BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Menurut Poerwandari (2001) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar, foto rekaman, video dan lain-lain. Dalam penelitian kualitatif perlu menekankan pada pentingnya kedekatan dengan orang-orang dan situasi penelitian, agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi kehidupan nyata. (Patton dalam Poerwandari, 2001). Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Disini peneliti ingin mengetahui bagaimana pola komunikasi lintas budaya oleh partisipan asal Indonesia di Persekutuan Doa Solafide
3.3 Lokasi Penelitian
3.4 Unit Analisa
Unit analisa adalah aras agregasi dari data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam rangka menjawab persoalan-persoalan penelitian. (Ihalauw, 2004 :185) Unit analisa dari penelitian ini adalah pola komunikasi interpersonal dari partisipan Indonesia yang berkomunikasi dengan partisipan Amerika, Jerman, Korea, Australia dalam kelompok Persekutuan Doa Solafide.
3.5 Unit Pengamatan
Unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis (Ihalauw, 2004 : 178). Unit pengamatan dalam penelitian ini adalah Partisipan Indonesia yang berkomunikasi dengan orang Amerika, Jerman, Korea, Australia di Persekutuan Doa Solafide.
3.6 Jenis Data
Data Primer: data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari para responden, dan bukan berasal dari pengumpulan data yang pernah dilakukan sebelumnya. Data ini diperoleh dari hasil wawancara semi terstruktur, dan observasi. Data primer diperoleh dari wawancara dengan beberapa anggota Solafide, yaitu yang berinisial W, A, J, mereka semua adalah orang Indonesia.
Data Sekunder: data yang diperoleh dari sumber tertulis yang pernah diteliti orang sebelumnya. Data ini diperoleh dari dokumen, buku, internet.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.7.1 Wawancara Mendalam (In-depth Interview)
pedoman wawancara yang akan dilakukan peneliti adalah pedoman wawancara tidak terstruktur yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan dengan demikian kreativitas peneliti sangat diperlukan.
Peniliti melakukan wawancara singkat dengan dua anggota Solafide untuk pra penelitian, kemudian setelah data didapatkan peneliti melakukan wawancara mendalam dengan 3 anggota yang lain sebagai data utama.
3.7.2 Observasi
Observasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Metode obsevasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan mengadkan pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap kenyataan-kenyataan yang akan diselidiki. Metode observasi sering diartikan sebagai metode pengamatan, yaitu kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba (Arikunto 1998).
Peneliti melakukan observasi selama kurang lebih 6 bulan dan observasi tersebut dilakukan dengan mengikuti kegiatan setiap minggunya. Yang peneliti lakukan adalah melihat, mendengarkan, mencatat percakapan yang dilakukan oleh partisipan asal Indonesia dan partisipan asing.
3.7.3 Dokumentasi
Peneliti mengumpulkan dokumen-dokumen dari sumber manusia (human source) dan bukan dari manusia (non-human source). Sumber dari manusia berupa hasil wawancara singkat dengan beberapa anggota dan observasi, sedangkan hasil bukan dari manusia berupa beberapa foto-foto, agenda, dan group facebook.
3.7.4 Teknik Analisa Data