KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat
dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Fisika pada
Siswa Kelas X Semester Ganjil di SMK Negeri 1 Balige”. Tesis ini merupakan
satu syarat bagi mahasiswa program pasca sarjana untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan pada program studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini banyak kendala dan
hambatan yang dihadapi, namun dengan bantuan, dorongan, serta bimbingan dari
berbagai pihak akhirnya penyusun dapat menyelesaikannya. Penbulis
mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu penyusunan
tesis ini, dan penulis berharap semoga tesis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
semua pembacanya.
Pada kesempatan ini izinkan penulis dengan segala kerendahan hati dan
tulus menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Dosen Pembimbing Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. dan Prof. Dr. Binsar
Panjaitan, M.Pd. yang telah tulus dan sabar membimbing penulis hingga
akhirnya tesis ini dapat diselesaikan.
2. Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., beserta para
3. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. H. Abdul
Muin Sibuea, M.Pd., beserta asisten Direktur yang banyak memberikan
bantuan untuk kelancaran studi dan penyelesaian tesis ini.
4. Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan, Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd.,
beserta staf yang banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam
penyelesaian tesis ini.
5. Para narasumber dan penguji yang dengan tulus dan sabar memberikan
masukan kepada penulis hingga akhirnya tesis ini dapat diselesaikan.
6. Para validator yang telah memberikan tanggapan dan masukan mengenai
pembuatan produk media interaktif yang penulis kembangkan sehingga layak
untuk digunakan.
7. Bapak Bosi Sianipar, ST, sebagai Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Balige,
Bapak Drs. Pitua Siahaan (mantan Kepala Sekolah SMKN 1 Balige), dan
Bapak Drs. Lalo Hartono Simanjuntak (mantan Kepala Sekolah SMKN 1
Balige) yang telah memberikan dukungan materil dan moril kepada penulis
dalam menyelesaikan studi pascasarjana.
8. Seluruh rekan mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan khususnya
Program Studi Teknologi Pendidikan Angkatan 2012 kelas B (group
SMK-INVEST ADB), yang telah banyak memberikan motivasi dan saran kepada
penulis.
9. Isteri tercinta dan anak-anak tersayang yang selalu mendoakan dan
mendukung penulis selama penyelesaian studi ini.
10.Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah dengan tulis mendukung dan
11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
banyak membantu penulis selama penyelesaian studi ini.
Dalam penulisan tesis ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi
penyempurnaan tesis ini.
Medan, Juli 2014
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis ... 10
1. Hakikat Hasil Belajar Fisika ... 10
2. Hakikat Media Pembelajaran ... 21
3. Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif ... 24
4. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif ... 28
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 37
C. Kerangka Berpikir ... 38
1. Kualitas Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Fisika ... 38
2. Keefektifan Pelaksanaan Pembelajaran Media Interaktif Dengan Pembelajaran Konvensional ... 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 60
1. Deskripsi Awal ... 60
1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 106
2. Pembahasan Hasil Penelitian Uji Keefektifan Produk ... 108
D. Keterbatasan Penelitian ... 109
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan ... 112
B. Implikasi ... 114
C. Saran ... 115
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Daftar Rata-Rata Hasil Ujian Semester Mulai Tahun Ajaran
2010/2011, 2011/2012, Dan 2012/2013 Mata Pelajaran Fisika
SMK Negeri 1 Balige Kab. Toba Samosir Untuk Semua Bidang
Keahlian ... 4
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tentang Kualitas Materi Pembelajaran, Sistem Penyampaian Pembelajaran dan Kualitas Strategi Pembelajaran untuk Ahli Materi ... 49
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tentang Kualitas Desain Informasi, Desain Interaksi, dan Desain Presentasi untuk Ahli Desain Pembelajaran ... 50
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kualitas Rekayasa Perangkat Lunak untuk Ahli Perangkat Lunak ... 51
Tabel 3.4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kualitas Materi Pembelajaran Dan Kualitas Teknis/Tampilan untuk Peserta Didik ... 51
Tabel 3.5. Kriteria Penilaian ... 53
Tabel 3.6. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar untuk Peserta Didik ... 53
Tabel 3.7. Kriteria Penelitian Efektifitas Multimedia ... 58
Tabel 4.1. Data Analisis Kebutuhan Produk untuk Guru ... 60
Tabel 4.2. Data Analisis Kebutuhan Produk untuk Siswa ... 62
Tabel 4.3. Skor Penilaian Media Pembelajaran oleh Ahli Materi tentang Kualitas Materi Pembelajaran (Skala 1 s.d. 5) ... 70
Tabel 4.4. Skor Penilaian Media Pembelajaran oleh Ahli Materi tentang Kualitas Strategi Pembelajaran (Skala 1 s.d. 5) ... 70
Tabel 4.5. Skor Penilaian Media Pembelajaran oleh Ahli Materi tentang Sistem Penyampaian Pembelajaran (Skala 1 s.d. 5) ... 71
Tabel 4.6. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Kualitas Materi Pembelajaran ... 72
Tabel 4.8. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap
Sistem Penyampaian Pembelajaran ... 72
Tabel 4.9. Ikhtisar data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran
Interaktif Mata Pelajaran Fisika oleh Ahli Materi ... 73
Tabel 4.10. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif oleh Ahli
Desain Pembelajaran tentang Aspek Kualitas Desain
Pembelajaran ... 74
Tabel 4.11. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif oleh Ahli
Desain Pembelajaran tentang Aspek Kualitas Desain Informasi 74
Tabel 4.12. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif oleh Ahli
Desain Pembelajaran tentang Aspek Kualitas Desain Interaksi 75
Tabel 4.13. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif oleh Ahli
Desain Pembelajaran tentang Aspek Kualitas Presentasi ... 76
Tabel 4.14. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain
Pembelajaran Terhadap Desain Pembelajaran ... 76
Tabel 4.15. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain
Pembelajaran Terhadap Desain Informasi ... 77
Tabel 4.16. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain
Pembelajaran Terhadap Kualitas Desain Interaksi ... 77
Tabel 4.17. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain
Pembelajaran Terhadap Kualitas Desain Presentasi ... 77
Tabel 4.18. Ikhtisar data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran
Interaktif Mata Pelajaran Fisika oleh Ahli Desain Pembelajaran 78
Tabel 4.19. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif oleh Ahli
Rekayasa Perangkat Lunak tentang Aspek Pemprograman ... 79
Tabel 4.20. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif oleh Ahli
Rekayasa Perangkat Lunak tentang Aspek Kualitas Teknis/
Tampilan ... 79
Tabel 4.21. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Rekayasa Perangkat
Tabel 4.22. Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran
Interaktif Mata Pelajaran Fisika oleh Ahli Rekayasa
Perangkat Lunak ... 80
Tabel 4.24. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif pada
Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Perorangan di SMK Negeri
1 Balige Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 81
Tabel 4.25. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif pada
Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Perorangan di SMK Negeri
1 Balige Tentang Kualitas Teknis/ Tampilan ... 82
Tabel 4.26. Tingkat Kecenderungan PenilaianTerhadap Aspek Kualitas
Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif pada
Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Perorangan di SMK Negeri
1 Balige ... 82
Tabel 4.27. Tingkat Kecenderungan PenilaianTerhadap Aspek Kualitas
Teknis/ Tampilan Media Pembelajaran Interaktif pada
Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Perorangan di SMK Negeri
1 Balige ... 83
Tabel 4.28. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif pada
Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Kelompok Kecil di SMK
Negeri 1 Balige Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 84
Tabel 4.29. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif pada
Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Kelompok Kecil di SMK
Negeri 1 Balige Tentang Kualitas Teknis/ Tampilan ... 84
Tabel 4.30. Tingkat Kecenderungan PenilaianTerhadap Aspek Kualitas
Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif pada
Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Kelompok Kecil di SMK
Negeri 1 Balige ... 85
Tabel 4.31. Tingkat Kecenderungan PenilaianTerhadap Aspek Kualitas
Teknis/ Tampilan Media Pembelajaran Interaktif pada
Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Kelompok Kecil di SMK
Tabel 4.32. Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media Pembelajaran
/ Interaktif Mata Pelajaran Fisika pada Uji Coba Kelompok
Kecil ... 86
Tabel 4.33. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif pada
Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Lapangan di SMK Negeri
1 Balige Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 87
Tabel 4.34. Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif pada
Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Lapangan di SMK Negeri
1 Balige Tentang Kualitas Teknis/ Tampilan ... 88
Tabel 4.35. Tingkat Kecenderungan PenilaianTerhadap Aspek Kualitas
Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif pada
Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Lapangan di SMK
Negeri 1 Balige ... 88
Tabel 4.36. Tingkat Kecenderungan PenilaianTerhadap Aspek Kualitas
Teknis/ Tampilan Media Pembelajaran Interaktif pada
Pembelajaran Fisika pada Uji Coba Lapangan di SMK
Negeri 1 Balige ... 89
Tabel 4.37 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media
Pembelajaran Mata Pelajaran Fisika oleh Ahli Materi ... 90
Tabel 4.38 Analisis dari Permasalahan yang Dikemukakan oleh Ahli
Materi... 91
Tabel 4.39 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Fisika oleh Ahli Desain
Pembelajaran ... 91
Tabel 4.40. Analisis dari Permasalahan yang Dikemukakan oleh Ahli
Desain Pembelajaran ... 93
Tabel 4.41 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Fisika oleh Ahli
Rekayasa Perangkat Lunak ... 93
Tabel 4.42. Analisis dari Permasalahan yang Dikemukakan oleh Ahli
Tabel 4.43 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Fisika Terhadap Uji
Coba Perorangan ... 95
Tabel 4.44 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Fisika Terhadap Uji
Coba Kelompok Kecil ... 96
Tabel 4.45 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Fisika Terhadap Uji
Coba Lapangan ... 97
Tabel 4.46 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Yang Dibelajarkan dengan
Media Interaktif ... 99
Tabel 4.47 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Yang Dibelajarkan dengan
Media Konvensional ... 101
Tabel 4.48 Rangkuman Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Skema Prosedur Pengembangan Hasil Adaptasi dari Prosedur
Pengembangan Borg & Gall ... 31
Gambar 2.2. Bagan Langkah Pengembangan Desain Instruksional Dick &
Carey ... 33
Gambar 4.1. Tahap-Tahap Uji Coba Produk Pengembangan Media
Pembelajaran pada Mata Pelajaran Fisika ... 68
Gambar 4.2. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran
Interaktif pada Pembelajaran Fisika oleh Ahli Materi ... 90
Gambar 4.3. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran
Interaktif pada Pembelajaran Fisika oleh Ahli Desain
Pembelajaran ... 92
Gambar 4.4. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran
Interaktif pada Pembelajaran Fisika oleh Ahli Rekayasa
Perangkat Lunak ... 94
Gambar 4.5. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran
Interaktif pada Mata Pelajaran Fisika Terhadap Uji Coba
Perorangan di SMKN 1 Balige ... 96
Gambar 4.6. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran
Interaktif pada Mata Pelajaran Fisika Terhadap Uji Coba
Kelompok Kecil di SMKN 1 Balige ... 97
Gambar 4.7. Diagram Batang Perolehan Skor Empiris Media Pembelajaran
Interaktif pada Mata Pelajaran Fisika Terhadap Uji Coba
Lapangan di SMKN 1 Balige ... 98
Gambar 4.8. Histogram Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan Dengan
Menggunakan Media Interaktif ... 100
Gambar 4.9. Histogram Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan Dengan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 119
Lampiran 2 RPP ... 125
Lampiran 3 Instrumen Analisis Kebutuhan Guru dan Siswa ... 152
Lampiran 4 Instrumen Evaluasi Multimedia Pembelajaran ... 169
Lampiran 5 perhitungan Uji Coba Penelitian ... 173
Lampiran 6 Story Board ... 195
Dokumentasi Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kondisi pembelajaran sekarang ini tidak lebih dari sekedar guru
mengajarkan pengetahuan kepada anak didik dengan cara yang konvensional.
Sistem pembelajaran konvensional kurang fleksibel dalam mengakomodasi
perkembangan materi pembelajaran karena guru harus intensif menyesuaikan
materi pelajaran dengan perkembangan teknologi terbaru yang menjadi standar
industri.
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia dilakukan melalui pendidikan
informal, formal, dan nonformal. Pendidikan informal adalah pendidikan yang
diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak,
sejak anak lahir sampai mati, yang berlangsung dalam pengalaman sehari-hari.
Pendidikan formal adalah pendidikan yang dilaksanakan secara teratur, bertingkat
atau berjenjang dan mengikuti syarat- syarat yang jelas serta ketat. Pendidikan
formal, biasanya dikenal dengan pendidikan sekolah. Pendidikan nonformal
ialah pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak mengikuti syarat
atau peraturan yang tetap dan ketat.
Jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan menengah diselenggarakan untuk
melanjutkan atau memperluas pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan
2
mengembangkan kemampuannya lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan
tinggi.
Pendidikan menengah terdiri dari: (a) pendidikan umum, (b) pendidikan
kejuruan, (c) pendidikan luar biasa, (d) pendidikan kedinasan dan (e) pendidikan
agama. Salah satu bentuk pendidikan menengah adalah Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 Pasal
15 menyebutkan bahwa “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”.
Sebagai salah satu sekolah yang menghasilkan lulusan siap kerja dituntut untuk
memiliki keterampilan untuk memasuki lapangan kerja, yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah kejuruan yang
terdiri dari kelompok Teknologi dan Industri, masing-masing program studi di
SMK memiliki tujuan khusus yang berbeda satu dengan yang lainnya.
SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mengemban amanah
untuk menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi tenaga kerja tingkat
menengah. Kompetensi dimaksud mencakup seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku bagi siswa untuk melaksanakan tugas tertentu. Acuan
yang digunakan untuk memenuhi komptetensi siswa ialah kompetensi yang
dibutuhkan oleh dunia kerja baik Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI) atau standar kompetensi suatu lembaga internasional yang
3
sekolah dalam mewujudkan siswa yang berkualitas adalah ditunjukkan dengan
hasil belajar yang tinggi.
Mata pelajaran Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib
dipelajari oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk jenjang SMK
pelajaran Fisika sangat diperlukan dikarenakan sangat berkaitan dengan bidang
kompetensi kejuruan masing-masing, selain itu lingkup materi mata pelajaran
Fisika SMK dibatasi konsep-konsep dasar, juga perlu dilakukan pengembangan
dan pendalaman materi tertentu yang dibutuhkan di lingkup program studi
keahlian sehingga perlu dialokasikan porsi topik/materi Fisika dalam mata
pelajaran dasar kejuruan di tiap program studi keahlian (Contoh : di program studi
Teknik Bangunan, mekanika, salah satu topik/materi Fisika dibutuhkan secara
lebih mendalam oleh program studi teknik bangunan, dialokasikan dalam mata
pelajaran mekanika teknik). Sehingga setiap siswa dituntut untuk mampu
mempersiapkan diri menghadapi perubahan keadaan di dalam dunia industri dan
dunia usaha yang selalu berkembang baik melalui latihan, bertindak atas dasar
pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien, dan juga membina
kerjasama yang baik antar sesama siswa.
Namun berdasarkan pengamatan penulis selama menjadi tenaga pengajar
sejak tahun 2002 sampai sekarang di SMK kebanyakan kegiatan pembelajaran
Fisika/ masih berjalan secara konvensional, di mana masih didominasi kegiatan
ceramah dan berpusat pada guru (teacher centered), serta guru lebih cenderung
melaksanakan pembelajaran selalu dilakukan melalui satu teknik penyampaian
4
merasa bosan ketika pembelajaran berlangsung. Permasalahan tersebut di
atas pada akhirnya tentu akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Rata-rata
hasil belajar ujian semester Fisika seperti pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. : Daftar Rata-Rata Hasil Ujian Semester mulai Tahun Ajaran 2010/2011, 2011/2012, dan 2012/2013 Mata Pelajaran Fisika SMK Negeri 1 Balige Kab. Toba Samosir untuk Semua Bidang Keahlian
No. Mata
Sumber : Tata Usaha SMK Negeri 1 Balige Kab. Toba Samosir
Berdasarkan Tabel 1.1. di atas, rata-rata nilai perolehan hasil belajar Fisika
berkisar antara 6,25 hingga 7,00. Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai
hasil belajar Fisika siswa di SMKN 1 Balige tiap tahun masih ada yang belum
mencapai nilai SKBM/KKM.
Dari hasil observasi awal, ditemukan beberapa fenomena pendekatan
pembelajaran yang dilakukan guru dalam pengajaran Fisika, antara lain: (1)
pendekatan pembelajaran masih terlalu didominasi guru (teacher centered),
seperti guru lebih banyak menggunakan pendekatan ceramah tanpa diiringi
pendekatan lain, (2) penggunaan pendekatan kurang tepat dengan materi
pembelajaran, seperti tidak dihubungkan dengan bentuk nyata, (3) pembelajaran
yang dilakukan tidak menggunakan media yang menantang siswa dalam
pembelajaran, akibatnya guru lebih banyak menempatkan siswa sebagai objek dan
bukan sebagai subjek didik.
Fenomena permasalahan di atas mengindikasikan bahwa metode
pembelajaran yang digunakan guru dalam pengajaran Fisika di SMK N 1 Balige
masih bersifat konvensional seperti terlalu banyak menggunakan ceramah, kurang
5
menantang dan kegiatan siswa yang kurang memperhatikan lingkungan
belajarnya. Pendekatan dengan cara ini diindikasikan berpengaruh terhadap
rendahnya motivasi belajar siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa.
Menurut Slamento (2010:54), dalam pembelajaran ada tiga faktor internal yang
mempengaruhi hasil belajar, yaitu (1) faktor jasmaniah; (2) faktor psikologis; dan
(3) faktor kelelahan. Sedangkan menurut Suryabrata (2004:233) faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar itu banyak sekali macamnya, antara lain : (1)
faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, yaitu (a) faktor-faktor-faktor-faktor non sosial, (b)
faktor-faktor sosial, dan (2) faktor-faktor yang berasal dari dalam diri pelajar,
yaitu (a) faktor-faktor fisiologis, (b) faktor-faktor psikologis.
Kehadiran media pembelajaran interaktif sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhi belajar seperti
faktor jasmaniah, faktor psikologis, faktor sosial. Untuk itu guru harus
menggunakan media pembelajaran yang tepat dan interaktif untuk merangsang
serta meningkatkan minat belajar dari pada siswa yang selama ini kebiasaan
belajar siswa yang hanya memusatkan pada perhatian guru (teacher centered),
siswa tidak serius dalam belajar, serta lebih mementingkan pada mata pelajaran
kompetensi kejuruan mereka. Juga sekalian mengubah image mata pelajaran
Fisika yang sulit, tidak menarik, dan membosankan dikarenakan guru Fisika
selama ini hanya berorientasi pada “teacher centered”.
Di samping kurangnya penggunaan media pembelajaran interaktif yang
tepat, rendahnya perolehan hasil belajar Fisika siswa juga dipengaruhi oleh
6
ini dapat dilihat dari kurangnya interaksi siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Siswa kurang aktif bertanya, hanya menerima apa yang disampaikan
oleh guru.
Kehadiran media pembelajaran interaktif dalam proses pembelajaran telah
membuat suasana yang berbeda dalam kelas, karena materi yang dulunya
diajarkan dalam ceramah dan hanya monoton dapat divariasikan dengan
menampilkan tayangan berupa integrasi teks, suara, gambar bergerak, dan video.
Melihat hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan perbaikan-perbaikan
proses pembelajaran secara terus menerus, sehingga siswa lebih termotivasi, lebih
aktif, dan juga memiliki komunikasi interpersonal dalam memperlajari mata
pelajaran Fisika, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan dengan penggunaan media pembelajaran interaktif, sehingga
dapat mendorong siswa lebih mudah dalam memahami konsep-konsep Fisika.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang berkaitan dengan penelitian
ini, sebagai berikut : (1) pendekatan pembelajaran masih terlalu didominasi guru
(teacher centered), seperti guru lebih banyak menggunakan pendekatan ceramah
tanpa diiringi pendekatan lain; (2) masih ada pemahaman siswa menganggap
pelajaran Fisika merupakan mata pelajaran yang sulit, tidak menarik, dan
membosankan; (3) penggunaan pendekatan pembelajaran kurang tepat dengan
7
sekolah masih minim; (5) pembelajaran yang dilakukan tidak menggunakan
media yang efektif; (6) masih rendahnya motivasi siswa di dalam kegiatan
pembelajaran; (7) hasil belajar siswa masih banyak yang rendah; (8) masih
banyaknya siswa yang kurang perhatian dengan lingkungan belajar. Hal ini
terlihat dari kegiatan siswa pada saat guru menjelaskan materi di depan kelas dan
bermain-main ketika praktek di workshop.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka
penelitian ini perlu dibatasi, karena untuk memperoleh jawaban terhadap
permasalahan tersebut diperlukan suatu penelitian yang mendalam. Sehingga
dengan adanya pembatasan masalah yang sesuai pada ruang lingkup yang dapat
dijangkau oleh peneliti, penelitian ini dapat lebih fokus dan terarah. Masalah pada
penelitian dibatasi yang berkenaan dengan penggunaan media pembelajaran
interaktif yang aplikasinya dibuat dengan software program Macromedia flash 8,0
dengan materi kompetensi menerapkan impuls dan momentum pada kelas X SMK
semester genap pada kurikulum 2013 dan analisis kebutuhan hanya dilakukan di
SMK Negeri 1 Balige Kabupaten Toba Samosir.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dipaparkan pada latar belakang, identifikasi
masalah, dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
8
1. Bagaimana kualitas pengembangan media pembelajaran interaktif yang
dikembangkan pada mata pelajaran Fisika ?
2. Bagaimana keefektifan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran Fisika dibandingkan
dengan pembelajaran konvensional ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk memperoleh
masukan tentang pengaruh penggunaan media pembelajaran interaktif, sedangkan
secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui kualitas media pembelajaran interaktif yang dikembangkan
dengan menggunakan macromedia flash pada mata pelajaran Fisika.
2. Mengetahui keefektifan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran Fisika dibandingkan
dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran konvensional.
F. Manfaat Penelitian
Salah satu manfaat penelitian ini secara teoretis, manfaat penelitian ini
adalah untuk menambah khasanah pengetahuan tentang penggunaan media
pembelajaran interaktif, kemampuan berkomunikasi interpersonal dan hasil
belajar Fisika yang dapat dijadikan sebagai landasan dan dikembangkan bagi
peneliti lain dan juga bagi kepala sekolah dan pengawas pendidikan dalam rangka
9
Secara praktis adalah sebagai sumbangan pemikiran dalam meningkatkan
hasil belajar siswa, dalam hal ini mutu pendidikan, khususnya dalam mata
pelajaran Fisika bagi guru dalam merancang proses pembelajaran agar diperoleh
hasil yang optimal. Penelitian ini juga dapat memberikan masukan kepada siswa
tentang cara belajar yang baik, efektif, dan efisien sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar Fisika. Dan selain itu, diharapkan penelitian ini kiranya bermanfaat
dalam memberikan kontribusi kepada pihak-pihak pengambil kebijakan sesuai
112 BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil, dan pembahasan penelitian
pengembangan media pembelajaran interaktif yang dikemukakan sebelumnya,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan penelitian pengembangan Borg &
Gall, mulai dari penelitian pendahuluan, membuat desain, pemilihan bahan
pelajaran, perekaman, audio, dan produksi media. Media pembelajaran
interaktif yang dihasilkan harus melewati beberapa tahapan mulai dari (a)
validasi oleh ahli materi, (b) validasi oleh ahli desain pembelajaran, (c)
validasi oleh ahli rekayasa perangkat lunak, (d) uji coba perorangan, (e) uji
coba kelompok kecil, sampai dengan (f) uji lapangan kepada peserta didik,
produk media pembelajaran interaktif untuk pembelajaran Fisika memiliki
hasil sudah layak menjadi produk akhir yang dapat disebarluaskan dan
diimplementasikan kepada para pengguna.
2. Perolehan terhadap penilaian yang rata-rata hampir semua tahapan, dimulai
pada validasi ahli materi total nilai rata-rata keseluruhan adalah 86,22% dalam
tabel skala lima, nilai tersebut dalam kategori “Sangat Baik”, pada validasi
ahli desain pembelajaran total nilai rata-rata keseluruhan adalah 84,29% dalam
tabel skala lima, nilai tersebut dalam kategori “Sangat Baik”, sedangkan
validasi untuk ahli rekayasa perangkat lunak total nilai rata-rata keseluruhan
113
Baik”. Sedangkan pada uji coba kelompok perorangan total nilai rata-rata
keseluruhan adalah 90,72% dalam tabel skala lima, nilai tersebut dalam
kategori “Sangat Baik”, pada uji coba kelompok kecil total nilai rata-rata
keseluruhan adalah 95,50% dalam tabel skala lima, nilai tersebut dalam
kategori “Sangat Baik” dan pada uji coba lapangan total nilai rata-rata
keseluruhan adalah 97,95% dalam tabel skala lima, nilai tersebut dalam
kategori “Sangat Baik”. Berdasarkan hasil validasi tersebut disimpulkan
bahwa media pembelajaran interaktif pada pembelajaran Fisika yang
dikembangkan termasuk dalam kriteria “Sangat Baik” sehingga dapat diterima
dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.
3. Untuk melihat efektifitas produk, dilakukan analisis terhadap hasil belajar
peserta didik. Berdasarkan analisis dari 32 peserta didik uji coba kelompok
besar hasil penggunaan media pembelajaran interaktif pada pembelajaran
Fisika pada tes hasil belajar peserta didik menunjukkan bahwa hasil belajar
peserta didik yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran
interaktif Fisika nilai rata sebesar 18,94 (59,18%), sedangkan nilai
rata-rata hasil belajar Fisika peserta didik yang dibelajarkan dengan pembelajaran
konvensional yaitu sebesar 16,94 (54,65%). Dari data ini membuktikan bahwa
penggunaan media pembelajaran interaktif lebih baik dalam meningkatkan
pengetahuan peserta didik dalam pembelajaran interaktif Fisika dari pada
pembelajaran konvensional.
4. Berdasarkan data hasil efektifitas produk bahwa hasil belajar peserta didik
yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran interaktif Fisika
114
dengan pembelajaran konvensional, diketahui juga data hasil media
pembelajaran interaktif Fisika memiliki keefektifan sebesar 75,75% lebih
tinggi dari keefektifan pembelajaran konvensional sebesar 67,74%.
5. Produk media pembelajaran interaktif layak digunakan, mudah dipelajari
sehingga menjadi salah satu bagian kegiatan pembelajaran untuk mata
pelajaran Fisika dengan standar kompetensi Momentum dan Impuls.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan media
pembelajaran interaktif yang telah teruji memiliki implikasi yang tinggi
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang selama ini digunakan guru
dalam proses pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. Media pembelajaran interaktif akan memberikan sumbangan praktis terutama
dalam pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru di mana media
pembelajaran interaktif ini memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan
pembelajaran sehingga berdampak pada efektifitas proses pembelajaran dan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian media
pembelajaran interaktif dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam
penyampaian materi pelajaran Fisika dan bidang ilmu lainnya dengan
pertimbangan di mana siswa memiliki ketertarikan dalam proses pembelajaran
akan meningkatkan hasil belajarnya pula,
2. Penerapan media pembelajaran interaktif memerlukan kesiapan siswa untuk
115
akan dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, bila menerapkan media
pembelajaran interaktif secara maksimal pula,
3. Dengan menggunakan media pembelajaran interaktif siswa diberi kesempatan
untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai usaha mendalami pada
pembelajaran Fisika yang diberikan. Pada saat siswa mengalami masalah
dalam pendalaman materi, siswa dapat menggali informasi dari file yang
disediakan dan jika menemukan masalah dalam pengerjaan soal-soal latihan
siswa dapat melihat pembahasan yang disediakan dalam media pembelajaran,
sehingga siswa dapat belajar dengan lebih efektif.
C. Saran
Berdasarkan hasil yang telah diuraikan pada simpulan serta implikasi hasil
penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran, yaitu:
1. Penggunaan media pembelajaran perlu diadakan pengontrolan terhadap guru
yang menggunakan media pembelajaran. Guru harus memiliki profesionalitas
yang sama, latar belakang pendidikan yang sama, serta penampilan yang
hampir sama dalam menggunakan media pembelajaran. Jika digunakan media
pembelajaran yang baru perlu adanya pelatihan terhadap guru atas penggunaan
media pembelajaran sehingga mempermudah guru dalam penyampaian
tahapan-tahapan dalam pembelajaran.
2. Mengingat selama ini proses pembelajaran masih menggunakan media cetak,
maka disarankan agar dapat menambahkan media pembelajaran ini sebagai
116
sehingga kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, menarik, dan tidak
membosankan.
3. Perlu diadakannya kesiapan fasilitas pendukung dalam menggunakan media
pembelajaran interaktif, misalnya komputer, infokus proyektor. Dalam hal
kelengkapan fasilitas seperti komputer dan infokus proyektor tidak semua
sekolah pasti memilikinya sehingga perlu digunakan media pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan sekolah.
4. Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran interaktif mengharuskan guru menyesuaikan isi materi
dan penggunaan waktu jam pelajaran, sehingga dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa, khususnya pada hasil belajar Fisika.
5. Kepada guru agar kiranya memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
dspat belajar dengan menggunakan media pembelajaran interaktif, karena
peserta didik akan mendapat informasi yang mereka inginkan sesuai
kemampuan masing-masing melalui media pembelajaran ini dan peserta didik
juga tidak tergantung terhadap kehadiran guru dalam upaya meningkatkan
hasil belajarnya.
6. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga masih banyak
beberapa pengaruh-pengaruh yang belum terkontrol, maka masih perlu
kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih banyak dan
117
DAFTAR PUSTAKA
Arief S Sadiman, dkk. (2003). Media pendidikan, pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta : CV. Rajawali Pers
Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Budiningsih, C. Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Borg, W & V Gall, M.D. (2005). Applying Educational Research (5th ed), USA
Dick, W, dan Carey, L. (2005). The systematic design of instruction. United States of America: Scoot Foresman and Company
Ena, O.T.(2001). Membuat media pembelajaran multimedia interaktif dengan piranti lunak presentasi. Jurnal. Yogyakarta: Indonesian Language and Culture Intensive Course
Fraenkel & Wallen. (1990). How to Design and Evaluate Research in Education. New York: McGraw-Hill, Inc
Gagne, R.M. (1985). The Conditioning of Learning. Third Edition. New York: Hot, Rinehart and Winston
Gilkey, Richard dkk. (1976). Satuan Tugas Defenisi dan Terminology AECT. Jakarta: Rajawali
Hamalik, O. (2005). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem. Jakarta: Bumi Aksara
Hamid, A.K. (1992). Teori belajar dan pengajaran. Medan: Pasca Sarjana Unimed
ITB. (2008). Modul pelatihan multimedia. Bandung: Puskom ITB
John D. Latuheru. (1988). Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar masa kini. Jakarta : Depdikbud
Kemble, E.C. (1966). Physical science, its structure and development. Messachusetts : The M.I.T. Press
Pidarta, Made. (2009). Landasarn Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta
118
Sadiman, A., dkk. (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta. Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 6. Rajawali
Schocolnik, Miriam. (1999). Using Presentation Software to Enhance Language Learning. The Internet TESL Journal, Vol. V, No.3, March 1999, http:/www.aitech.ac.jp/~iteslj/
Smaldino, E.S. dkk. (2008). Instructional Technology and Media for Learning. New Jersey : Upper Saddle River.
Sudjana.(2002).Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Sudjana, Nana. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya
Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV. Alfabeta
________. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : C.V. Alfabeta
Yusufhadi Miarso. (1994). Defenisi teknologi pendidikan : Satuan tugas defenisi dan terminology AECT. Washinton, D.C : AECT (buku asli diterbitkan tahun 1977)