• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI UMUM. Tahun Pelajaran : : Mengidentifikasi, memperoleh, menyimpulkan, cerita fantasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "INFORMASI UMUM. Tahun Pelajaran : : Mengidentifikasi, memperoleh, menyimpulkan, cerita fantasi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

▸ Baca selengkapnya: lkpd mengidentifikasi teks cerita inspiratif

(2)

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS

Nama Penulis : WIWIN HIPANA, S.Pd Satuan Pendidikan : SMP Negeri 25 Bandung Jenjang/Kelas : SMP / VII

Fase : D

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Alokasi waktu : 2 x pertemuan (40 menit) Semester : 1 (satu)

Tahun Pelajaran : 2022-2023

Kata Kunci : Mengidentifikasi, memperoleh, menyimpulkan, cerita fantasi

B. KOMPETENSI AWAL

Kompetensi awal yang perlu dimiliki peserta didik yaitu peserta didik mampu mengenal ragam cerita fiksi atau cerita yang berbentuk narasi dan karakteristiknya.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA BERNALAR KRITIS

Elemen: Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan

(Peserta didik mampu memperoleh dan memproses informasi dari cerita fantasi yang disimaknya

D. SARANA DAN PRASARANA

 Buku dan alat tulis

 Gawai (Laptop, tablet, atau telepon genggam)

 Jaringan internet

 Proyektor/twin mirror

 Buku Siswa Bahasa Indonesi kelas VII

 Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia kelas VII

 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

E. TARGET PESERTA DIDIK

Jumlah siswa per kelas maksimal 32 orang, dengan target peserta didik berikut.

 peserta didik reguler

 peserta didik dengan kesulitan belajar

 peserta didik dengan pencapaian tinggi

(3)

F. MODEL PEMBELAJARAN

Pembelajaran dilaksanakan dengan tatap muka menggunakan model discovery learning.

(4)

KOMPONEN INTI

Capaian Pembelajaran

Pada akhir fase D, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, dan akademis. Peserta didik mampu memahami,mengolah, dan menginterpretasi informasi paparan tentang topik yang beragam dan karya sastra.Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi, mempresentasikan, dan menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi yang dipaparkan; Peserta didik menulis berbagai teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur, dan menuliskan tanggapannya terhadap paparan dan bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya.

Peserta didik mengembangkan kompetensi diri melalui pajanan berbagai teks penguatan karakter.

CP Elemen Menyimak

Peserta didik mampu menganalisis dan memaknai informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang tepat dari berbagai jenis teks (non fiksi dan fiksi) audiovisual dan aural dalam bentuk monolog, dialog dan gelar wicara. Peserta didik mampu mengekplorasi dan mengevalasi berbagai informasi dari topik aktual yang didengar.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi ciri dan informasi cerita fantasi yang disimaknya dengan baik.

2. Peserta didik mampu menganalisis struktur isi cerita fantasi dengan teliti.

B. ASESMEN

1. Asesmen Diagnostik Kognitif Kuis (ciri, struktur)

2. Asesmen Formatif

Penugasan (lembar kerja peserta didik / LKPD) 3. Asesmen Sumatif

Penilaian harian (semua materi teks cerita fantasi selesai)

C. PEMAHAMAN BERMAKNA

Inti dari membaca atau memirsa adalah memahami maknanya, ketika kalian dapat memahami makna dalam cerita fantasi yang kalian baca, akan ditemukan manfaat dari membaca, yang bisa kita terapkan dalam kehidupan dari pengaruh baik saat membaca.

D. PERTANYAAN PEMANTIK

1. Apakah kalian pernah membaca cerita frozzen, seorang gadis yang tubuhnya penuh dengan es?

2. Jika sudah, apa yang kalian pikirkan?

(5)

3. Menarik atau tidaklah karya-karya seperti itu?

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal (10’)  Peserta didik memberi salam kepada Guru

 Peserta didik berdoa sebelum memulai pembelajaran sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing

 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan mengondisikan kelas

 Guru menyampaikan tema materi, tujuan, manfaat, teknik penilaian, dan alur pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan ini.

 Peserta didik melakukan test disgnostik kognitif tentang karakteristik dan struktur teks cerita fantasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum materi diberikan

 Peserta didik dan guru melakukan apersepsi tentang cerita fantasi yang dampaknya bagi kepribadian kita.

 Peserta didik dibentuk kelompok sesuai dengan gaya belajar dan pertimbangan hasil test diagnostik kognitif.

 Peserta didik yang hasil test diagnostik belum memenuhi standar, dikelompokkan tersendiri untuk mendapat bimbingan khusus dari guru untuk menyelesaikan LKPD.

 Peserta didik dengan test diagnostiknya telah memenuhi standar dikelompokkkan kembali berdasarkan gaya belajarnya, agar dapat menghasilkan tujuan akhir sesuai dengan karakteristik anak, dengan pengerjaan LKPD secara mandiri dan guru hanya sebagai fasilitator.

Kegiatan Inti (55’)  Peserta didik diberi stimulus dalam bentuk mutimodal teks cerita fantasi.

 Peserta didik berdiskusi dengan difasilitasi guru memcari karakteristik (isi dan struktur) teks cerita fantasi yang ada dalam stimulus.

 Peserta didik dihadapkan pada permasalahan yang tertuang pada LKPD

 Peserta didik bekerja berdasarkan kelompok, mencari data dan bahan literasi sesuai dengan gaya belajarnya untuk menyelesaikan masalah yang berisi pertanyaan isi

(6)

teks yang tertuang dalam LKPD.

 Peserta didik mengolah data untuk dipresentasikan dengan alternatif media presentasi sesuai gaya belajar kelompok.

 Teks.

 Power point

 Video / animasi

 Peserta didik memaparkan hasil kerjanya di depan kelompok lain dan kelompok lain menanggapi

Kegiatan Penutup (15’)

 Peserta didik dengan dibimbing guru menyimpulkan hasil pembelajaran.

 Peserta didik diberi post test berupa quis untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran hari ini

 Peserta didik dan guru melakukan refleksi dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

 Peserta didik dan guru memberikan umpan balik.

 Guru memberikan tugas terstruktur yang berkaitan dengan materi berikutnya tentang makna terirat dan tersurat juga simpulan cerita fantasi.

 Guru memberikan penguatan dalam bentuk pesan moral.

 Peserta didik berdoa dan memberikan salam kepada guru.

(7)

F. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK Refleksi Peserta Didik

Pengetahuan yang sudah saya pelajari 1.

2.

3.

4.

dst.

Refleksi Proses Belajar 1. Kegiatan yang paling sulit bagi saya :

………

………

2. Hal yang saya lakukan untuk memperbaiki hasil proses belajar:

………

………

3. Kepada siapa saya minta bantuan untuk memperbaiki hasil belajar saya:

………

………

4. Pandangan saya terhadap usaha belajar yang sudah saaya lakukan:

1 2 3 4 5 Lingkari salah satu angka untuk menggambarkan:

1 = sangat tidak puas 4 = puas

2 = tidak puas 5 = sangat puas 3 = biasa saja

Refleksi Pendidik

No. Pendekatan Strategi Sudah saya lakukan

Sudah saya lakukan tetapi

belum efektif

Masih perlu saya tingkatkan 1 Saya sudah menyiapkan buku

pengayaan dalam bentuk cetak dan digital

2 Saya sudah melakukan kegiatan pendahuluan dan mengajak peserta didik berdiskusi mengaktifkan pengetahuan latar mereka tentang

(8)

No. Pendekatan Strategi Sudah saya lakukan

Sudah saya lakukan tetapi

belum efektif

Masih perlu saya tingkatkan bacaan fiksi yang disukainya.

3 Saya sudah mengoptimalkan partisipasi peserta didik dengan mengelompokkan mereka dengan teman yang tepat.

4 Saya sudah mengelaborasi tanggapan seluruh peserta didik dalam kegiatan diskusi

5 Saya sudah memberikan kegiatan alternatif kegiatan pendampingan dan pengayaan sesuai dengan kompetensi peserta didik.

6 Saya sudah mengadakan konsultasi kelompok untuk membantu

kesulitan mereka dalam menulis.

7 Saya melakukan pemetaan kemampuan peserta didik yang diukur dengan tes formatif dan sumatif

8 Saya telah mengajak peserta didik untuk merefleksi pemahaman dan keterampilan mereka pada akhir pembelajaran.

Keberhasilan yang saya rasakan dalam mengajar materi ini:

………

………

Kesulitan yang saya alami dan akan saya perbaiki ke depannya :

………

………

Kegiatan yang paling disukai peserta didik:

………

………

Kegiatan yang paling sulit dilakukan peserta didik:

………

………

Buku atau sumber lain yang saya temukan untuk mengajar materi ini:

………

(9)

No. Pendekatan Strategi Sudah saya lakukan

Sudah saya lakukan tetapi

belum efektif

Masih perlu saya tingkatkan

………

(10)

LAMPIRAN

A. Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD )

Karakteristik cerita dan struktur teks Nama Kelompok :

Kelas : Hari/Tanggal : PETUNJUK PENGISIAN

Bacalah teks cerita fantasi berikut kemudian jawab petanyaan dengan saksama agar kalian dapat mengeksplorasi karakteristik dan struktur teksnya!

.

Kepak Sayap Mata Elang

(Oleh : Wiwin Hipana)

Dirga menyadari bahwa hari itu laporan diskusi yang akan disampaikan ke bu Ani tertinggal di rumah.

"Aduh sampai terlupa, ini mah gara-gara begadang nonton bola liga Indonesia.

Arema melawan Persib. Sampai pukul 12 malam. Bangun tidur kesiangan lupa mengerjakan tugas.

" Mana tugas kamu Dirga?. Belum bu. Mengapa belum? Aku sepulang sekolah langsung nonton bola bu. Jadi tidak belajar... Sebagai hukuman kamu. Buat gambar burung Garuda di ruang Aula". Gertak bu Ani.

" Sendiri bu, iya sendiri!. "

Sebenarnya aku takut ke ruang Aula sendiri. Karena ruang Aula itu di pojok dan banyak penampakkan menurut teman-teman.

Bu Ani adalah guru PPKN yang terkenal tegas. Sehingga tugasnya wajib dikerjakan tepat waktu.

Aku sendiri memang yang tidak mengerjakan.

Ketika aku sedang menggambar tiba-tiba pintu tertutup. "Ah...angin selorohku".

Brak....jendela Aula ketiga-tiganya terbuka.

Tetap saja aku fokus untuk menyelesaikan gambarnya. Ketika bagian melukis kepala burung.

Penglihatanku kaget...kok burung itu menatapku dengan tajam. Belum reflek rasa kagetku...." ikut aku". Kata burung

elang tersebut. Dia menyambarku dengan cepatnya. Dalam seperkian detik aku

(11)

ditangkap oleh sayap burung tersebut.

"Lepaskan aku...hai burung elang. Mau di bawa kemana aku".

"Kau tidak akan ku lepaskan seru burung elang. Kulihat ke bawah begitu indahnya alam raya ini.

Secara tiba-tiba burung tersebut mendarat.

Di bukit padang savana.

Kemudian menurunkan Dirga.

"Di mana aku sekarang? Hai burung Elang?"

"Kau harus bantu aku menggulingkan batu besar yang sudah menghambat perairan bangsa burung yang lebih dari 1 Dasawarsa tidak mendapatkan air. Sehingga banyak yang mati.

Kenapa aku?... Aku tidak bisa..., kalau kau tidak menggulingkan batu itu. Kau tidak akan dikembalikan ke duniamu kembali.

Ancam Elang.

"Ya Alloh....mengapa aku dipilih dibawa burung elang ini ketempat ini?". Dengan isak tangis. Tapi aku harus coba menggulingkan batu itu.

Kalau tidak bisa aku tidak akan kembali.

" sudah siap menggulingkan batu itu?.

Dengan mata elang yang begitu menakutkannya Akan ku coba"...

Dengan memanjatkan doa sebelumnya. Akhirnya Dirga sekuat tenaga.

Menggulingkan batu itu. Memang benar kekuatan doa maha segalanya. Alam jagat juga tidak bisa berkutik jika sang maha pemberi meridoi apa yang dipintanya.

Batu besar itu dengan tendangan dan gelindingkan Dirga akhirnya jatuh ke bawah.

Kulihat beberapa burung bersorak tanda bahagia dan tersenyum pada Dirga.

Begitu juga Elang yang dengan matanya menakutkan sekarang terlihat senang.. dan teduh.

Belum juga Dirga menarik napas....

Sayap elang sudah menghampiri agar cepat menaikinya.

Krek pintu terbuka....sepertinya dibuka dari luar. "Sudah Selesai kamu membuat burung Garuda itu. Eh....bu Ani. Sudah....bu. kumpulkan cepat.

‘’Pembelajaran hari ini sudah selesai.

Jangan diulang lagi. Kalau tidak pasti ibu akan kirim ke tempat ini lagi untuk menggambar garuda.

Jangan bu...jangan bu. Aku tidak akan mengulang lagi”.

Bu Ani hanya tersenyum.

(12)

Setelah kalian menyimak pembacaan teman kalian, jawablah pertanyaan berikut!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan cerita fantasi?

2. Sebutkan ciri cerita fantasi yang membedakan dengan cerita fiksi yang lain, dan berikan bukti dari ciri yang kalian temukan dalam teks fantasi tersebut!

3. Analisislah struktur cerita fantasi yang kalian baca, dan berikan buktinya?

B. INSTRUMEN SOAL DAN RUBRIK PENILAIAN 1. Asesmen Diagnostik dan kuis

Instrumen Soal

TES DIAGNOSTIK KOGNITIF

Berikan jawaban benar atau salah soal berikut!

Berilah tanda V pada jawaban benar/salah, kutipan teks berikut yang termasuk karakteristik teks Fantasi!

Benar Salah

Kisah yang menceritakan sihir yang bisa merubah manusia menjadi bentuk lain, dikategorikan ke dalam cerita fantasi

v

Cerita fantasi sama dengan cerita misteri v

TES kuis

Struktur cerita fantasi sama dengan struktur cerita fiksi pada umumya v Orientasi, komplikasi, dan resolusi adalah struktur teks fantasi v Dalam cerita fantasi tokoh utama selalu punya kesaktian v

2. Rubrik Penilaian No Kunci

Jawaban

Skor

1. Benar 20 2. Salah 20 3. Benar 20 4. Benar 20 5. benar 20 Total Skor Benar 100

(13)

Keterangan pemetaan kelompok siswa : Skor 80 – 100 Kelompok atas

Skor 60 - 70 Kelompok menengah Skor 10 – 50 Kelompok bawah 2. Assesmen Formatif

1) Instrumen LKPD 2) Rubrik Penilaian

No Jabawan Skor Keterangan

1. Cerita Fantasi adalah karangan yang berisi kisah penuh imajinasi dan khayalan hingga melebihi realitas. Jadi dalam teks cerita fantasi selalu menceritakan kisah yang penuh fantasi.

100 80 – 100 Benar

60 – 70 kurang lengkap 10 – 50 salah

2. 1. Ada keajaiban, keanehan, misterius, gaib.

2. Tokoh dan latar ciptaan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dari dunia nyata

3. Rangkaian peristiwa memakai latar yang tidak terbatas dimensi ruang dan waktu.

4. Watak tokoh unik serta jarang ada di kehidupan nyata,

5. Bersifat fiktif, bahasanya tidak bahasa formal.

100 80 – 100 Benar

60 – 70 kurang lengkap 10 – 50 salah

3. Orientasi, kompliasi, resolusi, dan koda 100 80 – 100 Benar

60 – 70 kurang lengkap 10 – 50 salah

Total skor 100/3 10

6. Assesmen Sumatif

Penilaian Harian (Setelah semua materi teks fantasi selesai dibahas)

(14)

C. PENGAYAAN DAN REMEDIAL Pengayaan

Pengayaan diberikan kepada peserta didik dengan pencapaian tinggi. Peserta didik tersebut secara berkelompok membuat mencari perbedaan antara cerita fantasi dengan legenda dalam bentuk peta konsep.

Remedial

Remedial diberikan kepada peserta didik dengan kesulitan belajar yang tidak memenuhi KKTP. Peserta didik tersebut diberi teks singkat dan diminta menelaah strukturnya.

D. BAHAN BACAAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK 1. Bahan Bacaan Siswa

Cerita fantasi berisi kisah penuh imajinasi dan khayalan hingga melebihi realitas. Jadi dalam teks tersebut menceritakan kisah yang penuh fantasi.

Pengarang dalam bercerita mengandalkan apa yang diangan-angannya dituangkan dalam bentuk cerita. Tujuannya adalah untuk menghibur dan meningkatkan imajinasi para pembaanya.

Struktur erita fantasi terdiri dari orientasi, komplikasi, dan resolusi.

Orientasi beisi pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik.

Komplikasi berisi hubungan sebab-akibat sehingga muncul masalah itu sampai memunak.

Resolusi berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi.

2. Bahan Bacaan Guru

Harry Potter atau Lord of The Rings dua contoh cerita fantasi. Cerita fantasi adalah salah satu genre teks narasi yang memiliki kisah imajinasi dan khayalan yang melebihi realitas. Teks cerita fantasi adalah teks yang mengisahkan imajinasi.

Teks erita fantasi mempunyai ciri-ciri antara lain:

 Ceritanya mengandung keajaiban, keanehan, atau kemisteriusan, hal-hal gaib dan misterius.

 Ide cerita terbuka mengikuti daya khayal penulisnya.

 Tokoh diberi watak yang unik yang jarang ada dalam kehidupan sehari-hari.

 Bersifat fiktif

 Bahasanya variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan sehari- hari

Jenis teks cerita fantasi di bagi menjadi dua :

1) Berdasarkan kesesuaian dengan kehidupan nyata.

(15)

a. Total ( artinya semua cerita tidak terjadi di dunia nyata, semua rekaan baik nama maupun tempat)

b. Irisan (artinya nama tokoh masih menggunakan nama dalam kehidupan nyata, tapi ada kadar fantasinya)

2) Teks fantasi berdasarkan latar cerita

a. Latar sezaman ( artinya menggunakan latar yang satu masa saja, masa kini, masa lampau atau masa yang akan datang)

b. Latar lintas waktu (Artinya menggunakan dua latar waktu yang berbeda) Struktur teks cerita fantasi meliputi :

1) Orientasi adalah bagian yang paling awal, isinya mengenalkan latar, tokoh, dan kisah dari segi waktu, tempat maupun peristiwa. Bisa juga mengenalkan hubungan antar tokoh.

2) Komplikasi adalah saat konflik mulai muncul. Komplikasi adalah tantangan atau kesulitan yang dialami tokoh utama. Komplikasi juga menjelaskan sebab-akibat dari konflik yang terjadi, akhirnya bagian ini akan memuncak hingga menapai klimaks.

3) Resolusi adalah penyelesaian masalah. Bagian ini adalah penyelesaian atau akhir dari berbagai konflik yang terjadi. Resolusi juga bisa menjadi pernyataan akhir terhadap kondisi yang tokoh utama alami.

E. GLOSARIUM

Fantasi : Cerita imajinasi Orientasi : Pengenalan cerita

Komplikasi : Rangkaian cerita yang mengantarkan ke puncak cerita Resolusi : Akhir cerita diselesaikan

F. DAFTAR PUSTAKA

TIM EDUKATIF ERLANGGA, dkk. 2022. Mahir Berbahasa Indonesia SMP Kelas VII. Jakarta:

KURIKULUM MERDEKA ERLANGGA.

Sofie Dewayani, dkk. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII. Jakarta:

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbudristek.

https://www.bola.com/ragam/read/4623031/contoh-contoh-teks-cerita-fantasi-lengkap- beserta-strukturnya

https://youtu.be/Q4Oxsv_alHI

(16)

Referensi

Dokumen terkait

3.4.2 Melalui kegiatan membaca, mengamti, dan pembelajaran daring melalui Aplikasi Zoom peserta didik dapat mengidentifikasi kaidah kebahasaan teks cerita fantasi

Karena mengingat influencer sangat menjadi pengaruh bagi masyarakat dalam dunia periklanan (Yogesh, 2017). Hal ini dibuktikannya dengan banyak postingan di laman

a) Input pada koordinat x yaitu letak titik (node) depot dan pelanggan pada sumbu x di Gambar mapyogyakarta.jpg. Input koordinat x dipisah mengggunakan spasi. Input

Jenis cerita dalam Bagian II terdiri dari cerita fantasi (mimpi, fabel, cerita rakyat, legenda, dll.) kisah nyata (termasuk sejarah dan mewarta), informasi tentang Indonesia

Penilaian Pengetahuan : Penilaian daring via Google Form dalam bentuk pilihan ganda tentang definisi teks cerita fantasi, perbedaan cerita fantasi dengan

organisasi terhadap kinerja anggota dewan, baik secara simultan maupun parsial serta dampaknya pada kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar dan

uts cerita

Kedua, cerita fantasi irisan yaitu cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang