DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, Anthony A. 2007. Manajemen Biaya. Jakarta: Salemba Empat
Blocher, Chen, Lin, 2000. Manajemen Biaya. Jakarta: Salemba Empat
Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Budgeting: Penganggaran Perencanaan
Lengkap. Cetakan Kedua Jakarta: Raja Grafindo Persada
Kartadinata, Abbas, 2001. Akuntansi dan Analisi Biaya. Jakarta: Rineka Cipta.
Nafarin, M. 2008. Penganggaran Perusahaan. Cetakan Kedua. Jakarta: Salemba Empat. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.
Welsch, Glenn A, Ronald W. Hilton, Paul N. Gordon, 2000. Anggaran. Cetakan Kedua. Jakarta: Salemba Empat
15 BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Biaya
Biaya adalah aliran dana atau sumber daya yang dihitung dalam satuan
moneter yang dikeluarkan guna memenuhi pengeluaran perusahaan atau sering
disebut beban perusahaan. Menurut Atkinson et al. (2007:89), biaya adalah nilai
moneter dari barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan keuntungan
baik di masa sekarang maupun di masa mendatang. Biaya juga dapat digunakan
untuk membuat suatu produk, sehingga dapat dijual dan menghasilkan
keuntungan kas.
Menurut Purbadan Radiks (2006:209), Tentative set of Broad Accounting
Principles Enterprise,biaya dinyatakan sebagai harga penukaran atau
pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh manfaat. Bila istilah biaya
digunakan secara spesifik, istilah ini dilengkapi menunjukkan objek yang
bersangkutan, misalnya biaya langsung, biaya konversi, biaya tetap, biaya
variabel, biaya standar, biaya diffrensial, biaya kesempatan dan sebagainya. Setiap
perlengkapan mempunyai arti dalam menghitung dan mengukur biaya yang akan
berguna bagi pimpinan dalam mencapai sasaran perencanaan dan pengawasan.
Selain itu, pengertian biayasecara luas mengandung 4 (empat) unsur antara
lain:
1. Merupakan pengorbanan sumber ekonomi
3. Yang telah terjadi atau yang akan terjadi
4. Untuk tujuan tertentu
B. Klasifikasi Biaya
Kartadinata (2011:28) mengelompokkan biaya non produksi antara lain:
1. Biaya Administrasi Umum
Biaya administrasi umum meliputi semua biaya dalam melakukan fungsi
administasi yaitu biaya perencanaan dan penentu strategi dan kebijakan,
pengarahan dan pengendalian kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna.
Yang merupakan golongan biaya administrasi umum pada perusahaan adalah :
a. Gaji dan upah
b. Kesejahteraan pegawai
c. Biaya reparasi dan pemeliharaan
d. Biaya pemeliharaan aktiva tetap
e. Biaya administrasi umum lainnya seperti Biaya letak, alat tulis,
perlengkapan kantor, biaya air, biaya listrik dan biaya lainnya.
2. Biaya Pemasaran
Biaya Pemasaran meliputi semua rangkaian biaya dalam pemasaran atau
kegiatan untuk menjual barang atau jasa perusahaan kepada pembeli sampai
dengan pengumpulan piutang menjadi kas.
3. Biaya Financial
Biaya financial adalah semua biaya dalam fungsi financial yaitu biaya bunga,
Uraian ini dapat membantu penguraian jenis biaya operasi yang terdapat
pada PT. Razza Prima Trafo. Perseroan Terbatas tersebut tidak mempunyai
banyak nama-nama perkiraan biaya operasi dalam menjalankan aktivitas kerjanya.
Kemudian PT. Razza Prima Trafo membagi biaya administrasi umum sebagai
berikut :
1. Perjalanan Operasional
2. Penyusutan Gedung
3. Penyusutan Mobil
4. Penyusutan Inventaris
5. Alat-alat kantor
6. Rekening air
7. Rekening listrik
8. Rekening telepon
9. Pemeliharan mobil
10. Keamanan dan kebersihan
C. Perencanaan Biaya Operasional
Perusahaan selalu dihadapkan pada berbagai jenis dan kondisi keterbatasan.
Kondisi ini memaksa untuk menyusun suatu rencana yang tepat agar sumber daya
yang terbatas dimanfaatkan sedemikaian rupa memberi kegunaan yang optimal
dalam perencapaian tujuan.
Perencanaan pada dasarnya adalah memilih alternatif-alternatif yang
sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan kendala-kendala yang
dihadapi. Untuk tujuan tersebut manajemen harus mengetahui data-data yang
relevan terutama yang menyangkut keuntungan dan biaya dimasa yang akan
datang. Menurut Welsch et al. (2000 : 3) perencanaan merupakan suatu proses
mengembangkan tujuan perusahaan dan memilih kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tersebut. Pada
dasarnya perencanaan yang baik dapat menjadi alat bantu bagi manajemen dalam
mengukur produktivitas dan efisiensi dalam mencapai sasaran perusahaan.
Dari efisiensi tersebut dapat dinyatakan bahwa perencanaan akan
menetapkan suatu cara bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan.
Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan orang diharapkan berpikir lebih
dahulu tetang apa yang dilakukan bagaimana melakukan dan siapa akan
melaksanakannya serta pertanggungjawaban terhadap kegiatan yang dilakukan.
Biaya operasional merupakan elemen pentng dalam bagian suatu
perusahaan.Oleh karena itu biaya operasional harus direncanakan sesuai anggaran
dengan sebaik-baiknya.Perencanaan biaya operasional dilaksanakan melalui
penyusunan anggaran biaya.Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai
kegiatan suatu perusahaan atau instansi yang dinyatakan secara kuantitatif dan
umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.Anggaran
merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan.Jadi anggaran bukan tujuan.
Menurut Harahap (2001 : 68) agar suatu perencanaan dapat berjalan lancar
1. Perencanaan harus memahami tujuan yang ingin dicapai.
2. Memulai tujuan dengan tepat dan proses penyusunannya tepat
3. Rencana harus konsisten.
4. Komunikasi harus baik, instruksi lengkap dan efektif.
5. Berikan penghargaan kepada yang berprestasi.
6. Harus melibatkan partisipasi semua orang.
7. Harus terintegrasi dengan tujuan lainnya serta keterbatasan yang ada
dalam perusahaan.
Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang otonom karena mempunyai
sasaran serta cara-cara kerja tersendiri dan berbeda dengan sasaran serta tata kerja
sistem diperusahaan, tetapi dapat dianggap sebagai subsistem, yaitu bagian dari
sistem yang lebih besar.
Anggaran yang disusun PT. Razza Prima Trafo melibatkan semua pihak
pada tingkatan manajemen dalam penyusunan programnya.Penyusunan anggaran
ini dilakukan bersama, mulai dari pimpinan berserta staff keuangan dalam
perusahaan tersebut.Sehingga manajemen PT. Razza Prima Trafo menetapkan
bahwa anggaran yang telah disahkan merupakan suatu komitmen atau
kesanggupan untuk melaksanakan rencana yang telah dianggarkan demi
menjalannkan operasional perusahaan.PT. Razza Prima Trafo menggunakan
beberapa dasar penyusunan perencanaan anggaran, yaitu:
1. Anggaran Tahun Lalu
Salah satu pertimbangan di dalam penyusunan anggaran tahun yang akan
2. Realisasi Tahun Berjalan
Realisasi tahun berjalan merupakan hal yang paling penting diperhatikan dalam
menyusun anggaran, karena angka-angka dalam realisasi merupakan data yang
akurat.
3. Ramalan Yang Akan Datang
Ramalan yang dimaksud adalah hal-hal yang kemungkinan akan terjadi pada
masa yang akan datang yang disesuaikan, sehingga anggaran yang disusun
nantinya mendekati realisasi yang diinginkan.
D. Prosedur Penyusunan Anggaran
Suatu penganggaran dalam prosedur penyusunan dapat berfungsi dengan
baik apabila taksiran-taksiran yang dimuat didalamnya cukup akurat, sehingga
tidak jauh berbeda dengan realisasinya. Untuk bisa melakukan penaksiran secara
akurat, diperlukan berbagai data , informasi dan pengalaman yang merupakan
faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk menyusun anggaran.
Anggaran biaya operasional adalah anggaran atau taksiran semua biaya
yang dikeluarkan dalam masa satu tahun buku. Penyusunan angggran biaya
operasional PT. Razza Prima Trafo dilakukan bersama-sama dengan anggaran
lainnya, oleh karena itu perusahaan tidak menggunakan panitia anggaran yang
menangani penyusunan anggaran.
Instruksi penyusunan disampaikan pada bagian sub keuangan untuk
tentang sasaran dan target yang ingin dicapai maka tiap-tiap bagianmenyusun
anggaran berdasarkan bahan-bahan rencana untuk tahun berikutnya.
Anggaran yang telah disusun oleh tiap-tiap bagian diserahkan kepada sub
keuangan. Selanjutnya bagian keuangan menyusun anggaran tiap-tiap bagian
tersebut menjadi anggaran yang homongen atau anggaran keseluruhan yang
disertai perbaikan/revisi terhadap anggaran yang disusun setiap bagaian. Terakhir
anggaran tersebut diberikan kepada pimpinan untuk disetujui, bila pimpinan
menyetujuinya maka mulailah pelaksanaan anggaran. Anggaran PT. Razza Prima
Trafo juga dijadikan acuan dalam melakukan penilaian prestasi kerja. Namun
pimpinan tidak menetapkan anggaran apabila terjadi suatu penyimpangan antara
anggaran dan raelisasi pada satu bagian yang merupakan penurunan prestasi kerja,
divisi bagian akan menganalisis kembali sebab-sebab terjadi penyimpangan.
Adapun lampiran anggaran operasional pada PT. Razza Prima Trafo. Namun
sesuai kelompoknya hanya ada bagian administrasi & umum yang terdiri atas:
1. Perjalanan Operasional
Berikut adalah rincian anggaran biaya umum dan adminsitrasi yang telah
disusun oleh PT. Razza Prima Trafo selama tahun 2011-2013.
Tabel 3.1
PT. Razza Prima Trafo
Rincian Anggaran Biaya Umum dan Biaya Administrasi Periode Berjalan Tahun 2011 – Tahun 2013
(Dalam Rupiah)
Sumber : PT. Razza Prima Trafo, 2015 (Data Diolah)
E. Pengendalian Biaya Operasional
1. Konsep Dasar Sistem Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk menganalisis dan mengevaluasi
penyimpangan yang terjadi antara apa yang telah ditetapkan dalam anggaran
dengan realisasinya dan pertimbngan bagi perencanaan yang lebih baik dimasa
yang akan datang. Pengendalian dilaksanakan berdasarkan standar dan budget
yang disusun atau pertimbangan manajemen, peramalan dengan perhitungan
matematis dan pengalaman lalu.
Pengendalian sebagaimana halnya perencanaan dan pengorganisasian
merupakan salah satu fungsi yang vital dalam proses manajemen.. Biaya dapat
dikatakan terkendali jika para divisi mempunyai kebijakan dalam keputusan
No Keterangan Biaya ANGGARAN
2011 2012 2013
1 Perjalanan Operasional 290,000,000 320,000,000 340,000,000 2 Pemeliharaan gedung 6,500,000 7,400,000 8,000,000 3 Pemeliharaan kenderaan 11,000,000 13,000,000 17,000,000 4 Penyusutan gedung 60,000,000 70,000,000 90,000,000 5 Penyusutan kenderaan 30,000,000 35,000,000 45,000,000 6 Penyusutan Inventaris 12,000,000 14,000,000 16,000,000 7 Alat-alat kantor 18,000,000 25,000,000 27,000,000 8 Rekening Listrik 15,000,000 17,000,000 20,000,000 9 Rekening Telepon 4,000,000 5,000,000 7,000,000
10 Rekening air 6,500,000 7,500,000 7,500,000
terjadinya biaya atau secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah biaya dalam
suatu periode tertentu yang biasanya jangka pendek.
Pengendalian biaya operasional pada PT. Razza Prima Trafo diadakan
melalui anggaran. Evaluasi terhadap anggaraan ditimbulkan untuk mengetahui
kelemehan-kelemahan dalam pelaksanaannya. Apabila ada kelemahan maka
diambil tindakan korektif untuk periode anggaran berikutnya. Perusahaan
menganut prinsip fleksibilitas anggaran artinya dalam rangka mengoptimalkan
pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian-penyesuaian terhadap
alokasi pada biaya anggaran. Untuk itu penulis membandingkan anggaran dengan
realisasi anggarannya dari semua perkiraan yang terdapat di dalam anggaran
operasional tersebut.
2. Pengendalian Anggaran Biaya Administrasi & Umum
Pengendalian yang dilakukan PT. Razza Prima Trafo terhadap biaya
administrasi & umum adalah sebagai berikut:
a. Membuat anggaran biaya administrasi dan umum pada awal periode
b. Mengalokasikan secara terpat
c. Memeriksa bukti-bukti yang terjadi
F. Pengawasan Biaya Operasional
Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang menempati urutan yang
paling bawah, tetapi bukan berarti bahwa fungsi ini kalah penting artinya dari
fungsi-fungsi yang lain. Karena pangawasan justru sudah ada sejak penetapan
maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu menerapkan
tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana.
Pengertian ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara
perencanaan dan pengawasan. Seperti terlihat dalam kenyataan, langkah awal
proses pengawasan sebenarnya bermula dari langkah perencanaan, penetapan
tujuan, dan penetapan standar atau sasaran kegiatan. Pengawasan membantu
penilaian apakah perencanaan telah dilaksanakan secara efektif. Pengawasan
biaya yang efektif mempunyai 2 (dua) aspek, yakni :
1. Pengawasan operasional
Pengawasan operasional adalah pengawasan biaya yang dilakukan
manajemen melalui kegiatan (operasi).Namun dengan sasaran yang hendak
dicapai, pengawasan operasional tidak dapat dipertahankan lebih lama karena hal
demikian merupakan pemborosan dan tidak efisien.Oleh karenanya pengawasan
operasional perlu ditambah dengan pengawasan akuntansi.
2. Pengawasan akuntansi
Pengawasan akuntansi adalah pengawasan biaya yang dilakukan melalui
prosedur-prosedur akuntansi dan pencatatan-pencatatan biaya.Karena sasaran
pokok tertuju pada pengelompokan biaya, maka perhatian yang lebih besar tertuju
pada pengawasan akuntasi.Pengawasan akuntansi bertujuan untuk menciptakan
suatu sistem pencatatan yang dapat mengembangkan pertanggungjawaban
biaya-biaya dan arus pekerjaan, serta memberikan laporan singkat tentang hal-hal yang
berkaitan dengan pengawasan dan laporan statistik untuk mengetahui
melaksanakan tugasnya sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan atau
tidak. Disamping itu pengawasan akuntansi juga dibutuhkan untuk meyakinkan
bahwa manajemen serta perusahaan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi
dengan tepat, rnisalnya penggunaan perangkat komputer untuk mengerjakan
pencatatan-pencatatan dari semua kegiatan instasnsi, mengelompokkan biaya dan
penyusunan laporan dengan cepat dan tepat.
Akuntansi merupakan alat bagi manajemen untuk mengetahui
kejadian-kejadian keuangan selama jangka waktu tertentu, sehingga manajemen dapat
menguasai jalannya perusahaan dan memungkinkan untuk melakukan
pengawasan dengan baik.Dengan demikian akuntansi mempunyai peranan sebagai
sumber informasi bagi para divisi.Agar informasi tersebut benar dan tepat pada
saat diperlukan maka salah satu syaratnya adalah sistem akuntansinya harus baik.
Pengawasan biaya operasional pada PT. Razza Prima Trafo dilakukan
melalui anggaran yang telah kita ketahui.Pengawasan ini tidak hanya pada
evaluasi akhir periode, namun juga pengawasan dilakukan pada saat periode
berjalan.Instansi juga harus menganut prinsip fleksibilitas anggaran artinya dalam
rangka mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian
terhadap alokasi biaya yang dianggarkan.Untuk melaksanakan pengawasan
terhadap anggaran biaya operasional, instasnsi membandingkan rencana anggaran
dan realisasi yang terjadi setiap perkiraan-perkiraan yang terdapat di dalam
anggaran biaya operasional.
Syarat penting didalam pengawasan anggaran biaya operasional adalah
1. Pengelompokan secara tepat terhadap semua elemen biaya operasional
serta pembukuannya
2. Penentuan pertanggungjawaban atas biaya operasional pada tingkatan
bagian tertentu secara individual.
Untuk dapat memenuhi kedua syarat terssebut, maka didalam pengawasan
biaya operasional diperlukan beberapa langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menggolongkan elemen-elemen biaya operasional atas jenis biaya.
2. Mengalokasikan setiap jenis biaya operasional pada setiap divisi yang
berhubungan dengan fungsinya masing-masing.
3. Menentukan teknik-teknik pengawasan biaya operasional di setiap fungsi.
Berdasarkan data ini dapat dibuat pengawasan biaya operasional pada PT.
Razza Prima Trafo adalah sebagai berikut:
1. Membuat anggaran biaya operasional pada awal periode
2. Mengalokasikan setiap jenis biaya operasional secara tepat
3. Memeriksa bukti-bukti serta hal-hal yang menyamngkut pengeluaran
tentang biaya operasional
Setelah langkah langkah diatas hal terakhir yang dilakukan perusahaan adalah
melakukan pengawasan dengan membandingkan anggaran yang telah ditetapkan
G. Fungsi Biaya Operasional Pada Kinerja Operasi PT. Razza Prima Trafo
Biaya operasional harus direncanakan terlebih dahulu guna mendapatkan
perencanaan yang baik dan mencapai sasaran sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh perusahaan/lembaga. Fungsi dari biaya operasional pada aktvitas kinerja
operasi pada PT. Razza Prima Trafo adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa besar jumlah pengeluaran biaya untuk
membiayai kebutuhan opersasi di PT. Razza Prima Trafo
2. Untuk mempermudah dalam melakukan setiap keperluan-keperluan PT.
Razza Prima Trafo.
3. Untuk melihat betapa pentingnya perencanaan anggaran biaya operasional
yang kemudian bisa direalisasikan untuk memenuhi kebutuhan yang akan
datang.
4. Untuk melihat anggaran biaya operasional tersebut sudah digunakan
dengan baik dan benar atau sudah dipakai untuk kebutuhan PT. Razza
Prima Trafo.
5. Untuk menilai kinerja dari semua staff bagian keuangan, apakah sudah
mampu dalam megklasifikasikan perencanaan biaya operasional untuk
menjalankan kegiatan operasional perusahaan masa yang akan datang.
H. Realisasi Anggaran Biaya Operasional Pada PT. Razza Prima Trafo Untuk tahun 2011, 2012, dan 2013
Tindak lanjut dari anggaran adalah merealisasikan anggaran yang telah
dialokasikan kepada perusahaan/lembaga sesuai apa yang direncanakan. Dalam
laksanakan dalam satu tahun anggaran. Dengan demikian yang dimaksud dengan
realisasi anggaran sesuai dengan alokasi dana yang telah direncanakan.
Selain itu tingkat keberhasilan suatu lembaga/perusahaan dalam
pelaksanaan operasional dilihat dari realisasi kegiatan yang telah direncanakan
pada awal penyusunan rencana kegiatan anggaran.PT. Razza Prima Trafo
memiliki tugas dan tanggungjawab dalam merealisasikan kegiaatan atau program
yang telah direncanakan dalam penyusunan anggaran.
Tabel 3.2
PT. Razza Prima Trafo
Realisasi Anggaran Biaya Umum dan Biaya Administrasi Periode Tahun 2011 – Tahun 2013
(Dalam Rupiah)
Sumber : PT. Razza Prima Trafo, 2015 (Data Diolah)
No Keterangan Biaya REALISASI
2011 2012 2013
1 Perjalanan Operasional 266,783,000 299,864,000 320,125,000
2 Pemeliharaan gedung 5,946,000 6,932,000 7,532,000
3 Pemeliharaan kenderaan 10,458,000 12,524,000 16,595,000
4 Penyusutan gedung 55,000,000 66,393,000 86,560,000
5 Penyusutan kenderaan 27,500,000 33,736,000 43,800,000
6 Penyusutan Inventaris 10,000,000 12,928,000 15,132,000
7 Alat-alat kantor 16,594,000 23,505,000 26,433,000
8 Rekening Listrik 14,235,000 16,192,000 19,186,000
9 Rekening Telepon 3,689,000 4,687,000 6,597,000
10 Rekening air 5,893,000 6,829,000 7,450,000
11 Keamanan dan Kebersihan 3,797,000 4,339,000 5,878,000
Pada table 3.2 menjelaskan tentang jumlah realisasi anggaran biaya
operasional tahun 2011, 2012, dan 2013 tabel ini menjelaskan tentang realisasi
anggaran untuk biaya operasional pada PT. Razza Prima Trafo sesuai dengan apa
yang direncanakan di awal dan ada pula yang sesuai rencana kegiatan yang telah
disusun.
Perbandingan Realisasi Anggaran Biaya Operasional pada PT. Razza Prima Trafo Untuk tahun 2011-2013
Tingkat realisasi anggaran biaya operasional dari tahun 2011, 2012, dan
2013 tentu tidak sama walaupun rencana kegiatan anggaran hampir tidak ada
perubahan setiap tahunnya. Berikut ini adalah Perbandingan realisasi anggaran
biaya operasional pada PT. Razza Prima Trafo untuk tahun 2011, 2012, dan 2013.
1) Perjalanan operasional, tingkat realisasi anggaran untuk kegiatan ini setiap
tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya
mencapai 91,9% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.266,783,000. Pada
tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 93,7% dengan jumlah
anggaran sebesar Rp. 299,864,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat
realisasi anggarannya mencapai 94,1% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
320,125,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahun yang
menunjukkan bahwa penyusunan anggaran benar-benar serius dalam
menentukan anggaran yang efektif.
2) Pemeliharaan Gedung, tingkat realisasi anggaran untuk kegiatan ini setiap
tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya
mencapai 91,5% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.5,946,000. Pada tahun
2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 93,7% dengan jumlah anggaran
sebesar Rp. 6,932,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi
anggarannya mencapai 94,2% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
7,532,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya
menunjukkan bahwa peningkatan dalam pemeliharaan gedung demi
kelancaran aktivitas operasi pada perusahaan.
3) Pemeliharaan Kenderaan, tingkat realisasi anggaran untuk kegiatan ini setiap
tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya
mencapai 95,1% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.10,458,000. Pada tahun
2012 tingkat realisasi anggarannyamencapai 96,3% dengan jumlah anggaran
anggarannya mencapai97,6% dengan jumlah anggaran sebesar
Rp.16,595,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya
menunjukkan bahwa peningkatan dalampemeliharaan kenderaan perusahaan
4) Penyusutan Gedung, tingkat realisasi anggaran untuk penyusutan ini setiap
tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya
mencapai 91,7% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.55,000,000. Pada tahun
2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 94,8% dengan jumlah anggaran
sebesar Rp.66,393,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi
anggarannya mencapai 96,1% dengan jumlah anggaran sebesar
Rp.86,560,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya
menunjukkan bahwa peningkatan dalam penyusutan gedung.
5) Penyusutan Kenderaan, tingkat realisasi anggaran untuk penyusutan ini setiap
tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya
mencapai 91,7% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.27,500,000. Pada tahun
2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 96,4% dengan jumlah anggaran
sebesar Rp.33,736,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi
anggarannya mencapai 97,3% dengan jumlah anggaran sebesar
Rp.43,800,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya
menunjukkan bahwa peningkatan dalam penyusutan kenderaan.
6) Penyusutan Inventaris, tingkat realisasi anggaran untuk penyusutan ini setiap
tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya
mencapai 83,3% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.10,000,000. Pada tahun
sebesar Rp.12,928,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi
anggarannya mencapai 94,6% dengan jumlah anggaran sebesar
Rp.15,132,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya
menunjukkan bahwa peningkatan dalam penyusutan inventaris
7) Alat-alat Kantor, tingkat realisasi anggaran untuk penyediaan alat-alat ini
setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya
mencapai 92,2% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.16,594,000. Pada tahun
2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 94,02% dengan jumlah
anggaran sebesar Rp.23,505,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi
anggarannya mencapai 97,9% dengan jumlah anggaran sebesar
Rp26,433,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya
menunjukkan bahwa peningkatan penyediaan alat-alat kantor setiap tahunnya.
8) Rekening Listrik, tingkat realisasi anggaran untuk tagihan rekening listrik
setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya
mencapai 94,9% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.14,235,000. Pada tahun
2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 95,2% dengan jumlah anggaran
sebesar Rp.16,192,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi
anggarannya mencapai 95,9% dengan jumlah anggaran sebesar
Rp19,186,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya
menunjukkan bahwa peningkatan tagihan rekening listrik setiap tahunnya.
9) Rekening Telepon, tingkat realisasi anggaran untuk tagihan rekening telepon
setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya
2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 93,7% dengan jumlah anggaran
sebesar Rp4,687,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi
anggarannya mencapai 94,2% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.6,597,000.
Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya menunjukkan bahwa
peningkatan tagihan rekening telepon setiap tahunnya
Rekening air, tingkat realisasi anggaran untuk tagihan rekening air setiap
tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya
mencapai 90,7% dengan jumlah anggaran sebesar Rp5,893,000. Pada tahun
2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 91,1% dengan jumlah anggaran
sebesar Rp6,829,000, sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi
anggarannya mencapai 99,1% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.7,450,000.
Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya menunjukkan bahwa
peningkatan tagihan rekening air setiap tahunnya
10) Keamanan dan kebersihan, tingkat realisasi anggaran untuk tagihan rekening
keamanan dan kebersihan setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun
2011 tingkat realisasinya mencapai 94,9% dengan jumlah anggaran sebesar
Rp.3,797,000. Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai
96,4% dengan jumlah anggaran sebesar Rp4,339,000, sedangkan pada tahun
2013 tingkat realisasi anggarannyamencapai 97,9% dengan jumlah anggaran
sebesar Rp5,878,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya
menunjukkan bahwa peningkatan tagihan keamanan dan kebersihan setiap
Dari hasil analisis perbandingan tersebut, dapat dilihat bahwa setiap tahunnya
mengalami kenaikan anggaran maupun realisasinya. Hal ini tidak lepas dari
bertambahnya biaya-biaya dalam operasi pada PT. Razza Prima Trafo yang
berdampak pada peningkatan operasi kegiatan di lembaga tersebut.
Tingkat realisasi dari setiap kegiatan tetntunya akan mempengaruhi tingkat
realisasi total dana anggaran biaya operasional secara keseluruhan dari tahun
2011, 2012, dan 2013
Tabel 3.4
Total Realisasi Anggaran Biaya Operasional Tahun 2011, 2012, 2013
No Tahun Jumlah (Rp) Realisasi (Rp) % Sisa (Rp)
1 2011 457,000,000 419,895,000 91.9 37,105,000
2 2012 518,400,000 487,929,000 94.1 30,471,000
3 2013 583,500,000 555,288,000 95,1 28,212,000
Sumber : PT. Razza Prima Trafo, 2015 (Data Diolah)
Tabel 3.4 memaparkan tentang total realisasi anggaran biaya operasional
secara keseluruhan mulai tahun 2011, 2012, dan 2013 pada PT. Razza Prima
Trafo. Pada Tahun 2011 dengan jumlah total anggaran biaya operasional sebesar
Rp.457,000,000 dengan tingkat realisasinya mencapai 91,9% yaitu
Rp.419,895,000 dengan sisa anggaran Rp37,105,000. Pada tahun 2012 dengan
jumlah total anggaran biaya operasional sebesar Rp.518,400,000 dengan tingkat
realisasinya mencapai 94,1% yaitu Rp.487,929,000 dengan sisa anggaran
Rp.30,471,000. Sementara Pada tahun 2013 dengan jumlah total anggaran biaya
yaitu Rp.555,288,000 dengan sisa anggaran Rp.28,212,000. Tingkat realisasi
37 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah membahas permasalahan yang ada pada bab-bab sebelumnya, maka
diberikasn kesimpulan dari pembahasan yang ada. Dari hasil analisis terhadap
biaya operasional pada PT. Razza Prima Trafo maka diambil kesimpulan adalah:
1. PT. Razza Prima Trafo merupakan mitra kerja Perusahaan Listrik Negara
(PLN) adalah perseroan yang berfungsi penyedia tenaga listrik, penunjang
tenaga listrik dan penyedia jasa konstruksi ketenagalistrikan. Anggaran
biaya operasional yang disusun berdasarkan pedoman anggaran biaya
operasional ini berfungsi sebagai pedoman kerja sekaligus target
perusahaan.
2. PT. Razza Prima Trafo telah menyusun anggaran biaya operasional dengan
baik, yaitu dengan berdasarkan anggaran biaya operasional tahun-tahun
sebelumnya, dan melihat ramalan kondisi ekonomi secara umum.
3. Anggaran yang disusun PT. Razza Prima Trafo cukup baik karena
melibatkan semua divisi yang ada di dalam perusahaan sehingga pihak
penyusun dapat bertanggungjawab terhadap penyusunan dan
pelaksanaannya.
4. Jumlah anggaran biaya operasional setiap tahunnya mengalami kenaikan
B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada PT. Razza Prima
Trafo, sebagai berikut :
1. Mengingat pentingnya Anggaran biaya operasional, maka sebaiknya
anggaran disusun secara teliti sehingga benar-benar menjadi pedoman
kerja.
2. Agar biaya operasional dapat memenuhi fungsinya sebagai alat
perencanaan dan pengawasan serta peningkatan mutu kinerja dalam
beroperasi, masih perlu diadakan peningkatan dalam hal kegiatan dan
analisis.
3. Dalam upaya mewujudkan tujuan perusahaan yang sebenarnya, maka
kiranya perlu diambil beberapa kebijaksanaan agar perusahaan mampu
memperhitungkan kejadian pada masa yang akan datang sehingga realisasi
4 A. Sejarah Singkat PT. Razza Prima Trafo
PT. Razza Prima Trafo adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang
electrical dan mechanical engineering, contractor supplier instalatiur C. Class
sesuai dengan kemampuan fasilitas maupun sumber daya manusia, perusahaan ini
juga mengembangkan usaha meliputi pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
(preventive and corrective) transformator distribusi khusus di daerah Sumatera
Utara.
Inspirasi dan Motivasi oleh keinginan untuk membantu dan bekerja sama
dalam mengatasi masalah kelistrikan dengan perusahaan-perusahaan pengguna
transformator.Melalui kajian, penelitian secara terus menerus, transformator yang
telah rusak yang selama ini dianggap barang rongsokan dapat difungsikan kembali
seperti semula sehingga biaya kelistrikan pada perusahaan pengguna
transformator dapat dihemat sampai 50% jika dibandingkan dengan membeli yang
baru.
Pengalaman yang cukup panjang dalam melaksanakan usaha pelayanan
pekerjaan electrical dan mechanical engineering ataupun pekerjaan pemeliharaan
perbaikan transformator untuk membantu mengatasi krisis kelistrikan yang
merupakan modal utama untuk menjadi perusahaan yang unggul dibidangnya.
Survey kepuasan pelanggan dan inovasi yang dilakukan secara berkesinambungan
Dengan dibentuknya team work yang padu, tekad untuk menjadi perusahaan
yang unggul dan terpecaya melalui kepuasan pelanggan diwujudkan dalam
kemitraan dengan beberapa perusahaan yang mempunyai kompetensi khusus.
Produk jasa dan pelayanan yang dihasilkan berguna bagi sektor kelistrikan tetapi
juga akan bermanfaat bagi industri lain dan masyarakat umum.
1. Logo PT. Razza Prima Trafo
Logo PT. Razza Prima Trafo ditunjukkan oleh gambar berikut:
Gambar: Logo PT. Razza Prima Trafo
2. Visi dan Misi PT. Razza Prima Trafo
Visi PT. Razza Prima Trafo :
“Menjadi Perusahaan yang unggul melalui Produk dan Jasa yang bermutu dan
menjaga kepuasan pelanggan”.
Misi PT. Razza Prima Trafo
1. Membantu kepuasan masyarakat melalui kelistrikan dengan meningkatkan
2. Melakukan usaha secara etis, profesional, memiliki hubungan bisnis yang luas
dan akrab lingkungan.
3. Inovasi tiada henti untuk melakukan diversifikasi produk, jasa dan pelayanan.
4. Memperoleh keuntungan yang dapat mendukung pengembangan perusahaan
yang sehat dengan pola pengembangan usaha yang baik serta terjaminnya
kelangsungan kegiatan usaha.
5. Memperoleh kepercayaan melalui kepuasan pelanggan dan terciptanya
kesetiaan pelanggan.
3. Fasilitas Utama yang dimiliki PT. Razza Prima Trafo
Fasilitas Utama :
1. Rewinding Machine ( Mesin gulung kumparan )
a. Wound Core Rewinding Machine
b. Stacking Core Rewinding Machine
c. No Cut Core Rewinding Machine
Mesin yang digunakan untuk menggulung kumparan dari transfor
mator untuk semua jenis, type dan merk dari transformator.
2. Heating/Oven
Untuk menghilangkan kadar air atau kelembaban yang terdapat pada
transformator sehingga terbentuk kembali tahanan isolasi standar dari
sebuah transformator.
3. Transformator Oil
Minyak transformator berfungsi mengisolasi kumparan didalam
( hubungan pendek ) dan juga sebagai pendingin untuk mengambil panas
yang ditimbulkan sewaktu trafo berbeban lalu melepaskannya, disamping
itu untuk melindungi komponen didalam transformator terhadap korosi dan
oksidasi.
4. Reclamation Oil Machine
a. Transformator oil heater
b. Vacuum System
c. Mechanical Filtration
d. Water Separator
Adalah mesin untuk mensterilkan minyak transformator sekalipun minyak
baru dari partikel air ataupun kotoran lainnya sehingga kondisi minyak
terjamin dari akibat yang akan timbul seperti bunga api (hubungan pendek).
5. Equipment Test
a. Test Turn Ratio
b. Load Test
c. Clamp Meter
d. Insulating Oil Test
Adalah peralatan yang digunakan untuk menguji keandalan dari sebuah
transformator sehingga transformator layak untuk di operasikan.
Peralatan Lainnya :
a. Compressor Painting
b. Mesin Las Listrik dan Acceteline
d. Katrol
e. Mobil Pick Up
f. Mobil Operasional
g. Tang Press Hidrolik
h. Gerenda Potong
B. Struktur Organisasi PT. Razza Prima Trafo
Struktur organisasi adalah salah satu fungsi pembagian kerja atau
tanggungjawab serta wewenang dan penetapan unsur-unsur organisasi sehingga
dapat berjalan sesuai dengan sistem yang berlaku untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang didukung oleh sarana dan prasarana.
Organisasi dalam perusahaan merupakan tempat untuk melakukan tugas-
tugas atau pekerjaan dalam menetapkan tanggungjawab dalam suatu badan atau
inti usaha guna terealisasinya rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Faktor penilaian organisasi adalah :
1. Rumusan yang jelas
2. Pembagian kerja
3. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
4. Rentang kekuasaan
5. Pengawasan
Struktur organisasi adalah satu bagan yang menggambarkan secaraskematis
penetapan tugas-tugas, fungsi wewenang serta tanggung jawab masing-masing
pengalaman, dan keahlian. Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan
tugas perusahaan untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan oleh kantor dan
karyawan, sehingga mereka mengetahui kewajiban, tugas, wewenang dan
tanggung jawab serta karyawan dapat mengerjakan tugas yang dibebankan
kepadanya dengan baik dan penuh tanggungjawab.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan
dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan
melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat
dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan
serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal,
melalui saluran tunggal. Struktur organisasi PT. Razza Prima Trafoadalah sebagai
Sumber : PT. Razza Prima Trafo
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Razza Prima Trafo
C. Job Description
Struktur organisasi yang digunakan pada PT. Razza Prima Trafo berbentuk
garis Vertikal dan Horizontal yang saling berinteraksi. Artinya seluruh anggota
yang berada di dalam suatu organisasi tersebut diharuskan saling bekerjasama
dengan baik untuk mencapai tujuan sesuai dengan Visi dan Misinya.
PEMEGANG SAHAM
DEWAN DIREKTUR
DIR. PEMASARAN
MNJ. PERIKLANAN
DIR. PERSONALIA DIR. PRODUKSI
M. PERGUDANGAN
DIR. KEUANGAN
1. Pemegang Saham
Pemegang saham (shareholder atau stockholder), adalah seseorang atau
badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebi
Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang
terdaftar dalam
pemegang saham adalah sebuah teori bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung
jawab kepada para pemegang sahamnya dan pemiliknya, dan seharusnya bekerja
demi keuntungan mereka.
Pemegang saham diberikan hak khusus tergantung dari jenis saham,
termasuk hak untuk memberikan suara (biasanya satu suara per saham yang
dimiliki) dalam hal seperti pemiliha
pendapatan perusahaan, hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh
perusahaan, dan hak terhada
Namun, hak pemegang saham terhadap aset perusahaan berada di bawah hak
kreditor perusahaan. Ini berarti bahwa pemegang saham biasanya tidak menerima
apa pun bila suatu perusahaan yang dilikuidasi setela
perusahaan tersebut memiliki lebih untuk membayar kreditornya, maka
perusahaan tersebut tidak akan bangkrut), meskipun sebuah saham dapat memiliki
harga setelah kebangkrutan bila ada kemungkinan bahwa hutang perusahaan akan
2. Dewan Direktur
Dewan Direktur adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpi
untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas. Penyebutan direktur dapat
bermacam-macam, yaitu dewan manajer, dewan gubernur, atau dewan eksekutif.
Di Indonesia pengaturan terhadap direktur terdapat dalam UU No. 40 Tahun
2007 Tentang Perseroan Terbatas dijabarkan fungsi, wewenang, dan tanggung
jawab direksi.
Seorang direktur atau dewan direksi dalam jumlah direktur dalam suatu
perusahaan (minimal satu), yang dapat dicalonkan sebagai direktur, dan cara
pemilihan direktur ditetapkan dalam anggaran dasar perusahaan. Pada umumnya
direktur memiliki tugas antara lain:
a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan.
b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian
(manajer).
c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.
d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan.
3. Direktur Pemasaran
Direktur Pemasaran adalah Orang yang bertanggung jawab untuk operasi
pemasaran sacara keseluruhan organisasi dan bisnis. Bukan hanya memiliki
keterampilan dalam aspek kreatif periklanan, tetapi juga memiliki pengetahuan
Direktur Pemasaran harus menjadi efektif dalam hal anggaran dan proses
kreatif. Dalam aspek kreatif dari pekerjaan, direktur pemasaran bertanggung
jawab untuk mengawasi operasi dan perencanaan kampanye pemasaran.
4. Direktur Personalia
Direktur Personalia memiliki tugas mengkoordinasikan semua kegiatan
manajemen sumber daya manusia dalam organisasi untuk memaksimalkan
penggunaan sumber daya manusia secara strategis seperti kompensasi karyawan,
rekrutmen, kebijakan personalia, dan kepatuhan terhadap peraturan.
Tugas Direktur Personalia adalah sebagai berikut:
a. Mengindentifikasi lowongan staf, merekrut, dan memilih pelamar.
b. Mengembangkan, mengelola dan megevaluasi pelamar.
c. Melakukan pemecatan karyawan.
d. Mengalokasikan sumber daya manusia dengan tepat.
e. Menyiapkan karyawan untuk bertugas dengan melakukan pelatihan kerja.
f. Menjadi penghubung antara manajemen dengan karyawan.
g. Memastikan kepatuhan hukum dengan memantau karyawan.
5. Direktur Produksi
Tujuan Direktur Produksi adalah sebagai berikut:
a. Meninjau usulan RKAP dari seluruh Divisi di Direktorat Produksi dan
mengajukannya di dalam rapat Direksi dan rapat Komisaris.
b. Merencanakan dan merumuskan kebijakan strategis yang menyangkut
c. Memonitoring dan mengarahkan proses-proses di seluruh Divisi Direktorat
Produksi.
d. Melakukan koordinasi strategis antar Direktorat.
Melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga/instansi terkait baik dalam
1
A. Latar Belakang
Setiap organisasi dalam menjalankan usahanya akan mengeluarkan
biayauntuk dapat menjalankan kegiatan usahanya demi kelangsungan
perusahaannya tersebut. Dalam menjalankan semua kegiatannya, sebuah
perusahaan tentu membutuhkan sumber dana untuk digunakan dalam membiayai
seluruh kegiatan.
Secara umum dalam menjalankan kegiatan, dibutuhkan biaya untuk
membiayai operasi sehari-hari. Istilah biaya atau cost sering digunakan dengan
arti yang berbeda-beda. Sehubungan dengan pengertian biaya cost maka terlebih
dahulu perlu memberikan pengertian yang tepat atas biaya yang dimaksud,
sehingga biaya dapat digolongkan kedalam beberapa pengertian sesuai dengan
tujuan penggunaan biaya tersebut.
Biaya sangat dibutuhkan dalam kegiatan operasi, hal ini untuk menghindari
timbulnya biaya yang tidak diperlukan yang akan menyebabkan pengeluaran
menjadi besar. Besarnya biaya akan menyebabkan pengeluaran yang besar dan
kondisi ini sangat merugikan perusahaan.Biaya adalah keseluruhan pengorbanan
ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh atau menghasilkan barang dan
jasa. Suatu perusahaandalam menjalankan operasinya terlebih dahulu menyusun
suatu rencana biaya agar tujuan dapat tercapai dan dapat membantu manajemen
yang baik, dibutuhkan kerjasama antar bidang-bidang fungsional yang ada di
dalam perusahaan.
Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi
Sumatera Utara terdapat banyak Perseroan Terbatas (PT) yang bergerak dalam
berbagai bidang, contohny: PT. Razza Prima Trafo.
PT. Razza Prima Trafo merupakan salah satu perseroan terbatas (PT) dalam
bidang kontraktor listrik yang melakukan kontrak kerja dengan Perusahaan Listrik
Negara (PLN) sebagai mitra kerja usaha penyedia tenaga listrik, usaha penunjang
tenaga listrik, dan penyedia jasa konstruksi ketenagalistrikan bagi masyarakat.
Dalam suatu perusahaan, biaya operasional merupakan pengeluaran/
penggunaan anggaran(budget) dalam kegiatan operasional perusahaan. Berhasil
atau tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuan, umumnya ditandai
dengan kemajuan manajemen dalam melihat kemungkinan dan kesempatan di
masa mendatang. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan perencanaan dan
susunan biaya yang disusun secara teliti, penuh pertimbangan serta disesuaikan
dengan kondisi dan perkembangan pada saat ini. Kegiatan perencanaan harus
memadai sesuai dengan besarnya perusahaan tersebut. Kegiatan-kegiatan yang
ada dalam perusahaan merupakan kegiatan yang saling berkaitan satu dengan
yang lain. Kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan akan berakibat terhadap
kegiatan yang lain.
Melihat betapa pentingnya penyusunan biaya operasional pada PT. Razza
Prima Trafo, maka peneliti memlih judul“ANALISIS BIAYA OPERASIONAL
B. Rumusan Masalah
Penyusunan biaya operasional sangat dibutuhkan di dalam perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Selain untuk mempermudah aktivitas perusahaan juga dapat
membantu dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, dirumuskan masalah
sebagai berikut: Bagaimana fungsi biaya operasional di dalam menunjang
kegiatan operasi pada PT. Razza Prima Trafo?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui fungsi dari biaya
operasional di dalam menunjang kegiatan operasional pada PT. Razza Prima
Trafo.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukkan dan pertimbangan PT. Razza Prima Trafo di dalam
menunjang kegiatan operasi.
2. Bagi Peneliti
Sebagai bahan menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai fungsi
biaya operasional.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian yang sama di masa yang
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL PADA PT. RAZZA PRIMA TRAFO MEDAN
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
HANES RAHMAN A SARAGIH 122101073
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : HANES RAHMAN A SARAGIH
NIM : 122101073
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
JUDUL : ANALISIS BIAYAOPERASIONAL PADA
PT. RAZZA PRIMA TRAFO MEDAN
Tanggal : Januari 2016 Dosen Pembimbing
( Drs. Syahyunan, M.Si.) NIP: 196609041991031003
Tanggal :Januari 2016 Sekretaris Program Studi
Diploma III Manajemen Keuangan
( Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si ) NIP: 19760214 200501 1 002
Tanggal : Januari 2016 Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
i
atas segala berkat-Nya, karunia dan kasih sayang-Nya yang melimpah, peneliti
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Terima kasih kepada Tuhan
Yesus Kristus yang tidak pernah meninggalkan penulis di saat-saat sulitnya dan
karena penyertaannya yang begitu besar, peneliti dapat berbahagia pada saat ini.
Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “ANALISIS BIAYA OPERASIONAL
PADA PT. RAZZA PRIMA TRAFO MEDAN.” Tugas akhir ini merupakan
salah satu syarat akademis untuk dapat menyelesaikan studi Program Studi
Diploma III Jurusan Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
Peneliti menyadari bahwa penyajian tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati peneliti mengharapkan
segala kritik yang sehat dan saran dari pembaca sehingga dapat berguna bagi
peneliti untuk dijadikan sebagai bahan masukan di masa yang akan datang.
Di masa perkuliahan hingga selesainya tugas akhir ini, peneliti sungguh
merasakan banyak bantuan moril dan materil baik secara langsung dan tidak
langsung dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini, peneliti dengan sepenuh hati
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof.Dr. Azhar Maksum, SE,M.Ec,Ak,CA selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr.Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi DIII
Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
ii
banyak memberikan masukan untuk peneliti dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
5. Khususnya Ucapan terima kasih kepada orangtuaku tercinta Ayahanda
Samson Saragih dan Ibunda Rosti Purba dan kedua kakakku Ika
Frasiria Saragih S.Si dan Mella Retha Saragih S.Pd yang telah
memberikan kasih sayang dan semangat yang begitu besar sehingga
peneliti dapat menyelesaikanstudi.
6. Buat teman-teman terbaik peneliti : Billah, Ridho, Isan, Harry, Apeng,
Sanjaya, Ipank, terima kasih karena kalian selalu ada dalam suka
maupun duka.
7. Buat teman kelompok magang : Ridho. Terima kasih peneliti ucapkan.
Akhir kata, peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Apabila ada perkataan
peneliti yang salah, peneliti mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Medan, Januari 2016
Peneliti
122101073
iii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penilitian ... 3
D. Manfaat Penilitian ... 3
BAB II PROFIL PT. RAZZA PRIMA TRAFO A. Sejarah Singkat PT. Razza Prima Trafo ... 4
B. Struktur Organisasi PT. Razza Prima Trafo ... 8
C. Job Description ... 10
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya ... 15
B. Klasifikasi Biaya ... 16
C. Perencanaan Biaya Operasional ... 17
D. Prosedur Penyusunan Anggaran ... 20
E. Pengendalian Biaya Operasional... 22
F. Pengawasan Biaya Operasional ... 23
iv
A. Kesimpulan ... 37
B. Saran ... 38
v
3.1 Rincian Anggaran Biaya Umum dan Administrasi
Periode Tahun 2011-2013 ... 22
3.2 Realisasi Anggaran Biaya Umum dan Administrasi
Periode Tahun 2011-2013 ... 28
3.3 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Anggaran
Periode Tahun 2011-2013 ... 30
3.4 Total Realisasi Anggaran Biaya Operasional
vi