• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lompat Melalui Permainan Tradisional Pada Siswa Kelas IV SDN Sukarasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lompat Melalui Permainan Tradisional Pada Siswa Kelas IV SDN Sukarasa."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ……… B. Identifikasi Masalah ... C. Rumusan Masalah ………...……

D. Batasan Masalah ……….………..…………...

E. Cara Pemecahan Masalah ……… F. Tujuan Penelitian ...………...

G. Manfaat Penelitian ……….………

(2)

A. Hakikat Belajar…... 1. Pengertian Belajar ………... 2. Belajar Ketrampilan Gerak …... B. Hakikat Permainan Tradisional... C. Hasil Belajar ... D. Gerak Dasar ………... E. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas ... F. Hipotesis Tindakan ...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ………..………… B. Waktu dan Tempat Penelitian …….…....……….………... C. Subjek Penelitian …...………….…………. D. Prosedur Penelitian ...

E. Instrumen Penelitian ……….……….…

F. Teknik Analisis Data ………..

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian...………..

B. Hasil Penelitian ………..……….

(3)

1. Pra Observasi ………...… 2. Siklus 1 Tindakan 1 ... 3. Siklus 1 Tindakan 2 ... 4. Siklus 2 Tindakan 1 ... 5. Siklus 2 Tindakan 2 ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………..………...

B. Saran……..………..………...

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

49 53 56 59

(4)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang penulis laksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research/CAR) yang sudah dipaparkan di BAB II. Adapun yang mendasari atau alasan penulis memilih PTK adalah karena objek permasalahan penelitian ini adalah metode pembelajaran yang merupakan permasalahan faktual. Permasalahan ini muncul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru dari proses mengajar. Penelitian ini dilakukan dalam rangka memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas dengan menerapkan sebuah model atau pendekatan pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan dalam peneltian ini adalah model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin, alasanya karena Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya berbagai model penelitian tindakan yang lain, rancangan modelnya sederhana dan lebih muda dipahami, serta paling banyak digunakan dalam penelitian-penelitian tindakan kelas. Rancangan model PTK. Menurut Lewin dalam Hidayat (2011, hlm.34) terdiri atas 4 komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Agar lebih jelas lihat gambar di bawah ini:

Gambar 3.1Penelitian Tindakan Kelas

(5)

Model Lewin dalam Hidayat (2010, hlm.34)

Berdasarkan pemaparan di atas, jadi tujuan utama dari Penelitian Tindakan Kelas yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajarandalam proses belajar mengajar di kelas yang dilakukan secara berkesinambungan melalui teknik-teknik yang tepat, yang dilakukan sesuai dengan masalah yang dihadapi dan tingkat perkembangan siswa.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Sukarasa 4 Kota Bandung pada siswa kelas IV (empat). Sekolah ini beralamat di KPAD Gerlong Kota Bandung. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan sekolah tersebut merupakan peneliti pernah mengajar di sekolah tersebut dan peneliti sudah mengetahui kondisi dan karakteristik dari peserta didik tersebut.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah para siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 4 Sukarasa Kota Bandung dan objek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV yang berjumlah 30 orang. Peserta didik di sekolah ini berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda, orang tua mereka berasal dari profesi yang berbeda-beda pula, ada yang berprofesi sebagai pedagang, guru, karyawan, aparat pemerintah, dan lain-lain.

D. Prosedur Penelitian

(6)

SIKLUS 1

SIKLUS 2 Pelaksanaan

Perencanaan Pengamatan Tindakan I & II

Pelaksanaan

Refleksi

Perencanaan Ulang Pengamatan

Tindakan III dan IV Refleksi

Gambar 3.2 Tahapan atau siklus PTK Model dari Workshop Jurusan oleh Yusuf

Hidayat, S.Pd, M.Si

(7)

Pada tahap perencanaan ini guru harus merencanakan program pembelajaran, Peneliti membuat sekenario pembelajaran yang sesuai dengan PERMENDIKNAS NOMOR 41 TAHUN 2007 Tentang STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH, tentang pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan permainan tradisional.

1) Setiap pertemuan atau tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan terhadap hasil atau tujuan yang diinginkan, termasuk didalamnya membuat sekenario pembelajaran dengan penerapan permainan tradisional.

2) Menyiapkan alat dan perlengkapan pembelajaran yang dibutuhkan, baik untuk kepentingan simulasi maupun untuk pelaksanaan tindakan.

3) Menyusun dan mengembangkan instrumen atau alat pengumpul data, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : (a) menentukan indikator setiap variabel; (b) membuat format observasi, (c) menentukan indikator/target pencapaian, (d) dokumentasi berupa foto.

4) Melakukan praobservasi pembelajaran untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang mungkin ada sebelum pelaksanaan tindakan

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan kelas ini akan dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri atas dua tindakan atau pertemuan. Rangkaian siklus dan tindakan dilaksanakan selama dua minggu, jadi setiap minggu dilaksanakan dua kali tindakan atau pertemuan. Pada tahap pelaksanaan ini peneliti sebagai guru, melaksanakan tindakan yang sebelumnya telah direncanakan untuk dilaksanakan sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan terhadap hasil atau tujuan yang diinginkan, dan akan dibantu oleh seorang observer.

(8)

1. Ide Awal

Pada ide awal peneliti mengidentifikasi masalah yang terjadi dan ditemukan dalam proses pembelajaran. identifikasi masalah tersebut dilakukan dengan cara observasi langsung pada siswa kelas IV SDN 4 Sukarasa Kota Bandung.

2. Temuan Analisis

Pada temuan analisis ini, peneliti berdasarkan observasi yang telah dilakukan terhadap siswa kelas IV menemukan permasalahan yang diantaranya adalah dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, sebagian siswa cenderung kurang aktif melakukan gerak, siswa kurang fokus terhadap materi yang di pelajarinya, hal ini disebabkan proses mengajar masih menggunakan gaya komando langsung ke inti pembelajaran tanpa menggunakan pendekatan permainan sehingga siswa menjadi jenuh tidak bersemangat dalam pembelajaran penjas, sehingga peneliti memutuskan siswa kelas IV untuk dijadikan sebagai subjek penelitian.

3. Perencanaan

Pada tahap perencanaan langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Meminta izin kepada Kepala Sekolah SDN 4 Sukarasa Kota Bandung. Permintaan izin dapat diperoleh dari Kepala sekolah, karena peneliti sebelumnya telah melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SDN tersebut.

b. Melakukan sosialisasi dengan Guru Penjas dan siswa

(9)

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai situasi dan kondisi di SDN 4 Sukarasa Kota Bandung, terutama siswa kelas IV yang akan dijadikan objek penelitian. Kemudian peneliti menganalisis Kurikulum dan Silabus SDN 4 Sukarasa Kota Bandung untuk mempelajari Kompetensi Dasar dari mata pelajaran Penjasorkes khususnya materi pembelajaran permainan tradisional.Setelah itu, peneliti menyiapkan materi yang akan digunakan dalam pembelajaran. d. Identifikasi masalah

Pada tahap ini peneliti menentukan cara pemecahan masalah sebelum melaksanakan tindakan, dan peneliti sudah menelaah Kurikulum dan Silabus SDN 4 Sukarasa Kota Bandung mata pelajaran Penjasorkes kelas IV. Adapun tahapannya sebagai berikut:

1) Menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dan materi pokok.

2) Menentukan model/pendekatan pembelajaran. peneliti memilih pembelajaran permainan tradisional dengan pendekatan bermain dalam penelitiannya.

3) Mempersiapkan media pembelajaran sesuai dengan materi yang akan dilakukan.

4) Menyusun Rerencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam RPP tersebut peneliti menyusun tindakan yang dilakukan dalam sebuah siklus.

5) Memilih dan menyusun serta menetapkan teknik pengumpulan data penelitian yaitu dengan menggunakan lembar observasi (lembar observasi siswa), catatan lapangan, dan rekaman foto.

(10)

A. Siklus I

Pada siklus 1 dilakukan dengan 2 tindakan pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan yaitu:

1) Tindakan 1 a. Pelaksanaan

Pada tindakan 1 proses pembelajaran, materi yang peneliti pilih dalam pembelajaran permainan tradisional adalah materi pembelajaran aktivitas permainan sondah yang ditambah usur kompetitif didalamnya, hal tersebut dilakukan karena menurut penelitiusia anak sekolah dasar adalah termasuk kedalam usia bermain sehingga akan lebih efektif dilakukan.

b. Melaksanakan tindakan

Melaksanakan kegiatan pembelajaran (KBM) sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah ditetapkan pada perencanaan disiklus 1.

c. Observasi

Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi perilaku siswa dan guru penjas yang sesuai dengan target yang harus dicapai dan yang telah ditetapkan disiklus 1.

(11)

Mengevaluasi yang berkaitan dengan proses dan hasil yang dicapai pada siklus I, menentukan tindakan selanjutnya di tindakan II.

2) Tindakan 2

Pada tindakan 2 menggunakan pembelajaran permainan tradisional berbentuk permainan kucing-kucingan, yang diberi unsur kompetitif yang disesuai dengan pembelajaran permainan tradisional.

B. Siklus II

1) Siklus II tindakan 3 a. Pelaksanaan

Pada tindakan 3,jenis pembelajaran permaianan tradisional yang penulis pilih adalah permaian lompat tali pada akhir pembelajaran melakukan sesi tanya jawab dengan siswa dan mendiskusikannya dengan observer, hal ini bertujuan untuk melihat perubahan atau peningkatan dari tindakan yang telah diberikan.

b. Melaksanakan tindakan

Melaksanakan kegiatan pembelajaran (KBM) sesuai dengan rencana (skenario pembelajaran) yang telah ditetapkan pada perencanaan disiklus II yaitu menerapkan pembelajaran permainan tradisional.

c. Observasi

Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi perilaku siswa dan guru peneliti yang sesuai dengan target yang harus dicapai dan yang telah ditetapkan disiklus 1.

(12)

Mengevaluasi secara keseluruhan yang berkaitan dengan proses dan hasil yang dicapai pada siklus I, dan menentukan tindakan selanjutnya di tindakan II.

2) Siklus II tindakan 4

Pada tindakan 4, pembelajaran kebugaran yang dilakukan adalah aktivitas permainan lempar tabak yang dimodivikasi dan bervariasi baik alat atau aturannya dengan rencana tindakan dari hasil siklus sebelumnya. Pada akhir pembelajaran seperti biasanya guru melakukan sesi tanya jawab pada siswa, dan diskusi dengan observer untuk mengetahui perubahan atau peningkatan partisipasi siswa dari tindakan yang telah diberikan.

a. Pelaksanaan observasi dan evaluasi

Observer melakukan pengamatan secara langsung terhadap pelaksanaan tindakan secara sistematis dan objektif dengan menggunakan format observasi yang telah disiapkan.

3. Tahap Pengamatan (observasi) dan Evaluasi

Pada tahapan ini, guru sebagai observer mengamati semua hal yang terjadi dan mengamati hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang diberikan selama proses pembelajaran berlangsung, serta menulis gejala-gejala yang timbul pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Tahap ini ditujukan untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.

4. Tahap Refleksi

(13)

lapangan pada saat pembelajaran berlangsung. Tahapan refleksi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menemukan, mengkaji, menganalisa, dan merenungkan kembali hasil pembelajaran dari setiap tindakan yang disiskusikan dengan observer. Hasil refleksi ini berfungsi untuk perbaikan terhadap rencana awal, sehingga diketahui apakah penelitian yang dilakukan telah dapat meningkatkan hasil belajar gerak siswa atau sebaliknya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan dalam kegiatan pengumpulan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah (Arikunto, 2002,hlm.134). Adapun instrumen yang digunakan penulis selama penelitian berlangsung adalah sebagai berikut:

1. Lembar observasi (pengamatan)

Lembar observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk melihat aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berfungsi juga sebagai bahan refleksi pembelajaran berikutnya. Observasi ini dilakukan oleh rekan sejawat/ guru penjas peneliti dengan menggunakan lembar observasi sebagai pedoman, dan dilakukan secara terus menerus dalam setiap siklus.

(14)

Tabel 3.1

Format lembar observasi aktivitas siswa

Aspek-aspek yang di

Indikator penilaian

(15)

No observasi

5 4 3 2 1

1 Kognitif

1. Siswa mampu menjelaskan gerak dasar lompat.

2. Siswa mampu menerapkan cara melompat saat permainan.

3. Siswa mampu mengombinasikan gerakan dalam permainan

4. Siswa mampu mengoreksi gerakan dasar yang salah

2 Afektif

1. Siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.

2. Siswa dapat bermain secara kooperatif. 3. Siswa mampu memperbaiki gerakan yang

salah.

4. Siswa dapat membereskan kembali alat-alat olahraga yang telah dipakai.

3 Psikomotor

Awalan

1. Siswa mampu mengangkat salah satu kaki dan lutut di angkat

2. Siswa bisa melakukan sikap tangan di samping badan

3. Pandangan kearah lompatan

4. Siswa mampu melakukan sikap badan agak di bungkukkan

Pelaksanaan

1. Siswa mampu memelihara keseimbangan badan saat melompat

2. Siswa mampu mempersiapkan kaki untuk pendaratan

3. Siswa mampu melompat kedepan dan keatas

4. Siswa mampu melakukan ayunan paha kaki dan dipertahankan

Akhiran

1. Siwa mampu melompat kedepan dengan kaki tumpu bergantian

(16)

Keterangan penilaian tiap indikator terhadap partisipasi siswa dalam proses pembelajaran

Kognitif :

5 = Siswa mampu memahami secara kesuluran tentang gerak dasar lompat (menjelaskan, menerapkan, mengombinasikan dan mengoreksi)

4 = Siswa mampu memahami 3 tentang gerak dasar lompat 3 = Siswa mampu memahami 2 tentang gerak dasar lompat 2 =Siswa mampu memahami 1 tentang gerak dasar lompat 1 = Siswa tidak mampu memahami 4 tentang gerak dasar lompat Afektif :

5 = Siswa mampu menerapkan sikap secara keseluruhan dalam permainan (aktif, kooperatif, mengoreksi dan membersikan alat-alat praktek)

4 = Siswa mampu menerapkan 3 sikap dalam permainan 3 = Siswa mampu menerapkan 2 sikap dalam permainan 2 = Siswa mampu menerapkan 1 sikap dalam permainan 1 = Siswa tidak mampu menerapkan 4 sikap dalam permainan Psikomotor :

Awalan

5 = Siswa mampu melakukan seluruh gerakan awalan 4 = Siswa mampu melakukan 3 gerakan awalan 3 = Siswa mampu melakukan 2 gerakan awalan

tumpu tetap (engkle)

3. Siswa mampu melompat kedepan dengan dua kaki

4. Siswa mampu melompat kesamping dengan satu kaki

Skor Maksimal Ket.Nilai= � �ℎ �

(17)

2 = Siswa mampu melakukan 2 gerakan awalan 1 = Siswa tidak mampu melakukan 4 gerakan awalan Pelaksanaan

5 = Siswa mampu melakukan seluruh gerakan pelaksanaan 4 = Siswa mampu melakukan 3 gerakan pelaksanaan 3 = Siswa mampu melakukan 2 gerakan pelaksanaan 2 = Siswa mampu melakukan 2 gerakan pelaksanaan 1 = Siswa tidak mampu melakukan 4 gerakan pelaksanaan Akhiran

5 = Siswa mampu melakukan seluruh gerakan akhiran 4= Siswa mampu melakukan 3 gerakan akhiran 3 = Siswa mampu melakukan 2 gerakan akhiran 2 = Siswa mampu melakukan 2 gerakan akhiran 1 = Siswa tidak mampu melakukan 4 gerakan akhiran

2. Catatan lapangan

(18)

CATATAN LAPANGAN

Permasalahan yang Muncul Pada Waktu

Observasi Tindakan ... Alternatif Pemecahan Masalah

(19)

3. Rekaman Foto

Rekaman foto digunakan untuk mengabadikan tindakan yang telah dilaksanakan. Selain itu, rekaman foto berguna untuk menggambarkan situasi yang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran berlangsung, untuk menangkap suasana, detail peristiwa penting yang perlu didokumentasikan sebagai tanda bukti fisik. Gambar-gambar foto juga dapat menjadi bukti kuat bahwa telah dilakukan penelitian, sehingga laporan yang diberikan menjadi lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.Selain itu, foto-foto juga dapat menggambarkan kemajuan pembelajaran siswa secara visual.

F. Teknik Pengumpulan danAnalisis Data

(20)

dilakukan sejak awal penelitian, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Penulis juga dapat langsung menganalisis apa yang diamati, situasi dan suasana kelas/lapangan, hubungan guru dengan peserta didik dan peserta didik dengan teman yang lainnya.

Proses analisis data dalam penelitian ini adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden siswa kelas IV, menyajikan tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang sudah diajukan. Teknik analisis data yang akan dilakukan adalah menggunakan teknik analisis data kuantitatif dalam bentuk presentase. Secara garis besar kegiatan analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pengolahan dan Penafsiran Data

Pengolahan dan penafsiran data dapat dilakukan pada proses penelitian dan hasil dokumentasi selama pelaksanaan di lapangan, yaitu berupa hasil lembar observasi, hasil pengamatan dan dokumentasi gambar serta berbagai data pendukung lainnya yang diinterpretasikan. Hasil interpretasi data ditafsirkan ke dalam kalimat atau kata-kata berupa kategori, dan dijelaskan melalui tabel hasil penelitian.

b. Hasil Analisis Data

Dari data hasil penelitian, dilakukan pencocokkan, didiskusikan dengan observer, serta dilakukan konfirmasi terhadap sampel. Selain itu untuk keabsahan data, penulis mencoba mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai sumber untuk mencocokkan kevalidan data.

c. Rekomendasi Selama Proses penelitian

(21)

permasalahan dalam penelitian, yang akhirnya menjadi sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilaksanakan. Kesimpulan tersebut diharapkan memberikan kontribusi bagi guru dan siswa, sebagai upaya untuk perbaikan proses pembelajaran.

d. Diskusi Hasil Temuan

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas tentang Implementasi Aktivitas Pembelajaran Permainan Tradisional dalam Upaya Meningkatkan Gerak Dasar Lompat Siswa telah dilaksanakan dalam 2 siklus kegiatan, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Gerak dasar lompat siswa mengalami peningkatan setelah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran penjas melalui aktivitas pembelajaran Permainan Tradisional.

2. Selama kegiatan pembelajaran terjadi interaksi positif antara para siswa. Motivasi belajar tercipta saat mereka belajar dalam suasana yang menyenangkan dan mereka senang untuk belajar.

3. Para siswa merasa senang belajar dengan implementasi aktivitas pembelajaran Permainan Tradisional.

B.Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian ini penulis mempunyai saran-saran yang dapat dipertimbangkan sebagai berikut:

(23)

2. Kepada peneliti lain yang berminat meneliti tentang hal-hal yang berkaitan dengan permainan dan gerak dasar lompat dapat melakukan penelitian kembali demi kemajuan ilmu pendidikan khususnya bidang keilmuan pendidikan jasmani.

3. Aktivitas pembelajaran Permainan Tradisional dapat dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran permainan yang bisa diberikan untuk meningkatkan gerak dasar lompat siswa sekolah dasar.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rhineka Cipta

BSNP. (2006). Modul Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Depdiknas

Eddiyana, Hatta, dkk. (2002). Model Pembinaan Olahraga Tradisional Jawa Barat. Bandung: Pemerintah Propinsi Jawa Barat dan FPOK-UPI.

Hidayat, Yusup. (2011). Buku Pedoman Penulisan Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Bandung: FPOK-UPI.

Husdarta, dan Yusuf Hidayat. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.

Mahendra, A. (2007). Senam Artistik Teori dan Metode Pengembangan Senam. FPOK UPI. Bandung.

Saputra, Y. (2001). Pembelajaran Atletik Di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga

Suprijono, Agus. (2009). Coopertative Learning: Teori dan Aplikasi PIKEM. Jogjakarta: Pustaka Pelajar

(25)

Sukintaka. (1992). Departemen pendidikan dan kebudayaan direktorat jendral pendidikan tinggi proyek pembinaan tenaga kependidikan: Teori bermain D2 PGSD Penjaskes.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, Alfabet, Bandung.

Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Uhamisastra. (2010). Permainan Tradisional. Bandung: FPOK UPI.

Wiriaatmadja. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. PT Remaja Rosda Karya

Wahidin, Khaerul, & Ondi Saondi. (2010). Penelitian Tindakan. Cirebon: UMC Press.

Internet:

(http://bimoarnikko.blogspot.com/2011/03/permainan-tradisional-engklek.html) (

http://permata-nusantara.blogspot.com/2009/03/permainan-tali-merdeka-riau.html)

http://ngajingjing.com/game-perempuan/)

http://irfansworld.com/2010/04/01/permainan

Gambar

Gambar 3.1Penelitian Tindakan Kelas
Gambar 3.2 Tahapan atau siklus PTK Model dari Workshop Jurusan oleh Yusuf

Referensi

Dokumen terkait

Produksi dan Laju Dekomposisi Serasah Daun Mangrove Api- Api (Avicennia marina Forssk.Vierh) di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsin Banten..

Untuk menghindari salah tafsir dalam memahami istilah, penulis memberi beberapa definisi dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1) Analisis framing yang dimaksud adalah

Terminal angkutan umum penumpang merupakan penyedia jasa angkutan umum yang berfungsi untuk dapat memberikan

3.00.05 A/P/SC/ :Ukur,survey,laboratorium dan timbangan khusus 3.00.06 Alat teknik pendidikan,peragaan,visualisasi,olahraga dan kesenian 3.00.07 A/P/SC/

Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.3 Kartu

Pembelajaran matematika sekolah menengah pertama Berdasarkan learning trajectory.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Aplikasi Pelayana Bengkel AC Mobil pada Bengkel Sumber Mulya AC yang dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 ini dapat memberi kemudahan kepada user yang ingin

Conto Runtuyan Acara Upacara Adat Nikah Sunda ……….. Poto-poto Ngeuyeuk Seureuh