• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN METODE BERNYANYI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN METODE BERNYANYI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN METODE BERNYANYI TERHADAP

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK

USIA TAMAN KANAK-KANAK

(Penelitian Pre-Experiment di Kelompok A TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi

)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

ELIS KHAERUNNISA

(1003533)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Bernyanyi Terhadap Peningkatan

Keterampilan Berbicara Anak Usia

Taman Kanak-Kanak

(Pre-Eksperimen di Kelompok A TK Aisyiyah Telaga Asih Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi)

Oleh

ELIS KHAERUNNISA

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas IlmuPendidikan

© Elis Khaerunnisa 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK

(Penelitian Pre-Experiment di Kelompok A TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi

)

Oleh: Elis Khaerunnisa

1003533

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Penguji I Penguji II

Heny Djoehaeni, S.Pd., M.Si Ali Nugraha, M. Pd NIP.197007241998022001 NIP. 196805241998021001

Penguji III

Dr. Nining Sriningsih, M.Pd NIP. 197912112006042001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)
(5)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN METODE BERNYANYI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK

USIA TAMAN KANAK-KANAK

(Penelitian Pre-Eksperimen di Kelompok A TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi)

Elis Khaerunnisa 1003533

Latar belakang dilakukannya penelitian ini disebabkan karena ditemukannya anak-anak yang masih rendah dalam keterampilan berbicaranya. Penelitian ini dirancang untuk memberikan stimulus guna meningkatkan keterampilan berbicara anak usia taman kanak-kanak dengan menggunakan metode bernyanyi. Metode bernyanyi merupakan kegiatan yang menyenangkan dan disukai anak, dengan bernyanyi anak tidak akan merasa sedang distimulus dalam keterampilan berbicaranya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-eksperimen. Metode penelitian ini dipilih karena tidak memiliki kelompok control sebagai pembanding dan karena hasil penelitiannya dapat diketahui dengan membandingkan keadaan sebelum dan sesudah perlakuan supaya hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen jenis one group design-eksperimen (preeksperimen) yang bertujuan untuk mengetahui variabel terikat setelah diterapkan metode bernyanyi. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode bernyanyi mampu meningkatkan keterampilan berbicara anak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode bernyanyi member pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak, sehingga penulis merekomendasikan agar metode bernyanyi dapat dijadikan salah satu alternative kegiatan untuk menstimulus keterampilan berbicara anak.

(6)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

EFFECT OF METHOD OF INCREASING THE SINGING SKILLS SPEAKING CHILDREN KINDERGARTEN

(Pre-Eksperiment Design of A Group in TK Aisyiyah Bekasi Regency)

Elis Khaerunnisa

1003533

The background of this study due to the discovery of the children were not yet skilled in speaking skills. This study was designed to provide a stimulus to improve speaking skills of children aged kindergarten using singing. The singing is a fun activity and favored child, with the singing children will not feel being stimulated in his speaking skills. The method used in this research is the pre-experimental method. This research method was chosen because it has a control group for comparison and because the results of his research can be determined by comparing the situation before and after treatment so that the results can be known more accurate treatment. This study used an experimental method kinds of one-group-experimental design (pre-experiment) which aims to determine the dependent variable after the applied method of singing. The results showed that the singing is able to improve the skills of speaking children. It can be concluded that the singing gave a significant effect on the increase in child speaking skills, so the authors recommend that the method of singing can be one alternative activities to stimulate children's speaking skills.

(7)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ……… i

ABSTRAK ………ii

KATA PENGANTAR ……… iii

UCAPAN TERIMAKASIH ………..….……… iv

DAFTAR ISI ………vi

DAFTAR TABEL ………ix

DAFTAR GRAFIK ……… x

DAFTAR GAMBAR ……… xi DAFTAR LAMPIRAN ………...………xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ……… 1

B. Identifikasi Masalah ……… 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ……… 4

D. Tujuan Penelitian ……… 5

E. Manfaat Penelitian ……… 5

F. Struktur Organisasi ……… 6

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Konsep Bahasa Anak ……....……… 8

1. Pengertian Bahasa ……… 8

2. Fungsi Bahasa ……… 9

3. Bentuk Bahasa ……….. 10

4. Tahapan Perkembangan Bahasa Anak ……….. 11

B. Konsep Keterampilan Berbicara Anak ……….. 13

1. Pengertian Keterampilan Berbicara ……….. 13

2. Perkembangan Berbicara ……….. 14

(8)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Tugas Utama dalam Belajar Berbicara Anak ……….. 18

6. Prinsip-Prinsip Berbicara Anak ……….. 21

7. Penilaian Keterampilan Berbicara Anak ……….. 21

C. Konsep Metode Bernyanyi ……….. 22

1. Pengertian Metode Bernyanyi ……….. 22

2. Manfaat Metode Bernyanyi ……….. 23

3. Cara Bernyanyi yang Baik ……….. 25 4. Pemilihan Lagu ……….. 25

5. Langkah-Langkah Penerapan Metode Bernyanyi ………….. 26

6. Hasil Penelitian yang Relevan ……….. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ……….. 30

B. Partisipan ……….. 31

C. Populasi dan Sampel ……….. 31

D. Definisi Operasional ……….. 32

E. Instrumen Penelitian ……….. 33

1. Kisi-kisi Instrumen ……….. 33

2. Teknik Pengumpulan Data ……….. 36

3. Teknik Penilaian …….………. 37

4. Uji Coba Instrumen ……….. 38

F. Prosedur Penelitian ………..……… 42 G. Analisis Data ……….. 43

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian ……….. 47

1. Profil Keterampilan Berbicara Anak Kelompok A TK Aisyiyah Tahun Ajaran 2014/ 2015 Sebelum Diterapkan Metode Bernyanyi ……….. 47 2. Profil Keterampilan Berbicara Anak Kelompok A

(9)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Diterapkan Metode Bernyanyi ……….. 49

3. Pengaruh Penerapan Metode Bernyanyi Terhadap Peningkatan Keterampilan Berbicara Anak Kelompok A

Tahun Ajaran 2014/ 2015 ……….. 52

B. Pembahasan ……….. 55

1. Analisis Keterampilan Berbicara Anak Kelompok A TK Aisyiyah Tahun Ajaran 2014/2015 Sebelum

Diterapkan Metode Bernyanyi ……….. 55

2. Analisis Keterampilan Berbicara Anak Kelompok A TK Aisyiyah Tahun Ajaran 2014/2015 Setelah

Diterapkan Metode Bernyanyi ………..58

3. Analisis Pengaruh Penerapan Metode Bernyanyi Terhadap Keterampilan Berbicara Anak Kelompok A TK Aisyiyah

Tahun Ajaran 2014/2015 ………..………60

C. Keterbatasan Penelitian ………..………62

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan ……….. 63

B. Rekomendasi ……….. 64

DAFTAR PUSTAKA ……….. 65

(10)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Partisipan ……….………….……..……….……... 31 Tabel 3.2 Kisi- Kisi Instrumen Keterampilan Berbicara ……….….. 34 Tabel 3.3 Pedoman Penelitian Pre-Eksperimen “Pengaruh Penerapan

Metode Bernyanyi Terhadap Peningkatan Keterampilan Berbicara

Anak Taman Kanak-Kanak” ….……..……….………...… 36

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Kemampuan ………...… 38 Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Pengujian Validasi Item Keterampilan

Berbicara ……….……….………... 40

Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Reabilitas Instrumen ………...… 42 Tabel 3.7 Interpretasi Koefisiensi Korelasi ………...……… 42 Tabel 3.8 Kategorisasi Profil Keterampilan Berbicara ….………..…....… 44 Tabel 4.1 Profil Keterampilan Berbicara Anak Kelompok A Sebelum

Diterapkan Metode Bernyanyi ……….….. 48 Tabel 4.2 Profil Keterampilan Berbicara Anak Kelompok A Setelah

Diterapkan Metode Bernyanyi ………... 50 Tabel 4.3 Profil Peningkatan Keterampilan Berbicara Anak Kelompok A

Di TK Aisyiyah Tahun Ajaran 2014/2015 Setelah Diterapkan

Metode Bernyanyi .………....….. 51

(11)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.6 Hasil uji t Berpasangan Pre- Post Test Data Keterampilan

Berbicara Anak Secara Keseluruhan ……….….. 54

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Profil Keterampilan Berbicara Anak Sebelum

Diterapkan Metode Bernyanyi ………...….. 49 Grafik 4.2 Profil Keterampilan Berbicara Anak Setelah

Diterapkan Metode Bernyanyi ………. 51 Grafik 4.3 Perbandingan Keterampilan Berbicara Anak Kelompok A

Di TK Aisyiyah Tahun Ajaran 2014/2015 Sebelum dan Setelah Diterapkan Metode Bernyanyi ………. 52 Grafik 4.4 Rata-rata Keterampilan Berbicara Anak Sebelum dan Setelah

(12)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

(13)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

- Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing Penyusunan Skripsi - Surat Permohonan Izin Penelitian

- Surat Pengantar Judgment Instrumen - Lembar Validasi Instrumen

- Surat Keterangan

- Lembar Bimbingan Skripsi - Kisi-Kisi Instrumen Penelitian - Pedoman Observasi

- Rencana Kegiatan Harian dan Skenario Pembelajaran

- Data Uji coba Instrumen, Data Hasil Pretest, Data Hasil Posttest - Data Hasil Perhitungan Statistik

(14)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Dokumentasi

(15)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi mengemukakan hasil pemikirannya dan dapat mengekpresikan perasaan. Perkembangan bahasa memiliki peranan penting yang harus diperhatikan sejak dini karena memiliki pengaruh terhadap kelangsungan hidup seseorang, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang.

Ada sejumlah keuntungan yang diperoleh anak jika memiliki keterampilan berbahasa sejak dini. Adamson (dalam Santrock, 2002, hlm. 182), mengungkapkan bahwa pengenalan bahasa lebih dini dapat mempermudah memperoleh keterampilan bahasa yang lebih baik. Anak yang cenderung memiliki kemampuan bahasa yang baik dapat diterima dengan baik oleh teman-temannya, sebaliknya anak yang mengalami hambatan dalam bahasa dapat menghambat anak dalam berkomunikasi dengan temannya.

Dalam hal peranan bahasa sebagai sarana untuk melakukan kegiatan berbicara, maka bahasa perlu dikenalkan dan latihkan kepada anak setiap hari dalam pergaulannya secara baik dan maksimal diantaranya dengan melatih keterampilan berbicara anak yang baik dan benar, karena anak usia dini melakukan aktivitas berbahasa dengan mendengarkan dan berbicara, mereka belum mampu membaca dan menulis. Jadi, untuk anak usia dini dalam berbahasa yang perlu dibina dan dikembangkan terutama keterampilan mendengarkan dan berbicara. Keterampilan berbicara perlu dilatih sejak dini supaya mereka mampu berbicara dengan teratur dan terampil di masa-masa yang akan datang, karena bicara merupakan salah satu alat komunikasi yang utama.

(16)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menyampaikan suatu maksud. Karena berbicara merupakan bentuk komunikasi yang paling efektif, penggunaannya paling luas dan paling penting. Keterampilan berbicara dibutuhkan oleh anak agar memiliki keterampilan dalam mengolah kata. Kata-kata diolah menjadi sebuah kata yang menarik untuk dibicarakan. Latihan untuk terampil berbicara juga akan memberikan masukan bagi anak agar peka terhadap makna setiap kata.

Permasalahan bahasa bagi anak usia dini terutama yang berkaitan dengan kemampuan berbicara terkait erat dengan alat pendengaran, bunyi ujaran yang didengar, dan artikulasi yang dimiliki, karena ditemukan juga anak yang masih kurang jelas pendengarannya dalam mendengarkan kata-kata orang tua atau guru, jadi perlu diulang kembali apa yang telah diucapkan. Kadang-kadang anak juga dalam menyebutkan kata-kata belum tepat pengucapannya, mereka hanya bisa meniru apa yang mereka dengar, belum mengetahui apa yang ditirukan itu benar atau salah, baik atau tidak yang diucapkan. Sehingga pada saat pembelajaran berlangsung terdapat beberapa anak yang belum berani berbicara dengan temannya, pada saat kegiatan bercakap-cakap ataupun tanya jawab ungkapan yang diberikan masih terbata-bata. Adapun permasalahan bahasa menurut Suhartono (2005, hlm. 17) bahwa:

Terdapat lima permasalahan yang berkaitan dengan bahasa anak yaitu: keterbatasan kata-kata yang diketahuinya, menirukan ucapan atau lafal yang tidak benar dari orang tuanya, mempunyai gangguan artikulasi, kebiasaan menggunakan bentuk bahasa yang hanya dipahami oleh orang tuanya, dan kesulitan menyesuaikan bahasa dalam berinteraksi dengan teman-teman di lingkungan sekolah.

(17)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan bahasa yang jelas dan benar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa anak-anak keterampilan berbicara masih rendah. Permasalahan tersebut terjadi karena guru yang kurang memperhatikan kemampuan dan keterampilan berbicara anak, sehingga dalam pelaksanaannya tidak optimal. Selain itu karena metode pembelajaran yang digunakan kurang membangkitkan semangat anak untuk belajar.

Mengacu pada permasalahan yang diuraikan di atas, salah satu metode yang dapat digunakan dan yang erat kaitannya dengan anak yaitu metode bernyanyi. Bernyanyi merupakan suatu alat bagi anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya, anak-anak sangat senang bernyanyi karena dengan bernyanyi dapat memberikan kepuasan bagi diri mereka. (Usman, 1979, hlm. 24)

Bernyanyi diharapkan akan mampu memberikan rangsangan terhadap anak-anak, baik rangsangan kognitif atau pemahaman mereka terhadap ucapan yang mereka hasilkan, dan sejauh mana pengaruh pelajaran tersebut terhadap perkembangan mereka, terutama rangsangan alat ucap atau dengan kata lain berbicara yang memiliki masalah. (David, 2003, hlm. 15)

Bernyanyi memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak baik itu bagi kesehatan fisik maupun psikologis yang telah diungkapkan sebelumnya. Menurut Graham Welch dalam Mindra (2010) menyatakan bernyanyi merupakan sebuah aktifitas senam yang mampu meningkatkan pasokan oksigen ke aliran darah diseluruh tubuh dan meningkatkan efesiensi sistem kadiovaskular (jantung). Selain itu dengan bernyanyi anak juga berolah raga untuk membangun sebagian otot tubuhnya. Saat bernyanyi hampir sebagian besar otot-otot disekitar perut (diafragma) akan bekerja dan ini dianggap sebagai latihan yang sangat baik untuk otot tubuh bagian atas. Latihan vocal bagi anak melibatkan latihan pernapasan dan latihan pada otot jantung dan paru-paru.

(18)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-kanak.

1. Permasalahan bahasa bagi anak usia dini terutama yang berkaitan dengan kemampuan berbicara terkait erat dengan alat pendengaran, bunyi ujaran yang didengar, dan artikulasi yang dimiliki.

2. Dalam menyebutkan kata-kata anak belum tepat pengucapannya, mereka hanya bisa meniru apa yang mereka dengar, belum mengetahui apa yang ditirukan itu benar atau salah, baik atau tidak yang diucapkan.

3. Pada anak di prasekolah memiliki permasalahan yang bervariasi dalam berbahasa terutama berbicara, misalnya anak kurang tepat dalam pengucapan kata/huruf, kurang tepat dalam mengucap kata dan kurang lancar dalam mengucap kata sehingga dapat disimpulkan bahwa anak-anak keterampilan berbicara masih rendah.

(19)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Guru cenderung menganggap dirinya sebagai sumber utama pengetahuan atau degan kata lain masih berpusat pada guru, sedangkan pada prinsip pembelajaran harus berpusat pada anak.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana pengaruh penerapan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak kelompok A TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi?”

Adapun secara lebih khusus rumusan masalah di atas dijabarkan dalam bentuk petanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana keterampilan berbicara anak kelompok A di TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi sebelum menggunakan metode bernyanyi?

2. Bagaimana keterampilan berbicara anak kelompok A di TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi setelah menggunakan metode bernyanyi?

3. Bagaimana pengaruh penerapan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara pada anak kelompok A di TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dalam penelitian ini yaitu memperoleh data tentang pengaruh penerapan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak kelompok A TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi. Adapun secara lebih khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui keterampilan berbicara anak kelompok A di TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi sebelum menggunakan metode bernyanyi. 2. Untuk mengetahui keterampilan berbicara anak kelompok A di TK

(20)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Untuk mengeahui peningkatan keterampilan berbicara anak kelompok A TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi melalui metode bernyanyi

E. Manfaat / Signifikasi Penelitian

Bila tujuan penelitian tercapai, maka hasil penelitian akan memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak diantaranya:

1. Bagi Anak

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat terhadap anak dalam meningkatkan dan mengembangkan keterampilan berbahasa terutama keterampilan berbicara kepada anak secara aktif sesuai dengan tahapan perkembangannya.

2. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan para guru tentang keterampilan berbicara yang harus dicapai anak sesuai dengan perkembangamya dan diharapkan guru dapat menganalisis terjadinya permasalahan tentang pembelajaran berbahasa dan usaha mengatasinya dan membantu guru dalam mengembangkan program pembelajaran bahasa terutama kemampuan berbicara yang mengacu pada perkembangan anak. 3. Bagi Lembaga

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan serta rujukan dalam upaya peningkatan kualitas pengembangan bahasa khususnya dalam kemampuan berbicara.

4. Bagi Peneliti Berikutnya

(21)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penelitian digunakan untuk memberikan gambaran secara umum hal-hal apa saja yang akan diteliti. Agar mempermudah pembahasan secara menyeluruh, dalam penelitian ini ada beberapa hal yaitu:

Bab I. Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah mengenai pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak. Identifikasi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan keterampilan berbicara anak. Rumusan masalah penelitian mengenai pertanyaan masalah yang utama yaitu bagaimana peningkatan dalam mengembangkan keterampilan berbicara anak usia taman kanak-kanak melalui metode bernyanyi. Tujuan penelitian yaitu menjawab permasalahan penelitian tentang keterampilan berbicara anak. Manfaat penelitian atau signifikasi penelitian memaparkan mengenai sumbangan pemikiran untuk berbagai pihak dengan adanya penelitian ini. Struktur organisasi dari penelitian ini sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian

Bab II Landasan Teoritis tentang landasan teori mengenai konsep perkembangan bahasa baik fungsi bahasa, bentuk bahasa maupun tahap perkembangan bahasa anak dan konsep keterampilan berbicara meliputi pengertian keterampilan berbicara, perkembangan berbicara, tujuan berbicara, tahap perkembangan berbicara anak, tugas utama dalam belajar berbicara anak dan penilaian keterampilan berbicara anak serta konsep metode bernyanyi.

BAB III. Berisi penjabaran lebih rinci tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pre eksperimen one group design. Semua prosedur serta tahap-tahap penelitian mulai dari persiapan hingga penelitian berakhir.

(22)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V. Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan dari seluruh hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan disertai saran yang akan diberikan kepada pihak yang terkait berikut rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yang akan melanjutkan ini.

(23)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen. Menurut Sugiyono (2011, hlm 98) metode eksperimen termasuk kedalam metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian eksperimen terdapat perlakuan/treatment. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Desain Penelitian yang digunakan adalah Pre-eksperiment Design dengan

One Group Pretest-Posttest yaitu sebuah desain penelitian yang digunakan dengan cara memberikan tes awal dan tes akhir terhadap sempel penelitian kelompok tunggal. Menurut Syaodih (2007, hlm. 208), dalam model design one group pre test- post test, kelompok sampel tidak diambil secara acak, juga tidak ada pembanding, namun diberi tes awal dan tes akhir disamping perlakukan. Lebih lanjut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Desain penelitian

Gambar 3.1

(Sugiyono, 2011, hlm. 110) Keterangan:

O1 : nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) O2 : nilai posttest (setelah diberi perlakuan) X : perlakuan

Pre test dilakukan untuk mengetahui tingkat keberanian berbicara anak usia taman kanak-kanak sebelum perlakuan. Post test dilakukan untuk mengetahui tingkat keberanian berbicara anak usia taman kanak-kanak setelah perlakuan.

(24)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diharapakan dapat meningkatkan keberanian berbicara anak usia taman kanak-kanak.

B. Partisipan

Partisipan pada penelitian ini adalah anak-anak yang sebagian besar belum terampil dalam keterampilan berbicara, dimana partisipan merupakan kelompok yang berada pada satu kelas di sekolah, sehingga masing-masing partisipan cenderung memiliki kesamaan dalam kultur kegiatan belajar. Terdapat sebanyak 14 anak sebagai partisipan, adapun data partisipan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Data Partisipan

Kelompok Jenis Kelamin Jumlah

Perempuan Laki-laki

A 8 6 14

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah regenerasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2011, hlm. 61). Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak kelompok A Taman Kanak-Kanak Aisyiyah tahun ajaran 2014/2015. Taman Kanak-Kanak Aisyiyah beralamat di Kampung Telaga Asih Kecamatan Cibitung Kabupaten Bekasi.

2. Sampel

(25)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dikarenakan semua anggota populasi digunakan sebagai sampel karena jumlah populasi yang terbatas. Karena jumlah kelompok A di TK Aisyiyah ada satu kelas, maka sampel dalam penelitian ini adalah kelompok A yang berjumlah 14 orang anak.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi dari variable penelitian yang dapat dioperasikan atau dapat menjadi arahan untuk pelaksanaan didalam penelitian.

1. Keterampilan Berbicara

(26)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Metode Bernyanyi

Metode bernyanyi merupakan cara atau jalan yang ditempuh, sedangkan bernyanyi merupakan suatu aktifitas untuk mengekpresikan rasa yang ada di dalam diri manusia melalui nada dan kata-kata. Metode bernyanyi merupakan metode yang menekankan pada kata-kata yang dilagukan dengan suasana menyenangkan sehingga anak tidak merasa jenuh. Adapun metode bernyanyi yang dimaksud adalah kegiatan bernyanyi dengan lagu sesuai tema.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial yang dialami. (Sugiyono, 2008).Sedangkan instrumen penelitian menurut. Arikunto (2006, hlm. 160) adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Tujuan digunakannya instrument tersebut adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan keterampilan berbicara anak, diantaranya yaitu pengembangan kosakata, pengucapan dan pembentukan kalimat. 1. Kisi-Kisi Instrumen

(27)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.2 Kisi- Kisi Instrumen

Variable Sub Variabel Indikator Pernyataan

(28)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(29)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Dapat

Sumber: (Hurlock, 1991, hlm. 185)

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lainnya. Menurut Sugiyono (2008, hlm. 203) teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila peneliti berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Dari jenis proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi yang digunakan adalah observasi berperanserta (participant observation). Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian.

Dari kisi-kisi di atas, peneliti dapat membuat instrument penelitian. Berikut pedoman penelitian Pre-eksperiment yang digunakan dalam penelitian ini

Tabel 3.3 Pedoman Observasi

“Pengaruh Penerapan Metode Bernyanyi Terhadap Peningkatan

Keterampilan Berbicara Anak Usia Taman Kank-Kanak” Nama Anak:

(30)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Usia: Sekolah: Hari/ Tanggal:

No Pernyataan Penilaiam

Baik Cukup Kurang 1 Anak dapat menyebutkan judul

lagu

2 Anak dapat menyebutkan tokoh dalam lagu

3 Anak dapat mengucapkan kata tanya apa, mengapa, dimana, bagaimana terkait dengan lagu 4 Anak dapat menyebutkan

kata-kata yang ada dalam lagu 5 Anak dapat mengucapkan bunyi

suara

6 Anak dapat meniru 4-5 urut kata

7 Anak dapat memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekpresikan ide tentang judul lagu

8 Anak dapat mengulang kembali kalimat sederhana yang

diucapkan oleh guru

9 Anak dapat mendengarkan dan membedakan bunyi suara/ bahasa yang diucapkan guru 10 Anak dapatmenyanyikan

sebuah lagu dengan suara dan lafal yang jelas

11 Anak dapatmengiringi lagu dengan bunyi suara/ bahasa 12 Anak dapat menyusun kalimat

dengan suara dan lafal yang jelas

13 Anak dapat melengkapi kalimat sederhana yang dimulai oleh guru, mis:“aku suka bunga” 14 Anak dapat melengkapi kalimat

(31)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

15 Anak dapat berbicara dan berkomunikasi dengan anak lain 16 Anak dapat menceritakan

hal-hal yang diketahui tentang judul lagu yang bersangkutan

17 Anak dapat menceritakan pengelamannya sendiri secara sederhana sesuai dengan judul nyanyian

18 Anak dapat memahami dan melakukan 2-3 perintah sederhana

Sumber: (Hurlock, 1991)

3. Teknik Penilaian

Teknik penilaian yang digunakan untuk mengolah hasil tes adalah dengan cara memberikan skor dengan rating scale. Arikunto (2006) mengemukakan bahwa rating atau sakala bertingkat adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala. Rating scale disini merupakan data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Skala yang digunakan adalah skala nilai dengan menggunakan kategori nilai 0, 1, dan 2. Adapun rincian penilaian adalah dihalaman berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian Keterampilan Berbicara

Kemampuan

sebagian Anak bisa (Arikunto, 2006, hlm. 242)

4. Uji Coba Instrumen

(32)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembuktian hipotesis. Oleh karena itu, benar tidaknya data akan menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data, tergantung dari baik atau tidaknya instrument pengumpulan data. Menurut Arikunto (2006, hlm. 168) instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yaitu valid dan reliabel.

Pada penelitian ini, instrumen penelitian diuji cobakan terhadap kelas dari sekolah yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sekolah yang akan dijadikan subjek penelitian nantinya. Uji coba instrumen dilakukan kepada siswa kelas A TK Melati yang beralamat di Kabupaten Bekasi. Uji coba instrumen ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai validitas dan realibilitas instrumen penelitian.

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas redah. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument

menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. (Arikunto, 2006, hlm. 168).

Sementara menurut Sugiyono (2008, hlm. 267) menyatakan bahwa uji validitas dilakukan untuk mengukur tingkat kevalidan suatu instrument.

Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Adapun pada penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Menghitung koefisien korelasi product moment / r hitung dari Pearson, dengan rumus sebagai berikut:

r

xy

=

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

(33)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

r = koefisien korelasi x = skor tiap item

y = skor keseluruhan item n = jumlah responden b. Proses pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan didasarkan pada uji hipotesa dengan kriteria sebagai berikut:

 Jika r hitung positif, dan r hitung r tabel,maka butir soal valid

 Jika r hitung negatif dan r hitung < r tabel,maka butir soal tidak

valid

Menurut Masrun dalam Sugiyono (2008, hlm. 189) menyatakan bahwa Item yang dipilih (valid) adalah yang memiliki tingkat korelasi 0,533. Jadi, semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukan apa yang seharusnya diukur. Adapun nilai untuk r tabel (n=13) adalah 0,533.

Pada halaman berikutnya disajikan hasil rekapitulasi uji validitas kemampuan keterampilan berbicara dengan menggunakan program SPSS.20 for Windows.

Tabel 3.5

Hasil Perhitungan Pengujian Validasi Item Keterampilan Berbicara

No Item r Hitung r Tabel Kriteria

1 0,627 0,553 Valid

2 0,800 0,553 Valid

(34)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4 0,887 0,553 Valid

5 0,786 0,553 Valid

6 0,891 0,553 Valid

7 0,679 0,553 Valid

8 0,673 0,553 Valid

9 0,673 0,553 Valid

10 0,694 0,553 Valid

11 0,621 0,553 Valid

12 0,727 0,553 Valid

13 0,662 0,553 Valid

14 0,550 0,553 Tidak Valid

15 0,731 0,553 Valid

16 0,524 0,553 Tidak Valid

17 0,524 0,553 Tidak Valid

18 0,727 0,553 Valid

b. Uji Realibilitas

(35)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menggunakan bantuan perhitungan statistika dengan rumus alpha ( ) adapun tahapannya sebagai berikut:

Pertama, Menghitung nilai reabilitas atau r hitung (r11) dengan

menggunakan rumus berikut :

r

11 =

(Arikunto, 2006: 196) Keterangan:

r11 : Reabilitas Instrumen ∑ : Jumlah varians butir

: varians total

: banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Kedua,mencari varians semua item menggunakan rumus berikut:

(Arikunto, 2006: 196) Keterangan:

∑ = Jumlah Skor

= Jumlah kuadrat skor

n = banyak Sampel

(36)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.6

Tabel Hasil Perhitungan Reabilitas Instrumen

N K r Hitung r Tabel

13 15 12,31 62,56 0,953 0,553

Titik tolak ukur koefisien reabilitas digunakan pedoman koefisien korelasi yang disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.7

Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0.20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Tinggi

0,80 – 1,000 Sangat tinggi

(Sugiyono, 2008)

Merujuk pada tabel interpretasi nilai koefisien korelasi, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa reabilitas intrumen ini dinyatakan sangat tinggi, karena, 0,953 berada diantara 0,80-1,000. Dengan kata laininstrumen ini dapat digunakan untuk penelitian.

F. Prosedur Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, dilakukan beberapa prosedur sebagai tahapan penelitian, adapun prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah: 1. Persiapan penelitian

a. Melakukan studi pendahuluan, observasi ke TK. Aisyiyah mengenai masalah penelitian.

b. Menetapkan materi yang akan dipergunakan dalam penelitian.

(37)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Melakukan uji coba instrument penelitian diluar kelompok sampel untuk menguji validitas dan realibilitas.

f. Mengadakan revisi terhadap iteminstrument yang tidak valid dan tidak reliabel.

2. Pelaksanaan penelitian

a. Menetapkan kelas yang akan digunakan sebagai kelas eksperimen.

b. Melakukan pre tes pada kelompok eksperimen untuk mengetahui data awal penelitian.

c. Kelompok eksperimen diberi perlakuan (treatment) peningkatan keterampilan berbicara dengan menggunakan metode bernyanyi. Dalam penelitian dibantu oleh guru kelas.

d. Setelah kelompok eksperimen diberikan treatment, kelompok eksperimen diberi post test.

e. Megolah data hasil penelitian.

G. Analisis Data

Setalah melalui serangkaian penelitian, tahapan berikutnya adalah mengolah data-data hasil penelitian. Analisis data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Profil Keterampilan Berbicara Anak Sebelum Dan Setelah Penerapan

Metode Bernyanyi

Langkah-langkah menentukan kriteria profil keterampilan berbicara anak usia taman kanak-kanak adalah sebagai berikut:

a. Menentukan Skor maksimal ideal yang diperoleh sampel skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi

Aspek Skor Maksimal Ideal Keseluruhan = 15 x 2 = 30

Aspek 1 = 3 x 2 = 6 Aspek 2 = 8 x 2 = 16 Aspek 3 = 4 x 2 = 8

(38)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Aspek Skor Minimal Ideal Keseluruhan = 15 x 0 = 0

Aspek 1 = 3 x 0 = 0 Aspek 2 = 8 x 0 = 0 Aspek 3 = 4 x 0 = 0

c. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh Rentang Skor = Skor maksimal ideal- skor minimal

Aspek Rentang Skor

Keseluruhan = 30 - 0 = 30 Aspek 1 = 6 – 0 = 6 Aspek 2 = 16 – 0 = 16 Aspek 3 = 8 – 0 = 8

d. Rentang Skor

interval skor = rentang skor/ 3

Aspek Rentang Skor

Keseluruhan = 30/3 = 10 Aspek 1 = 6/3 = 2 Aspek 2 = 16/3 = 5,3 Aspek 3 = 8/3 = 2,6

Dari langkah-langkah di atas, di dapat kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.8

Kategorisasi Profil Keterampilan Berbicara Anak Usia Taman Kanak-Kanak

Aspek Kriteria Interval

(39)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Aspek 3

Tinggi 6-8

Sedang 3-5

Rendah 0-2

2. Uji Statistik

Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak normal. Pengujian normalitas data menggunakan uji statistik kolmogrov-Smirnov atau Shapiro-Wilk menggunakan taraf nyata = 5%. Jika kedua data terdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas varians. Jika salah satu atau kedua data tidak terdistribusi normal, maka pengujian selanjutnya yang dilakukan uji statistik non-parametrik yaitu uji

Mann-Whitney.

a. Hipotesis

H0: posttest Pretest

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berbicara anak sebelum dan setelah diterapkannya metode bernyanyi H1: posttest< Pretest

Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berbicara anak sebelum dan setelah diterapkannya metode bernyanyi

b. Dasar pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan dilakukan dengan dua cara, yaitu membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau dengan membandingkan nilai probabilitas yang diperoleh dengan = 0,05.

Berdasarkan nilai t hitung:

Jika pengambilan keputusan berdasarkan nilai t hitung maka kriterianya adalah H0diterima jika – t 1- 1/2

α

<t hitung < t 1- 1/2

α,

dimana t 1- 1/2

α

didapat dari daftar tabel t dengan dk = (n1 + n2 - 1) dan peluang 1- 1/2

α.

Untuk harga-harga t lainnya H0 ditolak.

(40)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima, dan H1 di tolak.

- Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak, dan H1 di terima.

(Triton, 2005:60)

Jika pengambilan keputusannya berdasarkan angka probabilitas (nilai P), maka kriterianya adalah:

- Jika nilai p < 0,05 maka H0 ditolak

- Jika nilai p > 0,05 maka H0 diterima

1) Mencari t hitung

Tahapan mencari t hitung adalah sebagai berikut:

a) Menghitung selisih (d), yaitu data pretest- data posttest

b) Menghitung total d, lalu mencari mean d

c) Menghitung d−(d rata rata), kemudian mengkuadratkan selisih tersebut, dan menghitung total kuadrat selisih tersebut

2) Mencari Sd2, dengan rumus: Sd2=

2

]

3) Mencari t hitung dengan rumus

tHitung= ̅

keterangan: ̅ = rata-rata d Sd = Standar deviasi n = banyaknya data

(41)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

(42)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis mengenai Pengaruh Penerapan Metode Bernyanyi Terhadap Peningkatan Keterampilan Berbicara Anak Usia Taman Kanak Kanak di kelompok A TK Aisyiyah Tahun ajaran 2014/2015, dapat disimpulkan bahwa:

1. Keterampilan Berbicara anak kelompok A TK Aisyiyah Cibitung Kecamatan Telaga Asih Kabupaten Bekasi tahun ajaran 2014-2015 sebelum diterapkan metode bernyanyi tergolong kedalam kategori sedang yaitu dengan rata-rata keseluruhan 15,07. Diperoleh data 3 anak pada kategori rendah dan 11 anak pada kategori sedang. Ini menunjukan bahwa sebagian besar anak berada dalam kategori sedang.

2. Keterampilan Berbicara anak kelompok A TK Aisyiyah Cibitung Kecamatan Telaga Asih Kabupaten Bekasi tahun ajaran 2014-2015 setelah diterapkan metode bernyanyi mengalami perubahan secara signifikan yaitu dengan rata-rata keseluruhan 22,00. Perolehan data posttest menyatakan 5 anak berada pada kategori sedang, 9 anak berada pada kategori tinggi, dan tidak ada anak yang berada pada kategori rendah.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan berbicara anak kelompok A TK Aisyiyah sebelum dan setelah diterapkannya metode bernyanyi. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang menunjukan H0 ditolak,

dengan demikian H1 diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan

(43)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memberi pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak kelompok A di TK Aisyiyah Cibitung Kecamatan Telaga Asih Kabupaten Bekasi tahun ajaran 2014-2015.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian, berikut merupakan rekomendasi bagi guru, lembaga pendidikan Anak Usia Dini, dan peneliti selanjutnya, khususnya dalam meningkatkan keterampilan berbicara anak.

1. Bagi guru

a. Guru hendaknya dapat menjadikan metode bernyanyi ini sebagai salah satu alternatif untuk memberikan stimulus terhadap keterampilan berbicara anak. b. Diharapkan guru dapat mengembangkan metode benyanyi untuk

menstimulus aspek perkembangan yang lain, seperti aspek perkembangan fisik motorik, sosial, kognitif, dan lain-lain.

2. Bagi Lembaga Pendidikan

a. Hendaknya lembaga pendidikan dapat mengembangkan muatan dalam kurikulum dengan mengakomodir berbagai jenis metodesebagai sumber untuk dijadikan kegiatan dalam pembelajaran.

b. Hendaknya lembaga pendidikan baik kepala maupun pihak yayasan mendorong guru-guru untuk aktif mencari ataupun menciptakan kegiatan-kegiatan yang baru dan bervariasi dalam rangka memberikan stimulus kepada anak, agar kegiatan pembelajaran tidak membosankan dengan tidak terus menerus melakukan kegiatan yang sama.

3. Bagi peneliti selanjutnya

(44)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Ahmad. (1984). Pendidikan Bahasa di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdikbud

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian.Jakarta : PT Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian.Jakarta : PT Rineka Cipta

David. (2003). Lagu Menyenangkan Bagi Anak. Bandung: Rosdakarya

Dhieni, N. (2005). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Elyawati, D. (2009). Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Anak Usia Dini. Bandung: Germilang

Hidayat, Heri. (2003). Aktivitas Mengajar Anak Taman Kanak-Kanak. Bandung: Katarsis

Hurlok, Elizabeth B. (1990). Perkembangan Anak jilid 1.Edisi ke 6.Jakarta: Erlangga

Hurlok, Elizabeth B. (1991). Perkembangan Anak jilid 1. Edisi ke 6. Jakarta: Erlangga

Hurlock. (1991). Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Erlangga

Jamalus. (1975). Musik II. Bandung: Masa Baru

Jumaris. (2005). Perkembangan Dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Kuswari. (2008). Keterampilan Berbahasa Sunda Menyimak dan Berbicara.

Bandung: Katarsis

Matondang, E. M. (1996). Jurnal Pendidikan BPK. Tanggerang: BPK Penabur

Mindra. (2010). Manfaat Bernyanyi untuk anak. [online]: http://paud-anak bermain sambil belajar. blogspot.com/2010/03/manfaat bernyanyi untuk anak. html (24 januari 2015)

Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta

(45)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Terbuka

Santrock W. (2002).Perkembangan Selama Masa Hidup. Jakarta: Erlangga

Santrock, J. W. (2007). Perkembangan Anak Edisi Kesembilan. Jakarta: Erlangga

Sisdiknas.(2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional. Pusat Kurikulum – Balitbang.

Sudjana.(1996). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini. Jakarta: Dinas Dikti

Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini. Jakarta: DIKTI

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2011). Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.

Suhendar. (1993). MKDU Bahasa Indonesia. Bandung: Pionir Jaya

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Tarigan. (1981). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Tom dan Sabol, H. (2003). Rancang Bangun Anak Cerdas. Jakarta: Inisiasi Press

Usman, (1979).Pengantar Ilmu Kosakata. Jakarta:Rineka Cipta

(46)

Elis Khaerunnisa,2015

Pengaruh penerepan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-Kanak

Gambar

Tabel 3.1 Data Partisipan
Tabel 3.2 Kisi- Kisi Instrumen
Tabel 3.3 Pedoman Observasi
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Keterampilan Berbicara
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil studi Identifikasi dan Dokumentasi Bangunan Tua/Bersejarah di Kota Tanjungbalai dapat menjadi dasar bagi pemerintah Kota Tanjungbalai untuk membuat Peraturan Daerah

Sehubungan dengan dilaksanakannya proses evaluasi dokumen penawaran dan dokumen kualifikasi, Kami selaku Panitia Pengadaan Barang dan Jasa APBD-P T. A 2013 Dinas Bina Marga

[r]

The differences are the leaders tend to use more direct request strategies, such as imperatives phrases, to the male than to the female members and used more

Sehubungan dengan dilaksanakannya proses evaluasi dokumen penawaran dan dokumen kualifikasi, Kami selaku Panitia Pengadaan Barang dan Jasa APBD-P T. A 2013 Dinas Bina Marga

Pada jaringan syaraf tiruan, bobot merupakan suatu nilai yang dapat menghubungkan beberapa neuron dengan neuron yang lainnya pada lapisan sebelum dan sesudahnya dengan suatu

It is also a good media to find the language variation in fictional narratives and know how these narratives can be representative of society (source). The audience

[r]