• Tidak ada hasil yang ditemukan

Minat mahasiswa jurusan akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, IPK, dan pekerjaan orang tua : studi kasus mahasiswa Akuntansi Angkatan 2007-2009 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Minat mahasiswa jurusan akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, IPK, dan pekerjaan orang tua : studi kasus mahasiswa Akuntansi Angkatan 2007-2009 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta."

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

viii   

ABSTRAK

MINAT MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, IPK,

DAN PEKERJAAN ORANGTUA

(Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2007-2009 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

Erlina Yoshefa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2011

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari jenis kelamin (2) Perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari IPK (3) Perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari pekerjaan orangtua.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. yang berjumlah 635 orang. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi angkatan 2007, 2008, dan 2009 sejumlah 100 responden. Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik

Proportionate Stratified dan Convenience Sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji beda mean (uji t) dan analisis Varian (ANOVA).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari jenis kelamin (sig 0,172 > 0,05), (2) tidak ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari IPK (sig 0,829 > 0,05), (3) tidak ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari pekerjaan orangtua (sig

(2)

ix   

ABSTRACT

THE INTEREST OF ACCOUNTING STUDENTS TO FOLLOW TEACHER’S PROFESSIONAL EDUCATION PERCEIVED FROM SEX,

GPA AND PARENTS’ OCCUPATION

A Case Study on University Students of Accounting 2007-2009 batch Faculty of Economics Sanata Dharma University

Erlina Yoshefa Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

The purpose of this study is to find out the different interest of the Students of Accounting in following Teacher’s Professional Education perceived from: (1) gender, (2) commulative GPA, (3) and parents’ occupation.

The population of this study was 635 University Students of Accounting Faculty of Economics Sanata Dharma University. The samples were 100 students of 2007, 2008, and 2009 batch. The samples were drawn by applying

Proportionate Stratified and Convenience Sampling technique. The data were analysed by the mean difference test (t test) and Varian analisisys (ANOVA).

The result shows that: (1) there isn’t any different interest of Students of Accounting in following Teacher’s Professional Education perceived from gender (sig 0,172 > 0,05), (2) there isn’t any different interest of Students of Accounting in following Teacher’s Professional Education perceive from commulative GPA (sig 0,829 > 0,05), (3) there isn’t any different interestof Students of Accounting in following Teacher’s Professional Education perceived from parents’ occupation (sig 0,145 > 0,05).

(3)

MINAT MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UNTUK

MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI GURU DITINJAU

DARI JENIS KELAMIN, IPK, DAN PEKERJAAN ORANGTUA

(Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2007-2009 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

ERLINA YOSHEFA NIM : 061334029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv   

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini sebagai ucapan syukur dan

terimakasih kepada:

 

Tuhan Jesus dan bunda Maria

Kedua orangtuaku

Kakak dan adikku

Teman-teman, keluargaku, dan

(7)

v   

MOTTO

Apa saja yang Kau minta dalam Doa, percayalah bahwa Kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan padaMu

†Markus 11:24

   

Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman tetapi carilah kawan yang memaksa Anda terus berkembang

≈Thomas J.Watson≈

Manusia tidak dapat melakukan segala yang Baik, tetapi selalu dapat melakukan sesuatu yang Baik, dan inilah yang harus

(8)
(9)
(10)

viii   

ABSTRAK

MINAT MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, IPK,

DAN PEKERJAAN ORANGTUA

(Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2007-2009 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

Erlina Yoshefa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2011

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari jenis kelamin (2) Perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari IPK (3) Perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari pekerjaan orangtua.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. yang berjumlah 635 orang. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi angkatan 2007, 2008, dan 2009 sejumlah 100 responden. Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik

Proportionate Stratified dan Convenience Sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji beda mean (uji t) dan analisis Varian (ANOVA).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari jenis kelamin (sig 0,172 > 0,05), (2) tidak ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari IPK (sig 0,829 > 0,05), (3) tidak ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari pekerjaan orangtua (sig

(11)

ix   

ABSTRACT

THE INTEREST OF ACCOUNTING STUDENTS TO FOLLOW TEACHER’S PROFESSIONAL EDUCATION PERCEIVED FROM SEX,

GPA AND PARENTS’ OCCUPATION

A Case Study on University Students of Accounting 2007-2009 batch Faculty of Economics Sanata Dharma University

Erlina Yoshefa Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

The purpose of this study is to find out the different interest of the Students of Accounting in following Teacher’s Professional Education perceived from: (1) gender, (2) commulative GPA, (3) and parents’ occupation.

The population of this study was 635 University Students of Accounting Faculty of Economics Sanata Dharma University. The samples were 100 students of 2007, 2008, and 2009 batch. The samples were drawn by applying

Proportionate Stratified and Convenience Sampling technique. The data were analysed by the mean difference test (t test) and Varian analisisys (ANOVA).

The result shows that: (1) there isn’t any different interest of Students of Accounting in following Teacher’s Professional Education perceived from gender (sig 0,172 > 0,05), (2) there isn’t any different interest of Students of Accounting in following Teacher’s Professional Education perceive from commulative GPA (sig 0,829 > 0,05), (3) there isn’t any different interestof Students of Accounting in following Teacher’s Professional Education perceived from parents’ occupation (sig 0,145 > 0,05).

(12)

x   

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “MINAT MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, IPK, DAN PEKERJAAN ORANGTUA”.

Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, bimbingan, arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

(13)

xi   

5. Ibu Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA. selaku Wakil Rektor I, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

6. Bapak Drs. Yusef Widya Karsana, Akt., M.Si. selaku Ketua Program Studi Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

7. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, kritik, maupun saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

8. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, kritik, maupun saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

9. Dosen-dosen pengampu mata kuliah Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah meberikan banyak pengetahuan dalam proses perkuliahan;

10. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu proses kelancaran belajar selama ini;

11. Kedua orangtuaku yang aku sayangi, terimakasih atas bantuannya baik spiritual maupun materiil, sehingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan juga;

12. Kakakku tercinta mbk Titin, terimakasih telah memberikan motivasi dan doa; 13. Adikku Lukas yang tercinta dan yang paling aku sayangi, dan Hendrik

(14)

xii   

14. Keluargaku: Simbahku yang tercinta yang selalu mendoakan aku supaya cepat lulus... (semoga simbah (bude) selalu sehat...dan diberi umur panjang). Dan terimakasih buat semua Bude, Pakde, Om, tante, dan adik-kakak (sepupuku) yang selalu menberikan motivasi;

15. Teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2006 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungannya dan kebersamaannya...semangat kita semua pasti Bisa;

16. Teman-teman seperjuangan waktu pendadaran: Yosef, Sisil, Beni, Daru, Mbk Ratna, Mas Acong, Mas Lutvi, terimakasih atas dukungannya dan informasinya sehingga kita bisa lulus sama-sama, selain itu buat Tika, Ninin, Nita, Niken, Priska, Johan, Tio, Feri, wahyu, Ardi, Feri CB, terimakasih atas dukungan serta bantuannya dalam memberikan kritik maupun saran, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan (cepet nyusul ya..);

17. Sahabat-sahabatku:

™ Retno, Mela, Deta, Inggit, Robin, Umi, Eris, Yupita, Siska kecil, Dwi gedhe (horre akhirnya aku bisa menyusul kalian dan Good Luck buat kita semua, (semoga kita bertemu kembali saat wisuda...kangen jalan-jalan bareng)

™ Mbk Dwi dan Mbk Rini (ayo semangat kalian pasti bisa Doa dan Usaha itu adalah kuncinya cepet nyusul ya)

™ Lena dan Yosafat (ayo berjuang menyelesaikan skripsi, cepet nyusul ya);

(15)
(16)

xiv   

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ...   1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

(17)

xv   

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Tinjauan Teoritik ... 8

1. Minat ... 8

2. Pendidikan Profesi Guru ... 13

3. Minat terhadap Pendidikan Profesi Guru ... 21

4. Jenis Kelamin ... 22

5. IPK ... 23

6. Pekerjaan Orangtua ... 25

B Kerangka Berpikir ... 26

C Hipotesis Penelitian ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Jenis Penelitian ... 32

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 32

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 32

D. Populasi, Sampel, dan Penarikan Sampel ... 33

E. Variabel Penelitian ... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... 39

G. Pengujian Instrumen ... 39

1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Reliabilitas ... 42

(18)

xvi   

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Deskripsi Data ... 54

B. Analisis Data ... 61

C. Pembahasan ... 68

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ... 75

A. Kesimpulan ... 75

B. Keterbatasan ... 76

C. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN ... 81

(19)

xvii   

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Analisis Kompetensi Lulusan S1 Kependidikan dan Non

Kependidikan ... 19

Tabel 2.2 Kerangka Kurikulum untuk Lulusan S1 Kependidikan dan Non Kependidikan ... 20

Tabel 3.1 Rancangan Strata Proporsional ... 35

Tabel 3.2 Operasionalisasi Minat ... 36

Tabel 3.3 Skor Variabel Minat ... 38

Tabel 3.4 Operasionalisasi Jenis Kelamin ... 38

Tabel 3.5 Operasionalisasi IPK ... 38

Tabel 3.6 Operasionalisasi Pekerjaan Orangtua ... 39

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas ... 41

Tabel 3.8 Pedoman Reliabilitas Instrumen ... 43

Tabel 3.9 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas... 43

Tabel 4.1 Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin ... 54

Tabel 4.2 Interprestasi IPK Mahasiswa ... 55

Tabel 4.3 Distribusi Responden menurut Pekerjaan Orangtua ... 55

Tabel 4.4 Intreprestasi Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Guru ... 56

(20)

xviii   

Tabel 4.6 Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan

Profesi Guru ditinjau dari IPK ... 58

Tabel 4.7 Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari Pekerjaan Orangtua ... 60

Tabel 4.8 Hasil Rangkuman Pengujian Normalitas Jenis Kelamin ... 61

Tabel 4.9 Hasil Rangkuman Pengujian Normalitas IPK ... 62

Tabel 4.10 Hasil Rangkuman Pengujian Normalitas Pekerjaan Orangtua ... 63

Tabel 4.11 Hasil Rangkuman Pengujian Homogenitas ... 64

Tabel 4.12 Hasil Pengujian ditinjau dari Jenis Kelamin ... 65

Tabel 4.13 Hasil Pengujian ditinjau dari IPK ... 66

Tabel 4.14 Hasil Pengujian ditinjau dari Pekerjaan Orangtua ... 67  

(21)

xix   

DAFTAR LAMPIRAN

 

Lampiran 1. Kuesioner ... 81

Lampiran 2. Validitas Dan Reliabilitas ... 87

Lampiran 3. Data Induk Penelitian ... 94

Lampiran 4. Deskripsi Data dan Variabel Penelitian ... 100

(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(23)

sebuah jabatan profesional yang tentunya untuk menuju hal tersebut harus melalui jalur pendidikan yang sesuai, yakni kependidikan dan keprofesian. Sehingga ke depan kebutuhan akan guru yang memang memiliki jiwa pendidik dapat terpenuhi dan tentu akan memberikan pengaruh yang sangat positif di dunia pendidikan. Tetapi sering kita temui di sekolah-sekolah adanya guru yang hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, atau kasus lain adanya guru yang monoton dalam hal pengajaran, metode, dan informasi yang diberikan cenderung tidak disenangi murid serta tidak mampu menambah informasi baru bagi muridnya, hal ini karena sangat sedikit guru yang mau mengembangkan kemampuannya, ada guru yang menjadikan profesinya itu hanyalah sebuah pelarian karena tidak mampu memiliki pekerjaan sesuai dengan bidangnya yang dapat dengan mudah mengikuti program akta, sehingga orang yang tidak memiliki jiwa pendidik pun bisa menjadi guru dengan mudahnya. Dan banyak lagi permasalahan-permasalahan yang ada terkait dengan kualitas dan profesionalitas guru di negeri ini.

(24)

dan minat menjadi guru agar mereka dapat menjadi guru yang profesional serta memiliki berbagai kompetensi secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan dan dapat memperoleh sertifikat pendidik (sesuai UU No. 14/2005) pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

(25)

mengarahkan minat mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru tidak lepas dari diri mahasiswa itu sendiri yang dapat dilihat dari prestasi belajar berupa Indeks Prestasi Komulatif (IPK) serta tidak lepas dari faktor keluarga yaitu yang terkait dengan pekerjaan orangtua.

Faktor IPK menjadi tolak ukur kecerdasan akademik seseorang dalam bidang tertentu di kampus. IPK yang tinggi pun menjadi sasaran utama mahasiswa agar memiliki akses yang lebih mudah dalam berbagai hal, dari melamar beasiswa, program pertukaran pelajar, lamaran kerja di perusahaan yang bagus, melanjutkan jenjang lanjut hingga untuk “memuaskan” diri sendiri dan orangtua. Oleh karena itu pekerjaan orangtua merupakan salah atu faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru, dimana bapak atau ibunya ada yang menjadi seorang guru sehingga mahasiswa ingin mengikuti jejak orangtuanya atau mahasiswa suka dengan anak-anak sehingga hal tersebut mendorong seseorang untuk menjadi guru. Dari penelitian yang dilakukan oleh Wens Tanlain disebutkan beberapa alasan kenapa berminat menjadi calon guru yaitu: ikut membantu negara, merupakan tugas mulia, masa depan baik, menyukai anak, dan tidak banyak menyita waktu. Selain itu juga banyak hal yang bisa mempengaruhi siswa menjadi guru yaitu dikarenakan peluang kerja menjadi guru masih banyak, tenaga guru masih dibutuhkan dan ingin mendidik anak-anak.

(26)

menjadi panutan dan masih dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengembangkan pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan yang ada, sehingga bagi mahasiswa Non FKIP yang memiliki bakat dan minat menjadi guru mereka dapat mengikuti Pendidikan Profesi Guru dengan tujuan agar menjadi guru yang profesional serta memiliki berbagai kompetensi secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan dan dapat memperoleh sertifikat pendidik (sesuai UU No. 14/2005). Dari realita tersebut maka diperlukan sebuah dukungan dari orangtua akan masa depan anaknya dalam meneruskan pendidikan yang lebih tinggi agar bisa menghadapi persaingan global. Berdasarkan pada uraian di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai ”MINAT MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI GURU DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, IPK, DAN PEKERJAAN ORANGTUA”.

B. Batasan Masalah

(27)

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari jenis kelamin?

2. Apakah ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari IPK?

3. Apakah ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari pekerjaan orangtua?

D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari jenis kelamin.

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari IPK. 3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan

(28)

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak antara lain:

1. Bagi Mahasiswa: Khususnya mahasiswa Pendidikan Akuntansi dan Jurusan Akuntansi yakni dapat dijadikan sebagai pengetahuan mengenai Program Pendidikan Profesi Guru.

2. Bagi Universitas: Penulis berharap laporan penelitian ini dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi Universitas, selain itu juga menambah referensi perpustakaan.

(29)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik 1. Minat

a. Pengertian Minat

Secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Mulyasa (2003:39) minat (interest) adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan.

Winkel (1984:25) menyebutkan minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Perasaan senang akan menimbulkan minat pula, yang diperkuat lagi oleh sikap yang positif, seperti rasa puas, rasa gembira, dan rasa simpati. Sedangkan penilaian yang negatif akan terungkap dalam ”perasaan tidak senang” (rasa enggan, rasa benci, dan rasa takut).

(30)

cita-citakan, merupakan hasil kesesuaian antara kondisi dan situasi dengan kebutuhan yang ia harapkan.

Menurut Fudyartanta (2002:36) minat adalah kesadaran seseorang bahwa sesuatu objek, seseorang, suatu soal, atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas tentang minat maka disimpulkan bahwa minat adalah suatu kecenderungan menetap yang didorong oleh perasaan senang atau ketertarikan seseorang pada suatu objek yang disertai dengan perhatian yang lebih dan partisipasi pada kegiatan yang berkaitan dengan objek tersebut.

b. Macam-macam Minat

Ada tiga cara yang digunakan untuk menentukan minat (Carl Safran, B.Sc., M.Ed, Ed.D., th.1985, hal. 4) dalam Dewa Ketut (1988: 61):

1) Minat yang diekspresikan (Expressed interest)

Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata tertentu. Misalnya seseorang mungkin mengatakan bahwa ia/dia tertarik dalam menciptakan suatu model pesawat udara, dalam mengumpulkan perangko, dan mengumpulkan mata uang logam.

2) Minat yang diwujudkan (Manifest interest)

(31)

dalam suatu aktivitas tertentu. Misalnya siswa dapat ikut serta menjadi anggota klub musik, drama, sains, matematika.

3) Minat yang diinventarisasikan (Inventoried interest)

Seseorang menilai minatnya dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu. Rangkaian pertanyaan semacam ini sering disebut inventori minat.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat

Menurut Giyatama (1990:6) minat dapat digolongkan menjadi dua yaitu sebagai berikut:

1) Secara Intrinsik

Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, dan intelegensi.

(a) Sikap

(32)

(b) Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris (Walgito, 2005:99).

(c) Prestasi belajar

Prestasi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang khas, yaitu perubahan dalam sikap dan tingkah laku yang tercapai dan dapat dilihat secara nyata serta dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yaitu tes (Winkel, 1986:48). Menurut Syah (1997:141), prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

(c) Bakat

(33)

(d) Jenis kelamin

Jenis kelamin adalah suatu komponen yang kritis dalam identitas seseorang, yaitu laki-laki dan perempuan (Mahmud, 1990:63).

(e) Intelegensi

Kemampuan untuk mencapai prestasi-prestasi yang di dalamnya berpikir main peranan (winkel, 1984:24).

2) Secara Ekstrinsik

Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orangtua, dan teman sebaya.

(a) Latar belakang ekonomi

(34)

bersama dengan anak-anak yang kaya minder (winkel, 1984:32).

(b) Minat orangtua

Sikap orangtua mempengaruhi sikap anak terhadap pekerjaan dalam dua hal. Pertama, orangtua mendesak anak untuk tertarik pada pekerjaan yang mereka anggap bagus dan bergengsi, tanpa mempedulikan minat dan sikap anak, dan kedua, mereka menganjurkan anaknya untuk menghindari pekerjaan tertentu karena dianggap tidak menguntungkan (Elizabeth B. Hurlock, 1978:144).

(c) Minat teman sebaya

Semua anak menemukan bahwa suatu kondisi yang sangat membantu penerimaan sosial adalah minat yang sama dengan anggota kelompok teman sebaya (Elizabeth B. Hurlock, 1978:144).

2. Pendidikan Profesi Guru (PPG) a. Pengertian Profesi Guru

(35)

pendidikan. Sedangkan menurut Suparlan (2006:31) bahwa guru memiliki tugas yang paling sulit, karena pekerjaannya membuat peserta didik memahami, Suparlan membedakan pengertian mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih secara terminologis akademis sebagai berikut:

1) Mendidik

Dalam mendidik, guru lebih berperan sebagai panutan yang memiliki nilai moral dan agama yang patut ditiru dan diteladan siswa. Sikap dan perilaku guru baik di dalam maupun di luar kelas secara tidak langsung merupakan alat pendidikan yang akan membentuk kepribadian siswa di masa mendatang. Contoh dan keteladanan dalam bersikap dan berperilaku, berbudi pekerti luhur, dan berakhlak mulia seperti jujur, tekun, mau belajar, amanah, sosial, dan sopan santun terhadap sesama menjadi bahan ajar yang akan ditiru oleh siswanya.

2) Membimbing

(36)

3) Mengajar

Dalam mengajar, guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang disiplin ilmu yang diampu untuk ditransfer kepada siswa. Guru harus menguasai materi, menguasai penggunaan strategi dan metode mengajar yang akan digunakan untuk menyampaikan bahan ajar dan menentukan alat evaluasi yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, aspek-aspek manajemen kelas, dan dasar-dasar pendidikan.

4) Melatih

Dalam melatih, guru diharapkan memberikan banyak kesempatan pada siswa untuk menerapkan konsep atau teori dalam praktik yang akan digunakan langsung dalam kehidupan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang sebanyak-banyaknya kepada siswa untuk mempraktikkan berbagai jenis keterampilan yang mereka butuhkan.

Mengingat tugas dan tanggung jawab guru yang begitu kompleknya, maka profesi ini memerlukan persyaratan antara lain dikemukakan sebagai berikut (Usman Uzer, 1995:15):

1) Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam.

2) Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.

(37)

4) Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya.

5) Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan. (Drs. Moh. Ahli, 1985).

Menurut Nurdin (Sudarman, 2008:101), profesi diartikan sebagai suatu pekerjaan yang mensyaratkan persiapan spesialisasi akademik dalam waktu yang relatif lama di perguruan tinggi, baik dalam bidang sosial, eksakta maupun seni, dan pekerjaan itu lebih bersifat mental intelektual daripada fisik manual, yang dalam mekanisme kerjanya dikuasai oleh kode etik. Sedangkan pekerjaan profesional adalah pekerjaan yang dipersiapkan melalui proses pendidikan dan pelatihan, semakin tinggi tingkat pendidikan yang harus dipenuhinya, maka semakin tinggi pula derajat profesi yang diembannya. Tinggi rendahnya pengakuan profesioanalisme sangat bergantung kepada keahlian dan tingkat pendidikan yang ditempuh. b. Pengertian Pendidikan Profesi Guru

(38)

guru yang profesional serta memiliki berbagai kompetensi secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan dan dapat memperoleh sertifikat pendidik (sesuai UU No. 14/2005) pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

d. Tujuan Pendidikan Profesi Guru (PPG)

Mengacu pada UU No. 20/2003 Pasal 3, tujuan umum program PPG adalah menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan tujuan khusus program PPG seperti yang tercantum dalam Permendiknas No 8 Tahun 2009 Pasal 2 adalah untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran; menindaklanjuti hasil penilaian, melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik, serta melakukan penelitian, dan mampu mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.

e. Kurikulum Pendidikan Profesi Guru

(39)

UU no 14/2005 tentang Guru dan Dosen, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Namun demikian pengelompokan kompetensi ini tidak dapat dijadikan sebagai pengelompokan mata kuliah, oleh karena kompetensi ini merupakan hasil akhir dari proses pendidikan, dan kompetensi-kompetensi itu dapat tertampung dalam beberapa mata kuliah, misalnya mata kuliah pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa indonesia, dan bahasa inggris dapat menampung kompetensi kepribadian dan sosial.

Dengan demikian dalam penyusunan kurikulum PPG kompetensi yang ingin dicapai dapat disederhanakan menjadi kompetensi akademik dan kompetensi profesional. Kompetensi akademik adalah seluruh bekal yang bersifat basis keilmuan dari kegiatan mendidik yang akan diaplikasikan secara otentik dalam melaksanakan tugas keprofesionalan di lapangan. Sedangkan kompetensi profesional adalah seluruh kemampuan mengaplikasikan prinsip-prinsip keilmuan dalam praktik nyata di sekolah yang memiliki struktur, yang terdiri atas orientasi, latihan terbimbing, latihan mandiri, mengatasi masalah-masalah belajar siswa, dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan non mengajar yang terjadi di sekolah.

(40)
[image:40.612.93.520.162.711.2]

pedagogy (pendidikan bidang studi) dan program pengalaman lapangan (PPL) kependidikan, sedangkan pada program PPG pasca S1/D-IV Non kependidikan diberikan mata kuliah mengenai kompetensi akademik pendidikan (pedagogik), bidang studi dalam bentuk subject specific pedagogy (pendidikan bidang studi), dan latihan mengajar atau program pangalaman lapangan (PPL). Hasil analisis itu dapat dikemukakan seperti dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.1 Analisis Kompetensi Lulusan 1 Kependidikan dan S-1/D-IV Non Kependidikan

No Kompetensi Lulusan S-1 Kependidikan

Lulusan S-1/D-IV Non kependidikan 1 Akademik Telah menguasai

konsep dan landasan kependidikan Memahami peserta

didik dengan baik

Telah menguasai bidang studi dan mampu mengemas bidang studi untuk pembelajaran Telah menguasai pengetahuan tentang pembelajaran dan segala aspeknya Belum menguasai konsep dan landasan kependidikan Belum memahami peserta didik karena tidak diprogramkan dalam pembelajaran Telah menguasai bidang studi secara mendalam tetapi belum mampu mengemas bidang studi untuk pembelajaran Belum menguasai pengetahuan tentang pembelajaran dan segala aspeknya 2 Profesional Telah memiliki

(41)

walaupun belum sempurna

dalam

[image:41.612.94.516.221.592.2]

pembelajarannya Berdasarkan perbedaan kompetensi lulusan S-1 kependidikan dan S-1 /D-IV Non kependidikan tersebut dilakukan kajian kurikulum yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.2 Kerangka Kurikulum untuk Lulusan S-1 Kependidikan dan S-1/D-IV Non Kependidikan

Program Pendidikan Profesi Guru No Kompetensi Lulusan S-1

Kependidikan

Lulusan S-1/D-IV Non kependidikan 1 Akademik Pengemasan materi

bidang studi untuk pembelajaran bidang studi yang mendidik (subject specific pedagogy)

Kajian tentang teori pendidikan dan pembelajaran Kajian tentang peserta didik Pengemasan materi bidang studi untuk pembelajaran bidang studi yang mendidik (subject specific pedagogy) Pembentukan kompetensi

kepribadian pendidik 2 Profesional PPL kependidikan PPL kependidikan

f. Persyaratan Pendidikan Profesi Guru

Adapun persyaratan calon peserta PPG adalah sebagai berikut (Tn, 2010 dalam http://sakobere.blogspot.com/2010/04/dibuka-kesem atan-pendidikan-profesi.html) [10 April 2010]:

(42)

(apabila Perguruan Tinggi jauh dari lokasi guru dapat dilegalisasi oleh kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan kabupaten/kota). 2) Guru TK/SD/SMP/SMK/SLB baik guru PNS maupun guru bukan

PNS yang mengajar di sekolah negeri atau swasta dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala sekolah.

3) Guru bukan PNS adalah guru tetap yayasan dengan masa kerja minimal 5 tahun, dan memiliki nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK).

4) Usia maksimum 50 tahun.

5) Diijinkan oleh kepala sekolah dibuktikan dengan Surat Ijin Belajar dan diketahui oleh kepala dinas pendidikan kabupaten/kota.

6) Tidak ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala sekolah.

7) Biaya PPG bagi guru dalam jabatan dibebankan pada para peserta. 8) Tunduk pada peraturan tentang pelaksanaan PPG bagi guru dalam

jabatan.

3. Minat terhadap Pendidikan Profesi Guru

(43)

minat yang dimaksud adalah perasaan senang atau ketertarikan seseorang, perhatian dan partisipasi pada Pendidikan Profesi Guru, khususnya pada mahasiswa Non FKIP yaitu mahasiswa Jurusan Akuntansi.

Mahasiswa yang memiliki minat terhadap Pendidikan Profesi Guru tentu memiliki perasaan senang terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai seorang guru. Winkel (1984:25) menyebutkan minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Sehingga mahasiswa yang berminat pada Pendidikan Profesi Guru tentu akan memberikan perhatian yang lebih pada tugas dan tanggung jawab seorang guru dalam dunia pendidikan. Perhatian nampak dari adanya rasa ingin tahu mahasiswa untuk mempelajari dan memahami bahkan ikut serta dalam kegiatan yang berhubungan dengan bidang pendidikan atau kegiatan mahasiswa baik di dalam maupun di luar yang berhubungan dengan bidang pendidikan.

4. Jenis Kelamin

(44)

sedangkan sikap seperti lemah lembut, ramah, dan empatik dianggap feminin.

Ada anggapan bahwa tekanan-tekanan untuk berperilaku sesuai dengan cara-cara yang tepat bagi pria atau wanita semakin meningkat pada masa remaja, khususnya pada remaja putri. John mill dan mary allen lynch (1983), dari penelitiannya memperoleh kesimpulan sebagai berikut:

a. Remaja putri menjadi lebih self-conscious (perasa terhadap diri sendiri) dan lebih banyak mengalami gangguan dalam citra diri ketimbang remaja-remaja pria.

b. Remaja-remaja putri lebih menonjol dalam prestasinya di bidang ketrampilan-ketrampilan verbal (kata-kata), sedangkan remaja-remaja pria di bidang ketrampilan spasial (ruang).

c. Remaja-remaja putri menjadi lebih suka membentuk persahabatan-persahabatan yang kental.

Tetapi satu hal yang jelas ialah bahwa remaja pria yang tidak berperilaku cukup maskulin dan remaja putri yang tidak berperilaku cukup feminin akan kurang populer dan kurang diterima oleh teman-temannya yang sejenis kelamin dan yang bukan sejenis kelamin.

5. Indeks Prestasi Komulatif (IPK)

(45)

menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:700) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar sering dikaitkan dengan tes hasil belajar atau tes prestasi.

Prestasi akademik atau prestasi belajar biasanya diukur dari nilai sehari-hari hasil tes hasil belajar dan lamanya bersekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik selama masa remaja adalah (Dimyati Mahmud, 1990:83):

a. Status sosial ekonomi orangtua.

b. Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kemampuan intelektual dan motivasi.

c. Perbedaan sosial ekonomi dan kesempatan.

(46)

6. Pekerjaan Orangtua

Menurut Sutikno (1988:30) pekerjaan adalah sekumpulan kedudukan yang memiliki kesamaan kewajiban atau tugas-tugas pokok. Satu pekerjaan dilakukan oleh satu orang atau beberapa orang yang menduduki jabatan tersebut diberbagai tempat. Pekerjaan orang tua adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan penghasilan setiap bulan di suatu instansi pemerintahan, swasta, atau wiraswasta.

Menurut Dewi (2004:32) pekerjaan dapat dibedakan menjadi dua (2) jenis, yaitu:

a. Pekerjaan pokok

Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimilki oleh seseorang sebagai sumber utama dari penghasilan, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat dari pekerjaan ini adalah tetap.

b. Pekerjaan sampingan

Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidup. Sifat dari pekerjaan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok.

(47)

mempengaruhi anaknya dalam setiap aktivitasnya (Gunarsa, 1986:153). Hal tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Hurlock (1980: 118) bahwa anak akan meniru sikap dan perilaku orangtuanya.

B. Kerangka Berpikir

1. Perbedaan Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari Jenis Kelamin

Jenis kelamin yang dimaksud adalah mahasiswa laki-laki dan perempuan. Secara psikologi dan fisiologis ternyata laki-laki dan perempuan mempunyai perkembangan yang berbeda. Pengaitan dan pembatasan kesempatan berjabatan tertentu pada jenis kelamin pria atau wanita dan lingkup kebudayaan atau golongan sosial akan membawa akibat terhadap cara masyarakat luas berpikir tentang dunia kerja.

(48)

persepsi seseorang tentang profesi guru yang pada akhirnya akan berpengaruh pada minat mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru.

Ada anggapan bahwa profesi guru lebih cocok untuk perempuan, karena perempuan mempunyai sifat keibuan, lemah lembut, berperasaan dan lebih feminim sehingga perempuan lebih peka terhadap kebutuhan belajar siswa maupun masalah-masalah yang menyangkut kepribadian atau psikologi siswa. Faktor lain berkaitan dengan anggapan bahwa profesi guru merupakan profesi yang aman bagi perempuan, karena perempuan dapat menjadi guru sambil menjalankan fungsinya sebagai ibu rumah tangga. Tugas seorang ibu adalah mendidik anak maka secara tidak langsung perempuan juga mendidik siswa-siswanya seperti anak-anak sendiri oleh karena itu secara alamiah anak lebih dekat dan mudah berkomunikasi dengan ibunya. Realitas ini terbawa masuk sampai ke sekolah, sehingga di sekolah seorang murid menemukan “ibunya” yang kali ini menjadi guru baginya.

(49)

2. Perbedaan Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari IPK

(50)

3. Perbedaan Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari Pekerjaan Orangtua

(51)
(52)

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir, maka peneliti dapat mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari jenis kelamin.

2. Ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari IPK.

(53)

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

kasus. Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup

pengkajian satu unit penelitian secara intensif, sehingga penelitian didasarkan

hanya pada satu prodi (Jurusan Akuntansi) yang akan diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kampus Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan November tahun

2010-Januari tahun 2011

C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek penelitian adalah:

Mahasiswa Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Obyek Penelitian adalah minat mahasiswa, jenis kelamin, IPK, dan

(54)

D. Populasi, Sampel, dan Penarikan Sampel 1. Populasi

Menurut Zuriah (2006:116) populasi adalah suatu data yang

menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang

ditentukan. Dalam penelitian ini populasinya bersifat heterogen, yakni

populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi

sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya. Sehingga populasi dalam

penelitian ini adalah Mahasiswa Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Sampel

Sampel sering didefinisikan sebagai bagian dari populasi, sebagai

contoh (master) yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.

Oleh karena itu, sampel dalam sebuah penelitian timbul disebabkan karena

2 (dua) hal berikut:

a. Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat besarnya

jumlah populasi sehingga harus meneliti sebagian saja dari populasi.

b. Peneliti bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil

kepenelitiannya, dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan

kepada objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas (Sutrisno Hadi,

1987:70)

Sampel penelitian ini dihitung dengan rumus Slovin (Sumarno,

2003: 102):

2 1 Ne

N n

(55)

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang dapat ditolelir, misalnya 1%. Batas kesalahan yang ditolerir

ini untuk setiap populasi tidak sama, ada yang 1%, 2%, 3%, 4%,

5%, atau 10%.

86 % 1 . 635 1

635 2 =

+ =

n (pembulatan)

Dari hasil rumus Slovin di atas maka jumlah sampel tersebut

sebanyak 86 mahasiswa. Tetapi dalam penelitian ini jumlah sampel yang

akan diambil menjadi 100 mahasiswa, dengan pertimbangan bahwa

semakin banyak jumlah sampel, diharapkan bisa memperoleh hasil

penelitian yang lebih baik.

3. Teknik Penarikan Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

Proportionate Stratified dan Convenience Sampling. Teknik Proportionate

Stratified digunakan karena populasinya mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Teknik

pengambilan sampel Convenience Sampling dilakukan dengan cara

memilih responden yang kebetulan ditemui pada saat penelitian. Teknik

pengambilan sampel proporsi dilakukan untuk menyempurnakan

penggunaan sampel berstrata. Ada kalanya banyaknya subjek yang

(56)

sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap srata ditentukan

seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing

strata. Setelah itu masing-masing strata atau lapisan diambil sampel sesuai

dengan jumlah populasi masing-masing strata.

Tabel 3.1

Rancangan Strata Proporsional

Angkatan Jumlah mahasiswa Perbandingan tiap angkatan

2007 92 0,283

2008 136 0,418

2009 97 0,299

Total (N) 325 1,000

Dari tabel di atas maka tiap angkatan akan diambil berdasarkan

jumlah sampel dikalikan dengan perbandingan tiap angkatan sebagai

berikut :

Angkatan 2007 : 100 x 0,283 = 28 (pembulatan)

Angkatan 2008 : 100 x 0,418 = 42 (pembulatan)

Angkatan 2009 : 100 x 0,299 = 30 (pembulatan)

Total = 100

E. Variabel Penelitian 1. Pengelolaan variabel

Variabel Penelitian adalah obyek penelitian yang bervariasi apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang

(57)

a. Variabel Dependen (terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya bergantung dari nilai

variabel lain. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah : minat

mahasiswa Jurusan Akuntansi

b. Variabel Independen (bebas)

Variabel independen adalah variabel yang nilainya tidak bergantung

dari variabel lain. Variabel-variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1) Jenis kelamin

2) IPK

3) Pekerjaan orangtua

2. Operasional Variabel

[image:57.612.97.513.136.708.2]

a. Variabel Minat

Tabel 3.2 Operasionalisasi Minat Dimensi Indikator Pernyataan Positif (Nomor item dalam kuesioner) Pernyataan Negatif (Nomor item dalam kuesioner) Tertarik 1) Ketertarikan

(58)

membaca artikel yang berkaitan dengan PPG 4) Ketertarikan untuk mengikuti seminar-seminar kependidikan 5) Ketertarikan untuk mengikuti PPG karena dorongan sekitar 7 8,9

Memperhatikan 1) Perhatian terhadap PPG 2) Mencari informasi tentang PPG 3) Perhatian terhadap cara mengajar dosen 10 11,12 13

Senang 1) Perasaan senang yang berasal dari teman sebaya 2) Perasaan senang yang berasal dari keluarga 3) Perasaan senang karena peluang kerja yang lebih besar 14 15 16,17 Jumlah 17

(59)

Skala pengukuran untuk setiap item pernyataan dinyatakan

lima skala pendapat dan dilakukan dengan cara penentuan sebagai

berikut: sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS),

[image:59.612.95.514.177.639.2]

sangat tidak setuju (STS).

Tabel 3.3 Skor Variabel Minat

Jawaban Pernyataan

Positif Negatif

Sangat setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu-ragu 3 3

Tidak setuju 2 4

Sangat tidak setuju 1 5

b. Variabel Jenis Kelamin

Jenis kelamin dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu

laki-laki dan perempuan yang kemudian diberi skor:

Tabel 3.4

Operasionalisasi Jenis Kelamin

c. Variabel IPK

Tabel 3.5 Operasionalisasi IPK

Sumber: Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 (halaman 18).

Jenis Kelamin Skor

Laki-laki 1 Perempuan 2

(60)
[image:60.612.92.514.95.627.2]

d. Variabel Pekerjaan Orangtua

Tabel 3.6

Operasionalisasi Pekerjaan Orangtua

Pekerjaan Skor

Guru 1

Bukan guru 2

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006:151).

Dalam penelitian ini digunakan angket kuesioner minat mahasiswa.

2. Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, notulen rapat, dan sebagainya (Suharsimi, 1993:126).Metode

ini dilakukan untuk melengkapai data-data yang telah dikumpulkan oleh

peneliti.

G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

(61)

144). Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang

tinggi, sebaliknya jika kevalidan suatu instrumen rendah menunjukkan

bahwa instrumen tersebut kurang valid. Sebuah instrumen dikatakan valid

apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat,

yaitu apabila butir-butir yang membentuk instrumen tidak menyimpang

dari fungsi instrumen. Penelitian ini menggunakan korelasi product

moment untuk mencari validitas item yaitu dengan mengkorelasikan antar

butir soal dengan skor total. Rumus Product moment sebagai berikut

(Suharsimi Arikunto, 2003:425-426):

(

)( )

(

)

(

(

)

⎭⎬⎫ ⎩⎨ ⎧ ⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − =

2 2 2

2 X N Y Y

X N Y X XY N rxy Keterangan: xy r

=Koefisien antara X dan Y

N =Jumlah subyek

X =Skor masing-masing butir uji coba

Y = Skor total butir uji coba

X

=Jumlah skor butir

Y =

Jumlah skor total butir

XY =

Jumlah hasil perkalian skor butir dan

skor total

=

2

X

(62)

=

2

Y

Jumlah kuadrat skor total butir.

Koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan tinggi rendahnya

tingkat validitas instrumen yang diukur. Kemudian harga koefisien

korelasi (rxy) ini dibandingkan dengan harga rtabel pada taraf signifikansi

5%. Jika rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel, maka butir soal tersebut

valid. Sebaliknya apabila harga rhitung lebih kecil dari rtabel, berarti soal

tersebut tidak valid.

Kesimpulan hasil pengujian validitas diperoleh dengan

membandingkan antara rhitung dengan rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 30

responden dan α = 5% diperoleh rtabel sebesar 0, 361. Berdasarkan hasil

pengujian validitas dari 25 item pertanyaan, ada 17 item yang valid atau

sahih dan 8 item yang dinyatakan gugur atau tidak valid yaitu item 11, 12,

[image:62.612.98.516.179.722.2]

16, 17, 18, 19, 20, dan 21. Item yang tidak valid kemudian dihilangkan.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Guru

No. Item

r

hitung

r

tabel Keterangan

Item1 0, 706 0, 361 Valid

Item2 0, 746 0, 361 Valid

Item3 0, 742 0, 361 Valid

Item4 0, 698 0, 361 Valid

Item5 0, 644 0, 361 Valid

Item6 0, 798 0, 361 Valid

Item7 0, 561 0, 361 Valid

Item8 0, 501 0, 361 Valid

Item9 0, 740 0, 361 Valid

Item10 0, 523 0, 361 Valid

Item13 0, 443 0, 361 Valid

(63)

Item15 0, 369 0, 361 Valid

Item22 0, 574 0, 361 Valid

Item23 0, 729 0, 361 Valid

Item24 0, 693 0, 361 Valid

Item25 0, 656 0, 361 Valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2002:154). Instrumen dikatakan

reliabel apabila insrumen tersebut merupakan ketetapan atau kondisi

konsisten artinya jika instrumen tersebut dikenakan pada obyek yang sama

pada waktu yang berbeda hasilnya akan relatif sama atau tetap. Instrumen

pada penelitian ini berupa angket maka pengujian reliabilitas akan diukur

dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut: (Arikunto, 2002:171)

(

)

⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ −

=

2

1 2 11 1 1 σ σb k k r Keterangan: 11

r = reabilitas instrumen

K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b

σ = jumlah varians butir 2

1

σ = varians total

Suatu kontruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan

koefisien Cronbach Alpha > 0,6 (Nunnaly, dalam Imam Ghozali,

2001:42). Sebaliknya apabila hasil nilai koefisien Alpha Cronbach < 0, 6,

(64)

menentukan tinggi rendahnya reliabilitas instrumen, maka pedoman yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8

Pedoman Reabilitas Instrumen

No Koefisien Alpha Kriteria Penilaian 1 0,80 – 1,00 Sangat tinggi

2 0,60 – 0,79 Tinggi

3 0,40 – 0,59 Cukup

4 0,20 – 0,39 Rendah

5 <0,20 Sangat tinggi

Dari pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.9

Kesimpulan Hasil Uji reliabilitas Variabel yang diukur

r

hitung

r

tabel Status

Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi

Guru

0, 928 0, 6 Reliabel

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS

versi 12. Reabilitas variabel minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk

mengikuti Pendidikan Profesi Guru dilakukan dengan pendekatan atau

teknik Alpha Cornbach. Setelah diuji koefisien alfa sebesar 0,928 yang

berarti lebih besar dari 0,6, dengan demikian instrumen yang digunakan

untuk mengukur minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti

[image:64.612.92.516.166.590.2]
(65)

H. Teknik Analisis Data 1. Deskriptif Data

Deskriptif data dimaksudkan untuk mengetahui dan

mendeskripsikan data hasil observasi yang diperoleh di lapangan yang

meliputi karakteristik responden, variabel minat, jenis kelamin, IPK, dan

pekerjaan orangtua.

Rumus yang digunakan adalah:

% = %100 x Nn

Keterangan:

n = Nilai yang diperoleh

N = Jumlah total responden

% = Persentase

Untuk mengetahui distribusi masing-masing variabel yang

pengumpulan ditanya dengan menggunakan kuesioner (angket), setiap

indikator dari data yang dikumpulkan terlebih dahulu diklasifikasikan dan

diberi skor yaitu:

a. Skor 5 untuk jawaban SS yang berarti sangat tinggi

b. Skor 4 untuk jawaban S yang berarti tinggi

c. Skor 3 untuk jawaban RR yang berarti cukup

d. Skor 2 untuk jawaban TS yang berarti rendah

(66)

2. Uji Normalitas dan Homogenitas

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Dalam

uji normalitas ini digunakan rumus uji satu sampel dari

Kolmogorov-Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel

(skor observasi) dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu

titik dimana teoritis dan yang terobservasi mempunyai perbedaan

terbesar. Alat statistik untuk pengujian normalitas data penelitian ini

adalah tes Kolmogorov-Smirnov. Adapun rumus uji

Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas sebagai berikut (Sugiyono, 1999:255):

D =maksimumFo

( )

X1 −Sn

( )

X1 Keterangan:

D = Deviasi maksimum

Fo (X1) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

Sn ( X1 ) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih

besar dari taraf signifikan 5%, berarti sebaran data variabel normal.

Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil

(67)

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan

beberapa buah rata-rata yang berdistribusi normal, berdasarkan sampel

yang telah diambil dari setiap populasi. Uji homogenitas digunakan

untuk mengetahui apakah varians sampel yang akan dikomparasikan

tersebut homogen atau tidak. Varians adalah standar deviasi yang

dikuadratkan. Uji homogenitas varians digunakan uji F (Sudjana,

2002:250)

terkecil Varians

terbesar Varians

F =

Harga F hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan

harga F tabel dengan dk pembilang n-1 dan dk penyebut n-1. Dalam

hal ini berlaku ketentuan bila harga F hitung lebih kecil atau sama

dengan F tabel (F hitung < F tabel) maka dapat disimpulkan bahwa

varians data yang akan dianalisis homogen.

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah mengetahui

perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti

Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari jenis kelamin, IPK, dan pekerjaan

orangtua. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam pengujian

(68)

a. Perumusan Hipotesis

1) Perumusan Hipotesis Pertama

HO : Tidak ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi

untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari

jenis kelamin

Ha : Ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk

mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari jenis

kelamin

2) Perumusan Hipotesis Kedua

HO : Tidak ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi

untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari

IPK

Ha : Ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk

mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari IPK

3) Perumusan Hipotesis Ketiga

HO : Tidak ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi

untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari

pekerjaan orangtua

Ha : Ada perbedaan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk

mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari

(69)

b. Pengujian Hipotesis

1) Pengujian Hipotesis Pertama

Untuk menguji hipotesis perbedaan minat mahasiswa

Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru

ditinjau dari jenis kelamin yaitu dengan memanfaatkan uji t,

pengujian hipotesis tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel-variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat,

adapun menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menentukan hipotesis H0 : = 0

H1 : > 0

b) Menetukan t tabel dengan dk = n-2 dengan tingkat signifikansi

(α = 0,05).

c) Menentukan statistik uji t dengan rumus (Sudjana, 1996: 380):

2 1

2

r n r t

− − =

Keterangan:

=

t Nilai yang dicari

=

r Koefisien jenis kelamin terhadap minat mahasiswa Jurusan

Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru

(70)

Adapun kriteria dalam penarikan kesimpulan adalah:

(1)Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima,

artinya variabel bebas berpengaruh positif terhadap variabel

terikat.

(2)Jika t hitung = t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak,

artinya variabel bebas tidak berpengaruh positif terhadap

variabel terikat.

2) Pengujian Hipotesis Kedua

Untuk menguji hipotesis perbedaan minat mahasiswa

Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru

ditinjau dari jenis IPK menggunakan rumus analisis varian Uji F

(One Way Anova). Analisis ini digunakan untuk mengetahui

apakah ada perbedaan yang signifikan (jelas) antara rata-rata hitung

tiga kelompok atau lebih.

Jika harga F hitung > F tabel maka dapat disimpulkan

bahwa ada perbedaan secara signifikan minat mahasiswa jurusan

akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru ditinjau dari

jenis IPK. Sedangkan jika F hitung < F tabel maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan secara signifikan untuk

minat mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan

(71)

3) Pengujian Hipotesis Ketiga

Untuk menguji hipotesis perbedaan minat mahasiswa

Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru

ditinjau dari pekerjaan orangtua yaitu dengan memanfaatkan uji t,

pengujian hipotesis tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel-variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat,

adapun menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Menentukan hipotesis HO : = 0

H1 : > 0

b) Menetukan t tabel dengan dk = n – 2 dengan tingkat

signifikansi (α = 0,05).

c) Menentukan statistik uji t dengan rumus (Sudjana, 1996: 380):

2 1

2

r n r t

− − =

Keterangan:

=

t Nilai yang dicari

=

r Koefisien pekerjaan orangtua terhadap minat mahasiswa

Jurusan Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi

Guru

=

(72)

Adapun kriteria dalam penarikan kesimpulan adalah:

(1)Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima,

artinya variabel bebas berpengaruh positif terhadap variabel

terikat.

(2)Jika t hitung = t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak,

artinya variabel bebas tidak berpengaruh positif terhadap

(73)

52

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

 

  Di dalam Bab IV ini akan diuraikan mengenai analisis data dan

pembahasan akan tetapi sebelum menguraikan hasil dari penelitian, terlebih

dahulu kita uraikan sedikit gambaran umum mengenai Fakultas Ekonomi Jurusan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Universitas Sanata Dharma (USD) diselenggarakan oleh Yayasan Sanata

Dharma dan merupakan bentuk pengembangan dari Institut Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (IKIP) Sanata Dharma yang didirikan pada tahun 1955 oleh Serikat

Yesus Provinsi Indonesia bersama dengan rekan imam dan awam katolik.

Perubahan bentuk tersebut disahkan oleh Pemerintah tahun 1993 melalui

Keputusan Mendikbud Republik Indonesia No.4/D/0/1993. Pendidikan di

Universitas Sanata Dharma bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa

melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang

berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan seperti

yang terkandung dalam pancasila sehingga memiliki kemampuan akademik di

bidangnya serta integritas kepribadian yang tinggi.

Visi dan misi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma adalah

menampilkan diri sebagai business school yang menjunjung tinggi nilai-nilai

akademik dan humanistik dan menghasilkan Sarjana Ekonomi (Akuntansi dan

Ekonomi) yang profesional dengan memiliki integritas, bersumber pada moral dan

(74)

 

Tujuan dari Program Studi Akuntansi adalah menghasilkan para

profesional di bidang akuntansi yang mampu berperan aktif dalam mengelola

serta mengembangkan perusahaan atau organisasi atau tempat mereka bekerja.

Proses pendampingan belajar mahasiswa dirancang secara cermat agar para

lulusannya tidak saja memiliki pengetahuan di bidang akuntansi, tetapi juga

mampu mengembangkan softskill yang dibutuhkan dalam pengembangan pribadi

dan karier lulusan di masa depan, seperti memiliki kepribadian kuat,

berpandangan luas, berwawasan lingkungan, bermoral tinggi, dan menyadari

tanggungjawab sosialnya. Nilai-nilai yang dikembangkan di Program Studi

Akuntansi adalah:

1. Menjunjung tinggi academic excellence

2. Pembentukan karakter yang mengacu pada humanistic values

3. Menjunjung tinggi integritas pribadi (kejujuran dan tanggungjawab)

4. Penekanan pada continous quality improvement

5. Menciptakan suasana kerja yang terbuka dan demokratis

  Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Mahasiswa Akuntansi,

Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. yang berjumlah 635 orang. Tetapi sampel yang digunakan untuk penelitian ini berjumlah 100

responden yang mahasiswa Jurusan Akuntansi angkatan 2007, 2008, dan 2009.

Dasar pengambilan sampel ini adalah mahasiswa tersebut sudah tidak mengambil

mata kuliah, ada juga yang sedang cuti, dan sedang menempuh skripsi.

 

(75)

  A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Responden Penelitian

Data yang diperoleh dari kuesioner merupakan data mengenai jenis

kelamin, IPK, pekerjaan orangtua, dan minat mahasiswa Jurusan

Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru.Berikut ini deskripsi

data untuk masing-masing variabel.

[image:75.612.94.518.215.598.2]

a. Data Jenis kelamin

Tabel 4.1

Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Frekuensi Relatif

1 Laki-laki 32 32%

2 Perempuan 68 68%

Jumlah 100 100%

Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden yang berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 32 orang atau 32% dan responden

perempuan sebanyak 68 orang atau 68%. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan lebih

banyak daripada responden yang berjenis kelamin laki-laki.

b. Data IPK

Data mengenai IPK mahasiswa bertujuan untuk mengetahui

berapa tingkat IPK Mahasiswa Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tingkat IPK digolongkan

(76)

  3,51-4,00 = Dengan pujian

2,76-3,50 = Sangat memuaskan

2,00-2,75 = Memuaskan

Dari kuesioner yang disebarkan diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 4.2

Interprestasi IPK Mahasiswa

Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori

3,51-4,00 8 8% Dengan pujian

2,76-3,50 50 50% Sangat memuaskan

2,00-2,75 42 42% Memuaskan Jumlah 100 100%

Sumber: Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 (halaman 18).

Dengan melihat tabel penilaian IPK di atas dapat dijelaskan

bahwa kategori IPK dengan pujian (3,51-4,00) ada 8 orang atau 8%,

kategori IPK Sangat memuaskan (2,76-3,50) ada 50 orang atau 50%,

kategori IPK Memuaskan (2,00-2,75) ada 42 orang atau 42%. Dengan

melihat penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan IPK mahasiswa

Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma termasuk dalam

kategori sangat memuaskan.

[image:76.612.97.515.188.669.2]

c. Data Pekerjaan Orangtua

Tabel 4.3

Distribusi Responden menurut Pekerjaan Orangtua

No Pekerjaan Orangtua Frekuensi Frekuensi Relatif

1 Guru 32 32%

2 Bukan Guru 68 68%

Jumlah 100 100%

Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden yang pekerjaan

(77)

 

orangtuanya bukan guru ada 68 orang atau 68%. Berdasarkan data

tersebut dapat disimpulkan bahwa data orangtua mahasiswa yang

pekerjaannya bukan guru lebih banyak daripada orangtua mahasiswa

yang pekerjaannya guru.

2. Deskripsi Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk Mengikuti

Pendidikan Profesi Guru

Penilaian atas data variabel minat berdasarkan Penilaian Acuan

Patokan II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data minat mahasiswa

Jurusan Akuntansi, skor tertinggi sebesar 85 dan skor terendah sebesar 17.

Adapun distribusi frekuensi data variabel minat mahasiswa Jurusan

Akuntansi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Interprestasi Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Guru

Interval Skor Frekuensi Presentase Kategori

72-85 3 3% Sangat Tinggi

62-71 14 14% Tinggi 55-61 17 17% Cukup 48-54 19 19% Rendah

17-47 47 47% Sangat Rendah

Jumlah 10

Gambar

Tabel 4.6      Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan
Tabel 2.1 Analisis Kompetensi Lulusan S-1 Kependidikan dan S-
Tabel 2.2 Kerangka Kurikulum untuk Lulusan S-1 Kependidikan
Tabel 3.2 Operasionalisasi Minat
+7

Referensi

Dokumen terkait

(3) Dalam hal informasi mengenai rencana Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha telah diketahui pihak lain selain orang dalam, Perusahaan Terbuka yang akan melakukan Penggabungan

dLITGST slSIIM I(oNTROT

Dasar pemikirannya yaitu: (1) Bila konsumen tidak memiliki pengalaman sebelumnya dengan suatu perusahaan, maka persepsinya terhadap kualitas jasa perusahaan tersebut

Tingkat Diskon seringkali digunakan untuk menghitung bunga wesel atau bunga pinjaman yang dipotong di muka... Agus meminjam Koperasi Simpan Pinjam selama 12 bulan dengan

AOSORPSI ATOM SILIXON PADA PERMUKAAN GRAFENA OENGAN METODEAM 1 MENGGUNAKAN. PA(ET

(DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI) (DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI).

algoritma Disjkstra dan algoritma Bellman-Ford ini mempunyai kelebihan dan kekurangan pada saat menjalankan atau mengeksekusi algoritmanya dimana untuk algoritma

herea jual dd lulah Peodapa. re.jadiDya xeqarrsh&amp;