adalah seorang yang ahli dalam bidangnya yang membantu tugas dari pimpinan.

3. Organisasi Fungsional. Bentuk struktur organisasi ini disusun berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut. Misalnya: fungsi administrasi dan lain-lain. Disini seorang pimpinan mempunyai hak untuk memerintah semua bawahannya selama masih berhubungan dengan kerjanya.

Dari macam-macam bentuk organisasi diatas PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk menggunakan bentuk organisasi garis (line) dan staf, dikarenakan dapat terlihat jelas adanya pembagian tugas kerja dari masing- masing jabatan.

Hal ini dapat dilihat pada bagan struktur organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Medan sebagai berikut :

(23)

Sumber : www.btn.co.id (2016)

Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Medan

(24)

14

C. Job Description

1. Associate Branch Risk Management

a. Mengevaluasi kesesuaian kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya.

b. Melakukan pengawasan dan evaluasi pada pelaksanaan tugas komite manajemen risiko dan satuan kerja manajemen risiko.

2. Branch Compliance Supervisory Officer

a. Memastikan kepatuhan serta prudensialitas telah berjalan di cabang.

b. Mencegah terjadinya non-compliace terhadap seluruh aktivitas operasional cabang yang harus sesuai dengan ketentuan internal maupun eksternal.

3. Branch Manager

a. Memimpin kantor cabang di tempat kedudukannya.

b. Bertanggung jawab atas kebenaran penyusunan laporan secara berkala maupun insidentil dan laporan lainnya sehubungan dengan fungsi kantor cabang.

c. Pengelolaan harta kekayaan bank dan seluruh kegiatan kantor cabang berdasarkan prinsip-prinsip ketatalaksanaan yang sehat dan tertib sesuai ketentuan dan prosedur yang ditetapkan direksi.

d. Pelaksanaan dan pengusahaan pembayaran kembali kredit yang diberikan dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan.

e. Pengawasan terhadap tugas-tugas yang diberikan kepada bawahan dengan mengadakan evaluasi.

(25)

4. Secretary

a. Mengatur segala aktivitas manajemen dan administrasinya bagi kepentingan manajemen cabang.

b. Membantu manajemen dalam berkomunikasi dengan berbagai pihak luar cabang.

5. Deputy Branch Manager Consumer (DBM Consumer)

a. Memantau dan melakukan pengawasan kredit pinjaman dalam jumlah perseorangan.

b. Memantau tugas-tugas yang diberikan untuk bawahan serta mengadakan evaluasi.

6. Mortgage & Consumer Lending

Melakukan peminjaman terhadap nasabah perseorangan dengan proses pinjaman yang sudah ditentukan oleh kantor pusat.

7. Consumer Funding & Service

Melakukan pendanaan langsung.

8. Customer Care

a. Melakukan pelayanan terhadap nasabah Bank Tabungan Negara.

b. Memberikan informasi serta menangani masalah ataupun pengaduan nasabah.

(26)

16

9. Deputy Branch Manager Commersial (DBM Commersial)

Melakukan pinjaman ataupun pendanaan dalam jumlah besar.

10. Housing & Commersial Lending

Melakukan pinjaman dalam jumlah besar.

11. Commersial Funding & Service

Melakukan pendanaan langsung.

12. Deputy Branch Manager Supporting (DBM Supporting)

Bagian pendukung dari semua kegiatan perbankan dan mengontrol semua proses perbankan.

13. Transaction Processing

a. Melaksanakan proses kliring.

b. Melakukan pengentrian data transaksi.

c. Pemeliharaan hardware dan software.

d. Pengadministrasian dana.

e. Proses khusus (buku cek, sertifikat deposito).

14. Loan Administration

a. Melaksanakan pemrosesan aplikasi kredit.

b. Melakukan dokumentasi kredit.

(27)

c. Pengadministrasian umum kredit.

15. General Administration

a. Melaksanakan manajemen personalia.

b. Mengelola anggaran dan kesekretariatan.

c. Melaksanakan manajemen arsip dan pajak.

d. Penyediaan logistik.

e. Pemeliharaan gedung dan keamanan.

16. Accounting Control

a. Mengontrol data transaksi harian.

b. Melakukan pengkajian ketaatan prosedur.

c. Mengelola buku besar cabang dan bukti-bukti pembukuan.

d. Memantau dan memeriksa kegiatan operasi cabang.

e. Memantau dan merekonsiliasi rekening.

17. Teller

a. Mengatur dan mengamankan uang tunai serta surat-surat berharga yang dititipkan.

b. Memegang dan mengamankan kunci kontrol terhadap uang tunai dan surat-surat berharga yang menjadi tanggung jawabnya.

c. Menerima setoran-setoran dari nasabah dan setoran-setorang transaksi lainnya dan menyusun laporan berkenaan dengan pengeluaran kas

(28)

18

d. Melakukan fungsi pelayanan transaksi loket (tunai dan non tunai), penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT).

e. Melakukan administrasi kas.

f. Melayani transaksi angsuran KPR dan Non KPR.

18. Costumer Service

a. Membantu kepala unit ritel dan operasional dalam merumuskan dan menjabarkan kebijakan khusus tentang dana.

b. Menyampaikan saran-saran kepada kepala unit ritel dan operasional sehubungan dengan tugasnya sebagai petugas dana.

c. Membantu kepala unit ritel operasional dalam menyusun rencana kerja dan anggaran dana.

d. Menghubungi sasaran dana yang potensial disegala sektor.

e. Memberi penilaian dan mengusulkan serta memberi pertimbangan kepala unit ritel dan operasional terhadap debitur yang hendak menabung.

f. Memberikan informasi kepada nasabah.

g. Melakukan pemantauan rekening dan transaksi nasabah yang mencurigakan.

h. Melaksanakan prinsip mengenal nasabah di kantor cabang.

i. Melakukan pelayanan pemantauan saldo rekening dan melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh kepala unit ritel dan operasional.

(29)

19. Consumer Loan Service

a. Bertanggung jawab atas pelayanan kredit konsumer.

b. Bertanggung jawab atas kelengkapan data permohonan kredit konsumer.

c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan Quality Service Level (QSL).

d. Membantu kepala unit ritel dan operasional dalam merumuskan dan menjabarkan kebijakan khusus tentang kredit.

e. Menyampaikan saran pada kepala unit ritel dan operasional sehubungan dengan tugas sebagai petugas kredit.

f. Membantu kepala unit ritel dan operasional dalam mengatur rencana kerja dan anggaran kredit.

g. Menghubungkan sasaran kredit yang potensial disegala sektor.

20. Kepala Unit Ritel dan Operasional (Retail and Operation Unit Head)

a. Membantu tugas pimpnan dalam bidang pembukuan kesekretariatan, umum, dan personalia.

b. Mengatur rencana kerja dan anggaran dalam bidang tugasnya selama satu tahun anggaran untuk dijadikan pedoman dalam mengerjakan kegiatan sehari-hari.

c. Bertanggung jawab terhadap kelancaran tugas dan kegiatan petugas di bawahnya.

d. Merumuskan dan menyusun sistem dan prosedur akuntansi serta menjabarkan rincian tugas unit-unit organisasi sesuai dengan bidangnya.

(30)

20

e. Menyelenggarakan administrasi akuntansi keuangan dengan menghimpun serta mengelola data-data semua transaksi keuangan dari semua unit baik bagian dana maupun bagian kredit.

f. Membuat laporan neraca dan laba rugi harian, mingguan, bulanan, dan tahunan baik untuk kepentingan intern maupun ekstern.

21. Kepala Kantor Cabang Pembantu (Sub Branch Head)

a. Mengatur dan melaksanakan seluruh kewenangan pimpinan pusat di dalam kantor cabang pembantu.

b. Bertanggung jawab atas segala kegiatan di dalam kantor cabang pembantu.

c. Mengusahakan pengembangan dana dan kredit.

d. Mengotorisasi kredit, deposito dan tabungan serta seluruh produk yang ada yang diajukan oleh nasabah.

D. Jaringan Kegiatan

PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk di dalam kegiatan operasional, memiliki berbagai program kerja yang sudah dilakukan oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk adalah daftar hadir dengan menggunakan sidik jari, jadi apabila pegawai terlambat satu menit saja maka akan tercatat dalam daftar hadir otomatis. Disamping itu PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk melakukan kegiatan briefing setiap pagi pukul 07.30 WIB yang berguna untuk mempererat hubungan antar pegawai dengan baik dan membahas program yang akan dilakukan minggu yang akan datang.

(31)

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Kegiatan yang sedang dilakukan Bank BTN saat ini adalah memperkenalkan beberapa macam produk perbankan. Adapun produk-produk dari PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk adalah sebagai berikut :

Produk Tabungan Bank BTN 1. Tabungan BTN Batara

Tujuan pembukaan rekening untuk keperluan sehari-hari sekaligus dapat digunakan untuk pembayaran angsuran KPR dan kredit lainnya :

a. Setoran awal Rp 200.000,00

b. Saldo minimum mengendap Rp 50.000,00 c. Biaya administrasi Rp 12.000,00

Benefit/manfaat :

a. Fasilitas pembayaran KPR dan kredit lainnya

b. Penyetoran dapat dilakukan di seluruh kantor Pos online (KLKK) yang tersebar di Indonesia

Syarat pembukaan rekening :

a. Penabung : perorangan atau lembaga b. Perorangan

WNI : KTP/SIM/PASPOR yang masih berlaku WNA : Paspor/KIMS yang masih berlaku

(32)

22

NPWP, SIUP,TDP,Surat ijin usaha lainnya 2. Tabungan BTN Prima

Tujuan pembukaan rekening untuki keperluan tabungan investasi dengan benefit berupa bonus bunga dan point reward.

a. Saldo minimum perorangan Rp 2.000.000,00 Lembaga Rp 5.000.000,00

b. Saldo minimum mengendap perorangan Rp 2.000.000,00 Lembaga Rp 5.000.000,00

c. Biaya administrasi : Rp 17.500,00 Benefit/Manfaat :

a. Memperoleh bonus bunga 1,5% perannual dari saldo, apabila tidak ada penarikan selama 2 (dua) bulan penuh.

b. Memperoleh point reward (nasabah perorangan) setiap kelipatan Rp 100.000,00 dari rata-rata saldo yang dapat ditukarkan hadiah/barang/voucher, dimana 1 (satu) poin bernilai 25.

Syarat pembukaan rekening :

a. Penabung : perorangan atau lembaga b. Perorangan

WNI : KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku

WNA : Paspor/KIMS yang masih berlaku

(33)

c. Lembaga : KTP Pejabat Berwewenang, Akta pendirian Ijin Usaha

Perusahaan, NPWP, SIUP, TDP, Surat Ijin Usaha lainnya.

3. Tabungan BTN Junior

a. Tujuan pembukaan rekening untk keperluan edukasi menabung bagi anak-anak usia sampai dengan 12 tahun

b. Setoran awal Rp 12.000,00

c. Saldo minimum mngendap Rp 20.000,00 d. Biaya administrasi : bebas administrasi bulanan

e. Program kolektif mendapatkan fee kolektor per rekening baru sebesar Rp 5.000,00 dan fee 1% setiap penabung kolektif lanjutan

Syarat pembukaan rekening :

a. Penabung : perorangan

b. Tabungan Junior : Kartu pelajar/akte kelahiran dan surat pernyataan orangtua sebagai beneficiary owner.

c. Tabungan Junior : kartu pelajar/akte kelahiran memiliki KTP, menyerahkan surat pernyataan orang tua sebagai beneficiary .

4. Tabungan BTN Juara

a. Tujuan untuk edukasi dan sesuai dengan kebutuhan generasi muda usia 12 sampai dengan 23 tahun

b. Setoran awal Rp 50.000,00 c. Saldo minimum Rp 50.000,00

(34)

24

d. Bebas biaya administrasi bulanan

e. Manfaat : program kolektif mendapatkan fee kolektor per rekening baru sebesar Rp 5000,00 dan fee 1% setiap penabung kolektif lanjutan.

Syarat pembukaan rekening :

a. Penabung ; perorangan

b. Tabungan junior : Kartu pelajar/akte kelahiran dan surat pernyataan orang tua sebagai benefictary owner

c. Tabungan Juara : kartu pelajar/akte kelahiran memiliki KTP menyerahkan Surat Pernyataan Orang tua sebagai beneficiary.

5. Tabungan BTN Batara Pensiunan

a. Tujuan pembukaan rekening : memberikan kemudahan bagi para pensiunan dalam pengambilan uang pensiun .

b. Setoran awal Rp 10.000,00

c. Saldo minimum mengendap Rp 10.000,00 d. Biaya administrasi Rp 1.000,00

e. Keuntungan : memiliki kesempatan untuk diberikan fasilitas kredit ringan pensiunan (Kring Pensiunan).

f. Kesempatan mengikuti program undian “Tabungan Batara Homebastis”

berhadiah rumah mewah, mobil, dan barang menarik dengan total milyaran rupiah

(35)

6. Tabungan BTN Batara Payroll

a. Sebagai rekening pembayaran gaji sekaligus digunakan untuk transaksi sehari- hari.

b. Setoran awal minimal Rp 200.000,00 c. Saldo minimum mengendap Rp 50.000,00

d. Benefit/manfaat: memiliki kesempatan untuk diberikan fasilitas Kredit Kring Batara, KPR, dan lain-lain.

e. Kesempatan mengikuti program undian “Tabungan Batara Homebastis”

berhadiah rumah mewah, mobil dan barang menarik dengan total milyaran rupiah.

7. Tabungan BTN Haji Reguler

Tujuan pembukaan rekening tabungan yang khusus diperuntukkan kepada calon jemaah haji yang akan menjalankan ibadah haji dengan program penyelenggara Haji Reguler yang diselenggaraan oleh kantor Kementrian Agama.

a. Setoran awal Rp 100.000,00

b. Saldo minimum mengendap Rp 100.000,00 c. Bebas biaya administrasi bulanan

d. Manfaat: apabila saldo mencapai Rp 25.000.000,00 atau sesuai ketentuan Departemen Agama, akan mendapatkan nomor porsi (nomor urut kepastian keberangkatan haji sesuai dengan kuota).

Syarat pembukaan rekening :

(36)

26

b. WNI: KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku

8. Tabungan BTN Haji Plus

Tujuan pembukaan rekening yaitu tabungan yang khusus diperuntukkan kepada calon jemaah haji yang akan menjalankan ibadah haji dengan program penyelenggara Haji Khusus yang diselenggarakan oleh Kantor Kementrian Agama.

a. Setoran awal Rp 500.000,00

b. Saldo minimum mengendap Rp 500.000,00 c. Bebas biaya administrasi bulanan.

d. Apabila saldo mencapai USD 4.000 atau sesuai ketentuan Departemen Agama, akan mendapatkan nomor porsi (nomor urut kepastian keberangkatan haji sesuai dengan kuota).

e. Penyetoran/penarikan dapat dilakukan di seluruh outlet Bank BTN yang tersebar di wilayah Indonesia.

f. Fee bagi collector yang melakukan collection Rp 150.000,00 kepada para penabung setiap satu rekening yang telah mendapat nomor porsi haji dengan batas minimal akumulatif 5 (lima rekening).

Syarat pembukaan rekening:

a. Penabung: perorangan

b. WNI: KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku

(37)

9. Tabungan BTN e’BATARA POS

Tujuan pembukaan rekening yaitu tabungan bebas tidak terikat jangka waktu tertentu, dimana layanan transaksinya dilakukan di Kantor Layanan setara Kantor Kas/KLKK (Kantor Pos Online) dan Kantor cabang Bank BTN.

a. Setoran awal Rp 50.000,00

b. Saldo minimum mengendap Rp 50.000,00 c. Biaya administrasi Rp 10.000,00

d. Manfaat : biaya administrasi rendah, bunga kompetitif dan dihitung berdasarkan saldo harian.

e. Keamanan dalam bertransaksi penyetoran dan penarikan yang dapat dilakukan diseluruh jaringan kantor Pos online dan KLKK (Kantor layanan setara kantor kas).

Syarat pembukaan rekening :

a. Penabung: perorangan atau lembaga b. Perorangan

c. WNI: KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku

d. Lembaga KTP Pejabat yang berwewenang, Akta pendirian perusahaan, NPWP, SIUP, TDP, Surat izin usaha lainnya

10. Tabungan BTN Cermat

Ditujukan pada segmen masyarakat berpenghasilan rendah yang diterbitkan melalui jaringan kantor milik PT. Pos Indonesia dengan menggunakan instrumen

(38)

28

a. Setoran awal Rp 10.000,00

b. Saldo minimum mengendap Rp 10.000,00 c. Bebas biaya administrasi bulanan

d. Manfaat bunga kompetitif dan dihitung berdasarkan saldo harian e. Menggunakan kartu jenis magnetik (tabungan berbasis waktu)

f. Kemudahan bertransaksi penyetoran dan penarikan yang dapat dilakukan di seluruh jaringan kantor pos online dan KLKK (Kantor Layanan setara Kantor Kas)

Syarat pembukaan rekening :

a. Penabung : perorangan

b. WNI : KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku

11. TabunganKu

a. Manfaat : tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan oleh bank-bank di Indonesia untuk menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

b. Bebas biaya administrasi Syarat pembukaan rekening : a. Penabung: perorangan

WNI : KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku WNA : Paspor/KIMS yang masih berlaku 12. Deposito

a. Benefit : dapat dijadikan sebagai jaminan kredit (Kredit Swadana).

(39)

b. Suku bunga tinggi

Syarat pembukaan rekening :

a. Penabung : perorangan atau lembaga b. Perorangan

WNI : KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku WNA : Paspor/KIMS yang masih berlaku

Lembaga KTP Pejabat yang Berwewenang, Akta pendirian usaha, NPWP, SIUP, TDP, Surat izin usaha lainnya.

13. Giro

a. Menunjang aktivitas bisnis dalam pembayaran dan penerimaan.

b. Mendapatan kemudahan dalam bertransaksi sehari-hari untuk kebutuhan pribadi/keluarga/usaha.

c. Mendapatkan jasa giro dan mempermudah dalam persyaratan kredit.

Syarat pembukaan rekening :

1. Perorangan

a. Fotocopy KTP atau kartu kredit identitas diri lainnya b. Tidak termasuk dalam daftar hitam BI

c. Melampirkan surat referensi d. Memiliki NPWP

2. Lembaga/Perusahaan

a. Melampirkan fotocopy Akte pendirian Usaha/Anggaran dasar dan Izin usaha

(40)

30

b. Memiliki NPWP

c. Melampirkan surat kuasa khusus untuk bertindak atas nama perusahaan d. Melampirkan surat referensi

e. Tidak termasuk daftar hitam BI

14. Jasa Layanan SKN/KLIRING

1. Transfer ke rekening BTN bebas biaya 2. Transfer ke Bank lain Rp 15.000,00 3. Transaksi Tunai Rp 25.000,00

15. Rtgs

1. Nasabah (debet rekening) Rp 30.000,00 2. Non nasabah (tunai) Rp 50.000,00

Adapun produk lain dari Bank BTN adalah produk Kredit seperti :

a. Kredit KPR BTN Sejahtera FLPP b. Kredit Sejahtera Tapak

c. Tujuan Kredit : kredit dengan peruntukan pembelian rumah sederhana sehat yang dibeli dari pengembang dan khusus untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) berpenghasilan tetap maupun tidak tetap. Melalui fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahaan.

d. Benefit/manfaat : proses mudah dan cepat

(41)

e. Mewujudkan impian rumah baru bagi masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

f. Uang muka dan biaya proses yang sangat ringan, perlindungan asuransi jiwa dan kebakaran.

g. Fitur/karakteristik: suku bunga 7,25% fixes sepanjang waktu.

h. Jangka waktu maksimal sampai dengan 20 tahun.

i. Uang muka

j. Minimal 10% dari harga untuk Rumah Tapak.

k. Minimal 12,5% dari harga jual rumah susun.

l. KPR Sejahtera Susun m. Kredit Subsidi Uang Muka

1. PUMP-KB BPJS Ketenagakerjaan 2. TBUM Bapertarum

n. Alternatif Produk Non Subsidi 1. KPR BTN Platinum

2. KPR BTN Platinum Indent o. Alternatif Produk Kredit Non Subsidi

1. KPR BTN Platinum

2. KPR BTN Platinum Indent p. Alternatif Produk Kredit Subsidi

1. KPA BTN 2. KAR BTN

(42)

32

q. Alternatif Produk Kredit Non Subsidi 1. KPR BTN

2. Kredit Top Up BTN

r. Alternatif Produk Kredit Non Subsidi 1. KP RUKO BTN

2. Kredit Swadana 3. KRING BTN

4. KRING BTN PENSIUNAN

F. Rencana Kegiatan

Sampai tahun 2017 nanti, BTN ingin asset Bank mengalami pertumbuhan 25% - 30%. Langkah strategi Bank Tabungan Negara 2017 :

1. Tetap menjadi Bank nomor satu dalam segmen perumahan.

2. Menjadi Bank nomor tujuh berdasar aset.

3. Menurunkan cost of funds.

4. Menggerakkan growth engine baru.

5. Menuju budaya world class profesionalism.

6. Mencapai operational Excellent.

7. Membuka floor/desk baru sebagai tuntutan perkembangan bisnis.

(43)

A. Pengertian Produktivitas

Produktivitas merupakan hasil produk dibagi dengan masukan organisasi (Richard, 2006 : 138).

Produktivitas merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan konsumen (Gaspersz, 2003 : 130).

Peranan produktivitas sebagai sasaran manajemen untuk keberhasilan suatu tingkatan kegiatan pada perusahaan, sedangkan pengukuran produktivitas digunakan untuk sasaran manajemen penganalisa dan mendorong efisiensi produksi sehingga dapat diketahui kekurangannya serta melakukan perbaikan.

Konsep produktivitas secara sederhana adalah rasio jumlah output riil dengan faktor input. Sehingga pengertian untuk produktivitas tenaga kerja adalah rasio jumlah output riil dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan jumlah output tersebut.

Produktivitas tenaga kerja = jumlah output riil / jumlah tenaga kerja

Dari persamaan di atas dapat dikatakan bahwa bilamana output per unit faktor input naik, maka produktivitas tenaga kerja naik.

(44)

34

Konsep produktivitas yang lain adalah dengan membandingkan antara nilai tambah yang dihasilkan dengan jumlah tenaga kerja yang menghasilkannya.

Produktivitas tenaga kerja riil = nilai tambah output riil / jumlah tenaga kerja riil (Feriyanto, 2014 : 95)

B. Pengertian Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah penduduk pada usia kerja (15 tahun ke atas) atau 15- 64 tahun, atau penduduk yang secara potensial dapat bekerja. Dengan kata lain tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. (Sedarmayanti, 2016 : 56) Tenaga kerja terdiri dari :

1. Angkatan Kerja : penduduk yang bekerja dan yang tidak bekerja tetapi siap mencari kerja.

2. Bukan Angkatan Kerja : mereka yanng masih sekolah, ibu rumah tangga, dan penyandang cacat, serta lanjut usia.

Berikut ini beberapa pengertian menurut UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

1. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.

2. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

(45)

3. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.

4. Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan huum, atau badan- badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.

5. Perencanaan tenaga kerja adalah proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara sistematis yang dijadikan dasar dan acuan dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan.

6. Informasi ketenagakerjaan adalah gabungan, rangkaian, dan analisis data yang berbentuk angka yang telah diolah, naskah dan dokumen yang mempunyai arti, nilai dan makna tertentu mengenal ketenagakerjaan.

7. Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

8. Serikat pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela, serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.

Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia mempunyai pengertian sebagai berikut :

(46)

36

1. Manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut juga personil, pekerja, atau karyawan).

2. Potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudan keberadaanya.

3. Potensi yang berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi, untuk mewujudkan keberadaan organisasi.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Faktor produktivitas manusia memiliki peran besar dalam menentukan sukses suatu usaha. Secara konseptual produktivitas manusia sering disebut sikap mental yang selalu memiliki pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Maka produktivitas harus dapat ditingkatkan dengan berbagai faktor yang dapat dipenuhi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi antara lain (Sunyoto, 2015 : 204), yaitu :

1. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan dan keterampilan sesungguhnya yang mendasari pencapaian produktivitas kerja. Ada perbedaan substansial antara pengetahuan dan keterampilan. Konsep pengetahuan lebih berorientasi pada intelejensi, daya pikir dan penguasaan ilmu serta luas sempitnya wawasan yang dimiliki seseorang. Dengan demikian pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh secara formal maupun non-formal yang memberikan kontribusi pada seseorang di dalam pemecahan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan

(47)

pengetahuan yang luas dan pendidikan tinggi, seorang karyawan diharapkan mampu melakukan pekerjaan dengan baik dan produktif.

2. Keterampilan (skills)

Keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis operasional mengenai bidang tertentu yang bersifat kekaryaan. Keterampilan diperoleh melalui proses belajar dan berlatih. Keterampilan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan pekerjaan yang bersifat teknis seperti keterampilan operasi komputer, membuat komputer, keterampilan bengkel mesin dan sebagainya. Dengan keterampilan yang dimiliki seorang karyawan diharapkan mampu menyelesaikan pekerjaan secara produktif. Keterampilan merupakan variabel yang bersifat utama dalam membentuk produktivitas.

3. Kemampuan (abilities)

Abilities atau kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh seorang karyawan. Konsep ini jauh lebih luas, karena dapat mencakup sejumlah kompetensi. Pengetahuan dan keterampilan termasuk faktor pembentuk kemampuan. Dengan demikian jika seseorang mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, diharapkan ememiliki abilities yang tinggi pula. Melalui kemampuan yang memadai maka seseorang dapat melaksanakan aktivitas dengan tanpa ada permasalahan teknik.

4. Sikap (attitude) dan perilaku (behaviors)

Sangat erat hubungan antara kebiasaan atau sikap dan perilaku. Sikap merupakan suatu kebiasaan yang terpolakan. Jika sikap yang terpolakan

(48)

38

tersebut memiliki implikasi positif dalam hubungannya dengan perilaku kerja seseorang maka akan menguntungkan, artinya jika sikap karyawan baik, maka hal tersebut dapat menjamin perilaku pekerja juga baik. Misalnya seorang karyawan mempunyai kebiasaan masuk perusahaan tepat waktu, disiplin, maka perilaku kerja juga baik, artinya jika diberi tanggung jawab akan menepati aturan dan kesepakatan. Dengan demikian perilaku manusia akan ditentukan oleh sikap-sikap yang telah tertanam dalam diri karyawan sehingga dapat mendukung kerja yang efektif.

D. Pengukuran dan Peningkatan Produktivitas

Pengukuran produktivitas meliputi 4 (empat) tingkatan (Sunyoto, 2015 : 205), yaitu:

1. Pengukuran produktivitas tingkat nasional (makro) 2. Pengukuran produktivitas tingkat industri (sektor) 3. Pengukuran produktivitas tingkat perusahaan (mikro) 4. Pengukuran produktivitas tingkat produksi (parsial)

Pengukuran produktivitas tenaga kerja termasuk pengukuran produktivitas tingkat produksi, dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

P = Produktivitas tenaga kerja

O = Output atau hasil kerja yang sebenarnya I = Input atau jumlah jam kerja yang sebenarnya

(49)

Ada empat pendekatan untuk meningkatkan produktivitas kerja yaitu : 1. Meningkatkan keluaran, sedangkan masukan dipertahankan tetap.

2. Keluaran tetap, namun masukan diturunkan.

3. Keluaran naik lebih besar, masukan naiknya lebih kecil.

4. Keluaran turun, masukan turun lebih besar.

Di samping keempat metode tersebut, ada metode lain yang bisa dengan efektif berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja meliputi :

1. Metode peningkatan produktivitas kerja dengan menghemat tenaga kerja.

2. Metode peningkatan produktivitas kerja dengan menerapkan metode kerja yang paling tepat.

3. Metode peningkatan produktivitas kerja dengan menghasilkan aktivitas- aktivitas yang tidak produktif.

4. Metode peningkatan produktivitas kerja dengan memanfaatkan sumber daya manusia secara lebih efektif.

E. Asset Management Division (AMD)

Asset Management Division (AMD) adalah divisi yang mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan, mengkoordinir, dan mengawasi pelaksanaan semua kegiatan yang berkaitan dengan manajemen aset. (SE No.

65/DIR/AMD/2014)

Manajemen aset merupakan suatu proses sistematik yang

(50)

40

paling hemat biaya melalui pennciptaan, akuisisi, operasi, pemeliharaan, rehabilitasi, dan penghapusan aset yang terkait dengan :

1. Mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan aset.

2. Mengidentifikasi kebutuhan dana.

3. Memperoleh aset.

4. Menyediakan sistem dukungan logistik dan pemeliharaan untuk aset.

5. Menghapus atau memperbaharui aset sehingga secara efektif dan efisien dapat memenuhi tujuan. (Siregar, 2004 : 45)

Tujuan manajemen aset antara lain (Sugiama, 2013 : 56) yaitu :

1. Secara umum : untuk pengambilan keputusan yang tepat agar aset yang dikelola berfungsi secara efektif dan efisien.

2. Secara lebih rinci adalah agar mampu :

a. Meminimalisir biaya selama umur aset bersangkutan.

b. Dapat menghasilkan laba maksimum.

c. Dapat mencapai penggunaan serta pemanfaatan aset secara optimum.

Dalam Asset Management Division (AMD) terdapat beberapa jabatan antara lain sebagai berikut (SE No. 62, 63, 65/DIR/AMD/2014) :

1. Area Commercial Restruct Head a. Mengajukan restrukturisasi.

b. Membuat keputusan persetujuan/ketidaksetujuan atas rekomendasi restrukturisasi dari Commercial Resruct Analyst

c. Memberikan kewenangan restrukturisasi kepada Commercial Restruct Relationship Manager

(51)

2. Commercial Restruct Relationship Manager a. Memonitoring pasca restrukturisasi.

b. Menerima dan mereview pengajuan restrukturisasi komersial.

c. Mengecek kelengkapan berkas permohonan debitur.

d. Menerima keputusan persetujuan/ketidaksetujuan atas permohonan.

restrukturisasi dan menginformasikan ke debitur untuk kesepakatan restrukturisasi.

3. Commercial Restruct Analyst

a. Menganalisa dan pemberi rekomendari atas permohonan restrukturisasi.

b. Menangani proses restrukturisasi sesuai kewenangan area, menerima berkas dan melakukan analisa.

4. Problem Account Officer Coordinator

Mengawasi dan mengkoordinir Problem Account Officer.

5. Problem Account Officer

a. Membuat usulan Agunan Yang Diambil Alih (AYDA).

b. Mendapatkan calon pembeli.

c. Melaksanakan penjualan agunan skim lelang atau diluar lelang.

d. Menyelesaikan kredit komersial melalui lelang maupun non lelang.

e. Melakukan penagihan kredit komersial.

6. Special Asset Sales Officer (Auction Officer)

Melakukan proses penjualan agunan melalui eksekusi lelang maupun penjualan bersama dengan pemilik agunan.

(52)

42

F. Analisis dan Evaluasi

Setelah penulis menguraikan semua tentang produktivitas tenaga kerja, maka selanjutnya adalah menganalisis dan mengevaluasi produktivitas tenaga kerja Asset Management Division (AMD) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Medan secara keseluruhan.

Asset Management Division (AMD) menangani 2 (dua) jenis kredit antara lain sebagai berikut (SE No. 65/DIR/AMD/2014) :

1. Kredit Konsumer (Consumer Loan)

Adalah fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank kepada pemohon kredit perorangan yang dipergunakan untuk kebutuhan konsumtif.

2. Kredit Komersial (Commercial Loan)

Adalah kredit yang diberikan kepada pemohon kredit yang berbentuk Badan maupun perorangan yang pada umumnya digunakan untuk usaha produktif.

Peranan Asset Management Division (AMD) area 3 pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Medan adalah untuk merekoveri aset- aset yang bermasalah (kredit macet). Ada beberapa cara dalam menangani kredit macet yaitu melelang aset, merestrukturisasi /penjadwalan ulang, dan mengalihkan kredit kepada orang lain. Nasabah yang tidak dapat membayar kredit dalam tenggang waktu yang ditentukan akan disomasi terlebih dahulu dengan diberi surat peringatan pertama sampai dengan ketiga. Jika tidak juga dapat membayar, maka aset tersebut akan dilelang. Lelang adalah penjualan barang terbuka untuk umum dengan penawaran harga secara tertulis dan/atau lisan yang

(53)

semakin meningkat atau menurun untuk mencapai harga tertinggi yang didahului dengan pengumuman lelang.

Proses pelelangan rumah dapat dilihat dalam ilustrasi sebagai berikut.

Misalnya A melakukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) selama 5 tahun. Dan pada tahun ke-3 A tidak membayar kredit dan menunggak selama 12 bulan, maka akan diberikan surat peringatan pertama. Jika A tidak juga membayar kredit, maka akan diberikan surat peringatan kedua sampai dengan surat peringatan ketiga. Dan dalam surat peringatan ketiga, A diminta untuk mengosongkan rumah tersebut.

Selanjutnya Asset Management Division (AMD) melaksanakan pelelangan rumah untuk menutupi kredit macet tersebut. Harga pelelangan rumah yang ditawarkan oleh pihak Bank ditentukan oleh Apraisal Independen. Biaya-biaya yang dibayar oleh pembeli agunan antaara lain kredit yang belum dilunasi ditambah dengan biaya tambahan yaitu pajak penjualan Agunan Yang Diambil Alih (AYDA), biaya lelang, biaya appraisal, biaya pengosongan rumah, biaya pemeliharaan aset, biaya notaris, dan biaya pemasaran (iklan). Dengan terjualnya rumah tersebut maka kredit macet A telah selesai.

(54)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Asset Management Division (AMD) merupakan divisi yang mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan, mengkoordinir, dan mengawasi pelaksanaan semua kegiatan yang berkaitan dengan manajemen aset.

Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi dapat disimpulkan bahwa :

1. Asset Management Division (AMD) memiliki peranan yang sangat penting dalam menyelesaikan kredit macet.

2. Dalam menangani masalah kredit macet, masing-masing tenaga kerja Asset Management Division (AMD) memiliki tugas yang berbeda.

3. Produktivitas tenaga kerja Asset Management Division (AMD) sangat berpengaruh terhadap PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut :

1. Diharapkan dengan pentingnya peranan dalam menyelesaikan kredit macet, Asset Management Division (AMD) dapat mengurangi kuantitas kredit macet.

2. Diharapkan masing-masing tenaga kerja Asset Management Division (AMD) dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

(55)

3. Diharapkan tenaga kerja Asset Management Division (AMD) dapat meningkatkan produktivitasnya.

(56)

46

DAFTAR PUSTAKA

Bambang, Kusriyanto. 2002. Meningkatkan Produktivitas Karyawan Seri Manajemen Cetakan Kedua. Jakarta : LPPM.

Daft, Richard L. 2006. Manajemen Edisi Keenam. Jakarta : Salemba Empat.

Feriyanto, Nur. 2014. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Gaspersz, Vincent. 2003. Total Quality Management. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Hasibuan, Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Sedarmayanti. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil Edisi Revisi. Bandung : Refika Aditama.

Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta : Asdi Mahasatya.

Siregar, Doli D. 2004. Manajemen Aset. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sugiama, A Gima. 2013. Manajemen Aset Pariwisata. Bandung : Guardaya Intimarta.

Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sunyoto, Danang. 2015. Manajemen dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta : CAPS (Center for Academic Publishing Service).

Peraturan dan Kebijakan Asset Management Division SE No. 62 / DIR / AMD / 2014.

Peraturan dan Kebijakan Asset Management Division SE No. 63 / DIR / AMD / 2014.

Peraturan dan Kebijakan Asset Management Division SE No. 65 / DIR / AMD / 2014.

http://kbbi.web.id/produktivitas

http://www.asikbelajar.com/2014/04/teori-produktivitas-kerja.html http://www.btn.co.id/

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Setelah selesei install , (alankan command seperti gambar di bawah ini untuk di bawah ini untuk memastikan phpunit sudah bisa kita gunakan. +pabila keluaran dari command

Analisis Penilaian Kredit dan Laporan Keuangan Calon Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT Mandala Finance Tbk Cabang Bangka (Studi Kasus Pada Usaha

Kewenangan yang dipunyai KPPU ini tidak sebatas pada melakukan monitoring, penyelidikan dan/atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktik monopoli dan/atau persaingan

Pada proses pembuatan garam, petani garam membutuhkan air laut untuk proses kristalisasi garam, dan untuk memenuhi kebutuhan air laut tersebut, terlebih dahulu

Indosat Tbk is a leading telecommunication and information service provider in Indonesia that provides cellular services (Mentari, Matrix and IM3), fixed telecommunication services

Namun, pada varietas Wisanggeni yang tidak diinokulasi mikoriza tetapi diinokulasi jamur R solani berat tongkolnya menurun menjadi 4,30 ton/ha dan berat bijinya menjadi 2,67

Analisa Indeks Biaya untuk Pekerjaan Beton Bertulang dengan Menggunakan Metode SNI 7394-2008 dan Lapangan (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Asrama STIKES CHMK

Pola kebijakan hukum terhadap tanggung jawab TNCs atas pelanggaran hak untuk menikmati lingkungan yang sehat di empat negara berkembang yaitu Indonesia, India, Nigeria,