• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh nilai ujian akhir nasional SLTA dan nilai tes masuk perguruan tinggi terhadap prestasi akademik mahasiswa : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2002.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh nilai ujian akhir nasional SLTA dan nilai tes masuk perguruan tinggi terhadap prestasi akademik mahasiswa : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2002."

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

vi

ABSTRAK

PENGARUH NILAI UJIAN AKHIR NASIONAL SLTA DAN NILAI TES MASUK PERGURUAN TINGGI TERHADAP

PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2002

Yuliana Fita Mastuti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh positif nilai ujian akhir nasional SLTA terhadap prestasi akademik mahasiswa, (2) pengaruh positif nilai tes masuk perguruan tinggi terhadap prestasi akademik mahasiswa, (3) pengaruh positif nilai ujian akhir nasional SLTA dan nilai tes masuk perguruan tinggi terhadap prestasi akademik mahasiswa.

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan Agustus-September 2006. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Sanata Dharma angkatan 2002 sebanyak 1813 mahasiswa dengan jumlah sampel sebanyak 292 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan proportional random sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh positif nilai ujian akhir nasional SLTA terhadap prestasi akademik mahasiswa (t hitung = 9,469 > t tabel = 1,650 pada taraf sigifikansi 0,05) ; (2) ada pengaruh positif nilai tes masuk

perguruan tinggi terhadap prestasi akademik mahasiswa (t hitung = 9,543 > t tabel =

(2)

vii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF NATIONAL FINAL EXAMINATION GRADE IN SENIOR HIGH SCHOOL AND UNIVERSITY ENROLLMENT TEST

GRADE TOWARD THE UNIVERSITY STUDENTS’ ACADEMIC ACHIEVEMENT

A Case Study on Sanata Dharma University Students in Yogyakarta Class 2002

Yuliana Fita Mastuti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The purposes of this research were to know (1) the positive influence of Natio nal Final Examination Grade in Senior High School toward the university students’ academic achievement; (2) the influences of university enrollment test grade toward the university students’ academic achievement; (3) the influences of National Final Examination Grade in Senior High School and the university enrollment test grade of university taken together toward the university students’ academic achievement.

This research was conducted in Sanata Dharma University from August to September 2006. The population in this research were all of students in Sanata Dharma University class 2002 by the amount of 1813 students and the sample taken was as many as 292 students. The technique of collecting sample used was proportional random sampling. The technique of collecting data used was documentation. The technique of data analysis used was regression analysis.

The result of this research reveal that (1) there is a positive influence of National Final Examination Grade in Senior High School toward the university students’ academic values (tcount = 9,469 > ttable = 1,650 on the significant level of

0,05); (2) there is a positive influence of the university unrollment test grade toward the university students’ academic achievement (tcount = 9,543 > ttable =

1,650 on the significant level of 0,05); (3) there is a positive influence of National Final Examination Grade in Senior High School and the university enrollment test grade taken together toward the university students’ academic achievement (Fcount

(3)

PENGARUH NILAI UJIAN AKHIR NASIONAL SLTA DAN

NILAI TES MASUK PERGURUAN TINGGI TERHADAP

PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

Studi Kasus : Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2002

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: Yuliana Fita Mastuti

011334117

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

PENGARUH NILAI UJIAN AKHIR NASIONAL SLTA DAN

NILAI TES MASUK PERGURUAN TINGGI TERHADAP

PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

Studi Kasus : Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2002

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: Yuliana Fita Mastuti

011334117

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)
(8)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

M intalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu

akan mendapat; ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu.

K arena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang

yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetuk,

baginya pintu dibukakan ( M at 7: 7 – 8 )

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam

kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! (Roma 12 : 12)

S egala sesuatu tidak ak an berhasil bila k ita tidak mau

berusaha dan berani mencoba.

Kupersembahkan Untuk :

Bunda M aria Tercinta

Bapak I bu Robertus Supardji

Antonius Adhi I rawan

(9)

vi

ABSTRAK

PENGARUH NILAI UJIAN AKHIR NASIONAL SLTA DAN NILAI TES MASUK PERGURUAN TINGGI TERHADAP

PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2002

Yuliana Fita Mastuti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh positif nilai ujian akhir nasional SLTA terhadap prestasi akademik mahasiswa, (2) pengaruh positif nilai tes masuk perguruan tinggi terhadap prestasi akademik mahasiswa, (3) pengaruh positif nilai ujian akhir nasional SLTA dan nilai tes masuk perguruan tinggi terhadap prestasi akademik mahasiswa.

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan Agustus-September 2006. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Sanata Dharma angkatan 2002 sebanyak 1813 mahasiswa dengan jumlah sampel sebanyak 292 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan proportional random sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh positif nilai ujian akhir nasional SLTA terhadap prestasi akademik mahasiswa (t hitung = 9,469 > t tabel = 1,650 pada taraf sigifikansi 0,05) ; (2) ada pengaruh positif nilai tes masuk

perguruan tinggi terhadap prestasi akademik mahasiswa (t hitung = 9,543 > t tabel =

(10)

vii

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF NATIONAL FINAL EXAMINATION GRADE IN SENIOR HIGH SCHOOL AND UNIVERSITY ENROLLMENT TEST

GRADE TOWARD THE UNIVERSITY STUDENTS’ ACADEMIC ACHIEVEMENT

A Case Study on Sanata Dharma University Students in Yogyakarta Class 2002

Yuliana Fita Mastuti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The purposes of this research were to know (1) the positive influence of Natio nal Final Examination Grade in Senior High School toward the university students’ academic achievement; (2) the influences of university enrollment test grade toward the university students’ academic achievement; (3) the influences of National Final Examination Grade in Senior High School and the university enrollment test grade of university taken together toward the university students’ academic achievement.

This research was conducted in Sanata Dharma University from August to September 2006. The population in this research were all of students in Sanata Dharma University class 2002 by the amount of 1813 students and the sample taken was as many as 292 students. The technique of collecting sample used was proportional random sampling. The technique of collecting data used was documentation. The technique of data analysis used was regression analysis.

The result of this research reveal that (1) there is a positive influence of National Final Examination Grade in Senior High School toward the university students’ academic values (tcount = 9,469 > ttable = 1,650 on the significant level of

0,05); (2) there is a positive influence of the university unrollment test grade toward the university students’ academic achievement (tcount = 9,543 > ttable =

1,650 on the significant level of 0,05); (3) there is a positive influence of National Final Examination Grade in Senior High School and the university enrollment test grade taken together toward the university students’ academic achievement (Fcount

(11)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia -Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Nilai Ujian Akhir Nasional SLTA dan Nilai Tes Masuk Perguruan Tinggi Terhadap Prestasi Akademik Ma hasiswa”.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. T. Sarkim, M. Ed., Pd. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Drs. Sutarjo Adisusilo J. R., S. Th. selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

3. S. Widanarto Prijowuntato, S. Pd., M. Si. selaku ketua Program Studi Pendidikana Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah menyediakan waktunya memberikan pengarahan-pengarahan dan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai.

4. L. Saptono, S. Pd., M. Si. selaku dosen Pembimbing II yang telah menyediakan waktunya memberikan pengarahan-pengarahan dan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai.

(12)

ix

6. Drs. Haris Sriwindono, M. Kom. Selaku Kepala BAPSI dan Stafnya atas bantuannya selama mengadakan penelitian.

7. Seluruh Bapak Ibu Dosen Prodi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan dukungan dan bimbingan.

8. Ayah dan Ibundaku tercinta terimaksih atas kasih sayang, perhatian, dukungan baik moral maupun material yang telah diberikan selama ini.

9. Buat adekku, Adhie makasih atas keceriaan, kebersamaan dan jangan lupa belajar ye…btw thank’s juga buat pinjeman motornya.

10. Buat semua sodara-sodaraku makasi doa, dukungan dan perhatiannya yang telah diberikan.

11. My love… makasih atas omelan, perhatian, dukungan, semangat, dan doanya selama ini serta kebersamaan dan waktunya. Thank’s ya culun…

12. Ria (makasi uda ditemenin belajar & masukannya), Wahyu (makasi uda nganterin Ria ke rumah), Wiwit (thank’s uda jauh2 dateng dari Jakarta), Sunu

(yang akur ma Wiwit & cepet lulus), Indah & Wawan (thank’s uda nemenin pendadaran), Sulis (akhirnya kita lulusbareng), Reni (cepet lulus dunk), Leo

(thank’s terjemahannya yah), Rina (tambah gendut yah & thank’s) thank’s buat semuanya aja deh yaaaa... Good luck & GBU

13. Buat temen-temen PAK C’01 thanks atas kebersamaan kita selama kita kuliah, good luck.

(13)

x

15. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas bantuan dan dukungan yang diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat kontruktif. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

(14)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ... 1

B.

Batasan Masalah ... 3

C.

Rumusan Masalah ... 4

D.

Tujuan Penelitian ... 4

E.

Manfaat Penelitian ... 5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.

Pengertian Prestasi Akademik ... 6

(15)

xii

2.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar .... 8

B.

Nilai Ujian Akhir Nasional ... 14

C.

Tes Masuk Perguruan Tinggi ... 16

1. Pengertian Tes Masuk ... 16

2. Klasifikasi Tes ... 17

D.

Hasil Penelitian yang Relevan ... 21

E.

Kerangka Berpikir dan Hipotesis ... 22

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian ... 27

B.

Tempat dan Waktu Penelitian ... 27

C.

Subjek dan Objek Penelitian ... 27

D.

Populasi dan Sampel ... 28

E.

Teknik Pengumpulan Data ... 28

F.

Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian ... 30

1.

Variabel Prestasi Akademik Mahasiswa ... 30

2.

Variabel Nilai Ujian Akhir Nasional SLTA ... 30

3.

Variabel Nilai Tes Masuk Perguruan Tinggi ... 31

G.

Uji Prasyarat Analisis ... 31

1. Uji Normalitas ... 31

2. Uji Linieritas ... 32

3. Uji Asumsi Klasik ... 33

(16)

xiii

b. Heteroskedastisitas ... 34

c. Autokorelasi ... 32

H.

Teknik Analisis Data ... 36

1. Deskripsi Data ... 36

2. Uji Hipotesis ... 36

3. Sumbangan Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat ... 39

Bab IV

GAMBARAN UMUM

A.

Sejarah Singkat Berdirinya Universitas Sanata Dharma ... 42

B.

Visi dan Misi Univeristas Sanata Dharma ... 42

C.

Syarat-syarat Umum Menjadi Mahasiswa USD ... 43

D.

Jalur-jalur Penerimaan Mahasiswa Baru ... 44

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.

Deskripsi Data ... 48

1. Variabel Nilai Ujian Akhir Nasional ... 48

2. Variabel Nilai Tes Masuk Perguruan Tinggi ... 49

3. Variabel Prestasi Akademik Mahasiswa ... 50

B.

Uji Prasyarat Analisis ... 51

1. Uji Normalitas ... 51

2. Uji Linieritas ... 51

C.

Uji Asumsi Klasik ... 52

1. Multikolinieritas ... 53

(17)

xiv

3. Autokorelasi ... 54

D.

Uji Hipotesis ... 55

1. Pengujian Hipotesis I ... 55

2. Pengujian Hipotesis II ... 56

3. Pengujian Hipotesis III ... 57

E.

Sumbangan Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat ... 59

F.

Pembahasan ... 60

BAB VI PENUTUP

A.

Kesimpulan ... 65

B.

Keterbatasan Penelitian ... 65

C.

Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(18)

xv

DAFTAR BAGAN

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel II.1.

Beban Studi ... 7

Tabel II.2.

Niliai Keberhasilan ... 8

Tabel III.1.

Penentuan Populasi dan Sampel ... 28

Tabel V.1.

Interpretasi Penilaian Variabel Nilai Ujian Akhir Nasional SLTA 48

Tabel V.2.

Interpretasi Penilaian Variabel Nilai Tes Masuk Perguruan Tinggi 49

Tabel V.3.

Interpretasi Penilaian Variabel Nilai Prestasi Akademik ... 50

Tabel V.4.

Rangkuman Hasil Uji Normalitas ... 51

Tabel V.5.

Rangkuman Hasil Uji Linieritas ... 52

Tabel V.6.

Rangkuman Hasil Uji Multikolinearitas... 53

Tabel V.7.

Rangkuman Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 54

Tabel V.8.

Rangkuman Hasil Uji Autokorelasi ... 55

Tabel V.9.

Rangkuman Hasil Uji Analisis Regresi Ganda ……… 58

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan pendidikan tinggi adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memilik i kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian (Himpunan Peraturan Tentang Pendidikan Tinggi di Indonesia, 2004:40). Sejalan dengan tujuan tersebut maka perguruan tinggi diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Sewajarnya bila perguruan tinggi melakukan tes seleksi dalam menampung para calon mahasiswanya.

Sistem penerimaan mahasiswa baru haruslah bersifat selektif, yang berkualitas dan objektif menurut Klitgard (dalam Pratomo 1991 yang dikutip Bandoro, 1998) terdiri dari 4 aspek yaitu:

1. Prediction effectiveness, artinya bahwa hasil seleksi dapat meramalkan keberhasilan mahasiswa yaitu dengan menunjukkan prestasi yang baik dan dapat menyelesaikan pendidikan dalam waktu yang singkat.

2. Efficiency, berkaitan dengan seimbang tidaknya antara biaya, waktu dan usaha yang dikeluarkan untuk memeperoleh sistem seleksi yang cermat. 3. Representative, memiliki arti bahwa tes seleksi dapat menjaring

(21)

4. Incentive, berarti sistem yang ada akan memberikan rangsangan bagi berbagai pihak untuk lebih aktif berusaha agar siswa dapat melampaui sistem seleksi.

Dengan adanya sistem tes seleksi masuk, calon mahasiswa dapat memilih program studi sesuai dengan minatnya. Apabila sudah diterima nantinya dapat mengikuti kuliah dengan lancar dan mendapatkan prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa yang biasanya diukur dari nilai tes sehari-hari dan tugas selama studi (Muhibbin Syah, 2000:150). Prestasi belajar tersebut selanjutnya dinyatakan dalam bentuk indeks prestasi. Indeks prestasi adalah tingkat keberhasilan mahasiswa yang dinyatakan dalam bilangan. Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan melalui ujian-ujian dan tugas -tugas yang relevan di setiap seme sternya (Buku Pedoman FKIP, 2001:29).

Ada banyak faktor yang menentukan tinggi rendahnya pencapaian prestasi belajar mahasiswa yaitu faktor dari dalam dan dari luar. Faktor dari luar antara lain lingkungan dan instrumental sedangkan faktor dari dalam antara lain fisiologis dan psikologis yang mencakup minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif (Djamarah, 2002:157).

(22)

belajar mengajar SLTA dengan menggunakan ujian akhir nasiona l yang diselenggarakan pada tahap akhir di sekolah, yang penyelenggaraannya dilakukan secara nasional. Hasil dari nilai ujian akhir nasional SLTA dan tes seleksi masuk pada calon mahasiswa baru akan diterima apabila memenuhi kriteria skor yang telah ditentukan oleh tim seleksi penerimaan mahasiswa baru sehingga diharapkan mampu memprediksikan prestasi belajar, karena prtestasi belajar pada masa lampau dapat dijadikan prediktor prestasi belajar selanjutnya (Widiyanto, 1993).

Berdas arkan uraian di atas penelitian ini dimaksudkan untuk melihat tinggi atau rendahnya prestasi akademik dan hal-hal yang diduga kuat mempengaruhi dengan hal tersebut, seperti: nilai ujian akhir nasional dan ujian seleksi masuk perguruan tinggi. Judul penelitian ini “PENGARUH NILAI UJIAN AKHIR NASIONAL SLTA DAN NILAI TES MASUK PERGURUAN TINGGI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA”.

B. Batasan Masalah

(23)

SLTA dan nilai tes masuk perguruan tinggi terhadap prestasi akademik mahasiswa.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh positif nilai ujian akhir nasional SLTA terhadap prestasi akademik mahasiswa?

2. Apakah ada pengaruh positif nilai tes masuk perguruan tinggi terhadap prestasi akademik mahasiswa?

3. Apakah ada pengaruh positif nilai ujian akhir nasional SLTA dan nilai tes masuk perguruan tinggi terhadap prestasi akademik mahasiswa?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif nilai ujian akhir nasional SLTA terhadap prestasi akademik mahasiswa.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif nilai tes masuk perguruan tinggi terhadap prestasi akademik mahasiswa.

(24)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan:

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

a. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk evaluasi terha dap tes seleksi yang selama ini dilaksanakan.

b. Sumber referensi penelitian sejenis dan referensi alamiah tentang nilai ujian akhir nasional SLTA dan nilai tes masuk perguruan tinggi terhadap prestasi mahasiswa.

2. Bagi Penelitian Selanjutnnya

(25)

6 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Akademik

1. Pengertian Prestasi Akademik

Penilaian merupakan bagian yang penting dari proses belajar mengajar. Dalam hal ini yang dinilai adalah hasil belajar mahasiswa seperti ujian sisipan, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan tugas-tugas. Sebenarnya dalam proses belajar mempunyai tugas untuk mendidik anak sebagai pribadi yang utuh maka penilaiannya tidak hanya terbatas pada status akademiknya saja, tetapi juga meliputi kecerdasan, bakat, penyesuaian sosial, sikap, dan minatnya. Namun dalam kenyataannya, pengajar lebih banyak terlibat dalam mengukur dan menilai hasil belajar mahasiswa saja yaitu prestasi akademik.

Prestasi belajar dalam lingkungan perguruan tinggi disebut dengan istilah prestasi akademik. Prestasi akademik mahasiswa nampak dalam studinya berupa nilai-nilai yang diperoleh dari mata kuliah yang tercermin dalam Indeks Prestasi (IP). Dalam sistem pengambilan mata kuliah menggunakan sistem kredit semester (SKS). SKS adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang menyatakan beban studi mahasiswa dan beban penyelenggaraan pendidikan dengan satuan kredit atas dasar satuan waktu semester antara 16-19 minggu kerja.

(26)

dinyatakan dalam bilangan. Angka indeks prestasi tiap-tiap semester diperoleh dari jumlah satuan kredit semester (SKS), kemudian dibagi dengan jumlah SKS yang ditempuh atau diambil. Beban studi yang diperoleh oleh mahasiswa pada semester berikutnya berdasarkan indeks prestasi semester sebelumnya, ditentukan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Beban Studi

IP Beban studi maksimal 3,00 – 4,00

2,50 – 2,99 2,00 – 2,45 1,50 – 1,99 1,00 – 1,49 kurang dari 1,00

25 SKS 22 SKS 20 SKS 17 SKS 14 SKS 12 SKS

Sumber : Buku Pedoman FKIP, 2001:27

Indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dicapai mahasiswa salah satunya adalah nilai indeks prestasi. Adapun ketentuan mengenai penilaian hasil belajar di Universitas Sanata Dharma adalah sebagai berikut:

a. Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan melalui ujian-ujian dan tugas-tugas yang relevan.

b. Jenis ujian dibedakan menjadi ujian mata kuliah dan ujian skripsi. Ujian mata kuliah dibedakan atas ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

c. Bentuk ujian dapat tertulis, lisan, atau praktikum.

(27)

Tabel 2.2 Nilai Keberhasilan

Huruf Arti Nilai Mutu

A Amat baik 4

B Baik 3

C Cukup 2

D Kurang 1

E Jelek 0

F Tidak lengkap

K Kosong

Sumber : Buku Pedoman FKIP, 2001:29

Dalam bab ini, nilai IP yang disoroti adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa angkatan 2002 atau semester delapan karena tingkat tersebut sebagian besar mahasiswa telah mengambil semua mata kuliah yang ditawarkan sehingga dapat diketahui Indeks Prestasi Akademik secara final.

(28)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar

Gambar 2.1 Faktor yang mempengaru hi proses dan hasil belajar

Sumber : Suryabrata, Proses Belajar Mengajar di PT, 1983:7

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan hasil

belajar

Luar

Dalam

Lingkungan

Instrumental

Fisiologis

Psikologis

Alami

Sosial

Kurikulum

Program

Sarana & fasilitas

Guru (tenaga pengajar)

Kondisi fisiologis umum

Kondisi panca indra

Minat

Kecerdasan

Kemampuan kognitif Bakat

(29)

a. Faktor yang berasal dari luar individu (eksternal) 1) Faktor Lingkungan

Yaitu meliputi faktor lingkungan alami dan lingkungan sosial. Lingkungan alami adalah lingkungan yang berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Lingkungan alami meliputi keadaan suhu, kelembaban udara. Keadaan udara yang segar juga baik untuk belajar daripada udaranya yang panas atau pengap.

Lingkungan sosia l adalah lingkungan yang meliputi masyarakat dan manusia di sekitarnya. Seseorang yang sedang belajar dalam keadaan yang ramai atau banyak orang yang di dekatnya akan berpengaruh terhadap belajarnya karena orang tersebut tidak dapat berkonsentrasi terhadap belajarnya.

2) Faktor Instrumental

Faktor intrumen adalah faktor yang adanya dan penggunaannya dirancangkan sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini meliputi:

a) Kurikulum

(30)

b) Program

Setiap sekolah mempunyai program pendidikan. Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi ke majuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia, baik tenaga, finansial, dan sarana prasarana (Djamarah, 2002:147).

c) Sarana dan fasilitas

Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisian. Lebih luas fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha.

Menurut Suharsimi (1990:85) sehubungan dengan pengaturan dan penggunaan sarana pendidikan, maka sarana dapat dibedakan atas dua kategori yaitu:

(31)

ii. Alat-alat yang tidak langsung terlibat dalam belajar mengajar. Seperti bangunan sekolah, meja guru, perabot kantor, dan lain-lain.

d) Gur u (tenaga pengajar)

Sebagai seorang pengajar, guru mempunyai peran yang penting dalam proses belajar mengajar. Di sekolah, guru menyiapkan bahan ajar yang akan diajarkan kepada siswanya. Peran guru di antaranya adalah sebagai pengajar, mediator dan fasilitator, evaluator, dan lain-lain.

b. Faktor yang berasal dari dalam individu (internal) 1) Faktor fisiologis

Faktor fisiologis merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan seseorang. Apabila seseorang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dengan orang yang dalam keadaan kelelahan. Seseorang yang kurang gizi atau sedang sakit misalnya dalam belajar mereka akan lekas ngantuk, tidak mudah menerima pelajaran.

(32)

2) Kondisi Psikologis a) Minat

Minat berarti kecenderungan dan gairah yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin Syah, 1997:136). Misalnya jika seseorang mempelajari sesuatu dengan penuh minat maka dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebih baik.

b) Kecerdasan

Kecerdasan adalah kemampuan potensial individu untuk memecahkan masalah, membangun gagasan, menempatkan masalah dan menampilkan kebaharuan dalam waktu yang singkat (Wiramihardja, 2003).

c) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Chaplin, 1972; Reber, 1988 dalam Muhibbin Syah, 1997:135). Bakat dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi di bidang studi tertentu.

d) Motivasi

(33)

kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Jadi, motivasi untuk belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar agar dapat mencapai tujuannya .

e) kemampuan kognitif

Kemampuan kognitif merupakan faktor penting dalam belajar para siswa atau mahasiswa. Kemampuan kognitif terutama adalah persepsi, ingatan, dan berfikir.

B. Nilai Ujian Akhir Nasional

Sejak tahun pelajaran 2001/2002 Ebtanas digantikan oleh ujian akhir nasional. Ujian akhir nasional yang berlaku untuk SLTP/MTs dan SMU/MA sedangkan pada jenjang SD/MI berlaku ujian akhir sekolah (UAS) (Pakpahan, 2002). Ebtanas dan ujian akhir nasional memang ada kemiripan, yaitu pada aspek pelaksanaan yang secara bersamaan di seluruh negeri. Perbedaannya soal ujian akhir nasional dibuat oleh sekolah, tetapi harus mengacu pada silabus yang sudah diberikan Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dimenti). Sedangkan Ebtanas memasok soal ujian dari pusat (www.kompas.com).

(34)

belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga informasi bermakna dalam pengambilan keputusan (Depdikbud, 1994 dalam Pakpahan, 2002).

Hasil ujian di suatu sekolah akan memberikan informasi tentang keberhasilan siswa dari tujua n pembelajaran dan menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Dengan demikian, hasil ujian akhir dapat digunakan untuk mengetahui efektivitas dan tingkat pencapaian atau keberhasilan suatu program kegiatan terutama program pembelajaran (Nitko, 1996 dalam Pakpahan, 2002).

Fungsi ujian akhir nasional adalah sebagai (1) alat pengendali mutu pendidikan; (2) pendorong peningkatan mutu pendidikan; (3) bahan pertimbangan dalam menentukan tamat belajar dan predikat prestasi siswa; (4) bahan pertimbangan dalam seleksi penerimaan siswa baru pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Depdiknas, 2001 dalam Pakpahan, 2002). Sedang ujian akhir nasional bertujuan untuk (1) mengukur pencapaian hasil belajar siswa; (2) mengukur mutu pendidikan tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah; (3) mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan secara nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah kepada masyarakat.

(35)

pendidikan. Bagi sekolah, dapat digunakan sebagai gambaran kemampuan tamatan sekolah dan sebagai umpan balik dalam pembelajaran. Bagi siswa, hasil ujian akhir nasional digunakan untuk melihat gambaran hasil belajar atau kemampuan selama menempuh pendidikan di sekolah. Berdasarkan hasil yang diperoleh, siswa dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan demikian ujian akhir nasional sebagai alat seleksi (Keeves, 1994 dalam Pakpahan, 2002).

C. Tes Masuk Perguruan Tinggi 1. Pengertian Tes Masuk

Tes adalah suatu alat pengukur berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja dan suatu situasi yang distandardisasikan, dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok (Masidjo, 1995:38).

Tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan evaluasi, yang di dalamnya terdapat berbagai item atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh anak didik, kemudian pekerjaan dan jawaban itu menghasilkan nilai tentang perilaku anak didik tersebut (Arifin, 1988:23).

(36)

dan aturan tertentu, prosedur administrasi dan pemberian angka (skoring) tes harus jelas dan dispesifikasikan secara terperinci.

Tes masuk perguruan tinggi bertujuan untuk memilih calon-calon mahasiswa yang potensinya baik untuk dapat mengikuti pendidikan di perguruan tinggi dengan sukses. Tes masuk perguruan tinggi termasuk tes prestasi belajar dan berfungsi pula sebagai tes prediktif untuk kesuksesan belajar seseorang di masa lampau dan dapat merupakan prediktor yang baik untuk prestasi belajar berikutnya (As’ad, 1984).

2. Klasifikasi Tes

Ada beberapa tes yang digunakan dalam dunia pendidikan khususnya sekolah. Menurut Cronbach, 1976 (dalam Azwar, 1999:17) membagi tes menjadi dua golongan besar, yaitu: maximum performance, yaitu tes yang mengukur performansi maksimal, dan typical performance yaitu tes yang mengukur performansi tipikal.

(37)

b. Tes yang mengukur performansi tipikal (typical performances). Performansi tipikal adalah performansi yang ditampakkan oleh individu sebagai proyeksi dari kepribadiannya sendiri sehingga indikator pelaku yang diperlihatkannya merupakan kecenderungan umum dirinya dalam menghadapi situasi tertentu. Respon yang berupa performansi tipikal tidak dapat dikatakan sebagai ”salah”. Contoh tes yang dirancang untuk mengungkap performansi tipikal antara lain tes kepribadian, skala -skala sikap dan inventori minat.

Fred. M, Smith & Sam Adams (1972), dalam bukunya “Educational Measurement for The Classroom Teacher, mengklasifikasikan tes baku dalam beberapa kategori, yaitu:

a. Tes prestasi (achievement tests)

Dirancang untuk mengungkapkan seberapa banyak seseorang dapat menyelesaikan atau mengerjakan sesuatu sebagai suatu hasil dari latihan masa lalu atau dengan pengertian lain tes prestasi dirancang untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil dari kegiatan belajar.

b. Tes bakat (aptitude tests)

Tes ini dimaksudkan untuk mengungkap kemampuan potensial atau kemampuan yang terkandung pada diri subjek. Tes intelegensi di masukkan kategori tes kemampuan ini yang dirancang untuk mengungkap bagaimana siswa memungkinkan untuk belajar lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan dengan orang yang lainnya. c. Tes karakteristik sosial-pribadi (Tests of Personal-social

Characteristics)

Tes ini dimaksudkan untuk melihat minat dan kepribadian seseorang.

d. Tes kecepatan dan tes kekuatan (speed and power tests)

Tes kecepatan adalah suatu tes dimana yang terpenting ialah mengukur faktor kecepatan. Biasanya tak seorangpun diharapkan untuk dapat menyelesaikan tes ini dalam batas waktu yang telah ditentukan.

(38)

kadang-kadang tidak ditetapkan waktu pengerjaannya, tetapi acap diberikan pembatasan waktu yang ketat.

e. Tes Individual dan Tes Kelompok (individual and group tests)

Disebut tes individual karena pelaksanaan tes ini hanya terbatas untuk satu orang subjek pada saat tertentu. Misalnya termasuk dalam jenis tes ini adalah tes Stanford-Binet dan Wechsler Intelligence. Tes kelompok dilaksanakan terhadap banyak orang pada waktu yang bersamaan.

f. Tes Performansi dan Tes verbal dan Non-Verbal

Yang sering digunakan di sekolah yaitu tes verbal. Petunjuk dan soal tes disajikan dalam bentuk verbal atau kata-kata. Tes performansi biasanya termasuk beberapa bentuk aktivitas fisik, misalnya memasang pola dengan balok-balok kayu kecil, memasang skrup ke dalam baut, dan sebagainya.

Secara umum, pengklasifika sian tes dapat digolongkan dalam empat jenis golongan besar. Hal yang diungkapkan oleh Saifuddin Azwar (1987:6) tentang pengklasifikasian tes adalah sebagai berikut:

a. Tes yang mengukur Intelegensi Umum (general intelligence test) Biasanya dikenal sebagai tes IQ.

b. Tes yang mengukur kemampuan khusus (special ability test)

Tes jenis ini disebut juga tes bakat, dan dimaksudkan untuk mengungkap kemampuan potensial atau kemampuan yang belum muncul pada diri subjek.

c. Tes yang mengukur prestasi (achievement test)

Dimaksudkan sebagai alat untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar (learning).

(39)

Tes masuk yang digunakan untuk me nyaring calon mahasiswa oleh Universitas Sanata Dharma adalah Tes Potensial Akademik (TPA) yang meterinya terdiri dari:

1. Tes Penalaran Verbal

Merupakan tes bakat yang mengungkapkan kemampuan untuk memahami konsep-konsep dalam bentuk kata-kata (verbal). Soal-soal tes berbentuk analogis atau persamaan kata terutama sekali sesuai untuk mengungkap kemampuan penalaran.

2. Tes Kemampuan Numerik

Tes ini dirancang untuk mengungkap pemahaman relasi angka dan mempermudah dalam menangani konsep-konsep menurut angka-angka. Isi dari soal-soal bersifat seperti perhitungan aritmatik.

3. Tes Penalaran Mekanik

Masing-masing soal berisi situasi mekanikal yang disajikan berupa gambar-gambar sekaligus bersama dengan pertanyaan yang disusun dengan kata-kata sederhana. Tes penalaran mekanis ini sedapat mungkin diperlukan penalaran yang tepat dan logis.

4. Tes Hubungan Ruang

(40)

5. Tes Bahasa Inggris

Tes Bahasa Inggris mengungkap performansi maksimal subjek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan. Jadi tes Bahasa Inggris mengungkap kemampuan calon mahasiswa selama belajar di sekolah sebelumnya.

D. Hasil Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian Alpin S. Dg. Makulin dan Masrun tahun 1998 yang berjudul “Hubungan antara NEM SMA dan intelegensi dengan prestasi belajar mahasiswa FKIP Universitas Tadulako. Penelitian ini mengajukan hipotesis yaitu ada korelasi positif antara jumlah NEM SMA, intelegensi dengan indeks prestasi kumulatif semester 2, pada tahun pertama di perguruan tinggi.

(41)

yang digunakan yaitu analisis korelasi product moment, korelasi partial jenjang pertama, dan korelasi ganda dua variabel bebas.

Penelitian ini memperoleh kesimpulan ada korelasi yang positif dan signifikan antara jumlah NEM SMA, intelegensi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) pada tahun pertama di Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, mempunyai pengaruh yang kuat terhadap prestasi belajar tahun pertama di Perguruan Tinggi. Maka dapat dikatakan semakin tinggi jumlah NEM dan skor intelegensi yang diperoleh mahasiswa, semakin tinggi pula prestasi belajar yang mereka capai di Perguruan Tinggi.

E. Kerangka Berpikir dan Hipotesis

1. Pengaruh Nilai Ujian Akhir Nasional SLTA Terhadap Prestasi

Akademik Mahasiswa

(42)

kewenangan sekolah dan Depdiknas. Depdiknas menyiapkan naskah ujian akhir nasional pada mata pelajaran yang selama ini diebtanaskan dan menyiapkan kisi-kisi tes atau standar kompetensi lulusan untuk mata pelajaran yang tidak disiapkan naskah ujian akhir nasionalnya oleh Depdiknas. Sedang naskah ujian akhir nasional mata pelajaran yang menjadi kewenangan sekolah disiapkan oleh sekolah sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang disiapkan Depdiknas. Hal inilah yang menjadi perbedaan mendasar antara ujian akhir nasional dengan Ebtanas. Jadi materi ujian akhir nasional yang diselenggarakan sekolah relatif sama untuk seluruh siswa di Indonesia. Ujian akhir nasional dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip penilaian seperti validitas, reabilitas, objektifitas. Selain itu bahwa tujuan kurikulum dari semua mata pelajaran yang diUANkan adalah agar siswa dapat bekal untuk melanjutkan pelajarn di perguruan tinggi. Dengan demikian dapat dipahami bahwa ujian akhir nasional mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa di perguruan tinggi.

(43)

penelitiannya menunjukkan bahwa NEM SMA merupakan prediktor yang menyakinkan terhadap prestasi belajar semester 1 bagi mahasiswa non eksakta di UGM. Menurut Dreth dalam Sukarti (1986) sebagaimana dikutip Makuling (1993) hal tersebut disebabkan untuk belajar yang akan datang diperlukan sejumlah ketrampilan dan ilmu yang didapat pada pendidikan sebelumnya.

Berdasarkan hasil beberapa penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa ujian akhir nasional mempunyai pengaruh yang berarti terhadap prestasi akademik mahasiswa. Diharapkan siswa yang mempunyai nilai ujian akhir nasional yang tinggi nantinya juga akan mempunyai prestasi akademik yang baik juga dalam belajarnya di perguruan tinggi.

Ha1 : Ada pengaruh positif nilai ujian akhir nasional SLTA terhadap

prestasi akademik mahasiswa.

(44)

dilakukan peneliti terdahulu membuktikan bahwa tes masuk sebagai tes seleksi berkorelasi positif terhadap keberhasilan belajar.

Hal ini didukung dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Hendro Saputro (2004) yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara tes seleksi masuk SMU bidang studi IPS dengan prestasi belajar siswa SMU bidang studi Ekonomi. Demikian pula yang dilakukan oleh Etikawati (2004) pada program studi ilmu-ilmu Sosial, diperoleh hasil bahwa secara komposit pengaruh tes potensi akademik (tes masuk) mempunyai pengaruh terhadap prestasi akademik.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, disimpulkan bahwa tes seleksi masuk memiliki pengaruh dengan prestasi belajar selanjutnya. Dari hasil skor tes masuk perguruan yang tinggi diharapkan juga mempunyai prestasi akademik yang tinggi.

Ha2 : Ada pengaruh positif nilai tes masuk perguruan tinggi terhadap

prestasi akademik mahasiswa.

3. Pengaruh Nilai Ujian Akhir Nasional SLTA Dan Nilai Tes Masuk Perguruan Tinggi Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa

(45)

Minat lulusan SLTA untuk melanjutkan pendidikan tinggi sangat besar, hal tersebut dapat dilihat pada saat penerimaan mahasiswa baru yang melebihi daya tampungnya. Mengingat kondisi tesebut diperlukan suatu prediktor yang tepat untuk digunakan sebagai pertimbangan dalam seleksi penerimaaan mahasiswa. Oleh karena itu, keberhasilan dalam menyeleksi calon mahasiswa yang berkualitas untuk diterima pada program studi yang dipilih dapat membantu meraih keberhasilan atau prestasi yang baik dalam mengikuti perkuliahan. Prestasi belajar yang diperoleh di perguruan tinggi sering disebut dengan prestasi akademik yang dinyatakan dalam indeks prestasi.

Dengan demikian nilai ujian akhir nasional dan nilai ujian masuk adalah sua tu hasil yang diperoleh setelah mengikuti ujian atau tes. Dari sinilah dapat dilihat bahwa nilai ujian akhir nasional dan nilai tes masuk dapat memprediksikan prestasi belajar selanjutnya. Apabila nilai ujian akhir nasional SLTA tinggi, dan nilai tes masuk tinggi dan dapat mengikuti perkuliahan sesuai dengan pilihannya diharapkan juga mempunyai prestasi akademik yang diharapkan.

Ha3 : Ada pengaruh positif nilai ujian akhir nasional SLTA dan nilai ujian

(46)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian yang mendalam tentang sesuatu objek atau subjek pada area yang terbatas. Dengan demikian hasil hanyalah berlaku pada kasus di mana objek/subjek yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasikan pada kasus lain.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Agustus - September 2006

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2002 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

(47)

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2002 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 1813 mahasiswa.

2. Sampel dan teknik pengambilan sampel

Dalam penelitian ini ditetapkan bahwa yang menjadi sampel penelitian adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma angkatan 2002. Teknik pengambilan sampel dalam pene litian ini adalah proportional random sampling, yaitu suatu teknik pengambilan sampel acak berimbang yang didasarkan pada jumlah proporsi tertentu yang ditetapkan.

Jumlah sampel ditentukan berdasarkan tabel Krecjie pada taraf kesalahan 5% adalah sebesar 292 mahasiswa (Sugiyono, 2005:81). Alokasi jumlah sampel yang diambil dari masing-masing program studi disajikan dalam tabe l berikut ini:

Tabel 3.1

Sampel yang diambil dari populasi

No. Program Studi Populasi Sampel

1. Bimbingan dan Konseling 70 11*)

2. P endidikan Guru Sekolah Dasar 94 15**)

3. Pendidikan Bahasa Inggris 109 18

4. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 65 11

5. Pendidikan Sejarah 61 10

6. Pendidikan Ekonomi 40 6

(48)

8. Pendidikan Matematika 45 7

9. Pendidik an Fisika 31 5

10. Akuntansi 153 25

11. Manajemen 157 25

12. Matematika 33 5

13. Ilmu Komputer 70 11

14. Fisika 21 3

15. Sastra Indonesia 59 10

16. Sastra Inggris 98 16

17. Ilmu Sejarah 33 5

18. Mekatronika (D3) 42 7

19. Teknik Elektro 77 12

20. Teknik Mesin 113 18

21. Teknik Informatika 67 11

22. Farmasi 131 21

23. Psikologi 129 21

Jumlah 1813 292

Keterangan:

*) B imbingan dan Konseling : 70 11,3 11

1813 292

= = ×

**) Pendidikan Guru Sekolah Dasar : 94 15,1 15 1813

292

= = ×

E. Teknik Pengumpulan Data

(49)

untuk mengumpulkan data tentang pengaruh nilai ujian nasional SLTA dan nilai tes masuk Perguruan Tinggi terhadap prestasi akademik mahasiswa. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini menyangkut 3 jenis yaitu nilai ujian akhir nasional SLTA, nilai tes masuk perguruan tinggi dan, indeks prestasi kumulatif.

F. Variabel Penelitian Dan Pengukuran Variabel Penelitian 1. Variabel Prestasi Akademik Mahasiswa (Y)

Prestasi akademik mahasiswa adalah nilai yang diperoleh mahasiswa setelah mengikuti kuliah dan mengikuti ujian-ujian dan tugas-tugas yang diberikan. Pengukuran prestasi akademik mahasiswa dalam penelitian ini didasarkan pada nilai indeks prestasi kumulatif yang dicapai oleh mahasiswa angkatan 2002 Universitas Sanata Dharma pada saat penelitian ini dilakukan.

2. Variabel Nilai Ujian Akhir Nasional SLTA (X1)

(50)

3. Variabel Nilai Tes Masuk Perguruan Tinggi

Nilai tes masuk perguruan tinggi adalah nilai tes masuk yang dicapai oleh calon mahasiswa pada waktu mengikuti tes seleksi yang diselenggarakan oleh Universitas Sanata Dharma. Pengukuran nilai tes masuk perguruan tinggi diperoleh dari nilai total dari tes yang dicapai mahasiswa yang telah disesuaikan dengan bobot penilaian yang telah ditetapkan oleh masing-masing program studi untuk penalaran verbal, kemampuan numerik, penalaran mekanik, hubungan ruang, dan bahasa inggris.

G. Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya masing-masing variabe l dan untuk mengetahui kegunaan uji normalitas maka digunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2005:255):

( )

( )

[

Sn X Sn X

]

maksimum

D= 1 − 2

Keterangan:

D : Deviasi maksimum

( )

X

Sn1 : F ungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

( )

X

Sn2 : Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

(51)

Jika probabilitas > 0,05 berarti sebaran data normal Jika probabilitas < 0,05 berarti sebaran data tidak normal 2. Uji Linieritas

Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat hubungan yang linier atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah rumus persamaan garis regresi dengan menghitung nilai F atau analisis varian untuk uji linieritas. Rumus yang digunakan untuk menguji linieritas yaitu (Sudjana, 1996:332):

2 2 e TC S S F = Dimana :

( )

2 2 − = k TC JK STC

( )

k n E JK Se − = 2 Keterangan:

F : Harga bilangan F untuk garis regresi

2

TC

S : Varian tuna cocok

2

e

S : Varian kekeliruan )

(TC

JK : Jumlah kuadrat tuna cocok )

(E

JK : Jumlah kuadrat kekeliruan

Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut = (n-k). Kriteria pengujian linieritas yaitu jika Fhitung lebih

kecil dari Ftabel pada taraf signifikansi 5%, maka hubungan variabel bebas

terhadap variabel terikat bersifat linier. Tetapi jika nilai Fhitung lebih besar

dari Ftabel pada taraf signifikansi 5%, maka hubungan variabel bebas

(52)

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik untuk mendeteksi ada tidaknya pelanggaran dalam pengujian regresi. Uji asumsi klasik yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah hubungan variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini disebut variabel-variabel bebas tidak orthogonal. Variabel yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasinya sama dengan nol. Apabila terdapat korelasi yang sempurna diantara sesama variabel-variabel bebas ini sama dengan satu, maka koefisien regresinya tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga. Untuk mendeteksi multikolinieritas digunakan rumus korelasi. Adapun rumusnya berikut ini:

( )( )

( )

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

y y n x x n y x xy n rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ − =

Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS diadakan analisis collinearity statistics. Dari analisis collinearity statistics akan diperoleh VIF (Variance Inflation Factor). Untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas, digunakan ketentuan sebagai berikut: - Jika VIF > 5, maka terjadi multikolinieritas

(53)

b. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti bahwa variasi residual tidak sama untuk semua pengamatan. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena varian gangguan berbeda antara satu observasi ke observasi yang lain. Pengujian dengan menggunakan rumus (Gujarati, 1988:188):

      − ∑ − = ) 1 ( 6 1 2 2 1 N N d rs Keterangan: s

r : Korelasi ranking Spearman

i

d : Perbedaan dalam rank yang ditempatkan untuk dua karakteristik yang berbeda dari individual atau fenomena

N : Banyaknya individual atau fenomena yang di rank.

Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS untuk menentukan terjadinya heterokedastisitas digunakan:

- Jika rshitung > rstabel maka terjadi heteroskedastisitas - Jika rshitung < rstabel maka tidak terjadi heteroskedastisitas Atau dapat juga dengan membandingkan tingkat probabilitasnya. Adapun ketentuan yang digunakan adalah sebagai berikut:

- Jika probabilitas (?) < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas - Jika probabilitas (?) > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas c. Autokorelasi

(54)

dengan menggunakan uji Durbin -Watson (Pietrietveld, 1994:56). Dengan rumus berikut (Gujarati, 1988:215)

(

)

= = − − = n t t n t t t e e e d 1 2 2 2 1 Keterangan:

d : Statistik Durbin-Watson

t

e : Gangguan estimasi t : Observasi terakhir t-1 : Observasi sebelumnya

Untuk memperoleh kesimpulan apakah ada masalah autokorelasi atau tidak, hasil perhitungan statistik d harus dibandingkan dengan tabel statistik d. Di bawah ini klasifikasi makna angka d:

4 4

4

0→dl→du→ −du→ −dl→

• Nilai DW terletak di antara du dan 4-du, maka autokorelasi =0, dan dapat diartikan tidak ada autokorelasi.

• Nilai DW terletak di bawah lower boud (dl), maka akan mempunyai koefisien korelasi >0 dan memiliki autokorelasi positif.

• Nilai DW > (4-dl), maka koefisien korelasi <4 sehingga memiliki autokorelasi negatif.

(55)

H. Teknik Analisis Data 1. Deskripsi data

Analisis ini dilakukan dengan cara mendiskripsikan data hasil observasi yang didapat dari penelitian yang meliputi variabel nilai ujian akhir nasional SLTA, nilai tes masuk, dan prestasi akademik mahasiswa. Untuk keper luan deskripsi data yang digunakan tabel distribusi frekuensi untuk setiap variabel.

2. Uji Hipotesis

a. Untuk menguji hipotesis pertama: nilai ujian akhir nasional SLTA berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa.

Digunakan langkah-langah sebagai berikut: 1) Perumusan hipotesis pertama

Ho : Nilai ujian akhir nasional tidak berpengaruh positif terhadap prestasi akademik mahasiswa

Ha : Nilai ujian akhir nasional SLTA berpengaruh positif terhadap prestasi akademik mahasiswa

2) Mencari persamaan linier

1

bX a

Y = +

Keterangan:

Y : Prestasi akademik mahasiswa

1

X : Variabel bebas

a : Konstanta

(56)

3) Menguji signifikansi koefisien korelasi dengan membandingkan ttabel dengan thitung pada taraf signifikan α = 0,05 dengan db = n-2.

Rumus distribusi nilai thitung (Sugiyono, 2005:184):

2

1 2

r n r t

− − =

4) Kesimpulan

Jika thitung lebih besar dari nilai ttabel berarti hipotesis

alternatif diterima atau hipotesis nol ditolak dan sebaliknya jika nila i thitung lebih kecil dari nilai ttabel berarti hipotesis alternatif

ditolak atau hipotesis nol diterima.

b. Untuk pengujian hipotesis kedua: Dilakukan langkah-langkah seperti pada hipotesis pertama.

c. Untuk menguji hipotesis ketiga: nilai ujian akhir nasional SLTA dan nilai tes masuk perguruan tinggi berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa.

Digunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Perumusan hipotesis ketiga

Ho : Nilai ujian akhir nasional SLTA dan nilai tes masuk perguruan tinggi tidak berpengaruh positif terhadap prestasi akademik mahasiswa

(57)

2) Mencari persamaan regresi linier berganda

2 2 1 1X b X

b a

Y= + +

Keterangan:

Y : Prestasi akademik mahasiswa a : Konstanta

1

b : Koefisien regresi untuk nilai ujian akhir nasional SLTA

2

b : Koefisien regresi untuk nilai tes masuk perguruan tinggi

1

X : Nilai ujian akhir nasional SLTA

2

X

: Nilai tes masuk perguruan tinggi

Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi tersebut signifikan maka perlu dilakukan uji F dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada taraf signifikan α = 0,05 dengan db

pembilang = m dan db penyebut = N-m-1

Rumus yang digunakan sebaga i berikut (Sutrisno Hadi, 1982:26):

) 1 ( ) 1 ( 2 2 R m m N R Freg − − − = Keterangan: reg

F : Harga F garis regresi N : Cacah kasus

m : Cacah prediktor

R : K oefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor. 3) Kesimpulan

Jika Fhitung = Ftabel maka hipotesis yang diajukan diterima

pada taraf signifikansi 5% dan sebaliknya Fhitung = Ftabel maka

hipotesis yang diajukan ditolak pada taraf signifikansi 5%.

(58)

a. Sumbangan Relatif (SR%)

Sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan suatu variabel bebas terhadap variabel terikat bila dibandingkan dengan sumbangan semua variabel bebas yang diteliti. Besarnya sumbangan relatif masing-masing veriabel dinyatakan dalam persentase dengan rumus sebagai berikut:

SR% X10000

JK xy a

reg

=

Keterangan:

SR% : Sumbangan relatif dari variabel bebas a : Koefisien variabel bebas

Sxy : Jumlah antara variabel bebas (x) dengan variabel terikat (y) JKreg : Jumlah kuadrat regresi

b. Sumbangan Efektif (SE)

Sumbangan efektif ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel bebas atau prediktor dalam menunjang efektivitas garis regresi untuk keperluan pengadaan prediksi. Besarnya sumbangan efektif masing-masing variabel diwujudkan dalam bentuk persentase dengan rumus sebagai berikut:

SE%= SR%xR2 Keterangan:

SE% : Sumbangan efektif suatu variabel bebas

(59)

40 BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Berdirinya Universitas Sanata Dharma

Universitas Sanata Dharma mulanya adalah sebuah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang berdiri pada tanggal 17 Desember 1955. Gagasan mendirikan sebuah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) merupakan respon pihak Gereja Katolik terhadap tawaran Mendikbud saat itu, Muhammad Yamin. Banyak pihak yang berperan di dalammya seperti Pater H. Loeff, S.J. (BI Ilmu Mendidik di Yogyakarta), Pater W.J. Van Der Meulen, S.J. (BI Ilmu Sejarah di Semarang), serta Pater H. Bastiaanse, S.J. (b1 Bahasa Inggris di Semarang),

Ketika didirikan pada tanggal 17 Desember 1955, PTPG Sanata Dharma memiliki empat jurusan yaitu Jurusan Bahasa Inggris (Kajur Pater Bastiaanse, S.J), Jurusan Ilmu Sejarah (Kajur Pater W.J Van Der Meulen, S.J.), Jurusan Ilmu Mendidik (Kajur Pater H. Loeff, S.J.) , dan Jurusan Ilmu Pasti dan Alam (Kajur Suster Dra. Bernadia, C.B.). Adapun yang mendapat kehormatan menjadi dekan yang pertama adalah Prof. Dr. N. Driyarkara, S.J.

(60)

Diploma 1 (S0-1) untuk bidang Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Dibuka pula program S0-2 bidang Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PMP dan IPA. Serta dibuka pula S0-3 untuk bidang studi Matematika, Bahasa Inggris, Fisika,, dan Bimbingan dan Konseling. Mulai tahun 1990/1991, IKIP Sanata Dharma tidak membuka lagi program diploma untuk bidang-bidang di atas, namun mendapat tugas baru mengelola Program Pendidikan Prajabatan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Mulai tahun 1973, IKIP Sanata Dharma juga membuka pendidikan non gelar, yakni Extension Course Bahasa Inggris hingga sekarang.

Pada akhirnya, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No. 46/D/O1993, IKIP Sanata Dharma menjadi Universitas Sanata Dharma. Setelah menjadi Universitas, IKIP yang dulu menjadi sebuah fakultas dari Universitas Sanata Dharma. Di samping tetap mempertahankan IKIP yang menjadi FKIP, Universitas Sanata Dharma juga membuka 6 fakultas baru dan 2 fakultas perubahan bentuk. Dengan demikian fakultas-fakultas di Universitas Sanata Dharma memiliki 9 fakultas yang mencakup FKIP, Fakultas Ekonomi, Fakultas MIPA, Fakultas Sastra, Fakultas Teknik, Fakultas Farmasi, Fakultas Teologi, dan Fakultas Pendidikan Agama (FIPA), dan program non-gelar, yaitu DII PGSD (di jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP), English Entension Course, dan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).

(61)

Dengan demikian saat ini Universitas Sanata Dharma memiliki 9 Fakultas yang menyelenggarakan program gelar (S1).

B. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma

Serikat Yesus P rovinsi Indonesia bersama dengan rekan imam dan awam Katolik terpanggil untuk berpartisipasi dan usaha melindungi dan meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai kemanusiaan, dengan mendirika n Universitas Sanata Dhrama.

1. Visi Universitas Sanata Dharma

a) Universiatas terdorong untuk terus mencari, menemukan, dan mengungkapkan kebenaran yang sejati secara obyektif dengan kebebasannya. Hal itu didasari pada pengakuan akan kebaikan hakiki dunia ciptaan Allah yang harus dipelajari, diselidiki, dan direnungkan maknanya serta dibangun dan dilestarikan demi kesejahteraan umat manusia dan kemuliaan Allah yang lebih besar.

(62)

c) Usaha pengembangan itu didasarkan pada nilai kebangsaan dan kebudayaan nasional seperti terungkap dalam Pancasila dan UUD 1945; pada visi Kristiani mengenai martabat manusia ciptaan Allah, tanggung jawab sosialnya serta tujuan yang luhur, dan pada spiritualitas Ignatian yang terwujud dalam arah pendidikan Serikat Yesus seperti menjadi manusia bagi sesama (man and woman for and with other), perhatian pribadi , semangat keunggulan dan dialogis. 2. Misi Universitas Sanata Dharma

a) Mengembangkan Universitas yang dapat memadukan nilai intelektualitas dan humanis.

b) Mengembangkan Universitas yang menjadi hati nurani kritis masyarakat.

c) Menyelenggarakan penelitian terutama untuk lebih menggali secara kritis kebenaran manusiawi dan mengembangkan martabat manusia. d) Mengembangkan kebebasan akademik dan otonomi keilmuan untuk

dapat menemukan kebenaran sejati berdasarkan pada etika keilmuan. e) Menyelenggarakan pendidikan humanis dengan semangat dialogis

yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, spiritual secara terpadu.

(63)

g) Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan sekaligus membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan sosial terhadap masyarakat.

h) Mempersiapkan tenaga pendidikan yang profesional baik dalam bidang keilmuan maupun pendidikan demi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

C. Syarat -S yarat Umum Menjadi Mahasiswa USD

1. Lulus tes seleksi

2. lulus Sekolah Menengah Atas (SMA)/se kolah Menengah Kejur uan (SMK) 3. Tidak buta warna bagi pendaftar yang ingin masuk program studi

Psikologi, Farmasi, dan Teknik.

4. Tidak cacat fisik yang dapat mengganggu kelancaran berbicara bagi pendaftar yang ingin masuk Program Studi Bimbingan Dan Konseling. 5. Bebas dari pemakaia n dan keca nduan obat terlarang/minuman keras

(pendaftar diwajibkan membuat surat peryataan bebas dari obat terlarang dan min uman keras pada saat registrasi.

6. Bebas dari tindakan kriminal (pendaftar diwajibkan membuat surat pernyataan bebas dari tindakan kriminal pada saat registrasi).

(64)

D. Jalur-Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru

Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di Universitas Sanata Dharma dilaksanakan melalui beberapa jalur yaitu:

1. Jalur prestasi

Jalur prestasi adalah jalur penerimaan mahasiswa baru tanpa melaui tes seleksi, tetapi melalui seleksi berdasarkan prestasi akademik siswa (nilai rapor) selama kelas 2 dan 3.

Pada jalur ini terdapat fasilitas yang disediakan yaitu:

a. Dua pendaftar terbaik yang diterima per Program Studi akan mendapatkan fasilitas bebas uang DPP (Dana Pengembangan Studi). b. Tanpa mela lui tes masuk

c. Pengumuman hasil seleksi dikirim ke sekolah pendaftar. Adapun syarat pendaftarannya adalah:

a. Siswa kelas 3 SMU/SMK

b. Nilai rata -rata rapor kelas 2 semester I-II dan kelas 3 semester 1 minimal 7

c. Fotokopi nilai rapor kelas 2 semester I-II dan kelas 3 semester I yang disahkan oleh sekolah.

2. Jalur kerjasama

(65)

Fasilitas yang diberikan pada jalur ini adalah:

a. Tes di sekolah asal pendaftar, khusus di luar Jawa minimal 50 peserta tes

b. Pengumuman hasil tes dikirim ke sekolah asal pendaftar Adapun syarat pendaftar ini adalah siswa kelas 3 SMA/SMK. 3. Jalur regular

Jalur regular adalah penerimaan mahasiswa baru dengan seleksi berdasarkan hasil tes yang diselenggarakan pada waktu ter tentu berdasarkan jadwal dan bertempat di USD . Pendaftar jalur regular di laksanakan dalam 3 gelombang dan dapat dilakukan melalui internet, Fax, atau datang langsung ke loket pendaftaran di USD

Adapun fasilitasnya adalah:

a. Pendaftaran dapat dilakuka n lewat internet atau facsimile

b. Pengumuman hasil seleksi dimuat dalam media massa maupun di papan pengumuman

Syarat pendaftarannya:

a. Pas foto hitam putih 2x3 dua lembar

b. Pendaftar yang ingin mengajukan keringanan Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) melampirkan:

1) Daftar gaji ayah dan ibu atau surat keterangan penghasilan yang disahkan oleh RT dan RW

(66)

4. Jalur Transfer

Jalur transfer adalah jalur penerimaan mahasiswa baru pindahan dari program studi tertentu di lingkungan Universitas Sanata Dharma (internal) atau program studi perguruan tinggi/universitas lain (eksternal) melalui tes.

(67)

48 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai data-data setiap variabel. Pende skripsian data menggunakan tabulasi distribusi frekuensi, sedang untuk menginterpretasi penilaia n masing-masing variabel menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II.

1. Variabel Nilai Ujian Akhir Nasional SLTA

Data penelitian tentang nilai ujian akhir nasional SLTA menunjukkan bahwa nilai terendah yang diperoleh adalah 3,69 dan nilai tertinggi ada lah 9,54. Hasil perhitungan nilai mean dari data tersebut adalah 6,0774; median=6,1650; modus=6,02 (lihat lampiran 2 hal. 73). Berikut ini disajikan tabel interpretasi penilaian nilai ujian akhir nasional SLTA :

Tabel V. 1

Interpretasi Penilaian Variabel Nilai Ujian Akhir Nasional SLTA Interval Frekuensi Persentase (%) Interpretasi

8,10 – 10,00 1 0,34% Sangat Baik

6,60 – 8,09 78 26,71% Baik

5,60 – 6,59 142 48,63% Cukup

4,60 – 5,59 55 18,84% Rendah

< 4,60 16 5,48% Sangat Rendah

Jumlah 292 100%

Sumber: data primer

(68)

nasional SLTA sangat baik, 78 mahasiswa (26,71%) mempunyai nilai ujian akhir nasional SLTA baik, 142 mahasiswa (48,63%) mempunyai nilai ujian akhir nasional SLTA cukup, 55 mahasiswa (18,84%) mempunyai nilai ujian akhir nasional SLTA rendah, 16 mahasiswa (5,48%) mempunyai nilai ujian akhir nasional SLTA sangat rendah. Hasil perhitungan nilai mean=6,0774; median=6,1650; modus=6,02 juga mendukung kesimpulan bahwa nilai ujian akhir nasional SLTA terkategorikan cukup.

2. Variabel Nilai Tes Masuk Perguruan Tinggi

Data penelitian tentang nilai tes masuk perguruan tinggi menunjukkan bahwa nilai terendah yang diperoleh adalah 2,30 dan nilai tertinggi adalah 9,60. Hasil perhitungan nilai mean dari data tersebut adalah 6,5390; median=6,6000; modus=6,30 (lihat lampiran 2 hal. 73). Berikut ini disajikan tabel interpretasi penilaian nilai tes masuk perguruan tinggi:

Tabel V. 2

Interpretasi Penilaian Variabel Nilai Tes Masuk PT Interval Frekuensi Persentase (%) Interpretasi

8,1 – 10 47 16,10% Sangat Baik

6,6 – 8,0 103 35,27% Baik

5,6 – 6,5 71 24,32% Cukup

4,6 – 5,5 41 14,04% Rendah

< 4,5 30 10,27% Sangat Rendah

Jumlah 292 100%

sumber: data primer

(69)

masuk perguruan tinggi sangat baik, 103 mahasiswa (35,27%) mempunyai nilai tes masuk perguruan tinggi baik, 71 mahasiswa (24,32%) mempunyai nilai tes masuk perguruan tinggi cukup, 41 mahasiswa (18,84%) mempunyai nilai tes masuk perguruan tinggi rendah, 30 mahasiswa (10,27%) mempunyai nilai tes masuk perguruan tinggi sangat rendah. Hasil perhitungan nilai men=6,5390; median=6,6000; modus=6,30 juga mendukung kesimpulan bahwa nilai tes masuk perguruan tinggi terkategorikan baik.

3. Variabel Prestasi Akademik Mahasiswa

Data penelitian prestasi akademik mahasiswa menunjukkan bahwa nilai terendah yang diperoleh adalah 1,04 dan nilai tertinggi adalah 4,00. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai mean dari data tersebut adalah 2,9617; median=3,0050; modus=2,79 (lihat lampiran 2 hal. 73). Berikut ini disajikan tabel interpretasi nilai final tes masuk perguruan tinggi:

Tabel V. 3

Interpretasi Pe nilaian Variabel Prestasi Akademik Mahasiswa Interval Frekuensi P ersentase (%) Interpretasi

3,51 – 4,00 51 17,46% Cum Laude

2,76 – 3,50 149 51,03% Sangat Memuaskan

2,00 – 2,75 76 26,03% Memuaskan

< 2,00 16 5,48% Tidak Memuaskan

Jumlah 292 100%

sumber: data primer

(70)

akade mik cum laude, 149 mahasiswa (51,03%) mempunyai prestasi akademik sangat memuaskan, 76 mahasiswa (26,03%) mempunyai prestasi akademik memuaskan, 16 mahasiswa (5,48%) mempunyai prestasi akademik tidak memuaskan. Hasil perhitungan mean=2,9617; median=3,0050; modus=2,79 juga mendukung kesimpulan bahwa prestasi akademik mahasiswa terkategorikan sangat memuaskan.

B. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdi

Gambar

tabel = 1,650 pada taraf sigifikansi 0,05) ; (2) ada pengaruh positif nilai tes masuk
tabel = 1,650 pada taraf sigifikansi 0,05) ; (2) ada pengaruh positif nilai tes masuk
Tabel 2.1 Beban Studi
Tabel 2.2 Nilai Keberhasilan
+7

Referensi

Dokumen terkait

(Tidak seperti virus, mereka dapat beroperasi sendiri tanpa melampirkan file program komputer lain dan kurang mengandalkan perilaku manusia untuk menyebar dari

Komposisi campuran yang optimum untuk pembuatan bata beton berlobang adalah 1 PC : 8 agregat (20 % pasir + 60 % bottom ash + 20 % fly ash) dengan kekuatan tekan

Terlebih pada kompetensi dasar pemfaktoran bentuk aljabar dari tahun tahun rata-rata hasil ulangan dibawah KKM (KKM 80). Untuk itu perlu ada strategi pembelajaran yang dapat

Henstock melakukan penelitian dengan jalan mengembangkan konstanta positif  di dalam integral Riemann menjadi fungsi  , kemudian diberi nama dengan integral Henstock-Kurzweil

Seperti yang dipaparkan oleh Hartono dalam kompas (2009), dengan munculnya persaingan antar program acara TV, mengakibatkan para pemilik stasiun TV harus bekerja extra

Undang- undang kepariwisataan yang bersifat nasional dan menyeluruh sangat diperlukan sebagai dasar hukum dalam rangka pembinaan dan penyelenggaraan kepariwisataan, khususnya

Dari hasil uji hipotesis dapat diketahui bahwa variabel harga diri memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap perilaku konsumtif dengan nilai R sebesar

Selain itu respon positif terhadap modul pembelajaran yang diberikan oleh pengguna juga sesuai dengan penelitian oleh Irma pada tahun 2015 pada penelitiannya mengenai