• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KOMPARASI HUKUM WEWENANG DAN FUNGSI PRA PERADILAN MENURUT HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA DENGAN SISTEM HABEAS CORPUS DI AMERIKA SERIKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KOMPARASI HUKUM WEWENANG DAN FUNGSI PRA PERADILAN MENURUT HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA DENGAN SISTEM HABEAS CORPUS DI AMERIKA SERIKAT"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STUDI KOMPARASI HUKUM WEWENANG DAN FUNGSI PRA PERADILAN MENURUT HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA

DENGAN SISTEM HABEAS CORPUS DI AMERIKA SERIKAT

Penulisan Hukum

(Skripsi)

Disusun dan Diajukan untuk

Melengkapi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat Sarjana SI dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh:

WAHYU JANUAR NIM. E 0006247

FAKULTAS HUKUM

(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Penulisan Hukum (Skripsi)

STUDI KOMPARASI HUKUM WEWENANG DAN FUNGSI PRA PERADILAN MENURUT HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA

DENGAN SISTEM HABEAS CORPUS DI AMERIKA SERIKAT

Oleh

WAHYU JANUAR NIM. E0006247

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, Januari 2011

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN PENGUJI Penulisan Hukum (Skripsi)

STUDI KOMPARASI HUKUM WEWENANG DAN FUNGSI PRA PERADILAN MENURUT HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA

DENGAN SISTEM HABEAS CORPUS DI AMERIKA SERIKAT

Oleh

WAHYU JANUAR NIM. E0006247

Telah diterima dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 01 Februari 2011

DEWAN PENGUJI

1. Bambang Santoso, S.H., M.Hum. : ………

NIP. 196202091989031001 KETUA

2. Edy Herdyanto, S.H., M.H. : ………

NIP. 195706291985031002 SEKRETARIS

3. Muhammad Rustamaji, S.H., M.H. : ………

NIP. 198210082005011001 ANGGOTA

Mengetahui Dekan,

(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : WAHYU JANUAR

NIM : E0006247

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul:

STUDI KOMPARASI HUKUM WEWENANG DAN FUNGSI PRA PERADILAN MENURUT HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA DENGAN SISTEM HABEAS CORPUS DI AMERIKA SERIKAT adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam penulisan hukum

(skripsi) ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima

sanksi akademik berupa pencabutan penulisan hukum (skripsi) dan gelar yang

saya peroleh dari penulisan hukum (skripsi) ini.

Surakarta, Januari 2011

Yang membuat pernyataan

WAHYU JANUAR

(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id AMERIKA SERIKAT. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan wewenang dan fungsi pra peradilan menurut hukum acara pidana Indonesia dengan sistem Habeas Corpus di Amerika Serikat serta untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan wewenang dan fungsi pra peradilan menurut hukum acara pidana Indonesia dengan sistem Habeas Corpus di Amerika Serikat.

Penelitian merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat perskriptif, untuk menemukan ada tidaknya persamaan dan perbedaan serta kelebihan dan

kelemahan pra peradilan menurut Hukum Acara Pidana Indonesia

diperbandingkan dengan sistem Habeas Corpus di Amerika Serikat. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder. Sumber data sekunder yang digunakan mencakup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah identifikasi isi atau studi kepustakaan. Teknik analisis data yang dilaksanakan menggunakan logika deduktif.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dihasilkan simpulan, bahwa pra peradilan dan Habeas Corpus memiliki kesamaan dalam hal pihak yang memeriksa dan memutuskan tentang sah tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan, penghentian penyidikan atau penuntutan dan permintaan rehabilitasi. Perbedaanya dalam pra peradilan hakim yang mengadili perkara memeriksa sebelum sidang di pengadilan dan kewenanganya terbatas pada menguji keabsahan suatu penangkapan dan penahanan, sedangkan pada Habeas Corpus hakim yang memeriksa adalah hakim di pengadilan biasa dan kewenanganya lebih luas dalam arti, permohonan dikeluarkanya surat perintah Habeas Corpus diajukan kepada instansi manapun yang melakukan penangkapan dan penahanan. Kelebihan pra peradilan, sidang tersebut diadakan atas permintaan tersangka atau terdakwa ataupun keluarganya dalam forum yang terbuka dan juga dipenuhi syarat keterbukaan (transparacy) dan akuntabilitas publik (public accountability), pada Habeas Corpus adanya penjaminan berupa hak dan upaya hukum untuk melawan perampasan dan pembatasan kemerdekaan yang dilakukan sewenang-wenang oleh penyidik. Kelemahanya, sidang pra peradilan tidak sesuai dengan amanat Pasal 82 ayat (1) huruf c KUHAP, sedangkan pada Habeas Corpus peranan hakim tidak hanya terbatas pada pengawasan terhadap penangkapan dan penahanan yang sudah terjadi, melainkan pada waktu sebelumnya, yaitu sebelum diadakan penahanan sehingga tugasnya terlalu banyak dan berat.

(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii MOTTO

“Hai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu orang-orang yang benar-benar

menegakkan keadilan, menjadi saksi semata-mata karena Allah, biarpun terhadap

dirimu-sendiri, bapak-ibu dan kaum kerabatmu, sekalipun terdakwa itu kaya atau miskin,

maka Allah lebih mengutamakan persamaan hak dan kewajiban terhadap keduanya.

Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu untuk memperkosa keadilan.

Dan kalau kamu memutarbalikkan kenyataan maka sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan“

(QS. An Nisaa‘ :135)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada

Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”

(QS. Al Insyirah: 6-8)

“If you love somebody, let them go, for if they return, they were always yours. And if they don't, they never were”

(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini penulis persembahkan kepada:

Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan tak

terhingga dan skenario kehidupan yang indah sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan suri

tauladan dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa mendukung

kuliah, memberikan doa dan nasihat, semangat, cinta

dan kasih sayang serta kerja keras yang tak ternilai

harganya demi mewujudkan cita-citaku menjadi

seorang Sarjana Hukum dan membuatku lebih

menghargai setiap waktu dan kesempatan di dalam

hidupku.

Adikku tersayang Annisa Agustin yang selalu ada

untuk memberi semangat walaupun hanya lewat sms

”kapan Aa wisuda?? Ade mau liat sekalian

jalan-jalan!hehehe...”.

Sahabat-sahabatku yang memberikan warna dalam

kehidupanku.

Seorang hamba Allah SWT yang kelak akan menemani

(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis persembahkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya yang telah menyertai Penulis, sehingga dapat

menyelesaikan penyusunan penulisan hukum (skripsi) yang berjudul “ STUDI KOMPARASI HUKUM WEWENANG DAN FUNGSI PRA PERADILAN MENURUT HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA DENGAN SISTEM HABEAS CORPUS DI AMERIKA SERIKAT“.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan hukum (skripsi) ini

tidak terlepas dari bantuan serta dukungan baik meteriil maupun non materiil yang

diberikan oleh berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, Penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah memberi dukungan, semangat, doa, saran dan kritik serta sarana dan

prasarana bagi Penulis untuk menyelesaikan penulisan hukum ini, oleh sebab itu

dengan segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. M. Syamsulhadi, Sp.Kj (K) selaku Rektor Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Mohammad Jamin, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta .

3. Bapak Edy Herdyanto, S.H., M.H. selaku Ketua Bagian Hukum Acara

sekaligus pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, masukan,

arahan dan pengetahuan sehingga mempermudah penulis untuk

menyelesaikan penulisan hukum ini serta memberi semangat penulis.

4. Bapak Muhammad Rustamaji, SH., M.H. selaku Dosen Hukum Acara

Pidana dan pembimbing II yang telah berbagi ilmu, mengajari penulis

akan ketelitian, kesabaran sehingga dapat terselesaikanya penulisan hukum

ini.

5. Bapak Bambang Santoso, S.H., M.Hum. pemberi inspirasi judul skripsi

ini, pemberi semangat dalam pengerjaan skripsi dan tempat dimana

(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

6. Bapak Sapto Hermawan, S.H. selaku Pembimbing Akademik yang telah

membimbing, memberi saran dan arahan, tempat curahan hati selama

penulis kuliah di Fakultas Hukum UNS.

7. Bapak Bambang Santoso, S.H., M.Hum. dan Bapak Muhammad

Rustamaji, S.H., M.H. selaku dosen dan pembimbing MCC, Orang Tua

dan Keluarga di kampus yang telah memberi banyak ilmu bagi penulis,

membimbing penulis untuk belajar membuat berkas-berkas persidangan.

Sebuah pengalaman dan pengetahuan yang sangat berharga dan berguna

bagi penulis.

8. Ibu Diana Tantri, S.H., M.Hum. dan Bapak Drs. YB. Irpan, S.H., M.H.

selaku pembimbing KMM yang telah banyak memberi perhatian,

membantu dan mengunjungi peserta magang di Kantor Advokat Drs. YB.

Irpan, S.H., M.H.

9. Kedua orang tua penulis, Bapak dan Ibu, atas segala doa, cinta kasih,

dukungan tanpa henti baik moril maupun materiil, kesabaran, dan

kepercayaan yang diberikan kepada Penulis tanpa pamrih apapun,

sehingga penulis dapat menghargai setiap waktu dan kesempatan di dalam

hidup.

10. Adikku tercinta Annisa Agustin yang selalu ada untuk memberi semangat

walaupun terpisah jarak, kuliahnya yang rajin ya de’...

11. Sahabatku sedari kecil, Rachmat Wicaksono si bocah free style, Muhammad Idris “ado” Nurzain yang sekarang udah lancar ngomong

“Rrr”, Ali “oncom” Sabri boss gank, Lingga Edo M.P. martabak keju maniak, Andika Perdani calon dokter n’ ustadnya anak-anak, Alexander

Simorangkir yang sangat bangga akan “Batak” nya, Puspita si kecil yang

nggak pernah gede, Jenny Jernila n’ Christin Yuliana, sekretaris yang

doyan godain boss-bossnya. Kalian sahabat kecilku, besarku dan tuaku.

12. My Wonder Girls... Ari Yuniarti, S.H., Retno Yuniarti, S.H., Natalia Ayu

Ariani, S.H.., Heppy Indah Alamsari, S.H. yang selalu ada untuk penulis

(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

dimuali sejak awal kuliah, tetapi tidak berakhir di akhir kuliah. Maaf kalo

penulis mengingkari janji “masuk kuliah bareng, wisuda bareng”.

13. Temen-temen Magang di Kantor Advokat Drs. YB. Irpan, S.H., M.H.

Wahyu bolem, Kikky, Galuh n’ Dewi terima kasih atas segala bantuan dan

perhatiannya sehingga kita bisa menyelesaikan semua misi tepat pada

waktunya bersama-sama dan juga kenangan-kenangan manis yang indah

bersama kalian.

14. Keluarga Besar 92,9 fm Solo Radio yang telah memberikan ilmu “baru”

bagi penulis, kantor yang penulis anggap sebagai rumah sendiri, tempat

dimana hanya ada rasa senang-senang...special thanks to Tomi, Fajar,

Alvin, Pak Udin dan Diki Bon2 yang secara bergantian menemani penulis

siaran di tengah malam, Vita n’ Nicky (partner pertama kali siaran),

Thicka dan Rheina selir-selirku di siaran malam minggu (diantara kita

tetep gue yang jomblo), Keshia dan Lysa, dynamic duo siaran sahur dan siaran pagi (seger siaran bareng kalian!hehehe...), Brian n’ Arya (I know

what you mind in the middle of the night!! hahaha) Ratna n’ Bangkit (yang selalu gantiin jadwal siaran penulis kalo berhalangan), Biting n’

Tama Chan (tempat curhat penulis..ternyata dunia ini sempit dan

muter-muter aja ya?!), Lunna (jadwal kita berurutan terus ya?! Jadi hampir

ketemu setiap hari) Mba Esti n’ Mas Ajie (duet maut yang selalu jadi

contoh) n’ especially thanks to dr. Andi Saputra a.k.a Denis Nalbandian

yang telah menjerumuskan penulis ke dunia ini.

15. Keluarga Besar Mootcourt Community (MCC) FH UNS ,terima kasih telah

berbagi petualangan bersama.

16. Keluarga Besar Laboratorium Seni Teater Delik FH UNS... khususnya

Manuk’, Nanang, Setiawan “Gori”, Dede, Adit “volt”, Vanya, Happy,

Siska n’ Nanda.

17. Temen-temen senasib, sependeritaan, sepenanggungan di akhir-akhir

kuliah, gak tau lagi apa yang mau diucapin selain beribu-ribu terimakasih

untuk Ratmawan Ari “delon” Kusnandar, Dwi Wahyu “jambi” Julianto,

(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

18. Temen-temen satu atap di Wisma Anugrah...dr. Syahrir Azizi, dr.

Muh.Husni Thamrin, dr. Antonius D.W, dr. Kukuh Muchrodi, dr. Andi

Saputro, dr. Irvan Veriyadi, n’ dr. Ari Prast (alumni yang selalu memberi

contoh sebagai panutan)...Pakde Herry, mas Rudy, Hasan, Boye, Tando,

Reza, Dito, Weda (casing boleh dokter n’ calon dokter tapi kelakuan?? Big

no...hahahaha), Fajar “cuk” (thx udah menghibahkan perinternya), Dhana

(yang tiap hari ngajakin main futsal), Gank Blitar...Venda, Andre, Bobby,

Andri “Cak Kumis”...Mas Kresno (Si dalang dari Mantingan,,teman

begadang dikosan)...Adnan, Kuncoro, Nesa, Angga, Bayu, Abbas...kalian

orang paling beruntung walaupun salah pilih kost!hahahahahaha....

19. Jali-Jali UNS...Bang Wawan, Alvi, Memel, Agil, Yeddy, Fatan,

Mira,,kalian keluarga...bersama kalian jadi betah di Solo...anak

UGK...Ben, Mail, Dhani, Dimas, Abdika...gokil lo ye semua....Kribow

fam’s...Om Tunjung, Tanty, Seno n Gita...akhirnya ini rambut ada

temenya juga hehehe...

20. Temen-temen angkatan 2006, terima kasih bisa menjadi bagian dari kalian

selama 4 tahun yang luar biasa ini.

21. Keluarga Besar Panita Osmaru “POSITA 2009” kita buktikan ke semua

kalau kita bisa!!

22. Temen-temen angkatan 2007...Tanty, Ute, Merlin, Meta, Deffry, Ciska,

Shinta, Sidik, Hage, Fetty yang menganggap penulis angkatan “2007

ekstensi” dan selalu mengingatkan penulis untuk menyelesaikan skripsi.

23. Adik-adik tingkat angkatan 2008, 2009 dan seluruh Civitas Akademika FH

UNS.

24. Kamu...yang (pernah) dan yang (akan) ada...

25. Semua pihak yang tidak bisa Penulis sebutkan satu-persatu yang telah

(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Mengingat keterbatasan kemampuan diri penulis, penulis sadar

bahwa Penulisan Hukum (Skripsi) ini masih jauh sempurna. Oleh karena

itu adanya saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat

penulis harapkan.

Semoga penulisan hukum ini dapat bermanfaat bagi perkembangan

ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum pada khususnya,

sehingga dapat diamalkan dalam pengembangan dan pembangunan hukum

nasional dan tidak menjadi suatu karya yang sia-sia. Amin.

Surakarta, Januari 2011

(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PERNYATAAN……….. iv

ABSTRAK……… v

1. Tinjauan tentang Teori Perbandingan Hukum……… 13

(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

3. Tinjauan Umum tentang Pra Peradilan……….. 33

a. Pengertian dan Ruang lingkupnya……… 33

b. Pihak-pihak yang dapat Mengajukan Pra Peradilan 36 c. Pejabat yang dapat diajukan Pra Peradilan ……….. 37

d. Acara Pemeriksaan Pra Peradilan……….. 38

e. Isi Putusan Pra Peradilan ……….. 39

4. Tinjauan tentang Habeas Corpus di Amerika Serikat… 40 B. Kerangka Pemikiran ... … 42

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... . 44

A. Persamaan dan Perbedaan wewenang dan fungsi pra peradilan menurut hukum acara pidana Indonesia dengan sistem Habeas Corpus di Amerika Serikat ... 44

B. Kelebihan dan kelemahan wewenang dan fungsi Praperadilan menurut hukum acara pidana Indonesia dengan sistem Habeas Corpus di Amerika ... ………... .... 73

BAB IV : PENUTUP ... .... 81

A. Simpulan ... .... 81

B. Saran-saran... .... 85

DAFTAR PUSTAKA

(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Ketentuan KUHAP terkait Pra peradilan... 46

Tabel 2 : Persamaan dan Perbedaan Wewenang dan Fungsi... 71

(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STUDI KOMPARASI HUKUM WEWENANG DAN FUNGSI PRA PERADILAN MENURUT HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA

DENGAN SISTEM HABEAS CORPUS DI AMERIKA SERIKAT

Penulisan Hukum

(Skripsi)

Disusun dan Diajukan untuk

Melengkapi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Derajat Sarjana SI dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh:

WAHYU JANUAR NIM. E 0006247

FAKULTAS HUKUM

(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Penulisan Hukum (Skripsi)

STUDI KOMPARASI HUKUM WEWENANG DAN FUNGSI PRA PERADILAN MENURUT HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA

DENGAN SISTEM HABEAS CORPUS DI AMERIKA SERIKAT

Oleh

WAHYU JANUAR NIM. E0006247

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, Januari 2011

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN PENGUJI Penulisan Hukum (Skripsi)

STUDI KOMPARASI HUKUM WEWENANG DAN FUNGSI PRA PERADILAN MENURUT HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA

DENGAN SISTEM HABEAS CORPUS DI AMERIKA SERIKAT

Oleh

WAHYU JANUAR NIM. E0006247

Telah diterima dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 01 Februari 2011

DEWAN PENGUJI

1. Bambang Santoso, S.H., M.Hum. : ………

NIP. 196202091989031001 KETUA

2. Edy Herdyanto, S.H., M.H. : ………

NIP. 195706291985031002 SEKRETARIS

3. Muhammad Rustamaji, S.H., M.H. : ………

NIP. 198210082005011001 ANGGOTA

Mengetahui Dekan,

(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : WAHYU JANUAR

NIM : E0006247

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul:

STUDI KOMPARASI HUKUM WEWENANG DAN FUNGSI PRA PERADILAN MENURUT HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA DENGAN SISTEM HABEAS CORPUS DI AMERIKA SERIKAT adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam penulisan hukum

(skripsi) ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima

sanksi akademik berupa pencabutan penulisan hukum (skripsi) dan gelar yang

saya peroleh dari penulisan hukum (skripsi) ini.

Surakarta, Januari 2011

Yang membuat pernyataan

WAHYU JANUAR

(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id AMERIKA SERIKAT. Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan wewenang dan fungsi pra peradilan menurut hukum acara pidana Indonesia dengan sistem Habeas Corpus di Amerika Serikat serta untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan wewenang dan fungsi pra peradilan menurut hukum acara pidana Indonesia dengan sistem Habeas Corpus di Amerika Serikat.

Penelitian merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat perskriptif, untuk menemukan ada tidaknya persamaan dan perbedaan serta kelebihan dan

kelemahan pra peradilan menurut Hukum Acara Pidana Indonesia

diperbandingkan dengan sistem Habeas Corpus di Amerika Serikat. Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder. Sumber data sekunder yang digunakan mencakup bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah identifikasi isi atau studi kepustakaan. Teknik analisis data yang dilaksanakan menggunakan logika deduktif.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dihasilkan simpulan, bahwa pra peradilan dan Habeas Corpus memiliki kesamaan dalam hal pihak yang memeriksa dan memutuskan tentang sah tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan, penghentian penyidikan atau penuntutan dan permintaan rehabilitasi. Perbedaanya dalam pra peradilan hakim yang mengadili perkara memeriksa sebelum sidang di pengadilan dan kewenanganya terbatas pada menguji keabsahan suatu penangkapan dan penahanan, sedangkan pada Habeas Corpus hakim yang memeriksa adalah hakim di pengadilan biasa dan kewenanganya lebih luas dalam arti, permohonan dikeluarkanya surat perintah Habeas Corpus diajukan kepada instansi manapun yang melakukan penangkapan dan penahanan. Kelebihan pra peradilan, sidang tersebut diadakan atas permintaan tersangka atau terdakwa ataupun keluarganya dalam forum yang terbuka dan juga dipenuhi syarat keterbukaan (transparacy) dan akuntabilitas publik (public accountability), pada Habeas Corpus adanya penjaminan berupa hak dan upaya hukum untuk melawan perampasan dan pembatasan kemerdekaan yang dilakukan sewenang-wenang oleh penyidik. Kelemahanya, sidang pra peradilan tidak sesuai dengan amanat Pasal 82 ayat (1) huruf c KUHAP, sedangkan pada Habeas Corpus peranan hakim tidak hanya terbatas pada pengawasan terhadap penangkapan dan penahanan yang sudah terjadi, melainkan pada waktu sebelumnya, yaitu sebelum diadakan penahanan sehingga tugasnya terlalu banyak dan berat.

(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii MOTTO

“Hai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu orang-orang yang benar-benar

menegakkan keadilan, menjadi saksi semata-mata karena Allah, biarpun terhadap

dirimu-sendiri, bapak-ibu dan kaum kerabatmu, sekalipun terdakwa itu kaya atau miskin,

maka Allah lebih mengutamakan persamaan hak dan kewajiban terhadap keduanya.

Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu untuk memperkosa keadilan.

Dan kalau kamu memutarbalikkan kenyataan maka sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan“

(QS. An Nisaa‘ :135)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada

Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”

(QS. Al Insyirah: 6-8)

“If you love somebody, let them go, for if they return, they were always yours. And if they don't, they never were”

(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini penulis persembahkan kepada:

Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan tak

terhingga dan skenario kehidupan yang indah sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan suri

tauladan dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa mendukung

kuliah, memberikan doa dan nasihat, semangat, cinta

dan kasih sayang serta kerja keras yang tak ternilai

harganya demi mewujudkan cita-citaku menjadi

seorang Sarjana Hukum dan membuatku lebih

menghargai setiap waktu dan kesempatan di dalam

hidupku.

Adikku tersayang Annisa Agustin yang selalu ada

untuk memberi semangat walaupun hanya lewat sms

”kapan Aa wisuda?? Ade mau liat sekalian

jalan-jalan!hehehe...”.

Sahabat-sahabatku yang memberikan warna dalam

kehidupanku.

Seorang hamba Allah SWT yang kelak akan menemani

(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis persembahkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya yang telah menyertai Penulis, sehingga dapat

menyelesaikan penyusunan penulisan hukum (skripsi) yang berjudul “ STUDI KOMPARASI HUKUM WEWENANG DAN FUNGSI PRA PERADILAN MENURUT HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA DENGAN SISTEM HABEAS CORPUS DI AMERIKA SERIKAT“.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan hukum (skripsi) ini

tidak terlepas dari bantuan serta dukungan baik meteriil maupun non materiil yang

diberikan oleh berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, Penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah memberi dukungan, semangat, doa, saran dan kritik serta sarana dan

prasarana bagi Penulis untuk menyelesaikan penulisan hukum ini, oleh sebab itu

dengan segala kerendahan hati, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. M. Syamsulhadi, Sp.Kj (K) selaku Rektor Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Mohammad Jamin, S.H., M.Hum. selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta .

3. Bapak Edy Herdyanto, S.H., M.H. selaku Ketua Bagian Hukum Acara

sekaligus pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, masukan,

arahan dan pengetahuan sehingga mempermudah penulis untuk

menyelesaikan penulisan hukum ini serta memberi semangat penulis.

4. Bapak Muhammad Rustamaji, SH., M.H. selaku Dosen Hukum Acara

Pidana dan pembimbing II yang telah berbagi ilmu, mengajari penulis

akan ketelitian, kesabaran sehingga dapat terselesaikanya penulisan hukum

ini.

5. Bapak Bambang Santoso, S.H., M.Hum. pemberi inspirasi judul skripsi

ini, pemberi semangat dalam pengerjaan skripsi dan tempat dimana

(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

6. Bapak Sapto Hermawan, S.H. selaku Pembimbing Akademik yang telah

membimbing, memberi saran dan arahan, tempat curahan hati selama

penulis kuliah di Fakultas Hukum UNS.

7. Bapak Bambang Santoso, S.H., M.Hum. dan Bapak Muhammad

Rustamaji, S.H., M.H. selaku dosen dan pembimbing MCC, Orang Tua

dan Keluarga di kampus yang telah memberi banyak ilmu bagi penulis,

membimbing penulis untuk belajar membuat berkas-berkas persidangan.

Sebuah pengalaman dan pengetahuan yang sangat berharga dan berguna

bagi penulis.

8. Ibu Diana Tantri, S.H., M.Hum. dan Bapak Drs. YB. Irpan, S.H., M.H.

selaku pembimbing KMM yang telah banyak memberi perhatian,

membantu dan mengunjungi peserta magang di Kantor Advokat Drs. YB.

Irpan, S.H., M.H.

9. Kedua orang tua penulis, Bapak dan Ibu, atas segala doa, cinta kasih,

dukungan tanpa henti baik moril maupun materiil, kesabaran, dan

kepercayaan yang diberikan kepada Penulis tanpa pamrih apapun,

sehingga penulis dapat menghargai setiap waktu dan kesempatan di dalam

hidup.

10. Adikku tercinta Annisa Agustin yang selalu ada untuk memberi semangat

walaupun terpisah jarak, kuliahnya yang rajin ya de’...

11. Sahabatku sedari kecil, Rachmat Wicaksono si bocah free style, Muhammad Idris “ado” Nurzain yang sekarang udah lancar ngomong

“Rrr”, Ali “oncom” Sabri boss gank, Lingga Edo M.P. martabak keju maniak, Andika Perdani calon dokter n’ ustadnya anak-anak, Alexander

Simorangkir yang sangat bangga akan “Batak” nya, Puspita si kecil yang

nggak pernah gede, Jenny Jernila n’ Christin Yuliana, sekretaris yang

doyan godain boss-bossnya. Kalian sahabat kecilku, besarku dan tuaku.

12. My Wonder Girls... Ari Yuniarti, S.H., Retno Yuniarti, S.H., Natalia Ayu

Ariani, S.H.., Heppy Indah Alamsari, S.H. yang selalu ada untuk penulis

(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

dimuali sejak awal kuliah, tetapi tidak berakhir di akhir kuliah. Maaf kalo

penulis mengingkari janji “masuk kuliah bareng, wisuda bareng”.

13. Temen-temen Magang di Kantor Advokat Drs. YB. Irpan, S.H., M.H.

Wahyu bolem, Kikky, Galuh n’ Dewi terima kasih atas segala bantuan dan

perhatiannya sehingga kita bisa menyelesaikan semua misi tepat pada

waktunya bersama-sama dan juga kenangan-kenangan manis yang indah

bersama kalian.

14. Keluarga Besar 92,9 fm Solo Radio yang telah memberikan ilmu “baru”

bagi penulis, kantor yang penulis anggap sebagai rumah sendiri, tempat

dimana hanya ada rasa senang-senang...special thanks to Tomi, Fajar,

Alvin, Pak Udin dan Diki Bon2 yang secara bergantian menemani penulis

siaran di tengah malam, Vita n’ Nicky (partner pertama kali siaran),

Thicka dan Rheina selir-selirku di siaran malam minggu (diantara kita

tetep gue yang jomblo), Keshia dan Lysa, dynamic duo siaran sahur dan siaran pagi (seger siaran bareng kalian!hehehe...), Brian n’ Arya (I know

what you mind in the middle of the night!! hahaha) Ratna n’ Bangkit (yang selalu gantiin jadwal siaran penulis kalo berhalangan), Biting n’

Tama Chan (tempat curhat penulis..ternyata dunia ini sempit dan

muter-muter aja ya?!), Lunna (jadwal kita berurutan terus ya?! Jadi hampir

ketemu setiap hari) Mba Esti n’ Mas Ajie (duet maut yang selalu jadi

contoh) n’ especially thanks to dr. Andi Saputra a.k.a Denis Nalbandian

yang telah menjerumuskan penulis ke dunia ini.

15. Keluarga Besar Mootcourt Community (MCC) FH UNS ,terima kasih telah

berbagi petualangan bersama.

16. Keluarga Besar Laboratorium Seni Teater Delik FH UNS... khususnya

Manuk’, Nanang, Setiawan “Gori”, Dede, Adit “volt”, Vanya, Happy,

Siska n’ Nanda.

17. Temen-temen senasib, sependeritaan, sepenanggungan di akhir-akhir

kuliah, gak tau lagi apa yang mau diucapin selain beribu-ribu terimakasih

untuk Ratmawan Ari “delon” Kusnandar, Dwi Wahyu “jambi” Julianto,

(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

18. Temen-temen satu atap di Wisma Anugrah...dr. Syahrir Azizi, dr.

Muh.Husni Thamrin, dr. Antonius D.W, dr. Kukuh Muchrodi, dr. Andi

Saputro, dr. Irvan Veriyadi, n’ dr. Ari Prast (alumni yang selalu memberi

contoh sebagai panutan)...Pakde Herry, mas Rudy, Hasan, Boye, Tando,

Reza, Dito, Weda (casing boleh dokter n’ calon dokter tapi kelakuan?? Big

no...hahahaha), Fajar “cuk” (thx udah menghibahkan perinternya), Dhana

(yang tiap hari ngajakin main futsal), Gank Blitar...Venda, Andre, Bobby,

Andri “Cak Kumis”...Mas Kresno (Si dalang dari Mantingan,,teman

begadang dikosan)...Adnan, Kuncoro, Nesa, Angga, Bayu, Abbas...kalian

orang paling beruntung walaupun salah pilih kost!hahahahahaha....

19. Jali-Jali UNS...Bang Wawan, Alvi, Memel, Agil, Yeddy, Fatan,

Mira,,kalian keluarga...bersama kalian jadi betah di Solo...anak

UGK...Ben, Mail, Dhani, Dimas, Abdika...gokil lo ye semua....Kribow

fam’s...Om Tunjung, Tanty, Seno n Gita...akhirnya ini rambut ada

temenya juga hehehe...

20. Temen-temen angkatan 2006, terima kasih bisa menjadi bagian dari kalian

selama 4 tahun yang luar biasa ini.

21. Keluarga Besar Panita Osmaru “POSITA 2009” kita buktikan ke semua

kalau kita bisa!!

22. Temen-temen angkatan 2007...Tanty, Ute, Merlin, Meta, Deffry, Ciska,

Shinta, Sidik, Hage, Fetty yang menganggap penulis angkatan “2007

ekstensi” dan selalu mengingatkan penulis untuk menyelesaikan skripsi.

23. Adik-adik tingkat angkatan 2008, 2009 dan seluruh Civitas Akademika FH

UNS.

24. Kamu...yang (pernah) dan yang (akan) ada...

25. Semua pihak yang tidak bisa Penulis sebutkan satu-persatu yang telah

(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Mengingat keterbatasan kemampuan diri penulis, penulis sadar

bahwa Penulisan Hukum (Skripsi) ini masih jauh sempurna. Oleh karena

itu adanya saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat

penulis harapkan.

Semoga penulisan hukum ini dapat bermanfaat bagi perkembangan

ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum pada khususnya,

sehingga dapat diamalkan dalam pengembangan dan pembangunan hukum

nasional dan tidak menjadi suatu karya yang sia-sia. Amin.

Surakarta, Januari 2011

(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

HALAMAN PERNYATAAN……….. iv

ABSTRAK……… v

1. Tinjauan tentang Teori Perbandingan Hukum……… 13

(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

3. Tinjauan Umum tentang Pra Peradilan……….. 33

a. Pengertian dan Ruang lingkupnya……… 33

b. Pihak-pihak yang dapat Mengajukan Pra Peradilan 36

c. Pejabat yang dapat diajukan Pra Peradilan ……….. 37

d. Acara Pemeriksaan Pra Peradilan……….. 38

e. Isi Putusan Pra Peradilan ……….. 39

4. Tinjauan tentang Habeas Corpus di Amerika Serikat… 40

B. Kerangka Pemikiran ... … 42

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... . 44

A. Persamaan dan Perbedaan wewenang dan fungsi

pra peradilan menurut hukum acara pidana Indonesia

dengan sistem Habeas Corpus di Amerika Serikat ... 44

B. Kelebihan dan kelemahan wewenang dan fungsi

Praperadilan menurut hukum acara pidana Indonesia

dengan sistem Habeas Corpus di Amerika ... ………... .... 73

BAB IV : PENUTUP ... .... 81

A. Simpulan ... .... 81

B. Saran-saran... .... 85

DAFTAR PUSTAKA

(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Ketentuan KUHAP terkait Pra peradilan... 46

Tabel 2 : Persamaan dan Perbedaan Wewenang dan Fungsi... 71

(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini banyak kasus-kasus yang penyelesaiannya dimintakan

melalui Pra Peradilan berdasarkan Pasal 77 KUHAP, seperti Kasus TPSTP

Bojong, Bogor, ketika masyarakat Bojong mengajukan pra peradilan Polisi

atas tindakannya di dalam menangani konflik yang terjadi di kawasan Tempat

Penimbunan Sampah Terpadu (TPSTP) Bojong Bogor. Adalagi kasus yang

diajukan oleh Tim Pembela Muslim atas Penangkapan Ustad Abu Bakar

Basyir, yang dituduh, terlibat kasus terorisme di Indonesia serta masih banyak

lagi kasus yang di Pra Peradilankan.

Semenjak lahirnya Undang-undang No. 8 Tahun 1981 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3209) tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

terdapat beberapa hal yang baru dan bersifat fundamental apabila

dibandingkan dengan Herziene Indische Reglement (HIR), dikenal juga dengan nama Reglemen Indonesia yang diperbaharui (RIB) yang merupakan

produk hukum pemerintah kolonial Belanda.

Mencermati perubahan fundamental dalam hukum pidana formil yang

dimaksud, patut kita cermati pandangan Romli Atmasasmita bahwa, Kitab

Undang-Undang Hukum Acara Pidana vide Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP), telah meletakkan dasar

humanisme dan merupakan suatu era baru dalam dunia peradilan di

Indonesia. Dalam undang-undang ini tampaknya tujuan mencapai ketertiban

dan kepastian hukum tidak lagi menjadi tujuan utama, melainkan yang

diutamakan dan merupakan masalah besar adalah bagaimana mencapai tujuan

tersebut sedemikian rupa sehingga perkosaan terhadap harkat dan martabat

(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Salah satunya adalah munculnya lembaga pra peradilan yang

merupakan lembaga baru di Indonesia yang sebelumnya tidak ada semasa

berlakunya HIR. Berlakunya Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang

Hukum Acara Pidana menimbulkan perubahan terhadap sistem hukum di

Indonesia yaitu adanya peralihan sistem peradilan pidana dari sistem

inquisitoir beralih ke sistem accusatoir yang berlaku hingga sekarang.

Pada sistem inquisitoir yang dianut semasa HIR, berlaku asas presumption of guilty (praduga bersalah) yang dalam hal ini peranan penegak hukum, dalam hal ini penyidik menunjukkan kegiatan sedemikian rupa untuk

mengawasi perkara, mengambil inisiatif dalam pengarahan kesalahan

seseorang sehingga, terlihat kecenderungan dilanggarnya hak-hak asasi

seseorang karena dalam sistem ini tersangka diperlakukan sebagai objek

pemeriksaan baik pada tahap pemeriksaan pendahuluan maupun pada tahap

pemeriksaan di muka sidang pengadilan.

Sedangkan sistem accusatoir, berlaku asas presumption of innocent (praduga tidak bersalah) pendekatanya adalah asumsi bahwa tidak boleh

diganggunya suatu ketentraman masyarakat dan mempertahankan suatu nilai

yang dalam hal ini negara tidak ikut campur tangan tehadap adanya sengketa

individu dalam masyarakat. Akibatnya adalah, apabila seseorang menuduh

orang lain telah melakukan kejahatan maka dia harus mencari bukti-bukti atas

kesalahan yang dituduhkanya tersebut (Loebby Loqman, 1984 : 83). Dalam

sistem ini tersangka diperlakukan sebagai subjek hukum yang memiliki hak

(asasi) dan kepentingan yang harus dilindungi dalam proses pemeriksaan

pendahuluan dan pemeriksaan di muka persidangan.

Dengan pendekatan kedua sistem tersebut di atas, belumlah dapat

dipecahan perihal perlindungan hak asasi manusia khususnya dalam fase

pemeriksaan pendahuluan, karena sistem inquisitoir maupun accusatoir memberikan batasan-batasan pada pelaksanaan upaya paksa, yang di dalam

pelaksanaanya dicari ukuran yang harus dinilai apabila dikaitkan dengan

(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Di Indonesia perlindungan terhadap keluhuran harkat serta martabat

manusia sebenarnya telah diletakkan dalam asas-asas yang terdapat dalam

Undang-undang No. 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Kekuasaan Kehakiman, dan asas-asas tersebut yang akan ditegakkan di dalam

Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Dan dari asas-asas

tersebut dapat diketahui bahwa Hukum Pidana Indonesia hendaknya

menjunjung tinggi hak asasi manusia, sekalipun terhadap seseorang yang di

dakwa telah melakukan suatu tindak pidana (Loebby Loqman, 1984 : 80).

Sedangkan di Amerika Serikat sistem peradilan pidana yang

berkembang dikenal sebagai adversary system yang dalam hal ini terdapat tahapan proses pemeriksaan pre trial process sebagai lembaga pra peradilan,

dan juga merupakan suatu rangkaian proses untuk menyelesaikan perkara.

Pre trial process merupakan tahap pemeriksaan pendahuluan (mini court) yang berguna untuk dapat menyelesaikan dan atau mempermudah perkara

serta pembuktian sebelum diajukan ke persidangan dengan juri (trial by juri).

Dalam kenyataan, praktik peradilan menunjukan bahwa 90% dari mereka

yang dijatuhi hukuman untuk kejahatan berat di Amerika Serikat, telah

menyatakan dirinya bersalah di muka persidangan (Romly Atmasasmita,

1996: 82).

Di dalam pre trial process tersebut terdapat tiga proses acara pengadilan khusus sebelum suatu sidang pengadilan yang biasa, yaitu

Arraignment, Preliminary Hearing, dan Pretrial Conference.

Arraigment merupakan sidang di depan hakim yang terjadi beberapa hari setelah seseorang ditahan yang dalam hal ini tuduhan terhadap tersangka

dibacakan dan tersangka ditanyakan sikapnya bersalah atau tidak. Apabila

tersangka menyatakan dirinya tidak bersalah (not guilty) maka akan diajukan

ke depan sidang dengan juri. Dan tanggung jawab pengawasan pelaksanaan

proses pidana terhadap tersangka berada di tangan pengadilan.

Preliminary hearing merupakan dengar pendapat antara polisi, jaksa dan hakim untuk menentukan apakah seorang tersangka akan dilanjutkan

(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Pretrial conference lebih ditujukan untuk perencanaan sidang pengadilan, terutama mengenai pembuktian dan hak-hak pihak yang

berperkara untuk memperoleh pembuktian dari pihak lain, dan tujuanya

adalah untuk menjamin kelancaran, keadilan dan efektivitas sidang

pengadilan.

Apabila berpangkal tolak dari pengertian pra peradilan sebagai suatu

lembaga yang berperan di dalam pemeriksaan sebelum sidang pengadilan,

maka tiga lembaga di Amerika Serikat tersebutlah yang harus dilakukan

sebelum suatu persidangan (Loebby Loqman, 1984 : 50).

Adanya gagasan pra peradilan tidak terlepas dari inspirasi yang

bersumber dari adanya hak Habeas Corpus dalam sistem peradilan Anglo Saxon, yang memberikan jaminan fundamental terhadap hak asasi manusia khususnya hak kemerdekaan. Habeas Corpus pada dasarnya merupakan suatu

jaminan serta pengamanan atas kemerdekaan pribadi melalui prosedur yang

sederhana, langsung dan terbuka yang dapat dipergunakan oleh siapapun

juga.

Melalui Habeas Corpus Act. maka seseorang melalui surat perintah pengadilan dapat menuntut pejabat yang melakukan penahanan untuk

membuktikan bahwa penahanan tersebut tidak melanggar hukum atau dengan

kata lain bahwa penahanan yang dilakukan adalah sah sesuai dengan

ketentuan hukum yang berlaku. Berbeda dengan peninjauan atas upaya paksa

melalui pra peradilan, maka surat perintah pengadilan yang berisikan hak

Habeas Corpus tersebut tidak hanya ditujukan untuk penahanan yang terkait dalam proses peradilan pidana saja, namun juga terhadap segala bentuk

penahanan yang dianggap telah melanggar hak kemerdekaan pribadi

seseorang yang telah dijamin oleh konstitusi. Dalam perkembangannya surat

perintah Habeas Corpus menjadi salah satu alat pengawasan serta perbaikan terhadap proses pidana baik di tingkat federal maupun di negara bagian di

Amerika Serikat.

Jika ditinjau secara universal, manusia pada dasarnya diciptakan sama

(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Pencipta-Nya hak-hak mendasar yang melekat pada individu tersebut yang

bersifat hakiki. Hak-hak tersebut dimiliki tanpa memandang perbedaan ras,

suku, bangsa, jenis kelamin dan agama. Dalam piagam Persatuan

Bangsa-Bangsa (PBB) hak-hak ini telah diakui secara universal. Beberapa pasal

dengan spesifik menggambarkan hak-hak tersebut, antara lain yang adalah :

Article 13.(1) :

Everyone has the right to freedom of movement and residence within the borders of each state

Article 17

(1) Everyone has the right to own property alone as well as in association.

(2) No one shall be arbitralily deprived of his property (Universal Declaration of Human Right, Adopted and proclaimed by General Assembly resolution 217 A (III) of December 10th 1948)

Nyatanya jaminan terhadap perlindungan hak asasi manusia berlaku

secara universal, sehingga setiap Negara harus senantiasa memberikan

perlindungan agar tidak terjadi pelanggaran hak asasi manusia. Jika di

Amerika Serikat sudah dikenal adanya hak Habeas Corpus yang dijamin dalam konstitusi dalam memberikan perlindungan terhadap suatu upaya

paksa.

Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk

melakukan suatu penelitian perbandingan hukum yang dalam hal ini

perbandingan hukum menurut Barda Nawawi Arief adalah sebagai suatu

metode yang mengandung arti bahwa ia merupakan suatu cara pendekatan

untuk lebih memahami suatu objek atau masalah yang otentik.

Memperbandingkan hukum nasional dengan hukum asing dapat

memperdalam pengetahuan tentang hukum nasional secara objektif dengan

melihat kelebihan dan kekurangan hukum nasional dibandingkan dengan

hukum negara lain atau sebaliknya.

Atas dasar tersebut, maka akan dilakukan perbandingan wewenang

(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

berlaku di Amerika Serikat. Dalam hal perbandingan hukum atau

comparative jurisprudence, hukum positif Indonesia termasuk dalam keluarga Civil Law System sedangkan kajian hukum Amerika termasuk dalam

Common Law System. Oleh karena itu penulis bermaksud untuk menyusun penulisan hukum dengan judul “STUDI KOMPARASI HUKUM

WEWENANG DAN FUNGSI PRA PERADILAN MENURUT HUKUM ACARA PIDANA INDONESIA DENGAN SISTEM HABEAS CORPUS DI AMERIKA SERIKAT”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan

sebelumnya, serta agar permasalahan yang diteliti menjadi lebih jelas dan

penulisan penelitian hukum mencapai tujuan yang diinginkan, maka

permasalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah persamaan dan perbedaan wewenang dan fungsi pra peradilan

menurut hukum acara pidana Indonesia dengan sistem Habeas Corpus di

Amerika Serikat ?

2. Apa kelebihan dan kelemahan wewenang dan fungsi pra peradilan

menurut hukum acara pidana Indonesia dengan sistem Habeas Corpus di

Amerika Serikat ?

C. Tujuan Penelitian

“Penelitian hukum dilakukan untuk mencari pemecahan isu hukum

yang timbul” (Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 41), berdasarkan hal tersebut

maka penelitian ini mempunyai tujuan obyektif dan tujuan subyektif sehingga

mampu mencari pemecahan isu hukum terkait. Adapun tujuan yang hendak

dicapai peneliti adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Obyektif

a. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan wewenang dan fungsi

pra peradilan menurut hukum acara pidana Indonesia dengan sistem

(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan wewenang dan fungsi

pra peradilan menurut hukum acara pidana Indonesia dengan sistem

Habeas Corpus di Amerika Serikat.

2. Tujuan Subyektif

a. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan penulis mengenai

hukum nasional dalam bidang hukum acara pidana khususnya tentang

perbandingan atau komparasi hukum wewenang dan fungsi pra

peradilan menurut hukum acara pidana Indonesia dengan sistem

Habeas Corpus di Amerika Serikat.

b. Memenuhi persyaratan akademis guna memperoleh derajat sarjana

dalam bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap bahwa kegiatan penelitian dalam penulisan hukum

ini akan bermanfaat bagi penulis maupun pihak lain. Adapun manfaat yang

dapat diperoleh dari penulisan hukum ini antara lain :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam

pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu hukum pada

umumnya dan hukum acara pidana pada khususnya serta dapat

dipakai sebagai acuan terhadap penulisan maupun penelitian sejenis

untuk tahap berikutnya.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya referensi dan

literatur dalam dunia kepustakaan tentang perbandingan atau

komparasi wewenang dan fungsi pra peradilan menurut hukum acara

(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi semua

pihak yang berkepentingan dan mejawab permasalahan yang sedang

diteliti.

b. Memberikan pendalaman, pengetahuan dan pengalaman yang baru

kepada penulis menganai permasalahan hukum yang dikaji, yang dapat

berguna bagi penulis maupun orang lain di kemudian hari.

E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian hukum secara umum dapat dikategorikan menjadi

penelitian doktrinal dan penelitian non doktrinal. Dalam penelitian ini,

penulis menggunakan jenis penelitian doktrinal atau disebut juga

penelitian hukum normatif. Penelitian doktrinal adalah suatu penelitian

hukum yang bersifat perskriptif bukan deskriptif sebagaimana ilmu sosial

dan ilmu alam (Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 33).

2. Sifat Penelitian

Ilmu hukum mempunyai karakteristik sebagai ilmu yang bersifat

perskriptif dan terapan. Dalam penelitian hukum ini karakteristik yang

digunakan yaitu ilmu hukum yang bersifat perskriptif. Sebagai ilmu yang

bersifat perskriptif, ilmu hukum mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai

keadilan, validitas aturan hukum, konsep-konsep hukum dan norma-norma

hukum. Sifat perskriptif ini merupakan hal substansial yang tidak mungkin

dapat dipelajari oleh disiplin lain yang obyeknya juga hukum (Peter

Mahmud Marzuki, 2006 : 22).

3. Pendekatan Penelitian

Didalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan. Dengan

pendekatan tersebut, penulis akan mendapatkan informasi dari berbagai

(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Pendekatan-pendekatan yang digunakan di dalam penelitian hukum adalah

pendekatan undang-undang (statute approach), pendekatan historis

(historical approach), pendekatan komparatif (comparative approach), pendekatan kasus (case approach) dan pendekatan konseptual (conseptual

approach) (Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 93).

Dari kelima pendekatan tersebut, pendekatan yang relevan dengan

penelitian hukum yang penulis angkat adalah pendekatan undang-undang

(statute approach), dan pendekatan komparatif (comparative approach).

Pendekatan undang-undang (statute approach) adalah pendekatan dengan

menggunakan regulasi dan legislasi, yang dalam hal ini dalam penelitian

ini regulasi yang digunakan sebagai acuan adalah Undang-Undang No. 8

Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Indonesia

Tahun 1981 No. 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3209) yang selanjutnya disebut dengan Kitab Undang-undang

Hukum Acara Pidana (KUHAP) (Loebby Loqman, 1982 : 7 ). Sedangkan

pendekatan komparatif (comparative approach) yang penulis maksud dalam penelitian hukum ini yaitu dengan membandingkan undang-undang

atau peraturan suatu negara dengan undang-undang atau peraturan dari

satu atau lebih negara lain mengenai hal yang sama.

Dalam penelitian ini komparasi atau perbandingan undang-undang

yang diadakan adalah dengan membandingkan Kitab Undang-undang

Hukum Acara Pidana (KUHAP) dengan Habeas Corpus Act. Kegunaan

dan tujuan dari pendekatan komparatif ini adalah untuk memperoleh

persamaan dan perbedaan, kelebihan dan kelemahan serta fungsi dan

wewenang khususnya tentang pra peradilan di antara kedua

undang-undang Indonesia dan Amerika Serikat.

4. Jenis dan Sumber Bahan Hukum Penelitian

Sumber-sumber penelitian hukum dapat dibedakan menjadi

sumber-sumber penelitian yang berupa bahan hukum primer dan bahan

(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

bersifat autoritatif yang artinya mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum

primer terdiri dari perundang-undangan, catatan-catatan resmi atau risalah

dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim.

Sedangkan bahan sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang

bukan merupakan dokumen-dokumen resmi. Publikasi tentang hukum

meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum, dan

komentar-komentar atas putusan pengadilan (Peter Mahmud Marzuki,

2005: 141).

Sumber bahan hukum sekunder dalam penelitian doktrinal ini adalah :

a. Bahan hukum primer itu sendiri berupa peraturan perundang-undangan

yaitu Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana

(Lembaran Negara Indonesia Tahun 1981 No. 76, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209) yang selanjutnya

disebut dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

dan Habeas Corpus Act.

b. Bahan hukum sekunder terdiri dari buku-buku referensi, jurnal-jurnal

hukum yang terkait, dan media massa yang mengulas tentang pra

peradilan.

c. Bahan hukum tersier antara lain kamus hukum, ensiklopedia, dan

lain-lain.

5. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Karena penelitian yang penulis angkat merupakan penelitian

doktrinal, maka dalam pengumpulan sumber hukumnya dilakukan dengan

studi kepustakaan/studi dokumen. Teknik ini merupakan cara

pengumpulan sumber hukum dengan membaca, mempelajari, mengkaji,

dan menganalisis serta membuat catatan dari buku literatur, peraturan

perundang-undangan, dokumen dan hal-hal lain yang berhubungan dengan

(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

6. Teknik Analisis Bahan Hukum

Penelitian ini menggunakan teknik analisis sumber hukum dengan

logika deduktif. Menurut Johnny Ibrahim yang mengutip pendapat

Bernard Arief Shidarta, logika deduktif merupakan suatu teknik untuk

menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang

bersifat individual. Penalaran deduktif adalah penalaran yang bertolak dari

aturan hukum yang berlaku umum pada kasus individual dan konkret yang

dihadapi (Johnny Ibrahim, 2006 : 249-250). Sedangkan Peter Mahmud

Marzuki yang mengutip pendapat Philipus M. Hadjon menjelaskan metode

deduksi sebagaimana silogisme yang diajarkan oleh Aristoteles,

penggunaan metode deduksi berpangkal dari pengajuan premis major

(pernyataan bersifat umum). Kemudian diajukan premis minor (bersifat

khusus), dari kedua premis itu kemudian ditarik suatu kesimpulan atau

conclusion. Akan tetapi di dalam argumentasi hukum, silogisme hukum tidak sesederhana silogisme tradisional (Peter Mahmud Marzuki, 2006 :

47). Jadi dapat disimpulkan bahwa logika deduktif atau pengolahan bahan

hukum dengan cara deduktif yaitu menjelaskan suatu hal yang bersifat

umum kemudian menariknya menjadi kesimpulan yang lebih khusus.

Dalam penelitian ini, sumber hukum yang diperoleh dengan cara

menginventarisasi sekaligus mengkaji penelitian dari studi kepustakaan,

aturan perundang-undangan beserta dokumen-dokumen yang dapat

membantu menafsirkan norma untuk menjawab permasalahan yang

diteliti. Tahap terakhir yaitu dengan menarik kesimpulan dari sumber

hukum yang diolah, sehingga pada akhirnya dapat menjawab tentang

komparasi fungsi dan wewenang pra peradilan menurut huku acara pidana

Indonesia dengan system Habeas Corpus di Amerika Serikat.

F. Sistematika Penulisan Hukum

Dalam Penulisan hukum (Skripsi) ini terdiri atas empat bab yang

masing-masing terdiri atas beberapa sub bab sesuai pembahasan dan materi

(44)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang Latar belakang masalah,

Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian,

Metode penelitian serta Sistematika penulisan

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab II dijelaskan temtang Kerangka teori, terdiri atas

Tinjauan tentang Teori Perbandingan Hukum, Tinjauan

tentang Penangkapan dan Penahanan, pejabat yang

berwenang melakukan penahanan dan lamanya penahanan

serta macam-macam bentuk penahanan. Tinjauan tentang

Pra Peradilan yang memuat tentang pengertian dan ruang

linmgkup praperadilan, Pihak-pihak yang dapat

mengajukan Pra Peradilan, Pejabat yang dapat diajukan Pra

Peradilan, Acara Pemeriksaan Pra Peradilan serta Isi

Putusan Pra Peradilan. Selain itu dijelaskan pula Tinjauan

tentang Habeas Corpus di Amerika Serikat serta Kerangka pemikiran.

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab III disampaikan mengenai hasil penelitian dan

pembahasan yang berisi Persamaan dan perbedaan

wewenang dan fungsi pra peradilan menurut hukum acara

pidana Indonesia dengan sistem Habeas Corpus di Amerika

Serikat serta Kelebihan dan kelemahan wewenang dan

fungsi pra peradilan menurut hukum acara pidana Indonesia

dengan sistem Habeas Corpus di Amerika Serikat.

BAB IV : PENUTUP

Dalam bab IV berisi Kesimpulan serta disampaikan

(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori 1. Tinjauan tentang Teori Perbandingan Hukum

a. Istilah dan Pengertian Perbandingan Hukum

Perkembangan pengertian dan lingkup perbandingan hukum

sejalan dengan perkembangan hukum pada umumnya yang berpusat di

Eropa daratan (Schlesinger, 1995 : 447 dalam Romli Atmasasmita,

2000 : 4).

Perkembangan hukum di Eropa daratan dapat dibedakan dalam

perkembangan sebelum dan sesudah era kodifikasi. Pada era sebelum

kodifikasi, atau dikenal sebagai era ius commune, perbandingan hukum

dan bahan-bahan hukum melampaui batas territorial merupakan teknik

baku yang sering digunakan oleh para ahli hukum dan hakim waktu itu

dan merupakan pekerjaan sehari-hari, sehingga tidak tampak lagi

bahwa hukum atau bahan hukum yang dibandingkan itu merupakan

hukum asing. Atas dasar kerja seperti itu maka proses perbandingan

saat itu cenderung bersifat integrative daripada constrative. Perubahan

cara kerja tersebut terjadi pada saat kodifikasi sudah memasyarakat di

kalangan pakar-pakar hukum Eropa daratan.

Pada era kodifikasi maka semua hukum sudah dibentuk dalam

undang-undang atau hukum tertulis dan masing-masing negara

membuat undang-undang nasional dengan bahasa nasional dan

undang-undang sudah mencerminkan aspirasi kultur dan kebutuhan

masyarakat negara yang bersangkutan. Pada masa inilah, mempelajari

hukum suatu negara yang sudah dikodifikasi bagi pakar hukum negara

lain dianggap seperti mempelajari hukum asing atau foreign law. Pada era ini maka perbandingan hukum dipelajari sebagai cabang khusus

ilmu hukum. Dominasi perhatian terhadap hukum asing inilah yang

(46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

perbedaan-perbedaan dari pada persamaan-persamaan (Romli

Atmasasmita, 2000 : 4).

Perbandingan hukum sebagai disiplin hukum sekaligus sebagai

cabang ilmu hukum, pada awalnya dipahami sebagai salah satu metode

pemahaman sistem hukum, di samping sosiologi hukum dan sejarah

hukum. Ketiga metode pemahaman sistem hukum tersebut berkaitan

erat satu sama lainnya.

Pengertian perbandingan hukum dengan demikian dapat

ditelusuri dari segi fungsi dan kegunaan perbandingan hukum itu

sendiri meliputi : hukum asing yang diperbandingkan, persamaan dan

perbedaan antara sistem-sistem hukum yang dibandingkan tersebut

(Romli Atmasasmita, 2000 : 6).

Terdapat berbagai istilah asing mengenai perbandingan hukum,

yakni antara lain: Comparative Law, Comparative Jurisprudence,

Foreign Law (Inggris), Droit Compare (Perancis) , Rechtsvergelijking dan Rechtsvergleichung atau Vergleichende Rechlehre (Jerman). Di

dalam Black’s Law Dictionary dikemukakan, bahwa comparative

jurisprudence ialah suatu studi mengenai prinsip-prinsip ilmu hukum dengan melakukan perbandingan berbagai macam system hukum

(Comparative Jurisprudence is the study of principles of legal science by the comparison of various systems of law ) (Barda Nawawi Arief, 2002 : 3).

Di kalangan pakar hukum Indonesia masih ada istilah lain yang

dipergunakan, yaitu hukum perbandingan pidana. Namun, istilah

tersebut sampai saat ini kurang populer dan hampir tidak dipergunakan

lagi, hal ini dikarenakan kurangnya penjelasan yang memadai baik dari

segi etimologi maupun dari segi substansi keilmuannya. Istilah yang

dipergunakan dalam penelitian ini adalah perbandingan hukum. Istilah

ini sudah memasyarakat di kalangan teoritikus hukum di Indonesia,

dan tampaknya sudah sejalan dengan istilah yang telah dipergunakan

(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

perbandingan hukum persumber hukum (Triyanto dan Rustamaji

dalam Jurnal Hukum Yustisa. 2009: 14).

Ada pendapat yang membedakan antara Comparative Law

dengan Foreign Law, yaitu :

1) Comparative Law

Mempelajari berbagai system hukum asing dengan maksud untuk

membandingkannya.

2) Foreign Law

Mempelajari hukum asing dengan maksud semata-mata

mengetahui system hukum asing itu sendiri dengan tidak secara

nyata bermaksud untuk membandingkannya dengan system hukum

yang lain (Barda Nawawi Arief, 2002 : 3).

Istilah yang akan dipergunakan dalam penulisan hukum ini

adalah perbandingan hukum yang mengarah dan berfokus pada hukum

pidana. Istilah ini sudah memasyarakatkan di kalangan teoritikus

hukum di Indonesia, dan tampaknya sudah sejalan dengan istilah yang

telah dipergunakan untuk hal yang sama baik di bidang persumber

hukum, hukum administrasi negara maupun hukum tata negara. (Romli

Atmasasmita, 2000 : 6).

Apabila diamati istilah asingnya, comparative law dapat diartikan bahwa titik beratnya adalah pada perbandingannya atau

comparative yang dalam hal ini kalimat comparative memberikan sifat kepada hukum atau yang dibandingkan. Istilah perbandingan hukum

dengan demikian menitikberatkan kepada segi perbandingannya,

bukan kepada segi hukumnya. Intinya perbandingan hukum adalah

membandingkan sistem-sistem hukum. (Romli Atmasasmita, 2000 : 7).

Terdapat dua kelompok dari definisi perbandingan hukum,

yaitu kelompok pertama yang menyatakan bahwa perbandingan

hukum merupakan suatu metode, sementara kelompok kedua

menyatakan bahwa perbandingan hukum merupakan cabang dari ilmu

(48)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

sebagai metode dari beberapa pakar hukum, diantaranya sebagai

berikut :

1) Rudolf B. Schelsinger

Perbandingan hukum merupakan metode penyelidikan

dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih dalam

tentang bahan hukum tertentu. Perbandingan hukum bukanlah

perangkat peraturan dan asas-asas hukum dan bukan suatu cabang

hukum, melainkan merupakan teknik untuk menghadapi unsur

hukum asing dari suatu masalah hukum (Romli Atmasasmita, 2000

: 7).

2) Winterton

Perbandingan hukum adalah suatu metode yaitu

perbandingan sistem hukum dan perbandingan tersebut

menghasilkan sumber hukum sistem hukum yang dibandingkan

(Romli Atmasasmita, 2000 : 7).

3) Gutterdige

Perbandingan hukum adalah suatu metode perbandingan

yang dapat digunakan dalam semua cabang hukum. Ia

membedakan antara comparative law dengan foreign law (hukum asing), pengertian istilah yang pertama untuk membandingkan dua

sistem hukum atau lebih, sedangkan pengertian istilah hukum yang

kedua, adalah mempelajari hukum asing tanpa secara nyata

membandingkannya dengan sistem hukum yang lain (Winterton,

dalam The Am.J. of Comp. L., 197 : 72).

Kedua kelompok definisi tersebut dikemukakan sesuai dengan

masanya sehingga dapat diakui kebenarannya. Namun demikian

definisi dari kelompok yang kedua dianggap paling relevan dan sesuai

dengan keadaan sekarang, karena perbandingan hukum tidak lagi

semata-mata sebagai alat untuk mengetahui persamaan dan perbedaan

dua sistem hukum melainkan sudah merupakan suatu studi tersendiri

Gambar

Gambar 1 : Bagan Kerangka Pemikiran…………………………………..                42
Tabel 3 :  Kelebihan dan Kekurangan Wewenang dan Fungsi............................
Gambar 1 : Bagan Kerangka Pemikiran…………………………………..                42
Tabel 3 :  Kelebihan dan Kekurangan Wewenang dan Fungsi............................
+4

Referensi

Dokumen terkait

Bagong Dirgantara Niaga : Pada bagian aktivas primer, terdapat kelemahan yang dimiliki perusahaan dalam hal logistik masuk (pengadaan barang), dimana pada situasi

Penggunaan klausa relatif pada pembelajar BIPA menitikberatkan pada kata perelatif yang. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan dan menjelaskan penggunaan

Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai nilai- nilai pendidikan dalam Novel Solandra karya Mira W dan hubungannya dengan pembelajaran sastra di SMP, maka

Menu Masukan Data terdiri dari menu-menu I nformasi SKPD dan Sumber Pendanaan, Data Umum, Data Dasar I nfrast ruktur, Data Teknis DAK, Daftar Paket Pekerjaan, I nformasi

Proses produksi adalah tahapan yang sangat penting dan menentukan produk dari mutu yang dihasilkan, untuk itu proses dalam suatu produksi harus diperhatikan dan

Hasil tersebut memperlihatkan bahwa dari hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS terpadu di SMP N 2 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat yang dapat dijelaskan

Budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja maupun kepuasan kerja karyawan, hal ini disebabkan karena keunggulan dari budaya organisasi adalah

Karena luasnya cakupan Institusi Keuangan Islam yang dijadikan objek diterapkannya pedoman Good Corporate Governance, maka penelitian ini dibatasi pada Bank Umum