1
KARYA ILMIAH
STATUS DAN PROSPEK PENGEMBANGAN SUMBERDAYA
ABALON
Haliotis squamata
DI PANTAI DESA CEMAGI
KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG
OLEH
Drs. DENY SUHERNAWAN YUSUP, MSc.St
NIP. 19640509199103
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga naskah untuk sosialisasi
STATUS DAN PROSPEK PENGEMBANGAN SUMBERDAYA ABALON
Haliotis squamta DI PANTAI DESA CEMAGI KECAMATAN MENGWI
KABUPATEN BADUNG
kepada masyarakat dapat terselesaikan.
Demikian kiranya semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak pengguna (stakeholder) maupun institusi Universitas Udayana dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
DAFTAR ISI A. Analisis Situasi ... B. Perumusan Masalah ... TUJUAN DAN MANFAAT ... A Tujuan ... ... B. Manfaat ... HASIL KEGIATAN
Pemaparan Hasil Penelitian Ekplorasi ... Pengembangan Program Konservasi
Analisis SWOT
RINGKASAN
Salah satu sumberdaya hayati yang dapat ditemukan di wilayah perairan pantai Desa Cemagi dan sekitarnya Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Adalah siput (kerang) abalon, yang juga dikenal dengan kerang "mata tujuh" atau "mali-mali". Jenis abalon yang ditemukan di wilayah tersebut adalah jenis Haliotis squamata. Masyarakat setempat telah lama memanfaatkan abalon sebagai salah satu sumberdaya perikanan untuk keperluan konsumsi.
Hasil analisis data penelitian yang dilakukan oleh Yusup dan Suaskaran (2014) bahwa sumberdaya abalon di kawasan perairan pantai Cemagi mengindikasikan penurunan potensi dan nilai ekonomi. Maka diperlukan upaya pendekatan sistimatis dengan cara sosialisasi hasil penelitian sehingga diharapkan adanya wacana upaya peningkatan sumberdaya hayati abalon di wialayah perairan Desa Cemagi.
Hasil diskusi terhadap kondisi sumberdaya abalon saat yang dikemukakan menunjukkan bahwa dua skala priorotas program kegiatan yang dipilih masyarakat adalah konservasi kawasan dan restocking.
Pembuatan awig-awig penangkapan abalon diharapkan dapat mengendalikan penangapan abalon secara terkontrol. Sedangkan upaya restocking, upaya pelepeasan abalon hasil penangkaran ke alam, diharapkan dapat meningkatan populasi abalon di kawasan perairan pantai Desa Cemagi.
Hasil analisis SWOT terhadap program-program upaya tersebut diperlukan upaya lebih lanjut dengan melakukan kolaborasi dengan institusi terkait, khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Badung untuk aspek legalitas serta lembaga penelitian di bawah Kememnterian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk ketersediaan benih yang akan di lepas ke alam.
BAB I. PENDAHULUAN
A.Analisis Situasi
Siput Abalon Heliotis squamata adalah salah satu plasmanutfah indigenus Bali di kawasan perairan pantai di Desa Cemagi Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung. Hasil analisis variabel penelitian Yusup dan Suaskara (2014), sumberdaya hayati (populasi), sosial ekonomi (CPUE, RPUE dan aktifitas penangkapan dan aktfitas harian masyarakat) mengindikasikan bahwa sumberdaya hayati abalon di perairan pantai Desa Cemagi telah megalami tekanan dan penurunan. Sehingga sumberdaya dan aktifitas penangkapan abalon hanya memberikan nlai tambah (nilai ekonomi) yang terbatas bagi nelayan abalon.
Namun, sejauh ini belum ada upaya sosialisasi status potensi sumberdaya
hayati abalon di kawasan perairan pantai Desa Cemagi dalam rangkan
mengembangkan program atau usulan upaya penyelamatan sumberdaya hayati
abalon yang berbasis masyarakat di di perairan pantai Desa Cemagi
Untuk itu sangat urgen untuk dilakukan sosialisasi hasil penelitian status potensi sumberdaya hayati abalon guna menyusun usulan kegiatan konservasi abalon di kawasan pantai Desa Cemagi Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.
B.Perumusan Masalahan
Adapun rumusan masalah yang menjadi acuan dalam kegiatan ini:
1. Masyarakat belum mengetahui status potensi dan nilai ekonomi sumberdaya hayati abalon H. squamata di kawasan perairan pantai Desa Cemagi Kecamatan Mengwi Badung ?.
II. TUJUAN DAN MANFAAT
A. Tujuan
Tujuan kegiatan adalah:
1. Mendiseminasikan hasil penelitian status potensi dan nilai ekonomi sumberdaya hayati abalon H. squamata di kawasan perairan pantai Desa Cemagi Kecamatan Mengwi Badung .
2. Menjaring program upaya konservasi sumberdaya hayati abalon berbasis masyarakat di kawasan pantai Desa Cemagi Mengwi Kabupaten Badung.
B. Manfaat Kegiatan
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Realisasi Pemecahan Masalah
Berdasarkan terbatasnya data empiris hasil penelitian potensi sumberdaya abalaon di perairan pantai Desa Cemagi, maka realisasi-realisasi pemecahan masalah adalah dengan melakukan diseminasi hasil penelitian eksplorasi dalam bentuk pemaparan.
B. Khalayak Sasaran
Hasil konsultasi dengan Perbekel dan Sekretaris Desa Cemagi diperoleh keterangan bahwa berdasarkan struktur masyarakat, kegiatan diseminasi diadakan dengan khalayak sasaran yang melibatkan kelompok nelayan, ketua banjar (kelian), tokoh masyarat, BPD,ska teruna dan kelompok masyarakat pengawas (Pokwasmas) serta Babinsa.
C. Metode Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode pemaparan dan diskusi .
D. Lokasi
IV. HASIL KEGIATAN
4.1. Pemeparan Hasil Peneltian Eksplorasi Abalon
Diseminasi hasil penelitian eksplorasi terbagi menjadi empat bagian topik utama yaitu :
a. Potensi Sumberdaya abalon, mencakup sebaran, kepadatan abalon dan jumlah dan ukuran hasil tangkapan
b. Potensi Sumberdaya pakan, mencakup jenis-jenis sumber daya pakan dan pendukung abalon (Alga dan tanaman lamun/Seagrass)
c. Aktifitas Pemanfaatan Abalon, mencakup waktu, durasi aktifitas penangkapan dalam satu bulan serta jumlah nelayan yang melakukan penangkapan
d. Analisis ekonomi hasil tangkapan
(Hasil-hasil penelitian tersebut dipresenasikan dalam bentuk dokumen power point-
Lampiran 1)
4.2. Diskusi program konservasi
Hasil diskusi terhadap kondisi sumberdaya abalon saat yang dikemukakan menunjukkan bahwa dua skala priorotas program kegiatan yang dipilih masyarakat adalah konservasi kawasan dan restocking.
Pembuatan awig-awig
Berdasarkan fakta di lapangan, masih banyak nelayan menangkap abalon di bawah ukuran 5 cm.
Restocking
Kegiatan restocking adalah upaya pelepeasan individu abalon hasil penangkaran di hatchery ke alam. Restocking diharapkan dapat meningkatan populasi abalon di kawasan perairan pantai Desa Cemagi. Kegiatan restocking telah banyak dilakukan maupun di teliti di berbagai negaran sebagai upaya untuk menngkatkan jumlah populasi di alam. Pelaksanaan restocking memerlukan kajian leboh lanjut seperti aspek legalitas, ketersediaan benih serta keamanan ekologis. Oleh karena itu pelakssanaan kegiatan restocking harus melibatkan berbagai institusi. Keterlibatan Dinas Perikana dan Kelautan Kabupaten Badung adalah terkait dengan aspek legalitas kegiatan mengintroduksikan hewan/organisme ke lingkungan. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Kementerian Kelautan dan Perikanan di Gondol Kabupaten Buleleng adalah balai riset perikanan yang telah berhasil melakukan pemijahan abalon di laboratorium. Sehingga BBPPBL harus dilibatkab\n sebagai donor anakan abalon yang siap dilepas ke alam. Keamanan eklogis bertujuan untuk memastikan bahwa anakan abalon yang akan di lepas ke alam dijamin tidak akan mengganggu keseimbangan populasi abalon yang di alam, misalnya menjadi kompetitor atau membawa penyakit.. Untuk itu, keterlibatan institusi akademisi (UNUD) dilibatkan dalam kegiatan restocking khususnya untuk melakukan monitoring paska restocking.
Analisis SWOT
Analisis SWOT diperlukan untuk menganalisis kelayakan dan prioritas pprogram konservasi abalon di perairan Desa Cemagi.
Strength (kekuatan)
- Adanya kesadaran masyarakat untuk segera melakukan upaya penyelamatan sumberdaya abalon di Desa Cemagi
Weakness (Kelemahan)
- Ketergantungan benih dari institusi yang melayani kegiatan budidaya abalon hampir di seluruh Indonesia
Kesulitan metode monitoring akibat kondisi alam ang memiliki kesulitan tinggi (curm an gelombang yang besar)
Opportunity (Kesempatan)
- Program restocking selaras dengan program BBPPBL
- Telah adanya keompok masyarakat pengawan (Pokwasmas) yang menjadi ujung tombak monitoring aktifitas penangkaan abalon
- Penangkapan abalon bukan merupakan target tangkapan utama nelayan -
Threat (Ancaman)
- Masih belum meratanya pemahaman terhadap pengaturan ukuran tangkap - Berkembangnya kegiatan pariwisata baharai d kewasan sekitar Desan
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Masyarakat telah menyadari kondisi penurunan potensi (populasi dan ekonomi) sumberdaya hayati abalon di perairan pantai Desa Cemagi. 2. Masyarakat sangat mendukung upaya konservasi sumberdaya plasmanutfah
abalon di pantai Desa Cemagi dengan mengembangkan program penaturan penangkapan dan restocking
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA