EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DALAM
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
(STUD I KASUS KELOMPOK BtRMAIN
01 SKB MEDAN KOTA)
A-f
Oleh:
ROSINTAN SIMORANGKIR
N I M : 035030364
'5't~
').18
$L(Vl ( ,
Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
--~-.
~~/).l\~\
\
N\\L\~
u~,,,.Pc~
""
E
0
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TFSIS
EPEKTIFITAS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DALAM
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI
( STUDI KASUS KELOMPOK BERMAIN
DI SKB MEDAN KOTA)
Disusun dan diajukan Oleh :
ROSINTAN SIMORANGKIR
NIM : 035030364
Telah Dipcrtahankan di Depan Panitia Ujian Tcsis
Pada Tanggal30 September 2005 dan Telah Dinyatakan Mcmenuhi
Salah Satu Syarat untuk Mcmperoleh Gelar Magister Pendidikan
Prab,'fam Swdi Administrasi Pcndidikan
l'cmbimbing I,
Menyetujui
Komisi Pembimbing
----Prof Parlindungan Pangaribuan, MA., Ph.D
Prot~DR Jr. Zainuddin. M.Pd
Pcmbimbing II,
DR. t'v1. Badiran, M. Pd
Persetujuan Komisi
Ujian Tesis Magister Pendidikan
NO.
NAMA
1. Prof. Parlindungan Pangaribuan, MA, Ph.D
(Kctua)
2. DR. M. Badinm. M Pd ( S ckretm-i s)
3. Prof DR Ir. Zainuddin, M.Pd
(Anggota)
4.
5.
DR. Siman, M.Pd
(Anggota)
DR Yusnadi, M.Si
(Anggota)
TANDA TANGAN
·
-Nama : ROSINT AN SIMORANGKIR
NIM : 035030364
llcapan Terimakasih
Puji dan syukur penulis panjatkan kepadaYesus Kristus, berkat
rahmat-Nya berupa kesehatan dan keselamatan yang telah dilirnpahkan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan penyusunan tesis laporan basil penelitian ini
dengan judul H(ekl((itas pengelo/aan Pemhelcyaran dalam Pengemhangan
Kreativilas Anak Usia Dini di Kelompok Bermain Tunas Harapan ,)'KB Medan
Kola.
mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasaljana Universitas
Negeri Medan.
Selama melaksanakan penelitian dan penulisan. penulis banyak diberikan
dukungan moril maupun materil serta adanya bantuan yang penulis terima dari
berbagai pihak yang turut berpartisipasi. Oleh karena itu dalarn kesernpatan ini,
dengan kerendaban hati penulis mehyampaikan penghargaan ucapan terimakasih
kepada:
I. Bapak Prof Parlindungan Pangariouan. M. A Ph.D., dan Bapak Dr. M.
Badiran, M. Pd., masing-masing selaku pembimbing I dan pembimbing IJ
yang telah banyak membimbing dan mcngarahkan penulis dalam
menyelesaikan penulisan tesis ini.
2. lbu Rektor Universitas Negeri Medan Bunda Prof Dr. Hj. Djanjus
Djamin, S.H., M.S., serta segenap jajarannya yang telah memberikan
kemudahan-kemudahan baik berupa moril maupun materiil selama penulis
mengukuti pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
J. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Pascasarjana
Universitas Nt:geri Medan yang telah mcnycdiakan semua fasilitas baik
sarana dan prasarana serta ~emudahan lainnya selama penyelesaian studi
ini.
4. Bapak Dr. lr. Zainuddin. M. Pd., selaku ketua Prodi Administrasi
Pendidik.an yang reJah banyak membantu penulis baik langsung mauptm
tidak langstmg, hingga penulis dapat menyelesaikan stud.i pada program
pascasarjana, hingga penulis dapat menyelesaikan studi pada program
5. Para Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Medan, yang telah
membimbing dengan ketulusan hati dan kelembutannya, mendorong dan
mencurahkan kasih sayang, semangat, kesabaran, keramahan dan
pemikiran-perrukiran yang terbaik yang telah diberikan untuk menciptakan
peuulis agar menjadi orang profesional dibidangnya.
6. Kepala SKB Medan Kota, yang telah banyak memberikan bantuan kepada
penulis dalam men&rumpulkan data atau informasi yang penulis perlukan
secarajujur dan terbuka, sehingga mempermudah pelaksanaan penelitian.
7. Pengelola Kelompok Bermain Tunas harapan dimana peneliti melakukan
penelitian, yang telah membcrikan infonnasi-informasi yang dibutuhkan
selama penulis melakukan penelitian.
8. Tutor/guru-guru kelompok bennain Tunas Harapan, yang telah
memberikan masukan dan informasi yang dibutuhkan dalarn pengwnpulan
data selama penulis melaksanakan penelitian.
9. Pamong Belajar SKB Medan Kota, yang telah memberikan
infonnasi-infonnasi yang dibutuhkan selama penulis melakukan penelitian.
I 0. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
dan khususnya sahabatku Risma Hutapea. M.Pd, Fatimah Sam. M.Pd,
Eli
Mainaria. M.Pd, Tiurmina Tinambunan. M.Pd, Zahrah. M.Pd yang telah
memberikan dukungan moral dan spirit agar tulisan ini dapat tcrselesaikan.
Secara pribadi penulis sangat berterimakasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada suami tercinta dan putri penulis yang tercinta, yang merupakan
pem
Penghargaan khusus penulis berikan kepada kedua orang tua penulis yang
telah membesa.rkan, mendidik, dan mendo'akan serta tidak pemah merasa letih
dalam memberikan yang terbaik sehingga tercapainya cita-cita anak- anaknya,
tak lupa juga penulis sampaikan terimakasih kepada saudara-saudara kandungku
tercinta, yang telah memotivasi, mendo'akan dalam penyelesaian tesis ini.
Akhimya, penulis mengharapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa,
memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka yang telah sudi memberikan
bantuan baik moril maupun matcril, dan semoga dapat menjadikan ini sebagai
amal ibadah. Amin.
Medan, September 2005
Syalom
Rosintan Simorangkir
ABSTRAK
Rosintan Simorangkir, NIM. 035030364. Efektivitas Pengelolaan Pembel~aran
Dalam Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini di kelompok Bermain Tunas
Harapan Medan. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan,
September 2005.
Penelitian ini di lakukan untuk rnengetahui ke efektifim pengeloJaan
pembelajaran dalam pengembangan kreativitas anak usia dini. Tujuan penelitian ini adalah unluk mengungkapkan data tentang keefektifan pengelolaan, kegiatan
pembelajaran serta mengungkapkan kreativitas anak usia dini. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Instrumen
penelitian adalah peneliti sendiri dan teknik pengumpulan data menggunakan
wawancara, observasi dan studi dukumentasi. Responden peneliti yaitu kepala
.
.
.
;)
.
' ~dengan menggunakan teknik pengolahan dan analisis data.
Temuan Peneliti ini mengungkapkan bahwa: Efektifitas pengelolaan pembelajarannya menerapkan fungsi-fungsi manajemen, yaitu : perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan penilaian. Pada kegiatan
pembelajaran pengembangan kreativitas anak di kclompok bermain di Tunas
Harapan terdiri dari tiga komponen yang mendasar an tara lain yaitu : I )
pembukaan, 2) kegiatan inti dan, 3) penutup.
Hasil pengamatan ditemukan bahwa ciri kreativitas kognitif dan ciri
kreativitas afektif yang muncul, sedangkan faktor yang mendasar teijadinya pengembangan kreativitas anak di kelompok bennain Tunas · Harapan sangat di pengaruhi oleh swnber belajar yaitu b'UIU dan orang tua beserta perangkat yang menunjang proses kegiatan belajar. Sebagai program pengelolaan pembelajaran pada kelompok bermain binaan SKB dirancang secara profesional, sehingga mcmberikan kontribusi yang signifikan kepada peningkatan kreativitas anak usia
ABSTRACT
Rosintan Simorangkir, NIM. 035030364. The Effectiveness of learning management in developing creativity of early chldhood at Tunas Harapan Play Group Medan. Thesis for Post-Graduate Program of State University of Medan. September 2005.
This study is conducted to know the effectiveness of learning management in developing creativity for early childhood. The purpose of this study is to elaborate the data of learning management, learning activity and the creativity of early childhood. This research applying the qualitative approach with case study method. The research instrument is the researchher herself and the data collectu1g technique uses interview. observation. and documentation. The research respondents are the head of SKB, manager,tutorial, learners, counselor and
The findings reveal that : The Effectiveness of learning management apply the management functions., they are : Planning, organizing, conducting, controlling and evaluation. In the activity of developing children creativity of play group in Ttmas Harapan consists ofthree basic components such as,: 1) opening, 2 )main activity and, 3 ) closing.
Observation result shows that the cognitive creativity characteristic and
affective creativity characteristic emerge, however the based factor emerges the
children creativity development of play group in Tunas Harapan is mainly influenced by the main sources, those are teacher, parents and facilities which are supported the learning activity. For the priority program of learning of play group
developed by SKB is arranged professionally that giving the significant
contributions for the development of early childhoods' creativity.
DAFTAR lSI
Hal am an
BAB I PENDAHULUAN
A.
La tar
Belakang Masalah ... . ... ...1
B. Fokus Masalah ... ... ... . ... 7
C. Pertayaan Peneliti ... .... ... ... 7
D. Tujuan Penelitian ... .... ... .. ... ... 8
E. Manfaat Penelitian... ... . .. . .. .. .. .. . .. .. . . .. .. .. . . .. . . F. Batasan Istilah ... _ ... _ ... .. ... .. .. .... ... ... ... 9
G. Kerangka Konseptual ... . ... ... . .. ... _ ... I 0 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Anak Usia Dini ... ... .. ... .. .... 12
1. Konsep Anak Usia Dini.·.. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... . .. ... 12
2. Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini .. ... 14
B. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini ... 17
I. Pengertian Kreativitas ... . . ... ... ... 17
2. Ciri-ciri Kreativitas ... ... ... 22
C. Pengelolaan Pembelajaran ... ... ... ... 25
I. Pembelajaran ... ... _ ... 25
2. Pengelolaan Pembelajaran ... . ... ... ... ... 28
3. Kegiatan Pengelolaan Pembelajaran ... ... ... 30
D. Penelitian yang Relevan ... .. ... .. ... 43
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Alasan MenggWiakan Metode Kualitatif ... ... 45
B. Latar Penelitian ... . ... ... .46
C. Lokasi dan Waktu Penelitian: ... . ... ... 48
D. Laugkah- langkah Penelitian ... ... ... ... 48
1. Menentukan Situasi Sosial ... ... 48
2. Melakukan Observasi di Lapangan ... 49
3. Menentukan Teknik Pengumpulan Data ... 50
E. Merumuskan tujuan ... ... 56
F. lnfonnan peneliti ... ... ... 57
G. V aliditas data ... .57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan
Umum
Penelitian ... .. ... 59I. Gambaran Umum Penelitian ... ... ... . ... 59
1. Latar Belakang berdirinya Kelornpok Bennain ... ... ... 59
2. Stmktur Organisasi SKB ... .. ... 62
3. Visi, Misi, dan Tujuan ... . ... ... ... ... 65
4. Kurikulum ... .. ... ... 65
5. Kegiatan Belajar Mcngajar ... ... ... .... . ... 68
6. Sarana dan Prasarana ... ... 68
7. Keadaan Personil Kelompok Bermain Tunas Harapan ... 70
8. Keadaan Tutor/Guru Kelompok Bennain ... ... 71
9. Keadaan Warga Bela jar Ke1ompok Bennain ... ... 71
II. Bahasan Gambaran Umum ... ... 72
B. Temuan Khusus Penelitian ... ... ... 78
l. Kegiatan Pembelajaran Pengernbangan Kreativitas
Anak Usia Dini ... .. ... .. ... 78
2.Faktor yang Mendasari Pengembangan
Kreativitas Anak ... . ... 98
3.Keefektifan Pengelolaan Pembelajaran dalam
C.
Pembahasan Temuan Khusus ... ... 107D. Keterbatasan Penelitian ... ... ... 112
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A SIMPULAN ... ... . ... ... . ... ... .... ... 113
B. IMPLIKASI ... ... .. ... ... ... 114
C. SARAN - SARAN .. .. .. .. . .. ... .... ... 115
Daftar pus taka ... . ... .. ... ... I 1 7
Lampiran- Lampi ran ... .' ... . ... . ... ... 119
DAFTAR TABEL
[image:12.612.34.580.120.669.2]Halaman
Tabel. 1. Kegiatan Belajar Mengajar 68
Tabel. 2. Sarana dan Prasarana 69
Tabel. 3. Keadaan Personil Kelomp~k Bennain Tunas Harapan 70
Tabel. 4. Keadaan Tutor/Guru Kelompok Bermain Tunas Harapan 71
Tabel. 5. Keadaan Warga Belajar Kelompok Bermain Tunas Harapan 72
DAFTAR DIAGRAM
Hal
Diagram I. Struktur Organisasi SKB Medan Kota ... . ... 64
A. Latar .Belakaog Masalah
BAB I
PENDAHULUAN
Anak merupakan harapan bagi masa depan dari suatu bangsa. Setiap orang
baik Iaki-Iaki maupun pcrempuan, dewasa maupun anak-anak, mempuyai hak dan
kesemparan yang sama dan seluas-luasnya untuk mengikuti program pendidikan
sesuai
Rendahnya kualitas basil pendidikan berdampak terhadap rendalmya
kualitas sumber daya manusia (SDM) , rendahnya kualitas SDM terlihat dari
kualitas lul usan pendidikan. Rendahnya kualitas pendidikan terse but tentu saja
tidak berdiri sendiri, melainkan juga dari kualitas siswa tersebut dan sistem
pendidikan. Menurut hasil penelitian Balitbang Depdiknas ( 1999) bahwa
tingginya angka mengulang di kelas awal SO (kelas l) sebesar I 3 % dan kelas 2
sebesar 8% hal ini disebabkan karena lemahnya pembinaan anak pada masa usia
dini.
Kesadaran akan penringnya pendidikan sejak dini telah mendorong
pcmerintah dala:m hal ini Depdiknas, untuk membuat sebuah Direktorat baru yang
bemama Derektorat Pendidikm1 Anak UsiaOini ( PAUD ). Diharapkan Direktorat
yang dibawah Dirjen Diklusepora ini dapat mendorong dan memfasilitasi
masyarakat dibidang layanan pendidikan anak usia dini ( 0 - 6 tahun ) terutama
bagi mereka yang berekonomi lemah, karena keadaan terpaksa tidak dapat
Pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa..
sepcrti yang diamanatkan UUD 1945 dan UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak serta peradapan bangsa yang bennartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan berta~:,rwa kepada Tuhan
Yang
MaJ1a Esa, berakhlakmulia.
sehat. berilmu, cakap, kreatif, dan menjadiwarga negara yang
20 tahun 2003 dikatakan bahwa :
Pendid.ikan anak usia Dini diselenggarakan sebelwn jenjang pendidikan dasar, Pendidikan anak usia dini juga dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan fonnal,nonfonnal atau pun informal, pada jalur pendidikan fonnal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK). Raudhatul Athfal (RA) atau bentuk lain yang sederajat sedangkan pada jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggerakan olell lingkungan adapun ketentu.an mengenai pendidik.an anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (L), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) diatur lebih Janjut dengan Peraturan Pemerintah.
Disebutkan dalam PP No. 27 tahun 1990, Bab I pasal I J ayat I :
"Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembanganjasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum
memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah
atau dijalm pendidikan luar sekolah".
Hal tersebut di atas sesuai dengan Pedoman penyelenggaraan Pendidik.an
pada Kelompok Bermain. ( Depdiknas 2001 : 2) bahwa " Kelompok berrnain
merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang diselenggarak.an melalui
jalur pendidikan luar sekolab dengan rnengutamakan kegiatan bennain untuk
membantu meletakkan dasar pengembangan sikap, pengetahuan, ketrrunpilan dan
daya cipta bagi anak usia tiga tahWl sampai dengan memasuki pendidikan dasar".
Budaya instan (mau serba cepat dan tanpa usaha) dan suasana kompetisi
(persaingan), sudah sangat mempengaruhi cara pikir dan perlakuan orang dewasa
terhadap anak-anak kecil. Orang tua menginginkan agar anak-anaknya cepat
menguasai sesuatu, dalam jwnlah yang banyak dan lebih hebat dari pada
anak-anak lainnya. Seolah-olah semakin cepat menguasai sesuatu, semakin banyak dan
alamih, kebutuhan, minat dan kepekaan mereka untuk mempelajari atau
menguasai sesuatu membutuhkan proses, waktu dan pelatihan yang sesuai dengan
usianya, baik usia mental, maupun fisik. Oleh karena illt, sebagai pendidik, perlu
mengembaJikan pendidikan dan pembelajaran pada usia dini, melalui
pembelajaran yang menjadikan mereka senang, asyik, aktif, sehingga lepas dari
suasan tertekan, terbebani.
Pendidikan anak usia dini pada dasamya menyelenggarakan kegiatan
belajar sambil bermain, karena pada usia pra sekolah anak sangat membutuhkan
keleluasan untuk bermain dan mengembangkan ftmgsi psikologik yang berkaitan
dengan pennainannya. Dimana setiap tumbuh, bcrkembang dan memiliki
kebutuhan dasar tertentu.
Pada usia tiga tahun sampai dengan memasuki pendidikan dasar anak
sudah memiliki sedemikian banyak kemampuan dasar yang harus distimulasi.
Karena pada usia ini dunianya adalah dunia bennain maka dalam proses
pembelajarannya harus disesuaikan dengan tingkatan pernunbuhan dan
perkembangan dari anak. Melalui bennain anak akan dapat mengembangkan
kreativitasnya.Mclalui proses pembclajaran dengan kegiatan yang menyenangkan
bagi anak yaitu melalui bennain, diharapkan dapat mempersiapkan anak-anak
yang memiliki kreativitas sesuai dengan potensi yang dimilikinya serta dapat
mengembangkan kreativitas untuk pengembangan diri sejak usia dini.Anak-anak
beraktivitas tetapi tetap ceria, asyik, gembira, sekaligus belajar bersosialisasi
dengan ternan.
Dalam masyarakat sering kali salah pt:rsepsi mcngena1
anak usia clini yang menekankan proses bennain sambil belajar dan belajar sambil
bermain, berubah menjadi belajar dan belajar sehingga akhimya mengabaikan
tahap tumbuh kembang dan irama belajar anak. Pentingnya pendidikan dini
ditinjau dari fungsi pendidikan adalah untuk memberikan pengalaman belajar
kepada anak dan mengoptimalkan perkembangan otak. Dikatakan pula bahwa usia
empat tahun pertama dari kehidupan manusia merupakan masa yang penting bagi
pertumbuhan manusia, karena mulai tumbuh pola belajar dan kepribadiannya.
Pembelajaran dapat diberikan pada anak usia dini. sesuai dengan tahap
pcrkembangan intelektual anak usia 2-7 tahun. Jerome Bruner ( Dedi Supriadi,
2002 : 4 ) : Setiap materi dapat diajarkan kepada setiap kelompok umur dengan
cara-cara yang sesuai dengan perkembangannya. Kuncinya adalah pada
perm:1inan atau bermain. Sebagaian pembelajaran terpenting dalam kehidupan
diperoleh dari masa kanak-kanak awal, dan pembelajaran itu sebagaian besar
diperoleh dari bennaian.
Hal di atas menunjukkan bahwa pennaianan atau bennain adalah kunci
pada pendidikan anak usia dini. Bennain merupakan media, sekaligus substansi
dari pendidikan itu sendiri. Dunia anak adalah dunia be1111ain, dan belajar yang
dilakukukan dengan atau sambil bemtain dapat melibatkan semua indera anak.
Pendidikan pada anak usia dini meletakkan titik berat pada pendinian belajar
pada anak dengan memilih cara-cara yang sesuai, bukan pengakademikan belajar
pada usia dini.
Sanggar Kegiatan Belajar (
Sekolah dan pemuda merupakan institusi yang strategis sesuai dengan tugas dan fungsinya diharapkan mampu memberikan kontribusinya untuk turut
meningkatkan sumber daya manusia yang trampil yang berkaitan dengan
pendidikan usia dini difokuskan pada pengembangan surnber daya manusia.
Dalam rangka mengembangkan sumberdaya manusia yang tangguh, terarah,
terpadu dan menyelwuh, salah satunya adalah melalui pendidikan. Pendidikan
bagi anak usia dini dilakukan WJtuk membantu pertumbuhan dalam memasuki
jenjang pendidikan dalam kehidupan tahap berikutnya.
Keefektifan pembelajaran di kelompok bermain mernpuyai peran yang
penting dalam meningkatkan kreativitas bagi warga belajamya.
Dalam
prosesbelajar anak yang sering menemukan poocak pengalamannya, dan akan
berkembang secara optimal apabila inregrasi pemanfaatan kedua belah otak secara
seimbang, maka akan menghasilkan pola pik.ir analisis kreatif Reni Akbar (2001 :
5) mengatakan :
" Kreativitas pada intinya merupakan kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun kacya nyata, baik
dalam bentuk ciri aptitude maupun non aptitude, baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang semuanya itu relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya ".
Ciri-ciri aptitude ialah ciri-ciri yang berhubungan dengan kognisi, dengan
proses berfikir. Ciri-ciri kemampuan berfikir kreatif (aptitude) dapat berupa :
ketrampilan berpikir lancar, ketrampilan berpikir luwes (fleksibel), ketrampilan
herpikir rasionaJ, ketrampilan memperinci atau mengelaborasi, ketrampilan
rasionaJ, ketrampilan memperinci atau mengelaborasi, ketrampilan memlai
(mengevaluasi). Sedangkan yang dimaksud dengan ciri-ciri non aptitude ialah ciri
yang berkaitan dengan sikap atau perasaan. Adapun ciri-ciri dari afektif (non
aptitude) : Rasa ingin tahu, bersifat imajinatif, merasa tertantang oleh kemajuan.
sifat berani mengambil resiko, sifat menghargai.
Montessori dalam Theo Riyanto FIC (2004 : 6) mengatakan : Bahwa
ketika mendidik anak-anak, kita hendaknya ingat bahwa mereka adalah
individu-individu yang unik dan akan berkembang sesuai dengan kemampuan mereka
sendiri. Tugas seorang pendidik adalah memberikan sarana dorongan belajar dan
memfasilitasinya kerika rnereka telah siap untuk mempelajari sesuatu.
Tahun-tahWl pertama kehidupan anak merupakan rnasa-masa yang sangat baik untuk
suatu fonnasio atau pernbentukan. NamWl, fenomena yang berkembang
menunjukkan bahwa proses pembelajaran diduga kurang sesuai dengan tingkatan
pertumbuhan dan perkembangan dan anak sehingga menimbulkan rasa ketidak
puasan terhadap kualitas penyelenggaraan P A UD.
Uraian di atas, memberikan gambaran betapa pentinblllYa suatu pelayanan
pendidikan bagi anak usia dini, sebagai suatu upaya pengembangan kreativitas
anak. Anak usia dini dtmianya adalah dunia bennain maka dalam proses
pembelajarannya harus disesuaikan dengan tingkatan pertumbuhan dan
perkembangan dari anak. Untuk
itu
diperlukan pengelolaan pembelajaranpengembangan kreativitas anak yang mendukung untuk mewujudkan kemampuan
dasar anak secara wajar dan optimal.
Berdasarkan penelitian pendahuluan ( grand tour ) di Kelompok Bennain
SKB Medan Kota diperoleh infonnasi bahwa dalam pengelolaan pembelajaran
· atan bennain a tau
pennainan sehingga tutor tidak menyesuaikan materi pelajaran dengan
pennainan., antara lain :
I. Pengelolaan pembelajaran dalam pengembangan kreativitas belum mampu
meningkatkan mutu pendidikan.
2. Minimnya bantuanfsumbangan dari orang tua warga belajar dalam menunjang
terlaksananya pendidikan.
3. Ruang belajar dan sarana pennainan belum sesuai dengan apa yang
diharapkan baik dari segi jumlahnya maupun keamanan lingkungan.
4 . Kelerlibatan dan dukungan dari pcmerintah maupun rnasyarakat dalam
penyelenggaraan program Kelompok Bennain masjh rendah.
B. F()kus masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan maka peneliti akan memfokuskan
dan mencoba merumuskan batasan masalah dalam hal Keefektifan
PengelolaanPt:muelajaran dalam Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini pada Kelompok
Bennain SKB di Medan Kota.
C. Pertayaan penelitian
I . Faktor apa yang mendasari efektifitas pengembangan kreativitas anak usia
dini di kelompok bennaian SKB Medan Kota ?
2. Bagaimana Keefektifan pengelolaan pembel~jaran dalam pengembangan
SKB Medan Kota?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan secara umum adalah untuk mengetahui keefektifan pegelolaan
pembelajaran yang diterapkan di kelompok bennaian SKB Medan Kota dalam
mengembangkan kreativitas peserta didik.
Tujuan peneliti secara khusus adalah :
1 . Mengungkapkan data tentang faktor yang mendasari efektifitas pengembangan
kreativitas anak usia dini di kelompok bennain SKB Medan Kota.
2. Mengtmgkapkan data tentang keefektifan pengelolaan pembelajaran dalam
pengembangan kreativitas terhadap perkembangan anak usia dini di
kelompok bennain SKB Medan Kota.
E. Manfaat penelitian
Dari penelitian yang di laksanakan di lapangan, diharapkan dapat bennanfaat :
I. Sebagai bahan masukan bagi SKB Medan Kota dalam mengektifkan
pengelolaan pembelajaran dalam pengembangan kreativitas anak usia dini.
2. Diharapkan berguna bagi · pengembang, perencana, penyelenggara,
pelaksana program pendidikan luar sekolal1 sebagai masukan dalam
kegiatan pengembangan, perencanaan dan penyelenggaraan
program-program pend1
3. Memberikan masukan dan s umbangan pemikiran untuk mendukung
hasil-basil penelitian dan pemikiran bagi orang lain tentang objek dan kondisi
yang berbeda.
F. Batasan lstilah
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti ada menggunakan
istilah-istilah untuk memaparkan dan mempertegas makna dari setiap hal yang
diteliti,namun Wltuk menjaga kekaburan dan penafsiran yang berbeda peneliti
akan memberikan batasan terhadap istilah-istilah yang digunakan yakni :
l. Efektifitas adalah pekerjaan yang mampu merealisasikan tujuan organisasi
dalam aspek yang dikerjakan dengan singkat.
2. Pengelolaan adalah segala usaha pengaturan proses belajar mengajar dalam
rangka terciptanya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
3. Pembelajaran adalah hubungan interaksi an tara pendidik dan pesrta didik
dengan komponen lain yang berupa sarana dan lingkungan pembelajaran yan
ada pada kelompok bennain SKBMedan Kota.
4. Pengembangan adalah suatu proses rekayasa untuk menjamin prasyarat yang
paling realistik dan relevan guna memperoleh hasil yang maksimal.
5. Kreatitivitas ialah sebagai kemampuan seseorang untuk. melahirkan sesuatu
yang bant baik berupa gagasan rnaupun karya nyata, yang relatif berbeda
6. Anak usia di.ni, yang dimaksud anak usia dini dala:m pe.nelitian ini adalah anak
berusia 3-4 tahun yang belum masuk TK dan berada pada kelompok bermain
SKB Medan Kota.
G. Kerangka KonseptuaJ Penelitian
Pengembangan kreatvitas anak harus dimulai sejak usia dini. Sebab anak
usia dini merupakan fase dasar untuk tumbuh kembangnya sosiaJisasi, belajar
untuk berpartisipasi, kreatif, imajinatif dan kemampuan berinreraksi. Seriap UTang
memiliki potensi untuk kreatif, dengan pengelolaan pembelajaran pada kelompok
bermain yang maksimaf maka kreativitas anak akan Iebih meni.ngkat sesuai
dengan potensi yang dimilikinya.
Pendidikan bagi anak usia dini tidak sekedar berfungsi untuk memben"kan
pengalaman belajar pada anak, tetapi lebih penting berfungsi untuk
mengoptimalkan perkembangan otak, karenanya masa ini disebut masa kritis
perkembangan atau masa emas (golden age). Peran pendidikan pra sekolah adalab
merangsang kernampuan twnbuh kembang pacta saat yang tepat. Usia 2-7 tahun
merupakan masa pra -operasional oleh karena itu pada usia ini, dunianya adalah
dunia berrnain, maka dalam proses pembelajaran pun harus disesuaikan dengan
tingkatan pertumbuhan dan perkembangan dari anak.
Penyelenggaraan pelayanan pcndidikan bagi anak-anak perlu penanganan
yang serius dan sangat penting, yaitu dengan penerapan proses pembelajaran yang
dapat mengembangkan krearivitas anak. Dari segi pendidikan dapat ditinjau
dipupuk sejak dini melalui proses pembelajaran yang tepat dan mendukung.
Pendidikan prasekolah itu diselenggarakan unt.uk membantu meletakkan
dasar perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang
diperlukan anak sebelum memasuki pertumbuhan dan pcrkembangan selanjutnya.
Proses pembclajaran yang terjadi pacta kelompok berrnain, merupakan sarana bagi
pescrt didik untuk mengembangkan potensi kreatif peserta didik. Walaupun setiap
orang mempuyai bakat kreatif, namun kalau tidak dipupuk bakat tersebut tidak
akan berkembang.
BABY
SIMPULAN, IMPLJKASJ, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan deskripsi dan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian terdahulu, selanjutnya pada bagian ini penulis mencoba
menyimpulkan dari keseluruhan basil penelitian sebagai berikut :
L Pembelajaran pengembangan kreativitas ana.k usia dini di kelompok
bennain dapat dikatakan menggembirakan terbukti dari ~;iri kreativitas kognitif seluruh indikatomya yang terdiri dari 5 ciri kreativtas kognitif
berada pada frekwensi sering sekali muncul dalam pembelajaran, begitu
pula dengan ciri kreativitas afektif yang mempuyai tujuh fungsi divergen
yang ingin di munculkan sebagai kreativitas afektif ternyata pada basil
pembelajaran berakhir dimunculkan seluruhnya.
2. Faktor yang mendasar terjadi pengembangan kreativitas anak di kelompok
bennain Tunas Harapan sangat dipengaruhi oleh sumber belajar yaitu guru
dan orang tua beserta perangkat yang menunjang terjadi proses
pembelajaran yang ada di kelompok bennaian Tunas Harapan.
3. Efektivitas pengelolaan pembelajaran dalam pengembangan kreativitas di
kelompok bennain Tunas Harapan dapat dikatakan memuaskan hasilnya,
hal ini dikarenakan pengelola kelompok bennain memiliki pengetahuan
tentang manajemen pembelajaran, namun begitu tutor rnaupun pengelola
masih perlu terns mendapatkan bimbingan atau penataran tentang
pengelolaan pembelajaran tentang PAUD.
4. Kurangnya tenaga ahli dalam hal ini tutor (guru), pengelola yang memiliki
pengalaman dalam pendidikan anak usia dini dalam meningkatkan
ketrampilan warga belajar untuk dapat meningkatkan kreativitas yang
lebih baik.
5. Sarana dan prasarana yang ada di kelompok berrnain Tunas Harapan
sangat terbatas karena luas lahan yang ada di kelompok bennain sudah
terlalu sempit dan akan mengancam perkembangan kreativitas.
B. lmplikasi
Berdasarkan basil penelitian dan kesimpulan di atas ditemukan
pembelajaran mulai dari awal sampai akhir kegiatan, ditemukan ciri kreatif yang
dorninan muncul sering dan berulang-ulang, yaitu ciri kognitif 1 (kelancaran),
kognitif
5
(pengenalan dan ingatan ), afektif 2 ( kesediaan untuk menjawab ).Anak selalu menjawab semua pertanyaan gw-u dengan lancar dan sesuai dengan
apa yang telah dikenal dan diingatnya.
Dampak yang dirasakan setiap anak mengikuti proses pembelajaran dalam
mengembangkan krativtasnya, sejalan dengan apa yang disebutkan Model
Triffinger yang merupakan salah satu model untuk be1ajar kreatif, yang terdiri dari
susunan tingkat yang dimulai dengan unsur-unsur dasar dan menanjak ke
fungsi-fungsi berfikir kreaifyang lebih mejemuk.
Kajian pengelolaan pembelajaran pengembangan kreativitas kelompok
bennain ini, baru sebagain kecil yang dikaji dalam tesis ini. Oleh karena itu
implikasi temuan ini dapat merangsang pengkajian Jebih dalam dan penelitian
iebih lanjut bagi pihak lembaga pengelola SKB itu sendiri maupun pihak lain
yang tertruik dengan
kasus
ini.C.
Saran - Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi basil penelitian, maka untuk
meningkatkan efektifitas pengelaolan pembelajaran dalam meningkatkan
pembelajaran kreativitas warga belajar di kelompok berrnain Tunas Harapan SKB
Medan Kota, ada beberapa saran yang perlu disampaikan kepada berbagru pihak
yang terkait dan berkepentingan antara lain :
I. Kepala SKB sebagai penyelenggara sebaiknya lebih meningkatkan
hubungan
antara
kepala dengan pamong belajar guna menambah gairahlagi dalam menjalankan tugas-tugas mereka sesuai dengan fungsinya
masing-masing.
2. Pengelola kelompok bennain hendalmya lebih meningkatkan lagi
pengelolaan pembelajarannya
3. Untuk penyelenggara dalam hal ini SKB, perlu memikirkan untuk
menambah pengadaan ruangan dan lahan permaianan
yang
saat ini sangat terbatas,4. Bagi tutor kelompok bennain. diminta dapat rneningkatkan kemampuan
dalam pembelajaran khususnya pembelajaran pengembangan kreativitas
anak, dengan cara mengikuti seminar, penataran atau pelatihan
pengelolaan pembelajaran dalam pengembangan kreativitas anak usia dini.
Dengan demikian para guru dapat mengadakan dan menggunakan alat
pelajaran, slilllber-sumber belajar kreatif (gambar, alat tulis, alat
pennaianan, macam-macam mainan dan pennaianan ) serta dapat
membelajarkan
anak
dengan
carayang lebih bervariasi.
5. Untuk instansi
terkaitdan
masyarakatagar
maumembantu pelaksanaan
program kelompok bennain agar dapat menyukseskan program.
6. Pengelola kelompok bennain dalam hal ini kepala SKB melalui basil
penelitian ini diharapkan dapat mengambil manfaat, masukan dan
menambah cakrawala pe
proses pembelajaran dalam tahap-tahap berikutnya.
DAFT AR PUST AKA
Anwar. (2004 ). Pendidikan Anak Dini lhia.Bandtmg : Alfabeta.
Bafadal Ibrahim. (2004 ). Manajemen Dan Supervisi Taman Kanak-Kanak.Jakarta
: Bwni Aksara.
Bogdan, K dan Bigdan, S.K. ( 1992). Qualitative Research for Education. Boston : Allyan ang Bacon.
Campbell. (2002). Mengembangkan Kreativita.s. Yogyakarta : Kansius.
Danim, S. (2002). Menjudi Penclili Kualitatij. Ban ung a
Setia.Departemen Pendidikan Nasional. (2001 ). Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan Pada Kelompok Remain. Jakarta :
Depdiknas.
. (200 I). Program Kegiatan Be/ajar (kurikulum) Kelompok
Rermain. Jakarta: Depdiknas.
- - - (200 I). Program Kegialan Be/ajar Kurikulum Kelompok Bermain.
Jakarta: Depdiknas.
(2002). Acuan Menu Pemhelajaran Pada Pendidikan Anak Dini
usia. Jakarta : Depdiknas.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. ( J 999). Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Luar Sekolah Pemudo. dan 0/ahraga No. 861E'MS!l999.
Jakarta: Direktorat PADU.
Dimyati dan Mudjiono. (2002). Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta Rineka
Cipta.Hasibuan.
Jainab (2004 ). Penelitian kuantitatif : Pcngaruh Strategi Pembelajaran Audio Visual dan Kreativitas terhadap kemampuan Menulis Angka Anak
Taman Kanak-Kanak. Medan : UNIMED
.'\1alayu. (2002). Manajemen Sumher Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Lincoln, Y.S. (and Guba, E.G. (1985). Naturalistic Inquiry. Baverly Hills: Sage
Publications.
Miles, M.B dan Hubennan. (1992). Analisi.\· Data Kualitatif Penerjemah Tjetjep
Rohendi. jakarta : Universitas Indonesia.
Moleong, L.J. (2000). Metodelogi Penelitian Kua/itatif Bandung: Tarsito.
(2000). Metodelogi penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Munandar. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Berbakat.
Jakarta : Grasindo.
_____ ... (1999). Pengemhangan Kreativitas Anak Rerhakal. Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyasa. (2003 ). Manajemen Bqbasis S'ekolah ; Konsep, Strategis, dan
lnprementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tarsito
Nasution, S. (1988). Metode Penelitian Naturalislik Kualitatif Bandung: Tarsito.
Riyanto (2004). Pendidikan Pada usia Dini. Jakarta : Grasindo.Sagala. (2003).
Komep dan Makna Pemhelajaran. Bandw1g : Aifabeta .
. _ _ _ . (Sudjana. (2000). Dasar- Damr proses Be/ajar Mengqjar. Bandung : Sinar Baru Algensindo 2000). Metode dan Teknik Pembelajaran
PartJsipatif. Bandung : Falah Productoin.
Sujanto, A (1984). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Aksara Baru.
Supriadi, D. (1994). Kreativilas kehudayaan & Perkembangan Iptek. Bandung :
AI fa beta.
Sudono Anggani. (2000). Sumher Be/ajar dan Alai Permainan. Jakarta : Grasindo.
Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003. (2003). Sisrem Pendidikan Nasional.
Bandung : Fokus Media.