• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI (STUDI KASUS KELOMPOK BERMAIN DI SKB MEDAN KOTA).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI (STUDI KASUS KELOMPOK BERMAIN DI SKB MEDAN KOTA)."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DALAM

PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

(STUD I KASUS KELOMPOK BtRMAIN

01 SKB MEDAN KOTA)

A-f

Oleh:

ROSINTAN SIMORANGKIR

N I M : 035030364

'5't~

').18

$L(Vl ( ,

Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

--~-.

~~/).l\~\

\

N\\L\~

u~,,,.

Pc~

""

E

0

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

TFSIS

EPEKTIFITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DALAM

PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

( STUDI KASUS KELOMPOK BERMAIN

DI SKB MEDAN KOTA)

Disusun dan diajukan Oleh :

ROSINTAN SIMORANGKIR

NIM : 035030364

Telah Dipcrtahankan di Depan Panitia Ujian Tcsis

Pada Tanggal30 September 2005 dan Telah Dinyatakan Mcmenuhi

Salah Satu Syarat untuk Mcmperoleh Gelar Magister Pendidikan

Prab,'fam Swdi Administrasi Pcndidikan

l'cmbimbing I,

Menyetujui

Komisi Pembimbing

----Prof Parlindungan Pangaribuan, MA., Ph.D

Prot~DR Jr. Zainuddin. M.Pd

Pcmbimbing II,

DR. t'v1. Badiran, M. Pd

(3)

Persetujuan Komisi

Ujian Tesis Magister Pendidikan

NO.

NAMA

1. Prof. Parlindungan Pangaribuan, MA, Ph.D

(Kctua)

2. DR. M. Badinm. M Pd ( S ckretm-i s)

3. Prof DR Ir. Zainuddin, M.Pd

(Anggota)

4.

5.

DR. Siman, M.Pd

(Anggota)

DR Yusnadi, M.Si

(Anggota)

TANDA TANGAN

·

-Nama : ROSINT AN SIMORANGKIR

NIM : 035030364

(4)

llcapan Terimakasih

Puji dan syukur penulis panjatkan kepadaYesus Kristus, berkat

rahmat-Nya berupa kesehatan dan keselamatan yang telah dilirnpahkan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan penyusunan tesis laporan basil penelitian ini

dengan judul H(ekl((itas pengelo/aan Pemhelcyaran dalam Pengemhangan

Kreativilas Anak Usia Dini di Kelompok Bermain Tunas Harapan ,)'KB Medan

Kola.

mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasaljana Universitas

Negeri Medan.

Selama melaksanakan penelitian dan penulisan. penulis banyak diberikan

dukungan moril maupun materil serta adanya bantuan yang penulis terima dari

berbagai pihak yang turut berpartisipasi. Oleh karena itu dalarn kesernpatan ini,

dengan kerendaban hati penulis mehyampaikan penghargaan ucapan terimakasih

kepada:

I. Bapak Prof Parlindungan Pangariouan. M. A Ph.D., dan Bapak Dr. M.

Badiran, M. Pd., masing-masing selaku pembimbing I dan pembimbing IJ

yang telah banyak membimbing dan mcngarahkan penulis dalam

menyelesaikan penulisan tesis ini.

2. lbu Rektor Universitas Negeri Medan Bunda Prof Dr. Hj. Djanjus

Djamin, S.H., M.S., serta segenap jajarannya yang telah memberikan

kemudahan-kemudahan baik berupa moril maupun materiil selama penulis

mengukuti pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

(5)

J. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Pascasarjana

Universitas Nt:geri Medan yang telah mcnycdiakan semua fasilitas baik

sarana dan prasarana serta ~emudahan lainnya selama penyelesaian studi

ini.

4. Bapak Dr. lr. Zainuddin. M. Pd., selaku ketua Prodi Administrasi

Pendidik.an yang reJah banyak membantu penulis baik langsung mauptm

tidak langstmg, hingga penulis dapat menyelesaikan stud.i pada program

pascasarjana, hingga penulis dapat menyelesaikan studi pada program

5. Para Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Medan, yang telah

membimbing dengan ketulusan hati dan kelembutannya, mendorong dan

mencurahkan kasih sayang, semangat, kesabaran, keramahan dan

pemikiran-perrukiran yang terbaik yang telah diberikan untuk menciptakan

peuulis agar menjadi orang profesional dibidangnya.

6. Kepala SKB Medan Kota, yang telah banyak memberikan bantuan kepada

penulis dalam men&rumpulkan data atau informasi yang penulis perlukan

secarajujur dan terbuka, sehingga mempermudah pelaksanaan penelitian.

7. Pengelola Kelompok Bermain Tunas harapan dimana peneliti melakukan

penelitian, yang telah membcrikan infonnasi-informasi yang dibutuhkan

selama penulis melakukan penelitian.

8. Tutor/guru-guru kelompok bennain Tunas Harapan, yang telah

memberikan masukan dan informasi yang dibutuhkan dalarn pengwnpulan

data selama penulis melaksanakan penelitian.

(6)

9. Pamong Belajar SKB Medan Kota, yang telah memberikan

infonnasi-infonnasi yang dibutuhkan selama penulis melakukan penelitian.

I 0. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

dan khususnya sahabatku Risma Hutapea. M.Pd, Fatimah Sam. M.Pd,

Eli

Mainaria. M.Pd, Tiurmina Tinambunan. M.Pd, Zahrah. M.Pd yang telah

memberikan dukungan moral dan spirit agar tulisan ini dapat tcrselesaikan.

Secara pribadi penulis sangat berterimakasih dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada suami tercinta dan putri penulis yang tercinta, yang merupakan

pem

Penghargaan khusus penulis berikan kepada kedua orang tua penulis yang

telah membesa.rkan, mendidik, dan mendo'akan serta tidak pemah merasa letih

dalam memberikan yang terbaik sehingga tercapainya cita-cita anak- anaknya,

tak lupa juga penulis sampaikan terimakasih kepada saudara-saudara kandungku

tercinta, yang telah memotivasi, mendo'akan dalam penyelesaian tesis ini.

Akhimya, penulis mengharapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa,

memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka yang telah sudi memberikan

bantuan baik moril maupun matcril, dan semoga dapat menjadikan ini sebagai

amal ibadah. Amin.

Medan, September 2005

Syalom

Rosintan Simorangkir

(7)

ABSTRAK

Rosintan Simorangkir, NIM. 035030364. Efektivitas Pengelolaan Pembel~aran

Dalam Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini di kelompok Bermain Tunas

Harapan Medan. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan,

September 2005.

Penelitian ini di lakukan untuk rnengetahui ke efektifim pengeloJaan

pembelajaran dalam pengembangan kreativitas anak usia dini. Tujuan penelitian ini adalah unluk mengungkapkan data tentang keefektifan pengelolaan, kegiatan

pembelajaran serta mengungkapkan kreativitas anak usia dini. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Instrumen

penelitian adalah peneliti sendiri dan teknik pengumpulan data menggunakan

wawancara, observasi dan studi dukumentasi. Responden peneliti yaitu kepala

.

.

.

;)

.

' ~

dengan menggunakan teknik pengolahan dan analisis data.

Temuan Peneliti ini mengungkapkan bahwa: Efektifitas pengelolaan pembelajarannya menerapkan fungsi-fungsi manajemen, yaitu : perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan penilaian. Pada kegiatan

pembelajaran pengembangan kreativitas anak di kclompok bermain di Tunas

Harapan terdiri dari tiga komponen yang mendasar an tara lain yaitu : I )

pembukaan, 2) kegiatan inti dan, 3) penutup.

Hasil pengamatan ditemukan bahwa ciri kreativitas kognitif dan ciri

kreativitas afektif yang muncul, sedangkan faktor yang mendasar teijadinya pengembangan kreativitas anak di kelompok bennain Tunas · Harapan sangat di pengaruhi oleh swnber belajar yaitu b'UIU dan orang tua beserta perangkat yang menunjang proses kegiatan belajar. Sebagai program pengelolaan pembelajaran pada kelompok bermain binaan SKB dirancang secara profesional, sehingga mcmberikan kontribusi yang signifikan kepada peningkatan kreativitas anak usia

(8)

ABSTRACT

Rosintan Simorangkir, NIM. 035030364. The Effectiveness of learning management in developing creativity of early chldhood at Tunas Harapan Play Group Medan. Thesis for Post-Graduate Program of State University of Medan. September 2005.

This study is conducted to know the effectiveness of learning management in developing creativity for early childhood. The purpose of this study is to elaborate the data of learning management, learning activity and the creativity of early childhood. This research applying the qualitative approach with case study method. The research instrument is the researchher herself and the data collectu1g technique uses interview. observation. and documentation. The research respondents are the head of SKB, manager,tutorial, learners, counselor and

The findings reveal that : The Effectiveness of learning management apply the management functions., they are : Planning, organizing, conducting, controlling and evaluation. In the activity of developing children creativity of play group in Ttmas Harapan consists ofthree basic components such as,: 1) opening, 2 )main activity and, 3 ) closing.

Observation result shows that the cognitive creativity characteristic and

affective creativity characteristic emerge, however the based factor emerges the

children creativity development of play group in Tunas Harapan is mainly influenced by the main sources, those are teacher, parents and facilities which are supported the learning activity. For the priority program of learning of play group

developed by SKB is arranged professionally that giving the significant

contributions for the development of early childhoods' creativity.

(9)

DAFTAR lSI

Hal am an

BAB I PENDAHULUAN

A.

La tar

Belakang Masalah ... . ... ...

1

B. Fokus Masalah ... ... ... . ... 7

C. Pertayaan Peneliti ... .... ... ... 7

D. Tujuan Penelitian ... .... ... .. ... ... 8

E. Manfaat Penelitian... ... . .. . .. .. .. .. . .. .. . . .. .. .. . . .. . . F. Batasan Istilah ... _ ... _ ... .. ... .. .. .... ... ... ... 9

G. Kerangka Konseptual ... . ... ... . .. ... _ ... I 0 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Anak Usia Dini ... ... .. ... .. .... 12

1. Konsep Anak Usia Dini.·.. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . .. ... 12

2. Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini .. ... 14

B. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini ... 17

I. Pengertian Kreativitas ... . . ... ... ... 17

2. Ciri-ciri Kreativitas ... ... ... 22

C. Pengelolaan Pembelajaran ... ... ... ... 25

I. Pembelajaran ... ... _ ... 25

2. Pengelolaan Pembelajaran ... . ... ... ... ... 28

3. Kegiatan Pengelolaan Pembelajaran ... ... ... 30

D. Penelitian yang Relevan ... .. ... .. ... 43

(10)

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Alasan MenggWiakan Metode Kualitatif ... ... 45

B. Latar Penelitian ... . ... ... .46

C. Lokasi dan Waktu Penelitian: ... . ... ... 48

D. Laugkah- langkah Penelitian ... ... ... ... 48

1. Menentukan Situasi Sosial ... ... 48

2. Melakukan Observasi di Lapangan ... 49

3. Menentukan Teknik Pengumpulan Data ... 50

E. Merumuskan tujuan ... ... 56

F. lnfonnan peneliti ... ... ... 57

G. V aliditas data ... .57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan

Umum

Penelitian ... .. ... 59

I. Gambaran Umum Penelitian ... ... ... . ... 59

1. Latar Belakang berdirinya Kelornpok Bennain ... ... ... 59

2. Stmktur Organisasi SKB ... .. ... 62

3. Visi, Misi, dan Tujuan ... . ... ... ... ... 65

4. Kurikulum ... .. ... ... 65

5. Kegiatan Belajar Mcngajar ... ... ... .... . ... 68

6. Sarana dan Prasarana ... ... 68

7. Keadaan Personil Kelompok Bermain Tunas Harapan ... 70

8. Keadaan Tutor/Guru Kelompok Bennain ... ... 71

(11)

9. Keadaan Warga Bela jar Ke1ompok Bennain ... ... 71

II. Bahasan Gambaran Umum ... ... 72

B. Temuan Khusus Penelitian ... ... ... 78

l. Kegiatan Pembelajaran Pengernbangan Kreativitas

Anak Usia Dini ... .. ... .. ... 78

2.Faktor yang Mendasari Pengembangan

Kreativitas Anak ... . ... 98

3.Keefektifan Pengelolaan Pembelajaran dalam

C.

Pembahasan Temuan Khusus ... ... 107

D. Keterbatasan Penelitian ... ... ... 112

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A SIMPULAN ... ... . ... ... . ... ... .... ... 113

B. IMPLIKASI ... ... .. ... ... ... 114

C. SARAN - SARAN .. .. .. .. . .. ... .... ... 115

Daftar pus taka ... . ... .. ... ... I 1 7

Lampiran- Lampi ran ... .' ... . ... . ... ... 119

(12)

DAFTAR TABEL

[image:12.612.34.580.120.669.2]

Halaman

Tabel. 1. Kegiatan Belajar Mengajar 68

Tabel. 2. Sarana dan Prasarana 69

Tabel. 3. Keadaan Personil Kelomp~k Bennain Tunas Harapan 70

Tabel. 4. Keadaan Tutor/Guru Kelompok Bermain Tunas Harapan 71

Tabel. 5. Keadaan Warga Belajar Kelompok Bermain Tunas Harapan 72

(13)

DAFTAR DIAGRAM

Hal

Diagram I. Struktur Organisasi SKB Medan Kota ... . ... 64

(14)

A. Latar .Belakaog Masalah

BAB I

PENDAHULUAN

Anak merupakan harapan bagi masa depan dari suatu bangsa. Setiap orang

baik Iaki-Iaki maupun pcrempuan, dewasa maupun anak-anak, mempuyai hak dan

kesemparan yang sama dan seluas-luasnya untuk mengikuti program pendidikan

sesuai

Rendahnya kualitas basil pendidikan berdampak terhadap rendalmya

kualitas sumber daya manusia (SDM) , rendahnya kualitas SDM terlihat dari

kualitas lul usan pendidikan. Rendahnya kualitas pendidikan terse but tentu saja

tidak berdiri sendiri, melainkan juga dari kualitas siswa tersebut dan sistem

pendidikan. Menurut hasil penelitian Balitbang Depdiknas ( 1999) bahwa

tingginya angka mengulang di kelas awal SO (kelas l) sebesar I 3 % dan kelas 2

sebesar 8% hal ini disebabkan karena lemahnya pembinaan anak pada masa usia

dini.

Kesadaran akan penringnya pendidikan sejak dini telah mendorong

pcmerintah dala:m hal ini Depdiknas, untuk membuat sebuah Direktorat baru yang

bemama Derektorat Pendidikm1 Anak UsiaOini ( PAUD ). Diharapkan Direktorat

yang dibawah Dirjen Diklusepora ini dapat mendorong dan memfasilitasi

masyarakat dibidang layanan pendidikan anak usia dini ( 0 - 6 tahun ) terutama

bagi mereka yang berekonomi lemah, karena keadaan terpaksa tidak dapat

(15)

Pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa..

sepcrti yang diamanatkan UUD 1945 dan UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan

membentuk watak serta peradapan bangsa yang bennartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan berta~:,rwa kepada Tuhan

Yang

MaJ1a Esa, berakhlak

mulia.

sehat. berilmu, cakap, kreatif, dan menjadi

warga negara yang

20 tahun 2003 dikatakan bahwa :

Pendid.ikan anak usia Dini diselenggarakan sebelwn jenjang pendidikan dasar, Pendidikan anak usia dini juga dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan fonnal,nonfonnal atau pun informal, pada jalur pendidikan fonnal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK). Raudhatul Athfal (RA) atau bentuk lain yang sederajat sedangkan pada jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggerakan olell lingkungan adapun ketentu.an mengenai pendidik.an anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (L), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) diatur lebih Janjut dengan Peraturan Pemerintah.

Disebutkan dalam PP No. 27 tahun 1990, Bab I pasal I J ayat I :

"Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembanganjasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum

memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah

atau dijalm pendidikan luar sekolah".

Hal tersebut di atas sesuai dengan Pedoman penyelenggaraan Pendidik.an

pada Kelompok Bermain. ( Depdiknas 2001 : 2) bahwa " Kelompok berrnain

merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang diselenggarak.an melalui

jalur pendidikan luar sekolab dengan rnengutamakan kegiatan bennain untuk

(16)

membantu meletakkan dasar pengembangan sikap, pengetahuan, ketrrunpilan dan

daya cipta bagi anak usia tiga tahWl sampai dengan memasuki pendidikan dasar".

Budaya instan (mau serba cepat dan tanpa usaha) dan suasana kompetisi

(persaingan), sudah sangat mempengaruhi cara pikir dan perlakuan orang dewasa

terhadap anak-anak kecil. Orang tua menginginkan agar anak-anaknya cepat

menguasai sesuatu, dalam jwnlah yang banyak dan lebih hebat dari pada

anak-anak lainnya. Seolah-olah semakin cepat menguasai sesuatu, semakin banyak dan

alamih, kebutuhan, minat dan kepekaan mereka untuk mempelajari atau

menguasai sesuatu membutuhkan proses, waktu dan pelatihan yang sesuai dengan

usianya, baik usia mental, maupun fisik. Oleh karena illt, sebagai pendidik, perlu

mengembaJikan pendidikan dan pembelajaran pada usia dini, melalui

pembelajaran yang menjadikan mereka senang, asyik, aktif, sehingga lepas dari

suasan tertekan, terbebani.

Pendidikan anak usia dini pada dasamya menyelenggarakan kegiatan

belajar sambil bermain, karena pada usia pra sekolah anak sangat membutuhkan

keleluasan untuk bermain dan mengembangkan ftmgsi psikologik yang berkaitan

dengan pennainannya. Dimana setiap tumbuh, bcrkembang dan memiliki

kebutuhan dasar tertentu.

Pada usia tiga tahun sampai dengan memasuki pendidikan dasar anak

sudah memiliki sedemikian banyak kemampuan dasar yang harus distimulasi.

Karena pada usia ini dunianya adalah dunia bennain maka dalam proses

pembelajarannya harus disesuaikan dengan tingkatan pernunbuhan dan

(17)

perkembangan dari anak. Melalui bennain anak akan dapat mengembangkan

kreativitasnya.Mclalui proses pembclajaran dengan kegiatan yang menyenangkan

bagi anak yaitu melalui bennain, diharapkan dapat mempersiapkan anak-anak

yang memiliki kreativitas sesuai dengan potensi yang dimilikinya serta dapat

mengembangkan kreativitas untuk pengembangan diri sejak usia dini.Anak-anak

beraktivitas tetapi tetap ceria, asyik, gembira, sekaligus belajar bersosialisasi

dengan ternan.

Dalam masyarakat sering kali salah pt:rsepsi mcngena1

anak usia clini yang menekankan proses bennain sambil belajar dan belajar sambil

bermain, berubah menjadi belajar dan belajar sehingga akhimya mengabaikan

tahap tumbuh kembang dan irama belajar anak. Pentingnya pendidikan dini

ditinjau dari fungsi pendidikan adalah untuk memberikan pengalaman belajar

kepada anak dan mengoptimalkan perkembangan otak. Dikatakan pula bahwa usia

empat tahun pertama dari kehidupan manusia merupakan masa yang penting bagi

pertumbuhan manusia, karena mulai tumbuh pola belajar dan kepribadiannya.

Pembelajaran dapat diberikan pada anak usia dini. sesuai dengan tahap

pcrkembangan intelektual anak usia 2-7 tahun. Jerome Bruner ( Dedi Supriadi,

2002 : 4 ) : Setiap materi dapat diajarkan kepada setiap kelompok umur dengan

cara-cara yang sesuai dengan perkembangannya. Kuncinya adalah pada

perm:1inan atau bermain. Sebagaian pembelajaran terpenting dalam kehidupan

diperoleh dari masa kanak-kanak awal, dan pembelajaran itu sebagaian besar

diperoleh dari bennaian.

(18)

Hal di atas menunjukkan bahwa pennaianan atau bennain adalah kunci

pada pendidikan anak usia dini. Bennain merupakan media, sekaligus substansi

dari pendidikan itu sendiri. Dunia anak adalah dunia be1111ain, dan belajar yang

dilakukukan dengan atau sambil bemtain dapat melibatkan semua indera anak.

Pendidikan pada anak usia dini meletakkan titik berat pada pendinian belajar

pada anak dengan memilih cara-cara yang sesuai, bukan pengakademikan belajar

pada usia dini.

Sanggar Kegiatan Belajar (

Sekolah dan pemuda merupakan institusi yang strategis sesuai dengan tugas dan fungsinya diharapkan mampu memberikan kontribusinya untuk turut

meningkatkan sumber daya manusia yang trampil yang berkaitan dengan

pendidikan usia dini difokuskan pada pengembangan surnber daya manusia.

Dalam rangka mengembangkan sumberdaya manusia yang tangguh, terarah,

terpadu dan menyelwuh, salah satunya adalah melalui pendidikan. Pendidikan

bagi anak usia dini dilakukan WJtuk membantu pertumbuhan dalam memasuki

jenjang pendidikan dalam kehidupan tahap berikutnya.

Keefektifan pembelajaran di kelompok bermain mernpuyai peran yang

penting dalam meningkatkan kreativitas bagi warga belajamya.

Dalam

proses

belajar anak yang sering menemukan poocak pengalamannya, dan akan

berkembang secara optimal apabila inregrasi pemanfaatan kedua belah otak secara

seimbang, maka akan menghasilkan pola pik.ir analisis kreatif Reni Akbar (2001 :

5) mengatakan :

" Kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk

melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun kacya nyata, baik

(19)

dalam bentuk ciri aptitude maupun non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya ".

Ciri-ciri aptitude ialah ciri-ciri yang berhubungan dengan kognisi, dengan

proses berfikir. Ciri-ciri kemampuan berfikir kreatif (aptitude) dapat berupa :

ketrampilan berpikir lancar, ketrampilan berpikir luwes (fleksibel), ketrampilan

herpikir rasionaJ, ketrampilan memperinci atau mengelaborasi, ketrampilan

rasionaJ, ketrampilan memperinci atau mengelaborasi, ketrampilan memlai

(mengevaluasi). Sedangkan yang dimaksud dengan ciri-ciri non aptitude ialah ciri

yang berkaitan dengan sikap atau perasaan. Adapun ciri-ciri dari afektif (non

aptitude) : Rasa ingin tahu, bersifat imajinatif, merasa tertantang oleh kemajuan.

sifat berani mengambil resiko, sifat menghargai.

Montessori dalam Theo Riyanto FIC (2004 : 6) mengatakan : Bahwa

ketika mendidik anak-anak, kita hendaknya ingat bahwa mereka adalah

individu-individu yang unik dan akan berkembang sesuai dengan kemampuan mereka

sendiri. Tugas seorang pendidik adalah memberikan sarana dorongan belajar dan

memfasilitasinya kerika rnereka telah siap untuk mempelajari sesuatu.

Tahun-tahWl pertama kehidupan anak merupakan rnasa-masa yang sangat baik untuk

suatu fonnasio atau pernbentukan. NamWl, fenomena yang berkembang

menunjukkan bahwa proses pembelajaran diduga kurang sesuai dengan tingkatan

pertumbuhan dan perkembangan dan anak sehingga menimbulkan rasa ketidak

puasan terhadap kualitas penyelenggaraan P A UD.

Uraian di atas, memberikan gambaran betapa pentinblllYa suatu pelayanan

pendidikan bagi anak usia dini, sebagai suatu upaya pengembangan kreativitas

(20)

anak. Anak usia dini dtmianya adalah dunia bennain maka dalam proses

pembelajarannya harus disesuaikan dengan tingkatan pertumbuhan dan

perkembangan dari anak. Untuk

itu

diperlukan pengelolaan pembelajaran

pengembangan kreativitas anak yang mendukung untuk mewujudkan kemampuan

dasar anak secara wajar dan optimal.

Berdasarkan penelitian pendahuluan ( grand tour ) di Kelompok Bennain

SKB Medan Kota diperoleh infonnasi bahwa dalam pengelolaan pembelajaran

· atan bennain a tau

pennainan sehingga tutor tidak menyesuaikan materi pelajaran dengan

pennainan., antara lain :

I. Pengelolaan pembelajaran dalam pengembangan kreativitas belum mampu

meningkatkan mutu pendidikan.

2. Minimnya bantuanfsumbangan dari orang tua warga belajar dalam menunjang

terlaksananya pendidikan.

3. Ruang belajar dan sarana pennainan belum sesuai dengan apa yang

diharapkan baik dari segi jumlahnya maupun keamanan lingkungan.

4 . Kelerlibatan dan dukungan dari pcmerintah maupun rnasyarakat dalam

penyelenggaraan program Kelompok Bennain masjh rendah.

B. F()kus masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan maka peneliti akan memfokuskan

dan mencoba merumuskan batasan masalah dalam hal Keefektifan

Pengelolaan
(21)

Pt:muelajaran dalam Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini pada Kelompok

Bennain SKB di Medan Kota.

C. Pertayaan penelitian

I . Faktor apa yang mendasari efektifitas pengembangan kreativitas anak usia

dini di kelompok bennaian SKB Medan Kota ?

2. Bagaimana Keefektifan pengelolaan pembel~jaran dalam pengembangan

SKB Medan Kota?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan secara umum adalah untuk mengetahui keefektifan pegelolaan

pembelajaran yang diterapkan di kelompok bennaian SKB Medan Kota dalam

mengembangkan kreativitas peserta didik.

Tujuan peneliti secara khusus adalah :

1 . Mengungkapkan data tentang faktor yang mendasari efektifitas pengembangan

kreativitas anak usia dini di kelompok bennain SKB Medan Kota.

2. Mengtmgkapkan data tentang keefektifan pengelolaan pembelajaran dalam

pengembangan kreativitas terhadap perkembangan anak usia dini di

kelompok bennain SKB Medan Kota.

(22)

E. Manfaat penelitian

Dari penelitian yang di laksanakan di lapangan, diharapkan dapat bennanfaat :

I. Sebagai bahan masukan bagi SKB Medan Kota dalam mengektifkan

pengelolaan pembelajaran dalam pengembangan kreativitas anak usia dini.

2. Diharapkan berguna bagi · pengembang, perencana, penyelenggara,

pelaksana program pendidikan luar sekolal1 sebagai masukan dalam

kegiatan pengembangan, perencanaan dan penyelenggaraan

program-program pend1

3. Memberikan masukan dan s umbangan pemikiran untuk mendukung

hasil-basil penelitian dan pemikiran bagi orang lain tentang objek dan kondisi

yang berbeda.

F. Batasan lstilah

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti ada menggunakan

istilah-istilah untuk memaparkan dan mempertegas makna dari setiap hal yang

diteliti,namun Wltuk menjaga kekaburan dan penafsiran yang berbeda peneliti

akan memberikan batasan terhadap istilah-istilah yang digunakan yakni :

l. Efektifitas adalah pekerjaan yang mampu merealisasikan tujuan organisasi

dalam aspek yang dikerjakan dengan singkat.

2. Pengelolaan adalah segala usaha pengaturan proses belajar mengajar dalam

rangka terciptanya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.

(23)

3. Pembelajaran adalah hubungan interaksi an tara pendidik dan pesrta didik

dengan komponen lain yang berupa sarana dan lingkungan pembelajaran yan

ada pada kelompok bennain SKBMedan Kota.

4. Pengembangan adalah suatu proses rekayasa untuk menjamin prasyarat yang

paling realistik dan relevan guna memperoleh hasil yang maksimal.

5. Kreatitivitas ialah sebagai kemampuan seseorang untuk. melahirkan sesuatu

yang bant baik berupa gagasan rnaupun karya nyata, yang relatif berbeda

6. Anak usia di.ni, yang dimaksud anak usia dini dala:m pe.nelitian ini adalah anak

berusia 3-4 tahun yang belum masuk TK dan berada pada kelompok bermain

SKB Medan Kota.

G. Kerangka KonseptuaJ Penelitian

Pengembangan kreatvitas anak harus dimulai sejak usia dini. Sebab anak

usia dini merupakan fase dasar untuk tumbuh kembangnya sosiaJisasi, belajar

untuk berpartisipasi, kreatif, imajinatif dan kemampuan berinreraksi. Seriap UTang

memiliki potensi untuk kreatif, dengan pengelolaan pembelajaran pada kelompok

bermain yang maksimaf maka kreativitas anak akan Iebih meni.ngkat sesuai

dengan potensi yang dimilikinya.

Pendidikan bagi anak usia dini tidak sekedar berfungsi untuk memben"kan

pengalaman belajar pada anak, tetapi lebih penting berfungsi untuk

mengoptimalkan perkembangan otak, karenanya masa ini disebut masa kritis

perkembangan atau masa emas (golden age). Peran pendidikan pra sekolah adalab

(24)

merangsang kernampuan twnbuh kembang pacta saat yang tepat. Usia 2-7 tahun

merupakan masa pra -operasional oleh karena itu pada usia ini, dunianya adalah

dunia berrnain, maka dalam proses pembelajaran pun harus disesuaikan dengan

tingkatan pertumbuhan dan perkembangan dari anak.

Penyelenggaraan pelayanan pcndidikan bagi anak-anak perlu penanganan

yang serius dan sangat penting, yaitu dengan penerapan proses pembelajaran yang

dapat mengembangkan krearivitas anak. Dari segi pendidikan dapat ditinjau

dipupuk sejak dini melalui proses pembelajaran yang tepat dan mendukung.

Pendidikan prasekolah itu diselenggarakan unt.uk membantu meletakkan

dasar perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang

diperlukan anak sebelum memasuki pertumbuhan dan pcrkembangan selanjutnya.

Proses pembclajaran yang terjadi pacta kelompok berrnain, merupakan sarana bagi

pescrt didik untuk mengembangkan potensi kreatif peserta didik. Walaupun setiap

orang mempuyai bakat kreatif, namun kalau tidak dipupuk bakat tersebut tidak

akan berkembang.

(25)

BABY

SIMPULAN, IMPLJKASJ, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan deskripsi dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian terdahulu, selanjutnya pada bagian ini penulis mencoba

menyimpulkan dari keseluruhan basil penelitian sebagai berikut :

L Pembelajaran pengembangan kreativitas ana.k usia dini di kelompok

bennain dapat dikatakan menggembirakan terbukti dari ~;iri kreativitas kognitif seluruh indikatomya yang terdiri dari 5 ciri kreativtas kognitif

berada pada frekwensi sering sekali muncul dalam pembelajaran, begitu

pula dengan ciri kreativitas afektif yang mempuyai tujuh fungsi divergen

yang ingin di munculkan sebagai kreativitas afektif ternyata pada basil

pembelajaran berakhir dimunculkan seluruhnya.

2. Faktor yang mendasar terjadi pengembangan kreativitas anak di kelompok

bennain Tunas Harapan sangat dipengaruhi oleh sumber belajar yaitu guru

dan orang tua beserta perangkat yang menunjang terjadi proses

pembelajaran yang ada di kelompok bennaian Tunas Harapan.

3. Efektivitas pengelolaan pembelajaran dalam pengembangan kreativitas di

kelompok bennain Tunas Harapan dapat dikatakan memuaskan hasilnya,

hal ini dikarenakan pengelola kelompok bennain memiliki pengetahuan

tentang manajemen pembelajaran, namun begitu tutor rnaupun pengelola

masih perlu terns mendapatkan bimbingan atau penataran tentang

pengelolaan pembelajaran tentang PAUD.

(26)

4. Kurangnya tenaga ahli dalam hal ini tutor (guru), pengelola yang memiliki

pengalaman dalam pendidikan anak usia dini dalam meningkatkan

ketrampilan warga belajar untuk dapat meningkatkan kreativitas yang

lebih baik.

5. Sarana dan prasarana yang ada di kelompok berrnain Tunas Harapan

sangat terbatas karena luas lahan yang ada di kelompok bennain sudah

terlalu sempit dan akan mengancam perkembangan kreativitas.

B. lmplikasi

Berdasarkan basil penelitian dan kesimpulan di atas ditemukan

pembelajaran mulai dari awal sampai akhir kegiatan, ditemukan ciri kreatif yang

dorninan muncul sering dan berulang-ulang, yaitu ciri kognitif 1 (kelancaran),

kognitif

5

(pengenalan dan ingatan ), afektif 2 ( kesediaan untuk menjawab ).

Anak selalu menjawab semua pertanyaan gw-u dengan lancar dan sesuai dengan

apa yang telah dikenal dan diingatnya.

Dampak yang dirasakan setiap anak mengikuti proses pembelajaran dalam

mengembangkan krativtasnya, sejalan dengan apa yang disebutkan Model

Triffinger yang merupakan salah satu model untuk be1ajar kreatif, yang terdiri dari

susunan tingkat yang dimulai dengan unsur-unsur dasar dan menanjak ke

fungsi-fungsi berfikir kreaifyang lebih mejemuk.

Kajian pengelolaan pembelajaran pengembangan kreativitas kelompok

bennain ini, baru sebagain kecil yang dikaji dalam tesis ini. Oleh karena itu

implikasi temuan ini dapat merangsang pengkajian Jebih dalam dan penelitian

(27)

iebih lanjut bagi pihak lembaga pengelola SKB itu sendiri maupun pihak lain

yang tertruik dengan

kasus

ini.

C.

Saran - Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi basil penelitian, maka untuk

meningkatkan efektifitas pengelaolan pembelajaran dalam meningkatkan

pembelajaran kreativitas warga belajar di kelompok berrnain Tunas Harapan SKB

Medan Kota, ada beberapa saran yang perlu disampaikan kepada berbagru pihak

yang terkait dan berkepentingan antara lain :

I. Kepala SKB sebagai penyelenggara sebaiknya lebih meningkatkan

hubungan

antara

kepala dengan pamong belajar guna menambah gairah

lagi dalam menjalankan tugas-tugas mereka sesuai dengan fungsinya

masing-masing.

2. Pengelola kelompok bennain hendalmya lebih meningkatkan lagi

pengelolaan pembelajarannya

3. Untuk penyelenggara dalam hal ini SKB, perlu memikirkan untuk

menambah pengadaan ruangan dan lahan permaianan

yang

saat ini sangat terbatas,

4. Bagi tutor kelompok bennain. diminta dapat rneningkatkan kemampuan

dalam pembelajaran khususnya pembelajaran pengembangan kreativitas

anak, dengan cara mengikuti seminar, penataran atau pelatihan

pengelolaan pembelajaran dalam pengembangan kreativitas anak usia dini.

Dengan demikian para guru dapat mengadakan dan menggunakan alat

(28)

pelajaran, slilllber-sumber belajar kreatif (gambar, alat tulis, alat

pennaianan, macam-macam mainan dan pennaianan ) serta dapat

membelajarkan

anak

dengan

cara

yang lebih bervariasi.

5. Untuk instansi

terkait

dan

masyarakat

agar

mau

membantu pelaksanaan

program kelompok bennain agar dapat menyukseskan program.

6. Pengelola kelompok bennain dalam hal ini kepala SKB melalui basil

penelitian ini diharapkan dapat mengambil manfaat, masukan dan

menambah cakrawala pe

proses pembelajaran dalam tahap-tahap berikutnya.

(29)

DAFT AR PUST AKA

Anwar. (2004 ). Pendidikan Anak Dini lhia.Bandtmg : Alfabeta.

Bafadal Ibrahim. (2004 ). Manajemen Dan Supervisi Taman Kanak-Kanak.Jakarta

: Bwni Aksara.

Bogdan, K dan Bigdan, S.K. ( 1992). Qualitative Research for Education. Boston : Allyan ang Bacon.

Campbell. (2002). Mengembangkan Kreativita.s. Yogyakarta : Kansius.

Danim, S. (2002). Menjudi Penclili Kualitatij. Ban ung a

Setia.Departemen Pendidikan Nasional. (2001 ). Pedoman

Penyelenggaraan Pendidikan Pada Kelompok Remain. Jakarta :

Depdiknas.

. (200 I). Program Kegiatan Be/ajar (kurikulum) Kelompok

Rermain. Jakarta: Depdiknas.

- - - (200 I). Program Kegialan Be/ajar Kurikulum Kelompok Bermain.

Jakarta: Depdiknas.

(2002). Acuan Menu Pemhelajaran Pada Pendidikan Anak Dini

usia. Jakarta : Depdiknas.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. ( J 999). Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Luar Sekolah Pemudo. dan 0/ahraga No. 861E'MS!l999.

Jakarta: Direktorat PADU.

Dimyati dan Mudjiono. (2002). Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta Rineka

Cipta.Hasibuan.

Jainab (2004 ). Penelitian kuantitatif : Pcngaruh Strategi Pembelajaran Audio Visual dan Kreativitas terhadap kemampuan Menulis Angka Anak

Taman Kanak-Kanak. Medan : UNIMED

.'\1alayu. (2002). Manajemen Sumher Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Lincoln, Y.S. (and Guba, E.G. (1985). Naturalistic Inquiry. Baverly Hills: Sage

Publications.

Miles, M.B dan Hubennan. (1992). Analisi.\· Data Kualitatif Penerjemah Tjetjep

Rohendi. jakarta : Universitas Indonesia.

(30)

Moleong, L.J. (2000). Metodelogi Penelitian Kua/itatif Bandung: Tarsito.

(2000). Metodelogi penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Munandar. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Berbakat.

Jakarta : Grasindo.

_____ ... (1999). Pengemhangan Kreativitas Anak Rerhakal. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyasa. (2003 ). Manajemen Bqbasis S'ekolah ; Konsep, Strategis, dan

lnprementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tarsito

Nasution, S. (1988). Metode Penelitian Naturalislik Kualitatif Bandung: Tarsito.

Riyanto (2004). Pendidikan Pada usia Dini. Jakarta : Grasindo.Sagala. (2003).

Komep dan Makna Pemhelajaran. Bandw1g : Aifabeta .

. _ _ _ . (Sudjana. (2000). Dasar- Damr proses Be/ajar Mengqjar. Bandung : Sinar Baru Algensindo 2000). Metode dan Teknik Pembelajaran

PartJsipatif. Bandung : Falah Productoin.

Sujanto, A (1984). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Aksara Baru.

Supriadi, D. (1994). Kreativilas kehudayaan & Perkembangan Iptek. Bandung :

AI fa beta.

Sudono Anggani. (2000). Sumher Be/ajar dan Alai Permainan. Jakarta : Grasindo.

Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003. (2003). Sisrem Pendidikan Nasional.

Bandung : Fokus Media.

Gambar

Tabel. 1. Kegiatan Belajar Mengajar

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukan bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank.Mengingat luasnya permasalahan perbankan pada umumnya, maka dalam

Skripsi dengan judul “Studi efektivitas biaya antibiotik pada pasien Community-Acquired Pneumonia di RSUD Dr.Soetomo Surabaya”.. ini disusun untuk memenuhi

Berdasarkan permasalahan di atas maka dibutuhkan sebuah sistem pencatatan terkomputerisasi yang memiliki kemampuan mencatat pembelian ayam remaja (per batch),

Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah melakukan banyak hal salah satunya adalah dengan mengembangkan UKM (Usaha Kecil dan Menengah), khususnya UK (Usaha Kecil)

Dengan demikian dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pembelajaran fisika berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dapat

daya manusia pada unit kerja Kantor Dinas Pendidikan Kota

Metode MIRR adalah discount rate yang menyebabkan present value pengeluaran kas sama dengan nilai akhir kas yang akan terjadi yang dihasilkan oleh suatu proyek investasi dan

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, yang berarti variabel bebas yang terdiri dari variabel Kualitas pelaksanaan GCG, Kompleksitas bank, dan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan