PENGARUH LATIHAN
DYNAMIC STRETCHING
DAN
DEPTH
JUMP
TERHADAP PENINGKATAN
VERTICAL JUMP
PADA
PEMAIN BOLA VOLI DI SMPN 1 KAUMAN PONOROGO
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Strata 1 Fisioterapi
Oleh
Herta Meisatama
J120141070
PROGRAM STUDI STRATA 1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI
Naskah Publikasi Ilmiah dengan judul Pengaruh Pemberian Latihan Dynamic
Stretching dan Depth Jump terhadap Peningkatan Vertical Jump pada Pemain
Bola Voli di SMPN 1 Kauman.
Naskah Publikasi ilmiah ini telah Disetujui oleh Pembimbing Skripsi untuk
di Publikasikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta
Diajukan Oleh :
HERTA MEISATAMA J120141070
Pembimbing 1 : Totok Budi Santoso, S.Fis, MPH ( )
Pembimbing 2 : Dwi Kurniawati, SST.FT, M.Kes ( )
Mengetahui,
PENGARUH LATIHAN DYNAMIC STRETCHING DAN DEPTH JUMP TERHADAP PENINGKATAN VERTICAL JUMP PADA PEMAIN BOLA
VOLI DI SMPN 1 KAUMAN PONOROGO
Herta Meisatama
Program Studi S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura Surakarta hertameisatama@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang : Seorang pemain voli harus memiliki kemampuan melompat keatas (Vertical Jump) sangat baik karena akan bermanfaat dan mendukung pada saat atlit melakukan tahanan/ blocking dan smash. Power otot tungkai memegang peranan penting terhadap terciptanya suatu lompatan hingga dapat melakukan jumping smash dan bloking yang sempurna (Cahyadinata, 2011).
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pemberian Dynamic Stretching dan Depth Jump terhadap peningkatan Vertical Jump pada pemain bola voli di SMPN 1 Kauman?
Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experiment. Desain penelitiannya adalah pre and post test two grups design dengan membandingkan antara hasil vertical jump sebelum dan sesudah pada pemain yang melakukan dynamic stretching dan Depth Jump.
Hasil : Hasil Uji Wilcoxon yang didapatkan pada Dynamic Stretching dan Depth Jump adalah nilai Sig (p) < 0.05 maka terdapat pengaruh pemberian Dynamic Stretching dan Depth Jump terhadap vertical jump. Pada hasil Uji Mann-Whitney Test nilai Sig (p) < 0.05 maka terdapat perbedaan pengaruh antara Dynamic Stretching dan Depth Jump.
PENDAHULUAN
Saat ini olahraga telah menjadi gaya hidup bagi seluruh lapisan masyarakat
karena banyak orang beranggapan bahwa dengan berolahraga akan meningkatkan kesehatanjasmanihinggakesehatanrohani.Hinggamunculsebuahmotto“Mens
sana in corpore sano” yang artinya Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
sehat (Sumarito, 2011). Tidak heran untuk meningkatkan kesehatan, olahraga
masih diminati sebagai upaya preventive terhadap berbagai penyakit. Selain faktor
kesehatan manusia mempunyai tujuan – tujuan yang berbeda untuk melakukan
olahraga seperti untuk rekreasi, pendidikan, dan prestasi.
Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang popular saat ini
dimasyarakat saat ini. Bola voli sendiri menuntut pemainnya mengusai beberapa
teknik dengan sempurna agar seperti passing atas maupun bawah, set up (umpan),
smash/spike, servis dan teknik block (Muhajir, 2007). Selain harus menguasai
teknik dasar tersebut seorang pemain voli harus memiliki kemampuan melompat
keatas (Vertical Jump) sangat baik karena akan bermanfaat dan mendukung pada
saat atlit melakukan tahanan/ blocking dan smash.
Power otot tungkai memegang peranan penting yang sangat berpengaruh
terhadap terciptanya suatu lompatan hingga dapat melakukan jumping smash dan
bloking yang sempurna pada saat melakukan suatu pertandingan (Cahyadinata,
2011). Untuk meningkatkan power otot tungkai peneliti mencoba menggunakan
metode latihan dynamic stretching dan Depth Jump. Dynamic Stretching menurut
menggerak-gerakkan tubuh atau anggota tubuh secara berirama tanpa mempertahankan posisi
stretching terjauh.
Beberapa manfaat Dynamic Stretching menurut Alter (1999) adalah
Meningkatkan suhu temperatur tubuh dan jaringannya, meningkatkan aliran darah
melalui otot – otot yang aktif, meningkatkan detak jatung sehingga akan
mempersiapkan bekerjanya sistem cardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah)
meningkatkan tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh
meningkatkan kecepatan perjalanan syaraf yang memerintahkan gerakan tubuh,
meningkatkan kapasitas kerja fisik, mengurangi ketegangan pada otot dan memudahkan otot – otot berkontraksi dan rileksasi secara lebih cepat dan efisien,
meningkatkan fleksibilitas dari otot dan meningkatkan nilai LGS pada otot
antagonis yang berkontraksi. Sedangkan Depth jump adalah bentuk latihan dari
pliometrik yang bertujuan untuk meningkatkan power tungkai dengan cara
melompat dari bangku kemudian mendarat, disusul dengan melompat
setinggi-tingginya, dalam latihan depth jump fokus latihan dengan 60% kekuatan dan 40%
kecepatan (Faidlullah dan Kuswandari, 2009).
Dilihat dari manfaat kedua metode latihan tersebut penulis berminat untuk
meneliti pengaruh bila kedua metode tersebut digunakan untuk meningkatkan
vertical jump pada pemain bola voli di SMPN 1 Kauman Ponorogo. Karena
menurut peneliti peningkatan vertical jump sangat diperlukan untuk pemain voli
untuk gerakan melakukan tahanan/ blocking dan smash. Dengan harapan dengan
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian Dynamic Stretching
dan Depth Jump terhadap peningkatan Vertical Jump pada pemain bola
voli di SMPN 1 Kauman.
2. Untuk mengetahui apakah ada beda pengaruh antara pemberian latihan
Depth Jump dan Dynamic Stretching pada pemain bola voli di SMPN 1
Kauman.
METODE
Penelitian dilakukan pada tanggal 9 Mei – 4 Juni di SMPN 1 Kauman
Ponorogo dengan jumlah 20 responden. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Quasi Experiment . Desain penelitiannya adalah pre and post
test two grups design dengan membandingkan antara hasil vertical jump sebelum
dan sesudah pada pemain yang melakukan dynamic streching dengan hasil
vertical jump pemain yang melakukan Depth jump. Pengolahan dan analisis data
dilakukan dengan melakukan uji pengaruh menggunakan Wilcoxon dan uji man
whitney untuk melakukan uji beda pengaruh.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemberian latihan Dynamic Stretching dan depth jump pada pemain bola
Hal ini dibuktikan dengan hasil uji pre dan post menggunakan wilcoxon pada
tabel berikut :
Tabel 1.1 Hasil Uji pengaruh dengan wilcoxon kelompok dynamic stretching Uji Sig (p) Keterangan Pre Test – Post Test 0.005 Signifikasi
Tabel 1.2 Hasil Uji pengaruh dengan wilcoxon kelompok Depth Jump Uji Sig (p) Keterangan Pre Test – Post Test 0.005 Signifikasi
Berdasarkan Uji wilcoxon diatas pada kelompok dynamic stretching, hasil
p < 0,05 maka hipotesis yang didapat adalah terdapat pengaruh dari pemberian
dynamic Stretching. Sedangkan pada kelompok depth jump juga memiliki hasil p
< 0,05, maka hipotesis yang didapat adalah terdapat pengaruh pemberian Depth
Jump.
Sedangkan pada hasil uji beda pengaruh terhadap kedua perlakuan tersebut
terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji Mann
Whitney pada tabel berikut ini :
Tabel 1.3 Hasil Uji pengaruh dengan Mann-Whitney Test kelompok dynamic Stretching dengan kelompok depth Jump
perbedaan pengaruh antara kelompok yang diberikan dynamic Stretching dengan
kelompok yang diberikan depth Jump. Menurut Brown (2008) Dynamic
Stretching dalam pengaplikasiannya memberikan efek terhadap nilai fleksibilitas
dari gerakan cepat suatu sendi oleh otot, seperti dijelaskan bahwa pengaplikasian
mendapatkan hasil terbaik. Pada gerakan Depth Jump itu sendiri menurut
Faidlullah dan Kuswandari (2009) merupakan bentuk latihan dari pliometrik yang
bertujuan untuk meningkatkan power tungkai dengan cara melompat dari bangku
kemudian mendarat, disusul dengan melompat setinggi-tingginya, dalam latihan
depth jump fokus latihan dengan 60% kekuatan dan 40% kecepatan.
Latihan dynamic stretching merupakan latihan yang memang sengaja
untuk dikondisikan kepada gerak yang cepat dan membutuhkan fleksibilitas pada
otot antagonis yang perlu reflek cepat sebagai respon adanya ledakan tiba – tiba
dari otot yang berkontraksi, hal ini sesuai dengan penilaian vertical jump yang
membutuhkan kekuatan tiba – tiba secara cepat dengan power yang besar.
(Heerschee dkk, 2006).
Sedangkan Prinsip latihan plyometric depth jump adalah prinsip beban
yang progresif. Bertambahnya power akan meningkatkan kemampuan melompat.
Peningkatan kekuatan untuk kelompok otot tertentu terjadi dengan adaptasi
kekuatan otot tersebut sehingga menciptakan efek latihan tertentu (Gambetta,
2006).
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian uji statistic ini maka dapat
diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh pemberian Dynamic Stretching dan
Depth Jump terhadap peningkatan Vertical Jump pada pemain bola voli. Namun
Depth Jump cenderung lebih berpengaruh terhadap peningkatkan vertical jump
Saran untuk Peneliti adalah dapat mengembangkan penelitian ini dengan
menambah jumlah sampel yang lebih banyak, lebih beragam variabelnya dan
metode penelitiannya serta dilakukan dengan jangka waktu lebih panjang
sehingga dapat diketahui keefektifan lama program latihan beban yang telah
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, H. 2007. Panduan olahraga bola voli. Surakarta : Era Pustaka Utama
Alter, MJ. 1999. 300 Teknik Peregangan Olahraga. Alih Bahasa Jamal Habib. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Alimul, A. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta. Salemba Medika.
Appleton. 2000. Stretching and Flexibility. Diakses tanggal 10 maret 2015. http://www.cmcrossroads.com/bradapp/docs/rec/stretching/stretching 4.html.
Brown, K. 2008. Elevasi: Latihan Lompatan Vertikal Performa training journal.nsca’s performance training journal. Diakses 10 maret 2015. www.nsca-lift.org volume 7issue 1.
Cahyadinata, I. 2011. Skripsi “Pengaruh Latihan Pliometrik depth jumps, two -foot ankle hop dan neuromuscular electrical stimulation (NMES) terhadap peningkatan kekuatan otot Quadrisep Femoris pada atlit bola voli UMS. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Chu, D.A. 2006. Progressive Plyometrics for Kids. Montere : Healty Learning.
Faidlullah, HZ dan Kuswandari, DR. 2009. Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump dan Knee Tuck Jump Terhadap Hasil Tendangan Lambung Atlit Sepak Bola Pemula di SMP Al-Firdaus Surakarta. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Gambetta. 2007. Exercise Training Programme for Fitness and Sport. Diakses tanggal 11 maret 2015. http://www.thesstretchinganbook. com/newsletter.htm
Depatment of Physical Therapy, Wichita State University, Wichita, Kansas 67260, U.S.A.
Irwansyah. 2006. Pendidikan Jasmani : PT Grafindo Media Pratama.
Jakovijevic, S., Karalejic, M., Pajic, Z., Gardasevic, B., Mandic, R. 2011. The Influence of Anthropometric Characteristics On The Agility Abilities of 14 years old Elite Male Basketball Players : Faculty Of Sport and Physical Education University of Belgrade
Kilpatrick, JT. 2003. Nutrition and diet for high performance athletes paper presentated at the national sport seminar. Yogyakarta : IKIP
Kisner, C dan Colby, LA. 2007. Therapeutic Exercise: Foundation and Techniques. 5th ed. FA Darwis Company. Philadelphia.
Kovacs, M. 2009. Dynamic Stretching: The Revolutionary New Warm-up Method to Improve Power, Performance and Range of Movement : Ulysses Press
Mckenzie, B. 2007. Sargent Jump Test. Diakses dari 12 Maret 20015. http://www.brianmac.co.uk/sgtjump.htm
Markovic, G dan Jaric, S. 2007. Is Vertical Jump Height a Body Size Independent Measure of Muscle Power? : J Sports Sci. In press.
Muhajir. 2006. Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan : Yudhistira Ghalia Indonesia
Mukholid, A. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan : Yudhistira
Mulyono, RWA. 2013. Skripsi “Pengaruh Leg Press Terhadap peningkatan Tinggi Lompatan (Vertical Jump) Pada pemain badminton. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakrta
Nenggala, AK. 2006. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan untuk sekolah menengah pertama : PT Grafindo Media Pratama
Nixon, J. 2012. Jump to it! Vertical Jump Height. Diakses pada tanggal 11/3/2015. http://physioandrehab.net/2012/09/17/jump-to-it-vertical-jump-height/.
Notoatmojo. 2002. Metodologi penelitian kesehatan (edisi revisi). Jakarta : PT Rieke Cipta
Pranatahadi, SB. 2010. Sejarah Bola Voli. Yogyakarta : PBVSI
Radcliffe. 2000. Penggunaan Energi Elastis. Optimasi Gerakan. Adaptasi Biomekanika pada Latihan. Chapter II.
Radiclife, JC dan Farentinous, RC. 2002. Power Training for Sport, Plyometrics for Maximum Power Development : Coaching Association of Canada.
Retief, F. 2004. The Efect of a Plyomestric training program on selected physical capacities of rugby players. Tesis. Stellenbosch University.
Sari, DRK dan Rahayu, UB. 2008. Pengaruh Latihan Plyometrics “Depth Jump” Terhadap Peningkatan Vertical Jump pada Atlit Bola Voli Putri Yunior di Klub Surakarta. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Setiyoko, P. 2013. Skripsi “Pengaruh Latihan Plyometrik Leg Press Training Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Tungkai Dan Tinggi Lompatan Pada Pemain Bola Basket Di SMPN 26 Surakarta”. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sheepard, J.M. 2006. An Evaluation of a new test of reactive agility and its relationship to sprint speed and change of direction speed. Journal of Science and Medicine in Sport.
Shield, WC., dan Stoppler, MC. 2010. Kamus Kedokteran. Jakarta : PT Indeks
Suharjana, F. 2013. Perbedaan Pengaruh Hasil Latihan Peregangan Statis dan Dinamis Terhadap Kelentukan Togok Menurut Jenis Kelamin Anak Kelas 3 dan 4 Sekolah Dasar. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Olahraga UNY
Sumarito. 2011. Men Sana in Corpore Sano. Diakses tanggal 14 Maret 2015. http://blog.umy.ac.id/mpuniversitasterbaik/tag/pengertian-men-sana-in-corpore-sano/