• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh keberagaman produk, kualitas, harga, dan merek pada keputusan pembelian produk distro : studi kasus di Distro Seephylliz Jl. Demangan Baru, Ruko Demangan Baru (depan Ollifant) Jogjakarta Phone: (0274) 583347.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh keberagaman produk, kualitas, harga, dan merek pada keputusan pembelian produk distro : studi kasus di Distro Seephylliz Jl. Demangan Baru, Ruko Demangan Baru (depan Ollifant) Jogjakarta Phone: (0274) 583347."

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

xvi  

ABSTRAK

PENGARUH KEBERAGAMAN PRODUK, KUALITAS, HARGA, DAN MEREK PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN

PRODUK DISTRO

Studi Kasus di Distro Seephylliz Jl. Demangan Baru, Ruko Demangan Baru (depan Ollifant) Jogjakarta

Maria Rosalina

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata DharmaYogyakarta

2012

(2)

xvii  

ABSTACT

THE EFFECT OF PRODUCTS VARIETY, QUALITY, PRICE, AND BRAND ON THE DECISION TO PURCHASE

THE DISTRO PRODUCTS

Case study at Distro Seephylliz, Jl. Demangan Baru, Ruko Demangan Baru (in front of Ollifant) Jogjakarta

Maria Rosalina

Faculty of Economics Management Study Program Sanata Dharma University Yogyakarta

2013

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

iv  

Motto:

DREAM, BELIEVE, AND MAKE IT HAPPEN

(Agnes Monica)

“Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui

segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan dan sekalipun aku memiliki

iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak

mempunyai KASIH aku sama sekali tidak berguna”.

1 Korintus 13:2

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

Jesus Christ Engkaulah segalanya bagiku. Ibuku tercinta,

(8)
(9)
(10)

vii  

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Keberagaman Produk, Kualitas, Harga, dan Merek pada Keputusan Pembelian Produk Distro: Studi Kasus di Distro Seephylliz Jl. Demangan Baru, Ruko Demangan Baru (depan Ollifant) Jogjakarta”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah menyumbang pikiran, tenaga, dan waktu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H Herry Maridjo M.Si.,selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang telah mengarahkan, membimbing, dan memberikan saran dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Lukas Purwanto, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

(11)

viii  

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah membagikan ilmu-ilmunya serta memberikan pengalaman-pengalaman baru selama kuliah.

5. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan sekretariat Fakultas Ekonomi yang memberikan kemudahan penyusunan skripsi.

6. Orang Tuaku yang selalu memberikan dukungan, doa, kasih sayang yang luar biasa sehingga skripsi ini dapat selesai.

7. Keluarga besar Bapak Drs. Soetaryono dan kakak-kakakku terkasih Mas Punjung, Mbak Anna, Mbak Yut terima kasih atas dukungannya.

8. Teman-teman Seephylliz mb’ Putri, mas Ferry yang bersedia berbagi informasi mengenai Distro ini.

9. Sahabat – sahabat KIKO (Kinoi, Ice, Ketty, Oca) thank you guys… buat Agnes Annice Buu makasiiiihh lhooo nduutt buat tumpangan kosnya yang jadi rumah kedua ku.. buat ondot Ermina Ketty makasih musik-musiknya.. buat kinoi Gracye Yong Woo kapan masak makanan korea lagi hahhaha….. makasih buat dukungan, bantuan dan semangatnya, Aku pasti kangen kalian. Luv u so much my

KIKO.

10.Buat anak-anak Manajemen satu hati 2008 terima kasih atas dukungannya dan persahabatannya selama ini.

(12)
(13)

x  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Penelitian-penelitian Sebelumnya ... 17

(14)

xi  

D. Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 23

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 31

H. Sumber Data ... 31

I. Teknik Pengumpulan Data ... 33

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 33

K. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Distro Seephylliz ... 43

B. Visi dan Misi ... 45

C. Lokasi Distro ... 45

D. Struktur Organisasi ... 46

E. Tugas dan Tanggung Jawab ... 47

F. Produk ... 50

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden ... 52

(15)

xii  

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 73

C. Keterbatasan ... 74

DAFTAR REFERENSI ... 75

(16)

xiii  

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 Presentase Reponden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 53

Tabel 5.2 Presentase Reponden Berdasarkan Profesi ... 54

Tabel 5.3 Presentase Reponden Berdasarkan Sumber Pendapatan ... 55

Tabel 5.4 Presentase Reponden Berdasarkan Pendapatan ... 56

Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Instumen Penelitian Keberagaman Produk ... 57

Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas Instumen Penelitian Kualitas ... 57

Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Instumen Penelitian Harga ... 58

Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas Instumen Penelitian Merek ... 58

Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Instumen Penelitian Keputusan Pembelian ... 59

Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas Instumen Penelitian ... 60

Tabel 5.11 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 61

Tabel 5.12 Hasil Uji Multikolinearitas ... 62

Tabel 5.13 Hasil Uji F ... 66

Tabel 5.14 Hasil Uji t ... 67

(17)

xiv  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Tahap Keputusan Pembelian ... 12

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian ... 20

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Distro Seephylliz ... 46

Gambar 5.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 63

Gambar 5.2 Histogram Uji Normalitas ... 64

(18)

xv  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.AngketPenelitian ... 77

Lampiran 2.KarakteristikResponden... 81

Lampiran 3.JawabanResponden ... 86

Lampiran 4.AnalisisPersentase ... 102

Lampiran 5.UjiValiditasdanUjiReabilitas ... 105

Lampiran 6.UjiAsumsiKlasik ... 109

(19)

xvi  

ABSTRAK

PENGARUH KEBERAGAMAN PRODUK, KUALITAS, HARGA, DAN MEREK PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN

PRODUK DISTRO

Studi Kasus di Distro Seephylliz Jl. Demangan Baru, Ruko Demangan Baru (depan Ollifant) Jogjakarta

Maria Rosalina

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata DharmaYogyakarta

2012

(20)

xvii  

ABSTACT

THE EFFECT OF PRODUCTS VARIETY, QUALITY, PRICE, AND BRAND ON THE DECISION TO PURCHASE

THE DISTRO PRODUCTS

Case study at Distro Seephylliz, Jl. Demangan Baru, Ruko Demangan Baru (in front of Ollifant) Jogjakarta

Maria Rosalina

Faculty of Economics Management Study Program Sanata Dharma University Yogyakarta

2013

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Zaman modern sekarang ini Distro sudah menjadi sebuah fenomena yang hadir khususnya di kota-kota besar di Indonesia. Keberadaan Distro menjadi sebuah trendsetter untuk menghadirkan gaya busana remaja dan anak muda dengan berbagai macam keunikan dan kelebihannya. Perkembangan Distro di kota besar selalu mengalami peningkatan yang cukup pesat, dengan berbagai macam produk busana yang dibutuhkan remaja dari ujung kaki hingga ujung kepala. Melihat isi dari Distro sama halnya kita melihat perkembangan gaya busana remaja yang sedang populer pada saat ini karena apa yang disediakan dan dilihat pada display Distro, itulah yang sedang menjadi kesukaan remaja saat ini dalam memilih model pakaian. Inilah sebuah fenomena yang secara tidak sadar ikut meramaikan berbagai macam perubahan yang ada di Indonesia.

Konsep Distro berawal pada pertengahan 1990-an di Bandung. Saat itu band-band independen di Bandung berusaha menjual merchandise mereka seperti CD/kaset, t-shirt, dan sticker selain di tempat mereka melakukan pertunjukan. Selain komunitas musik, akhirnya banyak komunitas lain seperti komunitas punk dan skateboard yang kemudian juga membuat toko-toko kecil untuk menjual pakaian dan aksesoris mereka. Kini, industri Distro sudah

(22)

berkembang, bahkan dianggap menghasilkan produk-produk yang memiliki kualitas ekspor.

Bandung merupakan kota dimana Distro masuk ke Indonesia, kemudian menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya dan kota-kota besar lainnya, termasuk Yogyakarta. Yogyakarta selain terkenal sebagai kota pelajar juga dikenal sebagai kota yang penuh dengan anak muda yang kreatif dalam menemukan inovasi dunia fashion. Misalnya produk kaos dagadu khas Yogyakarta yang sudah ada sejak dulu. Begitu Distro mulai populer di Yogyakarta, beragam Distro menawarkan produk khususnya kaos Distro dengan ciri tersendiri namun tetap memiliki ciri khas Yogyakarta. Ada beragam pilihan desain pakaian Distro yang tersedia dalam banyak pilihan warna, kualitas, keunikan desain, harga dan bermacam-macam merek terkenal ada di Distro tersebut, beberapa faktor inilah yang dapat menarik konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.

(23)

tanpa harus banyak mengeluarkan isi dalam dompet mereka. Kualitas produk dari Distro tidak kalah dengan produk yang terpampang pada butik atau tempat pusat perbelanjaan menengah ke atas atau Mal.

Bentuk awal Distro adalah usaha rumahan dan dibuat etalase dan rak untuk menjual t-shirt. Tetapi sekarang ini lahan Distro yang kebanyakan tidak terlalu besar dan luaspun bisa disulap menjadi tempat berbelanja busana yang sangat nyaman untuk para calon pembeli yang berkunjung ke Distro itu. Dengan variasi warna yang menarik dapat memberikan kenyamanan bagi setiap orang yang datang untuk membeli atau hanya sekedar mencari tahu tren busana anak muda jaman sekarang. Hal yang menarik ketika kita berkunjung ke salah satu Distro adalah penataan tempat (layout), barang, maupun tata cahaya yang di setting dengan sangat menarik dan biasanya disertai dengan alunan musik. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa musik sangat berpengaruh terhadap durasi berbelanja. Jika alunan musik itu slow maka musik itu akan menimbulkan emosi untuk berbelanja, mereka akan merasa lebih santai. Tetapi jika musik itu berjenis rock maka konsumen akan merasa seperti tergesa-gera, akan cenderung berbelanja cepat.

(24)

mengeluarkan uang untuk barang yang mereka inginkan, walaupun harga barang itu mahal demi untuk mendapatkan barang tersebut.

Inilah yang membuat Distro semakin berkembang dan semakin menarik simpati para remaja di kota-kota besar Indonesia. Para remaja sekarang ini menjadi lebih konsumerisme dalam berbelanja produk-produk yang mereka sukai. Mereka terlalu fokus mendandani fisik mereka semata, namun secara keseluruhan perkembangan Distro di Indonesia tetap memberikan pengaruh positif bagi perkembangan dunia fashion.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia sudah mengenal dunia fashion dengan menjamurnya Distro. Konsumen bisa membeli produk sesuai dengan keinginan mereka. Dengan melihat fenomena-fenomena yang ada, penulis tertarik dengan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Keberagaman Produk, Kualitas, Harga, dan Merek pada Keputusan Pembelian Produk Distro”. Studi kasus di Distro Seephylliz Jl. Demangan Baru, Ruko Demangan Baru (depan Oliffant) Jogjakarta.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah keberagaman produk, kualitas, harga, dan merek secara simultan berpengaruh pada keputusan pembelian produk Distro?

(25)

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang diteliti tidak meluas maka penulis membatasi masalah berupa analisis faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian produk Distro. Faktor-faktor tersebut yaitu keberagaman produk, kualitas, harga, dan merek.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui secara simultan pengaruh keberagaman produk, kualitas, harga, dan merek pada keputusan pembelian produk Distro.

2. Untuk mengetahui secara parsial pengaruh keberagaman produk, kualitas, harga, dan merek pada keputusan pembelian produk Distro.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dan menambah pengetahuan sejauh mana teori itu diterapkan selama kuliah yang berkaitan dengan pemasaran ke dalam sebuah usaha.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

(26)

3. Bagi Distro Seephylliz

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi Distro Seephylliz untuk meningkatkan penjualan produk berdasarkan pengaruh keberagaman produk, kualitas, harga, dan merek pada keputusan pembelian produk Distro.

F. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka

Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang digunakan untuk melakukan penelitian, antara lain: pengertian Distro, pengertian pemasaran, manajemen pemasaran, bauran pemasaran, perilaku konsumen, keputusan pembelian, penelitian-penelitian sebelumnya, kerangka konseptual penelitian dan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

(27)

Bab IV Gambaran Umum Subyek Penelitian

Dalam bab ini menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan yaitu Distro Seepylliz yang meliputi: sejarah dan perkembangannya, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi beserta tugas dan tanggung jawabnya dan produk-produk yang ditawarkan.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang pengolahan data, analisi data meliputi: karakteristik responden, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi berganda, uji F dan uji t dan pembahasan.

Bab VI Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan

(28)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Distro

Distro, singkatan dari distribution store atau distribution outlet. Distro adalah jenis toko di Indonesia yang menjual pakaian dan aksesoris yang dititipkan oleh pembuat pakaian atau diproduksi sendiri. Distro umumnya merupakan industri kecil menengah (IKM) yang sandang dengan merek independen yang dikembangkan oleh kalangan muda. Produk yang dihasilkan oleh Distro diusahakan untuk tidak diproduksi secara massal, agar mempertahankan sifat ekslusif suatu produk dan hasil kerajinan, (http://id.wikipedia.org/wiki/Distro_%28pakaian%29 diakses pada hari sabtu tanggal 26 mei 2012 pukul 19.06 WIB).

2. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2009:6), pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertahankan produk yang bernilai dengan pihak lain. Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan pemasaran yaitu satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan

(29)

pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemilik sahamnya (Kotler dan Keller, 2009:6).

Ada seperangkat konsep inti menciptakan satu fondasi untuk pemasaran, yaitu: kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan merupakan tuntutan dasar manusia. Manusia perlu makan, minum, berpakaian, tempat berlindung untuk tetap bertahan hidup. Kebutuhan dibedakan menjadi 5 jenis:

a. Kebutuhan yang dinyatakan (konsumen menginginkan pakaian).

b. Kebutuhan real (konsumen menginginkan pakaian bukan dari harganya melainkan kualitas pakaian tersebut).

c. Kebutuhan yang tidak dinyatakan (konsumen mengharapkan pelayanan yang baik dari Distro).

d. Kebutuhan yang disenangi (konsumen akan merasa senang jika tempat Distro itu nyaman, tidak panas, tatanan layoutnya bagus).

e. Kebutuhan rahasia (konsumen ingin terlihat oleh teman-temannya sebagai konsumen yang cerdas dalam memilih produk).

(30)

3. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul (Kotler dan Keller, 2009:6).

4. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam pemasaran. Bauran pemasaran mencakup sistem atau alat-alat yang membantu mengaplikasikan konsep pemasaran itu sendiri. Oleh karena itu, setiap perusahaan setelah memutuskan strategi pemasaran kompetitifnya secara keseluruhan, perusahaan harus mulai menyiapkan perencanaan bauran pemasaran yang rinci.

Menurut Kotler dan Armstrong (2003:78) bauran pemasaran adalah serangkaian alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan produk, harga, tempat (distribusi), promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.

Kemungkinan-kemungkinan itu dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal dengan ”Empat P”, yaitu:

(31)

c. Place ( Tempat ) d. Promotion ( Promosi ) 5. Pengertian Perilaku Konsumen

Mowen dan Minor (2002:6) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai suatu studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide. Suatu proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang melibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang dan jasa (Louden dan Bitta dalam Umar, 2003:11).

Sementara pendapat Hanna dan Wozniak (dalam Umar, 2003: 11) perilaku konsumen suatu bagian dari aktivitas-aktivitas kehidupan manusia, termasuk segala sesuatu yang teringat olehnya akan barang dan jasa yang dapat diupayakan sehingga ia akhirnya menjadi konsumen. Dari beberapa definisi perilaku konsumen dapat disimpulkan perilaku konsumen adalah suatu tindakan – tindakan nyata individu atau kumpulan individu.

(32)

6. Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan keputusan untuk membeli suatu produk setelah sebelumnya memikirkan tentang layak tidaknya membeli produk itu dengan mempertimbangkan informasi-informasi yang ia ketahui dengan realitas tentang produk itu setelah ia menyaksikannya (Umar, 2003:18).

Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Ada 5 (lima) tahap dalam keputusan pembelian (1) pengenalan masalah, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan pembelian, (5) perilaku pasca pembelian (Kotler, 2009:235).

Gambar 2.1

Kerangka Tahap Keputusan Pembelian

Dalam kenyataannya, para konsumen tidak selalu melewati seluruh 5 (lima) tahap ini dalam membeli produk. Konsumen biasanya melewati atau membalik beberapa tahap. Kelima tahap yang dilalui konsumen dalam keputusan pembelian dijelaskan sebagai berikut.

(33)

a. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembelian mengenali masalah atau kebutuhan. Pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen.

b. Pencarian Informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan lebih banyak mencari informasi. Pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian, orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Yang lain disebut aktif mencari informasi, mencari bahan bacaan, menelpon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. Misalnya: seorang konsumen tertarik dengan baju merek Bloop, maka orang itu akan mencari informasi mengenai baju tersebut dengan membaca bacaan tentang produk Bloop, bertanya kepada teman bahkan mengunjungi beberapa Distro untuk mendapatkan barang tersebut. Perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya.

Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok yaitu:

(34)

2) Sember komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko.

3) Sumber publik: media massa, organisasi penentu peringkat konsumen.

4) Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian, dan pemakaiaan produk.

c. Evaluasi Alternatif

Dalam evaluasi alternatif, tidak ada proses evaluasi sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi keputusan pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-model terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif. Yaitu, model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar dan rasional.

(35)

warna, ukuran, merek, harga. Konsumen akan memberikan perhatian besar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya.

d. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen dapat membentuk niat untuk membeli merek yang mereka sukai. Jika keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan yang menyangkut merek (merek Seephylliz), tempat (Distro Seephylliz), kuantitas (sebuah pakaian), waktu (akhir pekan), dan metode pembayaran (uang tunai). Pada tahap ini konsumen benar-benar membeli produk.

e. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena memerhatikan fitur-fitur tertentu yang mengganggu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya.

Seseorang bisa mendapatkan sebuah produk dengan berbagai cara: 1) Menghasilkan produk sendiri.

2) Menggunakan otot untuk mendapatkan sebuah produk. 3) Mengemis.

(36)

Dalam proses pembelian produk pasti tidak akan melewatkan terjadinya pertukaran atau transaksi. Pertukaran yang merupakan konsep inti dari pemasaran, mencakup perolehan produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Agar muncul potensi pertukaran, ada lima prasyaratan yang harus dipenuhi.

(a) Sekurang-kurangnya ada dua pihak.

(b) Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin bernilai bagi pihak lain.

(c) Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan menyerahkan sesuatu. (d) Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran. (e) Masing-masing pihak yakin bahwa bertransaksi dengan pihak lain

merupakan hal yang tepat dan diinginkan.

Pertukaran akan terjadi apabila kedua belah pihak sepakat mengenai syarat-syarat yang akan membuat keadaan kedua pihak akan menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. Pertukaran adalah proses penciptaan nilai karena pada dasarnya memungkinkan keadaan kedua belah pihak menjadi lebih baik.

(37)

B. Penelitian - penelitian Sebelumnya

(38)

independen (kualitas produk, harga dan iklan) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian. Hasil pengujian regresi berganda menunjukkan bahwa semua variabel independen (kualitas produk, harga dan iklan) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

(39)

deskriptif, secara umum responden memberikan tanggapan yang positif dan sangat positif terhadap variabel merek (X1), bukti fisik (X2), iklan (X3), promosi penjualan (X4), dan rekomendasi personal dari mulut ke mulut (word of mouth) (X5) tentang kartu prabayar simPATI Nusantara. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan alat analisis regresi berganda diperoleh fakta bahwa variabel merek (X1), bukti fisik (X2), iklan (X3), promosi penjualan (X4), dan rekomendasi personal dari mulut ke mulut (word of mouth) (X5) mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan maupun parsial terhadap struktur keputusan pembelian (Y) kartu prabayar simPATI Nusantara. Di antara semua variabel yang diteliti diperoleh fakta bahwa variabel rekomendasi personal dari mulut ke mulut (word of mouth) (X5) mempunyai kontribusi yang terbesar terhadap struktur keputusan pembelian.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

(40)

Kerangka ini dinyatakan dengan bentuk gambar sebagai berikut.

Gambar 2.2

Kerangka Konseptual Penelitian Keterangan:

: menunjukkan pengaruh secara simultan variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.

: menunjukkan pengaruh secara parsial variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.

Dari kerangka konseptual diatas menjelaskan bahwa pertama, keberagaman produk, kualitas, harga dan merek secara simultan atau secara bersama-sama berpengaruh pada keputusan pembelian. Kedua menjelaskan bahwa keberagaman produk berpengaruh pada keputusan pembelian, kualitas berpengaruh pada keputusan pembelian, harga berpengaruh pada keputusan pembelian dan merek berpengaruh pada keputusan pembelian atau keberagaman

(41)

produk, kualitas, harga dan merek secara parsial berpengaruh pada keputusan pembelian.

D. Hipotesis

(42)

perusahaan, akan menarik konsumen untuk memilih dan mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut.

Dari keempat variabel diatas, penulis mengemukakan bahwa variabel-variabel tersebut berpengaruh pada keputusan pembelian, maka penulis merumuskan hipotesis yaitu secara simultan (H1) dan secara parsial (H2), sebagai berikut. H1 = Keberagaman produk, kualitas, harga, dan merek secara simultan

berpengaruh pada keputusan pembelian produk Distro.

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap gejala tertentu. Kesimpulan dari penelitian hanya berlaku pada kasus yang bersangkutan, sehingga tidak dapat digeneralisasikan pada kasus lain. Jenis analisis data yang digunakan termasuk analisis data kuantitatif. Analisis kuantitatif mengolah data menjadi informasi dalam bentuk angka dan perhitungan dengan metode statistik untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian yang telah diajukan sebelumnya.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah para konsumen yang pernah membeli produk lebih dari 2 kali di Distro Seephylliz Jl. Demangan Baru, Ruko Demangan Baru (depan Oliffant) Jogjakarta.

2. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah keberagaman produk, kualitas, harga, merek dan keputusan pembelian.

(44)

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2012. 2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Distro Seephylliz Jl. Demangan Baru, Ruko Demangan Baru (depan Oliffant) Jogjakarta.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi variabel

a) Variabel dependen (tergantung) variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2003:58). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian produk (Y). b) Variabel independen (bebas) variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain (Umar, 2003:58). Variabel independen dalam penelitian ini adalah keberagaman produk (X1), kualitas (X2), harga (X3), dan merek (X4).

2. Definisi variabel

a) Keberagaman Produk

(45)

pukul 18.23 WIB. Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler, 2005:69). Produk dikatakan baik apabila produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan pasar. Perkembangan penjualan produk yang tidak memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli, tidak dapat dibantu dengan strategi promosi penjualan yang efektif sekalipun. Karena tidak mampu membantu merubah produk tersebut menjadi sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan pembeli.

(46)

melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

b) Kualitas

American Society for Quality Control (dalam Kotler dan Armstrong, 2003:11-12) mendefinisikan kualitas sebagai sifat dan karakteristiktotal produk atau jasa yang berhubungan dengan kemampuannya memuaskan kebutuhan pelanggan.

Kotler dan Armstrong (2003:347), kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsi-fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahaan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.

Berikut ini terdapat dimensi kualitas produk yang terdiri atas:

1) Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.

2) Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.

(47)

4) Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan. Konfirmasi merefleksikan derajat ketepatan antara karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan.

5) Durability, yaitu refleksi umur ekonomi berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.

6) Servicebility, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.

7) Aethetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estitika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.

8) Fit and finish, sifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas.

c) Harga

(48)

tuturkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa.

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli (Umar, 2002:32).

Suatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kali ketika perusahaan mengembangkan atau memperoleh suatu produk baru, ketika perusahaan memperkenalkan produk regulernya ke saluran distribusi atau daerah baru, dan ketika perusahaan akan mengikuti lelang atas suatu kontrak kerja baru.

Berikut ini adalah enam langkah untuk menetapkan harga: (1) Memilih tujuan penetapan harga

(2) Menentukan permintaan (3) Memperkirakan biaya

(4) Menganalisis biaya, harga dan penawaran pesaing (5) Memilih metode penetapan harga

(6) Memilih harga akhir d) Merek

(49)

barang atau jasa seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing. Jadi sebuah merek adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan cara tertentu mendiferensiasikannya dari produk atau jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang sama.

3. Pengukuran variabel

Pengukuran variabel dengan menggunakan skala Likert yang menunjuk pada suatu pernyataan mengenai tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan. Pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan memberikan skala pada masing-masing point jawaban sebagai berikut.

a. SS merupakan jawaban Sangat Setuju, diberi skor 5. b. S merupakan jawaban Setuju, diberi skor 4.

c. N merupakan jawaban Netral diberi skor 3.

d. TS merupakan jawaban Tidak Setuju, diberi skor 2.

e. STS merupakan jawaban Sangat Tidak Setuju, diberi skor 1.

E. Definisi Operasional

1) Variabel Independen

a. Keberagaman Produk, indikator-indikatornya sebagai berikut. 1) Kelengkapan produk

(50)

4) Variasi model produk 5) Desain unik

6) Produk up to date

b. Kualitas Produk, indikator-indikatornya sebagai berikut. 1) Ketahanan/keawetan produk

2) Kenyamanan produk 3) Jahitan produk rapi

4) Tingkat kecacatan produk sedikit 5) Menggunakan bahan yang berkualitas 6) Bahan produk tidak luntur

c. Harga, indikator-indikatornya sebagai berikut. (1) Keterjangkauan harga

(2) Kesesuaian harga dengan kualitas (3) Potongan harga

(4) Daya saing harga

d. Merek, indikator-indikatornya sebagai berikut. (1) Merek terkenal

(2) Merek mengisyaratkan produk yang berkualitas (3) Merek menjamin kualitas produk

(4) Merek meningkatkan percaya diri 2) Variabel dependen

(51)

a. Kemantapan pada produk b. Terbiasa menggunakan produk c. Ingin mencoba produk

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang diterapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002:115). Populasi yang digunakan peneliti ini yaitu populasi tak terhingga (terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu). Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang membeli produk di Distro Seephylliz Jl. Demangan Baru, Ruko Demangan Baru (depan Oliffant) Jogjakarta.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2002:116). Sampel dalam penelitian ini yang diambil sebanyak 100 responden.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

(52)

dipandang mempunyai sangkut paut yang erat ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah dikenal sebelumnya. Ciri-ciri yang dimaksud adalah konsumen yang sudah pernah membeli produk lebih dari 2 kali di Distro Seephylliz Jl. Demangan Baru, Ruko Demangan Baru (depan Oliffant) Jogjakarta.

H. Sumber Data

1) Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari objek penelitian secara langsung untuk penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah data hasil angket penelitian yang diperoleh dari responden atau konsumen di Distro Seephylliz Jl. Demangan Baru, Ruko Demangan Baru (depan Oliffant) Jogjakarta. Mengetahui tanggapan responden mengenai keputusan pembelian pada produk Distro yang dilihat dari keberagaman produk, kualitas, harga dan merek.

2) Data Sekunder

(53)

I. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah menggunakan angket penelitian. Angket penelitian adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Angket penelitian dapat diberikan kepada responden melalui beberapa cara: 1) disampaikan langsung oleh peneliti kepada responden, 2) dikirim bersama-sama dengan barang lain, 3) ditempatkan di tempat-tempat yang ramai dikunjungi orang, 4) dikirim melalui pos, faksimili, atau menggunakan teknologi komputer (e-mail). Angket penelitian dalam penelitian ini diberikan/disampaikan langsung kepada konsumen yang membeli produk di Distro Seephylliz.

J. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Untuk mengukur analisis regresi dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji kevalidan angket penelitian. Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya (Saiffudin Azwar dalam Lembang, 2010:45).

(54)

Dengan demikian dinyatakan dalam rumus sebagai berikut (Noor, 2011:169).

²

²

 

dengan keterangan :

x : skor yang diperoleh subyek dari seluruh item. y : skor yang diperoleh dari seluruh item.

∑x : jumlah skor dalam distribusi x.

∑y : jumlah skor dalam distribusi y.

∑x²: jumlah kuadrat dalam skor distribusi x.

∑y : jumlah kuadrat dalam skor distribusi y. n : banyaknya responden.

Kriteria penilaian uji validitas adalah:

a. Apabila r hitung > r tabel, maka item angket penelitian tersebut valid.

b. Apabila r hitung < r tabel, maka dapat dikatakan item angket penelitian

tidak valid. 2. Uji Reliabilitas

(55)

responden dikatakan reliabel jika masing-masing pernyataan dijawab secara konsisten.

Karena masing-masing pernyataan akan mengukur hal yang sama, yaitu keputusan pembelian suatu produk bagi konsumen. Adapun cara yang digunakan untuk menguju realibitas angket penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan Alpha Cronbach (Saiffudin Azwar dalam Lembang, 2010:46). Untuk mengetahui angket penelitian tersebut sudah reliabel akan dilakukan pengujian reabilitas angket penelitian dengan menggunakan program SPSS. Dengan demikian dinyatakan dalam rumus sebagai berikut (Noor, 2011:165-166).

k

k 1 1

∑ ²

²

 

dengan keterangan :

rn : reabilitas instrumen.

k : banyaknya butir pernyataan.

∑ab² : jumlah butir pernyataan. ab² : varians total.

Dalam penelitian ini apabila nilai indeks reabilitas r hitung > r tabel dengan taraf

(56)

K. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau variabel bebas (Kuncoro, 2007: 98). Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas atau independen variabel (X1, X2, X3, X4,….Xn), dimana akan di ukur tingkat asosiasi

(keeratan) hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r). Dikatakan terjadi multikolinearitas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3, X3 dan

X4, dan seterusnya) lebih besar dari 0,60. Dikatakan tidak terjadi

multikolinearitas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60).

Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinearitas dapat digunakan cara lain yaitu dengan :

1) Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan sacara statistik (α).

2) Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan baku.

(57)

1) Besar nilai tolerance (α) :

α = 1 / VIF

2) Besar nilai variance inflation factor (VIF) : VIF = 1 / α

Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika: α hitung < α dan VIF hitung > VIF.

Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika: α hitung > α dan VIF hitung < VIF.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya (Hanke dan Reitsch dalam Kuncoro, 2007: 96). Artinya, setiap observasi mempunyai reliabilitas yang berbeda akibat perubahan dalam kondisi yang melatarbelakangi tidak terangkum dalam spesifikasi model.

Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi kondisi heteroskedastisitas bisa dilakukan dengan membuat grafik dari residu yang dikurat sebagai sumbu tegak dan variabel bebas sebagai sumbu mendatar. Cara yang kedua dengan uji park dalam bentuk:

(58)

Cara ketiga adalah dengan uji korelasi rank Spearman, dengan rumus sebagai berikut.

 

1 6

1

 

Cara termudah untuk mengatasi heteroskedastisitas adalah dengan mentransformasi persamaan regresi ke dalam bentuk logaritma.

c. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji asumsi klasik normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

3) Cara Statistik

Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat berdistrubusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai kemiringan kurva (skewness = α3) atau nilai keruncingan kurva (kurtosis = α4) diperbandingkan dengan nilai Z tabel.

(a) Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) : Z skewness = skewness / √ 6 / N atau Z α3 / 6 /N (b) Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis) :

(59)

4) Cara Grafik Histogram dan Normal Probability Plots

Cara grafik histogram dalam menentukan suatau data berdistribusi normal atau tidak, cukup membandingkan antara data riil atau nyata dengan garis kurva yang berbentuk, apakah mendekati normal atau memang normal sama sekali. Jadi data riil membentuk garis kurva cenderung tidak simetri terhadap mean (U), maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak normal dan sebaliknya. Cara grafik histogram lebih sesuai untuk data yang relatif banyak, dan data tidak cocok untuk banyak data yang sedikit, karena interpretasinya dapat menyesatkan.

Cara normal probability plots lebih handal daripada cara grafik histogram, karena cara ini membandingkan data riil dengan data distribusi normal secara kumulatif. Suatu data dikatakan berdistrbusi normal jika garis data riil mengikuti garis diagonal. 2. Analisis Regresi Linier Berganda

(60)

dengan keterangan :

Y : Keputusan pembelian (variabel dependen)

X1 : Variabel keberagaman produk (variabel independen) X2 : Variabel kualitas (variabel independen)

X3 : Variabel harga (variabel independen) X4 : Variabel merek (variabel independen) a : Konstanta

b1 : Koefisien regresi variabel keberagaman produk b2 : Koefisien regresi variabel kualitas

b3 : Koefisien regresi variabel harga b3 : Koefisien regresi variabel merek e : eror

3. Uji F dan Uji t

Menurut Kuncoro (2007: 82-83), uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui apakah keberagaman produk, kualitas, harga, dan merek secara bersama-sama berpengaruh pada keputusan pembelian produk Distro secara signifikan maka digunakan uji F, dengan rumus sebagai berikut.

/

1

/

1

 

(61)

dengan keterangan :

R² = Koefisien determinasi k = Jumlah variabel independent n = Banyaknya sampel

Dalam uji signifikansi ini apabila nilai ≥ dengan taraf signifikansi (α) 5%, maka ditolak. Artinya variabel keberagaman produk, kualitas, harga, dan merek secara simultan berpengaruh signifikan pada keputusan pembelian. Namun jika < dengan taraf signifikansi (α) 5%, maka diterima. Artinya variabel keberagaman produk, kualitas, harga, dan merek secara simultan tidak berpengaruh signifikan pada keputusan pembelian.

Untuk mengetahui apakah secara parsial variabel keberagaman produk, kualitas, harga, dan merek secara simultan berpengaruh signifikan pada keputusan pembelian, maka perlu dilakukan uji t pada masing-masing variabel dengan rumus sebagai berikut.

dengan keterangan :

(62)

 

∑ ∑ ∑

se = kesalahan standar estimasi

∑ ∑ ∑

(63)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Distro Seephylliz Jogjakarta

CV. Seephyfour Creashindo Pratama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang clothing line atau penyedia produk-produk fashion khususnya Distro (distribution outlet). CV. Seephyfour Creashindo Pratama ini berdiri sejak 15 september 2005 dengan pendirinya adalah Windhy Reynaldi Asmoro dan Mutaqqin Darmawan yang bertempat di Jalan Banteng Raya No. IA Ngaglik Sleman Yogyakarta. Berdirinya perusahaan ini terinspirasi ide kreatif dari para pendirinya yang ingin membuat produk-produk fashion khususnya produk-produk Distro (distribution outlet), karena pada dasarnya para pendiri perusahaan merupakan orang-orang yang sangat peduli akan fashion. Oleh karena itu mereka ingin membuat produk fashion untuk menyalurkan ide-idenya tersebut khususnya di bidang clothing line. Dalam memilih merek dagang yang digunakan untuk produk-produk hasil produksinya dipilih merek dagang yang unik maka dipilihlah nama Seephylliz Infection 478. Dengan komitmen, kerja keras dan lebih dari sekedar idealisme yang tinggi perusahaan ini menyajikan artworks dan desain yang memiliki keunikan tersendiri. Selain itu dengan mengandalkan karakter patchworks and unfinished, perusahaan menawarkan sebuah fashion

trend yang berbeda dimana setiap produk yang diproduksi dikemas dengan konsep yang matang, keberanian, eksklusivitas dan tingkat supernormal yang

(64)

tinggi. Ini semua sesuai dengan tagline perusahaan yaitu Have You Ever Wear T-Shirt Inside You? dan Have You Ever Wear Unfinished Things.

Dalam perjalanannya pada akhir tahun 2007, merek dagang Seephylliz Infection 478 memisahkan diri menjadi 2 merek dagang tersendiri yaitu

Seephylliz Infection dan Seephirili. Perusahaan ini melakukan pemisahaan merek ini dikarenakan dalam rangka ekspansi pasar yang lebih luas dan menciptakan

new growthpoles yang cepat maka merek dagang Seephirili dihadirkan dalam komposisi yang jauh lebih simpel, elegan dan modern tetapi tetap memiliki soul

dan konsep yang kuat. Pada CV. Seephyfour Creashindo Pratama tetap mengusung konsep inside out product atau semua jahitannya berada di luar, ditambah lagi dengan sedikit unfinished dan mess but full of attitude.

Berbagai jenis produk yang dihasilkan oleh CV. Seephyfour Creashindo

(65)

B. Visi dan Misi

Visi dan Misi dari perusahaan ini:

Menjadi toko retail terbaik dan terbesar di Indonesia dengan omset yang ringgi yang di kelola secara professional.

C. Lokasi Distro

Lokasi Distro Seephylliz berada di Jl. Demangan Baru, Ruko Demangan Baru (depan Oliffant) Jogjakarta.

D. Struktur Organisasi

(66)

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Distro Seephylliz

E. Tugas dan Tanggung Jawab

Dari bagan struktur organisasi di atas dapat diketahui mengenai bagian-bagian apa saja yang terdapat pada perusahaan dan adapun tugas dan wewenang dari masing-masing bagian tersebut yaitu:

a. Direktur

Direktur berperan sebagai pemimpin dalam perusahaan yang mempunyai wewenang untuk mengatur jalannya sebuah perusahaan sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan secara efektif dan efisien sehingga membawa perusahaan untuk terus hidup dan berkembang dalam dunia usaha sejenis. Tugas dari direktur adalah merancang kebijakan perusahaan, memberikan persetujuan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan perusahaan, mengkoordinasikan kebijakan perusahaan ke bagian-bagian yang terdapat Produksi

Staf Staf Staf Staf Staf

Inventory Control Finance

(67)

dalam perusahaan secara efektif dan efisien, mengevaluasi kegiatan-kegiatan perusahaan dan menentukan kebijakan baru jika dibutuhkan.

b. Produksi

Bagian produksi mempunyai wewenang mengatur jalannya proses produksi dalam perusahaan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Bagian produksi mempunyai tugas menjalankan kebijakan produksi dari perusahaan yang harus dicapai dalam periode tertentu, berkoordinasi dengan bagian-bagian lain terutama dengan bagian kreatif desain untuk mengetahui materi-materi yang akan diproduksi, menyerahkan laporan pertanggungjawaban hasil produksi dalam periode tertentu kepada direktur, mengawasi proses produksi agar berjalan secara efektif dan efisien serta meminimalisir terjadinya kesaahan produksi sesuai dengan kebijakan perusahaan. Bagian produksi membawai semua tempat produksi baik itu tempat produksi milik perusahaan maupun tempat produksi yang sifatnya outsourcing dengan pihak luar dalam hal produksi yang tidak dimiliki atau tidak mampu disediakan oleh tempat produksi milik perusahaan.

c. Marketing

(68)

mengadakan promosi-promosi untuk mengenalkan nama brand dan produk-produk yang dimiliki perusahaan dalam bentuk atau media apapun, seperti: 1. Mengikuti pameran-pameran Distro dan Clothing.

2. Pembuatan web site.

3. Endorsement pada band dan artis-artis.

4. Mengiklankan produk-produk di majalah-majalah nasional. 5. Mengadakan quiz berhadiah.

6. Pembuatan catalog produk.

7. Pemberian potongan harga atau diskon.

8. Mengdakan event-event seperti lomba desain, seephylliz icon dan lain-lain.

Bagian marketing diharapkan dapat meningkatkan penjualan perusahaan dan titik distribusi perusahaan sehingga dapat memberikan keuntungan pada perusahaan. Bagian marketing mempunyai tanggung jawab ke direktur dan melaporkan hasil kerja bagian marketing setiap satu bulan sekali.

d. Desainer

(69)

terkini yang berfungsi agar bisa terus memberikan desain produk yang laku dijual yang sesuai dengan selera konsumen saat ini. Manager desain bertanggung jawab atas desain-desain yang akan diproduksi, menyerahkan desain produk secara tepat waktu, dan juga melaporkan hasil kerja bagian desainer kepada direktur.

e. Finance

Bagian ini merupakan bagian yang mengatur semua hal mengenai laporan keuangan, laporan arus kas, neraca, perubahan modal dan lain-lain. Bagian

finance mempunyai wewenang dalam mengatur keuangan perusahaan sesuai dengan perintah direktur. Bagian ini mempunyai tugas membuat laporan keuangan perusahaan, mencatat segala transaksi yang dilakukan oleh perusahaan, membuat laporan-laporan yang dibutuhkan perusahaan, mengurus ijin-ijin yang berhubungan dengan kantor dan lain-lain. Bagian finance

mempunyai tanggung jawab kepada direktur untuk masalah keuangan. f. Inventory Control

Segala sesuatu yang mempengaruhi jumlah persediaan yang terdapat di perusahaan guna proses produksi dan proses lalu lintas barang yang tersedia di gudang merupakan tanggung jawab dari bagian inventory control. Bagian

(70)

jawab atas ketersediaan persediaan barang di gudang baik yang digunakan dalam proses produksi maupun proses transaksi mengenai lalu lintas barang di gudang, dan juga melaporkan laporan persediaan gudang kepada direktur setiap bulannnya.

g. Staf

Bagian staf ini bertanggungjawab atas tugas yang diberikan oleh masing-masing atasanya. Selain itu, staf bukan sekedar pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenang untuk memberikan masukan demi tercapainya tujuan secara baik.

F. Produk

Produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini meliputi:

a. T-shirt/ Kaos dengan harga mulai dari Rp 85.000 sampai Rp 110.000 b. Jaket dengan harga mulai Rp 215.000 sampai Rp 250.000

c. Denim atau celana panjang dengan harga Rp 235.000 d. Celana pendek dengan harga Rp 125.000

e. Tas dengan harga Rp 235.000 f. Polo shirt dengan harga Rp 125.000

g. Kemeja dengan harga mulai Rp 185.000 sampai Rp 200.000 h. Boxer dengan harga Rp 100.000

(71)

k. Sandal dengan harga Rp 85.000 l. Sepatu dengan harga Rp 325.000

(72)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan angket penelitian kepada responden sebagai sampel penelitian sebanyak 100 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara simultan dan parsial pengaruh keberagaman produk, kualitas, harga dan merek pada keputusan pembelian. Dimana keberagaman produk (X1), kualitas (X2), harga (X3), dan merek (X4) merupakan variabel independen dan

keputusan pembelian merupakan variabel dependen. Berdasarkan angket penelitian yang disebar, dapat dilihat karakteristik responden dan analisis kuantitatif data penelitian.

Karakteristik responden meliputi jenis kelamin, profesi, sumber pendapatan, dan pendapatan per bulan. Analisis kuantitatif terdiri dari uji Validitas dan uji Reabilitas, uji Asumsi Klasik, analisis Regresi Linier Berganda, uji F dan uji t. Uji Validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien korelasi

Product Moment (Pearson) antara skor item total dengan nilai rtabel. Sementara teknik

Cronbach’s Alpha digunakan untuk menguji reabilitas instrumen.

A. Karakteristik Responden

Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran tentang responden yang diteliti, yang perhitungannya dilakukan dengan analisis persentase.

(73)

1. Jenis Kelamin

Dari hasil jawaban angket penelitian yang diberikan oleh responden diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 5.1

Presentase Reponden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Laki-laki 63 63% Perempuan 37 37% Total 100 100% Sumber: data penelitian yang diolah tahun 2012.

(74)

2. Profesi

Dari hasil jawaban angket penelitian yang diberikan oleh responden diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 5.2

Presentase Reponden Berdasarkan Profesi Profesi Jumlah Responden Persentase

Karyawan 17 17% Mahasiswa 65 65% Pelajar 9 9% Wiraswasta 9 9% Total 100 100% Sumber: data penelitian yang diolah tahun 2012.

(75)

3. Sumber Pendapatan

Dari hasil jawaban angket penelitian yang diberikan oleh responden diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 5.3

Presentase Reponden Berdasarkan Sumber Pendapatan Sumber Pendapatan

Berasal dari Jumlah Responden Persentase

Investasi 2 2% Orang Tua 64 64%

Pribadi 34 34% Total 100 100% Sumber: data penelitian yang diolah tahun 2012.

(76)

4. Pendapatan

Dari hasil jawaban angket penelitian yang diberikan oleh responden diperoleh data sebagai berikut.

Tabel 5.4

Presentase Reponden Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan Jumlah Responden Persentase

≤ Rp 500.000,00 19 19%

Dari tabel dapat dilihat berdasarkan pendapatan, pembeli di Distro ini separo dari jumlah responden adalah berpendapatan 19% adalah kurang dari sama dengan Rp 500.000,00, Rp 501.000,00 - Rp 1.000.000,00 yaitu 50%, 20% adalah Rp 1.001.000,00 - Rp 1.500.000,00, dan 5% adalah berpendapatan lebih dari Rp 2.001.000,00.

B. Uji Validitas Dan Uji Reabilitas

1. Analisis Uji Validitas

(77)

lebih besar dari rtabel untuk jumlah responden 100 yaitu 0,165. Butir

pernyataan dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil dari rtabel atau lebih

kecil dari 0,165.

Tabel 5.5

Hasil Uji Validitas Instumen Penelitian Keberagaman Produk Butir Pernyataan r hitung r tabel Status

1 0,339 0,165 Valid Sumber: data penelitian yang diolah tahun 2012.

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan mempunyai koefisien korelasi ≥ 0,165. Karena koefisien korelasi pada semua butir pernyataan nilainya lebih dari 0,165 maka dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Tabel 5.6

Hasil Uji Validitas Instumen Penelitian Kualitas

(78)

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan mempunyai koefisien korelasi ≥ 0,165. Karena koefisien korelasi pada semua butir pernyataan nilainya lebih dari 0,165 maka dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Tabel 5.7

Hasil Uji Validitas Instumen Penelitian Harga

Butir Pernyataan r hitung r tabel Status 1 0,307 0,165 Valid 2 0,424 0,165 Valid 3 0,641 0,165 Valid 4 0,421 0,165 Valid Sumber: data penelitian yang diolah tahun 2012.

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan mempunyai koefisien korelasi ≥ 0,165. Karena koefisien korelasi pada semua butir pernyataan nilainya lebih dari 0,165 maka dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Tabel 5.8

Hasil Uji Validitas Instumen Penelitian Merek

Butir Pernyataan r hitung r tabel Status 1 0,583 0,165 Valid 2 0,600 0,165 Valid 3 0,433 0,165 Valid 4 0,491 0,165 Valid Sumber: data penelitian yang diolah tahun 2012.

(79)

pada semua butir pernyataan nilainya lebih dari 0,165 maka dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Tabel 5.9

Hasil Uji Validitas Instumen Penelitian Keputusan Pembelian Butir Pernyataan r hitung r tabel Status

1 0,567 0,165 Valid 2 0,789 0,165 Valid 3 0,732 0,165 Valid Sumber: data penelitian yang diolah tahun 2012.

(80)

2. Analisis Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan instrumen menggunakan teknik Cronbach’s Alpha. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 5% atau 0,05 yang artinya instrumen dapat dikatakan reliabel apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi atau Cronbach’s Alpha

0,05.

Tabel 5.10

Hasil Uji Reliabilitas Instumen Penelitian

Variabel Cronbach’s Alpha Item Keterangan Keberagaman Produk 0.709 6 Reliabel

Kualitas 0.731 6 Reliabel Harga 0.765 4 Reliabel Merek 0.761 4 Reliabel Keputusan Pembelian 0.788 3 Reliabel

Sumber: data penelitian yang diolah tahun 2012.

Dari data analisis di atas dihasilkan nilai Alpha sebesar 0.709 untuk keberagaman produk, 0.731 untuk kualitas, 0.765 untuk harga, 0.761 untuk merek dan 0.788 untuk keputusan pembelian. Sedangkan nilai rtabel pada

(81)

C. Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 5.11

Hasil Analisis Regresi Berganda Model

Berdasarkan hasil olah data menggunakan program SPSS, diperoleh nilai koefisien konstanta sebesar -0,248, koefisien keberagaman produk sebesar 0,041, koefisien kualitas sebesar -0,116, koefisien harga sebesar 0,436, dan koefisien merek sebesar 0,354. Dengan hasil tersebut, maka persamaan regresinya dapat dirumuskan sebagai berikut.

Y = -0,248 + 0,041 X1 + -0,116 X2+ 0,436 X3 + 0,354 X4

Dimana:

Y : adalah keputusan pembelian. X1 : adalah keberagaman produk.

X2 : adalah kualitas.

X3 : adalah harga.

(82)

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Tabel 5.12

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Collinearity Statistics Tolerance VIF Keberagaman Produk (X1) 0.657 1,522

Kualitas (X2) 0.616 1,624

Harga (X3) 0.513 1,948

Merek (X4) 0.561 1,784

Sumber: data penelitian yang diolah tahun 2012.

(83)

2. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 5.1

Hasil Uji Heteroskedastisitas

(84)

3. Uji Normalitas

Gambar 5.2

Histogram Uji Normalitas

(85)

Gambar 5.3 P-Plot

(86)

E. Uji Signifikansi

a. Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)

Dari hasil output analisis regresi dapat diketahui nilai F seperti pada tabel berikut.

Tabel 5.13 Hasil Uji F

Model Sum of Squares Df Mean

Square F Sig. 1 Regression 230.808 4 57.702 10.993 0,000

Residual 498.632 95 5.249 Total 729.440 99

Sumber: data penelitian yang diolah tahun 2012.

Dari hasil analisis di atas diketahui nilai Fhitung sebesar 10.993 dengan

signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel keberagaman produk (X1), kualitas (X2), harga (X3) dan merek (X4) secara

(87)

b. Uji Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t) Sumber: data penelitian yang diolah tahun 2012.

Hasil uji signifikansi terhadap variabel keberagaman produk (X1)

menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,041 bertanda positif dengan thitung 

sebesar 0,409 dengan signifikansi 0,683 ≥ 0,05 sehingga diterima. Hal ini berarti bahwa keberagaman produk tidak berpengaruh secara signifikan pada keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil uji signifikansi secara parsial di atas, keberagaman produk tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, memiliki koefisien regresi sebesar 0,041 ini berarti bahwa jika keberagaman produk naik sebesar 1 satuan maka keputusan pembelian tidak mengalami peningkatan.

Hasil uji signifikansi terhadap variabel kualitas (X2) menunjukkan nilai

(88)

signifikansi 0,284 ≥ 0,05 sehingga diterima. Hal ini berarti bahwa kualitas tidak berpengaruh secara signifikan pada keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil uji signifikansi secara parsial di atas, kualitas tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, memiliki koefisien regresi sebesar -0,116 ini berarti bahwa jika kualitas produk naik sebesar 1 satuan maka keputusan pembelian tidak mengalami peningkatan.

Hasil uji signifikansi terhadap variabel harga (X3) menunjukkan nilai

koefisien sebesar 0,436 bertanda positif dengan thitung sebesar 3,028 dengan

signifikansi 0,003 ≤ 0,05 sehingga ditolak. Hal ini berarti bahwa harga berpengaruh secara signifikan pada keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil uji signifikansi secara parsial di atas, harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, memiliki koefisien regresi sebesar 0,436 ini berarti bahwa jika harga produk naik sebesar 1 satuan maka keputusan pembelian akan mengalami peningkatan sebesar 0,436.

Hasil uji signifikansi terhadap variabel merek (X4) menunjukkan nilai

koefisien sebesar 0,354 bertanda positif dengan thitung sebesar 2,820 dengan

signifikansi 0,006 ≤ 0,05 sehingga ditolak. Hal ini berarti bahwa merek berpengaruh secara signifikan pada keputusan pembelian.

(89)

sebesar 0,354 ini berarti bahwa jika merek produk naik sebesar 1 satuan maka keputusan pembelian akan mengalami peningkatan sebesar 0,354.

Berdasarkan persamaan regresi memperlihatkan nilai koefisien konstanta sebesar -0,248 ini berarti bahwa jika keberagaman produk (X1),

kualitas (X2), harga (X3), merek (X4) nilainya 0, maka keputusan pembelian

nilainya sebesar 0,248.

F. Koefisien Determinasi (R²)

Tabel 5.15

Hasil Koefisien determinasi (R²) Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate 1 0,563 0,316 0,288 229.102 Sumber: data penelitian yang diolah tahun 2012.

(90)

G. Pembahasan

Hasil analisis karakteristik pembeli Distro Seephylliz menunjukkan bahwa sebagian besar pembeli berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 63% atau 63 orang, profesi yang mendominasi adalah mahasiswa sebanyak 65% atau 65 orang, sumber pendapatan mayoritas berasal dari orang tua yaitu sebanyak 64% atau 64 orang, dan pendapatan yang diterima adalah Rp 501.000,00 - Rp 1.000.000,00 yaitu 50% atau 50 orang atau separo dari total jumlah responden.

Berdasarkan hasil olah data di atas variabel harga dan variabel merek merupakan variabel yang berpengaruh pada keputusan pembelian. Berdasarkan analisis regresi linier berganda secara simultan dari variabel keberagaman produk (X1), kualitas (X2), harga (X3) dan merek (X4) diperoleh nilai Fhitung sebesar

10.993 dengan signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga ditolak, artinya bahwa variabel keberagaman produk (X1), kualitas (X2), harga (X3) dan merek (X4)

secara simultan berpengaruh signifikan pada keputusan pembelian (Y).

(91)

Berdasarkan analisis determinasi diperoleh angka R² (R Square) sebesar

0,288 ini berarti bahwa 28,8% keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel keberagaman produk, kualitas, harga dan merek. Sedangkan 71,2% dipengaruhi oleh variabel lain.

(92)

BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dari 100 sampel pembeli produk di Distro Seephylliz, yang dijelaskan dalam analisis kualitatif yang terdapat pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Keberagaman produk, kualitas, harga, dan merek secara simultan berpengaruh signifikan pada keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji F dimana sebesar 10.993 dengan signifikansi 0,000 < 0,05.

2. Keberagaman produk secara parsial tidak berpengaruh signifikan pada keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji t dimana

sebesar 0,409 dengan signifikansi 0,683 ≥ 0,05.

3. Kualitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan pada keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji t dimana

sebesar -1,077 dengan signifikansi 0,284 ≥ 0,05.

4. Harga secara parsial berpengaruh signifikan pada keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji t dimana sebesar 3,028 dengan signifikansi 0,003 ≤ 0,05.

(93)

5. Merek secara parsial berpengaruh signifikan pada keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji t dimana sebesar 2,820 dengan signifikansi 0,006 ≤ 0,05.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang disampaikan penulis yaitu sebagai berikut.

1. Bagi Distro Seephylliz

Dari analisis regresi yang diperoleh keberagaman produk dan kualitas secara parsial tidak berpengaruh pada keputusan pembelian sedangkan harga dan merek secara parsial berpengaruh pada keputusan pembelian. Karena harga dan merek berpengaruh pada keputusan pembelian, sebaiknya Distro Seephylliz ini terus menerus melakukan peninjauan harga sehingga harga yang ditawarkan semakin wajar. Misalnya dengan cara mengadakan survei pasar. Meningkatkan ekuitas merek sehingga merek yang dimiliki oleh Distro ini menjadi semakin terkenal, misalnya dengan cara memperkuat pada bagian promosi, baik melalui media elektronik, media cetak (Koran, majalah remaja), jejaring social (facebook, twitter) atau menjadi sponsor dalam berbagai event

(94)

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Pada penelitian ini diketahui bahwa variabel bebas (keberagaman produk, kualitas, harga, dan merek) mampu menjelaskan 28,8% perubahan variabel Y (keputusan pembelian) sedangkan 78,2% dipengaruhi variabel lain. Oleh karena itu peneliti selanjutnya sebaiknya menambah atau meneliti variabel lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, misalnya lokasi, layout, promosi dan pelayanan.

C. Keterbatasan

Dalam penelitian ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan antara lain:

1. Variabel yang diteliti hanya keberagaman produk, kualitas, harga, dan merek padahal masih banyak variabel yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Tahap Keputusan Pembelian  ........................................
Gambar 2.1 Kerangka Tahap Keputusan Pembelian
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian
tabel r produk moment.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pejabat Pengadaan Barang / Jasa Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM Kabupaten

Kata kunci :pengaruh model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI), aktivitas, hasil belajar TIK. 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan

Paket Pekerjaan : Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Blok Hunian Dan Sarana Prasarana Rumah Tahanan Negara Klas II B Tanjung Pura APBN-P 2016. Lokasi : Rumah Tahanan Negara Klas

Berdasarkan pada keberhasilan konten sistem intregasi layanan IPTV yang telah dibuat dan hasil analisa QoS dan QoE yang diuji pada jaringan LAN dan publik maka dapat

Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif

Penambahan molase pada media air budidaya dengan aerasi cukup dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri dalam media tersebut dan dapat meningkatkan konsumsi oksigen yang digunakan

Penguatan cadangan devisa juga tidak terlepas dari pengaruh kurs, oleh karena itu perlu menjaga kestabilan nilai tukar guna membantu kestabilan perekonomian dan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan kerampilan proses yang dapat meningkatkan