Prinsip Kepemimpinan
Ul.1:9-18 Ev. Gito T.W.
Bulan Oktober kita merayakan hari Reformasi. Reformasi ini tidak hanya di dalam gereja, tetapi juga di dunia. Reformasi tidak terjadi di bidang tertentu saja. Seringkali kita hanya berfokus kepada gereja saja. Kini kita bisa membaca Alkitab dengan berbagai bahasa karena adanya reformasi gereja. Gereja dimulai dari Kristus sendiri dan berdiri di atas satu alas yaitu Kristus. Namun pada perkembangannya gereja sering melupakan hal tersebut. Kita harus melihat gereja bukan dari struktur atau organisasi. Gereja berasal dari kata ecclesia yang artinya dipanggil keluar.
Calvin membedakan gereja menjadi gereja visible (terlihat) dan invisible (tidak terlihat). Gereja yang terlihat adalah gedung atau organisasinya, seperti GRII, GKA, dan gereja-gereja lain. Tetapi tidak semua orang di dalam gereja yang terlihat adalah orang yang terpilih. Tanggung jawab kita adalah membawa orang-orang yang ada di dalam gereja untuk mengenal Tuhan yang benar.
Gereja pada zaman Calvin hanya ada mazmur yang dinyanyikan, tetapi sekarang kita bisa menyanyikan lagu himne yang bermacam-macam. Inilah hasil reformasi gereja. Reformasi telah memperbarui gereja dalam banyak hal yaitu musik, pengajaran, dll.
Orang Reformed mengubah pendidikan tidak hanya di dalam gereja, tetapi juga di dunia, sehingga setelah reformasi terjadi penemuan-penemuan besar. Negara yang berada di bawah pengaruh protestan memunculkan banyak penemuan, misalnya Samuel Morse yang
menciptakan kode morse, ia adalah seorang Calvinis.
Kemajuan di bidang ekonomi pun, dipengaruhi oleh reformasi. Pada abad ke-16, ekonomi di Eropa begitu maju. Max Weber seorang ekonom menyelidiki hal ini dan menyimpulkan bahwa kemajuan ekonomi ini disebabkan oleh reformasi. Max Weber menulis sebuah buku “Etika Protestanisme dan Kapitalisme”, ini merupakan buku terkenal di dunia yang menunjukkan etika orang dari golongan Calvin yang membuat ekonomi di Eropa berkembang. Memang ada pula dosa yang dilakukan oleh orang-orang Eropa misalnya penjajahan, tetapi pada awalnya mereka melakukan kewajiban dari seorang percaya, respon mereka terhadap Tuhan sehingga mereka menghasilkan etika protestanisme sebagai wujud terima kasih mereka kepada Tuhan. Etika kerja seseorang dari latar belakang keluarga protestan memliki etos kerja yang kuat.
Kita sekarang bisa berbisnis dengan nyaman dan memiliki etos kerja yang baik karena orang protestan. Meskipun kita harus tahu bahwa semua manusia berdosa dan ada kerakusan sehingga akhirnya kapitalisme disamakan dengan kerakusan, padahal dulu kapitalisme disamakan dengan etos kerja.
Reformasi juga memberikan ide dalam bidang pemerintahan yang selama ini tidak dipahami oleh dunia, hingga akhirnya pada abad ke-16 muncul negara-negara dengan sistem negara yang kuat. Demokrasi artinya pemerintahan dari rakyat dan untuk rakyat, ini ditemukan oleh para filsuf Yunani, beberapa ratus tahun sebelum Yesus lahir. Tetapi sistem pemerintahan tidak mendukung pemikiran ini.
Demokrasi sebelum abad ke-16 tidak sebagus setelah abad ke-16. Indonesia bisa
berdemokrasi karena reformasi yang dilakukan oleh gereja. Bentuk negara Republik ditemukan oleh orang Romawi. Arti kata Republik adalah pelayanan kepada masyarakat. Meskipun
Republik ditemukan sebelum Yesus lahir tetapi karena sistem pemerintahan tidak mendukung (kekaisaran), republik tidak dapat berjalan. Bahkan ketika kekristenan sudah muncul, dan
Konstantin, kaisar yang menjadi Kristen berkuasa, akhirnya gereja dan negara menjadi represif.
Sadarkah kita bahwa Reformasi telah mengubah wajah dunia? Tidak hanya di dalam gereja tetapi juga di bidang ekonomi, politik dan pendidikan, meskipun manusia tidak sempurna dan berdosa, tetapi banyak sistem yang berkembang dari Alkitab. Apa yang dituliskan oleh Allah adalah tindakan preventif Allah untuk membekali manusia di dalam segala abad dan di segala bidang.
Ketika spirit Sola Scriptura kembali kepada masyarakat, orang Kristen mulai mempelajari Alkitab lebih dalam lagi, Calvin menuliskan apa yang dipelajarinya dalam bukunya “Institutio”. Salah satu hal yang dituliskan adalah mengenai pemerintahan. Prinsip yang dituliskan oleh Calvin ini dipakai oleh banyak negara seperti Amerika Serikat, Inggris dan Belanda yang
menjajah Indonesia. Prinsip Calvinisme secara tidak kita sadari telah mempengaruhi Indonesia. Prinsip yang digunakan oleh pemerintahan zaman sekarang ini telah digunakan ribuan tahun lalu oleh Musa. Musa menuliskan prinsip yang diberikan Tuhan yang menjadi prinsip
pemerintahan saat ini.
Dalam Ul. 1:9-18, Tuhan memberikan prinsip untuk mengurusi perkara-perkara yang terjadi di dalam bangsa Israel. Prinsip yang diberikan terasa biasa bagi kita, tetapi di era Musa prinsip ini tidak ada. Pada saat itu yang ada hanyalah kekuasaan tunggal /diktator. Keunikan dari prinsip yang diberikan Tuhan ini adalah Tuhan ada di atas segalanya (Rm. 13:1). Allah menetapkan pemerintahan di dalam dunia ini, pemerintahan yang baik dan buruk. Itu bukanlah kecelakaan, Allah punya maksud. Alkitab menyatakan bahwa pemerintahan berasal dari Allah karena itulah pemerintah harus takut kepada Allah. Bagian ini tidak hanya mengenai orang Israel saja, tetapi semua orang di seluruh dunia. Orang yang diangkat dalam pemerintahan adalah orang yang bertanggung jawab kepada Tuhan.
Ketika Saul berkuasa ia memilih anak buah dari sukunya sendiri, tetapi ketika Daud berkuasa ia memerintah dengan demokrasi karena ia lebih mendengarkan suara rakyat. Daud berasal dari rakyat. Daud tidak bekerja sendirian. Dengan sifat kepemimpinan Daud seperti inilah, ia
memiliki anak buah yang loyal. Anak buah Daud berani berkorban demi Daud, karena ia bekerja bersama anak buahnya.
Pada ayat ke-12, Musa mengatakan ia tidak bisa memimpin seorang diri dan memikul beban dan perkara yang ada di dalam bangsa Israel. Hal ini seperti hukum di mana ada masalah sehari-hari dan ada masalah hukum.
Pada ayat ke-13, Tuhan berfirman supaya bangsa Israel memilih orang yang bijaksana dari masing-masing suku-suku Israel. Orang bijaksana adalah orang yang berkompetensi, bagaimana cara dia hidup selama ini dan punya pengalaman. Seharusnya inilah kualifikasi yang dicari dari seorang pemimpin, pengalaman. Orang yang berpengalaman biasanya lebih sukses jika diserahi tanggung jawab yang lebih besar. Kita harus memilih pemimpin yang tidak hanya pintar tetapi juga reputasinya baik. Kerajaan Israel terpecah karena pemimpin yang tidak berkompetensi dan tidak takut terhadap Allah.
Jethro pernah meminta Musa untuk memilih hakim-hakim untuk membantu Musa
menyelesaikan masalah di antara bangsa Israel. Hakim di zaman Musa berbeda dengan zaman sekarang. Setelah Musa dipanggil Tuhan, setelah Yosua muncullah hakim-hakim. Meskipun kebanyakan hakim di Alkitab tidak takut akan Tuhan, tetapi jika Musa tidak menetapkan hal ini maka tidak akan ada pemimpin bangsa Israel. Jadi ini adalah bentuk preventif dari Allah.
Pada ayat ke-15, Musa mengangkat kepala dari suku-suku, ia memilih orang yang bijaksana dan berpengalaman. Kepemimpinan tidak dipimpin berdasarkan suku tetapi berdasarkan
jumlah. Inilah manajemen Musa. Ayat 15 inilah yang mendasari bagaimana negara dibangun.
Kita sebagai orang Kristen mempunyai tanggung jawab di dalam dunia untuk mengajak orang-orang takut akan Tuhan. Kita harus berani bukan dalam semangat untuk mengkritik, tetapi karena takut akan Allah.
Setelah Musa memberikan manajemen dalam pemerintahan kecilnya, dalam ayat ke-16, Musa memerintahkan para hakim untuk memperhatikan perkara-perkara di antara saudara mereka dan memberikan keputusan yang adil. Aspek penting dari seorang pemimpin adalah perhatian terhadap masyarakat. Kebanyakan pemimpin di dunia adalah orang yang tidak peduli terhadap masyarakat tetapi kepada jabatan dan kekuasaannya. Hal penting lainnya adalah keputusan yang adil. Pemimpin yang baik bisa melakukan tindakan yang adil bagi masyarakat.
Pada ayat ke-17 dikatakan mereka tidak boleh melihat latar belakang seseorang. Baik perkara orang kecil maupun orang besar harus didengarkan. Bagaimana dengan negara kita?
Terkadang di dunia ini orang kecil diabaikan. Pemimpin yang baik harus mendengarkan, baik orang kecil maupun besar. Pemimpin tidak boleh gentar terhadap siapapun karena
penghakiman adalah milik Allah. Pemimpin yang baik harus memperjuangkan keadilan dan nilai-nilai Allah. Ini adalah sumber yang menjadi dasar bagi semua orang di dunia.
Ini adalah prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Allah melalui Musa. Tetapi manusia adalah orang berdosa sehingga banyak pemerintah yang gagal dalam menjalankan prinsip Allah ini. Bahkan raja Israel mengalami kegagalan, bahkan Daud yang demokratis pernah melanggar prinsip Allah. Mengapa? Karena sikap hati. Mengapa prinsip ini baru bisa berkembang setelah kekristenan muncul? Mengapa bangsa Israel tidak bisa seperti ini meskipun prinsip ini berasal dari mereka? Mengapa bangsa Israel tidak bisa berkembang?
Kita harus melihat Perjanjian Lama dari sudut pandang penebusan Kristus. Prinsip utama dari yang disampaikan Musa adalah bagaimana pemimpin melayani masyarakat. Satu-satunya pernyataan bahwa Allah melayani ada di dalam Alkitab. Sebelum kita melayani Tuhan, Tuhan telah melayani manusia. Jiwa pemimpin adalah jiwa melayani.
Dalam 1Rj. 12:7, Rehabeam diberikan nasihat bagaimana menjadi pemimpin. Tetapi
lebih besar sehingga bangsa Israel memberontak.
Dalam Mat.20:25-28 Yesus mengatakan bahwa banyak pemimpin yang memerintah dengan tangan besi dan tidak mementingkan rakyatnya, tetapi Yesus mengatakan bahwa orang yang ingin menjadi pemimpin harus mau melayani. Kita sebagai orang Kristen harus mau melayani karena Allah kita adalah Allah yang melayani. Bukan hanya melayani tetapi juga mengorbankan diri. Inilah jiwa dan prinsip kepemimpinan yang terus menjadi pergumulan kita. Kristus datang ke dunia ini, untuk melayani dan mengorbankan diri. Inilah nilai yang dikagumi oleh banyak orang di dunia ini. Jika kita adalah orang yang percaya kepada Kristus, kita harus belajar melayani dan mengorbankan diri. (Transkrip ini belum diperiksa pengkhotbah, MD)
