• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Terpadu KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembelajaran Terpadu KATA PENGANTAR"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

v

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Pertama-tama, penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat-Nya, atas rahmat yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan buku Pembelajaran Terpadu ini.

Pembelajaran terpadu atau integrated learning yang semula bernama unit teaching, sedangkan pada kurikulum 2006 (KTSP) dikenalkan dengan pembelajaran tematik untuk kelas rendah (1-3). Berkaitan dengan adanya Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun pelajaran 2013/2014, penerapan pendekatan tematik – integratif makin mendapat perhatian. Oleh karena itu, buku ini dapat memberikan wawasan dasar mengenai pelaksanaan Kurikulum 2013 sekolah dasar.

Adapun tujuan dari penulisan buku ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa maupun pembaca khususnya para guru SD dalam hal:

1. Memahami karakter pembelajaran terpadu dan strategi

pelaksanaannya dalam konteks sekolah dasar.

2. Memiliki keterampilan dalam program pembelajaran terpadu dan pembelajarannya di sekolah dasar.

3. Memiliki sikap positif terhadap upaya pengembangan bentuk pembelajran terpadu di sekolah dasar.

Dalam penyusunan buku ini penulis telah berusaha dalam melengkapi tulisan ini, namun penulis percaya, masih banyak kekurangan di sana-sini. Oleh karenanya, penulis mohon kritik dan saran demi penyempurnaan buku ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih.

Surakarta, Juni 2013

Penulis,

(2)

vi

B. Karakteristik Pembelajaran Terpadu ... 10

C. Kelebihan dan Keterbatasan Pembelajaran Terpadu 11

BAB III RAGAM BENTUK IMPLEMENTASI ... 13

BAB IV MODEL-MODEL PEMBELAJARAN TERPADU ... 19

A.Model Terkait (connected) ... 19

B. Model Jaring Laba-laba / Terjala (Webbing/Webbed) 20

C. Model Keterpaduan (Integrated) ... 22

BAB V PEMILIHAN TEMA DAN TOPIK PEMBELAJARAN TERPADU ... 29

BAB VI EVALUASI ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(3)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Demonstrasi yang menunjukkan terjadinya banjir ... 7

Gambar 2. Kaitan-kaitan mata pelajaran ... 8

Gambar 3. Kaitan beberapa sub-konsep dasar ... 20

Gambar 4. Tema gotong royong dibahas melalui beberapa bidang studi ... 21

Gambar 5. Konsep, keterampilan, dan kemampuan prioritas dari empat bidang studi yang tumpang tindih, serta konsep, keterampilan, dan kemampuan lain yang dikembang-kan ... 23

Gambar 6. Arus penentuan tema pembelajaran Terpadu ... 30

Gambar 7. Langkah-langkah penentuan topik ... 35

Gambar 8. Langkah-langkah penentuan topik ... 37

(4)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Proses pembelajaran Terpadu Model Keterhubungan . 25

Tabel 2. Proses pembelajaran terpadu model jaring laba-laba .. 25

Gambar

Gambar 1. Demonstrasi yang menunjukkan terjadinya banjir   ......

Referensi

Dokumen terkait

Pada evaluasi struktur model level dua dengan koefisien acak diperoleh hanya variabel penjelas S 1 (pendidikan guru kelas) berpengaruh signifikan terhadap β 0jk

Sardjito terhadap pengobatan dan memperbaiki kontrol glikemik kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompokkontrol dengan masing-masingnilai p adalah 0,023(p<0,05)

Nilai Penting Ilmu Pengetahuan, sumberdaya arkeologi di kawasan Pangkalan Militer TNI AU Haluoelo memiliki kandungan nilai penting ilmu pengetahuan.Ilmu

Dari hasil penghitungan disimpulkan bahwa menggunakan metode perkecambahan UAK (Uji Antar Kertas) adalah yang lebih efektif untuk mendapatkan gambaran tentang viabilitas benih

Yang berada di lingkaran I sampai dengan V adalah kerjasama yang sudah dirintis dan program sudah tersusun, sedang yang berada diluar lingkaran I – V, tapi berada dalam lingkaran

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, merupakan salah satu cara yang telah ditempuh oleh pemerintah dalam merumuskan metoda guna memperbaiki sistem pengendalian intern agar

Value Chain merupakan rantai nilai yang dapat mengetahui kekuatan perusahaan, keuntungan dan kesuksesan dari rantai aktivitas dalam perusahaan atau industri

dari pemakaian sufiks pada verbanya. Berdasarkan persona dan jumlah ini nantinya mengakibatkan sebuah kata kerja akan memiliki bentuk infleksi sembilan buah.. 2)