• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASKEP MODUL 1 FLAIL CHEST 2021

N/A
N/A
waladani barkah

Academic year: 2022

Membagikan "ASKEP MODUL 1 FLAIL CHEST 2021"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

“FLAIL CHEST”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat 2

Kelompok 2 :

1. Adelia Nur Toyibah (A11801699) 2. Aghsa Elang Sadewa (A11801702)

3. Aldian Permana (A11801704)

4. Amanda Pranisya Kusnandar (A11801706) 5. Amelia Muji Listanti (A11801707)

6. Ani Safitri (A11801714)

7. Aprilia Irna Kuswanti (A11801717) 8. Asri Khaswana WS (A11801719)

9. Asyifa Rosarina (A11801720)

10. Barkah Hidayatullah (A11801723) 11. Citra Ayu Salma F. (A11801725) 12. Dian Ayu Prabowo (A11801733) 13. Dinah Sukriyah (A11801735)

14. Dwi Lestari (A11801737)

15. Eva Divanti (A11801742)

(2)

Kelas : Keperawatan Program Sarjana 3A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG 2020 MODUL 1 Skenario

Laki-laki usia 23 tahun seorang pekerja bangunan terjatuh dari lantai 3 dengan posisi terlentang. Pasien dibawa ke IGD. Hasil pengkajian didapatkan nilai GCS E3M5V5, TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi 97 x/menit, laju pernafasan 27 x/menit dan suhu 370C, pernapasan paradoksal. Hasil pemeriksaan foto Thoraks X-Ray dengan hasil hematopneumothoraks, patah tulang iga ke 3 hingga ke 6 dextra, serta emfisema subcutis.

A. PENGKAJIAN

Tanggal masuk : Senin, 17 Agustus 2020 jam 09.00 WIB Tanggal pengkajian : Senin, 17 Agustus 2019 jam 09.00 WIB

Ruang : IGD

1. DATA SUBYEKTIF a. Identitas klien

No. RM : 003874

Nama : Tn. A

Umur : 23 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Tukang Bangunan Alamat : Jatiluhur, RT 01/RW 03 Status : Belum menikah

(3)

Diagnosa medis : Flail Chest b. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. R

Umur : 40 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jatiluhur, RT 01/RW 03 Pekerjaan : Wirausaha

Pendidikan : SMA Hubungan : Ayah

c. Keluhan Utama : Nyeri dada saat bernapas d. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Saat Ini

Klien dibawa ke IGD RS PKU Muhammadiyah Gombong pada hari senin, 17 Agustus 2020 pada pukul 09.00 WIB oleh rekannya karena saat sedang bekerja klien terjatuh dari gedung lantai 3 dengan posisi terlentang, dan klien tampak mengalami pernapasan paradoksal, pasien tampak merasakan nyeri, meringis, dan gelisah. Hasil pengkajian didapatkan nilai GCS E3M5V5, TD 110/70 mmHg, N 97 x/menit, RR : 27 x/menit, S : 370C.

2) Riwayat Kesehatan Dahulu

Keluarga klien mengatakan klien belum pernah dirawat dirumah sakit.

3) Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga klien mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit menurun dan menular.

2. Data Objektif

A. PRIMARY SURVEY

1) Airways : Jalan napas paten 2) Breathing :

Irama nafas : Tidak teratur

(4)

Suara nafas : Ada

Pola nafas : Tidak normal

Penggunaan Otot bantu nafas : Retraksi dinding dada Jenis nafas : Pernapasan dada Frekuensi nafas : 27 x/menit 3) Circulation

Akral : Dingin, pucat

Sianosis : Ada, CRT > 3 detik Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 97 x/menit

Perdarahan : Ada

Kehilangan cairan : Tidak ada Kelembaban kulit : Lembab

Turgot kulit : Buruk

4) Disability

Tingkat kesadaran : Apatis

Nilai GCS : E3V5M5 Total : 13

Pupil : Isokhor

Respon Cahaya : Kanan (+) kiri (+) 5) Exposure

Suhu 370C, dan terdapat fraktur costa ke 3 hingga ke 6 dextra.

6) Foley catheter Terpasang kateter 7) Gastric tube

Tidak terpasang 8) Heart monitor

97 x/menit 9) Image

Foto Thoraks X-Ray : Hematopneumothoraks, patah tulang iga ke 3 hingga ke 6 dextra, serta emfisema subcutis.

B. SECONDARY SURVEY

(5)

1) Pemeriksaan Umum a. Keadaan umum : Apatis b. Tanda-tanda vital

TD : 110/70 x/menit N : 97 x/menit RR : 27 x/menit S : 37 C.⁰ 2) Pemeriksaan Fisik

a. Kepala

Bentuk kepala mesochepal, rambut bersih, rambut berwarna hitam, tidak ada jejas, dan tidak ada nyeri tekan.

b. Mata

Sclera non ikterik, konjungtiva anemis, pupil isokor, respon cahaya.

c. Hidung

Hidung bersih, tidak ada polip, tidak ada secret, dan RR 22 x/menit, terpasang Oksigen.

d. Telinga

Tidak ada benjolan, tidak ada jejas, dan ada sedikit serumen.

e. Mulut

Mukosa bibir kering, dan pucat f. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis dan tidak ada jejas, dan tidak ada nyeri tekan.

g. Dada 1) Jantung

Inspeksi : Ictuscordis tidak terlihat/tidak ada Palpasi : Ictuscordis tidak teraba

Perkusi : Terdapat bunyi pekak

Auskultasi : S1 dan S2 reguler, tidak ada suara tambahan 2) Paru-Paru

(6)

Inspeksi : Bentuk dada dan thorax tidak simetris, adanya luka pada bagian dada kanan

Palpasi : Pernapasan paradoksal, terdapat nyeri tekan pada bagian dada kanan

Perkusi : Terdengar bunyi hipersonor Auskultasi : Ronkhi, RR 27 x/menit.

h. Abdomen

Inspeksi : Simetris, tidak ada jejas dan luka Auskultasi : Bising usus 12 x/menit

Perkusi : Timpani

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan i. Ekstremitas

Atas : Simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, ekstremitas atas tampak dingin

Bawah : Simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, ekstremitas bawah dingin j. Genetalia

Terpasang DC

3) Program Terapi : -

Tanggal/Jam : 17 April 2020 pukul 09.00

NO NAMA OBAT DOSIS INDIKASI

1. IVFD NaCl

0,9%

20 tpm Untuk mengatasi tubuh yang kekurangan cairan.

2. DC No.16 Untuk membantu mengeluarkan

urine.

3. Oksigen (RM) 10 lpm Untuk membantu memenuhi kebutuhan oksigen didalam tubuh.

4. Cairan kristaloid 2-4 kali Untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit,

mengembalikan PH,

(7)

menghidrasi tubuh, dan resusitasi.

3. ANALISA DATA

No Data Fokus Penyebab Masalah Dx.

Keperawatan 1 DS : Pasien mengatakan

sesak napas dan sulit untuk bernapas

DO : Pasien tampak sesak napas, menggunakan otot bantu pernapasan,

tampak pucat,

pernapasan paradoksal.

 Perkusi paru : hipersonor

 TD : 110/70 x/menit

 N : 97 x/menit

 S : 370C

 RR : 27 x/menit

 Hasil X-Ray : Hematopneumotho raks, patah tulang iga ke 3 hingga 6

dextra, dan

emfisema subcutis.

Hambatan upaya napas (nyeri saat bernapas) karena trauma

Ketidakefe ktifan Pola Napas

Ketidakefektif an pola napas berhubungan dengan Hambatan upaya napas (nyeri saat bernapas) karena trauma

2. DS : Penolong

mengatakan pasien

Agen cedera

Nyeri akut Nyeri akut berhubungan

(8)

terjatuh dari lantai 3, dan pasien mengatakan nyeri dada pada saat bernapas.

P : - Q : -

R : Nyeri pada bagian dada kanan

S : Skala Nyeri 8 dengan

menggunakan wong backer.

T : -

DO : Pasien tampak merasakan nyeri, meringis, gelisah, tampak adanya luka pada dada kanan.

 TD : 110/70 x/menit

 N : 97 x/menit

 S : 370C

 RR : 27 x/menit

 Hasil X-Ray : Hematopneumotho raks, patah tulang iga ke 3 hingga 6

dextra, dan

emfisema subcutis.

fisik (trauma)

dengan agen cedera fisik (trauma)

Prioritas Diagnosa Keperawatan :

(9)

1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hambatan upaya napas (nyeri saat bernapas) karena trauma

2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (trauma)

4. INTERVENSI KEPERAWATAN

No NOC NIC Rasional

1 Setelah dilakukankan tindakan 1 x 24 jam diharapkan masalah Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hambatan upaya napas (nyeri saat bernapas) karena trauma dapat teratasi dengan kriteria hasil :

STATUS PERNAFASAN : VENTILASI (0403) :

Indikator A T Frekuensi

pernafasan

2 5

Irama pernafasan

2 5

Suara perkusi nafas

2 5

Hasil rontgen dada

2 5

Keterangan :

1) Posisikan pasien semi fowler

2) Berikan

Oksigen (RM) 10 lpm

3) Pasang Oksimetri

4) Monitor pola nafas

(frekuensi, kedalaman,

1) Untuk membantu memaksimal kan ekspansi paru dan menurunkan upaya pernapasan 2) Untuk

membantu memenuhi kebutuhan oksigen didalam tubuh 3) Untuk

mengetahui saturasi oksigen 4) Untuk

mengetahui pola napas

(10)

1. Deviasi berat dari kisaran normal

2. Deviasi cukup berat dari kisaran normal

3. Deviasi sedang dari kisaran normal

4. Deviasi ringan dari kisaran normal

5. Tidak ada deviasi dari kisaran normal

Indikator A T Penggunaan

otot bantu nafas

2 5

Dispnea 2 5

Pernapasan paradoksal

2 5

Sianosis 2 5

Keterangan : 1. Sangat berat 2. Berat 3. Cukup 4. Ringan 5. Tidak ada

dan usaha nafas)

5) Balut luka dengan perban atau kain bersih

6) Fasilitasi lingkungan yang tenang 7) Anjurkan

pasien tetap tenang dan bernapas lebih lambat dan dalam

5) Untuk mengurangi pergerakan, dan rasa nyeri 6) Untuk

memberikan rasa nyaman 7) Untuk

mengurangi kecemasan

2. Setelah dilakukankan tindakan 1 x 24 jam diharapkan masalah Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (trauma) dapat teratasi dengan kriteria

1) Fasilitasi lingkungan yang nyaman 2) Posisikan semi

fowler

1) Untuk memberikan rasa nyaman 2) Untuk

memudahkan pernafasan

(11)

hasil :

TINGKAT NYERI (2102) : Indikator A T Nyeri yang

dilaporkan

2 5

Ekspresi nyeri wajah

2 5

Fokus menyempit

2 5

Ketegangan otot

2 5

Keterangan : 1. Berat 2. Cukup berat 3. Sedang 4. Ringan 5. Tidak ada

Indikator A T Frekuensi

napas

2 5

Keterangan :

1. Deviasi berat dari kisaran normal

2. Deviasi cukup berat dari kisaran normal

3. Deviasi sedang dari kisaran normal

4. Deviasi ringan dari kisaran normal

3) Berikan kompres dingin atau cooling gell apa area luka 4) Balut luka

dengan perban atau kain bersih

5) Ajarkan teknik distraksi relaksasi

6) Kolaborasi pemberian analgesik 7) Anjurkan

jangan banyak bergerak 8) Berikan

Oksigen (RM) 10 lpm

9) Pasang IVFD Nacl 0,9% dan

3) Untuk mengurangi rasa nyeri

4) Untuk mengurangi pergerakan dan rasa nyeri 5) Untuk

mengurangi rasa nyeri dan

merelakskan ketegangan otot

6) Untuk mengurangi rasa nyeri 7) Untuk

mengurangi rasa nyeri 8) Untuk

membantu memenuhi kebutuhan oksigen didalam tubuh 9) Untuk

mengembali

(12)

5. Tidak ada deviasi dari kisaran normal

cairan kristaloid

kan

keseimbanga n elektrolit, hidrasi tubuh

5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. Dx. Keperawatan Waktu Implementasi Paraf

1. Ketidakefektifan

pola napas

berhubungan dengan Hambatan

upaya napas

(nyeri saat

bernapas) karena trauma.

22 Agustus 2020

1) Memposisikan pasien semi fowler

2) Memberikan Oksigen (RM)

3) Memasang Oksimetri 4) Memonitor pola nafas

(frekuensi,

kedalaman, dan usaha nafas)

5) Membalut luka dengan perban atau kain bersih

6) Memfasilitasi lingkungan yang tenang

7) Menganjurkan pasien tetap tenang dan bernapas lebih lambat dan dalam

2. Nyeri akut

berhubungan

dengan agen

cedera fisik (trauma)

22 Agustus 2020

1) Memfasilitasi

lingkungan yang nyaman

2) Memposisikan semi fowler

3) Memberikan kompres

(13)

dingin atau cooling gell apa area luka 4) Membalut luka

dengan perban atau kain bersih

5) Mengajarkan teknik distraksi relaksasi 6) Mengkolaborasi

pemberian analgesik 7) Menganjurkan jangan

banyak bergerak 8) Memberikan Oksigen

(RM) 10lpm

9) Pasang IVFD Nacl 0,9% dan cairan kristaloid

6. EVALUASI No

.

Dx. Keperawatan Evaluasi Paraf

1. Ketidakefektifan

pola napas

berhubungan dengan Hambatan upaya napas (nyeri saat bernapas) karena trauma.

S : Pasien mengatakan sesak napas dan sulit untuk bernapas

O : Pasien tampak sesak napas, menggunakan otot bantu pernapasan, tampak pucat, pernapasan paradoksal.

 Perkusi paru : hipersonor

 TD : 110/70 x/menit

 N : 97 x/menit

 S : 370C

 RR : 27 x/menit

 Hasil X-Ray :

(14)

Hematopneumothoraks, patah tulang iga ke 3 hingga 6 dextra, dan emfisema subcutis.

A : Masalah belum teratasi.

P : Lanjutkan intervensi

2. Nyeri akut

berhubungan dengan agen cedera fisik (trauma)

S : Pasien mengatakan nyeri dada pada saat bernapas.

P : - Q : -

R : Nyeri pada bagian dada kanan

S : Skala Nyeri 8 menggunakan wong backer.

T : -

DO : Pasien tampak merasakan nyeri, meringis, gelisah, tampak adanya luka pada dada kanan.

 TD : 110/70 x/menit

 N : 97 x/menit

 S : 370C

 RR : 27 x/menit

 Hasil X-Ray :

Hematopneumothoraks, patah tulang iga ke 3 hingga 6 dextra, dan emfisema subcutis.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, Gloria M., dkk. 2016. Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi keenam. Yogyakarta : Moco Media.

Moorhead, S., Jhonson, M., dkk. 2018. Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi Kelima.Yogyakarta : Moco Media.

Nanda-1. 2018. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018-2020 (edisi II).Jakarta : EGC.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi I. Jakarta : DPR PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi I, Cetakan II. Jakarta : DPR PPNI

Referensi

Dokumen terkait

$ntuk memudahkan s%&at hitung &ela'ar matematika di rumah, khusunya yang masih menim&a ilmu $ntuk memudahkan s%&at hitung &ela'ar matematika di rumah, khusunya

Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia dapat dilihat dari interaksi metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen kimia yang digunakan (Waluyo, 2007).. Dalam

Kandungan sianida selama dalam proses termodifikasi diukur berdasarkan tahapan: (i) singkong, (ii) bubuk singkong yang sudah difermentasi menggunakan Bimo-CF, (iii)

menunjukkan bahwa diawal tahun simulasi yakni tahun 2010 hingga tahun 2012 nilai ekonomi yang diperoleh dari kegiatan pemanfaatan jasa-jasa ekosistem Waduk Koto

Sawang Kabupaten Aceh Selatan dengan sasaran pekerja tambang yang aktif tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah 44 orang penambang emas tradisional di

Perhitungan nilai permeabilitas (Pm) kemasan (plastik bening, karung plastik dan paper sack) didapatkan dari data pengujian laju perpindahan massa (perubahan kadar air)

Untuk semua penyimpangan pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar, baik penyimpangan itu atas perintah Pemberi Tugas atau tidak, Pemborong harus membuat gambar-gambar

Sedangkan nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) yang diperoleh sebesar 0,565 yang artinya secara statistik analisa faktor signifikan untuk menganalisa matriks korelasi tersebut..