• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUSLIT~ANG SUMBER DAYA AIR OUTPUT RANCANGAN PEDOMAN (R-0) PENGUKURAN KOROSIFITAS AIR PADA INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PUSLIT~ANG SUMBER DAYA AIR OUTPUT RANCANGAN PEDOMAN (R-0) PENGUKURAN KOROSIFITAS AIR PADA INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

DSM/1 P. 16.05/03 .2/La-BLK/20 14

PUSLIT~ANG SUMBER DAYA AIR OUTPUT

RANCANGAN PEDOMAN (R-0)

PENGUKURAN KOROSIFITAS AIR PADA INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR

KEGIATAN

PENGEMBANGAN RANCANGAN NSPM (K) BIDANG LINGKUNGAN KEAIRAN

DESEMBER, 2014

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

B A DAN PENELIT I AN D A N PENGEMB A NGAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

Jalan lr. H. Juanda 193, Bandung 40135, Telp. (022) 2501083,2504053,2501554,2500507

(2)
(3)
(4)

DSM/IP. 16.05/03.2/La-BLK/2014 PUSLITBANG SUMBER DAYA AIR OUTPUT

RANCANGANPEDOMAN(R~)

PENGUKURAN KOROSIFITAS AIR PADA INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR

KEGIATAN

PENGEMBANGAN RANCANGAN NSPM (K) BIDANG LINGKUNGAN KEAIRAN

DESEMBER, 2014

KEMENTERIAN P E KERJAAN UMUM

BADAN PENELIT I AN DAN PENGEMBANGAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYAAIR

Jalan lr. H. Juanda 193, Bandung 40135, Telp. (022) 2501083,2504053,2501554, 2500507 Faks. (022) 2500163 . PO Box 841 . E-mail: pusat@pusair-pu.go.id. Http: //www.pusair-pu.go.id

(5)

KA TA PENGANTAR

Output kegiatan" Rancangan Pedoman (R-0) Pengukuran Korosifitas Air pada lnfrastruktur Sumber Daya Air " merupakan salah satu dari enam hasil output kegiatan •pengembangan Rancangan NSPM (K) Bidang Lingkungan Keairan"

yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 oleh Balai Lingkungan Keairan Puslitbang Sumber Daya Air .

Tujuan Menyusun output ini yaitu memberikan informasi tentang Pengukuran Korosifitas Air pada lnfrastruktur Sumber Daya Air yang dapat digunakan untuk menilai atau mengevaluasi tingkat korosifitas air waduk . isi output tersebut adalah tata cara pengukuran korosifitas

5 output lainya yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah: (1) Rancangan Pedoman (R-0) lsolasi Bakteri lokal Untuk Penurunan Pencemar BOD Organik, (2) Rancangan Pedoman (R-0) Pengendalian Eurotifikasi Waduk Dengan Metode Sirkulasi Air, (3) Rancangan Pedoman (R-0) Penentuan Status Mutu Air, (4) Revisi R-1 Cara Uji Berat Jenis Sedimen dengan Piknometer, (5) Revisi (R-1) Pengujian Distribusi Butir Sedimen Secara Gravimetri dengan Ayakan .

Buku output ini disusun oleh tim Peneliti Balai Lingkungan Keairan Moelyadi Moelyo, M.Si dengan bimbingan dan arahan Kepala Balai Lingkungan Keairan selaku penanggung jawab kegiatan.

Output diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak · dan menjadi bahan masukan dakan rangka pengelolaan linkungan keairan, khususnya dalam tata cara pengukuran korosifitas

Ucapan terimakasih di sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan output.

Bandung, Desember 2014 Kepala Puslitbang Sumber Daya Air

-~=--

~

Dr. lr. Supraoto. M.Eng

NIP.19570507 198301 1 001

---r-.I:

(6)

Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Slpil

BAHAN RAPAT TEKNIS RPT1:PD T-XX-TTTT-A

Pengukuran korosifitas air pada infrastruktur sumber daya air

~f~ .. 1 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

(7)

Daftar isi

BAHAN RAP AT TEKNIS RPT1 :PO T-XX-TTTT -A

Daftar isi ... .

Kata pengantar . . . .. . . ... . . ... . . .. . . .. . . .. . . ... .. ii

Pendahuluan . . . . ... .. . .. . . .. . . ... .. .. . .. . . . .. . . . .... .. . . ... .. ... iii

1 Ruang Jingkup .. . . . ... . . .. . . . .. . . . .. . .... .. .... .. . .. . .. . .. ... .. .. . .. .. .. .. .. .... .. .. . .. . .. . . .. .. .. . . .. . .. .. .. .. .. . . .. .. .. . . 1

2 Acuan normatif . . . 1

3 lstilah dan definisi ... 2

4 Persyaratan . . . 2

5 Pengukuran korosifrtas pad a infrastruktur sumberdaya air... 3

6 Cara perhitungan . . . 4

7 Cara penifaian . . . . .. . . ... . . . .. . . .. . . . .. . .. . . .. . . ... . . ... . . . .. . .. . . .. . . .. . . .. ... .. 5

6 Cara pelaporan .. .. . .. .. . .. . .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. 5

Lampiran A Bagan alir pengolahan contoh air . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. . . .. . .. .. .. . .. .. .. .. . . . .. .. . .. .. .. .. .. ... . 6

Lampiran B Contoh pelaporan hasil pengukuran korosifitas air pada infrastruktur sumber daya air . .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. . .. . .. .. . . .. .. .. .. .. .. .. . .. .. 7

Lampiran C Penyimpanan dan pengawetan contoh air .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. . 8

Lampi ran D Daftar nama dan lembaga . .. .. .. . .. . . .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. . . .. .. .. .. .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . . 9 Bibliografi . . . 1 0

(8)

Kata pengantar

BAHAN RAPAT TEKNIS RPT1:PD T·XX·TTTT·A

Rancangan pedoman (R-0) pengukuran korosifitas air pada infrastruktur sumber daya air merupakan salah satu output pacta kegiatan "Pengembangan Rancangan NSPM (K) Bidang Ungkungan Keairan· yang dilaksanakan pada tahun 2014 oleh Balai Ungkungan Keairan Puslitbang Sumber Daya Air. Pedoman ini menetapkan ketentuan cara pengukuran korosifrtas air pada infrastruktur sumber daya air di waduk yang dimaksudkan untuk menjamin bahwa

tata

cara pengukuran yang dirancang dapat digunakan untuk menilai atau mengevaluasi tingkat korosifJtas air di waduk.

Pedoman ini mengacu kepada hasil kajian dan penelitian tingkat korosifitas air pada infrastruktur sumber daya air di beberapa waduk, yaitu Waduk Saguling, Cirata, Jatiluhur dan Sermo. Penulisan pedoman telah sesuai dengan tata cara penulisan standar PSN 08 Tahun 2007.

Pedoman disusun oleh Tim PeneJiti dari BaJai Lingkungan Keairan melalui proses pembahasan pada tingkat Gugus Kerja pada tanggal 26 Juni 2014 yang melibatkan para narasumber, pejabat terkait di Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum, Pusat Litbang Sumber Daya Air serta para peneliti Batai Ungkungan. Pedoman ini diharapkan dapat bennanfaat bagi semua pihak dan menjadi bahan masukan dalam rangka pengelolaan sumber daya air.

Kami sangat mengharapkan masukan dan saran dari semua pihak untuk kesempumaan pedoman ini.

ii dari 10

(9)

Pendahuluan

BAHAN RAPAT TEKNIS RPT1:PD T-XX-TTTT-A

Sejalan dengan berbagai kegiatan manusia pada suatu daerah aliran sungai, masalah pencemaran air sungai akan menjadi lebih kompleks dengan adanya pembuangan limbah domestik atau industri yang mengakibatkan perubahan karakteristik air dan biota aimya.

Pada saat ini telah terindikasi terjadinya perubahan fisik, bahkan kerusakan infrastruktur sumber daya air yang disebabkan efek korosi akibat proses kimia, fasika, dan biologi.

Penelitian korosi dalam sumber air merupakan solusi permasalahan perubahan karakteristik air sehingga bersifat korosif terhadap bangunan air. Data dan informasi terkait antara kualitas air dengan kerusakan bangunan air menjadi dasar dalam proses perencanaan sebelum menerapkan SNI terkait.

Pedoman ini menetapkan tata cara atau prosedur pengukuran korosifrtas air pada infrastruktur sumber daya air di waduk. Pedoman ini diperlukan untuk menilai atau mengevaluasi tingkat korosifllas air di waduk datam upaya pengelolaan lingkungan keairan, khususnya sarana dan prasarana ke-PU-an.

(10)

BAHAN RAPAT TEKNIS RPT1:PD T-XX-TTTT-A

Pengukuran korosifitas air pada infrastruktur sumber daya air

1 Ruang llngkup

Pedoman ini menetapkan tata cara pengukuran korosifitas air pada infrastruktur sumber daya air diwaduk.

Pedoman ini dimaksudkan untuk menjamin bahwa tata cara pengukuran yang dirancang dapat digunakan untuk menHai atau mengevaluasi tingkat korosifltas air di waduk.

2 Acuan nonnatif

Pedoman ini tidak dapat dilaksanakan tanpa menggunakan pedoman referensi di bawah ini.

Dokumen referensi di bawah ini harus digunakan dan tidak dapat ditinggalkan untuk melaksanakan pedoman ini.

SNI 06-4139-1996, Metode pengujian karbon dioksida agresif datam air secara titrimetri.

SNI 06-6989-11.2004, Air dan air limbah - Bagian 11 : Cara uji derajat keasaman (pH) dengan menggunakan a/at pH meter.

SNI 06-6989.13-2004, Air dan air limbah- Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca). dengan metode

titrimetri.

SNI 06-6989.14-2004, Air dan air limbah - Bagian 14 : Cara uji ok.sigen tertarut secara yodometri (modifikasi azida).

SNI 06-6989.22-2004, Air dan air limbah - Bagian 22 : Cara uji nilai permanganat secara titrlmetri.

SNI 06-6989.12-2004, Air dan air limbah- Bagian 55: Cara uji kesadahan total kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dengan metode titrimeteri.

SNI 06-6989.23-2005, Air dan air Dmbah - Bag/an 23 : Cara uji suhu dengan termometer.

SNI 06-6989-27.2005, Air dan air limbah - Bagian 27 : Cara uji kadar padatan terlarut total secara gravimetri.

SNI 06-6989.30-2005, Air dan air limbah - Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spelctrofotometer secara fenat

SNI 06-6989.55-2005, Air dan air limbah - Bagian 55: Cara uji kadar magnesium (Mg) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA).

SNI 06-6989.57-2008, Air dan air limbah - Bagian 57 : Metode pengambilan contoh air permukaan.

SNI 6989.19-2009, Air dan air limbah - Bagian 19 : Cara ujl klorlda (CI) dengan metode argentometri.

SNI 6989.20-2009, Air dan air limbah- Bagian 20: Cara uji sulfat (SO.rJ secara turbidimetri.

DIN-4030, 1969, Penentuan tingkat korosifitas air terhadap bangunan beton.

1 dari 10

(11)

BAHAN RAPAT TEKNIS RPT1:PD T-XX-TTTT-A

APHA-AWNA-WEE 2320-8-2005, Cara uji a/kaliniti (CaCOJ) secara titrimetri.

APHA-AWNA-WEE, 4500-COz-C-2005, Cara uji asiditi (C02) secara titrimetri.

APHA-AWVVA-WEE, 2330 8-C-D, 2005, Cara perhitungan indeks saturasi Langelier (Langelier Saturation Index/LSI) menurut Langelier WF (1936).

3 lstilah dan definisi

lstilah dan definisi penunjang terkait dengan pedoman ini adatah sebagai berikut 3.1

air

semua air yang terdapat di atas maupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air pennukaan, air tanah, air hujan, dan air taut yang berada di darat (UU Nomor 712004 tentang Sumber Daya Air).

3.2

korosifitas

proses degradasi atau deteorisasi perusakan material yang terjadi dan disebabkan oleh pengaruh lingkungan sekelilingnya.

3.3

sumber daya air

air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya (UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air).

3.4

waduk

wadah air yang tert>entuk sebagai akibat dibangunnya bangunan sungai, dalam hal ini bangunan bendungan, dan terbentuk pelebaran alur I badan I palung sungai (Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai).

3.4

lndeks saturasllangeller

indeks yang dikaitkan dengan keasaman aktual dari air terhadap keasaman air tersebut, setelah terjadinya penjenuhan oleh kapur CaC03. lndeks ini biasanya digunakan untuk penilaian sifat korosifitas air terhadap logam dan bukan Jogam mulia serta penerapannya pada infrastruktur sumber daya air.

4 Persyaratan

Beberapa persyaratan yang bersifat umum dalam pedoman ini adalah:

4.1 Lokasi pengambilan contoh air

Lokasi pengambilan contoh air dilakukan di banyak titik sehingga dapat mewakili daerah waduk, meliputi inlet waduk, tengah waduk, outlet waduk, dan daerah sumber pencemar pada kedalaman 0 m (pennukaan) dan dasar waduk.

(12)

4.2 Pengambilan contoh air

BAHAN RAPAT TEKNIS RPT1:PD T-XX-TTTT-A

Contoh air diambil sesuai SNI 06-6989.57-2008, Air dan air limbah- Bagian 57, menggunakan alat water quality vertical point sampler.

4.3 Frekuensl pengambllan contoh air

Pengambilan contoh air dilakukan berulang pada 2 (dua) periode yaitu pada musim hujan dan kemarau sehi"'gga menghasitkan contoh yang representatif.

4.4 Penyimpanan dan pengawetan contoh air

Proses penyimpanan dan pengawetan contoh air untuk parameter nilai pennanganat dan amonia disajikan pada lampiran C.

4.5 Parameter kualitas air yang diuji

Parameter kualitas air yang diuji untuk pengukuran korosifitas air disajikan dalam Tabel1.

Tabel1 Parameter Kualitas Air Yang Diuji

I No. Parameter Lokasl Alat/ Metode

j

' '

I

' 1 Suhu Lapangan Tennometer raksa

2 Residu Tertarut Laboratorium Gravimetri

3 Alkaliniti (CaC03) Lapangan Titrasi

4 Asiditi (C02) Lapanaan Titrasi

5 Amonia Total CNH:rN) laboratorium Soektrofotometer

6 Kalsium (CaC03) laboratorium AAS

7 Klorida (CI) laboratorium AAS

8 Kesadahan (CaCOa) Laboratorium Titrasi

9 Magnesium (Mg) Laboratorium AAS

10 Oksigen Terlarut. Lapangan Titrasi

11 pH LGtJGI~I pH meter

' 12 Nilai Pennanganat (KMn04) Laboratorium Tltrasi

13 Sulfaf ($04) laboratorium AAS

14 C~Agresif lapangan Titrasi

15 lndeks saturasi Langelier

(Langelier Saturation (LSI)

-

SMEWW- Perhitungan

Index/LSI)

5 Pengukuran korosifitas air pada infrastruktur sumberdaya air 5.1 Pengukuran suhu

Cara uji suhu dapat dilihat pada SNI 06-6989.23-2005, pasal3.

5.2 Pengukuran derajat keasaman (pH)

Cara uji derajat keasaman (pH) dapat dillhat pada SNI 06-6989.11-2004, pasal 3.

5.3 Pengukuran residu terlarut

Cara uji kadar residu (padatan) tertarut dapat dilihat pada SNI 06-6989.27-2005, pasal 3, sub pasal3.6 dan 3.7.

3 dari 10

(13)

5.4 Pengukuran oksigen tertarut

BAHAN RAPAT TEKNIS RPT1:PD T-XX-TTTT-A

Cara uji oksigen tertarut dapat dilihat pada SNI 06-6989.14-2004 pasal 3, sub pasal3.6.

5.5 Pengukuran alkaliniti

Cara uji alkaliniti (CaC03 ) dapat ditihat pada APHA-AVfflA-WEE 2320-8-2005.

5.6 Pengukuran astdltl

Cara uji asiditi (C02) dapat dilihat pada APHA-AWNA-WEE 4500-COrC-2005.

5.7 Pengukuran sulfat

Cara uji sulfat (So/•) dapat dilihat pada SNI 6989.20-2009, pasal 3, sub pasal 3.6.

5.8 Pengukuran klorlda

Cara uji klorida (CI) dapat dilihat pada SNJ 6989.19-2009, pasal 3, sub pasal 3.6.

5.9 Pengukuran amonia

Cara uji amonia dapat dilihat pada SNI 06-6989.30-2005, pasal 3, sub pasal3.5.

5.10 Pengukuran kesadahan

Cara uji kesadahan total kalsium (Ca} dan magnesium (Mg} dapat dilihat pada SNI 06-6989.12- 2004, pasal3, sub pasal3.5.

5.11 Pengukuran magnesium

Cara uji magnesium dapat dilihat pada SNI 06-6989.55-2005, pasal4, sub pasal4.6.

5.12 Pengukuran kalsium

Cara uji kalsium dapat dilihat pada SNI 06-6989.13-2004, pasal3, sub pasal3.6.

5.13 Pengukuran permanganat

Cara uji permanganat dapat dilihat pada SNI 06-6989.22-2004, pasal 3, sub pasal 3.5.

5.14 Pengukuran karbon dioksida agresif

Cara uji kadarkarbon dioksida agresifdalam airdapatdilihatpada SNI 06-4139-1996, pasaiiV.

6 Cara perhitungan

Persamaan empirik yang digunakan untuk menghitung indeks saturasi Langelier (Langelier Saturation lndexA..SI) adalah sebagai berikut :

LSI= pH- pH6

Keterangan :

LSI adalah indeks saturasi Langelier (Langelier Saturation Index/LSI);

pH adalah derajat keasaman (pH) air yang diukur;

pH. adalah pH bila terjadi kesetimbangan garam CaC~ dengan ion Ca2+ dan ion He~-.

pHs = (f + A + B)- (C +D) Keterangan :

A adalah log 10 Tos-1;

B adalah -13,12 x log 10 (0° + 273) + 34,55;

(14)

BAHAN RAPAT TEKNIS RPT1:PD T-XX-TTTT-A

C adalah log 10 (Ca2+ sbg CaC(h)- 0,4;

D adalah log 10 (alkaliniti sbg CaC03)- 0,4;

f adalah bilangan tetap 9,3.

7 Cara penilaian

Penilaian hasil perhitungan indeks saturasi Langelier (Langelier Saturation Index/LSI) adalah hasil akhir dari pengukuran korosifitas air pada infrastruktur sumber daya air. Tingkat korosifitas air dinilai menggunakan angka LSI, sedangkan tingkat korosifitas air yang merusak baton dinilai menggunakan krfteria DIN-4030 (1969). Penilaian yang dilakukan pada air waduk dan infrastruktumya disajikan dalam Tabel 2 dan 3.

Tabel 2 Tingkat korosifltas air lndeks Saturasi

Tlngkat Koroslfltas Air Langelier (LSI)

< -0,75 Air bersifat korosif dan berpotensi korosi sangat kuat -0,75 ~LSI < 0 Air bersifat korosif dan potensi korosi lemah

0 Air bersifat stabil, tidak bersifat korosif dan tidak bersifat membentuk kerak

0 < LSI :::; 0,75 Air bersifat membentuk kerak dengan potensi lemah

-

> 0,75 Air bersifat membentuk kerak dengan potensi kuat

Tabel 3 Tingkat korosifitas air yang merusak beton Derajat Perusakan

---·

Parameter Korosifitas AJr Merusak Merusak Merusak Sedikit Banyak He bat

NilaipH 6,~5,5 5.~.5 <4,5

c~ yang melarutkan Kalk (mgll), ditentukan dengan

15-30 30-60 >60

percobaan manner menurut Heyer

Amonium, NH4 -(mg/L) 15-30 30-60 >60

Magnesium Mg2+ 100-300 300-1500 > 1500

Sulfat,

so_.2·

(mg/L) ·> 200--QOO 600-3000 >3000

CATATAN Pada kadar sulfat > 400 SO/+ mg/L air, tidak tennasuk air taut, atau > 3000 rngS04 2• /kg tanah kering udara, diper1ukan semen yang memiliki daya tahan tinggi terhadap sulfat (DIN-4030).

8 Cara pelaporan

Pelaporan hasil pengukuran parameter korosifilas air dan hasil perhitungan indeks saturasi Langelier (Langelier Saturation Index/LSI) dari waduk harus mencantumkan informasi yang lengkap dan jelas. antara lain :

- Nama waduk, - Lokasi waduk,

- Luas genangan rata~ata waduk, - Waktu pengukuran,

5 dari 10

(15)

- Posisi geografis (GPS) lokasi pengambHan contoh air,

BAHAN RAPAT TEKNIS RPT1:PD T-XX-TTTT-A

- HasH pengukuran kualitas air parameter korosifitas dl setiap titik dan lokasi, dan - Besamya indeks saturasi Langelier (Langelier Saturation Index/LSI).

Contoh pelaporan hasil pengukuran disajjkan pada lampiran B.

(16)

Lampiran A (informatif)

Bagan aHr pengolahan contoh air

r

AlrWaduk

]

1

Pengukuran Parameter Lapangan : Suhu, pH, DHl, AJkaliniti, Asiditi, DO,

dan COpgresif

lo

Oisaring untuk uji parameter sulfat dan diawetkan untuk uji amonia dan nilai

permanganat

Tempatkan di tempat dingin dan gelap

!

Uji parameter lainnya di laboratorium kecuali : pH, DHL, dan alkaliniti

7 dari 10

BAHAN RAPAT TEKNIS RPT1:PD T-XX-TTTT-A

(17)

BAHAN RAPAT TEKNIS RPT1:PD T-XX-TTTT-A

Lampiran B (informatif)

Contoh pelaporan hasil pengukuran korosifitas air pada infrastruktur sumber daya air

Namawaduk WadukSenno

Tltik pengambilan contoh air Sampling Point-3 Luas genangan waduk rerata 157 hektar Tanggal pengukuran 1 September 2009

Waktu pengukuran 11.30

Kedalaman 35,0m

Posisi geografis 07° 49' 24" LS -110° 07' 21" BT

Hasil pengukuran

Parameter Satuan Hasil Pengukuran

1 2 3 4 Rerata

Suhu

oc

26,6 26,3 26,4 26,5 26,5

Residu ter1arut mg/1 134 149 141 157 145,3

Alkaliniti mgn 166 160 162 152 160

Asiditi mgn 10,8 6,5 9,1 7,8 8,7

Amonia total mgll < 0,036 < 0,036 < 0,036 <0,036 <0,036

Kalsium mgJI 15,1 14,2 12,6 15,1 14,3

Klorida mgn 49 2,0 3,9 29 34

Kesadahan mgll 79,8 70,3 75,9 68,5 73,6

Magnesium mgll 10,2 8,4 10,8 7,5 9,3

Oksigen ter1an.rt mg/1 2,45 3,04 2,96 2,88 2,8

pH - 7,2 7,0 7,0 7,2. 7,0-7,2

Nilai permanganat mgll 15 8,0 6,7 15 11,2

SUifat mgJI 9,6 7,8 9,6 12,5 9,9

C02 agresif mgn 4,3 6,5 3,7 3,8 4,6

lndeks saturasi Langelier

-1,4 S.d.

(Langelier Saturation - -1,4 -1,5 -1,6 -1,9

Index/LSI) -1,9

Penilaian:

pH Di bawah kriteria merusak beton sedikit ( > 6,5-5,5) amonia total Di bawah kriteria merusak beton sedikit { < 15-30 mg/L ) magnesium Di bawah kfiteria merusak bet on sedikit ( , 100-300 mg/L ) sulfat Di bawah kriteria merusak beton sedikit ( < 200-600 mgll ) C02 agresif Di bawah kriteria merusak beton sedikit ( < 15-30 mg/L ) LSI _ _ _ _ · _Air bersifat korosif dan berpotensi korosi sangat kuat

(18)

Lampiran C

(informatif)

BAHAN RAPAT TEKNIS RPT1:PD T-XX-TTTT-A

Penyimpanan dan pengawetan contoh air

Penetapan Tempat Keper1uan Contoh Penyimpanan dan

Penyimpanan (ml) Pengawetan

Suhu

- -

Analisa segera

Residu ter1arut P,G (B) - 7 hari

Alkaliniti P,G {B) 100 Analisa segera

Asiditi P,G (B) 100 Analisa segera

Amonia P,G 500 Diawetkan, 1,5 ml H2S04

pekaUL

Kalsium - 25-100 7 hari

-~----

Kesadahan P,G 100 Analisa segera

Magnesium P,G 100 Analisa segera

- - - - - -

Klonda P,G 100 Analisa segera

Oksigen ter1arut G, botol BOD 300 Analisa segera

pH P,G {B) - Analisa segera

Nilai Permanganat P,G SOQ-1000 Diawetkan, 1.5 ml H2so.

pekaUL

Sulfat P,G

-

Pendinginan. 7 hari

Karbon dioksida P,G 100 Analisa segera

CAT AT AN P

=

plastik; G

=

getas; 8

=

boros~ikat

9 dari 10

(19)

a) Pemrakarsa:

LAMPIRAN D (lnformatif)

Daftar nama dan lembaga

Balai Lingkungan Keairan Puslitbang Sumber Daya Air b) Konseptor:

BAHAN RAPAT TEKNIS RPT1:PD T-XX-TTTT -A

Moelyadi Moelyo, M.Si.; Balai Lingkungan Keairan Puslitbang Sumber Daya Air c) Narasumber :

Prof. Dr. M. Bachri Amran, DEA; lnstitut Teknologi Bandung

(20)

Bibliografi

BAHAN RAPAT TEKNIS RPT1:PD T-XX-TTTT-A

Direktorat Bina Teknik. Ditjen SDA. 2003. Rancangan Pedoman Penge/olaan Kerusakan Lingkungan Daerah A/iran Sungai. Departemen Pekerjaan Umum

M&nteli Kehutanan Nomor: 52/Kpts.-11/200 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan

Daerah A/iran Sungai (DAS).

Langelier, W.F. 1936. The Anafitycal Control of Anticorrosion Water Treatment. Journal of American Water Worlcs Association 28 (1 0) : 1500-1521.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. 2004. Penge/olaan Waduk dan Danau dari Aspek Kualitas Ungkungan. Bandung : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air. 2006. PengkaJian Upaya Konservasi Waduk dan ldentifikasi Sumber Pencemaran. Bandung : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air.

Republlk Indonesia. 2009. Undang-undang No.32. Tahun 2009 tentang Pet1indungan dan Pengelolaan lingkungan Hidup. lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009.

Republik lndonesia.2004. Undang-undang No.7. Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004.

11 dari 10

(21)
(22)
(23)
(24)

Referensi

Dokumen terkait

Batasan masalah yang dilakukan untuk menyederhanakan ruang lingkup masalah yang diteliti adalah: (1) Objek yang diteliti adalah teknologi yang digunakan oleh

[r]

dan evaluasi pelaksanaan. c) Mengunggah softcopy laporan akhir (mengikuti format pada Lampiran 5) yang telah disahkan lembaga penelitian dalam format pdf dengan ukuran file

(2) untuk menemukan kemampuan berbicara siswa kelas sebelas MA NU BANAT kudus tahun pelajaran 2011/2012 yang diajar dengan menggunakan Think-Pair-Square

[r]

10 The Calculation of Mean and Standard of Deviation of Post test of the Achievement of Writing Descriptive Text of the Eleventh Grade Students of SMK Taman Siswa Kudus

[r]

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)