• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOMPARASI ATRIBUT PRODUK SEPEDA MOTOR KELAS MATIK HONDA BEAT FI DAN YAMAHA MIO J FI (Study Kasus pada Pengguna Sepeda Motor Merek Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI di Daerah Rungkut Madya Kecamatan Gunung Anyar ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KOMPARASI ATRIBUT PRODUK SEPEDA MOTOR KELAS MATIK HONDA BEAT FI DAN YAMAHA MIO J FI (Study Kasus pada Pengguna Sepeda Motor Merek Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI di Daerah Rungkut Madya Kecamatan Gunung Anyar )."

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

Yamaha Mio J FI di Daerah Rungkut Madya Kecamatan Gunung Anyar )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Per syaratan Memperoleh Gelar Sar jana Ilmu Administrasi Bisnis Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Oleh :

Ir ma Yunita

NPM. 0942010036

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

(2)

Yamaha Mio J FI di Daerah Rungkut Madya Kecamatan Gunung Anyar ) Oleh :

IRMA YUNITA NPM. 0942010036

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada tanggal 28 Maret 2013

DOSEN PEMBIMBING TIM PENGUJI :

1. Ketua

Dra. Sonja Andarini, M.Si Hj. Suparwati, Dra. M.Si NIP. 196503261993092001 NIP. 195507181983022001

2. Sekretaris

Dra. Sonja Andarini, M.Si NIP. 196503261993092001 3. Anggota

R.Y. Rusdianto, S.Sos, M.Si NPT. 372069500461

Mengetahui, DEKAN

(3)

Disusun Oleh : Irma Yunita NPM. 0942010036

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skipsi

Menyetujui, Pembimbing Utama

Dra. Sonja Andar ini, M.Si NIP. 196503261993092001

Mengetahui, DEKAN

(4)

“Analisis Kompar asi Atribut Pr oduk Sepeda Motor Kelas Matik Honda dan yamaha ( Study Kasus Pengguna Sepeda Motor Merek Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI )”. Dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusunan skripsi ini dimaksud untuk memenuhi satu syarat penyelesaian Program Studi Pendidikan Strata Satu, Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya.

Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu Sonja Andarini, Dra, M.Si selaku dosen pembimbing Utama yang telah meluangkan waktu dan memberikan petunjuk dan pengarahan serta dorongan sejak awal hingga akhir penyusunan skipsi ini.

Penyusunan skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan bebagai pihak sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. IbuHj. Suparwati, Dra, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jatim.

2. Ibu Lia Nirawati, Dra, Msi selaku Ketua Program StudiIlmu Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Jatim.

(5)

spiritual. Semua keluarga dan saudara yang telah memberikan semangat dan dorongan serta doa hingga skipsi ini terselesaikan.

6. Semua teman-teman jurusan Ilmu Administrasi Bisnis angkatan 2009.

Penulis menyadari dalam pembuatan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran serta masukan yang membangun dari semua pihak. Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf apabila dalam penyusunan skripsi ini terdapat kesalahan baik sengaja ataupun tidak sengaja.

Surabaya, 28 Maret 2013

(6)

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ……… vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Landasan Teori... 7

2.1.1 Devinisi dan Pengertian Pemasaran ... 7

2.1.2 Manajemen Pemasaran ………. 8

2.1.3 Konsep-konsep Pemasaran ... 9

2.1.4 Strategi Pemasaran ……… 13

2.1.5 Pengertian Marketing Mix ……… 14

2.1.6 Produk ... 19

2.1.6.1 Pengertian Produk ... 19

2.1.6.2 Klasifikasi Produk ... 20

2.1.6.3 Atribut Produk ... 21

2.1.7 Perilaku Konsumen... 24

(7)

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 29

3.1.1 Devinisi Operasional Variabel ... 29

3.2 Populasi dan Sampel ... 33

3.2.1 Populasi ... 33

3.2.2 Sampel ... 33

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.3.1 Jenis Data ... 35

3.3.2 Sumber Data ... 35

3.3.3 Pengumpulan Data ... 35

3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesa ... 35

3.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 35

3.4.2 Analisis Data ... 37

3.4.3 Uji Hepotesis ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Gambaran Sepeda Motor Matik 110CC ... 40

4.1.1 Gambaran Umum Honda Beat FI ... 41

4.1.2 Gambaran Umum Yamaha Mio J FI ………... 43

4.1.3 Visi dan Misi ………. 46

(8)

4.2.1 Deskripsi Identitas Responden ... 47

4.3 Deskripsi Jawaban Responden Pada Honda Beat FI ... 47

4.3.1 Kualitas Produk ... 50

4.3.2 Fitur Produk ……….. 51

4.3.3 Desain Produk ………. .. 52

4.4 Deskripsi Jawaban Responden Pada Yamaha Mio J FI ... 53

4.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 56

4.5.1 Uji Validitas ... 56

4.5.2 Uji Reliabilitas ... 58

4.6 Pengujian Hepotesisi Uji Beda ... 60

4.6.1 Uji Paired Sample t Test ... 60

4.6.2 Uji Paired Sample t Test Kualitas Produk ……… 61

4.6.3 Uji Paired Sample t Test Fitur Produk ……… . 62

4.6.4 Uji Paired Sample t Test Desain Produk ……….. 64

4.7 Pembahasan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 69 DAFTAR PUSTAKA

(9)

Halaman

Tabel 1.1 : Penjualan Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI ………... 5

Tabel 4.1 Tabel Jenis Kelamin Respoden ... 47

Tabel 4.2 Tabel Umur Responden ... 48

Tabel 4.3 Tabel Pendapatan Per Bulan Responden ... 49

Tabel 4.4 Tabel Deskripsi Jawaban Kualitas Produk Honda Beat FI ... 50

Tabel 4.5 Tabel Deskripsi Jawaban Fitur Produk Honda Beat FI ... 51

Tabel 4.6 Tabel Deskripsi Jawaban Desain Produk Honda Beat FI ... 52

Tabel 4.7 Tabel Deskripsi Jawaban Kualitas Produk Yamaha Mio J ... 53

Tabel 4.8 Tabel Deskripsi Jawaban Fitur Produk Yamaha Mio J FI ... 54

Tabel 4.9 Tabel Deskripsi Jawaban Desain Produk ... 55

Tabel 4.10 Tabel Hasil Uji Validitas Kuisioner Honda Beat FI ... 57

Tabel 4.11 Tabel Hasil Uji Validitas Kuisioner Yamaha Mio J FI ... 58

Tabel 4.12 Tabel Hasil Uji Reliabelitas Honda Beat FI ... 59

Tabel 4.13 Tabel Hasil Uji Reliabelitas Yamaha Mio J FI ... 59

Tabel 4.14 Tabel Hasil Paired Sampel t Test Kualitas Produk ... 61

Tabel 4.15 Tabel Hasil Paired Sampel t Test Fitur Produk ... 62

(10)
(11)

FI”. (STUDY KASUS PADA PENGGUNA MOTOR HONDA BEAT FI DAN YAMAHA MIO J FI DI DAERAH RUNGKUT MADYA KECAMATAN GUNUNG ANYAR).

The development of increasingly stringent business world, including business ventures in the field of transportation such as motorcycles each company provide the best advantages of the products offered to consumers, the competition between Honda and Yamaha in the field of motorcycle products FI noticeably tighter as Honda and Yamaha issued newest products. In order to seize the company in the eyes of the consumer market, the motorcycle production mempuyai product quality, product features and design of the products offered to the supporting factors in determining their choice.

The population in this study is that respondents breathing using automatic motorcycle Honda Beat and Yamaha Mio J FI FI Regional Rungkut Madya Kecamatan Gunung Anyar Surabaya. The data obtained are the primary data collected directly and based on the answers of respondents who use the product attributes Honda Beat and Yamaha Mio J FI FI.

Data analysis using Paired sample t test (paired sample difference test) was used to test whether there were significant differences in product quality, product features, product design and the Honda Beat and Yamaha Mio J F1 F1.

The results showed that there are significant differences Users Motorcycles Honda Beat Matik Class FI and FI Users Yamaha Mio J. Honda Beat FI that has the quality, features, and product designs that are superior compared to the Yamaha Mio J FI seen from the answers that respondents in answering questionnaires given researchers.

(12)

YAMAHA MIO J FI DI DAERAH RUNGKUT MADYA KECAMATAN GUNUNG ANYAR).

Perkembangan dunia bisnis semakin ketat, termasuk usaha bisnis dalam bidang transportasi seperti halnya sepeda motor masing-masing perusahaan memberikan keunggulan yang terbaik dari produk yang ditawarkan kepada konsumen, persaingan antara Honda dan Yamaha di bidang produk sepeda motor FI terasa semakin ketat saat Honda dan Yamaha mengeluarkan produk-produk terbarunya. Agar perusahaan tersebut dapat merebut pasar dimata konsumen, produksi sepeda motor yang mempuyai kualitas produk, fitur produk dan desain produk yang ditawarkan menjadi faktor-faktor pendukung dalam menentukan pilihan mereka.

Populasi dalam penelitian ini adalah responden yang perna menggunakan sepeda motor matik Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI di daerah Rungkut Madya Kecamatan Gunung Anyar Surabaya. Data yang diperoleh adalah data primer yang dikumpulkan secara langsung dan berdasarkan jawaban responden yang menggunakan atribut produk Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI.

Data analisis menggunakan metode Paired sample t test (uji beda sampel berpasangan) digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan pada kualitas produk, fitur produk, dan desain produk antara Honda Beat F1 dan Yamaha Mio J F1.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan Pengguna Sepeda Motor Kelas Matik Honda Beat FI dan Pengguna Yamaha Mio J FI. Honda Beat FI yang mempunyai kualitas, fitur, dan desain produk yang lebih unggul dibandingkan dengan Yamaha Mio J FI dilihat dari jawaban yang diberikan responden didalam menjawab kuesioner yang diberikan peneliti.

(13)

1.1Latar Belakang

Dewasa ini dalam dunia bisnis semakin ketat, termasuk usaha bisnis dalam bidang transportasi seperti halnya sepeda motor masing-masing perusahaan berlomba-lomba memberikan keunggulan yang terbaik dari produk yang ditawarkan kepada konsumen, agar perusahaan tersebut dapat merebut pasar dimata konsumen produksi sepeda motor yang mempuya kualitas dari segi model, performa mesin, ketersediaan suku cadang dan harga yang ditawarkan menjadi faktor-faktor pendukung dalam menentukan pilihan mereka.

Industri sepeda motor di Indonesia sekarang ini memperlihatkan suatu fenomena yang menarik. Disaat Indonesia mengalami keterpurukan ekonomi, ternyata industri sepeda motor mengalami pertumbuhan yang cukup mengesankan. Penjualan sepeda motor di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.

(14)

diterima. Keadaan seperti inilah yang akan menjadikan sebuah perusahaan otomotif tetap selalu eksis dalam menjalankan bisnisnya.

atribut produk adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh obyek. Atribut dibedakan menjadi dua yaitu atribut intrinsik dan atribut ekstrinsik. Atribut intrinsik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat aktual produk, sedangkan atribut ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk, seperti nama merek, kemasan dan label. Manfaat produk adalah hasil positif yang diberikan kepada konsumen.

Produk merupakan hal terpenting yang pertama dipertimbangkan konsumen khususnya dalam kualitas. Produk dapat mempengaruhi kepuasan konsumen, karena konsumen dapat menilai suatu produk dari kualitasnya.

Di Indonesia setidaknya ada beberapa brand sepeda motor terkenal yang telah lama menjadi idola masyarakat luas seperti Yamaha, Honda, Suzuki, dan Kawasaki. Selain brand di atas, industri sepeda motor di Indonesia juga diramaikan oleh beberapa pendatang baru seperti Bajaj dan TVS. Banyaknya perusahaan sepeda motor yang ada tentunya selaras pula dengan peningkatan persaingan bisnis di antara brand-brand terkenal tersebut.

(15)

perkirakan akan menjadi trend di masyarakat luas mengingat banyak sekali kelebihan yang dapat dinikmati oleh konsumen dari penggunaan teknologi ini.

Sumber dari, http://modificationsyamaha.blogspot.com/Hadris Wongso/06 Februari 2012/20:56. Hingga awal tahun 2012 baru ada dua brand sepeda motor yang mulai menjajaki teknologi FI yaitu Honda dan Yamaha. Kedua brand ini terus bersaing yang seakan kembali mempertegas diri mereka sebagai top

two perusahan sepeda motor dengan penjualan terlaris. Persaingan antara Honda

dan Yamaha di bidang produk sepeda motor FI terasa semakin ketat saat Honda dan Yamaha mengeluarkan produk-produk terbarunya. Oleh sebab itu, setiap pelaku industri sepeda motor harus bersaing dalam memenangkan pangsa pasar. Yamaha yang merupakan salah satu perusahaan sepeda motor dengan penjualan terlaris di Indonesia harus teliti dalam melihat peluang pasar khususnya dalam menyambut era FI.

Tahun 2011 merupakan awal dominasi matik Honda, dengan berbagi variannya yang mengisi dari entry level sampai medium class dan ditambah Yamaha yang melakukan perlawanan, Honda menjadi raja baru motor matik di Indonesia. Semester petama tahun 2012 sudah berlalu. berdasarkan data AISI penjualan sepeda motor di Indonesia tetap dikuasai Honda disusul Yamaha di posisi kedua. Meski secara urutan total market tidak berubah, tapi komposisi motor-motor terlaris di tanah air sedikit banyak mengalami pergeseran.

(16)

J mengandalkan teknologi YM-JET Fi yang telah terbukti irit. Honda Beat FI mengusung teknologi PGM-FI seperti yang saudah dipakai pada Honda Vario FI dan Spacy FI.

Desain dari Mio J terlihat lebih sporty dibanding dengan pendahulunya, akan tetapi bentuknya agak lebih besar dan sudah tidak terlihat seramping dulu. Honda Beat FI juga mengalami beberapa ubahan dibagian depan dan belakang. Pada bagian body pun sedikit lebih besar dibandingkan Beat lama.

Honda Beat FI memiliki beberapa fitur eksternal yang bisa menarik konsumen salah satunya fitur Combie Break Sistem(CBS) dan Yamaha punya Mio J FI yang menyasar para kawula muda. Yamaha sepertinya tau betul bahwa fitur eksternal berpengaruh pada pilihan konsumen.

(17)

ketat dan kompetitif ini. Selain itu juga dapat menjadi inspirasi ide untuk mengembangkan sepeda motor matik ke arah yang lebih baik.

Tabel 1.1 : Penjualan Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI 6 Bulan Pertama Tahun 2012

Honda Beat FI Yamaha Mio J

689.954

285.927

Sumber : Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) 2012

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengadakan penilitian tentang “ Analisis Kompar asi Atribut Produk Sepeda Motor Kelas Matik Pada Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI (Study kasus pada pengguna Honda beat FI dan Mio J FI di Daerah Rungkut Madya Kecamatan Gunung Anyar).”

1.2Perumusan Masalah

(18)

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas dapat disusun tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan antara kualitas produk, fitur produk, dan Desain produk dalam menggunakan atribut sepeda motor kelas matik pada Honda Beat FI dan Yamaha Mio j FI di Daerah Rungkut Madya Kecamatan Gunung Anyar?

1.4Manfaat Penilitian a. Secara Teoristis

Diharapka dapat digunakan untuk kepentingan ilmiah. Perbendaharaan dan referensi kepustakaan Universitan Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Khususnya dibidang pemasaran yang berkaitan dengan Komparasi atribut produk sepeda motor Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI.

b. Secara Praktis

(19)

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Definisi dan Pengertian Pemasaran

Didalam dunia bisnis, pemasaran menghsilkan pendapat yang dikelola oleh bagian pemasaran. Oleh karena itu pemasaran dianggap penting dan diperlukan, dengan harapan agar perekonomian dapat berfungsi dengan baik dan efektif.

Aktivitas pemasaran secara langsung atau tidak langsung membantu dalam proses penjualan produk-produk perusahaan. Dengan begitu dapat dimanfaatkan untuk pengembangan produk-produk baru dan inovatif. Produk-produk baru dan inovatif dapat memberikan keuntungan yang ingin dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Kotler, 2002 : 7). Menurut American Marketing Association, pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dan perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.

(20)

dilakukan perusahaan secara menyeluruh yaitu dimaksudkan dalam proses memproduksi sampai pada penetapan harga dan pertukaran barang sebagai proses sosial. Definisi tersebut tidak dikatakan bagaimana cara - cara memenuhi keinginan dan memuaskan konsumen namun tujuan dari kegiatan tersebut melalui proses sosial yang saling menerima manfaat bagi perusahaan dan konsumen atau pelanggan.

Kunci utama untuk mencapai sasaran tersebut adalah dengan mengenali kebutuhan (needs), dan keinginan (wants) dari pasar sasaran, dan memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan cara yang lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan yang dilakukan pesaing.

2.1.2 Manajemen Pemasaran

Adapun definisi manajemen pemasaran yang dikemukakan oleh Kotler dan Amstrong (2000:3) adalah bahwa manajemen pemasaran sebagai analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan target pembeli dengan mencari sasaran organisasi. Jadi manajemen pemasaran termasuk olah permintaan yang akhirnya termasuk menata-olah hubungan demi pelanggan.

(21)

kebutuhan dan keinginan pasar serta menentukan harga, mengadakan komunikasi dan distribusi efektif untuk memeberi tahu, mendorong serta melayani pasar.

Dari kedua definisi tersebut mengandung arti bahasa manajemen pemasaran sebagai suatu proses yang meliputi analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian yang mencakup barang dan jasa yang dilandasi oleh gagasan pertukaran, bertujuan untuk menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat yaitu keuntungan dipihak-pihak perusahaan dan keuntungan dari manfaat produk atau jasayang dibeli konsumen tersebut.

2.1.3 Konsep-Konsep Pemasaran

Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep yang masing-masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Konsep ini timbul dari satu perioe ke periode lainya akibat perkembangan pengetahuan baik produsen maupun konsumen. Penggunaan konsep ini tergantung kepada perusahaan juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Kotler dan Kevin Lane (2009 : 20) konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada pesaing dalam menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran yang dipilih.

(22)

kegiatan pemasaranya. Adapun konsep-konsep yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Konsep Produksi

Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karenanaya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisien produk atau distribusi yang seluas – luasnya dengan harga ditekan serendah mungkin.

2. Konsep produk

Konsep produk berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta memilliki keistimewaan yang mencolok.

3. Konsep Penjualan

Kebanyakan konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk, terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan penjualan yang kokoh. Oleh karena itu, perusahaan harus menjalankan usaha-usaha promosi dan penjualan dalam rangka mempengaruhi konsumen. Konsep penjualan biasanya diterapkan pada produk-produk asuransi atau ensklopedia juga untuk lembaga nirlaba seperti parpol. Dalam konsep ini kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-usaha promosi yang gencar

4. Konsep Pemasaran

(23)

5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan

Konsep pemasara kemasyarakatan menyatakan bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing sedemikian rupa, sehingga dapat mempertahankan dan memepertinggi kesejahteraan masyarakat.

Konsep pemasaran menurut Swastha (2000 : 17 ) konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Dari definisi tersebut mempunyai konsekuensi bahwa semua kegiatan perusahaan termasuk produksi, teknik keuangan dan pemasaran harus diarahkan pada usaha mengetahui kebutuhan pembeli, ke

mudian memuaskan kebutuhan tersebut dengan mendapatkan laba yang layak dalam jangka panjang.

Dalam pemasaran, semua kegiatan perusahaan untuk menghasilkandan menjual barang didasarkan pada masalah pemasaran. Jadi pemasaran menjadi dasar motivasi perusahaan dan agar, mempengaruhi politik perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Menurut Swastha (2001 : 18) ada tiga faktor penting yang dipakai sebagai dasar konsep pemasaran yaitu :

1. Orientasi pada konsumen

(24)

b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan. c. Menentukan produk dan program pemasarannya

d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta perilaku konsumen.’

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apabila menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga murah atau model yang menarik.

2. Koordinasi dan Integrasi dalam Perusahaan

Untuk memberikan kepuasan konsumen secara optimal, semua elemen-elemen pemasaran yang ada harus dikoordinasikan dan diintegrasikan. Disamping itu, harus dihindari adannya pertentangan di dalam perusahaan maupun antara perusahaan dengan pasarnya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan stiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam satu usaha terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir.

3. Mendapatkan Laba melalui Pemuasan Konsumen

Tujuan menggunakan konsep pemasaran ini adalah untuk memperbaiki hubungan karena hubungan yang lebih baik sangat menguntungkan bagi perusahaan dan dapat meningkatkan laba. Dengan laba ini, perusahaan dapat tumbuh dan berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih besar, dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen.

(25)

kepuasan tersebut, perusahaan dapat menyediakan/ menjual barang dan jasa yang paling baik dengan harga yang layak.

2.1.4 Str ategi Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2009) Strategi pemasaran dibuat berdasarkan STP, yaitu segmentasi, target, dan posisi perusahaan. Perusahaan menemukan beragam kebutuhan dan kelompok dalam pasar, membidik mana yang dapat dipenuhi oleh perusahaan secara superior.

Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu:

1. Daur Hidup Produk

Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup produk, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap kemunduran.

2. Posisi Persaingan Perusahaan

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti, atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.

3. Situasi Ekonomi

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.

(26)

Ada berbagai macam strategi pemasaran diantaranya adalah:

a. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai dan meningkatkan jumlah pembeli.

b. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada, memelihara kepuasan pelanggan, mempermudah proses pembelian, mengurangi daya tarik, atau jelang untuk untuk beralih merek.

c. Merangsang kebutuhan selektif dengan menjaring pelanggan baru. 2.1.5 Pengertian Baur an Pemasaran (Marketing Mix)

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk mencapai pasar yang dituju serta memuaskan keinginan konsumen untuk dapat mencapai tujuan tersebut perusahaan dapat menggunakan berbagai kombinasi kebijakan pemasaran dalam merebut konsumen dari tnagan pesaing. Kombinasi kebijakan tersebut bisa lebih dari satu karena untuk tiap-tiap kelompok konsumen mungkin diperlukan kombinasi kebijakan pemasaran atau yang lebih dikenal dengan istilah markting

mix.

Menurut Kotler (2001 : 41 ) bauran pemasaran adalah kombinasi dari periklanan (advertising), penjualan perorang (personal selling/direct marketing), promosi penjualan (sales promotion/sales gorce) dan hubungan masyarakat/ publisitas ( public relation) yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Marketing mix merupakan bagian dari strategi pemasaran,

(27)

saling mempengaruhi dan setiap pelaksanaan marketing mix dalam suatu perusahaan harus dilaksanakan dalam keadaan yang seimbang antara masing-masing variabel. Semua kegiatan pemasaran harus berusaha untuk memadukan kombinasi dari marketing mix, sehingga semuanya penting sebagai satu kesatuan strategi yang utuh untuk mencapai tujuan perusahaan.

a. Produk

Produk merupakan unsur terpenting dan utama dari bauran pemasaran, karena tanpa adanya produk maka proses pertukaran tidak akan terjadi. Produk merupakan hal yang sangat luas karena mencakup benda yang terlihat secara fisik maupun tidak terlihat secara fisik.

Dapat disimpulkan bahwa konsumen ketika membeli tidak hanya berorientasi pada atribut fisik produk, melainkan mereka lebih berorientasi pada pencapaian laba yang besar, lebih memusatkan perhatian pada keinginan dan kepuasan konsumen.

Suatu produk terdiri atas beberapa faktor yang tercakup didalamnya, meliputi: 1) Kualitas

(28)

2) Feature (Fitur)

Feature merupakan salah satu alat untuk membedakan produk perusahaan

dari produk pesaingnya melalui pemberian nilai tambah pada produk sehingga dapat merubah produk menjadi lebih menarik, umumnya berupa pemberian kemasan dan warna pada produk. Untuk dapat menarik perhatian konsumen, perusahaan perlu menata penampilan produk sedemikan rupa.

3) Option (Pilihan)

Option merupakan tambahan yang dapat memberikan kanyamanan serta

menambah daya tarik bagi konsumen, perusahaan perlu memberikan pilihan produk sehingga mereka dapat menentukan dan mengembangakan pilihan sesuai dengan selera mereka, dengan tetap mempercayakan produk tersebut sebagai produk kepuasannya.

4) Desain

Desain biasanya digunakan untuk barang-barang yang disukai konsumen dalam waktu tertentu atau barang-barang yang mengarah pada fasion, sedangkan model dari suatu produk akan berguna untuk membedakan mutu, ciri khas, pilihan, maupun ukuran dari suatu produk.

5) Merek

(29)

Para pembeli sering mengasumsikan merek dagang sebagai jaminan mutu yang dapat memberikan kepuasan kepada mereka, oleh karena itu mereka bersedia membayar lebih hanya untuk mendapatkan barang atau jasa dengan merek tertentu. Selain itu, beberapa orang merasa dirinya tergolong dalam suatu kelas sosial tertentu, hanya karena memiliki atau menggunakan barang atau jasa dengan merek tertentu.

6) Kemasan

Kemasan dapat menjadi sarana pemasaran yang baik, karena kemasan yang baik dapat menciptakan nilai tambah yang menyenangkan konsumen dan mempunyai promosional bagi produsen, sedangkan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam kemasan, yaitu apakah kemasan tersebut mudah pecah atau tidak dan jangan menggunakan kemasan yang terlalu besar dan harus bersifat efisiensi.

7) Ukuran

Perusahaan dalam menentukan ukuran suatu produk didasari oleh keinginan pasar dan biasanya konsumen ditawarkan beberapa jenis pilihan ukuran produk yang disesuaikan dengan selera, situasi, dan kondisi pemakaian.

8) Pelayanan purna jual

(30)

maupun pelayanan terhadap keluhan konsumen tentang produk yang dibelinya.

9) Jaminan

Jaminan adalah tanggungan perusahaan yang bersangkutan terhadap kelainan-kelainan produk dari standar yang telah ditentukan, dengan catatan bahwa konsumen menggunakan sesuai dengan ketentuan penggunanya. Jaminan juga diberikan oleh perusahaan karena efek samping dari produk serta kelalaian perusahaan. Jaminan lebih banyak berlaku untuk barang-barang yang bersifat tahan lama, sedangkan untuk barang konsumsi dapat berupa jaminan ganti rugi kepada konsumen yang bersangkutan.

b. Harga

Harga merupakan unsur kedua dari bauran pemasaran dan biasanya harga ditentukan dalam bentuk mata uang yang diguanakan dalam pertukaran. Penetapan harga dari suatu produk merupakan salah satu pertimbangan bagi konsumen untuk pengambilan keputusan membeli dari suatu produk. Dalam menentukan harga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah permintaan terhadap produk, biaya produksi, reaksi pesaing, dan target pangsa pasar.

c. Distribusi

(31)

Oleh karena itu barang dan jasa harus berada pada saat dan tempat yang dapat dijangkau oleh konsumen.

d. Promosi

Promosi merupakan suatu alat dalam pemasaran yang berguna bagi perusahaan dalam memperkenalkan maupun menyampaikan keunggulan-keunggulan produknya kepada konsumen, oleh karena itu diperlukan kombinasi penggunaan variabel-variabel bauran promosi secara terpadu dalam menghadapi persaingan yang kompetitif, jadi promosi merupakan alat penunjang informasi yang digunakan perusahaan agar informasi dari produk dapat sampai kepada pelanggan sasaran, dengan tempat yang benar dan harga yang tepat.

2.1.6 Pr oduk

2.1.6.1 Pengertian Produk

Menurut Fandy Tjipto (2001:95), Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikomunikasikan pasar sebagai pemenuhan kebutuhan. Selain itu produk juga dapat didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya.

(32)

2.1.6.2 Klasifikasi Produk

Dengan melihat perbedaan antara para konsumen dengan pasar bisnis, produk dikategorikan secara luas sebagai produk konsumen dan produk bisnis tergantung untuk maksud apa seseorang membeli produk tersebut.

Menurut Boone dan Kurt (2002:49), adapun kategori dari produk yaitu : 1. Kategori Produk Konsumen

Untuk mengelompokkan produk konsumen berdasarkan tipenya, para pemasar memfokuskan diri pada kebiasaan belanja konsumen. Produk konsumen dibagi menjadi tiga kategori, yaitu :

a. Produk Rumah Tangga (Convenience Products)

Produk – produk yang sering dibeli konsumen dengan segera dan dengan usaha kecil.

b. Produk Belanja (Shopping Products)

Pembeli secara khusus, yang lainya dilakukan setelah pembeli membandingkan beberapa produk di took pesaing untuk mengevaluasi beberapa karakteristiknya. c. Produk – Produk khusus (Speciality Products )

Produk – produk yang membelinya mau melakukan usaha khusus untuk mendapatkanya. Produk ini cenderung berharga mahal dan merupakan merek terkenal dan distribusinya di tempat – tempat tertentu.

2. Kategori Produk Bisnis

(33)

a. Instansi (Instalation)

Rangkaian atau kumpulan peralatan uatama, seperti sistem pabrik baru, alat-alat berat, dan peralatan yang dibuat sesuai pesanan.

b. Peralatan Aksesoris (Accessory Equipment)

Meliputi barang-barang model yang biasanya tidak terlalu mahal dan berumur lebih pendek dari instansi.

c. Komponen Bagian dari Material (Component Parts And Materials)

Produk – produk bisnis yang termasuk bagian dari produk akhir perusahaan lain.

d. Bahan-bahan Mentah (Raw Materials)

Serupa dengan komponen bagaian dari material, karena menjadi bahan-bahan masukan bagi produk jadi dari perusahaan lain.

e. Barang Pendukung (Supplies)

Barang yang digunakan dalam kegiatan harian perusahan dan merupakan beban bagi perusahan namun tidak menjadi bagian dari produk akhir.

2.1.6.3 Atr ibut Produk

(34)

Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh an dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian (Tjiptono, 2002:103). Dunia transportasi darat saat ini mencapai kemajuan yang sangat mengagumkan. Hal ini terbukti dengan terciptanya berbagai produk seperti kendaraan roda dua, roda tiga, roda empat, dan lain-lain yang merupakan hasil dari teknologi yang semakin lama semakin sempurna. Salah satu dari alat transportasi roda dua tersebut yang hampir semua kalangan punya adalah produk sepeda motor, terutama produk sepeda motor Honda.

Bilson Simamora (2001:167) mendefinisikan bahwa “Atribut produk adalah segala sesuatu yang melekat pada produk dan menjadi bagian dari produk itu sendiri”.

Kotler dan Armstrong (2004:347) menyatakan bahwa atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan.

Unsur–Unsur atribut produk yaitu : 1. Kualitas Produk

Kotler dan Armstrong (2004:347) menyatakan bahwa “Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya”.

Bila suatu produk telah dapat menjalankan fungsi-fungsi-nya dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas yang baik.

(35)

diukur secara objektif. Namun demikian dari sudut pemasaran kualitas harus diukur dari sisi persepsi pembeli tentang kualitas produk tersebut.

Kotler dan Armstrong (2004:347) menyatakan bahwa “Kualitas adalah salah satu alat utama untuk positioning menetapkan posisi bagi pemasar”.

2. Fitur Produk

Kotler dan Armstrong (2004:348) sebuah produk dapat ditawarkan dengan beraneka macam fitur. Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambah beberapa fitur. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing.

3 Desain Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2004:348) cara lain untuk menambah nilai konsumen adalah melalui desain atau rancangan produk yang berbeda dari yang lain.

Taufan darussalam (2007) Desain merupakan rancangan bentuk dari suatu produk yang dilakukan atas dasar pandangan bahwa “bentuk ditentukan oleh fungsi” dimana desain mempunyai kontribusi terhadap manfaat dan sekaligus menjadi daya tarik produk karena selalu mempertimbangkan faktor-faktor estetika, ergonomis, bahan dan lain-lain. Desain atau rancangan yang baik dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, mengurangi biaya produk dan memberi keunggulan bersaing yang kuat di pasar sasaran.

(36)

Menurut Fandy Tjiptono (2001:103) adalah “unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan”. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya.

2.1.7 Perilaku Konsumen

2.1.7.1Pengertian Perilaku Konsumen

Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembelian untuk membeli barang atau jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Hal ini tersebut sangat penting bagi pemasaran untuk memenuhi kebutuhan, sehingga perusahaan dapat mengembangkan produknya, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikannya secara lebih baik. Perilaku konsumen adalah proses dan aktifitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian. Penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan denganmudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

(37)

2.1.8 Perbandingan Produk

2.1.8.1Perbandingan Produk Dengan Pr oduk Pesaing

Perbandingan produk dengan produk saingan sebagian besar produk produk bersaing dengan produk sejenis atau subtitusi buatan perusahaan siangan. Oleh karena itu tidak jarang tenaga penjual diberi tahu calon pembeli produk siangan lebih murah harganya lebih bagus penampilanya atau lebih menarik syarat pembayaranya. Seorang tenaga penjual yang mengetahuan tentang produk saingan dapat diperoleh dengan cara-cara yang berikut :

a. Meminta bagian produksi membeli produk saingan dan menyelidiki kekuatan dan kelemahan.

b. Mempelajari brosur, tabel dan iklan produk pesaing.

c. Menanyakan pengalaman konsumen produk saingan tentang produk tersebut.

d. Menanyakan pengalaman distributor yang memperdagangkan produk saingan.

e. Mempergunakan atau mengkosumsi produk saingan.

Pengetahuan produk yang mendalam baik berupa produk yang ditawarkan maupun produk pesaing, maka penjual dapat lebih meyakinkan kepada calon pelanggan tentang keunggulan produk yang ditawarkan, dengan demikian diharapkan calon pelanggan akan lebih tertarik dan melakukan

closing atau penutupan penjualan. Dalam menunjukkan keunggulan

(38)

2.1.8.2Asas-asas keunggulan produk 1. Asas Kompetisi Sehat

Artinya perusahaan dan penjual langsung harus menahan diri untuk tidak boleh membuat perbandingan-perbandiangan yang dapat menyesatkan dan tidak sesuai dengan asas kompetisi yang sehat.

2. Asas Etika

Artinya hal-hal yang dibandingkan tidak boleh dipilih secara tidak etis 3. Asas Faktual

Informasi yang disampaikan dalam meyebutkan perbandingan harus didukung oleh fakta yang dapat dibuktikan

4. Asas Apresiatif

Dilarang mencemarkan produk pesaing secara langsung maupun tidak langsung

5. Asas Non Plagiator

Secara tidak langsung memanfaatkan secara tidak etis nama dagang atau lambang dari pesaing demi meraih keuntugan.

(39)

2.1 Kerangka Ber fikir

Semakin ketatnya bisnis otomotif, memicu setiap perusahaan untuk berorientasi pada pasar otomotif dan produk motor yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen sebagai produk yang tepat sesuai dengan keinginan dan keutuhan konsumen akan alat transportasi sepeda motor.

kualitas produk adalah kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya, termasuk keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki serta atribut bernilai yang lain. Fitur produk adalah alat untuk bersaing yang membedakan produk satu perusahaan dengan produk perusahaan lainnya (ciri yang memberikan tambahan manfaat dari suatu produk). Dan desain produk yang baik dapat menarik perhatian konsumen, memperbaiki kinerja produk, mengurangi biaya produksi dan menambah keunggulan bersaing. Walaupun produk-produk sepeda motor kelas matik banyak terdapat dipasaran tetapi konsumen dapat secara selektif memilih produk yang diinginkan karena terdapat keistimewaan dan keunikan tersendiri.

(40)

Gambar 2.1 Kerangka Ber fikir

2.2 Hepotesis

“ Terdapat perbedaan antara kualitas, fitur, dan desain terhadap pengguna atribut produk sepeda motor kelas matik pada Honda Baet FI dan Yamaha Mio J FI” di Daerah Rungkut Madya Kecamatan gunung Anyar.

Uji Beda Kualitas produk

Honda Beat FI

Kualitas Produk Yamaha Mio J

Desain Produk Honda Beat FI Fitur Produk

Honda Beat FI

Desain Produk Yamaha Mio J Fitur Produk

(41)

3.1 Devinisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1 Devinisi Operasional Variabel

Divinisi operasional variabel penelitian yang telah ditentukan disini selanjutnya akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kuesioner yang akan dijawab oleh responden. Variabel penelitian ini disusun sesuai dengan materi pertanyaan sebagai berikut :

Pengguna sepeda motor Honda Beat FI (X1) 1. kualitas Produk

adalah suatu produk yang memenuhi syarat atau keinginan konsumen, dimana konsumen dapat menggunakan atau menikmati produk Honda Beat FI tersebut. X1.1 Kapasitas mesin 8,52 PS @8500 RPM, Torsi 8,68 Nm @6.500 rpm pada Honda Beat FI memeliki performance engine (tampilan dan kekuatan mesin) yang sangat baik dan bertenaga.

X1.2 Teknologi mesin matik 110 cc yang diterapkan, Honda dapat diandalkan untuk digunakan sampai jangka waktu yang lama.

X1.3 Fuel Injection yaitu mesin yang diterapkan mampu mengurangi konsumsi BBM pada Honda.

(42)

2. Fitur Produk

Fitur produk adalah suatu manfaat atau fungsi tertentu yang dimiliki oleh Honda yang memberikan nilai atas suatu produk.

X1.1 Volume bagasi Honda Beat FI yang mampu menampung 11,2 liter yang mampu menampung barang lebih banyak.

X1.2 Safety (keamanan). Honda Beat FI memiliki side stand switch dan parking brake lock. Saat standar samping terbuka, mesin akan mati atau tidak bisa dihidupkan. Sedang parking brake lock berguna sebagai rem tangan ketika berhenti di jalan yang tidak datar.

X1.3 Honda Beat FI dilengkapi dengan combine brake system (CBS), sekali rem belakang, rem depan otomatis ikut bekerja.

X1.4 Akomodasinya Beat FI memiliki konsol dibawah setang, laci kecil ini ada dua kanan-kiri pada Honda BeAT FI

3. Desain produk

Adalah design yang kreatif dan inovatif ditujukan untuk menarik minat pembeli, namun design juga harus dapat meningkatkan nilai kegunaan suatu produk, misalnya kemudahan, ketangguhan dan keamanan penggunaannya.

X1.1 Desain yaitu body atau bentuk sepeda motor yang dimiliki Honda stylist. X1.2 spidometer yaitu alat pengukur Honda diharpakn mampu memudahkan dalam memonitor laju sepeda motor.

X1.3 Suspensi Monoshock Honda terasa nyaman saat dikendarai. X1.4 Pilihan corak warna dan striping Honda vareatif.

(43)

skor sebagai berikut : Sangat tidak setuju = 1 Tidak setuju = 2

Netral = 3

Setuju = 4

Sangat setuju = 5

Pengguna sepeda motor Yamaha (X2) 1. Kualitas Produk

adalah suatu produk yang memenuhi syarat atau keinginan konsumen, dimana konsumen dapat menggunakan atau menikmati produk Yamaha FI tersebut. X2.1 Dengan kapasitas mesin, 7,75 PS @5.000 RPM, Torsi 8,5 N.m @ 5.000 rpm Yamaha memeliki performance engine (tampilan dan kekuatan mesin) yang sangat baik dan bertenaga.

X2.2 Teknologi mesin 110 cc yang diterapkan, Yamaha dapat diandalkan untuk digunakan sampai jangka waktu yang lama.

X2.3 Fuel Injection yaitu mesin yang diterapkan mampu mengurangi konsumsi BBM pada Yamaha.

X2.4 Mio J FI dengen premium 1 Liter mampu menempuh kecepatan hingga jarak tempuh 55-60 km, dg kecepatan rata 60km/jam mampu bekerja dengan baik. Sumber dari http//www.perbandingan-beat dan mio j.

(44)

Fitur produk adalah suatu manfaat atau fungsi tertentu yang dimiliki oleh Honda yang memberikan nilai atas suatu produk.

X2.1 Volume bagasi Honda Beat FI yang mampu menampung 8,1 liter yang mampu menampung barang lebih banyak.

X2.2 Yamaha hanya punya rumah kunci kontak dengan pengaman bermagnet. Yamaha Mio J. Setelah melakukan kunci kontak, tinggal putar lingkaran luar rumah kunci kotaknya untuk menutup lubang kuncinya.

X2.3 Yamaha Mio J FI dilengkapi dengan combine brake system (CBS), sekali rem belakang, rem depan otomatis ikut bekerja.

X2.4 Akomodasi Mio J hanya ada satu laci kecil saja di sebelah kiri. 3. Desain produk

Adalah desain yang dimiliki Yamaha memiliki design yang kreatif dan inovatif ditujukan untuk menarik minat pembeli.

X2.1 Desain yaitu body atau bentuk sepeda motor yang dimiliki Yamaha stylist. X2.2 spidometer yaitu alat pengukur Yamaha diharpakn mampu memudahkan dalam memonitor laju sepeda motor.

X2.3 Suspensi Monoshock Yamaha terasa nyaman saat dikendarai. X2.4 Pilihan corak warna dan striping Yamaha vareatif.

Cara pengukurannya menggunakan menggunakan skala Likert, dengan skor sebagai berikut :

Sangat tidak setuju = 1 Tidak setuju = 2

(45)

Setuju = 4 Sangat setuju = 5 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Polpulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pengguna sepeda motor mulai usia 17 tahun untuk Honda kelas matik dan pengguna Yamaha tahun 2012 di Daerah Rungkut Madya Kecamatan Gunung Anyar.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktereistik yang dimiliki oleh populasi tersebut menurut sugiyono (2005:7). Penarikan sampel dan teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

unknow population, yaitu pengambilan sampel apabila populasinya tidak

diketahui secara pasti.

Pada penelitian ini, teknik penarikan sampel diambil dengan cara

(46)

merasakan dan bisa membandingkan dalam penggunaan atribut produk baik Honda dan Yamaha, sehingga diharapkan mendapatkan hasil yang representatif.

Untuk menentukan jumlah sampel yang tidak diketahui populasinya

(unknown population) dengan tingkat kepercayaan 95%. (Riduwan, 2004:66),

maka digunakan rumus sebagai berikut :

= /

Keterangan :

n = jumlah sampel

Z α = derajat koefisien = 1,96 (karena α = 0,05, maka Z0,05 = 1,96) = standart deviasi = 0,25

e = standart error (5% = 0,05) Maka :

= / 2

= ( 1,96) . ( 0,25) 0.05

= 96,04 = 97 responden

(47)

3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 J enis Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan secara langsung dan berdasarkan jawaban dari responden yang menggunakan atribut produk sepeda motor Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini adalah secara langsung dari konsumen yang menggunakan sepeda motor baik Yamaha maupun Honda. Data yang diperoleh merupakan hasil jawaban dari responden atas daftar pertanyaan atau kuesioner yang diberikan.

3.3.3 Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan yang sudah disusun rapi, terstruktur dan tertulis kepada para responden untuk diisi sehubungan dengan masalah yang diteliti dan kemudian untuk tiap jawaban diberi nilai (skor). Adapun jawaban responden diperoleh dari 50 pengguna Honda dan 50 pengguna Yamaha.

3.4 Teknik Analisis dan Uji Hepotesa 3.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

(48)

mengukur apa yang ingin diukurnya. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk menguji validitas instrument dilakukan cara mengkorelasi skor jawaban yang diperoleh pada setiap item dengan skor total dari keseluruhan item instrument. Adapun persamaan rumus menurut Umar (2000: 316):

Menurut Santoso (2000:277) dasar pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikut :

(49)

reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu.

Dalam penelitian ini pengujian menggunakan metode Alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut (Usman dan Akbar,2002:291).

α = [

( ) ] [ ∑ S √ + ]

1 - S Keterangan :

α = Reliabilitas Alpha Cronbach k = Jumlah item

∑Si2 = Jumlah varian skor total Si2 = varian data ke i

r alpha > 0,6 3.4.2 Analisis Data

Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam metode penelitian, karena analisislah dalam memecahkan masalah penelitian. Pada penlitin ini, penulis menggunakan metode kuantitatif yang berarti analisa untuk menguji pemecahan masalah yang dilakukan menggunakan angka-angka.

Adapun metode analisis yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata berpasangan yaitu dengan rumus sebagai berikut :

t

hitung = ( 1- 2 )

(50)

n-1

d = variabel 1- variabel 2

= ∑

Keterangan :

1.

t

hitung = perbedaan atribut produk yang menggunakan produk

matik Honda Beat FI dan pengguna matik Yamaha Mio J FI. 2. n = Jumlah sampel

3. 1 = Rata-rata variabel terhadap pengguna produk Honda Baet

FI

4. 2 = Rata-rata variabel dalam menggukan produk sepeda

motor matik Yamaha Mio J FI 5. = Standar devias

6. = Selisih observasi dari pengguna produk sepeda motor matik Honda Baet FI dan Yamaha Mio J FI.

(Santoso,2000:100) 3.4.3 Uji Hipotesis

Sesuai dengan tujuan dan hepotesis yang diajukan, maka untuk menguji dua variabel yaitu pengguna sepeda motor matik Honda Beat FI (X1) dan pengguna sepeda motor matik Yamaha Mio J FI (X2), maka digunakan uji dua sampel yang berpasangan langkah sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesis statistik

(51)

Hi : µ1 ≠ µ2 atau perbandingan dalam menggunakan produk sepeda motor matik Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI bebeda secara nyata.

b. Tingkat signifikan (α) sebesar 0,05/2 = 0,025 c. Derajat kebebasan, Df=n-1

d. Menentukan kriteria pengujian, dengan membandingkan

t

hitung dengan ketentuan

sebagai berikut :

1.

t

hitung >

t

tabel maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya ada perbedaan terhadap

pengguna produk sepeda motor matik Honda Beat FI dan Yamaha J FI.

2.

t

hitung ≤

t

tabel maka Ho diterima dan Hi ditolak, artinya tidak ada perbedaan

(52)

Beberapa pabrikan sepeda motor terkemuka di Indonesia tahun yang lalu mulai gencar bersaing mengeluarkan produk mereka yang tergolong pada kelas matik dengan berbagai teknologinya, pabrikan tersebut antara lain Honda dan Yamaha. Motor pada kelas matik yang mempunyai transmisi secara otomatis yaitu tanpa pengoperasian manual menggunakan kaki atau tangan. Motor matik yang banyak dijumpai di kota-kota besar di Indonesia adalah motor kelas matik dengan kapasitas mesin antara 110 CC. Motor jenis matik saat ini pada umumnya ditujukan untuk laki-laki dan perempuan yang ingin berkendara dengan mudah dan praktis.

(53)

4.1.1 Honda Beat FI

Produk Honda kelas matik yang banyak diminati oleh konsumen di Indonesia adalah produk Honda Beat FI yang mengadopsi Combi Brake System (CBS) yang prinsipnya dibuat untuk memudahkan pengendara melakukan pengereman yang lebih ideal. Ketika tuas rem belakang (tuas kiri) di tekan otomoatis rem depan juga akan ikut membantu melakukan pengereman. Matik jadi lebih cepat berhenti dan gejala roda mengunci bisa dikurangi. Sumber dari Sumber dari http://motorplus.otomotifnet.com/read/2013/02/24/Komparasi-Matik-110cc-Injeksi-bag.2-Fitur-dan-Teknologi Honda Beat FI diproduksi di Indonesia dan produk ini bisa dibeli dari dealer resmi Honda. Secara desain terlihat bahwa Beat baru ini benar-benar baru dan memiliki desain yang sangat berbeda dari yang lama, tampak lebih berisi walaupun tidak bisa disebut gendut, masih terlihat ramping, cocok dengan selera anak muda. Safety untuk yang satu ini, Honda sudah memiliki side stand switch dan parking brake lock. Saat standar samping terbuka, mesin akan mati atau tidak bisa dihidupkan. Sedang parking brake lock berguna sebagai rem tangan ketika berhenti di jalan yang tidak datar. Meski jumlah sensornya dikurangi tapi pihak Honda mengklaim tidak ada yang penurunan performa pada kinerjanya.

Honda Beat FI didukung dengan spesifikasi : Dimensi

P x L x T: 1.863 mm x 675 mm x 1.072 mm Jarak sumbu roda: 1.255 mm

(54)

Berat kosong: 93 kg Mesin

Tipe mesin: 4-Langkah, OHC, pendinginan dengan kipas Diameter X Langkah: 50x55 mm

Volume: 108 cc

Perbandingan kompresi: 9,2:1

Daya maksimum: 6,27 kW (8,52 PS) / 8.000 rpm Torsi maksimum: 8,68 Nm (0,89 kgf.m) 6.500 rpm Kopling: Otomatis, sentrifugal, tipe kering

Starter: Pedal dan elektrik

Sistem bahan bakar: Injeksi (PGM-FI) Kapasitas tangki: 3,7 liter

Kapasitas minyak pelumas: 0,8 liter pada pergantian periodik Transmisi: Otomatis, V-Matic

Rangka

Tipe suspensi depan: Teleskopik

Tipe suspensi belakang: Lengan ayun dengan peredam kejut tunggal Ukuran ban depan: 80/90-14 M/C 40P

Ukuran ban belakang: 90/90-14 M/C 46P

Rem depan: Cakram hidrolik dengan piston tunggal Rem belakang: Tromol

(55)

Kelistrikan

Sistem pengapian: Full Transisterized, Baterai Kelistrikan: Baterai 12V-3Ah (Tipe MF)

Sumber dari : http://ubay999.blogspot.com/2013/10/yamaha-mio-j-vs-new-honda-beat.html

4.1.2 Yamaha Mio J FI

Yamaha dengan produknya Mio J FI bukan hanya performannya baik dan desainnya menarik. Mio J juga lebih hemat bahan bakar. Ada dua faktor penting yang membuat konsumsi bahan bakar Mio J FI jauh lebih hemat hingga 30 persen bila dibandingakan dengan Mio lama. Yamaha memakai sistem injeksi Yamaha

Mixture JET-Fuel Injection (YMJET-FI) dan aplikasi forged piston-diasil

cylinder. YMJET-FI dengan air assist passage, 2 throttle valve dan idle speed

control membuat mesin lebih hemat bahan bakar di putaran mesin idle dan

rendah. Saat putaran mesin rendah sampai menengah, udara masuk lewat air

assist passage, efeknya pengkabutan bahan bakarnya bisa lebih halus sehingga

pembakaran lebih sempurna.

(56)

dijejali lampu belakang berukuran besar yang mirip lampu Yamaha Nouvo. Bodi depannya tampak sederhana, tidak tampak garis-garis melengkung manis. Tapi beberapa sudut memang dibuat lebih tajam seperti batok lampu hingga lampu sein dan sepatbor depan. Lampu seinnya tampak besar memanjang, oval. Ditambah lampu utama yang ada di kepala (stang-red). Motor ini telah mengadopsi Auto

Headlamp On (AHO). Sepatbor belakangnya mirip Mio Soul, lebar dan

diharapkan mampu menahan cipratan air dengan sempurna. Di bawah jok terdapat bagasi yang ukurannya sedikit lebih lega. Meski helm enggak bisa masuk, tapi masih cukup untuk menyimpan jas hujan. Di bawah setang juga ada konsol bagasi dan gantungan barang yang masing-masing mampu mengangkut barang dengan bobot maksimum 1 kilogram.

Ada dua varian, yang pakai palang atau casting wheel dan jari-jari atau

spoke wheel. Speedometer mudah dibaca, lengkap dengan iluminasi warna hijau.

Kunci kontaknya sudah menggunakan pengaman bermagnet. Mekanisme buka tutup kuncinya unik, unit menutup lubang kunci bisa dilakukan dengan memutar diameter luar rumah kunci. Sedang penampilan mesinnya yang benar-benar baru menunjukan kalau air filter diletakan di atas transmisi CVT. Uniknya, pada kipas pendingin di sisi kanan mesin terdapat penutup. Sumber dari situs www.yamaha.co.id/profile.php.

Spesifikasi Yamaha Mio J FI Dimensi

(57)

Jarak terendah ke tanah: 130 mm Tinggi tempat duduk: 745 mm

Berat isi: Mio J Cast Wheel 92 kg, Spoke 93kg Mesin

Tipe mesin: 4 Langkah, 2 Valve SOHC, Kipas Jumlah / posisi silinder: Cylinder tunggal / mendatar Volume silinder: 113,7 cc

Diameter x Langkah: 50,0 x 57,9 mm Perbandingan kompresi: 9,3 : 1

Daya maksimum: 7,75 PS (5,7 kW) / 5,000 rpm Torsi maksimum: 8,5 N.m (0.80 kgf-m) / 5000 rpm Sistem starter: Electric starter dan kick starter Sistem pelumasan: Basah

Kapasitas oli mesin: Total : 0,85 Liter

Sistem bahan bakar: Fuel injection (FI M-Jet) System Tipe kopling: Kering, Kopling sentrifugal automatic type Tipe transmisi: V-belt Otomatis

Pola pengoperasian transmisi: CVT Otomatis Rangka

Tipe rangka: Pipa baja tulang bawah / steel underbone Suspensi depan: Teleskopik

(58)

Ban belakang: 80/90 – 14M/C 40P Rem depan: Cakram

Rem belakang: Tromol Kelistrikan

Sistem pengapian: TCI (Transistor control ignition ) Battery: YTZ4V / GTZ4V (MF Battery)

Tipe busi: CR6HSA (NGK)

Sumber dari : http://ubay999.blogspot.com/2012/10/yamaha-mio-j-vs-new-honda-beat.html

4.1.3 Visi Dan Misi

4.1.3.1 Visi dan Misi Honda

Visi untuk mengambil memimpin di pasar motor Indonesia dengan membuat mimpi konsumen menjadi kenyataan, menciptakan sukacita kepada konsumen dan memberikan kontribusi kepada masyarakat Indonesia.

Misi Menciptakan solusi mobilitas kepada masyarakat dengan produk dan layanan terbaik.

4.1.3.2 Visi dan Misi Yamaha

Visi Menjadi perusahaan penyalur sepeda motor Yamaha terbaik di Indonesia.

Misi mengembangkan bisnis melalui produk-produk Yamaha yang berkualitas asli Jepang, terdistribusi secara regional Indonesia Timur dengan dasar

(59)

4.2 Deskr ipsi Data Penelitian

Data penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada 100 orang yang pernah menggunakan Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI di daerah Rungkut Madya.

Pada deskripsi data penelitian akan dideskripsikan data hasil penyebaran kuesioner yang terdiri dari data identitas responden dan data jawaban responden. 4.2.1 Deskr ipsi Identitas Responden

Pada deskripsi identitas responden akan diberikan gambaran mengenai identitas dari pengguna Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI yang menjadi responden penelitian. Identitas dari responden penelitian meliputi jenis kelamin, umur dan pendapatan per bulan.

a. J enis Kelamin

Berikut adalah deskripsi identitas responden penelitian berdasarkan jenis kelamin :

Tabel 4.1

Deskr ipsi Identitas Responden Berdasar kan J enis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 64 64

Perempuan 36 36

Total 100 100

Sumber : Lampiran 2

(60)

menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI yang menjadi responden penelitian adalah laki-laki.

b. Umur

Berikut adalah deskripsi identitas responden penelitian berdasarkan umur:

Tabel 4.2

Deskr ipsi Identitas Responden Berdasar kan Umur

Umur Frekuensi Persentase (%)

17 tahun 5 5

18 - 25 tahun 49 49

26 - 33 tahun 29 29

34 - 40 tahun 13 13

> 40 tahun 4 4

Total 100 100

Sumber : Lampiran 2

(61)

c. Pendapatan Per Bulan

Berikut adalah deskripsi identitas responden penelitian berdasarkan pendapatan per bulan:

Tabel 4.3

Deskr ipsi Identitas Responden Berdasar kan Pendapatan Per Bulan Pendapatan Per Bulan Frekuensi Persentase (%)

< 1 juta 49 49

1 - 5 juta 33 33

5 - 7 juta 10 10

> 7 juta 8 8

Total 100 100

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui responden yang mempunyai pendapatan per bulan kurang dari 1 juta sebanyak 49 orang (49%), responden yang mempunyai pendapatan per bulan 1 hingga 5 juta sebanyak 33 orang (33%), responden yang mempunyai pendapatan per bulan 5 hingga 7 juta sebanyak 10 orang (10%), sedangkan responden yang mempunyai pendapatan per bulan di atas 7 juta hanya 8 orang (8%). Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI yang menjadi responden penelitian tiap bulan mempunyai pendapatan di bawah 1 juta.

(62)

Pada deskripsi jawaban responden akan dijelaskan jawaban responden pada masing-masing variabel penelitian yaitu kualitas produk, fitur produk dan desain produk.

4.3.1 Kualitas Produk

a. Kualitas Produk Honda Beat F1

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai kualitas produk Honda Beat F1:

Tabel 4.4

Deskr ipsi J awaban Responden Mengenai Kualitas Produk Honda Beat F1

1 2 3 4 5

Total 0 54 178 151 17 1331 3.33 sedang

Kategori

Dari Tabel 4.4 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada keempat item pertanyaan variabel kualitas produk Honda Beat F1 termasuk dalam kategori netral, kecuali pada item pertanyaan kedua (X1.1.2) yang termasuk dalam kategori

(63)

injection pada Honda Beat FI juga tidak mampu mengurangi konsumsi BBM,

selain itu dengan premium 1 liter Honda Beat F1 cukup mampu menempuh jarak tempuh maksimal dengan kecepatan rata 60 km/jam. Secara keseluruhan rata-rata pengguna Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI yang menjadi responden penelitian menilai bahwa kualitas produk Honda Beat F1 masih tergolong sedang atau biasa saja.

4.3.2 Fitur Pr oduk

b. Fitur Produk Honda Beat F1

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai fitur produk Honda Beat F1:

Tabel 4.5

Deskr ipsi J awaban Responden Mengenai Fitur Produk Honda Beat F1

1 2 3 4 5

Total 0 60 153 171 16 1343 3.36 sedang

Kategori

(64)

tidak memadai, combine brake system (CBS) Honda Beat FI juga belum bekerja dengan baik, selain itu Honda Beat FI memiliki akomodasi yang biasa saja. Secara keseluruhan rata-rata pengguna Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI yang menjadi responden penelitian menilai bahwa fitur produk Honda Beat F1 masih tergolong sedang atau biasa saja.

4.3.3 Desain Pr oduk

c. Desain Pr oduk Honda Beat F1

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai desain produk Honda Beat F1:

Tabel 4.6

Deskr ipsi J awaban Responden Mengenai Desain Produk Honda Beat F1

1 2 3 4 5

Total 0 47 150 176 27 1383 3.46 bagus

Kategori

(65)

dikendarai, selain itu corak warna dan striping Honda Beat F1 variatif. Secara keseluruhan rata-rata pengguna Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI yang menjadi responden penelitian menilai bahwa desain produk Honda Beat F1 tergolong bagus.

4.4 Deskr ipsi J awaban Responden Pada Yamaha Mio J FI a. Kualitas Produk Yamaha Mio J F1

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai kualitas produk Yamaha Mio J F1:

Tabel 4.7

Deskr ipsi J awaban Responden Mengenai Kualitas Produk Yamaha Mio J F1

1 2 3 4 5

Total 2 91 188 116 3 1227 3.07 sedang

3.21

(66)

injection pada Yamaha Mio J FI juga tidak mampu mengurangi konsumsi BBM,

selain itu dengan premium 1 liter Yamaha Mio J FI tidak mampu menempuh jarak tempuh maksimal dengan kecepatan rata 60 km/jam. Secara keseluruhan rata-rata pengguna Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI yang menjadi responden penelitian menilai bahwa kualitas produk Yamaha Mio J F1 masih tergolong sedang atau biasa saja.

b. Fitur Pr oduk Yamaha Mio J F1

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai fitur produk Yamaha Mio J F1:

Tabel 4.8

Deskr ipsi J awaban Responden Mengenai Fitur Pr oduk Yamaha Mio J F1

1 2 3 4 5

Total 0 79 167 152 2 1277 3.19 sedang

Kategori

(67)

Yamaha Mio J F1 tidak memadai, combine brake system (CBS) Yamaha Mio J F1 juga belum bekerja dengan baik, selain itu Yamaha Mio J F1 memiliki akomodasi yang biasa. Secara keseluruhan rata-rata pengguna Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI yang menjadi responden penelitian menilai bahwa fitur produk Yamaha Mio J F1 masih tergolong sedang atau biasa saja.

c. Desain Pr oduk Yamaha Mio J F1

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai desain produk Yamaha Mio J F1:

Tabel 4.9

Deskr ipsi J awaban Responden Mengenai Desain Produk Yamaha Mio J F1

1 2 3 4 5

Total 0 58 171 167 4 1317 3.29 sedang

Kategori

Dari Tabel 4.9 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada keempat item pertanyaan variabel desain produk Yamaha Mio J F1 termasuk dalam kategori netral, kecuali pada item pertanyaan kedua (X2.3.2) yang termasuk dalam

(68)

Yamaha Mio J F1 juga cukup nyaman saat dikendarai, selain itu corak warna dan striping Yamaha Mio J F1 cukup variatif. Secara keseluruhan rata-rata pengguna Honda Beat FI dan Yamaha Mio J FI yang menjadi responden penelitian menilai bahwa desain produk Yamaha Mio J F1 masih tergolong netral atau biasa saja. 4.5 Uji Validitas dan Relibilitas

Sebelum dilakukan analisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas diperlukan untuk memastikan bahwa kuesioner yang digunakan telah menghasilkan data yang layak, sehingga pengujian terhadap hipotesis penelitian dapat diandalkan kebenarannya.

4.5.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kuesioner mengukur apa yang diinginkan. Untuk mengukur validitas digunakan korelasi

product moment pearson. Jika korelasi product moment pearson antara

masing-masing pertanyaan dengan skor total menghasilkan r hitung positif dan lebih besar dari r tabel pada n=100 dan α=5% yaitu 0.197, maka item pertanyaan dinyatakan valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas masing-masing item pertanyaan pada kuesioner Honda Beat F1:

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Kuesioner Honda Beat F1

(69)

Kualitas Produk Honda

Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa semua item pertanyaan pada variabel kualitas produk, fitur produk dan desain produk Honda Beat F1 menghasilkan r hitung positif dan lebih besar dari r tabel 0.197, sehingga item-item pertanyaan yang mengukur kualitas produk, fitur produk dan desain produk Honda Beat F1 dinyatakan valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas masing-masing item pertanyaan pada kuesioner Yamaha Mio J F1:

Tabel 4.11

Hasil Uji Validitas Kuesioner Yamaha Mio J F1

(70)

Kualitas Produk Yamaha

Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui bahwa semua item pertanyaan pada variabel kualitas produk, fitur produk dan desain produk Yamaha Mio J F1 menghasilkan r hitung positif dan lebih besar dari r tabel 0.197, sehingga item-item pertanyaan yang mengukur kualitas produk, fitur produk dan desain produk Yamaha Mio J F1 dinyatakan valid.

4.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kuesioner dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas digunakan nilai

alpha cronbach. Jika nilai alpha cronbach lebih besar dari 0.6, maka kuesioner

Gambar

Tabel 1.1 : Penjualan Honda Beat  FI dan Yamaha Mio J FI 6 Bulan
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3 Deskripsi Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Temuan penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan resolusi konflik perkawinan melalui mediasi dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama Manado dilakukan dengan

Agar penyelenggaraan PNF melalui PKBM sebagai salah satu pendidikan berbasis masyarakat (Community based education) dapat efektif untuk mengembangkan kualitas

pada suatu titik tertentu pada citra, maka akan diperoleh banyak respon tapis untuk titik tersebut sesuai dengan jumlah frekuensi dan sudut orientasi yang digunakan.. Setiap

a) Perilaku keberagamaan anak tunalaras dalam kesehariannya belum menunjukkan kesesuaian dengan ajaran agama. Seperti ketika dengan guru kurang sopan, selain itu anak

(3) Apabila jangka waktu sebagaiman dimaksud pada ayat (2) telah dilampaui dan Bupati atau Pejabat yang ditunjuk tidak memberikan keputusan, permohonan pengembalian

Di dukung dalam penelitian Nugroho (2016) menujukkan bahwa ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun memiliki resiko bayi lahir dalam keadaan mati yang

Saya sedang menghadapi ujian akhir, namun saya tidak bisa hadir dalam ujian tersebut karena sakit dan dosen saya tidak menawarkan untuk mengikuti ujian susulan.. Cuek saja toh

1) Peserta PORDA 2014 cabang olahraga Squash adalah atlet Squash Pengcab Kota Kabupaten se Jawa Barat yang lolos babak kualifikasi dan didaftarkan oleh KONI Kabupaten/