• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN FISIKA PADA SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL DI SMK NEGERI 1 BALIGE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN FISIKA PADA SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL DI SMK NEGERI 1 BALIGE."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat

dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

“Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Fisika pada

Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMK Negeri 1 Balige”. Tesis ini merupakan

satu syarat bagi mahasiswa program pasca sarjana untuk memperoleh gelar

Magister Pendidikan pada program studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana

Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini banyak kendala dan

hambatan yang dihadapi, namun dengan bantuan, dorongan, serta bimbingan dari

berbagai pihak akhirnya penyusun dapat menyelesaikannya. Penbulis

mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu penyusunan

tesis ini, dan penulis berharap semoga tesis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

semua pembacanya.

Pada kesempatan ini izinkan penulis dengan segala kerendahan hati dan

tulus menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Dosen Pembimbing Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. dan Prof. Dr. Binsar

Panjaitan, M.Pd. yang telah tulus dan sabar membimbing penulis hingga

akhirnya tesis ini dapat diselesaikan.

2. Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., beserta para

(9)

3. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. H. Abdul

Muin Sibuea, M.Pd., beserta asisten Direktur yang banyak memberikan

bantuan untuk kelancaran studi dan penyelesaian tesis ini.

4. Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan, Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd.,

beserta staf yang banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam

penyelesaian tesis ini.

5. Para narasumber dan penguji yang dengan tulus dan sabar memberikan

masukan kepada penulis hingga akhirnya tesis ini dapat diselesaikan.

6. Para validator yang telah memberikan tanggapan dan masukan mengenai

pembuatan produk media interaktif yang penulis kembangkan sehingga layak

untuk digunakan.

7. Bapak Bosi Sianipar, ST, sebagai Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Balige,

Bapak Drs. Pitua Siahaan (mantan Kepala Sekolah SMKN 1 Balige), dan

Bapak Drs. Lalo Hartono Simanjuntak (mantan Kepala Sekolah SMKN 1

Balige) yang telah memberikan dukungan materil dan moril kepada penulis

dalam menyelesaikan studi pascasarjana.

8. Seluruh rekan mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan khususnya

Program Studi Teknologi Pendidikan Angkatan 2012 kelas B (group

SMK-INVEST ADB), yang telah banyak memberikan motivasi dan saran kepada

penulis.

9. Isteri tercinta dan anak-anak tersayang yang selalu mendoakan dan

mendukung penulis selama penyelesaian studi ini.

10.Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah dengan tulis mendukung dan

(10)

11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

banyak membantu penulis selama penyelesaian studi ini.

Dalam penulisan tesis ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi

penyempurnaan tesis ini.

Medan, Juli 2014

(11)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis ... 10

1. Hakikat Hasil Belajar Fisika ... 10

2. Hakikat Media Pembelajaran ... 21

3. Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif ... 24

4. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif ... 28

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 37

C. Kerangka Berpikir ... 38

1. Kualitas Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Fisika ... 38

2. Keefektifan Pelaksanaan Pembelajaran Media Interaktif Dengan Pembelajaran Konvensional ... 39

(12)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 60

1. Deskripsi Awal ... 60

1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 106

2. Pembahasan Hasil Penelitian Uji Keefektifan Produk ... 108

D. Keterbatasan Penelitian ... 109

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ... 112

B. Implikasi ... 114

C. Saran ... 115

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Daftar Rata-Rata Hasil Ujian Semester Mulai Tahun Ajaran

2010/2011, 2011/2012, Dan 2012/2013 Mata Pelajaran Fisika

SMK Negeri 1 Balige Kab. Toba Samosir Untuk Semua Bidang

Keahlian ... 4

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tentang Kualitas Materi Pembelajaran, Sistem Penyampaian Pembelajaran dan Kualitas Strategi Pembelajaran untuk Ahli Materi ... 49

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tentang Kualitas Desain Informasi, Desain Interaksi, dan Desain Presentasi untuk Ahli Desain Pembelajaran ... 50

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kualitas Rekayasa Perangkat Lunak untuk Ahli Perangkat Lunak ... 51

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kualitas Materi Pembelajaran Dan Kualitas Teknis/Tampilan untuk Peserta Didik ... 51

Tabel 3.5. Kriteria Penilaian ... 53

Tabel 3.6. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar untuk Peserta Didik ... 53

Tabel 3.7. Kriteria Penelitian Efektifitas Multimedia ... 58

Tabel 4.1. Data Analisis Kebutuhan Produk untuk Guru ... 60

Tabel 4.2. Data Analisis Kebutuhan Produk untuk Siswa ... 62

Tabel 4.3. Skor Penilaian Media Pembelajaran oleh Ahli Materi tentang Kualitas Materi Pembelajaran (Skala 1 s.d. 5) ... 70

Tabel 4.4. Skor Penilaian Media Pembelajaran oleh Ahli Materi tentang Kualitas Strategi Pembelajaran (Skala 1 s.d. 5) ... 70

Tabel 4.5. Skor Penilaian Media Pembelajaran oleh Ahli Materi tentang Sistem Penyampaian Pembelajaran (Skala 1 s.d. 5) ... 71

Tabel 4.6. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Kualitas Materi Pembelajaran ... 72

(14)

Tabel 4.8. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap

Sistem Penyampaian Pembelajaran ... 72

Tabel 4.9. Ikhtisar data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran

Interaktif Mata Pelajaran Fisika oleh Ahli Materi ... 73

Tabel 4.10. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif oleh Ahli

Desain Pembelajaran tentang Aspek Kualitas Desain

Pembelajaran ... 74

Tabel 4.11. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif oleh Ahli

Desain Pembelajaran tentang Aspek Kualitas Desain Informasi 74

Tabel 4.12. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif oleh Ahli

Desain Pembelajaran tentang Aspek Kualitas Desain Interaksi 75

Tabel 4.13. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif oleh Ahli

Desain Pembelajaran tentang Aspek Kualitas Presentasi ... 76

Tabel 4.14. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain

Pembelajaran Terhadap Desain Pembelajaran ... 76

Tabel 4.15. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain

Pembelajaran Terhadap Desain Informasi ... 77

Tabel 4.16. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain

Pembelajaran Terhadap Kualitas Desain Interaksi ... 77

Tabel 4.17. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain

Pembelajaran Terhadap Kualitas Desain Presentasi ... 77

Tabel 4.18. Ikhtisar data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran

Interaktif Mata Pelajaran Fisika oleh Ahli Desain Pembelajaran 78

Tabel 4.19. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif oleh Ahli

Rekayasa Perangkat Lunak tentang Aspek Pemprograman ... 79

Tabel 4.20. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif oleh Ahli

Rekayasa Perangkat Lunak tentang Aspek Kualitas Teknis/

Tampilan ... 79

Tabel 4.21. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Rekayasa Perangkat

(15)

Tabel 4.22. Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran

Interaktif Mata Pelajaran Fisika oleh Ahli Rekayasa

Perangkat Lunak ... 80

Tabel 4.24. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif pada

Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Perorangan di SMK Negeri

1 Balige Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 81

Tabel 4.25. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif pada

Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Perorangan di SMK Negeri

1 Balige Tentang Kualitas Teknis/ Tampilan ... 82

Tabel 4.26. Tingkat Kecenderungan PenilaianTerhadap Aspek Kualitas

Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif pada

Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Perorangan di SMK Negeri

1 Balige ... 82

Tabel 4.27. Tingkat Kecenderungan PenilaianTerhadap Aspek Kualitas

Teknis/ Tampilan Media Pembelajaran Interaktif pada

Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Perorangan di SMK Negeri

1 Balige ... 83

Tabel 4.28. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif pada

Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Kelompok Kecil di SMK

Negeri 1 Balige Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 84

Tabel 4.29. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif pada

Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Kelompok Kecil di SMK

Negeri 1 Balige Tentang Kualitas Teknis/ Tampilan ... 84

Tabel 4.30. Tingkat Kecenderungan PenilaianTerhadap Aspek Kualitas

Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif pada

Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Kelompok Kecil di SMK

Negeri 1 Balige ... 85

Tabel 4.31. Tingkat Kecenderungan PenilaianTerhadap Aspek Kualitas

Teknis/ Tampilan Media Pembelajaran Interaktif pada

Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Kelompok Kecil di SMK

(16)

Tabel 4.32. Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran

/ Interaktif Mata Pelajaran Fisika pada Uji Coba Kelompok

Kecil ... 86

Tabel 4.33. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif pada

Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Lapangan di SMK Negeri

1 Balige Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 87

Tabel 4.34. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif pada

Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Lapangan di SMK Negeri

1 Balige Tentang Kualitas Teknis/ Tampilan ... 88

Tabel 4.35. Tingkat Kecenderungan PenilaianTerhadap Aspek Kualitas

Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif pada

Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Lapangan di SMK

Negeri 1 Balige ... 88

Tabel 4.36. Tingkat Kecenderungan PenilaianTerhadap Aspek Kualitas

Teknis/ Tampilan Media Pembelajaran Interaktif pada

Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Lapangan di SMK

Negeri 1 Balige ... 89

Tabel 4.37 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Mata Pelajaran Fisika oleh Ahli Materi ... 90

Tabel 4.38 Analisis dari Permasalahan yang Dikemukakan oleh Ahli

Materi... 91

Tabel 4.39 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Fisika oleh Ahli Desain

Pembelajaran ... 91

Tabel 4.40. Analisis dari Permasalahan yang Dikemukakan oleh Ahli

Desain Pembelajaran ... 93

Tabel 4.41 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Fisika oleh Ahli

Rekayasa Perangkat Lunak ... 93

Tabel 4.42. Analisis dari Permasalahan yang Dikemukakan oleh Ahli

(17)

Tabel 4.43 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Fisika Terhadap Uji

Coba Perorangan ... 95

Tabel 4.44 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Fisika Terhadap Uji

Coba Kelompok Kecil ... 96

Tabel 4.45 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Fisika Terhadap Uji

Coba Lapangan ... 97

Tabel 4.46 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Yang Dibelajarkan dengan

Media Interaktif ... 99

Tabel 4.47 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Yang Dibelajarkan dengan

Media Konvensional ... 101

Tabel 4.48 Rangkuman Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap

(18)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Skema Prosedur Pengembangan Hasil Adaptasi dari Prosedur

Pengembangan Borg & Gall ... 31

Gambar 2.2. Bagan Langkah Pengembangan Desain Instruksional Dick &

Carey ... 33

Gambar 4.1. Tahap-Tahap Uji Coba Produk Pengembangan Media

Pembelajaran pada Mata Pelajaran Fisika ... 68

Gambar 4.2. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran

Interaktif pada Pembelajaran Fisika oleh Ahli Materi ... 90

Gambar 4.3. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran

Interaktif pada Pembelajaran Fisika oleh Ahli Desain

Pembelajaran ... 92

Gambar 4.4. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran

Interaktif pada Pembelajaran Fisika oleh Ahli Rekayasa

Perangkat Lunak ... 94

Gambar 4.5. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran

Interaktif pada Mata Pelajaran Fisika Terhadap Uji Coba

Perorangan di SMKN 1 Balige ... 96

Gambar 4.6. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran

Interaktif pada Mata Pelajaran Fisika Terhadap Uji Coba

Kelompok Kecil di SMKN 1 Balige ... 97

Gambar 4.7. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran

Interaktif pada Mata Pelajaran Fisika Terhadap Uji Coba

Lapangan di SMKN 1 Balige ... 98

Gambar 4.8. Histogram Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan Dengan

Menggunakan Media Interaktif ... 100

Gambar 4.9. Histogram Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan Dengan

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 119

Lampiran 2 RPP ... 125

Lampiran 3 Instrumen Analisis Kebutuhan Guru dan Siswa ... 152

Lampiran 4 Instrumen Evaluasi Multimedia Pembelajaran ... 169

Lampiran 5 perhitungan Uji Coba Penelitian ... 173

Lampiran 6 Story Board ... 195

Dokumentasi Penelitian

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kondisi pembelajaran sekarang ini tidak lebih dari sekedar guru

mengajarkan pengetahuan kepada anak didik dengan cara yang konvensional.

Sistem pembelajaran konvensional kurang fleksibel dalam mengakomodasi

perkembangan materi pembelajaran karena guru harus intensif menyesuaikan

materi pelajaran dengan perkembangan teknologi terbaru yang menjadi standar

industri.

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia dilakukan melalui pendidikan

informal, formal, dan nonformal. Pendidikan informal adalah pendidikan yang

diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak,

sejak anak lahir sampai mati, yang berlangsung dalam pengalaman sehari-hari.

Pendidikan formal adalah pendidikan yang dilaksanakan secara teratur, bertingkat

atau berjenjang dan mengikuti syarat- syarat yang jelas serta ketat. Pendidikan

formal, biasanya dikenal dengan pendidikan sekolah. Pendidikan nonformal

ialah pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak mengikuti syarat

atau peraturan yang tetap dan ketat.

Jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan menengah diselenggarakan untuk

melanjutkan atau memperluas pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik

menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan

(21)

2

mengembangkan kemampuannya lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan

tinggi.

Pendidikan menengah terdiri dari: (a) pendidikan umum, (b) pendidikan

kejuruan, (c) pendidikan luar biasa, (d) pendidikan kedinasan dan (e) pendidikan

agama. Salah satu bentuk pendidikan menengah adalah Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK).

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 Pasal

15 menyebutkan bahwa “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah

yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”.

Sebagai salah satu sekolah yang menghasilkan lulusan siap kerja dituntut untuk

memiliki keterampilan untuk memasuki lapangan kerja, yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah kejuruan yang

terdiri dari kelompok Teknologi dan Industri, masing-masing program studi di

SMK memiliki tujuan khusus yang berbeda satu dengan yang lainnya.

SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mengemban amanah

untuk menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi tenaga kerja tingkat

menengah. Kompetensi dimaksud mencakup seperangkat pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku bagi siswa untuk melaksanakan tugas tertentu. Acuan

yang digunakan untuk memenuhi komptetensi siswa ialah kompetensi yang

dibutuhkan oleh dunia kerja baik Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

(SKKNI) atau standar kompetensi suatu lembaga internasional yang

(22)

3

sekolah dalam mewujudkan siswa yang berkualitas adalah ditunjukkan dengan

hasil belajar yang tinggi.

Mata pelajaran Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib

dipelajari oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk jenjang SMK

pelajaran Fisika sangat diperlukan dikarenakan sangat berkaitan dengan bidang

kompetensi kejuruan masing-masing, selain itu lingkup materi mata pelajaran

Fisika SMK dibatasi konsep-konsep dasar, juga perlu dilakukan pengembangan

dan pendalaman materi tertentu yang dibutuhkan di lingkup program studi

keahlian sehingga perlu dialokasikan porsi topik/materi Fisika dalam mata

pelajaran dasar kejuruan di tiap program studi keahlian (Contoh : di program studi

Teknik Bangunan, mekanika, salah satu topik/materi Fisika dibutuhkan secara

lebih mendalam oleh program studi teknik bangunan, dialokasikan dalam mata

pelajaran mekanika teknik). Sehingga setiap siswa dituntut untuk mampu

mempersiapkan diri menghadapi perubahan keadaan di dalam dunia industri dan

dunia usaha yang selalu berkembang baik melalui latihan, bertindak atas dasar

pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien, dan juga membina

kerjasama yang baik antar sesama siswa.

Namun berdasarkan pengamatan penulis selama menjadi tenaga pengajar

sejak tahun 2002 sampai sekarang di SMK kebanyakan kegiatan pembelajaran

Fisika/ masih berjalan secara konvensional, di mana masih didominasi kegiatan

ceramah dan berpusat pada guru (teacher centered), serta guru lebih cenderung

melaksanakan pembelajaran selalu dilakukan melalui satu teknik penyampaian

(23)

4

merasa bosan ketika pembelajaran berlangsung. Permasalahan tersebut di

atas pada akhirnya tentu akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Rata-rata

hasil belajar ujian semester Fisika seperti pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. : Daftar Rata-Rata Hasil Ujian Semester mulai Tahun Ajaran 2010/2011, 2011/2012, dan 2012/2013 Mata Pelajaran Fisika SMK Negeri 1 Balige Kab. Toba Samosir untuk Semua Bidang Keahlian

No. Mata

Sumber : Tata Usaha SMK Negeri 1 Balige Kab. Toba Samosir

Berdasarkan Tabel 1.1. di atas, rata-rata nilai perolehan hasil belajar Fisika

berkisar antara 6,25 hingga 7,00. Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai

hasil belajar Fisika siswa di SMKN 1 Balige tiap tahun masih ada yang belum

mencapai nilai SKBM/KKM.

Dari hasil observasi awal, ditemukan beberapa fenomena pendekatan

pembelajaran yang dilakukan guru dalam pengajaran Fisika, antara lain: (1)

pendekatan pembelajaran masih terlalu didominasi guru (teacher centered),

seperti guru lebih banyak menggunakan pendekatan ceramah tanpa diiringi

pendekatan lain, (2) penggunaan pendekatan kurang tepat dengan materi

pembelajaran, seperti tidak dihubungkan dengan bentuk nyata, (3) pembelajaran

yang dilakukan tidak menggunakan media yang menantang siswa dalam

pembelajaran, akibatnya guru lebih banyak menempatkan siswa sebagai objek dan

bukan sebagai subjek didik.

Fenomena permasalahan di atas mengindikasikan bahwa metode

pembelajaran yang digunakan guru dalam pengajaran Fisika di SMK N 1 Balige

masih bersifat konvensional seperti terlalu banyak menggunakan ceramah, kurang

(24)

5

menantang dan kegiatan siswa yang kurang memperhatikan lingkungan

belajarnya. Pendekatan dengan cara ini diindikasikan berpengaruh terhadap

rendahnya motivasi belajar siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa.

Menurut Slamento (2010:54), dalam pembelajaran ada tiga faktor internal yang

mempengaruhi hasil belajar, yaitu (1) faktor jasmaniah; (2) faktor psikologis; dan

(3) faktor kelelahan. Sedangkan menurut Suryabrata (2004:233) faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar itu banyak sekali macamnya, antara lain : (1)

faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, yaitu (a) faktor-faktor-faktor-faktor non sosial, (b)

faktor-faktor sosial, dan (2) faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pelajar,

yaitu (a) faktor-faktor fisiologis, (b) faktor-faktor psikologis.

Kehadiran media pembelajaran interaktif sangat dibutuhkan dalam

pembelajaran dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhi belajar seperti

faktor jasmaniah, faktor psikologis, faktor sosial. Untuk itu guru harus

menggunakan media pembelajaran yang tepat dan interaktif untuk merangsang

serta meningkatkan minat belajar dari pada siswa yang selama ini kebiasaan

belajar siswa yang hanya memusatkan pada perhatian guru (teacher centered),

siswa tidak serius dalam belajar, serta lebih mementingkan pada mata pelajaran

kompetensi kejuruan mereka. Juga sekalian mengubah image mata pelajaran

Fisika yang sulit, tidak menarik, dan membosankan dikarenakan guru Fisika

selama ini hanya berorientasi pada “teacher centered”.

Di samping kurangnya penggunaan media pembelajaran interaktif yang

tepat, rendahnya perolehan hasil belajar Fisika siswa juga dipengaruhi oleh

(25)

6

ini dapat dilihat dari kurangnya interaksi siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Siswa kurang aktif bertanya, hanya menerima apa yang disampaikan

oleh guru.

Kehadiran media pembelajaran interaktif dalam proses pembelajaran telah

membuat suasana yang berbeda dalam kelas, karena materi yang dulunya

diajarkan dalam ceramah dan hanya monoton dapat divariasikan dengan

menampilkan tayangan berupa integrasi teks, suara, gambar bergerak, dan video.

Melihat hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan perbaikan-perbaikan

proses pembelajaran secara terus menerus, sehingga siswa lebih termotivasi, lebih

aktif, dan juga memiliki komunikasi interpersonal dalam memperlajari mata

pelajaran Fisika, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Salah satu upaya

yang dapat dilakukan dengan penggunaan media pembelajaran interaktif, sehingga

dapat mendorong siswa lebih mudah dalam memahami konsep-konsep Fisika.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian

ini, sebagai berikut : (1) pendekatan pembelajaran masih terlalu didominasi guru

(teacher centered), seperti guru lebih banyak menggunakan pendekatan ceramah

tanpa diiringi pendekatan lain; (2) masih ada pemahaman siswa menganggap

pelajaran Fisika merupakan mata pelajaran yang sulit, tidak menarik, dan

membosankan; (3) penggunaan pendekatan pembelajaran kurang tepat dengan

(26)

7

sekolah masih minim; (5) pembelajaran yang dilakukan tidak menggunakan

media yang efektif; (6) masih rendahnya motivasi siswa di dalam kegiatan

pembelajaran; (7) hasil belajar siswa masih banyak yang rendah; (8) masih

banyaknya siswa yang kurang perhatian dengan lingkungan belajar. Hal ini

terlihat dari kegiatan siswa pada saat guru menjelaskan materi di depan kelas dan

bermain-main ketika praktek di workshop.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka

penelitian ini perlu dibatasi, karena untuk memperoleh jawaban terhadap

permasalahan tersebut diperlukan suatu penelitian yang mendalam. Sehingga

dengan adanya pembatasan masalah yang sesuai pada ruang lingkup yang dapat

dijangkau oleh peneliti, penelitian ini dapat lebih fokus dan terarah. Masalah pada

penelitian dibatasi yang berkenaan dengan penggunaan media pembelajaran

interaktif yang aplikasinya dibuat dengan software program Macromedia flash 8,0

dengan materi kompetensi menerapkan impuls dan momentum pada kelas X SMK

semester genap pada kurikulum 2013 dan analisis kebutuhan hanya dilakukan di

SMK Negeri 1 Balige Kabupaten Toba Samosir.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dipaparkan pada latar belakang, identifikasi

masalah, dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

(27)

8

1. Bagaimana kualitas pengembangan media pembelajaran interaktif yang

dikembangkan pada mata pelajaran Fisika ?

2. Bagaimana keefektifan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran Fisika dibandingkan

dengan pembelajaran konvensional ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk memperoleh

masukan tentang pengaruh penggunaan media pembelajaran interaktif, sedangkan

secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui kualitas media pembelajaran interaktif yang dikembangkan

dengan menggunakan macromedia flash pada mata pelajaran Fisika.

2. Mengetahui keefektifan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran Fisika dibandingkan

dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran konvensional.

F. Manfaat Penelitian

Salah satu manfaat penelitian ini secara teoretis, manfaat penelitian ini

adalah untuk menambah khasanah pengetahuan tentang penggunaan media

pembelajaran interaktif, kemampuan berkomunikasi interpersonal dan hasil

belajar Fisika yang dapat dijadikan sebagai landasan dan dikembangkan bagi

peneliti lain dan juga bagi kepala sekolah dan pengawas pendidikan dalam rangka

(28)

9

Secara praktis adalah sebagai sumbangan pemikiran dalam meningkatkan

hasil belajar siswa, dalam hal ini mutu pendidikan, khususnya dalam mata

pelajaran Fisika bagi guru dalam merancang proses pembelajaran agar diperoleh

hasil yang optimal. Penelitian ini juga dapat memberikan masukan kepada siswa

tentang cara belajar yang baik, efektif, dan efisien sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar Fisika. Dan selain itu, diharapkan penelitian ini kiranya bermanfaat

dalam memberikan kontribusi kepada pihak-pihak pengambil kebijakan sesuai

(29)

112 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil, dan pembahasan penelitian

pengembangan media pembelajaran interaktif yang dikemukakan sebelumnya,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan penelitian pengembangan Borg &

Gall, mulai dari penelitian pendahuluan, membuat desain, pemilihan bahan

pelajaran, perekaman, audio, dan produksi media. Media pembelajaran

interaktif yang dihasilkan harus melewati beberapa tahapan mulai dari (a)

validasi oleh ahli materi, (b) validasi oleh ahli desain pembelajaran, (c)

validasi oleh ahli rekayasa perangkat lunak, (d) uji coba perorangan, (e) uji

coba kelompok kecil, sampai dengan (f) uji lapangan kepada peserta didik,

produk media pembelajaran interaktif untuk pembelajaran Fisika memiliki

hasil sudah layak menjadi produk akhir yang dapat disebarluaskan dan

diimplementasikan kepada para pengguna.

2. Perolehan terhadap penilaian yang rata-rata hampir semua tahapan, dimulai

pada validasi ahli materi total nilai rata-rata keseluruhan adalah 86,22% dalam

tabel skala lima, nilai tersebut dalam kategori “Sangat Baik”, pada validasi

ahli desain pembelajaran total nilai rata-rata keseluruhan adalah 84,29% dalam

tabel skala lima, nilai tersebut dalam kategori “Sangat Baik”, sedangkan

validasi untuk ahli rekayasa perangkat lunak total nilai rata-rata keseluruhan

(30)

113

Baik”. Sedangkan pada uji coba kelompok perorangan total nilai rata-rata

keseluruhan adalah 90,72% dalam tabel skala lima, nilai tersebut dalam

kategori “Sangat Baik”, pada uji coba kelompok kecil total nilai rata-rata

keseluruhan adalah 95,50% dalam tabel skala lima, nilai tersebut dalam

kategori “Sangat Baik” dan pada uji coba lapangan total nilai rata-rata

keseluruhan adalah 97,95% dalam tabel skala lima, nilai tersebut dalam

kategori “Sangat Baik”. Berdasarkan hasil validasi tersebut disimpulkan

bahwa media pembelajaran interaktif pada pembelajaran Fisika yang

dikembangkan termasuk dalam kriteria “Sangat Baik” sehingga dapat diterima

dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Untuk melihat efektifitas produk, dilakukan analisis terhadap hasil belajar

peserta didik. Berdasarkan analisis dari 32 peserta didik uji coba kelompok

besar hasil penggunaan media pembelajaran interaktif pada pembelajaran

Fisika pada tes hasil belajar peserta didik menunjukkan bahwa hasil belajar

peserta didik yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran

interaktif Fisika nilai rata sebesar 18,94 (59,18%), sedangkan nilai

rata-rata hasil belajar Fisika peserta didik yang dibelajarkan dengan pembelajaran

konvensional yaitu sebesar 16,94 (54,65%). Dari data ini membuktikan bahwa

penggunaan media pembelajaran interaktif lebih baik dalam meningkatkan

pengetahuan peserta didik dalam pembelajaran interaktif Fisika dari pada

pembelajaran konvensional.

4. Berdasarkan data hasil efektifitas produk bahwa hasil belajar peserta didik

yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif Fisika

(31)

114

dengan pembelajaran konvensional, diketahui juga data hasil media

pembelajaran interaktif Fisika memiliki keefektifan sebesar 75,75% lebih

tinggi dari keefektifan pembelajaran konvensional sebesar 67,74%.

5. Produk media pembelajaran interaktif layak digunakan, mudah dipelajari

sehingga menjadi salah satu bagian kegiatan pembelajaran untuk mata

pelajaran Fisika dengan standar kompetensi Momentum dan Impuls.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media

pembelajaran interaktif yang telah teruji memiliki implikasi yang tinggi

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang selama ini digunakan guru

dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai

berikut:

1. Media pembelajaran interaktif akan memberikan sumbangan praktis terutama

dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru di mana media

pembelajaran interaktif ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan

pembelajaran sehingga berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian media

pembelajaran interaktif dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam

penyampaian materi pelajaran Fisika dan bidang ilmu lainnya dengan

pertimbangan di mana siswa memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran

akan meningkatkan hasil belajarnya pula,

2. Penerapan media pembelajaran interaktif memerlukan kesiapan siswa untuk

(32)

115

akan dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, bila menerapkan media

pembelajaran interaktif secara maksimal pula,

3. Dengan menggunakan media pembelajaran interaktif siswa diberi kesempatan

untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha mendalami pada

pembelajaran Fisika yang diberikan. Pada saat siswa mengalami masalah

dalam pendalaman materi, siswa dapat menggali informasi dari file yang

disediakan dan jika menemukan masalah dalam pengerjaan soal-soal latihan

siswa dapat melihat pembahasan yang disediakan dalam media pembelajaran,

sehingga siswa dapat belajar dengan lebih efektif.

C. Saran

Berdasarkan hasil yang telah diuraikan pada simpulan serta implikasi hasil

penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran, yaitu:

1. Penggunaan media pembelajaran perlu diadakan pengontrolan terhadap guru

yang menggunakan media pembelajaran. Guru harus memiliki profesionalitas

yang sama, latar belakang pendidikan yang sama, serta penampilan yang

hampir sama dalam menggunakan media pembelajaran. Jika digunakan media

pembelajaran yang baru perlu adanya pelatihan terhadap guru atas penggunaan

media pembelajaran sehingga mempermudah guru dalam penyampaian

tahapan-tahapan dalam pembelajaran.

2. Mengingat selama ini proses pembelajaran masih menggunakan media cetak,

maka disarankan agar dapat menambahkan media pembelajaran ini sebagai

(33)

116

sehingga kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, menarik, dan tidak

membosankan.

3. Perlu diadakannya kesiapan fasilitas pendukung dalam menggunakan media

pembelajaran interaktif, misalnya komputer, infokus proyektor. Dalam hal

kelengkapan fasilitas seperti komputer dan infokus proyektor tidak semua

sekolah pasti memilikinya sehingga perlu digunakan media pembelajaran yang

sesuai dengan kebutuhan sekolah.

4. Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran interaktif mengharuskan guru menyesuaikan isi materi

dan penggunaan waktu jam pelajaran, sehingga dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa, khususnya pada hasil belajar Fisika.

5. Kepada guru agar kiranya memberikan motivasi kepada peserta didik untuk

dspat belajar dengan menggunakan media pembelajaran interaktif, karena

peserta didik akan mendapat informasi yang mereka inginkan sesuai

kemampuan masing-masing melalui media pembelajaran ini dan peserta didik

juga tidak tergantung terhadap kehadiran guru dalam upaya meningkatkan

hasil belajarnya.

6. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga masih banyak

beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol, maka masih perlu

kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih banyak dan

(34)

117

DAFTAR PUSTAKA

Arief S Sadiman, dkk. (2003). Media pendidikan, pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta : CV. Rajawali Pers

Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Budiningsih, C. Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Borg, W & V Gall, M.D. (2005). Applying Educational Research (5th ed), USA

Dick, W, dan Carey, L. (2005). The systematic design of instruction. United States of America: Scoot Foresman and Company

Ena, O.T.(2001). Membuat media pembelajaran multimedia interaktif dengan piranti lunak presentasi. Jurnal. Yogyakarta: Indonesian Language and Culture Intensive Course

Fraenkel & Wallen. (1990). How to Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill, Inc

Gagne, R.M. (1985). The Conditioning of Learning. Third Edition. New York: Hot, Rinehart and Winston

Gilkey, Richard dkk. (1976). Satuan Tugas Defenisi dan Terminology AECT. Jakarta: Rajawali

Hamalik, O. (2005). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem. Jakarta: Bumi Aksara

Hamid, A.K. (1992). Teori belajar dan pengajaran. Medan: Pasca Sarjana Unimed

ITB. (2008). Modul pelatihan multimedia. Bandung: Puskom ITB

John D. Latuheru. (1988). Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar masa kini. Jakarta : Depdikbud

Kemble, E.C. (1966). Physical science, its structure and development. Messachusetts : The M.I.T. Press

Pidarta, Made. (2009). Landasarn Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta

(35)

118

Sadiman, A., dkk. (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta. Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 6. Rajawali

Schocolnik, Miriam. (1999). Using Presentation Software to Enhance Language Learning. The Internet TESL Journal, Vol. V, No.3, March 1999, http:/www.aitech.ac.jp/~iteslj/

Smaldino, E.S. dkk. (2008). Instructional Technology and Media for Learning. New Jersey : Upper Saddle River.

Sudjana.(2002).Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sudjana, Nana. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV. Alfabeta

________. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : C.V. Alfabeta

Yusufhadi Miarso. (1994). Defenisi teknologi pendidikan : Satuan tugas defenisi dan terminology AECT. Washinton, D.C : AECT (buku asli diterbitkan tahun 1977)

Gambar

Tabel 4.22. Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran
Tabel 4.42. Analisis dari Permasalahan yang Dikemukakan oleh Ahli
Tabel 4.43 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media
Tabel 1.1. : Daftar Rata-Rata Hasil Ujian Semester mulai Tahun Ajaran 2010/2011, 2011/2012, dan 2012/2013 Mata Pelajaran Fisika SMK
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya masalah tersebut maka dilakukan penelitian dengan menggunakan metode Rantai Markov untuk memprediksi peralihan dari masing- masing gadget dan menggunakan analisa

Boyolali, Deli Serdang, Kediri, Lombok Timur dan Kota Sorong Gowa, Kulon Progo, Tabanan, Kota Balikpapan dan Kota Tual. Pertemuan sosialisasi bagi PoI DPM-1 Paparan Logo

Namun bahan ini memiliki kelemahan, yakni bahannya yang hangat atau panas ketika digunakan dalam bentuk jaket.. Sehingga tidak disarankan untuk menggunakan jaket berbahan

Berdasarkan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Lansia Tentang Hipertensi di RW 05 Desa Dayeuhkolot Kabupaten Bandung” dapat di simpulkan.. bahwa pengetahuan lansia di

Salah satu cara yang bisa digunakan dalam menentukan kelayakan pemberian kredit adalah dengan menggunakan metode fuzzy Tsukamoto dengan menggunakan variabel yang

untuk meningkatkan daya saing komoditas pertanian tidak saja ditentukan oleh mutu produk yang baik, tetapi juga dituntut harga produk yang kompetitif serta ramah lingkungan

Pasal 4 Kepala Desa dan Perangkat Desa diberiikan penghasilan tetap setiap bulan yang besarnya ditetapkan dengan Peraturan Desa setelah mendapat persetujuan dari BPD dan

Berdasarkan uraian tersebut, maka timbul keinginan peneliti untuk melakukan penelitian mengenai analisis kadar Pb air minum isi ulang berdasarkan sumber air minum isi