• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI Hubungan Antara Insomnia dengan Prestasi Belajar Pada Santri Di Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI Hubungan Antara Insomnia dengan Prestasi Belajar Pada Santri Di Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA INSOMNIA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SANTRI DI MADRASAH ALIYAH TAHFIDZHUL QURAN ISY-KARIMA

KARANGANYAR

Diajukan Kepada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Sarjana Kedokteran

Diajukan Oleh : AYU WULAN SARI

J 500 080 070

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

ABSTRAK

Ayu Wulan Sari, J500080070. 2011. Hubungan antara Insomnia dengan Prestasi Belajar pada santri di Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar. Skripsi. Fakultas Kedokteran UMS.

Insomnia adalah gangguan tidur paling sering terjadi dan paling dikenal. Survey yang dilakukan National Sleep Foundation pada tahun 1999 didapatkan hampir 25 % dewasa muda sering terlambat masuk kelas atau bekerja karena sulit bangun. Empat persen dewasa muda mengeluhkan kantuk saat bekerja sekurangnya dua hari dalam seminggu atau lebih.Aktivitas di pondok pesantren Tahfidzhul Quran sangat padat. Hal ini dapat dilihat dari jadwal kegiatannya dari jam 03.00-22.00. Aktivitas lebih pada seseorang menyebabkan berkurangnya waktu tidur. Saat seseorang mengalami kurang tidur, hal pertama yang terimbas adalah masalah ingatan dan konsentrasi serta penurunan produktivitas, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara insomnia dengan prestasi belajar pada santri di Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar. Desain penelitian adalah observasional analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah santri di Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar. Teknik sampling dengan pendekatan total sampling. Keseluruhan sampel berjumlah 97 orang, tetapi yang memenuhi kriteria restriksi dan bersedia mengikuti penelitian berjumlah 83 santri.

Hasil analisis data dengan menggunakan Rank Spearman didapatkan hasil p = 0,765. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara insomnia dengan prestasi belajar santri pondok pesantren Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar.

(3)

Latar Belakang

Para santri di pondok pesantren Tahfidzhul Quran dari dahulu hingga saat ini tidak hanya ditargetkan memahami kurikulum agama dan kurikulum umum yang telah ditetapkan tetapi juga dalam kesehariannya harus dapat menghafal Al-Quran dan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yang ada. Maka dari itu para santri harus dapat membagi waktunya dengan efisien dan maksimal. Agar dapat membagi waktu dengan baik salah satunya adalah dengan istirahat yang baik pula. Dalam hal ini tidur yang sehat sangat diperlukan.

Tiap orang memerlukan tidur dalam porsi cukup. Sebagian orang butuh enam jam dan sebagian lainnya sembilan jam. Namun, penelitian lain juga menunjukkan bahwa kebanyakan orang membutuhkan tidur antara tujuh sampai delapan jam. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa tidur lebih lelap dan lebih berkesinambungan bila tidur dalam periode waktu yang relatif teratur dan kontinyu (Rafknowledge, 2004).

Salah saru cara untuk menghilangkan kelelahan fisik dan mental adalah dengan tidur. Dengan tidur semua keluhan hilang atau berkurang dan akan kembali mendapatkan tenaga serta semangat untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi (Priharjo, 1993).

(4)

Sepertiga dari semua orang dewasa di Amerika mengalami satu jenis gangguan tidur selama hidupnya. Insomnia adalah gangguan tidur paling sering terjadi dan paling dikenal, tetapi banyak terdapat gangguan tidur lainnya (Kaplan dan Sadock, 2010).

Insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau mempertahankan tidur. Keadaan ini adalah keluhan tidur yang paling sering. Insomnia mungkin sementara atau persisten. Periode singkat insomnia paling sering berhubungan dengan kecemasan, baik sebagai sekuela terhadap pengalaman yang mencemaskan atau dalam menghadapi pengalaman yang menimbulkan kecemasan (sebagai contohnya, akan menghadapi ujian sekolah) (Kaplan dan Sadock, 2010).

Saat kita mengalami kurang tidur, hal pertama yang terimbas adalah masalah ingatan dan konsentrasi. Misalnya kesulitan menemukan suatu kata atau ungkapan untuk sesuatu yang sedang dipikirkan (Rafknowledge, 2004).

Faktor yang menghambat dalam belajar salah satunya adalah faktor endogen, yang dibagi lagi menjadi sebab-sebab yang bersifat biologis yaitu sebab yang berhubungan dengan jasmaniah misalnya faktor kesehatan yang sangat mempengaruhi diri anak dan prestasi belajar, sebab anak yang sakit atau lemah karena kurang tidur akan sukar belajar (Kartono, 1985).

Dari jadwal kegiatan Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar diketahui bahwa jadwal tidur para santri adalah selama empat jam. Dari pemaparan dan data-data diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan insomnia dengan prestasi balajar pada santri di Madrasah Aliyah tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar.

Rumusan Masalah

(5)

Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah membuktikan adanya hubungan antara insomnia dengan prestasi belajar pada santri di Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui tentang insomnia pada santri di Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar.

b. Mengetahui tentang prestasi belajar pada santri di Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar.

Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Mengetahui adanya hubungan antara insomnia dengan prestasi belajar pada santri di Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar. 2. Manfaat praktis

a. Memberikan informasi ilmiah kepada pembaca mengenai hubungan antara insomnia dengan prestasi belajar.

b. Memberikan informasi ilmiah kepada Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar mengenai hubungan antara insomnia dengan prestasi belajar santri.

c. Sebagai sumber pemikiran dan acuan untuk penelitian selanjutnya.

Desain Penelitian

(6)

Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar. Waktu penelitian pada bulan Oktober 2011.

Populasi Penelitian

Populasi atau universe adalah sejumlah besar subjek yang mempunyai karakteristik tertentu (Sastroasmoro dan Ismael, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah santri di Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar.

Sampel Dan Teknik Sampling

Sampel merupakan hasil pemilihan subjek dari populasi untuk memperoleh karakteristik populasi (Taufiqurrahman, 2008). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pendekatan total sampling.

Estimasi Besar Sampel

Menurut Dahlan tahun 2009, yang digunakan dalam metode cross sectional antara lain dapat menggunakan total sampling. Total sampling di Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar sebanyak 97 santri.

Kriteria Restriksi 1. Kriteria Inklusi

a. Santri di Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar. b. Masih aktif dalam kegiatan belajar di Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran

Isy-Karima Karanganyar. c. Skor L-MMPI < 10 2. Kriteria Eksklusi

(7)

Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel didefinisikan sebagai karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu subjek ke subjek lain (Sastroasmoro dan Ismael, 2008).

1. Variabel bebas (independent) adalah variabel yang bila ia berubah akan mengakibatkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah insomnia.

2. Variabel tergantung (dependen) adalah variabel yang berubah akibat perubahan variabel bebas. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah indeks prestasi komulatif santri.

3. Variabel perancu adalah variabel yang berhubungan dengan variabel bebas dan tergantung tetapi bukan merupakan variabel perantara. Variable perancu dalam penelitian ini adalah penyakit kronis.

Definisi Operasional

1. Insomnia

a. Definisi Insomnia merupakan gangguan tidur yang dapat ditentukan dengan kuesioner Insomnia Rating Scale yang telah dibakukan oleh KSPBJ (Kelompok Studi Psikiatri Biologi Jakarta).

b. Skala pengukuran merupakan skala interval. 2. Prestasi Belajar Santri

a. Definisi prestasi belajar santri merupakan hasil belajar yang telah dicapai santri yang ditentukan oleh prestasi akademis pada Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar melalui Indeks prestasi komulatif rata-rata dari 13 mata pelajaran.

(8)

Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini ada beberapa instrumen yang akan digunakan yaitu :

1. Lembar Persetujuan Responden 2. Data Identitas Responden

3. Skala L-MMPI (Lie-Minesota Multiphasic Personality Inventory)

Merupakan skala untuk menilai kejujuran dalam menjawab instrumen yang diberikan. Berisi 15 butir pernyataan. Bila jawaban “tidak” lebih dari 10 pernyataan, maka responden dinyatakan invalid dari sampel penelitian (Yul Iskandar, 1985)

4. Insomnia Rating Scale

Sebagai alat ukur tergantung yaitu Insomnia adalah Insomnia Rating Scale yang telah dibakukan oleh KSPBJ yang terdiri dari 8 butir keluhan gangguan tidur yang dianggap cukup untuk melengkapi semua keluhan tidur (Yul Iskandar, 1985) 5. Nilai rapor santri pada bidang akademik.

Teknik Pengumpulan Data

1. Responden mengisi biodata yang diperlukan.

2. Responden mengisi kuesioner L-MMPI untuk mengetahui angka kebohongan sampel. Bila keseluruhan hasil penjumlahan didapatkan angka lebih besar 10 maka responden invalid dan dikeluarkan dari sampel penelitian.

(9)
(10)

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) diperoleh dari nilai rapor pada akhir semester genap pada masing-masing tahun angkatan yaitu santri angkatan 2008 (IPK akhir kelas XI), santri angkatan 2009 (IPK akhir kelas X), santri angkatan 2010 (IPK akhir kelas takhosus). Data dianalisis menggunakan uji statistik Rank Spearman untuk mengetahui hubungan antar insomnia dengan prestasi belajar. Dari analisis data diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Subyek

Santri yang memenuhi persyaratan inklusi penelitian adalah 83 santri meliputi 18 santri yang dinyatakan insomnia yaitu santri yang memiliki skor

Insomnia Rating Scale > 8, sedangkan 65 Santri lainnya dinyatakan tidak insomnia karena skor Insomnia Rating Scale yang diperoleh < 8.

Tabel 2. Distribusi rerata skor Insomnia Rating Scale

No  Skor  Rata‐rata  Minimal  Maksimal  1  Insomnia Rating Scale  6  1  11 

Berdasarkan tabel diatas, jumlah rata-rata Insomnia Rating Scale adalah 6 dengan skor minimal satu dan skor maksimal 11.

2. Prestasi belajar

Prestasi belajar yang dilihat dalam hal ini adalah rata-rata dari jumlah nilai 13 mata pelajaran yaitu Sejarah Kebudayaan Islam, Pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah, Pendidikan jasmani dan kesehatan, dan Tehnik ilmu komputer.

Tabel 3. Distribusi rerata skor Prestasi Belajar

(11)

Berdasarkan data diatas, jumlah rata-rata prestasi belajar adalah 7,43 dengan skor minimal 5,92 dan skor maksimal 9,10.

3. Teknik analisis data

Hasil pengolahan data dengan uji normalitas dengan bantuan SPSS 16 for Windows diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4. Uji Normalitas Insomnia Rating Scale dan Prestasi Belajar

No  Data  nilai ρ  keterangan  1  Insomnia Rating Scale  0,000  Distribusi tidak nomal  2  Prestasi belajar  0,000  Distribusi tidak nomal 

Tabel di atas menunjukkan sebaran data yang di uji normalitas datanya dilakukan dengan Kolmogorov Smirnov Test. Dengan ketentuan bila signifikan hitung > 0,05 menunjukkan data terdistribusi normal. Dari tabel diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa data Insomnia Rating Scale dan Prestasi Belajar tersebut terdistribusi secara tidak normal.

Setelah dilakukan uji normalitas, maka pengolahan data dilakukan dengan uji Rank Spearman dengan bantuan SPSS 16 for Windows diperoleh hasil sebagai berikut

Table 5. Korelasi Insomnia dengan Prestasi belajar

Correlations

Insomnia Rating

Scale

Prestasi

Belajar

Spearman's rho Insomnia Rating Scale Correlation Coefficient 1.000 .033

Sig. (2-tailed) . .765

N 83 83

Prestasi Belajar Correlation Coefficient .033 1.000

Sig. (2-tailed) .765 .

(12)

Dari hasil analisis korelasi sederhana ρ (rho) didapat korelasi antara insomnia dengan prestasi belajar sebesar ρ = 0,033. Tetapi dari hasil analisis signifikansi p = 0,765 menunjukkan tidak signifikan atau tidak berhubungan maka besar korelasi tidak dihitung karena p > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara insomnia dengan prestasi belajar pada santri di Madrasah Aliyah Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar.

Pembahasan

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa insomnia atau tidak insomnia tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar karena keabnormalitasan data. Keabnormalitasan data dalam penelitian ini mungkin dipengaruhi beberapa faktor. Beberapa faktor kemungkinan diantaranya adalah diterapkannya sistem penilaian dengan menggunakan standar minimal, kesalahan teknis dalam penelitian, sampel yang homogen, kebutuhan tidur dipondok pesantren tidak terpenuhi dari kebutuhan tidur normal, faktor prestasi belajar yang menyebabkan keabnormalitasan data.

Pondok pesantren Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar menerapkan standar nilai minimal (KKM) enam dalam sistem penilaiannya. Santri yang mendapat nilai dibawah enam, harus melalui proses remidi atau perbaikan nilai hingga mencapai nilai standar minimal (enam).

Kesalahan teknis dalam penelitian ini adalah kesalahan isi dari kuesioner identitas data diri. Dalam kuesioner data diri dicantumkan nama responden yang sebaiknya hanya berupa inisial responden. Hal ini mungkin menyebabkan responden merasa kurang nyaman atau kurang bebas dalam menyampaikan pendapatnya.

(13)

menyebabkan kuesioner insomnia rating scale mempunyai hasil yang keseluruhan mendekati atau hampir sama. Apabila angka kejadian insomnia rendah, maka akan semakin sulit ditemukan

Sistem pembelajaran di pondok pesantren sangat berbeda dengan sistem pembelajaran diluar pondok pesantren atau di sekolah umum. Hal ini menuntut santri untuk dapat segera beradaptasi dengan lingkungan pondok pesantren. Hal yang paling mendasar adalah beradaptasi dengan lingkungan pondok pesantren Tahfidzhul Quran Isy-Karima Karanganyar yang bersuhu dingin karena berada di dataran tinggi. Karena kemungkinan cuaca yang mendukung, jadi kebutuhan tidur yang dibawah rata-rata dapat digantikan oleh cuaca yang mendukung untuk tetap terjaga sehingga waktu dapat digunakan untuk belajar.

Kualitas tidur dapat dipengaruhi berbagai hal di lingkungan sekitar. Rangsangan sensorik dari lingkungan seperti bunyi, cahaya, pergerakan, dan bau dapat mempengaruhi inisiasi dan kualitas tidur. Lokasi tidur juga mempengaruhi kualitas tidur seperti dikamar atau pada transportasi umum. Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan adalah keadaan sosial ekonomi dan lingkungan sekitar seperti kelembaban, suhu dingin, kepadatan dan bising (Kaplan dan Sadock, 2010). Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Purwanto (1990) bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar pada siswa adalah lingkungan fisik seperti iklim.

Kebutuhan tidur seseorang bervariasi, antara 4-6 jam sehari. Kebutuhan ini sangat relatif tergantung pada umur, status mental, status fisik, dan status sosial individu (Soejono, 1990). Makin muda usia, makin banyak kebutuhan akan tidur. Pada bayi membutuhkan tidur sekitar 16 jam. Sedangkan pada orang dewasa berkisar antara 4-8 jam sehari (Kaplan dan Sadock, 2010).

(14)

Hal ini mengharuskan santri untuk dapat segera beradaptasi dengan jadwal tidur yang singkat.

Kualitas dan kuantitas tidur yang kurang pada santri dapat mengakibatkan terjadinya rasa kantuk yang berlebihan di siang hari dan penurunan tingkat atensi di siang hari.Gangguan pola tidur berupa pola tidur yang berlebihan dapat menimbulkan efek negatif pada performa di sekolah, fungsi kognitif, dan mood sehingga dapat menimbulkan konsekuensi serius lainnya seperti peningkatan angka kejadian kecelakaan mobil dan motor (Suzanne M, Steven G, 2009).

Beberapa orang secara normal adalah petidur singkat (short sleeper) yang memerlukan tidur kurang dari enam jam setiap malam dan yang berfungsi secara adekuat. Petidur lama adalah mereka yang tidur lebih dari sembilan jam setiap malamnya untuk dapat berfungsi secara adekuat (Kaplan dan Sadock, 2010).

Beberapa santri yang termasuk tipe short sleeper tentu tidak bermasalah dengan jadwal tidur singkat yang diberikan, tetapi hal ini berbeda dengan santri yang termasuk long sleeper karena mereka membutuhkan jam tidur yang lebih lama agar dapat berfungsi secara adekuat. Hal ini dapat mempengaruhi proses belajar mereka yang kemudian berdampak pada prestasi belajar mereka.

(15)

Unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri juga berpengaruh terhadap prestasi belajar (Kartono, 1985). Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat santri lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya (Kartono, 1985).

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan santri untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya dari luar diri seseorang santri yang menyebabkan santri tersebut melakukan kegiatan belajar. Dengan adanya dorongan ini dalam diri santri akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran (Kartono, 1985).

Kesimpulan

(16)

Saran

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 1999. Psikologi Intelegensi. Yogyakarta : Pusat Pelajar Offset. Dahlan, M, S. 2009. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Jakarta : Salemba Medika.

Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Bandung : Alfabeta.

Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 11. Jakata : EGC. Ibrahim, N. 2001. Symptomatologi Psikiatri Surakarta. Surakarta : Fakultas Kedokteran UNS.

Japardi, Iskandar. 2002. GangguanTidur.

http://www.library.usu.ic/download/japardi12.pdf. (29 Januari 2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan III. 2005. Jakarta : Balai Pustaka.

Kaplan, H.I. dan Sadock, B.J. 2010. Sinopsis Psikiatri. Jilid 2, edisi VII. Jakarta : Binarupa Aksara.

Kartono, Kartini. 1985. Bimbingan belajar di SMA dan Perguruan Tinggi. Jakarta : Rajawali.

Maramis. 1998. Gangguan Psikiatrik yang Khusus, dalam Catatan Ilmu kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University Press.

Maslim, Rusdi. 2003. Diagnosis Gangguan Jiwa. Jakarta : PT Nuh Jaya.

Murti, Bhisma. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Nabili pada tahun 2010 dalam artikelnya pada internet medical health.

www.emedicalhealth.com (29 Januari 2011).

Priharjo, Robert. 1993. Perawatan Nyeri : Pemenuhan Aktivitas Istirahat Pasien. Jakarta : EGC.

(18)

Muhammadiyah Surakarta. Surakarta : Fakultas Kedokteran UMS.

Rafknowledge. 2004. Insomnia dan Gangguan Tidur lainnya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Saey TH. Dying to Sleep : Getting too little sleep can impair body and brain and could even be deadly. Availabe from : http://www.emedicine.medsacpe.com. Salan, R. 1988. Terapi Medisinal pada Insomnia. Cermin Dunia Kedokteran 53. Jakarta.

Sastroasmoro dan Ismael. 2008. Dasar-dasar Metodelogi Penelitian Klinis. Jakarta : Bina Rupa Aksara.

Suzanne M, Steven G. Normal Sleep, Sleep Physiology, and Sleep Deprivation. Available from: http://emedicine.medline.com.

Taufiqurrahman, M. A. 2007. Pengantar Metodelogi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta : Sebelas Maret University Press.

Turana, Yudha. 2007. Gangguan Tidur:Insomnia. http://www.medikaholistik.com (2 Februari 2011).

Tyrer, Peter. 1993. Mengatasi Insomnia. Jakarta : Penerbit Arcan.

Widyaningrum, J. Rachmawati, M.A. 2007. Adversity Intelligence dan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Psikologi Proyeksi, 2, 2.

Gambar

Tabel 3. Distribusi rerata skor Prestasi Belajar
Tabel 4. Uji Normalitas Insomnia Rating Scale dan Prestasi Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian berupa : (1) terdapat perbedaan signifikan terhadap hasil belajar peserta didik kelas atas dan kelas bawah, serta kelas atas dan kelas tengah

Penelitian ini bertujuan untuk menguji sifat fisis dan mekanis OSB dan kandungan zat ekstraktif dari bambu betung dengan perlakuan pendahuluan steam dan berbagai

Hasil pengukuran morfometrik menunjukkan panjang badan, tinggi badan, tinggi hips , tinggi badan terendah, panjang os metacarpal , lingkar paha depan, panjang tulang tibia

The purpose of the final project are to describe the process of teaching descriptive text to the 7 th grade students of SMPN 2 Jaten and to describe the

Permasalahan yang dibahas dalam Tugas Akhir ini, yaitu; pengertian dari perempuan dan selendang serta kaitannya dengan keindahan, perempuan dan selendang menjadi

Hasil penelitian dengan menggunakan gambar dan kalimat yang didektekan guru pada pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis kalomat pada suatu gambar ada

Laporan penilaian terhadap suasana toko pada Toko Rumah Batik Rajiman ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimanakah penilaian konsumen terhadap suasana

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mencari apa yang menjadi motif masyarakat Surabaya untuk menonton acara berita kriminal Kecrek MHTV, maka kesimpulan