• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan CSR dan GCG sebagai Variabel Pemoderasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan CSR dan GCG sebagai Variabel Pemoderasi."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

SKRIPSI

Oleh :

KADEK BUDI SATRIA UTAMA

NIM : 1206205041

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

i

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

SKRIPSI

Oleh :

KADEK BUDI SATRIA UTAMA

NIM : 1206205041

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana Denpasar

(3)

ii

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal : 15 Februari 2016

Tim Penguji : Tanda Tangan

1. Ketua : Dr. Luh Gede Sri Artini, SE., M.Si : ………. 2. Sekretaris : Drs I Putu Yadnya, M.M : ………. 3. Anggota : Dr. Henny Rahyuda, SE., M.M., Ak : ………..

Mengetahui,

Ketua Jurusan Manajemen Pembimbing

(4)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 22 Januari 2016 Mahasiswa

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel

Pemoderasi” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.Si, Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si., sebagai Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana dan sebagai Pembimbing Akademik.

4. Drs. I Putu Yadnya, MM., sebagai dosen pembimbing atas waktu, bimbingan, masukan serta motivasinya selama penyelesaian skripsi ini. 5. Dr. Henny Rahyuda, SE., MM., Ak., sebagai dosen pembahas dalam seminar usulan penelitian yang telah memberikan masukan dan saran, sehingga penulis dapat menyempurnakan penelitian ini.

(6)

v

7. Kedua orangtua yang sangat penulis cintai Ketut Budiasa dan Ni Nyoman Sudiartini, serta kakak penulis Ni Luh Putu Sudiasih atas dukungan dan doanya yang tulus dan tiada hentinya selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

8. Desy Ratna Dewi yang selalu memberikan dukungan serta motivasinya.

9. Rekan-rekan saya di BPM: Dame, Mahendra, Toni, Cok Is, Riko, Gus Asta, Agastya, Angga Diana, Tacik dan Angga Pratama, rekan-rekan saya di JOST The Transform Generation, Anom, Andira, Aris, Adit, Abenk, Triska, Pramana, Dedek, Why, Caplus, Menyok, Adi, Yopi, Dwi, Penjor, Sony, Putra Adi, serta teman-teman seperjuangan lainnya yang telah memberikan dukungan dan motivasi.

10.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggungjawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, 22 Januari 2016

(7)

vi

Judul : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi.

Nama : Kadek Budi Satria Utama NIM : 1206205041

ABSTRAK

Penelitian mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan telah banyak dilakukan, dan menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Pada beberapa penelitian, kinerja keuangan yang diukur dengan return on assets (ROA), menunjukkan pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, tetapi ada juga yang menemukan bahwa berpengaruh negatif. Terdapat faktor lain yang turut mempengaruhi hubungan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Corporate Social Responsibility (CSR) dan Good Corporate Governance (GCG) digunakan sebagai variabel pemoderasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dari kinerja keuangan yang diukur dengan return on assets terhadap nilai perusahaan dengan melibatkan dua variabel pemoderasi.

Penelitian ini menggunakan 11 perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 - 2013 sebagai sampelnya, dengan total 39 pengamatan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi menggunakan bantuan program SPSS versi 19.0 untuk mengetahui pengaruh interaksi dari variabel pemoderasi. Nilai perusahaan diukur menggunakan rasio Tobin’s Q, sedangkan pengungkapan CSR dan GCG diukur menggunakan CSR Indeks dan skor CGPI.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa (1) ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, (2) pengungkapan CSR mampu memperkuat hubungan antara kinerja keuangan dan nilai perusahaan, dan (3) CGPI mampu memperkuat hubungan antara kinerja keuangan dan nilai perusahaan.

(8)

vii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

1.5 Sistematika Penulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori ... 11

2.1.1 Nilai Perusahaan ... 11

2.1.2 Kinerja Keuangan ... 12

2.1.3 Corporate Social Responsibility (CSR) ... 15

2.1.4 Pengungkapan Corporate Social Responsibility ... 16

2.1.5 Good Corporate Governance (GCG) ... 18

2.1.6 Corporate Governance Perception Index (CGPI) ... 20

2.2 Hipotesis Penelitian……….. ... 22

2.2.1 Kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan………… 22

2.2.2 Pengungkapan corporate social responsibility dapat memoderasi hubungan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan ... 23

2.2.3 Pengungkapan good corporate governance dapat memoderasi hubungan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 27

3.2 Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ... 27

3.3 Obyek Penelitian ... 28

3.4 Identifikasi Variabel ... 28

(9)

viii

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 32

3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel ... 33

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 34

3.9 Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 40

4.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 41

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 41

4.3.1 Uji Normalitas ... 43

4.3.2 Uji Autokorelasi ... 43

4.3.3 Uji Multikolinearitas ... 44

4.3.4 Uji Heterokedastisitas ... 45

4.4 Pengujian Hipotesis ... 46

4.4.1 Pengujian Hipotesis Pertama ... 46

4.4.2 Pengujian Hipotesis Kedua ... 48

4.4.3 Pengujian Hipotesis Ketiga ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 55

5.2 Saran ... 56

DAFTAR RUJUKAN ... 57

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

3.1 Seleksi Untuk Memperoleh Perusahaan Sampel Penelitian 34 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif 41

4.2 Hasil Uji Normalitas 43

4.3 Hasil Uji Autokorelasi 44

4.4 Hasil Uji Multikolinearitas 44

4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas 45

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

2.1 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan 22 2.2 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan

Corporate Social Responsibility sebagai Variabel Pemoderasi 24 2.3 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Item-Item Pengungkapan Corporate Social Responsibility 62 2. Daftar Perusahaan Sampel Penelitian 66 3. Data Nilai Tobin’s Q, Return On Assets, Corporate Social

Responsibility dan Good Corporate Governance Perusahaan

Sampel Penelitian 67

4. Hasil Statistik Deskriptif 69

5. Hasil Uji Asumsi Klasik 70

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia usaha semakin pesat. Hal itu dapat dilihat dari perkembangan pengetahuan, kemajuan teknologi dan perkembangan arus informasi yang harus disampaikan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Perkembangan ini diiringi dengan persaingan usaha yang begitu ketat dan kompetitif. Persaingan usaha yang ada perlu diimbangi dengan suatu pemikiran yang kritis dan pemanfaatan sumber daya perusahaan secara optimal. Dengan demikian, perusahaaan dapat bersaing dengan perusahaan lain baik perusahaan dalam negeri maupun luar negeri.

(14)

2

beralasan karena nilai saham yang tinggi juga menunjukan tingkat kemakmuran pemegang saham yang tinggi.

Menurut Prasinta (2012) nilai perusahaan ditetapkan melalui kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan tugasnya dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2012:2). Menurut Mahendra, dkk. (2012) bagi perusahaan, menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan adalah suatu keharusan agar saham tersebut tetap diminati oleh investor. Investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang tinggi, karena semakin tinggi kinerja keuangan yang dimiliki perusahaan, maka semakin tinggi pula return yang didapatkan atas investasi yang mereka tanamkan. Meningkatnya kinerja keuangan perusahaan akan menjadi sinyal positif bagi para investor untuk menanamkan modalnya, sehingga permintaan saham meningkat. Meningkatnya permintaan saham akan meningkatkan harga saham, sehingga nilai perusahaan juga meningkat.

(15)

3

perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan (Rahayu, 2010). Analisis profitabilitas dapat digunakan dalam mengukur kinerja keuangan karena berorientasi khusus pada efektivitas perusahaan dalam memaksimalkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki.

Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan (Wiagustini, 2010:76). Menurut Prasinta (2012) kebijakan dan keputusan para investor dalam menginvestasikan modalnya kedalam perusahaan lebih dipengaruhi oleh rasio profitabilitas dibandingkan rasio keuangan lainnya, karena investor menganggap bahwa rasio profitabilitas dapat memberikan gambaran tentang tingkat pengembalian atau keuntungan yang akan diterima oleh para investor. Salah satu rasio profitabilitas adalah return on asset (ROA).

(16)

4

berinvestasi pada suatu perusahaan karena semakin tinggi ROA menandakan semakin tinggi pembagian laba yang mampu dibagikan pada pemegang saham.

Corporate social responsibility merupakan proses pengkomunikasian aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan sosial dan lingkungan atas aktivitas perusahaan. Isu corporate social responsibility menjadi perhatian diberbagai pihak mulai dari konsumen, pemegang saham dan pemerintah. Isu ini muncul dilandasi pemikiran bahwa keberadaan perusahaan tidak lepas dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, setiap tindakan yang diambil perusahaan akan berdampak terhadap lingkungan. Gagasan corporate social responsibility menekankan bahwa tanggung jawab perusahaan bukan sekedar kegiatan ekonomi, yaitu meningkatkan profit demi kelangsungan usaha, melainkan juga tanggung jawab sosial dan lingkungan. Perusahaan yang hanya mementingkan profit tidak menjamin perusahaan akan tumbuh secara berkelanjutan.

(17)

5

perusahaan apabila kegiatan usahanya berkaitan dengan sumber daya alam. Jika peraturan ini dilanggar maka perusahaan akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan berlaku. Dengan demikian corporate social responsibility merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan, bukan kegiatan yang hanya bersifat sukarela (Wahyudi dan Azheri, 2008). Cheng et al. (2011) dalam penelitiannya menyarankan manajer yang sukses dalam menjalankan strategi corporate social responsibility akan mampu meningkatkan kinerja keuangannya yang tentu saja akan berpengaruh pada nilai perusahaan.

Menurut Shleifer dan Vishny (1997) good corporate governance merupakan serangkaian mekanisme yang melindungi pihak minoritas atau investor atas tindakan manajer serta memberikan jaminan bahwa mereka akan mendapatkan laba atas investasi yang mereka tanamkan. Menurut Forum for Corporate Governance (FCGI) dalam Retno dan Priantinah (2012), good corporate governance merupakan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan, pemerintah, pihak kreditur, karyawaran serta para pemegang kepentingan intern maupun ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban mereka. Good corporate governance merupakan sistem pengendalian pengelolaan perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan.

(18)

6

pemeringkatan penerapan konsep good corporate governance pada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan goodcorporate governance yang telah diakui di Indonesia (Windah dan Andono, 2013). Nilai CGPI merupakan salah satu elemen yang dapat dijadikan acuan investor untuk memilih berinvestasi pada suatu saham. Nilai good corporate governance yang tinggi mencerminkan bagaimana manajemen mengelola perusahaan dengan baik, sehingga nilai ROA perusahaan dianggap mencerminkan nilai sesungguhnya perusahaan tersebut dalam mengefisienkan segala sumber daya yang ada. Menurut Khatab et al. (2011) perusahaan yang menerapkan good corporate governance memiliki kinerja yang baik. Semakin baik tata kelola perusahaan, semakin tinggi tingkat kepercayaan investor pada suatu perusahaan sehingga semakin banyak pula investor yang tertarik pada saham perusahaan bersangkutan dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaannya.

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan telah banyak dilakukan sampai saat ini. Puspitasari dan Sudiyatno (2010), Chen Li dan Chen Shun (2011), Masodah dan Anwar (2012), Pertiwi dan Pratama (2012), Abiodun dan Babalola (2012), Imron,dkk. (2013), serta Bulan dan Astika (2014) menemukan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, namun hasil yang berbeda diperoleh oleh Suranta dan Merdiastuty (2004), serta Maria dan Yasa (2013) dalam penelitiannya menemukan bahwa ROA justru berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

(19)

7

nilai perusahaan dengan menambahkan corporate social responsibility dan good corporate governance sebagai variabel pemoderasi. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa perusahaan yang bertanggung jawab akan lingkungan sekitar dan sudah menerapkan tata kelola perusahaan yang naik, maka akan memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap peningkatan nilai perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian mengenai latar belakang, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan pada penelitian ini, antara lain :

1) Apakah kinerja keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2010-2013 ?

2) Apakah pengungkapan corporate social responsibility mampu memoderasi hubungan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2010-2013 ?

3) Apakah good corporate governance mampu memoderasi hubungan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2010-2013 ?

1.3. Tujuan Penelitian

(20)

8

1) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2010-2013.

2) Untuk mengetahui pengaruh pengungkapan corporate social responsibility dalam memoderasi hubungan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2010-2013.

3) Untuk mengetahui pengaruh good corporate governance dalam memoderasi hubungan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2010-2013.

1.4. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis yaitu sebagai berikut :

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti empiris pada manajemen keuangan khususnya mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan corporate social responsibility dan good corporate governance sebagai variabel moderasi.

2) Kegunaan Praktis

(21)

9 1.5. Sistematika Penulisan

Skripsi ini ditulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang masalah yang mendasari dilakukannya penelitian, pokok permasalahan yang diambil, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan keseluruhan penelitian.

BAB II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Pada bab ini dimuat teori-teori yang berasal dari literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, meliputi landasan teori dan rumusan hipotesis penelitian.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini terdiri dari desain penelitian, ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis data dan sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan.

BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian

(22)

10 BAB V Simpulan dan Saran

(23)

11 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1. Landasan teori 2.1.1. Nilai Perusahaan

Tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham (Wahidawati, 2002). Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika kinerja perusahaan juga baik. Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga-harga sahamnya. Jika nilai sahamnya tinggi dapat dikatakan nilai perusahaannya juga tinggi. Tujuan utama perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (value of the firm) (Salvatore, 2005). Menurut Husnan (2001) nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, sedangkan menurut Keown et al. (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar.

(24)

12

dimasukkan namun seluruh asset perusahaan. Dengan memasukkan seluruh asset perusahaan tidak hanya terfokus pada satu tipe investor saja yaitu investor dalam bentuk saham namun juga untuk kreditur karena sumber pembiayaan operasional perusahaan bukan hanya dari ekuitasnya saja tetapi juga dari pinjaman yang diberikan oleh kreditur (Sukamulja, 2004).

Sukamulja (2004), menyatakan semakin besar nilai Tobin’s Q menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar nilai pasar aste perusahaan dibandingkan dengan nilai buku asset perusahan, maka semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut. Menurut Kohli dan Saha (2008), nilai perusahaan merupakan dampak dari tata kelola keseluruhan nilai perusahaan yang dinilai menggunakan kapitalisasi pasar. Nilai kapitalisasi pasar diperoleh dari perkalian dari harga ekuitas dengan jumlah saham beredar, dimana perhitungan tersebut juga menggambarkan persepsi eksternal harga perusahaan.

2.1.2. Kinerja Keuangan

(25)

13

untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan tugasnya dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang menunjukkan efektivitas dan efisiensi kinerja perusahaan dalam mencapai tujuannya. Efektivitas dan efisiensi suatu perusahaan terlihat dari kondisi laporan keuangannya. Kinerja keuangan menjadi ukuran untuk melihat tingkat keberhasilan dan perkembangan perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam memberikan profit dari modal, harta dan hutang juga dapat terlihat dari kinerja keuangan perusahaan. Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis laporan keuangan.

Brigham dan Houston (2010:94) mengemukakan bahwa, laporan keuangan akan melaporkan posisi perusahaan pada satu titik waktu tertentu maupun operasinya selama suatu periode di masa lalu. Dari sudut pandang seorang investor, meramalkan masa depan adalah hakikat dari analisis laporan keuangan sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis laporan keuangan akan bermanfaat baik untuk membantu mengantisipasi kondisi-kondisi di masa depan maupun, yang lebih penting lagi, sebagai titik awal untuk melakukan perencanaan langkah-langkah yang akan meningkatkan kinerja perusahaan di masa mendatang.

(26)

14

yang sering kali digunakan selama pemeriksaan ini adalah rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua buah data keuangan dengan membagi satu angka dengan angka lainnya.

Arti penting kinerja keuangan seperti dikemukakan oleh Brigham dan Weston (dalam Aminatuzzahra, 2010) dibawah ini:

1) Alat skrining awal dalam pemilihan investasi.

2) Alat perkiraan terhadap hasil dan kondisi keuangan perusahaan. 3) Alat diagnosis terhadap masalah manajerial, operasional atau

masalah-masalah lainnya.

4) Alat untuk menilai manajemen perusahaan.

2.1.2.1.Return On Assets sebagai Pengukur Kinerja Keuangan

Tujuan umum manajemen suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai investasi yang ditanamkan oleh pemegang saham terhadap perusahaan yang didirikan oleh pemegang saham tersebut. Keberhasilan manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan dapat diukur dari tingkat pengembalian dan risiko yang dihadapi perusahaan melalui laporan keuangan. Kondisi laporan keuangan bisa menjadi penilaian yang baik dan sumber informasi masa mendatang bagi perusahaan.

(27)

15

pasar. Analisis profitabilitas dapat digunakan dalam mengukur kinerja keuangan karena berorientasi khusus pada efektivitas perusahaan dalam memaksimalkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba atau ukuran efektivitas pengelolaan manajemen perusahaan (Wiagustini, 2010:76).

Return On Asset (ROA) digunakan sebagai indikator pengukur kinerja keuangan dalam penelitian ini, karena ROA sangat cocok digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya – biaya untuk mendanai aset tersebut (Hanafi, 2009:159). Return On Asset (ROA) merupakan rasio antara laba setelah pajak terhadap total aset. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat pengembalian (return) semakin besar.

2.1.3. Corporate Social Responsibility (CSR)

(28)

16

responsibility adalah suatu komitmen dalam dunia bisnis yang memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama dengan karyawan dan komunitas setempat dalam rangka peningkatan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat bagi perusahaan itu sendiri maupun untuk pembangunan. Perusahaan yang ingin memiliki keberlanjutan dalam berusaha haruslah memperhatikan “3P”, yakni planet, people dan profit. Seperti konsep triple bottom line dimana selain mengejar profit suatu perusahaan juga harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat (people) dan ikut serta berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Akhir-akhir ini banyak perusahaan semakin menyadari pentingnya menerapkan program corporate social responsibility sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Dengan pelaporan dan pengungkapan corporate social responsibility, para stakeholders akan dapat mengevaluasi bagaimana pelaksanaan corporate social responsibility dan memberikan penghargaan atau sanksi terhadap perusahaan sesuai hasil evaluasinya.

2.1.4. Pengungkapan Corporate Social Responsibility

(29)

17

pengungkapan corporate social responsibility merupakan suatu proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan, maka tanggung jawab perusahaan yang sebelumnya hanya menyediakan laporan kepada shareholder kini meluas kepada penyediaan laporan untuk stakeholders. Adanya penyediaan informasi kepada para stakeholders karena perusahaan memiliki tanggung jawab yang lebih luas yakni tidak mencari laba untuk para pemegang saham. Dampak dari pengungkapan CSR ini sendiri pada perusahaan berorientasi dalam jangka panjang (Fiori et al., 2007)

Peraturan terkait pengungkapan CSR terdapat pula dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (revisi 1998) pada paragraph 9. Peraturan tersebut menjelaskan bahwa “perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.”

(30)

18

sektor industri lainnya. Adapun sejumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah secara sukarela mengungkap informasi CSR dalam bentuk sustainability reporting, namun dilihat dari kuantitasnya sangat minim. Model pengungkapan CSR yang banyak dilakukan oleh perusahaan public yang tercatat di BEI adalah melalui laporan tahunan perusahaan.

Menurut Bayoud dan Kavanagh (2012), manfaat utama yang dirasakan dari pengungkapan CSR adalah meningkatkan reputasi perusahaan dan meningkatkan kinerja keuangan, selain itu pengungkapan aktivitas CSR dapat mempengaruhi kinerja masa depan perusahaan (Bachtiar dan Siregar, 2010). Sembiring (2005) memberikan rincian item-item pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yang telah disesuaikan untuk dapat diaplikasikan di Indonesia berdasarkan peraturan BAPEPAM No. VIII. G.2 tentang laporan tahunan. Terdapat 78 item pengungkapan yang tergolong dalam tujuh kategori pengungkapan tanggung jawab perusahaan (CSR) yaitu lingkungan, energy, kesehatan, dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan umum. Masing-masing item dijabarkan dalam lampiran 1.

2.1.5. Good Corporate Governance (GCG)

(31)

19

goodcorporate governance merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan guna menciptakan nilai tambah untuk semua stakeholder. Konsep ini menekankan pada dua hal yakni pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada waktunya kedua, kewajiaban perusahaan untuk melakukan pengungkapan secara akurat, tepat waktu, transparan, terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan dan stakeholder. Penerapan goodcorporate governance bermanfaat untuk mengurangi agency cost yang harus ditanggung pemegang saham akibat pendelegasian wewenangnya kepada manajemen, menurunkan cost of capital sebagai dampak dikelolanya perusahaan secara sehat dan bertanggung jawab dan meningkatkan nilai saham perusahaan, serta menciptakan dukungan stakeholders terhadap perusahaan. Secara umum terdapat lima prinsip goodcorporate governance, yaitu (Kaihatu, 2006) :

a. Transparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan. b. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan

pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

(32)

20

d. Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundangan-undangan yang berlakudan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

e. Fairness (kesetaraan dan kewajaran), yaitu perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku.

2.1.6. Corporate Governance Perception Index (CGPI)

Corporate Governance Perception Index (CGPI) adalah program riset dan pemeringkatan penerapan tata kelola perusahaan yang baik di Indonesia pada perusahaan publik yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG) bekerja sama dengan majalah SWA. Pelaksanaan CGPI dilandasi oleh pemikiran tentang pentingnya mengetahui bagaimana penerapan good corporate governance pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Pemeringkatan yang dilakukan oleh IICG menggunakan pendekatan teori stakeholders yang diuraikan dalam 9 variabel pengukur, yaitu komitmen terhadap tata kelola perusahaan, tata kelola dewan komisaris, komite-komite fungsional, dewan direksi, transparansi, perlakuan terhadap pemegang saham, peran pihak berkepentingan lainnya, integritas, dan independensi (Supatmi, 2007). Penilaian CGPI tediri dari 4 tahapan yaitu :

(33)

21

Pada tahap ini, perusahaan diminta mengisi kuesioner self-assessment seputar penerapan konsep corporate governance di perusahaannya.

2) Pengumpulan dokumen perusahaan

Pada tahap ini, perusahaan diminta untuk mengumpulkan dokumen dan bukti yang mendukung penerapan GCG di perusahaan.

3) Penyusunan makalah dan presentasi

Pada tahap ini, perusahaan diminta untuk membuat penjelasan mengenai kegiatan perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG.

4) Observasi

Pada tahap ini, tim peneliti CGPI akan berkunjung ke perusahaan peserta untuk menelaah kepastian penerapan prinsip-prinsip GCG.

Hasil riset CGPI adalah penilaian dan pemeringkatan penerapan good corporate governance pada perusahaan peserta dengan memberikan skor dan pembobotan nilai berdasarkan acuan yang telah dibuat. CGPI akan memberikan apresiasi dan pengakuan kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan good corporate governance melalui CGPI Award dan penobatan sebagai perusahaan terpercaya yang disajikan dalam majalah SWA sebagai liputan utama. Pemeringkatan CGPI terbagi kedalam 3 kategori berdasarkan skor penilaian CGPI antara 0-100. Berikut 3 kategori pemeringkatan berdasarkan skor yang diperoleh dari hasil penilaian CGPI.

1) Cukup Terpercaya, skor CGPI antara 55-69 2) Terpercaya, skor CGPI antara 70-84

(34)

22 2.2. Hipotesis penelitian

2.2.1. Kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan

Menurut Kasmir (2008: 365) kinerja perusahaan yang diproksikan dengan rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencara keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Sebuah perusahaan akan dapat meningkatkan nilai perusahaannya apabila menghasilkan laba yang tinggi, ketika laba perusahaan tinggi akan mempengaruhi pembagian dividen kepada para pemegang saham dimana tingginya harga saham yang terlihat di publik yang akan menjadi salag satu indikator penilaian investor pada sebuah perusahaan. Penelitian Puspitasari dan Sudiyatno (2010) dan Rizqia, dkk (2013) menemukan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Masodah dan Anwar (2012) juga menyatakan terdapat pengaruh antara kinerja keuangan (ROA) terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.

[image:34.595.165.440.606.648.2]

H1 : Kinerja keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Gambar 2.1 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan Kinerja

Keuangan

(35)

23

2.2.2. Pengungkapan corporate social responsibility dapat memoderasi hubungan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan

Kemampuan perusahaan dalam memberikan harapan yang tinggi terhadap nilai dimasa datang menyebabkan perusahaan tersebut akan dinilai tinggi oleh masyarakat. Namun adanya research gap yang ditemukan pada beberapa penelitian terdahulu menunjukkan adanya faktor lain yang mempengaruhi investor dalam menilai perusahaan. Arsoy et al. (2012) menemukan bahwa perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik, juga memiliki nilai tanggungjawab sosial yang baik. Menurut Bhidari et al. (2013) pengungkapan corporate social responsibility dapat meningkatkan kinerja keuangan terutama profitabilitas. Corporate social responsibility diharapkan mampu mempengaruhi hubungan antara kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Untuk meningkatkan nilai secara berkelanjutan (sustainable), perusahaan harus memperhatikan dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan (Kusumadilaga, 2010). Tingkat profitabilitas yang tinggi tidak selalu menjadi jaminan atas peningkatan nilai suatu perusahaan.

(36)

24

positif oleh investor. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi akan selalu berusaha untuk meningkatkan pengungkapan kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan sebagai usaha untuk meyakinkan investor bahwa perusahaan tidak hanya memperhatikan tujuan jangka pendek (profit), namun juga jangka panjang yaitu berupa peningkatan nilai perusahaan (Nahda dan Harjito, 2012), sehingga dapat disimpulkan bahwa CSR meningkatkan nilai perusahaan saat kinerja keuangan perusahaan meningkat. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis penelitiannya adalah :

H2 : Pengungkapan Corporate Social Responsibility mampu memperkuat hubungan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan.

Gambar 2.2 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel Pemoderasi

2.2.3. Penerapan good corporate governance memoderasi hubungan kinerja keuangan dengan nilai perusahaan

Kemampuan perusahaan dalam memberikan harapan yang tinggi terhadap nilai dimasa datang menyebabkan perusahaan tersebut akan dinilai tinggi oleh masyarakat. Namun adanya research gap yang ditemukan pada beberapa

Corporate Social Responsibility Kinerja

Keuangan

[image:36.595.169.442.384.495.2]
(37)

25

penelitian terdahulu menunjukkan adanya faktor lain yang mempengaruhi investor dalam menilai perusahaan. Good corporate governance diharapkan mampu mempengaruhi hubungan antara kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat good corporate governance yang tinggi akan memperkecil kemungkinan manajemen perusahaan tersebut mengambil keputusan yang mementingkan pribadi mereka, sehingga nilai ROA benar-benar menunjukkan tingkat kinerja yang optimal dari perusahaan tersebut.

Hadad et al. (2011) menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara profitabilitas perusahaan yang diukur dengan EPS dan ROA dengan good corporate governance sebagai variabel pemoderasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai goodcorporate governance suatu perusahaan, semakin tinggi pula kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Nilai good corporate governance yang tinggi mampu meyakinkan investor akan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dimasa mendatang yang juga berarti meningkatkan minat investor untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan. Meningkatnya permintaan suatu perusahaan akan meningkatkan harga saham perusahaan sehingga akan memberikan return yang lebih tinggi pula. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis penelitiannya adalah :

(38)
[image:38.595.168.444.80.189.2]

26

Gambar 2.3 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi

Good Corporate Governance Kinerja

Keuangan

Gambar

Gambar 2.1 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan
Gambar 2.2 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan
Gambar 2.3 Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan dengan Good

Referensi

Dokumen terkait

Dari analisis yang dilakukan bisa dilihat bahwa kecepatan struktur akan semakin meningkat dari tingkat yang paling rendah hingga tingkat yang paling tinggi,

Material dan bahan yang dipakai pada proses ini adalah jenis baja strip (steel strip) SPCC (steel plat cold coil) dan dipasok dalam bentuk gulungan pelat (coil), dengan standarisasi

Untuk mempermudah dalam penanganan perparkiran, komputer dapat digunakan untuk merancang suatu aplikasi yang berguna untuk mempermudah dalam pengaturan arus kendaraan dalam

PETA JABATAN BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA MALUKU UTARA. KEPALA BALAI PELESTARIAN

This study discusses two approaches in testing the causal ordering of a model, i.e., the Granger and Sim’s tests as well as SCDTs test of causality, which could be either used

Karena biasanya tidak mungkin bagi bayi mengkonsumsi makanan hewani dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi, seng atau kalsium, bila secara ekonomi

pegawai yang dicapai oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan selama ini. belum sesuai dengan yang diharapkan, hal ini dapat dilihat dari data

Dengan memindahkan proses kalsinasi batu kapur ini ke dalam kalsiner, tinggal sekitar 10% saja proses kalsinasi terjadi di dalam kiln sehingga ruangan yang tersedia dapat