• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KECERDASAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL CUBLAK-CUBLAK SUWENG

KELOMPOK B DI PAUD AL-SYAFAQOH KELURAHAN SUKARAJA KECAMATAN CURUP TIMUR KABUPATEN REJANG LEBONG

PROVINSI BENGKULU

KARYA ILMIAH

OLEH :

SRI SUDARTI

NIM A1/111176

PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU 2014

(2)

ABSTRACT

SRI Sudarti 2014 Improving Emotional Social Intelligence Through Games Tradisiona lCublak- cublak Sueng Group B IN ECD Al-syafaqoh Talbot Village District of East Curup Rejang Lebong Bengkulu Province.

Problems of this penekitian is whether the increase intelligence in children Social Emotional Early Childhood Group B IN ECD Al-syafaqoh Talbot Village District of East Curup Rejang Lebong Bengkulu Province. The purpose of this action research adalahuntuk see if by doing game Cublak Cublak suweng dapatmeningkatkan child's emotional social intelligence, research method used was action research with two cycles, where each cycle consisted of two meetings with the following stages: a) planning , b) actions, c) observation, d) reflection. The research subjects were 10 children in group B IN ECD Al-syafaqoh Talbot Village District of East Curup Rejang Lebong Bengkulu Province. Data collection instruments used are observation sheets, activity sheets and teacher observation. Data was collected by observation and documentation. Once the data are obtained in the analysis of the percentage. Results showed through the game Cublak-Cublak suweng can increase social intelligence emosionalanak evident in the first cycle only achieve 20% success indicator and the second cycle SUCCESS INDICATORS TO ACHIEVE 80% OF THE RESULTS OF SUCH then suggest to teachers that through game-Cublak game-Cublak suweng is dapatdi ways to use social meniningkatkan emotional intelligence in early childhood optimally.

(3)

Pendahuluan

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan sebelum

pendidikan ke jenjang pendidikan dasar .merupakan sasaran kelompok usia 0-6

Tahun. pada anak usia dini ini otak anak berkembang sangat pesat hasil yang

dapat di percaya mengatakan bahwa perkembangan mencapai hingga lebih dari

lima puluh persen , maka usia dini adalah fase fundamental bagi perkembangan

individu yang sering di sebut masa emas atau Golden Age.

Masa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang di-

tujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang di- lakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membentuk pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki

pendidikan lebih lanjut (Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 20

th 2003). Tentang sistem pendidikan (Bab 1Pasal 1 Ayat 14)

Berdasarkan pengamatan pada anak Kelompok B di PAUD

AL-SYAFAQOH Kelurahan Sukaraja Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang

Lebong Provinsi Bengkulu menunjukkan bahwa sebagian besar masih banyak

kecerdasan sosial emosional anak kelompok B mengalami perkembangan sosial

emosional yang kurang baik dan anak kurang beradaptasi atau bersosialisasi

dengan anak sebayanya. Dapat kita ketahui bahwa kecerdasan sosial emosional

anak sangat penting dikembangkan, karena apabila kecerdasan emosional ini

tidak berkembang dengan baik maka akan merugikan perkembangan sosial

(4)

anak berkembang dengan baik maka kecerdasan sosial emosional anak akan

tertanam dengan baik sampai anak dewasa misalnya memberikan rasa sosial

emosional ketika anak bermain bersama dengan teman sebayanya. Berdasarkan

pemikiran di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Kelompok B

PAUD AL-SYAFAQOH Kelurahan Sukaraja Kecamatan Curup Timur

Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Maka dengan demikian peneliti

melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Kecerdasan Sosial Emosional Anak Melalui Permainan Trdisional Cublak- Cublak Suweng Kelompok B di

Paud Al-Syafaqoh Kelurahan Sukaraja Kecamatan Curup Timur Provinsi

Bengkulu. Adapun yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah:

Apakah Dengan Melakukan Permainan Tradisional Cublak-Cublek

Suweng dapat meningkatkan kecerdasan Sosial-Emosional Anak diKelompok B

Kelurahan Sukaraja Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong Propinsi

Bengkulu?.

Tujuan dari penelitian adalah untuk meningkatkan Kecerdasan

Sosial-Emosion anak kelompok B PAUD AL-SYAFAQOH Kelurahan Sukaraja

Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu. Melalui

Permainan Tradisional Cublak-Cublak Suweng

sedangkan menurut Loree (1970:86) “sosialisasi merupakan suatu

proses di mana individu (terutama) anak melatih kepekaan dirinya terhadap

rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan tuntutan

(5)

seperti orang lain di dalam lingkungan sosialnya”. bertingkah laku sesuai dengan norma, nilai atau harapan sosial.

Emosi adalah perasaan yang ada dalam diri kita, dapat berupa

perasaan senang atau tidak senang, perasaan baik atau buruk. Menurut

Goleman (1995:411) menyatakan bahwa “emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, atau keadaan biologis atau psikologis serta

serangkaian kecendrungan untuk bertindak”.

Sementara Crow & Crow dalam sunarto & Hartono (2002:149),

memberikan pengertian emosi sebagai pengalaman afektif yang di sertai

penyesuaian diri dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik, dan

berwujud suatu tingkah laku yang tampak. Dengan demikian, dapat di pahami

bahwa emosi adalah perasaan batin seseorang, baik berupa pergolakan

pikiran, nafsu, keadaan mental dan fisik yang dapat muncul atau

termanifestasi kedalam bentuk-bentuk atau gejala-gejala seperti takut, cemas,

marah, murung, kesal, iri, cemburu, senang, kasih sayang dan ingin tahu.

Dari uraian di atas peniliti dapat menyimpulkan bahwa sangat

pentingnya kecerdasan sosial-emosional di terapkan dan dikembangkan di

lingkungan hidup anak supaya anak dapat bermasyarakat dan bersosialisasi

dengan baik. Apabila sosial-emosional anak baik maka pergaulan anak di

lingkungannya juga akan baik begitu pula sebaliknya , jika sosial-emosional

anak tidak baik maka kehidupan anak di lingkungan masyarakat pun juga

(6)

Menurut Rachmawati (2005:1.21) dalam buku metode pengembangan

sosial ,kegiatan bermain cublak-cublak suweng dapat di kembangkan melalui

Sikap Sosial: Bermain mendorong anak untuk meningkatkan pola berpikir

egosentrisnya. Dalam situasi bermain anak di paksa untuk

mempertimbangkan sudut pandang teman barmainnya sehingga ia menjadi

kurang egosentris . Dalam pemainan . anak belajar bekerja sama untuk

mencapai tujuan bermain. Mereka mempunyai kesempatan untuk belajar

menunda kepuasan sendiri selama beberapa menit, misalnya saat menunggu

giliran bermain. Ia pun terdorong untuk belajar berbagi , bersaing dengan jujur

, menang atau kalah dengan sportif, mempertahankan haknya , dan peduli

terhadap hak-hak orang lain. Lebih lanjut ia pun akan belajar makna kerja tim

dan semangat tim.

Belajar berkomunikasi: Untuk dapat bermain dengan baik bersama orang lain,

anak harus bisa mengerti dan di mengerti oleh teman-temanyaBelajar

mengorganisasi: Saat bermain bersama orang lain, anak juga berkesempatan

belajar berorganisasi . Bagaimana ia harus melakukan pembagian „ peran‟ di antara mereka yang turut serta dalam permainan tersebut, misalnya siapa yang

menjadi guru dan yang menjadi muridnya.

Lebih menghargai orang lain dan perbedaan-perbedaan: Bermain

memungkinkan anak mengembangkan empatinya. Saat bermain dalam sebuah

peran, misalnya anak tidak hanya memerankan identitas tokoh. Permainan (

(7)

orang lain, lebih toleran, serta mampu berlapang dada terhadap

perbedaan-perbedaaan yang di jumpai.

Menghargai Harmoni dan Kompromi: Saat dunianya semakin luas dan

kesempatan berinteraksi semakin sering bervariasi maka akan tumbuh

kesadaranya akan makna sosial, persahabatan, perlunya menjalin hubungan

serta perlunya strategi dan diplomasi dalam berhubungan dengan orang lain.

Anak tidak akan begitu saja merebut mainan teman, misalnya ia akan tahu

akan konsekwensi di tinggalkan atau di musuhi.

Bermain merupakan kegiatan yang non serius dan segalanya ada dalam

kegiatan itu sendiri yang dapat memberikan kepuasan bagi anak, untuk berlatih,

merekayasa, mengulang latihan satu pun yang dapat dilakukan untuk

mentransformasi secara imajinatif hal-hal yang sama dengan dunia orang dewasa

(Pramudita 2013:24)., emosi, Bermain merupakan tuntutan dan kebutuhan yang

esensial bagi anak usia dini. Melalui bermain anak akan dapat memuaskan

tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi motorik, kognitif, kreativitas,

bahasa sosial, nilai dan sikap hidup. Melalui kegiatan bermain, anak dapat

meningkatkan kepekaan emosinya dengan cara mengenalkan bermacam-macam

perasaan, mengenalkan perubahan perasaan, membuat pertimbangan,

menumbuhkan kepercayaan diri Gordon dan Browne dalam (Despita 2009:21).

Cublak-cublak suweng adalah salah satu permainan yang sering

dimainkan di daerah jawa tengah. Biasanya permainan ini dimainkan oleh 3

(8)

cublak-cublak suweng adalah menemukan menguji kepekaan anak yang berperan

menjadi pak empo untuk menebak anak yang mana anak yang menyembunyikan

anting (suweng).

Suweng memang berarti anting-anting dalam bahasa jawa. Tetapi pada

permainan anak-anak tidak menggunakan anting asli melainkan menggantinya

dengan kelereng (pecahan genting) Sebagian anak menggunakan kerikil atau

benda kecil yang mudah di genggam (Wulan Aryani D: 2010).

Metode penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk melakukan tindakan kelas dalam

rangka untuk perbaikan pembelajaran dalam kegiatan permainan untuk

meningkatkan kemampuan sosial emosional pada Anak kelompok B PAUD

AL-SYAFAQOH dengan menggunakan permainan cublak-cublak suweng.

Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK).

Menurut Suharsimi Arikunto, urutan tindakan dalam setiap siklusnya terdiri

atas empat tahapan yaitu Perencanaan / Planning, aksi atau Pelaksanaan

tindakan / Acting, Observasi atau pengamatan / Observing, dan Refleksi /

Reflekting. Tahap–tahap penelitian terjadi secara berulang-ulang sampai

mencapai keberhasilan penelitian. Tujuan umum penelitian ini dilaksanakan

yaitu untuk melakukan tindakan kelas untuk perbaikan pembelajaran dalam

kegiatan permainan Tradisional cublak cublak suweng.

(9)

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dan dibantu dengan

teman sejawat yang dilakukan dengan dua siklus diperoleh hasil sebagai

berikut:

Aspek yang

Diamati Kriteria Penilaian

Siklus 1 Siklus 2 F % F % Kebersamaan Sangat baik - - 8 80% Baik - - Cukup 3 30% Kurang -7 70% 2 20% Keberanian Sangat baik - 8 80% Baik 4 40% Cukup 4 40% Kurang 2 20% 2 20% Kesabaran Sangat baik 8 80% Baik 2 20% Cukup 2 20% Kurang 6 60% 2 20% Kejujuran Sangat baik 8 80% Baik 2 20% Cukup 6 60% Kurang 2 20%0 2 20%

Persentase dan Ketuntuasan 20% 80%

Berdasarkan tabel diatas perbandingan kemampuan kecerdasan sosial

emosional anak melalui permainan Cublak-cublak suwengtersebut antara siklus I

dan siklus II sudah sangat baik, untuk kebersamaan dari 30% naik menjadi 70%,

untuk keberanian dari 30% meningkatkesabaran menjadi 100%, dan untuk

kejujurandari 60% menjadi 80%.

Pembahasan

Menurut Loree (1970:86) “sosialisasi merupakan suatu proses di mana

(10)

rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan

(kelompoknya) serta belajar bergaul dengan bertingkah laku, seperti orang lain

di dalam lingkungan sosialnya”. Ini terlihat dari hasil penelitian tentang

kecerdasan sosial emosional anak melalui permainan tradisional Cublak-cublak

suweng pada siklus 1 sebesar 20% dan pada siklus 2 meningkat sebesar 80%.

Jadi ada peningkatan nilai persentase kecerdasan sosial emosional anak setelah

ditingkatkan dengan kegiatan permainan. Tradisional Cublak-cublak suweng

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh, permainan Cublak-cublak suweng

dapat meningkat kecerdasan sosial emosional anak.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan tindakan kelas ini dapat di

simpulkan bahwa dengan melakukan permainan tradisional Cublak-cublak

suweng dapat meningkatkan kecerdasan sosial emosional anak pada aspek,

kebersamaan, keberanian, kesabaran, kejujuran anak pada PAUD

AL-SYAFAQOH Kelompok B kelurahan sukaraja kecamatan Curup Kabupaten

Rejang Lebong Propinsi Bengkulu, hal ini terlihat dari adanya peningkatan mutu

kearah yang baik pada saat kegiatan permainan Tradisional Cublak-cublak

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, dkk. 2010. Peneliian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung : CV. Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi, 2002. Metode Penelitian. Jakarta ; Rineka Cipta.

Aqib, dkk. 2010. Peneliian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung : CV. Yrama Widya.

Craw & Craw dalam buku Sumarto Hartono 2002:149 ), Perkembangan anak usia dini JAKARTA

Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Metodik Khusus `Pengembangan

Jasmani di Taman Kanak-kanak. Jakarta ; Depdiknas

Dewi Wulan Aryani, 2010. Aku Tahu Permainan Asli Indonesia. Jakarta ; PT. Kompedik Nusantara.

Syamsudin (1995:105 Pengembangan sosial emosional( Ali Nugraha –Yeni Rachmawati ) JAKARTA .TERBIT DI UNIVERSITAS TERBUKA

Loree 1970:86 Pengembangan sosial emosional( Ali Nugraha –Yeni Rachmawati ) Jakarta.TERBIT DI UNIVERSITAS TERBUKA 2004

Hurlock 1978:250 Pengembangan sosial emosional( Ali Nugraha –Yeni Rachmawati ) penerb Jaka .TERBIT DI UNIVERSITAS TERBUKA

Golmen 19995 Emational Intellegence. Jakarta: Gramedia

Pramudinata 2013:24 meningkatkan kecerdasan Sosial Emosional anak PAUD Melati Gunung Ayu Kecamatan Segimin Kabupaten Bengkulu Selatan Melalui Latihan Bermain sosio drama Bengkulu Selatan

Gordon dan Browne dalam Despita (2001:21) Gordon dan Browne dalam Despita (2001:21) Gordon dan Browne. 1985. Perkembangan Sosial

Emosional Anak Usia Dini.

Bandung: Rineka Cipta

Tedja saputra 2001:41 Bermain Mainandan Permainan PT Gramedia. Jakarta 2001(Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 20 th 2003). Tentang sistem pendidikan (Bab 1Pasal 1 Ayat 14)Rochman. 2008. Strategi

Belajar Mengajar Dalam Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Renika

Referensi

Dokumen terkait

Model spasial arahan penggunaan lahan melalui evaluasi lahan hutan yang rawan longsor di lahan milik masyarakat, kemudian model semantik peran pengguna lahan di tingkat

decemberi kihirdetése óta az első magas szintű találkozó volt a NATO, illetve a Varsói Szerződés egyik tagállamának a képviselői között – mindkét fél kifejezésre

Pengaruh Opini Audit, Pergantian Auditor Dan Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Laporan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Pembayaran Dana Pengembangan Berbasis Web Pada MTs Matholiul Falah Kabupaten Kudus” telah dilaksanakan dengan

Pendekatan studi ini dilakukan untuk memberikan kejelasan dan pengenalan dalam kasus yang diangkat.Metodologi penulisan ini adalah mengkaji tata massa bangunan dan bentuk bangunan

Surat Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk di ketahui dan agar dilaksanakan sebagaimana mestinya.. Apabila surat keputusan ini terdapat kekeliruan

Bagi guru yang tidak mengirim berkas SKP pada batas waktu yang ditentukan di atas, usulan Kenaikan Pangkatnya tidak dapat diproses dan diikutkan pada

mempermudah akses permodalan tidak hanya dari Bank, tapi juga non bank seperti melalui Lembaga Keuangan Mikro (LKM).  Pemerintah Kota Jambi perlu melakukan