• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BERBASIS MASJID (STUDI KASUS KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAHBAITUL MAL TAMWIL AT-TAQWA-MASJID AT-TAQWA KEMANGGISAN JAKARTA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BERBASIS MASJID (STUDI KASUS KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAHBAITUL MAL TAMWIL AT-TAQWA-MASJID AT-TAQWA KEMANGGISAN JAKARTA)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis Vol.1, No.2,Oktober 2016 :163 -170 ISSN 2527 - 7502

________ ____________ ____________ ____________ ___________ ____________ ____________ ____________ _________________ ____________ ____________ ____________ ___________ ____________ ____________ ____________ _____ ____________ ____________ ____________ ___________ ____ ____________ ____________ ____________ ___________ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ _____ ____________ ____________ ____________ ___________ _

ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH

BERBASIS

MASJID

( STUDI

KASUS

KOPERASI

JASA

KEUANGAN

SYARIAHBAITUL

MAL

TAMWIL

AT-TAQWA-MASJID

AT-TAQWA

KEMANGGISAN JAKARTA)

Hasmayati

Fakultas Ekonomi Univer sitas Islam Att ahir iyah Jakar t a

* E-mail korespondensi :hasma.uniat@gmail.com

Infor masi Ar tikel ABSTRACT

Dr aft awal: 6 Sept em ber 2016 Revisi : 15 Okt ober 2016 Dit er ima : 21 Okt ober 2016

The purpose of this study was to analyze the soundness and analyzes the factors that affect the soundness of BMT Syariah Cooperative Financial Services At-Taqwa and to find a formula the right strategy in the development of BMT Syariah Cooperative Financial Services At-Taqwa. This study uses a quantitative descriptive analysis of health assessment and qualitative description on service quality. The research proves that the level of health KJKS BMT At-Taqwa through computation eight aspects (six financial aspects and the two aspects of the non-financial) shows KJKS BMT At-Taqwa at the level reasonably healthy and is influenced by factors of seven financial ratios are on the effects on health of the Cooperative. In addition there is a five-part strategy that can be developed by BMT KJKS At-Taqwa ie services and the addition of customers, financing, dissemination and promotion, health cooperatives, blue print and build a cooperative networking.

(2)

1.

Pendahuluan

Dalam pasal 33 ayat 1 UUD 1945 di tegaskan bahw a per ekonomi an disusun sebagai usaha ber sama ber dasar at as asas kekel uar gaan.Ketentuan t er sebut sesuai dengan pr insip koper asi yang begi tu kental atas asas kekeluar gaannya dengan slogan dar i kit a, ol eh ki ta dan unt uk kita.Oleh kar ena itu, koper asi mendapat mi si untuk beper an nyata dalam menyusun per ekonomian yang ber dasar at as asas kekel uar gaan dan demokr asi ekonomi yang mengutamakan kemakmur an masyar akat bukan kemakmur an or ang-seor ang.

Dalam r angka mewujudkan misinya, koper asi tak hent i-hentinya ber usaha mengembangkan dan member dayakan dir i agar tumbuh menjadi kuat dan mandi r i sehi ngga mampu meningkat kan kesejahter aananggot a pada khususnya dan masyar akat pada umumnya.Di samping i tu, koper asi ber usaha ber per an nyat a mengembangkan dan member dayakan tat a ekonomi nasi onal yang ber dasar at as asas kekeluargaan dan demokr asi ekonomi dalam r angka mewujudkan masyar akat maju, adil dan makmur .Hal ter sebut sejalan dengan pandangan bahw a koper asi sebagai soko gur u per ekonomian I ndonesia.Atas dasar itu koper asi sebagai sebuah per usahaan yang per manen dan memungkinkan koper asi untuk dapat ber kembang secar a ekonomis. Dengan demi ki an akan mampu member ikan pel ayanan secar a ter us mener us dan meni ngkat kepada anggota dan masyar akat sekitar nya, juga dapat member i kan sumbangan yang mendasar kepada pembangunan dan per tumbuhan ekonomi Indonesia(Buchor i, 2012: 2).

Koper asi yang ber l andaskan pr i nsi p syar iah saat ini makin ter us ber kembang.Koperasi Syar iah adalah usaha ekonomi yang ter or gani si r secar a mant ap, demokr ati s, otonom par ti sipat if, dan ber watak sosial yang oper asionalnya menggunakan pr insi p-pr insip yang mengusung eti ka mor al dengan memper hati kan halal atau har amnya sebuah usaha yang dijalankannya sebagaimana di ajar kan dalam agama Islam(Buchor i,2012: 4). Koperasi yang ber landaskan pr insip syar iah (koper asi syar i ah) di kenal dengan isti lah Koper asi Jasa Keuangan Syar i ah (KJKS).KJKS mer upakan koper asi yang ber ger ak dalam si mpan pinjam ( koper asi simpan pinjam) yang dalam oper asionalnya menggunakan pr i nsip syar iah.Hal ini mengandung penger tian bahwa pr insip yang di gunakan dalam KJKS adalah pr insi p bagi hasi l dan meniadakan (menghar amkam) pr akt ek r iba/ bunga.KJKS mulai di per bincangkan banyak or ang ket ika menyi kapi semar aknya per tumbuhan

Bait ul Maal Wat t amw il di Indonesi a.Bait ul Maal Watt amwil yang dikenal dengan sebutan BMT yang

di motor i per tama kalinya oleh BMT Bina Insan Kamil tahun 1992 di Jakart a, ter nyat a mampu member i war na bagi per ekonomi an kalangan akar r umput yakni pengusaha mi kr o(Buchor i, 2012: 3).

(3)

menyatakan kesehatan koper asi (KJKS) adal ah kondi si atau keadaan koper asi yang dinyatakan sehat, cukup sehat, kur ang sehat dan ti dak sehat.

Penel itian ini ber tujuan untukmenganal isis tingkat kesehatan Koper asi Jasa Keuangan Syar iah BMT At-Taqw a, dan menganali sis fakt or -faktor yang mempengar uhi t ingkat kesehat an Koper asi Jasa Keuangan Syar i ah BMT At-Taqw a, ser ta menemukan for mula st r ategi yang tepat dalam pengembangan Koper asi Jasa Keuangan Syar iah BMT At-Taqwa.

2.

Kajian Pustaka

Menur ut UU No. 25 t ahun 1992 tent ang Per koper asian dijel askan dalam pasal 1 ayat 1 bahw a koper asi adalah badan usaha yang ber anggot akan or ang-seor ang at au badan hukum koper asi dengan melandaskan kegi atannya ber dasar kan pr insip koper asi sekaligus sebagai ger akan ekonomi r akyat yang ber dasar at as asas kekeluar gaan. Jenis koper asi dalam UU No. 25 tahun 1992 tent ang Per koper asian ter di r i atas l ima jenis koper asi yai tu Koper asi Konsumen, Koper asi Pr odusen, Koper asi Jasa, Koperasi Simpan Pinjam dan Koper asi Pemasar an.

Konsep utama oper asional Koper asi Syar iah adalah menggunakan akad syir kah mufawadhoh yakni sebuah usaha yang didir ikan secar a ber sama-sama oleh dua or ang atau lebih, masi ng-masing member ikan kont r ibusi dana dalam por si yang sama besar dan ber par ti sipasi dal am ker ja dengan bobot yang sama pula. Menur ut Buchor i (2012:7), bahw a masing-masing par t ner saling menanggung satu sama lain dal am hak dan kew ajiban. Dan t idak di per kenankan sal ah seor ang memasukkan modal yang lebih besar dan memper oleh keuntungan yang lebih besar pula dibanding dengan par tner lainnya.Azas usaha Koper asi Syari ah ber dasar kan konsep got ong r oyong dan tidak di monopoli oleh salah sat u pemi lik modal. Begi tu pul a dalam hal keuntungan yang di per oleh maupun ker ugi an yang di der it a har us dibagi secar a sama dan pr opor si onal(Buchor i , 2012: 8).Landasan dasar dalam Al-Qur ’an di jelaskan dal am sur at Al-Mai dah ayat 2 yait u :”Dan t olong menolongl ah kamu dalam (menger jakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan t olong menol ong dal am ber buat dosa dan pel anggar an. Dan bert aqwal ah kamu kepada Allah.Sesungguhnya Allah amat ber at siksaan-Nya.”

Penger tian UMKM menur ut UU No. 20 Tahun 2008 tent ang UMKM, pada Pasal 1 yaitu Usaha Mikr o adalah usaha pr oduktif mi lik or ang per or angan dan atau badan usaha per or angan yang memenuhi kr i ter ia usaha mi kr o sebagai mana diatur dal am Undang-Undang ini . Usaha kecil adalah usaha ekonomi pr oduktif yang ber dir i sendi r i, yang di lakukan oleh or ang per or angan at au badan dengan Usaha Keci l atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan ber si h at au hasil penjual an t ahunan sebagai mana diatur dalam Undang-Undang ini. Menur ut UU No. 20 Tahun 2008 Pasal 6, kr i ter i a usaha dibagi menjadi empat (4) skala usaha yaitu mikr o, kecil, menengah dan besar .

Ber dasar kan UU No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikr o (LKM)/ Lembaga per tama, menyediakan ber agam jenis pelayanan keuangan.Kedua, melayani r akyat miskin dan keti ga, menggunakan pr osedur dan mekani sme yang kontekst ual dan fl eksibel.Dalam UU No. 1 Tahun 2013, pasal 3 bahwa tujuan dar i LKM adalah untuk meningkat kan akses pendanaan skal a mikr o bagi masyar akat, membant u peni ngkat an pember dayaan ekonomi dan pr odukti vi tas masyar akat, dan membant u peningkat an pendapatan dan kesejahter aan masyar akat.

(4)

hukum.LKMfor mal ter dir i dar i bank yai tu BPR dan bank-bank konvesi onal yang khusus menangani kr edit usaha seper ti Mandir i Uni t Mikr o, Danamon Si mpan Pi nj am, BRI unit , dan lain-l ai n, ser ta bukan bank seper t i koper asi.Sedangkan LKM infor mal diant ar anya adal ah LSM, r ent enir , dan ar isan.

Bait ul Maal wat Tamwil (BMT) atau Balai Usaha Mandir i Ter padu adalah lembaga keuangan

mikr o yang dioper asikan dengan pr insip bagi hasi l.Bait ul Maal wat Tamwil (BMT) adalah balai usaha mandir i t er padu yang isinya ber intikan bayt al-mal wa al-t amwil dengan kegiat an mengembangkan usaha-usaha pr odukt if dan investasi dalam meningkat kan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil dengan antar a lai n mendor ong kegiat an menabung dan menunjang pembiayaan kegiat an ekonominya.Sel ai n itu, bait ul maal wat t amwil juga bisa mener ima tit ipan zakat, infak, dan sedekah ser t a menyalur kannya sesuai dengan per at ur an dan amanatnya. (Ri anto, 2011: 378).Bait ul Maal wat Tamwil mer upakan lembaga ekonomi atau lembaga keuangan syar i ah non-per bankan yang si fatnya i nfor mal.Disebut ber sifat infor mal kar ena lembaga keuangan ini didir ikan ol eh Kelompok Sw adaya Masyar akat (KSM) yang ber beda dengan lembaga keuangan per bankan dan lembaga keuangan for mal l ainnya.

Penilaian kesehat an KJKS/ UJKS koper asi mengacu pada Per atur an Menter i Negar a Koper asi dan UKM RI Nomor : 35.3/ Per / M.KUKM/ X/ 2007 t entang Pedoman Penilai an Kesehat an Koper asi Jasa Keuangan Syar iah dan Uni t Jasa Keuangan Syar i ah Koper asi yang mel iputi del apan aspek yai tu aspek per modalan, kualit as aktiva pr oduktif, manajemen, efisiensi , li kuiditas, kemandir ian dan per tumbuhan, jat idi r i koper asi, dan pr insip syar iah. Peni laian ter hadap aspek-aspek ter sebut di ber ikan bobot penilaian sesuai dengan besar nya yang ber pengar uh ter hadap kesehatan KJKS/ UJKS koper asi ter sebut. Penilaian di lakukan dengan menggunakan sist em nilai kr edit atau

r ewar d syst em yang dinyat akan dengan nil ai kr edi t 0 sampai dengan 100.

Menur ut Rangkuti (2013:19) anali si s SWOT adalah ident ifikasi ber bagai faktor secar a sistematis unt uk mer umuskan str at egi per usahaan.Anali sis ini didasar kan pada logi ka yang dapat memaksimalkan kekuat an (st r engt h) dan peluang (oppor t unities), namun secar a ber samaan dapat memi ni mal kan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (t hr eat s).Analisis SWOT membandingkan antar a faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor inter nal kekuat an dan kelemahan. Al at yang dipakai untuk menyusun faktor -faktor st r ategis per usahaan adalah mat r iks SWOT. Mat r iks i ni dapat menggambar kan secar a jel as bagaimana peluang dan ancaman ekster nal yang dihadapi per usahaan dapat disesuaikan dengan kekuat an dan kelemahan yang di mili ki nya. Matr iks ini dapat menghasi lkan empat set kemungkinan alt er natif str at egi. Alter nati f str ategis ter sebut dit ampilkan dalam tabel ber ikut(Rangkuti, 2013: 83-84).

3.

Metode Penelitian

Peneliti an i ni menggunakan st udi kasus ter hadap KJKS BMT At-Taqwa sehingga t idak ada per hitungan t er hadap populasi maupun sampel yang di ambil dar i populasi ter sebut. Objek yang di teliti adalah aspek kesehatan dar i KJKS BMT At-Taqwa. Pengumpulan dat a yang di gunakan dengan car a member i kan kuesi oner dan teknik waw ancar a. Asumsi dal am menggunakan metode ini adal ah bahw a subyek peneli tian mer upakan or ang-or ang yang pal ing t ahu tent ang dir inya dan per nyat aan subyek yang di ber ikan adalah benar dan bisa di per caya.Tekni k penyebar an kuesioner kepada r esponden di dist r ibusikan secar a langsung oleh peneli ti. Penelit i mendapat kan dat a Lapor an Keuangan dar i KJKS BMT At-Taqw a yang sel anjutnya dilakukan pr oses anal isis r asio keuangan ter hadap lapor an ter sebut.

(5)

4.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penilaian menunjukkan bahw a kesehatan KJKS BMT At-Taqwa dapat menggambar kan kondisi inter nal, bai k aspek kekuat an maupun kelemahan.Hasi l ter sebut diper kuat melalui data kuesi oner sert a anali sis kondisi makr o dan oper asi onal untuk dapat menggambar kan kondisi yang seutuhnya, bai k i nter nal maupun ekst er nal sehingga menghasilkan rumusan st r ategi yang t epat.Ber dasar kan hasil survey, maka beber apa aspek yang per lu mendapat kan per hatian untuk pengembangan KJKS BMT At-Taqw a pada w aktu yang akan dat ang dapat di kelompokkan dal am l ima bagian sebagai ber i kut :

1. Pelayanan dan penambahan nasabah (mi tr a pembiayaan)

a. Per t ahankan pel ayanan bai k, cepat, dan mudah dalam mengakses pr oduk KJKS BMT At-Taqwa guna meningkat kan keper cayaan dan menjaga loyalitas nasabah.

b. Gencar kan ter us si st em jemput bola ter hadap calon nasabah, khususnya mitr a pembiayaan, bai k di pasar t r adisional maupun tempat lainnya.

c. Optimalkan staf AO atau pember dayaan staf l ain yang ada atau menambah staf AO bar u gunamembidik pasar yang luas.

2. Pembi ayaan

a. Ber ikan pi nj aman lunak kepada masyar akat yang t er jebak ol eh r enteni r , tanpa mengabaikan SOP yang ber laku.

b. Lakukan pembiayaan secar a t anggung r enteng (ber anggotaan lima or ang atau lebih) untuk menghi ndar i kr edit ber masal ah.

3. Sosialisasi dan pr omosi

a. Sosiali sai kan keber adaan KJKS BMT At-Taqwa dengan “menjual” atau mengikutser takan nama Masjid At-Taqwa sebagai induk keber adaan KJKS BMT At-Taqwa guna menambah keper cayaan masyar akat.

b. Sosiali sasi kan keunggulan si stem syar i ah ter hadap si stem konvensional yang ber basi s r iba/ bunga.

c. Lakukan pr omosi secar a lebih gencar , misalnya lewat r adio, dan lain-lai n.

d. Alokasikan bi aya pr omosi untuk mencetak br osur , flyer , leaflet dan semacamnya untuk di bagi kan kepada masyar akat. Gunakan design yang menar ik ser t a bahan ker t as yang standar .

4. Kesehatan koper asi

Ti ngkat kan level kesehat an dar i “cukup sehat ” menjadi “sehat ” mel al ui per bai kan pada ber bagai aspek untuk meningkat kan keper cayaan masyar akat ser ta dapat menjadi contoh bagi KJKS BMT lain, khususnya yang ber basis masji d.

5. Blue print dan membangun jar ingan koper asi

a. Susun r encana str ategi (blue pi nt ) 3-5 tahun ke depan sebagai pedoman dalam ar ah ger ak KJKS BMT At-Taqw a dan sebagai acuan dalam penyusunan str at egi setiap tahunnya.

(6)

5.

Keter batasan dan Agenda Penelitian Mendatang

Peneliti an i ni memi liki beber apa keter bat asan yaitu per t ama, objek peneli tian ini hanya pada sat u lembaga keuangan syar iah yang non-per bankan yai tu pada Koper asi Jasa Keuangan Syar iah BMT Masjid At-Taqw a. Dimana tidak ada unit BMT lainnya untuk dapat di tandingkan sehi ngga memper oleh hasil penel itian yang lebih akur at. Kedua, hanya ber fokus pada satu aspek saja pada Koper asi Jasa Keuangan Syar iah.

Unt uk peneli tian sel anjutnya, per t ama disar ankan untuk menambah unit Lembaga Keuangan Syar iah lai nnya baik dar i sektor per bankan maupun sekt or non-per bankan yang memi liki cakupan di beber apa wi layah besar , dengan tidak hanya ber fokus pada satu jenis unit usaha syar i ah. Kedua, aspek-aspek pada unit koper asi l ai nnya juga har us dianal isis dengan menggunakan anali si s r asio keuangan yang ber basis syar iah. Ketiga, dalam menganalisi s objek penel itian i ni agar menggunakan beber apa alat ukur keuangan lainnya untuk dapat menilai selur uh aspek-aspek pada unit koper asi ter sebut. Agar dapat memper oleh hasi l analisis yang lebi h var iatif dan valid yang dapat ber manfaat untuk kiner ja dar i Unit Koper asi ter sebut.

6.

Kesimpulan

Ber dasar kan hasil per hit ungan yang dilakukan melalui analisis dat a keuangan maupun non keuangan ser t a analisi s kondi si ekster nal dar i KJKS BMT At -Taqwa maka hasil penel itian ini dapat di simpulkan sebagai ber i kut , yaitu :

Kondisi kesehatan KJKS BMT At-Taqw a melalui per hitungan del apan aspek yai tu terdir i dar i enam aspek keuangan ( per modalan, kualitas aktiva pr odukt if, efisiensi, likuiditas, kemandi ri an dan per tumbuhan, ser t a aspek jatidir i koper asi) dan dua aspek non-keuangan ( aspek manajemen dan aspek kepat uhan pr insi p syar iah) menunjukkan bahwa KJKS BMT At -Taqw a ber ada pada level cukup sehat.

Hasi l per hitungan menunjukkan bahwa ter dapat r asio yang member i pengar uh t er besar ter hadap bobot dengan mencapai nilai maksi mal yait u sebanyak tujuh r asio ( rasio NPF, r asi o por tfoli o pembi ayaan ber esi ko, r asi o kelembagaan, r asi o aktiva tet ap t er hadap tot al asset, r asio ROE, r asio par ti sipasi br uto dan r asio par tisipasi anggota).Selain i tu, ter dapat t iga r asio yang member i pengar uh t er kecil (r asio modal sendi r i t er hadap total modal , r asi o efisiensi staf dan r asio ROA). Meskipun ketiga r asio ini nilainya r el at if paling r endah, tapi tetap member ikan kontr ibusi ni lai t er hadap total skor peni laian. Hal ini mengandung ar ti bahwa semua faktor r asio member i kan pengar uh ter hadap level kesehatan KJKS BMT At-Taqw a.

Ber dasar kan hasi l per hit ungan penil ai an kesehatan ser t a analisis kondisi inter nal ( kekuat an dan kelemahan) dan kondisi ekster nal (peluang dan ancaman) maka ter dapat li ma bagian str at egi yang per lu di kembangkan oleh KJKS BMT At -Taqwa yaitu:

Dar i si si pelayanan dan penambahan nasabah (mitr a pembiayaan) mel iputi : per t ama, per tahankan pelayanan bai k, cepat , dan mudah dal am mengakses pr oduk KJKS BMT At-Taqw a guna meningkat kan keper cayaan dan menjaga loyali tas nasabah.Kedua, gencar kan ter us sistem jemput bola ter hadap calon nasabah, khususnya mitr a pembiayaan, baik di pasar tr adisional maupun tempat lainnya. Ketiga, opti malkan st af AO at au pember dayaan staf lain yang ada atau menambah staf AO bar u guna membidi k pasar yang luas.

Pada sisi pembi ayaan, di sar ankan untuk member ikan pinjaman lunak kepada masyar akat yang ter jebak oleh r entenir , tanpa mengabai kan SOP yang ber laku. Selanjutnya mellakukan pembiayaan secar a tanggung r ent eng (ber anggot aan lima or ang at au lebih) untuk menghindar i kr edit ber masalah.

(7)

pr omosi secar a l ebih gencar , mi sal nya lewat r adio, dan l ai n-l ai n.Al okasikan biaya pr omosi untuk mencetak br osur , flyer , leaflet dan semacamnya untuk dibagikan kepada masyar akat . Gunakan

desi gn yang menar i k ser ta bahan ker tas yang standar .

Pada kesehatan koper asi, sar an yang diajukan adalah or ganisasi per lu meni ngkat kan level kesehat an dar i “cukup sehat ” menj adi “sehat” melalui per bai kan di ber bagai aspek untu k meningkat kan keper cayaan masyar akat ser t a dapat menj adi contoh bagi BMT lain, khususnya yang ber basis masjid.

Daftar Pustaka

Al -Qur ’an dan Ter jemahannya, 2009.Syaamil Al-Qur ’an, Bandung: Depar temen Agama RI.

Asli chan, (2008).Kajian Penilaian Kesehat an dalam Rangka Mengevaluasi Kiner ja Lembaga Keuangan Mikr o Syariah Bait ul Maal Wat Tamwil (St udi Kasus BMT Bina Umat Sejaht er a

Lasem Rembang, Tesis, Sekolah Pascasar jana Insti tut Per t anian Bogor .

Astuti, Rinda, (2011). “Peni laian Kesehatan Keuangan pada Kospin Jasa Syar i ah Pekal ongan sebagai Lembaga Keuangan Mi kr o Syar iah, Jur nal Penelitian Vol. 8, No. 1, Mei 2011, Hal 131-156. Bakr i, U.(2011). St r at egi Pember dayaan Koper asi Syar iah dal am Rangka Memakmur kan Umat di

Li ngkungan Masji d (St udi Kasus di Masjid Dar ussalam Kot a Wisat a Cibubur ).Tesis.Jakar t a:

Pr ogr am Pascasar jana Uni ver sit as Islam Azzahr a.

Buchor i, N.S, (2012). Koper asi Syariah Teor i dan Pr akt ek.Banten: Pustaka Aufa Media. Fatw a DSN No: 04/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Mur abahah.MUI.

____________. No: 05/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Jual Beli Sal am. MUI. ____________. No: 06/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Jual Beli Isti shna’. MUI.

____________.No: 07/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Pembiayaan Mudhar abah (Qir adh). MUI. ____________.No: 08/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Pembiayaan Musyar akah. MUI.

____________.No: 09/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Pembiayaan Ij ar oh. MUI. ____________.No: 10/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Wakalah.MUI.

____________.No: 11/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Kafalah.MUI. ____________.No: 12/ DSN-MUI/ IV/ 2000. Hawalah.MUI. ____________.No: 19/ DSN-MUI/ IV/ 2001. Al-Qar dh.MUI. ____________.No: 25/ DSN-MUI/ III/ 2002. Rahn.MUI. ____________.No: 27/ DSN-MUI/ III/ 2002. IMBT.MUI.

Hendar .(2010). Manajemen Per usahaan Koper asi.Jakar t a: Er langga.

Munir , M dan Indar ti , I. (2012).“Analisis Tingkat Kesehat an Koper asi pada Koper asi Simpan Pi njam: Cendr awasih Kecamatan Gubug Tahun Buku 2011”, Jur nal STIE Wi dya Manggala Vol. 1, No.1, 2012.

Per atur an Menter i Negar a Koper asi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor : 14/ Per / M.KUKM/ XII/ 2009 tent ang Per ubahan at as Per atur an Menter i Negar a Koper asi dan Usaha Keci l dan Menengah Nomor 20/ PER/ M.KUKM/ XI/ 2008 tentang Pedoman Peni laian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Si mpan Pinjam Koper asi .

_______. Nomor : 35.3/ Per / M.KUKM/ X/ 2007 tent ang Pedoman Penilaian Kesehatan Koper asi Jasa Keuangan Syar iah dan Uni t Jasa Keuangan Syar iah Koper asi.

Rangkuti, F.(2013).Anali sis SWOT. Jakar ta: Gr amedia Pust aka Utama.

Al -Ar if, M. N. R, (2011). Dasar-Dasar Ekonomi Isl am.Sol o: Er a Adicit r a Int er media. Antoni o, S.M.(2001) .Bank Syariah, dari Teor i ke Pr akt ek. Jakar ta: Gema Insani

Set iani ngr um, A, (2011).Anal isis Fungsi Int ermediasi Per bankan Syar iah t er hadap Per t umbuhan

Sekt or Riil Usaha Mikr o, Kecil danMenengah di Indonesia.Tesis.Jakar ta: Pr ogr am Pascasar jana

(8)

Tanjung, H dan Devi, A, (2013).Met ode Penel itian Ekonomi I slam.Jakar t a: Gr amat a Publishing. UU No. 1 Tahun 2013 t entang Lembaga Keuangan Mi kr o.

UU No. 17 Tahun 2012 tentang Per koper asian. UU No. 25 Tahun 1992 tentang Per koper asian.

UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mi kr o, Kecil, dan Menengah.

Wijaya, T, (2013). Met ode Peneli tian Ekonomi dan Bisnis Teor i dan Pr akt ek.Yogyakar t a: Gr aha Ilmu. _______. (2013). Kiner j a Kement eri an Koper asi dan Usaha Kecil dan Menengah Tahun 2012.Jakar ta:

Referensi

Dokumen terkait

Inti Sari Sejarah Tingkatan 4 Kembali Apakah sebab kehidupan di bandar menjadi ciri penting dalam tamadun Mesir Purba.. Terdapat beberapa bandar penting dalam tamadun Mesir

hasil penggalian maupun data etnografi tembikar yang ditemukan dan diproduksi saat ini akan dapat dibandingkan. Dengan demikian akan dapat diketahui pula sejauh mana

Presiden dan Wakil Presiden yang seharusnya dipilih oleh rakyat secara langsung, namun hak yang diatur secara tegas dalam Pasal 6 ayat (2) UUD Negara RI tahun

Perkembangan kemandirian pada anak usia dini menurut Azizi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada anak usia dini memiliki perkembangan kemandirian yang

Kurangnya pendidikan agama mengakibatkan institusi keluarga semakin longgar di negara kita. Banyak pasangan berkahwin dan bercerai dalam masa yang singkat. Lebih-lebih lagi

Alhamdulillah, segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

Zimmerman (dalam Woolfolk, 2009: 132) menyebutkan 3- fase yang serupa yaitu: forethought (yang mencakup menetapkan tujuan, membuat rencana, efikasi-diri, dan

Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda yang berusia di atas 25 tahun, umumnya telah menyelesaikan  pendidikannya minimal