• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hidroksiapatit Termodifikasi Fe dan Aplikasinya Untuk Adsorpsi Zat Warna Congo Red.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hidroksiapatit Termodifikasi Fe dan Aplikasinya Untuk Adsorpsi Zat Warna Congo Red."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

HIDROKSIAPATIT TERMODIFIKASI Fe DAN APLIKASINYA UNTUK ADSORPSI ZAT WARNA CONGO RED

SKRIPSI

Oleh :

Ni Komang Tria Paramita Septiari NIM. 1208105028

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

SKRIPSI

Skripsi ini

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoreh gelar Sarjana sains (s'si') di Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Irmu pengetahuan Aram Universitas Udayana

Oleh:

Ni Komang Tria paramita Septiari NIM. 1208105028

Disetujui untuk disidangkan pada

tanggal : tg Juli 2016

ErDRoKgrApATrr TERM,TIIFIKA'T Fe DAAI ApLrKAsrD[yA

UNTUK ADSORPSI ZAT WARNA

CONGO RED

Pembimbing II

Mengesahkan:

Ketua Jurusan Kimia FMIPA Universitas lldayana

fit

(3)

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang adsorpsi zat warna congo red oleh serbuk tulang (T0), hidroksiapatit hasil dekomposisi termal 400oC (TA1) dan

hidroksiapatit hasil dekomposisi termal 400oC termodifikasi Fe (TA2). Penelitian

ini dimulai dari penentuan jumlah situs aktif permukaan hidroksiapatit secara titrasi asam basa, penentuan luas permukaan hidroksiapatit secara metode adsorpsi biru metilen, perbandingan unsur Ca/P dan Fe hidroksiapatit menggunakan LIBS, penentuan kristalinitas hidroksiapatit dengan difraksi sinar-X (XRD), waktu setimbang adsorpsi congo red, isoterm adsorpsi dan kapasitas adsorpsi congo red tanpa dan dengan penambahan H2O2 dengan menggunakan Spektrofotometer

UV-Vis.

Hasil penelitian menunjukkan, karakterisasi jumlah situs aktif permukaan hidroksiapatit tertinggi dimiliki oleh TA2 yaitu 18,8602 situs/gram dan luas

permukaan hidroksiapatit tertinggi dimiliki oleh TA1 yaitu 26,5375 m2/g.

Perbandingan unsur Ca/P yang dihasilkan oleh TA1 yaitu 1,6425. TA2

menghasilkan puncak XRD yang lebih mendekati puncak hidroksiapatit murni dengan intensitas 100 memiliki sudut 2 31,99. Kapasitas adsorpsi tertinggi yaitu pada adsorben TA2 tanpa penambahan H2O2 yaitu 14,1044 mg/g, sedangkan pada

adsorben dengan penambahan H2O2 adalah T0 pada penambahan H2O2 0,5% yaitu

19,0114 mg/g. Isoterm adsorpsi yang didapatkan pada penelitian ini dominan mengikuti pola isoterm adsorpsi Langmuir.

(4)

ABSTRACT

The research about adsorption of congo red by bone powder (T0),

hydroxyapatite thermal decomposition 400oC (TA1) and hydroxyapatite thermal

decomposition of 400oC modified Fe (TA2). This study was initiated on the

determination of the number of active sites surface of hydroxyapatite by acid-base titration, determination of the surface area of hydroxyapatite as a method of adsorption of methylene blue, determination of crystallinity hydroxyapatite by X-ray diffraction (XRD), time of equilibrium adsorption, adsorption isotherms and adsorption capacity congo red without and with the addition of H2O2 using

UV-Vis Spectrophotometer.

The results showed characterization of surface active sites hydroxyapatite hightest by TA1 was 19.3493x1023 sites/gram, surface area hydroxyapatite

hightest by TA1 was 26.5375 m2/g. Comparison of the elements Ca/P produced

by TA1 was 1.6425. TA2 has produced XRD peak was closer to pure

hydroxyapatite with an intensity peak 100 has a 2θ angle 31.99. The highest adsorption capacity was TA2 without the addition of H2O2 (14.1044mg/g), while

the adsorbent with the addition of H2O2 was T0 with addition of H2O2 0.5%

(19.0114 mg/g). Adsorption isotherms obtained in this study followed the pattern dominant Langmuir adsorption isotherm.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hidroksiapatit Termodifikasi Fe dan Aplikasinya untuk Adsorpsi Zat

Warna Congo Red” dengan baik.

Skripsi ini dibuat berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis

pada bulan Maret 2016 sampai bulan Juni 2016. Dalam penyusunan skripsi ini,

penulis mendapatkan bantuan berupa masukan – masukan dari berbagai pihak

baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. I Nengah Wirajana, S.Si., M.Si selaku Ketua Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Udayana dan Ibu Dr. Dra. Wiwik Susanah Rita, M.Si selaku Sekretaris

Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Udayana

2. Bapak I Nengah Simpen, S.Si., M.Si dan ibu Ir. Ni Gusti Ayu Made

Dwi Adhi Suastuti, M.Si selaku dosen pembimbing I dan II, yang telah

memberikan motivasi dan semangat serta dengan penuh kesabaran

memberikan bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

3. Bapak Dr. Drs. Ketut Gede Dharma Putra, M.Sc., Bapak Dr. Drs. I

Made Oka Adi Parwata, M.Si., dan Bapak Drs. I Wayan Suarsa, M.Si

(6)

kritik, saran dan dorongan semangat sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

4. Seluruh staf dosen dan teknisi yang telah banyak memberikan saran

dan masukan selama penulis menyusun skripsi sehingga dapat

terselesaikan dengan baik.

5. Bapak Nyoman Santika dan Ibu Ni Ketut Mertasih selaku orang tua

tercinta, serta Ni Putu Ninik Yuniati, Kadek Rudi Martana dan

Asthreeta Yanita Dewi selaku kakak serta keluarga dari penulis yang

selalu memberikan dukungan, semangat, doa, kasih sayang dan

pengorbanannya yang tiada batas kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Made Darma Baskara atas dukungan, waktu, semangat, doa dan kasih

sayangnya sehingga memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini.

7. Teman – teman angkatan 2012 yang memberikan bantuan selama

penulis menyusun skripsi ini.

8. Semua pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan penulis satu per satu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari penulisan Skripsi

ini baik dari materi maupun teknik penyajiannya mengingat kurangnya

pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan.

Bukit Jimbaran, Juli 2016

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Tulang Sapi ... 7

2.2 Hidroksiapatit ... 7

2.2.1Sifat – Sifat Hidroksiapatit ... 8

2.3 Kalsinasi ... 11

2.4 Adsorpsi ... 13

2.4.1Adsorpsi Fisika ... 14

2.4.2Adsorpsi Kimia ... 15

(8)

2.5 Adsorben ... 18

2.5.1Luas Permukaan Adsorben ... 19

2.5.2Penentuan Keasaman Permukaan ... 20

2.6 Pelapisan Tulang dengan Fe2O3 ... 21

2.7 Congo Red ... 22

2.8 Hidrogen Peroksida (H2O2) ... 24

2.9 X-Ray Diffraction (XRD) ... 24

2.10 Spektrofotometer UV-Vis ... 26

2.11 Laser Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Bahan dan Peralatan Penelitian ... 30

3.1.1Bahan penelitian ... 30

3.1.2Alat penelitian ... 30

3.2 Tempat Penelitian ... 30

3.3 Metode Penelitian ... 30

3.4 Prosedur Kerja ... 31

3.4.1Pembuatan larutan ... 31

3.4.1.1 Pembuatan larutan Congo Red 1000 mg/L ... 31

3.4.1.2 Pembuatan larutan Congo Red 5, 10, 15, dan 20 mg/L ... 31

3.4.2Penentuan panjang gelombang maksimum Congo Red ... 31

3.4.3Preparasi serbuk tulang ... 32

3.4.4Ekstraksi Hidroksiapatit dari serbuk tulang ... 32

3.5 Modifikasi Hidroksiapatit dengan Fe ... 33

(9)

3.6.1Penentuan kristalinitas ... 33

3.6.2Penentuan Ca/P dan Fe dengan LIBS ... 33

3.6.3Penentuan luas permukaan spesifik ... 34

3.6.4Penentuan situs aktif permukaan ... 35

3.7 Penentuan Waktu Setimbang, Isoterm Adsorpsi dan Kapasitas Adsorpsi ... 36

3.7.1Penentuan waktu setimbang ... 36

3.7.2Penentuan isoterm adsorpsi dan kapasitas adsorpsi dengan dan tanpa penambahan H2O2 ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Preparasi Serbuk Tulang ... 39

4.2 Karakterisasi Hidroksiapatit ... 40

4.2.1 Situs Aktif Permukaan Hidroksiapatit ... 40

4.2.2 Luas Permukaan Hidroksiapatit ... 41

4.2.3 Perbandingan Unsur Ca/P dan Fe ... 42

4.2.4 Kristalinitas Hidroksiapatit ... 43

4.2.5 Waktu Setimbang Adsorpsi Congo Red ... 46

4.2.6 Isoterm Adsorpsi dan Kapasitas Adsorpsi Hidroksiapatit Terhadap Zat Warna Congo Red tanpa dan dengan Penambahan H2O2 ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 56

5.2 Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Karakterisasi Dan Uji Adsorpsi Batubara Muda Termodifikasi Hidrogen Peroksida Menggunakan Metode Kontinyu Terhadap Metilen Biru.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Tipe isoterm adsorpsi dapat digunakan untuk mengetahui mekanisme penjerapan asam lemak bebas dan biru metilena dengan adsorben campuran dari kaolin dan limbah

Sedangkan penentuan jumlah situs asam menggunakan piridin sebagai basa adsorbat merupakan penentuan jumlah situs asam yang terdapat pada permukaan katalis, dengan asumsi bahwa

Namun adsorpsi menggunakan biosorben teramobilisasi membutuhkan massa yang besar yaitu sebanyak 0,5 gram biosorben teramobilisasi untuk dapat menyerap metilen biru secara

Sedangkan penentuan jumlah situs asam menggunakan piridin sebagai basa adsorbat merupakan penentuan jumlah situs asam yang terdapat pada permukaan katalis, dengan asumsi bahwa

Namun adsorpsi menggunakan biosorben teramobilisasi membutuhkan massa yang besar yaitu sebanyak 0,5 gram biosorben teramobilisasi untuk dapat menyerap metilen biru secara

Dari persamaan kurva tersebut, hanya ada dua adsorpsi yang memenuhi kriteria dari model adsorpsi Thomas, yaitu pada laju alir 0,6 mL/menit dengan berat adsorben 0,5 gram

Percobaan adsorpsi yang telah dilakukan menghasilkan kondisi optimum untuk mengadsorpsi zat warna Congo Red dengan karbon aktif dari tempurung kelapa pada pH 2,2,