• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri I Cianjur Tahun Pelajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG : Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri I Cianjur Tahun Pelajaran 2014/2015."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

(Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri I Cianjur

Tahun Pelajaran 2014/2015)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Bahasa Jepang Sekolah Pascasarjana

oleh

Nia Rosmalia NIM 1302377

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN BAHASA JEPANG SEKOLAH PASCA SARJANA

(2)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

(3)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penerapan Metode Langsung (Direct Method)

Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Bahasa Jepang

(Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI IPA SMAN I Cianjur Tahun Pelajaran 2014/2015)

Oleh

Nia Rosmalia, S.Pd., M.Pd NIM : 1302377

Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang

Sekolah Pascasarjana

© Nia Rosmalia, S.Pd., M.Pd 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian

(4)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

(5)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Penerapan Metode Langsung (Direct Method)

Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Bahasa Jepang

(Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI IPA SMAN I Cianjur Tahun Pelajaran 2014/2015)

Disyahkan oleh

Pembimbing I

Dr. Wawan Danasasmita, M.Ed NIP : 195201281982031002

Pembimbing II

Nuria Haristiani, M.Ed., Ph.D NIP : 198209162010122002

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

(6)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Dalam pembelajaran bahasa asing terdapat berbagai macam metode pembelajran. Setiap metode tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik. Metode yang paling baik adalah metode yang cocok dan tepat sesuai dengan situasi dan kondisi pembelajar itu sendiri. Penulis tertarik dengan metode langsung (direct method) karena metode ini sangat unik dan menantang peran dan kompetensi pengajar dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Metode langsung pada mulanya dikembangkan oleh Carles Berlitz (Jerman), seorang ahli pengajaran bahasa, menjelang abad ke-19. Ciri khas dari metode ini adalah tidak digunakannya bahasa ibu sebagai bahasa penantar, pembelajaran diselenggarakan dengan mengunakan bahasa sasaran. Metode ini menekankan pada kemampuan menyimak dan berbicara. Penulis beranggapan bahwa kemampuan berbicara akan tinggi apabila kemampuan menyimak pun tinggi. Kemampuan menyimak merupakan modal awal untuk dapat meningkatkan kemampuan berbicara.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen murni dengan desain penelitian pretest-treatment-posttest yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sampel penelitian ini adalah siswa SMAN I Cuanjur kelas XI IPA 6 dan XI IPA 7. Instrumen yang digunakan berupa tes dan angket.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum tentang kemampuan menyimak dalam bahasa Jepang siswa dengan menggunakan metode langsung, kemudian dibandingkan dengan kemampuan menyimak bahasa Jepang siswa dengan menggunakan metode konvensional. Sehingga dapat diketahui efektifitas penggunaan metode langsung dalam pembelajaran bahasa Jepang. Selain itu untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode langsung.

Dari hasil analisis data diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menyimak bahasa Jepang kelas eksperimen yang menggunakan metode langsung dan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen 84.47, angka tersebut lebih besar daripada rata-rata nilai posttest kelas kontrol yaitu 79.63. Perbedaan nilai posttest antara siswa yang diterapkan metode langsung dengan siswa yang diterapkan metode konvensional adalah sebesar 4.84. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menyimak siswa yang diterapkan metode langsung lebih baik daripada kemampuan menyimak siswa yang diterapkan metode konvensional dalam pembelajaran bahasa Jepang.

(7)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

In foreign language learning there are various teaching methods. Each method certainly has its advantages and disadvantages. None of the methods was considered the most good. The best method is a method that is suitable and appropriate to the circumstances of the learners themselves. Authors interested with the direct method as the method which is very unique and challenging role andcompetence of teachers in organizing learning activities. Direct method was originally developed by Charles Berlitz (Germany), an expert on language teaching, ahead of the 19th century. The distinctive feature of this method is the use of the mother tongue as the language speaker, organized learning by using the target language. This method emphasizes the ability of listening and speaking. The authors assume that the speech would be higher if listening skills is high. The ability to listen to the initial capital would be able to improve the ability to speak. This study uses a pure experimental research design with pretest-posttest-treatment conducted in the experimental class and control class. The sample was SMAN I Cianjur grade XI science 6and grade XI science 7. The instruments used in the form of test and questionnaires.

The aim of this study was to determine the general idea of listening skills in Japanese students by using the direct method, and then compared with the Japanese language listening skills of students using conventional methods. So that can know the effectiveness of the use of the direct method of learning Japanese. In addition to knowthe students respond to learning using the direct method. From the analysis of the data found that there are significant differences between the Japanese language listening skills class experiments using the direct method and grade control using conventional methods. The average value of 84.47 posttest experimental class, that number is greater than the average value posttest control group is 79.63. Posttest value differences between students who applied methods directly with students who applied conventional method amounted to 4.84. This is show that the listening skills of students who applied direct method are better than listening skills of students who applied conventional methods in Japanese learning.

(8)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Sistematika Pembahasan ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Bahasa Asing di SMA ... 8

B. Metode langsung (Direct Method) ... 11

1. Latar Belakang Munculnya Metode Langsung ... 11

2. Pengertian Metode langsung ... 11

3. Konsep Dasar Metode Langsung ... 13

4. Prinsip-prinsip Metode Langsung ... 14

5. Langkah-langkah Penerapan Metode Langsung ... 15

6. Kelebihan dan Kekurangan Metode Langsung ... 17

C. Keterampilan Berbahasa ... 18

1. Menyimak ... 19

2. Unsur dan Tahapan Menyimak ... 21

3. Pembelajaran Menyimak ... 22

D. Penelitian Terdahulu ... 24

E. Kerangka Pemikiran ... 25

(9)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian ... 28

B. Variabel Penelitian ... 29

C. Populasi dan Sampel ... 29

D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

E. Instrumen Penelitian ... 30

1. Tes ... 30

2. Angket ... 31

F. Uji Instrumen ... 32

G. Prosedur Penelitian ... 35

1. Tahap Perencanaan ... 35

2. Tahap Pelaksanaan ... 36

3. Tahap Pelaporan ... 37

H. Teknik Pengumpulan Data ... 37

1. Tes ... 37

2. Angket ... 37

I. Teknik Analisis Data ... 37

1. Analisis Data Tes ... 38

1.1 Uji Normalitas ... 38

1.2 Uji t-signifikansi ... 47

1.3 Uji Hipotesis ... 48

2. Analisis Data Angket ... 49

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian ... 51

(10)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kemampuan Siswa dalam Menyimak Bahasa Jepang ... 58

2.1 Kemampuan sebelum mendapat perlakuan (treatment) ... 58

2.2 Kemampuan setelah mendapat perlakuan (treatment) ... 61

3. Peningkatan Kemampuan Menyimak Bahasa Jepang kelas eksperimen .. 64

4. Peningkatan Kemampuan Menyimak Bahasa Jepang kelas kontrol ... 66

5. Hasil Analisis Data Tes ... 69

5.1. Analisis Data Tes Kelas Eksperimen ... 69

5.2. Analisis Data Tes Kelas Kontrol ... 72

5.3 Analisis Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 76

6. Hasil Analisis Data Angket ... 79

a. Tanggapan Mengenai Kesan Siswa Terhadap Metode Langsung Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang ... 80 b. Tanggapan Mengenai Manfaat Metode Langsung Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang ... 83

c. Tanggapan Mengenai Kesulitan Metode Langsung Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang ... 85

B. Temuan ... 86

C. Pembahasan ... 93

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 100

B. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103

(11)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk

berinteraksi antara satu manusia dengan manusia lainnya. Selain itu, juga sebagai

sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi baik secara lisan ataupun

tulisan. Bahasa merupakan keterampilan (skill) yang dimiliki oleh seseorang dan

mencerminkan kepribadian dan kecerdasan orang tersebut. Bahasa seseorang

mencerminkan pikirannya, semakin terampil seseorang berbahasa semakin cerah

dan jelas pula jalan pikirannya. (Tarigan, 2008:3)

Menurut Tarigan (2008:2) keterampilan berbahasa (language skill)

mencakup 4 segi, yakni; keterampilan menyimak (listening skill), keterampilan

berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading skill), dan

keterampilan menulis (writing skill). Keempat keterampilan tersebut merupakan

satu kesatuan yang tidak terpisahkan, saling berhubungan satu sama lain. Adapun

urutan pemerolehan keterampilan tersebut secara alamiah diawali dengan

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Salah satu aspek dari keempat keterampilan berbahasa tersebut adalah

keterampilan menyimak. Keterampilan menyimak merupakan keterampilan yang

pertama kali diperoleh. Menurut Paul T.Rankin (1926) dalam Tarigan (2008:12)

42% waktu penggunaan bahasa tertuju pada menyimak. Sedangkan menurut The

Japan Foundation (2007:2) dalam kegiatan sehari-hari waktu yang digunakan

untuk kegiatan menyimak lebih dari 50% dari seluruh kegiatan berbahasa

(menyimak, berbicara, membaca, menulis). Dengan demikian keterampilan

menyimak merupakan keterampilan yang penting untuk dikuasai. Menyimak dan

berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua arah secara langsung. Menurut

Tarigan (2008:3) antara menyimak dan berbicara terdapat hubungan yang erat,

hubungan tersebut terdapat pada hal-hal berikut:

(12)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Kata-kata yang akan dipakai dan dipelajari biasanya ditentukan oleh

perangsang (stimuli)

3) Ujaran seseorang mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan

masyarakat tempat tinggalnya

4) Seseorang lebih dapat memahami kalimat-kalimat yang panjang dan rumit

ketimbang kalimat yang dapat diucapkannya

5) Meningkatkan keterampilan menyimak berarti pula membantu

meningkatkan kualitas berbicara seseorang

6) Bunyi suara merupakan faktor penting dalam peningkatan cara pemakaian

kata-kata

7) Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga (visual aids) akan menghasilkan

penangkapan informasi yang lebih baik pada pihak penyimak

Dalam mempelajari suatu bahasa, terlebih-lebih mempelajari bahasa asing dapat

dilakukan dengan tahapan; menyimaknya, menirunya, kemudian

mempraktekkannya. Menyimak ada pada tahapan pertama. Dalam tahapan ini

harus dihubungkan dengan makna. Walaupun pola intonasi atau urutan bunyi

dapat didengar dan disimak dengan baik, bahkan dapat ditirukan dengan mudah,

apabila tidak dihubungkan dengan ide atau tindakan yang mengandung makna,

maka tidak dikatakan ada proses belajar yan sesungguhnya. Oleh karena itu

menurut Tarigan (2008:14) ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam

pembelajaran menyimak, yaitu:

Langkah pertama : Menentukan makna

Langkah kedua : Memperagakan ekspresi

Langkah ketiga : Menyuruh mengulang

Langkah keempat : Memberikan latihan ekstensif

Pelajaran bahasa jepang merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari

di SMAN I Cianjur. Selain bahasa jepang terdapat pula bahasa asing lainnya yaitu

bahasa Jerman, bahasa Arab, dan bahasa Mandarin. Peserta didik dipersilahkan

memilih salah satu di antara empat bahasa asing tersebut sebagai mata pelajaran

pilihan atau lintas minat di peminatan IPA dan IPS, sedangkan di peminatan

(13)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh peserta didik. Hal itu terbukti dengan banyaknya jumlah peserta didik yang

memilih pelajaran bahasa jepang sebagai pelajaran pilihan dibandingkan dengan

pelajaran bahasa asing lainnya.

Pada umumnya para pembelajar bahasa jepang di tingkat SMA tertarik

untuk mempelajari bahasa jepang karena mereka menyukai animasi, lagu, drama,

komik, dll yang berbahasa jepang. Ketertarikan akan hal tersebut menjadi

motivasi yang kuat bagi mereka dalam mempelajari bahasa jepang.

Bahasa jepang adalah bahasa asing ke-2 yang dipelajari di Sekolah

Menengah Atas setelah bahasa Inggris. Pelajaran bahasa Inggris sudah mereka

kenal sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, bahkan di Taman Kanak-kanakpun

sudah mulai diperkenalkan. Bahasa Jepang memiki karakteristik dan keunikan

tersendiri, misalnya memiliki huruf yang khusus dan struktur kalimat yang

berbeda dengan bahasa Inggris atau bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu

pembelajar. Jadi merupakan suatu hal yang wajar apabila pembelajar pemula

merasa kesulitan dalam mempelajari bahasa Jepang.

Menurut Kimura Muneo (1988:7), salah satu kesulitan yang yang dihadapi

orang asing ketika belajar bahasa Jjepang diantaranya karena adanya perbedaan

antara bahasa ibu pembelajar dan bahasa Jepang. Kimura Muneo pun beranggapan

bahwa ketika mempelajari bahasa kedua tersebut jelas dalam dirinya sudah

terdapat penguasaan bahasa ibu. Oleh Karena itu wajar apabila bahasa ibu tersebut

mempengaruhi bahasa asing yang sedang dipelajari.

Selama ini pengajaran bahasa Jepang di sekolah peneliti menggunakan

metode konvensional dimana guru mengajar bahasa Jepang dengan menggunakan

terjemahan bahasa ibu sebagai bahasa pengantar dan mengharuskan siswa

menghafal banyak kosakata dan pola kalimat untuk dapat memahami bahasa

Jepang. Dengan metode seperti ini mengakibatkan kurangnya kemampuan

menyimak bahasa Jepang. Dengan kurangnya kemampuan menyimak maka secara

otomatis kemampuan berbicara pun menjadi rendah. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Kamijan (2006:1) “ jika orang banyak menyimak maka ia akan terampil

(14)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil pengamatan penulis melalui evaluasi pembelajaran yang

dilalukan selama ini, kompetensi siswa dalam pembelajaran bahasa jepang baru

sampai pada ranah kognitif atau pengetahuan. Para siswa mampu mengerjakan tes

atau ujian tertulis, tetapi pada tes menyimak atau listening masih kurang. Terlebih

lagi pada tes berbicara masih sangat kurang. Penulis beranggapan untuk dapat

meningkatkan kemampuan berbicara harus berangkat dari peningkatan

kemampuan menyimak terlebih dahulu. Kemampuan menyimak berhubungan

langsung dengan kemampuan berbicara, sama halnya dengan kemampuan

bembaca berhubungan langsung dengan kemampuan menulis.

Penulis sebagai pengajar bahasa Jepang di SMA mempunyai keinginan

untuk meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Jepang. Salah satunya adalah

dengan menggunakan metode pengajaran yang tepat sehingga kegiatan belajar

mengajar menjadi lebih menyenangkan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Metode pembelajaran selama ini menggunakan metode ceramah, metode

terjemahan, metode konvensional yang dirasa belum mampu meningkatkan

motivasi dan kemampuan bahasa Jepang siswa. Sehingga diperlukan metode atau

pendekatan baru yang lebih tepat supaya kemampuan menyimak bahasa Jepang

siswa dapat meningkat, dan untuk selanjutnya dapat menjadi modal utama dalam

untuk meningkatkan kemampuan berbicara.

Berdasarkan hal tersebut penulis bermaksud mencoba menerapkan metode

langsung (direct method) pada pembelajaran bahasa jepang dimana pada metode

ini proses pembelajaran dilakukan secara langsung dengan bahasa Jepang tanpa

menggunakan bahasa ibu pembelajar sebagai bahasa pengantar. Hal tersebut

sesuai dengan pendapat The Japan Foundation (2007:9) bahwa sebaiknya arahan

pengajar di dalam kelas dan komunikasi diantara pembelajar sedapat mungkin

diselenggarakan dalam bahasa jepang. Penulis tertarik untuk mengujicobakan

metode langsung (direct method) dalam pembelajaran bahasa Jepang di SMAN I

Cianjur tempat penulis bertugas. Uji coba tersebut akan dilaksanakan melalui

penelitian dengan judul “Penerapan Metode Langsung (Direct Method) Untuk

Meningkatkan Kemampuan Menyimak Bahasa Jepang(Penelitian Eksperimen

(15)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, permasalahan umum dari

penelitian ini adalah bagaimana kemampuan menyimak siswa dan apakah

pembelajaran dengan metode langsung (direct method) dapat meningkatkan

kemampauan menyimak. Lebih jelasnya penulis merumuskan masalah penelitian

sebagai berikut:

1) Bagaimana kemampuan menyimak siswa kelas eksperimen setelah

diterapkan metode langsung dalam pembelajaran bahasa jepang?

2) Bagaimana kemampuan menyimak siswa kelas kontrol setelah diterapkan

metode konvensional dalam pembelajaran bahasa Jepang?

3) Apakah ada perbedaan yang signifikan dalam hal kemampuan menyimak

bahasa Jepang antara siswa yang diterapkan metode langsung dengan

siswa yang diterapkan metode konvensional?

4) Bagaimana tanggapan siswa terhadap penerapan metode langsung dalam

pembelajaran bahasa Jepang?

2. Batasan masalah

Agar penelitian ini menjadi lebih terarah, maka peneliti membatasi

masalah sebagai berikut:

1) Penelitian ini dibatasi hanya pada siswa kelas XI IPA SMAN I Cianjur

2) Penelitian ini hanya menyoroti masalah kemampuan menyimak bahasa

jepang siswa kelas XI IPA SMAN I Cianjur.

3) Penelitian ini fokus pada efektivitas metode langsung (direct method) pada

pembelajaran bahasa jepang.

C. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1) Gambaran umum tentang kemampuan menyimak dalam bahasa Jepang

(16)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Gambaran umum tentang kemampuan menyimak dalam bahasa Jepang

siswa dengan menggunakan metode langsung.

3) Tingkat perbedaan kemampuan menyimak bahasa Jepang antara

metode langsung dan metode konvensional.

4) Tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode

langsung.

D. Manfaat penelitian

Dengan tujuan-tujuan di atas, manfaat teoritis yang dapat diperoleh yaitu

dapat memberikan informasi atas jawaban permasalahan yang telah dirumuskan

tadi, sedangkan manfaat praktisnya yaitu dapat memberikan informasi bagi para

pengajar bahasa jepang tentang efektifitas penggunan metode langsung (direct

method) dalam pembelajaran, serta dapat menjadi referensi bagi para peneliti

berikutnya, bagaimana metode langsung (direct method) ini apabila dihubungkan

dengan kemampuan berbahasa lainnya, yaitu berbicara, membaca, dan menulis.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam laporan penelitian ini akan dibagi ke dalam

lima bab yang tiap babnya akan diuraikan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan dan pembatasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian

BAB II Kajian Teori

Membahas mengenai pengertian dan teori menyimak, pengertian dan teori

metode langsung (direct method)

BAB III Metodologi Penelitian

Membahas mengenai metode penelitian, langkah-langkah penelitian,

(17)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV Analisa Data

Membahas tentang analisis data tes dan analisis data angket

BAB V Simpulan dan Saran

Membahas mengenai kesimpulan dari penelitian ini dan saran-saran yang

diharapkan dapat bermanfaat untuk pembelajaran bahasa jepang dan untuk

(18)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah penelitian

eksperimental dengan jenis penelitian eksperimen murni (true experiment). Dalam

penelitian eksperimen murni terdapat dua kelompok sampel, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Penulis memilih jenis eksperimen ini dengan

pertimbangan bahwa dengan adanya dua kelompok sampel akan diketahui

perbedaan secara pasti antara kelompok yang mendapat perlakuan atau treatment

dengan kelompok yang tidak mendapat perlakuan. Dalam Penelitian ini penulis

akan mengujicobakan metode langsung dalam pembelajaran Bahasa Jepang.

Tujuan metode eksperimantal yaitu untuk menguji efektivitas dan efisiensi dari

suatu pendekatan, metode, teknik, atau media pengajaran sehingga hasilnya

apabila baik dapat diterapkan, dan apabila tidak baik maka tidak diterapkan dalam

pembelajaran sebenarnya (Sutedi, 2009:64)

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif (Quatitative Research), yaitu

penelitian yang datanya berupa angka-angka yang diolah dengan menggunakan

metode statistik. Dasar penelitian kuantitatif adalah fiolosofi positivisme yang

menekankan bahwa setiap fenomena bersifat tetap, berdimensi tunggal dan

fragmental, sehingga dianggap tidak akan mengalami perubahan ketika penelitian

sedang berlangsung. Oleh karena itu dapat disusun suatu rancangan penelitian

yang pasti dan tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung. Posisi

peneliti terlepas dari objek yang diteliti, penggunaan statistik sebagai alat ukur

yang digunakan untuk menjaga keobjektifannya.

Dalam penelitian ini ada dua kelompok sampel, yaitu kelas eksperimen

dan kelas kontrol dimana keduanya akan mendapat pre-test dan post-test yang

sama. Kelas eksperimen akan diberikan perlakuan pembelajaran dengan metode

langsung dan kelas kontrol akan diberikan pembelajaran dengan metode

(19)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Eksperimen O1 X1 O2

Kontrol O3 X2 O4

Keterangan:

O1 : Kemampuan kelas eksperimen sebelum tindakan (perlakuan)

O2 : Kemampuan kelas eksperimen setelah tindakan (perlakuan)

X1 : Perlakuan (treatment) yang diberikan kepada kelas eksperimen

X2 : Pengajaran dengan metode konvensional

O3 : Kemampuan kelas kontrol sebelum pengajaran

O4 : Kemampuan kelas kontrol setelah pengajaran

Dengan demikian dapat dilihat perbedaan pencapaian antara kelas

eksperimen (O2 - O1) dengan pencapain kelas kontrol (O4 - O3)

B. Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah penerapan metode

langsung dalam pembelajaran bahasa Jepang sebagai variabel bebas, dan

kemampuan menyimak bahasa Jepang sebagai variabel terikat. Variabel bebas ini

akan mempengaruhi variabel terikat sehingga terdapat perubahan kemampuan

menyimak bahasa Jepang siswa.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, sedangkan sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugiyono, 2014:117).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMAN I

Cianjur tahun pelajaran 2014/2015. Sedangkan penentuan sampel menggunakan

(20)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dipilih secara acak tetapi ditentukan sendiri oleh peneliti dengan pertimbangan

tertentu. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA SMAN I

Cianjur. Sebagai kelas eksperimen adalah kelas XI IPA 7 sebanyak 30 orang dan

sebagai kelas kontrol adalah kelas XI IPA 6 sebanyak 30 orang. Penulis memilih

teknik purposif dalam menentukan sampel dengan alasan:

1) Penulis adalah pengajar bahasa Jepang pada kelas XI IPA 7 dan XI IPA 6.

2) Pelajaran bahasa jepang di kelas IPA memiliki jumlah peminat terbanyak

dibandingkan dengan kelas peminatan IPS dan BAHASA.

3) Kelas XI adalah kelas tingkat menengah di SMA, dan mereka telah belajar

Bahasa Jepang selama 3 semester, sehingga kemampuan Bahasa Jepang

yang dimilikinya sudah bisa diukur.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN I Cianjur yang beralamat di Jl. P.

Hidayatullah No. 62 Cianjur pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

Penelitian ini berlangsung selama satu bulan, yaitu pada bulan April 2015.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah berupa tes dan non tes. Instrumen tes berupa tes kemampuan

menyimak bahasa Jepang, sedangkan instrumen non tes berupa angket untuk

mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan

menggunakan metode langsung.

1. Tes

Tes dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pretest dan

posttest. Pretest dilakukan sebelum treatment (perlakuan), sedangkan posttest

dilakukan setelah treatment (perlakuan). Pretest dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui kemampuan awal pembelajar sebelum diberikan perlakuan berupa

pembelajaran dengan menggunakan metode langsung. Sedangkan posttest

diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan pembelajar setelah

(21)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karena yang akan diukur adalah kemampuan menyimak, maka soal pretest dan

posttest berupa tes menyimak. Soal diambil dari buku nihongo 1 dan buku sakura

2.

Tabel 3.1

Kisi-kisi soal tes

No. Kompetensi Inti Kompetensi

Dasar Indikator

Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang

diberikan kepada responden atau manusia yang dijadikan sebagai subjek

penelitian (Sutedi, 2009: 164). Angket diberikan pada kelas eksperimen untuk

menggali informasi atau keterangan dari responden mengenai permasalahan

penelitian. Jawaban responden atas pertanyaan dalam angket menjadi informasi

yang sangat bergarga untuk memecahkan masalah penelitian. Berdasarkan

(22)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini menggunakan angket tertutup dimana responden hanya

membubuhkan tanda checklish pada kolom pernyataan yang disediakan oleh

peneliti. Angket pada penelitian ini terdiri dari 10 pertanyaan.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Angket

No. Tema Jumlah

pertanyaan

Nomor

Pertanyaan

1. Kesan mahasiswa terhadap metode langsung 4 1, 2,3,4

2. Manfaat metode langsung dalam

pembelajaran bahasa Jepang

4 5,6,7,8

3. Kesulitan metode langsung dalam

pembelajaran bahasa Jepang

2 9,10

F. Uji Instrumen

Instrumen dalam penelitian ini telah dikonsultasikan kepada para

pembimbing (expert judgment) untuk menimbang kelayakan instrumen tersebut.

Setelah dikonsultasikan lalu direvisi maka instrumen dalam penelitian ini

dinyatakan layak digunakan dalam penelitian. Kemudian untuk memenuhi

validitas, instrumen tersebut telah diujicobakan kepada kelas uji coba yaitu kelas

XII IPS 3 sebanyak 20 orang. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes

menyimak yang diperdengarkan melalui kaset dan CD dengan jumlah soal

sebanyak 13 soal. Hasil tes uji coba dihitung dengan menggunakan sistem

perhitungan Ana-test. Berikut tabel-tabel yang menggambarkan hasil uji coba

(23)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Reliabilitas Tes

Rata2= 38,55 KorelasiXY= 0,54

Simpang Baku= 6,37 Reliabilitas Tes= 0,70

No. Urut No. Subjek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1. 10 18 29 47

2. 3 18 28 46

3. 9 22 24 46

4. 7 21 24 45

5. 4 20 24 44

6. 5 21 22 43

7. 6 18 25 43

8. 1 20 21 41

9. 2 18 13 41

10. 8 17 24 41

11. 14 20 21 41

12. 12 15 24 39

13. 13 17 19 36

14. 20 16 20 36

15. 11 17 16 33

16. 17 13 20 33

17. 15 17 15 32

18. 16 15 14 29

19. 19 14 14 28

(24)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Daya Pembeda

Jumlah Subyek= 20

Klp atas/bawah(n)= 5

Butir Soal= 13

Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku

(25)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5

Tingkat Kesukaran

Jumlah Subyek= 20

Butir Soal= 13

No. Butir Baru No. Butir Lama Tk. Kesukaran (%) Tafsiran

1 1 74,00 Mudah

2 2 76,67 Mudah

3 3 76,67 Mudah

4 4 70,00 Sedang

5 5 76,67 Mudah

6 6 79,00 Mudah

7 7 65,00 Sedang

8 8 60,00 Sedang

9 9 70,00 Sedang

10 10 43,33 Sedang

11 11 60,00 Sedang

12 12 53,33 Sedang

13 13 65,00 Sedang

(26)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap perencanaan,

tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan. Berikut kegiatan yang dilaksanakan pada

setiap tahapan penelitian.

1. Tahap Perencanaan

1) Melakukan studi literatur mengenai metode langsung (direct method) dan

penerapannya dalam pembelajaran menyimak bahasa Jepang.

2) Menyusun kisi-kisi instrumen dan instrumen penelitian. Instrumen

penelitian terdiri dari soal-soal untuk mengukur kemampuan menyimak

bahasa Jepang.

3) Menyusun angket yang bertujuan untuk mengetahui pendapat responden

mengenai pembelajaran dengan menggunakan metode langsung.

4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebanyak lima RPP

untuk lima kali pertemuan.

2. Tahap Pelaksanaan

Penelitian lapangan dilaksanakan di SMAN I Cianjur pada tanggal 1 April

2015 sampai dengan tanggal 30 April 2015. Pada tahap ini telah ditentukan dua

kelompok sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun kegiatan

yang dilakukan pada tahap pelaksanaan ini diantaranya adalah:

1) Melaksanakan pretest. Pretest dilaksanakan pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol dengan tujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa dalam

hal kemampuan menyimak bahasa Jepang sebelum mendapat perlakuan.

2) Melaksanakan pembelajaran bahasa Jepang dengan menggunakan metode

langsung pada kelas eksperimen dan metode konvensional pada kelas

kontrol. Kegiatan ini dilakukan masing-masing sebanyak lima kali

pertemuan.

3) Melaksanakan posttest. Posttest dilaksanakan pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol dengan tujuan untuk mengetahui kondisi akhir siswa kelas

eksperimen dalam hal kemampuan menyimak bahasa Jepang setelah

(27)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyimak bahasa Jepang siswa pada kelas kontrol setelah diterapkan

metode konvensional .

4) Memberikan angket skala sikap kepada siswa kelas eksperimen untuk

mengetahui pendapat mereka terhadap pembalajaran dengan mengunakan

metode langsung.

5) Mengolah dan menganalisis data hasil pretest dan posttest kemudian

melakukan pengujian statistik dan menguji hipotesis.

6) Membuat simpulan hasil penelitian.

3. Tahap Pelaporan

1) Menyusun laporan penelitian yang telah dilakukan

2) Melakukan bimbingan dan konsultasi dengan pembimbing I dan

pembimbung II mengenai penelitian.

3) Melaksanakan ujian sidang

H. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data diperoleh dari hasil tes dan angket.

1. Tes (Pretest dan postest)

Tes yang dilakukan berupa tes mendengarkan (listening) sebanyak 2 kali,

yaitu pretest dan posttest. Test dilakukan pada kedua kelompok sampel untuk

mengukur kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa setelah mendapat

treatment.

2. Angket

Angket diberikan kepada siswa kelas eksperimen setelah proses pembelajaran

dengan metode langsung dan posttest selesai dilaksanakan. Angket ini

dilaksanakan untuk mengetahui pendapat, tanggapan, serta kesan siswa

terhadap pembelajaran bahasa Jepang dengan menggunakan metode langsung.

(28)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2014 : 223), pada penelitian eksperimen murni (true

experimental) terdapat dua kali analisis. Pertama adalah menguji perbedaan

kemampuan awal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Pengujiannya melalui t-test. Kedua adalah menguji hipotesis yang diajukan.

Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik

t-test untuk dua sampel related. Yang diuji adalah perbedaan antara kemampuan

menyimak bahasa jepang siswa yang mendapat pembelajaran dengan metode

langsung dengan siswa yang tidak mendapat pembelajaran dengan metode

konvensional. Data primer yang diolah dalam penelitian ini adalah data

berdasarkan hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Kemudian data sekunder diperoleh dari hasil angket.

1. Analisis Data Tes

Pada data penelitian berupa hasil pretest dan postest dilakukan uji

normalitas, uji t-signifikansi, dan uji hipotesis.

1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah sebuah pengujian data dengan tujuan untuk melihat

apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak. Uji normalitas mutlak

dilakukan sebagai syarat dalam pengambilan kesimpulan analisis. Selain itu uji

normalitas juga bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam satu

kelompok. Berikut akan dipaparkan langkah-langkah sekaligus hasil uji

normalitas data kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soebakri (1992:102).

1.1.1 Uji normalitas kelas eksperimen

Langkah-langkah :

1). Membuat tabel distribusi frekuansi

(29)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(30)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2).Menghitung Mean pretest dan posttest dengan rumus:

Me (pretest) =

3). Menghitung Standar Deviasi pretest dan posttest dengan rumus:

SDe (pretest) =

4). Menentukan nilai fh dengan cara mengalikan frekuensi nilai normal dan jumlah

siswa.

(31)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.15 % X 30 = 0,645

5). Menentukan nilai interval standar kelas.

Interval Nilai Standar

6). Membuat tabel penolong untuk uji normalitas supaya diketahui nilai chi

kuadrat (X2) yang digunakan untuk uji normalitas data.

Tabel 3.7

Tabel Penolong Uji Normalitas Nilai Pretest

Interval Nilai

Fo Fh Fo-Fh (

Fo-Fh )2

( Fo-Fh)2

(32)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fh

Tabel Penolong Uji Normalitas Nilai Posttest

Interval Nilai

fo = frekuensi yang diobservasi

fh = frekuensi yang diharapkan

7). Menentukan taraf signifikansi, dipilih taraf kepercayaan 95% atau taraf

signifikansi 5% (α = 0.05), dengan db sama dengan jumlah kelas dikurangi satu, atau db = N-1 dengan N = jumlah kelas, db = 6-1 = 5.

8). Menentukan kriteria pengujian x2 hitung yaitu jika x2 hitung < x2 tabel maka

data berdistribusi normal. Setelah dicari dalam tabel x2, diketahui x2 tabel

(5%, 5) = 11.070.

9). Menyimpulkan hasil.

Karena x2 hitung nilai pretest = 3,5992 < x2 tabel (5%, 5) = 11.070, maka

(33)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak menyimpang dari distribusi normal atau berdistrubusi normal. Karena

x2 hitung nilai posttest = 8,3889 < x2 tabel (5%, 5) = 11.070, maka dapat

disimpulkan bahwa distribusi frekuensi nilai posttest kelas eksperimen tidak

menyimpang dari distribusi normal atau berdistrubusi normal.

1.1.2 Uji Normalitas Kelas Kontrol

Langkah-langkah:

1) Membuat tabel distribusi frekuensi

(34)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26 78 85 25,47 5,37 648,7209 28,8369

2) Menghitung Mean pretest dan posttest kelas kontrol (Mk) dengan rumus:

Mk (pretest) =

3) Menghitung Standar Deviasi pretest dan posttest kelas kontrol (SDk) dengan

(35)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SDk (posttest) =

5) Menentukan nilai interval standar kelas.

(36)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- 2 SD s.d - 1 SD 61.65 s.d 70.64

- 2 SD ke bawah 61.65 ke bawah

6) Membuat tabel penolong untuk memperoleh harga chi kuadrat (X2) yang

digunakan untuk uji normalitas data.

Tabel 3.10

Tabel Penolong Uji Normalitas Nilai Pretest

Interval Nilai

Tabel Penolong Uji Normalitas Nilai Posttest

Interval Nilai

fo = frekuensi yang diobservasi

(37)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7) Menentukan taraf signifikansi, dipilih taraf kepercayaan 95% atau taraf

signifikansi 5% (α = 0.05), dengan db sama dengan jumlah kelas dikurangi satu, atau db = N-1 dengan N = jumlah kelas, db = 6-1 = 5.

8) Menentukan kriteria pengujian x2 hitung yaitu jika x2 hitung < x2 tabel maka

data berdistribusi normal. Setelah dicari dalam tabel x2, diketahui x2 tabel (5%,

5) = 11.070.

9) Menyimpulkan hasil.

Karena x2 hitung nilai pretest = 5.8866 < x2 tabel (5%, 5) = 11.070, maka

dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi nilai pretest kelas kontrol tidak

menyimpang dari distribusi normal atau berdistrubusi normal.

Karena x2 hitung nilai posttest = 7,2738 < x2 tabel (5%, 5) = 11.070, maka

dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi nilai posttest kelas kontrol tidak

menyimpang dari distribusi normal atau berdistrubusi normal.

1.2 Uji t-signifikansi

Uji t-signifikansi dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

(pretest dan posttest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sehingga dapat

diketahui kemampuan menyimak bahasa Jepang kelas eksperimen setelah

diterapkan metode langsung dan kemampuan menyimak bahasa Jepang kelas

kontrol setelah diterapkan metode konvensional. kemudian uji t-signifikansi

digunakan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran bahasa Jepang pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol dengan cara melakukan uji perbedaan dua mean

dengan menggunakan rumus t-signifikansi sebagai berikut.

t =

Md : Mean dari perbedaan pretest dengan postest

Xd : Deviasi masing-masing subjek

(38)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N : Subjek pada sampel

d.b : ditentukan dengan N-1

Langkah-langkah menghitung t-signifikansi:

1) Membuat tabel penolong efektivitas pembelajaran kelas eksperimen dan kelas

kontrol

2) Menghitung d masing-masing subjek

d = nilai posttest - pretest

3) Menghitung mean dari perbedaan pretest dan posttest

4) Menghitung deviasi masing-masing subjek

5) Menghitung jumlah kuadrat deviasi

6) Menghitung t-signifikansi

(Arikunto, 2006:275-276)

1.3 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan ada atau

tidaknya perbedaan kemampuan yang signifikan antara siswa yang memperoleh

pembelajaran dengan metode langsung dan siswa yang memperoleh pembelajaran

dengan metode konvensional. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

to =

y SEMx

My Mx

 

Keterangan:

to : nilai t hitung yang dicari

SEMx-y : Standar error perbedaan mean x dan y

Uji hipotesis dilakukan dengan menguji hipotesis nol (H0) dan hipotesis kerja (Hk).

(39)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Merumuskan hipotesis.

Merumuskan hipotesis H0 dan Hk untuk t-hitung pada sampel-sampel yang

berkorelasi/berpasangan.

Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam keterampilan menyimak

antara siswa yang menggunakan metode langsung dengan siswa yang

tidak menggunakan metode langsung.

Hk : Terdapat perbedaan yang signifikan dalam keterampilan menyimak antara

siswa yang menggunakan metode langsung dengan siswa yang tidak

menggunakan metode langsung.

2) Menentukan taraf kepercayaan 95% atau taraf signifikansi 5% (α = 0.05) untuk

dijadikan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis.

3) Menentukan kriteria yang ditolak atau diterimanya hipotesis.

H0 diterima jika memenuhi interval t(0.05db) ≤ t-hitung ≤ t(0.05db)

H0 ditolak jika memenuhi interval t-hitung < − t(0.05db) atau t-hitung > t

(0.05db)

4) Komputasi data dengan menghitung t-hitung.

Hasil pengumpulan data dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistik

dengan rumus t-hitung.

5) Menguji hipotesis dan menarik kesimpulan.

2. Analisis Data Angket

Penyebaran angket kepada siswa dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui tanggapan siswa terhadap penerapan metode langsung dalam

pembelajaran bahasa Jepang dan bagaimana pengaruhnya terhadap kemampuan

menyimak bahasa Jepang mereka. Pengelolaan data angket dilakukan dengan

menggunakan langkah-langkah berikut :

1) Menjumlahkan setiap jawaban angket

2) Menyusun frekuensi jawaban

3) Membuat tabel frekuensi

(40)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

% 100

x n

f

P

Keterangan:

p : Persentase jawaban

f : Jumlah jawaban

n : Jumlah responden

Persentase frekuansi setiap jawaban responden diperoleh dari pembagian

antara frekuensi dari setiap jawaban responden dengan jumlah responden

kemudian dikalikan 100%.

5) Hasil angket ditafsirkan dengan berpedoman pada tabel data berikut.

Tabel 3.12

Penafsiran Data Angket

Interval Keterangan

0,00 % Tak seorangpun

01,00 – 05,00 % Hampir tidak ada

06,00 – 25,00 % Sebagian kecil

26,00 % - 49,00 % Hampir setengahnya

50,00 % Setengahnya

51,00 % - 75,00 % Lebih dari setengahnya

76,00 % - 95,00 % Sebagian besar

96,00 % - 99,00 % Hampir seluruhnya

100 % Seluruhnya

(41)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian eksperimen penerapan metode

langsung (direct method) dalam pembelajaran bahasa Jepang siswa kelas XI IPA

SMAN I Cianjur, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemampuan menyimak siswa kelas eksperimen setelah diterapkan metode

langsung dalam pembelajaran bahasa Jepang dikategorikan baik. Hal tersebut

diperkuat oleh hasil uji hipotesis nilai pretest dan posttest kelas eksperimen

dengan menggunakan uji t-signifikansi diperoleh t-hitung lebih besar daripada

nilai t-tabel maka H0 ditolak dan Hk diterima, yang berarti bahwa ada

perbedaan yang signifikan hasil pretest dan posttest siswa kelas eksperimen

setelah diterapkan metode langsung dalam pembelajaran bahasa Jepang.

2. Kemampuan menyimak siswa kelas kontrol setelah diterapkan metode

konvensional dalam pembelajaran bahasa Jepang dikategorikan baik. Hal ini

diperkuat oleh hasil uji hipotesis nilai pretest dan posttest kelas kontrol dengan

menggunakan uji t-signifikansi diperoleh nilai t-hitung lebih besar daripada

nilai t-tabel maka H0 ditolak dan Hk diterima, yang berarti bahwa ada

perbedaan yang signifikan hasil pretest dan posttest mahasiswa kelas kontrol

setelah diterapkan metode konvensional dalam pembelajaran bahasa Jepang.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menyimak bahasa

Jepang kelas eksperimen yang menggunakan metode langsung dan kelas

kontrol yang menggunakan metode konvensional. Rata-rata nilai posttest kelas

eksperimen 84.47, angka tersebut lebih besar daripada rata-rata nilai posttest

kelas kontrol yaitu 79.63. Perbedaan nilai posttest antara siswa yang diterapkan

(42)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebesar 4.84. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menyimak siswa yang

diterapkan metode langsung lebih baik daripada kemampuan menyimak siswa

yang diterapkan metode konvensional dalam pembelajaran bahasa Jepang. Hal

ini diperkuat oleh hasil uji hipotesis nilai posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol dengan menggunakan uji t-test diperoleh nilai t-hitung lebih besar

daripada nilai t-tabel maka H0 ditolak dan Hk diterima, yang berarti bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan hasil posttest antara siswa yang diterapkan

metode langsung dengan siswa yang diterapkan metode konvensional dalam

pembelajaran bahasa Jepang.

4. Hasil angket menunjukkan tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan

mengunakan metode langsung sangat baik dan positif. Hal tersebut dapat

dilihat dari pendapat siswa yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan

metode langsung menarik, menantang, dan menyenangkan. Bagi mereka

belajar bahasa Jepang dengan menggunakan bahasa Jepang sebagai bahasa

pengantar merupakan sesuatu hal yang baru. Para siswa menjadi lebih fokus

dan konsentrasi terhadap pelajaran karena harus menyimak ujaran yang

disampaikan oleh pengajar. Mereka juga menyatakan bahwa penggunaan alat

peraga, gambar, dan gerakan yang diperagakan guru dapat membantu

pemahaman mereka terhadap pelajaran yang disampaikan.

B. Saran

Penelitian ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu diperlukan

berbagai perbaikan agar hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian

berikutnya.

Metode pengajaran langsung baik untuk diterapkan dalam pembelajaran

bahasa Jepang. Dengan menggunakan metode tersebut kemampuan bahasa Jepang

kita sebagai pengajar akan terpelihara dengan baik, bahkan akan terus meningkat.

Selain itu, dampak terhadap pembelajar pun sangat baik. Dengan terbiasa

(43)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terus meningkat sehingga pada akhirnya kemampuan berbicaranya pun sangat

dimungkinkan dapat meningkat.

Penelitain ini hanya meneliti penerapan metode langsung pada

pembelajaran bahasa Jepang dikaitkan dengan kemampuan menyimak sebagai

kemampuan awal dalam pembelajaran bahasa. Untuk itu perlu dilakukan

penelitian selanjutnya bagaimana kemampuan berbicara siswa setelah diterapkan

(44)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Alwasilah, A. Chaedar. (2011). Pokoknya Action Research, Kiblat

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Kebudayaan dan

Penjaminan Mutu. (2014). Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru

(PLPG) Bahasa Jepang, Depdikbud

Danasasmita Wawan. (2009). Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang, Rizqi

Press

Hermawan, Acep. (2011). Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung:

Remaja Rosda Karya

Kimura Muneo. (1988). Kyoujuhou Nyumon, Bonjinsha. Diterjemahkan oleh

Akahane Michie & Ahmad Dahidi Dasar-dasar Metodologi Pengajaran

Bahasa Jepang, Percetakan ekonomi Bandung

Kamidjan. (2006). Keterampilan Menyimak, Universitas Negeri Surabaya

Kokusai kouryuu kikin. (2007). Shokyuu o oshieru, Hitsuji

Kokusai kouryuu kikin. (2008). Kiku koto o oshieru, Hitsuji

Kobori Mina. (1998). Yoku Wakaru Kyoujuhou, Aruku

Rombepajung, J.P. (1988). Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa Asing. Jakarta:

Depdikbud-Dirjen Dikti-P2LPTK

Soebakri. (1992). Statistik Terapan. Surabaya: Unesa Press

Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning, teori dan aplikasi paikem.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sutedi Dedi. (2009). Penelitian pendidikan Bahasa Jepang, Panduan Bagi Guru

dan Calon Guru dalam Meneliti Bahasa Jepang dan Pengajarannya. UPI

Press & Humaniora

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sudjiono. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.

(45)

Nia Rosmalia, 2015

PENERAPAN METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK BAHASA JEPANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tarigan, Henri Guntur. (2008). Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa,

Angkasa, Bandung.

Tarigan, Henry Guntur dan Tarigan, Djago. (1994) Keterampilan Berbahasa dan

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket
Tabel 3.3  Reliabilitas Tes
Tabel 3.5
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini membuktikan bahwa metode two stay two stray efektif dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Jepang pada siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1

Tujuan Penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan menyimak Bahasa Indonesia dengan media film animasi terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia peserta didik kelas V MI

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini untuk mengetahui pengajaran bahasa Jepang di SMA 5 Semarang, memaparkan media yang digunakan dan alasan bahasa Jepang sebagai

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul ” Korelasi Antara Penguasaan Tatabahasa dengan Kemampuan Menyimak Wacana Berbahasa Jepang Mahasiswa Semester

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan menyimak mahasiswa tingkat III sebelum dan setelah menggunakan Drama CD dalam pembelajaran choukai,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan keterampilan berbicara bahasa Jepang pembelajar sebelum dan sesudah menggunakan teknik permainan

1) Kemampuan menyimak mahasiswa melalui tes Nihongo Nouryoku Shiken ‘tes kemampuan bahasa Jepang’ level 3, diketahui bahwa perolehan rata-rata nilai dari jumlah

Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Jepang (dokkai) sebelum dan sesudah pengajaran dengan menggunakan metode