UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMIPROGRAM DIPLOMA III
ANALISIS ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL
PADA PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR
UMUM MEDAN
SKRIPSI MINOR
DIAJUKAN OLEH :
DWINTA RIZAL
NIM : 072101011
JURUSAN : KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lembar Persembahan
“
allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang
yang mempunyai ilmu pengetahuan beberapa derajat”
(Al-Mudajaadilah : 11)
Dua tangan sepuluh jari
Kususun tengadah rapi
Rasa syukur tak terhingga tuk sang pencipta
Atas karunia kesempatan dan jalan
Aku menjadi manusia seutuhnya
Dengan do’amu aku melangkah
Dengan restumu aku berjuang
Do’amu adalah kekuatan untukku
Restumu adalah kebahagiaanku
Ayah...dengan tetes keringatmu
Engkau buat aku menjadi orang yang berfikir
Ibu...dengan lentik jarimu
Engkau buat aku menjadi orang yang berguna
Ayah ...tanggung jawab yang telah engkau berikan
Menjadi bekal bagi masa depanku
Ibu...kasih sayang engkau curahkan
Menjadi kekuatan untuk mencapai cita-citaku
Terimakasih Ayahanda dan Ibunda
Kini tetes keringatmu telah berhasil kuwujudkan
Dalam untaian kata demi kata
Yang menjelma dalam skripsiku
Ku persembahkan sebagai bukti dan terimakasihku buat yang tercinta dan yang tersayang.
Ayahanda (Alm) Zalhamdan
Ibunda Hasni
Kakanda Gonti Perdana
Dwinta Rizals
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : DWINTA RIZAL
NIM : 072101011
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : ANALISIS ANGGARAN BIAYA
OPERASIONAL PADA PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN
Tanggal ... … … … ..2010 Dosen Pembimbing
(Drs. Firman Syarif, Msi, Ak NIP. 19670904 199403 1 004
)
Tanggal ………..2010 Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan
(Dr. Endang Sulistya Rini, SE, Msi NIP. 19620513 199203 2 001
)
Tanggal………..2009 Dekan
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur alhamdulillah segala puji bagi allh SWT Tuhan semesta alam yang
telah memberi rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi minor ini. Sholawat dan salam penulis sampaikan kepada Rasulullah
Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalahnya kepada umat manusia
guna dipedomani sebagai tuntutan hidup menuju keselamatan dan kebahagiaan
dunia akhirat.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada Papa dan Mama yang tercinta yang dengan penuh kasih sayang
dan kesabaran selalu memberikan dorongan semangat yang sangat berarti buat
penulis serta dengan ikhlas mengasuh, membesarkan, mendidik, serta mencukupi
segala keperluan penulis baik secara materi maupun moril.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis lebih banyak menerima bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesarnya kepada :
1. Terima Kasih kepada Ayahanda (Alm) Zalhamdan dan Ibunda Hasni yang
telah mengasuh, membesarkan dan memberikan kasih sayang yang tulus
yang takkan pernah sirna baktiku untukmu.
2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting SE, MS. Selaku Ketua Jurusan Keuangan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang SE, MSi. Selaku Sekretaris Jurusan
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Firman Syarif, MSi, AK Selaku pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam penulisan tugas akhir ini.
6. Bapak Drs. H.M Lud Lubis. Selaku wakil pimpinan PT. Penerbitan
Keluarga Mimbar Umum Medan beserta staff-staffnya, penulis hanturkan
terima kasih atas segala kesempatan dan bantuannya sehingga penulis bisa
melakukan riset dan memberikan data-data dalam menyelesaikan tugas
akhir ini.
7. Bapak/ Ibu staff, Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
8. Terima kasih kepada Abangku tersayang “Gonti Perdana” atas perhatian
dan dorongannya kepada penulis, dan sePupu2 Qu tercinta yang sLaLu
mendukung Qu untuk cePat-cepat wisuda, hehehe.
9. Thanx to SpeCial oNe “ InDra “ yang telah memberi perhatian dan
dorongannya kepada penulis sampai saat ini
10.Thanx to cohib qu “Chofie mahok” (Au emng cohib terbaek Lh wak, jgn
kelamaan jombLo ya mahok, mdh2n ramalan au ntu bener ya wak biar cpt
meried au, hahahaha), Rani, dima, dan anak2 keuangan ’07 group A
11.selalu bersama dalam keceriaan, semoga persahabatan ini akan terus di
kenang untuk selamanya.
12.Thanx to teman2 maGAnG Group 11 : Bg Adi, Maya, SuLaiman, end
Hartono, atas semua dukungan dan kerja samanya dan segala kenangannya
selama magang akan terukir dihati
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi minor ini jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penulisa miliki.
Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sekalian demi kesempurnaan skripsi minor ini.
Akhirnya kepada allah SWT jugalah penulis kembali berserah diri,
mudah-mudahan yang penulis dapat saat ini mendapat ridho dari allah SWT karena tiada
kata satupun yang dapat terwujud jika tidak atas kehendak dan seizinnya.
Medan, November 2010
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II ANALISIS ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN... 5
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penyusunan Perusahaan……….... 21
4. Fungsi Anggaran……… 22
BAB III ANALISA DAN EVALUASI... 30
A. Analisa dan Evaluasi Anggaran Biaya Operasional……… 30
B. Analisa dan Evaluasi Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya
Operasional………….………... 31
C. Perbandingan Anggaran Operasional Dengan Realisasi…. 32
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 38
A. Kesimpulan... 38
B. Saran... 38
DAFTAR TABEL
1. Tabel Laporan Anggaran Biaya Operasional……… 32
2. Tabel Laporan Realisasi Biaya Operasional………. 33
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan mencari laba, karena dengan
adanya laba, perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus
mengadakan perluasan atau pengembangan usahanya. Laba tidak terjadi dengan
sendirinya, tetapi laba diperoleh dengan usaha yang dilakukan secara terencana,
teratur dan terus menerus. Dalam pengertian yang sederhana, laba merupakan
selisih antara pendapatan dan biaya. Untuk memperoleh laba, maka perusahaan
harus mampu menekan biaya atau dengan kata lain perusahaan harus bekerja
seefisien mungkin.
Efisien dalam setiap kegiatan merupakan faktor dalam mencapai sasaran
yang telah ditetapkan. Agar perusahaan bekerja secara efisien dibutuhkan suatu
rencana yang baik. Perencanaan dibuat dalam berbagai bidang. Salah satu bidang
perencanaan adalah bagian keuangan atau rencana yang dinilai dengan uang atau
disebut juga dengan anggaran. Anggaran merupakan rencana kegiatan yang
dilakukan secara teliti, yang didasarkan atas pengalaman masa lalu dan ramalan
pada masa yang akan datang. Anggaran yang disusun secara teliti dan terperinci
dapat menjadi data yang sangat akurat bagi pimpinan dalam melaksanakan
tugasnya.
Perencanaan selalu diikuti dengan pengawasan untuk menjamin bahwa
Pengawasan yang dimaksudkan untuk menilai sampai sejauh mana prinsip
efisiensi telah tercapai. Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan
pengawasan yaitu dengan cara membandingkan aktualisasi dengan yang telah
dianggarkan. Dari perbandingan ini dapat dinilai apakah operasi perusahaan telah
berjalan dengan efisien dan dapat ditentukan apakah ada
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Untuk dapat menghasilkan barang produksi dengan laba yang optimal,
maka perencanaan dan pengawasan biaya operasional adalah kunci pokoknya.
Mengingat perencanaan dan pengawasan biaya operasional dalam mencapai
tujuan maka dirasa perlu untuk membahas masalah tersebut dalam sebuah skripsi
minor dengan judul : “ANALISIS ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL
PADA PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN”.
B. Perumusan masalah
Adapun masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut : “Apakah
anggaran biaya operasional tahun 2006 yang telah disusun oleh PT. Penerbitan
Keluarga Mimbar Umum Medan sesuai dengan yang direncanakan?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
a. Untuk mengetahui dan menganalisis teori yang penulis terima di bangku
kuliah, menerapkan teori dan membandingkannya dengan data-data yang
b. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menyusun
anggaran biaya operasional.
2. Manfaat
a. Bagi Penulis
Sebagai menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam menyusun
dan menganalisis anggaran biaya operasional pada suatu perusahaan.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam
melakukan penyusunan anggaran biaya operasional di masa mendatang.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dan akan melakukan penelitian
yang sama dimasa mendatang.
D. Metode Penelitian
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Jl.
Prof H.M Yamin SH. No. 352 Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan
Februari 2008 sampai dengan bulan Mei 2008.
2. Sumber Data
a) Jenis Data
Jenis data yang penulis gunakan berupa data yang bersifat kualitatif yang
1. Data Primer, data ini diperoleh dengan mengadakan peninjauan langsung
pada PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Medan.
2. Data Sekunder, yaitu data yang didukung data primer, berupa
literatur-literatur yang berhubungan dengan perusahaan. Sejarah singkat
perusahaan, Struktur organisasi perusahaan, laporan keuangan tahunan
serta laporan biaya-biaya.
3. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara yaitu :
a. Wawancara/Interview
Yaitu mengadakan wawancara langsung dengan pimpinan perusahaan atau
yang bersangkutan dengan objek penelitian yang mempunyai wewenang
dalam memberikan informasi tentang keadaan perusahaan.
b. Studi Dokumentasi
Yaitu penulis memperoleh data dan informasi langsung dari PT.
Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Medan.
4. Metode Analisis Data
Penulis menggunakan merode analisis deskiptif yaitu mengumpulkan data,
menganalisis, menyusun, mengklasifikasikan serta menyajikan data yang
BAB II
PT.PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN
A. Profil Perusahaan
1. Sejarah / Gambaran Umum Perusahaan
Surat kabar Mimbar Umum Medan Didirikan pada tanggal 6 November
1945 beberapa bulan setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannyapada
tanggal 17 Agustus 1945. PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM
MEDAN, sekarang berkedudukan di Jl. Prof. H. M. Yamin No. 352 Medan -
Sumatera Utara.
Pendirinya dipelopori oleh Bapak Abdul Wahab Siregar, Bapak
Mohammad Saleh Umar (SURAPATI), Bapak Yunus Nasution, Bapak Udin
Siregar, dan Bapak Daud Malik Batubara.
Setelah mengalami beberapa kali pembaharuan pada SIUPP (Surat Izin
Usaha Penerbitan Pers) kini surat kabar Mimbar Umum memegang izin terbit dari
Departemen Penerangan dengan nomor SIUPP : 009 / Menpen / SIUPP / A / 7 /
1986 / Jakarta / 18 / 3 / 86.
Surat kabar Mimbar Umum yang terbit pada masa itu tahun 1945
merupakan surat kabar tekemuka di Sumatera bahkan di Indonesia. Dicetak di
Indonesia Jl. Sei Rengas (yang sekarang menjadi Jl. Madong Lubis).
Dengan misi sebagai surat kabar perjuangan yang mengabdikan diri
menguasai tanah air. Surat kabar Mimbar Umum telah menjadikan dirinya bagian
dari kekuatan bangsa melalui berita-beritanya.
Sebagai surat kabar perjuangan pada masa revolusi fisik, surat kabar
Mimbar Umum menjadikan semua pihak menjadi sasaran pasarnya. Dengan
demikian semua konsumen pembaca merupakan pasar yang potensial.
Pada tanggal 6 November 1947 penerbitan surat kabar Mimbar Umum
dilanjutkan Bapak Arif Lubis dibantu Bapak Bustaman dan Bapak Syamsudin
Manan. Saat politik di Indonesia bergolak dekade tahun 1950 sampai 1965 surat
kabar Mimbar Umum mencapai puncak kesuksesan.
Keberhasilan surat kabar Mimbar Umum mencapai kesuksesan pada
zaman pergolakan politik di Indonesia tidak terlepas dari kepekaan membaca
situasi pada waktu itu.
Pada tanggal 6 November 1975, Bapak Arif Lubis menyerahkan
manajemen Harian Mimbar Umum kepada Bapak H. Hasbullah Lubis, Direktur
FA. Percetakan Offset HASMAR. Tujuannya untuk lebih meningkatkan
penampilan media cetak Harian Mimbar Umum, dari tehnik cetak letter press ke
cetak offset yang lebih bersih cetakannya.
Tahun 1983, Bapak H. Hasbullah Lubis meninggal dunia dan jabatan
Pimpinan Umum dipegang oleh putranya H. M. Fauzi Lubis,. Upaya untuk tetap
akses di dunia pers,lalu Bapak H. M. Fauzi Lubis mengadakan Joint Manajemen
dengan PT. Surya Pelindo yang dipimpin oleh Bapak Surya Paloh yang juga
Pimpinan Umum Harian Media Indonesia di Jakarta. Saat itulah Harian Mimbar
2. Struktur Organisasi PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Medan
Struktur orgasnisasi adalah susunan yang stabil dari jabatan-jabatan dan
hubungannya dengan jabatan yang lain. Merupakam salah satu faktor yang
mempengaruhi orang-orang yang bergabung dari organisasi itu sendiri.
Struktur organisasi yang baik adalah yang menunjukkan kerangka dan
perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian
atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Pimpinan perusahaan adalah manusia biasa yang mempunyai waktu/tenaga
dan pengetahuan yang terbatas terpaksa mendelegasikan wewenangnya kepada
orang lain atau bawahannya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks dan
banyak. Agar pimpinan itu dapat dengan mudah mengawasi pelaksanaan tugas
bawahannya yang telah ditetapkan dan meminta pertanggungjawaban dari setaip
bawahannya, maka diperlukan suatu struktur organisasi.
Struktur organisasi suatu perusahaan tentu berbeda dengan struktur
organisasi perusahaan lainnya, hal ini tergantung pada besar kecilnya perusahaan.
PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Medan membutuhkan suatu struktur
organisasi yang tepat agar dapat secara efektif dan efisien mengatur dan
menjelaskan tugas-tugas anggotanya, hubungan dan wewenang setiap anggota
organisasinya.
Struktur organisasi yang diterapkan PT. Penerbitan Keluarga Mimbar
Umum Medan adalah struktur organisasi garis, yang mana tugas dan wewenang
STRUKTUR ORGANISASI PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN
DIREKSI
PEMIMPIN UMUM
WKL PIMPINAN UMUM
RED. EXECUTIVE KABAG
PRODUKSI
RED. KHUSUS SEK.REDAKSI
Berikut ini diuraikan tugas dari masing-masing jabatan adalah sebagai berikut:
1.Pimpinan Umum/ Redaksi
• Bertanggung jawab atas pencapaian proyeksi pendapatan serta
pemanfaatan sumber dana perusahaan secara efektif dan efisien.
• Mendelegasikan wewenang pengelolaan keredaksian dan usaha sejauh
rincian tugas yang ditentukan serta tidak terkait dengan urusan yang
bersifat yuridis formal kepada Redaktur Eksekutif dan Wakil Pimpinan
Umum/ Redaksi.
• Berwewenang dalam menanda tangani cheque dan bilyet giro yang
dikeluarkan bersama-sama dengan Wakil Pimpinan Umum/ Redaksi.
• Menciptakan dan mengembangkan iklim kerja yang kooperatif, sehat dan
berprestasi pada segenap jajaran usaha maupun bidang redaksi.
• Menegakkan integritas dan loyalitas seluruh karyawan pada jajaran usaha
maupun bidang redaksi.
2.Wakil Pimpinan Umum/ Redaksi
• Mengelola dan mengendalikan pemanfaatan sumber dana perusahaan
secara efisien dan efektif dilengkapi laporan pertanggung jawaban kepada
Pimpinan Umum/ Redaksi.
• Memelihara hubungan baik dengan lembaga keuangan tempat perusahaan
menjadi nasabah dan segenap perusahaan periklanan serta penyalur utama
• Berwewenang dalam menandatangani cheque dan bilyet giro yang
dikeluarkan bersama-sama dengan Pimpinan Umum/ Redaksi.
• Berwewenang dalam memferifikasi selurh dokumen perusahaan baik
intern maupun ekstern.
• Memegang teguh kerahasiaan data perusahaan secara menyeluruh dan
membantu hal-hal yang bersifat rahasia.
3. Redaktur Eksekutif
Bertanggung jawab secara struktur kepada Pimpinan Umum/ Redaksi dan
membawahi Wakil Redaktur Eksekutif serta redaktur-redaktur dan staf direksi.
Tugasnya adalah bertanggung jawab atas hubungan baik atas instansi
berwenang dan jajaran pers sejauh terkait dengan tugas dan tangung jawab yuridis
formalnya.
4. Kepala Bagian Produksi
Bertanggung jawab secara struktur kepada Wakil Pimpinan Umum/
Redaksi dan membawahi administrasi produksi beserta staf-stafnya.
Tugas dan tanggung jawab bagian produksi adalah :
• Melaksanakan kegiatan proses sebelum percetakan dimulai yang meliputi
pengetikan berita, koreksi berita, penyusunan berita dan pembuatan plat
sebelum cetak.
• Mengadakan pengawasan percetakan surat kabar di percetakan.
5. Kepala Bagian Sirkulasi
Bertanggung jawab secara struktur kepada Wakil Pimpinan Umum/
Redaksi dan membawahi administrasi, sirkulasi, staf distribusi dan penjualan.
Tugas dan tanggung jawab bagian sirkulasi adalah :
• Bertanggung jawab terhadap penjualan dan pendistribusian koran,
sehingga sedapat mungkin mencaopai jumlah proyeksi.
• Bertanggung jawab atas kredibilitas dan piutang yang tertunggak dari para
agen maupun langganan serta langkah pengamanannya
yangdikoordinasikan dengan penagihan.
6. Kepala Bagian Iklan
• Bertanggung jawab terhadap pemenuhan kuota penjualan iklan
berdasarkan target penerimaan iklan.
• Bertanggung jawab untuk mengirimkan bukti pemuatan iklan kepada biro
iklan maupun kepada pemasang iklan langsung.
• Bertanggung jawab atas putang iklan yang tertunggak dan
langkah-langkah penyelesaiannya.
• Mengadakan sensor terhadap materi iklan yang dapat berakibat
membahayakan pihak penerbit ( disesuaikan dengan peraturan tata cara
7. Kepala Bagian Keuangan
• Bertanggung jawab mempersiapkan data untuk menyusun anggaran dan
laporan realisasi anggaran secara bulanan maupun tahunan.
• Bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan secara bulanan/
tahunan, terdiri dari neraca, perhitungan rugi/ laba, sumber dan
penggunaan dana, dan analisa ratio.
• Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembukuan dan memegang
teguh kerahasiaan data keuangan perusahaan.
• Bertanggung jawab atas hal-hal yang menyangkut perpajakan.
8. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia
• Bertanggung jawab atas perencanaan, pengembangan sumber daya
manusia bagi kepentingan perusahaan.
• Memelihara dan mengembangkan hubungan kerja yang baik dengan
instansi Departemen Tenaga Kerja serta lembaga resmi terkait.
• Bertanggung jawab atas tegaknya disiplin kerja karyawan.
• Memegang teguh kerahasiaan data karyawan perusahaan.
9. Bagian Umum
• Membina, menggerakkan dan mengawasi seluruh kegiatan personalia dan
umum.
• Mengurus permasalahan dibidang umum.
B. Anggaran Biaya Operasional Perusahaan 1. Pengertian Anggaran
Anggaran atau Budget adalah merupakan ungkapan dari program kerja
untuk mencapai sasaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Ada beberapa
istilah yang digunakan untuk menyatakan anggaran perusahaan, yaitu ; business
Budget, Profit Planning and Control, Comprehensif budgeting, business Budget and Control. (Munandar, 2003)
Walaupun demikian perbedaan istilah – istilah tidaklah merupakan
pengertian dari anggaran itu sendiri, hal ini dapat dilihat pada defenisi yang
diberikan oleh para ahli :
Anggaran adalah suatu rencana keuangan periode yang disusun
berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran merupakan rencana tertulis
mengenai kegiatan suatu organsasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan
umumnya dinyatakan dalam suatu uang untuk jangka waktu tertentu. (Nafarin,
2004)
Bisnis budget atau anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara
sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit
atau kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu yang akan datang.
(Munandar, 2001)
Istilah perencanaan untuk pengendalian laba menyeluruh dapat
perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian tanggung jawab manajemen.
(Welsch, Hilton dan Gordon, 2002)
Dari kutipan diatas dapat dirumuskan bahwa “anggaran biaya operasional
adalah anggaran yang bertujuan untuk pengeluaran – pengeluaran kontra prestasi
yang diberikan oleh perusahaan atas “sesuatu” yang diterima dari pihak lain atau
atas jasa – jasa yang diterima dari pihak lain untuk menyusun anggaran laba /
rugi” dan anggaran itu merupakan rencana kerja sistematis yang dinilai dengan
uang yang dibuat dalam bentuk angka – angka serta disusun dalam suatu atau
beberapa periode tertentu yang dipakai sebagai alat perencanaan,
pengkoordinasian yang terpadu dan pengendalian tanggung jawab manajemen
melalui proses tertentu.
Dari rumus ini ada beberapa segi yang perlu diperhatikan antara lain :
a) Rencana kerja sistematis yang di nilai dengan uang; ialah rencana yang
disusun mengenai apa – apa yang akan dilaksanakan, selanjutnya rencana
kerja tersebut dinilai dengan uang atau dengan kata lain ditentukan beberapa
jumlah yang dibutuhkan / diperoleh untuk merealisasikan pekerjaan tersebut.
b) Periode tertentu; ialah periode berdasarkan pada periode jangka panjang (3-5
thn) dan periode jangka pendek (1 thn).
c) Alat perencanaan; anggaran digunakan sebagai alat utuk merumuskan terlebih
dahulu kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan yang diharapkan dapat
d) Pengkoordinasian yang terpadu; artinya dalam kegiatan perusahaan diperlukan
koordinasi terpadu dalam mengalokasi faktor – faktor produksi dalam rangka
mengalihkannya menjadi barang – barang dan jasa – jasa.
e) Pengendalian tanggung jawab; artinya kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan
harus selalu diawasi dan dikendalikan agar sesuai dengan yang telah
direncanakan sebelumnya.
f) Proses tertentu; artinya proses pembelanjaan atau proses lainnya yang dinilai
setiap kali terjadi suatu operasi perusahaan dan suatu periode anggaran.
Pengurus PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum menetapkan bahwa
anggaran yang mereka susun adalah merupakan kebijakan bersama berupa
anggaran biaya dan pendapatan pada tiap – tiap bagian yang ditetapkan dengan
besarnya rupiah dan persentase. Biasanya persentase ini menjadi acuan yang kuat
tetapi tidak statis dan kaku artinya tidak mencegah keputusan rasional.
2. Struktur Anggaran
Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang sebagai
berikut : (Nafarin, 2004)
a) Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :
1. Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun dan berdasarkan
interval (kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya
merupakan suatu segi anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat –
2. Anggaran Tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu
tingkat kapasitas tertentu.
b) Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :
1. Anggaran Periodik, yaitu anggaran yang disusun untuk suatu periodic
tertentu umumnya 1 tahun yang disusn setiap akhir periode anggaran.
2. Anggaran Kontinue, yaitu anggaran yang dibuat untuk memperbaiki
anggaran yang telah dibuat.
c) Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :
1. Anggaran Jangka Pendek (anggaran taktis), yaitu anggaran yang
dibuat dengan jangka waktu paling lama 1 tahun. Anggaran untuk
keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.
2. Anggaran Jangka Panjang (anggaran strategis), yaitu anggaran yang
dibuat untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun. Anggaran untuk
keperluan investasi barang modal (Capital Budget). Anggaran jangka
panjang tidak harus berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang
diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.
d) Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari :
Anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila
diperlukan disebut “anggaran induk (master budget)”. Anggaran induk
merupakan konsolidasi rencana keseluruhan perusahaan perusahaan untuk
jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan
dipecah lagi menjadi anggaran triwulan, anggaran triwulan kemudian
1. Anggaran Operasional, adalah anggaran untuk meyusun anggaran
laporan laba / rugi. Anggaran operasioanal terdiri dari :
a. Anggaran penjualan.
b. Anggaran biaya pabrik yang terdiri dari biaya bahan baku,
anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya over head
pabrik.
c. Anggaran beban usaha.
d. Anggararan laporan laba / rugi.
2. Anggaran Keuangan, yaitu anggaran untuk menyusun anggaran
neraca. Anggaran keuangan antara lain terdiri dari :
a. Anggaran kas.
b. Anggaran piutang.
c. Anggaran persediaan.
d. Anggaran utang.
e. Anggaran neraca.
Hubungan antara anggaran operasional dengan anggaran keuangan dapat
Ramalan Penjualan Anggaran Penjualan Anggaran Bebab Usaha
Anggaran utang Anggaran Modal Sendiri
Anggaran Kas Anggaran Neraca
Keterangan :
Cetak tebal = anggaran keuangan
Cetak biasa = anggaran operasional
Dari Gambar 2.2 dapat dijelaskan proses hubungan anggaran operasional
dengan anggaran keuangan sebagai berikut :
1. Anggaran penjualan dibuat berdasarkan ramalan penjualan.
2. Anggaran beban usaha (anggaran beban penjualan) dibuat berdasarkan
anggaran penjualan.
3. Anggaran piutang dibuat berdasarkan anggaran penjualan.
4. Anggaran produksi dibuat berdasarkan persediaan.
5. Anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung,
anggaran biaya over head pabrik dibuat berdasarkan anggaran
produksi.
6. Anggaran laporan laba / rugi dibuat berdasarkan anggaran penjualan,
anggaran beban usaha, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya
tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya over head pabrik.
7. Anggaran cadangan depresiasi aktiva tetap dibuat berdasarkan
anggaran beban usaha dan anggaran biaya over head pabrik.
8. Anggaran utang dibuat berdasarkan anggaran biaya bahan baku,
anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya over head
pabrik.
9. Anggaran modal sendiri berdasarkan anggaran laporan laba / rugi.
10.Anggaran kas dibuat berdasarkan anggaran utang, anggaran piutang,
anggaran penjualan, anggaran beban usaha, anggaran biaya bahan
baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya over
11.Anggaran neraca dibuat berdasarkan anggaran kas, anggaran piutag,
anggaran persediaan, anggaran cadangan depresiasi aktva tetap,
anggaran modal sendiri.
e) Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari :
1. Anggaran Komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam
anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif
perpaduan antara anggaran operasional dan anggaran keuangan yang
disusun secara lengkap.
2. Anggara Parsial, adalah anggaran yang disusun secara tidak lengkap,
anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja.
Misalnya karena keterbatasan kemampuan, maka yang dapat disusun
hanya anggaran operasional.
f) Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :
1. Anggaran apresiasi (approsiation budget), adalah anggaran yang
dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan
lain.
2. Anggaran kinerja (performance budget), adalah anggaran yang
disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi
(perusahaan) misalnya nilai untuk menilai apakah masing – masing
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Perusahaan
Anggaran dapat berfungsi dengan baik bilamana taksiran – taksiran
(forecost) yang termuat didalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda
dengan realisasinya nanti. Untuk bias melakukan penafsiran secara lebih akurat,
diperlukberbagai data informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor – faktor
yang harus dipertimbangkan didalam menyusun anggaran. Adapun faktor –faktor
tersebut secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
a) Faktor – faktor intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat
didalam perusahaan sendiri. Faktor – faktor tersebut antara lain berupa :
1) Penjualan – penjualan tahun lalu.
2) Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual,syarat
pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dsb.
3) Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.
4) Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik dalam jumlahnya (kuantitatif)
atau keterampilan maupun keahlian (kualitatif).
5) Modal kerja yang dimiliki perusahaan.
6) Fasilitas – fasilitas lain yang dimiliki perusahaan.
7) Kebijakan – kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan
fungsi – fungsi perusahaan, baik dibidang pemasaran, dibidang produksi,
dibidang pembelanjaan, dibidang administrasi maupun dibidang
personalia.
Sampai batas tertentu perusahaan masih dapat mengatur dan
yang akan dating. Oleh sebab itu faktor –faktor intern ini sering disebut faktor
yang controllable (diatur), yaitu faktor – faktor dalam batas tertentu masih dapat
disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan untuk periode budget yang akan
dating.
b) Faktor – faktor ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat
diluar perusahaan tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
perusahaan. Faktor – faktor tersebut antara lain berupa :
1) Keadaan persaingan.
2) Tingkat pertumbuhan penduduk.
3) Tingkat penghasilan masyarakat.
4) Tingkat pendidikan masyarakat.
5) Tingkat penyebaran penduduk.
6) Agama, adat istiadat, dan kebiasaan – kebiasaan masyarakat.
7) Berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, social
budaya maupun keamanan.
Terhadap faktor ini perusahaan tidak mampu mengatur sesuai dengan apa
yang diinginkan dalam periode budget yang akan datang. Oleh karena itu, faktor
ekstern ini sering disebut dengan faktor uncontrollable (tidak dapat diatur) yaitu
faktor – faktor yang tidak dapat disesuaikan dengan keinginan perusahaan.
4. Fungsi Anggaran
Anggaran bermanfaat untuk membantu manajemen dalam mengelola
A. Fungsi Perencanaan.
B. Fungsi koordinasi.
C. Fungsi pengawasan.
A. Fungsi perencanaan.
Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta
sekaligus memberikan target yang harus dicapai oleh kegiatan perusahaan diwaktu
yang akan dating. Jadi proses perencanaan sangat penting bagi perusahaan untuk
memberitahukan kepada organisasi tetang tujuan dan penetapan prosedur terbaik
untuk pencapaian tujuannya.
Perencanaan adalah proses pembuatan tujuan perusahaan dan memilih tindakan
masa datang untuk mencapainya. (Welsch, Hilton dan Gordon, 2002)
Hal – hal yang dipermasalahkan dalam suatu rencana yang dibuat adalah :
1) Apa yang direncanakan.
2) Bagaimana melakukan rencana tersebut.
3) Kapan rencana tersebut dilakukan.
4) Siapa yang akan melaksanakan rencana tersebut.
Rencana yang baik tentunya diharapkan akan memperoleh hasil yang baik
pula. Suatu rencana dikatakan baik apabila disusun dengan fakta yang up to date
dan reliable yang dapat mendukung rencana tersebut dengan asumsi yang
diterima secara rasional serta melibatkan semua lapisan mamajemen.
Keikutsertaan semua lapisan manajemen dalam menyusun suatu rencana
1) Terdapat kerja sama yang baik antara semua lapisan manajemen.
2) Terdapat penyesuaian aktivitas yang akan membantu kelancaran operasi
perusahaan.
3) Rencana yang disusun akan dating berhubungan satu dengan yang lain.
Sebelum melaksanakan operasi, manajemen PT. Penerbitan Keluarga
Mimbar Umum menyusun perencanaan yang sudah matang mengenai strategi
operasional. Penyusunan rencana ini mengikutsertakan lapisan manajemen atas
yaitu pengurus PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum dan lapisan manajemen
menengah yaitu setiap head department. Kedua lapisan manajemen ini bekerja
sama merumuskan kegiatan dan strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan dan didukung pula dengan data yang tepat berdasarkan
pengalaman operasional setiap harinya.
B. Fungsi Koordinasi
Anggaran berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua
bagian – bagian yang terdapat didalam perusahaan dapat saling menunjang, saling
bekerja sama dengan baik menuju sasaran yang telah ditetapkan. Dengan
demikian kelancaran jalannya perusahaan akan terjamin.
Koordinasi mempunyai perencanan yang sangat penting dalam
pelaksanaan rencana, sebuah koordinasi merupakan keterpaduan dari semua
kegiatan yang ada didalam anggaran. Tanpa adanya koordinasi maka tujuan yang
Koordinasi adalah proses yang mengaitkan karyawan dengan pekerjaan secara
timbale balik untuk mencapai tujuan organisasi. (Welsch, Hilton dan Gordon,
2002)
Dari pengertian diatas disederhanakan bahwa koordinasi itu penting dalam
mengintegrasikan kegiatan-kegiatan dalam suatu perusahaan. Agar fungsi
koordinasi efektif, ada tiga ketentuan yang harus diperhatikan :
1) Adanya rencana / anggaran yang realities.
2) Anggaran yang disusun harus meliputi semua kegiatan.
3) Harus ada komunikasi yang baik dari semua lapisan manajemen.
Dalam hal pengkoordinasian manajemen PT. Penerbitan Keluarga Mimbar
Umum dapat mengkoordinir semua bagian yang ada sesuai dengan struktur
organisasi perusahaan. Pengkoordinasian ini dapat dilakukan terutama karena
adanya anggaran. Selain memberikan perhatian yang cukup besar terhadap
koordinasi gerak setiap departmen, manajemen PT. Penerbitan Keluarga Mimbar
Umum juga menegaskan pentingnya komunikasi antar departemen untuk
menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam melaksanakan tugas
masing-masing.
C. Fungsi Pengawasan
Anggaran berfungsi sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding realisasi
kegiatan perusahaan nantinya. Dengan membandingkan antara apa yang tertuang
didalam budget dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah
perbandingan tersebut dapat pula diketahui penyebab penyimpangan antara
anggaran dan realisasi serta kelemahan dan kekuatan yang dinilai perusahaan.
Untuk menjamin bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan apa yang
telah dianggarkan sebelumnya, manajemen mutlak mengadakan pengawasan.
Pengawasan (control) ialah segala sesuatu yang termasuk dalam aktivitas
penentuan apakah pelaksanaan perusahaan sesuai dengan perencanaannya
terhadap harta benda usaha diadakan pengamanan sebaik-baiknya. (Welsch,
Hilton dan Gordon, 2002)
Fungsi pelaksanaan dilakukan dengan mengukur dan memperbaiki
pelaksanaan dari operasi perusahaan. Proses pengukuran dilakukan dengan
membandingkan anggaran sebagai patokan dengan sebenarnya. Sehubungan
dengan fungsi pengawasan ini manajemen PT. Penerbitan Keluarga Mimbar
Umum menggunakan anggaran sebagai alat pengendalian pelaksanaan kegiatan.
Pengendalian ini meliputi semua bidang dan department sehingga manajemen
mengetahui penyimpangan yang terjadi. Sebagaimana yang telah disebutkan
sebelumnya bahwa fungsi anggaran itu meliputi fungsi perencanaan, koordinasi
dan pengawasan. Ketiga fungsi ini telah dijalankan oleh manajemen
PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum.
Fungsi koordinasi dijalankan dengan baik dapat dilihat dari cara kerja
setiap bagian yang ada dalam struktur organisasi dimana keberhasilan pekerjaan
tiap-tiap bagian tergantung pada keberhasilan pekerjaan bagian lain dan adanya
komunikasi yang baik sehingga kesalahpahaman dapat dihindari. Fungsi
dapat dilihat dari penggunaan-penggunaan anggaran sebagai alat untuk menjamin
bahwa kegiatan yang dilakukan dengan yang dianggarkan dengan cara
mengadakan pemeriksaan terhadap penyimpangan baik yang bersifat negatif
maupun positif.
Anggaran biaya operasional PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum
disusun untuk suatu periode dimulai dari tanggal 1 januari dan berakhir 31
Desenber. Penentuan besarnya anggaran biaya operasional sebelumnya yaitu
dengan memperhatikan angka-angka dari anggaran 1 tahun terakhir serta
usulan-usulan dari setiap departemen. Dalam hal ini setiap departemen mengusulkan
berapa besar biaya yang diperlukan departemen tersebut dalam melaksanakan
operasinya dalam satu periode.
C. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional
Pada dasarnya yang mempunyai wewenang dan yang mempunyai
tanggung jawab atas penyusunan dan pelaksanaan anggaran adalah pimpinan
tertinggi perusahaan. Tetapi tugas menyiapkan dan menyusun serta melaksanakan
kegiatan anggaran tidak harus ditangani sendiri melainkan didelegasikan kepada
bagian lain. Namun partisipasinya tetap diperlukan terutamakan untuk
memotivasikan dan mengarahkan manajer bawahannya dalam penyusunan
anggaran. Untuk mendapatkan suatu anggaran yang baik diperlukan kerja sama
Dalam garis besarnya tugas menyusun dan menyiapkan anggaran dapat
didelegasikan kepada :
1) Bagian Administrasi
Penysunan anggaran bagian administrasi ini dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang kecil. Pada umumnya perusahaan-perusahaan ini tidak mempunyai kegiatan
yang lebig kompleks dan spesifik, sehingga dalam penyusunan anggaran biaya
operasionalnya tidak memerlukan campur tangan dari pihak lain, dalam arti hanya
satu bagian saja yang bertanggung jawab terhadap anggaran biaya operasional
tersebut.
2) Panitia Anggaran
Perusahaan besar umumnya mempunyai kegiatan yang cukup kompleks
dan beraneka ragam dengan ruang lingkup yang cukup luas, oleh sebab itu tugas
tersebut perlu melibatkan semua unsur yang terkait dalam panitia anggaran. Tim
tersebut membahas tentang rencana-rencana yang akan datang yang membuahkan
hasil. Sebagai kesepakatan bersama sesuai dengan kondisi dan fasilitas serta
kemampuan masing-masing bagian secara terpadu. Kesepakatan bersama ini
penting agar pelaksanaannya didukung oleh seluruh bagian yang ada dalam
perusahaan dan mampu menciptakan kerja sama dengan baik.
Agar penyusunan anggaran dapat berjalan dengan baik dan lancer maka
perlu ditetapkan suatu pedoman penyusunan anggaran. Pedoman penyusunan
anggaran ini harus dibuat terperinci dan jelas. Agar setiap bagian dapat mengikut i
pedoman tersebut sesuai dengan kebutuhan setiap bagian. Oleh karena itu,
dimulai. Dengan demikian tersedia waktu yang cukup untuk membuat
pertimbangan dan penilaian atas hal-hal yang dianggap perlu.
Pedoman penyusunan anggaran perusahaan itu harus mencerminkan
materi apa yang akan dicapai baik untuk jangka panjang maupun untuk jangka
pendek. Perencanaan dasar mendasari perusahaan terdiri dari tujuan umum dan
tujuan khusus, strategi perusahaan serta uraian dasar pemikiran perusahaan.
Anggaran yang disusun akan menghasilkan rancangan anggaran (draft budget).
Rancangan anggaran diserahkan pada pimpinan puncak perusahaan untuk
disahkan sebagai anggaran yang defenitif. Sebelum itu ada kemungkinan
perubahan berupa perbaikan-perbaikan yang dibahas oleh pimpinan dengan
bagian yang diserahi tugas menyusun rancangan anggaran tersebut. Anggaran
yang defenitif dijadikan pedoman kerja, alat pengkoordinasian dan pengawasan
kerja.
Setelah rancangan anggaran disahkan, panitia anggaran tidak dibubarkan
melainkan secara berkala masih perlu untuk mengadakan pertemuan-pertemuan
konsultatif yakni membahas pelaksanaan anggaran dari waktu ke waktu sehingga
mampu meningkatkan kerja sama dengan koordinasi dan merevisi anggaran yang
BAB II
PT.PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN
A. Profil Perusahaan
1. Sejarah / Gambaran Umum Perusahaan
Surat kabar Mimbar Umum Medan Didirikan pada tanggal 6 November
1945 beberapa bulan setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannyapada
tanggal 17 Agustus 1945. PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM
MEDAN, sekarang berkedudukan di Jl. Prof. H. M. Yamin No. 352 Medan -
Sumatera Utara.
Pendirinya dipelopori oleh Bapak Abdul Wahab Siregar, Bapak
Mohammad Saleh Umar (SURAPATI), Bapak Yunus Nasution, Bapak Udin
Siregar, dan Bapak Daud Malik Batubara.
Setelah mengalami beberapa kali pembaharuan pada SIUPP (Surat Izin
Usaha Penerbitan Pers) kini surat kabar Mimbar Umum memegang izin terbit dari
Departemen Penerangan dengan nomor SIUPP : 009 / Menpen / SIUPP / A / 7 /
1986 / Jakarta / 18 / 3 / 86.
Surat kabar Mimbar Umum yang terbit pada masa itu tahun 1945
merupakan surat kabar tekemuka di Sumatera bahkan di Indonesia. Dicetak di
Indonesia Jl. Sei Rengas (yang sekarang menjadi Jl. Madong Lubis).
Dengan misi sebagai surat kabar perjuangan yang mengabdikan diri
menguasai tanah air. Surat kabar Mimbar Umum telah menjadikan dirinya bagian
dari kekuatan bangsa melalui berita-beritanya.
Sebagai surat kabar perjuangan pada masa revolusi fisik, surat kabar
Mimbar Umum menjadikan semua pihak menjadi sasaran pasarnya. Dengan
demikian semua konsumen pembaca merupakan pasar yang potensial.
Pada tanggal 6 November 1947 penerbitan surat kabar Mimbar Umum
dilanjutkan Bapak Arif Lubis dibantu Bapak Bustaman dan Bapak Syamsudin
Manan. Saat politik di Indonesia bergolak dekade tahun 1950 sampai 1965 surat
kabar Mimbar Umum mencapai puncak kesuksesan.
Keberhasilan surat kabar Mimbar Umum mencapai kesuksesan pada
zaman pergolakan politik di Indonesia tidak terlepas dari kepekaan membaca
situasi pada waktu itu.
Pada tanggal 6 November 1975, Bapak Arif Lubis menyerahkan
manajemen Harian Mimbar Umum kepada Bapak H. Hasbullah Lubis, Direktur
FA. Percetakan Offset HASMAR. Tujuannya untuk lebih meningkatkan
penampilan media cetak Harian Mimbar Umum, dari tehnik cetak letter press ke
cetak offset yang lebih bersih cetakannya.
Tahun 1983, Bapak H. Hasbullah Lubis meninggal dunia dan jabatan
Pimpinan Umum dipegang oleh putranya H. M. Fauzi Lubis,. Upaya untuk tetap
akses di dunia pers,lalu Bapak H. M. Fauzi Lubis mengadakan Joint Manajemen
dengan PT. Surya Pelindo yang dipimpin oleh Bapak Surya Paloh yang juga
Pimpinan Umum Harian Media Indonesia di Jakarta. Saat itulah Harian Mimbar
2. Struktur Organisasi PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Medan
Struktur orgasnisasi adalah susunan yang stabil dari jabatan-jabatan dan
hubungannya dengan jabatan yang lain. Merupakam salah satu faktor yang
mempengaruhi orang-orang yang bergabung dari organisasi itu sendiri.
Struktur organisasi yang baik adalah yang menunjukkan kerangka dan
perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian
atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Pimpinan perusahaan adalah manusia biasa yang mempunyai waktu/tenaga
dan pengetahuan yang terbatas terpaksa mendelegasikan wewenangnya kepada
orang lain atau bawahannya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks dan
banyak. Agar pimpinan itu dapat dengan mudah mengawasi pelaksanaan tugas
bawahannya yang telah ditetapkan dan meminta pertanggungjawaban dari setaip
bawahannya, maka diperlukan suatu struktur organisasi.
Struktur organisasi suatu perusahaan tentu berbeda dengan struktur
organisasi perusahaan lainnya, hal ini tergantung pada besar kecilnya perusahaan.
PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum Medan membutuhkan suatu struktur
organisasi yang tepat agar dapat secara efektif dan efisien mengatur dan
menjelaskan tugas-tugas anggotanya, hubungan dan wewenang setiap anggota
organisasinya.
Struktur organisasi yang diterapkan PT. Penerbitan Keluarga Mimbar
Umum Medan adalah struktur organisasi garis, yang mana tugas dan wewenang
STRUKTUR ORGANISASI PT. PENERBITAN KELUARGA MIMBAR UMUM MEDAN
DIREKSI
PEMIMPIN UMUM
WKL PIMPINAN UMUM
RED. EXECUTIVE KABAG
PRODUKSI
RED. KHUSUS SEK.REDAKSI
Berikut ini diuraikan tugas dari masing-masing jabatan adalah sebagai berikut:
1.Pimpinan Umum/ Redaksi
• Bertanggung jawab atas pencapaian proyeksi pendapatan serta
pemanfaatan sumber dana perusahaan secara efektif dan efisien.
• Mendelegasikan wewenang pengelolaan keredaksian dan usaha sejauh
rincian tugas yang ditentukan serta tidak terkait dengan urusan yang
bersifat yuridis formal kepada Redaktur Eksekutif dan Wakil Pimpinan
Umum/ Redaksi.
• Berwewenang dalam menanda tangani cheque dan bilyet giro yang
dikeluarkan bersama-sama dengan Wakil Pimpinan Umum/ Redaksi.
• Menciptakan dan mengembangkan iklim kerja yang kooperatif, sehat dan
berprestasi pada segenap jajaran usaha maupun bidang redaksi.
• Menegakkan integritas dan loyalitas seluruh karyawan pada jajaran usaha
maupun bidang redaksi.
2.Wakil Pimpinan Umum/ Redaksi
• Mengelola dan mengendalikan pemanfaatan sumber dana perusahaan
secara efisien dan efektif dilengkapi laporan pertanggung jawaban kepada
Pimpinan Umum/ Redaksi.
• Memelihara hubungan baik dengan lembaga keuangan tempat perusahaan
menjadi nasabah dan segenap perusahaan periklanan serta penyalur utama
• Berwewenang dalam menandatangani cheque dan bilyet giro yang
dikeluarkan bersama-sama dengan Pimpinan Umum/ Redaksi.
• Berwewenang dalam memferifikasi selurh dokumen perusahaan baik
intern maupun ekstern.
• Memegang teguh kerahasiaan data perusahaan secara menyeluruh dan
membantu hal-hal yang bersifat rahasia.
3. Redaktur Eksekutif
Bertanggung jawab secara struktur kepada Pimpinan Umum/ Redaksi dan
membawahi Wakil Redaktur Eksekutif serta redaktur-redaktur dan staf direksi.
Tugasnya adalah bertanggung jawab atas hubungan baik atas instansi
berwenang dan jajaran pers sejauh terkait dengan tugas dan tangung jawab yuridis
formalnya.
4. Kepala Bagian Produksi
Bertanggung jawab secara struktur kepada Wakil Pimpinan Umum/
Redaksi dan membawahi administrasi produksi beserta staf-stafnya.
Tugas dan tanggung jawab bagian produksi adalah :
• Melaksanakan kegiatan proses sebelum percetakan dimulai yang meliputi
pengetikan berita, koreksi berita, penyusunan berita dan pembuatan plat
sebelum cetak.
• Mengadakan pengawasan percetakan surat kabar di percetakan.
5. Kepala Bagian Sirkulasi
Bertanggung jawab secara struktur kepada Wakil Pimpinan Umum/
Redaksi dan membawahi administrasi, sirkulasi, staf distribusi dan penjualan.
Tugas dan tanggung jawab bagian sirkulasi adalah :
• Bertanggung jawab terhadap penjualan dan pendistribusian koran,
sehingga sedapat mungkin mencaopai jumlah proyeksi.
• Bertanggung jawab atas kredibilitas dan piutang yang tertunggak dari para
agen maupun langganan serta langkah pengamanannya
yangdikoordinasikan dengan penagihan.
6. Kepala Bagian Iklan
• Bertanggung jawab terhadap pemenuhan kuota penjualan iklan
berdasarkan target penerimaan iklan.
• Bertanggung jawab untuk mengirimkan bukti pemuatan iklan kepada biro
iklan maupun kepada pemasang iklan langsung.
• Bertanggung jawab atas putang iklan yang tertunggak dan
langkah-langkah penyelesaiannya.
• Mengadakan sensor terhadap materi iklan yang dapat berakibat
membahayakan pihak penerbit ( disesuaikan dengan peraturan tata cara
7. Kepala Bagian Keuangan
• Bertanggung jawab mempersiapkan data untuk menyusun anggaran dan
laporan realisasi anggaran secara bulanan maupun tahunan.
• Bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan secara bulanan/
tahunan, terdiri dari neraca, perhitungan rugi/ laba, sumber dan
penggunaan dana, dan analisa ratio.
• Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembukuan dan memegang
teguh kerahasiaan data keuangan perusahaan.
• Bertanggung jawab atas hal-hal yang menyangkut perpajakan.
8. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia
• Bertanggung jawab atas perencanaan, pengembangan sumber daya
manusia bagi kepentingan perusahaan.
• Memelihara dan mengembangkan hubungan kerja yang baik dengan
instansi Departemen Tenaga Kerja serta lembaga resmi terkait.
• Bertanggung jawab atas tegaknya disiplin kerja karyawan.
• Memegang teguh kerahasiaan data karyawan perusahaan.
9. Bagian Umum
• Membina, menggerakkan dan mengawasi seluruh kegiatan personalia dan
umum.
• Mengurus permasalahan dibidang umum.
B. Anggaran Biaya Operasional Perusahaan 1. Pengertian Anggaran
Anggaran atau Budget adalah merupakan ungkapan dari program kerja
untuk mencapai sasaran dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Ada beberapa
istilah yang digunakan untuk menyatakan anggaran perusahaan, yaitu ; business
Budget, Profit Planning and Control, Comprehensif budgeting, business Budget and Control. (Munandar, 2003)
Walaupun demikian perbedaan istilah – istilah tidaklah merupakan
pengertian dari anggaran itu sendiri, hal ini dapat dilihat pada defenisi yang
diberikan oleh para ahli :
Anggaran adalah suatu rencana keuangan periode yang disusun
berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran merupakan rencana tertulis
mengenai kegiatan suatu organsasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan
umumnya dinyatakan dalam suatu uang untuk jangka waktu tertentu. (Nafarin,
2004)
Bisnis budget atau anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara
sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit
atau kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu yang akan datang.
(Munandar, 2001)
Istilah perencanaan untuk pengendalian laba menyeluruh dapat
perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian tanggung jawab manajemen.
(Welsch, Hilton dan Gordon, 2002)
Dari kutipan diatas dapat dirumuskan bahwa “anggaran biaya operasional
adalah anggaran yang bertujuan untuk pengeluaran – pengeluaran kontra prestasi
yang diberikan oleh perusahaan atas “sesuatu” yang diterima dari pihak lain atau
atas jasa – jasa yang diterima dari pihak lain untuk menyusun anggaran laba /
rugi” dan anggaran itu merupakan rencana kerja sistematis yang dinilai dengan
uang yang dibuat dalam bentuk angka – angka serta disusun dalam suatu atau
beberapa periode tertentu yang dipakai sebagai alat perencanaan,
pengkoordinasian yang terpadu dan pengendalian tanggung jawab manajemen
melalui proses tertentu.
Dari rumus ini ada beberapa segi yang perlu diperhatikan antara lain :
a) Rencana kerja sistematis yang di nilai dengan uang; ialah rencana yang
disusun mengenai apa – apa yang akan dilaksanakan, selanjutnya rencana
kerja tersebut dinilai dengan uang atau dengan kata lain ditentukan beberapa
jumlah yang dibutuhkan / diperoleh untuk merealisasikan pekerjaan tersebut.
b) Periode tertentu; ialah periode berdasarkan pada periode jangka panjang (3-5
thn) dan periode jangka pendek (1 thn).
c) Alat perencanaan; anggaran digunakan sebagai alat utuk merumuskan terlebih
dahulu kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan yang diharapkan dapat
d) Pengkoordinasian yang terpadu; artinya dalam kegiatan perusahaan diperlukan
koordinasi terpadu dalam mengalokasi faktor – faktor produksi dalam rangka
mengalihkannya menjadi barang – barang dan jasa – jasa.
e) Pengendalian tanggung jawab; artinya kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan
harus selalu diawasi dan dikendalikan agar sesuai dengan yang telah
direncanakan sebelumnya.
f) Proses tertentu; artinya proses pembelanjaan atau proses lainnya yang dinilai
setiap kali terjadi suatu operasi perusahaan dan suatu periode anggaran.
Pengurus PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum menetapkan bahwa
anggaran yang mereka susun adalah merupakan kebijakan bersama berupa
anggaran biaya dan pendapatan pada tiap – tiap bagian yang ditetapkan dengan
besarnya rupiah dan persentase. Biasanya persentase ini menjadi acuan yang kuat
tetapi tidak statis dan kaku artinya tidak mencegah keputusan rasional.
2. Struktur Anggaran
Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang sebagai
berikut : (Nafarin, 2004)
a) Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :
1. Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun dan berdasarkan
interval (kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya
merupakan suatu segi anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat –
2. Anggaran Tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu
tingkat kapasitas tertentu.
b) Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :
1. Anggaran Periodik, yaitu anggaran yang disusun untuk suatu periodic
tertentu umumnya 1 tahun yang disusn setiap akhir periode anggaran.
2. Anggaran Kontinue, yaitu anggaran yang dibuat untuk memperbaiki
anggaran yang telah dibuat.
c) Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :
1. Anggaran Jangka Pendek (anggaran taktis), yaitu anggaran yang
dibuat dengan jangka waktu paling lama 1 tahun. Anggaran untuk
keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.
2. Anggaran Jangka Panjang (anggaran strategis), yaitu anggaran yang
dibuat untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun. Anggaran untuk
keperluan investasi barang modal (Capital Budget). Anggaran jangka
panjang tidak harus berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang
diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.
d) Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari :
Anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila
diperlukan disebut “anggaran induk (master budget)”. Anggaran induk
merupakan konsolidasi rencana keseluruhan perusahaan perusahaan untuk
jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan
dipecah lagi menjadi anggaran triwulan, anggaran triwulan kemudian
1. Anggaran Operasional, adalah anggaran untuk meyusun anggaran
laporan laba / rugi. Anggaran operasioanal terdiri dari :
a. Anggaran penjualan.
b. Anggaran biaya pabrik yang terdiri dari biaya bahan baku,
anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya over head
pabrik.
c. Anggaran beban usaha.
d. Anggararan laporan laba / rugi.
2. Anggaran Keuangan, yaitu anggaran untuk menyusun anggaran
neraca. Anggaran keuangan antara lain terdiri dari :
a. Anggaran kas.
b. Anggaran piutang.
c. Anggaran persediaan.
d. Anggaran utang.
e. Anggaran neraca.
Hubungan antara anggaran operasional dengan anggaran keuangan dapat
Ramalan Penjualan Anggaran Penjualan Anggaran Bebab Usaha
Anggaran utang Anggaran Modal Sendiri
Anggaran Kas Anggaran Neraca
Keterangan :
Cetak tebal = anggaran keuangan
Cetak biasa = anggaran operasional
Dari Gambar 2.2 dapat dijelaskan proses hubungan anggaran operasional
dengan anggaran keuangan sebagai berikut :
1. Anggaran penjualan dibuat berdasarkan ramalan penjualan.
2. Anggaran beban usaha (anggaran beban penjualan) dibuat berdasarkan
anggaran penjualan.
3. Anggaran piutang dibuat berdasarkan anggaran penjualan.
4. Anggaran produksi dibuat berdasarkan persediaan.
5. Anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung,
anggaran biaya over head pabrik dibuat berdasarkan anggaran
produksi.
6. Anggaran laporan laba / rugi dibuat berdasarkan anggaran penjualan,
anggaran beban usaha, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya
tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya over head pabrik.
7. Anggaran cadangan depresiasi aktiva tetap dibuat berdasarkan
anggaran beban usaha dan anggaran biaya over head pabrik.
8. Anggaran utang dibuat berdasarkan anggaran biaya bahan baku,
anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya over head
pabrik.
9. Anggaran modal sendiri berdasarkan anggaran laporan laba / rugi.
10.Anggaran kas dibuat berdasarkan anggaran utang, anggaran piutang,
anggaran penjualan, anggaran beban usaha, anggaran biaya bahan
baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya over
11.Anggaran neraca dibuat berdasarkan anggaran kas, anggaran piutag,
anggaran persediaan, anggaran cadangan depresiasi aktva tetap,
anggaran modal sendiri.
e) Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari :
1. Anggaran Komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam
anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif
perpaduan antara anggaran operasional dan anggaran keuangan yang
disusun secara lengkap.
2. Anggara Parsial, adalah anggaran yang disusun secara tidak lengkap,
anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja.
Misalnya karena keterbatasan kemampuan, maka yang dapat disusun
hanya anggaran operasional.
f) Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :
1. Anggaran apresiasi (approsiation budget), adalah anggaran yang
dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan
lain.
2. Anggaran kinerja (performance budget), adalah anggaran yang
disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi
(perusahaan) misalnya nilai untuk menilai apakah masing – masing
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Perusahaan
Anggaran dapat berfungsi dengan baik bilamana taksiran – taksiran
(forecost) yang termuat didalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda
dengan realisasinya nanti. Untuk bias melakukan penafsiran secara lebih akurat,
diperlukberbagai data informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor – faktor
yang harus dipertimbangkan didalam menyusun anggaran. Adapun faktor –faktor
tersebut secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
a) Faktor – faktor intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat
didalam perusahaan sendiri. Faktor – faktor tersebut antara lain berupa :
1) Penjualan – penjualan tahun lalu.
2) Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual,syarat
pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dsb.
3) Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.
4) Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik dalam jumlahnya (kuantitatif)
atau keterampilan maupun keahlian (kualitatif).
5) Modal kerja yang dimiliki perusahaan.
6) Fasilitas – fasilitas lain yang dimiliki perusahaan.
7) Kebijakan – kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan
fungsi – fungsi perusahaan, baik dibidang pemasaran, dibidang produksi,
dibidang pembelanjaan, dibidang administrasi maupun dibidang
personalia.
Sampai batas tertentu perusahaan masih dapat mengatur dan
yang akan dating. Oleh sebab itu faktor –faktor intern ini sering disebut faktor
yang controllable (diatur), yaitu faktor – faktor dalam batas tertentu masih dapat
disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan untuk periode budget yang akan
dating.
b) Faktor – faktor ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat
diluar perusahaan tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
perusahaan. Faktor – faktor tersebut antara lain berupa :
1) Keadaan persaingan.
2) Tingkat pertumbuhan penduduk.
3) Tingkat penghasilan masyarakat.
4) Tingkat pendidikan masyarakat.
5) Tingkat penyebaran penduduk.
6) Agama, adat istiadat, dan kebiasaan – kebiasaan masyarakat.
7) Berbagai kebijakan pemerintah baik dibidang politik, ekonomi, social
budaya maupun keamanan.
Terhadap faktor ini perusahaan tidak mampu mengatur sesuai dengan apa
yang diinginkan dalam periode budget yang akan datang. Oleh karena itu, faktor
ekstern ini sering disebut dengan faktor uncontrollable (tidak dapat diatur) yaitu
faktor – faktor yang tidak dapat disesuaikan dengan keinginan perusahaan.
4. Fungsi Anggaran
Anggaran bermanfaat untuk membantu manajemen dalam mengelola
A. Fungsi Perencanaan.
B. Fungsi koordinasi.
C. Fungsi pengawasan.
A. Fungsi perencanaan.
Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta
sekaligus memberikan target yang harus dicapai oleh kegiatan perusahaan diwaktu
yang akan dating. Jadi proses perencanaan sangat penting bagi perusahaan untuk
memberitahukan kepada organisasi tetang tujuan dan penetapan prosedur terbaik
untuk pencapaian tujuannya.
Perencanaan adalah proses pembuatan tujuan perusahaan dan memilih tindakan
masa datang untuk mencapainya. (Welsch, Hilton dan Gordon, 2002)
Hal – hal yang dipermasalahkan dalam suatu rencana yang dibuat adalah :
1) Apa yang direncanakan.
2) Bagaimana melakukan rencana tersebut.
3) Kapan rencana tersebut dilakukan.
4) Siapa yang akan melaksanakan rencana tersebut.
Rencana yang baik tentunya diharapkan akan memperoleh hasil yang baik
pula. Suatu rencana dikatakan baik apabila disusun dengan fakta yang up to date
dan reliable yang dapat mendukung rencana tersebut dengan asumsi yang
diterima secara rasional serta melibatkan semua lapisan mamajemen.
Keikutsertaan semua lapisan manajemen dalam menyusun suatu rencana
1) Terdapat kerja sama yang baik antara semua lapisan manajemen.
2) Terdapat penyesuaian aktivitas yang akan membantu kelancaran operasi
perusahaan.
3) Rencana yang disusun akan dating berhubungan satu dengan yang lain.
Sebelum melaksanakan operasi, manajemen PT. Penerbitan Keluarga
Mimbar Umum menyusun perencanaan yang sudah matang mengenai strategi
operasional. Penyusunan rencana ini mengikutsertakan lapisan manajemen atas
yaitu pengurus PT. Penerbitan Keluarga Mimbar Umum dan lapisan manajemen
menengah yaitu setiap head department. Kedua lapisan manajemen ini bekerja
sama merumuskan kegiatan dan strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan dan didukung pula dengan data yang tepat berdasarkan
pengalaman operasional setiap harinya.
B. Fungsi Koordinasi
Anggaran berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua
bagian – bagian yang terdapat didalam perusahaan dapat saling menunjang, saling
bekerja sama dengan baik menuju sasaran yang telah ditetapkan. Dengan
demikian kelancaran jalannya perusahaan akan terjamin.
Koordinasi mempunyai perencanan yang sangat penting dalam
pelaksanaan rencana, sebuah koordinasi merupakan keterpaduan dari semua
kegiatan yang ada didalam anggaran. Tanpa adanya koordinasi maka tujuan yang
Koordinasi adalah proses yang mengaitkan karyawan dengan pekerjaan secara
timbale balik untuk mencapai tujuan organisasi. (Welsch, Hilton dan Gordon,
2002)
Dari pengertian diatas disederhanakan bahwa koordinasi itu penting dalam
mengintegrasikan kegiatan-kegiatan dalam suatu perusahaan. Agar fungsi
koordinasi efektif, ada tiga ketentuan yang harus diperhatikan :
1) Adanya rencana / anggaran yang realities.
2) Anggaran yang disusun harus meliputi semua kegiatan.
3) Harus ada komunikasi yang baik dari semua lapisan manajemen.
Dalam hal pengkoordinasian manajemen PT. Penerbitan Keluarga Mimbar
Umum dapat mengkoordinir semua bagian yang ada sesuai dengan struktur
organisasi perusahaan. Pengkoordinasian ini dapat dilakukan terutama karena
adanya anggaran. Selain memberikan perhatian yang cukup besar terhadap
koordinasi gerak setiap departmen, manajemen PT. Penerbitan Keluarga Mimbar
Umum juga menegaskan pentingnya komunikasi antar departemen untuk
menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam melaksanakan tugas
masing-masing.
C. Fungsi Pengawasan
Anggaran berfungsi sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding realisasi
kegiatan perusahaan nantinya. Dengan membandingkan antara apa yang tertuang
didalam budget dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah