• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS VII DAN VIII PROGRAM LEADER CLASS (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 1 CILACAP).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS VII DAN VIII PROGRAM LEADER CLASS (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 1 CILACAP)."

Copied!
269
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Ika Rahmawati Dewi 12201244035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)

ii

VIII Program Leader Class (Studi Kasus di SMP Negeri 1 Cilacap) ini telah disetujui pembimbing untuk diujikan.

Yogyakarta, Desember 2016 Pembimbing,

(3)
(4)

iv Yang bertanda tangan di bawah ini, saya nama : Ika Rahmawati Dewi

NIM : 12201244035

program studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

fakultas : Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta menyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, karya ilmiah ini tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya ilmiah yang lazim.

Apabila ternyata terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Yogyakarta, 16 Desember 2016 Penulis,

(5)

v

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang (QS. Al-Fatihah:1)

(6)

vi

Tulisan ini saya persembahkan dengan tanpa alasan untuk kedua orang tua saya, Bapak Slamet Hariyadi dan Ibu Jemirah, serta kepada dua adik saya, Nuke Tyas Dwi Riyanti dan Rahayu Tri Larasati. Terima kasih atas semua doa dan cinta.

(7)

vii

Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah swt, berkat rahmat, hidayah, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan. Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih secara tulus kepada Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, dan Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan kesempatan dan berbagai kemudahan kepada penulis.

Rasa hormat dan terima kasih penulis sampaikan kepada pembimbing yaitu Bapak Dr. Maman Suryaman, M.Pd. yang penuh kesabaran dan kebijaksanaan telah memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan di sela-sela kesibukannya. Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Kastam, M.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 1 Cilacap, dan Ibu Sukarni S.Pd. serta Ibu Retno Srimurtini, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII dan VIII Leader Class yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.

Rasa sayang dan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibunda tercinta Jemirah, Ayahanda tercinta Slamet Hariyadi, dan kedua adik tersayang Nuke Tyas Dwi Riyanti dan Rahayu Tri Larasati atas segala kasih sayang, dukungan, doa, dan motivasi yang tidak henti-hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

(8)

viii

baik. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas dukungan dan doa selama ini.

Yogyakarta, 16 Desember 2016 Penulis,

(9)

ix

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

MOTTO... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

G. Batasan Istilah ... 10

BAB II KAJIAN TEORI ... 11

A. Deskripsi Teori ... 11

1. Pembelajaran Keterampilan Menulis di Sekolah ... 11

a. Kegiatan Belajar Keterampilan Menulis ... 12

(10)

x

3. Materi Pembelajaran Menulis ... 19

a. Materi Menulis Berdasarkan Tahap Perkembangan Siswa ... 20

b. Jenis-Jenis Materi Pembelajaran ... 22

4. Metode Pembelajaran Menulis ... 24

5. Media Pembelajaran ... 27

a. Manfaat Media Pembelajaran ... 28

b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ... 28

6. Evaluasi Pembelajaran Menulis ... 29

a. Teknik Penilaian ... 30

B. Penelitian yang Relevan ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Desain Penelitian ... 35

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 35

C. Teknik Pengumpulan Data ... 38

D. Instrumen Penelitian ... 40

E. Teknik Kredibilitas Penelitian ... 43

F. Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 47

A. Hasil Penelitian... 47

B. Pembahasan ... 65

1. Tujuan Pembelajaran Menulis Kelas VII dan VIII Leader Class ... 66

a. Tujuan Pembelajaran Menulis Kelas VII Leader Class ... 66

b. Tujuan Pembelajaran Menulis Kelas VIII Leader Class ... 71

2. Materi Pembelajaran Menulis Kelas VII dan VIII Leader Class .... 75

a. Materi Pembelajaran Menulis Kelas VII Leader Class ... 75

b. Materi Pembelajaran Menulis Kelas VIII Leader Class ... 81

3. Metode Pembelajaran Menulis Kelas VII dan VIII Leader Class... 86

(11)

xi

b. Media Pembelajaran Menulis Kelas VIII Leader Class... 100

5. Evaluasi Pembelajaran Menulis Kelas VII dan VIII Leader Class. 102 a. Evaluasi Pembelajaran Menulis Kelas VII Leader Class ... 102

b. Evaluasi Pembelajaran Menulis Kelas VIII Leader Class ... 107

BAB V PENUTUP ... 109

A. Simpulan ... 111

B. Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA ... 116

(12)

xii

Tabel 3: Kisi-Kisi dan Indikator Wawancara Siswa Leader Class ... 43

Tabel 4: Tujuan Pembelajaran Kelas VII Leader Class ... 50

Tabel 5: Tujuan Pembelajaran Kelas VIII Leader Class ... 52

Tabel 6: Materi Pembelajaran Kelas VII Leader Class ... 54

Tabel 7: Materi Pembelajaran Kelas VIII Leader Class ... 55

Tabel 8: Metode Pembelajaran Kelas VII Leader Class ... 57

Tabel 9: Metode Pembelajaran Kelas VIII Leader Class ... 59

Tabel 10: Media Pembelajaran Kelas VII Leader Class ... 60

Tabel 11: Media Pembelajaran Kelas VIII Leader Class ... 62

Tabel 12: Evaluasi Pembelajaran Kelas VII Leader Class ... 63

Tabel 13: Evaluasi Pembelajaran Kelas VIII Leader Class ... 65

Tabel 14: Observasi Kegiatan Pembelajaran 1 Kelas VII Leader Class ... 87

Tabel 15: Observasi Kegiatan Pembelajaran 2 Kelas VII Leader Class ... 87

Tabel 16: Observasi Kegiatan Pembelajaran 3 Kelas VII Leader Class ... 88

Tabel 17: Observasi Kegiatan Pembelajaran 4 Kelas VII Leader Class ... 88

Tabel 18: Observasi Kegiatan Pembelajaran 1 Kelas VIII Leader Class ... 92

Tabel 19: Observasi Kegiatan Pembelajaran 2 Kelas VIII Leader Class ... 93

Tabel 20: Observasi Kegiatan Pembelajaran 3 Kelas VIII Leader Class ... 93

Tabel 21: Observasi Kegiatan Pembelajaran 4 Kelas VIII Leader Class. ... 93

Tabel 22: Rubrik Penilaian Pengetahuan Kelas VII Leader Class... 104

Tabel 23: Rubrik Penilaian Keterampilan Kelas VII Leader Class ... 104

Tabel 24: Hasil Evaluasi Siswa Kelas VII Leader Class ... 105

(13)

xiii

(14)

xiv

Lampiran III: Pedoman dan Hasil Catatan Lapangan... ... 146

Lampiran IV: Indikator, Pedoman, dan Hasil Wawancara Guru... ... 158

Lampiran V: Indikator, Pedoman, dan Hasil Wawancara Siswa... ... 181

Lampiran VI: Silabus dan RPP... ... 197

Lampiran VII: Daftar Nilai Siswa... ... 236

Lampiran VIII: Contoh Hasil Teks Siswa... ... 239

Lampiran IX: Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran... 248

(15)

xv 12201244035

Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menulis di kelas VII dan VIII Program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap. Deskripsi pelaksanaan pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran menulis di kelas VII dan VIII Leader Class.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitan adalah guru dan siswa kelas VII dan VIII Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap. Objek penelitian fokus pada pelaksanaan pembelajaran menulis. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis melalui beberapa tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan ketekunan pengamatan, perpanjangan keikutsertaan, dan triangulasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menulis di kelas VII dan VIII Leader Class berjalan dengan baik. Tujuan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas VII dan VIII Leader Class sesuai dengan RPP dan silabus. Tujuan pembelajaran yang terdapat dalam RPP diaplikasikan secara nyata dalam kegiatan pembelajaran. Materi pembelajaran menulis di kelas VII dan VIII Leader Class diperoleh dari buku ajar. Materi yang diberikan dalam pembelajaran menulis di kelas VII dan VIII Leader Class sudah mencakup tiga aspek jenis materi yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Metode pembelajaran yang sering diterapkan dalam pembelajaran menulis di kelas VII dan VIII Leader Class yaitu metode diskusi, pemodelan, dan ceramah. Media yang digunakan dalam pembelajaran di kelas VII Leader Class yaitu media cetak, visual, dan audio-visual. Media yang digunakan di kelas VIII Leader Class, yaitu media cetak. Evaluasi pembelajaran di kelas VII dan VIII Leader Class menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik nontes yang dilakukan yaitu berupa pengamatan terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Teknik tes yang dilakukan yaitu ulangan harian. Beberapa siswa yang belum mencapai KKM diberikan remidial dan siswa yang sudah mencapai KKM diberikan pengayaan oleh guru.

(16)

1 A. Latar Belakang

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah merupakan pembelajaran terintegrasi. Bahasa Indonesia dibagi menjadi empat komponen keterampilan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis (Tarigan, 2008: 1). Keempat keterampilan tersebut memiliki hubungan yang sangat erat. Salah satu keterampilan yang dijadikan acuan dalam pembelajaran bahasa adalah menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan lanjutan yang dipelajari setelah keterampilan berbahasa lainnya.

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang digunakan untuk berkomunikasi. Keproduktifitasan seseorang dalam menulis dapat dilihat dari hasil tulisan mereka. Menulis memerlukan latihan yang panjang dan konsekuen untuk mendapatkan hasil tulisan yang baik.

(17)

Banyak siswa seringkali merasa kesulitan dalam kegiatan menulis. Jauhari (2013: 14) berpendapat bahwa keterampilan berbahasa yang dianggap paling sukar dan membosankan ialah menulis. Hal ini terjadi karena kegitan menulis masih dianggap sebagai keterampilan yang jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menulis merupakan kegiatan menuangkan pikiran sebagai hasil dari ketiga keterampilan lainnya. Proses menulis merupakan proses panjang dari hasil gagasan-gagasan yang disusun secara logis, dituangkan dengan jelas dan ditata secara menarik dalam bentuk sebuah tulisan. Materi menulis untuk siswa SMP adalah menulis berbagai macam hal yang ada dalam lingkungan sekitar mereka. Adanya kegiatan tersebut, diharapkan siswa mampu berlatih menulis sejak dini sekaligus mampu mengenal lingkungan sekitar mereka dengan lebih baik. Selain itu, pembelajaran keterampilan menulis diajarkan sejak dini kepada siswa dengan tujuan memberikan pengalaman menulis yang terstruktur dan terprogram. Pendidikan yang terstruktur dan terprogram, diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

(18)

yang berasal dari daerah-daerah tersebut. Pemerintah Kabupaten Cilacap dengan serius memfasilitasi pendidikan anak-anak dengan kecerdasan dan bakat istimewa tersebut melalui program Leader Class.

Program Leader Class merupakan program Bupati Cilacap yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Cilacap. Program tersebut merupakan implementasi dari program Bangga Mbangun Desa yang dicanangkan oleh Bupati Cilacap. Hal tersebut telah diatur dalam Peraturan Bupati Cilacap Nomor 76 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksaan Gerakan Bangga Mbangun Desa. Program Gerakan Bangga Mbangun Desa mempunyai empat pilar pokok sebagai target pembangunan, salah satunya yaitu pilar pendidikan. Implementasi program Bangga Mbangun Desa dalam pilar pendidikan yaitu program Leader Class.

Tujuan program Leader Class adalah pemerataan pendidikan agar semua siswa di Kabupaten Cilacap memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan bakat dan potensinya dalam bidang akademik maupun nonakademik. Kebijakan pemerintah Kabupaten Cilacap tersebut sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 11 Ayat 1 yaitu pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi.

(19)

kecamatan tempat tinggalnya. Anak-anak tersebut kemudian diseleksi menjadi 30 anak saja. Anak-anak yang lulus seleksi program Leader Class mendapatkan living cost sebesar satu juta rupiah per anak per bulan dari pemerintah daerah Kabupaten Cilacap. Living cost yang diberikan pemerintah digunakan untuk biaya kos dan biaya makan mereka selama bersekolah di kota dan jauh dari orang tua. Pembiayaan program Leader Class sepenuhnya dialokasikan dari APBD Kabupaten Cilacap.

Pembelajaran yang dilakukan di kelas Leader Class merupakan pembelajaran dengan Kurikulum 2013. Tidak ada perbedaan materi pembelajaran kelas Leader Class dengan kelas reguler. Perbedaan yang nampak terdapat pada segi pendidikan karakter yang diberikan. Selain wajib belajar di kelas, anak-anak Leader Class juga wajib mengikuti beberapa ekstrakurikuler yang berkaitan

dengan kepemimpinan. Tidak hanya ekstrakurikuler, anak-anak juga wajib mengikuti berbagai diklat kepemimpinan yang diadakan oleh pemerintah Kabupaten Cilacap. Satu hal yang paling unik adalah adanya pendidikan semapta yang harus dijalani anak-anak Leader Class setelah lulus seleksi. Pendidikan semapta ini dipimpin langsung oleh kepala Kodim Kabupaten Cilacap. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan agar siswa program Leader Class tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga menjadi pribadi yang disiplin dan berpegang teguh pada Pancasila dan NKRI.

(20)

di Kabupaten Cilacap. SMP Negeri 1 Cilacap selalu mengasilkan output siswa yang berkualitas. Hal tersebut dibuktikan dengan persentase kelulusan SMP Negeri 1 Cilacap yang selalu sempurna, yaitu 100%. SMP Negeri 1 Cilacap sebagai sekolah favorit diberikan wewenang untuk melaksanakan program Leader Class pada jenjang SMP. Program Leader Class yang dilaksanakan di sekolah

favorit menarik untuk diteliti. Penelitian difokuskan pada pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sampai saat ini, belum ada penelitian yang dilakukan di program Leader Class.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi. Beberapa masalah tersebut, yaitu sebagai berikut.

1. Pembelajaran keterampilan menulis sering dianggap sulit oleh siswa.

2. Siswa sering merasa kesulitan saat menuangkan ide dalam bentuk bahasa tulis.

3. Banyak siswa daerah berprestasi tidak terfasilitasi dengan baik oleh sekolah di daerahnya.

4. Pemerintah Kabupaten Cilacap memfasilitasi bakat dan potensi siswa dengan serius.

(21)

6. Pembelajaran di kelas Leader Class ditekankan pada pendidikan kepemimpinan.

7. SMP Negeri 1 Cilacap merupakan satu-satunya sekolah menengah pertama yang ditugaskan sebagai sekolah pelaksana program Leader Class jenjang SMP.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan, terdapat beberapa masalah yang muncul. Penelitian lebih terarah, perlu adanya batasan masalah. Pembatasan masalah bertujuan agar penelitian yang akan dilakukan lebih fokus sehingga hasil yang diperoleh lebih mendalam. Dengan demikian, penelitian ini hanya akan membahas beberapa masalah yaitu sebagai berikut.

1. Tujuan pembelajaran keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII dan VIII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap. 2. Materi pembelajaran keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia

kelas VII dan VIII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap.

3. Metode pembelajaran keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII dan VIII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap. 4. Media pembelajaran keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia

kelas VII dan VIII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap.

(22)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diungkapkan, rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana tujuan pembelajaran keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII dan VIII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap?

2. Bagaimana materi pembelajaran keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII dan VIII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap?

3. Bagaimana metode yang diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII dan VIII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap?

4. Bagaimana media yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII dan VIII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap?

(23)

E. Tujuan Penelitian

Penelitian dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan. Tujuan penelitian yang dilakukan sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan tujuan pembelajaran keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII dan VIII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap.

2. Mendeskripsikan materi pembelajaran keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII dan VIII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap.

3. Mendeskripsikan metode yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII dan VIII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap.

4. Mendeskripsikan media yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII dan VIII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap.

(24)

F. Manfaat penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat secara teortis dan manfaat secara praktis.

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan pandangan mengenai pembelajaran keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas Leader Class. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan kajian yang memperkaya khasanah dalam dunia pendidikan di Indonesia.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi guru, bagi sekolah, dan bagi masyarakat.

1. Bagi Guru

Penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat dijadikan sebagai gambaran bagi guru dalam pelaksaan pembelajaran keterampilan menulis di program Leader Class. Gambaran yang diperoleh dapat dikembangkan menjadi inovasi dalam meningkatkan pembelajaran menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Bagi Sekolah

(25)

3. Bagi Masyarakat

Penelitian yang dilakukan dapat memberikan gambaran mengenai pembelajaran keterampilan menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas Leader Class. Gambaran tersebut dapat digunakan sebagai wawasan tambahan mengenai program Leader Class yang terdapat di Kabupaten Cilacap.

G. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi perbedaan persepsi terhadap istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini, perlu adanya batasan istilah. Berikut batasan istilah yang terdapat dalam penelitian ini.

1. Pembelajaran adalah sebuah proses yang dilakukan oleh siswa yang didampingi guru dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang sebuah subjek atau keterampilan.

2. Menulis adalah sebuah pikiran atau gagasan yang dituangkan dalam bentuk lambang atau tulisan dalam kegiatan berkomunikasi.

(26)

11

Bab ini memuat tentang deskripsi teori dan penelitian yang relevan. Deskripsi teori akan menguraikan teori yang berkaitan dengan masalah penelitian. Penelitian ini mempunyai kedekatan kajian dengan penelitian sebelumnya. Oleh sebab itu, bab ini juga memuat penelitian yang relevan sebagai gambaran adanya keterkaitan kajian antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.

A. Deskripsi Teori

Teori yang diuraikan yaitu teori pembelajaran menulis di sekolah, teori tujuan pembelajaran, teori materi pembelajaran, teori metode pembelajaran, teori media pembelajaran dan teori evaluasi pembelajaran. Sub bab pembelajaran keterampilan menulis di sekolah memuat teori tentang kegiatan belajar keterampilan menulis di kelas.

1. Pembelajaran Keterampilan Menulis di Sekolah

(27)

mempunyai tujuan memperoleh pengetahuan dan pengalaman terhadap sebuah subjek atau keterampilan. Siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan menggali pengetahuan dan pengalaman menulis. Pembelajaran keterampilan menulis untuk siswa menitikberatkan pada pemberian pengalaman dan pengetahuan dasar mengenai kegiatan menulis di sekolah.

a. Kegiatan Belajar Keterampilan Menulis

Kegiatan belajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori (Sudjana, 2000: 120), yaitu (1) tipe kegiatan belajar keterampilan; (2) tipe kegiatan belajar pengetahuan; (3) tipe kegiatan belajar sikap; dan (4) tipe kegiatan belajar pemecahan masalah. Keempat tipe kegiatan belajar tersebut terintegrasi menjadi satu kesatuan sistem pembelajaran di sekolah. Tipe kegiatan belajar keterampilan menitikberatkan pada pembelajaran kemampuan atau skills.

(28)

Kegiatan belajar keterampilan menulis memerlukan stimulus-respon yang kontinu dalam prosesnya. Guru memberikan stimulus melalui ucapan tentang langkah-langkah menulis, kemudian siswa akan merespon dengan gerak. Gerak yang dilakukan siswa saat menulis adalah hasil koordinasi antara otak sebagai pembuat ide dengan otot-otot tangan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan berulang-ulang agar siswa mampu mempertajam koordinasi otak dan otot tangan.

Kegiatan belajar keterampilan yang tepat hanya akan terjadi apabila terdapat pemahaman peserta didik terhadap tugas dan tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar keterampilan, serta dalam kondisi tertentu semua peserta didik merupakan fasilitator bagi peserta didik lainnya dalam kegiatan belajar keterampilan (Sudjana, 2000: 123). Guru memberikan pengetahuan kepada siswa tentang tujuan kegiatan menulis yang akan dilakukan agar siswa dapat fokus mencapai tujuan tersebut. Dalam proses menulis, tidak tertutup kemungkinan bahwa siswa akan saling bertukar pendapat mengenai hambatan-hambatan yang mereka temui. Kegiatan bertukar pendapat mampu memperkuat koordinasi otak dan otot tangan saat menulis. Oleh sebab itu, kegiatan bertukar pendapat penting dalam proses menulis.

b. Pembelajaran Menulis di Kelas

(29)

personal bagi siswa (Ghazali, 2010: 295). Menulis tidak dapat diperoleh begitu saja tanpa latihan. Kegiatan menulis memerlukan pemahaman tentang cara menggabungkan komponen-komponen linguistik agar dapat menghasilkan teks. Komponen-komponen linguistik yang dimaksud yaitu pemahaman tentang kosakata, tatabahasa, ortografi, dan struktur genre.

Berdasarkan permasalahan tersebut, guru dituntut untuk berperan aktif dalam pembelajaran keterampilan menulis di kelas. Perlu adanya treatment khusus dalam menangani siswa agar mau melakukan praktik menulis. Menurut Ghazali (2010: 295) praktik menulis sangat penting artinya, namun perlu diperhatikan bahwa siswa harus diberi tugas yang bermakna dengan mempertimbangkan masalah tujuan, isi, aspek-aspek linguistik dan jenis pembacanya. Guru harus membimbing siswa dalam kegiatan menulis agar siswa mampu berpikir secara terstruktur dan terencana. Kegiatan tersebut penting dilakukan untuk memperkecil kesulitan siswa dalam membangun konsep tulisannya.

Hedge dalam Ghazali (2010: 295-296) mengungkapkan ada tujuh asumsi yang perlu digunakan dalam membuat kerangka pengajaran menulis, yaitu.

(30)

2. Siswa diminta untuk mempraktikkan berbagai bentuk dan fungsi menulis. Dalam kegiatan tersebut siswa diharapkan dapat mengembangkan berbagai jenis keterampilan yang diperlukan untuk menghasilkan tulisan yang baik. 3. Tugas-tugas menulis dalam kelas harus dirancang sedemikian rupa agar

siswa mampu melakukan kegiatan menulis dengan baik. Guru harus mengarahkan siswa untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, dan revisi dalam kegiatan menulis.

4. Guru perlu menyebutkan jenis pembaca yang akan dituju oleh siswa dalam kegiatan menulis. Hal tersebut dilakukan agar tulisan yang diproduksi siswa dapat memenuhi tujuan komunikatif tertentu sehingga mereka mampu menulis secara efektif.

5. Perlu adanya perubahan dalam penilaian kegiatan menulis. Koreksi kesalahan yang dilakukan oleh guru dapat diubah dengan melibatkan siswa di dalam prosesnya sehingga koreksi dapat menjadi bagian integral dari proses menulis.

6. Siswa harus diberi waktu yang cukup dalam proses menulis. Guru berperan sebagai perancang kegiatan yang dapat menunjang kegiatan tersebut.

7. Kegiatan menulis kolaboratif perlu dilakukan agar siswa mempunyai kesempatan berdiskusi yang dapat membantu efektivitas menulis.

(31)

mind set siswa tersebut. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam merubah pandangan siswa, yaitu dengan cara memberikan tugas-tugas menulis yang kreatif dan tidak membosankan. Perencanaan pengajaran menulis harus dilakukan dengan matang agar siswa tidak merasa bosan. Selain meberikan tugas menulis, guru juga harus memperhatikan materi menulis agar tetap mengandung aspek-aspek linguistik yang ada. Aspek linguistik yang dimaksud adalah pemahaman tentang kosakata, tatabahasa, struktur genre teks, dan lain sebagainya.

2. Tujuan Pembelajaran Menulis

Tujuan pembelajaran merupakan aspek penting yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran memuat tujuan umum dan tujuan khusus.

a. Hakikat Tujuan Pembelajaran

(32)

Tujuan umum merupakan tujuan yang sangat luas dan menggunakan kata kerja yang sulit untuk diukur hasilnya. Biasanya tujuan umum ditandai dengan kata-kata “memahami”, “waspada” (terhadap suatu peristiwa), dan sebagainya (Harjanto, 2011: 144). Kalimat-kalimat tersebut merupakan kalimat yang sulit untuk diukur hasil capaiannya. Tujuan umum mencakup pengetahuan yang luas. Menurut Gafur (2012: 43), tujuan pembelajaran umum merupakan pernyataan umum mengenai hasil belajar yang diharapkan dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran. Pernyataan umum yang dimaksud ditunjukkan dengan kata kerja yang bersifat umum seperti “memahami dan menyadari”. Kalimat yang digunakan dalam tujuan pembelajaran umum merupakan deskripsi umum mengenai maksud suatu program pembelajaran (Ely via Gafur, 2012: 44).

(33)

yang dikerjakan oleh guru. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah kemampuan atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar (Gafur, 2012: 50).

Pendapat Gafur dan Yaumi tersebut senada dengan pendapat Hamalik (2008: 109) yang menyatakan bahwa tujuan pengajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pengajaran. Tujuan pengajaran memuat deskripsi tingkah laku yang harus dicapai siswa setelah kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran menitikberatkan pada perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan merupakan dasar yang digunakan guru untuk mengukur hasil pengajaran, isi materi, metode pengajaran, dan media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

b. Taksonomi Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran mempunyai beberapa domain. Domain yang dimaksud yaitu ranah atau cakupan dari isi tujuan pembelajaran. Menurut Bloom via Gafur (2012: 51), Harjanto (2011: 150), dan Hamalik (2008: 114), tujuan pembelajaran meliputi tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Masing-masing domain memiliki taksonomi yang lebih rinci.

1) Aspek Kognitif

(34)

merinci dimensi proses kognitif menjadi enam yaitu menghafal, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Menghafal atau mengingat muncul dalam kegiatan mengenal dan menghafal. Memahami muncul dalam kegiatan menafsirkan, memberikan contoh, mengklasifikasi, meringkas, inferensi, membandingkan, dan menjelaskan. Mengaplikasikan muncul dalam kegiatan menerapkan rumus dan mengimplementasikan. Menganalisis muncul dalam kegiatan membedakan, mengorganisasikan, dan mengkarakterisasi. Mengevaluasi muncul dalam kegiatan mengecek dan mengkritik. Menciptakan muncul dalam kegiatan menghasilkan, merencanakan, dan memproduksi.

2) Aspek Afektif

Aspek afektif merupakan aspek yang berkaitan dengan sikap atau nilai. Aspek afektif dirinci menjadi pemberian respon, menerima, mengorganisasikan, menilai, dan internalisasi (Gafur, 2012: 52).

3) Aspek Psikomotor

Aspek psikomotor merupakan aspek yang berkaitan dengan gerak dan keterampilan. Aspek psikomotor meliputi gerakan awal, semi rutin, dan gerakan rutin (Gafur, 2012: 52).

3. Materi Pembelajaran Menulis

(35)

a. Materi Menulis Berdasarkan Tahap Perkembangan Siswa

Keterampilan menulis merupakan sebuah proses, maka dari itu keterampilan menulis diajarkan secara bertahap. Materi yang diberikan dalam pembelajaran menulis selalu disesuaikan dengan tahapan level kemampuan siswa. Emig via Ghazali (2010: 303) berpendapat bahwa keterampilan menulis dipelajari dalam beberapa tahap yang dapat diprediksi, hal itu sama seperti seorang anak belajar berbicara dan menulis. Tahap awal yaitu tahap menulis ekspresif, yaitu kegiatan menulis yang sangat mengandalkan bahasa lisan, kemudian berkembang menjadi penulisan secara transaksional yang lebih memperhatikan siapa pembacanya. Tahap selanjutnya adalah tahap menulis secara puitik. Tahap ini penulis fokus pada bahasa itu sendiri dimana penulis menyampaikan pesan melalui teks yang ia gunakan (Emig via Ghazali, 2010: 303).

(36)

dengan gaya mereka sendiri. Menulis ini memerlukan keahlian yang tinggi karena siswa menulis untuk tujuan, pembaca, dan konteks tertentu sesuai dengan pemikiran mereka. Menulis tahap akhir ini biasanya dilakukan oleh mahasiswa (Dvorak via Ghazali, 2010: 310-311).

(37)

b. Jenis-Jenis Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Materi yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran harus memuat substansi yang terkandung dalam KI-KD dan indikator yang sudah ditetapkan. Terdapat berbagai macam materi pembelajaran yang dapat diajarkan kepada siswa. Pembedaan materi tersebut bertujuan untuk memudahkan guru dalam mengajarkan materi. Hamalik (2009: 139) mengungkapkan bahwa untuk mengajarkan jenis materi tertentu memerlukan strategi instruksional tertentu pula. Materi yang berbeda memerlukan metode yang berbeda. Maka dari itu perlu dilakukan pemetaan terhadap materi pembelajaran agar guru mampu menentukan metode yang akan digunakan.

(38)

Tujuan Pembelajaran Prosedur Pengajaran Evaluasi

Gambar 1: Kedudukan Materi Pengajaran dalam Sistem Instruksional Sumber: Hamalik (2008: 140)

Senada dengan Hamalik, Suryaman (2012: 220) berpendapat bahwa materi pembelajaran dapat dibedakan berdasarkan cakupannya, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Apabila dilihat berdasarkan isi dapat dibedakan berupa fakta, konsep, prinsip, atau prosedur. Secara tidak sadar pengindentifikasian materi tersebut sebenarnya sudah dilakukan saat menurunkan KD ke dalam indikator. Namun, perlu dilakukan pengelompokkan jenis materi yang jelas agar guru mampu menentukan metode dengan tepat.

Berdasarkan pendapat Hamalik dan Suryaman dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran perlu dibedakan berdasarkan jenisnya. Hal tersebut bertujuan agar guru mampu mengidentifikasi isi materi. Hasil identifikasi materi tersebut kemudian dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan strategi pengajaran. Materi pembelajaran berdasarkan jenis isinya dibedakan menjadi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan pengetahuan sendiri masih mempunyai beberapa kategori isi yaitu berupa fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.

(39)

4. Metode Pembelajaran Menulis

Metode tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya pendekatan terlebih dahulu. Pendekatan pembelajaran merupakan suatu himpunan asumsi yang saling berhubungan dan terkait dengan sifat pembelajaran (Suyono dan Hariyanto, 2011: 18). Asumsi-asumsi dikumpulkan dan disatukan untuk menetapkan metode. Pendekatan dilakukan agar pendidik mampu memahami karakteristik peserta didik, sehingga pendidik mampu menentukan jenis metode yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Setelah dilaksanakannya pendekatan pembelajaran kemudian dipilihlah metode.

Suyono dan Hariyanto (2011: 19) mengungkapkan bahwa metode pembelajaran adalah seluruh perencanaan dan prosedur maupun langkah-langkah kegiatan pembelajaran termasuk pilihan cara penilaian yang akan dilakukan. Senada dengan Suyono dan Hariyanto, Sanjaya (2006: 127) mengungkapkan bahwa metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Pemilihan metode merupakan proses penting penentu keberhasilan pembelajaran. Dengan perencanaan dan langkah-langkah yang baik diharapkan peserta didik mampu memahami materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.

(40)

pembelajaran menulis. Menurut Suryaman (2012: 85) terdapat empat metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, yaitu sebagai berikut. a. Metode Ceramah

Metode ceramah merupakan metode yang paling populer dalam dunia pendidikan. Banyak guru yang senang menggunakan metode ceramah. Metode ceramah merupakan sebuah metode pembelajaran yang diterapkan dengan cara menjelaskan secara langsung materi pembelajaran. Materi pembelajaran disajikan dengan cara guru menjelaskan secara langsung kepada siswa. Dengan metode ini, kelas lebih mudah untuk dikondisikan sehingga siswa lebih konsentrasi menerima materi yang dijelaskan. Namun, metode ceramah hanya bersifat satu arah sehingga menimbulkan kepasifan siswa. Hal tersebut adalah salah satu sisi negatif metode ceramah yang sedang disoroti.

b. Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan sebuah langkah untuk menyampaikan materi dengan cara mengajak siswa untuk berdiskusi menyelesaikan masalah. Masalah-masalah yang didiskusikan merupakan Masalah-masalah aktual yang mempunyai hubungan dengan materi pembelajaran. Masalah-masalah tersebut sudah dianalisis terlebih dahulu oleh guru. Guru menenuntukan apakah masalah tersebut cocok untuk didiskusikan oleh siswa.

(41)

masalah, 2) menjawab pertanyaan yang bersifat problematis, 3) memperluas wawasan dan pengetahuan siswa akan pengetahuan, dan 4) membuat keputusan. c. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan sebuah cara penyampaian materi dengan meragakan atau mempertunjukan materi tersebut. Metode ini sering digunakan oleh guru untuk mengurangi kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran. Metode demontarasi sering digunakan dalam pembelajaran membaca dan berbicara, namun tidak menutup kemungkinan metode demontsrasi ini diterapkan dalam pembelajaran menulis. Diperlukan sedikit inovasi agar metode ini cocok digunakan dalam pembelajaran menulis. Inovasi-inovasi terebut sifatnya tidak dapat ditentukan. Inovasi disesuaikan dengan kondisi siswa. Maka dari itu perlu kreatifitas guru saat menggunakan metode ini untuk pembelajaran menulis di kelas.

d. Metode Simulasi

(42)

5. Media Pembelajaran Menulis

Media memiliki berbagai pengertian yang telah banyak diungkapkan. Media merupakan pengantar atau perantara yang penggunaannya berdasarkan suatu tujuan. Manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap adalah pengertian media menurut Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2011: 3).

Pengertian media juga dikemukakan oleh AECT (Association of Education and Communication Technology). Media diartikan sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Pesan atau informasi disalurkan melalui sebuah media yang digunakan sebagai perantara, AECT dalam Arysad (2011: 3).

(43)

a. Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (via Arsyad, 2011: 24-25) dalam proses belajar siswa ada empat, yaitu.

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.

4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktif mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2011: 29) jenis media pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu.

1. Media Hasil Teknologi Cetak

Teknologi cetak adalah cara untuk menyampaikan materi seperti tulisan, buku, gambar, dan materi visual statis lainnya. Media hasil teknologi cetak biasanya digunakan sebagai acuan saat guru memberikan materi pembeljaran kepada siswa.

2. Teknologi Audio-Visual

(44)

3. Teknologi Berbasis Komputer

Teknologi berbasis komputer adalah cara menyampikan materi dengan menggunakan alat mikro-prosesor. Teknologi jenis ini menghasilkan materi yang ditampilkan dengan tampilan digital.

4. Teknologi Gabungan

Teknologi gabungan adalah cara menyampikan materi dengan mengendalikan beberapa bentuk media memggunakan komputer.

6. Evaluasi Pembelajaran Menulis

Secara harafiah, evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan (Sudijono, 2012: 1). Sudijono (2012: 2) sendiri mengartikan evalusi pendidikan sebagai kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.

Evaluasi merupakan kegiatan yang wajib dilakukan setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran. Evaluasi dilakukan agar pendidik mampu mengetahui ketercapaian peserta didik dalam proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Selain digunakan sebagai tolok ukur hasil pembelajaran, ketercapaian peserta didik tersebut digunakan sebagai acuan pendidik untuk menentukan kembali strategi, pendekatan, dan metode yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.

(45)

a. Teknik Penilaian

Teknik penilaian yang dapat digunakan dalam mengevaluasi kegiatan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia sama dengan mata pelajaran lainnya. Terdapat dua jenis penilaian, yaitu teknik tes dan teknik nontes. Teknik tes yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik. Sedangkan teknik nontes yaitu pengamatan, penugasan, portofolio, jurnal penilaian diri, dan penilaaian antar teman (Suryaman, 2012: 158). Teknik tes tes dan teknik nontes digunakan dalam mengevaluasi pembelajaran menulis di sekolah. Kedua bentuk teknik penilaian tersebut dinilai efektif digunakan dalam evaluasi pembelajaran.

Selain teknik tes dan nontes, ada pula teknik penilaian autentik. Penilaian autentik bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan siswa di dalam konteks dunia nyata (Suryaman, 2012: 159). Penilaian autentik difokuskan pada penilaian keterampilan dalam tugas-tugas yang autentik. Hal tersebut bertujuan agar guru mampu mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap pembelajaran menulis. Penilaian autentik dapat dijadikan pedoman untuk pengambilan keputusan karena dapat mengukur kompetensi siswa pada waktu tertentu.

B. Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan yang akan menjadi rujukan bagi penelitian ini. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Evi Handayani (2013) dengan judul Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Menulis Kelas X SMA Negeri 8 Yogyakarta. Penelitian tersebut

(46)

menulis di SMA Negeri 8 Yogyakarta. Pelaksanaan pembelajaran ditinjau dari komponen pembelajaran utama yaitu materi pembelajaran menulis, metode pembelajaran menulis, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran keterampilan menulis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan menulis sudah sesuai dengan kompetensi dasar menulis yang terdapat dalam kurikulum KTSP 2006. Metode yang digunakan oleh guru dalam pembeljaran keterampilan menulis adalah metode ceramah, inkuiri, maping, dan penugasan. Teknik evaluasi yang digunakan oleh guru adalah teknik evaluasi penugasan individu dan praktik. Evaluasi dilakukan saat siswa melakukan kegiatan proses menulis.

Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan terdapat pada subjek dan jenis penelitian. Subjek pada penelitian tersebut adalah guru kelas X SMA Negeri 8 Yogyakarta, sedangkan subjek pada penelitian yang dilakukan adalah guru kelas 7 dan 8 program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap. Jenis penelitian pada penelitian tersebut adalah kualitatif deskriptif, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan menggunakan desain penelitian studi kasus.

(47)

beberapa komponen utama pembelajaran yaitu materi, metode, dan evaluasi pembelajaran keterampilan menulis di kelas VIII SMP Negeri 8 Yogyakarta.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa materi pembelajaran di kelas VIII SMP Negeri 8 Yogyakarta sesuai dengan silabus semester genap dan RPP yang terdiri dari tiga KD yaitu menulis rangkuman isi buku ilmu pengetahuan populer, menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas, dan menulis slogan/poster untuk berbagai keperluan dengan pilihan kata dan kalimat yang bervariasi. Sumber materi yang digunakan yaitu buku teks karya Dawud, dkk., buku teks Bahasa dan Sastra Indonesia karya Nurhadi, dkk., buku sekolah elektronik, dan sumber belajar yang lain. Metode pembelajaran oleh guru adalah ,etode ceramah, inkuiri, diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Pelaksanaan pembelajaran menulis di kelas sesuai dengan RPP yang disusun oleh guru. Evaluasi pembelajaran dilaksanakan di akhir pembelajaran. bentuk instrumen yang digunakan berupa soal uraian sesuai dengan RPP. Hasil evaluasi yang diperoleh menunjukkan bahwa semua siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Yogyakarta sudah mencapai KKM.

(48)

Penelitian relevan selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Syamsi (2012) yang berjudul Model Perangkat Pembelajaran Menulis Berdasarkan Pendekatan Proses Genre Bagi Siswa SMP. Penelitian tersebut merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan model perangkat pembelajaran berdasarkan pendekatan proses genre untuk siswa SMP/MTs. Prosedur penelitian tersebut mengikuti model R2D2 yang terdiri atas tiga tahap. Tahap-tahap tersebut yaitu pendefinisian, perencanaan dan pengembangan, dan penyebarluasan.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa model perangkat pembelajaran yang dikembangkan sangat layak untuk diterapkan kegiatan pembelajaran. Model perangkat pembelajaran yang dikembangkan terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa SMP Negeri 1 Kalasan sebagai subyek penelitian. Model perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu silabus, RPP, buku ajar, instrumen evaluasi, dan panduan pembelajaran menulis berdasarkan pendekatan proses genre bagi siswa SMP/MTs. Kelima model perangkat pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan pandangan konstruktivistik.

(49)
(50)

35 A. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan penelitian yang menggunakan data untuk tujuan melihat realitas sosial sebuah kelompok. Kelompok tersebut dapat berupa sebuah keluarga, kelompok sosial, institusi sosial, atau komunitas (Best, 1981: 108). Kelompok yang diteliti pada penelitian ini adalah kelompok belajar kelas Leader Class. Data yang diperoleh merupakan data konkret yang diperoleh dari pengamatan panjang terhadap sebuah objek. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis.

B. Subjek Penelitian

(51)

VIII Leader Class dan Ibu Sukarni, S.Pd. sebagai pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII Leader Class.

Ibu Sukarni, S.Pd. merupakan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang cukup senior di SMP Negeri 1 Cilacap. Beliau sudah mengajar selama kurang lebih 34 tahun. Beliau merupakan lulusan D1 UNS dengan jurusan pendidikan Bahasa Indonesia dan melanjutkan pendidikan sampai S1 di UT. Selain mengampu pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas, Ibu Sukarni, S.Pd. juga mengampu ekstrakurikuler jurnalistik di sekolah SMP Negeri 1 Cilacap. Beliau aktif menulis berita, jurnal, maupun portofolio yang kemudian dimuat di majalah sekolah. Beliau juga sering mengikuti workshop jurnalistik tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Pengalaman yang dimiliki Ibu Sukarni, S.Pd. tersebut mampu membawa tim jurnalistik SMP Negeri 1 Cilacap mengikuti final lomba jurnalistik tingkat nasional pada tahun 2014.

(52)

1. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII dan VIII Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap. Penelitian dilakukan di dalam dan di luar kelas. Penelitian yang dilakukan di dalam kelas meliputi pengamatan dan observasi tentang kegiatan pembelajaran keterampilan menulis. Penelitian yang dilakukan di luar kelas meliputi wawancara dengan guru dan beberapa perwakilan siswa dari masing-masing kelas. Penelitian yang dilakukan di luar kelas juga meliputi pengambilan gambar lingkungan sekolah sebagai data pendukung penelitian. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Mei 2016 sampai tanggal 31 Agustus 2016.

Fasilitas yang ada di ruang kelas Leader Class berbeda dengan ruang kelas di kelas reguler. Kelas Leader Class dilengkapi dengan pendingin ruangan dan proyektor di setiap ruangnya. Meja dan kursi yang digunakan di kelas VII dan VIII Leader Class pun berbeda. Meja kursi di kelas VII merupakan satu kesatuan yang terbuat dari kombinasi kayu dan besi sehingga mudah untuk dipindahkan. Meja kursi di kelas VIII terbuat dari plastik dan dilengkapi karet pada bagian kaki-kakinya sehingga mudah dipindahkan. Kelas VII Leader Class juga memiliki loker yang terbuat dari kayu. Loker tersebut berjumlah 32 buah. Loker digunakan siswa untuk menyimpan buku dan barang keperluan kelas lainnya. Fasilitas-fasilitas tersebut tidak ditemukan di kelas reguler.

2. Sumber Data

(53)

Sumber data utama diperoleh melalui wawancara dengan guru tentang pelaksanaan pembelajaran menulis di kelas meliputi tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi. Adapun wawancara yang dilakukan dengan siswa, yaitu wawancara yang meliputi kesan mereka terhadap program Leader Class dan tanggapan tentang komponen pembelajaran berupa tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi. Sumber data utama juga diperoleh dari tindakan guru dan siswa selama proses pembelajaran yang dicatat dalam catatan lapangan dan hasil observasi kegiatan pembelajaran. Sumber data dokumen diperoleh dari arsip guru seperti silabus, RPP, daftar nilai siswa, dan hasil kerja siswa. Foto kegiatan juga ditambahkan menjadi sumber data tambahan untuk mendukung penelitian.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Teknik pengumpulan data disesuaikan dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Berikut penjabaran teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian.

(54)

kegiatan pembelajaran seperti biasa. Pengamat hanya mengamati dan mencatat kegiatan pembelajaran yang berlangsung.

Wawancara yang dilakukan dalam pengambilan data adalah wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur merupakan wawancara yang pertanyaannya sudah disiapkan terlebih dahulu. Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang pertanyaannya tidak disiapkan sehingga dilakukan seperti percakapan sehari-hari. Wawancara dilakukan dengan guru kelas VII dan kelas VIII Leader Class serta beberapa siswa sebagai perwakilan siswa dari masing-masing kelas.

(55)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian yang dilaksanakan adalah penulis sendiri. Penulis menjadi perencana, pelaksana pengumpulan data, penganalisis, penafsir data, dan sekaligus menjadi pelapor hasil penelitian. Penulis sebagai peneliti utama memiliki peran sebagai narasumber. Penulis bertugas mencari dan menafsirkan data. Data yang ditafsirkan adalah data yang diperoleh dari proses penelitian yang dilakukan. Selain sebagai instrumen utama, penulis menggunakan pula catatan hasil observasi, transkrip wawancara, dokumen dari guru berupa RPP, sliabus, daftar nilai siswa, dan hasil kerja siswa sebagai instrumen tambahan. Instrumen tambahan juga digunakan sebagai acuan dalam menganalis dan merumuskan hasil penelitian yang dilakukan.

(56)

Tabel 1: Pedoman Observasi Kegiatan Pembelajaran

No. Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan

1. Perangkat Pembelajaran 3. Observasi Kegiatan Siswa

a. Ketenangan

(57)

Tabel 2: Kisi dan Indikator Wawancara Guru b. Relevansi antara tujuan pembelajaran

dengan kehidupan sehari-hari siswa c. Hasil capaian tujuan pembelajaran

menulis di kelas b. Relevansi antara materi pembelajaran

menulis dengan kehidupan sehari-hari siswa

c. Pemilihan bahan ajar pembelajaran menulis

d. Cara pemilihan bahan ajar pembelajaran menulis

a. Metode pembelajaran menulis di kelas b. Pemilihan metode pembelajaran menulis

di kelas

c. Pelaksanaan metode dalam pembelajaran menulis di kelas

d. Hambatan dalam pelaksanaan metode pembelajaran menulis di kelas

a. Media pembelajaran menulis di kelas b. Pemilihan media pembelajaran menulis di

kelas

c. Pelaksanaan media dalam pembelajaran menulis di kelas

d. Hambatan dalam pelaksanaan media pembelajaran menulis di kelas

a. Evaluasi pembelajaran menulis di kelas b. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran

menulis di kelas

c. Mekanisme pemberian remidial dan pengayaan untuk siswa

(58)

Tabel 3: Kisi-kisi dan Indikator Wawancara Siswa

No. Aspek Indikator No. Butir Jumlah

Butir 1. Minat Siswa a. Kesan awal siswa terhadap

Leader Class b. Kesan siswa terhadap tujuan

pembelajaran menulis b. Kesan siswa terhadap metode

pembelajaran menulis b. Kesan siswa terhadap media

pembelajaran menulis

b. Kesan siswa terhadap evaluasi pembelajaran menulis

Kredibilitas data perlu dilakukan untuk menetapkan keabsahan data yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan. Kredibilitas data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

1. Ketekunan Pengamatan

(59)

Pengamatan mulai dilaksanakan pada pertengahan bulan Mei 2016. Pengamatan yang dilakukan pada waktu tersebut yaitu wawancara yang dilakukan dengan guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VII dan VIII Leader Class. Pengamatan yang dilakukan juga bertujuan untuk melihat kemungkinan penelitian dilakukan di sekolah tersebut. Pengamatan dilanjutkan dengan wawancara secara mendalam dengan guru terkait pembelajaran menulis di kelas.

Setelah melaksanakan pengamatan di luar kelas dengan wawancara, pengamatan selanjutnya, yaitu pengamatan yang dilakukan di dalam kelas berupa pengamatan kegiatan pembelajaran menulis. Pengamatan di luar kelas juga tetap dilakukan diantaranya wawancara dengan siswa dan wawancara yang kembali dilakukan dengan guru. Pengamatan yang dilakukan di dalam kelas memakan waktu selama satu bulan, sedangkan pengamatan di luar kelas memerlukan waktu lebih lama. Hal tersebut terjadi karena terdapat beberapa perubahan konsep pembelajaran. Oleh sebab itu, peneliti kembali melakukan pengamatan sampai dengan akhir bulan Agustus 2016.

(60)

2. Triangulasi

Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan sumber lain. Trianggulasi dengan cara menggabungkan beberapa data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data yang lain. Hal tersebut bertujuan agar data yang dikumpulkan menjadi komprehensif dengan analisisnya sehingga memiliki validitas yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kegiatan yang dilakukan dalam trianggulasi yaitu membandingkan data hasil pengamatan berupa catatan hasil observasi dan catatan lapangan dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru. Setelah membandingkan hasil catatan observasi dan catatan lapangan dengan hasil wawancara, kegiatan selanjutnya yaitu membandingkan perkataan guru di dalam kegiatan pembelajaran dengan data hasil wawancara dengan guru. Kegiatan yang terakhir yaitu membandingkan hasil wawancara guru dengan isi dokumen tertulis yang merupakan perangkat pembelajaran seperti RPP, silabus, daftar nilai siswa, dan hasil kerja siswa.

F. Teknik Analisis Data

(61)

peristiwa. Proses analisis data dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data diawali dengan pengambilan data berupa pengamatan. Setelah pengamatan kemudian dilakukan wawancara dengan guru sebagai subyek penelitian dan dilakukan analisis dokumen berupa RPP, silabus, daftar nilai, dan hasil kerja siswa.

2. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, penyederhanaan, dan transformasi data yang dibutuhkan dalam penelitian.

3. Penyajian Data

Penyajian data merupakan proses yang dilakukan setelah reduksi data. Data yang sudah dikumpulkan dan dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk kalimat. Kalimat yang disusun dan disajikan dapat membentuk pola hubungan sehingga pembaca dapat memahami kondisi lapangan yang sebenarnya.

4. Penarikan Kesimpulan

(62)

47

Bab ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan. Bagian hasil penelitian merupakan uraian berbentuk kalimat deskriptif yang diperoleh selama masa penelitian dan dikumpulkan dengan cara melakukan observasi kegiatan pembelajaran di kelas, catatan lapangan, catatan hasil wawancara dan dokumentasi kegiatan pembelajaran menulis di kelas VII dan VIII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap semester ganjil tahun ajaran 2016/2017. Pada bagian pembahasan akan disajikan bahasan hasil penelitian yang sudah dilakukan di kelas VII dan VIII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap.

A. Hasil Penelitian

Bagian hasil penelitian ini akan mendeskripsikan hasil penelitian yang sudah dilakukan sesuai dengan rumusan masalah pada bab 1, yaitu tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru, khususnya pada pembelajaran menulis. Penelitian dilakukan di kelas VII dan VIII program Leader Class SMP Negeri 1 Cilacap pada tanggal 17 Mei 2016 sampai dengan 31

Agustus 2016.

(63)

pembelajaran, catatan lapangan, catatan hasil wawancara, analisis dokumen,dan dokumentasi kegiatan pembelajaran.

1. Tujuan Pembelajaran Menulis Kelas VII dan VIII Leader Class a. Tujuan Pembelajaran Menulis Kelas VII Leader Class

Tujuan pembelajaran menulis di kelas VII Leader Class disesuaikan dengan Kompetensi Dasar yang terdapat di dalam silabus dan RPP. Tujuan pembelajaran menulis teks deskripsi,yaitu siswa mampu menentukan ciri teks deskripsi, menunjukkan ciri umum teks deskripsi, memetakan isi teks deskripsi, menjawab pertanyaan isi teks, merinci dan mengidentifikasi bagian-bagian struktur teks, menentukan variasi pola pengembangan teks, menelaah bagian struktur, memperbaiki kesalahan penggunaan ciri kebahasaan teks, menyusun kerangka teks, menulis teks deskripsi, dan menyajikan secara lisan teks deskripsi. Berdasarkan analisis cakupan isi tujuan pembelajaran, tujuan yang tercantum dalam RPP sudah memenuhi tiga aspek tujuan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

(64)

deskripsi lain. Dalam kegiatan memproduksi teks deskripsi siswa kesulitan membedakan teks deskripsi dengan teks yang lain. Terdapat beberapa siswa yang membuat teks narasi karena menganggap teks narasi merupakan teks deksripsi.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru kelas VII Leader Class, tujuan pembelajaran mempunyai relevansi dengan kehidupan sehari-hari

siswa. Teks deskripsi merupakan teks yang bertujuan untuk mendeskripsikan sebuah obyek. Tujuan pembelajaran menulis teks deskripsi secara umum, yaitu siswa diharapkan mampu mendeskripsikan obyek dengan baik dan benar sesuai kaidah teks deksripsi.

(65)

Tabel 4: Tujuan Pembelajaran Menulis Kelas VII Program Leader Class

No. Aspek Deskripsi Hasil Penelitian

1. Tujuan

Pembelajaran

1. Tujuan pembelajaran menulis di kelas VII Leader Classdisesuaikan dengan KD yang terdapat dalam RPP dan silabusyaitusiswa mampu menentukan ciri teks deskripsi, menunjukkan ciri umum teks deskripsi, memetakan isi teks deskripsi, menjawab pertanyaan isi teks, merinci dan mengidentifikasi bagian-bagian struktur teks, menentukan variasi pola pengembangan teks, menelaah bagian struktur, memperbaiki kesalahan penggunaan ciri kebahasaan teks, menyusun kerangka teks, menulis teks deskripsi, dan siswa mampu menyajikan secara lisan teks deskripsi.

2. Berdasarkan analisis cakupan isi tujuan pembelajaran, tujuan yang tercantum dalam RPP sudah memenuhi tiga aspek tujuan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

3. Menurut guru, tujuan pembelajaran juga mempunyai indikator-indikator yang harus dicapai. Indikator-indikator-indikator tersebut dicantumkan di dalam RPP. Terdapat dua indikator yang sulit dicapai yaitu memetakan teks dan memproduksi teks deskripsi. Siswa kesulitan dalam kegiatan mengaiktakn teks deskripsi dengan teks deksripsi yang lain, sedangkan dalam kegiatan memproduksi siswa kesulitan membedakan teks deskripsi dengan teks narasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, tujuan pembelajaran mempunyai relevansi dengan kehidupan sehari-hari siswa.

4. Berdasarkan pengamatan, guru selalu menyebutkan tujuan pembelajaran sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

5. Berdasarkan pengamatan pelaksanaan tujuan pembelajaran di kelas, tujuan pembelajaran yang diaplikasikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP.

b. Tujuan Pembelajaran Menulis Kelas VIII Program Leader Class

(66)

dan afektif. Aspek psikomotor tidak ditemukan dalam tujuan pembelajaran yang dicantumkan di RPP.

Berdasarkan dokumentasi berupa RPP, tujuan pembelajaran juga mempunyai indikator-indikator yang harus dicapai. Indikator tersebut dibuat agar pembelajaran lebih terarah. Dalam kegiatan pengamatan, indikator dapat dicapai dengan baik. Sebagian besar siswa sudah mampu mencapai indikator yang sudah ditentukan. Namun, masih terdapat beberapa siswa yang belum mampu mencapai indikator tersebut. Menurut guru, hal tersebut wajar sebagai wujud ketidaksetaraan kemampuan siswa. Guru kemudian memberikan penguatan materi agar siswa lebih memahaminya.

Tujuan pembelajaran mempunyai relevansi dengan lingkungan sekitar siswa. Menurut guru, relevansi tersebut penting agar siswa dapat mengetahui dan memahami hal yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Dengan tujuan tersebut, diharapkan siswa mampu menumbuhkan rasa memiliki lingkungan sehingga siswa dapat menjaga lingkungan sekitar mereka dengan baik.

(67)

Tabel 5:Tujuan Pembelajaran Menulis Kelas VIII Program Leader Class

No. Aspek Deskripsi Hasil Penelitian

1. Tujuan

Pembelajaran

1. Tujuan pembelajaran menulis di kelas VIII Leader Class sesuai dengan KD yang terdapat di dalam RPP dan silabus yaitu siswa mampu memahami informasi, mengidentifikasi informasi, menyimpulkan isi, mengemukakan simpulan isi, menelaah pola penyajian, menelaah ciri kebahasaan, menyajikan kerangka gagasan, pesan, ajakan yang akan dibuat menjadi teks slogan, dan menyajikan gagasan, pesan, ajakan dalam bentuk teks slogan secara tulisan. 2. Berdasarkan analisis cakupan isi tujuan pembelajaran, tujuan

pembelajaran yang tercantum dalam RPP hanya memuat dua aspek tujuan yaitu aspek kognitif dan afektif. Aspek psikomotor tidak ditemukan dalam tujuan pembelajaran yang dicantumkan di RPP. 3. Menurut guru, tujuan pembelajaran juga mempunyai indikator yang

harus dicapai. Indikator tersebut dicantumkan di dalam RPP. Sebagian besar siswa kelas VIII Leader Class mampu mencapai indikator yang sudah ditentukan. Namun terdapat sebagian kecil siswa yang masih kesulitan. Hal tersebut dipandang sebagai sebuah kewajaran oleh guru sebagai bentuk ketidaksetaraan kemampuan siswa.

4. Berdasarkan wawancara dengan guru, tujuan pembelajaran mempunyai relevansi dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga siswa merasa lebih dekat dengan lingkungan.

5. Berdasarkan pengamatan pelaksanaan tujuan pembelajaran di kelas, tujuan pembelajaran yang diaplikasikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP.

2. Materi Pembelajaran Menulis Kelas VII dan VIII Leader Class a. Materi Pembelajaran Menulis Kelas VII Program Leader Class

Materi pembelajaran menulis teks deskripsi di kelas VII Leader Classsesuai dengan RPP dan silabus yaitupengertian teks deskripsi, isi teks deskripsi,ciri umum teks deskripsi, struktur teks deskripsi, kaidah kebahasaan, langkah-langkah menulis teks deskripsi, dan teknik penyuntingan teks deskripsi. Berdasarkan analisis jenis materi, materi pembelajaran menulis di kelas VII Leader Class sudah mencakup ketiga aspek jenis materi, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Materi yang terdapat dalam silabus juga sudah diberikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

(68)

obyek di sekitar mereka. Materi pembelajaran juga mempunyai relevansi dengan kehidupan sehari-hari siswa. Menurut guru, hal tersebut bertujuan agar siswa mampu melihat secara langsung, mengevaluasi, dan dapat menganalisis fenomena yang terjadi di lingkungan mereka.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan saat kegiatan pembelajaran berlangsung, terdapat satu kendala yang dihadapi guru dalam memperoleh materi pembelajaran. Kendala tersebut, yaitu ketersediaan buku ajar yang sangat terbatas. Buku ajar yang dimiliki hanya satu buah. Untuk menyiasati kendala tersebut guru meminta siswa untuk menggandakan materi yang terdapat dalam buku ajar. Guru meminta siswa untuk menggandakan satu bab terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar siswa tidak merasa keberatan.

Selain dari buku ajar dan lingkungan, materi pembelajaran juga diperoleh dari berbagai sumber lain, yaitu internet, koran, dan televisi. Menurut guru, penggunaan televisi sebagai sumber belajar bisa dilakukan di rumah. Siswa bisa melihat cara reporter idola mereka berdiskusi sehingga siswa mampu menerapkannya dalam kegiatan diskusi di sekolah.

(69)

Tabel 6: Materi Pembelajaran Menulis Kelas VII Program Leader Class

No. Aspek Deskripsi Hasil Penelitian

2. Materi

Pembelajaran

1. Materi pembelajaran menulis teks deskripsi sesuai dengan RPP dan silabus yaitupengertian teks deskripsi, isi teks deskripsi, ciri umum teks deskripsi, struktur teks deskripsi, kaidah kebahasaan, langkah-langkah menulis teks deskripsi, dan teknik penyuntingan teks deskripsi. Materi pembelajaran menulis telah memuat tiga aspek jenis materi pembelajaran yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. 2. Berdasarkan wawancara dengan guru, materi pembelajaran diambil

dari lingkungan sekolah dan lingkungan tempat tinggal siswa. Materi juga mempunyai relevansi dengan kehidupan sehari-hari siswa. 3. Kendala dalam memperoleh materi yaitu ketersediaan buku ajar yang

hanya satu buah.Berdasarkan pengamatan, guru mengatasi kendala tersebut dengan cara menyuruh siswa untuk menggandakan buku ajar secara kolektif.

4. Berdasarkan wawancara dengan guru, selain dari buku ajar dan lingkungan, materi pembelajaran juga diperoleh dari internet, koran, dan televisi.

5. Berdasarkan pengamatan kegiatan pembelajaran, terdapat kesesuaian materi dalam silabus dengan materi yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran. Materi yang diberikan sudah memuat tiga aspek jenis materi yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

b. Materi Pembelajaran Menulis Kelas VIII Program Leader Class

Materi pembelajaran menulis di kelas VIII Leader Class sesuai dokumentasi berupa RPP dan silabus, yaitu pengertian, unsur-unsur, menyimpulkan maksud, menceritakan kembali, dan cara menyusun teks iklan, slogan, atau poster. Berdasarkan analisis jenis materi, materi pembelajaran menulis di kelas VIII Leader Class sudah memenuhi ketiga aspek jenis materi. Tiga aspek jenis materi yang dimaksud yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Materi pembelajaran mempunyai relevansi dengan kehidupan sehari-hari siswa. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru, hal tersebut bertujuan agar siswa lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran. Guru mengangkat masalah yang ada di lingkungan siswa misalnya kelas atau sekolah.

Gambar

Gambar 1: Kedudukan Materi Pengajaran dalam Sistem Instruksional
Tabel 1: Pedoman Observasi Kegiatan Pembelajaran
Tabel 2:  Kisi dan Indikator Wawancara Guru
Tabel 4: Tujuan Pembelajaran Menulis Kelas VII Program Leader Class
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan korelasi antar sumur dan interpretasi seismik, distribusi sedimen Formasi Talang Akar lebih menebal dan mendalam pada sisi barat dengan tinggian yang berada

Berdasarkan pernyataan tersebut maka dilakukan penelitian terhadap pengaruh kualitas jasa pelayanan pendidikan dan persepsi resiko terhadap kepuasan mahasiswa serta

KREDENSIAL STAF TENAGA KESEHATAN (PENUNJANG MEDIS) KREDENSIAL STAF TENAGA KESEHATAN (PENUNJANG MEDIS). RUMAH SAKIT DERA AS-SYIFA RUMAH SAKIT

Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam- dalamnya atas bantuan baik secara moral maupun secara materiil dari berbagai pihak baik secara langsung

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas dan peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Cooperative Tipe

Konsep warna ‘baju bodo’ memiliki makna dalam masyarkat Bugis hijau hanya untuk putri bangsawan; warna merah lombok atau merah darah untuk gadis remaja; warna merah

(1) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dan kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam