• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KOSMETIK PUSPA INDAH LANCAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KOSMETIK PUSPA INDAH LANCAR"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KOSMETIK PUSPA

INDAH LANCAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Maria Agustini

NIM: 131334048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

(2)

Pengaruh

Harga,

Kualitas Produk

dan Kepuasan Konsumen

terhadap

Minat

Beli di

Puspa

Indah

Yogyakarta

Oleh: Maria Agustini

NIM:

131334048

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

(3)

Minat

Beli di

Puspa

tndah

Lancar

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Maria Agustini

MM:

131334048

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 23 April 2020

Dan dinyatakan telah mernenuhi syarat

Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota

Susuna Panitia Pengujr Nama Lengkap

Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.

Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. Dr. S. Widanarto Prijowuntanto, S.Pd., M.Si Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si.

Tanda Tangan

a$^'vf

Yogyakarta, 73 April 2A20

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata D

(4)

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan skripsi ini untuk :

 Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef.

 Kedua Orang Tua saya Bapak Marius Undan dan Ibu Marsia Limin.

Serta kakak perempuan saya Maria Yulia Messa, abang saya Resa Fredykus dan adik saya Carmenita Sonia serta sahabat dan partner Daniel Nyampai yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

 Sahabat seperjuangan dikampus Sanata Dharma geng Bahagia dan

sahabat dari SMP dan SMA saya yang selalu memotivasi saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini

 Dosen pembimbing saya Pak Bondan yang selalu sabar,

membimbing dan memotivasi saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

 Kupersembahkan karya ini untuk Almamaterku Universitas Sanata

(5)

MOTTO

 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah - Roma 8:28

 Tidak apa-apa untuk merayakan kesuksesan tapi lebih penting untuk memperhatikan pelajaran tentang kegagalan. – Bill Gates

 Life was like a box of chocolates, you never know what you're gonna get.- Forrest Gump

(6)

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan

daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Aprll 2020 Penulis,

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang berlanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama

: Maria Agustini NomorMahasiswa :131334048

Demi pengembangan

ilmu

pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:

..PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KOSMETIK PUSPA INDAH LANCAR''

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk rnedia lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tangg al 23 Aprll 2020 Yang menyatakan

(8)

ABSTRAK

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KOSMETIK PUSPA INDAH LANCAR

Maria Agustini

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh harga terhadap minat beli konsumen kosmetik Puspa Indah Lancar, 2) pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen kosmetik Puspa Indah Lancar, 3) pengaruh kepuasan terhadap minat beli konsumenkosmetik Puspa Indah Lancar.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilaksanakan dari tanggal 19 Mei sampai 29 Juni 2019. Populasi Penelitian ini adalah konsumen kosmetik Puspa Indah Lancar. Sampel sebanyak 90 responden yang diambil dengan teknik accidental

sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan analisis regresi

sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh harga terhadap minat beli konsumen kosmetik Puspa Indah Lancar dengan nilai probabilitas sebesar 0,004, 2) ada pengaruh kualitas produk terhadap minat beli kosmetik Puspa Indah Lancar dengan nilai probabilitas sebesar 0,002, 3) ada pengaruh kepuasan terhadap minat beli kosmetik Puspa Indah Lancar dengan nilai probabilitas adalah sebesar 0,001.

(9)

ABSTRACT

THE EFFECT OF PRICE, PRODUCT QUALITY, AND SATISFACTION TO THE BUYING INTEREST OF CONSUMERS FOR COSMETICS PUSPA INDAH

LANCAR

Maria Agustini Sanata Dharma University

2020

The research aims to know: 1) the effect of prices on consumer buying interest in Puspa Indah Lancar cosmetics, 2) the effect of product quality on consumer buying interest in Puspa Indah Lancar cosmetics, 3) the effect of satisfaction on consumer buying interest Puspa Indah Lancar cosmetics.

This research is a quantitative study was conducted from 19 May to 29 June 2019. The population of this research were cosmetics consumers of Puspa Indah Lancar. The samples of 90 respondents taken by accidental sampling technique. Data were collected by questionnaires and analyzed by simple regression analysis.

This study shows that: (1)there is a price effect on consumer buying interest in Puspa Indah Lancar cosmetics with a probability value of 0,004. (2) there is effect of product quality on the buying interest of Puspa Indah Lancar cosmetics with a probability value 0,002. (3) there is an effect of satisfaction on interest in buying Puspa Indah Lancar cosmetics with a probability value 0,001.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus atas segala berkat dan

kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Kepuasan Konsumen terhadap Minat Beli di Puspa Indah Lancar”.

Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,

skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta;

2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi, BKK Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta dan juga dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi yang berarti dan

(11)

4. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. dan Bapak Drs. F.X. Muhadi,

M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan

bimbingan, arahan, dan motivasi selama perkuliahan.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian

Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan berbagai pengetahuan dan

pengalamannya selama proses perkuliahan;

6. Ibu Theresia Aris Sudarsilah, selaku tenaga administrasi Program Studi

Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi.

7. Kedua orang tuaku, Bapak Marius Undan dan Ibu Marsia Limin yang telah

memberikan dukungan, semangat, nasihat, dan doa yang sungguh luar biasa

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Ketiga saudaraku, Maria Yulia Messa, S.T., Resa Fredikus, dan Carmenita Sonia,

yang telah mendukung dan mendoakan selama proses perkuliahan sampai

terselesainya penyusunan skripsi ini.

9. Teman, Partner, dan sahabat yang terkasih Daniel Crist Andre Saputra Nyampai S.Kom., Sahabat dari SMP ku Mikha Sihombing, S.T., dan Theodora Assa, S.H., yang selalu memberikan semangat, kekuatan, dan masukan yang berarti kepada

penulis dalam penyusunan Skripsi

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

(12)
(13)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ...ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ...xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... 79

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

(14)

B. Batasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Landasan Teori ... 6

1. Minat Beli ... 6

a. Pengertian Minat Beli ... 6

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 8

2. Harga ... 12

a. Pengertian Harga ... 12

b. Strategi Menetapkan Harga ... 13

3. Kualitas Produk ... 15

a. Pengertian Kualitas Produk ... 15

b. Dimensi Kualitas Produk ... 16

c. Pengertian Produk ... 18

d. Klasifikasi Produk ... 19

4. Kepuasan Konsumen ... 20

a. Pengertian Kepuasan Konsumen ... 20

b. Indikator Kepuasan Konsumen ... 21

(15)

B. Penelitian Sebelumnya ... 23

C. Kerangka Berpikir ... 25

D. Kerangka Konseptual Penelitian ... 26

E. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

C. Subjek dan Objek Penelitian... 29

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 29

E. Operasional Variabel ... 31

F. Teknik Pengumpulan Data ... 35

G. Teknik Pengujian Instrumen ... 35

H. Teknik Analisis Data ... 43

I. Analisis Data Deskriptif ... 43

II. Uji Prasyarat Analisis Data ... 47

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Deskripsi Data ... 50

1. Deskripsi karakteristik responden ... 50

2. Deskripsi variabel ... 51

B. Uji Prasyarat Analisis ... 60

(16)

2. Uji Linearitas ... 62

C. Analisis Data ... 63

D. Pembahasan ... 68

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74

C. Keterbatasan Penelitian ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator Operasionalisasi Variabel Harga, kualitas produk dab kepuasan .... 32

Tabel 3.2 Skor Item Variabel Harga, kualitas produk dan Kepuasan ... 33

Tabel 3.3 Indikator Operasional Minat Beli ... 34

Tabel 3.4 Skala Pengukuran Model Likert ... 34

Tabel 3.5 Uji Validitas Untuk Variabel Harga ... 37

Tabel 3.6 Uji Validitas Untuk Variabel Kualitas Produk ... 38

Tabel 3.7 Uji Validitas Untuk Variabel Kepuasan Konsumen ... 38

Tabel 3.8 Uji Validitas Untuk Variabel Minat Beli ... 39

Tabel 3.9 Tabel Interpretasi Nilai Cronbach’s Alpha... 40

Tabel 3.10 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Harga Produk ... 41

Tabel 3.11 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Kualitas Produk ... 41

Tabel 3.12 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Kepuasan ... 42

Tabel 3.13 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Minat Beli ... 42

Tabel 3.14 Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II ... 43

(18)

Tabel 3.16 Perhitungan Rentang Skor Variabel Kualitas Produk Berdasarkan PAP Tipe

II ... 45

Tabel 3.17 Perhitungan Rentang Skor Variabel Kepuasan Berdasarkan PAP Tipe II .... 46

Tabel 3.18 Perhitungan Rentang Skor Variabel Minat Beli Berdasarkan PAP Tipe II ... 46

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

Tabel 4.2 Kategori Penilaian Variabel Harga Berdasarkan PAP Tipe II ... 52

Tabel 4.3 Deskripsi Data Variabel Harga ... 53

Tabel 4.4 Kategori Penilaian Variabel Kualitas Produk Berdasarkan PAP Tipe II ... 54

Tabel 4.5 Deskripsi Data Variabel Kualitas ... 55

Tabel 4.6 Kategori Penilaian Variabel Kepuasan Berdasarkan PAP Tipe II ... 56

Tabel 4.7 Deskripsi Data Variabel Kepuasan ... 57

Tabel 4.8 Kategori Penilaian Variabel Minat Beli Berdasarkan PAP Tipe II ... 58

Tabel 4.9 Deskripsi Data Variabel Minat Beli ... 59

Tabel 4.10 Hasil Uji Pengaruh Normalitas Bivariat Variabel Harga terhadap Minat Beli ... 60

Tabel 4.11 Hasil Uji Pengaruh Normalitas Bivariat Variabel Harga terhadap Kualitas Produk terhadap Minat Beli ... 61

(19)

Tabel 4.12 Hasil Uji Pengaruh Normalitas Bivariat Variabel Harga terhadap Kepuasan

terhadap Minat Beli ... 61

Tabel 4.13 Hasil Uji Linearitas... 63

Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Harga terhadap Minat Beli ... 64

Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli ... 66

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan kosmetik yang pada awalnya merupakan kebutuhan

tersier manusia, berkembang menjadi kebutuhan pokok manusia. Hal ini

ditandai dengan pertumbuhan industri kosmetik yang semakin berkembang

pesat sebagai reaksi peluang yang ditimbulkan oleh peningkatan jumlah

kebutuhan kosmetik itu sendiri. Kosmetik itu sendiri mengalami perubahan

seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini sangat besar dipengaruhi oleh

selera masyarakat yang mana terjadi perubahan pada mode, merk, dan

kualitas. Masyarakat menjadikan kosmetik sebagai salah satu hal penting

dalam kehidupan mereka. Berbagai macam produk kosmetik seperti bedak,

lipstik, maskara dan lain-lain, produk yang memiliki brand besar dengan

harga fantastis, kualitas yang bagus dan tidak hanya produk lokal yang

murah, hingga produk import pun mampu menjadi peluang besar dalam

dunia bisnis ini.

Pada dasarnya peran bisnis harus mempunyai tujuan untuk memperoleh

keuntungan dan mengembangkan usahanya. Para pelaku bisnis harus

menerapkan strategi yang efektif dan efisien. Hal tersebut tentunya bisa

(21)

dalam pemasaran untuk menunjang kemajuan usaha bisnis. Tinggi

rendahnya suatu bisnis akan sangat ditentukan oleh keberhasilan kegiatan

pemasaran bisnis tersebut, karena kegiatan pemasaran merupakan suatu

kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat luas (konsumen)

termasuk juga untuk mengembangkan usaha atau bisnis kosmetik. Seiring

berjalannya waktu, perkembangan kosmetik di kalangan masyarakat dewasa

ini khususnya daerah perkotaan pada usia remaja hingga dewasa mengalami

perkembangan yang tidak dapat dihindari lagi khususnya oleh perempuan.

Ketika suatu produk khususnya kosmetik ingin memiliki kepuasan

tersendiri dimata konsumen, produk tersebut harus memiliki strategi

pemasaran. Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan

digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi

strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran

dan besarnya pengeluaran pemasaran. Manfaat strategi pemasaran ini yaitu

memudahkan kita untuk mengetahui bagaimana cara yang tepat, mudah dan

efisien dalam memasarkan produk khususnya produk kosmetik tersebut

yang akan kita pasarkan, serta mempunyai patokan keinginan untuk

mendapatkan kepuasan konsumen dan keuntungan produsen itu sendiri

(Kotler, 2004 :81) .

Faktor yang mendorong kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut :

1. Kualitas produk, pelanggan akan puas setelah membeli dan

(22)

2. Harga, pelanggan lebih mempertimbangkan harga produk yang

akan dibeli sesuai dengan keadaan ekonomi yang dimiliki.

3. Kepuasan, pelanggan akan merasa puas jika produk yang

digunakan mempunyai kualitas yang bagus.

Kepuasan konsumen didapatkan dari kualitas dan harga jual produk

kosmetik. Tingkat kepuasan yang diminati konsumen berdasarkan dengan

kualitas dan harga barang yang dipasarkan.

Harga merupakan sebuah nilai yang ditentukan untuk suatu barang

maupun jasa yang ditentukan dengan uang. Harga menjadi salah satu acuan

bagi penentu konsumen dalam memilih suatu produk. Produk mahal tidak

selalu menjamin kualitas yang bagus pula. Dengan harga yang terjangkau

dan kualitas yang bagus konsumen juga memiliki pertimbangan sendiri.

Konsumen membutuhkan produk dengan pertimbangan sesuai dengan

kebutuhan.

Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu

produk atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang

diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.

Dari permasalahan yang telah dipaparkan, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga, Kualitas Produk,

dan Kepuasan Terhadap Minat Beli Konsumen Kosmetik Puspa Indah Lancar”

(23)

B. Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti jelas dan tidak terlalu luas, maka perlu

memberikan batasan masalah sebaga berikut:

1. Konsumen yang diteliti adalah konsumen yang berkunjung atau

membeli Kosmetik Puspa Indah Lancar.

2. Dalam penelitian ini variabel independen hanya dibatasi pada

Harga, Kualitas Produk, dan Kepuasan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas,

maka dapat dirumuskan masalah-masalah yang muncul adalah sebagai

berikut:

1. Apakah harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat

beli konsumen Kosmetik Puspa Indah Lancar ?

2. Apakah kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap minat beli konsumen Kosmetik Puspa Indah Lancar ?

3. Apakah kepuasan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

minat beli konsumen Kosmetik Puspa Indah Lancar ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh harga dengan minat beli konsumen

(24)

2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap minat beli

konsumen Kosmetik Puspa Indah Lancar

3. Untuk Mengetahui pengaruh kepuasan terhadap minat beli

konsumen Kosmetik Puspa Indah Lancar

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah penjelasan kepada pihak-pihak mana

saja kiranya hasil riset/penelitian bermanfaat. Manfaat dari penelitian

ini adalah :

1. Bagi Praktisi

Penelitian ini diharapkan dengan mengetahui seberapa

besar pengaruh harga, kualitas dan kepuasan terhadap minat beli

konsumen yang menjadi tolak ukur dan acuan diterimanya

produk tersebut dimasyarakat. Sehingga menjadi referensi dalam

pengembangan dan pemasaran produk kosmetik di Yogyakarta.

2. Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu

pengetahuan dan bahan referensi untuk peneliti selanjutnya

dalam bidang pemasaran.

3. Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk

memperdalam ilmu pengetahuan penulis dalam ilmu manajemen

dan ilmu pemasaran yang telah diperoleh selama ini, dan untuk

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Minat Beli

a. Pengertian Minat Beli

Minat beli yaitu bagian dari komponen perilaku dalam sikap

mengkonsumsi. Menurut Kinnear dan Taylor (1955) dalam

Dwityanti (2008), pengertian minat beli adalah tahap

kecenderungan responden untuk bertindak sebelum melakukan

keputusan membeli benar – benar dilaksanakan.

Suatu produk dapat dikatakan telah dikonsumsi oleh

konsumen apabila produk tersebut telah diputuskan untuk dibeli

oleh pelaku konsumen. Keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh

nilai produk yang dievaluasi. Bila manfaat yang dirasakan lebih

besar dibandingkan pengorbanan untuk mendapatkannya, maka

dorongan untuk membelinya semakin tinggi pula.

Sebaliknya bila manfaatnya lebih kecil dibandingkan

pengorbanannya maka biasanya pembeli atau konsumen akan

menolak untuk membeli dan pada umumnya beralih mengevaluasi

(26)

pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh

banyaknya rangsangan dari luar dirinya, baik berupa rangsangan

pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya.

a) Aspek–Aspek Minat Beli

Menurut Lucas dan Britt (dalam Wisnu Setiaji, 2016:24)

aspek–aspek yang terdapat dalam minat beli antara lain:

1) Aspek Ketertarikan

Aspek ketertarikan adalah perilaku konsumen yang

menunjukkan adanya pemusatan perhatian yang disertai

rasa senang terhadap suatu produk.

2) Aspek Keinginan

Aspek keinginan yaitu perilaku konsumen yang

menunjukkan adanya bentuk dorongan untuk memiliki

suatu produk.

3) Aspek Keyakinan

Aspek keyakinan yaitu perilaku konsumen yag

menunjukkan adanya rasa percaya diri terhadap kualitas,

(27)

b. Faktor–faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen

1) Faktor Budaya

Menurut Kotler dan Keller (2016:179) ada beberapa faktor

budaya antara lain:

a) Budaya

Budaya merupakan sebuah determinan fundamental untuk

keinginan dan perilaku seseorang.

b) Sub-Budaya

Sub-Budaya merupakan kelompok yang lebih kecil lagi dari

budaya, memberikan identifikasii dan sosialisasi yang lebih

spesifik lagi bagi anggotanya.

c) Kelas Sosial

Kelas sosial merupakan strata sosial di dalam masyarakat

yang terbentuk menjadi kelas-kelas sosial, dengan

anggotanya yang memiliki kesamaan nilai-nilai, perilaku, dan

minat.

2) Faktor Sosial

Menurut Kotler dan Keller (2016: 181) ada beberapa faktor

(28)

a) Grup Referensi

Grup Referensi seseorang merupakan semua

kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap

perilaku dan atitut tersebut. Ada dua macam grup referensi,

yang pertama adalah grup primer yaitu yang memiliki

interaksi secara berkelanjutan dan tidak formal. Yang kedua

adalah grup sekunder yaitu memiliki interaksi yang lebih

formal dan tidak terlalu berkelanjutan. Grup referensi ada

yang dijadikan sebagai acuan, ada yang sengaja dihindari

karena kurang sesuai dengan keinginan seseorang.

b) Komunitas

Komunitas merupakan sekelompok kecil individu

yang anggotanya sering kali melakukan interaksi. Anggota

dari komunitas adalah serupa, kedekatan mereka menciptakan

komunitas yang efektif, tapi juga mengasingkan komunitas

tersebut dari ide-ide baru. Dengan begitu komunitas memiliki

tantangan untuk menjadi lebih terbuka sehingga dapat

bertukar informasi dengan masyarakat.

c) Keluarga

Keluarga merupakan pemegang peranan yang amat

penting dan memberikan pengaruh besar yang berperan

(29)

dalam kehidupan konsumen, yang pertama adalah keluarga

orientasi yang terdiri dari orangtua dan saudara–saudari.

Seseorang akan mendapatkan orientasi tentang agama,

politik, ekonomi, kasih sayang, dan ambisi. Yang kedua

adalah keluarga prokreasi yaitu orang–orang yang memiliki

peranan khusus dalam keluarga, contohnya sang ibu yang

memiliki peran sebagai agen pencari pemasok dan sang ayah

memiliki peran sebagai pengambil keputusan.

d) Peran dan status

Peran merupakan aktivitas–aktivitas yang diharapkan

seseorang untuk dilakukan oleh dirinya, setiap peran akan

menghasilkan status. Orang–orang akan membeli produk

yang sesuai dengan hasrat mereka dalam menciptkan peran

dan status.

3) Faktor Personal

Menurut Kotler dan Keller (2016:183) ada beberapa faktor

personal, antara lain :

a) Usia dan Tingkatan Di Daur Hidup

Selera konsumen dalam makanan, pakaian,

furnitur, dan rekreasi sering kali berhubungan dengan

usia konsumen. Karena memang jenis konsumsi

(30)

dengan satu anak kecil akan memiliki jenis konsumsi

yang berbeda dari keluarga dengan satu anak dewasa.

b) Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi

Pola konsumsi bisa dilihat dari seseorang yang

dipengaruhi oleh pekerjaan dan keadaan ekonominya.

Seseorang yang bekerja sebagai perancang pakaian

akan membeli software komputer yang berbeda dengan

seorang ahli mesin. Begitu pula dengan keadaan

ekonomi, naik turunnya keadaan ekonomi di suatu

wilayah akan memberikan dampak pada pola konsumsi

dan hal ini membuat pemasar harus memodifikasi

strategi terus menerus.

c) Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian sering kali digambarkan sebagai

kepercayaan diri, dominasi, kemampuan beradaptasi,

dan kemampuan bersosialisasi. Dengan mengenal

kepribadian, maka konsumen dapat melihat perbedaan–

perbedaan pada psikologi manusia yang mengarahkan

konsumen pada pola konsumsi konsumen. Sama

seperti manusia, mereka juga memiliki kepribadian.

Konsumen akan membeli produk yang sesuai dengan

(31)

d) Gaya Hidup dan Nilai–Nilai

Orang–orang yang berasal dari sub-budaya, kelas

sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya

hidup yang berbeda. Gaya hidup merupakan pola

kehidupan seseorang untuk mengekspresikan

aktivitas-aktivitas, minat-minat, pendapat-pendapatnya.

2. Harga

a. Pengertian Harga

Menurut Tjiptono (2008), Harga adalah satuan moneter atau

ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang ditukarkan

agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang

dan jasa. Harga merupakan keseluruhan nilai suatu barang maupun

jasa yang diberikan dalam bentuk uang. Selain itu, harga adalah

segala sesuatu atau nilai yang ditetapkan bagi barang atau jasa.

Dalam proses penetapan harga sebaiknya dilakukan sesuai dengan

tujuan perusahaan dan pemasaran. Penetapan harga dilakukan

perusahaan berdasarkan banyak pertimbangan. Jika konsumen

menerima tawaran berarti harga tersebut sudah tepat. Jika mereka

menolak biasanya harga akan cepat diganti atau bila perlu produk

(32)

b. Strategi Menetapkan Harga

Menurut Basu Swastha (2009: 150), strategi dalam menetapkan harga adalah:

1) Mengestimasikan permintaan untuk barang tersebut

Pada tahap ini penjual membuat estimasi permintaan barangnya

secara total. Pengestimasian permintaan barang dapat

dilakukan dengan cara:

a) Menentukan harga yang diharapkan, yaitu harga yang

diharapkan dapat diterima oleh konsumen.

b) Mengestimasikan volume penjualan pada berbagai tingkat

harga.

2) Mengetahui dulu reaksi dalam persaingan

Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijaksanaan

penentuan harga perusahaan atau penjual. Oleh karena itu,

penjual perlu mengetahui reaksi persaingan yang terjadi di

pasar serta sumber penyebabnya. Adapun

sumber-sumber persaingan yang ada dapat berasal dari:

a) Barang sejenis yang dihasilkan dari perusahaan lain

b) Barang pengganti atau substitusi

c) Barang-barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang

(33)

3) Menentukan market share yang dapat diharapkan

Perusahaan yang agresif selalu menginginkan market share

yang lebih besar. Kadang-kadang perluasan market share harus

dilakukan dengan mengadakan periklanan dan bentuk lain dari

persaingan bukan harga, disamping dengan harga tertentu.

Market share yang diharapkan tersebut akan dipengaruhi oleh

kapasitas produksi yang ada, biaya ekspansi dan mudahnya

memasuki persaingan.

4) Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar

a. Skim the cream pricing

Skim the cream pricing atau skimming pricing

merupakan strategi penetapan harga yang

setingi-tingginya. Harga yang tinggi tersebut dimaksudkan untuk

menutup biaya penelitian, pengembangan, dan promosi.

b. Penetration pricing

Penetration pricing merupakan strategi penetapan harga

yang serendah-rendahnya yang bertujuan untuk mencapai

volume penjualan sebesar-besarnya dalam waktu yang

relatif singkat. Dibandingkan skim the cream pricing,

strategi ini lebih agresif dan dapat memperkuat kedudukan

(34)

5) Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan

Tahan selanjutnya dalam prosedur penetapan harga adalah

mempertimbangkan politik pemasaran peruasahaan dengan

melihat pada barang, sistem distribusi dan program

promosinya, perusahaan tidak dapat menentukan harga suatu

barang tanpa mempertimbangkan barang lain yang dijuanya.

Demikian pula dengan saluran distribusinya, yang harus

diperhatikan ada atau tidaknya penyalur yang juga menerima

sebagian dari harga jual. Bilamana tanggungjawab promosi

dilimpahkan pada penyalur, maka akan diterima produsen

menjadi lebih tinggi.

3. Kualitas Produk

a. Pengertian Kualitas Produk

Garvin dan Davis (2005) menyatakan, bahwa Kualitas

adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang

memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen.

Kualitas (equity) merupakan totalitas fitur dan karakteristik

produk dan jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk

memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Kotler dan

(35)

Kualitas produk yaitu mencerminkan kemampuan produk

untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan,

kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam

pengemasan dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya (Kotler dan

Amstrong,2003).

b. Dimensi Kualitas Produk

Menurut Tjiptono dimensi kualitas produk sebagai berikut :

1) Kinerja (performance) berhubungan dengan aspek fungsional

suatu produk dan merupakan sebuah karakteristik utama yang

dipertimbangkan konsumen ketika sedang dalam membeli

produk tersebut.

2) Daya Tahan (durability) adalah berapa lama atau umur produk

yang bersangkutan dapat bertahan sebelum akhirnya produk

tersebut harus diganti. Umumnya semakin besar frekuensi

pemakaian konsumen atas suatu produk maka akan semakin

besar pula daya produk tersebut.

3) Kesesuaian dengan Spesifikasi (conformance to specifications)

adalah dengan sejauh mana karakteristik operasi dasar dari

suatu produk dapat memenuhi spesifikasi tertentu dari

konsumen atau dengan kata lain tidak ditemukan cacat pada

(36)

4) Fitur (features) merupakan karakteristik sebuah produk yang

dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk dan

menambah ketertarikan konsumen atas produk tersebut.

5) Reabilitas (reability) adalah probabilitas bahwa produk akan

bekerja dengan baik dan memuaskan atau pun tidak dalam

periode waktu tertentu. Pada umumnya semakin kecil

kemungkinan terjadinya kerusakan pada sebuah produk maka

itu berarti produk tersebut dapat diandalkan.

6) Estetika (aesthetics) adalah suatu karakteristik yang bersifat

subyektif tentang nilai-nilai estetika yang berhubungan dengan

pertimbangan pribadi serta refleksi seorang individual.

7) Kesan Kualitas (perceived quality) sebagai hasil dari

pemakaian pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung

karena ada kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau

kurang informasi tentang produk tersebut.

8) Serviceability adalah karakteristik yang berhubungan dengan

kompetensi, kecepatan, akurasi, dan kemudahan dalam

(37)

c. Pengertian Produk

Produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau

kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang,

tempat, property, organisasi, informasi, dan ide (Kotler dan

Keller,2008:4).

1) Tingkat Produk : Hierarki Nilai Pelanggan

Dalam merancanakan penawaran pasarnya, pemasar harus melihat lima tingkat produk. Setiap tingkat menambah nilai pelanggan yang lebih besar, dan kelimanya merupakan bagian dari hierarki nilai pelanggan

(customer-value hierarchy).

Menurut Kotler dan Keller (2008:4), dalam

merencanakan penawaran suatu produk, pemasar perlu

memahami lima tingkatan produk, yaitu :

a) Pada tingkat dasar adalah manfaat inti (core benefit):

layanan atau manfaat yang benar-benar dibeli

pelanggan.

b) Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat

inti menjadi produk dasar (basic product).

c) Pada tingkat ketiga, pemasar mempersiapkan produk

(38)

atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli

ketika mereka membeli produk ini.

d) Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk

tambahan (augmented product) yang melebihi

harapan pelanggan.

e) Tingkatan kelima adalah produk potensial (potential

product), yang mencakup semua kemungkinan

tambahan dan transformasi yang mungkin dialami

sebuah produk atau penawaran di masa depan.

d. Klasifikasi Produk

Menurut Kotler (2008:5) pemasar menggolongkan produk

menjadi tiga kelompok menurut ketahanan (durability) dan

keberwujudannya (tangibility):

a) Barang-barang yang tidak tahan lama (nondurable goods)

adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi

dalam satu atau bebrapa kali penggunaan.

b) Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang

berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk waktu lama.

Produk-produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan

personal dan jasa, menuntut margin yang lebih tinggi, dan

(39)

c) Jasa (services) adalah produk yang tak berwujud, tak

terpisahkan, bervariasi, dan dapat musnah. Akibatnya, jasa

biasanya memerlukan kendali kualitas, kredibilitas pemasok,

dan kemampuan adaptasi yang lebih besar.

4. Kepuasan Konsumen

a. Pengertian Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler dalam buku Sunyoto (2013, p.35),

Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan (kinerja atau hasil) yang dirasakan dibandingkan

dengan harapannya. Konsumen dapat mengalami salah satu dari

tiga tingkat kepuasan umum yaitu kalau kinerja di bawah harapan,

konsumen akan merasa kecewa tetapi jika kinerja sesuai dengan

harapan pelanggan akan merasa puas dan apa bila kinerja bisa

melebihi harapan maka pelanggan akan merasakan sangat puas

senang atau gembira.

Menurut teori Supranto dalam jurnal Susanti (2012),

kepuasan konsumen merupakan label yang digunakan oleh

konsumen untuk meringkas suatu himpunan aksi atau tindakan

yang terlihat, terkait dengan produk atau jasa.

Sedangkan menurut jurnal Bachtiar (2011), kepuasan

(40)

berhubungan dengan produk / jasa selama menggunakan atau

setelah menggunakan jasa atau produk.

Kesesuaian yang mengalami ketidaksesuaian antara

harapan dengan kinerja aktual jasa atau produk maka konsumen

berada pada diskonfirmasi. Jadi dapat disimpulkan dari beberapa

pengertian tersebut menurut para ahli, bahwa kepuasan konsumen

adalah tingkat perasaan seseorang ketika menerima produk atau

jasa yang ditawarkan serta membandingkan kinerja atas produk

atau jasa yang diterima dengan harapan yang dimiliki.

b. Indikator Kepuasan Konsumen

Indikator Kepuasan Konsumen Menurut teori Kottler dalam jurnal

Suwardi (2011), menyatakan kunci untuk mempertahankan

pelanggan adalah kepuasan konsumen. Indikator Kepuasan

konsumen dapat dilihat dari :

1. Re-purchase

Membeli kembali, dimana pelanggan tersebut akan kembali

kepada perusahaan untuk mencari barang / jasa.

2. Menciptakan Word-of-Mouth

Dalam hal ini, pelanggan akan mengatakan hal-hal yang baik

(41)

3. Menciptakan Citra Merek

Pelanggan akan kurang memperhatikan merek dan iklan dari

produk pesaing

4. Menciptakan keputusan Pembelian pada Perusahaan yang

sama yaitu dengan membeli produk lain dari perusahaan yang

sama.

c. Tujuan Pengukuran Kepuasan Konsumen

Menurut Tjiptono (2015:60-61), ada beberapa tujuan yang

melandasi pengukuran kepuasan konsumen, di antaranya:

1) Mengidentifikasi tuntutan atau kebutuhan konsumen yaitu

aspek-aspek yang dinilai penting oleh pelanggan dan

mempengaruhi apakah dia puas atau tidak

2) Menentukan tingkat kepuasan konsumen terhadap kinerja

organisasi pada aspek-aspek penting

3) Membandingkan tingkat kepuasan terhadap perusahaan dengan

tingkat kepuasan konsumen terhadap organisasi lain baik

pesaing langsung maupun tidak langsung

4) Mengukur indeks kepuasan konsumen yang bisa menjadi

indikator handal dalam memantau kemajuan perkembangan

(42)

5) Mengidentifikasi PFI (Priorities For Improvement) melalui

analisis gap (jarak) antara skor tingkat kepentingan dan

kepuasan.

B. Peneliti Sebelumnya

Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang sebelumnya

telah dilakukan oleh beberapa penelitian, dintaranya sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Abdiyanto (2012) dengan judul

“Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Depot Air Isi Ulang Izra Water Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui lebih jelas

bagaimana kualitas produk, dan kualitas pelayanan berpengaruh

terhadap minat beli pada Depot Air Isi Ulang Izra Water Medan.

Berdasarkan hasil pengujian bahwa: a) Kualitas Produk berpengaruh

terhadap Minat Beli Konsumen. b) Kualitas Pelayanan berpengaruh

terhadap Minat Beli Konsumen.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Adi Satria (2012) dengan judul,

“Pengaruh Harga, Promosi dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Perusahaan A-36”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh harga, promosi dan kualitas produk, terhadap

minat beli. Adapun hasil penelitiannya adalah: a) Harga berpengaruh

positif dan signifikan terhadap minat beli, dimana minat beli yang

(43)

penyedia jasa atau produk. b) Promosi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat beli konsumen pada usaha A-36. c)

Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat

beli konsumen pada usaha A-36.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Jonathan Herdioko (2012) dengan

judul, “Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen dalam Berbelanja Produk Kopi Secara Daring: Studi Kasus Pada

Situs Internet Otten Coffee”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk dan harga terhadap minat beli

konsumen dalam berbelanja produk kopi secara daring. Adapun hasil

penelitiannya adalah produk dan harga berpengaruh positif dan

signifikan terhadap minat beli konsumen dalam berbelanja produk

kopi secara daring: studi kasus pada situs Internet Otten Coffee.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Andri Rusdi (2012) dengan judul,

“Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Minat Beli Konsumen di Resep Moyang Cafe and Resto”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui kepuasan konsumen berpengaruh terhadap minat beli

konsumen di Resep Moyang Cafe dan Resto. Adapun hasil

penelitiannya adalah Kepuasan mempengaruhi minat beli konsumen

di Resep Moyang Cafe dan Resto antara lain harga yang ditawarkan,

kenyamanan selama melakukan pembelian dan pelayanan yang baik

(44)

5. Penelitian yang dilakukan oleh Monica Vista (2014) dengan judul,

“Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Terhadap Minat Beli Konsumen Legend Coffee”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui kepuasan konsumen dan kepercayaan berpengaruh

terhadap minat beli konsumen Legend Coffee. Adapun hasil

penelitiannya adalah kepuasan dan kepercayaan mempengaruhi

minat beli konsumen Legend Coffee secara positif dan signifikan.

Perusahaan meningkatkan kepuasan dan kepercayaan kepada

konsumen untuk meningkatkan minat beli konsumen.

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh harga terhadap minat beli konsumen

Harga sering kali menjadi tolak ukur bagi konsumen yang

berminat membeli barang. Maka dari itu, seseorang akan

memutuskan untuk membeli barang yang ditawarkan jika

pengorbanan yang dikeluarkan sesuai dengan manfaat yang

diperoleh dari suatu produk yang akan dibeli. Harga memiliki

peran penting bagi konsumen yang memiliki minat beli barang,

karena semakin murah harga suatu produk yang ditawarkan, maka

(45)

2. Pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen.

Kualitas produk merupakan suatu penilaian konsumen

terhadap keistimewaan suatu produk. Konsumen akan

mengevaluasi kualitas produk berdasarkan kinerja, daya tahan dan

bahan yang digunakan. Kualitas produk berperan untuk

menciptakan minat beli konsumen, jika kualitas produk dinilai baik

oleh konsumen maka akan muncul minat beli konsumen.

3. Pengaruh kepuasan terhadap minat beli konsumen.

Kepuasan konsumen adalah perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan

dengan harapannya sesuai dengan yang ia inginkan. Semakin baik

kualitas barang yang ditawarkan maka kepuasan konsumen akan

semakin tinggi. Semakin tinggi kepuasan konsumen maka akan

menarik minat beli konsumen dalam melakukan pembelian.

D. Kerangka Konseptual Penelitian

Untuk memperjelas kerangka diatas, maka dapat digambarkan dalam

sebuah kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:

Kualitas Produk Kepuasan Minat Beli Harga R1 R2 R3

(46)

Keterangan :

X1 : Harga

X2 : Kepuasan Konsumen

X3 : Kualitas Produk

R1 : Pengaruh Harga terhadap Minat Beli

R2 : Pengaruh Kepuasan terhadap Minat Beli

R3 : Pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul. Hipotesis tersebut akan diuji ke dalam penelitian dengan

pengertian bahwa uji statistik selanjutnya yang kemudian akan

membenarkannya atau menolaknya. Berdasarkan kerangka berpikir di

atas melalui pengumpulan data dan analisis data maka peneliti akan

merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Hipotesis 1

Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan harga terhadap minat beli konsumen.

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan harga terhadap minat beli konsumen.

(47)

Hipotesis 2

Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan kualitas produk terhadap minat beli konsumen.

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan kualitas produk terhadap minat beli konsumen.

Hipotesis 3

Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan kepuasan terhadap minat beli konsumen.

H1: Terdapat pengaruh yang signifikan kepuasan terhadap minat beli konsumen.

(48)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. (Arikunto 2010:

185) Penelitian studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan secara

intensif terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala

tertentu. Tujuan dari penelitian studi kasus yaitu untuk memahami objek

suatu penelitian. Studi kasus pada penelitian ini dilakukan pada konsumen

Kosmetik Puspa Indah Lancar Yogyakarta.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1) Lokasi penelitian dilakukan di Kosmetik Puspa Indah Lancar.

2) Penelitian dilakukan pada bulan Mei - Juni 2019

C. Subjek dan Objek Penelitian

1) Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung atau yang

pernah membeli kosmetik Puspa Indah Lancar Yogyakarta.

2) Objek dalam penelitian ini adalah harga, kualitas produk, dan kepuasan

sebagai variabel bebas. Sedangkan minat beli Kosmetik Puspa Indah

Lancar sebagai variabel terikat.

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

(49)

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2012:119). Populasi dalam penelitian ini

konsumen atau pembeli Kosmetik Puspa Indah Lancar.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

diteliti, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Sunyoto,

2012:47). Sampel pada penelitian ini adalah konsumen yang sudah

pernah paling tidak satu kali menggunakan kosmetik. Penelitian ini

tidak mengetahui jumlah pasti dari populasi yang akan diteliti, maka

penulis menggunakan rumus untuk mencari jumlah pasti sampel dari

populasi. Teknik perhitungan jumlah sampel pada penelitian ini

menggunakan rumus (Widiyanto, 2008) sebagai berikut:

Rumus n

n

n atau 90 responden Keterangan :

N = jumlah sampel

Z = tingkat keyakinan dibutuhkan penentuan sampel (96%). Moe = Margin of Error yaitu tingkat kesalahan maksimum

yang masih bisa ditolelir (ditentukan 10%).

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahui jumlah

(50)

3. Teknik Penarikan Sampel

Pada penelitian ini, jenis teknik penarikan sampel yang digunakan

adalah menggunakan teknik nonprobability sampling. Teknik

nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sangadji dan Sopiah 2010:

188). Sedangkan metode yang digunakan adalah purposive sampling.

Menurut Nursiyono (2015: 25) purposive sampling yaitu pengambilan

sampel yang hanya menurut kriteria.

E. Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek

pengamatan atau faktor yang berperan dalam gejala yang akan diteliti.

Sugiyono (1999: 3) mengatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

Variabel yang akan diteliti adalah :

a) Pengaruh Harga

b) Pengaruh Kualitas Produk

c) Pengaruh Kepuasan

(51)

Adapun pengelompokan variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut.

1) Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini peneliti akan mengamati harga, kualitas produk, dan kepuasan dari Kosmetik Puspa Indah Lancar.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel harga, kualitas produk, dan kepuasan

Unsur – unsur Indikator Positif negatif

Harga

1. Daya saing 2. Daftar harga 3. Diskon

4. Kesesuaian harga dengan manfaat yang diperoleh 5. Harga mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian 1,2,3,5, 4,6,7 Kualitas produk 6. Penampilan 7. Kesesuaian dengan keinginan/kebutuhan 8. Reliabilitas 8,10, 9,11 Kepuasan 9. Harapan pelanggan terpenuhi 10. Kualitas pelayanan 11. Jasa pengiriman barang dipercaya 12,13,1 5 14

(52)

Variabel harga, kualitas produk, dan kepuasan diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu (Siregar 2010: 138). skor item variabel harga, kualitas produk, dan kepuasan terlampir pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Skor item variabel harga, kualitas produk, dan kepuasan Jenis pernyataan Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak setuju (TS) Sangat tidak setuju (STS) Positif 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4 2) Variabel terikat

Variabel terikat adalah faktor – faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat beli konsumen.

Minat beli merupakan sebuah perilaku konsumen dimana konsumen memiliki mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk. Pada penelitian ini minat beli memiliki unsur – unsur yang tertera pada Tabel 3.3.

(53)

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Minat Beli

Unsur – unsur Indikator Positif Negatif

Perhatian konsumen 1. Mengetahui informasi sekitar produk 2. Mengetahui promosi yang dilakukan oleh produsen 1, 2, 4 Ketertarikan konsumen 1. Mencari tahu mengenai produk – produk tersebut 2. Merasa senang melihat produk – produk tersebut 3. Bersedia merekomendasikan produk tersebut ke orang lain 3, 5,6 Keinginan membeli barang 1. Memiliki keinginan membeli 8,9,10 7

Variabel minat beli diukur dengan menggunakan skala likert. Skor item variabel minat beli terlampir pada Tabel 3.4.

Jenis pernyataan Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak setuju (TS) Sangat tidak setuju (STS) Positif 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4

(54)

F. Teknik Pengumpulan Data

a. Angket (Kuesioner)

Kuesioner merupakan salah satu metode pengumpulan data

penelitian, yaitu dengan cara menyusun daftar pertanyaan pada

butir-butir variabel yang akan diteliti (Sunyoto, 2011: 30). Teknik kuesioner

adalah teknik pengumpulan data dengan cara membagikan beberapa

daftar pertanyaan secara tertulis kepada responden agar peneliti

memperoleh informasi yang tepat. Jenis kuesioner dalam penelitian ini

adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang

jawabannya sudah ditentukan opsinya terlebih dahulu dan responden

menjawab dengan memilih salah satu dari opsi jawaban yang tersedia

(Muhadi, 2011: 44). Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk

mendapatkan data tentang pengaruh harga, kualitas produk dan

kepuasan terhadap minat beli konsumen Kosmetik Puspa Indah Lancar.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Agar instrumen dapat digunakan untuk mengumpulkan data, maka

instrumen tersebut harus valid dan reliabel. Maka sebelum kuesioner

disebarkan, diperlukan uji valit=ditas dan reabilitas.

a. Uji Validitas

Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang

dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012: 121).

(55)

kemampuan suatu alat pengukur itu dapat mengukur apa yang diukur.

Pengujian validitas penelitian ini didasarkan pada rumus korelasi

Product Moment sebagai berikut:

=

Keterangan:

rxy : Koefisien validitas butir : Jumlah

N : Banyaknya konsumen : Skor tiap butir

: Skor total tiap konsumen : Hasil perkalian antara X dan Y

Untuk melakukan pengujian valditas dilakukan bantuan program

SPSS Statistic 21. Kriteria setiap butir pernyataan pada kuesioner

dikatakan valid jika pada taraf signifikansi 5% (α = 5%/ 0,05),

rhitung bersifat positif dan nilainya lebih besar dari rtabel.

Pelaksanaan analisis uji validitas ini dilakukan kepada seluruh

konsumen Kosmetik Puspa Indah Lancar selama 1 (satu) minggu

dengan jumlah responden 90 orang. Ketentuan dikatakan valid

apabila r hitung > r tabel. Dari hasil pengujian, diketahui bahwa

derajat kebebasan sebesar 88 (df = 90 - 2) dengan taraf signifikansi

5% menunjukkan rtabel sebesar 0,2072. Nilai r hitung dihitung

(56)

a. Uji Validitas variabel Harga

Lebih lanjut uji validitas untuk variabel harga dapat dilihat pada

Tabel 3.5 di bawah ini.

Tabel 3.5

Uji Validitas Untuk Variabel Harga

No Butir

Pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel keterangan

1 P1 0,488 0,2072 Valid 2 P2 0,256 0,2072 Valid 3 P3 0,446 0,2072 Valid 4 P4 0,220 0,2072 Valid 5 P5 0,492 0,2072 Valid 6 P6 0,215 0,2072 Valid 7 P7 0,319 0,2072 Valid

Dari tabel 3.5, Berdasarkan hasil uji validitas menunjukkan

bahwa pernyataan untuk variabel harga produk terhadap minat

(57)

b. Uji Validitas Variabel Kualitas Produk

Tabel 3.6

Uji Validitas Variabel Kualitas Produk

No Butir

Pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel keterangan

1 Q1 0,445 0,2072 Valid

2 Q2 0,539 0,2072 Valid

3 Q3 0,298 0,2072 Valid

4 Q4 0,471 0,2072 Valid

Hasil uji Validitas pada variabel kualitas produk dapat dilihat

pada Tabel 3.6 di atas. Berdasarkan hasil uji validitas

menunjukkan pernyataan untuk variabel kualitas produk

terhadap minat beli dikatakan valid sebab keseluruhan nilai

rhitung > rtabel Uji Validitas Variabel kepuasan konsumen.

Tabel 3.7

Uji Validitas Variabel kepuasan konsumen

No Butir

Pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1 R1 0,507 0,2072 Valid

2 R2 0,376 0,2072 Valid

3 R3 0,291 0,2072 Valid

4 R4 0,689 0,2072 Valid

Hasil uji validitas variabel kepuasan konsumen dapat dilihat

pada Tabel 3.7 di atas. Berdasarkan hasil uji validitas

(58)

terhadap minat beli dikatakan valid sebab keseluruhan nilai

rhitung > rtabel.

c. Uji validitas variabel Minat Beli

Tabel 3.8

Uji Validitas Variabel Minat Beli

No Butir

Pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel keterangan

1 S1 0,344 0,2072 Valid 2 S2 0,526 0,2072 Valid 3 S3 0,492 0,2072 Valid 4 S4 0,562 0,2072 Valid 5 S5 0,643 0,2072 Valid 6 S6 0,430 0,2072 Valid 7 S7 0,497 0,2072 Valid 8 S8 0,232 0,2072 Valid 9 S9 0,429 0,2072 Valid 10 S10 0,388 0,2072 Valid

Hasil uji validitas variabel minat beli dapat dilihat pada Tabel 3.11 di atas. Berdasarkan hasil uji validitas menyatakan pernyataan untuk variabel minat beli dikatakan valid sebab keseluruhan nilai rhitung > rtabel

b. Uji Reliabilitas

Reabilitas (keandalan) menunjukkan hasil pengukuran yang

stabil dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan

dengan konstruk pertanyaan. Pengujian reliabilitas instrumen

dilakukan dengan teknik Alpha Cronbach karena jawaban yang

(59)

terbentuk skala/interval. Menentukan besarnya Alpha Cronbach

dilakukan dengan bantuan SPSS. Tolak ukur Alpha Cronbach

sebesar 0,6 artinya sebuah instrumen dikatakan reliabel apabila

memiliki reliabilitas r11 > 0,6. Uji reliabilitas menggunakan rumus

Alpha Cronbach sebagai berikut:

r

11 = ( ) Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir = varian total = varian total Tabel 3.9

Tabel Interpretasi Nilai Cronbach’s Alpha

No Besarnya nilai r Interpretasi

1 0,80-1,00 Sangat kuat

2 0,60-0,79 Kuat

3 0,40-0,59 Sedang

4 0,20-0,39 Rendah

5 0,00-0,19 Sangat Rendah

Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika r_11 atau Alpha

Cronbach > 0,6, sedangkan jika r_11 atau Alpha Cronbach <0,6,

maka instrumen penelitian tersebut dikatakan tidak reliabel.

Berikut adalah hasil uji reliabilitas dengan bantuan program SPSS

(60)

Tabel 3.10

Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Harga Produk

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items ,621 ,642 7

Sumber: data primer, diolah Juni 2019

Dari tabel 3.10 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar

0,621 > 0,6 maka instrumen yang digunakan untuk menilai harga

produk di Puspa Indah dapat dikatakan reliabel dan masuk ke dalam

kategori reliabilitas kuat.

Tabel 3.11

Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Kualitas Produk

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items ,654 ,648 4

Sumber: data primer, diolah Juni 2019

Dari tabel 3.11 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar

(61)

produk di Kosmetik Puspa Indah dapat dikatakan reliabel dan masuk

ke dalam kategori reliabilitas kuat.

Tabel 3.12

Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Kepuasan

Sumber: data primer, diolah Juni 2019

Dari tabel 3.12 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar

0,644 > 0,6 maka instrumen yang digunakan untuk menilai kepuasan

di Kosmetik Puspa Indah dapat dikatakan reliabel dan masuk ke

dalam kategori reliabilitas kuat.

Tabel 3.13

Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Minat Beli

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items ,786 ,783 10

Sumber: data primer, diolah Juni 2019

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,644 ,704 4

(62)

Dari tabel 3.13 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar

0,786 > 0,6 maka instrumen yang digunakan untuk menilai kepuasan

di Kosmetik Puspa Indah dapat dikatakan reliabel dan masuk ke

dalam kategori reliabilitas kuat.

H. Teknik Analisis Data I. Analisis Data Deskriptif

Teknik statistik deskriptif adalah penggolongan data untuk tujuan

mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang

diteliti melaluii data sampel atau populasi. Penelitian ini dilakukan

dengan bertujuan membandingkan pengaruh harga, kualitas produk, dan

kepuasan terhadap minat beli konsumen. Penyajian analisis deskriptif

yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan tabel, perhitungsn

modus, median, rerata skor (mean), standar deviasi dan perhitungan

persentase, sedangkan yang menjadi patokan penilaian adalah

menggunakan PAP (Penelian Acuan Patokan) tipe II (Masidjo,

1995:157). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14

Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II

Pencapaian Skor Kategori Penilaian

81% - 100% Sangat Tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah 0% - 45% Sangat Rendah Sumber : (Masidjo, 1995:157)

(63)

Untuk mendeskripsikan kategori pada variabel bebas dan variabel

terikat, yang harus dilakukan adalah menemukan skor interval

dengan menggunakan rumus PAP Tipe II, sebagai berikut:

NTR + (nilai persentil x (NTT-NTR))

Keterangan:

NTT : Nilai tertinggi yang mungkin terjadi.

NTR : Nilai terendah yang mungkin terjadi.

1) Perhitungan Rentang Skor untuk Variabel Harga

Instrumen variabel harga terdiri atas 7 item pernyataan,

sehingga skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 7 x 4 = 28,

skor terendah yang mungkin terjadi sebesar 7 x 1 = 7. Hasil

perhitungan rentang skor untuk variabel harga dapat disajikan

dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.15

Perhitungan Rentang Skor Variabel Harga Berdasarkan PAP Tipe II

Perhitungan Rentang Skor Interpretasi 7 + 81% (28 - 7) 24 – 28 Sangat Terjangkau 7 + 66% (28 - 7) 20 – < 24 Terjangkau 7 + 56% (28 - 7) 18 – <20 Cukup Terjangkau 7 + 46% (28 - 7) 16 – <18 Tidak Terjangkau

(64)

2) Perhitungan Rentang Skor untuk Variabel Kualitas Produk

Instrumen variabel kualitas produk terdiri atas 4 item

pernyataan, sehingga skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 4

x 4 = 16, skor terendah yang mungkin terjadi sebesar 4 x 1 = 4. Hasil

perhitungan rentang skor untuk variabel kualitas produk dapat

disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.16

Perhitungan Rentang Skor Variabel Kualitas Produk Berdasarkan PAP Tipe II

Perhitungan Rentang Skor Interpretasi

4 + 81% (16 - 4) 13 – 16 Sangat Baik

4 + 66% (16 - 4) 11 – <13 Baik

4 + 56% (16 - 4) 10 – <11 Cukup Baik

4 + 46% (16 - 4) 9 – <10 Buruk

4 + 0% (16 - 4) 4 – <9 Sangat Buruk

3) Perhitungan Rentang Skor untuk Variabel Kepuasan

Instrumen variabel kepuasan terdiri atas 4 item pernyataan,

sehingga skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 4 x 4 = 16,

skor terendah yang mungkin terjadi sebesar 4 x 1 = 4. Hasil

perhitungan rentang skor untuk variabel kepuasan dapat disajikan

(65)

Tabel 3.17

Perhitungan Rentang Skor Variabel Kepuasan Berdasarkan PAP Tipe II

Perhitungan Rentang Skor Interpretasi

4 + 81% (16 - 4) 13 – 16 Sangat Baik

4 + 66% (16 - 4) 11 – <13 Baik

4 + 56% (16 - 4) 10 – <11 Cukup Baik

4 + 46% (16 - 4) 9 – <10 Buruk

4 + 0% (16 - 4) 4 – <9 Sangat Buruk

4) Perhitungan Rentang Skor untuk Variabel Minat Beli

Instrumen variabel Minat Beli terdiri atas 10 item pernyataan,

sehingga skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 10 x 4 = 40,

skor terendah yang mungkin terjadi sebesar 10 x 1 = 10. Hasil

perhitungan rentang skor untuk variabel minat beli dapat disajikan

dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.18

Perhitungan Rentang Skor Variabel Minat Beli Berdasarkan PAP Tipe II

Perhitungan Rentang Skor Interpretasi

10 + 81% (40 – 10) 34 – 40 Pasti Membeli 10 + 66% (40 – 10) 29 – <34 Cenderung Membeli 10 + 56% (40 – 10) 26 – <29 Ragu-Ragu 10 + 46% (40 – 10) 23 – <26 Cenderung Tidak Membeli 10 + 0% (40 – 10) 10 - <23 Tidak Membeli

(66)

II. Uji Prasyarat Analisis Data

Uji prasyarat analisis dilakukan karena penelitian ini

mengguakan analisis regeresi linear sederhana untuk menguji hipotesis.

Analisis regresi linear sederhana dapat dilakukan apabila memenuhi

prasyarat uji normalitas, dan uji linearitas. Uji prasyarat dilakukan

dengan beberapa tahapan sebagai berikut ini:

1. Uji Normalitas Bivariat

Prasyarat untuk dapat menggunakan analisis regresi linear

sederhana dalam teknik analisis data salah satunya perlu melakukan

uji normalitas terlebih dahulu. Uji normalitas data memiliki tujuan

untuk mengetahui apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi

terdistribusi secara normal atau tidaknya data hasil pengukuran.

Dalam penelitian ini pengujian menggunakan uji normalitas

Bivariat dengan taraf signifikansi untuk mengetahui data tersebut

berdistribusi secara normal adalah jika signifikan (signisficance

level) ditentukan kurang dari 0,05 (sign< 0,05) maka dikatakan

normal. Dan jika nilai Sig. lebih dari 5% (>0,05) maka dikatakan

Gambar

Tabel Interpretasi Nilai Cronbach’s Alpha   No  Besarnya nilai r  Interpretasi
Tabel 4.13   Hasil Uji Linearitas
Tabel 4.16  Tabel Prediksi Nilai Y
Tabel 4.17  Tabel Prediksi Nilai Y

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penulisan ini menyebutkan bahwa penataan dan pengelolaan PKL yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Magelangtelah sesuai berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor

This study considered relevant theories related to tenses, learning activity, speaking skill, writing skill, direct method, total physical response, audiolingual method,

In conclusion, her life is touched by hardship and personal tragedy, namely, she is abandoned by her biological parents, her love is betrayed by Hideo, her marriage is cancelled

Bahan ajar yang dipilih untuk menyajiakan data proses dan hasil penelitian pembuatan edible film dari pati biji durian ( Durio zibethinus ) dengan penambahan

Execute a Tutorial D VAR statement for each of S, P and SP. Use INTEGER as the declared type for STATUS and QTY, RATIONAL for WEIGHT, and CHAR for all the other attributes. Feel

Secara bahasa Proximity Switch berarti, proximity artinya jarak atau kedekatan , sedangkan switch artinya saklar jaded efinisinya adalah sensor atau saklar otomatis yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara sikap terhadap eutanasia dengan tingkat religiositas pada mahasiswa Fakultas Kedok:teran. Penelitian ini

Perhittmgan pajak apabila perueahaan Jad.i