(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Tantri Wulandari NIM 1102461
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PENERAPAN MODEL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
oleh
Tantri Wulandari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
©Tantri Wulandari 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak
TANTRI WULANDARI NIM 1102461
PENERAPAN MODEL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I,
Dr. Hj. Vismaia S. Damaianti, M.Pd. NIP 196704151992032001
Pembimbing II,
Ida Widia, M.Pd. NIP 197310062008012004
diketahui
Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
Universitas Pendidikan Indonesia,
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
Tantri Wulandari NIM 1102461
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa dalam menemukan ide cerita dalam menulis cerpen. Selain itu, pembelajaran menulis di sekolah umumnya berfokus pada teori, bukan praktik. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu (1) mendeskripsikan profil pembelajaran menulis cerpen siswa kelas VII SMPN 1 Cimahi, (2) mendeskripsikan proses pembelajaran menulis cerpen melalui model transformasi lirik lagu naratif, dan (3) membuktikan perbedaan kemampuan menulis cerpen sebelum dengan sesudah diberi perlakuan melalui model transformasi lirik lagu naratif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Tahapan model transformasi lirik lagu naratif adalah (1) pengenalan karya, (2) mengapresiasi teks hipogram, (3) kolaborasi kreasi transformasi teks, (4) sharing, (5) revisi & penyuntingan, dan (6) publikasi hasil. Nilai rata-rata tes awal siswa di kelas eksperimen sebesar 79,96 dan tes akhir sebesar 87,35. Nilai rata-rata tes awal kelas kontrol sebesar 80,20 dan tes akhir sebesar 83,47. Uji hipotesis dengan taraf kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk)= 64 diperoleh hasil thitung (2,08) ≥ ttabel (1,9987). Dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan model transformasi lirik lagu naratif dalam pembelajaran menulis cerpen terbukti efektif.
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
THE IMPLEMENTATION
OF NARRATIVE SONG LYRIC TRANSFORMATION MODEL
TO TEACHING WRITING SHORT STORY
(A Quasi Experimental Research at 7th Grade
of Junior High School of 1 Cimahi in The Year of 2014/2015)
Tantri Wulandari NIM 1102461
This research based on the difficulties faced by students in searching for ideas when writing short story. Moreover, teaching and learning process at junior high school commonly focuses on learning theoretically, not practically. Specifically, the purposes of this study are (1) to describe the profile of teaching writing short story at 7th grade of Junior High School of 1 Cimahi, (2) to describe the process of teaching writing short story through narrative song lyric transformation, and (3) to prove the ability differences between before and after the implementation of narrative song lyric transformation model. Method used in this study is quasi experimental method with pretest-posttest control group design. Phase of narrative song lyric transformation model are: (1) work introducing, (2) hypogram text appreciating, (3) colaboration of transformation text creation, (4) sharing, (5) revision & editing, and (6) result publication. Based on the research result, the mean of the first test is 79,96 categorized as average and the last test is 87,35 considered good. Hypothesis test with 9 5% reliability and degree of freedom (df)= 64 obtainedttable result that amounts to 1,9987 with tcountwhich amounts to 2,08 or
tcount(2,08) ≥ ttable(1,9987). In short, it can be concluded that Ha is accepted and Ho is
rejected. The result shows that narrative song lyric transformations effective to be implemented in teaching writing short story.
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR... ii
UCAPAN TERIMA KASIH... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GRAFIK ... xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Struktur Organisasi ... 6
BAB II IHWAL MODEL TRANSFORMASI, LIRIK LAGU NARATIF, DAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN A. Ihwal Model Transformasi ... 7
1. Hakikat Transformasi Teks Sastra... 7
2. Prinsip-Prinsip Model Transformasi ... 9
3. Tahapan Pembelajaran dengan Model Transformasi ... 9
B. Ihwal Lirik Lagu Naratif ... 11
1. Hakikat Lirik Lagu... 11
2. Jenis-Jenis Lirik Lagu ... 11
3. Kriteria Pemilihan Lirik Lagu untuk Model Transformasi ... 11
C. Pembelajaran Menulis Cerpen... 12
1. Pembelajaran Menulis ... 12
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
b. Pembelajaran Menulis ... 13
c. Penilaian Pembelajaran Menulis ... 14
2. Ihwal Cerpen... 15
a. Hakikat Cerpen ... 15
b. Unsur-Unsur Pembangun Cerpen ... 16
c. Langkah-Langkah Menulis Cerpen ... 20
d. Penilaian Cerpen... 21
D. Anggapan Dasar ... 22
E. Hipotesis Penelitian ... 22
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 23
B. Populasi dan Sampel ... 24
1. Populasi ... 24
2. Sampel... 25
C. Definisi Operasional... 26
D. Instrumen Penelitian ... 26
1. Instrumen Perlakuan... 26
2. Intrumen Tes... 37
3. Intrumen Nontes ... 40
E. Prosedur Penelitian ... 42
F. Teknik Pengolahan Data... 43
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Pembelajaran Menulis Cerpen di SMPN 1 Cimahi ... 49
B. Proses Implementasi Model Transformasi Lirik Lagu Naratif dalam Pembelajaran Menulis Cerpen... 52
C. Perbedaan Kemampuan Siswa di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 56
1. Data dan Deskripsi Kemampuan Siswa pada Tes Awal dan Tes Akhir di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 56
a. Kemampuan Siswa pada Tes Awal Kelas Eksperimen ... 57
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
c. Kemampuan Siswa pada Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 88
d. Kemampuan Siswa pada Tes Akhir Kelas kontrol ... 103
2. Uji Prasyarat Analisis Data... 117
a. Uji Normalitas ... 117
1) Uji Normalitas Kelas Eksperimen ... 117
2) Uji Normalitas Kelas Kontrol ... 124
b. Uji Homogenitas... 131
1) Uji Homogenitas Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 131
2) Uji Homogenitas Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol ... 132
3. Uji Hipotesis ... 132
D. Pembahasan Hasil Penelitian... 136
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 140
B. Implikasi dan Rekomendasi ... 141
DAFTAR PUSTAKA ... 142
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pelajaran Bahasa Indonesia secara garis besar bertujuan untuk membentuk
siswa terampil berbahasa, yaitu terampil dalam menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis.Tarigan (2008, hlm. 1) mengatakan bahwa ketarampilan berbahasa
mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak/mendengarkan,
keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Setiap
keterampilan tersebut berhubunganerat sekali dengan tiga keterampilan lainnya.
Berbahasa dengan baik berarti menguasai keterampilan berbahasa. Di
antara keterampilan berbahasa yang lain, keterampilan berbahasa yang tidak
dikuasai oleh setiap orang adalah keterampilan menulis. Alwasilah (dalam
Zainurrahman, 2011, hlm. v) menyatakan bahwa menulis termasuk keterampilan
produktif, yaitu keterampilan mencipta dan menyajikan bahasa. Keterampilan ini
hanya bisa diperoleh melalui latihan-latihan yang ketat dengan
penguasaan-penguasaan konsep tertentu.
Hal tersebut sama dengan apa yang dikemukakan oleh Tarigan (2008, hlm.
2) bahwa setiap manusia hanya bisa memperoleh dan mengembangkan
keterampilan menulis dengan menguasai konsep-konsep teoretis tertentu, disertai
dengan latihan-latihan yang sudah pasti “jatuh-bangun” dalam mencapai
penguasaan keterampilan tersebut. Dari kedua pendapat tersebut dapat dimaklumi
mengapa tidak semua orang dapat menulis dengan baik.
Dalam dunia akademik kegiatan menulis merupakan tuntutan bagi setiap
orang untuk dikuasai.Keterampilan menulis digunakan untuk mencatat, merekam,
meyakinkan, melaporkan, menginformasikan, dan memengaruhi pembaca.
Tarigan (2008, hlm. 25) mengungkapkan kemajuan suatu bangsa dan negara
dapatdiukur dari maju atau tidaknya komunikasi tulis bangsa tersebut. Oleh
karena itu, penguasaan keterampilan menulis menjadi hal yang sangat penting.
Namun, pada kenyataannya kemampuan menulis siswa-siswa
sekolahmasih belum menggembirakan. Dalam artikel yang ditulis Alwasilah
ucap-Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
dengar dibanding baca-tulis. Fenomena ini pun menjadi permasalahan dalam
pembelajaran menulis di mana siswa akhirnya kurang mendapatkan latihan yang
cukup. Guru lebih banyak memberikan teori daripada praktik. Keterampilan
menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan
praktik yang banyak dan teratur.
Keterampilan menulis dapat diasah melalui pembelajaran sastra.
Penyampaian materi sastra dalam mata pelajaran bahasa Indonesia akan
bermanfaat karena sastra merupakan materi autentik yang berharga sebagai
pemerkaya bahasa/budaya dan menumbuhkan kepekaan sosial/moral. Selain itu,
sastra juga dapat menerampilkan kemampuan berbahasa, meningkatkan cipta dan
rasa, menumbuhkan kepekaan imajinasi, menghaluskan watak, dan menambah
pengalaman budaya siswa (Moody, 1974; Collie & Slater, 1987, hlm. 3-6).
Of course, if work of literature were of nouse in interpreting and dealing with world of relity, there would be no very good reason for spending much time on them,whether in developing or in an other societies. If, however, it can be shown that works of literature, or even a certain selection of them, can have a relevance to these problem of reality then we must certainly consider them of some important. It is in the conviction that literary studies...(Moody, 1971, hlm. 6).
Salah satu materi sastra yang dapat melatih keterampilan menulis siswa
adalah mengarang/menulis cerita pendek (cerpen). Materi cerpen diambil karena
penulisan cerpen di Indonesia masih kurang memuaskan. Sumardjo (2004, hlm. 4)
mengemukakan bahwa penulisan cerpen di Indonesia masih bersifat amatir.
Hasil-hasil tulisan juga nampak monoton dan kurang dalam.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran menulis cerpen, siswa harus
mampu menuangkan ide atau gagasannya menjadi sebuah cerita yang utuh. Hal
ini pun menjadi permasalahan tersendiri, di mana siswa kesulitan dalam mencari
dan menuangkan ide atau gagasan sebagai landasan cerita. Mereka akan
menunggu ide selama 15 menit ketika memulai menulis. Mereka terus berpikir
dan berpikir tanpa mencoretkan tulisan satu kalimat pun (Cahyani, dalam
Yulianeta dkk. [Ed.], 2011, hlm. 164). Hal ini terjadi karena mereka tidak
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
Selain itu, siswa pun kesulitan dalam mengembangkan cerita. Maka,
seorang pendidik dituntut untuk kreatif dalam memberikan stimulus agar siswa
mampu menulis cerpen sesuai dengan karakteristik yang diinginkan. Solusi
permasalahan pembelajaran menulis cerpen adalah dengan transformasi teks
sastra.
Teks sastra adalah suatu jaringan yang terbangun dari berbagai sistem,
kode, dan tradisi yang didedahkan oleh teks-teks sastra sebelumnya. Berbagai
sistem, ide, dan tradisi dari teks-teks lain di luar sastra juga berandil dalam
membangun makna sebuah teks. Segers (2000, hlm. 41) mengemukakan bahwa
sebagai sebuah proses komunikasi, hubungan antara teks dan pembaca
memerankan dua buah fungsi. Pertama, pembaca menandai hubungan skema
tekstual. Pembaca menyusun ikatan tidak sekehendak hati berdasarkan
pengalaman dan harapan miliknya, namun menandai berdasarkan kesesuaiannya
dengan struktur tekstual. Kedua, dunia teks literer diciptakan untuk pembaca dari
perspektif yang berubah-ubah. Pembaca memiliki tugas untuk menghubungkan
perspektif itu agar cocok dengan struktur tekstual.
Transformasi dapat membantu siswa dalam membangun sebuah teks sastra
(cerpen) berdasarkan teks lain sebagai hipogramnya. Transformasi ini dikenal pula
dengan istilah alih wahana. Setidaknya ada dua konsep penting yang dicakup oleh
istilah itu: pertama, wahana adalah medium yang dimanfaatkan atau dipergunakan
untuk mengungkapkan sesuatu; kedua, wahana adalah alat untuk membawa atau
memindahkan sesuatu dari satu tempat ke tempat lain. Sesuatu yang bisa
dialih-alihkan itu bisa berwujud gagasan, amanat, perasaan, atau sekadar suasana
(Damono, 2012, hlm. 1-2). Dengan demikian, transformasi memiliki arti
mengalihbentukkan atau mengubah bentuk suatu karya ke bentuk karya lain.
Penelitian terkait model transformasi pernah dilakukan sebelumnya,
misalnya penelitian yang dilakukan oleh Titin Setiartin Ruslan (2013) mengenai
pengembangan model pembelajaran transformasi teks cerita rakyat melalui
penguatan bentuk cerita bergambar. Penelitian ini membuktikan bahwa model
transformasi berhasil meningkatkan kemampuan membaca siswa. Selain itu, N.
Yuli Mutiara (2013) mengenai penerapan transformasi cerpen dalam pembelajaran
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
kemampuan menulis siswa. Kemudian, Yogas Novia Alamsyah (2010) mengenai
peningkatan keterampilan menulis cerpen melalui teknik transformasi film. Hasil
penelitian membuktikan bahwa kemampuan menulis cerpen siswa kelas
eksperimen yang menggunakan teknik transformasi mendapatkan hasil yang lebih
baik. Hal ini yang melandasi penulis untuk mengujicobakan model transformasi
pada pembelajaran cerpen.
Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada penggunaan model
transformasi lirik lagu naratif yang digunakan dalam pembelajaran menulis
cerpen. Hal inilah yang membedakan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Peneliti berinovasi menggunakan lirik lagu sebagai teks hipogram yang
selanjutnya dijadikan sebuah cerpen.Pemilihan lirik lagu karena para remaja lebih
familiar terhadap karya seni ini. Selain itu, lagu dapat membangkitkan imajinasi,
menstimulus siswa dalam menulis cerpen, serta menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan. Penggunaan model transformasi lirik lagu
naratif diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan menulis
cerpen.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Bagaimanakah profil pembelajaran menulis cerpen siswa kelas VII SMPN 1
Cimahi?
(2) Bagaimanakah proses pembelajaran menulis cerpen melalui model
transformasilirik lagu naratif pada siswa kelas VII SMPNegeri 1 Cmahi?
(3) Apakah terdapat perbedaan signifikan kemampuan menulis cerpen siswa
kelas VII SMPN 1 Cimahi sebelum dengan sesudah diberi perlakuan melalui
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain:
(1) mendeskripsikan profil pembelajaran menulis cerpen siswa kelas VII SMPN
1 Cimahi;
(2) mendeskripsikan proses pembelajaran menulis cerpen melalui model
transformasi liriklagu naratif pada siswa kelas VII SMPN 1 Cmahi; dan
(3) membuktikan perbedaan signifikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas
VII SMPN 1 Cimahi sebelum dengan sesudah diberi perlakuan melalui model
transformasi lirik lagu naratif.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan manfaat
praktis sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan
ilmu bahasa dan sastra Indonesia. Selain itu, dengan adanya penelitian ini
bisa menambah referensi teknik pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia
khususnya dalam menulis cerpen.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa,
dan peneliti. Adapun penjelasan dari ketiganya adalah sebagai berikut.
a. Bagi pendidik matapelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan alternatif teknik pembelajaran bahasa dan
sastra Indonesia, terutama dalam pembelajaran menulis cerpen.
b. Bagi peserta didik, melalui penelitian ini diharapkan dapat lebih
terangsang memunculkan ide, tokoh, alur, dan konflik dalam pembelajaran
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
c. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan
dan pengalaman di bidang penelitian, khususnya dalam pengalaman
menulis cerpen.
E. Struktur Organisasi
Penelitian ini terdiri dari 5 bab yang di dalamnya berisi hal-hal yang
berkaitan dengan penelitian.
Bab I berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi. Pada
latar belakang penelitian, peneliti menguraikan konteks penelitian yang
dilakukan. Permasalahan yang akan diteliti secara spesifik diuraikan dalam
rumusan masalah. Tujuan dan manfaat penelitian menguraikan tujuan dan
manfaat dari penelitian ini. Sementara struktur organisasi penelitian
menguraikan sistematika penulisan pada penelitian ini.
Bab II dalam penelitian ini meliputi kajian pustaka berupa konsep teori
mengenai bidang yang dikaji (meliputi model transformasi, lirik lagu,
keterampilan menulis, dan cerpen), anggapan dasar, dan hipotesis penelitian.
Pada bab III berisi penjabaran metode penilitian yang rinci, dimulai
dari metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan
data, dan instrumen penelitian. Metode penelitian yang dipilih adalah metode
penelitian eksperimen kuasi dengan desain two group yang terdapat kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang
terdiri dari pengolahan atau analisis data untuk menganalisis temuan berkaitan
dengan masalah penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian; dan
pembahasan atau analisis temuan yang merupakan hasil dari penelitian. Dalam
bab ini peneliti memaparkan hasil yang telah diperoleh dari pengambilan data.
Bab V mencakup kesimpulan dan saran. Bab ini menyajikan penafsiran
dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan peneliti. Saran
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
Bagian terakhir dalam skripsi ini adalah daftar pustaka dan
lampiran-lampiran. Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan
digunakan dalam penulisan skripsi oleh peneliti. Lampiran-lampiran berisi
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperiment
Reseach). Metode penelitian ini merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk membuktikan hipotesis peneliti mengenai adanya pengaruh penerapan
model transformasi lirik lagu naratifdalam pembelajaran menulis cerpen. Melalui
metode penelitian eksperimen semu ini akan diketahui adanya hubungan sebab
akibat antara dua variabel. Peneliti menentukan variabel terikat, yaitu
pembelajaran menulis cerpen dan variabel bebasnya adalah model transformasi
lirik lagu.
Desain eksperimen yang akan digunakan adalah pretest-posttest control
group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Desain penelitian ini digambarkan sebagai
berikut.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelas Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
E O X O
K O - O
(Sugiyono, 2008, hlm. 76)
Keterangan:
E : Kelas Eksperimen
K : Kelas Kontrol
O : Tes Awal Kelas Eksperimen
O : Tes Akhir Kelas Eksperimen
X : Perlakuan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran menulis
cerpen dengan menggunakan teknik transformasi lirik lagu.
O : Tes Awal Kelas Kontrol
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
Desain ini menunjukkan bahwa penulis melakukan tes sebanyak dua kali
di setiap kelas, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Tes awal dilakukan
terhadap para siswa di kedua kelas tersebut untuk mengetahui kemampuan awal
menulis cerpen (O1, O3). Kemudian, kelas eksperimen (E) diberi perlakuan khusus
yaitu penerapan teknik transformasi lirik lagudalam pembelajaran menulis cerpen
(X). Sementara itu, kelas kontrol (K) tidak diberi perlakuan khusus tetapi
pembelajaran tetap dilakukan secara optimal sebagaimana pembelajaran biasa
tanpa menggunakan teknik transformasi lirik lagu. Setelah itu, kedua kelompok
diberi tes yang sama sebagai tes akhir (O2, O4). Hasil dari keduanya kemudian
dibandingkan atau diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara kedua
hasil tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan
pengaruh dari perlakuan yang diberikan.
B. Populasi dan Sampel
Penelitian ini menitikberatkan kepada penerapan model transformasi lirik
lagu naratif dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Objek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VII semester 2 SMP Negeri 1 Cimahi tahun pelajaran
2014/2015, sebanyak dua kelas. Satu kelas untuk kelas eksperimen dan satu kelas
lagi untuk kelas kontrol. Peneliti memilih SMP Negeri 1 Cimahi sebagai lokasi
penelitian karenamasuk ke dalam kategori sekolah paling unggul (berprestasi) di
Kota Cimahi dan masuk kategori lima besar sekolah berprestasi di Provinsi Jawa
Barat.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008, hlm. 80).
Berdasarkan pertimbangan materi yang akan diteliti, populasi yang
dijadikan objek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi tahun
pelajaran 2014/2015. Adapun populasi data kelas VIISMP Negeri 1 Cimahi
sebanyak 12 kelas dengan jumlah siswa 388 orang. Berikut adalah tabel jumlah
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas VII SMPN 1 Cimahi
No. Kelas L P Jumlah
1. VII A 14 18 32
2. VII B 14 18 32
3. VII C 14 18 32
4. VII D 14 18 32
5. VII E 14 18 32
6. VII F 14 18 32
7. VII G 14 18 32
8. VII H 14 18 32
9. VII I 14 18 32
10. VII J 14 20 34
11. VII K 14 19 33
12. VII L 13 20 33
Total Siswa 167 221 388
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2008, hlm. 81). Pengambilan sampel dilakukan
dengan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dari anggota
populasi dilakukan secara non-acak. Teknik pengambilan sampel secara purposive
sampling ini dipilih dengan mempertimbangkan kriteria tertentu, yaitu kesamaan
kemampuan antara kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Selain itu, teknik ini diambil karena tidak memungkinkan untuk mengambil
sampel secara acak dari populasi yang ada karena subjek (siswa) telah secara
alami terbentuk dalam satu kelompok kelas. Peneliti meminta pertimbangan guru
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII untuk memilih dua kelas yang
homogen dalam hal kemampuan berbahasa Indonesia. Untuk sampel dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan kelas VII J sebagai kelas eksperimen dengan
jumlah siswa sebanyak 34 orang dan menggunakan kelas VII L sebagai kelas
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
C. Definisi Operasional
Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman terhadap judul penelitian ini,
penulis mendefinisikan istilah- istilah yang terdapat dalam judul, di antaranya:
1) Model transformasi lirik lagu naratif yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah model pembelajaran yang diadaptasi dari teknik dunia sastra yang
pada praktiknya siswa diberikan stimulus berupa ide-ide tertentu yang berupa
lirik lagu kemudian ide-ide itu ditransformasikan atau diubah bentuknya
menjadi bentuk lain, yaitu cerpen.
2) Pembelajaran menulis cerpen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
proses membelajarkan keterampilan menulis cerpen (cerita pendek) dalam
matapelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang pendidikan menengah pertama,
yaitu Kompetensi Dasar menyusun teks cerpen sesuai dengan karakteristik
teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur kejadian
yang terjadi selama proses penelitian atau alat yang digunakan dalam
pengambilan data. Instrumen dalam penelitian ini meliputi:
1. Instumen Perlakuan
Instrumen perlakuan adalah alat yang digunakan untuk memberikan
perlakuan dalam penelitian. Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah
skenario pembelajaran beserta pedoman observasi proses pembelajaran.
a. Skenario Pembelajaran
Skenario pembelajaran merupakan acuan untuk melaksanakan
pembelajaran menulis cerpen menggunakan model transformasi lirik lagu
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
Tabel 3.3 Instrumen Perlakuan
Skenario Pembelajaran Menulis dengan Model Transformasi (2 Pertemuan: 4x40 Menit)
No. Kegiatan Tujuan AktivitasGuru& Peneliti Aktivitas Siswa Keterangan Waktu
Pertemuan Ke-1
1. Awal Kelas
terkondisikan
- Mengadakan apersepsi terhadap materi pembelajaran yang dikaitkan dengan pengalaman & pengetahuan siswa.
- Memotivasi siswa berkaitan dengan minat, kebiasaan, &
tanggapan siswa terhadap kegiatan menulis cerpen.
- Menjelaskan kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan menulis cerpen.
Mengondisikan diri untuk belajar.
Aktivitas
didominasi oleh guru.
5 menit
2. Inti 70 menit
Fase 1 (Pengenalan
Karya)
Siswa
mendapatkan gambaran cerpen
- Menjelaskan cerpen& langkah-langkah menulis cerpen. - Menjelaskan tahapan model
transformasi teks.
- Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (satu kelompok terdiri dari 5-6 orang).
- Membagikan teks lirik lagu
“Jangan Menangis, Ibu”.
-Membaca cerpen model dan menerima informasi tentang cerpen.
-Menyimak tahapan transformasi teks. -Membentuk kelompok. -Menerima teks lirik lagu.
Guru membangun hubungan,
Fase 2 (Mengapresiasi Teks Hipogram)
Siswa
mendapatkan gambaran isi lirik lagu dan
membuat kerangka karangan
- Mengarahkan siswa untuk mengapresiasi dan mengkaji lirik lagu.
- Mengarahkan siswa untuk membuat kerangka karangan. - Memantau selama proses
pembelajaran.
-Membaca lirik lagu sambil mendengarkan lantunan lagu tersebut.
-Secara berkelompok
mengidentifikasi dan mengkaji struktur lirik lagu untuk ditransformasikan menjadi cerpen.
-Membuat kerangka karangan berdasarkan hasil kajian terhadap lirik lagu.
Pada tahap ini digunakan media audio untuk memperdengarkan lagu yang akan diapresiasi dengan tujuan
mengenalkan/meng ingatkan kembali lagu tersebut pada siswa dan
membantu siswa dalam berimajinasi.
10 menit Fase 3 (Kolaborasi Kreasi Transformasi Teks)
Menyusun cerpen berdasarkan lirik lagu
Mengarahkan siswa menyusun cerpen berdasarkan kerangka karangan yang telah dibuat.
Secara
kolaboratif/berkelompok menyusun cerpen sesuai dengan kerangka karangan yang telah dibuat.
Setiap kelompok bebas
mengembangkan cerita dalam cerpen sesuai dengan imajinasinya.
25 menit
Fase 4 (Sharing)
Berbagi masukan untuk
memperbaiki hasil penulisan cerpen
Memberi tanggapan dan masukan terhadap hasil kerja siswa pada fase pertama sampai fase ketiga.
Menerima dan memberi tanggapan/masukan terhadap hasil penyusunan cerpen milik kelompok sendiri dan
kelompok lain.
Tanggapan/ masukan berupa teknis penulisan cerpen.
Fase 5 (Revisi dan Penyuntingan)
Memperbaiki karya
Mengarahkan siswa untuk menyunting hasil karyanya.
Secara berkelompok merevisi dan menyunting karyanya berdasarkan hasil masukan dari guru dan kelompok lain.
Penyuntingan pada kaidah penulisan.
10 menit
Fase 6 (Publikasi
Hasil)
Apresiasi terhadap karya cerpen siswa
Mengapresiasi dan memberi penilaian terhadap karya siswa.
Memublikasikan hasil karyanya di mading kelas.
Media mading digunakan untuk memajangkan hasil karya siswa.
5 menit
3. Akhir Refleksi Bersama-sama dengan siswa
menyimpulkan dan merefleksi hasil pembelajaran.
-Menyimpulkan dan merefleksi proses dan hasil pembelajaran. -Menyampaikan kesan-kesan
selama pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran berakhir
5 menit
No. Kegiatan Tujuan Aktivitas Guru& Peneliti Aktivitas Siswa Keterangan Waktu
Pertemuan Ke-2
1. Awal Kelas
terkondisikan
- Mengadakan apersepsi terhadap materi pembelajaran yang dikaitkan dengan pengalaman & pengetahuan siswa.
- Memotivasi siswa berkaitan dengan minat, kebiasaan, &
tanggapan siswa terhadap kegiatan menulis cerpen.
- Menjelaskan kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan menulis cerpen.
Mengondisikan diri untuk belajar
Aktivitas
didominasi oleh guru.
2. Inti 70 menit Fase 1 (Pengenalan Karya) Siswa mendapatkan gambaran cerpen
- Menjelaskan cerpen & langkah-langkah menulis cerpen. - Menjelaskan tahapan model
transformasi teks.
- Membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (satu kelompok terdiri dari 5-6 orang).
- Membagikan teks lirik lagu “Yang
Terbaik Bagimu (Ayah)”
-Membaca cerpen model dan menerima informasi tentang cerpen.
-Menyimak tahapan model transformasi teks.
-Membentuk kelompok. -Menerima teks lirik lagu.
Guru membangun hubungan,
perbandingan objek tentang lirik lagu dan cerpen. Persiapan pembelajaran secara berkelompok. 10 menit Fase 2 (Mengapresiasi Teks Hipogram) Siswa mendapatkan gambaran isi lirik lagu dan
membuat kerangka karangan
- Mengarahkan siswa untuk mengapresiasi dan mengkaji lirik lagu.
- Mengarahkan siswa untuk membuat kerangka karangan. - Memantau selama proses
pembelajaran.
-Membaca lirik lagu sambil mendengarkan lantunan lagu tersebut.
-Secara berkelompok
mengidentifikasi dan mengkaji struktur lirik lagu untuk ditransformasikan menjadi cerpen.
-Membuat kerangka karangan berdasarkan hasil kajian terhadap lirik lagu.
Pada tahap ini digunakan media audio untuk memperdengarkan lagu yang akan diapresiasi dengan tujuan
mengenalkan/meng ingatkan kembali lagu tersebut pada siswa dan
membantu siswa dalam berimajinasi.
10 menit
(Kolaborasi Kreasi Transformasi
Teks)
berdasarkan lirik lagu
cerpen berdasarkan kerangka karangan yang telah dibuat.
kolaboratif/berkelompok menyusun cerpen sesuai dengan kerangka karangan yang telah dibuat.
bebas
mengembangkan cerita dalam cerpen sesuai dengan imajinasinya.
Fase 4 (Sharing)
Berbagi masukan untuk
memperbaiki hasil penulisan cerpen
Memberi tanggapan dan masukan terhadap hasil kerja siswa pada fase pertama sampai fase ketiga.
Menerima dan memberi tanggapan/masukan terhadap hasil penyusunan cerpen milik kelompok sendiri dan
kelompok lain.
Tanggapan/ masukan berupa teknis penulisan cerpen.
10 menit
Fase 5 (Revisi dan Penyuntingan)
Memperbaiki karya
Mengarahkan siswa untuk menyunting hasil karyanya.
Secara berkelompok merevisi dan menyunting karyanya berdasarkan hasil masukan dari guru dan kelompok lain.
Penyuntingan pada kaidah penulisan.
10 menit
Fase 6 (Publikasi
Hasil)
Apresiasi terhadap karya cerpen siswa
Mengapresiasi dan memberi penilaian terhadap karya siswa.
Memublikasikan hasil karyanya di mading kelas.
Media mading digunakan untuk memajangkan hasil karya siswa.
5 menit
3. Akhir Refleksi Bersama-sama dengan siswa
menyimpulkan dan merefleksi hasil pembelajaran.
-Menyimpulkan dan merefleksi proses dan hasil pembelajaran. -Menyampaikan kesan-kesan
selama pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran berakhir
Lirik Lagu Pertemuan I: Jangan Menangis, Ibu
Anonim
Pak, di manakah, Pak? saya ingin sekolah
sementaraanak lainnya sudah kelas lima
aku selalu membantu ibu seperti yang kau pesankan dulu sementara ku tak tahu di manakauberada
lama meninggalkan kita
Bu, sudahlah, Bu jangan menangis
tangismu hanyalah „kanmenambah beban
pasti kubantu sekuat tangan mungilku
meski harus mencari uang di simpang jalan
berdebu kehujanan
siang malam, panas dan kedinginan
Aku tak bisa mendengar ibu berduka aku tak bisa mendengar ibuterluka aku tak bisa merasakan ibu tersiksa kuhanya bisa rasakan kesedihan yang ibu rasakan
Lirik Lagu Pertemuan II: Yang TerbaikBagimu (Ayah)
Ada Band feat. Gita Gutawa
Teringat masa kecilku Kau peluk dan kau manja Indahnya saat itu
Buatku melambung Di sisimu terngiang
Hangat nafas segar harum tubuhmu Kau tuturkan segala mimpi- mimpi Serta harapanmu
Kau ingin ku menjadi Yang terbaik bagimu Patuhi perintahmu Jauhkan godaan
Yang mungkin kulakukan
Dalam waktuku beranjak dewasa Jangan sampai membuatku Terbelenggu jatuh dan terinjak
Reff:
Tuhan tolonglah sampaikan Sejuta sayangku untuknya Ku terus berjanji
Tak „kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya Ku mencintaimu
„Kan kubuktikan kumampu penuhi
maumu
Andaikan detik itu Kan bergulir kembali Kurindukan suasana Basuh jiwaku
Membahagiakan aku
Yang haus akan kasih dan sayangmu
„Tuk wujudkan segala sesuatu
b. Pedoman Observasi Proses Pembelajaran
Pedoman observasi proses pembelajaran digunakan untuk melihat
proses pembelajaran yang terjadi di kelas ketika menggunakan model
transformasi lirik lagu naratif.
Tabel 3.4
Lembar Observasi Proses Pembelajaran
Hari, tanggal : _____________________________ Nama observer: _____________________________ Pertemuan ke- :_____________________________
Petunjuk pengisian lembar observasi:
1. Berilah tanda centang (√) pada kolom “Terlaksana” atau “Tidak Terlaksana” dengan ketentuan sebagai berikut.
Terlaksana: jika aktivitas tersebut terimplementasikan.
Tidak Terlaksana: jika aktivitas tersebut tidak terimplementasikan.
2. Tulislah catatan pada kolom “Catatan” jika terdapat hal-hal yang perlu dituliskan sebagai keterangan tambahan pada setiap aktivitas.
No. Aktivitas yang Diamati
Hasil Pengamatan
Catatan Terlaksana Tidak
Terlaksana
1 Fase 1:
Menjelaskan cerpen dan langkah-langkah menulis cerpen.
Menjelaskan tahapan transformasi teks. 2 Fase 2:
Menggali pengetahuan siswa untuk memahami lirik lagu yang akan ditransformasikan menjadi cerpen.
3 Fase 3:
Membuat siswa
mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah cerpen yang utuh.
4 Fase 4:
Memberi tanggapan dan masukan mengenai kaidah-kaidah penulisan cerpen pada siswa.
5 Fase 5:
Membimbing siswa dalam merevisi dan menyunting karya tulisnya.
6 Fase 6:
Memotivasi dan
mengapresiasi hasil kerja siswa dalam menulis cerpen.
Observer,
[image:30.596.78.543.83.394.2](...)
Tabel 3.5
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Hari, tanggal : _____________________________ Nama observer: _____________________________ Pertemuan ke : _____________________________
Petunjuk pengisian lembar observasi:
1. Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” jika aktivitas siswa tampak atau
pada kolom “Tidak” jika aktivitas siswa tidak tampak.
No. Aktivitas yang Diamati Ya Tidak Catatan
1 Fase 1:
Membaca dan memahami contoh cerpen yang diberikan guru.
Menyimak tahapan transformasi teks.
2 Fase 2:
Membaca dan menyimak lirik lagu dengan seksama.
Mengkaji unsur-unsur lirik lagu yang akan ditransformasikan menjadi cerpen.
3 Fase 3:
Antusias untuk berimajinasi dan berkreativitas untuk
mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah cerpen yang utuh.
4 Fase 4:
Setiap kelompok memberikan masukan terhadap cerpen hasil penyusunan kelompok lain.
Setiap kelompok menyimak masukan dari kelompok lain terhadap cerpen hasil
penyusunannya. 5 Fase 5:
Merevisi dan menyunting cerpen milik sendiri.
6 Fase 6:
Antusias dalam memublikasikan dan mengapresiasi cerpen karya kelompok sendiri dan kelompok lain.
Observer,
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Instrumen tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes
dilakukan sebanyak dua kali, yaitu prates (tes awal) dan pascates (tes
akhir). Pretes dilakukan pada awal proses belajar mengajar tanpa
manggunakan model transformasi lirik lagu. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui kemampuan menulis cerpen para siswa sebelum diberi
perlakuan. Postes dilakukan setelah para siswa diberikan perlakuan
dengan teknik transformasi lirik lagu di kelas eksperimen dan tanpa
teknik transformasi lirik lagu di kelas kontrol. Tes ini bertujuan untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam menulis cerpen setelah diberi
perlakukan.
Peneliti menilai keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut siswa mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik. Instrumen yang digunakan
berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi
[image:32.596.86.573.471.750.2]rubrik.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Tes Kompetensi
Dasar/Indikator
Bahan
Kelas Materi
Indikator Soal
Bentuk
Soal Soal
4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan
cerita pendek
sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
Indikator:
VII Cerita pendek, struktur pembangun cerpen. Siswa mampu menyusun sebuah cerpen sesuai dengan karakteristik teks dan tata tulis yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
Uraian Buatlah sebuah cerita pendek dengan ketentuan sebagai berikut.
a. karya memuat judul, nama penulis, dialog, dan narasi; b. karya memuat unsur
intrinsik cerpen (tokoh, latar, alur, sudut pandang, gaya bahasa, dan tema yang relevan dengan judul).
4.2.1 Siswa dapat menulis cerpen dengan
bahasanya sendiri sesuai dengan karakteristik teks yang dibuat.
struktur alur cerita pendek (orientasi, komplikasi, resolusi);
d. cerita menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah EyD (Ejaan yang
Disempurnakan).
Lembar Soal LEMBAR TES/SOAL
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : VII
Hari, Tanggal : ………..………. Waktu : 60 menit
Petunjuk Umum:
1. Tulislah nama dan kelas pada lembar jawaban yang disediakan!
2. Bacalah soal dengan teliti dan kerjakanlah soal pada lembar jawaban yang telah disediakan
3. Periksa kembali pekerjaan kalian sebelum diserahkan kepada guru!
Soal:
Buatlah sebuah cerita pendek dengan ketentuan sebagai berikut. a. karya memuat judul, nama penulis, dialog, dan narasi;
b. karya memuat unsur intrinsik cerpen (tokoh, latar, alur, sudut pandang, gaya bahasa, dan tema yang relevan dengan judul).
c. cerita memuat struktur alur cerita pendek (orientasi, komplikasi, resolusi); d. cerita menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah EyD (Ejaan yang
Tabel 3.7
Kriteria Penilaian Cerpen
No. Aspek Skor Kriteria
1. Kelengkapan
aspek formal
cerpen
(Bobot 1)
25 Memuat:
1) judul 3) dialog
2) nama pengarang4) narasi
20 Hanya memuat tiga subaspek
15 Hanya memuat dua subaspek
10 Hanya memuat satu subaspek
2. Kelengkapan
unsur intrinsik
cerpen
(Bobot 1)
25 Memuat:
1) fakta cerita (plot, tokoh, dan latar)
2) sarana cerita (sudut pandang, gaya bahasa)
3) pengembangan tema yang relevan dengan judul
20 Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap
(misalnya, fakta cerita hanya memuat plot dan
tokoh, tanpa disertai latar yang jelas)
15 Hanya memuat dua subaspek
10 Hanya memuat satu subaspek
3. Keterpaduan
unsur/struktur
cerpen
(Bobot 2)
50 Struktur disusun dengan memperlihatkan:
1) kaidah plot (kelogisan, rasa ingin tahu, kejutan,
dan keutuhan) dan penahapan plot (awal,
tengah, akhir)
2) dimensi tokoh (fisiologis, psikologis dan
sosiologis)
3) dimensi latar (tempat, waktu, dan sosial)
40 Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap
30 Hanya memuat dua subaspek
20 Hanya memuat satu subaspek
4. Kesesuaian
penggunaan
bahasa cerpen
(Bobot 1)
25 Menggunakan:
1) kaidah EYD
2) keajekan penulisan
tokoh dan latar
20 Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap
15 Hanya memuat dua subaspek
10 Hanya memuat satu subaspek
Skor Maksimal: 125
Sumber: Sumiyadi, 2010
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor Akhir =� ℎ� �� �
� � � � � � �
Keterangan:
Skor maksimal= 125 Skor ideal = 100
Setelah karangan cerpen dihitung perolehan skornya, kemudian
skor tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori nilai. Peneliti
[image:35.596.109.519.83.193.2]menggunakan kategori penilaian berdasarkan skala nilai berikut ini.
Tabel 3.8
Kategori Penilaian Cerpen
Skala nilai Kategori
91-100 Sangat baik ( A)
81-90 Baik (B)
71-80 Cukup (C)
<70 Kurang (D)
(Kunandar, 2013, hlm. 303-305)
b. Angket
Angket yang digunakan untuk mengetahui respons siswa. Angket
diberikan sebelum dan sessudah perlakuan penerapan model transformasi
lirik lagu naratif untuk mengetahui respons siswa di kelas eksperimen
sebelum dan sesudah penerapan model transformasi lirik lagu naratif
Tabel 3.9
Lembar Angket Siswa Praperlakuan Nama: _______________________
Kelas: _______________________
Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda centang (√) untuk kolom Ya dan Tidak. Bagi pertanyaan yang membutuhkan jawaban tertulis, tulislah jawabanmu dalam kolom kosong.
No Pertanyaan Alternatif Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah kamu pernah membaca cerita pendek?
2 Berapa banyak cerita pendek yang pernah kamu baca?
3 Sebutkan dua judul dan pengarang cerita pendek yang pernah kamu baca!
4 Apakah kamu menyukai kegiatan menulis cerita pendek?
5 Apakah kamu bisa menulis cerita pendek?
6 Apakah kamu pernah menulis cerita pendek?
7 Sebutkan satu judul cerita pendek yang pernah kamu buat!
8 Apakah kamu mengalami kesulitan ketika menulis cerita pendek?
9 Apa saja kesulitan yang kamu hadapi ketika menulis cerita pendek?
10 Apakah kamu pernah belajar menulis cerita pendek dalam pembelajaran bahasa
Indonesia di kelas?
12 Apa saja kesulitan yang kamu hadapi ketika belajar menulis cerita pendek di kelas?
Tabel 3.10
Lembar Angket Siswa Pascaperlakuan Nama: _______________________
Kelas: _______________________
Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda centang (√) untuk kolom Ya dan Tidak!
No Pertanyaan
Alternatif Jawaban Ya Tidak
1 Apakah sekarang kamu lebih menyukai kegiatan menulis cerpen dibandingkan sebelumnya?
2 Apakah sekarang kamu merasa menulis cerpen itu mudah?
3 Apakah lirik lagu dapat membantumu dalam menulis cerpen?
4 Apakah sekarang kamu lebih semangat dan senang menulis cerita pendek?
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dalam penelitian ini dilakukan melalui empat tahap
yakni sebagai berikut.
1. Tahap Persiapan
Persiapan penelitian dilakukan melalui langkah- langkah sebagai berikut.
a. penyusunan rancangan penelitian;
b. pembuatan instrumen penelitian;
c. pembuatan bahan ajar;
d. mengurus perizinan;
e. uji pakar terhadap instrumen penelitian;
f. revisi instrumen penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
[image:37.596.123.504.280.448.2]a. Pelaksanaan tes awal (pre-test) kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol
untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen sebelum mendapat
perlakuan.
b. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode yang berbeda
antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen,
pembelajaran menggunakan model transformasi lirik lagu naratif,
sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran menggunakan metode
terlangsung (metode yang biasa digunakan oleh guru) yakni metode
ceramah.
c. Pelaksanaan tes akhir kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk
mengetahui kemampuan menulis cerpen setelah mendapat perlakuan.
3. Tahap Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut.
a. mengumpulkan hasil data kuantitatif;
b. membandingkan hasil tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol;
c. melakukan analisis data kuantitatif terhadap tes awal dan tes akhir.
4. Tahap Pembuatan Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan dilakukan berdasarkan data kuantitatif yang diperoleh
yakni mengenai kemampuan menulis cerpen kelas eksperimen dan kelas kontrol.
F. Teknik Pengolahan Data
Pengelolaan data dilakukan setelah semua data terkumpul. Data yang
dimaksud adalah data yang terkumpul dari hasil menulis cerpen dengan
menggunakan model transformasi lirik lagu naratif. Data yang diperoleh akan
dianalisis dan digunakan untuk menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan
masalah. Pengelolaan data bertujuan mengubah data mentah menjadi data yang
lebih spesifik. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam mengelola data
penelitian adalah sebagai berikut.
1. Memeriksa dan menganalisis hasil tes awal dan tes akhir siswa.
2. Mendeskripsikan hasil tes awal dan tes akhir siswa.
3. Memberikan skor terhadap hasil kerja siswa untuk masing-masing aspek,
4. Menentukan skor tes awal dan tes akhir, kemudian diolah menjadi nilai dengan
rumus.
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
5. Hasil tes awal dan tes akhir tersebut akan dirata-ratakan dari tiga penilai.
Nilai akhir = p1 + p2 + p3
3
6. Uji Reliabilitas Antarpenimbang
Uji reliabilitas antarpenimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat
reliabilitas penilaian antarpenguji. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi unsur
subjektivitas. Perhitungan realibilitas instrumen ini terdiri atas beberapa langkah,
yaitu:
a. Menghitung jumlah kuadrat siswa
SSt∑dt = ∑ ∑� – ∑�
b. Menghitung kuadrat penguji
SSp∑ d2p = ∑ ∑ – ∑ �
c. Menghitung jumlah kuadrat total
SStot∑ x2t = ∑x2 – ∑
d. Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan
�� ∑ = SStot ∑ x2 - SSt∑dt
Setelah data dihitung, data dimasukkan ke dalam tabel ANAVA (Analisys Of
[image:39.596.116.515.589.740.2]Varians).
Tabel 3.11 Tabel ANAVA
Sumber Variasi SS DK Varians
Siswa �� ∑ N-1
.�� ∑
− (Vt)
Penguji SSp∑ d2p K-1
Kekeliruan �� ∑ (N-1) (K-1) �� ∑
Reliabilitas antarpenimbang dilakukan dengan menggunakan rumus:
= −
Keterangan
= reliabilitas yang dicari
Vt = Variansi dari siswa
Vkk = Variasi dari kekeliruan
Sebagai tolak ukur koefisien reliabilitas antarpenimbang, peneliti
menggunakan tabel Guilford sebagai berikut.
[image:40.596.125.503.296.433.2]Tabel 3.12
Tabel Guilford untuk Reliabilitas Antarpenimbang
Rentang Kriteria
0,80-1,00 Korelasi reliabilitas sangat tinggi
0,60-0,80 Korelasi reliabilitas tinggi
0,40-0,60 Korelasi reliabilitas sedang
0,20-0,40 Korelasi reliabilitas rendah
0,00-0,20 Korelasi reliabilitas sangat rendah
(Arikunto, 2010, hlm. 245)
7. Menguji normalitas data dengan menggunakan rumus chi kuadrat
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui data dari skor
pretes dan postes berdistribusi normal atau tidak. Adapun caranya adalah
menggunakan Chi Kuadrat (X2) dengan rumus sebagai berikut.
a. Menentukan nilai rerata (mean) dengan rumus
ば ̅̅̅̅=∑
Keterangan: �̅ = rata-rata nilai
∑fx = jumlah seluruh nilai
f = jumlah siswa
(Akdon, 2007, hlm. 28)
b. Menghitung simpangan baku atau standar deviasi
Sd =
1) Rentang skor (R) = skor terbesar - skor terkecil
2) Banyak kelas (K) = 1 + 3,3 log n
3) Panjang kelas (P) = R
BK
4) Z untuk batas kelas = batas kelas – nilai rata-rata
standar deviasi
5) Ei (frekuensi yang diharapkan) = Luas i x ∑f
6) Oi (frekuensi pengamatan)
Menghitung X2 dengan rumus
x2 = ∑ �−�� ²
��
Keterangan:
Oi = frekuensi observasi atau pengamatan
Ei = frekuensi ekspentasi (yang diharapkan)
(Subana, dkk., 2005, hlm. 170)
7) Menentukan derajat kebebasan (dk)
Derajat kebebasan = k – 3
Keterangan: K = Banyak kelas Interval
(Subana, dkk., 2005, hlm. 124)
8) Menentukan nilai X2hitung dengan X2tabel dengan bantuan tabel X2 dengan
tingkat kepercayaan 95% (� = 0,05).
9) Menentukan kriteria uji normalitas menggunakan ketentuan sebagai berikut.
Jika X2hitung< X2tabel maka data tersebut berdistribusi normal.
Jika X2hitung> X2tabel maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
8. Melakukan uji homogenitas varians rata-rata tes awal dan tes akhir dengan
menggunakan rumus:
F hitung=
Keterangan
Fhitung = Nilai yang dicari
Vb = varians terbesar
Data yang dinyatakan homogen jika Fhitung< Ftabel maka H1 ditolak atau H0
diterima, dan begitu pula sebaliknya apabilaFhitung> Ftabel maka H1 diterima atau
H0 ditolak.
(Subana, dkk, 2005, hlm. 188)
9. Menguji signifikansi rata-rata tes awal dan tes akhir
Uji yang digunakan adalah perhitungan pertambahan (gain) yaitu pretes
dan postes dengan rumus:
Mx = ∑
∑x² = ∑x² - ∑
My = ∑
∑y² = ∑y² - ∑
Keterangan:
M = nilai hasil rata-rata perkelas
N = banyaknya subjek
x = deviasi setiap nilai x2 dan x1
y = deviasi setiap nilai y2 dan y1
Kemudian, hasil perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam rumus t-test:
t = Mx – My
√[ ∑ + ∑+ − ][ + ]
Menentukan dengan taraf signifikan � = 0,05 dan derajat kebebasan
yang telah dicari sebelumnya � = 0,05).
10. Langkah selanjutnya, mencari X2 tabel dengan rumus:
dk = N – 1
Keterangan
dk = derajat kebebasan
N = jumlah subjek
Untuk dapat menerima atau menolak hipotesis harga chi kuadrat tersebut
harus dibandingkan dengan chi kuadrat tabel dk dan taraf kesalahan tertantu.
diterima dan apanila lebih besar atau sama dengan (≥ harga tabel H0 ditolak
(Sugiyono, 2013: 109).
11. Uji Hipotesis dengan menggunakan signifikansi perbedaan dua variabel.
Adapun langkah-langkah sebagai berikut.
1) Mencari thitung dengan rumus:
thitung = Md
√ ∑ −
Keterangan:
T = uji t
Md = perbedaan mean data pretes dan postes
∑X2d = jumlah kuadrat deviasi N = jumlah data
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Berdasarkan pendahuluan, pembahasan, dan analisis hasil penelitian yang
dilakukan peneliti sebelumnya, peneliti membuat simpulan dan saran sebagai
berikut.
A. Simpulan
Pertama, profil pembelajaran menulis cerpen di SMP Negeri 1 Cimahi
berlangsung cukup baik, tetapi minim inovasi. Pembelajaran menulis cerpen
menggunakan metode ceramah dan pemodelan teks. Pemberlakuan metode
terlangsung yang dilaksanakan oleh guru terkadang membuat siswa merasa jenuh.
Oleh karena itu, dibutuhkan banyak strategi, metode, atau teknik yang harus
digunakan untuk menggiring dan memfasilitasi peserta didik meluapkan
gagasannya ke dalam tulisan.
Kedua, proses implementasi model transformasi lirik lagu naratif dapat
diterapkan sesuai dengan langkah-langkah model. Adapun kendala utama dalam
proses implementasi adalah alokasi waktu yang kurang dikelola dengan baik.
Namun, model transformasi lirik lagu naratif mendapatkan respon yang positif
dari siswa. Siswa yang dapat mengikuti tiap langkah model transformasi lirik lagu
naratif akan merasakan dampak penggunaan model ini. Melalui model
transformasi lirik lagu naratif, pembelajaran menulis cerpen menjadi lebih mudah
dan menyenangkan. Siswa dapat menemukan ide tulisan dan bebas
mengembangkan ide tulisan tersebut ke dalam alur dengan cara yang lebih mudah.
Ketiga, perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerpen siswa
di kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukkan dari perolehan rata-rata nilai
tes awal dan tes akhir. Hasil tes awal kelas eksperimen sebelum diberikan
perlakuan model transformasi lirik lagu naratif memperoleh nilai rata-rata sebesar
79,96 dengan kategori cukup dan tes akhir setelah diberikan perlakuan
memperoleh nilai sebesar 87,35 dengan kategori baik, sedangkan nilai rata-rata tes
awal kelas kontrol sebesar 80,20 dengan kategori cukup dan tes akhir kelas
kontrol sebesar 83,47 dengan kategori baik. Selain itu, berdasarkan uji hipotesis
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ttabel sebesar 1,9987 dan thitung sebesar 2,08. Maka, thitung > ttabel atau 2,08>1,9987.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini
menunjukkan model transformasi lirik lagu naratif dalam pembelajaran menulis
cerpen terbukti efektif.
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengemukakan
implikasi dan rekomendasi sebagai berikut.
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model transformasi lirik lagu naratif
efektif digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen. Model ini dapat
dijadikan alternatif dalam pembelajaran menulis cerpen.
2. Penerapan model transformasi lirik lagu naratif dalam pembelajaran menulis
cerpen harus memperhatikan alokasi waktu pembelajaran agar dapat berjalan
lebih efektif. Selain itu, dalam proses pembelajaran sebaiknya disediakan
speaker atau pengeras suara untuk memutar lagu yang akan ditransformasikan
sebagai penunjang kegiatan transformasi.
3. Guru dapat menggunakan model transformasi lirik lagu naratif sebagai salah
satu alternatif pemilihan model yang bervariasi dalam pembelajaran menulis
cerpen. Guru yang akan menggunakan model ini dalam pembelajaran menulis
cerpen hendaknya dapat memilih lirik lagu yang sesuai dengan usia siswa.
4. Penelitian selanjutnya diharapkan bisa lebih mengoptimalkan model ini dalam
kemampuan menulis puisi atau drama dengan teks hipogram yang beragam.
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
DAFTAR PUSTAKA
Akdon. (2007). Modul aplikasi statistika dalam pendidikan. Bandung: Program Magister Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana UPI.
Alamsyah, Y. N. (2010). Upaya meningkatkan keterampilan menulis cerpen melalui teknik transformasi film (penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas X SMAN 6 Bandung tahun ajaran 2009/2010). (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Aminuddin. (2004). Pengantar apresiasi karya sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Anderson, M. & Anderson, K. (1997a). Text type in english 1. South Yarra: Macmillan Education Australia.
Anderson, M. & Anderson, K. (1997b). Text type in english 2. South Yarra: Macmillan Education Australia.
Arikunto. S. (2010). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Damono, S. D. (2012) . Alih wahana. Yogyakarta: Editum.
Iskandarwassid & Sunendar, D. (2008). Strategi pembelajaran bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kiftiawati. (2008). Ensiklopedia sastra 3. Jakarta: Media Pusindo.
Kosasih, E. (2003). Kompetensi ketatabahasaan dan kesusastraan, cermat berbahasa Indonesia. Bandung: CV Yrama Widya.
Kridalaksana, H. (2001). Kamus linguistik edisi ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kunandar. (2013). Penilaian autentik. Jakarta: Rajawali Press.
Kurniawan, H. & Sutardi. (2012). Penulisan sastra kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kusumaningsih, D. dkk. (2013). Terampil berbahasa Indonesia. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Moody, H.L.B. (1971). Longman handbooks for language teachers, the teaching of literature. London: Longman Ltd.
Tantri Wulandari, 2015
PENERAPAN MOD EL TRANSFORMASI LIRIK LAGU NARATIF D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PEND EK
(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Cimahi Tahun Ajaran 2014/2015)
Mutiara, N. Y. (2013). Penerapan teknik transformasi cerpen dalam pembelajaran menulis naskah drama (penelitian eksperimen semu pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung tahun ajaran 2012/2013. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Nurgiyantoro, B. (2013). Teori pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pradopo, R. D. (2005). Beberapa teori sastra, metode kritik, dan penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pusat Bahasa Depdiknas. (2013). Kamus besar bahasa Indonesia edisi keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ruslan, T. S. (2013). Pengembangan model pembelajaran transformasi teks cerita rakyat melalui penguatan bentuk cerita bergambar bagi peningkatan kemampuan membaca siswa kelas XII SMKN Tasikmalaya 2012/2013. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Segers, R. T. (2000). Evaluasi teks sastra. Diterjemahkan oleh Suminto A. S. Yogyakarta: Adi Cinta.
Subana dkk. (2005). Statistik pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.