PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KOSMETIK PUSPA
INDAH LANCAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Maria Agustini
NIM: 131334048PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
Pengaruh
Harga,
Kualitas Produk
dan Kepuasan Konsumenterhadap
Minat
Beli di
PuspaIndah
Yogyakarta
Oleh: Maria Agustini
NIM:
131334048Telah disetujui oleh :
Pembimbing
Minat
Beli di
Puspatndah
Lancar
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Maria Agustini
MM:
131334048Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 23 April 2020
Dan dinyatakan telah mernenuhi syarat
Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota
Susuna Panitia Pengujr Nama Lengkap
Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.
Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. Dr. S. Widanarto Prijowuntanto, S.Pd., M.Si Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si.
Tanda Tangan
a$^'vf
Yogyakarta, 73 April 2A20
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata D
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan skripsi ini untuk :
Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Santo Yosef.
Kedua Orang Tua saya Bapak Marius Undan dan Ibu Marsia Limin.
Serta kakak perempuan saya Maria Yulia Messa, abang saya Resa Fredykus dan adik saya Carmenita Sonia serta sahabat dan partner Daniel Nyampai yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Sahabat seperjuangan dikampus Sanata Dharma geng Bahagia dan
sahabat dari SMP dan SMA saya yang selalu memotivasi saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini
Dosen pembimbing saya Pak Bondan yang selalu sabar,
membimbing dan memotivasi saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Kupersembahkan karya ini untuk Almamaterku Universitas Sanata
MOTTO
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah - Roma 8:28
Tidak apa-apa untuk merayakan kesuksesan tapi lebih penting untuk memperhatikan pelajaran tentang kegagalan. – Bill Gates
Life was like a box of chocolates, you never know what you're gonna get.- Forrest Gump
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 23 Aprll 2020 Penulis,
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISYang berlanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
: Maria Agustini NomorMahasiswa :131334048Demi pengembangan
ilmu
pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:..PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KOSMETIK PUSPA INDAH LANCAR''
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk rnedia lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tangg al 23 Aprll 2020 Yang menyatakan
ABSTRAK
PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KOSMETIK PUSPA INDAH LANCAR
Maria Agustini
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh harga terhadap minat beli konsumen kosmetik Puspa Indah Lancar, 2) pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen kosmetik Puspa Indah Lancar, 3) pengaruh kepuasan terhadap minat beli konsumenkosmetik Puspa Indah Lancar.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilaksanakan dari tanggal 19 Mei sampai 29 Juni 2019. Populasi Penelitian ini adalah konsumen kosmetik Puspa Indah Lancar. Sampel sebanyak 90 responden yang diambil dengan teknik accidental
sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan analisis regresi
sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh harga terhadap minat beli konsumen kosmetik Puspa Indah Lancar dengan nilai probabilitas sebesar 0,004, 2) ada pengaruh kualitas produk terhadap minat beli kosmetik Puspa Indah Lancar dengan nilai probabilitas sebesar 0,002, 3) ada pengaruh kepuasan terhadap minat beli kosmetik Puspa Indah Lancar dengan nilai probabilitas adalah sebesar 0,001.
ABSTRACT
THE EFFECT OF PRICE, PRODUCT QUALITY, AND SATISFACTION TO THE BUYING INTEREST OF CONSUMERS FOR COSMETICS PUSPA INDAH
LANCAR
Maria Agustini Sanata Dharma University
2020
The research aims to know: 1) the effect of prices on consumer buying interest in Puspa Indah Lancar cosmetics, 2) the effect of product quality on consumer buying interest in Puspa Indah Lancar cosmetics, 3) the effect of satisfaction on consumer buying interest Puspa Indah Lancar cosmetics.
This research is a quantitative study was conducted from 19 May to 29 June 2019. The population of this research were cosmetics consumers of Puspa Indah Lancar. The samples of 90 respondents taken by accidental sampling technique. Data were collected by questionnaires and analyzed by simple regression analysis.
This study shows that: (1)there is a price effect on consumer buying interest in Puspa Indah Lancar cosmetics with a probability value of 0,004. (2) there is effect of product quality on the buying interest of Puspa Indah Lancar cosmetics with a probability value 0,002. (3) there is an effect of satisfaction on interest in buying Puspa Indah Lancar cosmetics with a probability value 0,001.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus atas segala berkat dan
kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Kepuasan Konsumen terhadap Minat Beli di Puspa Indah Lancar”.
Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi, BKK Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dan juga dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi yang berarti dan
4. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. dan Bapak Drs. F.X. Muhadi,
M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan, dan motivasi selama perkuliahan.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan berbagai pengetahuan dan
pengalamannya selama proses perkuliahan;
6. Ibu Theresia Aris Sudarsilah, selaku tenaga administrasi Program Studi
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi.
7. Kedua orang tuaku, Bapak Marius Undan dan Ibu Marsia Limin yang telah
memberikan dukungan, semangat, nasihat, dan doa yang sungguh luar biasa
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Ketiga saudaraku, Maria Yulia Messa, S.T., Resa Fredikus, dan Carmenita Sonia,
yang telah mendukung dan mendoakan selama proses perkuliahan sampai
terselesainya penyusunan skripsi ini.
9. Teman, Partner, dan sahabat yang terkasih Daniel Crist Andre Saputra Nyampai S.Kom., Sahabat dari SMP ku Mikha Sihombing, S.T., dan Theodora Assa, S.H., yang selalu memberikan semangat, kekuatan, dan masukan yang berarti kepada
penulis dalam penyusunan Skripsi
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ...ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ...xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... 79
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
B. Batasan Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Landasan Teori ... 6
1. Minat Beli ... 6
a. Pengertian Minat Beli ... 6
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 8
2. Harga ... 12
a. Pengertian Harga ... 12
b. Strategi Menetapkan Harga ... 13
3. Kualitas Produk ... 15
a. Pengertian Kualitas Produk ... 15
b. Dimensi Kualitas Produk ... 16
c. Pengertian Produk ... 18
d. Klasifikasi Produk ... 19
4. Kepuasan Konsumen ... 20
a. Pengertian Kepuasan Konsumen ... 20
b. Indikator Kepuasan Konsumen ... 21
B. Penelitian Sebelumnya ... 23
C. Kerangka Berpikir ... 25
D. Kerangka Konseptual Penelitian ... 26
E. Hipotesis Penelitian ... 27
BAB 3 METODE PENELITIAN ... 29
A. Jenis Penelitian ... 29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
C. Subjek dan Objek Penelitian... 29
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 29
E. Operasional Variabel ... 31
F. Teknik Pengumpulan Data ... 35
G. Teknik Pengujian Instrumen ... 35
H. Teknik Analisis Data ... 43
I. Analisis Data Deskriptif ... 43
II. Uji Prasyarat Analisis Data ... 47
BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 50
A. Deskripsi Data ... 50
1. Deskripsi karakteristik responden ... 50
2. Deskripsi variabel ... 51
B. Uji Prasyarat Analisis ... 60
2. Uji Linearitas ... 62
C. Analisis Data ... 63
D. Pembahasan ... 68
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 73
A. Kesimpulan ... 73
B. Saran ... 74
C. Keterbatasan Penelitian ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 76
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Indikator Operasionalisasi Variabel Harga, kualitas produk dab kepuasan .... 32
Tabel 3.2 Skor Item Variabel Harga, kualitas produk dan Kepuasan ... 33
Tabel 3.3 Indikator Operasional Minat Beli ... 34
Tabel 3.4 Skala Pengukuran Model Likert ... 34
Tabel 3.5 Uji Validitas Untuk Variabel Harga ... 37
Tabel 3.6 Uji Validitas Untuk Variabel Kualitas Produk ... 38
Tabel 3.7 Uji Validitas Untuk Variabel Kepuasan Konsumen ... 38
Tabel 3.8 Uji Validitas Untuk Variabel Minat Beli ... 39
Tabel 3.9 Tabel Interpretasi Nilai Cronbach’s Alpha... 40
Tabel 3.10 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Harga Produk ... 41
Tabel 3.11 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Kualitas Produk ... 41
Tabel 3.12 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Kepuasan ... 42
Tabel 3.13 Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Minat Beli ... 42
Tabel 3.14 Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II ... 43
Tabel 3.16 Perhitungan Rentang Skor Variabel Kualitas Produk Berdasarkan PAP Tipe
II ... 45
Tabel 3.17 Perhitungan Rentang Skor Variabel Kepuasan Berdasarkan PAP Tipe II .... 46
Tabel 3.18 Perhitungan Rentang Skor Variabel Minat Beli Berdasarkan PAP Tipe II ... 46
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51
Tabel 4.2 Kategori Penilaian Variabel Harga Berdasarkan PAP Tipe II ... 52
Tabel 4.3 Deskripsi Data Variabel Harga ... 53
Tabel 4.4 Kategori Penilaian Variabel Kualitas Produk Berdasarkan PAP Tipe II ... 54
Tabel 4.5 Deskripsi Data Variabel Kualitas ... 55
Tabel 4.6 Kategori Penilaian Variabel Kepuasan Berdasarkan PAP Tipe II ... 56
Tabel 4.7 Deskripsi Data Variabel Kepuasan ... 57
Tabel 4.8 Kategori Penilaian Variabel Minat Beli Berdasarkan PAP Tipe II ... 58
Tabel 4.9 Deskripsi Data Variabel Minat Beli ... 59
Tabel 4.10 Hasil Uji Pengaruh Normalitas Bivariat Variabel Harga terhadap Minat Beli ... 60
Tabel 4.11 Hasil Uji Pengaruh Normalitas Bivariat Variabel Harga terhadap Kualitas Produk terhadap Minat Beli ... 61
Tabel 4.12 Hasil Uji Pengaruh Normalitas Bivariat Variabel Harga terhadap Kepuasan
terhadap Minat Beli ... 61
Tabel 4.13 Hasil Uji Linearitas... 63
Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Harga terhadap Minat Beli ... 64
Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli ... 66
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan kosmetik yang pada awalnya merupakan kebutuhan
tersier manusia, berkembang menjadi kebutuhan pokok manusia. Hal ini
ditandai dengan pertumbuhan industri kosmetik yang semakin berkembang
pesat sebagai reaksi peluang yang ditimbulkan oleh peningkatan jumlah
kebutuhan kosmetik itu sendiri. Kosmetik itu sendiri mengalami perubahan
seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini sangat besar dipengaruhi oleh
selera masyarakat yang mana terjadi perubahan pada mode, merk, dan
kualitas. Masyarakat menjadikan kosmetik sebagai salah satu hal penting
dalam kehidupan mereka. Berbagai macam produk kosmetik seperti bedak,
lipstik, maskara dan lain-lain, produk yang memiliki brand besar dengan
harga fantastis, kualitas yang bagus dan tidak hanya produk lokal yang
murah, hingga produk import pun mampu menjadi peluang besar dalam
dunia bisnis ini.
Pada dasarnya peran bisnis harus mempunyai tujuan untuk memperoleh
keuntungan dan mengembangkan usahanya. Para pelaku bisnis harus
menerapkan strategi yang efektif dan efisien. Hal tersebut tentunya bisa
dalam pemasaran untuk menunjang kemajuan usaha bisnis. Tinggi
rendahnya suatu bisnis akan sangat ditentukan oleh keberhasilan kegiatan
pemasaran bisnis tersebut, karena kegiatan pemasaran merupakan suatu
kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat luas (konsumen)
termasuk juga untuk mengembangkan usaha atau bisnis kosmetik. Seiring
berjalannya waktu, perkembangan kosmetik di kalangan masyarakat dewasa
ini khususnya daerah perkotaan pada usia remaja hingga dewasa mengalami
perkembangan yang tidak dapat dihindari lagi khususnya oleh perempuan.
Ketika suatu produk khususnya kosmetik ingin memiliki kepuasan
tersendiri dimata konsumen, produk tersebut harus memiliki strategi
pemasaran. Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi
strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran
dan besarnya pengeluaran pemasaran. Manfaat strategi pemasaran ini yaitu
memudahkan kita untuk mengetahui bagaimana cara yang tepat, mudah dan
efisien dalam memasarkan produk khususnya produk kosmetik tersebut
yang akan kita pasarkan, serta mempunyai patokan keinginan untuk
mendapatkan kepuasan konsumen dan keuntungan produsen itu sendiri
(Kotler, 2004 :81) .
Faktor yang mendorong kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut :
1. Kualitas produk, pelanggan akan puas setelah membeli dan
2. Harga, pelanggan lebih mempertimbangkan harga produk yang
akan dibeli sesuai dengan keadaan ekonomi yang dimiliki.
3. Kepuasan, pelanggan akan merasa puas jika produk yang
digunakan mempunyai kualitas yang bagus.
Kepuasan konsumen didapatkan dari kualitas dan harga jual produk
kosmetik. Tingkat kepuasan yang diminati konsumen berdasarkan dengan
kualitas dan harga barang yang dipasarkan.
Harga merupakan sebuah nilai yang ditentukan untuk suatu barang
maupun jasa yang ditentukan dengan uang. Harga menjadi salah satu acuan
bagi penentu konsumen dalam memilih suatu produk. Produk mahal tidak
selalu menjamin kualitas yang bagus pula. Dengan harga yang terjangkau
dan kualitas yang bagus konsumen juga memiliki pertimbangan sendiri.
Konsumen membutuhkan produk dengan pertimbangan sesuai dengan
kebutuhan.
Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu
produk atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang
diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian.
Dari permasalahan yang telah dipaparkan, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga, Kualitas Produk,
dan Kepuasan Terhadap Minat Beli Konsumen Kosmetik Puspa Indah Lancar”
B. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti jelas dan tidak terlalu luas, maka perlu
memberikan batasan masalah sebaga berikut:
1. Konsumen yang diteliti adalah konsumen yang berkunjung atau
membeli Kosmetik Puspa Indah Lancar.
2. Dalam penelitian ini variabel independen hanya dibatasi pada
Harga, Kualitas Produk, dan Kepuasan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas,
maka dapat dirumuskan masalah-masalah yang muncul adalah sebagai
berikut:
1. Apakah harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat
beli konsumen Kosmetik Puspa Indah Lancar ?
2. Apakah kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat beli konsumen Kosmetik Puspa Indah Lancar ?
3. Apakah kepuasan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
minat beli konsumen Kosmetik Puspa Indah Lancar ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh harga dengan minat beli konsumen
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap minat beli
konsumen Kosmetik Puspa Indah Lancar
3. Untuk Mengetahui pengaruh kepuasan terhadap minat beli
konsumen Kosmetik Puspa Indah Lancar
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah penjelasan kepada pihak-pihak mana
saja kiranya hasil riset/penelitian bermanfaat. Manfaat dari penelitian
ini adalah :
1. Bagi Praktisi
Penelitian ini diharapkan dengan mengetahui seberapa
besar pengaruh harga, kualitas dan kepuasan terhadap minat beli
konsumen yang menjadi tolak ukur dan acuan diterimanya
produk tersebut dimasyarakat. Sehingga menjadi referensi dalam
pengembangan dan pemasaran produk kosmetik di Yogyakarta.
2. Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu
pengetahuan dan bahan referensi untuk peneliti selanjutnya
dalam bidang pemasaran.
3. Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk
memperdalam ilmu pengetahuan penulis dalam ilmu manajemen
dan ilmu pemasaran yang telah diperoleh selama ini, dan untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Minat Beli
a. Pengertian Minat Beli
Minat beli yaitu bagian dari komponen perilaku dalam sikap
mengkonsumsi. Menurut Kinnear dan Taylor (1955) dalam
Dwityanti (2008), pengertian minat beli adalah tahap
kecenderungan responden untuk bertindak sebelum melakukan
keputusan membeli benar – benar dilaksanakan.
Suatu produk dapat dikatakan telah dikonsumsi oleh
konsumen apabila produk tersebut telah diputuskan untuk dibeli
oleh pelaku konsumen. Keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh
nilai produk yang dievaluasi. Bila manfaat yang dirasakan lebih
besar dibandingkan pengorbanan untuk mendapatkannya, maka
dorongan untuk membelinya semakin tinggi pula.
Sebaliknya bila manfaatnya lebih kecil dibandingkan
pengorbanannya maka biasanya pembeli atau konsumen akan
menolak untuk membeli dan pada umumnya beralih mengevaluasi
pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh
banyaknya rangsangan dari luar dirinya, baik berupa rangsangan
pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya.
a) Aspek–Aspek Minat Beli
Menurut Lucas dan Britt (dalam Wisnu Setiaji, 2016:24)
aspek–aspek yang terdapat dalam minat beli antara lain:
1) Aspek Ketertarikan
Aspek ketertarikan adalah perilaku konsumen yang
menunjukkan adanya pemusatan perhatian yang disertai
rasa senang terhadap suatu produk.
2) Aspek Keinginan
Aspek keinginan yaitu perilaku konsumen yang
menunjukkan adanya bentuk dorongan untuk memiliki
suatu produk.
3) Aspek Keyakinan
Aspek keyakinan yaitu perilaku konsumen yag
menunjukkan adanya rasa percaya diri terhadap kualitas,
b. Faktor–faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen
1) Faktor Budaya
Menurut Kotler dan Keller (2016:179) ada beberapa faktor
budaya antara lain:
a) Budaya
Budaya merupakan sebuah determinan fundamental untuk
keinginan dan perilaku seseorang.
b) Sub-Budaya
Sub-Budaya merupakan kelompok yang lebih kecil lagi dari
budaya, memberikan identifikasii dan sosialisasi yang lebih
spesifik lagi bagi anggotanya.
c) Kelas Sosial
Kelas sosial merupakan strata sosial di dalam masyarakat
yang terbentuk menjadi kelas-kelas sosial, dengan
anggotanya yang memiliki kesamaan nilai-nilai, perilaku, dan
minat.
2) Faktor Sosial
Menurut Kotler dan Keller (2016: 181) ada beberapa faktor
a) Grup Referensi
Grup Referensi seseorang merupakan semua
kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap
perilaku dan atitut tersebut. Ada dua macam grup referensi,
yang pertama adalah grup primer yaitu yang memiliki
interaksi secara berkelanjutan dan tidak formal. Yang kedua
adalah grup sekunder yaitu memiliki interaksi yang lebih
formal dan tidak terlalu berkelanjutan. Grup referensi ada
yang dijadikan sebagai acuan, ada yang sengaja dihindari
karena kurang sesuai dengan keinginan seseorang.
b) Komunitas
Komunitas merupakan sekelompok kecil individu
yang anggotanya sering kali melakukan interaksi. Anggota
dari komunitas adalah serupa, kedekatan mereka menciptakan
komunitas yang efektif, tapi juga mengasingkan komunitas
tersebut dari ide-ide baru. Dengan begitu komunitas memiliki
tantangan untuk menjadi lebih terbuka sehingga dapat
bertukar informasi dengan masyarakat.
c) Keluarga
Keluarga merupakan pemegang peranan yang amat
penting dan memberikan pengaruh besar yang berperan
dalam kehidupan konsumen, yang pertama adalah keluarga
orientasi yang terdiri dari orangtua dan saudara–saudari.
Seseorang akan mendapatkan orientasi tentang agama,
politik, ekonomi, kasih sayang, dan ambisi. Yang kedua
adalah keluarga prokreasi yaitu orang–orang yang memiliki
peranan khusus dalam keluarga, contohnya sang ibu yang
memiliki peran sebagai agen pencari pemasok dan sang ayah
memiliki peran sebagai pengambil keputusan.
d) Peran dan status
Peran merupakan aktivitas–aktivitas yang diharapkan
seseorang untuk dilakukan oleh dirinya, setiap peran akan
menghasilkan status. Orang–orang akan membeli produk
yang sesuai dengan hasrat mereka dalam menciptkan peran
dan status.
3) Faktor Personal
Menurut Kotler dan Keller (2016:183) ada beberapa faktor
personal, antara lain :
a) Usia dan Tingkatan Di Daur Hidup
Selera konsumen dalam makanan, pakaian,
furnitur, dan rekreasi sering kali berhubungan dengan
usia konsumen. Karena memang jenis konsumsi
dengan satu anak kecil akan memiliki jenis konsumsi
yang berbeda dari keluarga dengan satu anak dewasa.
b) Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi
Pola konsumsi bisa dilihat dari seseorang yang
dipengaruhi oleh pekerjaan dan keadaan ekonominya.
Seseorang yang bekerja sebagai perancang pakaian
akan membeli software komputer yang berbeda dengan
seorang ahli mesin. Begitu pula dengan keadaan
ekonomi, naik turunnya keadaan ekonomi di suatu
wilayah akan memberikan dampak pada pola konsumsi
dan hal ini membuat pemasar harus memodifikasi
strategi terus menerus.
c) Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian sering kali digambarkan sebagai
kepercayaan diri, dominasi, kemampuan beradaptasi,
dan kemampuan bersosialisasi. Dengan mengenal
kepribadian, maka konsumen dapat melihat perbedaan–
perbedaan pada psikologi manusia yang mengarahkan
konsumen pada pola konsumsi konsumen. Sama
seperti manusia, mereka juga memiliki kepribadian.
Konsumen akan membeli produk yang sesuai dengan
d) Gaya Hidup dan Nilai–Nilai
Orang–orang yang berasal dari sub-budaya, kelas
sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya
hidup yang berbeda. Gaya hidup merupakan pola
kehidupan seseorang untuk mengekspresikan
aktivitas-aktivitas, minat-minat, pendapat-pendapatnya.
2. Harga
a. Pengertian Harga
Menurut Tjiptono (2008), Harga adalah satuan moneter atau
ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang ditukarkan
agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang
dan jasa. Harga merupakan keseluruhan nilai suatu barang maupun
jasa yang diberikan dalam bentuk uang. Selain itu, harga adalah
segala sesuatu atau nilai yang ditetapkan bagi barang atau jasa.
Dalam proses penetapan harga sebaiknya dilakukan sesuai dengan
tujuan perusahaan dan pemasaran. Penetapan harga dilakukan
perusahaan berdasarkan banyak pertimbangan. Jika konsumen
menerima tawaran berarti harga tersebut sudah tepat. Jika mereka
menolak biasanya harga akan cepat diganti atau bila perlu produk
b. Strategi Menetapkan Harga
Menurut Basu Swastha (2009: 150), strategi dalam menetapkan harga adalah:
1) Mengestimasikan permintaan untuk barang tersebut
Pada tahap ini penjual membuat estimasi permintaan barangnya
secara total. Pengestimasian permintaan barang dapat
dilakukan dengan cara:
a) Menentukan harga yang diharapkan, yaitu harga yang
diharapkan dapat diterima oleh konsumen.
b) Mengestimasikan volume penjualan pada berbagai tingkat
harga.
2) Mengetahui dulu reaksi dalam persaingan
Kondisi persaingan sangat mempengaruhi kebijaksanaan
penentuan harga perusahaan atau penjual. Oleh karena itu,
penjual perlu mengetahui reaksi persaingan yang terjadi di
pasar serta sumber penyebabnya. Adapun
sumber-sumber persaingan yang ada dapat berasal dari:
a) Barang sejenis yang dihasilkan dari perusahaan lain
b) Barang pengganti atau substitusi
c) Barang-barang lain yang dibuat oleh perusahaan lain yang
3) Menentukan market share yang dapat diharapkan
Perusahaan yang agresif selalu menginginkan market share
yang lebih besar. Kadang-kadang perluasan market share harus
dilakukan dengan mengadakan periklanan dan bentuk lain dari
persaingan bukan harga, disamping dengan harga tertentu.
Market share yang diharapkan tersebut akan dipengaruhi oleh
kapasitas produksi yang ada, biaya ekspansi dan mudahnya
memasuki persaingan.
4) Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar
a. Skim the cream pricing
Skim the cream pricing atau skimming pricing
merupakan strategi penetapan harga yang
setingi-tingginya. Harga yang tinggi tersebut dimaksudkan untuk
menutup biaya penelitian, pengembangan, dan promosi.
b. Penetration pricing
Penetration pricing merupakan strategi penetapan harga
yang serendah-rendahnya yang bertujuan untuk mencapai
volume penjualan sebesar-besarnya dalam waktu yang
relatif singkat. Dibandingkan skim the cream pricing,
strategi ini lebih agresif dan dapat memperkuat kedudukan
5) Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan
Tahan selanjutnya dalam prosedur penetapan harga adalah
mempertimbangkan politik pemasaran peruasahaan dengan
melihat pada barang, sistem distribusi dan program
promosinya, perusahaan tidak dapat menentukan harga suatu
barang tanpa mempertimbangkan barang lain yang dijuanya.
Demikian pula dengan saluran distribusinya, yang harus
diperhatikan ada atau tidaknya penyalur yang juga menerima
sebagian dari harga jual. Bilamana tanggungjawab promosi
dilimpahkan pada penyalur, maka akan diterima produsen
menjadi lebih tinggi.
3. Kualitas Produk
a. Pengertian Kualitas Produk
Garvin dan Davis (2005) menyatakan, bahwa Kualitas
adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
manusia/tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen.
Kualitas (equity) merupakan totalitas fitur dan karakteristik
produk dan jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat (Kotler dan
Kualitas produk yaitu mencerminkan kemampuan produk
untuk menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan,
kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam
pengemasan dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya (Kotler dan
Amstrong,2003).
b. Dimensi Kualitas Produk
Menurut Tjiptono dimensi kualitas produk sebagai berikut :
1) Kinerja (performance) berhubungan dengan aspek fungsional
suatu produk dan merupakan sebuah karakteristik utama yang
dipertimbangkan konsumen ketika sedang dalam membeli
produk tersebut.
2) Daya Tahan (durability) adalah berapa lama atau umur produk
yang bersangkutan dapat bertahan sebelum akhirnya produk
tersebut harus diganti. Umumnya semakin besar frekuensi
pemakaian konsumen atas suatu produk maka akan semakin
besar pula daya produk tersebut.
3) Kesesuaian dengan Spesifikasi (conformance to specifications)
adalah dengan sejauh mana karakteristik operasi dasar dari
suatu produk dapat memenuhi spesifikasi tertentu dari
konsumen atau dengan kata lain tidak ditemukan cacat pada
4) Fitur (features) merupakan karakteristik sebuah produk yang
dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk dan
menambah ketertarikan konsumen atas produk tersebut.
5) Reabilitas (reability) adalah probabilitas bahwa produk akan
bekerja dengan baik dan memuaskan atau pun tidak dalam
periode waktu tertentu. Pada umumnya semakin kecil
kemungkinan terjadinya kerusakan pada sebuah produk maka
itu berarti produk tersebut dapat diandalkan.
6) Estetika (aesthetics) adalah suatu karakteristik yang bersifat
subyektif tentang nilai-nilai estetika yang berhubungan dengan
pertimbangan pribadi serta refleksi seorang individual.
7) Kesan Kualitas (perceived quality) sebagai hasil dari
pemakaian pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung
karena ada kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau
kurang informasi tentang produk tersebut.
8) Serviceability adalah karakteristik yang berhubungan dengan
kompetensi, kecepatan, akurasi, dan kemudahan dalam
c. Pengertian Produk
Produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau
kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang,
tempat, property, organisasi, informasi, dan ide (Kotler dan
Keller,2008:4).
1) Tingkat Produk : Hierarki Nilai Pelanggan
Dalam merancanakan penawaran pasarnya, pemasar harus melihat lima tingkat produk. Setiap tingkat menambah nilai pelanggan yang lebih besar, dan kelimanya merupakan bagian dari hierarki nilai pelanggan
(customer-value hierarchy).
Menurut Kotler dan Keller (2008:4), dalam
merencanakan penawaran suatu produk, pemasar perlu
memahami lima tingkatan produk, yaitu :
a) Pada tingkat dasar adalah manfaat inti (core benefit):
layanan atau manfaat yang benar-benar dibeli
pelanggan.
b) Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat
inti menjadi produk dasar (basic product).
c) Pada tingkat ketiga, pemasar mempersiapkan produk
atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli
ketika mereka membeli produk ini.
d) Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk
tambahan (augmented product) yang melebihi
harapan pelanggan.
e) Tingkatan kelima adalah produk potensial (potential
product), yang mencakup semua kemungkinan
tambahan dan transformasi yang mungkin dialami
sebuah produk atau penawaran di masa depan.
d. Klasifikasi Produk
Menurut Kotler (2008:5) pemasar menggolongkan produk
menjadi tiga kelompok menurut ketahanan (durability) dan
keberwujudannya (tangibility):
a) Barang-barang yang tidak tahan lama (nondurable goods)
adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi
dalam satu atau bebrapa kali penggunaan.
b) Barang tahan lama (durable goods) adalah barang-barang
berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk waktu lama.
Produk-produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan
personal dan jasa, menuntut margin yang lebih tinggi, dan
c) Jasa (services) adalah produk yang tak berwujud, tak
terpisahkan, bervariasi, dan dapat musnah. Akibatnya, jasa
biasanya memerlukan kendali kualitas, kredibilitas pemasok,
dan kemampuan adaptasi yang lebih besar.
4. Kepuasan Konsumen
a. Pengertian Kepuasan Konsumen
Menurut Kotler dalam buku Sunyoto (2013, p.35),
Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan (kinerja atau hasil) yang dirasakan dibandingkan
dengan harapannya. Konsumen dapat mengalami salah satu dari
tiga tingkat kepuasan umum yaitu kalau kinerja di bawah harapan,
konsumen akan merasa kecewa tetapi jika kinerja sesuai dengan
harapan pelanggan akan merasa puas dan apa bila kinerja bisa
melebihi harapan maka pelanggan akan merasakan sangat puas
senang atau gembira.
Menurut teori Supranto dalam jurnal Susanti (2012),
kepuasan konsumen merupakan label yang digunakan oleh
konsumen untuk meringkas suatu himpunan aksi atau tindakan
yang terlihat, terkait dengan produk atau jasa.
Sedangkan menurut jurnal Bachtiar (2011), kepuasan
berhubungan dengan produk / jasa selama menggunakan atau
setelah menggunakan jasa atau produk.
Kesesuaian yang mengalami ketidaksesuaian antara
harapan dengan kinerja aktual jasa atau produk maka konsumen
berada pada diskonfirmasi. Jadi dapat disimpulkan dari beberapa
pengertian tersebut menurut para ahli, bahwa kepuasan konsumen
adalah tingkat perasaan seseorang ketika menerima produk atau
jasa yang ditawarkan serta membandingkan kinerja atas produk
atau jasa yang diterima dengan harapan yang dimiliki.
b. Indikator Kepuasan Konsumen
Indikator Kepuasan Konsumen Menurut teori Kottler dalam jurnal
Suwardi (2011), menyatakan kunci untuk mempertahankan
pelanggan adalah kepuasan konsumen. Indikator Kepuasan
konsumen dapat dilihat dari :
1. Re-purchase
Membeli kembali, dimana pelanggan tersebut akan kembali
kepada perusahaan untuk mencari barang / jasa.
2. Menciptakan Word-of-Mouth
Dalam hal ini, pelanggan akan mengatakan hal-hal yang baik
3. Menciptakan Citra Merek
Pelanggan akan kurang memperhatikan merek dan iklan dari
produk pesaing
4. Menciptakan keputusan Pembelian pada Perusahaan yang
sama yaitu dengan membeli produk lain dari perusahaan yang
sama.
c. Tujuan Pengukuran Kepuasan Konsumen
Menurut Tjiptono (2015:60-61), ada beberapa tujuan yang
melandasi pengukuran kepuasan konsumen, di antaranya:
1) Mengidentifikasi tuntutan atau kebutuhan konsumen yaitu
aspek-aspek yang dinilai penting oleh pelanggan dan
mempengaruhi apakah dia puas atau tidak
2) Menentukan tingkat kepuasan konsumen terhadap kinerja
organisasi pada aspek-aspek penting
3) Membandingkan tingkat kepuasan terhadap perusahaan dengan
tingkat kepuasan konsumen terhadap organisasi lain baik
pesaing langsung maupun tidak langsung
4) Mengukur indeks kepuasan konsumen yang bisa menjadi
indikator handal dalam memantau kemajuan perkembangan
5) Mengidentifikasi PFI (Priorities For Improvement) melalui
analisis gap (jarak) antara skor tingkat kepentingan dan
kepuasan.
B. Peneliti Sebelumnya
Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang sebelumnya
telah dilakukan oleh beberapa penelitian, dintaranya sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Abdiyanto (2012) dengan judul
“Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Depot Air Isi Ulang Izra Water Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengetahui lebih jelas
bagaimana kualitas produk, dan kualitas pelayanan berpengaruh
terhadap minat beli pada Depot Air Isi Ulang Izra Water Medan.
Berdasarkan hasil pengujian bahwa: a) Kualitas Produk berpengaruh
terhadap Minat Beli Konsumen. b) Kualitas Pelayanan berpengaruh
terhadap Minat Beli Konsumen.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Adi Satria (2012) dengan judul,
“Pengaruh Harga, Promosi dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Perusahaan A-36”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh harga, promosi dan kualitas produk, terhadap
minat beli. Adapun hasil penelitiannya adalah: a) Harga berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat beli, dimana minat beli yang
penyedia jasa atau produk. b) Promosi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli konsumen pada usaha A-36. c)
Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
beli konsumen pada usaha A-36.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Jonathan Herdioko (2012) dengan
judul, “Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen dalam Berbelanja Produk Kopi Secara Daring: Studi Kasus Pada
Situs Internet Otten Coffee”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk dan harga terhadap minat beli
konsumen dalam berbelanja produk kopi secara daring. Adapun hasil
penelitiannya adalah produk dan harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli konsumen dalam berbelanja produk
kopi secara daring: studi kasus pada situs Internet Otten Coffee.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Andri Rusdi (2012) dengan judul,
“Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Minat Beli Konsumen di Resep Moyang Cafe and Resto”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kepuasan konsumen berpengaruh terhadap minat beli
konsumen di Resep Moyang Cafe dan Resto. Adapun hasil
penelitiannya adalah Kepuasan mempengaruhi minat beli konsumen
di Resep Moyang Cafe dan Resto antara lain harga yang ditawarkan,
kenyamanan selama melakukan pembelian dan pelayanan yang baik
5. Penelitian yang dilakukan oleh Monica Vista (2014) dengan judul,
“Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Terhadap Minat Beli Konsumen Legend Coffee”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kepuasan konsumen dan kepercayaan berpengaruh
terhadap minat beli konsumen Legend Coffee. Adapun hasil
penelitiannya adalah kepuasan dan kepercayaan mempengaruhi
minat beli konsumen Legend Coffee secara positif dan signifikan.
Perusahaan meningkatkan kepuasan dan kepercayaan kepada
konsumen untuk meningkatkan minat beli konsumen.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh harga terhadap minat beli konsumen
Harga sering kali menjadi tolak ukur bagi konsumen yang
berminat membeli barang. Maka dari itu, seseorang akan
memutuskan untuk membeli barang yang ditawarkan jika
pengorbanan yang dikeluarkan sesuai dengan manfaat yang
diperoleh dari suatu produk yang akan dibeli. Harga memiliki
peran penting bagi konsumen yang memiliki minat beli barang,
karena semakin murah harga suatu produk yang ditawarkan, maka
2. Pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen.
Kualitas produk merupakan suatu penilaian konsumen
terhadap keistimewaan suatu produk. Konsumen akan
mengevaluasi kualitas produk berdasarkan kinerja, daya tahan dan
bahan yang digunakan. Kualitas produk berperan untuk
menciptakan minat beli konsumen, jika kualitas produk dinilai baik
oleh konsumen maka akan muncul minat beli konsumen.
3. Pengaruh kepuasan terhadap minat beli konsumen.
Kepuasan konsumen adalah perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan
dengan harapannya sesuai dengan yang ia inginkan. Semakin baik
kualitas barang yang ditawarkan maka kepuasan konsumen akan
semakin tinggi. Semakin tinggi kepuasan konsumen maka akan
menarik minat beli konsumen dalam melakukan pembelian.
D. Kerangka Konseptual Penelitian
Untuk memperjelas kerangka diatas, maka dapat digambarkan dalam
sebuah kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:
Kualitas Produk Kepuasan Minat Beli Harga R1 R2 R3
Keterangan :
X1 : Harga
X2 : Kepuasan Konsumen
X3 : Kualitas Produk
R1 : Pengaruh Harga terhadap Minat Beli
R2 : Pengaruh Kepuasan terhadap Minat Beli
R3 : Pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Hipotesis tersebut akan diuji ke dalam penelitian dengan
pengertian bahwa uji statistik selanjutnya yang kemudian akan
membenarkannya atau menolaknya. Berdasarkan kerangka berpikir di
atas melalui pengumpulan data dan analisis data maka peneliti akan
merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Hipotesis 1
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan harga terhadap minat beli konsumen.
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan harga terhadap minat beli konsumen.
Hipotesis 2
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan kualitas produk terhadap minat beli konsumen.
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan kualitas produk terhadap minat beli konsumen.
Hipotesis 3
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan kepuasan terhadap minat beli konsumen.
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan kepuasan terhadap minat beli konsumen.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. (Arikunto 2010:
185) Penelitian studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan secara
intensif terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala
tertentu. Tujuan dari penelitian studi kasus yaitu untuk memahami objek
suatu penelitian. Studi kasus pada penelitian ini dilakukan pada konsumen
Kosmetik Puspa Indah Lancar Yogyakarta.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1) Lokasi penelitian dilakukan di Kosmetik Puspa Indah Lancar.
2) Penelitian dilakukan pada bulan Mei - Juni 2019
C. Subjek dan Objek Penelitian
1) Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung atau yang
pernah membeli kosmetik Puspa Indah Lancar Yogyakarta.
2) Objek dalam penelitian ini adalah harga, kualitas produk, dan kepuasan
sebagai variabel bebas. Sedangkan minat beli Kosmetik Puspa Indah
Lancar sebagai variabel terikat.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2012:119). Populasi dalam penelitian ini
konsumen atau pembeli Kosmetik Puspa Indah Lancar.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak
diteliti, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Sunyoto,
2012:47). Sampel pada penelitian ini adalah konsumen yang sudah
pernah paling tidak satu kali menggunakan kosmetik. Penelitian ini
tidak mengetahui jumlah pasti dari populasi yang akan diteliti, maka
penulis menggunakan rumus untuk mencari jumlah pasti sampel dari
populasi. Teknik perhitungan jumlah sampel pada penelitian ini
menggunakan rumus (Widiyanto, 2008) sebagai berikut:
Rumus n
n
n atau 90 responden Keterangan :
N = jumlah sampel
Z = tingkat keyakinan dibutuhkan penentuan sampel (96%). Moe = Margin of Error yaitu tingkat kesalahan maksimum
yang masih bisa ditolelir (ditentukan 10%).
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahui jumlah
3. Teknik Penarikan Sampel
Pada penelitian ini, jenis teknik penarikan sampel yang digunakan
adalah menggunakan teknik nonprobability sampling. Teknik
nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sangadji dan Sopiah 2010:
188). Sedangkan metode yang digunakan adalah purposive sampling.
Menurut Nursiyono (2015: 25) purposive sampling yaitu pengambilan
sampel yang hanya menurut kriteria.
E. Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek
pengamatan atau faktor yang berperan dalam gejala yang akan diteliti.
Sugiyono (1999: 3) mengatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.
Variabel yang akan diteliti adalah :
a) Pengaruh Harga
b) Pengaruh Kualitas Produk
c) Pengaruh Kepuasan
Adapun pengelompokan variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut.
1) Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini peneliti akan mengamati harga, kualitas produk, dan kepuasan dari Kosmetik Puspa Indah Lancar.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel harga, kualitas produk, dan kepuasan
Unsur – unsur Indikator Positif negatif
Harga
1. Daya saing 2. Daftar harga 3. Diskon
4. Kesesuaian harga dengan manfaat yang diperoleh 5. Harga mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian 1,2,3,5, 4,6,7 Kualitas produk 6. Penampilan 7. Kesesuaian dengan keinginan/kebutuhan 8. Reliabilitas 8,10, 9,11 Kepuasan 9. Harapan pelanggan terpenuhi 10. Kualitas pelayanan 11. Jasa pengiriman barang dipercaya 12,13,1 5 14
Variabel harga, kualitas produk, dan kepuasan diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu (Siregar 2010: 138). skor item variabel harga, kualitas produk, dan kepuasan terlampir pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Skor item variabel harga, kualitas produk, dan kepuasan Jenis pernyataan Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak setuju (TS) Sangat tidak setuju (STS) Positif 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4 2) Variabel terikat
Variabel terikat adalah faktor – faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat beli konsumen.
Minat beli merupakan sebuah perilaku konsumen dimana konsumen memiliki mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk. Pada penelitian ini minat beli memiliki unsur – unsur yang tertera pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel Minat Beli
Unsur – unsur Indikator Positif Negatif
Perhatian konsumen 1. Mengetahui informasi sekitar produk 2. Mengetahui promosi yang dilakukan oleh produsen 1, 2, 4 Ketertarikan konsumen 1. Mencari tahu mengenai produk – produk tersebut 2. Merasa senang melihat produk – produk tersebut 3. Bersedia merekomendasikan produk tersebut ke orang lain 3, 5,6 Keinginan membeli barang 1. Memiliki keinginan membeli 8,9,10 7
Variabel minat beli diukur dengan menggunakan skala likert. Skor item variabel minat beli terlampir pada Tabel 3.4.
Jenis pernyataan Sangat setuju (SS) Setuju (S) Tidak setuju (TS) Sangat tidak setuju (STS) Positif 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4
F. Teknik Pengumpulan Data
a. Angket (Kuesioner)
Kuesioner merupakan salah satu metode pengumpulan data
penelitian, yaitu dengan cara menyusun daftar pertanyaan pada
butir-butir variabel yang akan diteliti (Sunyoto, 2011: 30). Teknik kuesioner
adalah teknik pengumpulan data dengan cara membagikan beberapa
daftar pertanyaan secara tertulis kepada responden agar peneliti
memperoleh informasi yang tepat. Jenis kuesioner dalam penelitian ini
adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang
jawabannya sudah ditentukan opsinya terlebih dahulu dan responden
menjawab dengan memilih salah satu dari opsi jawaban yang tersedia
(Muhadi, 2011: 44). Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk
mendapatkan data tentang pengaruh harga, kualitas produk dan
kepuasan terhadap minat beli konsumen Kosmetik Puspa Indah Lancar.
G. Teknik Pengujian Instrumen
Agar instrumen dapat digunakan untuk mengumpulkan data, maka
instrumen tersebut harus valid dan reliabel. Maka sebelum kuesioner
disebarkan, diperlukan uji valit=ditas dan reabilitas.
a. Uji Validitas
Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang
dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012: 121).
kemampuan suatu alat pengukur itu dapat mengukur apa yang diukur.
Pengujian validitas penelitian ini didasarkan pada rumus korelasi
Product Moment sebagai berikut:
=
√ Keterangan:rxy : Koefisien validitas butir : Jumlah
N : Banyaknya konsumen : Skor tiap butir
: Skor total tiap konsumen : Hasil perkalian antara X dan Y
Untuk melakukan pengujian valditas dilakukan bantuan program
SPSS Statistic 21. Kriteria setiap butir pernyataan pada kuesioner
dikatakan valid jika pada taraf signifikansi 5% (α = 5%/ 0,05),
rhitung bersifat positif dan nilainya lebih besar dari rtabel.
Pelaksanaan analisis uji validitas ini dilakukan kepada seluruh
konsumen Kosmetik Puspa Indah Lancar selama 1 (satu) minggu
dengan jumlah responden 90 orang. Ketentuan dikatakan valid
apabila r hitung > r tabel. Dari hasil pengujian, diketahui bahwa
derajat kebebasan sebesar 88 (df = 90 - 2) dengan taraf signifikansi
5% menunjukkan rtabel sebesar 0,2072. Nilai r hitung dihitung
a. Uji Validitas variabel Harga
Lebih lanjut uji validitas untuk variabel harga dapat dilihat pada
Tabel 3.5 di bawah ini.
Tabel 3.5
Uji Validitas Untuk Variabel Harga
No Butir
Pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel keterangan
1 P1 0,488 0,2072 Valid 2 P2 0,256 0,2072 Valid 3 P3 0,446 0,2072 Valid 4 P4 0,220 0,2072 Valid 5 P5 0,492 0,2072 Valid 6 P6 0,215 0,2072 Valid 7 P7 0,319 0,2072 Valid
Dari tabel 3.5, Berdasarkan hasil uji validitas menunjukkan
bahwa pernyataan untuk variabel harga produk terhadap minat
b. Uji Validitas Variabel Kualitas Produk
Tabel 3.6
Uji Validitas Variabel Kualitas Produk
No Butir
Pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel keterangan
1 Q1 0,445 0,2072 Valid
2 Q2 0,539 0,2072 Valid
3 Q3 0,298 0,2072 Valid
4 Q4 0,471 0,2072 Valid
Hasil uji Validitas pada variabel kualitas produk dapat dilihat
pada Tabel 3.6 di atas. Berdasarkan hasil uji validitas
menunjukkan pernyataan untuk variabel kualitas produk
terhadap minat beli dikatakan valid sebab keseluruhan nilai
rhitung > rtabel Uji Validitas Variabel kepuasan konsumen.
Tabel 3.7
Uji Validitas Variabel kepuasan konsumen
No Butir
Pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1 R1 0,507 0,2072 Valid
2 R2 0,376 0,2072 Valid
3 R3 0,291 0,2072 Valid
4 R4 0,689 0,2072 Valid
Hasil uji validitas variabel kepuasan konsumen dapat dilihat
pada Tabel 3.7 di atas. Berdasarkan hasil uji validitas
terhadap minat beli dikatakan valid sebab keseluruhan nilai
rhitung > rtabel.
c. Uji validitas variabel Minat Beli
Tabel 3.8
Uji Validitas Variabel Minat Beli
No Butir
Pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel keterangan
1 S1 0,344 0,2072 Valid 2 S2 0,526 0,2072 Valid 3 S3 0,492 0,2072 Valid 4 S4 0,562 0,2072 Valid 5 S5 0,643 0,2072 Valid 6 S6 0,430 0,2072 Valid 7 S7 0,497 0,2072 Valid 8 S8 0,232 0,2072 Valid 9 S9 0,429 0,2072 Valid 10 S10 0,388 0,2072 Valid
Hasil uji validitas variabel minat beli dapat dilihat pada Tabel 3.11 di atas. Berdasarkan hasil uji validitas menyatakan pernyataan untuk variabel minat beli dikatakan valid sebab keseluruhan nilai rhitung > rtabel
b. Uji Reliabilitas
Reabilitas (keandalan) menunjukkan hasil pengukuran yang
stabil dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan
dengan konstruk pertanyaan. Pengujian reliabilitas instrumen
dilakukan dengan teknik Alpha Cronbach karena jawaban yang
terbentuk skala/interval. Menentukan besarnya Alpha Cronbach
dilakukan dengan bantuan SPSS. Tolak ukur Alpha Cronbach
sebesar 0,6 artinya sebuah instrumen dikatakan reliabel apabila
memiliki reliabilitas r11 > 0,6. Uji reliabilitas menggunakan rumus
Alpha Cronbach sebagai berikut:
r
11 = ( ) Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir = varian total = varian total Tabel 3.9Tabel Interpretasi Nilai Cronbach’s Alpha
No Besarnya nilai r Interpretasi
1 0,80-1,00 Sangat kuat
2 0,60-0,79 Kuat
3 0,40-0,59 Sedang
4 0,20-0,39 Rendah
5 0,00-0,19 Sangat Rendah
Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika r_11 atau Alpha
Cronbach > 0,6, sedangkan jika r_11 atau Alpha Cronbach <0,6,
maka instrumen penelitian tersebut dikatakan tidak reliabel.
Berikut adalah hasil uji reliabilitas dengan bantuan program SPSS
Tabel 3.10
Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Harga Produk
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items ,621 ,642 7
Sumber: data primer, diolah Juni 2019
Dari tabel 3.10 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar
0,621 > 0,6 maka instrumen yang digunakan untuk menilai harga
produk di Puspa Indah dapat dikatakan reliabel dan masuk ke dalam
kategori reliabilitas kuat.
Tabel 3.11
Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Kualitas Produk
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items ,654 ,648 4
Sumber: data primer, diolah Juni 2019
Dari tabel 3.11 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar
produk di Kosmetik Puspa Indah dapat dikatakan reliabel dan masuk
ke dalam kategori reliabilitas kuat.
Tabel 3.12
Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Kepuasan
Sumber: data primer, diolah Juni 2019
Dari tabel 3.12 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar
0,644 > 0,6 maka instrumen yang digunakan untuk menilai kepuasan
di Kosmetik Puspa Indah dapat dikatakan reliabel dan masuk ke
dalam kategori reliabilitas kuat.
Tabel 3.13
Hasil Uji Reabilitas Instrumen Variabel Minat Beli
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items ,786 ,783 10
Sumber: data primer, diolah Juni 2019
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items ,644 ,704 4
Dari tabel 3.13 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar
0,786 > 0,6 maka instrumen yang digunakan untuk menilai kepuasan
di Kosmetik Puspa Indah dapat dikatakan reliabel dan masuk ke
dalam kategori reliabilitas kuat.
H. Teknik Analisis Data I. Analisis Data Deskriptif
Teknik statistik deskriptif adalah penggolongan data untuk tujuan
mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang
diteliti melaluii data sampel atau populasi. Penelitian ini dilakukan
dengan bertujuan membandingkan pengaruh harga, kualitas produk, dan
kepuasan terhadap minat beli konsumen. Penyajian analisis deskriptif
yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan tabel, perhitungsn
modus, median, rerata skor (mean), standar deviasi dan perhitungan
persentase, sedangkan yang menjadi patokan penilaian adalah
menggunakan PAP (Penelian Acuan Patokan) tipe II (Masidjo,
1995:157). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.14
Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II
Pencapaian Skor Kategori Penilaian
81% - 100% Sangat Tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah 0% - 45% Sangat Rendah Sumber : (Masidjo, 1995:157)
Untuk mendeskripsikan kategori pada variabel bebas dan variabel
terikat, yang harus dilakukan adalah menemukan skor interval
dengan menggunakan rumus PAP Tipe II, sebagai berikut:
NTR + (nilai persentil x (NTT-NTR))
Keterangan:
NTT : Nilai tertinggi yang mungkin terjadi.
NTR : Nilai terendah yang mungkin terjadi.
1) Perhitungan Rentang Skor untuk Variabel Harga
Instrumen variabel harga terdiri atas 7 item pernyataan,
sehingga skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 7 x 4 = 28,
skor terendah yang mungkin terjadi sebesar 7 x 1 = 7. Hasil
perhitungan rentang skor untuk variabel harga dapat disajikan
dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.15
Perhitungan Rentang Skor Variabel Harga Berdasarkan PAP Tipe II
Perhitungan Rentang Skor Interpretasi 7 + 81% (28 - 7) 24 – 28 Sangat Terjangkau 7 + 66% (28 - 7) 20 – < 24 Terjangkau 7 + 56% (28 - 7) 18 – <20 Cukup Terjangkau 7 + 46% (28 - 7) 16 – <18 Tidak Terjangkau
2) Perhitungan Rentang Skor untuk Variabel Kualitas Produk
Instrumen variabel kualitas produk terdiri atas 4 item
pernyataan, sehingga skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 4
x 4 = 16, skor terendah yang mungkin terjadi sebesar 4 x 1 = 4. Hasil
perhitungan rentang skor untuk variabel kualitas produk dapat
disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.16
Perhitungan Rentang Skor Variabel Kualitas Produk Berdasarkan PAP Tipe II
Perhitungan Rentang Skor Interpretasi
4 + 81% (16 - 4) 13 – 16 Sangat Baik
4 + 66% (16 - 4) 11 – <13 Baik
4 + 56% (16 - 4) 10 – <11 Cukup Baik
4 + 46% (16 - 4) 9 – <10 Buruk
4 + 0% (16 - 4) 4 – <9 Sangat Buruk
3) Perhitungan Rentang Skor untuk Variabel Kepuasan
Instrumen variabel kepuasan terdiri atas 4 item pernyataan,
sehingga skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 4 x 4 = 16,
skor terendah yang mungkin terjadi sebesar 4 x 1 = 4. Hasil
perhitungan rentang skor untuk variabel kepuasan dapat disajikan
Tabel 3.17
Perhitungan Rentang Skor Variabel Kepuasan Berdasarkan PAP Tipe II
Perhitungan Rentang Skor Interpretasi
4 + 81% (16 - 4) 13 – 16 Sangat Baik
4 + 66% (16 - 4) 11 – <13 Baik
4 + 56% (16 - 4) 10 – <11 Cukup Baik
4 + 46% (16 - 4) 9 – <10 Buruk
4 + 0% (16 - 4) 4 – <9 Sangat Buruk
4) Perhitungan Rentang Skor untuk Variabel Minat Beli
Instrumen variabel Minat Beli terdiri atas 10 item pernyataan,
sehingga skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 10 x 4 = 40,
skor terendah yang mungkin terjadi sebesar 10 x 1 = 10. Hasil
perhitungan rentang skor untuk variabel minat beli dapat disajikan
dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.18
Perhitungan Rentang Skor Variabel Minat Beli Berdasarkan PAP Tipe II
Perhitungan Rentang Skor Interpretasi
10 + 81% (40 – 10) 34 – 40 Pasti Membeli 10 + 66% (40 – 10) 29 – <34 Cenderung Membeli 10 + 56% (40 – 10) 26 – <29 Ragu-Ragu 10 + 46% (40 – 10) 23 – <26 Cenderung Tidak Membeli 10 + 0% (40 – 10) 10 - <23 Tidak Membeli
II. Uji Prasyarat Analisis Data
Uji prasyarat analisis dilakukan karena penelitian ini
mengguakan analisis regeresi linear sederhana untuk menguji hipotesis.
Analisis regresi linear sederhana dapat dilakukan apabila memenuhi
prasyarat uji normalitas, dan uji linearitas. Uji prasyarat dilakukan
dengan beberapa tahapan sebagai berikut ini:
1. Uji Normalitas Bivariat
Prasyarat untuk dapat menggunakan analisis regresi linear
sederhana dalam teknik analisis data salah satunya perlu melakukan
uji normalitas terlebih dahulu. Uji normalitas data memiliki tujuan
untuk mengetahui apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi
terdistribusi secara normal atau tidaknya data hasil pengukuran.
Dalam penelitian ini pengujian menggunakan uji normalitas
Bivariat dengan taraf signifikansi untuk mengetahui data tersebut
berdistribusi secara normal adalah jika signifikan (signisficance
level) ditentukan kurang dari 0,05 (sign< 0,05) maka dikatakan
normal. Dan jika nilai Sig. lebih dari 5% (>0,05) maka dikatakan