• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Biaya Operasional Pada PT. Barumun Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Biaya Operasional Pada PT. Barumun Medan"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA PT. BARUMUN MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh : YULI ATIKA PULUNGAN

062101033

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, Saya haturkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmad-Nya, Saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang diberi judul “ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA PT. BARUMUN MEDAN”. Adapun maksud dan tujuan penulisan Tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Program Studi Diploma – III Keuangan, guna meraih gelar Ahli Madya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini maupun saat mengikuti kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan serta dorongan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui tugas akhir ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, yaitu :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS. selaku Ketua Program Studi Diploma – III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal H. Situmorang, SE, MSi selaku Sekretaris Program Studi Diploma – III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

khususnya yang mengajar di program studi Keuangan.

(4)

6. Kak Nurailah, terima kasih atas kebaikannya selama ini. Yang selalu memberi segala solusi dan nasehat-nasehat kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu pimpinan serta seluruh staf pegawai di PT. BARUMUN MEDAN.

8. Buat ayahanda H. Rajuddin Abbas S.sos dan ibunda Hj. Seriati Spdi tercinta yang selalu mendukung dan memberi semangat buat hidup penulis selalu.

9. Buat kakanda Maya Sari Pulungan Skm ; Adriana Pulungan Amd dan Adikku M. Ilham Pulungan yang juga turut memberi dukungan moril serta spirit kepada penulis yang amat berharga buat penulis. Mohon doa restunya.

10. Buat si Abang Samruddin Lubis Amd terima kasih atas bantuan dan dukungannya yang dberikan selama ini kepada penulis.

11. Buat teman – temanku di Grup A Keu ’06, terimakasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini. Mereka adalah : Lia Suryani Pohan, Muti; Rahma; Mega; Ari; Nita ( Semoga kita sukses dan sama tamatnya), dan Wendi; Dedek; Raiza; Ai; Lisa ; Buat teman – teman ku di grup lain yaitu Sabariteng (terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya)

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis tidak menutup diri menerima saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kiranya tugas akhir ini dapat berguna bagi kita semua.

Akhirnya penulis berserah diri kepada Allah SWT, semoga senantiasa melimpahkan petunjuk – Nya kepada kita semua. Amiin.

Penulis

(5)

DAFTAR ISI A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 7

B. Jenis Usaha / Kegiatan ... 8

C. Struktur Organisasi ... 9

D. Kinerja Usaha Terkini ... 13

BAB III : PEMBAHASAN A. Biaya didalam Perusahaan ... 15

B. Klasifikasi Biaya ... 16

C. Anggaran Biaya Operasional ... 19

D. Prosedur Penyusunan Anggaran ... 22

E. Analisis Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional ... 27

BAB VI : KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 33

B. Saran ... 34

(6)

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 2.1 Jumlah penjualan Tiket………..………14

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan adalah suatu lembaga yang terorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat dengan motif (incentive) keuntungan. Oleh karena itu, suatu perusahaan di bentuk untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama perusahaan adalah mencari laba (profit), kelangsungan hidup (continuity) dan pertumbuhan (growth). Disamping itu juga ada tujuan – tujuan lain yang ingin dikejar oleh perusahaan seperti: perkembangan, prastise, servis, dan diterimanya lembaga dalam kehidupan masyarakat. Didalam mencapai tujuan tersebut perusahaan menetapkan langkah – langkah yang harus ditempuh, dan kemudian diambil suatu tindakan korektif yang mengarah pada tujuan organisasi pada perusahaan.

Untuk memahami bagaimana mempengaruhi laporan keuangan, seseorang harus memahami siklus biaya operasional dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini penulis menitik beratkan pada manajemen biaya operasional yang dapat berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan menilai kebutuhan perusaan untuk menggunakan biaya operasional tersebut.

(8)

harus mampu menekan biaya atau dengan kata lain perusahaan dapat bekerja seefisien mungkin. Pengalokasian biaya yang tepat dan efisien dapat memperkecil jumlah biaya yang akan terjadi. Misalkan dengan memperkecil atau bahkan menghilangkan biaya yang tidak menambah ”valued added” pada barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan merupakan salah satu pengalokasian biaya yang efisien, dimana biaya akan berkurang tetapi dengan tidak mengurangi nilai kualitas barang atau jasa tersebut.Efisiensi dalam setiap kegiatan merupakan faktor untuk mencapai sasaran yang telah diterapkan.

Biaya operasional (operating expenses) adalah biaya yang menjadi beban tanggungan perusahaan yang berhubungan erat denganusaha pokok perusahaan. Biaya operasional merupakan komponen yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan anggaran operasional yang baik, dapat mendukung tujuan akhir perusahaan tersebut. Anggaran biaya operasional merupakan anggaran yang bertujuan untuk menyusun anggaran berupa daftar yang disusun secara sistematis atas pendapatan, beban, dan laba rugi yang di peroleh suatu perusahaan selama periode tertentu.

(9)

menuju pencapaian sasaran, disamping itu anggaran juga mempunyai fungsi pengawasan yaitu mengawasi apakah pelaksanaan suatu kegiatan itu sudah dijalankan sesuai dengan rencana yang dibuat.

Apabila tujuan untuk mencapai keuntungan tidak dapat direalisasikan dalam jangka waktu tetentu, maka kapital yang telah ditanam oleh para pemilik perusahaan itu akan ditarik / diminta kembali dan perusahaan tersebut akan mengalami kesulitan, oleh karena itu keuntungan merupakan dasar hidupnya suatu perusahaan. Dalam praktek tidak ada jaminan bahwa perusahaan akan selalu memperoleh laba kecuali dengan manajemen yang baik. Dengan kata lain perusahaan dapat memperoleh keuntungan atau dapat juga menderita kerugian.

Agar perusahaan bekerja secara efisien dibutuhkan suatu rencana yang baik. Perencanaan dibuat dalam berbagai bidang. Salah satu bidang perencanaan adalah bagian keuntungan. Perencanaan di bidang keuangan atau rencana yang dinilai dengan uang disebut dengan anggaran. Anggaran merupakan rencana kegiatan yang dilakukan dengan teliti, didsarkan atas pengalaman masa lalu dan ramalan pada masa yang akan. Anggaran yang disusun secara teliti dan terperinci dapat menjadi data yang sangat akurat bagi pimpinan dalam melaksanakan tugasnya.

(10)

Untuk menunjang tercapainya tujuan – tujuan perusahaan diperlukan adanya perencanaan. Perencanaan selalu diikuti dengan pengawasan, pengawasan dimaksudkan untuk menjamin aktifitas yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Pengawasan yang dimaksudkan untuk menilai sampai sejauh mana prinsip efisiensi telah tercapai dalam melaksanakan kegiatan. Anggaran dapat digunakan alat untuk melakukan perencanaan dan pengawasan yaitu dengan membandingkan realisasi dengan apa yang seharusnya dicapai sesuai dengan apa yang dianggarkan. Dari perbandingan dapat dinilai apakah operasi perusahaan telah berjalan dengan efisien dan dapat ditentukan apakah ada penyiimpangan – penyimpangan yang terjadi dalam perusahaan tersebut.

Melalui latar belakang masalah diatas, bahwa pentingnya perencanaan penyusunan anggaran biaya operasioanal didalam suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk memilih judul ” ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA PT. BARUMUN MEDAN”

B. Perumusan Masalah

(11)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan tujuan:

a. Untuk dapat menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan biaya operasionalnya

b. Untuk dapat mengetahui bagaimana usaha yang diinginkan yang berdampak pada meningkatnya efisiensi kinerja dan produktivitas perusahaan.

c. Untuk membandingkan teori pencatatan dengan laporan keuangan khususnya laporan biaya yang dipelajari diperkuliahan dengan kenyataan yang ada dalam prakteknya diperusahaan.

D. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis

Untuk memperdalam pengetahuan, penulisan paper ini digunakan untuk memperluas wawasan tentang analisis biaya operasional dalam praktek yang sebenarnya dan membandingkannya dengan teori yang dipelajari selama diperkuliahan.

b. Bagi Perusahaan

(12)

c. Bagi kalangan Akademik/ Mahasiswa

(13)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT. BARUMUN MEDAN

Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Transportasi bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk mencapai tujuan yang berusaha mengatasi kesenjangan jarak dan waktu. Seperti pada PT. BARUMUN MEDAN yang didirikan di Medan dengan Akte tertanggal 4 januari 1985 nomor 75 yang dibuat dihadapan notaris Aniswar, SH di Medan yang sekarang di jalan Sisingamangaraja No. 33 Medan, dan di Sibuhuan (1989) sebagai cabang PT. BARUMUN MEDANPada tahun 1995, PT. BARUMUN diambil alih oleh Ir. Bahrensah A. Hsb, tanpa mengubah struktur organisasi yang sudah ada. Dan disyahkan oleh Mentri Kehakiman RI tanggal 4 Juli 1995 no C2-94 HT.01.01.Th95.

Departemen Perhubungan sebagai instansi Pemerintah (regulator) berkewajiban untuk membina terwujudnya sistem transportasi nasional (sistranas) yang handal, maka sasaran sistranas adalah terciptanya penyelenggaraan transportasi yang efektif dalam arti kapasitas mencukupi, terpadu, tertib, dan teratur, lancar, cepat dan tepat, selamat, aman, nyaman, biaya terjangkau, dan efisien dalam arti beban publik rendah dan utilitas yang tinggi dan satu kesatuan jaringan transportasi nasional.

(14)

yaitu masih mampu eksis mulai sejak tahun 1985 hingga saat ini, walaupun telah berganti kepemilikan dan berganti nama, namun tidak menyurutkan semangat dan tujuan utama perusahaan.

PT. BARUMUN MEDAN tetap berharap tujuan akan lebih berkembang. Tantangan ke depan bukanlah hal yang mudah dengan globalisasi ekonomi dan perkembangan secara nasional, namun dengan penuh keyakinan perusahaan mampu untuk bersaing dengan sehat dan maju berkembang.

Tahap awal perusahaan ini dalam menyusun perencanaan angkutan bis setiap hari adalah menentukan jumlah pelayanan yang dibutuhkan pada setiap rute/ trayek yang akan dilayani. Dengan mengetahui jumlah kuantitas pelayanan pada setiap rute, maka dapat diketahui jumlah bis dan jadwal perjalanan. Kapasitas rute tergantung pada kapasitas bis dan frekuensi perjalanan bis.

B. JENIS USAHA / KEGIATAN

PT. BARUMUN MEDAN ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Transportasi Darat. Biasanya PT. BARUMUN MEDAN melayani pengiriman barang – barang dan juga bisa sebagai angkutan bis pada rute / trayek yang sudah di tentukan. PT. BARUMUN MEDAN juga mempunyai tanggung jawab dan keterbatasan – keterbatasan yang harus dinyatakan secara tegas untuk menghindari antara carrier (karir) dengan shipper (pengirim) dan receiver (penerima), diperlukan dokumen pengiriman.

(15)

untuk melakukan perbaikan dan pembenahan berkelanjutan harus terus dilakukan, agar PT. BARUMUN MEDAN dapat mengelola perusahaannya dengan baik.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Organisasi pada suatu perusahaan merupakan wadah bagi perusahaan untuk menggunakan semua potensi. Wadah ini menetapkan apa yang diperlukan untuk dilaksanakan bagaimana cara melaksanakannya. Setelah itu, kemudian pimpinan perusahaan membentuk suatu struktur organisasi yang menunjukkan suatu tanggung jawab setiap karyawan perusahaan, batas wewenang dan fungsi – fungsinya didalam organisasi tersebut.

Sebagai suatu organisasi perusahaan terdiri atas orang – orang yang bekerja sama untuk tercapainya tujuan bersama yang telah disetujui bersama pula. Dalam pencapaian tujuan ini, perusahaan melakukan kegiatan yang efektif, yaitu kegiatan yang terencana, terarah didukung sistem pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan yang baik. Hal ini tidak akan tercapai tanpa adanya peran dari semua pihak yang terlibat dalam perusahaan yang melakukan kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang telah diserahkan kepada masing – masing pihak.

(16)

Agar dapat mengelola organisasi perusahaan secara efektif dan efisien, maka perlu diciptakan struktur organisasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Hal ini diperlukan guna dijadikan sebagai landasan operasional suatu perusahaan sehari – hari. Semakin baik struktur organisasi suatu perusahaan, maka sistem operasional akan dapat terlaksana secara lebih terkontrol dan terkoordinasi. Dengan adanya struktur organisasi tersebut dapat ditetapkan tugas dan tujuan fungsi kedudukan garis wewenang dari masing – masing fungsi yang ada dalam perusahaan.

(17)

Tugas dan tanggung jawab pegawai perusahaan bagian keuangan akan diuraikan sebagai berikut:

1. General Manager

General Manager merupakan pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab pada direksi PT. BARUMUN MEDAN

Tugas dan Tanggung jawab General Manager adalah sebagai berikut: a. Mengajukan anggaran dan rencana keuangan perusahaan kepada

direksi.

b. Menilai kegiatan perusahaan termasuk kecenderungan pasar, perkembangan persaingan, kebutuhan – kebutuhan untuk berkembang termasuk kesempatan investasi.

c. Mengelola kegiatan – kegiatan perusahaan, mengkoordinasi seluruh kegiatan perusahaan dalam suatu kegiatan yang terpadu untuk mencapai tujuan.

d. Mengatur penempatan tenaga – tenaga inti perusahaan.

e. Menetapkan tujuan, kebijaksanaan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan.

2. Operasional Division

Operasional Division membawahi bidang – bidang yang mendukung operasional perusahaan dan bertanggung jawab kepada General Manager. Bidang – bidang yang meliputi bagian ini adalah:

a. Operasional Manager b. Controlling

Tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut: a. Mengkoordinasi tiap – tiap bagian

b. Menetapkan standarisasi biaya – biaya operasional di lapangan

c. Bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional barang yang dikirim.

(18)

3. Accounting Division

Accounting Divisionini bertanggung jawab pada General Manager. Bidang – Bidang yang menjadi pengawasannya adalah:

a. Staff Accounting

1. Mengembangkan sistem akuntansi yang sudah ada, sesuai dengan pedoman kantor pusat.

2. Memeriksa kegiatan dan laporan yang dibuat bagian administrasi dan kasir

3. Membukukan setiap transaksi kedalam general, ledger berdasarkan bukti – bukti yang diterima pada hari yang sama sekaligus mencetak laporan harian (daily report) yang merupakan suku kas atau bank untuk mencocokkan saldonya dengan saldo laporan kas harian dalam kasir.

4. Membuat laporan keuangan bulanan selambat – lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya.

5. Mengontrol tugas – tugas lain yang berkaitan dengan internal control.

6. Mengawasi penyimpanan harta perusahaan dan penggunaan fasilitas bank.

7. Memeriksa investasi – investasi dan dokumen – dokumen pembayaran.

8. Menyajikan laporan keuangan secara berkala untuk pimpinan perusahaan.

9. Membantu bagian kasir dalam menyiapkan serta mengkonsolidasikan kedalam anggaran perusahaan yang menyeluruh.

10. Mengatur dan mengawasi penyimpanan uang kas dan surat – surat berharga ditempat yang aman dan mengadakan pemeriksaan terhadap uang kas perusahaan secara berkala.

11. Membina hubungan baik dengan pihak – pihak bank dan lembaga keuangan lainnya.

b. Chasier

1. Mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran ke dalam laporan kas harian dan rincian kas bon sementara.

(19)

- Pemohon - Pimpinan

- Accounting Manager

- Yang menerima uang tunai atau cek - Kasir

3. Untuk bukti penerimaan kasir harus membuat offical receipt (OR) secara benar melalui computer, dibuat rangkap 4 diatas kertas kontinous form dan di distribusikan sebagai berikut:

- Lembar I untuk customer - Lembar II untuk file accounting - Lembar III untuk job file

- Lembar IV ditempelkan pada invoice yang telah dibayar official receipt dibuat pada saat pembayaran

4. Setiaphari (Maximal jam 16.00 wib) kasir sudah menyerahkan Laporan kas harian (rangakp 2) dilampiri bukti – bukti penerimaan dan pengeluaran ke pimpinan untuk diketahui dan di mintakan tanda tangan dan selanjutnya diserahkan ke Finance / Accounting Manager untuk diperiksa, di tanda tangani, di bukukan dan di file (untuk lembar pertama beserta bukti – bukti). Laporan kas harian lembar kedua di terima oleh kasir untuk file.

4. Kinerja Usaha Terkini

(20)

TABEL 2.1

PT. BARUMUN MEDAN JUMLAH PENJUALAN TIKET

No TAHUN JUMLAH PENJUALAN TIKET

1 2006 2400 TIKET

2 2007 2450 TIKET

3 2008 2350 TIKET

Pada tahun 2006 PT. BARUMUN MEDAN telah memberangkatkan mobil 40 bus perhari yang satu bulannya sekitar 120 bus, setiap bus yang berangkat terjual 20 tiket untuk penumpang satu bus sehingga dalam satu tahun akan di berangkatkan 120 bus penuh tiket perbus dan akhir Desember PT. BARUMUN MEDAN menghitung 120x 20 = 2400 tiket yang terjual mengenai satu tiket tidak bisa dipatokkan berapa harga tiket tidak bisa dihitung karena setiap tiket berbeda – beda harganya karena tempat yang dituju berbeda. Dan dapat disimpulkan bahwa transportasi bus mendapat keuntungan 5M dikurang biaya – biaya operasionalnya. Untuk Pimpinan PT. BARUMUN yang dipimpin oleh Ir. Bahrensyah A. Hsb 30% dari Rp 5M = Rp1.5M dan Rp3.5M dibagi rata pada staf – staf yang ada pada karyawan PT. BARUMUN MEDAN.

(21)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Biaya didalam Perusahaan

Didalam setiap usaha perusahaan, diperlukan adanya suatu pengelolaan yang baik yang dapat menunjang pertumbuhan perusahaan. Kegiatan pengelolaan ini, terdapat dalam semua keadaan perusahaan, seperti keadaan besar kecilnya perusahaan, keadaan kesehatan keuangan perusahaan, luasnya kegiatan perusahaan, maju mundurnya perusahaan selalu berhadapan dengan istilah yang disebut biaya yang dikeluarkan dalam operasional atau kegiatan perusahaan.

Menurut Nafarin (2004;452) biaya (cost) dapat diartikan dalam arti sempit dan luas. Biaya dalam arti sempit hanya meliputi pengertian harga pokok (cost), sedangkan biaya dalam arti luas meliputi pengertian harga pokok (cost)dan beban (expense). Biaya dalam arti luas digunakan untuk akuntansi manajemen dan ilmu ekonomi lainnya, kecuali akuntansi keuangan. Untuk itu, kita harus memberikan definisi yang jelas dan memuaskan tentang biaya untuk setiap orang. Kebutuhan akan biaya berbeda – beda serta untuk keperluan pihak – pihak yang berbeda pula. Yang jelas biaya haruslah didasarkan pada fakta yang bersangkutan, dan cukup teratur sehingga memungkinkan perusahaan mengambil keputusan yang tepat.

(22)

Oleh karena itu, penyediaan data – data yang akurat dan sesuai dengan kenyataan sangat penting sebagai alat informasi dalam penyusunan dan pengambilan keputusan sehari – hari operasional perusahaan.

B. Klasifikasi Biaya

Menurut Carter dan Usry ( 2006;40) Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Klasifikasi yang paling umum digunakan didsarkan pada hubungan antara biaya dengan produk, volume produksi, departemen produksi atau segmen lain, periode akuntansi, suatu keputusan ;tindakan atau evaluasi.

1. Biaya dalam hubungannya dengan produk

Proses klasifikasi biaya dan beban dapat dimulai dengan menghubungkan biaya ke tahap yang berbeda dalam operasi suatu bisnis. Dalam lingkungan manufaktur, total biaya operasi terdiri atas dua elemen : biaya manufaktur dan biaya komersial.

a. Biaya manufaktur, juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.

(23)

2. Biaya dalam hubungannya dengan volume produksi

Beberapa jenis biaya berubah secara proporsional terhadap perubahan dalam volume produksi atau output, sementara yang lainnya tetap relatif konstan dalam jumlah. Kecenderungan biaya untuk berubah terhadap output harus dipertimbangkan oleh manajemen dan mengendalikan biaya.

a Biaya variabel, menunjukkan jumlah per unit yang relatif konstan dengan berubahnya aktivitas dalam rentang yang relevan.

b Biaya tetap, bersifat konstan secara total dalam rentang yang relevan. Dengan kata lain, biaya tetap per unit semakin kecil seiring dengan meningkatnya aktivitas dalam rentang yang relevan.

c Biaya semivariabel, beberapa jenis biaya memiliki elemen biaya tetap dan biaya variabel; jenis biaya ini disebut dengan biaya semivariabel. Karena setiap biaya manufaktur dan non manufaktur biasanya diklasifikasikan sebagai biaya tetap atau biaya variabel untuk tujuan analisis, biaya semivariabel harus dipisahkan menjadi komponen tetapdan komponen variabel.

3. Biaya dalam hubungannya dengan departemen produksi atau segmen lain

(24)

mengklasifikasikan dan mengakumulasikan biaya dan membebankan tanggung jawab untuk pengendalian biaya.

- Departemen produksi dan departemen jasa, departemen – departemen dalam suatu proses produksi dapat diklasifikasikan dalam dua kategori : departemen produksi dan departemen jasa.

- Biaya bersama (Common Cost) dan biaya gabungan(Join Cost). Biaya bersama dan biaya gabungan adalah jenis biaya tidak langsung. Biaya bersama biasanya ada diorganisasi dengan banyak departemen atau segmen. Biaya gabungan terjadi ketika produksi dari suatu produk menghasilkan satu atau beberapa produk lain tanpa dapat dihindar. 4. Biaya dalam hubungannya dengan periode akuntansi

Biaya dapat diklasifikasikan sebagai pengeluaran modal atau sebagai pengeluaran pendapatan. Suatu pengeluaran modal ditujukan untuk memberikan manfaat dimasa depan dan dilaporkan sebagai aktiva. Pengeluaran pendapatan memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban. Aktiva akhirnya akan menjadi beban ketika dikonsumsi atau kehilangan kegunaannya.

5. Biaya dalam hubungan dengan suatu keputusan, tindakan, atau, evaluasi

(25)

pilihan diantara banyak alternatif. Jika biaya diferensial hanya terjadi apabila suatu alternatif tertentu diambil, maka biaya tersebut juga dapat disebut sebagai biaya tunai yang berkaitan dengan alternatif itu. Sejumlah pendapatan atau manfaat lain yang mungkin hilang bila alternatif tertentu diambil disebut biaya oportunitas dari alternatif tersebut. Suatu biaya yang telah terjadi dan oleh karena itu, tidak relevan terhadap pengambilan keputusan disebut biaya tertanam.

C. Anggaran Biaya Operasional

Menurut Blocher; Chen; Cokins; Lin (2007;446) anggaran (budget) merupakan rencana operasi organisasi untuk periode tertentu; anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi selama periode tersebut. Anggaran meliputi aspek keuangan maupun nonkeuangan dari operasi yang direncanakan. Anggaran untuk suatu periode merupakan pedoman untuk melakukan operasi dan proyeksi dari hasil operasi untuk suatu periode (anggaran) tersebut.

(26)

masalah – masalah yang mungkin dihadapi oleh perusahaan. Karena adanya kemungkinan tidak semua divisi mempunyai pemikiran dan perencanaan yang sama atas aktivitas operasi mereka, maka anggaran yang lengkap untuk semua unit organisasi juga dapat menjadi alat koordinasi operasi diantara unit – unit yang dianggarkan dan menyelaraskan aktiviats operasi dari berbagai departemen. Penggunaan anggaran membantu perusahaan untuk menjalankan jalannya aktivitas operasi perusahaan dan mencapai hasil yang lebih baik.Anggaran juga dapat membantu para manajer untuk mengidentifikasi kemacetan operasi yang ada saat ini dan yang mungkin terjadi.

Menurut Carter dan Usry (2006;58) penyususnan anggaran biaya operasional yang lazim terjadi pada suatu perusahaan adalah:

1. Anggaran biaya tetap 2. Anggaran biaya variabel 3. Anggaran biaya semivariabel

Ad. 1 Anggaran Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat atau menurun.

Ada dua ciri utama biaya tetap:

a. Bila perusahaan tidak melakukan aktivitas sama sekali, biaya ini tetap ada dalam jumlah yang tetap.

(27)

Yang termasuk ke dalam biaya ini adalah depresiasi (penyusutan), pajak, asuransi, biaya kredit, dan sebagainya. Prosedur penyusunan anggaran biaya tetap dapat dilakukan dengan menganalisa biaya tetap masa lalu, kemudian biaya ini diteliti dan dibuat pertimbangan sebelumnya.

Ad. 2 Anggaran Biaya Variabel

Biaya Variabel adalah biaya yang secara total meningkat secara proposional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun secara proposional terhadap penurunan dalam aktivitas.

Ada dua ciri utama biaya variabel:

a. Bila perusahaan tidak melakukan aktivitas, maka jumlah biya ini tidak ada.

b. Bila perusahaan meningkatkan aktivitas, maka jumlah biaya ini akan mengalami peningkatan. Sedangkan bila perusahaan menurunkan aktivitasnya, biaya ini akan mengalami penurunan pula.

Yang termasuk kedalam biaya variabel misalnya, bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung.

Anggaran biaya variabel dapat disusun dengan berpedoman pada biaya variabel tahun lalu dengan memperhatikan adanya penambahan maupun penurunan aktivitas perusahaan pada tahun – tahun yang akan datang.

Ad. 3 Anggaran Semivariabel

(28)

Ada dua ciri utama biaya semivariabel :

a. Bila perusahaan tidak mengadakan aktivitas sama sekali, biaya ini tetap ada dalam jumlah tertentu, yaitu sebesar unsur biaya tetap yang terkandung didalamnya.

b. Bila perusahaan meningkatkan aktivitasnya, maka jumlah biaya ini makin meningkat karena unsur biaya variabel terkandung di dalamnya tidak berubah dan sebaliknya, jika aktivitas perusahaan menurun, sedangkan unsur biaya tetap tidak berubah.

Yang termasuk dalam biaya semivariabel antara lain, biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan mesin dan alat – alat, upah ( gaji ), intensif, dan lain sebagainya. Anggaran biaya semivariabel dapat ditentukan dengan menganalisa biaya pada tahun – tahun yang lewat dan membuat pertimbangan terhadap biaya – biaya yang mungkin berubah akibat adanya peningkatan dan penurunan aktivitas perusahaan.

D. Prosedur Penyusunan Anggaran

(29)

Tugas panitia anggaran ini adalah membahas rencana laba dan berbagai saksi dan bagian yang ada dalam perusahaan, kemudian menganalisa dan sekaligus memberikan perbaikan sepenuhnya. Setelah anggaran tadi disetujui oleh panitia anggaran, barulah anggaran tersebut dapat dilaksanakan. Sebelum mengesahkan anggaran, panitia anggaran biasanya terlebih dahulu menaksir dan menguji anggaran pendapatan seterusnya manilai semua faktor – faktor produksi yang tersedia.

Anggaran perusahaan tidak boleh dianggap sebagai suatu alat untuk membatasi pengeluaran, karena anggaran adalah merupakan suatu alat untuk memperoleh penggunaan sumber – sumber penggunaan yang produktif dan menguntungkan. Untuk penyusunan anggaran dibutuhkan standar – standar pelaksanaan atau target – target yang dapat dibandingkan dengan hasil sebenarnya.

(30)
(31)

TABEL 3.1

PT. BARUMUN MEDAN

LAPORAN ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2007/2008

NO KETERANGAN 2007/2008

Anggaran Realisasi Variance 1 Biaya distribusi 520.000.000 510.400.000 9.600.000 2 Biaya Tata Usaha

Langganan 200.000.000 176.800.000 23.200.000 3 Biaya Gaji 155.000.000 154.000.000 1.000.000

4 Gudang 15.000.000 11.000.000 4.000.000

5 Bengkel 35.000.000 33.100.000 1.900.000

6 Biaya jasa – jasa tehnik 280.000.000 272.000.000 8.000.000 7 Biaya telepon, air, listrik 31.000.000 30.540.000 460.000 8 B. Rupa – rupa jasa

umum 31.000.000 30.640.000 360.000

9 B. Administrasi dan

Bank 5.000.000 4.503.400 496.600

10 Retribusi dan surat izin 4.000.000 3.500.000 500.000

TOTAL 1.276.000.000 1.226.483.400 49.516.600

(32)

TABEL 3.2

PT. BARUMUN MEDAN

LAPORAN ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2006/2007

NO KETERANGAN 2007/2008

Anggaran Realisasi Variance 1 Biaya distribusi 480.000.000 473.891.189 6.108.811 2 Biaya Tata Usaha

Langganan 140.000.000 132.989.265 7.010.735 3 Biaya Gaji 145.000.000 133.000.000 12.000.000

4 Gudang 13.000.000 10.000.000 3.000.000

5 Bengkel 25.000.000 19.900.000 5.100.000

6 Biaya jasa – jasa tehnik 280.000.000 270.000.000 10.000.000 7 Biaya telepon, air, listrik 28.000.000 26.000.000 2.000.000 8 B. Rupa – rupa jasa

umum 25.000.000 22.580.000 2.420.000

9 B. Administrasi dan

Bank 4.000.000 3.240.000 760.000

10 Retribusi dan surat izin 3.500.000 2.950.000 550.000

TOTAL 1.143.500.000 1.094.550.454 48.949.546

(33)

Jika ditinjau dari laporan biaya – biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan pada tahun 2006/2007 dan 2007/2008, maka biaya operasional yang diterpkan oleh perusahaan sudah cukup memadai bila di tinjau dari aplikasi teoritis, karena sudah memenuhi ketentuan biaya – biaya operasional dalam rangka mengelola perusahaan secara efektif dan efisiensi untuk mencapai laba yang maksimal, dimana terdapat pengelompokan biaya administrasi dan umum serta biaya – biaya pemasaran. Walaupun dalam teknis dan penggunaannya masih terdapat kelebihan – kelebihan biaya yang masih dapat dihindari atau diefisiensikan, seperti biaya telepon, biaya air, dan biaya listrik yang berlebihan. E. Analisis Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Operasional

Analisis penyimpangan melibatkan penggunaan antara dua variabel yang masing – masing terdiri dari rangkaian data untuk dapat memantau sebab – sebab terjadinya penyimpangan. Laporan budget (budget report), yaitu laporan antara hasil relisasi dengan pelaksanaan budget, yang dilengkapi dengan berbagai analisis pembanding antara budget dengan realisasinya itu, sehingga diketahui penyimpangan – penyimpangan yang terjadi, baik yang bersifat merugikan (unfavourable), dapat diketahui sebab – sebab terjadinya penyimpangan tersebut sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan beberapa tindak lanjut segera dilakukan.

(34)

angka – angka realisasi biaya operasi atau menurut catatn akuntansi untuk melihat penyimpangan yang telah terjadi, serta mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan itu.

Pada PT. BARUMUN MEDAN yang bergerak dalam bidang pengangkutan barang dan manusia, maka langkah yang dipakai untuk mencapai laba yang maksimal dengan penggunaan biaya operasional secara efisien adalah dengan menekan biaya operasional serendah mungkin. Yang menjadi pertimbangan untuk menganalisa biaya – biaya operasional tersebut adalah biaya – biaya yang dianggarkan pada tahun 2006/2007 dan 2007/2008 dengan realisasinya pada tahun 2006/2007 dan 2007/2008. Biaya – biaya tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Biaya Distribusi

Untuk tahun 2006/2007 biaya distribusi anggarannya sebesar Rp480.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp473.891.189. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp6.108.811, dan pada tahun 2007/2008 biaya distribusi anggarannya sebesar Rp520.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp510.400.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp9.600.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

2. Biaya Tata Usaha Langganan

(35)

Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp7.010.735, dan pada tahun 2007/2008 biaya tata usaha langganan anggarannya sebesar Rp200.000.000 dan relisasinya sebesar Rp 176.800.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp23.200.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif. .

3. Biaya Gaji

Untuk tahun 2006/2007 biaya gaji anggarannya sebesar Rp145.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp133.000.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp12.000.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya gaji anggarannya sebesar Rp155.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp154.000.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.000.000. Hal ini disebabkan karena adanya pengurangan pegawai. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif. 4. Gudang

(36)

perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

5. Bengkel

Untuk tahun 2006/2007 bengkel anggarannya sebesar Rp25.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp19.900.000. terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp5.100.000, dan pada tahun 2007/2008 bengkel anggarannya sebesar Rp 35.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp33.100.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp1.900.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

6. Biaya Jasa – Jasa Tehnik

Untuk tahun 2006/2007 biaya jasa – jasa tehnik anggarannya sebesar Rp280.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp270.000.000. terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp10.000.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya jasa – jasa tehnik anggarannya sebesar Rp 280.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp272.000.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp8.000.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

7. Biaya Telepon, Air, Listrik

(37)

tahun 2007/2008 biaya telepon, air, listrik anggarannya sebesar Rp 31.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp30.540.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp460.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

8. Biaya Rupa – rupa Jasa Umum

Untuk tahun 2006/2007 biaya rupa – rupa jasa umum anggarannya sebesar Rp25.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp22.580.000. terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp2.420.000, dan pada tahun 2007/2008 biaya rupa – rupa jasa umum anggarannya sebesar Rp 31.000.000, sedangkan realisasinya sebesar Rp30.640.000. Terjadi selisih antara anggaran dengan realisasinya sebesar Rp360.000. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami keuntungan dan mengalami penyimpangan yang positif.

9. Biaya Administrasi dan Bank

(38)

10. Retribusi dan Surat Izin

(39)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah membahas permasalahan – permasalahan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam penggunaan biaya – biaya operasional, perusahaan telah mampu mengefektifkan biaya yang keluar untuk menunjang kegiatan perusahaan sesuai dengan standar untuk memperoleh laba yang maksimal, walaupun terjadi peningkatan realisasinya dari pada dana yang telah dianggarkan. 2. Anggaran merupakan alat perencanaan dan alat pengendalian sekaligus

guna mengatur kebijaksanaan – kebijaksanaan dalam kegiatan operasional perusahaan.

3. Perencanaan yang dibuat PT. BARUMUN MEDAN cukup baik karena melibatkan semua seksi yang ada dalam perusahaan sehingga semua pihak dapat bertanggung jawab dalam menyusun anggaran.

B. Saran

Dalam bagian terakhir ini, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin berguna bagi PT. BARUMUN MEDAN dalam menjalankan kegiatan operasionalnya antara lain :

(40)

direncanakan dengan matang agar penggunaan sumber daya yang dimiliki dapat dicapai laba yang maksimal.

2. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka kiranya dapat diambil beberapa kebijaksanaan agar perusahaan mampu memperhitungkan estimasi – estimasi kejadian dimasa yang akan datang sehingga realisasi dan anggaran tidak jauh berbeda.

3. Untuk mengurangi tingginya biaya operasional, manajemen sebaiknya mengurangi kegiatan yang membutuhkan biaya yang besar.

4. mengingat pentingnya peranan anggaran sebaiknya anggaran disusun secara teliti sehingga anggaran benar – benar merupakan pedoman kerja. 5. Agar anggaran perusahaan dapat memenuhi fungsi sebagai alat

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Edward J, Chen, Kung H, Cokins, Gary, Lin Thomas W, 2007, “Manajemen Biaya Penekanan Strategis” ,Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta

Carter, William K, Usry Milton F, 2006, “Akuntansi Biaya”, Edisi 13, Salemba Empat, Jakarta

(42)

Directur

Marketing Division

Operasional Division

Accounting Division General

Manager

Marketing

Manager Logistic

Administrasi

Operasional

Manager Controlling

Finance Manager

(43)

a. PENDAPATAN b. BEBAN USAHA Biaya Distribusi

Biaya Tata Usaha Langganan Beban operasional: - Retribusi dan surat izin Jumlah Beban Operasional c. LABA USAHA

d. PENDAPATAN ( BEBAN ) LAIN – LAIN

e. LABA/RUGI SEBELUM POS LUAR BIASA LABA / RUGI SETELAH PPh 3.890.312.930 3.119.746.448

(44)

Gambar

TABEL 2.1 PT. BARUMUN MEDAN
PT. BARUMUN MEDANTABEL 3.1
PT. BARUMUN MEDANTABEL 3.2

Referensi

Dokumen terkait

Secara keseluruhan biaya – biaya operasional ini dapat diakumulasikan dengan baik dengan anggaran yang telah ditetapkan, dan pos – pos biaya ini tidak sampai menghabiskan dana

Poppy Irawati Rangkuti: Analisis anggaran biaya operasional pada..., 2006... Poppy Irawati Rangkuti: Analisis anggaran biaya operasional

Admiron Harahap: Analisis Anggaran Biaya Operasional pada CV... Admiron Harahap: Analisis Anggaran Biaya Operasional

yang tertuang di dalam anggaran dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja.. Muhammad Iqbal Ifandi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT Hidup Bersaudara Medan,

Supraco Indonesia Medan menerapkan penyusunan anggaran dengan memberikan otoritas penuh pada bagian yang terlibat dalam penyusunan anggaran biaya operasional ini, dengan

………... Profil Perusahaan ………. Struktur Organisasi ……….. Definisi dan Klasifikasi Biaya ………. Perencanaan Anggaran Biaya Operasional ……….. Prosedur Penyusunan

Secara keseluruhan biaya-biaya operasional ini dapat diakumulasikan dengan baik dengan anggaran yang telah ditetapkan, dan pos-pos biaya ini tidak sampai menghabiskan dana yang

Novita Andriani Sinaga: Analisis anggaran biaya operasional pada PT.. Sentosa Alami Harapan