UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
ANALISA TENTANG BIAYA OPERASIONAL PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMATERA UTARA
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh :
M. RANDY FAHLEWI NST
112101013
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis ucapakan kehadirat Allah SWT karena atas segala
berkat-Nya, karunia dan kasih sayang-Nya yang melimpah, penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Ini. Dan tak lupa pula shalawat dan
salam kepada Nabi Muhammad SAW yang membawa kita dari dunia kegelapan
ke dunia terang seperti sekarang ini. Adapun judul Tugas Akhir ini adalah
“ANALISA TENTANG BIAYA OPERASIONAL PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMATERA UTARA.” Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat akademis untuk dapat menyelesaikan studi Program
Studi Diploma III Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa penyajian tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan
segala kritik yang sehat dan saran dari pembaca sehingga dapat berguna bagi
penulis untuk dijadikan sebagai bahan masukan di masa yang akan datang.
Di masa perkuliahan hingga selesainya tugas akhir ini, penulis sungguh
merasakan banyak bantuan moril dan m ateril baik secara langsung dan tidak
langsung dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini, penulis dengan sepenuh hati
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof.Dr. Azhar Maksum, SE,M.Ec,Ak,CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr.Yeni Absah, SE, M.Si selaku ketua Program Studi DIII Keuangan
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE. M.Si selaku Sekretaris Program Studi
DIII Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Lucy Anna M.Si selaku Dosen Pembimbing yang banyak memberikan
masukan untuk penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
5. Khususnya Ucapan terima kasih kepada Ibunda tercinta Imma Sari Siregar dan
adikku Chadijah Ika Puteri yang telah memberikan kasih sayang dan semangat
yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan studi serta Khusus
kepada Ayahanda Alm. Darwis Nasution yang Telah menghadap Allah SWT
6. Buat teman-teman kampus penulis : Dicky, Faza, Dimas, Harry, Imam, Nuel,
Hamra terima kasih karena kalian selalu ada dalam suka maupun duka.
7. Buat teman-teman HMK : Rido, Ihsan, Alder, Anes, Fadel, dan teman-teman
yang lain terima kasih kepada kalian atas suka maupun duka dalam kegiatan
kampus selama ini.
8. Buat teman-teman kontrakan : Ade, Aan, Iqbal, Agus Terima kasih penulis
ucapkan atas semangat yang kalian berikan.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Apabila ada perkataan penulis
yang salah, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Medan, Januari 2015
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ………...i
DAFTAR ISI ………....iii
DAFTAR TABEL ...iv
DAFTAR GAMBAR ...v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………....………...…..1
B. Rumusan Masalah ………...3
C. Tujuan Penilitian ………...3
D. Manfaat Penilitian ...4
BAB II PROFIL DINAS DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI A. Sejarah Singkat Dinas Pertambangan dan Energi ...5
B. Struktur Organisasi ...11
C. Job Description ...15
D. Kinerja Terkini ...34
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya...35
B. Klasifikasi Biaya...36
C. Perencanaan Biaya Operasional...38
D. Prosedur Penyusunan Anggaran...41
E. Pengendalian Biaya Operasional ...44
F. Pengawasan Biaya Operasional...46
G. Fungsi Biaya Operasional Pada Kinerja Operasi Pada DinasPertambangan dan Energi ...50
H. Realisasi Anggaran Biaya Operasional pada dinas Pertambangan dan Energi Pada tahun 2011, 2012, dan 2013...51
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...61
B. Saran...62
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1
Rincian Anggaran Biaya Umum dan Administrasi
Periode Tahun 2011-2013...43 Tabel 3.2
Realisasi Anggaran Biaya Umum dan Administrasi
Periode Tahun 2011-2013...52 Tabel 3.3
Perbandingan Anggaran dan Realisasi Anggaran
Periode Tahun 2011-2013... ...54 Tabel 3.4
Total Realisasi Anggaran Biaya Operasional
DAFTAR GAMBAR
Halaman Bagan 2.1Struktur Dinas Pertambngan dan Energi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisasi dalam menjalankan usahanya akan mengeluarkan. Agar
dapat menjalankan kegiatan usahanya demi kelangsungan perusahaannya tersebut.
Dalam menjalankan semua kegiatannya, sebuah perusahaan tentu membutuhkan
sumber dana untuk digunakan dalam membiayai seluruh kegiatan.
Secara umum dalam menjalankan kegitan, dibutuhkan biaya untuk
membiayai operasi sehari-hari. Istilah biaya atau cost sering digunakan dengan
arti yang berbeda-beda. Sehubungan dengan pengertian biaya (cost) maka terlebih
dahulu perlu memberikan pengertian yang tepat atas biaya yang dimaksud,
sehingga biaya dapat digolongkan kedalam beberapa pengertian sesuai dengan
tujuan penggunaan biaya tersebut.
Biaya sangat dibutuhkan dalam kegiatan operasi, hal ini untuk
menghindari timbulnya biaya yang tidak diperlukan yang akan menyebabkan
pengeluaran menjadi besar. Besarnya biaya akan menyebabkan pengeluaran yang
besar dan kondisi ini sangat merugikan instansi. Biaya adalah keseluruhan
pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh atau menghasilkan
barang dan jasa. Suatu perusahaan atau instansi dalam menjalankan operasinya
terlebih dahulu menyusun suatu rencana biaya agar tujuan dapat tercapai dan
dapat membantu manajemen dalam mengambil jalannya perusahaan ataupun
Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi Sumatera Utara memiliki beberapa Dinas yang mengurusi seperti: Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Pertambangan dan Energi, Dinas Pertamanan, Dan lain-lain.
Dinas Pertambngan dan Energi merupakan instansi yang bergerak dalam
menangani migas di daerah Provinsi Sumatera Utara. Dinas Pertambangan dan Energi memiliki 4 (empat) bidang yang dibawahi langsung oleh kepala dinas, yaitu: Bidang Pertambangan Umum, Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral,
Bidang Minyak dan Gas Bumi, Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi. Biaya
Operasional di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara merupakan rincian jenis pengeluaran/penggunaan dana guna melakukan berbagai kegiatan
operasional di dinas tersebut.
Dalam suatu instansi, Biaya Operasional merupakan pengeluaran/Pengunaan
anggaran ( budget ) dalam kegiatan operasional instansi . Berhasil atau tidaknya
suatu instansi dalam mencapai tujuan, umumnya ditandai dengan kemajuan
manajemen dalam melihat kemungkinan dan kesempatan di masa mendatang.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan perencanaan dan susunan biaya yang
disusun secara teliti, penuh pertimbangan serta disesuaikan dengan kondisi dan
perkembangan pada saat ini. Kegiatan perencanaan harus memadai sesuai dengan
besarnya instansi/lembaga tersebut. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam instansi
merupakan kegiatan yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Kegagalan
Melihat betapa pentingnya penyusunan biaya operasional pada Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara. Maka saya memlih judul
“ANALISIS TENTANG BIAYA OPERASIONAL PADA
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA”
B. Rumusan Masalah
Penyusunan biaya operasional sangat dibutuhkan di dalam instansi/lembaga
untuk mencapai tujuannya. Selain untuk mempermudah aktivitas
insatansi/lembaga juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Oleh
karena itu dirumukan masalah sebagai berikut: Seberapa besar fungsi dari biaya
operasional di dalam aktivitas kinerja operasi pada Dinas Pertambangan dan
Energi
C. Tujuan Penilitian
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai biaya operasional pada
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui bagaimana tahap penyusunan biaya operasional pada
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:
1. Bagi instansi yang diteliti sebagai bahan masukan untuk pengambilan
keputusan.
2. Bagi peneliti sebagai tambahan pengetahuan agar dapat belajar secara
langsung tentang analisis biaya operasional
3. Bagi peneliti lainnya sebagai bahan acuan dan perbandingan untuk
BAB II
PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
SUMATERA UTARA
A. Sejarah Singkat Dinas Pertambangan dan Energi
Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
diawali ddari terbentuknya Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan
Sumatera Utara bagian Utara (Sumbagut) di Medan pada tahun 1970,
kemudian menjadi kantor wilayah pada tahun 1977. Kantor wilayah ini adalah
instansi vertikal. Pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi di daerah
tingkat I, yang tanggung jawabnya dipegang oleh Gubernur.
Adapun tugas yang dibebankan adalah sebagai berikut:
A. Menyelenggarakan Tugas dan Fungsi Departemen Pertambangan
dan Energi di wilayah bersangkutan.
B. Menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan Gubernur KDH
tingkat I dan instansi lain terkait dalam rangka koordinasi,
pertimbangan, petunjuk, dan bantuan teknis serta memberikan
laporan mengenai usaha Pertambangan dan Energi Provinsi
Sumatera Utara.
C. Menerapkan prinsip Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi baik
dalam lingkungan masing-masing, antara satuan organisasi dalam
departemen serta dengan instansi vertikal lainnya dan pemerintah
1.a Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
ditunjukkan oleh gambar berikut:
Gambar: Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Makna Logo adalah sebagai berikut:
A.Kepalan Tangan yang diacungkan keatas dengan menggenggam rantai
beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat
Provinsi Sumatera Utara melawan Imperalisme, Feodalisme dan
Komunisme.
B.Batang bersudut lima, Perisai dan Rantai melambangkan kesatuan
masyarakat didalam membela dan mempertahankan Pancasila.
C.Pabrik, Pelabuhan, Pohon Karet, Pohon Sawit, Daun Tembakau, Ikan,
Daun Padi tulisan “SUMATERA UTARA” melambangkan daerah
yang indah permai masyur dengan kekayaan alamnya yang
D.17 (Tujuh belas) kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan
empat puluh lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan dan tahun
Kemerdekaan dimana ketiga-tiganya ini berikut tongkat dibawah
kepalan tangan melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan
kebesaran bangsa, patriotism, pecinta keadaan dan pembela keadilan.
E.Bukit Barisan yang berpuncak lima melambangkan tata
kemasyarakatanyang berkepribadian luhur, bersemangat Persatuan
Kegotong-royongan yang dinamis.
1.b Visi dan Misi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Mengacu pada visi Gubernur Sumatera Utara yang dituangkan
kedalam RPJMD Dan Renstra Provinsi Sumatera Utara tahun 2009 -
2013, disusunlah rencana strategis Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Sumatera Utara tahun 2009 – 2013 dengan visi: “Terwujudnya
Pengusahaan Pertambangan dan Energi Berwawasan Lingkungan Yang Memberi Nilai Tambah Untuk Mencapai Masyarakat Sumatera Utara Yang Maju, Sejahtera dalam Keberagaman”.
Dengan Visi tersebut di atas, diharapkan kedepan masyarakat
Sumatera Utara menjadi lebih baik, lebih cerdas dan peningkatan
ekonomi keluarga sehingga punya masa depan yang lebih cerah.
Makna atau pengertian dari Visi tersebut di atas dapat diuraikan
A. Terwujudnya pengusahaan pertambangan dan energi melalui
pengelolaan pembangunan yang berwawasan lingkungan berarti
pengusahaan pertambangan dan energi dilakukan sesuai dengan
kaidah-kaidah pertambangan dan energi yang baik dan benar dari
aspek teknis pertambangan, keselamatan dan kesehatan kerja dan
lingkungan hidup serta aspek hukum;
B. Terwujudnya pengusahaan pertambangan dan energi yang
menghasilkan nilai tambah yaitu usaha pertambangan dan energi
yang dapat meningkatkan kualitas dan keanekaragaman
pemanfaatan bahan tambang dan enrgi;
C. Terwujudnya pengusahaan pertambangan dan energi yang
menghasilkan kemajuan bagi masyarakat berarti dapat
meningkatkan kemampuan dan keterampilan;
D. Terwujudnya pengusahaan pertambangan dan energi yang
menghasilkan kesejahteraan masyarakat berarti masyarakat dapat
memenuhi kebutuhan hidup dan mampu meningkatkan kualitas
hidupnya;
E. Terwujudnya pengusahaan pertambangan dan energi yang
bermanfaat bagi komponen masyarakat yang beragam.
Dari penjelasan visi ini, maka 5 (lima) tahun kedepan akan
menjadikan masyarakat Sumatera Utara yang lebih sehat, lebih cerdas,
dengan peningkatan ekonomi keluarga yang baik sehingga punya masa
Untuk mewujudkan visi yang telah diterapkan, maka Misi Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah:
A. Meningkatkan profesionalisme, etika dan moral aparatur yang
mencerminkan pemerintah yang baik, bersih, transparan dan
akuntabel serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (good
governance);
B. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan potensi sumber daya
mineral, energi dan air tanah dalam rangka pengembangan dan
pengusahanya;
C. Meningkatkan kualitas informasi potensi bencana alam geologi
(tanah longsor, letusan gunung api, gempa bumi) dalam rangka
upaya penanggulangan dan pencegahannya;
D. Meningkatkan pencarian sumber-sumber mineral dan energi baru
untuk kelangsungan ketersediaan sumber daya mineral dan energi;
E. Meningkatkan dan mendorong pengusahaan pertambangan dan
energi yang berwawasan lingkungan;
F. Membangun dan menumbuhkan koordinasi yang erat dengan pihak
terkait untuk memenuhi dan menjaga pasokan tenaga listrik bagi
1.c. Tujuan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dan
memperhatikan tugas pokok dan fungsi, maka Dinas Pertambangan dan
Energi Sumatera Utara mempunyai tujuan sebagai berikut :
A. Meningkatkan penyelidikan dan pengembangan potensi energi dan
sumberdaya mineral serta potensi bencana alam geologi.
B. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi lingkungan
hidup, kehutanan dan instansi terkait dalam rangka pengusahaan
energi dan sumber daya mineral.
C. Meningkatkan pengelolaan pengusahaan energi dan sumber daya
mineral agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
D. Meningkatkan penerimaan pajak, PNBP dan retribusi dari sektor
energi dan suber daya mineral.
E. Meningkatkan pemanfaatan energi dan energi baru terbarukan serta
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah salah satu fungsi pembagian kerja atau
tanggungjawab serta wewenang dan penetapan unsur-unsur organisasi
sehingga dapat berjalan sesuai dengan sistem yang berlaku untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang didukung oleh sarana dan prasarana.
Organisasi dalam perusahaan merupakan tempat untuk melakukan
tugas-tugas atau pekerjaan dalam menetapkan tanggungjawab dalam suatu badan
atau inti usaha guna terealisasinya rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Faktor penilaian organisasi adalah:
A. Rumusan yang jelas
B. Pembagian kerja
C. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
D. Rentang kekuasaan
E. Pengawasan
Struktur organisasi adalah satu bagan yang menggambarkan secara
skematis penetapan tugas-tugas, fungsi wewenang serta tanggung jawab
masing-masing dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai
dengan bakat, pendidikan, pengalaman, dan keahlian. Struktur organisasi
berfungsi untuk menyelenggarakan tugas kedinasan untuk mewujudkan
tujuan yang diinginkan oleh kantor, staf, dan pegawai, sehingga mereka
mengetahui kewajiban, tugas, wewenang dan tanggung jawab serta pegawai
dapat mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan penuh
Berdasarkan peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 8 Tahun
2008 tentang Organisasi Dinas-Dinas Provinsi dan Keputusan Gubernur
Sumatera Utara Tahun 2009 tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara, bahwa Struktur
Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara terdiri
dari:
A. Kepala Dinas (Eselon II A)
B. Sekretariat Dinas, terdiri dari:
1. Sub bagian Umum
2. Sub bagian Keuangan
3. Sub bagian Program
C. Bidang Pertambangan Umum, terdiri dari:
1. Seksi Perizinan
2. Seksi Pembinaan Usaha
3. Seksi Pertambangan Umum
D. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral, terdiri dari:
1. Seksi Sumber Daya Mineral
2. Seksi Hidrogeologi
3. Seksi Geologi Lingkungan
E. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi, terdiri dari:
1. Seksi Perizinan
2. Seksi Energi Baru
F. Bidang Minyak dan Gas Bumi, terdiri dari:
1. Seksi Usaha Hulu minyak dan Gas Bumi
2. Seksi Distribusi Minyak dan Gas Bumi
3. Seksi Minyak dan Gas Bumi
G. Unit Pelaksana Teknis
H. Kelompok Jabatan Fungsional.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan
pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat
diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan
perusahaan dapat dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang
dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi
untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata
hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal. Struktur organisasi Dinas
SEKSI USAHA MINYAK DAN GAS BUMI
Gambar 2.1 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA
Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Sumatera Utara
C. Job Description
Struktur organisasi yang digunakan pada Dinas Pertambangan dan
Energi berbentuk garis Vertikal dan Horizontal yang saling berinteraksi.
Artinya seluruh anggota yang berada di dalam suatu organisasi tersebut
diharuskan saling bekerjasama dengan baik untuk mencapai tujuan sesuai
dengan Visi dan Misinya. Adapun tugas pokok dan fungsinya adalah:
C.1 Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
A.Tugas Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah yang bersifat spesifik di bidang administrasi umum,
pertambangan umum, geologi, dan sumber daya mineral, listrik
dan pemanfaatan energi, minyak dan gas bumi serta tugas
pembantuan;
B.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1),Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
menyelenggarakan fungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pertambangan umum,
geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemanfaatan
energi, minyak dan gas bumi;
2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah
Daerah di bidang pertambangan umum, geologi dan sumber
daya mineral, listrik dan pemanfaatan energi, minyak dan gas
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertambangan
dan energi;
4) Pelaksanaan tugas pembantu pemerintah di bidang
pertambangan dan energi;
5) Pelaksanaan pelayanan administrasi internal dan eksternal;
6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsinya
C.2 Kepala Dinas
A.Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur dalam
melaksanakan tugas otonomi, tugas dekonsentrasi dan tugas
pembantu di bidang pertambangan dan energi;
B.Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut pada ayat 1
pasal ini, Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi:
1)Penyiapan konsep kebijakan daerah, ketentuan dan standar
pelaksanaan tugas-tugas daerah kabupaten/kota serta
standar-standar pelaksanaan tugas-tugas dinas di bidang pertambangan
dan energi;
2)Pelaksanaan dan pengendalian pembangunan jangka menengah
dan tahunan di bidang pengembangan geologi dan sumberdaya
mineral, pertambangan umum, tenaga listrik dan pertambangan
energi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan;
3)Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama kemitraan dengan
pihak terkait dalam pelaksanaan, sesuai ketentuan dan standar
4)Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur dan
Sekretaris Daerah, sesuai bidang tugas dan fungsinya;
5)Pemberian masukan yang perlu kepada Gubernur dan
Sekretaris Daerah, sesuai bidang tugas dan fungsinya;
6)Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Gubernur, melalui Sekretaris Daerah sesuai
standar yang ditetapkan.
C.3 Sekretaris Dinas
A.Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas di bidang
Umum, Keuangan, Kepegawaian, Organisasi dan Hukum;
B.Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir
(1), Sekretaris menyelenggarakan fungsi:
1)Penyusunan dan penyempurnaan standar penyelenggaraan,
urutan umum, pengelolaan keuangan, pemberdayaan pegawai,
pemberdayaan organisasi dan penyiapan produk-produk
hukum;
2)Perencanaan kebutuhan internal dan kebutuhan administratif
dinas, serta penyempurnaan/peningkatan pengelolaan dan
pengendalian atas pelaksanaannya sesuai ketentuan standar
yang ditetapkan;
3)Perencanaan, pengelolaan dan pengurusan pertanggungjawaban
4)Perencanaan, pengelolaan dan peningkatan pendayagunaan
kepegawaian, sesuai ketentuan standar yang ditetapkan;
5)Perencanaan dan peningkatan sesitem kerja serta pengelolaan
produk Hukum Dinas, sesuai ketentuan standar yang
ditetapkan;
6)Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas, sesuai
bidang dan fungsinya;
7)Pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas, sesuai
bidang dan fungsinya;
8)Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada kepala dinas, sesuai ketentuan standar yang
ditetapkan.
Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugasnya
sekretaris dibantu oleh:
1. Sub Bagian Umum
2. Sub Bagian Keuangan
3. Sub Bagian Program
C.4 Kepala Sub Bagian Umum
A.Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan
pelaksana tugas dan fungsi sekretaris.
B.Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris
dan sub bagian umum.
D.Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat,
kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja
dan pemberian penghargaan, serta tugas/ijin belajar, pendidikan
dan pelatihan kepepimpinan/struktural, fungsional dan teknis.
E.Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi
serta pemberhentian pegawai.
F. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan
ketatalaksanaan kepada unit dilingkungan dinas.
C.5 Kepala Sub Bagian Keuangan
A.Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan
pelaksana tugas dan fungsi sekretaris.
B.Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris
dan sub bagian Keuangan.
C.Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan
dinas.
D.Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan
daerah.
E.Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan
tambahan lainnya.
F. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak
C.6 Kepala Sub Bagian Program
A.Mengumpulkan data-data sebagai bahan referensi untuk
kebutuhan pelaksanaan tugas dinas;
B.Menyusun perencanaan program kerja secretariat maupun sub
bagian program;
C.Mengelola dan membina system informasi pertambangan dan
energi;
D.Melaksanakan pendidikan dan pelatihan ( DIKLAT) teknis dan
fungsional tertentu sektor energi dan sumber daya mineral;
E.Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
F. Memberikan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugas sesuai dengan fungsinya terhadap Kepala Dinas.
C.7 Kepala Bidang Pertambangan Umum
A.Kepala Bidang Pertambangan Umum mempunyai tugas
membantu kepala dinas dalam pelayanan perijinan, pembinaan
usaha, pengawasan pertambangan umum dan panas bumi;
B.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir (1),
Kepala Bidang Pertambangan Umum menyelenggarakan fungsi:
1)Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pelaksanaan
kewenangan daerah kabupaten/kota dan standar pelaksanaan
tugas-tugas dinas di bidang pelayanan perijinan, pembinaan
2)Pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengevaluasian pelayanan
perijinan, pembinaan dan pengawasan pertambangan umum
dan panas bumi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan;
3)Pengelolaan data dan informasi mineral, batubara dan panas
bumi serta pengusahaan sistem informasi geografis wilayah
kerja pertambangan;
4)Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas, sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
5)Pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas, sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
6)Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada kepala dinas, sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Bidang Pertambangan Umum dibantu oleh:
a. Seksi Perizinan Pertambangan Umum
b. Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan
c. Seksi Pengawasan Pertambangan Umum
C.8 Seksi Perizinan Pertambangan Umum
A.Melaksanakan pengumpulan data/ bahan dan penyusunan dalam
rangka pembuatan perturan perundang-undangan daerah provinsi
dibidang mineral, batubara dan panas bumi.
B.Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan data
informasi usaha pertambangan mineral dan batubara serta panas
C.Melaksanakan pengkajian, pemeriksaan berkas, evaluasi standar
operasional pengelolaan lingkungan, pengkoordinasian,
pemberian izin usaha pertambangan mineral dan batubara untuk
operasi produksi, yang berdampak lingkungan langsung lintas
kabupaten/ kota.
D.Melaksanakan pengkajian, pemeriksaan berkas, pengkoordinasian,
pemberian izin usaha jasa pertambangan mineral, batubara dan
panas bumi dalam rangka PMDN lintas kabupaten/kota.
E.Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas
pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang
Pertambangan Umum sesuai dengan standar yang ditetapkan.
C.9 Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan Umum
A.Melaksanakan pengkoordinasian, evaluasi teknis, pembinaan
pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batubara dan panas
bumi pada wilayah kabupaten/kota.
B.Melaksanakan koordinasi, bimbingan dan evaluasi teknis dala
rangka pembinaan pengusahaan KP lintas kabupaten/kota.
C.Melaksanakan pengumpulan data/bahan, penyusunan, pengelolaan
data dan informasi mineral, batubara dan panas bumi serta
pengusahaan Sistem Informasi Geografis wilayah kerja
D.Melaksanakan koordinasi, pengumpulan data/bahan, dalam rangka
penyusunan penetapan potensi panas bumi, neraca sumber daya
dan cadangan mineral dan batubara diwilayah provinsi.
E.Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas
pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang
Pertambangan Umum sesuai dengan standar yang ditetapkan.
C.10 Kepala Seksi Pengawasan Pertambangan Umum
A.Melaksanakan pengawasan teknis dan admnistrasi dalam
pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batubara dan panas
bumi pada wilayah kabupaten/kota paling jauh 12 mil laut diukur
dari garis pantai kearah laut lepas dan kearah perairan kepulauan.
B.Melaksanakan pengawasan teknis dan admnistrasi dalam rangka
pelaksanaan izin usaha izin usaha pertambangan mineral, batubara
dan panas bumi dalam rangka penanaman modal lintas
kabupaten/kota.
C.Melaksanakan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan
mineral dan batubara untuk operasi produksi serta panas bumi.
D.Melaksanakan proses pemberian izin Kartu Izin Meledakkan
(KIM), proses pengesahan Kepala Teknik Tambang yang diangkat
oleh perusahaan sebagai pihak yang bertanggungjawab tehadap
semua kegiatan dilapangan.
E.Melaksanakan proses penerbitan izin gudang bahan peledak untuk
C.11 Kepala Geologi dan Sumber Daya Mineral
A.Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral, mempunyai
tugas membantu Kepala Dinas dalam pengembangan sumber daya
mineral, geologi lingkungan dan hidrogeologi;
B.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir (1),
Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pelaksanaan
kewenangan daerah kabupaten/kota dan standar pelaksanaan
tugas-tugas dinas dalam pemantauan dan pengembangan
sumber daya mineral, pelayanan pengelolaan air bawah tanah,
geologi lingkungan dan hidrogeologi;
2. Pelaksanaan, pengkoordinasi dan pengendalian pemantauan,
survey, penelitian dan pemetaan sumber daya mineral, geologi
lingkungan dan hidrogeologi, sesuai ketentuan dan standar
yang ditetapkan;
3. Pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas, sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
Kepala Geologi dan Sumber Daya Mineral dibantu oleh:
a. Kepala Seksi Sumber Daya Mineral
b. Kepala Seksi Hidrogeologi
C.12 Kepala Seksi Sumber Daya Mineral
A.Melaksanakan inventarisasi geologi dan sumber daya mineral
dengan metode penyelidikan geologi, geokimia, geofisika
dan pemboran.
B.Melaksanakan inventarisasi panas bumi dengan metode
penyelidikan geologi, geokimia, geofisika dan pemboran.
C.Melaksanakan pengelolaan data dan informasi sumber daya
mineral.
D.Melaksanakan penetapan neraca sumber daya dan cadangan
mineral.
E.Melaksanakan penetapan neraca sumber daya dan cadangan
batubara..
F. Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Geologi dan
Sumber Daya Mineral.
C.13 Kepala Seksi Hidrogeologi
A.Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi teknis untuk
izin pengurapan mata air pada cekungan air tanah sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
B.Melaksanakan eksplorasi dan eksploitasi air tanah, pemetaan
Hidrogeologi, penetapan nilai perolehan air tanah pada
cekungan air tanah sesuai ketentuan dan standar yang
C.Melaksanakan penyelidikan pencemaran air tanah, inventarisasi
potensi air bawah tanah, pengawasan pemakian dan
pengusahaan air tanah, pengendalian pemakaian dan
pengusahaan air tanah.
C.14 Kepala Seksi Geologi Lingkungan
A.Melaksanakan dan menetapkan pengelolaan lingkungan geologi.
B.Melaksanakan penyelidikan geologi teknik, gerakan tanah
longsor, daerah rawan gempa bumi dan pemantauan aktivitas
gunung api.
C.Melaksanakan inventarisasi lingkungan geologi, geologi teknik
dan kawasan rawan bencan geologi.
D.Melaksanakan pengelolaan data dan informasi bencana geologi,
sosialiasasi mitigasi bencan geologi dan tugas lain yang diberikan
oleh Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral sesuai
bidang tugasnya.
E.Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber
C.15 Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi
A.Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi mempunyai tugas
membantu kepala dinas dalam pengembangan, pengawasan dan
pelayanan perijinan ketenaga listrikan, energi baru dan
terbarukan;
B.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir (1),
Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pelaksanaan
kewenangan daerah kabupaten/kota dan standar pelaksanaan
tugas-tugas dinas dalam pengembangan, pengawasan dan
pelayanan perijinan ketenagalistrikan, dan energi baru dan
terbarukan;
2. Pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengendalian,
pengembangan, pengawasan dan pelayanan perijinan
ketenagalistrikan dan energi baru dan terbarukan;
3. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada kepala dinas, sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi, dibantu oleh:
a) Kepala Seksi Perijinan Ketenagalistrikan.
b) Kepala Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi
Baru.
C.16 Kepala Seksi Perijinan Ketenagalistrikan
A.Mengumpulkan data/bahan refrensi, program kerja untuk
kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik
dan Pemanfaatan Energi.
B.Menyelenggarakan pengaturan harga jual tenaga listrik untuk
pemengang izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik yang izinnya
dikeluarkan Provinsi dan pemberian izin operasi penyediaan
Tenaga Listrik yang sarana instalasinya mecakup lintas
kabupaten/kota.
C.Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
usaha ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh provinsi.
D.Melaksanakan tugas lain, sesuai bidang tugasnya.
C.17. Kepala Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru.
A.Melaksankan pengumpulan data/bahan refrensi, program kerja
untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang
Listrik dan Pemanfaatan Energi.
B.Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Bidang
Listrik dan Pemanfaatan Energi dan Seksi Pengembangan
Ketenagalistrikan dan Energi Baru.
C.Melaksanakan penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan
D.Melaksanakan pengembangan dan pemanfaatan intensifikasi,
diversifikasi dan konservasi energi.
E. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan.
F. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
C.18. Kepala Seksi Ketenagalistrikan
A.Melaksankan pengumpulan data/bahan refrensi, program kerja
untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang
Listrik dan Pemanfaatan Energi.
B.Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Bidang
Listrik dan Pemanfaatan Energi dan Seksi Pengawasan
Ketenagalistrikan.
C.Melaksanakan sosialiasasi cara-cara berhemat energi dengan
mengadakan pembinaan dan pengendalian pengawasan
ketenagalistrikan dan energi lainnya, sesuai dengan ketentuan
yang diterapkan.
D.Melaksanakan pengawasan ketenagalistrikan disektor
pembangkitan, transmisi, distribusi mulai dari tahap
prakonstruksi, konstruksi, operasional sampai pasca operasional,
sesuai ketentuan dan standar yang diterapkan.
E.Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
C.19. Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi
A.Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, mempunyai tugas
membantu kepala dinas dalam pengembangan, pengendalian dan
pengawasan minyak dan gas bumi;
B.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir (1),
Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi menyelenggarakan fungsi:
1)Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pelaksanaan
Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan Standar pelaksanaan
tugas-tugas dinas dalam pengembangan dan pengawasan
minyak dan gas bumi serta minyak pelumas;
2)Pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengendalian
pengembangan, pengawasan minyak dan gas bumi serta
minyak pelumas, sesuai ketentuan standar yang ditetapkan;
3)Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada kepala dinas, sesuai standar yang ditetapkan.
Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, dibantu oleh:
a) Kepala Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
b) Kepala Seksi Pengendalian Distribusi Minyak dan Gas
Bumi
C.20. Kepala Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
A.Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian
bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan
tahunan, pengembangan dan peningkatan usaha hulu Minyak dan
Gas Bumi.
B.Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan
pengembangan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
C.Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi penggunaan
wilayah kerja, kontrak kerja sama untuk kegiatan lain diluar
kegiatan minyak dan gas bumi pada lintas kabupaten/kota sesuai
dengan standar yang diterapkan.
D.Melaksanakan tugas dan perhitungan produksi dan realisasi lifting
minyak dan gas bumi pada wilayah provinsi bersama pemerintah,
sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
E.Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar yang
C.21. Kepala Seksi Pengendalian Distribusi Minyak dan Gas Bumi A.Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian
bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan
tahunan, pengembangan dan peningkatan usaha hulu Minyak dan
Gas Bumi.
B.Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan
pengembangan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
C.Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi penggunaan
wilayah kerja, kontrak kerja sama untuk kegiatan lain diluar
kegiatan minyak dan gas bumi pada lintas kabupaten/kota sesuai
dengan standar yang diterapkan.
D.Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi pendirian
gudang bahan peledak dalam rangka kegiatan minyak dan gas
bumi
E.Melaksanakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak
dan gas bumi pada wilayah provinsi bersama pemerintah, sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
F. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar yang
C.22. Kepala Seksi Minyak dan Gas Bumi
A.Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian
bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan
tahunan, pengembangan dan peningkatan pengawasan Minyak
dan Gas Bumi, sesuai standar yang ditetapkan..
B.Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan
pengembangan usaha hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai
ketentuan dan standar yang ditetapkan.
C.Melaksanakan pengawasan teknis dan lindungan lingkungan
terhadap kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi.
D.Melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan usaha perusahaan
jasa penunjang Minyak dan Gas Bumi untuk bidang usaha jasa
E.Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai
standar yang diperlukan.
Bidang tersebut masing-masing melaksanakan tugas sesuai dengan
aturan yang telah ditentukan demi terwujudnya Visi dan Misi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara sebagaimana yang diharapkan. Dalam mencapai tujuan tersebut diharapkan masing-masing
bidang menjalin hubungan kerja sama yang baik, saling memberikan
D.Kinerja Terkini
Kinerja terkini Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
yaitu sebagai Penyelenggara sebagian kewenangan pemerintah Propinsi, tugas
desentralisasi dan dekosentrasi khususnya bidang pertambangan dan energi
serta tugas pembantu yang diberikan gubernur. Untuk menyelenggarakan
kinerja terkini, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
mempunyai fungsi sebagai berikut :
A. Meningkatkan Profesionalisme sumber daya manusia, aparatur dan
pengusahaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
B. Meningkatkan kegiatan penyelidik Potensi Pertambangan dan Energi.
C. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan informasi sumber daya
mineral dan energi serta sumber daya air tanah yang memiliki kelayakan
ekonomi untuk dikembangkan.
D. Menyusun Peraturan Daerah (PERDA) tentang pengusahaan
Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah
E. Meningkatkan pengembangan wilayah dan masyarakat (Community
Development) di sekitar wilayah Pertambangan.
F. Meningkatkan pemberian pelayanan kepada masyarakat berorientasi.
G. Meningkatkan pengendalian pengelolaan lingkungan Pertambangan,
BAB III
PEMBAHASAN
A.Pengertian Biaya
Biaya adalah aliran dana atau sumber daya yang dihitung dalam satuan
moneter yang dikeluarkan guna memenuhi pengeluaran perusahaan atau sering
disebut bebean perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999:12),
biaya adalah Penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam
bentuk arus kas atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada
penanam modal.
Menurut Purba, dan radiks (2006:209) , Tentative set of Broad Accounting
Principles Enterprise, biaya dinyatakan sebagai harga penukaran atau
pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh manfaat. Bila istilah biaya
digunakan secara spesifik, istilah ini dilengkapi menunjukkan objek yang
bersangkutan, misalnya biaya langsung, biaya konversi, biaya tetap, biaya
variabel, biaya standar , biaya diffrensial, biaya kesempatan dan sebagainya.
Setiap perlengkapan mempunyai arti dalam menghitung dan mengukur biaya
yang akan berguna bagi pimpinan dalam mencapai sasaran perencanaan dan
Selain itu,pengertin biaya secara luas mengandung 4 (empat) unsur antara
lain:
1. Merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dengan satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang akan terjadi
4. Untuk tujuan tertentu
B. Klasifikasi Biaya
Kartadinata (2011:28) mengelompokkan biaya non produksi antara lain
1. Biaya Administrasi Umum
Biaya administrasi umum meliputi semua biaya dalam melakukan
fungsi administasi yaitu biaya perencanaan dan penentu strategi
dan kebijakan, pengarahan dan pengendalian kegiatan agar berdaya
guna dan berhasil guna.
Yang merupakan golongan biaya administrasi umum pada
perusahaan adalah :
A. Gaji dan upah
B. Kesejahteraan pegawai
C. Biaya reparasi dan pemeliharaan
D. Biaya pemeliharaan aktiva tetap
E. Biaya administrasi umum lainnya seperti Biaya etak, alat
tulis, perlengkapan kantor, biaya air, biaya listrik dan biaya
2. Biaya Pemasaran
Biaya Pemasaran meliputi semua rangkaian biaya dalam
pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang atau jasa
perusahaan kepada pembeli sampai dengan pengumpulan piutang
menjadi kas
3. Biaya Financial
Biaya financial adalah semua biaya dalam fungsi financial yaitu
biaya bunga, biaya penerbitan atau emisi obligasi, biaya financial
lainnya.
Uraian ini dapat membantu penguraian jenis biaya operasi yang terdapat
pada Dinas Pertambnganan dan Energi Provinsi Sumatera Utara. Instansi tersebut
tidak mempunyai banyak nama-nama perkiraan biaya operasi dalam menjalankan
aktivitas kerjanya. Dalam Kasus ini Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Sumatera Utara merupakan perusahaan yang non profit dan merupakan bagian
dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Sehingga biaya pemasaran dan biaya
finansial tidak ada dalam biaya operasional pada Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi sumatera Utara. Kemudian Dinas Pertambangan membagi biaya
administrasi umum sebagai berikut :
1. Perjalanan Dinas
2. Penyusutan Gedung
3. Penyusutan Mobil
4. Penyusutan Inventaris
7. Rekening listrik
8. Rekening telepon
9. Pemeliharan mobil
10.Keamanan dan kebersihan
C.Perencanaan Biaya Operasional
Perusahaan selalu dihadapkan pada berbagai jenis dan kondisi
keterbatasan. Kondisi ini memaksa untuk menyusun suatu rencana yang tepat
agar sumber daya yang terbatas dimanfaatkan sedemikaian rupa mmebri
kegunaan yang optimal dalam perencapaian tujuan.
Perencanaan pada dasarnya adalah memilih alternatif-alternatif yang
mungkin dilaksanakan dengan mempertimbngkan tujuan usaha serta
sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan kendala-kendala yang
dihadapi. Untuk tujuan tersebut manajemen harus mengetahui data-data yang
relevan terutama yang menyangkut keuntungan dan biaya dimasa yang akan
datang. Menurut Welsch dkk ( 2000 : 3 ) perencanaan merupakan suatu proses
mengembangkan tujuan perusahaan dan memilih kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tersebut. Pada
dasarnya perencanaan yang baik dapat menjadi alat bantu bagi manajemen
dalam mengukur produktivitas dan efisiensi dalam mencapai sasaran
perusahaan.
Dari efisiensi tersebut dapat dikesimpukan bahwa perencanaan akan
menetapkan suatu cara bertindak sebelum tindakan itu sendiri dilaksanakan.
dahulu tetang apa yang dilakukan bagaimana melakukan dan siapa akan
melaksanakannya serta pertanggungjawaban terhadap kegiatan yang dilakukan.
Biaya operasional merupakan elemen pentng dalam bagian suatu
perusahaan. Oleh karena itu biaya operasional harus direncanakan sesuai
anggaran dengan sebaik-baiknya. Perencanaan biaya operasional dilaksanakan
melalui penyusunan anggaran biaya. Anggaran merupakan rencana tertulis
mengenai kegiatan suatu perusahaan atau instansi yang dinyatakan secara
kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu
tertentu. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi
anggaran bukan tujuan.
Menurut Harahap ( 2001 : 68 ) agar suatu perencanaan dapat berjalan
lancar maka perencanaan tersebut harus memenuhi syarat sebagai berikut
1. Perencanaan harus memahami tujuan yang ingin dicapai.
2. Memulai tujuan dengan tepat dan proses penyusunannya tepat
3. Rencana harus konsisten.
4. Komunikasi harus baik, instruksi lengkap dan efektif.
5. Berikan penghargaan kepada yang berprestasi.
6. Harus melibatkan partisipasi semua orang.
7. Harus terintegrasi dengan tujuan lainnya serta keterbatasan yang ada
dalam perusahaan.
Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang otonom karena mempunyai
sasaran serta cara-cara kerja tersendiri dan berbeda dengan sasaran serta tata
kerja sistem diperusahaan, tetapi dapat dianggap sebagai subsistem, yaitu
Anggaran yang disusun Dinas Pertambangan dan Energi melibatkan
semua pihak oada tingkatan manajemen dalam penyusunan programnya.
Penyusunan anggaran ini dilakukan bersama, mulai dari pimpinan berserta staff
keuangan dalam instansi tersebut. Sehingga manajemen Dinas Pertambangan
dan Energi menetapkan bahwa anggaran yang telah disahkan merupakan suatu
komitmen atau kesanggupan untuk melaksanakan rencana yang telah
dianggarkan demi menjalannkan operasional instansi. Dinas Pertambangan dan
Energi menggunakan beberapa dasar penyusunan perencanaan anggaran yaitu:
1. Anggaran Tahun Lalu
Salah satu pertimbangan di dalam penyusunan anggaran tahun yang
akan datang adalah anggaran tahun-tahun yang sudah lewat.
2. Realisasi Tahun Berjalan
Realisasi tahun berjalan merupakan hal yang paling penting
diperhatikan dalam menyusun anggaran, karena angka-angka dalam
realisasi merupakan data yang akurat.
3. Ramalan Yang Akan Datang
Ramalan yang dimaksud adalah hal-hal yang kemungkinan akan
terjadi pada masa yang akan datang yang disesuaikan, sehingga
D.Prosedur Penyusunan Anggaran
Suatu penganggaran dalam prosedur penyusunan dapat berfungsi dengan
baik apabila taksiran-taksiran yang dimuat didalamnya cukup akurat, sehingga
tidak jauh berbeda dengan realisasinya. Untuk bisa melakukan penaksiran
secara akurat, diperlukan berbagai data , informasi dan pengalaman yang
merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk menyusun
anggaran.
Anggaran biaya operasional adalah anggaran atau taksiran semua biaya
yang dikeluarkan dalam masa satu tahun buku. Penyusunan angggran biaya
operasional Dinas Pertambangan dan Energi dilakukan bersama-sama dengan
anggaran lainnya, oleh karena itu perusahaan tidak menggunakan panitia
anggaran yang menangani penyusunan anggaran.
Instruksi penyusunan disampaikan pada bagian sub keuangan untuk
memberikan pengaruh dalam penyusunan anggaran. Kemudian sub keuangan
menginformasikan kepada Divisi pertambangan Umum, Divisi Migas , Divisi
Geologi dan Sumber daya Mineral, dan Divisi Pemanfaatan Energi untuk
menyusun anggaran. Berdasarkan pengarahan kepala divisi tentang sasaran dan
target yang ingin dicapai maka masing-masing divisi menyusun anggaran
berdasarkan bahan-bahan rencana untuk tahun berikutnya.
Anggaran yang telah disusun oleh tiap-tiap bagian diserahkan kepada sub
keuangan. Selanjutnya bagian keuangan menyusun anggaran tiap-tiap divisi
anggaran tersebut diberikan kepada pimpinan untuk disetujui, bila pimpinan
menyetujuinya maka mulailah pelaksanaan anggaran. Anggaran Dinas
Pertambangan dan Energi juga dijadikan acuan dalam melakukan penilaian
prestasi kerja. Namun pimpinan tidak menetapkan anggaran apabila terjadi
suatu penyimpangan antara anggaran dan raelisasi pada satu bagian yang
merupakan penurunan prestasi kerja, divisi bagaian akan menganalisis kembali
sebab-sebab terjadi penyimpangan. Adapun lampiran anggaran operasional
pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara. Namun sesuai
kelompoknya hanya ada bagian administrasi & umum yang terdiri atas:
1. Perjalanan Dinas
2. Pemerilaharaan Gedung
3. Pemeliharaan Mobil
4. Penyusutan Gedung
5. Penyusutan Mobil
6. Penyusutan Inventaris
7. Alat-alat Kantor
8. Rekening Listrik
9. Rekening air
10.Rekening Telepon
Berikut adalah rincian anggaran biaya umum dan adminsitrasi yang telah
disusun oleh Dinas Pertambangan dan Energi Porvinsi Sumatera Utara selama
tahun 2011-2013.
Tabel 3.1
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
RINCIAN ANGGARAN BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI PERIODE BERJALAN TAHUN 2011- TAHUN 2013
(Dalam Rupiah)
Sumber data : Dinas Pertambngan dan Energi Provinsi SumateraUtara
No Keterangan Biaya
ANGGARAN
2011 2012 2013
1 Perjalanan Dinas
290,000,000 320,000,000 340,000,000
2 Pemeliharaan gedung
6,500,000 7,400,000 8,000,000
3 Pemeliharaan kenderaan
11,000,000 13,000,000 17,000,000
4 Penyusutan gedung
60,000,000 70,000,000 90,000,000
5 Penyusutan kenderaan
30,000,000 35,000,000 45,000,000
6 Penyusutan Inventaris
12,000,000 14,000,000 16,000,000
7 Alat-alat kantor
18,000,000 25,000,000 27,000,000
8 Rekening Listrik
15,000,000 17,000,000 20,000,000
9 Rekening Telepon
4,000,000 5,000,000 7,000,000
10 Rekening air
6,500,000 7,500,000 7,500,000
11 Keamanan dan Kebersihan
4,000,000 4,500,000 6,000,000
Jumlah
E. Pengendalian Biaya Operasional
1. Konsep Dasar Sistem Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk menganalisis dan mengevaluasi
penyimpangan yang terjadi antara apa yang telah ditetapkan dalam anggaran
dengan realisasinya dan pertimbngan bagi perencanaan yang lebih baik
dimasa yang akan datang. Pengendalian dilaksanakan berdasarkan standar
dan budget yang disusun atau pertimbangan manajemen, peramalan dengan
perhitungan matematis dan pengalaman lalu.
Pengendalian sebagaimana halnya perencanaan dan pengorganisasian
merupakan salah satu fungsi yang vital dalam proses manajemen.. Biaya
dapat dikatakan terkendali jika para divisi mempunyai kebijakan dalam
keputusan terjadinya biaya atau secara signifikan dapat mempengaruhi
jumlah biaya dalam suatu periode tertentu yang biasanya jangka pendek.
Pengendalian biaya operasional pada Dinas Pertambangan dan Energi
diadakan melalui anggaran. Evaluasi terhadap anggaraan ditimbulkan untuk
mengetahui kelemehan-kelemahan dalam pelaksanaannya. Apabila ada
kelemahan maka diambil tindakan korektif untuk periode anggaran
berikutnya. Instansi menganut prinsip fleksibilitas anggaran artinya dalam
rangka mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan
penyesuaian-penyesuaian terhadap alokasi pada biaya anggaran. Untuk itu
penulis membandingkan anggaran dengan realisasi anggarannya dari semua
2. Pengendalian Anggaran Biaya Administrasi & Umum
Pengendalian yang dilakukan Dinas Pertambangan dan energi terhadap
biaya administrasi & umum adalah sebagai berikut:
a. Membuat anggaran biaya administrasi dan umum pada awal periode
b. Mengalokasikan secara terpat
F. Pengawasan Biaya Operasional
Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang menempati urutan yang
paling bawah, tetapi bukan berarti bahwa fungsi ini kalah penting artinya dari
fungsi-fungsi yang lain. Karena pangawasan justru sudah ada sejak penetapan
struktur organisasi itu sendiri. Pengawasan adalah apa yang telah dilaksanakan,
maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu menerapkan
tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana.
Pengertian ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara
perencanaan dan pengawasan. Seperti terlihat dalam kenyataan, langkah awal
proses pengawasan sebenarnya bermula dari langkah perencanaan, penetapan
tujuan, dan penetapan standar atau sasaran kegiatan. Pengawasan membantu
penilaian apakah perencanaan telah dilaksanakan secara efektif. Pengawasan
biaya yang efektif mempunyai 2 (dua) aspek, yakni :
1. Pengawasan operasional
Pengawasan operasional adalah pengawasan biaya yang dilakukan
manajemen melalui kegiatan (operasi). Namun dengan sasaran yang
hendak dicapai, pengawasan operasional tidak dapat dipertahankan lebih
lama karena hal demikian merupakan pemborosan dan tidak efisien.Oleh
karenanya pengawasan operasional perlu ditambah dengan pengawasan
2. Pengawasan akuntansi
Pengawasan akuntansi adalah pengawasan biaya yang dilakukan
melalui prosedur-prosedur akuntansi dan pencatatan-pencatatan biaya.
Karena sasaran pokok tertuju pada pengelompokan biaya, maka perhatian
yang lebih besar tertuju pada pengawasan akuntasi. Pengawasan akuntansi
bertujuan untuk menciptakan suatu sistem pencatatan yang dapat
mengembangkan pertanggungjawaban biaya-biaya dan arus pekerjaan,
serta memberikan laporan singkat tentang hal-hal yang berkaitan dengan
pengawasan dan laporan statistik untuk mengetahui perkembangan
orang-orangyang bertanggung jawab atas biaya, apakah melaksanakan tugasnya
sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan atau tidak. Disamping
itu pengawasan akuntansi juga dibutuhkan untuk meyakinkan bahwa
manajemen serta perusahaan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi
dengan tepat, rnisalnya penggunaan perangkat komputer untuk
mengerjakan pencatatan-pencatatan dari semua kegiatan instasnsi,
mengelompokkan biaya dan penyusunan laporan dengan cepat dan tepat.
Akuntansi merupakan alat bagi manajemen untuk mengetahui
kejadian-kejadian keuangan selama jangka waktu tertentu, sehingga
manajemen dapat menguasai jalannya perusahaan dan memungkinkan
untuk melakukan pengawasan dengan baik. Dengan demikian akuntansi
mempunyai peranan sebagai sumber informasi bagi para divisi. Agar
informasi tersebut benar dan tepat pada saat diperlukan maka salah satu
Pengawasan biaya operasional pada Dinas Pertambangan dan Energi
dilakukan melalui anggaran yang telah kita ketahui. Pengawasan ini tidak
hanya pada evaluasi akhir periode, namun juga pengawasan dilakukan pada
saat periode berjalan. Instansi juga harus menganut prinsip fleksibilitas
anggaran artinya dalam rangka mengoptimalkan pencapaian rencana kerja
selalu diadakan penyesuaian terhadap alokasi biaya yang dianggarkan. Untuk
melaksanakan pengawasan terhadap anggaran biaya operasional, instasnsi
membandingkan rencana anggaran dan realisasi yang terjadi setiap
perkiraan-perkiraan yang terdapat di dalam anggaran biaya operasional.
Syarat penting didalam pengawasan anggaran biaya operasional adalah
sebagai berikut:
1. Pengelompokan secara tepat terhadap semua elemen biaya
operasional serta pembukuannya
2. Penentuan pertanggungjawaban atas biaya operasional pada
tingkatan bagian tertentu secara individual.
Untuk dapat memenuhi kedua syarat terssebut, maka didalam
pengawasan biaya operasional diperlukan beberapa langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menggolongkan elemen-elemen biaya operasional atas jenis biaya
2. Mengalokasikan setiap jenis biaya operasional pada setiap divisi
yang berhubungan dengan fungsinya masing-masing
3. Menentukan teknik-teknik pengawasan biaya operasional di setiap
Berdasarkan data ini dapat dibuat pengawasan biaya operasional pada
Dinas Pertambangan dan Energi, langkah-langkah yang mereka lakukan adalah
sebagai berikut:
1. Membuat anggaran biaya operasional pada awal periode
2. Mengalokasikan setiap jenis biaya operasional secara tepat
3. Memeriksa bukti-bukti serta hal-hal yang menyamngkut pengeluaran
tentang biaya operasional
Setelah langkah langkah diatas hal terakhir yang dilakukan instansi adalah
melakukan pengawasan dengan membandingkan anggaran yang telah
G. Fungsi Biaya Operasional Pada Kinerja Operasi Pada Dinas Pertambangan dan Energi
Biaya operasional harus direncanakan terlebih dahulu guna
mendapatkan perencanaan yang baik dan mencapai sasaran sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh instansi/lembaga. Fungsi dari biaya operasional pada
aktvitas kinerja operasi pada Dinas Pertambangan dan Energi adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa besar jumlah pengeluaran biaya untuk
membiayai kebutuhan opersasi di Dinas Pertambangan dan Energi.
2. Untuk mempermudah dalam melakukan setiap keperluan-keperluan
Dinas Dinas Pertambangan dan Energi.
3. Untuk melihat betapa pentingnya perencanaan anggaran biaya
operasional yang kemudian bisa direalisasikan untuk memenuhi
kebutuhan yang akan datang.
4. Untuk melihat anggaran biaya operasional tersebut sudah digunakan
dengan baik dan benar atau sudah dipakai untuk kebutuhan Dinas
Pertambangan dan Energi, seperti untuk pemeliharaan-pemeliharaan
pada dinas, perjalanan dinas serta keperluan-keperluan lainnya
5. Untuk menilai kinerja dari semua staff bagian keuangan, apakah sudah
mampu dalam megklasifikasikan perencanaan biaya operasional untuk
H. Realisasi Anggaran Biaya Operasional Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Untuk tahun 2011, 2012, dan 2013
Tindak lanjut dari anggaran adalah merealisasikan anggaran yang telah
dialokasikan kepada instansi/lembaga sesuai apa yang direncanakan. Dalam hal
ini yang ditindaklanjuti adalah realisasi terhadap kegiatan yang sudah untuk di
laksanakan dalam satu tahun anggaran. Dengan demikian yang dimaksud
dengan realisasi anggaran sesuai dengan alokasi dana yang telah direncanakan.
Selain itu tingkat keberhasilan suatu lembaga/instansi dalam pelaksanaan
operasional dilihat dari realisasi kegiatan yang telah direncanakan pada awal
penyusunan rencana kegiatan anggaran. Dinass Pertambangan dan energi
memiliki tugas dan tanggungjawab dalam merealisasikan kegiaatan atau
program yang telah direncanakan dalam penyusunan anggaran.
Berikut adalah realisasi anggaran biaya operasional Dinas Pertambangan
Tabel 3.2
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
REALISASI ANGGARAN BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI PERIODE TAHUN 2011 - TAHUN 2013
(Dalam Rupiah)
Sumber data : Dinas Pertambngan dan Energi Provinsi SumateraUtara
No Keterangan Biaya
REALISASI
2011 2012 2013
1 Perjalanan Dinas
266,783,000 299,864,000 320,125,000
2 Pemeliharaan gedung
5,946,000 6,932,000 7,532,000
3 Pemeliharaan kenderaan
10,458,000 12,524,000 16,595,000
4 Penyusutan gedung
55,000,000 66,393,000 86,560,000
5 Penyusutan kenderaan
27,500,000 33,736,000 43,800,000
6 Penyusutan Inventaris
10,000,000 12,928,000 15,132,000
7 Alat-alat kantor
16,594,000 23,505,000 26,433,000
8 Rekening Listrik
14,235,000 16,192,000 19,186,000
9 Rekening Telepon
3,689,000 4,687,000 6,597,000
10 Rekening air
5,893,000 6,829,000 7,450,000
11 Keamanan dan Kebersihan
3,797,000 4,339,000 5,878,000
Jumlah
Pada table 3.2 menjelaskan tentang jumlah realisasi anggaran biaya
operasional tahun 2011, 2012, dan 2013 tabel ini menjelaskan tentang realisasi
anggaran untuk biaya operasional pada Dinas Pertambangan dan Energi sesuai
dengan apa yang direncanakan di awal dan ada pula yang sesuai rencana
kegiatan yang telah disusun.
H.1 Perbandingan Realisasi Anggaran Biaya Operasional pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Untuk tahun 2011-2013
Tingkat realisasi anggaran biaya operasional dari tahun 2011, 2012, dan
2013 tentu tidak sama walaupun rencana kegiatan anggaran hampir tidak
ada perubahan setiap tahunnya. Berikut ini adalah Perbandingan realisasi
anggaran biaya operasional pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Tabel 3.3
Perbandingan Anggaran dan Realisasi Anggaran Periode Tahun 2011,2012, dan 2013
Sumber data : Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara, 2014
No Keterangan Biaya 2011 2012 2013
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %
1 Perjalanan Dinas 290,000,000 266,783,000 91.9 320,000,000 299,864,000 93.7 340,000,000 320,125,000 94.1 2 Pemeliharaan gedung 6,500,000 5,946,000 91.5 7,400,000 6,932,000 93.7 8,000,000 7,532,000 94.2 3 Pemeliharaan kenderaan 11,000,000 10,458,000 95.1 13,000,000 12,524,000 96.3 17,000,000 16,595,000 97.6 4 Penyusutan gedung 60,000,000 55,000,000 91.7 70,000,000 66,393,000 94.8 90,000,000 86,560,000 96.1 5 Penyusutan kenderaan 30,000,000 27,500,000 91.7 35,000,000 33,736,000 96.4 45,000,000 43,800,000 97.3 6 Penyusutan Inventaris 12,000,000 10,000,000 83.3 14,000,000 12,928,000 92.3 16,000,000 15,132,000 94.6 7 Alat-alat kantor 18,000,000 16,594,000 92.2 25,000,000 23,505,000 94.02 27,000,000 26,433,000 97.9 8 Rekening Listrik 15,000,000 14,235,000 94.9 17,000,000 16,192,000 95.2 20,000,000 19,186,000 95.9 9 Rekening Telepon 4,000,000 3,689,000 92.2 5,000,000 4,687,000 93.7 7,000,000 6,597,000 94.2 10 Rekening air 6,500,000 5,893,000 90.7 7,500,000 6,829,000 91.1 7,500,000 7,450,000 99.3 11 Keamanan dan Kebersihan 4,000,000 3,797,000 94.9 4,500,000 4,339,000 96.4 6,000,000 5,878,000 97.9
1) Perjalanan dinas, tingkat realisasi anggaran untuk kegiatan ini setiap
tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat realisasinya
mencapai 91,9% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.266,783,000.
Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai 93,7% dengan
jumlah anggaran sebesar Rp. 299,864,000, sedangkan pada tahun 2013
tingkat realisasi anggarannya mencapai 94,1% dengan jumlah anggaran
sebesar Rp. 320,125,000. Dari peningkatan tingkat realisasi dari setiap
tahun yang menunjukkan bahwa penyusunan anggaran benar-benar
serius dalam menentukan anggaran yang efektif.
2) Pemeliharaan Gedung, tingkat realisasi anggaran untuk kegiatan ini
setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat
realisasinya mencapai 91,5% dengan jumlah anggaran sebesar
Rp.5,946,000. Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai
93,7% dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 6,932,000, sedangkan pada
tahun 2013 tingkat realisasi anggarannya mencapai 94,2% dengan
jumlah anggaran sebesar Rp. 7,532,000. Dari peningkatan tingkat
realisasi dari setiap tahunnya menunjukkan bahwa peningkatan dalam
pemeliharaan gedung demi kelancaran aktivitas operasi pada lembaga.
3) Pemeliharaan Kenderaan, tingkat realisasi anggaran untuk kegiatan ini
setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat
realisasinya mencapai 95,1% dengan jumlah anggaran sebesar
Rp.10,458,000. Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya
mencapai 96,3% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.12,524,000,
97,6% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.16,595,000. Dari
peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya menunjukkan bahwa
peningkatan dalam pemeliharaan kenderaan dinas.
4) Penyusutan Gedung, tingkat realisasi anggaran untuk penyusutan ini
setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat
realisasinya mencapai 91,7% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.
55,000,000. Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya mencapai
94,8% dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 66,393,000, sedangkan
pada tahun 2013 tingkat realisasi anggarannya mencapai 96,1% dengan
jumlah anggaran sebesar Rp. 86,560,000. Dari peningkatan tingkat
realisasi dari setiap tahunnya menunjukkan bahwa peningkatan dalam
penyusutan gedung.
5) Penyusutan Kenderaan, tingkat realisasi anggaran untuk penyusutan ini
setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat
realisasinya mencapai 91,7% dengan jumlah anggaran sebesar
Rp.27,500,000. Pada tahun 2012 tingkat realisasi anggarannya
mencapai 96,4% dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 33,736,000,
sedangkan pada tahun 2013 tingkat realisasi anggarannya mencapai
97,3% dengan jumlah anggaran sebesar Rp.43,800,000. Dari
peningkatan tingkat realisasi dari setiap tahunnya menunjukkan bahwa
peningkatan dalam penyusutan kenderaan.
6) Penyusutan Inventaris, tingkat realisasi anggaran untuk penyusutan ini
setiap tahunya mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 tingkat