• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Tantri Wulandari NIM 1102461

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PENERAPAN MODEL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

oleh

Tantri Wulandari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

©Tantri Wulandari 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak

(3)

TANTRI WULANDARI NIM 1102461

PENERAPAN MODEL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Dr. Hj. Vismaia S. Damaianti, M.Pd. NIP 196704151992032001

Pembimbing II,

Ida Widia, M.Pd. NIP 197310062008012004

diketahui

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

Universitas Pendidikan Indonesia,

(4)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

Tantri Wulandari NIM 1102461

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa dalam menemukan ide cerita dalam menulis cerpen. Selain itu, pembelajaran menulis di sekolah umumnya berfokus pada teori, bukan praktik. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu (1) mendeskripsikan profil pembelajaran menulis cerpen siswa kelas VII SMPN 1 Cimahi, (2) mendeskripsikan proses pembelajaran menulis cerpen melalui model transformasi lirik lagu naratif, dan (3) membuktikan perbedaan kemampuan menulis cerpen sebelum dengan sesudah diberi perlakuan melalui model transformasi lirik lagu naratif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Tahapan model transformasi lirik lagu naratif adalah (1) pengenalan karya, (2) mengapresiasi teks hipogram, (3) kolaborasi kreasi transformasi teks, (4) sharing, (5) revisi & penyuntingan, dan (6) publikasi hasil. Nilai rata-rata tes awal siswa di kelas eksperimen sebesar 79,96 dan tes akhir sebesar 87,35. Nilai rata-rata tes awal kelas kontrol sebesar 80,20 dan tes akhir sebesar 83,47. Uji hipotesis dengan taraf kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk)= 64 diperoleh hasil thitung (2,08) ≥ ttabel (1,9987). Dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan model transformasi lirik lagu naratif dalam pembelajaran menulis cerpen terbukti efektif.

(5)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

THE IMPLEMENTATION

OF NARRATIVE SONG LYRIC TRANSFORMATION MODEL

TO TEACHING WRITING SHORT STORY

(A Quasi Experimental Research at 7th Grade

of Junior High School of 1 Cimahi in The Year of 2014/2015)

Tantri Wulandari NIM 1102461

This research based on the difficulties faced by students in searching for ideas when writing short story. Moreover, teaching and learning process at junior high school commonly focuses on learning theoretically, not practically. Specifically, the purposes of this study are (1) to describe the profile of teaching writing short story at 7th grade of Junior High School of 1 Cimahi, (2) to describe the process of teaching writing short story through narrative song lyric transformation, and (3) to prove the ability differences between before and after the implementation of narrative song lyric transformation model. Method used in this study is quasi experimental method with pretest-posttest control group design. Phase of narrative song lyric transformation model are: (1) work introducing, (2) hypogram text appreciating, (3) colaboration of transformation text creation, (4) sharing, (5) revision & editing, and (6) result publication. Based on the research result, the mean of the first test is 79,96 categorized as average and the last test is 87,35 considered good. Hypothesis test with 9 5% reliability and degree of freedom (df)= 64 obtainedttable result that amounts to 1,9987 with tcountwhich amounts to 2,08 or

tcount(2,08) ≥ ttable(1,9987). In short, it can be concluded that Ha is accepted and Ho is

rejected. The result shows that narrative song lyric transformations effective to be implemented in teaching writing short story.

(6)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi ... 6

BAB II IHWAL MODEL TRANSFORMASI, LIRIK LAGU NARATIF, DAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN A. Ihwal Model Transformasi ... 7

1. Hakikat Transformasi Teks Sastra... 7

2. Prinsip-Prinsip Model Transformasi ... 9

3. Tahapan Pembelajaran dengan Model Transformasi ... 9

B. Ihwal Lirik Lagu Naratif ... 11

1. Hakikat Lirik Lagu... 11

2. Jenis-Jenis Lirik Lagu ... 11

3. Kriteria Pemilihan Lirik Lagu untuk Model Transformasi ... 11

C. Pembelajaran Menulis Cerpen... 12

1. Pembelajaran Menulis ... 12

(7)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

b. Pembelajaran Menulis ... 13

c. Penilaian Pembelajaran Menulis ... 14

2. Ihwal Cerpen... 15

a. Hakikat Cerpen ... 15

b. Unsur-Unsur Pembangun Cerpen ... 16

c. Langkah-Langkah Menulis Cerpen ... 20

d. Penilaian Cerpen... 21

D. Anggapan Dasar ... 22

E. Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 23

B. Populasi dan Sampel ... 24

1. Populasi ... 24

2. Sampel... 25

C. Definisi Operasional... 26

D. Instrumen Penelitian ... 26

1. Instrumen Perlakuan... 26

2. Intrumen Tes... 37

3. Intrumen Nontes ... 40

E. Prosedur Penelitian ... 42

F. Teknik Pengolahan Data... 43

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Pembelajaran Menulis Cerpen di SMPN 1 Cimahi ... 49

B. Proses Implementasi Model Transformasi Lirik Lagu Naratif dalam Pembelajaran Menulis Cerpen... 52

C. Perbedaan Kemampuan Siswa di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 56

1. Data dan Deskripsi Kemampuan Siswa pada Tes Awal dan Tes Akhir di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 56

a. Kemampuan Siswa pada Tes Awal Kelas Eksperimen ... 57

(8)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

c. Kemampuan Siswa pada Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 88

d. Kemampuan Siswa pada Tes Akhir Kelas kontrol ... 103

2. Uji Prasyarat Analisis Data... 117

a. Uji Normalitas ... 117

1) Uji Normalitas Kelas Eksperimen ... 117

2) Uji Normalitas Kelas Kontrol ... 124

b. Uji Homogenitas... 131

1) Uji Homogenitas Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 131

2) Uji Homogenitas Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol ... 132

3. Uji Hipotesis ... 132

D. Pembahasan Hasil Penelitian... 136

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 140

B. Implikasi dan Rekomendasi ... 141

DAFTAR PUSTAKA ... 142

(9)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pelajaran Bahasa Indonesia secara garis besar bertujuan untuk membentuk

siswa terampil berbahasa, yaitu terampil dalam menyimak, berbicara, membaca,

dan menulis.Tarigan (2008, hlm. 1) mengatakan bahwa ketarampilan berbahasa

mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak/mendengarkan,

keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Setiap

keterampilan tersebut berhubunganerat sekali dengan tiga keterampilan lainnya.

Berbahasa dengan baik berarti menguasai keterampilan berbahasa. Di

antara keterampilan berbahasa yang lain, keterampilan berbahasa yang tidak

dikuasai oleh setiap orang adalah keterampilan menulis. Alwasilah (dalam

Zainurrahman, 2011, hlm. v) menyatakan bahwa menulis termasuk keterampilan

produktif, yaitu keterampilan mencipta dan menyajikan bahasa. Keterampilan ini

hanya bisa diperoleh melalui latihan-latihan yang ketat dengan

penguasaan-penguasaan konsep tertentu.

Hal tersebut sama dengan apa yang dikemukakan oleh Tarigan (2008, hlm.

2) bahwa setiap manusia hanya bisa memperoleh dan mengembangkan

keterampilan menulis dengan menguasai konsep-konsep teoretis tertentu, disertai

dengan latihan-latihan yang sudah pasti “jatuh-bangun” dalam mencapai

penguasaan keterampilan tersebut. Dari kedua pendapat tersebut dapat dimaklumi

mengapa tidak semua orang dapat menulis dengan baik.

Dalam dunia akademik kegiatan menulis merupakan tuntutan bagi setiap

orang untuk dikuasai.Keterampilan menulis digunakan untuk mencatat, merekam,

meyakinkan, melaporkan, menginformasikan, dan memengaruhi pembaca.

Tarigan (2008, hlm. 25) mengungkapkan kemajuan suatu bangsa dan negara

dapatdiukur dari maju atau tidaknya komunikasi tulis bangsa tersebut. Oleh

karena itu, penguasaan keterampilan menulis menjadi hal yang sangat penting.

Namun, pada kenyataannya kemampuan menulis siswa-siswa

sekolahmasih belum menggembirakan. Dalam artikel yang ditulis Alwasilah

(10)

ucap-Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

dengar dibanding baca-tulis. Fenomena ini pun menjadi permasalahan dalam

pembelajaran menulis di mana siswa akhirnya kurang mendapatkan latihan yang

cukup. Guru lebih banyak memberikan teori daripada praktik. Keterampilan

menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan

praktik yang banyak dan teratur.

Keterampilan menulis dapat diasah melalui pembelajaran sastra.

Penyampaian materi sastra dalam mata pelajaran bahasa Indonesia akan

bermanfaat karena sastra merupakan materi autentik yang berharga sebagai

pemerkaya bahasa/budaya dan menumbuhkan kepekaan sosial/moral. Selain itu,

sastra juga dapat menerampilkan kemampuan berbahasa, meningkatkan cipta dan

rasa, menumbuhkan kepekaan imajinasi, menghaluskan watak, dan menambah

pengalaman budaya siswa (Moody, 1974; Collie & Slater, 1987, hlm. 3-6).

Of course, if work of literature were of nouse in interpreting and dealing with world of relity, there would be no very good reason for spending much time on them,whether in developing or in an other societies. If, however, it can be shown that works of literature, or even a certain selection of them, can have a relevance to these problem of reality then we must certainly consider them of some important. It is in the conviction that literary studies...(Moody, 1971, hlm. 6).

Salah satu materi sastra yang dapat melatih keterampilan menulis siswa

adalah mengarang/menulis cerita pendek (cerpen). Materi cerpen diambil karena

penulisan cerpen di Indonesia masih kurang memuaskan. Sumardjo (2004, hlm. 4)

mengemukakan bahwa penulisan cerpen di Indonesia masih bersifat amatir.

Hasil-hasil tulisan juga nampak monoton dan kurang dalam.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran menulis cerpen, siswa harus

mampu menuangkan ide atau gagasannya menjadi sebuah cerita yang utuh. Hal

ini pun menjadi permasalahan tersendiri, di mana siswa kesulitan dalam mencari

dan menuangkan ide atau gagasan sebagai landasan cerita. Mereka akan

menunggu ide selama 15 menit ketika memulai menulis. Mereka terus berpikir

dan berpikir tanpa mencoretkan tulisan satu kalimat pun (Cahyani, dalam

Yulianeta dkk. [Ed.], 2011, hlm. 164). Hal ini terjadi karena mereka tidak

(11)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

Selain itu, siswa pun kesulitan dalam mengembangkan cerita. Maka,

seorang pendidik dituntut untuk kreatif dalam memberikan stimulus agar siswa

mampu menulis cerpen sesuai dengan karakteristik yang diinginkan. Solusi

permasalahan pembelajaran menulis cerpen adalah dengan transformasi teks

sastra.

Teks sastra adalah suatu jaringan yang terbangun dari berbagai sistem,

kode, dan tradisi yang didedahkan oleh teks-teks sastra sebelumnya. Berbagai

sistem, ide, dan tradisi dari teks-teks lain di luar sastra juga berandil dalam

membangun makna sebuah teks. Segers (2000, hlm. 41) mengemukakan bahwa

sebagai sebuah proses komunikasi, hubungan antara teks dan pembaca

memerankan dua buah fungsi. Pertama, pembaca menandai hubungan skema

tekstual. Pembaca menyusun ikatan tidak sekehendak hati berdasarkan

pengalaman dan harapan miliknya, namun menandai berdasarkan kesesuaiannya

dengan struktur tekstual. Kedua, dunia teks literer diciptakan untuk pembaca dari

perspektif yang berubah-ubah. Pembaca memiliki tugas untuk menghubungkan

perspektif itu agar cocok dengan struktur tekstual.

Transformasi dapat membantu siswa dalam membangun sebuah teks sastra

(cerpen) berdasarkan teks lain sebagai hipogramnya. Transformasi ini dikenal pula

dengan istilah alih wahana. Setidaknya ada dua konsep penting yang dicakup oleh

istilah itu: pertama, wahana adalah medium yang dimanfaatkan atau dipergunakan

untuk mengungkapkan sesuatu; kedua, wahana adalah alat untuk membawa atau

memindahkan sesuatu dari satu tempat ke tempat lain. Sesuatu yang bisa

dialih-alihkan itu bisa berwujud gagasan, amanat, perasaan, atau sekadar suasana

(Damono, 2012, hlm. 1-2). Dengan demikian, transformasi memiliki arti

mengalihbentukkan atau mengubah bentuk suatu karya ke bentuk karya lain.

Penelitian terkait model transformasi pernah dilakukan sebelumnya,

misalnya penelitian yang dilakukan oleh Titin Setiartin Ruslan (2013) mengenai

pengembangan model pembelajaran transformasi teks cerita rakyat melalui

penguatan bentuk cerita bergambar. Penelitian ini membuktikan bahwa model

transformasi berhasil meningkatkan kemampuan membaca siswa. Selain itu, N.

Yuli Mutiara (2013) mengenai penerapan transformasi cerpen dalam pembelajaran

(12)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

kemampuan menulis siswa. Kemudian, Yogas Novia Alamsyah (2010) mengenai

peningkatan keterampilan menulis cerpen melalui teknik transformasi film. Hasil

penelitian membuktikan bahwa kemampuan menulis cerpen siswa kelas

eksperimen yang menggunakan teknik transformasi mendapatkan hasil yang lebih

baik. Hal ini yang melandasi penulis untuk mengujicobakan model transformasi

pada pembelajaran cerpen.

Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada penggunaan model

transformasi lirik lagu naratif yang digunakan dalam pembelajaran menulis

cerpen. Hal inilah yang membedakan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Peneliti berinovasi menggunakan lirik lagu sebagai teks hipogram yang

selanjutnya dijadikan sebuah cerpen.Pemilihan lirik lagu karena para remaja lebih

familiar terhadap karya seni ini. Selain itu, lagu dapat membangkitkan imajinasi,

menstimulus siswa dalam menulis cerpen, serta menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan. Penggunaan model transformasi lirik lagu

naratif diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan menulis

cerpen.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Bagaimanakah profil pembelajaran menulis cerpen siswa kelas VII SMPN 1

Cimahi?

(2) Bagaimanakah proses pembelajaran menulis cerpen melalui model

transformasilirik lagu naratif pada siswa kelas VII SMPNegeri 1 Cmahi?

(3) Apakah terdapat perbedaan signifikan kemampuan menulis cerpen siswa

kelas VII SMPN 1 Cimahi sebelum dengan sesudah diberi perlakuan melalui

(13)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini antara lain:

(1) mendeskripsikan profil pembelajaran menulis cerpen siswa kelas VII SMPN

1 Cimahi;

(2) mendeskripsikan proses pembelajaran menulis cerpen melalui model

transformasi liriklagu naratif pada siswa kelas VII SMPN 1 Cmahi; dan

(3) membuktikan perbedaan signifikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas

VII SMPN 1 Cimahi sebelum dengan sesudah diberi perlakuan melalui model

transformasi lirik lagu naratif.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan manfaat

praktis sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan

ilmu bahasa dan sastra Indonesia. Selain itu, dengan adanya penelitian ini

bisa menambah referensi teknik pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia

khususnya dalam menulis cerpen.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa,

dan peneliti. Adapun penjelasan dari ketiganya adalah sebagai berikut.

a. Bagi pendidik matapelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan alternatif teknik pembelajaran bahasa dan

sastra Indonesia, terutama dalam pembelajaran menulis cerpen.

b. Bagi peserta didik, melalui penelitian ini diharapkan dapat lebih

terangsang memunculkan ide, tokoh, alur, dan konflik dalam pembelajaran

(14)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

c. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan

dan pengalaman di bidang penelitian, khususnya dalam pengalaman

menulis cerpen.

E. Struktur Organisasi

Penelitian ini terdiri dari 5 bab yang di dalamnya berisi hal-hal yang

berkaitan dengan penelitian.

Bab I berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi. Pada

latar belakang penelitian, peneliti menguraikan konteks penelitian yang

dilakukan. Permasalahan yang akan diteliti secara spesifik diuraikan dalam

rumusan masalah. Tujuan dan manfaat penelitian menguraikan tujuan dan

manfaat dari penelitian ini. Sementara struktur organisasi penelitian

menguraikan sistematika penulisan pada penelitian ini.

Bab II dalam penelitian ini meliputi kajian pustaka berupa konsep teori

mengenai bidang yang dikaji (meliputi model transformasi, lirik lagu,

keterampilan menulis, dan cerpen), anggapan dasar, dan hipotesis penelitian.

Pada bab III berisi penjabaran metode penilitian yang rinci, dimulai

dari metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan

data, dan instrumen penelitian. Metode penelitian yang dipilih adalah metode

penelitian eksperimen kuasi dengan desain two group yang terdapat kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang

terdiri dari pengolahan atau analisis data untuk menganalisis temuan berkaitan

dengan masalah penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian; dan

pembahasan atau analisis temuan yang merupakan hasil dari penelitian. Dalam

bab ini peneliti memaparkan hasil yang telah diperoleh dari pengambilan data.

Bab V mencakup kesimpulan dan saran. Bab ini menyajikan penafsiran

dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan peneliti. Saran

(15)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

Bagian terakhir dalam skripsi ini adalah daftar pustaka dan

lampiran-lampiran. Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan

digunakan dalam penulisan skripsi oleh peneliti. Lampiran-lampiran berisi

(16)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperiment

Reseach). Metode penelitian ini merupakan metode penelitian yang digunakan

untuk membuktikan hipotesis peneliti mengenai adanya pengaruh penerapan

model transformasi lirik lagu naratifdalam pembelajaran menulis cerpen. Melalui

metode penelitian eksperimen semu ini akan diketahui adanya hubungan sebab

akibat antara dua variabel. Peneliti menentukan variabel terikat, yaitu

pembelajaran menulis cerpen dan variabel bebasnya adalah model transformasi

lirik lagu.

Desain eksperimen yang akan digunakan adalah pretest-posttest control

group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Desain penelitian ini digambarkan sebagai

berikut.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelas Tes Awal Perlakuan Tes Akhir

E O X O

K O - O

(Sugiyono, 2008, hlm. 76)

Keterangan:

E : Kelas Eksperimen

K : Kelas Kontrol

O : Tes Awal Kelas Eksperimen

O : Tes Akhir Kelas Eksperimen

X : Perlakuan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran menulis

cerpen dengan menggunakan teknik transformasi lirik lagu.

O : Tes Awal Kelas Kontrol

(17)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

Desain ini menunjukkan bahwa penulis melakukan tes sebanyak dua kali

di setiap kelas, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Tes awal dilakukan

terhadap para siswa di kedua kelas tersebut untuk mengetahui kemampuan awal

menulis cerpen (O1, O3). Kemudian, kelas eksperimen (E) diberi perlakuan khusus

yaitu penerapan teknik transformasi lirik lagudalam pembelajaran menulis cerpen

(X). Sementara itu, kelas kontrol (K) tidak diberi perlakuan khusus tetapi

pembelajaran tetap dilakukan secara optimal sebagaimana pembelajaran biasa

tanpa menggunakan teknik transformasi lirik lagu. Setelah itu, kedua kelompok

diberi tes yang sama sebagai tes akhir (O2, O4). Hasil dari keduanya kemudian

dibandingkan atau diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara kedua

hasil tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan

pengaruh dari perlakuan yang diberikan.

B. Populasi dan Sampel

Penelitian ini menitikberatkan kepada penerapan model transformasi lirik

lagu naratif dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Objek dalam penelitian ini

adalah siswa kelas VII semester 2 SMP Negeri 1 Cimahi tahun pelajaran

2014/2015, sebanyak dua kelas. Satu kelas untuk kelas eksperimen dan satu kelas

lagi untuk kelas kontrol. Peneliti memilih SMP Negeri 1 Cimahi sebagai lokasi

penelitian karenamasuk ke dalam kategori sekolah paling unggul (berprestasi) di

Kota Cimahi dan masuk kategori lima besar sekolah berprestasi di Provinsi Jawa

Barat.

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008, hlm. 80).

Berdasarkan pertimbangan materi yang akan diteliti, populasi yang

dijadikan objek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi tahun

pelajaran 2014/2015. Adapun populasi data kelas VIISMP Negeri 1 Cimahi

sebanyak 12 kelas dengan jumlah siswa 388 orang. Berikut adalah tabel jumlah

(18)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas VII SMPN 1 Cimahi

No. Kelas L P Jumlah

1. VII A 14 18 32

2. VII B 14 18 32

3. VII C 14 18 32

4. VII D 14 18 32

5. VII E 14 18 32

6. VII F 14 18 32

7. VII G 14 18 32

8. VII H 14 18 32

9. VII I 14 18 32

10. VII J 14 20 34

11. VII K 14 19 33

12. VII L 13 20 33

Total Siswa 167 221 388

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2008, hlm. 81). Pengambilan sampel dilakukan

dengan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dari anggota

populasi dilakukan secara non-acak. Teknik pengambilan sampel secara purposive

sampling ini dipilih dengan mempertimbangkan kriteria tertentu, yaitu kesamaan

kemampuan antara kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Selain itu, teknik ini diambil karena tidak memungkinkan untuk mengambil

sampel secara acak dari populasi yang ada karena subjek (siswa) telah secara

alami terbentuk dalam satu kelompok kelas. Peneliti meminta pertimbangan guru

mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII untuk memilih dua kelas yang

homogen dalam hal kemampuan berbahasa Indonesia. Untuk sampel dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan kelas VII J sebagai kelas eksperimen dengan

jumlah siswa sebanyak 34 orang dan menggunakan kelas VII L sebagai kelas

(19)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

C. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman terhadap judul penelitian ini,

penulis mendefinisikan istilah- istilah yang terdapat dalam judul, di antaranya:

1) Model transformasi lirik lagu naratif yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah model pembelajaran yang diadaptasi dari teknik dunia sastra yang

pada praktiknya siswa diberikan stimulus berupa ide-ide tertentu yang berupa

lirik lagu kemudian ide-ide itu ditransformasikan atau diubah bentuknya

menjadi bentuk lain, yaitu cerpen.

2) Pembelajaran menulis cerpen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

proses membelajarkan keterampilan menulis cerpen (cerita pendek) dalam

matapelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang pendidikan menengah pertama,

yaitu Kompetensi Dasar menyusun teks cerpen sesuai dengan karakteristik

teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur kejadian

yang terjadi selama proses penelitian atau alat yang digunakan dalam

pengambilan data. Instrumen dalam penelitian ini meliputi:

1. Instumen Perlakuan

Instrumen perlakuan adalah alat yang digunakan untuk memberikan

perlakuan dalam penelitian. Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah

skenario pembelajaran beserta pedoman observasi proses pembelajaran.

a. Skenario Pembelajaran

Skenario pembelajaran merupakan acuan untuk melaksanakan

pembelajaran menulis cerpen menggunakan model transformasi lirik lagu

(20)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(21)
(22)

Tabel 3.3 Instrumen Perlakuan

Skenario Pembelajaran Menulis dengan Model Transformasi (2 Pertemuan: 4x40 Menit)

No. Kegiatan Tujuan AktivitasGuru& Peneliti Aktivitas Siswa Keterangan Waktu

Pertemuan Ke-1

1. Awal Kelas

terkondisikan

- Mengadakan apersepsi terhadap materi pembelajaran yang dikaitkan dengan pengalaman & pengetahuan siswa.

- Memotivasi siswa berkaitan dengan minat, kebiasaan, &

tanggapan siswa terhadap kegiatan menulis cerpen.

- Menjelaskan kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan menulis cerpen.

Mengondisikan diri untuk belajar.

Aktivitas

didominasi oleh guru.

5 menit

2. Inti 70 menit

Fase 1 (Pengenalan

Karya)

Siswa

mendapatkan gambaran cerpen

- Menjelaskan cerpen& langkah-langkah menulis cerpen. - Menjelaskan tahapan model

transformasi teks.

- Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (satu kelompok terdiri dari 5-6 orang).

- Membagikan teks lirik lagu

“Jangan Menangis, Ibu”.

-Membaca cerpen model dan menerima informasi tentang cerpen.

-Menyimak tahapan transformasi teks. -Membentuk kelompok. -Menerima teks lirik lagu.

Guru membangun hubungan,

(23)

Fase 2 (Mengapresiasi Teks Hipogram)

Siswa

mendapatkan gambaran isi lirik lagu dan

membuat kerangka karangan

- Mengarahkan siswa untuk mengapresiasi dan mengkaji lirik lagu.

- Mengarahkan siswa untuk membuat kerangka karangan. - Memantau selama proses

pembelajaran.

-Membaca lirik lagu sambil mendengarkan lantunan lagu tersebut.

-Secara berkelompok

mengidentifikasi dan mengkaji struktur lirik lagu untuk ditransformasikan menjadi cerpen.

-Membuat kerangka karangan berdasarkan hasil kajian terhadap lirik lagu.

Pada tahap ini digunakan media audio untuk memperdengarkan lagu yang akan diapresiasi dengan tujuan

mengenalkan/meng ingatkan kembali lagu tersebut pada siswa dan

membantu siswa dalam berimajinasi.

10 menit Fase 3 (Kolaborasi Kreasi Transformasi Teks)

Menyusun cerpen berdasarkan lirik lagu

Mengarahkan siswa menyusun cerpen berdasarkan kerangka karangan yang telah dibuat.

Secara

kolaboratif/berkelompok menyusun cerpen sesuai dengan kerangka karangan yang telah dibuat.

Setiap kelompok bebas

mengembangkan cerita dalam cerpen sesuai dengan imajinasinya.

25 menit

Fase 4 (Sharing)

Berbagi masukan untuk

memperbaiki hasil penulisan cerpen

Memberi tanggapan dan masukan terhadap hasil kerja siswa pada fase pertama sampai fase ketiga.

Menerima dan memberi tanggapan/masukan terhadap hasil penyusunan cerpen milik kelompok sendiri dan

kelompok lain.

Tanggapan/ masukan berupa teknis penulisan cerpen.

(24)

Fase 5 (Revisi dan Penyuntingan)

Memperbaiki karya

Mengarahkan siswa untuk menyunting hasil karyanya.

Secara berkelompok merevisi dan menyunting karyanya berdasarkan hasil masukan dari guru dan kelompok lain.

Penyuntingan pada kaidah penulisan.

10 menit

Fase 6 (Publikasi

Hasil)

Apresiasi terhadap karya cerpen siswa

Mengapresiasi dan memberi penilaian terhadap karya siswa.

Memublikasikan hasil karyanya di mading kelas.

Media mading digunakan untuk memajangkan hasil karya siswa.

5 menit

3. Akhir Refleksi Bersama-sama dengan siswa

menyimpulkan dan merefleksi hasil pembelajaran.

-Menyimpulkan dan merefleksi proses dan hasil pembelajaran. -Menyampaikan kesan-kesan

selama pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran berakhir

5 menit

No. Kegiatan Tujuan Aktivitas Guru& Peneliti Aktivitas Siswa Keterangan Waktu

Pertemuan Ke-2

1. Awal Kelas

terkondisikan

- Mengadakan apersepsi terhadap materi pembelajaran yang dikaitkan dengan pengalaman & pengetahuan siswa.

- Memotivasi siswa berkaitan dengan minat, kebiasaan, &

tanggapan siswa terhadap kegiatan menulis cerpen.

- Menjelaskan kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan menulis cerpen.

Mengondisikan diri untuk belajar

Aktivitas

didominasi oleh guru.

(25)

2. Inti 70 menit Fase 1 (Pengenalan Karya) Siswa mendapatkan gambaran cerpen

- Menjelaskan cerpen & langkah-langkah menulis cerpen. - Menjelaskan tahapan model

transformasi teks.

- Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (satu kelompok terdiri dari 5-6 orang).

- Membagikan teks lirik lagu “Yang

Terbaik Bagimu (Ayah)”

-Membaca cerpen model dan menerima informasi tentang cerpen.

-Menyimak tahapan model transformasi teks.

-Membentuk kelompok. -Menerima teks lirik lagu.

Guru membangun hubungan,

perbandingan objek tentang lirik lagu dan cerpen. Persiapan pembelajaran secara berkelompok. 10 menit Fase 2 (Mengapresiasi Teks Hipogram) Siswa mendapatkan gambaran isi lirik lagu dan

membuat kerangka karangan

- Mengarahkan siswa untuk mengapresiasi dan mengkaji lirik lagu.

- Mengarahkan siswa untuk membuat kerangka karangan. - Memantau selama proses

pembelajaran.

-Membaca lirik lagu sambil mendengarkan lantunan lagu tersebut.

-Secara berkelompok

mengidentifikasi dan mengkaji struktur lirik lagu untuk ditransformasikan menjadi cerpen.

-Membuat kerangka karangan berdasarkan hasil kajian terhadap lirik lagu.

Pada tahap ini digunakan media audio untuk memperdengarkan lagu yang akan diapresiasi dengan tujuan

mengenalkan/meng ingatkan kembali lagu tersebut pada siswa dan

membantu siswa dalam berimajinasi.

10 menit

(26)

(Kolaborasi Kreasi Transformasi

Teks)

berdasarkan lirik lagu

cerpen berdasarkan kerangka karangan yang telah dibuat.

kolaboratif/berkelompok menyusun cerpen sesuai dengan kerangka karangan yang telah dibuat.

bebas

mengembangkan cerita dalam cerpen sesuai dengan imajinasinya.

Fase 4 (Sharing)

Berbagi masukan untuk

memperbaiki hasil penulisan cerpen

Memberi tanggapan dan masukan terhadap hasil kerja siswa pada fase pertama sampai fase ketiga.

Menerima dan memberi tanggapan/masukan terhadap hasil penyusunan cerpen milik kelompok sendiri dan

kelompok lain.

Tanggapan/ masukan berupa teknis penulisan cerpen.

10 menit

Fase 5 (Revisi dan Penyuntingan)

Memperbaiki karya

Mengarahkan siswa untuk menyunting hasil karyanya.

Secara berkelompok merevisi dan menyunting karyanya berdasarkan hasil masukan dari guru dan kelompok lain.

Penyuntingan pada kaidah penulisan.

10 menit

Fase 6 (Publikasi

Hasil)

Apresiasi terhadap karya cerpen siswa

Mengapresiasi dan memberi penilaian terhadap karya siswa.

Memublikasikan hasil karyanya di mading kelas.

Media mading digunakan untuk memajangkan hasil karya siswa.

5 menit

3. Akhir Refleksi Bersama-sama dengan siswa

menyimpulkan dan merefleksi hasil pembelajaran.

-Menyimpulkan dan merefleksi proses dan hasil pembelajaran. -Menyampaikan kesan-kesan

selama pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran berakhir

(27)
(28)

Lirik Lagu Pertemuan I: Jangan Menangis, Ibu

Anonim

Pak, di manakah, Pak? saya ingin sekolah

sementaraanak lainnya sudah kelas lima

aku selalu membantu ibu seperti yang kau pesankan dulu sementara ku tak tahu di manakauberada

lama meninggalkan kita

Bu, sudahlah, Bu jangan menangis

tangismu hanyalah „kanmenambah beban

pasti kubantu sekuat tangan mungilku

meski harus mencari uang di simpang jalan

berdebu kehujanan

siang malam, panas dan kedinginan

Aku tak bisa mendengar ibu berduka aku tak bisa mendengar ibuterluka aku tak bisa merasakan ibu tersiksa kuhanya bisa rasakan kesedihan yang ibu rasakan

Lirik Lagu Pertemuan II: Yang TerbaikBagimu (Ayah)

Ada Band feat. Gita Gutawa

Teringat masa kecilku Kau peluk dan kau manja Indahnya saat itu

Buatku melambung Di sisimu terngiang

Hangat nafas segar harum tubuhmu Kau tuturkan segala mimpi- mimpi Serta harapanmu

Kau ingin ku menjadi Yang terbaik bagimu Patuhi perintahmu Jauhkan godaan

Yang mungkin kulakukan

Dalam waktuku beranjak dewasa Jangan sampai membuatku Terbelenggu jatuh dan terinjak

Reff:

Tuhan tolonglah sampaikan Sejuta sayangku untuknya Ku terus berjanji

Tak „kan khianati pintanya

Ayah dengarlah betapa sesungguhnya Ku mencintaimu

„Kan kubuktikan kumampu penuhi

maumu

Andaikan detik itu Kan bergulir kembali Kurindukan suasana Basuh jiwaku

Membahagiakan aku

Yang haus akan kasih dan sayangmu

„Tuk wujudkan segala sesuatu

(29)

b. Pedoman Observasi Proses Pembelajaran

Pedoman observasi proses pembelajaran digunakan untuk melihat

proses pembelajaran yang terjadi di kelas ketika menggunakan model

transformasi lirik lagu naratif.

Tabel 3.4

Lembar Observasi Proses Pembelajaran

Hari, tanggal : _____________________________ Nama observer: _____________________________ Pertemuan ke- :_____________________________

Petunjuk pengisian lembar observasi:

1. Berilah tanda centang (√) pada kolom “Terlaksana” atau “Tidak Terlaksana” dengan ketentuan sebagai berikut.

Terlaksana: jika aktivitas tersebut terimplementasikan.

Tidak Terlaksana: jika aktivitas tersebut tidak terimplementasikan.

2. Tulislah catatan pada kolom “Catatan” jika terdapat hal-hal yang perlu dituliskan sebagai keterangan tambahan pada setiap aktivitas.

No. Aktivitas yang Diamati

Hasil Pengamatan

Catatan Terlaksana Tidak

Terlaksana

1 Fase 1:

 Menjelaskan cerpen dan langkah-langkah menulis cerpen.

 Menjelaskan tahapan transformasi teks. 2 Fase 2:

 Menggali pengetahuan siswa untuk memahami lirik lagu yang akan ditransformasikan menjadi cerpen.

(30)

3 Fase 3:

 Membuat siswa

mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah cerpen yang utuh.

4 Fase 4:

 Memberi tanggapan dan masukan mengenai kaidah-kaidah penulisan cerpen pada siswa.

5 Fase 5:

 Membimbing siswa dalam merevisi dan menyunting karya tulisnya.

6 Fase 6:

 Memotivasi dan

mengapresiasi hasil kerja siswa dalam menulis cerpen.

Observer,

[image:30.596.78.543.83.394.2]

(...)

Tabel 3.5

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Hari, tanggal : _____________________________ Nama observer: _____________________________ Pertemuan ke : _____________________________

Petunjuk pengisian lembar observasi:

1. Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” jika aktivitas siswa tampak atau

pada kolom “Tidak” jika aktivitas siswa tidak tampak.

(31)

No. Aktivitas yang Diamati Ya Tidak Catatan

1 Fase 1:

 Membaca dan memahami contoh cerpen yang diberikan guru.

 Menyimak tahapan transformasi teks.

2 Fase 2:

 Membaca dan menyimak lirik lagu dengan seksama.

 Mengkaji unsur-unsur lirik lagu yang akan ditransformasikan menjadi cerpen.

3 Fase 3:

 Antusias untuk berimajinasi dan berkreativitas untuk

mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah cerpen yang utuh.

4 Fase 4:

 Setiap kelompok memberikan masukan terhadap cerpen hasil penyusunan kelompok lain.

 Setiap kelompok menyimak masukan dari kelompok lain terhadap cerpen hasil

penyusunannya. 5 Fase 5:

 Merevisi dan menyunting cerpen milik sendiri.

6 Fase 6:

 Antusias dalam memublikasikan dan mengapresiasi cerpen karya kelompok sendiri dan kelompok lain.

Observer,

(32)

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Instrumen tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes

dilakukan sebanyak dua kali, yaitu prates (tes awal) dan pascates (tes

akhir). Pretes dilakukan pada awal proses belajar mengajar tanpa

manggunakan model transformasi lirik lagu. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui kemampuan menulis cerpen para siswa sebelum diberi

perlakuan. Postes dilakukan setelah para siswa diberikan perlakuan

dengan teknik transformasi lirik lagu di kelas eksperimen dan tanpa

teknik transformasi lirik lagu di kelas kontrol. Tes ini bertujuan untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam menulis cerpen setelah diberi

perlakukan.

Peneliti menilai keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu

penilaian yang menuntut siswa mendemonstrasikan suatu kompetensi

tertentu dengan menggunakan tes praktik. Instrumen yang digunakan

berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi

[image:32.596.86.573.471.750.2]

rubrik.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Tes Kompetensi

Dasar/Indikator

Bahan

Kelas Materi

Indikator Soal

Bentuk

Soal Soal

4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan

cerita pendek

sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

Indikator:

VII Cerita pendek, struktur pembangun cerpen. Siswa mampu menyusun sebuah cerpen sesuai dengan karakteristik teks dan tata tulis yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

Uraian Buatlah sebuah cerita pendek dengan ketentuan sebagai berikut.

a. karya memuat judul, nama penulis, dialog, dan narasi; b. karya memuat unsur

intrinsik cerpen (tokoh, latar, alur, sudut pandang, gaya bahasa, dan tema yang relevan dengan judul).

(33)

4.2.1 Siswa dapat menulis cerpen dengan

bahasanya sendiri sesuai dengan karakteristik teks yang dibuat.

struktur alur cerita pendek (orientasi, komplikasi, resolusi);

d. cerita menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah EyD (Ejaan yang

Disempurnakan).

Lembar Soal LEMBAR TES/SOAL

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : VII

Hari, Tanggal : ………..………. Waktu : 60 menit

Petunjuk Umum:

1. Tulislah nama dan kelas pada lembar jawaban yang disediakan!

2. Bacalah soal dengan teliti dan kerjakanlah soal pada lembar jawaban yang telah disediakan

3. Periksa kembali pekerjaan kalian sebelum diserahkan kepada guru!

Soal:

Buatlah sebuah cerita pendek dengan ketentuan sebagai berikut. a. karya memuat judul, nama penulis, dialog, dan narasi;

b. karya memuat unsur intrinsik cerpen (tokoh, latar, alur, sudut pandang, gaya bahasa, dan tema yang relevan dengan judul).

c. cerita memuat struktur alur cerita pendek (orientasi, komplikasi, resolusi); d. cerita menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah EyD (Ejaan yang

(34)
[image:34.596.108.519.102.762.2]

Tabel 3.7

Kriteria Penilaian Cerpen

No. Aspek Skor Kriteria

1. Kelengkapan

aspek formal

cerpen

(Bobot 1)

25 Memuat:

1) judul 3) dialog

2) nama pengarang4) narasi

20 Hanya memuat tiga subaspek

15 Hanya memuat dua subaspek

10 Hanya memuat satu subaspek

2. Kelengkapan

unsur intrinsik

cerpen

(Bobot 1)

25 Memuat:

1) fakta cerita (plot, tokoh, dan latar)

2) sarana cerita (sudut pandang, gaya bahasa)

3) pengembangan tema yang relevan dengan judul

20 Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap

(misalnya, fakta cerita hanya memuat plot dan

tokoh, tanpa disertai latar yang jelas)

15 Hanya memuat dua subaspek

10 Hanya memuat satu subaspek

3. Keterpaduan

unsur/struktur

cerpen

(Bobot 2)

50 Struktur disusun dengan memperlihatkan:

1) kaidah plot (kelogisan, rasa ingin tahu, kejutan,

dan keutuhan) dan penahapan plot (awal,

tengah, akhir)

2) dimensi tokoh (fisiologis, psikologis dan

sosiologis)

3) dimensi latar (tempat, waktu, dan sosial)

40 Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap

30 Hanya memuat dua subaspek

20 Hanya memuat satu subaspek

4. Kesesuaian

penggunaan

bahasa cerpen

(Bobot 1)

25 Menggunakan:

1) kaidah EYD

2) keajekan penulisan

(35)

tokoh dan latar

20 Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap

15 Hanya memuat dua subaspek

10 Hanya memuat satu subaspek

Skor Maksimal: 125

Sumber: Sumiyadi, 2010

Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:

Skor Akhir =� ℎ� �� �

� � � � � � �

Keterangan:

Skor maksimal= 125 Skor ideal = 100

Setelah karangan cerpen dihitung perolehan skornya, kemudian

skor tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori nilai. Peneliti

[image:35.596.109.519.83.193.2]

menggunakan kategori penilaian berdasarkan skala nilai berikut ini.

Tabel 3.8

Kategori Penilaian Cerpen

Skala nilai Kategori

91-100 Sangat baik ( A)

81-90 Baik (B)

71-80 Cukup (C)

<70 Kurang (D)

(Kunandar, 2013, hlm. 303-305)

b. Angket

Angket yang digunakan untuk mengetahui respons siswa. Angket

diberikan sebelum dan sessudah perlakuan penerapan model transformasi

lirik lagu naratif untuk mengetahui respons siswa di kelas eksperimen

sebelum dan sesudah penerapan model transformasi lirik lagu naratif

(36)
[image:36.596.107.517.249.755.2]

Tabel 3.9

Lembar Angket Siswa Praperlakuan Nama: _______________________

Kelas: _______________________

Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda centang (√) untuk kolom Ya dan Tidak. Bagi pertanyaan yang membutuhkan jawaban tertulis, tulislah jawabanmu dalam kolom kosong.

No Pertanyaan Alternatif Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah kamu pernah membaca cerita pendek?

2 Berapa banyak cerita pendek yang pernah kamu baca?

3 Sebutkan dua judul dan pengarang cerita pendek yang pernah kamu baca!

4 Apakah kamu menyukai kegiatan menulis cerita pendek?

5 Apakah kamu bisa menulis cerita pendek?

6 Apakah kamu pernah menulis cerita pendek?

7 Sebutkan satu judul cerita pendek yang pernah kamu buat!

8 Apakah kamu mengalami kesulitan ketika menulis cerita pendek?

9 Apa saja kesulitan yang kamu hadapi ketika menulis cerita pendek?

10 Apakah kamu pernah belajar menulis cerita pendek dalam pembelajaran bahasa

Indonesia di kelas?

(37)

12 Apa saja kesulitan yang kamu hadapi ketika belajar menulis cerita pendek di kelas?

Tabel 3.10

Lembar Angket Siswa Pascaperlakuan Nama: _______________________

Kelas: _______________________

Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda centang (√) untuk kolom Ya dan Tidak!

No Pertanyaan

Alternatif Jawaban Ya Tidak

1 Apakah sekarang kamu lebih menyukai kegiatan menulis cerpen dibandingkan sebelumnya?

2 Apakah sekarang kamu merasa menulis cerpen itu mudah?

3 Apakah lirik lagu dapat membantumu dalam menulis cerpen?

4 Apakah sekarang kamu lebih semangat dan senang menulis cerita pendek?

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dalam penelitian ini dilakukan melalui empat tahap

yakni sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Persiapan penelitian dilakukan melalui langkah- langkah sebagai berikut.

a. penyusunan rancangan penelitian;

b. pembuatan instrumen penelitian;

c. pembuatan bahan ajar;

d. mengurus perizinan;

e. uji pakar terhadap instrumen penelitian;

f. revisi instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

[image:37.596.123.504.280.448.2]
(38)

a. Pelaksanaan tes awal (pre-test) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol

untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen sebelum mendapat

perlakuan.

b. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode yang berbeda

antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen,

pembelajaran menggunakan model transformasi lirik lagu naratif,

sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran menggunakan metode

terlangsung (metode yang biasa digunakan oleh guru) yakni metode

ceramah.

c. Pelaksanaan tes akhir kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk

mengetahui kemampuan menulis cerpen setelah mendapat perlakuan.

3. Tahap Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut.

a. mengumpulkan hasil data kuantitatif;

b. membandingkan hasil tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol;

c. melakukan analisis data kuantitatif terhadap tes awal dan tes akhir.

4. Tahap Pembuatan Kesimpulan

Pembuatan kesimpulan dilakukan berdasarkan data kuantitatif yang diperoleh

yakni mengenai kemampuan menulis cerpen kelas eksperimen dan kelas kontrol.

F. Teknik Pengolahan Data

Pengelolaan data dilakukan setelah semua data terkumpul. Data yang

dimaksud adalah data yang terkumpul dari hasil menulis cerpen dengan

menggunakan model transformasi lirik lagu naratif. Data yang diperoleh akan

dianalisis dan digunakan untuk menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan

masalah. Pengelolaan data bertujuan mengubah data mentah menjadi data yang

lebih spesifik. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam mengelola data

penelitian adalah sebagai berikut.

1. Memeriksa dan menganalisis hasil tes awal dan tes akhir siswa.

2. Mendeskripsikan hasil tes awal dan tes akhir siswa.

3. Memberikan skor terhadap hasil kerja siswa untuk masing-masing aspek,

(39)

4. Menentukan skor tes awal dan tes akhir, kemudian diolah menjadi nilai dengan

rumus.

Nilai = Skor yang diperoleh x 100

Skor maksimal

5. Hasil tes awal dan tes akhir tersebut akan dirata-ratakan dari tiga penilai.

Nilai akhir = p1 + p2 + p3

3

6. Uji Reliabilitas Antarpenimbang

Uji reliabilitas antarpenimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat

reliabilitas penilaian antarpenguji. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi unsur

subjektivitas. Perhitungan realibilitas instrumen ini terdiri atas beberapa langkah,

yaitu:

a. Menghitung jumlah kuadrat siswa

SSt∑dt = ∑ ∑ – ∑

b. Menghitung kuadrat penguji

SSp∑ d2p = ∑ ∑ – ∑ �

c. Menghitung jumlah kuadrat total

SStot∑ x2t = ∑x2 – ∑

d. Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan

�� = SStot ∑ x2 - SSt∑dt

Setelah data dihitung, data dimasukkan ke dalam tabel ANAVA (Analisys Of

[image:39.596.116.515.589.740.2]

Varians).

Tabel 3.11 Tabel ANAVA

Sumber Variasi SS DK Varians

Siswa �� ∑ N-1

.�� ∑

− (Vt)

Penguji SSp∑ d2p K-1

Kekeliruan �� (N-1) (K-1) �� ∑

(40)

Reliabilitas antarpenimbang dilakukan dengan menggunakan rumus:

= −

Keterangan

= reliabilitas yang dicari

Vt = Variansi dari siswa

Vkk = Variasi dari kekeliruan

Sebagai tolak ukur koefisien reliabilitas antarpenimbang, peneliti

menggunakan tabel Guilford sebagai berikut.

[image:40.596.125.503.296.433.2]

Tabel 3.12

Tabel Guilford untuk Reliabilitas Antarpenimbang

Rentang Kriteria

0,80-1,00 Korelasi reliabilitas sangat tinggi

0,60-0,80 Korelasi reliabilitas tinggi

0,40-0,60 Korelasi reliabilitas sedang

0,20-0,40 Korelasi reliabilitas rendah

0,00-0,20 Korelasi reliabilitas sangat rendah

(Arikunto, 2010, hlm. 245)

7. Menguji normalitas data dengan menggunakan rumus chi kuadrat

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui data dari skor

pretes dan postes berdistribusi normal atau tidak. Adapun caranya adalah

menggunakan Chi Kuadrat (X2) dengan rumus sebagai berikut.

a. Menentukan nilai rerata (mean) dengan rumus

ば ̅̅̅̅=

Keterangan: �̅ = rata-rata nilai

∑fx = jumlah seluruh nilai

f = jumlah siswa

(Akdon, 2007, hlm. 28)

b. Menghitung simpangan baku atau standar deviasi

Sd =

(41)

1) Rentang skor (R) = skor terbesar - skor terkecil

2) Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 log n

3) Panjang kelas (P) = R

BK

4) Z untuk batas kelas = batas kelas – nilai rata-rata

standar deviasi

5) Ei (frekuensi yang diharapkan) = Luas i x ∑f

6) Oi (frekuensi pengamatan)

Menghitung X2 dengan rumus

x2 = ∑ �−�� ²

��

Keterangan:

Oi = frekuensi observasi atau pengamatan

Ei = frekuensi ekspentasi (yang diharapkan)

(Subana, dkk., 2005, hlm. 170)

7) Menentukan derajat kebebasan (dk)

Derajat kebebasan = k – 3

Keterangan: K = Banyak kelas Interval

(Subana, dkk., 2005, hlm. 124)

8) Menentukan nilai X2hitung dengan X2tabel dengan bantuan tabel X2 dengan

tingkat kepercayaan 95% (� = 0,05).

9) Menentukan kriteria uji normalitas menggunakan ketentuan sebagai berikut.

Jika X2hitung< X2tabel maka data tersebut berdistribusi normal.

Jika X2hitung> X2tabel maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

8. Melakukan uji homogenitas varians rata-rata tes awal dan tes akhir dengan

menggunakan rumus:

F hitung=

Keterangan

Fhitung = Nilai yang dicari

Vb = varians terbesar

(42)

Data yang dinyatakan homogen jika Fhitung< Ftabel maka H1 ditolak atau H0

diterima, dan begitu pula sebaliknya apabilaFhitung> Ftabel maka H1 diterima atau

H0 ditolak.

(Subana, dkk, 2005, hlm. 188)

9. Menguji signifikansi rata-rata tes awal dan tes akhir

Uji yang digunakan adalah perhitungan pertambahan (gain) yaitu pretes

dan postes dengan rumus:

Mx = ∑

∑x² = ∑x² - ∑

My = ∑

∑y² = ∑y² - ∑

Keterangan:

M = nilai hasil rata-rata perkelas

N = banyaknya subjek

x = deviasi setiap nilai x2 dan x1

y = deviasi setiap nilai y2 dan y1

Kemudian, hasil perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam rumus t-test:

t = Mx – My

√[ ∑ + ∑+ − ][ + ]

Menentukan dengan taraf signifikan � = 0,05 dan derajat kebebasan

yang telah dicari sebelumnya � = 0,05).

10. Langkah selanjutnya, mencari X2 tabel dengan rumus:

dk = N – 1

Keterangan

dk = derajat kebebasan

N = jumlah subjek

Untuk dapat menerima atau menolak hipotesis harga chi kuadrat tersebut

harus dibandingkan dengan chi kuadrat tabel dk dan taraf kesalahan tertantu.

(43)

diterima dan apanila lebih besar atau sama dengan (≥ harga tabel H0 ditolak

(Sugiyono, 2013: 109).

11. Uji Hipotesis dengan menggunakan signifikansi perbedaan dua variabel.

Adapun langkah-langkah sebagai berikut.

1) Mencari thitung dengan rumus:

thitung = Md

√ ∑

Keterangan:

T = uji t

Md = perbedaan mean data pretes dan postes

∑X2d = jumlah kuadrat deviasi N = jumlah data

(44)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Berdasarkan pendahuluan, pembahasan, dan analisis hasil penelitian yang

dilakukan peneliti sebelumnya, peneliti membuat simpulan dan saran sebagai

berikut.

A. Simpulan

Pertama, profil pembelajaran menulis cerpen di SMP Negeri 1 Cimahi

berlangsung cukup baik, tetapi minim inovasi. Pembelajaran menulis cerpen

menggunakan metode ceramah dan pemodelan teks. Pemberlakuan metode

terlangsung yang dilaksanakan oleh guru terkadang membuat siswa merasa jenuh.

Oleh karena itu, dibutuhkan banyak strategi, metode, atau teknik yang harus

digunakan untuk menggiring dan memfasilitasi peserta didik meluapkan

gagasannya ke dalam tulisan.

Kedua, proses implementasi model transformasi lirik lagu naratif dapat

diterapkan sesuai dengan langkah-langkah model. Adapun kendala utama dalam

proses implementasi adalah alokasi waktu yang kurang dikelola dengan baik.

Namun, model transformasi lirik lagu naratif mendapatkan respon yang positif

dari siswa. Siswa yang dapat mengikuti tiap langkah model transformasi lirik lagu

naratif akan merasakan dampak penggunaan model ini. Melalui model

transformasi lirik lagu naratif, pembelajaran menulis cerpen menjadi lebih mudah

dan menyenangkan. Siswa dapat menemukan ide tulisan dan bebas

mengembangkan ide tulisan tersebut ke dalam alur dengan cara yang lebih mudah.

Ketiga, perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerpen siswa

di kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukkan dari perolehan rata-rata nilai

tes awal dan tes akhir. Hasil tes awal kelas eksperimen sebelum diberikan

perlakuan model transformasi lirik lagu naratif memperoleh nilai rata-rata sebesar

79,96 dengan kategori cukup dan tes akhir setelah diberikan perlakuan

memperoleh nilai sebesar 87,35 dengan kategori baik, sedangkan nilai rata-rata tes

awal kelas kontrol sebesar 80,20 dengan kategori cukup dan tes akhir kelas

kontrol sebesar 83,47 dengan kategori baik. Selain itu, berdasarkan uji hipotesis

(45)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ttabel sebesar 1,9987 dan thitung sebesar 2,08. Maka, thitung > ttabel atau 2,08>1,9987.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini

menunjukkan model transformasi lirik lagu naratif dalam pembelajaran menulis

cerpen terbukti efektif.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengemukakan

implikasi dan rekomendasi sebagai berikut.

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model transformasi lirik lagu naratif

efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen. Model ini dapat

dijadikan alternatif dalam pembelajaran menulis cerpen.

2. Penerapan model transformasi lirik lagu naratif dalam pembelajaran menulis

cerpen harus memperhatikan alokasi waktu pembelajaran agar dapat berjalan

lebih efektif. Selain itu, dalam proses pembelajaran sebaiknya disediakan

speaker atau pengeras suara untuk memutar lagu yang akan ditransformasikan

sebagai penunjang kegiatan transformasi.

3. Guru dapat menggunakan model transformasi lirik lagu naratif sebagai salah

satu alternatif pemilihan model yang bervariasi dalam pembelajaran menulis

cerpen. Guru yang akan menggunakan model ini dalam pembelajaran menulis

cerpen hendaknya dapat memilih lirik lagu yang sesuai dengan usia siswa.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa lebih mengoptimalkan model ini dalam

kemampuan menulis puisi atau drama dengan teks hipogram yang beragam.

(46)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2007). Modul aplikasi statistika dalam pendidikan. Bandung: Program Magister Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana UPI.

Alamsyah, Y. N. (2010). Upaya meningkatkan keterampilan menulis cerpen melalui teknik transformasi film (penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas X SMAN 6 Bandung tahun ajaran 2009/2010). (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Aminuddin. (2004). Pengantar apresiasi karya sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Anderson, M. & Anderson, K. (1997a). Text type in english 1. South Yarra: Macmillan Education Australia.

Anderson, M. & Anderson, K. (1997b). Text type in english 2. South Yarra: Macmillan Education Australia.

Arikunto. S. (2010). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Damono, S. D. (2012) . Alih wahana. Yogyakarta: Editum.

Iskandarwassid & Sunendar, D. (2008). Strategi pembelajaran bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kiftiawati. (2008). Ensiklopedia sastra 3. Jakarta: Media Pusindo.

Kosasih, E. (2003). Kompetensi ketatabahasaan dan kesusastraan, cermat berbahasa Indonesia. Bandung: CV Yrama Widya.

Kridalaksana, H. (2001). Kamus linguistik edisi ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kunandar. (2013). Penilaian autentik. Jakarta: Rajawali Press.

Kurniawan, H. & Sutardi. (2012). Penulisan sastra kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kusumaningsih, D. dkk. (2013). Terampil berbahasa Indonesia. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Moody, H.L.B. (1971). Longman handbooks for language teachers, the teaching of literature. London: Longman Ltd.

(47)

Tantri Wulandari, 2015

PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)

Mutiara, N. Y. (2013). Penerapan teknik transformasi cerpen dalam pembelajaran menulis naskah drama (penelitian eksperimen semu pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung tahun ajaran 2012/2013. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Nurgiyantoro, B. (2013). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pradopo, R. D. (2005). Beberapa teori sastra, metode kritik, dan penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pusat Bahasa Depdiknas. (2013). Kamus besar bahasa Indonesia edisi keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ruslan, T. S. (2013). Pengembangan model pembelajaran transformasi teks cerita rakyat melalui penguatan bentuk cerita bergambar bagi peningkatan kemampuan membaca siswa kelas XII SMKN Tasikmalaya 2012/2013. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Segers, R. T. (2000). Evaluasi teks sastra. Diterjemahkan oleh Suminto A. S. Yogyakarta: Adi Cinta.

Subana dkk. (2005). Statistik pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Gambar

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas VII SMPN 1 Cimahi
gambaran cerpen
gambaran isi lirik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bapak dan ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Hukum

Hak Cipta Komisi

ditugaskan membantu dosen dalam kegiatan praktikum, persyaratan asisten adalah lulus mata kuliah yang bersangkutan dengan minimal B atau mahasiswa yang

[r]

M Jurusa n 1 Mahasiswa mengisi daftar absen 2 Akad merekapitulasi kehadiran dosen berdasarkan daftar hadir (presensi) Setlah pertemu an kuliah dimulai Daftar Rekapit ulasi

Sahabat MQ/ Dari enam ribu armada angkutan darat di Sumatera Barat / hanya dua ribu saja yang layak pakai // Ketua Organisasi Pengusaha Angkutan Darat- Organda-

Keterkaitan antara faktor yang satu dengan faktor yang lainnya dan terjadi di permukaan bumi tersebar tidak merata, dapat dipelajari dengan menggunakan prinsip ..... korologi

Penerapan dan pengembangan IT Governance Bank BTN mengacu kepada penerapan manajemen risiko sesuai ketentuan BI untuk penggunaan teknologi informasi yang wajib