OLEH:
1. ROHMAN ABDILLAH (0431010146) 2. ALFIN BAHTIAR (0431010148)
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 1 BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Jeruk sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas. Buah ini
merupakan salah satu buah yang umum dikonsumsi oleh masyarakat.
Harganya bervariasi,tergantung kualitas dari jeruk itu sendiri. Ada jeruk
impor dan ada jeruk lokal. Cara konsumsi dengan dimakan dagingnya atau
dibuat minuman jus. Kandungan nutrisi dan vitamin paling tinggi justru di
bagian kulit jeruk dibandingkan pada dagingnya atau sari buah jeruk
(Menurut Ir Pracaya dalam bukunya .Jeruk Manis). Jeruk berasal dari
famili Rutaceae dengan nama ilmiahnya Citrus sinesis. Tanaman jeruk
berasal dari daerah Cina Selatan, India Timur Laut, Birma Utara, dan
Cochin Cina (daerah sekitar Vietnam), namun dibudidayakan pertama kali
oleh orang Cina Selatan. Yang cukup terkenal dengan produksi jeruk
adalah Florida dan Mexico. Banyak tipe jeruk yang dikawin-silangkan
sehingga terjadi hibrid. Saat ini sudah terdapat berbagai jenis dan varietas,
tetapi semua jenis jeruk berasal dari daerah Asia. Jeruk memberi banyak
kegunaan bagi manusia, sebagai contoh aromanya mulai digunakan dalam
aroma terapi yang berguna untuk menenangkan syaraf. Rasa jeruk yang
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 2
Kulit jeruk mengandung atsiri yang terdiri dari berbagai komponen
seperti terpen, sesquiterpen, aldehida, ester dan sterol3. Minyak kulit jeruk
dapat digunakan sebagaif lavor terhadap produk minuman, kosmetika, dan
sanitari. Harga ekstrak minyak jeruk relatif mahal. Penjelasan berikut ini
adalah cara membuat minyak kulit jeruk dengan cara yang sederhana dan
murah.
I.2 Perumusan masalah
Sering kali kita memakan jeruk dan membuang kulitnya begitu saja,
padahal banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari kulit jeruk Seperti
untuk manisan kulit jeruk, campuran pembuat kue, dan yang paling
produktif adalah minyak kulit jeruk yang dapat digunakan sebagai flavor
terhadap produk minuman, kosmetika, dan sanitari. Jeruk merupakan
tanaman khas dan memerlukan suhu rata-rata 20 derajat, cocok untuk
ditanam pada daerah sub tropis.
I.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekstraksi kulit jeruk
untuk diambil kandungan limonene yang selanjutnya dapat dipakai sebagai
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 3 I.4 Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
1. Peneliti dapat memahami tentang cara kerja dari ekstraksi kulit jeruk
2. Peneliti dapat mendaur ulang bahan bekas yang masih dapat
bermanfaat dan masih bisa digunakan.
b. Bagi Lingkungan
1. Pencemaran lingkungan bisa dikurangi dengan mendaur ulang bahan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 4 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori umum
Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina
dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang
lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan.
Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang
mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali. (Kemal Prihatman,
2000)
Klasifikasi botani tanaman jeruk adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp.
Tanaman jeruk adalah tanaman yang termasuk dalam genus Citrus yang
terdiri dari 2 sub-Genus yaitu Eucitrus dan Papda. Tanaman jeruk yang termasuk
Eucitrus paling banyak dan paling luas dibudidayakan karena buahnya nak
dimakan. Tanaman jeruk yang termasuk Papeda, buahnya tidak enak dimakan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 5
keras, sebagai contoh jeruk purut (Citrus Hystrise) yang digunakan untuk bumbu
sayur atau cuci rambut.
Tanaman yang termasuk Sub-Genus Eucitrus adalah jeruk sitrun (Citrus
medika L), jeruk lemon (Citrus lemon (L) Burn F), jeruk nipis (Citrus aurantifolia
Swingle), jeruk besar (Citrus maxima (Burn) Merr), grape fruit (Citrus paradise
Maci), jeruk manis Citrus sinensis (L) Osbeck), jeruk jepun (Citrus nobilis
(Andrew) var.chrysocarpa), jeruk siam (Citrus reticulata Blanco) dan jeruk kasturi
(Citrus mitis Blanco). Jeruk yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia
adalah jeruk siam, jeruk keprok, dan jeruk manis. (Dr.Nyoman Oka Tridjaja, 2004)
Manfaat tanaman
1) Manfaat tanaman jeruk sebagai makanan buah segar atau makanan olahan,
dimana kandungan vitamin C yang tinggi.
2) Di Beberapa negara telah diproduksi minyak dari kulit dan biji jeruk, gula
tetes, alkohol dan pektin dari buah jeruk yang terbuang. Minyak kulit jeruk
dipakai untuk membuat minyak wangi, sabun wangi, esens minuman dan
untuk campuran kue.
3) Beberapa jenis jeruk seperti jeruk nipis dimanfaatkan sebagai obat
tradisional penurun panas, pereda nyeri saluran napas bagian atas dan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 6 Table 2.1 kandungan gizi jeruk keprok dalam (100 gr BBD)
Kulit jeruk mengandung atsiri yang terdiri dari berbagai komponen seperti
terpen, sesquiterpen, aldehida, ester dan sterol3. Minyak kulit jeruk dapat
digunakan sebagai lavor terhadap produk minuman, kosmetika, dan sanitari. Harga
ekstrak minyak jeruk relatif mahal.
Rincian komponen minyak kulit jeruk adalah sebagai berikut: limonen
(94%), mirsen (2%), linalol (0,5%), oktanal (0,5%), dekanal (0,4%), sitronelal
(0,1%), neral (0,1%), geranial (0,1%), valensen (0,05%), β - sinnsial (0,02%), dan
α -sinensial (0,01%).Proses ekstraksi minyak kulit jeruk dapat dikerjakan
dengan metode sederhana dengan menggunakan peralatan yang tidak terlalu
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 7 II.2 Landasan teori
1. LEACHING
Leaching merupakan suatu proses dimana terjadinya pemisahan satu atau
lebih komponen yang berbeda atau bercampur dengan fase padat dengan
menggunakan pelarut cair. Leaching merupakan salah satu operasi tertua yang
digunakan didalam industri kimia.
Misalnya ada campuran fasa padat A dan C yang akan diambil C-nya,
maka ditambahkan solvent B cair yang bisamelarutkan C tetapi tidak melarutkan
A. Diperoleh ekstrak berupa larutan C dalam B. Selanjutnya B dipisahkan dari C,
biasanya dengan penguapan, dan dipakai lagi untuk leaching. Proses ini juga bisa
dipakai untuk pengambilan minyak atsiri dari hasil-hasil tanaman Indonesia.
Industri rakyat umumnya masih belum bisa memanfaatkan teknologi ini karena
kelayakan proses ini ditentukan oleh keberhasilan pengembalian kembali
(recovery) solvent, yang membutuhkan alat relative baik. Harga solvent biasanya
relative mahal, sehingga kehilangan solvent akan merugikan. Kelemahan lain dari
proses ini adalah adanya sedikit solvent yang tertinggal dalam produk (Wahyudi
Budi Setiawan, 2000)
Ada 4 faktor yang harus diperhatikan dalam leaching :
a. Ukuran Partikel
Ukuran partikel yang lebih kecil akan memperbesar luas permukaan kontak
antara partikel dengan liquid, akibatnya akan memperbesar rate transfer
material, disamping itu juga akan memperkecil jarak diffuse. Tetapi partikel
yang sangat halus akan membuat tidak effektif bila sirkulasi proses tidak
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 8
harus ada range tertentu untuk ukuran-ukuran partikel dimana suatu partikel
harus cukup kecil agar tiap partikel mempunyai waktu ekstraksi yang sama,
tetapi juga tidak terlalu kecil sehingga tidak menggumpal dan menyulitkan
aliran / drainage.
b. Jenis Solvent
Harus dipilih larutan yang cukup baik dimana tidak akan merusak konstituen /
solute yang diharapkan atau residu. Disampimg itu tidak boleh pelarut dengan
viskositas tinggi (kental). Agar sirkulasi bebas dapat terjadi. Umumnya pada
awal ekstraksi pelarut dalam keadaan murni, tetapi setelah beberapa lama
konsentrasi solute didalamnya akan bertanbah besar akibatnya rate ekstraksi
akan menurun, pertama karena gradient konsentrasi berkurang dan kedua
karena larutan bertambah pekat.
c. Temperature
Umumnya kelarutan suatu solute yang diekstraksi akan bertambah dengan
bertambah tingginya suhu, demikian juga akan menambah besar diffuse, jadi
secara keseluruhan akan menambah kecepatan ekstraksi. Tetapi harus
diperhatikan bahwa pada suhu tertentu bahan yang akan dipisahkan dapat
rusak.
d. Pengadukan
Dengan adanya pengadukan, maka diffusi eddy akan bertambah, dan
perpindahan material dari permukaan partikel kedalam larutan (bulk)
bertambah cepat, disamping itu dengan pengadukan akan mencegah terjadinya
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 9 2. Destilasi
Destilasi adalah suatu proses yang bertujuan untuk memisahkan suatu
campuran liquida yang miscible dan volatile menjadi komponennya
masing-masing atau sekelompok komponen tertentu. Sebagai syarat dasar dari suatu
pemisahan suatu kelompok komponen larutan dengan destilasi adalah
komposisi uap harus berbeda dengan komposisinya liquid pada saat terjadi
keseimbangan. Secara teoritis destilasi tidak akan menghasilkan produk yang
benar-benar murni 100%, karena makin mendekati kemurnian 100% makin
besar pula kerja yang harus diberikan.
Sebagai data dasar dalam penyelesaian persoalan destilasi adalah data
keseimbangan antara fase liquida dan uap dari sistem yang didestilasi. Ada 2
macam metode destilasi yang sering digunakan dalam industri, antara lain :
1. Metode yang pertama, berdasarkan pembentukan uap dan kemudian uap
dikondensasi, setelah itu sebagaian destilat dikembalikan, hingga terjadi
kontak antara destilat dengan uap yang baru terbentuk. Yang termasuk
metode ini, adalah fraksinasi.
2. Metode yang kedua, berdasarkan pada pembentukan uap dan kemudian
uap ini dipisahkan langsung dengan liquidnya dan dikondensasi tanpa
memberikan kesempatan adanya kontak antara destilat dengan uap yang
baru terbentuk. Yang termasuk metode ini adalah destilasi Flash dan
destilasi Simple.
Kedua metode diatas dapat dilakukan secara batch atau secara kontinue dan
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 10 3. Limonene
Komponen
Formula C10H16
Berat Molekul 136,23
Specific Gravity 0,842
Melting Point -96,9 OC
Boiling Point 177 OC
Flash Point 113OF
Volatility 1,2
Tabel 2.2 Karakteristik Limonen
4. Natrium bikarbonat
Adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3. Dalam penyebutannya
kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan telah
digunakan sejak lama.Senyawa ini disebut juga baking soda (soda kue), natrium
bikarbonat, natrium hidrogen karbonat, Carbonic acid monosodium salt, Carbonic
acid sodium salt, dan sebagainya. Senyawa ini merupakan kristal yang sering
terdapat dalam bentuk serbuk putih dan larut dalam air tetapi sukar larut dalam
ethanol. (www.wikipedia.com).
Natrium bikarbonat dipakai untuk melunakkan kulit jeruk dan juga dipakai
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 11
Komponen
Melting point 600C (decomposes)
Spesifik gravity 2,159
pH 8.3 (0,1 mol)
Tabel 2.3 Karakteristik natrium bicarbonat
(www.chemicalland21.com)
5. Natrium sulphate
Natrium sulfat berbentuk serbuk putih berbentuk orthorhombic Critaline
solid pada suhu ruangan (berbentuk monoclinic pada suhu >100oC dan berbentuk
hexagonal pada suhu > 250oC). Natrium sulfat akan dapat larut dalam air pada
suhu 32,4oC (49,7g / 100g).
Natrium sulfat digunakan untuk empat macam kategori :
1. Bubuk detergen yang digunakan pada saat proses aid dan filler.
2. Bubur kayu yang digunakan untuk proses pembuatan kraft paper.
3. Tekstil proses dyeing pada levelling agent untuk penetralisasi.
4. Digunakan untuk menghilangkan gelembung udara pada proses
molten glass.
Penambahan natrium sulfate bertujuan untuk mengikat air yang tidak dapat
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 12
Komponen
Melting point 880 – 888oC
Boiling point 1100oC (Decomposes)
Spesific Gravity 2,66 - 2,75
pH 7
Table 2.4 Karakteristik natrium sulfat
(www.Chemicalland21.com)
II.3 Hipotesa
Pada kulit jeruk terdapat bermacam-macam kandungan antara lain:
limonene, mirsen, linalool dan lain-lain. Pada penelitian ini limonene yang ada
dalam kulit jeruk dapat diambil dengam menggunakan proses ekstraksi. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam proses ekstraksi adalah ukuran partikel, jenis
solvent, temperature dan pengadukan.
Ukuran partikel ditetapkan 0,5 cm2, karena semakin kecil ukuran partikel
maka semakin besar besar luas permukaan kontak antara partikel dengan liquid
(solvent), solvent yang dipakai adalah natrium bikarbonat (NaHCO3) 5, 10, 15 (%)
yang bertujuan untuk mengikat limonene pada saat perendaman dan untuk
memperoleh hasil yang optimum maka fraksi minyak setelah proses ekstraksi
dicuci dengan Na2SO4 bertujuan untuk mengikat sisa-sisa air setelah proses
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 13 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Kulit jeruk
2. Larutan NaHCO3 beli di toko-toko bahan kimia
3. Na2SO4 anhidrat beli di toko-toko bahan kimia
3.2 Alat
Penilitian ini dilakukan dengan menggunakan alat yang sederhana yaitu terdiri atas :
Perajang.
Alat ini digunakan untuk merajang kulit jeruk. Alat paling sederhana adalah pisau dan talenan. Untuk kapasitas besar, perajangan perlu menggunakan mesin perajang.
Alat destilasi
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 14 3.3 Gambar Alat
( 1) ( 2 ) keterangan:
(1). Alat pemotong (2). Alat destilasi
3.4 Variabel
3.4.1. Kondisi yang ditetapkan
1. Kulit Jeruk keprok 0,25 Kg
2. Larutan Na2SO4 3 (gram/liter) fraksi minyak
3. Perbandingan kulit jeruk : pelarut ; 1 : 1 g/v 4. Ukuran partikel 5 cm2
3.4.2. Variabel yang dijalankan
1. Waktu rendaman (t) : 8, 10, 12, 14 (jam)
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 15 3.5 Prosedur Percobaan
Kulit jeruk dicuci sampai bersih, kulit jeruk dirajang dengan ukuran 0,5 cm kemudian direndam di dalam larutan NaHCO3 selama 8 -14 jam.
Setiap kg kulit jeruk direndam dengan 1 liter larutan NaHCO3 dengan
konsentrasi 5, 10, 15. (%). Setelah proses perendaman bahan tersebut
kemudian diproses dengan cara destilasi agar terpisah antara padatan dan liquidnya. Untuk setiap liter fraksi minyak tersebut diberi Na2SO4 3 gr
untuk mengikat air yang tidak dapat dipisahkan kemudian disaring untuk memisahkan Na2SO4.
3.6 Metode Analisa
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 16 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 TABEL HASIL PENGAMATAN KULIT JERUK 0,25 Kg
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 19 4.2 GRAFIK HASIL PENGAMATAN
4.1 Grafik pengamatan dengan kadar 5% dan waktu perendaman 8 jam
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 20 4.3 Grafik pengamatan dengan kadar 5% dan waktu perendaman 12 jam
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 21 4.5 Grafik pengamatan dengan kadar 10% dan waktu perendaman 8 jam
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 22 4.7 Grafik pengamatan dengan kadar 10% dan waktu perendaman 12 jam
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 23 4.9 Grafik pengamatan dengan kadar 15% dan waktu perendaman 8 jam
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 24 4.11 Grafik pengamatan dengan kadar 15% dan waktu perendaman 12 jam
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 26 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Dalam proses ektraksi hal-hal yang sangat berpengaruh adalah ukuran partikel, jenis solvent, temperatur dan ada tidaknya pengadukan.
2. Limonen dapat diekstrak dari kulit jeruk dengan menggunakan solvent sodium bicarbonat.
3. Pemisahan antara limonen dengan solventnya dapat dilakukan dengan cara distilasi ataupun penguapan.
4. Hasil penguapan kadar air terbaik yang di peroleh dari penelitian ekstraksi minyak atsiri dari kulit jeruk adalah pada waktu perendaman 14 jam, dengan konsntrasi sodium bicarbonat 15 % yaitu sebesar 8.85 ml hasil ini didapat dari perhitungan:
Vlimonen = Vsample – ( Vawal + kadar air)
Sample yang dipakai adalah sample dengan waktu destilasi selama 8 jam.
5.2 SARAN
Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
DAFTAR PUSTAKA
Emma S. Wirakusumah, Dra, M.Sc, 2001, Buah dan Sayur Untuk Terapi, penebar swadaya.
Hawley’s, 1987, “Condensed Chemical Dictionary”, edisi ke-8, New York
Nyoman Oka Tridjaja, Dr, 2004, “Panduan Teknologi Pasca Panen dan Pengolahan Jeruk, Departemen Pertanian, Jakarta
Perry, R.H., “Perry’s Chemical Engineering Hand Book”, 6th ed., 7th ed., McGraw-Hill Book Company, Singapore.
http://www.chemicalland21.com
http://opensource.jawatengah.go.id